UJIAN AKHIR CAWU AGUSTUS 2010-NOVEMBER 2010 FAKULTAS EKONOMI KELAS NON REGULER UNIVERSITAS WARMADEWA
|
|
- Hendra Budi Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UJIAN AKHIR CAWU AGUSTUS 2010-NOVEMBER 2010 FAKULTAS EKONOMI KELAS NON REGULER UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : SOSIOLOGI POLITIK JURUSAN/ CAWU : MAN dan AKUN/ II HARI/ TANGGAL : SABTU, 13 NOVEMBER 2010 WAKTU : (60 MENIT) RUANG : GST L. II R 206 NAMA MAHASISWA :... NOMOR POKOK MAHASISWA :... SIFAT UJIAN : TERBUKA (OPEN BOOK) DOSEN PENGUJI : DR. I WAYAN GEDE SUACANA, M.SI. Bacalah secara cermat seluruh petunjuk dan soal-soal di bawah ini, baru kemudian mengerjakannya dengan bagian yang dianggap paling mudah. Untuk jawaban kelompok soal A dan B (pilihan ganda/ kognitif) dikerjakan dalam lembaran soal ini, sedangkan kelompok soal C (esai/ evaluatif) dikerjakan dalam kertas lembaran yang telah disediakan. Peserta dengan NPM ganjil hanya wajib mengerjakan soal bernomor ganjil dan sebaliknya. A. Lingkari huruf A, B, C, atau D dari alternatif jawaban di bawah ini yang Sdr. anggap paling benar. 1. Pusat perhatian sosiologi politik adalah: A. sistem kepartaian dan partisipasi politik B. keabsahan sistem politik C. sistem pemerintahan 2. Manfaat mempelajari sosiologi politik adalah memahami: A. public policy B. political legitimacy C. sources of political authority 3. Sistem ekonomi sangat menentukan kepercayaan, pemerintahan, dan pranata masyarakat. Ungkapan ini merupakan bagian teori yang dikemukakan oleh: A. Hegel B. Karl Marx C. David Hume D. Max Weber 1
2 4. Credo-Behavioralism sebagai salah satu pendekatan sosiologi politik sangat mengutamakan, kecuali: A. verifikasi B. eksplanasi C. prediksi D. interpretatif 5. Menurut Max Weber: A. kelas adalah komunitas B. situasi kelas bukan merupakan situasi pasar C. kelas adalah himpunan manusia dalam situasi yang sama benar 6. Bentuk kekuasaan negatif yang dipegang oleh banyak orang disebut: A. Monarki B. Tirani C. Demokrasi D. Mobokrasi 7. Budaya politik masyarakat kita sering digolongkan ke dalam model: A. Partisipan B. Subyek/ Kaula C. Parokial D. Parokial-Kaula 8. Birokrasi sering diartikan sebagai: A. administrasi oleh para pejabat B. organisasi yang rasional C. ketidakefisienan organisasi 9. Birokrasi dalam pengertian yang buruk (bureau-pathology) dikemukakan oleh: A. Joseph La Palombara B. Max Weber C. Gabriel Almond D. Robert Michels 10. Beberapa makna pembangunan politik adalah, kecuali: A. mobilisasi dan kekuasaan B. perubahan berdimensi tunggal C. modernisasi Politik D. stabilitas 11. Tipe ideal birokrasi Weber memiliki 4 ciri utama, kecuali: A. adanya suatu struktur hirarki B. adanya spesialisasi tugas 2
3 C. adanya regulasi D. adanya deskripsi kerja 12. Penyebab munculnya otoritarianisme selama masa Orde Baru ditopang oleh, kecuali: A. politik uang B. klientalisme ekonomi C. represi dan sakralisasi ideologi D. depolitisasi dan debirokratisasi 13. Prinsip hierarki adalah prinsip penyusunan organisasi secara: A. bertingkat-tingkat B. koordinatif C. spesialis 14. Model Bureaucratic Polity diperkenalkan oleh: A. Fred W. Riggs B. Karl D. Djackson C. Gordon R. Hein 15. Beberapa penyebab partisipasi politik adalah: A. modernisasi B. perubahan kelas C. munculnya kelas menengah D. ketiganya benar 16. Hubungan yang terjadi dalam organisasi yang bersifat birokratis adalah berdasarkan impersonal artinya: A. hubungan terikat dengan jabatan dan prosedur B. hubungan seperti bapak dan anak C. loyalitas pada pribadi seseorang 17. Promosi dalam organisasi birokrasi dilakukan berdasarkan: A. senioritas B. dari bawah ke atas C. keahlian 18. Keunggulan birokrasi terletak antara lain pada: A. rasional B. berkelanjutan C. efisien dan efektif 3
4 19. Kelemahan birokrasi dalam prakteknya terutama dalam: A. sistem kekuasaan B. sistem peraturan C. sistem hierarki D. aparat pelaksana 20. Prinsip demokrasi tidak dapat dilaksanakan dalam birokrasi terutama dalam bidang: A. peraturan undang-undang B. pendidikan pegawai C. kedudukan pegawai D. pengawasan 21. Aspek eksternal yang mempengaruhi terjadinya konflik dengan kekerasan (violence) adalah, kecuali: A. stratifikasi sosial B. status C. kondisi organisasi D. kuantitas sumber yang diperebutkan 22. Prasyarat bagi terbentuknya civil society adalah, kecuali: A. sentralisasi B. otonomi C. transparansi D. akses 23. Iron law of oligarchy maksudnya: A. seorang elit berkuasa dengan kuat B. seperangkat peraturan undang-undang yang mengikat kuat C. sekelompok kecil elit berkuasa dengan kuat D. seperangkat prosedur yang mengikat 24. Adanya distribusi kekuasaan yang sangat sentralistik yang menimbulkan tumpang tindih struktur antara otoritas disatu pihak dengan struktur kontrol di pihak lain, adalah merupakan salah satu ciri dari: A. birokrasi modern B. birokrasi tradisional C. birokrasi campuran 25. Adanya ketergantungan karier politik pada kecerdikan dalam memanfaatkan hubungan pribadi dan politik adalah salah satu ciri: A. model negara sentralistik B. model negara patrimonial C. model bureaucratic polity 4
5 26. Mewujudkan good governance perlu: A. bureaucratic polity B. birokratisasi C. abuse of power D. desentralisasi 27. Cara mewirausahakan birokrasi (REGOM) menurut Osborne dan Gaebler adalah: A. akuntabilitas B. responsibilitas C. responsivitas D. kompetitif 28. Sifat pembicaraan politik dalam komunikasi politik adalah, kecuali: A. epistemologi B. kegiatan simbolik C. bahasa D. semiotika 29. Kelemahan pendekatan ekonomi politik baru adalah: A. fokus pada eksplorasi kesejahteraan sosial B. analisisnya yang abstrak C. tidak mengesampingkan eksistensi politik D. menekankan pada rasionalitas keputusan 30. Beberapa fungsi parpol adalah, kecuali: A. artikulasi kepentingan B. simulasi elit parpol C. formulasi kebijakan D. sosialisasi politik B. Pilihlah jawaban di bawah ini dengan melingkari huruf A, B, C, D atau E pada alternatif jawaban yang Sdr. anggap paling benar. 1. Karakteristik kekuasaan yang melekat pada paham kekuasaan Jawa yang sangat besar pengaruhnya bagi model dan perilaku birokrasi Indonesia adalah: (1) kekuasaan adalah memusat (sentralistik) (2) kekuasaan berasal dari Tuhan dan bukan dari rakyat (3) budaya ewuh-pakewuh (4) kekuasaan adalah memencar (desentralistik) 5
6 2. Konsep birokrasi patrimonial ditandai oleh ciri-ciri: (1) adanya hubungan patron-client (2) asas musyawarah dan mufakat dalam pembuatan keputusan (3) simbiose penguasa dan pengusaha (4) pembuatan keputusan bersifat teknokratik-birokratik 3. Beberapa aturan yang mencerminkan upaya Golkar sebagai perpanjangan tangan birokrasi Pemerintah Orde Baru adalah: (1) Permendagri No. 12 tahun 1969 (2) Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1970 (3) Permendagri No. 13 tahun 1969 (4) Peraturan Pemerintah No. 5 tahun Sumber-sumber kekuasaan birokrasi yang menjadikan peranan birokrasi sangat dominan pada masa Orde Baru adalah: (1) penguasaan informasi dan keahlian (2) kekuasaan yang berkaitan dengan pembuatan keputusan (3) terdapatnya dukungan-dukungan politik (4) sifatnya yang permanen dan stabil 5. Beberapa usaha yang dilakukan birokrasi pemerintah Orde Baru dalam melakukan security approach dan manajemen konflik untuk membangun counter bagi kekuatankekuatan penyebab destabilisasi (destabilizing forces) adalah: (1) pembubaran PKI dan penerapan floating mass (2) monoloyalitas dan pemenggalan afiliasi 6
7 (3) simplikasi kepartaian dan asas tunggal (4) pemberlakuan UU nomor 22 tahun Model birokrasi humanistik yang menempatkan manusia pada proporsinya memiliki beberapa inti: (1) kelestarian hidup (2) harga diri (3) kebebasan (4) kemampuan diri 7. Aspek formal reformasi birokrasi Indonesia menyangkut persoalan: (1) struktur dan prosedur (2) administratif (3) metode kinerja (4) reorientasi budaya aparat 8. Revitalisasi birokrasi dimaksudkan untuk mencari nilai yang tepat dalam rangka mewujudkan birokrasi yang efisien dan efektif. Konsepsi yang mencerminkan mengenai hal ini adalah: (1) new public management (Hood) (2) market based public administration (Peters) (3) rengineering management (Champy) (4) reinventing government (Osborne Gaebler) 7
8 9. Proporsionalisasi birokrasi yang terjadi selama pemerintahan Presiden Megawati setidaknya terlihat dari kebijakan: (1) likuidasi dan pemergeran lembaga departemen dan non departemen yang tidak efektif (2) debirokratisasi struktur biro-biro yang dianggap boros (3) implementasi UU pemerintahan daerah (4) pemberian sanksi bagi birokrat yang melakukan praktek KKN 10. Beberapa tindakan berikut yang dapat dikategorikan sebagai upaya untuk mereformasi birokrasi Indonesia adalah: (1) mengembalikan peran public servant (2) netralitas aparatur (3) spoil system (4) patronage system 11. Menurut Thomas R. Dye, lembaga pemerintah itu mempunyai kewenangan dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan pemerintah karena: (1) lembaga pemerintahan itu memberikan pengesahan terhadap kebijakan pemerintah (2) kebijakan pemerintah itu bersifat universal dan dapat disebarluaskan kepada seluruh warganegara (3) pemerintah mempunyai hak monopoli untuk memaksakan berlakunya kebijakan pemerintah (4) pemerintah dalam prakteknya selalu memencarkan kekuasaannya (dispersion of power) 8
9 12. Alasan mengapa masing-masing kelompok dalam masyarakat cenderung mengembangkan adanya mekanisme check and balance adalah karena: (1) mekanisme itu sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi (2) masing-masing kelompok tidak ingin kalah dalam persaingan antar kelompok (3) masing-masing kelompok ingin mempunyai kesempatan yang sama dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah (4) menerapkan salah satu fungsi kelompok dalam masyarakat 13. Upaya orang supaya dapat memperoleh posisi sebagai elit adalah: (1) meningkatkan status sosial ekonomi (2) meningkatkan aktualisasi diri (3) meningkatkan profesionalisme (4) meningkatkan keterampilan 14. Proses mengubah input menjadi output dalam model sistem politik dikenal dengan nama: (1) conversion process (2) the black box (3) with input (4) political process 9
10 15. Implementasi kebijakan pemerintah pasti mempunyai dampak yang biasanya dikenal dengan sebutan: (1) impacts (2) consequences (3) risks (4) influence 16. Menurut model rasional komprehensif, penentuan suatu kebijakan pemerintah yang dapat dikatakan baik apabila: (1) didasarkan atas pemilihan cara-cara yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan (2) dilakukan analisis yang mendalam terhadap biaya yang diperlukan dibandingkan dengan hasil/ keuntungan yang bakal diperoleh (3) tersedia informasi dan alternatif yang komprehensif serta analisis yang mendalam terhadap setiap faktor yang relevan (4) betul-betul dilaksanakan secara gradual untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang konkrit 17. Dilihat dari sudut organisasi, partai politik dibedakan atas: (1) partai kader (2) partai massa (3) partai tengah (4) partai dominan 10
11 18. Kelemahan sistem distrik (single member constituency) adalah: (1) kurang memperhatikan partai kecil (2) mempermudah fragmentasi partai (3) kurang efektif dalam masyarakat majemuk (4) memperbesar perbedaan, sulit bekerjasama 19. Berdasarkan basis ideologinya, gerakan sosial politik dapat berbentuk: (1) revolusioner (2) reformasi (3) perlawanan (4) ekskpresif 20. Cakupan komunikasi politik menurut Kraus dan Davis meliputi: (1) komunikasi massa dan sosialisasi politik (2) penggunaan media dan proses politik (3) persuasi politik (4) pesan-pesan politik 11
12 C. Jawablah 2 dari 4 soal berikut dengan singkat dan jelas pada lembaran jawaban yang disediakan. 1. Jelaskan pandangan Sdr. tentang masih dominannya perilaku memilih untuk tidak memilih (tipologi apatisme/ golput) masyarakat dalam pemilu legislatif 2009 lalu. (Lihat pointers kuliah ke-8). 2. Semakin tinggi tingkat heterogenitas masyarakat semakin terhambat hubungan dan proses integrasi sosial. Jelaskan kebenaran pernyataan tersebut dengan bercermin pada penanganan kasus penduduk pendatang di Kota Denpasar. (Lihat pointers kuliah ke-9). 3. Apabila ahli ekonomi menanyakan bagaimana barang-barang diproduksi, maka seorang ahli ekonomi politik akan menanyakan bagaimana pilihan anggaran dibuat. Jelaskan maksud pernyataan ini disertai dengan contoh. (Lihat pointers kuliah ke-14). 4. Berikan argumen Sdr. mengapa demokrasi konsosiasional sangat tepat diterapkan dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. (Lihat pointers kuliah ke-7). 12
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2010 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2010 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : BIROKRASI INDONESIA JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ V HARI/
Lebih terperinciPANITIA UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2008/2009 FISIPOL UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2008/2009 FISIPOL UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : ORGANISASI DAN MANAJEMEN PEM-AN JURUSAN/ SEMESTER : ILMU PEMERINTAHAN/ IV HARI/ TANGGAL : RABU, 15 JULI 2009
Lebih terperinciPANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : KEBIJAKAN PEMERINTAH JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ III HARI/ TANGGAL : SELASA,
Lebih terperinciBIROKRASI. Andhyka Muttaqin, S.AP, MPA
BIROKRASI Andhyka Muttaqin, S.AP, MPA Beberapa Istilah Secara etimologi, kita mengenal sbb: Biro + krasi = Meja + kekuasaan Demo + krasi = Rakyat + kekuasaan Tekno+ krasi = Cendikiawan + kekuasaan Aristo
Lebih terperinciPANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN JURUSAN/ SEMESTER : ILMU PEMERINTAHAN/ VI HARI/ TANGGAL
Lebih terperinciSistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III
Sistem Politik Gabriel Almond Pertemuan III Teori Fungsionalisme Lahir sebagai kritik terhadap teori evolusi, yang dikembangkan oleh Robert Merton dantalcott Parsons. Teori fungsional memandang masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hingga saat ini, relasi antara Pemerintah Daerah, perusahaan dan masyarakat (state, capital, society) masih belum menunjukkan pemahaman yang sama tentang bagaimana program CSR
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
MATA KULIAH : BIROKRASI INDONESIA KODE MATA KULIAH : 354130 SKS : 3 SKS JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Singkat : Pembahasan dalam mata kuliah ini difokuskan
Lebih terperinciBAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI
BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Draft 12 Desember 2004 A. PERMASALAHAN Belum optimalnya proses desentralisasi dan otonomi daerah yang disebabkan oleh perbedaan persepsi para
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia
Eko Prasojo Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia Format Reformasi Birokrasi di Indonesia Mampukah Kita Bernegara? Negara Kepentingan KORUPSI MENJADI PENYAKIT Tiga Sumber Penyakit Negara
Lebih terperinciPARTISIPASI POLITIK PEMILU
PARTISIPASI POLITIK PEMILU DEMOKRASI TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami A. B. Partisipasi Politik Pemilu C. Demokrasi PARTISIPASI POLITIK DINAMIKA PARTISIPASI POLITIK Awalnya studi
Lebih terperinciMEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA
MEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA Aos Kuswandi Dosen Ilmu Pemerintahan dan Sekretaris Program Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Islam 45 Bekasi Abstrak Artikel ini membahas
Lebih terperinciBAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI
69 BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI A. Santri dan Budaya Politik Berdasarkan paparan hasil penelitian dari beberapa informan mulai dari para pengasuh pondok putra dan putri serta
Lebih terperinciMata Kuliah Kewarganegaraan GOOD GOVERNANCE
Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 14Fakultas EKONOMI DAN BISNIS GOOD GOVERNANCE Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE 1. Good governance bermakna tata kepemerintahan
Lebih terperinciSilabus Mata Kuliah Birokrasi Indonesia
Program Studi : Ilmu Pemerintahan Mata Kuliah (MK) : Indonesia Kode MK : 354130 Semester : V (Lima) SKS : 3 Dosen Pengampu : Dr. I Wayan Gede Suacana, M.Si. Silabus Mata Kuliah Indonesia Standar Kompetensi
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH
REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH Oleh Wayan Gede Suacana Reformasi birokrasi akan bisa meningkatkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel sehingga dapat mengurangi praktik-praktik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Institusi pemerintahan, rumah
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan
BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang
Lebih terperinciIda Nurnida. School of Communication & Business Telkom University
Ida Nurnida Berasal dari kata bureaucracy (bahasa Inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat
Lebih terperinciPEMILU. Oleh : Nur Hidayah
PEMILU Oleh : Nur Hidayah A. PENGERTIAN PEMILU Merupakan salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang berdasarkan pada demokrasi perwakilan. Pemilu diartikan sebagai mekanisme penyeleksian dan
Lebih terperinciMODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE
MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE 2014-2019 Tesis Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Lebih terperincipublik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.
BAB VI. KESIMPULAN Perubahan-perubahan kebijakan sektor beras ditentukan oleh interaksi politik antara oligarki politik peninggalan rezim Orde Baru dengan oligarki politik reformis pendatang baru. Tarik
Lebih terperinciMateri Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian.
Partai Politik Cecep Hidayat cecep.hidayat@ui.ac.id - www.cecep.hidayat.com Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Materi Bahasan Definisi Partai Politik. Fungsi
Lebih terperinciState-Society Relations. Policy makers-bureaucracy relations. Internal working forms and organizational dynamic of public administration
State-Society Relations Policy makers-bureaucracy relations Lina Miftahul Jannah miftahul@ui.ac.id linamjannah.wordpress.com Internal working forms and organizational dynamic of public administration Materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada masa awal kemerdekaan ada semacam kesepakatan pendapat bahwa birokrasi merupakan sarana politik yang baik
Lebih terperinciAKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB
AKUNTANSI PEMERINTAHAN Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB Penjelasan Akuntansi pemerintah memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain pemerintah yang memiliki wilayah lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep governance dikembangkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap konsep government yang terlalu meletakkan negara (pemerintah) dalam posisi yang terlalu dominan. Sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki ragam fungsi,platform (program partai) dan dasar pemikiran. Fungsi Partai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sistem demokrasi, eksistensi Partai Golkar merupakan sebuah keniscayaan. Upaya demokratisasi membutuhkan sarana atau saluran politik dengan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa menggunakan Partai Politik yang didukung dengan sistim politik suatu Negara, yang tidak akan dapat dilepaskan
Lebih terperinciSISTEM POLITIK INDONESIA
NAMA : VINA RACHMAYA NIM : 124 674 042 PRODI : S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2012 KELAS : B SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian Sistem, Politik, dan Sistem Politik a. Sistem Sistem menurut pamudji (1981:4)
Lebih terperinciCERITAKAN MENGENAI JURNAL (+-5 ) KAITKAN DENGAN MATERI, SEBANYAK MUNGKIN PENGKAITAN YANG BENAR ANTARA MATERI JURNAL DENGAN TEORI MAKA MENDAPAT
CERITAKAN MENGENAI JURNAL (+-5 ) KAITKAN DENGAN MATERI, SEBANYAK MUNGKIN PENGKAITAN YANG BENAR ANTARA MATERI JURNAL DENGAN TEORI MAKA MENDAPAT TAMBAHAN NILAI (+- 10 ) Birokrasi berasal dari kata bureaucracy
Lebih terperinciKONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Seminar DEMOKRASI UNTUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat peraturan perundang-undangan),
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika
KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Nurohma, FASILKOM NEGARA DAN PEMERINTAHAN S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan DESKRIPSI Menjelaskan pengertian dan alasan terbentuknya negara, teori-teori
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciProgram Sasaran
1. Penguatan Lembaga Legislastif (DPR) Pasca-Amandemen UUD 1945 a. Fungsi: DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**]. b. Hak: DPR mempunyai hak interpelasi,
Lebih terperinciBAB I BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Menganalisis type-type budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
BAB I BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Standar Kompetensi : 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.2. Menganalisis type-type budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan. lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya kompetisi dan
Lebih terperinciBAB I KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NEGARA SETELAH PEMERINTAHAN REFORMASI
BAB I KEBIJAKAN KEPEGAWAIAN NEGARA SETELAH PEMERINTAHAN REFORMASI Dasar-dasar kebijakan kepegawaian negara yang akan menjadi landasan pikiran dalam penyempurnaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang
Lebih terperinciKEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM MENDORONG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM MENDORONG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI POKOK-POKOK BAHASAN 2 1 REFORMASI BIROKRASI 2 KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 3 GAGASAN PENTING UU ADMINISTRASI
Lebih terperinciJurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks
Lebih terperinciPARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)
PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5) Definisi Partai Politik Secara umum dapat dikatakan partai politik adalah suatu kelompok
Lebih terperinciMEMAKNAI ULANG PARTISIPASI POLITIK WARGA: TAHU, MAMPU, AWASI PUSAT KAJIAN POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA 28 JANUARI 2015
MEMAKNAI ULANG PARTISIPASI POLITIK WARGA: TAHU, MAMPU, AWASI PUSAT KAJIAN POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA 28 JANUARI 2015 DEFINISI UMUM Partisipasi politik dipahami sebagai berbagai aktivitas warga
Lebih terperinciNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU
Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas 02TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Governance disini diartikan sebagai mekanisme, praktik, dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalahmasalah publik. Dalam
Lebih terperinciPengertian Birokrasi. Ciri-ciri Birokrasi. Aparat birokrasi
Pengertian Birokrasi Ciri-ciri Birokrasi Aparat birokrasi What is bureaucracy? Jay M. Shafrits (1997) : 1. All government s offices 2. All government s officials 3. A general invective What is bureaucracy?
Lebih terperinciJurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik
Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks
Lebih terperinciRANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas
Lebih terperinciSISTEM POLITIK. ROBYAN BAFADAL
SISTEM POLITIK ROBYAN BAFADAL robyan_e@yahoo.co.id robyan.wordpress.com @robyanbafadal16 DESKRIPSI MATA KULIAH INI MERUPAKAN KELANJUTAN DARI MATA KULIAH PENGANTAR ILMU POLITIK. MATA KULIAH INI MEMANDANG
Lebih terperinciPEMBINAAN ORGANISASI MITRA PEMERINTAH
PEMBINAAN ORGANISASI MITRA PEMERINTAH Disampaikan Oleh : DR. Ir. SUHATMANSYAH IS, Msi Direktur Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAGI WAJIB PAJAK (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN) Oleh
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAGI WAJIB PAJAK (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN) Oleh Muhammad Ikbal 1100056155 Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciSISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU. Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017
SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 Silabus 1. Pengertian dan Konsep Partai Politik 2. Fungsi-fungsi partai politik 3. Tipologi partai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era tahun 2000-an. Pemerintahan yang baik diperkenalkan
Lebih terperinciSISTEM POLITIK INDONESIA
SISTEM POLITIK INDONESIA PENGERTIAN UMUM, MASALAH, PENDEKATAN Sebelum masuk ke istilah SISTEM POLITIK INDONESIA, kita harus paham dulu apa arti SISTEM POLITIK. Menurut Sukarna, untuk memahaminya bisa ditempuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan fungsinya. Menurut World Bank, Good Governance adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Good Governance muncul sebagai kritikan atas dominasi lembaga pemerintah dalam menjalankan fungsinya. Menurut World Bank, Good Governance adalah suatu penyelenggaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN POLICY BERBEDA DENGAN WISDOM KAJIAN UTAMA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN ADALAH ADALAH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN (PUBLIC POLICY) KEBIJAKAN ADALAH WHATEVER GOVERMENT CHOOSE TO DO OR NOT TO
Lebih terperinciPancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik
Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik Kuliah ke-11 suranto@uny.ac.id 1 Latar Belakang Merajalelanya praktik KKN pada hampir semua instansi dan lembaga pemerintahan DPR dan MPR mandul, tidak mampu
Lebih terperinciKLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri
KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PEMBAGIAN SISTEM KETATANEGARAAN Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan Sistem Politik 1. Negara Kesatuan
Lebih terperinciKomunikasi Politik dalam Sistem Politik 1
Komunikasi Politik dalam Sistem Politik 1 Beberapa ilmuan melihat komunikasi politik sebagai suatu pendekatan dalam pembangunan politik. Oleh karena itu komunikasi politik dianggap memiliki fungsi yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN DILIHAT DARI PERSPEKTIF AKUNTABILITAS
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN DILIHAT DARI PERSPEKTIF AKUNTABILITAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembahasan, akhirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setelah melalui perjalanan panjang selama kurang lebih 7 tahun dalam pembahasan, akhirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa disahkan pada tanggal 15 Januari
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan lapangan, terdapat beberapa persoalan mendasar yang secara teoritis maupun praksis dapat disimpulkan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. transparansi publik. Kedua aspek tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era reformasi ini tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia yang menyebabkan adanya aspek akuntabilitas dan transparansi
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Universitas Indonesia. Pembubaran partai..., Muchamad Ali Safa at, FH UI., 2009.
BAB VII PENUTUP 7.1. KESIMPULAN 1. Pembubaran partai politik pada setiap periode diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali pada masa Orde Baru yang tidak mengenal pembubaran partai politik.
Lebih terperinciLina Miftahul Jannah linamjannah.wordpress.com
Lina Miftahul Jannah linamjannah.wordpress.com Materi perkuliahan Administrasi Kepegawaian Negara Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia SEJARAH 1 Sejarah birokrasi menunjukkan, PNS merupakan
Lebih terperinciTATA HUBUNGAN KERJA BIROKRASI DAN POLITIK DI INDONESIA PASCA REFORMASI
TATA HUBUNGAN KERJA BIROKRASI DAN POLITIK DI INDONESIA PASCA REFORMASI Oleh : IAN MARYANA Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadipaten Majalengka. Jawa Barat. ABSTRAK Sejarah perjalanan birokrasi
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Publik (Negara)
Kuliah 3 Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Publik (Negara) Marlan Hutahaean 1 Administrasi Publik Sebelum Wilson Pemikir Pandangan Confucius Plato, The Laws Niccolo Machiavelli, The Prince De Montesquieu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia sejak 1998 silam telah berpengaruh positif pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan perundang-undangan,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Definisi dan tipe-tipe budaya politik diindonesia Pertemuan Ke- : 1 s.d. 5 Alokasi
Lebih terperinciMATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI
MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI PENDAHULUAN Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Weber. Dia membahas peran organisasi dalam suatu masyarakat dan mencoba menjawab
Lebih terperinciImplikasi Perubahan Lingkungan Bagi Organisasi Pemerintahan Lokal
www.raconquita.wordpress.com ristania@gmail.com Implikasi Perubahan Lingkungan Bagi Organisasi Pemerintahan Lokal Sejurus dengan perubahan iklim global menuju demokratisasi, perhatian terhadap pemerintahan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH
Tri Ratnawati 179 UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH Oleh: Tri Ratnawati Staff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain proses reformasi sektor publik, khususnya reformasi pengelolaan keuangan daerah
Lebih terperinciKONFLIK AGAMA. Thomas Santoso
KONFLIK AGAMA Thomas Santoso Latar Belakang : Mitos kerukunan umat beragama Percepatan perusakan tempat ibadah secara nyata Pemetaan perusakan tempat ibadah Laju pertumbuhan umat beragama Indeks heterogenitas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT MELAYU KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN
Lebih terperinciGOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007
GOOD GOVERNANCE Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007 Latar Belakang Pada tahun 1990an, dampak negatif dari penekanan yang tidak pada tempatnya terhadap efesiensi dan ekonomi dalam
Lebih terperinciBahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 4 ) STUDI KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2
Bahan ajar handout Komunikasi Politik (pertemuan 4 ) STUDI KOMUNIKASI POLITIK 1 Oleh: Kamaruddin Hasan 2 Studi komunikasi politik yang terorganisasi dapat ditandai dari analisa teknik propaganda Harold
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah
Lebih terperinciBadaruddin
PEMBELAJARAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UNTUK DOSEN ILMU SOSIAL POLITIK (Telaahan Terhadap Reformasi Birokrasi Dan Good Governance Untuk Peningkatan Kinerja Pelayanan Kepada Masyarakat Oleh Aparatur Pemerintah)
Lebih terperinciBAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN
BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk
Lebih terperinciKonsep Netralitas Birokrasi PNS. Suripto 1
Konsep Netralitas Birokrasi PNS Suripto 1 Birokrasi merupakan salah satu lembaga pemerintah tertua dalam sejarah peradaban sosial. Hal tersebut dimulai sekitar 10.000 tahun lalu dari Susa kuno yang merupakan
Lebih terperinciStruktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan mele
Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan melemahkannya. Birokrasi, misalnya dapat menjadi sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paket kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal tahun 2001 secara resmi pemerintah mengimplementasikan paket kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
Lebih terperinciIf Irfan Ridwan Maksum
If Irfan Ridwan Maksum A. Pendahuluan B. Kedudukan Menteri C. Menteri Sebagai Pimpinan Puncak Birokrasi Kementerian D. Materi Persetujuan Menteri E. Standard Prosedur Operasional F. Aransemen Kelembagaan
Lebih terperinciModul ke: OTONOMI DAERAH. 12Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU
Modul ke: OTONOMI DAERAH Fakultas 12Teknik Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus 1. Menyebutkan pengertian otonomi daerah 2. Menjelaskan latar belakang otonomi daerah
Lebih terperinciREFORMASI ADMINISTRASI
REFORMASI ADMINISTRASI Prof. Dr. Sofian Effendi Ceramah Pada Re-entry Workshop Strategic Management of Local Authorities Diselenggarakan oleh Badan Diklat Depdagri 21 Juli 2000 Why Reformasi Administrasi?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (BPK RI, 2010). Tabel 1.1 Daftar Opini Audit BPK atas LKPD Kota Bandung Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan hukum terutama berkaitan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan segala praktiknya seperti penyalahgunaan wewenang,
Lebih terperinciReformasi Birokrasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Publik
Reformasi Birokrasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Publik Pengantar Studi tentang birokrasi dan praktik birokrasi pemerintahan di Indonesia selama ini mengalami tingkat fluktuatif yang tinggi
Lebih terperinciKewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.
Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Negara Latar
Lebih terperinciANCAMAN RUU PEMDA KEPADA DEMOKRATISASI LOKAL DAN DESENTRALISASI
ANCAMAN RUU PEMDA KEPADA DEMOKRATISASI LOKAL DAN DESENTRALISASI Pembahasan RUU Pemda telah memasuki tahap-tahap krusial. Saat ini RUU Pemda sedang dibahas oleh DPR bersama Pemerintah, ditingkat Panja.
Lebih terperinciRe R f e ormasi s Ad A m d inistras a i s Publ b i l k Dwi Harsono
Reformasi Administrasi Publik Dwi Harsono Pengertian Terminologi - reformasi: perubahan, perbaikan penyempurnaan - administrasi: organisasi dan manajemen pemerintahan negara Usaha sadar dan terencana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah berimplikasi pada pergeseran sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Ini memberikan implikasi terhadap perubahan
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Negara dan Sistem Pemerintahan. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana
Lebih terperinciPERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS
PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS R. Siti Zuhro, PhD (Peneliti Utama LIPI) Materi ini disampaikan dalam acara diskusi Penguatan Organisasi Penyelenggara Pemilu, yang dilaksanakan
Lebih terperinci