STANDARD COMPETENCY A. PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDARD COMPETENCY A. PENGANTAR"

Transkripsi

1 STANDARD COMPETENCY A. PENGANTAR Pengalaman Penulis yang dialami secara aktual, saat pertama kali masuk kerja ke dunia industri yaitu tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan dunia industri yang serba modern. Fenomena ini tidak saja Penulis yang mengalami, begitupun rekan-rekan kerja Penulis dari semua lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Kemudian muncul pertanyaan apakah dunia pendidikan kita sudah sesuai terhadap kebutuhan dunia industri? Ketidak mampuan lulusan perguruan tinggi untuk cepat beradaptasi dengan industri modern ini berakibat pada tingkat pengangguran lulusan sarjana pada perguruan tinggi di Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat. Saat ini tenaga kerja asing yang berasal dari lulusan perguruan tinggi luar negeri terus berdatangan ke Indonesia untuk memasuki pasar tenaga kerja di Negara Indonesia. Lalu mengapa? Apakah bangsa Indonesia kemampuannya belum sebanding dengan bangsa lain yang sudah maju? Apakah kurikulum pendidikan di Indonesia yang belum sesuai dengan tuntutan dunia industri? Atau apakah dunia pendidikan tidak memiliki tenaga pengajar yang benar-benar mengerti dan tahu serta berpengalaman di lapangan industri? Apakah hanya berteori kita dapat langsung bekerja di industri? Sejauh ini apakah di pemerintahan ada yang concern mengevaluasi pada sistem pendidikan? Seperti halnya di pendidikan, di industri juga terdiri dari berbagai macam bagian seperti: produksi, maintenance, engineering, akunting, administrasi, kepersonaliaan, dan lain-lain. Masing-masing bagian menuntut kemampuan karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Kemudian apakah tidak muncul permasalahan setelah mereka menguasai kemampuan tugas dan tanggung jawab pekerjaan mereka? Manusia diciptakan dengan segala kelebihan sehingga mempunyai sifat cipta, rasa, dan karsa. Dengan sifat-sifat inilah manusia menginginkan pengakuan terhadap dirinya. Pengalaman aktual Penulis hampir setiap di awal tahun wajah-wajah kecewa terpancar pada beberapa rekan-rekan kerja Penulis di tempat kerja. Persoalannya adalah penilaian prestasi yang kurang memuaskan. Merasa diperlakukan tidak adil dalam penilaian. Merasa mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dibandingkan dengan rekan kerja yang lain tetapi hasil penilaian prestasi tidak baik. Belum lagi datangnya karyawan baru dari lulusan perguruan tinggi yang belum mempunyai pengalaman dan kemampuan tetapi berada di atas level karyawan yang ada. Tidak jarang terjadi kesenjangan antara karyawan lama dengan karyawan baru. Kemudian hal semacam ini menjadi topik pembicaraan di setiap kesempatan, seperti di gang-gang kantor, di workshop, di ruang pertemuan, di meja kerja, di jalan-jalan, bahkan terbawa sampai ke rumah. Hal tersebut paling sering dialami di beberapa perusahaan-perusahaan di Indonesia. Lalu mengapa? Apakah perusahaan tersebut belum memiliki sistem penilaian yang objective? Apakah belum ada parameter-parameter yang terbuka untuk penilaian? Apakah hanya cukup penilaian dengan pendekatan hubungan kemanusian seperti "asal bapak senang"? Apakah penilaian cukup dengan pendekatan kemampuan intelegensi dan kemampuan berbicara tanpa Hal - 1

2 inplementasi di lapangan? Apakah penilaian atas dasar suka dan tidak suka (like and dislike)? Apakah penilaian berdasarkan banyaknya kesalahan yang dilakukan? Apakah penilaian dibandingkan dengan output produksi? Atau penilaian dengan daftar antri sesuai urutan nomor registrasi atau nomor badge karyawan sehingga yang senior lebih dahulu dari yang yunior? Dibeberapa perusahaan telah ada solusi dengan membuat parameter-parameter penilaian prestasi kerja. Dengan parameter ini kinerja setiap individu karyawan terevaluasi dengan baik. Di beberapa perusahaan terkenal dengan istilah "Standard Competency". Standard Competency adalah daftar kecakapan (skill) yang disusun secara standard berdasarkan tingkatan kemampuan (jenjang karir) yang digunakan sebagai alat bantu evaluasi karyawan. Standard Competency merupakan sistem yang baru. Untuk menerapkan sistem manajemen ini diperlukan pendekatan-pendekatan yang dapat menjamin diterapkannya sistem ini secara menyeluruh kesetiap bagian. Akan tetapi melakukan suatu perubahan tidaklah mudah. Untuk melakukan perubahan diperlukan cara yang tepat agar perubahan tersebut dapat berjalan lancar dan diterima semua pihak. Berdasarkan pengalaman lapangan bukanlah hal yang mudah untuk menyusun Standard Competency. Tuntutan kemampuan tidak hanya semata teori akan tetapi implementasi dan hasil nyata. Kesulitan-kesulitan-pun terjadi untuk penyusunan Standard Competency pada bagian-bagian fungsional seperti: akunting, administrasi, kepersonaliaan, security, beberapa bagian engineering, dan bagian lain. Pendekatan pertama yang paling mudah adalah penyusunan Standard Competency untuk bagian Produksi, Maintenance, dan Engineering. Pada tabel 1. adalah hasil studi Penulis mengenai perbandingan antara perusahaan yang tidak menerapkan Standard Competency dan yang menggunakan Standard Competency. Tabel 1. Perbandingan antara perusahan yang tidak dan yang menerapkan Standard Competency No. Perusahaan Tidak Ada Standard Competency 1 Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ter-evaluasi dengan baik. 2 Ketidakpastian dalam pencapaian prestasi karena tidak ada parameter sebagai acuan. Perusahaan Menggunakan Standard Competency Ter-evaluasi. Kepastian dalam mencapai prestasi karena ada Standard Competency. 3 Penilaian karya/prestasi tidak objective. Penilaian karya/prestasi objective 4 Karyawan mengeluh, kecewa, dan frustasi. 5 Berkurang dan bahkan hilangnya kepercayaan kepada atasan/management Karyawan penuh percaya diri dan bangga. Hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan. Hal - 2

3 6 Semangat kerja karyawan yang menurun. 7 Karyawan sering merasa diperlakukan tidak adil. Semangat kerja meningkat. Memacu semangat untuk berprestasi. 8 Karyawan merasa kurang diperhatikan. Karyawan merasa diperhatikan. 9 Kurang jelasnya penjabaran tugas dan tanggung jawab. 10 Proses regenerasi dan transfer teknologi yang kurang baik, karena beberapa karyawan merasa takut disaingi/tersaingi. 11 Kecemburuan sesama rekan kerja terutama terhadap karyawan baru. 12 Timbulnya kecurigaan antara atasan dan bawahan, sesama rekan kerja, dan terhadap management. Tugas dan tanggung jawab jelas. Proses regenerasi dan transfer teknologi berjalan baik. Hubungan yang harmonis sesama karyawan dan saling membimbing. Ikatan emosional yang baik sesama pekerja. B. STANDARD PARAMETER Berikut ini adalah standard parameter untuk penilaian yang sering digunakan di PT. Toyota- Astra Motor. Penilaian dapat menggunakan angka dan simbol lingkaran yang menyatakan prosentase. 1. : BELUM MENGETAHUI ( BELUM BISA MENGERJAKAN ) 2. : HANYA SEKEDAR TAHU ( BARU MENGENAL NAMA-NAMA PROCESS, MATERIAL SPARE PART, & LOKASI ) Hal - 3

4 3. : DAPAT MELAKUKAN DENGAN BIMBINGAN DAN PENGAWASAN ( DALAM MASA BELAJAR DAN MENDAPAT BIMBINGAN SERTA PENGAWASAN BILA PERLU DIDAMPINGI DARI SENIOR ATAU SUPERVISOR LANGSUNG, DALAM MASA INI SELALU MENDAPAT MENTHORING ) 4. : DAPAT MELAKUKAN SESUAI DENGAN STANDARD ( DAPAT MELAKUKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN SOP, DAN MINIMAL TELAH MELAKUKAN PEKERJAAN TERSEBUT SEBANYAK 5 KALI ). 5. : DAPAT MELAKUKAN SESUAI STANDARD DAN BISA MENGAJAR (DAPAT MELAKUKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN S.O.P LEBIH DARI 5 KALI, DAN MAMPU MENGAJAR DAN MEMBERI BIMBINGAN DAN PENGAWASAN KEPADA KARYAWAN BARU ATAU YANG BELUM MENGUASAI. DAN DLM KESEMPATAN LAIN DAPAT MENJELASKAN DI DEPAN UMUM ). Misal kita ambil contoh untuk penguasaan pengetahuan tentang perangkat keras komputer. Jika berada pada level 1 penilaian yaitu belum mengetahui atau belum dapat mengerjakan. Maksudnya karyawan yang bersangkutan sama sekali belum mengetahui atau belum mengenal sama sekali tentang perangkat komputer. Jika berada pada level 2 penilaian yaitu hanya sekedar tahu. Maksudnya karyawan yang bersangkutan baru mengenal nama-nama bagian dari perangkat keras komputer tersebut seperti: CPU, monitor, keyboard, printer, cd-room, disk drive, dan lain-lain. Dan suatu ketika yang bersangkutan diminta bantuan untuk mengambilkan perangkat tersebut ia sudah tahu. Jika berada pada level 3 penilaian yaitu bisa dengan bimbingan. Maksudnya karyawan yang bersangkutan masih dalam tahap belajar dan mendapat bimbingan dan pengawasan serta bila perlu didampingi dari senior atau supervisor langsung, dalam masa ini selalu mendapat menthoring. Sehingga karyawan tersebut mengerti tentang kegunaan dan cara mengoperasikan perangkat keras komputer. Jika berada pada level 4 penilaian yaitu dapat melakukan dengan standard. Maksudnya karyawan yang bersangkutan sudah dapat melakukan pekerjaan yang dibebankan oleh atasannya sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) tanpa harus diawasi. Dalam hal ini prinsip yang digunakan bisa karena biasa, semakin sering kita melakukan maka semakin Hal - 4

5 mahir kemampuan kita. Banyaknya frequensi melakukan suatu pekerjaan selanjutnya sering disebut dengan istilah "Jam Terbang". Dalam standard penilaian ini acuan untuk lamanya Jam Terbang biasanya minimal telah melakukan sebanyak 5 kali. Berarti karyawan tersebut telah benar-benar mengerti tentang pengoperasian perangkat keras komputer. Jika pada level 5 penilaian yaitu dapat melakukan sesuai standard dan bisa mengajar tentang perangkat keras komputer. Dalam hal ini karyawan yang bersangkutan telah dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan SOP lebih dari 5 kali, dan mampu mengajar dan memberi bimbingan dan pengawasan kepada karyawan baru atau yang belum menguasai. Dan dalam kesempatan lain dapat menjelaskan di depan umum. Pengalaman lapangan membuktikan bahwa pengetahuan pendidikan (knowledge) atau penguasaan teori saja tidak cukup untuk sebagai acuan sebagai penilaian. Pengetahuan teori dapat saja kita pelajari semaksimal mungkin, akan tetapi lain halnya dengan kecakapan (skill) yang harus mutlak dilalui di lapangan. Dengan frekuensi skill yang semakin sering dilakukan dilapangan maka akan semakin baik kecakapan atau skill yang akan dihasilkan dan inilah yang sering kita sebut dengan istilah jam terbang. Dengan jam terbang kita dapat membandingkan secara realita atau aktual antara teori dan praktek di lapangan, karena sering sekali penulis dan rekan/team kerja alami dimana antara teori dan praktek belum ketemu atau terdapat penyimpangan. Pengalaman jam terbang sangat berpengaruh dengan wibawa bagi seorang pimpinan dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat mengarahkan, meng-control, membimbing, dan mengajar serta menilai bawahannya. Gambar 1. memperlihatkan bahwa skill dan knowledge harus selalu diasah dan ditingkatkan. Kemudian skill dan knowledge saja belum cukup tanpa ditunjang dengan attitude (sikap dan kelakuan) yang baik. SKILL (KECAKAPAN/JAM TERBANG) KNOWLEDGE (PENGETAHUAN &PENDIDIKAN) ATTITUDE (SIKAP DAN KELAKUKAN) Gambar 1. Performance of worker C. SPESIALISASI DAN TUNJANGAN JABATAN Seorang Pelaksana dapat saja mempunyai kemampuan sama dan bahkan melebihi seoarang Group Leader ataupun Foreman bahkan seorang Supervisor dalam hal keahlian (skill). Dalam hal ini Pelaksana tersebut dapat saja penggolongannya sama dengan para pimpinannya Hal - 5

6 melalui jalur Spesialis. Dalam pelaksanaan harian seorang spesialis masih dalam koordinasi para pimpinannya atau independent. Untuk menghindari kesenjangan dan kecemburuan sosial dari para pimpinan manajemen terhadap fasilitas istimewa para Spesialis serta sebagai konpensasi beban psikologis pimpinan manajemen tersebut dalam memimpin bawahan, maka para pimpinan manajemen tersebut berhak mendapatkan Tunjangan Jabatan atau Tunjangan Supervisory. Pengalaman aktual Penulis sewaktu menjadi Maintenance Supervisor, beban dalam menangani peralatan atau mesin produksi secara psikologis lebih mudah dibandingkan dengan menangani beberapa bawahan atau anak buah. Tetapi secara fisik menangani peralatan atau mesin produksi terkadang lebih sulit dibanding menangani beberapa bawahan atau anak buah. D. TINGKATAN Perlu adanya penetapan tingkatan berdasarkan keahlian yang dimiliki masing-masing individu, berdasarkan pengalaman tingkatan tersebut misalnya : Jalur Spesialisasi : Maintenance Production 1. Teknisi 3 (No.3 atau Helper) 1. Operator 3 (No.3) 2. Teknisi 2 (No.2) 2. Operator 2 (No.2) 3. Teknisi 1 (No. 1) 3. Operator 1 (No.1) 5. Engineering 5. Production (Process) Engineering 6. Senior Engineering 6. Senior Process Engineering Jalur Manajerial : Maintenance Production 1. Teknisi 3 (No.3 atau Helper) 1. Operator 3 (No.3) 2. Teknisi 2 (No.2) 2. Operator 2 (No.2) 3. Teknisi 1 (No. 1) 3. Operator 1 (No.1) 4. Group Leader 4. Group Leader (Operator) 5. Foreman 5. Foreman 6. Supervisor 6. Supervisor 7. Manager 7. Manager 8. Plant (General) Manager 8. Plant (General) Manager 9. Director 9. Director E. PROSES REGENERASI Dengan adanya Standard Competency maka diharapkan dapat terjadi proses regenerasi yang sama halnya dengan tingkatan dalam bela diri Karate. Hal - 6

7 STANDARD COMPETENCY PLANT MANAGER kepada para Manager yang menjadi penggantinya atau menjadi Plant Manager di divisi lain. MANAGER kepada para Supervisor yang menjadi penggantinya atau menjadi Manager di departemen lain. BELADIRI KARATE SABUK HITAM Coklat untuk cakap dan hingga berhak mendapatkan sabuk Hitam. SABUK COKLAT Biru untuk cakap dan hingga berhak mendapatkan sabuk Coklat. SUPERVISOR kepada para Foreman yang menjadi penggantinya atau menjadi Supervisor di tempat lain. FOREMAN kepada para group Leader yang menjadi penggantinya atau menjadi Foreman di tempat lain. SABUK BIRU Hijau untuk cakap dan hingga berhak mendapatkan sabuk Biru. SABUK HIJAU Kuning untuk cakap dan hingga berhak mendapatkan sabuk Hijau. IV - 7

8 STANDARD COMPETENCY GROUP LEADER kepada para Pelaksana yang menjadi penggantinya atau menjadi Group Leader di tempat lain. PELAKSANA Karyawan baru yang perlu mendapatkan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk dari Group Leader dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari sesuai dengan daftar Standard Competency. BELADIRI KARATE SABUK KUNING Putih untuk cakap dan berhak mendapatkan sabuk Kuning. SABUK PUTIH Anggota atau kader baru yang perlu mendapatkan bimbingan dari sabuk Kuning sehingga mendapatkan kecakapan yang baik dan mendapatkan sabuk Kunning. Hal - 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Hal ini disebabkan manajemen sumber

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya manusia merupakan aset yang tidak ternilai, sehingga pengembangannya sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi pengembangan sumberdaya

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA Oleh: Muslikhah Dwihartanti Abstrak Sebuah perusahaan tentu memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan ingin diwujudkan melalui kegiatan operasional. Upaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu organisasi. SDM adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu organisasi. SDM adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. SDM adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi sehingga perlu dibekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklim kelompok kerja merupakan suatu kondisi atau keadaan suasana kerja yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui melalui orang lain. Definisi ini, yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan menghadapi pesaingnya.(agung Roscahyo, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan menghadapi pesaingnya.(agung Roscahyo, 2013) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara para pengusaha juga semakin ketat. Sehingga setiap

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X MANAJEMEN K-13 A. Pengertian Manajemen Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi MANAJEMEN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar manajemen. 2. Memahami fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan berhasil merupakan cerminan dari

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan The secret of business is to know something that nobody else knows -Aristotle Onassis Rahasia dari bisnis adalah mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain -Aristotle

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang memfokuskan kepada pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan sumber daya manusia dalam kegiatannya di suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola aliran informasi yang terjadi dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Lunak Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang di

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya. Pilihan karier

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Rekayasa Badja Utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang engineering, manufactur, steel fabricator and mining support

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami perkembangan yang begitu pesat. Era Globalisasi yaitu waktu atau jaman yang memiliki hubungan dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik Industri muncul sebagai suatu disiplin ilmu keteknikan yang baru adalah karena hasil dari revolusi industri dan dibarengi dengan kebutuhan akan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang produksi, perdagangan atau

Lebih terperinci

tugas sehari-hari (Arwani, 2005).

tugas sehari-hari (Arwani, 2005). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Supervisi a. Pengertian Supervisi Secara umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH

BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH BAB IV ANALISIS EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TENTANG MUTU PELAYANAN PADA NASABAH A. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan SDM secara Formatif pada BMT Mitra Umat Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dan meningkat menuntut berbagai perusahaan maupun bidang usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap

BAB I PENDAHULUAN. modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era global seperti saat ini dimana sektor industri semakin maju dan modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted. Scale Variance if Item Deleted

LAMPIRAN. Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted. Scale Variance if Item Deleted LAMPIRAN Lampiran L-1 Hasil Uji Try Out Kepuasan Kerja Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items.897 30 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected

Lebih terperinci

Bandung, Mei Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat. Dengan hormat,

Bandung, Mei Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat. Dengan hormat, Bandung, Mei 2016 Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Strata 1 (S1) Program Studi Akuntansi di Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Jasmanindo Sapta Perkasa adalah salah satu perusahaan jasa nasional

BAB I PENDAHULUAN. PT Jasmanindo Sapta Perkasa adalah salah satu perusahaan jasa nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Jasmanindo Sapta Perkasa adalah salah satu perusahaan jasa nasional yang bergerak dalam bidang maintenance (perawatan), overhaule (servis) dan rekondisi (pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri adalah organisasi yang menghasilkan barang atau memberikan pelayanan jasa. Perusahaan sebagai suatu organisasi merupakan suatu sistem dinamis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, hasil informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan sebuah organisasi yang dibentuk dan dijalankan dengan prinsip keuntungan dalam bidang ekonomi. Pencapaian keuntungan ekonomi dilakukan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG OWNER DIRECTOR GENERAL MANAGER MARKETING DEV A D M H R D & G A SALES MANAGER A S S BM CHEVROLET BM MITSUBISHI BM HINO OPR.MGR.SUZUKI ZW SUPERVISOR SUPERVISOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan

Lebih terperinci

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan BAB I PENDAHULUAN Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan semakin kompetitif, maka diperlukan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Peranan sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten merupakan aset yang tidak ternilai harganya bagi setiap organisasi ataupun perusahaan. Mengingat peran karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori

BAB 1 PENDAHULUAN. antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan seorang perawat profesional, harus melewati dua tahap pendidikan yaitu tahap pendidikan akademik yang lulusannya mendapat gelar S.Kep. dan tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang menyediakan suatu produk bagi masyarakat atau konsumen umumnya dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan / laba yang

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University Week-9 by Ida Nurnida PRINSIP DASAR KONFIGURASI ORGANISASI STRUKTUR SEDERHANA BIROKRASI MESIN BIROKRASI PROFESIONAL STURKTUR DIVISIONA ADHOCRACY Seperti sidik jari: Tidak ada struktur organisasi yang sama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SDM. PT.KARYA MANDIRI BERSAMA hadir untuk memberikan solusi SDM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SDM. PT.KARYA MANDIRI BERSAMA hadir untuk memberikan solusi SDM 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Karya Mandiri Bersama PT. KARYA MANDIRI BERSAMA adalah sebuah perusahaan di bidang jasa SDM yang berkonsentrasi pada penyediaan, pengelolaan dan pengembangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk membuat diskripsi, gambaran atau lukisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang modern seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang modern seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang modern seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk memberikan kinerja yang terbaik untuk dapat bersaing dengan perusahaanperusahaan yang lainnya. Tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi leader dalam suatu industri tertentu. Salah satu faktor yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi leader dalam suatu industri tertentu. Salah satu faktor yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang ketat dewasa ini menuntut suatu perusahaan untuk memiliki kemampuan bersaing dalam rangka memperoleh pangsa pasar maupun menjadi leader dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek PT.Astra Daihatsu Motor BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kerja Praktek PT.Astra Daihatsu Motor BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin tinggi pula tuntutan global untuk menghasilkan manusia yang kompeten. Hal ini mengingatkan kita dengan kebijakan pendidikan

Lebih terperinci

Budaya Keselamatan dalam dunia Transportasi Udara

Budaya Keselamatan dalam dunia Transportasi Udara Budaya Keselamatan dalam dunia Transportasi Udara Upaya2 yang efektif untuk meynjamin keselamatan terbang harus mengedepankan pentingnya budaya. Setiap organisasi dibidang transportasi udara harus sepenuhnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bergerak di bidang apakah PT. Wisma Jaya Artek?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bergerak di bidang apakah PT. Wisma Jaya Artek? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bergerak di bidang apakah PT. Wisma Jaya Artek? Perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan tempat sebagai tempat perkantoran. Tersedia beberapa jenis ruangan seperti AC atau

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri semen merupakan salah satu industri prospektif saat ini. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan pada tahun 2012 kebutuhan semen nasional mencapai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SPBU berdiri pada awal tahun 2005 tepatnya pada tanggal 02 Februari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SPBU berdiri pada awal tahun 2005 tepatnya pada tanggal 02 Februari BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SPBU 34.40124 hadir untuk memenuhi pendistribusian BBM di Kota Bandung khususnya wilayah Bandung Utara. Dengan berbenderakan PERTAMINA, SPBU

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC

BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC BAB II SEJARAH PT. INDONESIA STANLEY ELECTRIC 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat PT. ISE berdiri pada September 2001, dengan luas tanah 40.000 m, luas bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi pasti menginginkan tujuan utamanya tercapai salah satu caranya adalah dengan menciptakan kualitas kehidupan kerja yang baik melalui kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, sumber daya manusia yang andal dan berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, sumber daya manusia yang andal dan berkualitas sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi, sumber daya manusia yang andal dan berkualitas sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan agar dapat mampu bersaing secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan secara kualitatif. Data utama dalam penelitian diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara dengan tiga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta Nasional yang berfungsi sebagai dealer kendaraan merk Toyota, yang berdiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan organisasi dan memberi kemajuan bagi organisasi karena mempunyai fungsi persuasif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan...

Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan... BAB 1 MENGAPA LEAN? Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan... Sekarang ini banyak pemimpin perusahaan mengalami kesulitan dalam merubah budaya organisasinya, tepatnya

Lebih terperinci

Penyusunan Training Matrix Setiap Job Title Berdasarkan Job Description pada Divisi Manufacturing PT Ecogreen Oleochemcials

Penyusunan Training Matrix Setiap Job Title Berdasarkan Job Description pada Divisi Manufacturing PT Ecogreen Oleochemcials Penyusunan Training Matrix Setiap Job Title Berdasarkan Job Description pada Divisi Manufacturing PT Ecogreen Oleochemcials Rio Iriando Hasudungan Sitanggang 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: Ecogreen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada dewasa ini menuntut masyarakat Indonesia untuk senantiasa maju dan berkembang sesuai

Lebih terperinci

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X

REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X Vania Huang Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya Abstrak Salah satu permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

MAKALAH PENGEMBANGAN KARIR

MAKALAH PENGEMBANGAN KARIR MAKALAH PENGEMBANGAN KARIR Oleh KELOMPOK VII : ENI SURYANI ( 15.B3.002) KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmad dan hidayahnya sehingga makalah ini

Lebih terperinci

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Hasil Survey: Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum, di Inggris, menyatakan bahwa 68 % perusahaan yang sudah ISO 9001, tidak merasakan manfaatnya Survey lain

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama halnya dengan sejarah manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama halnya dengan sejarah manusia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik, oleh sebab itu permasalahan kepemimpinan merupakan topik yang menarik dan dapat dimulai dari sudut mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang masa depan dari saat ini, maka fokus perhatian kita adalah sejauh mana kesiapan sumber daya yang kita miliki saat ini dapat dikembangkan dan di tingkatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Prusahaan PT. Universal Respati Turbine Engineering adalah perusahaan pembangkit tenaga listrik untuk pertamina yang beralamat di Jl. Lintas Timur Sei

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada suatu perusahaan proses pengukuran keberhasilan atau maju mundurnya sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia, yaitu orangorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pembicaraan dengan top manajemen KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10 REV.: 00 DATE : 14-04-04 GRADE : Page 1 of 10 I. JOB DESCRIPTION A. IKHTISAR PEKERJAAN Mendistribusikan, membimbing, merekomendasikan kelayakan hasil pekerjaan bawahan dan melaporkan progress dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang memberikan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, baik secara individu maupun antar kelompok dalam unit organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, baik secara individu maupun antar kelompok dalam unit organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai, suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien. level memiliki peranan yang penting, termasuk buruh.

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai, suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien. level memiliki peranan yang penting, termasuk buruh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan besar membutuhkan modal, materi, dan yang paling penting adalah sumber daya manusia. Tanpa adanya sumber daya manusia yang memadai, suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hlm. 6. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kemajuan suatu perusahaan tentu juga akan berpengaruh pada organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Praktik Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci