Gambar 3.1. Pengertian Sistem (Marimin, 2005)
|
|
- Ari Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3. PENDEKATAN SISTEM 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu elemen yang berada dalam keadaan saling berhubungan untuk suatu tujuan yang sama. Dengan demikian, pendekatan sistem selalu mencari mencari keterpaduan antar bagian melalui pemahaman yang utuh dalam suatu kerangka fikir (Marimin, 2005). Muhammadi et al. (2001) mendefinisikan sistem sebagai keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Karakteristik penting dalam suatu sistem adalah berorientasi pada tujuan (cybernetic) bukan pada prosedur, menyeluruh (holistic) bukan parsial, dan menekankan efektivitas bukan efisiensi (Marimin, 2005). Pengertian sistem secara skematis dijelaskan pada Gambar 3.1. Elemen (E) E1 E2 E3 Tujuan/ Sub tujuan E4 E5 Interaksi Gambar 3.1. Pengertian Sistem (Marimin, 2005) Menurut Gideon et al. (2005) ilustrasi sistem seperti Gambar 3.1 di atas adalah sebuah sistem tunggal. Di dalam sebuah sistem bisa terdapat systems of systems, yaitu a system built from independent systems that are managed separately from the larger system (sebuah sistem yang dibangun dari sistemsistem independen yang dikelola secara terpisah dari suatu sistem yang lebih besar). Semakin banyak sub-sistem yang terdapat dalam sebuah sistem, menjadikan sistem itu semakin kompleks atau rumit. Istilah kompleksitas tidak selalu berarti sulit difahami. 39
2 Meriam Webster Online ( menawarkan definisi complexity is a whole made up of complicated or interrelated parts. Menurut Bar-Yam (1997) di dalam Myller (2005), untuk memahami prilaku sebuah sistem yang kompleks harus difahami bagaimana elemen dalam sistem itu bergerak bersama untuk membentuk prilaku secara keseluruhan (interrelated); bukan hanya prilaku satu elemen. Bagian dari sebuah sistem kompleks, sering kali merupakan sistem kompleks itu sendiri. Suatu sistem yang terdiri dari beberapa elemen sederhana, namun prilaku kolektifnya merupakan sesuatu yang kompleks. Inilah yang disebut emergent of complexity yang membentuk kerumitan (complicated). Bar-Yam (1997) di dalam Myller (2005) kemudian menawarkan definisi kompleksitas sistem adalah the amount of information needed in order to describe it. The complexity depends on the level of detail required in the description (besarnya informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan sistem itu. Kompleksitas ini tergantung pada tingkat rincian yang dibutuhkan untuk deskripsi tersebut). Ada tiga cara yang umum digunakan untuk mereduksi kompleksitas sistem ini, yaitu: penyekatan (partitioning), pembuatan hierarki, dan independensi. Sementara menurut Vanderveen et al. (2007), kompleksitas ini dapat direduksi dengan cara simplifikasi, standarisasi, otomatisasi, dan integrasi. Persyaratan suatu substansi yang dikaji dengan pendekatan sistem menurut Eriyatno (1999) adalah: 1) Kompleks, menggambarkan iteraksi antar elemen yang cukup rumit. 2) Dinamis, semua faktor atau elemen yang menyusun suatu sistem berubah menurut waktu. 3) Probabilistik, yakni diperlukan suatu fungsi peluang di dalam inferensi dan rekomendasi. Metodologi sistem dimaksudkan untuk mendapatkan suatu gugus alternatif sistem yang layak mencakup kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasikan dan diseleksi. Tahap ini dimulai dengan berusaha memahami kebutuhan sistem yang harus dicukupi. Metodologi sistem dilakukan melalui enam tahapan analisis sebelum sampai pada tahapan sintesa (rekayasa), yaitu: (1) Analisa kebutuhan, (2) Identifikasi sistem, (3) Formulasi masalah, (4) Pembentukan alternatif sistem, (5) Determinasi dari realisasi fisik, sosial dan politik, (6) Penentuan kelayakan 40
3 finansial. Langkah pertama sampai ke enam umumnya dilakukan dalam satu kesatuan kerja yang dikenal sebagai analisis sistem (Gambar 3.2). Gambar 3.2. Tahapan analisis sistem (Eriyatno 1999) Teori sistem adalah perspektif teoritis yang menganalisis suatu fenomena yang dipandang sebagai kesatuan utuh bukan penyederhanaan berupa penjumlahan semua element. Fokus sistem adalah interaksi dan hubungan di antara bagian-bagian untuk memahami suatu entitas organisasi, fungsi dan hasil. Perspektif ini berimplikasi pada debat antara kaum holisme dan reduksionisme (Mele et al., 2010). Istilah holistic/holism berasal dari bahasa Yunani holos (whole/keseluruhan) yang secara filosofis berarti certain whole is greater than the sum of their parts. Hal ini menjadikannya berbeda dengan pendekatan konvensional kaum reduksionis yang cenderung melakukan simplikasi dan memecah masalah menjadi kepingan-kepingan kecil guna mereduksi kompleksitas. Pendekatan reduksionis atau analisis ini menggunakan basis aksioma bahwa the whole is equal to the sum of its parts. Istilah analysis sendiri menurut Daum (2001) berarti to break into constituent parts. Sebaliknya sintesis (system thinking) adalah combining of elements into a whole atau focuses on how the thing being studied interacts with the other constituents of the system (Dettmer, 2005; Jackson, 2000). 41
4 Pendekatan sistem memberikan gambaran yang lebih luas mengenai variabel-variabel yang harus ditangani dalam mengelola suatu sistem organisasi, tapi pendekatan sistem juga memiliki kelemahan yaitu menambah kompleksitas analisis yang kadang-kadang mengakibatkan kebingungan terutama bagi peneliti atau pemakai pemula (Marimin, 2005). 3.2 Berfikir Sistem Berfikir sistem (systems thinking) menurut Forrester (1994) tidak memiliki definisi ataupun penggunaan yang jelas. Istilah ini diterapkan pada bidang Soft Operation Research. Systems thinking sering juga disebut systems dynamics (Forrester, 1994; Daum, 2001). Systems thinking bisa berarti pentingnya berfikir tentang sistem, bicara sistem atau pengetahuan tentang sistem (Forrester, 1994). Menurut Daum (2001) systems thinking adalah suatu teknik untuk mengidentifikasi batas pertumbuhan dengan cara yang sistematis untuk mendapatkan gambaran utuh suatu sistem bisnis agar dapat membuat pilihan yang benar guna meningkatkan manfaat aktivitas inovasi. Sistem dinamis dikembangkan untuk mengkaji dan menata suatu sistem dengan umpan-balik yang kompleks dalam bisnis maupun sosial. Konsep ini dikembangkan oleh Prof. Jay W. Forrester pada awal tahun 1960-an. Perbedaan systems thinking dengan pendekatan lainnya dalam mengkaji sistem yang kompleks adalah adanya feedback loop. Menurut Muhammadi et al. (2001) syarat awal berfikir sistemik adalah ada adanya kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian sebagai sebuah sistem. Cara berfikir sistem, menurut Daum (2001) menghasilkan pemahaman yang lebih baik dan kadang-kadang menghasilkan solusi yang sangat berbeda dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari pendekatan tradisional (analisis), khususnya jika obyek yang dikaji adalah kompleks dan dinamis atau menghadapi masalah umpan balik dari sumber lain, internal ataupun eksternal. 3.3 dan Simulasi adalah suatu bentuk penyederhanaan suatu sistem untuk mempermudah prediksi dan kalkulasi, atau tiruan suatu gejala atau proses. ini dapat dikelompokkan menjadi kuantitatif (matematik, statistik, komputer), 42
5 kualitatif (gambar, diagram atau matriks hubungan antar elemen), dan ikonik (tiruan dalam skala yang lebih kecil) (Muhammadi et al., 2001). menurut Thacker et al. (2004) adalah deskripsi konseptual/ matematis/numerik skenario fisik tertentu, termasuk geometrik, material, inisial dan batas data. Adapun simulasi merupakan peniruan perilaku gejala atau proses. Simulasi bertujuan membuat analisis dan peramalan perilaku gejala atau proses tersebut di masa depan (Muhammadi et al., 2001). Simulasi dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Penyusunan konsep; 2) Pembuatan model 3) Simulasi; 4) Validasi. Tahapan ini disajikan pada Gambar 3.3. Gejala/proses Penyusunan konsep validasi Pembuatan model simulasi Gambar 3.3. Tahap-tahap simulasi model (Muhammadi et al., 2001) Menurut Fishwick (1995) simulasi komputer adalah disiplin rancangan model aktual maupun teoritis sistem fisik, menjalankan model pada sebuah komputer digital, dan menganalisa hasil eksekusi. Simulasi menerapkan prinsip learning by doing. Pada simulasi, terdapat tiga sub bidang utama; disain model, eksekusi model, dan analisis model. Penggunaan model simulasi untuk penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan terus meningkat. Pengembang dan pemakai model, pembuat keputusan yang menggunakan informasi hasil pemodelan, orang-orang yang terkena dampak keputusan berbasis model, sangat perlu memastikan bahwa model berikut hasilnya adalah benar. Keperluan ini bisa dicapai melalui verifikasi dan validasi (V&V) model. Selain itu ada istilah akreditasi model yang menentukan apakah model memenuhi kriteria akreditasi tertentu (Sargent, 2004). 43
6 Verifikasi dan Validasi merupakan elemen penting dalam studi simulasi. Tanpa V&V maka sebuah model simulasi tidak bermakna (Robinson, 1997). Verifikasi adalah proses untuk memastikan bahwa disain model (model konseptual) telah ditranformasikan ke dalam model komputer dengan akurasi yang memadai; atau membuat model dengan benar. Validasi adalah proses untuk memastikan bahwa model cukup akurat sesuai tujuan rancangan; atau membuat model yang benar (Sargent, 2004). Istilah akreditasi model berarti sertifikasi resmi bahwa model dapat diterima dan digunakan untuk tujuan tertentu Proses pengembangan model, verifikasi dan validasi disajikan pada Gambar 3.4. Entitias masalah Validitas operasional Eksperimentasi Analisis & pemodelan Validitas model konseptual Validitas data komputer Pemrograman komputer & implementasi konseptual Verifikasi model komputer Gambar 3.4. Proses pemodelan, verifikasi dan validasi (Sargent, 2004) Beberapa istilah yang perlu difahami dalam Gambar 3.4 di atas adalah: Entitas masalah (sistem): sistem nyata, gagasan, situasi, kebijakan atau fenomena yang akan dimodelkan. konseptual: representasi matematis/logis/verbal atau tiruan sistem yang dibangun untuk kajian tertentu. komputer: model konseptuan yang diimplementasikan pada komputer. Validasi model konseptual: memastikan bahwa teori dan asumsi yang melandasi model konseptual sudah benar dan representasi model terhadap entitas masalah sudah sesuai dengan tujuan pemodelan. 44
7 Verifikasi model komputer: memastikan bahwa pemrograman dan implementasi komputer pada model konseptual sudah benar. Validasi operasional: memastikan bahwa keluaran model cukup akurat sesuai dengan tujuan pemodelan. Validasi data: memastikan bahwa kebutuhan data untuk membangun, evaluasi, pengujian dan percobaan pemodelan untuk menyelesaikan masalah sudah memadai dan benar. Thacker et al. (2004) merinci proses pengembangan model seperti disajikan pada Gambar 3.5. Realitas kebutuhan Abstraksi konseptual Pemodelan fisik Pemodelan matematika Validasi eksperimen matematika Revisi model / eksperimen Eksperimentasi Data eksperimental Kalkulasi Pre-Test Implementasi komputer Verifikasi kode & kalkulasi Kuantifikasi ketidakpastian Validasi model Kuantifikasi ketidakpastian Hasil eksperimental Perbandingan kuantitatif Hasil simulasi Tidak Diterima? Ya Realitas kebutuhan berikutnya Kegiatan penilaian Kegiatan pemodelan, simulasi & eksperimen Gambar 3.5. Proses pengembangan model, verifikasi dan validasi (Thacker et al., 2004) Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukan simulasi yang sahih menurut Law (2008) disajikan pada Gambar 3.6. Law (2008) merinci lebih jauh langkah-langkah yang dibutuhkan untuk dapat melakukan simulasi yang sahih dan kredibel (Tabel 3.1). 45
8 1 F o rm u la s i m a s a la h 2 M e n g u m p u lk a n in fo rm a s i/ D a ta & m em b a n g u n m o d e l k o ns e p tu a l 3 M o d e l k o n s e p tu a l va lid? T id a k 4 Y a P e m ro g ram a n m o d e l 5 M o d e l p ro g ra m va lid? T id a k 6 Y a M e ra n c a n g, m e lak u k a n & m e n g a n a lis a p e rc o b a a n 7 D o k u m e n ta s i & h a s il rin g k a s s im u la s i Gambar 3.6. Tujuh tahap simulasi (Law, 2008) Tabel 3.1. Kegiatan untuk melakukan simulasi yang sahih Kegiatan 1. Memformulasi masalah dengan tepat (precise) 2. Melakukan wawancara dengan pakar terkait masalah 3. Berinteraksi dengan pembuat keputusan secara reguler 4. Menggunakan teknik kuantitatif untuk memvalidasi komponen simulasi 5. Mendokumentasikan model konseptual 6. Melakukan langkah terstruktur pada setiap tahap model konseptual 7. Melakukan analisis sensitivitas untuk menentukan faktor penting 8. Memvalidasi output dari keseluruhan simulasi 9. Menggunakan plot grafis dan animasi pada data keluaran simulasi 10. Menggunakan teknik statistik untuk membandingkan simulasi dan data keluaran sistem Sumber: Law (2008) No. aplikasi 1 1, 2 1 s/d , 6,
3. METODOLOGI PENELITIAN
20 3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Pengembangan agroindustri udang merupakan hal yang sangat penting dalam siklus rantai komoditas udang. Pentingnya keberadaan agroindustri udang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. PENDEKATAN SISTEM
IV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Lele merupakan salah satu ikan air tawar yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Banyak jenis maupun varietas yang ada dan dikembangbiakkan di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi
BAB III SIMULASI 3. 1. Definisi Simulasi Simulasi adalah proses merancang model dari suatu sistem yang sebenarnya, mengadakan percobaan-percobaan terhadap model tersebut dan mengevaluasi hasil percobaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem sesuai dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metoda System Dynamics yaitu sebuah simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem
Lebih terperinciSistem berasal dari kata Yunani yaitu systema yang mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
Sistem berasal dari kata Yunani yaitu systema yang mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole) Menurut Gordon B davis
Lebih terperinciOutline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM
Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM Pendahuluan 0 Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model Pemodelan merupakan suatu aktivitas pembuatan model. Secara umum model memiliki pengertian sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual.
Lebih terperinciMETODOLOGI Kerangka Pemikiran
METODOLOGI Kerangka Pemikiran Semakin berkembangnya perusahaan agroindustri membuat perusahaanperusahaan harus bersaing untuk memasarkan produknya. Salah satu cara untuk memenangkan pasar yaitu dengan
Lebih terperinciBAB II MODEL Fungsi Model
BAB II MODEL Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang lain dengan entitasnya. Model berisi informasi-informasi tentang suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciTeknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.
Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan
Lebih terperinciOLEH DR. DARSIHARJO, M.S. JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FPIPS - UPI
OLEH DR. DARSIHARJO, M.S. JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FPIPS - UPI SISTEM ANALISIS SISTEM MODEL PEMODELAN SIMULASI GEOGRAFI SISTEM 1. Proses yang rumit yang ditandai dengan banyak lintasan sebab akibat
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN
Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN DAN DUKUNGAN CONTENT 1. Pengambilan Keputusan 2. Proses Pemodelan 3. Fase Kecerdasan 4. Fase Desain 5. Fase
Lebih terperinciAnalisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng
Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi
Lebih terperinciNama : Rendi Setiawan Nim :
Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Desain Test Case Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan
Lebih terperinciPertemuan 14. Teknik Simulasi
Pertemuan 14 Teknik Simulasi Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan / Decision Support System
Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Pengambilan Keputusan, Sistem, Pemodelan dan Dukungan Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom Content 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengambilan Keputusan Proses
Lebih terperinciPENGANTAR SISTEM. Pemodelan & simulasi TM03
PENGANTAR SISTEM Pemodelan & simulasi TM03 Sistem Mnrt kamus Webster, sistem adalah kumpulan obyek-obyek yang disatukan oleh serangkaian interaksi atau ketergantungan, sekumpulan unit-unit yang dikombinasikan
Lebih terperinciSalah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak
Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak model telah terbentuk. Banyak model yang tersedia yang
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)
RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk
Lebih terperinciSISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:
SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus: Peserta pelatihan dapat: menjelaskan pengertian sistem dan model, menentukan jenis dan klasifikasi model, menjelaskan tahapan permodelan Apa itu sistem? himpunan
Lebih terperinciSISTEM DAN PEMODELAN. Sistem Pemodelan
SISTEM DAN PEMODELAN Sistem Pemodelan PENDAHULUAN Beberapa sistem di masyarakat: Sistem transportasi dan energi Sistem manufaktur dan konstruksi Jaringan telekomunikasi dan informasi Sistem layanan kesehatan,
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-2
Sistem. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN : MODEL DAN PENDUKUNG DSS, GDSS, EIS, dan ES melibatkan satu istilah: sistem. Sistem adalah kumpulan dari obyek-obyek seperti orang, resources, konsep, dan prosedur
Lebih terperinciDibuat Oleh : 1. Andrey ( )
Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan
Lebih terperinciDibuat Oleh : 1. Andrey ( )
Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Proses manajemen proyek perangkat lunak dimulai dengan beberapa aktivitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) melalui pendekatan sistem dinamis (dynamics system). Metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Indonesia memiliki potensi bahan baku industri agro, berupa buah buahan tropis yang cukup melimpah. Namun selama ini ekspor yang dilakukan masih banyak dalam bentuk buah segar
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Sistem pasokan bahan baku dalam suatu agroindustri merupakan salah satu faktor yang penting untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Sistem pasokan ini merupakan
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia DEFINISI MODEL (1) Model adalah representasi sederhana dari sesuatu yang nyata. Model adalah penyederhanaan dari sistem yang akan dipelajari. Model
Lebih terperinciABSTRAKSI DEKOMPOSISI PENGUJIAN Dalam REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Mata Kuliah : Perancangan Perangkat Lunak LANJUT Dosen : Dr. Karmilasari ABSTRAKSI DEKOMPOSISI PENGUJIAN Dalam REKAYASA PERANGKAT LUNAK Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran
65 3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Permasalahan utama yang dihadapi industri gula nasional yaitu rendahnya kinerja khususnya produktivitas dan efisiensi pabrik gula. Untuk menyelesaikan permasalahan
Lebih terperinciRatih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng
Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng SISTEM sbg suatu pendekatan 1. Filosofis 2. Prosedural 3. Alat bantu analisis FILOSOFI Sistem : Gugusan elemen-elemen yg saling berinteraksi dan terorganisir
Lebih terperinci6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi
Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinci7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1
Model Simulasi Representasi kredibel model. kredibel. verifikasi dan validasi Verifikasi proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan logika diagram alur. (Hoover
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif
Lebih terperinciVERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI
VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah
Lebih terperinciAsusmi/Penyederhanaan Sistem
Mata Kuliah : Matematika Rekayasa Lanjut Kode MK : TKS 8105 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XV PEMODELAN e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Sistem yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Model Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi Konsep teknologi informasi khususnya Internet telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
Lebih terperinciMaximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. & Ir. R. Sihotang, MS. Mata Kuliah Kode / SKS Mata Kuliah :
Lebih terperinciPENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya.
PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya. Informasi : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Informasi: Salah satu bentuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Ruang Lingkup Penelitian Data yang Diperlukan...
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii LEMBAR PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR
Lebih terperinciV. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani
V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan
Lebih terperinciMateri minggu ke-2 r a z I q h a s a n
pengertian Simulasi dan pemodelan Materi minggu ke-2 r a z I q h a s a n PENGERTIAN SISTEM, PEMODELAN DAN SIMULASI DEFINISI SISTEM Sekelumpulan / sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN AHLI
201 SISTEM MANAJEMEN AHLI Konfigurasi model Pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem berbasis pengetahuan dikenal dengan istilah sistem manajemen ahli. (Eriyatno, 2009). Didalam sistem manajemen
Lebih terperinciBAB3. LANGKAH-LANGKAHSIMULASI
Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus 3.1. Pendahuluan BAB3. LANGKAH-LANGKAHSIMULASI Mahasiswa dapat menguraikan langkahlangkah dalam simulasi 1. Mahasiswa dapat menguraikan elemen analisis
Lebih terperinciTEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F
TEKNIK SIMULASI Nova Nur Hidayati TI 5F 10530982 PENDAHULUAN TUJUAN MEMPELAJARI SIMULASI Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1. Kerangka Pemikiran
IV. METODOLOGI 4.1. Kerangka Pemikiran Manajemen rantai pasokan berkembang menjadi langkah strategis yang menyinergikan pemasaran, pabrikasi, dan pengadaan dalam suatu hubungan yang kompleks dalam rangkaian
Lebih terperinciTI10T1: KONSEP TEKNOLOGI
TI10T1: KONSEP TEKNOLOGI Sistem dan Pemodelan www.lspitb.org 2004 Hasil Pembelajaran Memahami pengertian, struktur & mekanisme sistem, serta pengertian model suatu sistem. Tugas 7: Tugas Individual. Dikumpulkan
Lebih terperinciA. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Agroindustri sutera alam terutama untuk produk turunannnya berupa kokon, benang sutera, dan kain merupakan suatu usaha yang menjanjikan. Walaupun iklim dan kondisi
Lebih terperinciKonsep Pengambilan Keputusan. Tujuan Instruksonal Khusus
Konsep Pengambilan Keputusan Efraim Turban 1 Tujuan Instruksonal Khusus Mahasiswa mampu membuat model pengambilan keputusan 2 Sub Materi PengamKeputusan Sistem-2 Model-2 Proses Pemodelan Fase Kecerdasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan untuk diproses dan diolah menjadi informasi. Di dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Sistem informasi dan teknologi berperan dalam mengelola data yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang dibentuk oleh kepala daerah berdasarkan peraturan daerah no 10 tahun 2002 tentang pembentukan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom
Sistem Pendukung Keputusan Oleh: Ade Sarah H., M.Kom Topik Defenisi Sistem Defenisi Pembuatan Keputusan Tahap pembuatan keputusan Pendekatan untuk pembuatan keputusan Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciMAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM
MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. DESAIN PERANGKAT
Lebih terperinci3.2 METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL
III. LANDASAN TEORI 3.1 TEKNIK HEURISTIK Teknik heuristik adalah suatu cara mendekati suatu permasalahan yang kompleks ke dalam komponen-komponen yang lebih sederhana untuk mendapatkan hubungan-hubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian
METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan ilmiah dengan kerangka berfikir logis. Pemodelan sistem kelembagaan pasokan bahan baku agroindustri
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS
BAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS Metode perancangan sistematis adalah metode pemecahan masalah teknik menggunakan tahap analisis dan sintesis. Analisis adalah penguraian sistem yang komplek menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan komponen otomotif baik untuk kendaraan baru (original equipment manufacture) dan spare parts (after market) cukup besar. Menurut data statistik jumlah populasi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL Asep Nurhidayat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Langkah-Langkah Penelitian Untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan kemudian disusun metodologi penelitian yang terdiri dari langkah-langkah
Lebih terperinciMATLAB UNTUK STATISTIKA & TEKNIK OPTIMASI Aplikasi untuk Rekayasa & Bisnis
MATLAB UNTUK STATISTIKA & TEKNIK OPTIMASI Aplikasi untuk Rekayasa & Bisnis Oleh : Budi Santosa Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Upaya ini juga mengandung tujuan agar
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Hakikat Pembelajaran Matematika 2.1.1. Pengertian Pembelajaran Menurut Ali (2000:13), pembelajaran adalah suatu upaya memberi rangsangan, bimbingan, arahan, dan dorongan agar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permasalahan NP-Hard dan NP-Complete Salah satu ukuran biaya dalam pengeksekusian sebuah algoritma adalah lamanya waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam
Lebih terperincibiasa (konvensional). Dalam hal ini, efektivitas model terlihat secara signifikan ditunjukkan dari indeks determinasi penerapan kedua model terhadap
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuannya, bahwa penerapan model simulasi sosial terbukti efektif dalam mengembangkan nilai dan sikap demokrasi siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran
62 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran Agroindustri sutera alam merupakan industri pengolahan yang mentransformasikan bahan baku kokon (hasil pemeliharaan ulat sutera) menjadi benang, kain sutera,
Lebih terperinciAPLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A
1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan di semua bidang dan bagian, jumlah mahasiswa baru juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dosen tidak tetappun mencapai jumlah yang cukup banyak guna menunjang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1. Jaminan Mutu Mutu didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan
Lebih terperinciBab 1. PENDAHULUAN. Sistem adalah sekelompok elemen yang diintegrasikan dengan fungsi. Gambar 1.1 Komponen dari sistem
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Page 1 of 9 Bab 1. PENDAHULUAN 1. SISTEM Sistem adalah sekelompok elemen yang diintegrasikan dengan fungsi umum untuk mencapai tujuan ( Raymond McLeod) Gambar 1.1 Komponen dari
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini berangkat dari kenyataan yang dihadapi oleh industri kemasan karton dewasa ini, yaitu proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan (make-to-order),
Lebih terperinciPERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
METODOLOGI PENELITIAN DR. ADI SETIAWAN, M. SC PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian C. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini secara garis besar mencoba menjelaskan langkah-langkah dalam mengevaluasi tingkat kecelakaan kerja yang bersumber dari bahaya unsafe condition
Lebih terperinciSUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA
DEFINISI DAN ISTILAH PEMODELAN DAN SIMULASI Pemodelan dan Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI MODEL adalah representasi dalam bahasa tertentu dari suatu sistem nyata (realita PEMODELAN adalah tahapan atau
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya. Efektivitas merupakan standar atau taraf tercapainya suatu
Lebih terperinciOUTLINE. Definisi Pemodelan Sistem. Konsep dasar pendekatan sistem. Pemodelan dan Langkah-langkah dalam pemodelan sistem
OUTLINE 1 Definisi Pemodelan Sistem 2 3 Konsep dasar pendekatan sistem Pemodelan dan Langkah-langkah dalam pemodelan sistem Memahami ruang lingkup mata kuliah, pengertian, dan batasan pemodelan sistem
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2010, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Palabuhanratu sebagai lokasi proyek minapolitan perikanan tangkap.
Lebih terperinci136 Pemeliharaan Perangkat Lunak
8.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses memodifikasi sistem perangkat lunak atau komponennya setelah penggunaan oleh konsumen untuk memperbaiki kerusakan, meningkatkan
Lebih terperinciVERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI
VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah
Lebih terperinci8. MODEL MATEMATIKA.
8. MODEL MATEMATIKA alsen.medikano@gmail.com 1 1. DEFINISI Matematika, mempelajari keteraturan hubungan antar lambang/simbol/unsur yang mempunyai arti (mewakili obyek tertentu) dengan aturan tertentu dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 14 LANDASAN TEORI 2.1 Proses Hierarki Analitik 2.1.1 Pengenalan Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton
Lebih terperinciBab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK
79 Bab V Perancangan Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan SPPK Kerangka kerja merupakan perwujudan dari sebuah model, dengan maksud memberikan panduan terhadap pengerjaan sesuatu. Pada penelitian ini, kerangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini memuat isi yang hampir sama dengan usulan penelitian, dapat dikatakan sebagai usulan penelitian yang direvisi ditemukan dengan kenyataan yang ditemui selama pelaksanaan
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem yang melibatkan parameterparameter penting yang diperlukan dalam pengambilan keputusan pengembangan agroindustri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.
Lebih terperinciPEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :
Lebih terperinciSOFTWARE TESTING. Ratna Wardani
SOFTWARE TESTING Ratna Wardani Capaian Memahami pentingnya Software Testing Memahami teknik dalam Software Testing Dasar-dasar Software Testing Teknik-teknik dalam Software Testing Here we go... Dasar-dasar
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini
BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM INDUSTRI
MIFTAHOL ARIFIN SIMULASI SISTEM INDUSTRI Oleh : Miftahol Arifin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciUnified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Dalam usaha mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, disusun suatu metodologi penelitian. Adapun langkah- langkah yang disusun adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan tekologi yang pesat turut menjadi suatu tren global, dimana hal tersebut dapat ditelaah dengan seringnya berbagai kegiatan yang terintegrasi menggunakan
Lebih terperinciModel System Dinamics
System Thinking / System Dinamics (Perbedaan SD dan MP, Causal Loop, Konsep Stok dan Flow) Perbedaan system dinamics (SD) dan mathematical programming (MP) Perbedaan MP dan SD berdasarkan : 1. Tujuan :
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di wilayah adminsitratif Provinsi Riau (Gambar 3.1). Penelitian dilaksanakan pada tahun 2005 hingga tahun 2007.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1. PERANGKAT LUNAK DAN PERKEMBANGANNYA
1 1. PENDAHULUAN Topik meliputi : 1. Perangkat Lunak dan Perkembangannya 2. Karakteristik Perangkat Lunak 3. Aplikasi Perangkat Lunak 4. Software Engineering 5. Siklus Kerja Sistim Engineering 6. Prototipe
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model
PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Rekayasa sistem kelembagaan penelusuran pasokan bahan baku agroindustri gelatin untuk menjamin mutu produk melibatkan berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda,
Lebih terperinci