BAB II Tinjauan Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II Tinjauan Pustaka"

Transkripsi

1 1 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Manajemen Sumber Daya Definisi manajemen sumber daya adalah pengaturan atau pengalokasian sumber daya secara effisien dan efektif ketika dibutuhkan. Sumber daya dapat berupa sumber daya finansial, inventori, kemampuan sumber daya manusia, produksi, atau IT (information technology). Dalam studi manajemen proyek, proses, teknik, dan filosofi melakukan praktek terbaik dalam mengalokasikan sumber daya sudah dikembangkan. Manajemen sumber daya adalah elemen kunci dalam mengestimasikan sumber daya dan manajemen tenaga kerja. Keduanya merupakan komponen yang esensial bagi kesuksesan rencana manajemen proyek yang dapat dieksekusi dan dipantau dengan baik. Pada penelitian ini akan menitikberatkan pada manajemen sumber daya IT. 2.2 IT di Dalam Organisasi Melakukan bisnis dalam dunia ekonomi digital sudah menjadi alasan utama mengapa IT harus ada di dalam suatu organisasi. Ekonomi digital adalah ekonomi yang berbasiskan teknologi digital seperti jaringan komputer (internet, intranet, private valueadded network atau VAN), komputer, software, dan produk teknologi informasi lainnya.

2 2 Dalam mendukung proses bisnis suatu organisasi, IT mendukung sistem informasi yang memiliki kapabilitas seperti pada tabel 1.1. Tabel 2.1 Kapabilitas Utama Sistem Informasi Tabel 1.1 Kapabilitas Utama Sistem Informasi Menyediakan komputasi numerik untuk volume yang besar dan cepat Mendukung komunikasi yang cepat, akurat dan murah di dalam atau di antara organisasi Menyimpan informasi yang banyak dengan akses yang mudah dan media yang kecil Memungkinkan akses yang cepat dan murah ke informasi global yang sangat luas Memungkinkan komunikasi dan kolaborasi dimana saja, dan kapan saja Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerja di satu lokasi atau beberapa lokasi sekaligus Mempresentasikan informasi dengan berbagai cara sehingga sangat mudah untuk dipahami Memfasilitasi untuk bekerja di daerah yang berbahaya Mengotomatisasikan proses bisnis manual dan semi-otomatis Memfasilitasi interpretasi data yang besar Memfasilitasi perdagangan global Mendukung koneksi nirkabel, sehingga memudahkan akses aplikasi dimana saja Melakukan semua hal diatas dengan harga yang relatif murah daripada dilakukan secara manual Tekanan Bisnis, Respon Organisasi, dan Dukungan IT Faktor lingkungan, organisasi, dan teknologi menciptakan lingkungan kompetisi bisnis yang tinggi. Lebih lanjut, faktor-faktor ini dapat berubah dengan cepat, dan terkadang tidak dapat diprediksi (Tapscott et al, 2000). Menurut survey Gartner Group, Gartner G2 (2004), dinyatakan bahwa issue bisnis yang paling penting pada tahun 2004 adalah mempertahankan kustomer loyal, meningkatkan produktivitas, memotong biayabiaya, meningkatkan pangsa pasar, dan memberikan respon organisasi yang tepat waktu. Dengan IT, isu-isu tersebut dapat direspon dengan baik. Boyet dan Boyett (1995) menekankan perubahan-perubahan yang dramatis ini dan menggambarkan dengan apa yang disebut tekanan bisnis, atau faktor pendorong. Tekanan bisnis ini adalah kekuatan yang ada di lingkungan bisnis yang menciptakan tekanan terhadap operasi bisnis. Tekanan bisnis itu diantara lain :

3 3 Tekanan Pasar, tekanan ini berasal dari ekonomi global dan kompetisi yang sangat kuat, perubahan sifat tenaga kerja dan kekuatan kustomer. 1. Ekonomi global dan kompetisi yang kuat. Pengaruh globalisasi memberi tekanan menyeluruh pada dunia bisnis, perbedaan upah kerja di setiap negara menjadi pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan banyak tenaga kerja untuk memindahkan lokasi produksinya ke negaranegara dengan upah tenaga kerja yang lebih murah sehingga dapat menurunkan biaya produksinya. Terjadinya lingkungan kerja multikultural, isu-isu tentang privasi data, dan jaringan yang cepat dan luas menjadi tantangan bagi pebisnis saat ini. 2. Kebutuhan operasi yang real-time. Dunia bisnis bergerak sangat cepat dan cepat. Keputusan harus dibuat dengan cepat, dan kecepatan sangat dibutuhkan untuk tetap kompetitif (Gates, 1999; Davis, 2001; dan Huber, 2004). 3. Perubahan sifat tenaga kerja. Perubahan ini biasanya terjadi di negara-negara berkembang yang berubah dengan cepat menjadi terdiversifikasi bersamaan dengan peningkatan jumlah perempuan, orang tua tunggal, minoritas, dan orang-orang yang memiliki ketidakmampuan pada semua tipe posisi pekerjaan. Sebagai tambahan, lebih banyak pekerja yang menunda pensiun. Pada akhirnya, lebih banyak lagi knowledge-worker/ lulusan yang mengganggur (Drucker,

4 4 2002). IT memudahkan integrasi dari perbedaan variasi-variasi pekerja ini dan memungkinkan untuk melakukan telecommuting.. 4. Kekuatan kustomer. Ekspektasi kustomer meningkat dan modern bersama dengan meningkatnya pengetahuan kustomer terhadap kualitas produk dan servis. Pada Web, kustomer dapat dengan mudah melihat detail informasi tentang suatu produk dan membandingkannya dengan produk lain. Kustomer saat ini juga menginginkan barang dan servis yang custom dengan kualitas tinggi dan harga yang murah. Ini dicontohkan Nike yang menyediakan web pemesanan yang memungkinkan kustomernya mendesain sepatu sneakernya secara online setelah itu barang akan dibuat dan dikirimkan. Keutamaan terhadap kustomer menciptakan kompetisi antar kustomer. Kekuatan kompetisi meningkatkan perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan kustomer. Tekanan Teknologi, tekanan ini dipengaruhi dua faktor utama yaitu : 1. Inovasi dan keusangan teknologi Teknologi memainkan peranan penting dalam meningkatkan manufaktur dan servis. Pembaharuan dan teknologi baru mendukung subtitusi produk, alternatif pilihan servis, kualitas yang sangat baik. Produk yang saat ini sangat modern dan canggih mungkin besok sudah usang. Kemudian kekuatan teknologi dapat mengakselerasikan kekuatan kompetitif.

5 5 2. Informasi yang melewati batas Internet dan jaringan komunikasi lainnya meningkatkan jumlah ketersediaan informasi kepada individu dan perusahaan secara signifikan, pertahunnya menjadi dua kali lipat atau lebih, dan hampir semuanya dapat diperoleh secara gratis. Informasi dan pengetahuan yang disimpan di dalam perusahaan juga mengalami kenaikan secara eksponensial. Dunia mengalami banjir data. Kebutuhan akan aksesibilitas, navigasi, dan manajemen data, informasi dan pengetahuan yang sangat penting untuk keputusan manajerial menjadi kritikal. Solusi efektif dapat didukung IT seperti intelligent database, search engines. Tekanan Sosial, tekanan-tekanan yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Isu-isunya diantara lain : 1. Tanggung jawab sosial. Perubahan di dalam masyarakat akan mempengaruhi perubahan di dalam perusahaan juga, perubahan ini terjadi sangat cepat. Isu-isu yang berkembang di masyarakat akan mempengaruhi bisnis mulai dari lingkungan fisik hingga kontribusi perusahaan terhadap pendidikan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Perusahaan mulai menyadari hal ini, dan mulai menyediakan waktu dan biaya khusus untuk menangani masalah sosial yang bervariasi di masyarakat.

6 6 2. Regulasi dan deregulasi pemerintah. Beberapa tanggung jawab sosial terhadap isu-isu yang berkaitan dengan peraturan pemerintah tentang kesehatan, keselamatan, kontrol lingkungan, dan kesempatan yang merata. Peraturan ini membutuhkan biaya dan menyulitkan perusahaan untuk berkompetisi dengan negara yang memiliki sedikit regulasi. 3. Serangan teroris dan proteksi Sejak kejadian pada tanggal 11 September 2001, perusahaan-perusahaan mulai meningkatkan sistem proteksi mereka terhadap kemungkinan-kemungkinan serangan teroris dan serangan maya. Pengamanan dengan intelligent security system dapat melihat pola-pola tingkah laku yang membahayakan. 4. Isu etika Etika adalah standar yang menyatakan mana yang baik dan buruk. Berlaku untuk area/negara tertentu saja. Perusahaan melihat ini sebagai hal yang penting karena dapat membahayakan image perusahaan, dan moral pegawai. Respon Organisasi 1. Sistem dan Manajemen Strategis Respon terpenting yang harus dilakukan perusahaan adalah membuat strategi korporat untuk menghadapi tekanan-tekanan bisnis (termasuk peranan dukungan IT). Perusahaan dapat membangun rencana taktikal dan operasional seperti dukungan strategis IT secara

7 7 spesifik. Pembaharuan dan pengembangan harus dilakukan terus menerus karena persaingan semakin ketat dan peniruan terhadap strategi banyak dilakukan kompetitor. 2. Fokus pada Kustomer Perusahaan harus memberikan servis kustomer berkualitas dan membedakan perlakuan antara mempertahankan dan mencari kustomer baru. Dengan mekanisme modern dan inovasi yang berkala serta di dukung aplikasi IT yang baik itu semua lebih mudah dilakukan. 3. Peningkatan Secara Berkala Peningkatan dalam kualitas dan produktivitas harus dilakukan perusahaan agar bisa terus eksis dan berkembang. Program-program seperti TQM (total quality management), JIT (just-in-time), Six Sigma, Knowledge Management, Change Management, peningkatan dalam mengambil keputusan, dan program lainnya dilakukan untuk mengembangkan terus perusahaan. Peranan inti IT dalam pengembangan berkala adalah (1) Untuk menganalisa dan memantau perkembangan perusahaan. (2) Untuk mengumpulkan, membagi, menggunakan pengetahuan perusahaan dengan lebih baik. 4. Restrukturisasi Proses Bisnis Dalam peningkatan secara berkala mungkin perusahaan menemukan keterbatasan efektivitas di dalam lingkungan yang memiliki tekanan bisnis yang tinggi sehingga pendekatan baru relatif harus dilakukan. Restrukturi proses-proses bisnis yang kurang

8 8 optimal bisa ditingkatkan lagi. IT secara signifikan dapat membantu proses perubahan ini seperti penerapan proses otomatisasi dalam bisnis. 5. Make-to-order dan Kustomisasi Massal Permintaan terhadap barang dan servis kustom menjadi trend saat ini. Tantangannya adalah menyediakan barang dan servis kustom dengan efisien karena secara teoritis produksi barang kustom membutuhkan waktu dan biaya lebih. Komunikasi antar pembeli dan penjual yang murah dan cepat dapat di fasilitasi IT melalui E-Dagang. 6. Aliansi Bisnis Perusahaan-perusahaan sekarang menyadari bahwa aliansi dengan perusahaan lain bisa sangat menguntungkan, bahkan dengan kompetitornya sendiri. Beberapa jenis aliansi bisnis : pembagian sumber daya, melakukan procurement bersama, usaha penelitian bersama, membangun hubungan supplier-perusahaan permanen, virtual corporation. IT memfasilitasi aliansi bisnis mulai dari portal kolaborasi hingga menggambar elektronik dengan transmisi data yang real-time. 7. E-Bisnis dan E-Dagang Melakukan bisnis secara elektronik sangat menjanjikan. Kemudahan, kecepatan, keakuratan, kecepatan dan tentu biaya yang murah yang ditawarkan menjadi sebuah kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan transformasi bisnis menjadi lebih baik. E- bisnis bukan hanya membuat evolusi dalam bisnis tetapi mengubah wajah IT dengan

9 9 mendorong perusahaan untuk mendefinisikan peranan IT dalam model bisnis mereka yang baru. 2.3 Revolusi Web A. E-bisnis E-bisnis adalah menggunakan fasilitas elektronik/it dalam menjalankan operasi bisnis. Otomatisasi proses, alur kerja, kolaborasi, komunikasi semuanya dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. E-bisnis sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk terus dapat berkompetisi saat ini. Penggunaan E-bisnis yang umum adalah portal informasi dalam internal perusahaan yang biasanya terdapat pertukaran info-info yang digunakan oleh departemen-departemen di dalam perusahaan, portal ini juga biasa dikembangkan untuk transaksi-transaksi dengan online form yang datanya bisa disimpan langsung pada data warehouse perusahaan. Untuk top management bisa menggunakan portal ini untuk menampilkan dashboard, diagram-diagram, informasi-informasi tentang perkembangan perusahaan yang dapat membantu untuk membuat keputusan. Masih banyak lagi contoh penerapan e-bisnis lainnya yang tidak diterangkan disini. B. E-Dagang Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer

10 10 lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (emarketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan, dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik ( ), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

11 11 Sejarah perkembangan Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. Faktor kunci sukses dalam e-commerce Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

12 12 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lainlain. 7. Mempermudah kegiatan perdagangan Masalah e-commerce 1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan. 2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini. Perusahaan terkenal Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: ebay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Kecocokan barang Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti barang elektronik kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll. Barang yang tidak cocok seperti barang yang memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu dibaui, dipegang, dicicip, dan lain-lain.

13 Produk-produk IT untuk Bisnis A. ERP / Perencanaan sumber daya perusahaan Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan (Wikipedia Indonesia,2007). Sejarah ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e- Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-government dan lain-lain.

14 14 Modul ERP Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya Manusia. Modul Operasi General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management. Modul Finansial dan Akunting General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling. Modul Sumber Daya Manusia Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management. Keuntungan penggunaan ERP Integrasi data keuangan Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.

15 15 Standarisasi Proses Operasi Menstandarisasikan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk. Standarisasi Data dan Informasi Menstandarisasikan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda. Keuntungan yang bisa diukur : Penurunan inventori Penurunan tenaga kerja secara total Peningkatan service level Peningkatan kontrol keuangan Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi Memilih ERP Latar Belakang Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yang tepat.

16 16 Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrim, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada. Tidak ada keajaiban dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif. Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang parah. Secara singkat, tidak semua ERP sama kemampuannya dan memilih ERP tidaklah mudah (paling tidak, tidaklah sederhana), dan memilih ERP yang salah akan menjadi bencana yang mahal. Syarat sukses memilih ERP Knowledge & Experience Knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar. Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.

17 17 Metodologi Pemilihan Metodologi Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP. Berikut ini adalah akivitas yang sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya manusia, analisa infrastruktur dan analisa software. Analisa Strategi Bisnis Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers? Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai? Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai? Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan? Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki? Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut? Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?

18 18 Analisa Sumber Daya Manusia Bagaimana komitment top management terhadap usaha untuk implementasi ERP? Siapa yang akan mengimplementasikan ERP dan siapa yang akan menggunakannya? Bagaimana komitmen dari tim implementasi? Apa yang diharapkan para calon user terhadap ERP? Adakah ERP champion yang menghubungkan top management dgn tim? Adakah konsultan dari luar yang disiapkan untuk membantu proses persiapan? Analisa Infrastruktur Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)? Seberapa besar budget untuk infrastruktur? Apa infrastruktur yang harus disiapkan? Analisa Software Apakah software tsb cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan? Apakah ada dukungan service dari supplier, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari? Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia?

19 19 Apakah software memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan? Implementasi ERP Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yang bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP: ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan. ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya. Gagalnya ERP Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya. Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.

20 20 Tanda-tanda kegagalan ERP Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut: Kurangnya komitmen top management. Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis). Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan). Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal). Kurangnya buy in sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan. Kesalahan penghitungan waktu implementasi. Tidak cocoknya software dgn business process. Kurangnya training dan pembelajaran. Cacatnya project design & management. Kurangnya komunikasi. Saran penghematan yang menyesatkan. Software ERP Beikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source: Tabel 2.2 Software ERP No Nama 1 Dynamics-Axapta 2 Compiere 3 ORACLE 4 JDE

21 21 Tabel 2.1 Software ERP (lanjutan) No Nama 5 BAAN 6 MFGPro 7 Protean 8 Magic 9 altius 10 SAP 11 Onesoft 12 IFS 13 ELLIPS 14 AGRESSO 15 INTACS B. Manajemen hubungan pelanggan Manajemen Hubungan Pelanggan (bahasa Inggris: Customer Relationship Management disingkat CRM) adalah suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. Pengertian lain mengatakan bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

22 22 Sasaran dan Tujuan Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini. Otomasi Tenaga Penjualan (Sales force automation/sfa), yang mulai tersedia pada pertengahan tahun 80-an adalah komponen pertama dari CRM. SFA, pusat panggilan (bahasa inggris:call center) dan operasi lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada akhir tahun 90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP (bahasa Inggris:Enterprise Resource Planning), CRM adalah sistem yang sangat komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan. Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM Business Case," sistem CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model bisnisnya untuk profitabilitas, bukan hanya merancang ulang sistem informasinya. CRM mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan di dalam sistem.

23 23 Fungsi-fungsi dalam CRM Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi: Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric) Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna Menangani keluhan/komplain pelanggan Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan Mengimplementasikan CRM Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke ujung.

24 24 C. Manajemen Rantai Suplai Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management ) adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan di mana organisasi mempertahankan dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.(kalakota, 2000, h197). Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut. Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai. Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan. Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah. Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)

25 25 Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu: 1. Rantai Suplai Hulu / Upstream supply chain Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur secondtrier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan. 2. Manajemen Internal Suplai Rantai / Internal supply chain management Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. 3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

26 26 Permasalahan Manajemen Suplai Rantai 1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/d.c.), gudang dan pelanggan. 2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga. 3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb. 4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi. 5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas didalam rantai suplai. Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dan dana diantara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah. Aktifitas/Fungsi Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan

27 27 konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manaje men rantai suplai ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori. Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. (Harrison) Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktifitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktifitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional. Strategis 1. Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas. 2. Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga. 3. Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan. 4. Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli.

28 28 Taktis 5. Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai. 1. Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya. 2. Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari inventori. 3. Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses perencanaan. 4. Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan. 5. Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan. 6. Gaji berdasarkan pencapaian. Operasional 1. Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai. 2. Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke menit). 3. Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok 4. Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok

29 29 5. Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima. 6. Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods). 7. Operasi outbound, termasuk semua aktifitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan. 8. Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain. Strukturisasi dan Tiering Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur. Arus Material dan Informasi Tujuan dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian-bagian (parts) yang bergerak didalam rantai suplai haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu lokal, arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian

30 30 tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah synchronous. (Knill, 1992) Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai yang ada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukan inventori dan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan suplai. Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran yang akuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum. 2.5 Manajemen dan Implementasi IT A. Jenis Produk IT 1. Off the shelf Secara komersil, off-the-shelf (COTS) adalah terminologi untuk software atau hardware, atau secara general adalah teknologi atau produk-produk komputer, yang sudah menjadi produk final dan tersedia untuk dijual, disewakan, dan dilisensikan kepada publik (Wikipedia:2007). COTS biasa digunakan sebagai alternatif dari pengembangan

31 31 secara in-house atau one-off pengembangan yang dibiayai/disponsori pemerintah. Penerapan COTS sudah dimandatkan oleh pemerintah dan program bisnis, dikarenakan COTS dapat menghemat biaya pemeliharaan dan procurement. Bagaimanapun juga, sejak spesifikasi software COTS ditulis oleh sumber eksternal, agensi pemerintah terkadang khawatir dengan produk ini karena mereka takut perubahan selanjutnya terhadap produk ini tidak berada dalam kontrol mereka. Hampir semua software open source adalah COTS, karena dilisensikan kepada publik. Beberapa pihak mengklaim, menolak argumen tentang kehilangan-kontrol terhadap pengembangan software selanjutnya karena sudah tersedianya source code. Beberapa menyamakan argumen kehilangan-kontrol pengembangan software dengan kehilangan kontrol terhadap fungsi-fungsi software, dimana kontrol bukan diartikan sebagai akses ke kode program tetapi kemampuan untuk memanipulasi kode program. Motivasi dari penggunaan komponen COTS adalah penghematan biaya pengembangan sistem secara keseluruhan dan mengurangi waktu pengembangan karena komponen-komponen yang dibutuhkan dapat dibeli, daripada harus dibuat dari awal. Beberapa pihak mempertimbangkan COTS sebagai silver bullet selama tahun 90-an, karena pengembangan dengan COTS tidak disertai keuntungan yang benar-benar nyata secara definisi biaya keseluruhan dan waktu pengembangan dapat dikurangi, tetapi sering terjadi peningkatan pengeluaran untuk biaya integrasi komponen ke dalam sistem dan munculnya dependensi pada pihak ketiga yaitu vendor pembuat komponen. Beberapa group sudah dibentuk untuk mendukung pengembangan sistem COTS untuk berbagai tujuan dan mempromosikan adopsi mereka.salah satu group aliansi itu adalah Mountain View Alliance.

32 32 Produk Off-the-shelf jika diukur secara umum akan lebih murah dan lebih cepat daripada mengembangkannya sendiri. Dalam ilmu komputer, software off-the-shelf tersedia sebagai barang-barang stok, tidak secara khusus di desain atau dibuat secara custom. 2. Custom Software Pengembangan software kustom, atau dikenal sebagai teknik software kustom. Perbedaan utama antara off the shelf software dan custom adalah pada ekspektasi kustomer. Pada umumnya software kustom diperuntukan pada kustomer yang memiliki kebutuhan yang khusus atau unik. Sehingga software yang sudah tersedia perlu ditambah atau dikurangkan fungsionalitasnya sehingga memenuhi kebutuhan spesifik kustomer tersebut. Tujuan akhir dari software kustom ini adalah individu atau kelompok-kelompok tertentu bukan untuk diproduksi secara massal. Perusahaan pengembang dunia menyediakan custom programming and servis teknik software. Hampir semua perusahaan memiliki pengalaman programming database kustom, website yang terdistribusi dan pengembangan aplikasi web, dan lainnya. Problem Potensial Dalam pengembangan software kustom ini tidak dapat dihindari akan menimbulkan biaya dan resiko yang lebih besar. Ketika kustomer membeli software kustom, mungkin akan menemukan kesulitan instalasi, dan kesulitan adaptasi antara

33 33 kebutuhan dan tujuan yang dia inginkan terhadap software tersebut. Terkadang membutuhkan waktu untuk memanage isu ini, menghabiskan waktu, tenaga, uang. Tapi ini semua disebut "force major" karena tidak ada satu pun solusi software yang dapat memprediksi semua kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Software yang dikembangkan secara kustom sering kali membutuhkan biaya yang mahal karena jarang sekali terjadi solusi pra-pengembangan akan memenuhi semua kebutuhan khusus kustomer. B. Pemilihan Tipe Pengembangan IT 1. Pengembangan In-house Disamping software-software yang dapat dibeli dari pengembang. Pilihan lain adalah mengembangkan sendiri software yang ada. Beberapa alasan utama yang menjadi pertimbangan pengembangan secara inhouse adalah : a) Paket software yang didapatkan banyak fungsi yang tidak diperlukan dan harus dibayar. b) Perusahaan dapat mengembangkan software dengan biaya yang relatif murah. Terutama jika mereka punya orang-orang yang sangat mengerti terhadap sistem yang akan dikembangkan. c) Aplikasi adalah memiliki keutamaan strategis, mereka ingin mengontrol setiap aspek dalam pengembangannya. d) Vendor terlalu lama dalam merespon perubahan kebutuhan pengguna.

34 34 e) Paket yang ada di pasaran tidak dapat terintegrasi dengan baik dengan infrastruktur IT yang sudah ada. f) Biaya dukungan dan pemeliharaan sangat mahal. Problem Potensial Ekspertise biasanya dibayar dengan mahal. Dapat menggangu fokus perusahaan terhadap bisnis utamanya. Sulit dilakukan jika sumber daya manusia perusahaan kurang kompeten. Sistem yang dikembangkan harus diperbaiki terus menerus, tidak seperti produkproduk yang ada di pasaran yang sudah mature. 2. Outsourcing Outsourcing adalah melakukan proses subkontrak, seperti mendesain produk atau manufaktur kepada pihak ketiga. Keputusan untuk melakukan outsource biasa didasari keinginan untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan jika harus diproduksi sendiri, mengalihkan atau menghemat energi langsung pada kompetensi bisnis tertentu, atau mengefisiensikan penggunaan tenaga pekerja, modal, teknologi, dan sumber daya. Outsourcing menjadi bagian dari kamus bisnis pada tahun 1980an.

35 35 Proses Outsource 1. Memutuskan untuk outsource Keputusan outsource biasa ada di level strategis dan memerlukan keputusan stake holder. Outsource melibatkan transfer tenaga kerja dan aset ke supplier. Proses diawali dengan apa yang akan di outsource pada supplier. Ketika scope sudah didefinisikan dengan baik, langkah selanjutnya adalah mencari partner outsource. 2. Proposal Supplier Request for Proposal (RFP) diberikan kepada supplier-supplier yang ada untuk mendefinisikan kebutuhan dan harga yang dianggarkan. 3. Kompetisi Supplier Kompetisi diadakan dengan cara menilai proposal penawaran supplier. Ini akan melibatkan beberapa kali face-to-face meeting untuk mengklarifikasi kebutuhan perusahaan dan respon dari supplier.pada akhir kompetisi supplier memberika "best and final offer" (BAFO) kepada perusahaan sebagai keputusan akhir supplier. 4. Negosiasi Negosiasi menggunakan RFP, proposal penawaran supplier, BAFO dan mengkonversi semuanya menjadi perjanjian kontrak antara perusahaan dengan supplier. Pada tahap ini finalisasi dokumentasi dan struktur biaya dikeluarkan.

36 36 5. Finalisasi Kontrak Pada tahap akhir penutup perjanjian adalah perjanjian yang mengatur bagaimana perusahaan dan supplier bekerja sama. Ditandatangani kedua belah pihak dan tercantum tanggal efektif dimulai dan berakhirnya kontrak. 6. Transisi Transisi dilakukan setelah memasuki tanggal efektif kontrak. Proses ini melibatkan transfer staff dan pengambilalihan servis. 7. Transformasi Transformasi adalah eksekusi dari implementasi service level agreement (SLA), untuk mengurangi total cost of ownership (TCO) atau mengimplementasikan servis baru. Ditekankan pada 'standarisasi' and 'sentralisasi'. 8. Menyerahkan Hasil Ini adalah tahap penyerahan hasil pekerjaan dari supplier kepada perusahaan yang tercantum dikontrak. 9. Terminasi atau Pembaharuan Kontrak Pada akhir termin kontrak, keputusan akan diambil apakah kontrak akan diakhiri atau diperbaharui. Terminasi melibatkan pengembalian servis kepada perusahaan (insourcing) atau mentransfer servis ke supplier lain.

37 37 Alasan dilakukannya outsourcing Keuntungan yang dapat diambil perusahaan dengan melakukan outsourcing adalah : Penghematan Biaya. Penurunan biaya secara keseluruhan bisa dilakukan dengan melakukan pengurangan ruang lingkup, mendefinisikan level kualitas, melakukan penetapan biaya ulang, negosiasi ulang, restrukturisasi biaya Restrukturisasi Biaya. Peningkatan operasional diukur dengan membandingkan fixed costs dengan variable costs. Outsourcing mengubah keseimbangan ratio dua jenis biaya ini dengan menggeser variable ke fixed cost dan membuat variable costs lebih mudah diprediksi. Peningkatan Kualitas. Meningkatkan kualitas melalui kontrak dengan service level agreement baru. Pengetahuan. Akses ke intellectual property dan pengalaman yang lebih luas dan pengetahuan. Kontrak. Servis akan disediakan sesuai perjanjian di kontrak dengan penalti finansial. Ekspertise dalam Operasional. Mendapatkan akses ke best practice dalam operasional yang mungkin akan sulit dan memakan waktu yang banyak jika dilakukan pengembangan secara in-house. Isu Staffing. Mendapat akses ke sumber talenta yang memiliki skill tertentu. Capacity management. Peningkatan metode manajemen kapasitas servis dan teknologi dimana resiko berada pada pihak supplier.

38 38 Katalis perubahan. Perusahaan dapat menggunakan perjanjian outsource sebagai katalis untuk langkah utama dalam melakukan perubahan yang tidak dapat dilakukan sendiri. Supplier berperan sebagai Change agent di dalam proses itu. Reduce time to market. Peningkatan akselerasi pengembangan atau produksi produk dengan kapabilitas tambahan yang dimiliki supplier. Komodifikasi. Trend dalam menstandarisasi proses bisnis, servis IT, dan servis aplikasi yang memungkinkan bisnis secara cerdas membeli dengan harga yang tepat. Memungkinkan akses bisnis yang luas, yang sebelumnya hanya tersedia untuk perusahaan-perusahaan besar. Manajemen Resiko. Salah satu pendekatan terbaik dalam manajemen resiko adalah berpartner dengan outsourcer yang mampu menangani dengan lebih baik. Zona Waktu. Pekerjaan sekuensial dapat dilakukan selama hari biasa dengan waktu kerja yang sama dapat dilakukan juga saat musim dingin atau panas. Tekanan Kustomer. Kustomer akan melihat keuntungan dengan perusahaan, tapi tidak suka dengan beberapa kinerja pada elemen bisnis tertentu, dimana bisa diperbaiki dengan lebih baik jika dilakukan outsourcing. Permasalahan dengan Outsourcing 1. Opini Publik Ada opini publik bahwa outsourcing membahayakan pasar tenaga kerja lokal. Dikhawatirkan akan muncul banyak pengganguran dan tidak ada pemberdayaan masyarakat sekitar oleh perusahaan. Padahal itu adalah salah satu tanggung jawab perusahaan pada masyarakat.

39 39 2. Bertentangan dengan Pandangan Shareholder Untuk publisitas sudah menjadi tanggung jawab perusahaan/manajemen pada shareholder untuk menjalankan bisnis. Ini juga terkait kepentingan shareholder terhadap ROI (return on investment) dan tanggung jawab sosial. Outsourcing berkebalikan dengan pandangan ini. 3. Kegagalan merealisasikan nilai bisnis Kritik utama terhadap oursourcing adalah kegagalan dalam merealisasikan nilai bisnis yang dijanjikan outsources kepada perusahaan. 4. Tanggung jawab sosial Ada argumen bahwa pekerja dengan bayaran rendah untuk outsource di eksploitasi. Tidak mendapat fasilitas yang baik/sama dengan pegawai biasa. 5. Kualitas Servis Kualitas servis yang diukur service level agreement (SLA) di dalam kontrak outsource tidak sama dengan saat implementasinya karena terjadi gap antara persepsi perusahaan dengan outsourcer. 6. Turnover karyawan Turnover pada perusahaan outsource sangat tinggi, sehingga skill yang dibawa oleh karyawan outsource itu hilang dan perusahaan tidak memiliki kendali terhadap perubahan itu.

40 40 7. Pengetahuan perusahaan Pekerja transfer dari outsourcer mungkin mendapat kesulitan komunikasi dalam internal perusahaan. Mungkin saja diberikan akses , tetapi mungkin ia akan mengetahui tentang berita-berita internal perusahaan yang di broadcast melalui perusahaan. 8. Kualifikasi outsourcer Outsourcer mungkin saja melakukan pergantian staffnya dengan staff yang memiliki skill lebih rendah dari yang sebelumnya. Sehingga berimplikasi pada hasil yang kurang baik.

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MAKALAH E-BUSINESS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : Nama : Frizky Ramadhan NIM : 08.11.2135 Kelas : S1TI-6D JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez

ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/2009 13:08:00 by Rieska_Novianty_Jorez PENGERTIAN ERP ERP merupakan informasi manajemen yang mengintegrasikan dan mengoptimasikan semua atau jumlah proses

Lebih terperinci

Oleh: Hana Pertiwi ST

Oleh: Hana Pertiwi ST Oleh: Hana Pertiwi ST Target Pembelajaran: Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Pemahaman ERP 2. Karakter Sistem - Modul ERP : Modul Operasi, Modul finansial dan akunting, modul sumber daya manusia. -

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning 1. Definisi Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS

KARYA ILMIAH E-BISNIS KARYA ILMIAH E-BISNIS Customer Relationship Management disusun oleh : Nama : Wirandi Wicaksono NIM : 08.11.2305 Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Karya Ilmiah E-commerce. Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce

Karya Ilmiah E-commerce. Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce Karya Ilmiah E-commerce Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce DISUSUN OLEH : Agung Jati Kusumo 10.12.5218 10 S1 SI 10 SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YAGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. World Wide Web World Wide Web (WWW), suatu sistem yang memungkinkan para pemakai komputer untuk melihat dan berinteraksi dengan berbagai macam informasi,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi N. Tri Suswanto Saptadi 1 ERP stands for: Enterprise Resource Planning systems This is what it does: attempts to integrate all data and processes of an organization into a unified system. A typical ERP

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

E Commerce dan E Business

E Commerce dan E Business KARYA ILMIAH E Commerce dan E Business Disusun Oleh NAMA : Novriansyah NIM : 10.12.5003 KELAS : 10-S1-SI 08 DOSEN : Prof. Dr. M.Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 1 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING Tugas ini di disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah E-Bisnis. Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Suyanto, M.

CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING Tugas ini di disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah E-Bisnis. Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Suyanto, M. CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING Tugas ini di disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah E-Bisnis Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Suyanto, M.M Disusun oleh Nama NIM / Kelas : Rio Joko Sunardianto : 09.11.2822

Lebih terperinci

Bisnis Internet (E-Commerce)

Bisnis Internet (E-Commerce) Bisnis Internet (E-Commerce) Disusun Oleh : Danny Noviadri Suherman 10.11.3744 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2010 Abstraksi Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

E-COMMERCE. M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Nama: Bayu Algo Putro NIK :

E-COMMERCE. M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Nama: Bayu Algo Putro NIK : E-COMMERCE M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Nama: Bayu Algo Putro NIK : 10.12.4773 2011/2012 KATA PENGANTAR Dalam kararangan ilmiah ini akan diketengahkan hal-hal tentang E-commerce yaitu Strategi Periklanan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DI BIDANG BISNIS / EKONOMI

KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DI BIDANG BISNIS / EKONOMI KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DI BIDANG BISNIS / EKONOMI Disusun oleh: Agus Kurniawan 13111026 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASTIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANAYOGYAKARTA 2016 Pendahuluan

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : NURUL FARIDA NIM : 09.11.3242 Kelas : S1 TI 10 Jurusan : S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE Nama : Dian Falta Berdia Nim : 10.12.5047 Jurusan/Kelas : S1SI08/10-S1-SI 08 DOSEN : Prof. Dr. M.Suyanto, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM A. Pemahaman CRM CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai

Lebih terperinci

What is your Target????

What is your Target???? What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT

TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT TUGAS KOMPUTER & MASYARAKAT OLEH: NAWWAF SYARIF 15111007 TEKNIK INFOMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUABUANA YOGYAKARTA 2016/2017 PENGANTAR KOMPUTER DALAM DUNIA BISNIS Era globalisasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1 1.Pengertian E Market Place 2.Pertimbangan Bergabung g ke dalam E Market Place Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

SIFAT INTERDISIPLINER E-COMMERCE

SIFAT INTERDISIPLINER E-COMMERCE SIFAT INTERDISIPLINER E-COMMERCE Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Suyanto, M.M Disusun Oleh: NAMA : Barita Rudiang Reswi NIM : 10.12.4913 KELAS : S1-SI-07 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 I. ABSTRAK Perdagangan

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan aplikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta membatasi ruang lingkup permasalahan, sehingga aplikasi yang dibuat tidak

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56 Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements

Lebih terperinci

Informasi harus memeiliki karakteristik seperti di bawah ini agar berguna dalam mengambil keputusan pada rantai pasok :

Informasi harus memeiliki karakteristik seperti di bawah ini agar berguna dalam mengambil keputusan pada rantai pasok : 16.1 PERAN IT DALAM RANTAI PASOK Teknologi informasi adalah poros dan kunci sukses dalam supply chain karena teknologi informasi dapat menciptakan integrasi dan koordinasi pada ranrai pasok. Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam perusahaan. Peran teknologi informasi saat ini tidak hanya dalam kegiatan operasional tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa secara global, keterkaitan materi perkuliahan interlink dengan materi perkuliahan lain Memberikan gambaran

Lebih terperinci

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan

Lebih terperinci

TRANSACTION PROCESSING

TRANSACTION PROCESSING TRANSACTION PROCESSING Enterprise System : ENTERPRISE SYSTEM Pusat sistem suatu perusahaan yang menjamin informasi dapat disebarkan keseluruh fungsi bisnis dan semua level manajemen untuk mendukung berjalannya

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE. Nama : Aris Budianto NIM :

KARYA ILMIAH E-COMMERCE. Nama : Aris Budianto NIM : KARYA ILMIAH E-COMMERCE Nama : Aris Budianto NIM : 09.12.4259 Abstrak E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Menurut McLeod dan Schell (2001, p18), informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti. Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar E-Commerce Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. e- Commerce

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Modul ke: Enterprise Resource Planning Fakultas FASILKOM PENTINGNYA ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN TEKNOLOGI TERKAIT Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, M.Kom Latar

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 06 ERP: SCM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SCM adalah satu rangkaian bisnis demand dan supply yang melibatkan perusahaan dengan mitra kerjanya. Kelancaran proses dalam supply chain

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan teori-teori singkat tentang hal yang berhubungan dengan judul dan bahasa pemrograman yang digunakan oleh penulis. Teori ini merupakan penjelasan tentang

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Rancangan rantai pasok dalam organisasi 2. Rantai pasok pada

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari

Lebih terperinci

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today Sistem Informasi Enterprise Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 1 2 SASARAN : Memahami bagaimana teknologi informasi mendukung aktifitas bisnis Memahami System Enterprise dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi telah diadaptasi oleh banyak sektor untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu aspek yang paling merasakan

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Pendahuluan Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur. Tujuan integrasi : agar dapat merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi CRM Para ahli CRM, para guru yang bekerja pada CRMGuru.com, mendefinisikan CRM sebagai: Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah strategi bisnis untuk memilih

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory

Lebih terperinci

E-BUSSINES & E-COMMERCE. 1. Pengertian E-Bussines:

E-BUSSINES & E-COMMERCE. 1. Pengertian E-Bussines: E-BUSSINES & E-COMMERCE 1. Pengertian E-Bussines: a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,

Lebih terperinci

E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DOSEN PENGAMPU : M. SUYANTO.PROF.DR,M.M NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DOSEN PENGAMPU : M. SUYANTO.PROF.DR,M.M NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DOSEN PENGAMPU : M. SUYANTO.PROF.DR,M.M NAMA MAHASISWA : RATRIANA KARTIKASARI NIM : 10.12.5222 KELAS : S1SI10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, Condong Catur

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci