Irigasi Air Tanah. Ground Water Irrigation Jadfan Sidqi Fidari

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Irigasi Air Tanah. Ground Water Irrigation Jadfan Sidqi Fidari"

Hartanti Tedja
7 tahun lalu
Tontonan:

1 Irigasi Air Tanah Ground Water Irrigation Jadfan Sidqi Fidari

2 2

3 Irigasi Air Tanah 3

4 No. No. Sumur Lokasi Desa Kecamatan Kabupaten 1 SDSM 089 Batu Dinding Gapura Sumenep Ada dan sudah dilengkapi dengan pagar 2 SDSM 195 Campur Barat Ambunten Sumenep Ada, kondisi tidak terawat, Q kecil perlu di redrilling 3 SDPM 066 Bulay Galis Pamekasan Ada, kondisi tidak terawat namun sudah dilengkapi dengan pagar 4 SDPM 077 Lebek II Pakong Pamekasan Ada, kondisi rumah pompa dan pagar rusak berat LS Koordinat BT Kondisi Rumah Pompa Baik Berat Ada dan masih aktif Ada dan masih aktif Ada dan masih aktif Kondisi Mesin Pompa o o ' ' Ada Tidak Ada Ket. Aktif Tidak Aktif Ket. Tidak aktif (mati) Hasil Survey Baik Baik Baik Terbuka Terbuka dengan kondisi tidak terawat Terbuka dengan kondisi tidak terawat Terbuka dengan kondisi tidak terawat Terbuka dengan kondisi tidak terawat Sistem Pengaliran Tertutup Tidak Ada Ket. Pola Tanam Padi/ Tebu palawija Jagung, tembakau, semangka Padi, jagung, lombok Padi, jagung, lombok Tembakau, jagung, padi, polowijo, tembakau Luas Daerah Oncoran (Ha) Keterangan Rencana redrailing di lokasi Dusun Tanah Merah Arah oncoran berubah ke arah timur dan utara sepanjang 300 m, karena di tengah ada areal pengambilan batu bata dan terjadi penambahan daerah oncoran sekitar Ha. Sebelah Selatan telah dieksploitasi untuk batu bata. 4

5 NO KODE DOKUMEN NAMA DOKUMEN NO KODE DOKUMEN NAMA DOKUMEN 1. UU No. 7 Th Sumber Daya Air 11. KP 03 Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Saluran 2. PP. No. 20 Th Irigasi 12. KP 04 Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Bangunan 3. PP. No. 29 Th AMDAL 13. KP 05 Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Petak Tersier 5 4. PP. No. 43 Tahun 2008 Air Tanah 14. KP 06 Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Parameter Bangunan

6 Desain Irigasi Air Tanah Sumur SDBK 117 memiliki daerah layanan seluas 46,20 ha dengan kebutuhan air sebesar 1 lt/dt/ha, terdiri dari 11 TO dengan masing-masing luas layanan : Area TO.1 memiliki luas layanan sebesar 5,23 ha Area TO.2 memiliki luas layanan sebesar 4,81 ha Area TO.3 memiliki luas layanan sebesar 3,46 ha Area TO.4 memiliki luas layanan sebesar 4,11 ha Area TO.5 memiliki luas layanan sebesar 3,64 ha Area TO.6 memiliki luas layanan sebesar 3,15 ha Area TO.7 memiliki luas layanan sebesar 3,34 ha TO.1 TO ha 3.64 ha TO TO ha TO.8 TO.8 TO ( M) TO.7 ( M) SDBK 117 TO.4 TO.2 TO ha ( M) Q.POMPA ( M) (85.31 M) ( M) (43.20 M) (75.76 M) ( M) ( M) TO ha TO.7 ( M) ( M) 3.34 ha TO.3 TO.6 TO.3 TO ha 3.15 ha Area TO.8 memiliki luas layanan sebesar 3,27 ha Area TO.9 memiliki luas layanan sebesar 5,04 ha TO.10 TO.9 ( M) TO ha Area TO.10 memiliki luas layanan sebesar 5,36 ha Area TO.11 memiliki luas layanan sebesar 4,79 ha TO ha TO ha 6

7 7 Perencanaan Debit Pemberian air secara terus menerus dapat dilakukan selama Q > 65% Q maks. Bila Q < 65% Q maks, maka pemberian air dilakukan secara bergiliran. Q = 100% Q maks Pemberian air bila Q = 100% Q maks. Area TO.1 luas 5,23 ha mendapat air = 5,23 x 1 lt/det = 5,23 lt/det Area TO.2 luas 4,81 ha mendapat air = 4,81 x 1 lt/det = 4,81 lt/det Area TO.3 luas 3,46 ha mendapat air = 3,46 x 1 lt/det = 3,46 lt/det Area TO.4 luas 4,11 ha mendapat air = 4,11 x 1 lt/det = 4,11 lt/det Area TO.5 luas 3,64 ha mendapat air = 3,64 x 1 lt/det = 3,64 lt/det Area TO.6 luas 3,15 ha mendapat air = 3,15 x 1 lt/det = 3,15 lt/det Area TO.7 luas 3,34 ha mendapat air = 3,34 x 1 lt/det = 3,34 lt/det Area TO.8 luas 3,27 ha mendapat air = 3,27 x 1 lt/det = 3,27 lt/det Area TO.9 luas 5,04 ha mendapat air = 5,04 x 1 lt/det = 5,04 lt/det Area TO.10 luas 5,36 ha mendapat air = 5,36 x 1 lt/det = 5,36 lt/det Area TO.11 luas 4,79 ha mendapat air = 4,79 x 1 lt/det = 4,79 lt/det Jumlah Q max = 46,20 lt/det

8 Rekapitulasi debit Uraian Luas (ha) Q (lt/dt) Q Rencana 100% 65% 30% (lt/dt) TO TO TO TO TO TO TO TO TO TO TO Total

9 Perhitungan jam rotasi Terus Menerus Semua petak mendapat air secara terus menerus. Rotasi I Terdiri dari 2 Periode. Jika Golongan pada Periode 1 dibuka maka Golongan pada Periode 2 ditutup, demikian sebaliknya. Periode 1 = 22,93/46,20 x 168 jam = 83 jam = 3 hari 11 jam Periode 2 = 23,27/46,20 x 168 jam = 85 jam = 3 hari 13 jam Rotasi II Terdiri dari 4 Periode. Jika Golongan pada Periode 1 dibuka maka golongan pada Periode lainnya ditutup, demikian sebaliknya. Periode 1 = 12,02/46,20 x 168 jam = 44 jam = 1 hari 20 jam Periode 2 = 11,61/46,20 x 168 jam= 42 jam = 1 hari 18 jam Periode 3 = 12,17/46,20 x 168 jam = 44 jam = 1 hari 20 jam Periode 4 = 10,40/46,20 x 168 jam = 38 jam = 1 hari 14 jam 9

10 Diagram pemberian air 10

11 11

dokumen-dokumen yang mirip

RC TEKNIK IRIGASI PETAK TERSIER

RC TEKNIK IRIGASI PETAK TERSIER RC14-1361 TEKNIK IRIGASI PETAK TERSIER SEJARAH IRIGASI Keberadaan sistem irigasi di Indonesia telah dikenal sejak zaman Hindu, pada zaman tersebut telah dilakukan usaha pembangunan prasarana irigasi sederhana.