KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORA T PENGELOLAAN KAS NEGARA

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORA T PENGELOLAAN KAS NEGARA GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI IV JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4 JAKARTA TELEPON (021) (20 SALURAN) PSW (021) , FAKSIMILE SITUS Nomor Sifat Lampiran Hal S- (O~ /PB.3/2012 Segera Penerimaan PBB akhir tahun 2011 yang belum dibagihasilkan pada tahun 2012 Jakarta, 11 Desember 2012 Yth. 1. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan; 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara 1 & 2 di seluruh Indonesia Sehubungan dengan adanya permasalahan terkait pengalihan PBB-P2 yang semula sebagai penerimaan PBB pusat menjadi Pajak Daerah, dengan ini disampaikan bahwa dana setoran PBB-P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi PBB pada tahun 2012 dan dana penerimaan PBB selain sektor P2 untuk bagian kabupaten/kota yang sejak 1 Januari 2012 PBB-P2-nya telah dialihkan menjadi Pajak Daerah, yang saat ini berada di rekening BO III agar dilimpahkan ke rekening SUBRKUN KPPN nom or rekening x.xxx. Berkenaan hal di atas, bagi KPPN yang terdapat penerimaan PBB sebagaimana tersebut di atas agar melakukan langkah-iangkah sebagai berikut: 1. Menerbitkan Surat Perintah Transfer (SPT) kepada BO III PBB yang memerintahkan BO III PBB mentransfer sejumlah penerimaan PBB yang saat ini berada di rekening BO III dimaksud ke rekening SUBRKUN KPPN nomor rekening x.xxx. 2. Atas transfer dimaksud BO III PBB menerbitkan nota debet dan dibukukan oleh KPPN sebagai berikut: a. Bagi KPPN KBI menggunakan akun (Pengeluaran Pemindahbukuan Intern KPPN). b. Bagi KPPN Non KBI menggunakan akun (Pengeluaran Kiriman Uang Antar KPPN). 3. Atas penerimaan dana pada rekening SUBRKUN KPPN nomor rekening x.xxx, KPPN KBI agar membukukan sebagai berikut: a. Menggunakan akun (Penerimaan Pemindahbukuan Intern KPPN) untuk transaksi intern KPPN bersangkutan. b. Menggunakan akun (Penerimaan Kiriman Uang Antar KPPN) untuk transaksi kiriman uang dari KPPN Non KB!. KPPN Non KBI agar berkoordinasi dengan KPPN Induk atas transfer ke SUBRKUN KPPN Induk untuk memastikan KPPN Induk membukukan penerimaan transfer dimaksud dengan menggunakan akun sesuai huruf b. 4. Selanjutnya KPPN agar melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melaporkan data penerimaan PBB yang telah dilimpahkan ke rekening SUBRKUN KPPN berkenaan kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara dengan menggunakan format terlampir, dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Softcopy agar disampaikan dalam bentuk Microsoft Excel dan dikirimkan melalui subditkasneaara.pbb@amail.com. sedangkan hardcopy agar terlebih dahulu dikirimkan melalui faksimile no. (021) atau (021) , paling lambat tanggal 26 Desember b. Mengungkapkan kejadian di atas secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

2 / 5. Sagi KPPN yang terlanjur membagihasilkan setoran PSS-P2 tahun 2011 yang diterima Sank Persepsi PSS pada tahun 2012 penyelesaiannya menunggu hasil keputusan terkait dengan cut off pengalihan PSS-P2 semula sebagai penerimaan PSS pusat menjadi Pajak Daerah. 6. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan dimohon bantuannya untuk memonitor pelaksanaan maksud isi surat ini. Tembusan: 1. Direktur Jenderal Perbendaharaan; 2. Direktur Sistem Perbendaharaan; 3. Direktur Pelaksanaan Anggaran; 4. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

3 Lampiran Sural Direklur Pengelolaan Kas Negara Nomor : S- ~O<q 2 /PB.3/2012 Tanggal : I~ Desember 2012 REKAPITULASI PENERIMAAN PBB YANG BELUM DIBAGIHASILKAN DAN TELAH DILIMPAHKAN KE REKENING SUBRKUN KPPN TERKAIT PENGALIHAN PBB P2 MENJADI PAJAK DAERAH on Miaas KPPN (Kode : ) Kabupaten Perkebunan Perkotaan Pertambangan Perhutanan I Jumlah NILAI SETORAN Jumlah Tempat, tanggal Kepala KPPN. Nama NIP

4 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI IV JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4 JAKARTA TELEPON (021) (20 SALURAN) PSW (021) FAKSIMILE SITUS Nomor Sifat Lampiran Hal S- {~41 /PB.3/2012 Segera Penerimaan PBB akhir tahun 2011 yang belum dibagihasilkan pada tahun 2012 Jakarta,,~ Desember 2012 Yth. 1. Direktur Peraturan Perpajakan I, DJP 2. Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan, DJP 3. Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, DJPK 4. Direktur Dana Perimbangan, DJPK Sehubungan dengan pengalihan PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi Pajak Daerah, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pada beberapa KPPN terdapat setoran PBB-P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi PBB pad a tahun 2012 untuk bagian kabupaten/kota yang PBB-P2-nya telah dialihkan menjadi Pajak Daerah, namun belum dapat dibagihasilkan dan sa at ini ada di rekening BO III. Permasalahan tersebut terkait dengan belum adanya kejelasan cut off pengalihan PBB yang semula sebagai penerimaan PBB pusat menjadi Pajak Daerah. 2. Pad a KPPN Balikpapan terdapat penerimaan PBB P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi PBB pada tahun 2012, namun terlanjur dibagihasilkan dengan proporsi sebagai penerimaan PBB pusat. 3. Pada beberapa KPPN terdapat penerimaan PBB selain sektor P2 untuk kabupaten/kota yang sejak 1 Januari 2012 PBB-P2 telah dialihkan menjadi Pajak Daerah. Penerimaan PBB tersebut telah dilimpahkan ke BO III PBB, namun belum bisa dibagihasilkan mengingat untuk kabupaten/kota tersebut tidak dialokasikan DIPA DBH PBB Bagian Daerah untuk semua sektor penerimaan PBB. 4. Atas permasalahan di atas, sesuai undangan rapat kami Nomor UND-489/PB.3/2012 tanggal 30 November 2012, pada tanggal 4 Desember 2012 telah dilaksanakan rapat di Ruang Rapat M. Taufik, MA Direktorat Pengelolaan Kas Negara, yang dihadiri perwakilan Direktorat Jenderal Pajak (Dit. PP I dan Dit. PKP), Direktorat Dana Perimbangan, Direktorat Sistem Perbendaharaan, Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan Direktorat Pengelolaan Kas Negara. Adapun hasil pembahasan pada rapat dimaksud, yaitu: a. Hasil pembahasan permasalahan pada angka 1, sebagai berikut: 1) Belum dapat disepakati cut off pengalihan PBB yang semula sebagai penerimaan PBB pusat menjadi Pajak Daerah. Apabila ditinjau dari pengakuan penerimaan PBB, cut off pengalihan yaitu pada saat setoran tersebut diakui sebagai penerimaan negara, sehingga setoran PBB P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi PBB pad a tahun 2012 dapat dikategorikan sebagai Pajak Daerah yang merupakan hak sepenuhnya kabupatenlkota bersangkutan. Namun demikian, apabila ditinjau dari pengalihan piutang PBB-P2 kepada Pemda yang telah memungut PBB-P2 sebagai Pajak Daerah, setoran PBB-P2 tahun 2011 yang telah dibayarkan oleh WP melalui Tempat Pembayaran PBB tidak diperhitungkan lagi sebagai piutang PBB-P2, sehingga setoran PBB-P2 tersebut masih dikategorikan sebagai penerimaan pusat, meskipun diterima pad a Bank Persepsi pada tahun ) Dalam hal setoran PBB-P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi pada tahun 2012 diputuskan sebagai penerimaan pusat, sebagai pedoman pelaksanaan pembagian/penyaluran dan mekanisme revisi DIPA DBH PBB Bagian Daerah perlu melakukan perubahan atas PMK Nomor 94/PMK.07/2012 tentang Penyaluran Dana Bagi Hasil PBB Perdesaan dan Perkotaan atas Penerimaan pad a Akhir Tahun Anggaran. Namun demikian terdapat alternatif.' lain dengan mekanisme kurang salur DBH PBB untuk Bagian Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui APBN-P tahun 2013, dengan terlebih dahulu memindahkan dana penerimaan PBB yang berada di rekening BO III ke SUBRKUN KPPN.

5 3) Dalam hal setoran PBB-P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi pada tahun 2012 diputuskan sebagai Pajak Daerah, maka diusulkan penyelesaiannya dengan melakukan pembagian DBH PBB seluruhnya sebagai Bagian Pemkablkota bersangkutan. Hal ini juga memerlukan perubahan atas PMK Nomor 94/PMK.07/2012 terkait mekanisme revisi DIPA DBH PBB Bagian Daerah. Alternatif lainnya yaitu dengan pengembalian penerimaan PBB (dianalogikan kesalahan setor yng seharusnya ke Pemkablkota namun disetor ke Kas Negara) dan diusulkan Pemkab/kota bersangkutan yang meminta pengembalian. 4) Cut off pengalihan atas setoran PBB-P2 tahun pajak sebelum pengalihan yang diterima pada Bank Persepsi pada tahun setelah pengalihan perlu diputuskan/diakomodir dalam ketentuan terkait pengalihan PBB-P2 sebagai Pajak Daerah (Perubahan Perber Menkeu dan Mendagri tentang Pengalihan Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 tahun 2010 atau ketentuan lain). b. Hasil pembahasan permasalahan pada angka 2 yaitu bahwa atas penerimaan PBB P2 tahun 2011 yang diterima Bank Persepsi PBB pad a tahun 2012 yang terlanjur dibagihasilkan dengan proporsi sebagai penerimaan PBB pusat (pada KPPN Balikpapan) penyelesaiannya mengikuti hasil keputusan sebagaimana huruf a. c. Hasil pembahasan permasalahan pada angka 3, sebagai berikut: 1) Penyelesaiannya (pembagian/penyaluran dan revisi DIPA DBH PBB) tidak dapat mempedomani PMK Nomor 94/PMK.07/2012 karena bukan merupakan penerimaan PBB akhir tahun. 2) Mengingat tahun 2012 tidak memungkinkan lagi mengalokasikan DIPA DBH PBB Bagian Daerah, maka diusulkan penerimaan PBB yang belum dapat dibagihasilkan diselesaikan dengan mekanisme kurang salur DBH PBB Bagian Daerah melalui APBN-P tahun 2013 dengan terlebih dahulu memindahkan dana penerimaan PBB yang berada di rekening BO III ke SUBRKUN KPPN. 5. Mempertimbangkan penyelesaian permasalahan di atas kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan dalam tahun 2012, dana penerimaan PBB yang saat ini berada di rekening BO III dilimpahkan ke SUBRKUN KPPN, sambil menunggu pengaturan/keputusan lebih lanjut. Terkait hal ini kiranya Ditjen Perimbangan Keuangan dapat menginformasikan kepada Pemda Kabupaten/kota dan Pemda Provinsi bersangkutan sehingga tidak terjadi komplain dari Pemda bersangkutan kepada KPPN. Berkenaan hal-hal tersebut di atas, kiranya permasalahan-permasalahan seru'pa perlu diantisipasi dengan pengaturan dalam ketentuan terkait pengalihan PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang semula sebagai penerimaan PBB pusat menjadi Pajak Daerah, yang merupakan kewenangan Ditjen Perimbangan Keuangan dan Ditjen Pajak. Tembusan: 1. Direktur Jenderal Perbendaharaan; 2. Direktur Jenderal Pajak; 3. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; 4. Direktur Sistem Perbendaharaan; 5. Direktur Pelaksanaan Anggaran; 6. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; Para Kepala Kanwil KPPN seluruh Ditjen Perbendaharaan Indonesia. seluruh Indonesia;