KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI"

Transkripsi

1 KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI Achmad Nifan El Wafi 1), Moch. Sholichin 2), Ussy Andawayanti 2) 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jl. MT. Haryono 167 Malang Indonesia wafielnino@yahoo.com ABSTRAK Daerah Irigasi di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dengan luas ± 25 ha merupakan sawah tadah hujan yang air irigasinya mengandalkan dari air hujan saja sehingga pada saat musim kemarau, areal sawah tidak dapat ditanami karena kurangnya ketersediaan air. Untuk mengatasi hal tersebut, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS Bali Penida) membuat sumur produksi dengan melakukan pengeboran sumur-dalam di desa Kaliakah. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan sumur dalam, mengetahui biaya operasional dan pemeliharaan selama usia guna, mengetahui berapa besarnya keuntungan berdasarkan kenaikan hasil produksi, mengetahui berapa besarnya benefit cost rasio, net present value, internal rate of return, dan analisa sensitivitasnya, mengetahui harga air sumur dalam. Dari hasil analisa ekonomi, didapatkan biaya pembangunan sumur sebesar Rp , biaya operasional dan pemeliharaan pertahun sebesar Rp , keuntungan setelah adanya proyek sumur dalam sebesar Rp , nilai benefit cost rasio pada suku bunga 7,5% sebesar 1,34, nilai net present value pada suku bunga 7,5% sebesar ,08. nilai internal rate of return sebesar 29,00%, dan payback periode didapat selama 2,6 tahun. Dari hasil analisa perhitungan harga air, untuk harga air eksisting sebesar Rp perjam, harga air menurut PU dan harga air menurut suku bunga yang berlaku besarnya sama yakni sebesar Rp perjam, atau Rp per m 3. Kata kunci: irigasi air tanah, analisa ekonomi, harga air ABSTRACT Irrigation area in the village of Kaliakah, District of Negara, with an area of Jembrana ± 25 ha is rainfed and irrigation water only from rain water so in the dry season, rice field can t be planted because of the lack availability of water. There for, Balai wilayah Sungai Bali Penida (BWS Bali Penida) drilling a production well in the village of Kaliakah. The purpose of this study is to know how much cost needed to build this project. The economic analysis uses calculations of BCR, NPV, IRR and sesnsitivity analysis. In this study also calculated the operational cost and maintenance, the pumping cost based on water demand and the price of water. The result of the analysis and calculation shows the total cost of development for PKB 111 is Rp The cost of operational and maintenance is Rp The profit of production is Rp BCR calculations based on 7.5% interest rate for PKB-111 is B / C = The value of NPV for PKB-111 with 7,5% interest rate is Rp ,08. IRR for PKB-111 is 29% and payback periode is 2,6 years. The result of analysis water price, existing water price is Rp ,00 per hour, while the water price according to PU calculations with annuity and according to compound interest with Present are equal, the price is Rp ,00 per hour or Rp per m 3 Keywords: Groundwater Irrigation, Economic Analysis, Price of Water

2 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kondisi ketersediaan air saat ini pada dasarnya sangatlah terbatas. Sementara itu, karena adanya pertambahan penduduk yang cepat dan adanya perkembangan pendapatan penduduk serta perkembangan di luar sector pertanian, menyebabkan kebutuhan air semakin besar, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian persaingan antar sector dalam penggunaan air semakin kompetitif. Hal ini menunjukan bahwa air memang telah menjadi sumber daya yang sangat terbatas dan selanjutnya memerlukan antisipasi penanganan yang tepat, agar tidak menimbulkan konflik. Pemenuhan kebutuhan air irigasi di Provinsi Bali masih kurang, sehingga upaya perbaikan prasarana dan sarana irigasi menjadi sangat penting untuk terus dilakukan untuk menjamin efisiensi penggunaan sumber air. Daerah Irigasi di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dengan luas ± 25 ha merupakan sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan adalah sawah yang air irigasinya mengandalkan dari air hujan saja sehingga pada saat musim kemarau areal sawah tidak dapat ditanami karena kurangnya ketersediaan air. Karena mengandalkan air hujan, dalam setahun areal sawah petani hanya mampu 1 kali masa tanam. Dengan keadaan tersebut, pendapatan petani dari hasil pertanian dianggap masih kurang. 1.2 Tujuan dan manfaat Tujuan dari studi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui seberapa besar biaya (Cost) yang dikeluarkan dalam pembangunan sumur dalam ini. 2. Mengetahui besarnya biaya operasional dan pemeliharaan selama usia guna dari tahun ke-1 sampai tahun ke Mengetahui berapa besarnya keuntungan berdasarkan kenaikan hasil produksi setelah adanya proyek. 4. Mengetahui berapa besarnya Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate of Return, Paybcak Periode dan analisa sensitivitas. 5. Mengetahui harga air sumur dalam per jam. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal (resource)faktor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target tertentu sedemikian sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat/benefit setelah jangka waktu tertentu. Evaluasi proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui tingkat keuntungan suatu investasi untuk menghindari pemilihan alternatif yang tidak atau kurang menguntungkan serta untuk menetukan prioritas investasi. Analisa ekonomi dalam studi pengembangan sumberdaya air sudah merupakan hal yang rutin baik dalam tahap master plan, reconnaissance, appraisal, feasibility study, project completion report maupun dalam tahapan yang dianggap perlu dalam studi-studi khusus untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu proyek pengembangan yang dibiayai oleh Bank atau lembaga keuangan lainnya. Bila dalam tahapan fesibility study proyek tersebut dianggap layak, maka dapat dilanjutkan dalam detail design dan pelaksanaan proyek (Suyanto,2001). 2.2 Analisa Rencana Anggaran Biaya Pengertian umum rencana anggaran biaya adalah keseluruhan biaya yang akan dianggarkan pada pelaksanaan suatu proyek. Secara umum Rencana Anggaran Biaya (RAB) mancakup tiga (3) aspek utama yaitu, merencanakan bentuk bangunan yang memenuhi syarat,

3 menentukan biaya dan menyusun tata cara pelaksanaan teknis dan administratif. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masingmasing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. 2.3 Analisa Biaya (Cost) Pada analisis kelayakan ekonomi biaya-biaya tersebut dikelompokkan menjadi beberapa komponen sehingga memudahkan analisis perhitungan. Menurut kuiper dalam Giatman (2007) semua biaya itu dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya modal (capital cost) dan biaya tahunan (annual cost). 2.4 Analisa Manfaat (Benefit) Benefit adalah kenaikan produksi akibat adanya proyek, dibandingkan bila tidak ada proyek (Adhi Suyanto, dkk, 2001). Dalam pembangunan sumber daya air manfaat proyek dapat dibedakan atas manfaat langsung (direct benefit) atau manfaat utama dan manfaat tidak langsung (indirect benefit). Berdasarkan dapat atau tidak nya dinilai dengan uang manfaat dibedakan menjadi 2 yaitu (Adhi Suyanto, dkk, 2001): 1. Tangible benefit, manfaat yang timbul dapat dinilai langsung dengan uang. 2. Intangible benefit, manfaat yang timbul tidak dapat dinilai dengan uang misal rasa aman,terpeliharanya lingkungan, dan lain-lain. 2.5 Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan air irigasi merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan suatu daerah irigasi. Air irigasi yang berguna menjaga keseimbangan jumlah air dilahan pertanian. Dalam menghitung kebutuhan air irigasi dengan pola tata tanam yang telah ditetapkan harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu terhadap besarnya evapotranspirasi yang terjadi, besarnya curah hujan efektif, dan besarnya kebutuhan air per luas disawah (Sosrodarsono, 1980). 2.6 Analisa Bunga dalam Biaya dan Manfaat Sebagai titik tolak analisa finansial maka disini dianggap telah menyelesaikan studi-studi terdahulu yang menghasilkan parameter dasar untuk landasan membuat perkiraan biaya investasi. Parameter dasar memberikan ketentuan, antara lain mengenai kapasitas produksi, pilihan peralatan utama, fasilitas pendukung, jumlah produksi, dll, dengan begitu terdapat batasan pada lingkup proyek yang memungkinkan pembuatan perkiraan biaya pertama (Iman S,1999). 2.7 Analisa Ekonomi Terdapat berbagai macam metode dalam menganalisa kelayakan ekonomi yang biasa digunakan yaitu: 1. Net Present Value (NPV) 2. Annual Equivalent (AE) 3. Internal Rate of Return (IRR) 4. Benefit Cost Ratio (BCR) 5. Payback Period (PBP) Pada dasarnya semua metode tersebut konsisten satu sama lain, artinya jika dievaluasi dengan metode lainnya akan menghasilkan rekomendasi yang sama, tetapi informasi spesifik yang dihasilkan berbeda. Oleh karena itu, dalam praktiknya masing-masing metode sering dipergunakan secara bersamaan dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif terhadap perilaku investasi tersebut (M. Giatman, 2007). 2.8 Harga Air Bersih Suatu harga atau penilaian barang dalam bentuk uang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat digolongkan dalam 2 hal yaitu faktor yang mempengaruhi secara langsung adanya barang tersebut (modal, upah tenaga kerja dan biaya pengiriman dan sebagainya) dan faktor yang tidak

4 langsung seperti keadaan sosial dan politik. Faktor tidak langsung tidak akan dibahas dalam penulisan ini. Dalam perhitungan harga air di sumur dalam, tergantung dari situasi dan kondisi pada daerah yang dialiri. Harga air dapat berupa satuan Rp/m3 atau dapat juga Rp/jam. Dalam studi ini dihitungkan 2 harga air, agar dapat memilih 2 alternatif pembiayaan yang akan digunakan dalam penentuan harga air di masing-masing sumur dalam. Perhitungan harga air berdasarkan pada bunga yaitu perhitungan akan besarnya harga air dilihat dari faktor bunga kompon untuk mengetahui sejauh mana harga air minimum yang dapat diketahui. Perhitungan ini memasukkan beberapa parameter yaitu Biaya konstruksi, Biaya O&P, Kebutuhan Air, Faktor Konversi, dan Manfaat. Penentuan harga air yang dihitung mengacu pada 3 komponen, yaitu: 1. Harga air eksisting 2. Harga air menurut PU (Pabundu,1990) 3. Harga air menurut bunga majemuk. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Lokasi Studi Kabupaten Jembrana terletak membentang dari arah barat ke timur pada LS dan BT. Batasbatas administrasi Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng Sebelah Timur : Kabupaten Tabanan Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Selat Bali Gambar 3.1 Lokasi Sumur PKB Pengumpulan Data Data-data yang diperluukan dalam menyelesaikan studi ini adalah sebagai berikut: 1. Peta lokasi kajian dan Peta Geohidrologi 2. Data Log Litologi, Konstruksi Sumur dan Uji Pompa 3. Data Curah Hujan dan Klimatologi 4. Data Biaya-biaya dalam analisa ekonomi 3.3 Langkah Studi Langkah studi haruslah disusun secara sistematis untuk melakukan analisis dalam mencari penyelesaian dari permasalahan yang ada. Penyelesaian studi Kajian Ekonomi Sumur Dalam PKB-111 pada irigasi air tanah di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut : 1. Menganalisa biaya pekerjaan dari data yang diberikan oleh Dinas Bali Penida 2. Menganalisa besarnya biaya operasional dan pemeliharaan dari survei lapangan dan dinas Dinas Bali Penida 3. Menentukan besarnya kebutuhan air irigasi perluas berdasarkan Pola Tata Tanam yang sudah ditetapkan yaitu Padi Padi Palawija yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. 4. Menganalisa dan memperhitungkan produksi pertanian.

5 5. Menganalisa estimasi keuntungan dari membandingkan hasil produksi pertanian sebelum adanya sumur pompa dengan sesudah dibangunnya sumur pompa. 6. Menentukan kelayakan proyek berdasarkan (BCR) 7. Menentukan tingkat suku bunga (interest) proyek sumur dalam guna menilai kelayakan proyek dengan menentukan (IRR) 8. Menganalisa hubungan produktivitas sumur dalam (debit sumur) dengan tingkat keuntungan (B/C) dan (B-C) 9. Menganalisa investasi layak atau tidak dengan perhitungan nilai bersih waktu sekarang (NPV) 10. Menganalisa analisis sensitivitas guna mengetahui sejauh mana dampak parameter investasi yang telah ditetapkan (memenuhi persyaratan) sebelumnya boleh berubah. Dalam perhitungan analisa sensitivitas ini dicari kemungkinan kondisi terburuk dan kondisi menguntungkan dari pembangunan sumur dalam. 11. Menentukan harga airtanah berdasarkan harga air eksisting, harga air menurut PU, dan harga air menurut bunga majemuk. Gambar 4.1 Rencana Pola Tata Tanam 4.2 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Pada perhitungan kebutuhan air tanaman dan pola tata tanam koefisien tanaman diisi dengan nilai koefisien jenis tanaman yang ditanam dan dimasukkan nilainya sesuai dengan usia tanaman berdasarkan penggambaran pola tata tanam dan diambil nilai rata-rata koefisien tanaman untuk setiap periode tanam. Notasi pola tanam dibuat miringmiring dimaksudkan bahwa penanaman untuk seluruh areal persawahan tidak dilakukan serentak tetapi bertahap, berperiode triwulan (10 harian). Sehingga didapatkan nilai kebutuhan air irigasi di sawah (NFR) sebagai berikut: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pola Tata Tanam Pola tata tanam yang akan dikembangkan pada studi ini adalah padi padi palawija. Jenis palawija yang sering ditanam pada daerah studi adalah jagung, ubi, dan cabai. Penyusunan pola tata tanam pada studi ini adalah sebagai berikut:

6 Tabel 4.1 Rekapitulasi Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan Air Bulan Periode Irigasi (lt/dt/ha) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber: Perhitungan I 1,262 II 1,012 III 0,730 I 0,713 II 0,761 III 0,827 I 0,717 II 0,651 III 0,565 I 0,453 II 0,532 III 0,571 I 0,615 II 0,524 III 0,421 I 0,443 II 0,503 III 0,561 I 0,533 II 0,463 III 0,413 I 0,359 II 0,205 III 0,023 I 0,041 II 0,150 III 0,335 I 0,545 II 0,653 III 0,683 I 0,657 II 0,581 III 0,489 I 0,533 II 0,889 III 1,257 proyek-proyek irigasi air tanah dengan menggunakan sumur pompa, usia guna ditetapkan 15 tahun sejak proyek mulai dioperasikan. Oleh karena itu untuk menentukan besar biaya operasi dan pemeliharaan yang dibutuhkan tiap tahun selama usia guna ditetapkan berdasarkan Biaya Pengelolaan Eksploitasi dan Pemeliharaan (Pabundu,1990). No Tabel 4.2 Biaya O&P Sumur Dalam per Tahun Jumlah Harga Uraian Rp I Total Biaya Pemeliharaan Per Tahun ,00 II Total Gaji Pengurus Per Tahun ,00 Total Biaya O&P per Tahun , Analisa Keuntungan dengan Adanya Proyek Perhitungan keuntungan (benefit) dari proyek irigasi airtanah ini, berdasarkan atas kenaikan hasil produksi pertanian sebelum adanya proyek dengan sesudah pembangunan sumur PKB. Dimana sebelum adanya proyek sumur, hanya menggunakan satu masa tanam yaitu padi, sedangkan setelah adanya proyek menggunakan pola tanam Padi- Padi-Palawija 4.3 Total Biaya O&P Setelah mendapatkan perhitungan ekonomi pembangunan rumah pompa dan pembuatan jaringan irigasi, maka perlu diperhitungkan juga biaya operasional dan pemeliharaan untuk masa penggunannya selama masa usia guna. Biaya ini untuk operasi pompa per jam, biaya pemeliharaan per tahun dan gaji pengurus subak per tahun. Perhitungan besar biaya operasi dan pemeliharaan didasarkan pada usia guna proyek. Pada

7 4.5 Rasio Manfaat Biaya (BCR) Dalam perhitungan BCR, masingmasing komponen baik biaya (Cost) ataupun manfaant (benefit) dipakai dalam bentuk nilai sekarang (present value). Tabel 4.4 Besarnya B/C dan B-C hasil perhitungan BCR Suku Bunga % B/C B - C 1% 1, ,02 2% 1, ,01 3% 1, ,35 5% 1, ,24 7,50% 1, ,08 10% 1, ,13 12% 1, ,87 15% 1, ,43 20% 1, ,89 25% 1, ,89 30% 0, ,42 35% 0, ,91 40% 0, ,21 45% 0, ,37 50% 0, , Tingkat Pengembalian Internal (IRR) Dalam perhitungan ini tidak dipengaruhi oleh suku bunga komersil yang berlaku, hanya saja ada hal yang perlu dijadikan catatan bahwa bila ternyata hasilnya lebih besar dari suku bunga komersil yang berlaku, maka proyek tersebut menguntungkan, tetapi bila lebih kecil maka proyek dianggap rugi. Tabel 4.5 Tingkat Internal Rate of Return Tingkat Bunga % Nilai sekarang Total Biaya (Rp) Nilai sekarang Keuntungan (Rp) 1% , ,00 2% , ,00 3% , ,00 5% , ,00 7,50% , ,00 10% , ,00 12% , ,00 15% , ,00 20% , ,00 25% , ,00 30% , ,00 35% , ,00 40% , ,00 45% , ,00 50% , , Net Present Value (NPV) Dalam sebuah investasi akan ditemui cash flow yang berupa cash in dan cash out. Sehingga dapat dirumuskan bahwa NPV = cash in cash out. Tabel 4.6 Perhitungan Net Present Value Tingkat Bunga % PV Biaya (Rp) PV Manfaat (Rp) NPV (Rp) 1% , , ,02 2% , , ,01 3% , , ,35 5% , , ,24 7,50% , , ,08 10% , , ,13 12% , , ,87 15% , , ,43 20% , , ,89 25% , , ,89 30% , , ,42 35% , , ,91 40% , , ,21 45% , , ,37 50% , , , Analisa Sensitivitas Analisa sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan tersebut hasilnya akan berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah diambil. Analisis sensitivitas yang dihitung pada studi ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi terburuk:

8 a. Biaya naik 10%, manfaat tetap. b. Biaya tetap, manfaat turun 10%. 2. Kondisi menguntungkan: a. Biaya tetap, manfaat naik 10%. b. Biaya turun 10%, manfaat tetap. Tabel 4.7 Rekapitulasi Analisa Sensitivitas pada Suku Bunga 7,5% No Kondisi B-C B/C 1 Normal ,08 1,34 2 Biaya naik 10% dan Manfaat tetap ,88 1,31 3 Biaya tetap dan Manfaat turun 10% ,08 1,32 4 Biaya tetap dan Manfaat naik 10% ,08 1,35 5 Biaya turun 10% dan Manfaat tetap ,28 1,37 Tabel 4.8. Rekapitulasi perhitungan IRR pada Analisa Sensitivitas No Kondisi IRR (%) 1 Normal 29,00 2 Biaya naik 10% dan Manfaat tetap 26,24 3 Biaya tetap dan Manfaat turun 10% 27,07 4 Biaya tetap dan Manfaat naik 10% 30,98 5 Biaya turun 10% dan Manfaat tetap 32,02 Gambar 4.2 Grafik B-C pada Analisa Sensitivitas Gambar 4.4 Grafik IRR pada Analisa Sensitivitas 4.9 Harga Air Bersih Dalam perhitungan harga air di sumur dalam, tergantung dari situasi dan kondisi pada daerah yang dialiri. Harga air dapat berupa satuan Rp/m 3 atau dapat juga Rp/jam. Dalam studi ini dihitungkan 2 harga air, agar dapat memilih 2 alternatif pembiayaan yang akan digunakan dalam penentuan harga air sumur dalam. Tabel 4.9 Rekapitulasi Penentuan Harga Air Harga air (eksisting) Harga air (PU) terhadap Annuity Harga air (Suku Bunga) terhadap Present per jam per m 3 per jam per m 3 Bunga (%) Faktor Konversi per jam per m 3 Rp ,00 _ Rp ,00 Rp. 1502,00 7,5 8,827 Rp ,00 Rp. 1502, ,606 Rp ,00 Rp. 1502, ,462 Rp ,00 Rp. 1502, ,847 Rp ,00 Rp. 1502, ,675 Rp ,00 Rp. 1502, ,859 Rp ,00 Rp. 1502, ,268 Rp ,00 Rp. 1502,00 Gambar 4.3 Grafik B/C pada Analisa Sensitivitas

9 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan dalam kajian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Biaya total dari komponen pembangunan sumur PKB-111 yaitu sebesar Rp ,00 2. Berdasarkan hasil dari analisa dan perhitungan biaya total O&P per tahun untuk sumur PKB-111 yaitu sebesar Rp ,00 3. Keuntungan setelah adanya proyek dengam pola tanam padi padi palawija yaitu sebesaar Rp ,00 4. Perhitungan dan analisa ekonomi PKB-111 meliputi BCR, NPV, IRR dan analisa sensitivitas dengan suku bunga yang berlaku 7,5%. Untuk perhitungan BCR dengan suku bunga 7,5% yaitu B/C = 1,34 Nilai NPV (Net Present Value) dengan bunga 7,5% sebesar Rp ,08 Nilai IRR yaitu sebesar 29 %, maka proyek sumur produksi PKB-111 sangat layak dari segi ekonomi karena IRR > Suku Bunga yang berlaku (7,5%) Payback Periode didapat selama 2,6 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan analisa sensitivitas dari semua kondisi, dapat dikatakan layak sampai dengan IRR 26,23%. Hasil analisa kelayakan ekonomi yang didapatkan berdasarkan perhitungan dengan tingkat suku bunga 7,5%, dapat disimpulkan bahwa pembangunan Sumur PKB-111 secara ekonomi layak untuk dibangun. 5. Besarnya harga air (eksisting) pada Sumur PKB-111 yaitu sebesar Rp ,00 perjam. Sedangkan harga air menurut PU dan harga air menurut suku bunga yang berlaku, besarnya sama yaitu sebesar Rp ,00 perjam atau Rp 1502,00 per m Saran Adapun saran dalam kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya pihak terkait selalu meninjau dan turut serta dalam pemeliharaan sumur pompa agar dapat beroperasi secara optimal sesuai usia gunanya. 2. Dilihat dari kemampuan petani dalam membayar biaya operasional, sebaiknya pemerintah memberikan bantuan kepada petani di lahan irigasi air tanah. Bantuan tersebut dapat berupa solar untuk menyalakan mesin pompa. 3. Dengan melihat besarnya potensi keuntungan yang ada di daerah irigasi ini, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk bisa membangun lebih banyak sumur pompa dikemudian hari

10 6. Daftar Pustaka Anonim Panduan Penulisan Skripsi. Malang : Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Giatman, M Ekonomi Teknik. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. Pabundu, M Pengelolaan Irigasi Sumur Pompa. Jakarta : Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Soeharto, Iman Manajemen Proyek. Jakarta : Erlangga. Sosrodarsono, dan S. K. Takeda Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta : Pradnya Pramitha. Suyanto, Adhie., dkk Ekonomi Teknik Proyek Sumber Daya Air. Jakarta: Masyarakat Hidrologi

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM SDJB 543 DAN SDJB 544 PADA IRIGASI AIR TANAH DI KABUPATEN JOMBANG JURNAL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) Disusun Oleh : KRISNA

Lebih terperinci

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR Intan Fardania Putri 1, Rispiningtati 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR

KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR KAJIAN KELAYAKAN BENDUNGAN PANDANDURI SUWANGI GUNA PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI DI DAERAH LOMBOK TIMUR Tommy Sugiarto, Rispiningtati,Rahmah Dara Lufira Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta

Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Kajian Ekonomi Untuk Menentukan Harga Air Pada Bendungan Ir. H. Djuanda Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Evy Anisa 1, Ussy Andawayanti 2, Harry M. Sungguh 3 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERNYATAAN...i KERANGAN PERBAIKAN/REVISI...ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR...iii ABSTRAK...iv UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO Zakiiya Salsabiila 1, Rispiningtati 2, Pitojo Tri Juwono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN EMBUNG PENGGUNG GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN NAWANGAN KABUPATEN PACITAN Intan Puspitaningrum 1, Ussy Andawayanti 2, Evi Nur Cahya 2 1 Mahasiswa Program Sarjana

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

STUDI PEDOMAN POLA OPERASI EMBUNG KULAK SECANG UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA JATIGREGES KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

STUDI PEDOMAN POLA OPERASI EMBUNG KULAK SECANG UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA JATIGREGES KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK STUDI PEDOMAN POLA OPERASI EMBUNG KULAK SECANG UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA JATIGREGES KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK Shony Abdi M, Pitojo Tri Juwono, M. Janu Ismoyo, Jurusan Pengairan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAUAN DASAR TEKNIK SUMBER

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Latar Belakang Daerah Irigasi Porong Kanal berada di kabupaten Sidoarjo dengan luas areal baku sawah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016 Kelayakan Ekonomi Analisis Finansial Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatifalternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS COST-BENEFIT

ANALISIS COST-BENEFIT ANALISIS COST-BENEFIT USAHA RAKYAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA (STUDI KASUS PADA PROGRAM SAPI BERGULIR DI DESA ARJANGKA, KECAMATAN PRINGGARATA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH) Juwita

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI UNTUK PENENTUAN HARGA AIR PADA JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SANANKERTO KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG Yayan Tri Ramadhani 1, Ussy Andawayanti 2, Evi Nur Cahya 2 1

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP Febriyanto Andra 1, M. Hamzah Hasyim 2, Kartika Puspa Negara 2 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jalan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG Shinta Retno Putri, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono

Lebih terperinci

Studi Optimasi Distribusi Pemanfaatan Air di Daerah Irigasi Pakis Menggunakan Program Linier

Studi Optimasi Distribusi Pemanfaatan Air di Daerah Irigasi Pakis Menggunakan Program Linier Studi Optimasi Distribusi Pemanfaatan Air di Daerah Irigasi Pakis Menggunakan Program Linier Rizq Fajrianto¹, Widandi Soetopo², Lily Montarcih² ¹Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo

Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo Rizki Adhitya Nugraha¹, Runi Asmaranto², Riyanto Haribowo² ¹Mahasiswa Program Sarjana

Lebih terperinci

ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT Enggar Dwi Hartantyo 1, Pitojo Tri Juwono 2, Widandi Soetopo 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA Florence Kartika Panditasiwi Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung Telp: (022)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI KECAMATAN PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAHUAN DASAR TEKNIK

Lebih terperinci

STUDI KETERSEDIAAN AIR TANAH CLB 122 UNTUK PENGEMBANGAN IRIGASI AIR TANAH DI DESA CELUKANBAWANG KECAMATAN GEROGAK KABUPATEN BULELENG BALI

STUDI KETERSEDIAAN AIR TANAH CLB 122 UNTUK PENGEMBANGAN IRIGASI AIR TANAH DI DESA CELUKANBAWANG KECAMATAN GEROGAK KABUPATEN BULELENG BALI STUDI KETERSEDIAAN AIR TANAH CLB 1 UNTUK PENGEMBANGAN IRIGASI AIR TANAH DI DESA CELUKANBAWANG KECAMATAN GEROGAK KABUPATEN BULELENG BALI Dwiki Putra Dermawan 1, Moch. Sholichin, Tjokorda Bagus P.D.A 1)

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA Hendra Taufik 1 dan Ria Larici 2 1,2 Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

OPERASI dan PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI DALAM PENINGKATAN POLA TATA TANAM DI.DELTA BRANTAS KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR

OPERASI dan PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI DALAM PENINGKATAN POLA TATA TANAM DI.DELTA BRANTAS KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR OPERASI dan PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI DALAM PENINGKATAN POLA TATA TANAM DI.DELTA BRANTAS KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Bidang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ STUDI KELAYAKAN BISNIS Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ PENDAHULUAN Arti Studi Kelayakan Bisnis??? Peranan Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Bisnis memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH

STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH STUDI KELAYAKAN EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DI DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO Vika Arini 1), Siti Qomariyah 2), Agus Hari Wahyudi 3 ) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH SEKITAR PANEI TENGAH KABUPATEN SIMALUNGUN

ANALISIS KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH SEKITAR PANEI TENGAH KABUPATEN SIMALUNGUN ANALISIS KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH SEKITAR PANEI TENGAH KABUPATEN SIMALUNGUN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: KHARDE MANIK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Evaluasi Proyek Bendungan Bendungan adalah bangunan penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN WADUK JLANTAH KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI Gani Abdurrahman, M. Hamzah Hasyim, Pudyono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA Florence Kartika Panditasiwi Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94 Bandung 40141 Tlp. (022)

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN MASPARI JOURNAL Januari 2015, 7(1): 29-34 ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN FINANSIAL ANALYSIS OF DRIFT GILL NET IN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value and Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT. Dollar Super Plastin is one of manufacturing companies which engaged in the manufacture of plastics and as a distributor. Company today wants to invest capital in the form of a new branch

Lebih terperinci

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN EMBUNG BAJUL DI KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN EMBUNG BAJUL DI KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN EMBUNG BAJUL DI KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI 1 Ir. Rian Trikomara I, MT, 1 Dr. Manyuk Fauzi, ST. MT, 2 Eka Maigusriani * 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG Abdullah Charif 1, Widandi Soetopo 2, Jadfan Sidqi Fidari 2 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Evaluasi Investasi 2.1.1 Pengertian Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. Kegiatan investasi seringkali memerlukan suatu biaya dan berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN IRIGASI AIR TANAH MENUNJANG BUDIDAYA PERTANIAN SECARA PRODUKTIF PADA LAHAN TADAH HUJAN ABSTRAK PENDAHULUAN

PENDAYAGUNAAN IRIGASI AIR TANAH MENUNJANG BUDIDAYA PERTANIAN SECARA PRODUKTIF PADA LAHAN TADAH HUJAN ABSTRAK PENDAHULUAN PENDAYAGUNAAN IRIGASI AIR TANAH MENUNJANG BUDIDAYA PERTANIAN SECARA PRODUKTIF PADA LAHAN TADAH HUJAN Delvi Yanti 1 dan Fadli Nizam Pratama 2 1 Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas-Padang 25163

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO DUSUN PIDEKSO, KECAMATAN GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE IRR, BCR DAN BEP

ANALISA EKONOMI PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO DUSUN PIDEKSO, KECAMATAN GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE IRR, BCR DAN BEP ANALISA EKONOMI PEMBANGUNAN WADUK PIDEKSO DUSUN PIDEKSO, KECAMATAN GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE IRR, BCR DAN BEP PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI

STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI Ria Rahma Putri Rahayu, Rispiningtati, Rahmah Dara Lufira Teknik Pengairan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH DI DESA TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG - BALI ABSTRAK

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH DI DESA TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG - BALI ABSTRAK PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH DI DESA TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG - BALI Auliya Nurirrasyida 1, Moch. Sholichin 2, Anggara WWS 3 1) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD Andreas Y. H. Aponno NRP : 9221035 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian dan Pentingnya Investasi Investasi diambil dari kata bahasa Inggris investation yang bermakna penanaman modal. Investasi merupakan salah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

KAJIAN HARGA AIR DAERAH IRIGASI MUARA UWAI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR Hendra Mulyadi Muslim 1), Bambang Sujatmoko 2), Mudjiatko 2)

KAJIAN HARGA AIR DAERAH IRIGASI MUARA UWAI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR Hendra Mulyadi Muslim 1), Bambang Sujatmoko 2), Mudjiatko 2) KAJIAN HARGA AIR DAERAH IRIGASI MUARA UWAI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR Hendra Mulyadi Muslim 1), Bambang Sujatmoko 2), Mudjiatko 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANGGUNGGUNUNG KECAMATAN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN Berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pengolahan data dan analisis terhadap data-data tersebut. 4.1. Biaya

Lebih terperinci

EVALUASI MIKRO MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY

EVALUASI MIKRO MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY EVALUASI MIKRO MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY EKONOMI WISATA Pertemuan 13 EVALUASI MIKRO-MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY Pembahasan: Tourism Investment Appraisal Eksternalitas Pariwisata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Gula merah tebu merupakan komoditas alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula. Gula merah tebu dapat menjadi pilihan bagi rumah tangga maupun industri

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku III. METODE PENELITIAN A. Umum Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku maupun jurnal-jurnal yang membahas tentang studi kelayakan, yang dapat menambah pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015 Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung TAUPIK HIDAYAT¹,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci