Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, SDM DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP GOOD GOVERNANCE PEMERINTAH ACEH DENGAN PENERAPAN E-GOVERNMENT SEBAGAI MEDIATING VARIABLE PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN TELEMATIKA Alfajrian 1, Mukhlis Yunus 2, T. Roli Ilhamsyah Putra 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This study aims to determine the effect of organizational commitment, human resources and organizational culture on good governance of the Aceh Government with the implementation of e-government as a mediating variable in the Department of Transportation, Communication, Information and Telematics Aceh. The research sample 239 employees taken proportionately from each sampling area at that agency. the census method. The data was collected using a questionnaire. The data is analyzed by using equition structural model (SEM). The study found that organizational commitment, human resources and organizational culture affect the adoption of e-government and the implementation of the principles of good governance in Department of Transportation, Communication, Information and Telematics Aceh. The higher commitment to the organization, the better the human resources and the better employee assessment of organizational culture, the application of e-government is also getting better. Similarly, good governance, the better the organizational commitment, human resources and better assessment of the organizational culture will better the application of the principles of good governance. The existence of e-government can strengthen the influence of organizational commitment, human resources and organizational culture of good governance. Because it should be the head of the Department of Transportation, Communication, Information and Telematics Aceh is necessary to increase the commitment of the organization, the quality of human resources and maintain an organizational culture that was in effect at the institution. Keywords : Good Governance, E-Government, Organizational Commitment, Human Resources and Organizational Culture Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, sumber daya manusia dan budaya organisasi terhadap good governance Pemerintah Aceh dengan penerapan e- government sebagai mediating variable pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Sampel penelitian 239 orang pegawai yang diambil secara proporsional sampling dari masing-masing bidang pada instansi tersebut. dengan metode sensus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Peralatan analisis data yang digunakan adalah structural equition model (SEM). Penelitian menemukan bahwa komitmen organisasi, sumber daya manusia dan budaya organisasi berpengaruh terhadap penerapan e-government dan pelaksanaan prinsip-prinsip good governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Semakin tinggi komitmen organisasi, semakin baik sumber daya manusia dan semakin baik penilaian pegawai terhadap budaya organisasi maka penerapan e-government juga semakin baik. Demikian pula halnya dengan good governance, semakin baik komitmen organisasi, sumber daya manusia dan semakin baik penilaian terhadap budaya organisasi akan semakin baik pula penerapan prinsip-prinsip good governance. Keberadaan e-government dapat memperkuat pengaruh komitmen organisasi, sumber daya manusia dan budaya organisasi terhadap good governance. Karena itu sebaiknya kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh dipandang perlu meningkatkan komitmen organisasi, kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan budaya organisasi yang sudah berlaku pada instansi tersebut. Kata kunci : Good Governance, E-Government, Komitmen Organisasi, Sumber Daya Manusia dan Budaya Organisasi Volume 4, No. 3, Agustus

2 PENDAHULUAN Pemerintah yang baik (good goverment) merupakan isu yang penting dalam pengelolaan administrasi publik. Guna meningkatkan good governance maka pemerintah berupaya menerapkan electronic government. Inisiatif e- government di Indonesia telah diperkenalkan melalui Instruksi Presiden No. 6/2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Lebih jauh lagi, untuk mendukung pemerintahan yang baik e- government wajib diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda di kantor-kantor pemerintahan. Untuk menindaklanjuti implementasi e-government sendiri dengan mengacu pada INPRES No.3 tahun 2003 mengenai Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government, Depkominfo mengeluarkan peraturan No. 28 tahun 2006 tentang pengaturan nama-nama domain go.id untuk situs web resmi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Inisiatif-inisiatif seperti inilah yang mulai memicu pemerintah-pemerintah daerah untuk segera menerapkan e-government di daerahnya masingmasing. Munculnya inisiatif-inisiatif pemerintah tentang pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pembenahan baik internal maupun eksternal khususnya kesiapan dalam menerapkan e- government. Penerapan E-government oleh pemerintah daerah tentunya terkait dengan berbagai faktor seperti komitmen aparatur pemerintah, kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan budaya organisasi instansi pemerintah. Hal ini disebabkan, keberhasilan penerapan E-government sangat ditentukan oleh dukungan seluruh aparatur pemerintah serta tingkat kesiapan mereka dalam melaksanakan program tersebut. Selain itu, budaya kerja organisasi publik seperti halnya instansi pemerintah juga dapat menjadi faktor pendorong atau pun penghambat penerapan E-government. Apalagi budaya organisasi berkaitan dengan nilainilai dan norma-norma yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi. Sehingga kesungguhan aparatur pemerintah dalam mendukung keberhasilan E-government akan terkait dengan budaya organisasi yang berlaku pada instansi tempat mereka bekerja. Komitmen organisasi merupakan keterikatan seseorang terhadap organisasi tempat mereka bekerja, yang ditandai dengan adanya keinginan untuk mempertahankan keberadaan mereka dalam organisasi dan kemauan untuk memberikan yang terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi. Penerapan E-government dalam instansi pemerintah seperti halnya Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh merupakan suatu keharusan dan perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pegawainya. Hal ini berarti bahwa komitmen organisasi yang diwujudkan dalam bentuk keinginan pegawai untuk mendukung seluruh tujuan instansi tersebut tentunya dapat mempengaruhi implementasi E-government itu sendiri. Selanjutnya SDM atau kualitas pegawai 63 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

3 juga dapat mempengaruhi implementasi E- government. Sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap organisasi sehingga perlu dikelola, diatur dan dimanfaatkan agar dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Penerapan E- government membutuhkan adanya pegawai yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang baik, terutama kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi. Keberhasilan penerapan E-government dapat dipengaruhi oleh komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi. Selanjutnya good governance tidak hanya dapat dipengaruhi oleh komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi, tetapi juga dipengaruhi oleh E-government sebagai variabel perantara (pemediasi). Hasil survei awal seperti diuraikan di atas mengindikasikan bahwa pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh memiliki berbeda dalam komitmen organisasi dan kualitas SDM. Hasil survey awal juga mengindikasikan bahwa, penilaian pegawai terhadap budaya organisasi pada instansi tersebut juga relatif berbeda. Karena itu, dipandang perlu ada kajian mengenai keterkaitan antara penerapan E-government dan Good Governance dengan ketiga variabel tersebut. KAJIAN KEPUSTAKAAN E-Government dan Good Governance Keberhasilan pelaksanaan good governance dapat dinilai dari kepatuhan terhadap prinsip-prinsip good governance, seperti tingkat kepedulian pada stakeholder, efektifitas dan efisien, partisipasi masyarakat, akuntabilitas, transparansi. E-Government dengan dukungan teknologi informasi yang baik dan pelaksana yang mempunyai integritas dipercaya akan sangat membantu pencapaian good governance tersebut. Electronic Government (E- Government) menurut Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government merupakan proses transformasi dimana pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi untuk mengeliminasi sekatsekat birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerin-tah bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses dan transparansi ke semua informasi dan layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Komitmen Organisasi dan Good Governance Komitmen atau rasa keterkaitan aparatur pemerintah terhadap instansi tempat mereka bekerja dapat berpengaruh pada terciptanya tata pemerintahan yang baik ( good governance) pada instansi tersebut. Hal ini disebabkan pelaksanaan good governance mengandalkan aparatur/ pegawai instansi pemerintah sebagai sumber daya utamanya. Sebagaimana dikemukakan oleh Indrajit (2004) Implementasi e-government Indonesia saat ini, dilihat dari sisi aplikasi layanan baik itu G2C, G2B, maupun G2G, indonesia saat ini masih tertinggal jauh. Layanan back office (G2B) masih belum memberikan dukungan Volume 4, No. 3, Agustus

4 sepenuhnya terhadap layanan front office (G2C dan G2B), hal itu juga disebabkan oleh kurangnya komitmen dari para stakeholder. Penerapan ICT yang belum merata, tingkat kemampuan sumber daya manusia yang masih kurang handal juga tercermin pada budaya kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan. Kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah baik itu tentang tujuan penerapan, manfaat bahkan strategi pengembangan e- government belum sepenuhnya dilaksanakan. Sampai saat ini layanan portal dimiliki oleh hampir semua lembaga pemerintah, lembaga pemerintah non departemen, dan pemerintah daerah, tetapi pemanfaatan IT dalam hal ini masih sangat minim, administrator web hanya melakukan update berdasarkan informasi sekunder seperti dari surat kabar, internet dan hasil perbandingan opini publik. Budaya Organisasi dan Good Governance Budaya organisasi yang kuat dan luas akan meningkatkan keberhasilan kinerja suatu organisasi pemerintah. Apabila budaya organisasi suatu instansi pemerintah lemah pasti membuat pelayanan terhadap masyarakat akan sulit tercapai. Jadi antara budaya organisasi dengan pelayanan pemerintahan yang baik (good governance) terdapat pengaruh yang signifikan (positif) yaitu semakin baik budaya organisasi maka akan semakin baik pula pelayanan pemerintah ( good governance) kepada masyarakat. Adanya keterkaitan antara budaya organisasi dengan penerapan e government juga dikemukakan oleh Maniatopoulos yang dikutip oleh Kanungo, S., dan Vikas Jain (2011) mengatakan bahwa budaya organisasi sebagai tantangan kunci dalam implementasi e- government di sektor publik. Sumber Daya Manusia dan Good Governance Pembenahan atas pengelolaan SDM Aparatur akan berdampak terhadap jalannya birokrasi yang efektif dan efisien sehingga citacita mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik jelas bukan sekedar angan-angan belaka. Thoha (2005) mengatakan upaya untuk melakukan penataan kembali ( right sizing) merupakan suatu kebutuhan yang amat mendesak untuk melihat seberapa jauh kepegawaian pemerintah ini bisa berperan untuk menciptakan tata kepemerintahan yang baik. Sementara itu, upaya untuk melakukan evaluasi terhadap sistem, prosedur, dan proses pengelolaan kepegawaian di dalam pemerintahan perlu juga diketahui dan dilakukan agar diperoleh suatu sistem yang kondusif terhadap perubahan yang ada. Budaya Organisasi dan E-Government Ibrahim (2007) menjelaskan sasaran jangka pendek dan menengah yang ingin dicapai dari pengembangan budaya kerja aparatur tersebut adalah, untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai moral dan budaya kerja produktif kepada setiap aparatur negara yang bersumber dari nilai-nilai pancasila, agama, tradisi, dan nilai nilai kerja produktif modern, sesuai dengan perkembangan IPTEK Volume 4, No. 3, Agustus 2015

5 Selanjutnya, dapat memperbaiki persepsi, pola pikir, dan perilaku aparatur negara yang menyimpang dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat, sekaligus untuk mempercepat pemberantasan praktek KKN. Sasaran lainnya adalah meningkatkan kinerja aparatur negara melalui kelompok-kelompok kerja dan forumforum profesional agar lebih peka, kreatif, dan dinamis untuk memperbaiki kinerjanya secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat serta daya saing baik di dalam maupun di luar negeri, serta juga memperbaiki citra aparatur negara dan meningkatkan kepercayaan ( trust) masyarakat kepada aparatur pemerintah. Komitmen Organisasi dan E-Government Komitmen atau keterikatan pegawai terhadap instansi tempat mereka bekerja sangat menentukan penerapan E-Government pada instansi tersebut. hal ini disebabkan pegawai merupakan sumber daya utama dalam mendukung seluruh kebijakan yang ada dalam instansi tempat mereka bekerja. Kesungguhan pegawai dalam mendukung kebijakan penerapan E-Government sangat menentukan keberhasilan program tersebut. hal ini sesuai dengan pendapat Indrajit (2002: 27) yang menyatakan, seorang pemimpin memegang peranan yang penting dalam kebijakan penerapan e-government. Adapun strategi dari seorang pemimpin yang harus diperhatikan adalah seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas, strategi yang berkualitas serta adanya kesadaran dari seorang pemimpin dan yang lebih penting adalah seorang pemimpin harus ditunjang dengan pengetahuan dan skill yang baik serta memiliki komitmen dalam kebijakan penerapan e-government tersebut. Sumber Daya Manusia dan E-Government Untuk dapat melaksanakan program E-Government dengan optimal diperlukan SDM yang menguasai kompetensi dasar bidang komputer, jaringan komputer dan internet, minimal sebagai pengguna biasa. Khusus untuk para pejabat/pengambil keputusan, maka perlu juga mengetahui konsep dasar sistem informasi manajemen (management information system). Banyak kendala yang mempenga-ruhi keberhasilan E-Government, antara lain: SDM, infrastruktrur, budaya kerja dan hubungan sosial, regulasi (dalam pengertian terbatas maupun luas), anggaran, penguasaan teknologi, aplikasi, dan dukungan kepemimpinan nasional. Faktor SDM dan dukungan kepemimpinan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam hal ini. Keberhasilan E-Government secara mendasar akan merubah cara pandang masyarakat terhadap pemerintah yang selama ini selalu berkonotasi jelek dengan ciri-ciri antara lain, in-efisiensi, prosedur layanan berbelit-belit, biaya siluman yang tinggi hingga ketidakjelasan fungsi kelembagaan (Setiyadi, 2003). Mengacu pada uraian di atas jelaslah bahwa sumber daya manusia memiliki peran penting dalam penerapan E-Government. Sehingga terdapat hubungan searah antara Volume 4, No. 3, Agustus

6 sumber daya manusia dengan penerapan program tersebut. semakin baik kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu instansi, akan semakin mudah penerapan E-government, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan kualitas good governance. Demikian pula sebaliknya, apabila sumber daya manusia yang ada dalam suatu instansi pemerintah memiliki kualitas rendah sehingga terkendala dalam penggunaan teknologi informasi, maka penerapan E-Government tentunya juga akan terkendala dan pada gilirannya berdampak buruk pada upaya peningkatan good governance. Komitmen Organisasi, Sumber Daya Manusia dan Budaya Organisasi Komitmen organisasi atau rasa keterikatan pegawai terhadap organisasi tempat terkait dengan kualitas pegawai tersebut. Pegawai dengan kualitas SDM lebih baik biasanya memiliki kemampuan kerja yang lebih baik sehingga ia betah dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan. Selain itu, kemampuan kerja sebagai salah satu tolok ukur kualitas SDM juga dapat memberikan kepuasan dalam bekerja dikarenakan keberhasilannya dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan. Pada akhirnya pegawai tersebut akan betah bekerja pada bidang pekerjaan yang ditetapkan. Tidak hanya itu, kualitas SDM juga menentukan tingkat kesungguhan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehingga ikut mempengaruhi kontribusi mereka terhadap pencapaian tujuan organisasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Objek penelitian berhubungan dengan penerapan E-Goverment dan good governance pada instansi tersebut yang dikaitkan dengan komitmen organisasi, SDM dan Budaya Organisasi. Penerapan E- Government tidak hanya berperan sebagai predictor variable bagi good governance, tetapi juga sebagai variabel mediasi ( mediating variable) antara komitmen organisasi, SDM dan budaya organisasi dan good government. Sampel penelitian sebanyak 239 orang pegawai yang diambil secara proporsional sampling pada setiap bidang tugas. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik equition model (SEM). HASIL DAN PEMBAHASAN structural Analisis Komitmen Organisasi, Sumber Daya Manusia, Budaya Organisasi, Penerapan E-Government dan Good Governance pada Dinas Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh Komitmen organisasi merupakan keterikatan pegawai terhadap organisasi tempat pegawai tersebut bekerja. Organisasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Dinas Perhubungan Komunikasi Infomrasi dan Telematika Aceh. Hasil penelitian menunjukkan secara umum pegawai instansi tersebut sudah memiliki komitmen yang relatif kuat terhadap instansi tersebut, ditunjukkan nilai rata-rata 67 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

7 skor kompensasi sebesar 4,053 berada pada interval 3,41-4,20 untuk katagori baik. Dengan demikian dapat diartikan bahwa komitmen organisasi dikalangan pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh sudah baik. Selanjutnya kualitas sumber daya manusia, penilaian terhadap budaya organisasi, pelaksanaan e-government dan penerapan prinsip-prinsip good governance pada instansi tersebut sudah dipersepsikan baik oleh pegawainya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ratarata skor masing-masing variabel sebesar 4,103 untuk kualitas SDM, sebesar 4,110 untuk budaya organisasi, sebesar 4,102 untuk e- government dan sebesar 4,098 untuk good governance. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi, Kualitas SDM dan Budaya Organisasi Terhadap E-Goverment Komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan e-government pada Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh. Hal ini berarti semakin tinggi komitmen atau rasa keterikatan karyawan terhadap instansi tersebut maka penerapan e- government semakin baik. Demikian pula halnya dengan kualitas SDM dan budaya organisasi, semakin baik kualitas SDM dan budaya organisasi yang berlaku pada instansi tersebut maka penerapan e-government semakin baik. hasil pengolahan data seperti terlihat dalam Nilai p-value untuk masing-masing variabel (komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya orgnisasi) lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan e- government pada Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi, Kualitas SDM dan Budaya Organisasi Terhadap Good Governance Komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap good governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh. Hal ini berarti semakin tinggi komitmen atau rasa keterikatan karyawan terhadap instansi tersebut maka penerapan prinsip-prinsip good governance semakin baik. Demikian pula halnya dengan kualitas SDM dan budaya organisasi, semakin baik kualitas SDM dan budaya organisasi yang berlaku pada instansi tersebut maka penerapan prinsipprinsip good governance semakin baik. Nilai p- value untuk masing-masing variabel (komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya orgnisasi) lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat diartikan komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan prinsip-prinsip good governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh. Analisis Pengaruh E-Government Terhadap Good Governance Penerapan e-government berpe-ngaruh positif terhadap good governance pada Dinas Volume 4, No. 3, Agustus

8 Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi intensitas penerapan e- government pada penerapan prinsip-prinsip good governance pada instansi tersebut juga semakin baik. Dengan kata lain, program pemerintah daerah yang menerapkan e- government pada instansi pemerintah mampu mendorong terwujudkan penerapan prinsipprinsip good governance pada instansi tersebut. hasil pengolahan data memperlihatkan nilai p- value variabel e-government lebih kecil dari 0,05 dapat diartikan e-government secara nyata berpengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip good governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Dengan demikian hipotesis keempat (H 4) yang menyatakan penerapan E-Goverment berpengaruh terhadap Good Governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh dapat diterima. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi, Kualitas SDM dan Budaya Organisasi Terhadap Good Governance Melalui E- Government Pengaruh komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi terhadap good governance tidak hanya terjadi secara langsung (direct effect), tetapi juga dapat terjadi secara tidak langsung (indirect effect) melalui e- government sebagai variabel perantara. Bahkan pengaruh tidak langsung (indirect effect) komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi terhadap good governance melalui e- government lebih besar bila dibandingkan dengan pengaruh langsung (direct effect) ketiga variabel tersebut terhadap good governance. Hal ini bermakna bahwa keberadaan e- government dapat memperkuat pengaruh komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi terhadap penerapan prinsip-prinsip good governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Dengan demikian hipotesis kelima (H 5) yang menyatakan, Komitmen Organisasi, SDM dan Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Good Governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh melalui penerapan E-Goverment dapat diterima. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Umumnya komitmen organisasi, sumber daya manusia, budaya organisasi, penerapan e-goverment dan pelaksanaan good governance pada Dinas Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh sudah baik. Komitmen organisasi, SDM dan budaya organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap penerapan E-Goverment pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Pengaruh langsung ( direct effect) komitmen organisasi terhadap e- government sebesar 11,49 persen. Pengaruh langsung ( direct effect) kualitas SDM terhadap e-government sebesar 17,39 persen, dan pengaruh langsung ( direct effect) budaya organisasi organisasi terhadap e-government sebesar 4,58 persen. Nilai p-value masingmasing variabel (komitmen organisasi, kualitas 69 - Volume 4, No. 3, Agustus 2015

9 SDM dan budaya organisasi lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi, kualitas SDM dan budaya organisasi berpengaruh signfikan (nyata) te rhadap penerapan E-Goverment pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Komitmen organisasi, SDM dan budaya organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Good Governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Pengaruh langsung ( direct effect) komitmen organisasi terhadap good governance sebesar 9,73 persen. Pengaruh langsung ( direct effect) kualitas SDM terhadap good governance sebesar 10,30 persen, dan pengaruh langsung ( direct effect) budaya organisasi organisasi terhadap good governance sebesar 14,36 persen. Penerapan E-Goverment berpengaruh terhadap Good Governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Pengaruh langsung e- government terhadap good governance sebesar 17,47 persen. Secara parsial e-government juga berpengaruh signifikan (nyata) terhadap good governance. Komitmen organisasi, SDM dan budaya organisasi berpengaruh terhadap Good Governance pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh melalui penerapan E-Goverment. Saran Sebaiknya Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Infomrasi dan Telematika Aceh meningkatkan komitmen atau rasa keterikatan pegawai terhadap instansi yang dipimpinnnya. Upaya peningkatan komitmen organisasi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesejahteraan pegawai. Dalam hal ini, kebijakan kompensasi sebagai imbalan yang diterima pegawai atas pengorbanan yang mereka berikan kepada instansi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif intervensi kebijakan. Tingkatkan kualitas sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh. Secara operasional, upaya peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan tugas yang dibebankan kepada mereka. Tingkatkan intensitas penerapan e- government dengan cara mendukung seluruh program e-government yang diterapkan oleh pemerintah daerah. Upaya meningkatkan intensitas penerapan e-government harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi yang sesuai dengan kebutuhan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Thoha, M Peranan Ilmu Administrasi Publik dalam Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang Baik. Makalah dalam Pembukaan Kuliah Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Volume 4, No. 3, Agustus

10 Kanungo, S., dan V. Jain Organizational Culture and E-Government Performance: An Empirical Study, International Journal of Electronic Government Research, 7(2), 36-58, April-June Indrajit, R. E., et al Electronic Government: Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Berbasis Teknologi Digital. Yogjakarta :Andi. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003: Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- Government. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2001: Tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika). Setiyadi, M. W. R E-Government Sebagai Suatu Investasi: Mengukur Resiko Keuntungan dan Kegagalan Keberhasilan Implementasi E- Government di Pemerintah Daerah. Pudjianto, B,, Hanjung Zo, Andrew P. Ciganek, dan Jae J. R Determinants of E- Government Assimilation in Indonesia: An Emperical Investigation Using a TOE Framework. Asia Journal of Information Systems, Vol. 21, No. 1, March Volume 4, No. 3, Agustus 2015

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 59-68 PENGARUH KONFLIK KELUARGA-PEKERJAAN, KEADILAN ORGANISASIONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Kasus

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10 ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN, ROTASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA KARYAWAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. AREA BANDA ACEH Cut Fauza

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 19-28 PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMPENSASI DAN PELATIHAN TERHADAP MOTIVASI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. (PERSERO) TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK WILAYAH ACEH

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENSIF DAN SANKSI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAN KEKAYAAN ACEH

PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENSIF DAN SANKSI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAN KEKAYAAN ACEH ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 11-19 PENGARUH KEPEMIMPINAN, INSENSIF DAN SANKSI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAN KEKAYAAN ACEH Zulfadli 1, Mukhlis Yunus 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi internet di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan perangkat komputasi, telekomunikasi, jaringan internet

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE

KOMITMEN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 167-175 KOMITMEN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE Edi Saputra 1, Yuwaldi Away 2, Nurdasila Darsono 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu organisasi, salah satu faktor yang membedakan organisasi dari organisasi yang lain adalah budayanya. Budaya organisasi merupakan salah satu faktor fundamental

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 98-107 PENGARUH IKLIM ORGANISASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. ARUN NGL LHOKSEUMAWE ACEH Ramli Dodi 1, Mukhlis Yunus 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

KAJIAN KERANGKA KERJA PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT DI TINGKAT KABUPATEN/KOTAMADYA

KAJIAN KERANGKA KERJA PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT DI TINGKAT KABUPATEN/KOTAMADYA KAJIAN KERANGKA KERJA PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT DI TINGKAT KABUPATEN/KOTAMADYA Pipin Farida Ariyani Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya

Lebih terperinci

vii Universitas Kristen Maranatha

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-GOVERNMENT (STUDI KASUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENELITIAN DAN KKN BAPPEDA BANTUL)

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-GOVERNMENT (STUDI KASUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENELITIAN DAN KKN BAPPEDA BANTUL) ANALISIS DAN PERANCANGAN E-GOVERNMENT (STUDI KASUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENELITIAN DAN KKN BAPPEDA BANTUL) Robby Cokro Buwono Sistem Informasi, STMIK Akakom Yogyakarta e-mail: robbycokro@akakom.ac.id

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

AGENDA. I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan. Hasil penilaian TQA RB Tindak lanjut Reformasi Peradilan: visi ke depan

AGENDA. I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan. Hasil penilaian TQA RB Tindak lanjut Reformasi Peradilan: visi ke depan Paparan Ketua Muda Pembinaan MA RI REFORMASI BIROKRASI DAN MODERNISASI PENGADILAN Rapat Kerja Nasional 2012 MA RI. Manado, 29 Oktober 2012 AGENDA I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan Hasil penilaian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0199 7 Pages pp. 10-16 PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGAWASAN PIMPINAN TERHADAP DISIPLIN DAN DAMPAKNYA PADA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH JAYA Asmawar 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan

Lebih terperinci

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014

Komputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan

Lebih terperinci

Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini

Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, kelahiran E-Government dibidani oleh Instruksi Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0199 7 Pages pp. 54-60 PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA KABUPATEN PURWAKARTA makalah Oleh YUDHO DILIYANTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi pada masa sekarang mengalami perkembangan, dan itu merupakan tantangan bagi Pemerintah: kecepatan dan keakuratan informasi dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS PENERAPAN NILAINILAI DASAR BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) pada awalnya hanya dimanfaatkan untuk menyelesaikan proses-proses manual yang terjadi pada suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka

I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia ke arah kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka peluang bagi pengaksesan,

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA COVER DEPAN Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government COVER DALAM Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran e Government SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUATAN KAPASITAS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH BESAR

PENGARUH PENGUATAN KAPASITAS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH BESAR ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 238-247 PENGARUH PENGUATAN KAPASITAS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH BESAR Muhammad Imaduddin 1, Amri 2, Mahdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT. ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 135-143 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT. BANK ACEH Yusnimar 1, Mukhlis Yunus

Lebih terperinci

E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI

E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI E-GOVERNMENT : TANTANGAN, IMPLEMENTASI dan INTEGRASI DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UPN, 24 Mei 2008 APA ITU e-governmente Kata Kunci Oleh Pemerintah Untuk Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis 79 BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 66-73 PENGARUH KERELASIAN NASABAH DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK ACEH (STUDI KASUS PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orangorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan zaman. APIP diharapkan menjadi agen perubahan

Lebih terperinci

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah Tugas Teknologi Komunikasi Informasi E-STRATEGY DAN REGULASI PENERAPAN E-GOVERNMENT DI PUSKESMAS DLINGO I KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA makalah Oleh Irfan Budi Santoso Promed D2 NIM 118058

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom. *) ABSTRAK Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Komunikasi S Oleh: S E

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PROVINSI DI INDONESIA Oleh: Venti Eka Satya, S.E., MSi., Ak. PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN 167 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan (1) Faktor-faktor yang berhubungan dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan perdesaan partisipatif di Kabupaten Bone dan Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Perbaikan system e-government di PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN, diharapkan mampu meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT E DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH Jakarta, 11 Februari 2009 1 REGULASI YANG TELAH ADA Telah dilaksanakan Tentang Kebijakan dan Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 201-210 PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA ORGANISASI PADA PT LAFARGE CEMENT

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. SAMBUTAN GUBERNUR RIAU PADA ACARA WORKSHOP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK TAHUN 2016 TANGGAL 25 OKTOBER 2016 DI PEKANBARU Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yth. Saudara Kasubdit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Banten dengan jumlah penduduk sebesar 9,782,779 (pada tahun 2010) dikategorikan sebagai propinsi berpenduduk padat di Indonesia. Luas wilayah Provinsi Banten

Lebih terperinci

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2001 Tanggal : 24 april 2001 Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Pendahuluan Pesatnya kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Denpasar merupakan bagian integral dari pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan yang dilaksanakan selalu diupayakan

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10 Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 1-10 PENGARUH KOMPETENSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kinerja SDM, Budaya Organisasi, Kompetensi, Komitmen, Pemanfaatan Teknologi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Kinerja SDM, Budaya Organisasi, Kompetensi, Komitmen, Pemanfaatan Teknologi. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi, Komitmen dan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Peningkatan Kinerja Sumer Daya Manusia. Jenis penelitian yang berkaitan

Lebih terperinci

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) : E-GOVERMENT Definisi (Word Bank) : adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti Wide Artea Network, internet dan mobile computing) yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan

Lebih terperinci

4.1. Profil Badan Pengawas Provinsi Riau

4.1. Profil Badan Pengawas Provinsi Riau BAB IV GAMBARAN UMUM BADAN PENGAWAS PROVINSI RIAU 4.1. Profil Badan Pengawas Provinsi Riau Sejak bergulirnya era reformasi, berbagai perubahan telah terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dewasa ini memberikan dampak yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat menyadari bahwa

Lebih terperinci

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan.

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era reformasi, pemerintah dituntut untuk mampu menggalang partisipasi, mengedepankan transparansi dan akuntabilitas agar tercapai good governance. Kondisi ini berlaku

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah begitu pesat. Suatu bangsa

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat pada saat ini menimbulkan dampak yang signifikan untuk kehidupan manusia. Hal ini mendorong terjadinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang civil servant or the honorer empoyees who will be choosen as the part of the organization. Working culture in assessing employee s performance should be done by managers (the echelons one level higher)

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan atau organisasi.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam bidang ICT (Information and Communication Technology) telah membawa dampak yang cukup signifikan pada kehidupan manusia. Terjadi perubahan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem .BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 127-134 PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PENYULUH SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PIDIE Zulfikar 1,

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH Nora Eka Putri Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Email: nor.adisty@gmail.com Abstrak E-government atau electronic

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011

Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011 Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011 2 E-Government (World Bank) government-owned or operated systems of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, program reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci