ABSTRAK. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi. Pengaliran.

Transkripsi

1 ABSTRAK Daerah Irigasi (DI) Kotapala adalah salah satu jaringan irigasi yang berlokasi di Desa Dajan Peken, Desa Dauh Peken, Desa Delod Peken, dan Desa Bongan yang berada di Kabupaten Tabanan Bali. DI Kotapala mempunyai luas 406 ha dengan sumber air berasal dari Sungai Yeh Empas, kemudian diambil dari Bendung Kotapala dan melalui jaringan irigasi Subak Kotapala, Subak Dukuh dan Subak Bongan sehingga air dapat sampai ke areal persawahan. Pola tanam dalam satu tahun sebanyak 2 kali untuk tanaman padi. Studi ini membahas apakah debit air pada Bendung Kotapala sudah mencukupi kebutuhan air pada Daerah Irigasi (DI) Kotapala dan berapa besar tingkat efisiensi pengaliran di saluran primer dan saluran sekunder (DI) Kotapala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air irigasi, dan efisiensi pengaliran. Efisiensi pengaliran dihitung berdasarkan kehilangan air pada saluran irigasi tersebut, apakah sudah memenuhi standar atau belum sesuai dengan kriteria efisiensi pengaliran pada saluran irigasi. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa kebutuhan air irigasi (DI) Kotapala masih mengalami defisit (kekurangan air) terbesar pada bulan Juni minggu kedua sebesar 662,94 lt/dt dan defisit terkecil terjadi pada bulan agustus minggu kedua sebesar 173,17 lt/dt. Berdasarkan analisis efisiensi pengaliran pada saluran primer antara BK.0-BK.1 94,37%, BK.1-BK.2 93,95%, BK.3-BK.4 92,80%, BK.4-BK.5 94,94% dan BK.5-BK.6 97,14% saluran sudah memenuhi standar efisiensi, Untuk BK.2-BK.3 86,22% belum memenuhi standar efisiensi. Sedangkan saluran sekunder antara BK.8-BK.9 93,95%, BD.1-BD.2 95,97%, BD.2-BD.3 97,83%, BD.3-BD.4 95,66%, BB.1-BB % dan BB.2-BB.3 91,99% saluran sudah memenuhi standar efisiensi, Untuk BK.6-BK % dan BK.7-BK % belum memenuhi standar efisiensi. Pengaliran. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi i

2 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya lah penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul, Studi Efisiensi Pemberian Air Irigasi Pada Daerah Irigasi (DI) Kotapala Di Kabupaten Tabanan - Bali. Tersusunnya Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk, bantuan, informasi dan berbagai bantuan lainnya. Untuk itu melalui kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Ir. I Nyoman Norken, SU.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I; Bapak Ir. I Gusti Ngurah Diwangkara selaku Dosen Pembimbing II, Orang tua, serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Penyusun menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, diharapkan saran serta koreksi untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Denpasar, Januari 2017 Penyusun ii

3 DAFTAR ISI ABSTRAK...i UCAPAN TERIMAKASIH...ii DAFTAR ISI...iii DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR TABEL...vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah...3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengairan Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS) Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) Penentuan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagian-bagian DAS Macam-macam DAS Bentuk-bentuk DAS Hujan Data Hujan Penetuan Hujan Kawasan Uji Konsistensi Irigasi Jaringan Irigasi Bangunan Irigasi Pengelolaan Air Irigasi Ketersediaan Air Irigasi Pemanfaatan Air Untuk Irigasi Cara Pemberian Air Irigasi Tujuan Pemberian Air Irigasi Kebutuhan Air Irigasi Penyiapan Lahan (Land Preparation) Kebutuhan Air Untuk Konsumtif Tanaman Perkolasi Pengantian Lapisan Air (Water Layer Requirment) Curah Hujan Efektif Pola Tanam Kebutuhan Air di Sawah Koefisien Tanaman Pengertian Debit Pengukuran Debit Efisiensi Irigasi iii

4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemelihan Objek Studi Studi Literatur Jenis Data Metode Pengumpulan Data Data Sekunder Data Primer Analisis Data Analisis Hidrologi Analisis Kebutuhan Air Irigasi Analisis Efisiensi Pengaliran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Analisis Hidrologi Penentuan Pengaruh Stasiun Curah Hujan Uji Konsistensi Data Hujan Curah Hujan Curah Hujan Andalan Debit Irigasi Debit Andalan Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pola Tanam Evapotranspirasi Potensial (ETo) Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan Koefisien Tanaman (Kc) Kebutuhan Air Untuk Konsumtif Tanaman (Etc =ET) Perkolasi Penggantian Lapisan Air Curah Hujan Efektif (Re) Efisiensi Irigasi Ketersediaan Air Permukaan Neraca Air Analisis Efisiensi Pengaliran Perhitungan Luas Penampang Aliran (A) Perhitungan Kecepatan Aliran Permukaan Menggunakan Metode Pelampung (Vp) Perhitungan Debit Menggunakan Metode Pelampung (Q) Efisiensi Pengaliran Air di Saluran Irigasi BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran...70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A : HASIL PERHITUNGAN RAPS iv

5 LAMPIRAN B : DATA CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM LAMPIRAN C : DATA DEBIT LAMPIRAN D : DATA PENGUAPAN PANCI A LAMPIRAN E : HASIL PENGUKURAN DEBIT AIR METODE PELAMPUNG DAN GAMBAR DIMENSI PENAMPANG ALIRAN LAMPIRAN F : SKEMA LOKASI PENELITIAN DAN PETA LOKASI PENELITAN LAMPIRAN G : DOKUMENTASI PENGUKURAN v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bentuk DAS Bulu Ayam...8 Gambar 2.2 Bentuk DAS Pola Kipas...9 Gambar 2.3 Bentuk DAS Paralel...9 Gambar 2.4 Pengukuran Curah Hujan dengan Metode Poligon Thiessen Gambar 2.5 Pengukuran Curah Hujan dengan Metode Isohyet Gambar 2.6 Pelampung Permukaan Pengukur Kecepatana Aliran Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian...40 Gambar 4.1 Lokasi Stasiun Bongan dan Stasiun Kediri di DI Kotapala Gambar 4.2 Skema Lokasi Pengambilan Sampel Kecepatan Aliran Gambar 4.3 Diagram Efisiensi Pengaliran Saluran Primer...65 Gambar 4.4 Diagram Efisiensi Pengaliran Saluran Sekunder vi

7 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai Kritis Q dan R Tabel 2.2 Nilai Perkolasi Sesuai Dengan Jenis Tanah...27 Tabel 2.3 Hubungan Curah Hujan 15 Harian Dengan Efiktifitas Hujan Probabilitas 80 % Tabel 2.4 Koefisien Tanaman Padi...32 Tabel 2.5 Efisiensi Irigasi Berdasarkan Standart Perencanaan Irigasi Tabel 4.1 Curah Hujan Dua Mingguan di Stasiun Bongan Tahun Tabel 4.2 Perhitungan RAPS pada Stasiun Hujan Bongan Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji RAPS pada Stasiun Bongan Tabel 4.4 Curah Hujan Dua Mingguan di Stasiun Bongan Tahun Tabel 4.5 Curah Hujan Andalan di Stasiun Bongan dengan Metode Rangking.48 Tabel 4.6 Debit Irigasi Minimum DI Kotapala pada Tahun Tabel 4.7 Ploting Debit Andalan dengan Metode Rangking Tabel 4.8 Nilai Evaporasi Panci (Epan) Tabel 4.9 Nilai Evapotranspirasi Potensial (Eto) Tabel 4.10 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan Tabel 4.11 Curah Hujan Efektif Padi Tabel 4.12 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (DI) Kotapala Tabel 4.13 Perhitungan Luas Penampang Aliran Tabel 4.14 Pehitungan Kecepatan Aliran Permukaan...62 Tabel 4.15 Pehitungan Debit Menggunakan Metode Pelampung Tabel 4.16 Perhitungan Efisiensi Pengaliran vii

8 STUDI EFISIENSI PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI (DI) KOTAPALA DI KABUPATEN TABANAN - BALI TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2017

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan, pemenuhan akan air mempunyai peranan penting. Banyak usaha yang dilakukan untuk memenuhinya, antara lain dengan pemanfaatan sumber air permukaan seperti sungai, disamping itu sumber air tanah dalam dengan sumur bor. Selain kebutuhan akan air, tanaman juga membutuhkan tempat untuk tumbuh (lahan atau sawah). Sawah dan lahan yang baik untuk pertanian ialah tanah yang mudah dikerjakan, bersifat produktif dan subur serta cukup akan kebutuhan air. Udara dan air mengisi pori-pori di antara butir tanah umumnya dipandang sebagai bagian dari tanah. Dengan demikian, tanah terdiri dari tiga komponen, yaitu butir-butir tanah, air dan udara. Perbandingan antara butir-butir tanah, air, dan udara perlu diusahakan agar dapat memenuhi suatu nilai dalam batas-batas tertentu. Pemberian air juga dipengaruhi elevasi tempat dimana tanaman tumbuh, maka pengaturan sistem irigasi disesuaikan dengan kondisi topografi setempat. Kelebihan air di suatu daerah pertanian dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman pada areal tersebut terganggu, karena dapat menyebabkan sebagaian atau seluruh akar tanaman menjadi busuk. Keberhasilan kegiatan pertanian tidak mungkin tercapai tanpa adanya pengelolaan irigasi yang baik. Secara sederhana, irigasi dapat dipahami sebagai upaya manusia untuk mengaliri lahan pertanian sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik dan hasil panen memuaskan. Sistem irigasi sendiri terdiri atas beberapa macam, tergantung pada lokasi dan kondisi lahan yang akan dialiri air, ketersediaan air, dan teknologi yang digunakan. Irigasi adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan pertanian. Fungsi utama irigasi adalah memenuhi kebutuhan tanaman akan air untuk persawahan, secara tepat jumlah dan tepat waktu. Lahan pertanian di Daerah Irigasi (DI) Kotapala yang ada di Desa Dajan Peken, Desa Dauh Peken, Desa Delod Peken, dan Desa Bongan di Kabupaten 1

10 Tabanan - Bali area persawahannya memanfaatkan jaringan irigasi air permukaan, menggunakan sumber air dari sungai Yeh Empas kemudian diambil dari bendung Kotapala dan melalui jarigan irigasi sehingga air dapat sampai ke areal persawahan. Wilayah yang dialiri irigasi (DI ) Kotapala mempunyai luas area irigasi seluas 406 ha. Beberapa permasalahan yang terjadi di jaringan irigasi ini antara lain permasalahan keterbatasan kemampuan dalam penyediaan air irigasi yang diakibatkan oleh penurunan fungsi jaringan irigasi, keterbatasan pembangunan jaringan irigasi yang baru, juga akibat banyaknya kerusakan pada bangunan dan jaringan irigasi yang tidak tertangani dengan baik sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian. Agar jaringan irigasi tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan adanya pengelolaan jaringan irigasi yang efektif dan efisien. Pengelolaan jaringan iragasi akan mempengaruhi sistem pemberian air pada petak-petak sawah dan tingkat pelayanan irigasi. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengkaji pemanfaatan jaringan irigasi pada lahan pertanian di areal pengairan Daerah Irigasi (DI) Kotapala yang lebih efisien untuk menjaga supaya tidak ada masalah kelebihan atau kekurangan air di petak-petak persawahannya. Melihat permasalahan diatas maka perlu dilakukan studi efisiensi pemberian air irigasi pada daerah irigasi (DI) kotapala di Kabupaten Tabanan Bali, untuk dapat mengetahui debit air di saluran dan tingkat efisiensi pengaliran pada daerah irigasi (DI) kotapala di Kabupaten Tabanan-Bali. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah: 1. Apakah debit pada saluran (DI) Kotapala sudah mencukupi kebutuhan air untuk Daerah Irigasi (DI) Kotapala? 2. Berapa besar tingkat efisiensi pengaliran di saluran primer dan saluran sekunder (DI) Kotapala? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui debit air di saluran (DI) Kotapala apakah sudah mencukupi kebutuhan air untuk Daerah Irigasi (DI) Kotapala. 2

11 2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pengaliran di saluran primer dan saluran sekunder pada Daerah Irigasi (DI) Kotapala. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pemberian air pada Daerah Irigasi (DI) Kotapala di Kabupaten Tabanan - Bali. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk bahan pertimbangan bagi pemerintah dan selain itu tambahan pengetahuan bagi masyarakat dalam upaya pengelolaan jaringan irigasi guna mendukung keberhasilan panen. 1.5 Batasan Masalah Banyak hal yang harus diperhitungkan dalam menghitung dan menganalisis efisiensi pemberian air irigasi. Untuk itu perlu adanya batasan masalah sehingga masalah yang dibahas tidak melebar dari pokok permasalahan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Daerah penelitian hanya dilakukan di saluran Daerah Irigasi (DI) Kotapala. 2. Untuk Subak Pesiapan tidak di perhitungkan 3. Untuk perhitungan kebutuhan air irigasi debit air hanya di ambil dari intake bendung Kotapala. 4. Efisiensi pengaliran hanya di saluran primer dan sekunder Subak Kotapala, Subak Dukuh dan Subak Bongan. 3