GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)"

Transkripsi

1 MATA KULIAH : BIROKRASI INDONESIA KODE MATA KULIAH : SKS : 3 SKS JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Singkat : Pembahasan dalam mata kuliah ini difokuskan pada pemahaman terhadap aplikasi Teori Birokrasi Pemerintah (public bureaucracy) pada umumnya dan di Indonesia khususnya. Kajiannya meliputi berbagai pengertian birokrasi seperti birokrasi dalam pandangan Marx, Hegel, Weber, Parkinson, Orwell, Pendekatan dan Model Birokrasi, Persepsi tentang Birokrasi, Patologi Birokrasi, Anti Korupsi dan Integritas Publik dalam Birokrasi, Pertanggungjawaban Birokrasi, Ekonomi Politik Birokrasi, Birokrasi dan Aparatur Negara, Birokrasi dan Otonomi Daerah, Birokrasi dan Politik, Good Governance, Reformasi Birokrasi, Mewirausahakan Birokrasi, Perampingan Birokrasi dan Total Quality Management (TQM), Birokrasi, Budaya Politik dan Demokrasi Lokal, Electronic Government serta Tantangan Masa Depan Birokrasi dan Manajemen Pelayanan Publik Standar Kompetensi : Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan mengingat dan memahami (Kognitif C1), menjelaskan (Afektif C2), menganalisis serta menggunakan model yang tepat (Evaluatif C3) untuk menganalisis berbagai isu dan permasalahan dalam birokrasi Indonesia. No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 1 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa memahami (C1) dan Pengertian Birokrasi Diskusi bisa menjelaskan (C2) batasan dan pengertian birokrasi Daftar Pustaka 1

2 a. Mahasiswa dapat memahami batasan dan pengertian birokrasi a. Batasan dan Pengertian Birokrasi 40 A3, hlm 1-5 b. Mahasiswa dapat memahami ciri-ciri pokok birokrasi c. Mahasiswa dapat memahami struktur birokrasi b. Ciri-ciri pokok Birokrasi 40 A4, hlm 23-35; c. Struktur Birokrasi 40 A9, hlm No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 2 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa dapat memahami (C1) Pengertian Birokrasi Diskusi (C2) pendekatan dalam mempelajari Teori Birokrasi dan Model Birokrasi Daftar Pustaka a. Mahasiswa dapat memahami beberapa pendekatan dalam mempelajari teori birokrasi a. Pendekatan dalam mempelajari Teori Birokrasi 60 A3, hlm 1-5 b. Mahasiswa dapat memahami model birokrasi b. Model Birokrasi 60 A4, hlm 23-35; 2

3 No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 3 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa memahami (C1) dan Persepsi Tentang Birokrasi Diskusi bisa menjelaskan (C2) beberapa persepsi tentang birokrasi dari berbagai sudut pandang a. Mahasiswa dapat memahami birokrasi yang rasional b. Mahasiswa dapat memahami birokrasi yang buruk c. Mahasiswa dapat memahami birokrasi yan netral a. Birokrasi yang Rasional (Bureau Rationality) b. Birokrasi yang Buruk (Bureau Pathology) c. Birokrasi yang Netral (Values Free) 40 A3, hlm A4, hlm 23-35; 40 A4, hlm 23-35; No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 4 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa dapat memahami (C1) Patologi Birokrasi, Anti Korupsi Diskusi (C2) Patologi dan Integritas Publik dalam Birokrasi, Anti Korupsi dan Birokrasi Integritas Publik dalam Birokrasi 3

4 a. Mahasiswa dapat memahami patologi karena persepsi, perilaku dan gaya manajerial; b. Mahasiswa dapat memahami patologi dikaitkan dengan perilaku dan situasi internal; nepotisme, patronase dan spoil system. a. Patologi karena Persepsi, Perilaku dan Gaya Manajerial b. Patologi karena Perilaku dan Situasi Internal, Nepotisme, Patronase dan Spoil System c. Mahasiswa dapat memahami sikap dan perilaku anti korupsi dalam birokrasi d. Mahasiswa dapat memahami perwujudan integritas publik dalam birokrasi c. Anti Korupsi dalam Birokrasi d. Integritas Publik dalam Birokrasi No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 5 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Pertanggungjawaban Birokrasi Diskusi (C1) (C2) beberapa bentuk pertanggungjawaban birokrasi 4

5 a. Mahasiswa dapat memahami pertanggungjawaban sebagai akuntabilitas b. Mahasiswa dapat memahami pertanggungjawaban sebagai responsibilitas (sebab akibat) c. Mahasiswa dapat memahami pertanggungjawaban sebagai responsivitas (kewajiban). a. Akuntabilitas Birokrasi 40 A3, hlm 1-5 b. Responsibilitas Birokrasi 40 A4, hlm 23-35; c. Responsivitas Birokrasi 40 A4, hlm 23-35; No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 6 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Ekonomi Politik Birokrasi Diskusi (C1) (C2) pendekatan ekonomi politik sebagai jawaban akan kebutuhan akan ilmu sosial yang supradisipliner, policy oriented, dan yang eksistensialis bagi para birokrat. 5

6 a. Mahasiswa mampu memahami pendekatan ekonomi politik b. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan publik antara demokrasi dan efisiensi c. Mahasiswa mampu memahami ekonomi politik perburuan rente d. Mahasiswa mampu memahami ekonomi politik otonomi daerah a. Pendekatan Ekonomi Politik b. Kebutuhan Publik: Demokrasi vs Efisiensi c. Ekonomi Politik Perburuan Rente d. Ekonomi Politik Otonomi Daerah No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 7 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Birokrasi dan Aparatur Negara Diskusi (C1) (C2) posisi selaku aparatur negara a. Mahasiswa mampu memahami posisi dan peran aparatur negara b. Mahasiswa mampu memahami gejala big bureaucracy a. Posisi dan Peran Aparatur Negara b. Gejala Big Bureaucracy 6

7 c. Mahasiswa mampu memahami profesionalisme aparatur negara d. Mahasiswa mampu memahami produktivitas dan disiplin kerja aparatur negara c. Profesionalisme Aparatur Negara d. Produktivitas dan Disiplin Kerja Aparatur Negara No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 8 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Birokrasi dan Otonomi Daerah Diskusi (C1) (C2) hubungan pemerintah pusat dan daerah, masalah dan prospek otonomi kabupaten, hubungan provinsi dan kabupaten. a. Mahasiswa mampu memahami hubungan pemerintah pusat dan daerah b. Mahasiswa mampu memahami masalah dan prospek otonomi kabupaten a. Hubungan Birokrasi Pusat dan Daerah b. Masalah dan Prospek Otonomi di Kabupaten 7

8 c. Mahasiswa mampu memahami hubungan kewenangan provinsi dan kabupaten. d. Mahasiswa mampu memahami governance di tingkat desa c. Hubungan Kewenangan Provinsi dan Kabupaten d. Governance di Desa No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 9 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Birokrasi dan Politik Diskusi (C1) (C2) terjadinya krisis intelektual dimana birokrasi pemerintah mengacu pada dua nilai yang berlawanan, yaitu demokrasi yang populis dan nilai birokrasi rasional Weber yang elitis-hirarkis. a. Mahasiswa mampu memahami netralitas birokrasi b. Mahasiswa mampu memahami calon perseorangan dalam pilkada a. Netralitas Birokrasi dalam Pemilu/ Pilkada b. Calon Perseorangan dalam Pilkada Langsung 8

9 c. Mahasiswa mampu memahami perilaku parpol terhadap kebijakan d. Mahasiswa mampu memahami disorientasi wewenang bupati dalam promosi dan mutasi jabatan c. Perilaku Parpol terhadap Isu Kebijakan d. Disorientasi Wewenang Bupati dalam Promosi dan Mutasi Jabatan. No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 10 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Good Governance Diskusi (C1) (C2) konsep good governance, implementasi governance, pelembagaan good governance dalam pelayanan publik. a. Mahasiswa mampu memahami pengeratian good governance b. Mahasiswa mampu memahami implementasi good governance c. Mahasiswa mampu memahami pelembagaan good governance dalam pelayanan publik a. Pengertian Good Governance b. Implementasi Good Governance c. Pelembagaan Good Governance dalam Pelayanan Publik 40 A3, hlm A4, hlm 23-35; 40 A3, hlm 1-5 9

10 d. Mahasiswa mampu memahami peluang dan tantangan governance d. Peluang dan Tantangan Governance No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 11 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Reformasi Birokrasi Diskusi (C1) (C2) upayaupaya reformasi birokrasi melalui perwujudan pemerintahan yang didambakan masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan sosial dan pemerataan, kesejahteraan umum, mewujudkan negara hukum, serta memperhatikan dinamika dan efisiensi a. Mahasiswa mampu memahami a. Pengertian Reformasi pengertian Birokrasi reformasi birokrasi b. Mahasiswa mampu memahami hambatan perubahan birokrasi c. Mahasiswa mampu memahami diskresi birokrasi b. Mengapa Birokrasi Sulit Berubah 40 A4, hlm 23-35; 25 A3, hlm A4, hlm 23-35; c. Diskresi Birokrasi 25 A3, hlm

11 d. Mahasiswa mampu memahami inovasi governance e. Mahasiswa mampu memahami perbaikan adinistrasi negara d. Inovasi Governance 25 A4, hlm 23-35; e. Perbaikan Administrasi Negara No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 12 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Mewirausahakan Birokrasi Diskusi (C1) (C2) karakteristik pemerintahan wirausaha yang inovatif, imajinatif, dan kreatif serta berani mengambil resiko. 25 A4, hlm 23-35; a. Mahasiswa mampu memahami pemerintahan katalis dan pemerintahan milik masyarakat b. Mahasiswa mampu memahami pemerintahan yang kompetitif dan pemerintahan yang digerakkan oleh misi a. Pemerintahan Katalis, Pemerintahan Milik Masyarakat b. Pemerintahan Yang Kompetitif, Pemerintahan Yang Digerakkan Oleh Misi 25 A3, hlm A4, hlm 23-35; 11

12 c. Mahasiswa mampu memahami pemerintahan yang berorientasi hasil dan pemerintahan berorientasi pelanggan d. Mahasiswa mampu memahami pemerintahan wirausaha dan pemerintahan antisipatif c. Pemerintahan Yang Berorientasi Hasil, Pemerintahan Berorientasi Pelanggan d. Pemerintahan Wirausaha, Pemerintahan Antisipatif 25 A3, hlm A4, hlm 23-35; e. Mahasiswa mampu memahami pemerintahan desentralisasi dan pemerintahan berorientasi pasar e. Pemerintahan Desentralisasi, Pemerintahan Berorientasi Pasar No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 13 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Perampingan Birokrasi dan Total Diskusi (C1) (C2) Quality Management (TQM) aplikasi TQM dalam birokrasi pemerintah guna peningkatan produktivitas dan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat 25 A4, hlm 23-35; 12

13 a. Mahasiswa mampu memahami perampingan birokrasi b. Mahasiswa mampu memahami esensi dan perkembangan TQM c. Mahasiswa mampu memahami peluang dan tantangan TQM d. Mahasiswa mampu memahami cara menghilangkan maladministrasi a. Perampingan Birokrasi b. Esensi dan perkembangan TQM c. Peluang dan Tantangan TQM d. Menghilangkan Maladministrasi No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 14 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu menjelaskan Birokrasi, Budaya Politik dan Diskusi (C2), menganalisis dan Demokrasi Lokal menggunakan model (C3) hubungan birokrasi dengan budaya politik dan demokrasi lokal serta memahami sejauh mana nilai-nilai budaya politik demokrasi telah berkembang pada masyarakat lokal di Indonesia. Di samping itu juga mampu menjelaskan bagaimana pengaruh aktor birokrasi dalam kaitan dengan desentralisasi dan otonomi daerah 13

14 a. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model politik lokal b. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model budaya politik c. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model demokrasi lokal d. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model hubungan budaya politik dan demokratisasi e. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model aktor birokrasi dalam demokratisasi f. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model demokrasi dan budaya politik lokal di Bali g. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model a. Politik Lokal 15 A3, hlm 1-5 b. Budaya Politik 15 A4, hlm 23-35; c. Demokrasi Lokal 15 A3, hlm 1-5 d. Hubungan Budaya Politik dan Demokratisasi e. Peran Aktor Birokrasi dalam Demokratisasi f. Demokrasi dan Budaya Politik Lokal di Bali g. Rekonfigurasi Politik Birokrasi di Gianyar 15 A4, hlm 23-35; 15 A3, hlm A4, hlm 23-35; 25 A4, hlm 23-35; 14

15 rekonfigurasi politik birokrasi di Gianyar No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 15 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu memahami Electronic Government Diskusi (C1) (C2) E- government dan mutu pelayanan publik, transparansi melalui E- Government, peluang dan tantangan E-Government a. Mahasiswa mampu memahami pengertian e- government a. Pengertian E-Government b. Mahasiswa mampu memahami transparansi dan e- government b. Transparansi dan E- Government c. Mahasiswa mampu memahami peluang dan tantangan e- government d. Mahasiswa mampu memahami mobile government dan c. Peluang dan Tantangan E- Government d. Mobile Government dan Pelayanan Publik 15

16 pelayanan publik No Kompetensi Dasar Pokok Bahasan dan Metode 16 Kompetensi Pokok Bahasan Ceramah Mahasiswa mampu menjelaskan Tantangan Masa Depan Birokrasi Diskusi (C2), menganalisis dan dan Manajemen Pelayanan menggunakan model (C3) Publik netralisasi dan revitalisasi birokrasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik masa mendatang. a. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model desentralisasi kewenangan; reposisi dan restrukturisasi kelembagaan pemerintah b. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model efisiensi, penghematan, koordinasi dan integrasi dalam susunan kelembagaan pemerintah; perampingan susunan a. Desentralisasi Kewenangan; Reposisi dan Restrukturisasi Kelembagaan Pemerintah b. Efisiensi, Penghematan, Koordinasi dan Integrasi dalam Susunan Kelembagaan Pemerintah; Perampingan Susunan Kelembagaan Birokrasi Pemerintah 16

17 kelembagaan birokrasi pemerintah c. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model pemerintahan yang bersih; aktualisasi prinsip-prinsip good governance: akuntablitas, transparansi dan partisipasi publik d. Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis dan menggunakan model kompetensi SDM aparatur negara; pelayanan publik c. Pemerintahan Yang Bersih; Aktualisasi Prinsip-Prinsip Good Governance: Akuntablitas, Transparansi dan Partisipasi Publik d. Kompetensi SDM Aparatur Negara; Pelayanan Publik 17

18 DAFTAR PUSTAKA A. Buku bacaan pokok adalah sebagai berikut : 1. Albrow, Martin, Birokrasi, Tiara Wacana, Yogyakarta. 2. Meltsner, Arnold J Policy Analysis in The Bureaucracy, University of California Press, Berkeley. 3. Santoso, Priyo Budi Birokrasi Pemerintah Orde Baru: Perspektif Kultural dan Struktural, Rajawali Pers, Jakarta. 4. Castles, Lance, (et.al), Birokrasi: Kepemimpinan dan Perubahan Sosial di Indonesia, Penerbit Hapsara, Surakarta. 5. Siagian, Sondang P Patologi Birokrasi: Analisis, Identifikasi dan Terapinya, Ghalia Indonesia, Jakarta. 6. Mas oed, Mohtar Politik, Birokrasi dan Pembangunan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 7. Thoha, Miftah Beberapa Aspek Kebijakan Birokrasi, MW Mandala, Yogyakarta Perspektif Perilaku Birokrasi, Rajawali Pers, Jakarta Birokrasi Indonesia dalam Era Globalisasi, Pusdiklat Pegawai Depdikbud, Bogor. 10. Osborne, David dan Gaebler, Ted Mewirausahakan Birokrasi, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. 11. Blau, Peter M. dan Meyer, Marshall W Birokrasi dalam Masyarakat Modern, UI Press, Jakarta. 12. Zuhro, Siti R.(ed), 2009, Peran Aktor dalam Demokratisasi, Penerbit Ombak, Jakarta. 13., 2009, Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Bali, Penerbit Ombak, Jakarta. 14. Wibawa, Samodra, Administrasi Negara: Isu-isu Kontemporer, Graha Ilmu, Yogyakarta. B. Buku bacaan, hasil riset, paper dan artikel yang dianjurkan adalah sebagai berikut : 1. Abar, Akhmad Zaini Beberapa Aspek Pembangunan Orde Baru, Ramadhani, Solo Birokrasi dalam Pembangunan, Kumpulan Hasil Seminar Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisipol UGM, Yogyakarta. 3. Aberbach, Joel D. (et.al) Bureaucrats and Politicians in Western Democracies, Harvard University Press, Cambridge. 4. Siregar, Amir Effendi Percikan Pemikiran Fisipol UGM tentang Pembangunan, Aditya Media, Yogyakarta Pembaharuan Administrasi dalam Menghadapi Era Globalisasi, PP Persadi, Jakarta. 6. Darwin, Muhadjir Potensi dan Kendala Aparatur Pemerintah Sebagai Sumber Daya Manusia Dalam PJP II, Pidato Dies Natalis UNS, Solo. 7. Hudiyanto, 2005, Ekonomi Politik, Bumi Aksara, Jakarta. 18

19 8. Suacana, I Wayan Gede Suacana, Strategi Pengembangan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Tesis Magister Administrasi Negara, Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta, Suacana, I Wayan Gede Suacana, Transformasi Demokrasi dan Otonomi dalam Governance di Desa, Disertasi Kajian Budaya Unud, Denpasar, Thoha, Miftah, Reformasi Birokrasi Pemerintah, Paper Seminar Good Governance di Bappenas, 24 Oktober Manik, Rusman R., 2008, Kajian Rencana Tindak Reformasi Birokrasi Indonesia, Direktorat Aparatur Negara, Jakarta. 12. Materi Citizen Report Card (CRC-WBI) dan Public Integrity Education Network (PIEN)-TIRI Making Integrity. 13. Artikel terkait dalam Blog URL dan 19

20 RENCANA EVALUASI PBM 1. Tujuan Evaluasi : Untuk mengetahui kompetensi mahasiswa dalam memahami Birokrasi Indonesia, serta memahami konsepkonsep dasar yang melatar belakangi birokrasi Indonesia. Pembahasan difokuskan pada aplikasi teori birokrasi pemerintah (public bureaucracy) pada umumnya dan di Indonesia khususnya. Kajiannya meliputi berbagai pengertian birokrasi seperti birokrasi dalam pandangan Marx, Hegel, Weber, Parkinson, Orwell, Pendekatan dan Model Birokrasi, Persepsi tentang Birokrasi, Patologi Birokrasi, Anti Korupsi dan Integritas Publik dalam Birokrasi, Pertanggungjawaban Birokrasi, Ekonomi Politik Birokrasi, Birokrasi dan Aparatur Negara, Birokrasi dan Otonomi Daerah, Birokrasi dan Politik, Good Governance, Reformasi Birokrasi, Mewirausahakan Birokrasi, Perampingan Birokrasi dan Total Quality Management (TQM), Birokrasi, Budaya Politik dan Demokrasi Lokal, Electronic Government serta Tantangan Masa Depan Birokrasi dan Manajemen Pelayanan Publik 2. Hal-hal yang Dievaluasi : Pemahaman tentang Birokrasi Indonesia Kemampuan berkarya mengembangkan kreativitas Kedisiplinan: tugas rumah dan absensi Kepribadian dan sikap : sopan santun 3. Evaluator : Dosen Pengampu 4. : UTS : pemahaman birokrasi Indonesia (SAP 1 s/d 8) UAS : pemahaman birokrasi Indonesia (Semua SAP) 5. Responden : Semua mahasiswa perserta mata kuliah 6. Instrumen : UTS : Soal Ujian Uraian UAS : Soal Ujian Pilihan Ganda dan Uraian Penilaian berdasarkan Acuan Patokan (PAP) 7. Mata Kuliah : Birokrasi Indonesia 8. Dosen Pengampu : Dr. I Wayan Gede Suacana, M.Si. 20

21 21

Silabus Mata Kuliah Birokrasi Indonesia

Silabus Mata Kuliah Birokrasi Indonesia Program Studi : Ilmu Pemerintahan Mata Kuliah (MK) : Indonesia Kode MK : 354130 Semester : V (Lima) SKS : 3 Dosen Pengampu : Dr. I Wayan Gede Suacana, M.Si. Silabus Mata Kuliah Indonesia Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BIROKRASI. Andhyka Muttaqin, S.AP, MPA

BIROKRASI. Andhyka Muttaqin, S.AP, MPA BIROKRASI Andhyka Muttaqin, S.AP, MPA Beberapa Istilah Secara etimologi, kita mengenal sbb: Biro + krasi = Meja + kekuasaan Demo + krasi = Rakyat + kekuasaan Tekno+ krasi = Cendikiawan + kekuasaan Aristo

Lebih terperinci

Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana

Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu an Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana Deskripsi: Mata kuliah ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa memahami

Lebih terperinci

PEMBENAHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

PEMBENAHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH PEMBENAHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH Oleh Wayan Gede Suacana Sampai dengan saat ini persoalan kompleks partikularisme dan maladministrasi masih membelit birokrasi kita, tidak terkecuali aparatur pemerintah

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2010 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2010 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2010 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : BIROKRASI INDONESIA JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ V HARI/

Lebih terperinci

Program Studi Magister Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00

Program Studi Magister Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 SILABUS/SAP Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00 Tgl. Revisi : Januari 2014 Kode Dok.: FRM-01 SILABUS, SAP MATA KULIAH TOPIK-TOPIK KHUSUS DALAM MANAJEMEN PEMERINTAHAN 3 SKS Judul Mata Kuliah :

Lebih terperinci

SILABUS TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014/2015. Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto, S.Sos, M.

SILABUS TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014/2015. Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto, S.Sos, M. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA ( UTA 45 JAKARTA ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SILABUS TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEMESTER VI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Dosen

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar, istilah dan PENCAPAIAN

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar, istilah dan PENCAPAIAN 4. PERTEMUAN KE- 1 Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar, istilah dan pengertian, Birokrasi Pemerintahan Indonesia. 6. MATERI POKOK Konsep Dasar, istilah dan pengertian, Birokrasi Pemerintahan Indonesia.

Lebih terperinci

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN. Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ISU ADMINISTRASI PERKANTORAN Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur PEMERINTAH ADALAH PELAYAN MASYARAKAT SETUJUKAH ANDA?? Kantor Pemerintah Kantor Pemerintah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL S I L A B U S : SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL S I L A B U S : SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA S I L A B U S FRM/FIS/46-02 26 Oktober 2011 Fakultas Jurusan/Program Studi Mata Kuliah Kode : SAN 313 SKS : Teori: 3 Praktek: - Semester : 3 : Ilmu Sosial : P. /Ilmu : SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Birokrasi merupakan instrumen untuk bekerjanya suatu administrasi, dimana birokrasi bekerja berdasarkan pembagian kerja, hirarki kewenangan, impersonalitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi politik yang bergulir sejak Tahun 1998 merupakan upaya untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu pemerintahan yang berkeadilan,

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN. I. Identitas Mata Kuliah. : Dra. Sri Yuliani, M.Si Dra. Retno Suryawati, M.Si

KONTRAK PEMBELAJARAN. I. Identitas Mata Kuliah. : Dra. Sri Yuliani, M.Si Dra. Retno Suryawati, M.Si KONTRAK PEMBELAJARAN I. Identitas Mata Kuliah Program Studi Mata Kuliah Semester / SKS Dosen : Ilmu Administrasi : Teori Administrasi : V / 3 SKS : Dra. Sri Yuliani, M.Si Dra. Retno Suryawati, M.Si II.

Lebih terperinci

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA ( UTA 45 JAKARTA ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SILABUS ( BIROKRASI INDONESIA) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Dosen Pengampu : FIRMAN, S.SOS., M.A

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH

REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH Oleh Wayan Gede Suacana Reformasi birokrasi akan bisa meningkatkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel sehingga dapat mengurangi praktik-praktik

Lebih terperinci

SILABUS BIROKRASI PEMERINTAHAN INDONESIA

SILABUS BIROKRASI PEMERINTAHAN INDONESIA SILABUS BIROKRASI PEMERINTAHAN INDONESIA Program Studi : Ilmu Administrasi Negara. Nama Dosen: Mata Kuliah (MK) : Pemerintahan Indonesia. 1. Dr. P. Andreas Noak, SH. M.Si Kode MK : PPI 436 2. Drs. I Wayan

Lebih terperinci

REINVENTING GOVERNMENT DAN PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH. Annisa Citra Fatikha 1

REINVENTING GOVERNMENT DAN PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH. Annisa Citra Fatikha 1 90 REINVENTING GOVERNMENT DAN PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH 1 Abstract Decentralization and region autonomy demand local government in United State of Republic Indonesia to become more independent

Lebih terperinci

TEMA: KONDISI DAN TANTANGAN DI BIDANG SOSIAL POLITIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KELEMBAGAAN / ORGANISASI PEMERINTAHAN KE DEPAN

TEMA: KONDISI DAN TANTANGAN DI BIDANG SOSIAL POLITIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KELEMBAGAAN / ORGANISASI PEMERINTAHAN KE DEPAN TEMA: KONDISI DAN TANTANGAN DI BIDANG SOSIAL POLITIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KELEMBAGAAN / ORGANISASI PEMERINTAHAN KE DEPAN KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN YANG IDEAL DAN EFEKTIF Oleh Drs. Agun Gunanjar Sudarsa,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014 SPESIFIKASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2014 1 Perguruan Tinggi : Universitas Udayana 2 Pelaksana Proses Pembelajaran Fakultas : FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Program Studi :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang telah berlangsung lama dan mendapat pembenaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sebagai titik tolak pembenahan sistem sosial politik di tanah air semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling menentukan dalam setiap organisasi, karena di samping sumber daya manusia sebagai salah satu unsur kekuatan daya saing

Lebih terperinci

Etika Birokrasi Dalam Mewujudkan Prinsip Pemerintahan Yang Baik. ( Suatu Studi di Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan ).

Etika Birokrasi Dalam Mewujudkan Prinsip Pemerintahan Yang Baik. ( Suatu Studi di Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan ). Etika Birokrasi Dalam Mewujudkan Prinsip Pemerintahan Yang Baik. ( Suatu Studi di Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan ). Oleh Sofny Tarumingkeng 090813028 ABSTRAKSI Aparatur pemerintah tentu mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang dalam tulisan ini

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang dalam tulisan ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan, sarana kepegawaian memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting. Arti penting dari sarana kepegawaian tersebut oleh

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh: Marvin Goni

PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO. Oleh: Marvin Goni PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Oleh: Marvin Goni e-mail: Marvingoni60@yahoo.com Abstrak Pentingnya peranan komunikasi organisasi adalah

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian

Lebih terperinci

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah. A. MENGENALI KONSEP RENCANA 2 STRATEGIS DAERAH Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI KONSEP RENCANA STRATEGIS DAERAH : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. :

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP ABSTRAK Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia sejak 1998 silam telah berpengaruh positif pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan perundang-undangan,

Lebih terperinci

Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia

Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia. di Indonesia Eko Prasojo Departemen Ilmu Adminstrasi FISIP Universitas Indonesia Format Reformasi Birokrasi di Indonesia Mampukah Kita Bernegara? Negara Kepentingan KORUPSI MENJADI PENYAKIT Tiga Sumber Penyakit Negara

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Bagaimana pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara TESIS Disusun Oleh: Joko Purnomo P.100030083 PROGRAM

Lebih terperinci

Manajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA

Manajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA Manajemen Strategis Novia Kencana, S.IP., MPA Analisa Kekuatan dan Kelemahan Pertanyaan analisa lingkungan internal : 1. Isu-isu apa sajakah yang lebih kuat/unggul? 2. Siapa yang memiliki kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan budaya sosial, meningkatnya persaingan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbunyi seakan-akan tanggung jawab bersama misalnya: memajukan. berkualitas adalah tanggung jawab kita semua.

BAB I PENDAHULUAN. berbunyi seakan-akan tanggung jawab bersama misalnya: memajukan. berkualitas adalah tanggung jawab kita semua. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelayanan prima menjadi isu utama di masa pasca otonomi daerah ini. Euforia pesta demokrasi di era otonomi daerah mengakibatkan munculnya berbagai opini dan pandangan

Lebih terperinci

cukup, dan 11 indikator kinerja bernilai kurang.

cukup, dan 11 indikator kinerja bernilai kurang. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengukuran dari Revisi Pernetapan Kinerja Pemerintah Kota Magelang Tahun 2014 menunjukkan bahwa dari capaian 6 misi dapat disajikan data sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan publik yang baik, efisien, efektif dan berkualitas menuntut kehadiran sumber daya manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka di bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah satu perubahan

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu

Lebih terperinci

RPKPS ORGANISASI DAN MAJAMEN PEMERINTAHAN. Dra. Sri Djoharwinarlien, SU.

RPKPS ORGANISASI DAN MAJAMEN PEMERINTAHAN. Dra. Sri Djoharwinarlien, SU. RPKPS ORGANISASI DAN MAJAMEN PEMERINTAHAN Dra. Sri Djoharwinarlien, SU. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2011 1. NAMA MATA KULIAH : Organisasi dan Manajemen Pemerintahan 2. KODE/SKS : SPF 252 / 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada masa awal kemerdekaan ada semacam kesepakatan pendapat bahwa birokrasi merupakan sarana politik yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar dapat beroperasi secara efektif, efisien dan terkendali. Efektivitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Reformasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM MENDORONG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM MENDORONG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM MENDORONG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI POKOK-POKOK BAHASAN 2 1 REFORMASI BIROKRASI 2 KEDUDUKAN UU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 3 GAGASAN PENTING UU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

RechtsVinding Online. Sistem Merit Sebagai Konsep Manajemen ASN

RechtsVinding Online. Sistem Merit Sebagai Konsep Manajemen ASN PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN ASN DAN NETRALITAS ASN DARI UNSUR POLITIK DALAM UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA Oleh: Akhmad Aulawi, SH., MH. * Akhir tahun 2013, menjadi momentum yang penting

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH

UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH Tri Ratnawati 179 UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH Oleh: Tri Ratnawati Staff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Lebih terperinci

profesional, bersih dan berwibawa.

profesional, bersih dan berwibawa. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG 1. Visi Visi Badan Kepegawaian Daerah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai BKD melalui penyelenggaraan tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Pastinya kemajuan teknologi dan informasi menuntut birokrasi untuk beradaptasi dalam menghadapi dunia global

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI SUMENEP

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI SUMENEP SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI SUMENEP Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 671732 Fax. 671732

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis 79 BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

Albrow, Martin Biro0krasi diterjemahkan oleh Rusli Karim dan Totok. Dryanto. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana.

Albrow, Martin Biro0krasi diterjemahkan oleh Rusli Karim dan Totok. Dryanto. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana. DAFTAR PUSTAKA Albrow, Martin. 1989. Biro0krasi diterjemahkan oleh Rusli Karim dan Totok Dryanto. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana. Agus Dwiyanto, 2002, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Pusat Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Reformasi dilakukan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak reformasi yang terjadi di Indonesia ditinjau dari segi politik dan ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem pemerintahan yang bercorak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan otonomi daerah di Indonesia merupakan isu menarik untuk diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di kalangan birokrat, politisi,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Pemerintah adalah alat pelaksana pelayanan publik. Pemerintahan hadir

BAB I. PENDAHULUAN. Pemerintah adalah alat pelaksana pelayanan publik. Pemerintahan hadir BAB I. PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pemerintah adalah alat pelaksana pelayanan publik. Pemerintahan hadir sebagai alat penyedia layanan yang mengurusi masyarakat, dan dituntut untuk memuaskan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan ini akan menguraikan rencana penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan ini akan menguraikan rencana penelitian yang BAB I PENDAHULUAN Bagian pendahuluan ini akan menguraikan rencana penelitian yang dijabarkan ke dalam latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung di Indonesia telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi, sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN DAERAH (BAPEDA) KOTA SURAKARTA TESIS

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN DAERAH (BAPEDA) KOTA SURAKARTA TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN DAERAH (BAPEDA) KOTA SURAKARTA TESIS Oleh DJOKO SUTIANTO N I M : P.100040054 Program Studi : Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,

Lebih terperinci

PENGARUH KONTRAK PELAYANAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN LEMBAGA BIROKRASI PUBLIK PADA KANTOR DESA

PENGARUH KONTRAK PELAYANAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN LEMBAGA BIROKRASI PUBLIK PADA KANTOR DESA PENGARUH KONTRAK PELAYANAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN LEMBAGA BIROKRASI PUBLIK PADA KANTOR DESA BOLON KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Oleh : Drs. Sugiyanto, MSi. Dosen Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Buku: Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Dwipayana, AAGN Ari dan Sutoro Eko, (eds). 2003. Membangun Good

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL

LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL Tema: Otonomi Daerah dan Desentralisasi Bidang Ilmu: Sosial/ Politik LAPORAN AKHIR HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TEMA: OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI JUDUL PENELITIAN: PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik. Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS

Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik. Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS Isu adalah... Masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi,dsb) Kabar yg tidak jelas asal usulnya (desas desus /gosip)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas berada pada ilmu sosial yang menyangkut berbagai cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas berada pada ilmu sosial yang menyangkut berbagai cabang ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Akuntabilitas secara harafiah dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban. Akuntabilitas berada pada ilmu sosial yang menyangkut berbagai cabang ilmu sosial lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan bernegara, setiap masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah pembangunan yang bertumpu pada peningkatan sumber daya aparatur pemerintah sebagai kunci pokok

Lebih terperinci

Kebutuhan Pelayanan Publik

Kebutuhan Pelayanan Publik BAB I Pendahuluan Bagian pendahuluan merupakan uraian yang mengantarkan pembaca untuk memahami apa yang dibicarakan dalam buku ini. Uraian terbagi dalam tiga subbab, yakni kebutuhan perbaikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Muhammad Ichwan, FE UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Muhammad Ichwan, FE UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gelombang reformasi yang telah bergulir menuntut perubahan dalam segala tatanan kehidupan dan mendorong perubahan wacana publik dalam menanggapi berbagai realitas kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan asas desentralisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan asas desentralisasi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan asas desentralisasi dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penggunaan asas ini memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK RENCANA PEMBELAJARAN KBK MATA KULIAH JURUSAN DOSEN KOMPETENSI : PEMBANGUNAN POLITIK DAN STUDI DEMOKRASI / SKS: 2 / Kode MK : PO206 : ILMU POLITIK : ROSA ARISTA NARENDRA, S.IP., M.Si : 1. MEMAHAMI TEORI

Lebih terperinci

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan Oleh: Marita Ahdiyana Abstrak Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara (

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara ( 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan tidak adanya batas-batas negara ( boundary-less world) memberikan peluang sekaligus tantangan bagi seluruh negara.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan. lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan. lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, organisasi pemerintahan berada dalam tekanan lingkungan yang sangat kompleks. Meningkatnya tekanan itu tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya kompetisi dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan aparatur negara mencakup aspek yang luas. Dimulai dari peningkatan fungsi utama, kelembagaan yang efektif dan efisien dengan tata laksana yang jelas dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian makalah ini ditulis dan semoga dapat memenuhi ajuan dimaksud. Bandung, 26 November Penyusun,

KATA PENGANTAR. Demikian makalah ini ditulis dan semoga dapat memenuhi ajuan dimaksud. Bandung, 26 November Penyusun, Makalah disajikan pada kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan bagi Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Pengurus Bakom-PKB, tanggal 31 Oktober 2007, di Kabupaten Purwakarta. Oleh!"!#$%$ & ' #$$( KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR Disusun oleh : BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Tjondro Indrasutanto Abstrak. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan.seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dipercaya sebagai kunci utama dalam sistem informasi manajemen. Teknologi informasi ialah seperangkat alat yang sangat penting untuk bekerja

Lebih terperinci

A. Nama Mata Kuliah. : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Kode SKS : SPE 445 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Jurusan

A. Nama Mata Kuliah. : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Kode SKS : SPE 445 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Jurusan A. Nama Mata Kuliah Nama : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Kode SKS : SPE 445 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Wajib Jurusan Jumlah SKS : 3 SKS Semester : Genap B. Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penganggaran merupakan suatu proses pada organisasi sector publik, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait dalam penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini salah satu tantangan besar oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional, memiliki

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE 2014-2019 Tesis Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun 2014 2018 selaras dengan arahan Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini menunjukkan kemajuan yang ada dalam masyarakat, masyarakat semakin kritis dan semakin berani untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,

Lebih terperinci