IMPLEMENTASI TEKNIK FADING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN KATA MENJADI KALIMAT PADA SISWA KELAS II SDN 1 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

Transkripsi

1 v

2 IMPLEMENTASI TEKNIK FADING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN KATA MENJADI KALIMAT PADA SISWA KELAS II SDN 1 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh MISNAWATY KIYAI NIM : ABSTRAK MISNAWATY KIYAI Implementasi Teknik Fading Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyusun Kata Menjadi Kalimat Pada Siswa Kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo, Skripsi, Program Studi S1 PGSD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd, dan Pembimbing II Dra Ratnarti Pahrun, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah implementasi teknik fading dapat meningkatkan kemampuan siswa menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat dapat ditingkatkan melalui implementasi teknik fading. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I yaitu dari 21 siswa hanya 15 siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas atau 71%sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 18 siswa atau 86% yang memperoleh nilai 70 ke atas. Hal tersebut dinyatakan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi teknik fading dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas II dalam menyusun kata menjadi kalimat di SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci : menyusun kata kalimat, teknik fading.

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis, merupakan salah satu komponen keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan. Keterampilan menulis ini memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun dalam kenyataannya pengajaran menulis dijenjang pendidikan sekolah dasar dalam hal menulis di kelas hasilnya masih kurang. Mengingat pentingnya peranan menulis tersebut bagi perkembangan siswa, maka cara guru mengajar menulis haruslah memilih teknik yang tepat dan benar hingga mudah dipahami anak yang mungkin selama ini cara penyampaian guru kurang tepat, sebagaimana diakatakan oleh Rusyana (2008:20) bahwa menulis sangat berperan dalam membantu perkembangan siswa terutama menulis kata-kata dan kalimat sederhana, bahkan mereka dapat menuangkan buah pikiran dan perasaannya sendiri melalui kegiatan menulis. Untuk membelajarkan anak SD menulis khususnya menyusun kata menjadi kalimat umumnya guru merasa kesulitan. Kesulitan ini dialami karena banyak tantangan dan rintangan dalam kegiatan pembelajaran baik dari guru sebagai fasilitator belajar maupun dari siswa itu sendiri. Berdasarkan pengamatan awal pada siswa kelas II dari 21 siswa hanya 10 orang atau atau 47,6% yang mampu menulis dalam hal menyusun kata menjadi kalimat sedangkan 11 orang atau 52,3% belum mampu. Hal tersebut disebabkan oleh : 1) rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan unsur-unsur kalimat, 2) rendahnya kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini perlu ada suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik fading. Teknik ini dipilih karena sangat cocok dengan karakteristik siswa kelas II. Untuk mengajarkan siswa cara menyusun kata menjadi kalimat, langkah awal yang dilakukan adalah membentuk tingkah laku dengan jalan mula-mula memberikan bantuan penuh kepada

4 siswa, kemudian secara bertahap bantuan itu makin dikurangi, sehingga akhirnya siswa mampu melakukan sendiri tanpa bantuan guru. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat dalam menyusun kata menjadi kalimat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: Siswa kurang mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Belum terciptanya kerja sama yang baik dalam kelompok Siswa belum mampu menyebutkan unsur-unsur kalimat dengan tepat Siswa belum mampu menyusun kata menjadi kalimat dengan baik Rumusan Masalah Dari uraian identifikasi masalah tersebut, maka yang menjadi fokus permasalahan pada penelitian tindakan kelas yaitu apakah implementasi teknik fading dapat meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II di SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo? Pemecahan Masalah Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memberikan penjelasan terhadap materi menyusun kata menjadi kalimat. 2. Memberikan petunjuk pada siswa tata cara menentukan unsur-unsur kalimat yang terdiri dari subyek, perdikat, obyek dan keterangan. 3. Mengadakan evaluasi pada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat 4. Memberikan bimbingan kepada siswa yang lamban dalam menyusun kata menjadi kalimat dengan menggunakan teknik fading. Tujuan Penelitian

5 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas II dalam menyusun kata menjadi kalimat melalui implementasi teknik fading di SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi siswa hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat. 2. Bagi guru dapat dijadikan umpan balik yang mendorong dan merangsang kreatifitas mengajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga ditemukan upaya-upaya tertentu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat sehingga hasil belajar mereka meningkat. 3. Bagi sekolah terkait dapat menjadi bahan masukan dan informasi yang penting guna perbaikan serta untuk tujuan peningkatan mutu pendidikan. 4. Bagi peneliti hasil penelitian ini menjadi sumbangan pengetahuan dan pengalaman langsung dalam mengambil langkah yang tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kajian Teoretis Hakikat Menulis BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu ( Tohri, 2012:24). Pendapat tersebut senada dengan pendapat Tarigan (2009:21) yang mengatakan bahwa Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran tersebut. Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami, Tarigan (dalam Semi (2007:4).

6 Definisi menulis ini mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang bisa dipahami oleh orang lain, sedangkan Wiyanto (2004:1-2) menyebutkan bahwa menulis mempunyai mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dirubah itu bunyi bahasa (bunyi yang berasal dari alat ucap manusia). Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Fungsi Menulis Dalam Mukodas, 2012:2) fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Dengan menulis memudahkan kita mersakan dan menikmati hubungan hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkam masalah-masalah yang kita hadapi,menyusun urutan bagi pengalaman, dapat menyumbangkan kecerdasan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung yang dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati suasana diri seperti suasana bahagia, marah, sedih dan sebagainya. Menulis juga berfungsi sebagai sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah. Tingkatan Menulis Ada lima tingkatan menulis (Alimudin, 2009:4) yaitu: 1. Timbulnya pemahaman baca tulis(emergent literacy) 2. Menulis permulaan (beginning writing). 3. Pembinaan kelancaran menulis (building fluency). 4. Menulis untuk kesenangan dan belajar (writing for pleasure/reading to learn). 5. Menulis matang (mature writing) Tujuan Menulis Menurut Rusyana (2008:46) tujuan menulis adalah agar siswa dapat menulis kata-kata dan kalimat sederhana dengan tepat. Pada menulis permulaan siswa diharapkan untuk dapat memproduksi tulisan dapat dimulai dengan tulisan eja. Contoh tulisan e,d,f,k,j,dan dapat berupa suku kata seperti su-ka,ma-ta,ha-rus, lu-kaserta dalam bentuk kalimat sederhana. Menyusun Kata Menjadi Kalimat

7 Menyusun kata menjadi kalimat adalah salah satu bagian dari menulis permulaan yang diajarkan pada siswa sekolah dasar khususnya siswa kelas II. Karena untuk melatih keterampilan dasar menulis dimulai dari kelas awal dan untuk melatih mereka ditubuhkan bimbingan dan keterampilan khusus. a. Pengertian Kata Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. b. Pengertian Kalimat Kalimat secara luas dapat diartikan sebagai gabungan dari dua kata atau lebih yang memiliki arti dan pola inotasi akhir. c. Ciri-ciri Kalimat Menurut Linda (2011:83) Ciri-ciri dari sebuah kalimat yaitu harus berpola S, P, O dan Ket. Keempat unsur itu memang tidak selalu bersama-sama ada dalam satu kalimat. d. Ciri-ciri subjek Subjek adalah sesuatu yang dianggap berdiri sendiri dan tentangnya diberitakan sesuatu. Subjek mempunyai ciri-ciri diantaranya : a) sesuatu yang menjadi pokok pembicaraaan, b) dibentuk dengan kata benda atau sesuatu yang dibendakan, c) dapat bertanya dengan kata tanya apa atau siapa dihadapn predikat. e. Ciri-ciri predikat Predikat adalah bagian keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri, yaitu menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaa apakah subjek itu.(gunarboy : 2012). f. Ciri-ciri Objek Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat berupa perda transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu langsung setelah predikat. Ciri objek adalah (a) jenis predikat yang dilengkapinya dan (b) ciri khas obek itu sendiri. g. Ciri-ciri Keterangan Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah tempat. Keterangan dapat di akhir, di awal dan bahkan di tengah kalimat. Hakikat Teknik Fading Menurut Martin dalam Winkel (1996:124) menyatakan bahwa Fading adalah pengubahan pengendalian stimulus terhadap suatu respon secara bertahap, akhirnya respon tersebut muncul karena diubah secara parsial atau stimulus baru yang secara lengkap.

8 Dalam kegiatan pembelajaran melatih siswa untuk menulis menyusun kata menjadi kalimat dengan mula-mula guru membantu siswa menentukan unsur-unsur kalimat kemudian menyusun kata-kata menjadi kalimat berdasarkan pola kalimatnya (Husain, 2002:4). Kegiatan lain adalah membantu siswa menyusun kata-kata yang diacak yang sudah disediakan guru kemudian menyusunya dalam kalimat yang padu. Contoh-contoh di atas sangat sesuai dengan manfaat dari teknik fading untuk mengajarkan kemampuan menjiplak, menyalin, menggambar, serta menulis dan sebagainya. Langkah-Langkah Penerapan Teknik Fading Menurut Husain (2002:4) bahwa langkah-langkah penerapan teknik fading dilakukan secara terencana, terstruktur dan terukur dengan melalui empat langkah yaitu: (1) mengidentifikasi tingkah laku atau masalah prestasi belajar yang paling perlu diubah, kemudian menentukan ingkah laku atau prestasi belajar yang bagaimana ingin dibentuk atau ingin dicapai melalui perubahan itu. (2) mengidentifikasi berbagai kemampuan penyebab timbulnya tingkah laku yang bermasalahatau penyebab timbulnya masalah prestasi belajar itu. (3) merencanakan dan melaksanakan suatu strategi pengubahan dengan memilih dan menggunkan teknik pengubahan tingkah laku yang tepat; (4) mengevaluasi proses dan hasil strategi pengubahan tersebut. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Fading Teknik fading memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Husain (2002:8) kelebihan teknik fading adalah : 1) Mampu membimbing siswa yang lamban dalam berfikir, 2) Lebih mendekatkan keakraban siswa dan guru, 3) Dapat melaksanakan sekaligus dengan pendekatan kelompok juga pendekatan individual. Sedangkan kekurangan dari teknik ini adalah : 1) Butuh waktu yang lebih untuk mampu membimbing seluruh siswa dalam kelas, 2) Penguasaan kelas jadi tidak terkontrol. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : jika guru mengimplementasikan teknik fading dalam menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo maka kemampuan siswa meningkat.

9 METODE PENELITIAN Latar dan Karakateristik Subyek Penelitian Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang berlokasi di Jln. A.K Luneto Desa Pone Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. SDN 1 Limboto Barat dibangun sejak tahun 1972 dan dibangun di atas tanah seluas M 2. Keadaan fisik bangunan ini memiliki penataan bangunan membentuk huruf U dan terdiri dari 6 ruang dan 1 ruang kepala sekolah. Pada setiap ruangan kelas dilengkapi kursi dan meja guru, kursi dan meja siswa, papan tulis, lemari administrasi, sudut baca, buku penunjang, gambar-gambar berupa alat peraga sehingga memungkinkan dan menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas. Selain itu pula SDN 1 Limboto Barat juga memiliki ruang dewan guru, ruang perspustakaan dan lapangan olahraga yang tepat berada di tengah bangunan. Jumlah siswa secara menyeluruh dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 130 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 58 dan jumlah siswa perempuan 72 siswa. Sedangkan siswa kelas I secara keseluruhan sebanyak 21 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 10 orang dan siswa perempuan sebanyak 11 orang sehingga sangat memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas dengan baik. Karakteristik Subyek Penelitian Karakteristik subyek penelitian ini adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 1 Limboto Barat yang berusia rata-rata 8-9 tahun dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 11 orang perempuan yang mempunyai latar kehidupan yang berbeda serta karakteristik yang berbeda-beda pula. Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini di lakukan melalui tiga tahap yaitu :

10 Variabel Input (masukan) Variabel input merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung seperti : 1. Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran 2. Kegiatan guru dalam rencana pembelajaran 3. Kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru untuk diajarkan kepada siswa dalam hal ini meningkatkan kemampuan menulis dengan fokus materi menyusun kata menjadi kalimat. Variabel Proses 1. Keterampilan guru dalam menjelaskan dan bertanya kepada siswa untuk merespon pertanyaan-pertanyaan dari siswa, 2. Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan guna memahami materi yang diajarkan. 3. Kemampuan siswa dalam melakukan kerja sama dalam kelompok. 4. Implementasi teknik fading dalam meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat. Variabel Output (hasil) Variabel Output dalam penelitian ini adalah : 1. Rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang akan dicapai berhasil dengan baik. 2. Peningkatan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat dengan pencapaian indikator : 1) kemampuan siswa dalam menentukan unsur-unsur kalimat, 2) kemampuan siswa dalam menyusun pias-pia kata yang diacak menjadi kalimat padu. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian adalah apakah teknik fading dapat meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas 2. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Sebelum perencanaan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas masuk pada siklus I peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi awal yang dilaksanakan pada

11 hari jumat 3 Mei 2013 dari pukul Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari selasa 16 Mei 2013 dari pukul , dan pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari rabu 22 Mei 2013 dari jam Pelaksanaan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat dilaskanakan pada hari jumat 3 Mei Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa 16 Mei 2013 dari pukul yang dilakukan oleh peneliti bersama guru mitra dimana peneliti bertindak sebagai guru pengajar dan guru mitra sebagai pengamat kegiatan belajar mengajar. Aspek penilaian yang harus dicapai berupa hasil belajar siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Pada siklus I peneliti memperoleh data hasil belajar siswa yang masih kurang dari yang diharapkan. Penilaian di dasarkan pada hasil kerja siswa sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Akumulasi Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus I Aspek Yang No Diamati 1 Menentukan Unsur-Unsur Kalimat (S P O K ) 2 Menyusun Kata Menjadi Kalimat Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Aspek Yang Dinilai Σ (%) Baik Sekali 10 47,6 Baik 5 23,8 Cukup 1 4,7 Kurang 5 23,8 Baik Sekali 10 47,6 Baik 5 23,8 Cukup 1 4,7 Kurang 5 23,8 Pengamatan dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi menyusun kata menjadi kalimat pada penerapan teknik fading. No Tabel 2. Hasil Akumulasi Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus I Sub Aspek Yang Diamati Kualifikasi P1 Prosentase P2 Prosentase

12 1 Pra Pembelajaran % % 2 Membuka Pelajaran 1 50 % % 3 Kegiatan Inti Pembelajaran % % 4 Kegiatan Penutup 1 50 % % Jumlah 14 58,33 % 16 66,67 % Pelaksanaan Tindakan Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22 Mei Berikut ini adalah akumulasi dari kemampuan siswa secara keseluruhan pada tindakan pembelajaran siklus II. Tabel 3. Akumulasi Kemampuan Belajar Siswa Pada Siklus II Aspek Yang No Diamati 1 Menentukan Unsur-Unsur Kalimat (S P O K) 2 Menyusun Kata Menjadi Kalimat Aspek Yang Dinilai Σ (%) Baik Sekali 13 61,9 Baik 3 14,2 Cukup 4 19,0 Kurang 1 4,7 Baik Sekali 13 61,9 Baik 3 14,2 Cukup 4 19,0 Kurang 1 4,7 Pengamatan dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat pada penerapan teknik fading dengan jumlah siswa 21 orang dengan materi yang sama seperti yang peneliti lakukan pada keiatan belajar mengajar siklus I sebelum peneliti melakukan pembalajaran, telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan rencana pembelajaran bersama supervisor. Tabel 4. Hasil Akumulasi Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus II No Sub Aspek Yang Diamati Kualifikasi P1 Prosentase P2 Prosentase

13 Pembahasan 1 Pra Pembelajaran % % 2 Membuka Pelajaran % % 3 Kegiatan Inti Pembelajaran % % 4 Kegiatan Penutup % 1 50 % Jumlah 22 91,6 % 20 83,33 % Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tentang peningkatan keterampilan siswa menyusun kata menjadi kalimat di kelas II SDN 1 Limboto Barat melalui penerapan teknik fading telah menunjukan hasil yang memuaskan. PENUTUP Simpulan Setelah peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dan telah menyusunnya dalam bentuk satu laporan penelitian berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : implementasi teknik fading dalam menungkatkan kemamouan menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat sesuai dengan pengamatan pada siklus I belum optimal dimana kriteria ketuntasan sesuai tetapan indikator keberhasilan baru mencapai 71% sehingga perlu ditingkatkan. Kegiatan pembelajaran pada siklus II telah memperlihatkan peningkatan mencapai 86% sehingga peneliti merasa bahwa penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dari kedua siklus pelaksanaan tindakan kelas ini membuktikan bahwa implementasi teknik fading dalam meningkatkan kemampaun menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo telah meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi teknik fading dapat meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

14 5.2.1 Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada siswa kelas II Hasil penelitian ini menjadi umpan balik yang mendorong dan merangsang kreatifitas mengajar guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kata menjadi kalimat sehingga hasil belajar mereka meningkat Hasil penelitian ini menjadi bahan masukan dan informasi yang penting guna perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan pda lembaga pendidikan Hasil penelitian bagi peneliti sendiri menjadi sumbangan pengetahuan dan pengalaman langsung dalam mengambil langkah yang tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menyusun kata menjadi kalimat.

15 DAFTAR PUSTAKA Alimudin, Yulia Pembelajaran menulis. Jakarta : Prenhalindo Alkhadiah, Sobarti Menulis I. Jakarta:Depdikbud Aritonang, Keke Hakekat Dan Kedudukan Bahasa Indonesia Di SD. Jakarta: Pelita Ilmu Berg, Euwe van den (Ed) Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana. Depdikbud Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta:Proyek Pembinaan Sekolah dasar Depdiknas, Metodik Khusus Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta:Depdiknas Dirjen Dikdasmen. Hamalik, Oemar Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung. Tarsito. Husain, Yusuf Teknik-Teknik Pengubahan Tingkah Laku Siswa. IKIP Negeri Gorontalo Linda Proses Membaca Dan Menulis Permulaan Pada Anak SD Dikelas Rendah. Bandung:Diponegoro Maleong, Jhon Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Rosdakarya Moito, Rosna Meningkatkan Kemampuan Menggunakan Pungtuasi Dalam Menulis Wacana Melalui TPS Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Pone Kecamatan Limboto Barat. Skripsi : Tidak Diterbitkan Murtono Menuju Kemahiran Berbahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press. Rusyana, Yus, Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan, Bandung: Diponegoro. Semi, M. Attar Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Angkasa Senjaya, Wina Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Solchan, T.W, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Penerbit: Universitas Terbuka. Jakarta. Sudrajat, Ahmad Teori-Teori Motivasi Belajar. Jakarta: Cahaya Ilmu

16 Suprijono, Agus Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur, Metodologi Pengajaran Bahasa: Suatu Penelitian Kepustakaan. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Thohri,Muhamad,dkk Bahasa Indonesia 1. Surabaya : LAPIS PGMI Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Triyanova, Ismania Peningkatan Kemampuan menulis Narasi melalui Gambar Simbol Berseri Siswa Kelas III SDN Gading Kasri.SKRIPSI. Tidak Diterbitkan. Winkel, WS Psikologi Pengajaran. Jakarta. PT. Gramedia Wiyanto, Asul Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo Online. Mukodas, Arif Hakikat Menulis. 01/hakikat-menulis.html. diakses 18 Desember 2012