STUDI PERENCANAAN IRIGASI POMPA PADA DAERAH IRIGASI BKB.I DESA BULU KECAMATAN PILANGKECENG KABUPATEN MADIUN JURNAL

Transkripsi

1 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA STUDI PERENCANAAN IRIGASI POMPA PADA DAERAH IRIGASI BKB.I DESA BULU KECAMATAN PILANGKECENG KABUPATEN MADIUN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Strata Satu (S) Oleh : Ferdinandus Lagadoni Sawun PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUWANA MALANG 0 VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

2 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA LEMBARAN PERSETUJUAN STUDI PERENCANAAN IRIGASI POMPA PADA DAERAH IRIGASI BKB.I DESA BULU KECAMATAN PILANGKECENG KABUPATEN MADIUN JURNAL Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Oleh: Ferdinandus Lagadoni Sawun Menyetujui Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dian Noorvy Kh., ST. MT. Esti Widodo., Ir.MEng. NIDN: NIDN: Mengetahui Ketua Program Studi Teknik Sipil Galih Damar Pandulu, ST.MT. NIDN: VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

3 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA PENDAHULUAN. La Belakang Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan, sehingga pengembangan jaringan irigasi suatu lahan pertanian mutlak diperlukan untuk perbaikan sistem pertanian di masa mendatang. Menjadi sebab salah satu alternatif dalam mempertahankan sumber daya pangan dan peningkatan pendapatan petani dengan mempertimbangkan kondisi yang ada diwilayah kabupaten Madiun terutama didaerah irigasi B.KB I desa Bulu kecamatan pilang kencang.. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penanganan ini adalah:. Mengetahui debit kebutuhan air daerah irigasi B.KB.I. Mengetahui kemampuan pompa yang diperlukan untuk dapat mendistribusikan air melalui pipa karena beda tinggi.. Mengintensifkan pemanfaatan air sesuai kebutuhan air irigasi.. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang muncul dalam studi, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:. Berapa debit kebutuhan air jaringan irigasi tersier B.KB. I?. Berapakah kapasitas pompa yang diperlukan?. Bagaimanakah perencanaan jaringan irigasi pompa pada jaringan tersier B.KB. I? METODOLOGI PENELITIAN. Kebutuhan Air di Sawah Banyaknya air yang diperlukan oleh tanaman pada suatu petak sawah dinyatakan dalam persamaan berikut : NFR = Etc P WLR Re (.) Keterangan : NFR = kebutuhan air di sawah (mm/hari). ETc = kebutuhan air tanaman (mm/hari). WLR = penggantian lapisan air (mm/hari). P = perkolasi (mm/hari). Re = curah hujan efektif. Debit kebutuhan air irigasi Rumus : Q = c. NFR. A c. q. A q. A... Keterangan : Q = debit rencana (m /dt) NFR = q = kebutuhan air irigasi (lt/dt/ha) C = koefisien pengaliran, c = VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

4 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA A = efisiensi saluran = luas areal sawah (Ha). Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan Waktu atau lamanya pekerjaan lahan dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja, hewan penghela, dan peralatan yang digunakan serta faktor sosial setempat. Dalam studi ini lamanya waktu penyiapan lahan (T) adalah 0 hari. Jumlah air yang digunakan untuk penjenuhan (S) sangat tergantung dari jenis tanahnya. Untuk jenis tanah yang lubang porinya besar, kebutuhan airnya relatif besar dan sebaliknya. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan termasuk pembibitan (transplantasi) adalah 50 mm, 00 mm digunakan untuk penjenuhan dan pada awal transplantasi akan ditambah 50 mm. Kebutuhan air selama jangka waktu penyiapan lahan dihitung berdasarkan rumus V.D. Goor Ziljstra (968). Metode tersebut didasarkan pada air konstan dalam lt/det selama periode penyiapan lahan yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: k N x e IR = e Keterangan : IR = Kebutuhan air di sawah (mm/hari). N = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan N = Eo P Eo = evaporasi air terbuka diambil, Eto selama penyiapan lahan (mm/hari) P = perkolasi (mm/hari) K = N x T VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00 T S lamanya penyiapan lahan (0 hari) = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm (50 mm). Menghitung Kapasitas Pompa Yang Diperlukan Adapun perhitungan daya pompa adalah sebagai berikut :. Menghitung kehilangan tenaga pada pengaliran (Hf) (.4). Menghitung kehilangan tinggi energi pada belokan (He) (.5). Menghitung total tinggi energi (H) H = Hs Hf He 4. Menghitung daya pomapa (P) (.6) Dengan datadata sebagai berikut: Diameter pipa = 0,54 m (6 ) Jarijari pipa = 0,076 Panjang pipa = 500 m... (.) k Debit aliran = 0,0 m/det Koefisien gesek= 0,0 Efisiensi turbin= 0,7 Luas pipa = 0,08 m Kecepatan aliran= Hs = 0,5 m K = 0, g = 9,8 m/det S,6454 m/det

5 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA Spesifikasi Pompa Sebagai Berikut : pompa yang akan diadakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :. Kapasitas pompa : 0 l/dt. Tinggi tekan : 40 m. Jumlah pipa kolom : 0 bt / lokasi 4. Diameter casing : inchi 5. Tinggi tekan total dan daya pompa harus dihitung oleh penyedia barang/ jasa termasuk semua kehilangan gesek pada pipa kolom, line shaft, Bearing retainer, Check Valve, pipa keluar, belokanbelokan dan lain sebagainya. 6. Maksimum kecepatan operasional 650 RPM 7. Efisiensi pompa tidak kurang dari 70 % 4. Bagan Alir Penyelesaian Skripsi MULAI Pengumpulan Data : Peta topografi, Data curah hujan, Data klimatologi, Data debit Analisis Hidrologi Ya Kapasitas pompa Skema Jaringan Gambar Perencanaan Pompa SELESAI HASIL DAN PEMBAHASAN Tidak. Analisa Kebutuhan Air (NFR) Analisis Ketersedian Air Analisis ketersedian air atau analisis potensi air dapat dilakukan dengan menggunakan berbagi alternativ data dasar ana lain : a. Berdasarkan data runtut waktu (time series) dari data debit aliran yang ada (historis), bilamana data tersedia. b. Jika tersedia data debit, atau jika ternyata data debit yang ada hanya mencakup kurang dari lima tahun, maka perkiraan potensi sumber daya air dilakukan berdasarkan data curah hujan, iklim dan kondisi DAS dengan menggunakan model hujan aliran (rainfall runoff model) Analisis Neraca Air Curah Hujan Efektif Evapotranpirasi Analisa Kebutuhan Air Irigasi Debit Rencana Analisis Ketersediaan Air Kebutuhan Air Irigasi Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya diambil dari sungai atau waduk dan dialirkan melalui sistim jaringan irigasi, guna menjaga keseimbangan jumlah air dilahan pertanian (Suharjono, 994). Jumlah kebutuhan air guna memenuhi kebutuhan air irigasi dapat VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

6 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA ditentukan dengan langkahlangkah berikut : a. Menghitung evapotranspirasi potensial b. Menghitung penggunaan konsumtif tanaman c. Memperkirakan laju perkolasi lahan yang dipakai d. Memperkirakan kebutuhan air untuk penyiapan lahan (pengelolaan tanah dan persemaian) e. Menganalisa curah hujan efektif f. Menghitung kebutuhan air disawah g. Menentuan efisiensi irigasi h. Menghitung kebutuhan air dipintu pengambilan Evapotranspirasi Evapotranspirasi merupakan faktor dasar dalam menentukan kebutuhan air dalam merencakan irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi. Datadata yang diperlukan untuk menghitung besarnya evapotranspirasi potensial adalah sebagai berikut :. Data klimatologi D.I Kedung Brubus meliputi temperatur, kecepatan angin kelembaban udara dan lamanya penyinaran matahari.. Perhitungan mengunankan rumus penman modifikasi. Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan Metode yang digunakan didasarkan pada kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan selama periode penyiapan lahan 0 hari, dengan tinggi genangan air 50 mm atau 8,mm/hari.. IR = (KPpenunjang, 986, Standart Perencanaan Irigasi, hal. 5) Dari rumus diatas didapatkan tabel yang memperlihatkan kebutuhan air irigasi selama masa penyiapan lahan. Perkolasi Perkolasi adalah proses mengalirnya air dibawah permukaan tanah akibat adanya gaya grafitasi atau tekanan hidrostatik atau juga dari keduanya, dan suatu lapisan tanah kelapisan tanah dibawahnya, hingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuhnya. Jenis air ini tidak dapat dimanfaatkan untuk tanaman. Besar angka perkolasi dapat dilihat pada tabel beriku ini : Pengantian Lapisan Air Penggantian lapisan air dimaksudkan untuk mengisi kembali lapisan air setelah dilakukan pemupukan. Penggantian ini dilakukan sebanyak kali, masingmasing 50 mm (, mm/hari selama setengah bulan) selama sebulan dan dua bulan setelah transplantasi. Efisiensi Irgasi Total efisiensi irigasi untuk padi diambil sebesar 65% (dengan asumsi 90% efisiensi pada saluran primer, 90% efisiensi pada saluran sekunder, dan 80% efisiensi pada jaringan VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

7 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA tersier). Pada tanaman padi efisiensi pada lahan pertanian tidak dipertimbangkan tapi analisa keseimbangan air diperhitungkan sebagai kebutuhan untuk lahan. Efisiensi irigasi keseluruhan untuk palawija diambil sebesar 50% (KP 0, 76). Pola Tanam Berdasarkan data tanaman yang ada, pola dan kalender tanam daerah irigasi Kadung Brubus adalah : Padi Padi Padi (/ bagian) dan Palawija (/ bagian) dengan Masa Tanam pertama pada umumnya dimulai akhir bulan Nopember hingga awal bulan Desember dengan waktu pengolahan tanah 0 hari. Pada Masa Tanam kedua pada umumnya dimulai awal bulan April, sedangkan Masa Tanam ketiga dimulai pada awal bulan Agustus. Hasil Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Dari uraian kebutuhan air diatas, maka diperoleh data perhitungan seperti yang terlihat pada tabel pola tata tanam (Tabel 4.4. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Dengan Metode PU Pola Tata Tanam Alternatif D.I. Kedung Brubus) T6 A6 T5 A5 T T T T4 B.KB. A 6 Ha 0.59 l/dt A 5 Ha 6.86 l/dt A 5 Ha.44 l/dt A4 6 Ha.44 l/dt. Kebutuhan Air Dipompa Berdasarkan Skema Jaringan Irigasi 0 Ha 7.6 l/dt 5 Ha 4. l/dt Gambar 4. Skema Jaringan daerah Irigasi BKB. I Desa Bulu Kecamatan Pilangkeceng Kabupaten Madiun. VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

8 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA Tabel.4.7. Rincian Bangunan Dan Luas Areal Baku Sawah No Salu ran. Salu ran Ters ier BK B. Ba ng una n Pet ak Te rsi er Baku Sawa h (ha) Kebut uhan air Lt/dt T. A T. A T. A 5.44 T.4 A T.5 A T.6 A Total = Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan. Jadi total air yang tersedia di BKB I adalah 0.8 m /dt. Kapasitas Pompa Jumlah kebutuhan air maksimum setiap detik untuk bangunan ini dihitung berdasarkan jumlah luas lahan sawah baku yaitu dibagi menjadi 6 petak masing masing petak terdiri dari : bangunan T. petak A = 6ha dengan kebutuhan air 0.59 lt/dtk, T. petak A = 5ha dengan kebutuhan air 6.86 lt/dtk, T. petak A = 5ha dengan kebutuhan air.44 lt/dtk, T.4 petak A4 = 6ha dengan kebutuhan air.44 lt/dtk, T.5 petak A5 = 5ha dengan kebutuhan air 4. lt/dtk, T.6 petak A6 = 0ha dengan kebutuhan air 7.6 lt/dtk. Maka total Ketersediaan air yang tersedia pada BKB I adalah 0.8 m /dkt. Dengan ha berada di elevasi 0.60 dan 5 ha berada di elevasi 86. Letak sumber air dan bangunan BKB I berada di elevasi Dengan demikian tinggi sumber air ke pompa BKB I (Hs = ) = = 4.00 total = = Pada Jaringan Irigasi Tersier B.KB. sepanjang 500 m akan direncanakan menggunakan irigasi pompa dengan sistem rotasi, dimana kapasitas pompa 0 lt/dt. Adapun pipa yang dipasang adalah pipa 6. Untuk mengalirkan air ke sawah digunakan bangunan bagi. Berdasarkan kontur dan luas daerah irigasi yaitu 47 ha, maka digunakan 5 bangunan bagi dan satu bangunan ukur (Thomson). Adapun perhitungan daya pompa adalah sebagai berikut : Diketahui : Diameter pipa = 0,54 m (6 ) Jarijari pipa = 0,076 Panjang pipa = 500 m Debit aliran = 0,0 m /det Koefisien = 0,0 (pipa) gesek Efisiensi = 0,7 turbin Luas pipa = 0,08 m Kecepatan =,6454 m/det aliran Hs = 0,5 m K = 0, g = 9,8 m /det Banyak belokan = 6 Ditanya : Daya Pompa VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

9 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA a) Menghitung kehilangan tenaga pada pengaliran (Hf) 8fL 8.0,0.500 Hf Q.0,0 7,9 m 5 5 gπd 9,8.,4.0,54 b) Menghitung kehilangan tinggi energi pada belokan (He) V,6454 He K 0,. 0,567m g.9,8 c) Menghitung total tinggi energi (H) H = Hs Hf He = 0,5 7,9 0,567 = 7,978 m d) Menghitung daya pompa (P) QHγ 0,0.7, P,698 Hp 75η 75.0,7 Sistem Pemberian Air Karena air dibutuhkan yang di alokasikan dari pompa 0ltr/dtk,jadi Sistem pemberian air pada Jaringan Irigasi Tersier B.KB. dilakukan secara rotasi, dimana dibagi menjadi 6 blok yaitu T., T., T., T.4, T.5 dan T.6. Pemberian airnya terbagi menjadi 6 periode ( blok tidak diairi, 5 blok tidak diairi) dalam jangka waktu 7 harian ( minggu) atau 68 jam. Tabel 4.8. Lamanya Pemberian Air Irigasi Secara Rotasi Peri ode Rotasi sub tersier I T. diairi, T., T., T.4, T.5 dan T.6 tidak II T. diairi, T., T., T.4, T.5 dan T.6 tidak III T. diairi, T., T., T.4, T.5 dan T.6 tidak IV T.4 diairi, T., T., T., T.5 dan T.6 tidak V T.5 diairi, T., T., T.4, T. dan T.6 tidak VI T.6 diairi, T., T., T.4, T. dan T. tidak Analisis Jaringan Pompa VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00 Lamanya pemberian Air Irigasi ( jam) T. T. T. T = 7 jam T. T. T. T = 6 jam T. T. T. T = 6 jam T.4 T. T. T = 7 jam T.5 T. T. T = 8 jam T.6 T. T. T = jam

10 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA Berdasarkan perencanaan jaringan pompa maka dapat dijabarkan sebagai berikut : Luas baku sawah yang direncanakan adalah 47 ha, dibagi menjadi 6 petak yaitu bangunan T petak A seluas 6 Ha, bangunan T petak A seluas 5 Ha, bangunan T petak A seluas 5 Ha, bangunan T4 petak A4 seluas 6 Ha, bangunan T5 petak A5 seluas 5 Ha dan bangunan T6 petak A6 seluas 0 Ha. Dengan Ha berada di elevasi 0.60 dan 5 Ha berada di elevasi 86 dimana letak sumber air dan bangunan B.KB berada dielevasi dengan demikian tinggi sumber air ke pompa B.KB (Hs = 0.508) berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7 maka diperoleh besar kebutuhan air irigasi sebesar 0,8 m /dtk. N o Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Perencanaan Jaringan Pompa Sal Ele Ele Dib ura vas vas agi n i i 50 Be da tin gg i Ke t P P P P P P P P P VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX P9 0.0 P0 0.9 P 0.9 P 0.78 P 00.9 P P5 56 P6 95. P P P P P P

11 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA P P P P P P P P P P 7 P 689 P4 98. P5 98. P6 98. P7 98. P P VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX P P P Keterangan : = elevasi turun = elavasi naik 0 = da Pada jaringan irigasi tersier BKB sepanjang 500m direncanakan menggunakan irigasi pompa dengan system rotasi dimana Maksimal kecepatan operasional pompa adalah 650 RPM dengan debit yang dihasilkan sebesar 0lt/dtk. Berdasarkan perhitungan daya pompa kehilangan tenaga pada pengaliran (Hf) sebesar 7,9m,kehilangan tinggi energi pada belokan (He) sebesar 0,567m,total tinggi energy (H)sebesar 7,978m,jadi total daya pompa(p) adalah,698hp. Karena air yang alokasikan dari pompa hanya sebesar jangka waktu0 ltr/dtk maka sistem pemberian air dilakukan secara rotasi, dimana dibagi menjadi 6 blok yaitu T, T,T, T4, T5 dan T6. Pemberian air terbagi menjadi 6 periode ( blok tidak diairi, 5blok diari) dalam waktu 7 harian

12 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA (minggu) atau 68 jam. Hasil pembagian air secara rotasi dapat dilihat pada tabel 4.8. Perencanaan Pompa KONSOL KAYU RING BALK / BALOK GORDING6/ RINGBALK /5 SLOFF 5 x BALOK GORDING 6/.5.00 SENG GELOMBANG BJLS G BALOK KAYU 8/ TRALIS BESI Ø60.00 RING BALK /5 TRALIS BESI 6 0 TRANSAM MUKA TANAH LISPLANG /5 RING BALK /5 MUKA TANAH URUG penyediaan air dari sumber pompa ke jaringan irigasinya dengan luas lahan adalah : 47 Ha. Perencanaan Sistim Pompa Pompa yang digunakan pada DI B.KB Desa Bulu adalah submersible Jenis dan spesifikasi pompa tergantung dari kebutuhan air pada wilayah studi yaitu DI B.KB Desa Bulu. Pompa yang akan diadakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : Kapasitas pompa : 0 l/dt Tinggi tekan : 40 m Jumlah pipa kolom : 0 bt / lokasi Diameter casing : inchi Tinggi tekan total dan daya pompa harus dihitung oleh penyedia barang/ jasa termasuk semua kehilangan gesek pada pipa kolom, line shaft, Bearing retainer, Check Valve, pipa keluar, belokanbelokan dan lain sebagainya. Maksimum kecepatan operasional 650 RPM. Efisiensi pompa tidak kurang dari 70 % KESIMPULAN DAN SARAN Analisa Penyediaan Air Baku Studi ini hanya terbatas pada analisa penyediaan air baku untuk kebutuhan irigasi pada daerah irigasi B.KB Desa Bulu Kecamatan Pilangkenceng dengan panjang pipa 500 m. Debit air yang tersedia pada sumber pompa kejaringan irigasinya adalah : 0.8 lt/dtk. Sehingga hasil analisa ini terfokus pada. Kesimpulan. Direncanakan air yang mengaliri lahan seluas 47 Ha,dimana Ha berada di elevasi 0,60 dan 5 Ha berada di elevasi 96,86,letak sumber air berada di elevasi 99,50 maka digunakan pompa supaya bisa menaikan air keketinggian tersebut.kapasitas pompa 0lt/dt. VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

13 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA. Untuk memenuhi kebutuhan air yang digunakan untuk mengairi lahan seluas 47 Ha adalah: 0.8 m/dt. Dengan perincian sbb : Bangunan T., Petak tersier A luas baku sawah 6ha, kebutuhan airnya ; 0,59 lt/dt, bangunan T., petak tersier A luas baku sawah 5ha, kebutuhan airnya; 6,86lt/dt, bangunan T., petak tersier A luas baku sawah 5ha, kebutuhan airnya;,44lt/dt. bangunan T.4,petak tersier A4 luas baku sawah 6ha, kebutuhan airnya;,44lt/dt. bangunan T.5, petak tersier A5 luas baku sawah 5ha, kebutuhan airnya; 4,. bangunan T.6, petak tersier A6 luas baku sawah 0ha, kebutuhan airnya 7,6lt/dt. jd kalau di jumlahkan luas baku sawah 6ha 5ha5ha6ha5ha0ha=47ha dan kebutuhan airnya, 0,59lt/dt 6,86lt/dt,44lt/dt,44lt/dt 4,lt/dt 7,6lt/dt =0.8 m/dt. Pada jaringan irigasi Tersier BKB. sepanjang 500m akan direncanakan menggunakan irigasi pompa dengan sistem rotasi,dimana kapasitas pompa 0lt/dt,dan pipa yang digunakan dalam perencanaan ini 6 (pipa yang berdiameter 6). Saran. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi sebaiknya disertai dengan perubahan tata guna lahan yang baik,sehingga keterdapatan air tetap terjaga kuantitasnya.. Jaringan perpipaan masih dapat dikembangkan jika dibutuhkan,akan tetapi tidak merubah keseluruhan dari skema jaringan yang telah dibuat.. Pola operasi pelayanan bisa di sesuaikan dengan kebutuhan air dilapangan,dengan ketentuan syaratsyarat dalam jaringan perpipaan terpenuhi. DAFTAR PUSTAKA Anggrahini Hidrolika Saluran Terbuka. Surabaya: CV. Citra Media. Anonim, 986. Kriteria Perencanaan Irigasi (KP0, KP0, KP 06). Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Pengairan. Anonim, 008. Sejarah Pompa Air. Air.com.. kishandono, 6 desember 008.Jam 06. am. Mawardi. E. dan Memed. M, 006. Desain Hidraulika Bendung Tetap Untuk Irigasi Teknis. Bandung: Alfabeta. Pasandaran. E. 99. Irigasi di Indonesia Strategi dan Pengembangan, Jakarta: Unit Pencetakan LPES. Prastumi. MT. dan Masrevaniah, 008. Bangunan Air, Surabaya: Srikandi. Soemarto, CD Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional. Soewarno Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisis VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00

14 HASILHASIL PENELITIAN MAHASISWA Data Jilid, Hidrologi. Bandung: Nova. Sosrodarsono, S dan Takeda, K Hidrtologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Van Te Chow Hidrolika Saluran Terbuka, Terjemahan EV. Nensi Rosalina. Jakarta: Erlangga. Wilson. E.M. 99. Hidrologi Teknik, Terjemaan Purbohadiwijdoyo, Bandung: TB. VOLUME I TAHUN I SEPTEMBER 0 ARTIKEL XX00