Bab V. Kesimpulan dan Saran. Hasil penelitian menunjukan putusan Mahkamah Agung yang sangat

Transkripsi

1 79 Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan putusan Mahkamah Agung yang sangat berlawanan dengan putusan Pengadilan Niaga terdahulu. Putusan Mahkamah Agung tersebut tidak tepat dalam pertimbangan hakimnya. 1. Adapun faktor faktor penyebab timbulnya yang dapat peneliti simpulkan adalah sebagai berikut: a. Pembuktian objek Hak Cipta: Wen Ken Drug tidak bisa memberikan bukti yang meyakinkan Majelis Hakim bahwa ia pemegang Hak Cipta dari Negara Singapura. Dalam putusan Pengadilan Niaga sudah cukup bukti melalui iklan surat kabar dan produksi di luar negara Indonesia bahwa Wen Ken Drug pencipta Larutan Penyegar dengan Lukisan Badak. Objek Hak Cipta adalah keseluruhan etiket lukisan badak yang berdiri di atas batu berlatar belakang gambar gunung, sungai, dan sawah serta tulisan larutan penyegar dalam berbagai bahasa. Akan tetapi dikalahkan di tingkat banding Mahkamah Agung.

2 80 b. Subjek Hak Cipta: Wen Ken Drug bukan pencipta. Lukisan badak merupakan ciptaan yang berwujud, orisinil yang dipasarkan Wen Ken Drug sejak Hal ini diakui pula dalam putusan Pengadilan Niaga yang kemudian ditolak oleh Majelis Hakim pada Mahkamah Agung. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang melahirkan suatu ciptaan yang dituangkan dalam bentuk khas dan bersifat pribadi. Ia mempunyai hak ekonomi untuk bekerjasama dan menjual ciptaannya ke negara lain. Hal Tersebut sesuai dengan Pasal 76 Undang Undang Hak Cipta yang melindungi ciptaan warga negara asing. Mahkamah Agung memutuskan lain dan menetapkan PT. Sinde Budi Sentosa bersama dengan Budi Yuwono dan Wen Ken Drug merupakan pemegang Hak Cipta dari larutan penyegar dengan lukisan badak. c. Kepemilikan: pembatalan pendaftaran Hak Cipta atas Merek Cap Kaki Tiga No tanggal 1 Maret Hubungan PT. Sinde Budi Sentosa, Budi Yuwono dengan Wen Ken Drug adalah kerjasama lisensi dan seharusnya pendaftaran dilakukan dengan nama Wen Ken Drug, bukan atas ketiga nama seperti yang dilakukan PT. Sinde Sentosa yang akhirnya menjadi sengketa. d. Mahkamah Agung berdasar judex factie mengadili sendiri menolak eksepsi para tergugat dan menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima.

3 81 2. Putusan Mahkamah Agung menunjukan ketidaksesuaian dengan peraturan Undang Undang Hak Cipta. Ketidaksesuaian tersebut adalah dalam hal sebagai berikut: a. Pencipta. Pasal 1 angka 2 dan Pasal 2 ayat 2 Undang Undang Hak Cipta No. 19 Tahun Wen Ken Drug sudah memenuhi syarat sebagai pencipta dari produk larutan penyegar yang berlukiskan badak sejak tahun Putusan Mahkamah Agung mengakui ketiga nama untuk produk tersebut. b. Hak moral. Pasal 24 Undang Undang Hak Cipta No. 19 Tahun Pengubahan yang dilakukan PT. Sinde Budi Sentosa yang tidak mencantumkan nama Cap Kaki Tiga pada kemasan dan juga tidak menyebut Wen Ken Drug sebagai pemilik produk tersebut adalah merupakan penyimpangan hak moral Pencipta. Putusan Mahkamah Agung juga membenarkan tindakan PT Sinde Budi Sentosa tersebut. c. Lisensi. Pasal 45 Undang Undang Hak Cipta No. 19 Tahun Hubungan kerjasama ini adalah lisensi yang diberikan dari Wen Ken Drug, namun disalahgunakan oleh PT. Sinde Budi Sentosa dan Budi Yuwono dengan mengatasnamakan ketiga nama sebagai Pencipta. Hal ini tidak sesuai dengan aturan lisensi dalam Undang Undang Hak Cipta. d. Pelanggaran Hak Cipta. Pasal 55 Undang Undang Hak Cipta No. 19 Tahun Penyelesaian sengketa ini telah mengurangi hak

4 82 Wen Ken Drug untuk mencari keadilan melalui jalur hukum karena di tingkat banding di Mahkamah Agung telah kalah. Tidak dimungkinkan lagi untuk Wen Ken Drug menuntut karena putusan Mahkamah Agung sudah final dan mengikat, dan bukti yang diajukan tidak menjadi kekuatan dan Mahkamah Agung tetap menyatakan Wen Ken Drug bukan pencipta. e. Perlindungan hukum ciptaan warga negara asing. Pasal 76 Undang Undang Hak Cipta No. 19 Tahun Sesuai dengan prinsip Most Favoured Nation dan National Treatment untuk menghindari diskriminasi yang menyiratkan perlindungan hukum ciptaan yang dipasarkan di negara lain. Putusan Mahkamah Agung dalam sengketa kepemilikan Hak Cipta ini malah bertolak belakang dengan penerapan Pasal 76 tersebut dengan menyatakan tidak adanya cukup bukti bahwa Wen Ken Drug sebagai Pencipta.

5 83 B. Saran Adapun saran yang peneliti dapat berikan: 1. Untuk penelitian Hak Cipta ini, peneliti menginginkan pengaturan yuridis tentang Hak Cipta ke depan untuk diperbaiki. Prinsip Most Favourite Nation dan Nation Treatment hendaknya dimasukkan dalam pengaturan perundang undangan khususnya tentang Lisensi dan pembatasannya dalam hubungan kerjasama dengan penerima lisensi. 2. Dalam memberikan pertimbangan hakim pada putusan pengadilan, hendaknya hakim melihat bukti - bukti yang ditunjukan di muka pengadilan. Bukti tersebut juga diperhatikan dalam hal di Singapura juga. Hal ini dikarenakan produk Lukisan Badak pada Larutan Penyegaar Cap Kaki Tiga merupakan produk dari Singapura yang harus melihat sejarah Hak Cipta tersebut di daerah asalnya, kapan mulai diproduksi dan mulai dipasarkan dan bagaimana proses masuknya ke Indonesia.