SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN"

Transkripsi

1 SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN

2 INVESTASI KONSTAN DALAM PENINGKATAN KONSTAN RADIUS SUDUT RE=6 R217/ CUTTER DURATOMIC TP3501 GRADE JABRO JC FACE MILLING CUTTER EPB 890 DIGITAL BORING HEAD T4-12 LOEX12 M DISC MILLING CUTTER EPB 5835 CHUCK HIDRAULIK 2

3 SELAMAT DATANG DI SECO NEWS SUMMARY Setiap tahun, Seco menginvestasikan 10% pendapatannya di bidang Litbang untuk menciptakan dan menyempurnakan tool yang Anda perlukan untuk meraih keunggulan. Jaringan insinyur, pakar teknis, dan tenaga penjualan kami bekerja sama untuk mengidentifikasi tantangan yang Anda hadapi dewasa ini dan kebutuhan Anda di masa mendatang. Mereka kemudian mengembangkan produk yang Anda butuhkan untuk mengatasinya. Produk seperti yang ditunjukkan dalam brosur ini. Di sini Anda akan menemukan end mill dengan radius sudut baru yang didesain untuk membantu pabrikan kedirgantaraan mengurangi bobot komponen. Kami telah memperluas jajaran solusi untuk material lengket yang menantang, misalnya titanium dan superalloy tahan panas. Untuk permesinan cast iron, kami menerapkan teknologi Duratomic untuk memperluas fleksibilitas operasi Anda. Dan itu hanya sedikit permulaan. Setiap tool yang diunggulkan di Seco News Summary memenuhi kebutuhan spesifik dan akan membantu Anda untuk senantiasa melakukan peningkatan secara konstan. SOLUSI YANG DIGERAKKAN KOMPETENSI MILLING STATIONARY HOLEMAKING TOOLING SYSTEM SISTEM PEREDAM GETARAN STEADYLINE TWIN HEAD TOOLHOLDER secotools.com Di dalam

4 MENDOMINASI KOMPETISI RADIUS SUDUT END MILL BARU UNTUK APLIKASI KEDIRGANTARAAN Sebagai respons atas perubahan yang terus-menerus pada desain komponen kedirgantaraan, Seco memperkenalkan RE radius sudut ukuran 6 baru untuk berbagai end mill standar yang umum digunakan oleh pabrikan yang memproduksi komponen untuk segmen ini. Radius baru tersebut memperkuat dinding komponen jika dibandingkan dengan saku berujung tajam, sehingga dinding dan lantai lebih tipis yang mengakibatkan bobot berkurang. Radius RE=6 tersedia untuk Jabro -HPM JHP 770 dan 780 serta Jabro-Solid 2 JS522 dan JS554. PENGIKISAN LOGAM MAKSIMAL PRODUKTIVITAS TAK TERTANDINGI TOOL LIFE SANGAT PANJANG EVAKUASI CHIP SANGAT EFEKTIF STABILITAS PROSES YANG TINGGI KUALITAS PERMUKAAN SANGAT BAGUS 4

5 Dengan menggunakan jarak flute yang berbeda untuk menghindari getaran, JHP770 dan JHP780 masing-masing dioptimalkan untuk titanium dan superalloy tahan panas. JS522 menggunakan chamfer dan preparat edge khusus untuk memastikan penyelesaian akhir komponen yang lebih halus dengan sekali jalan. JS554 dilengkapi diameter leher yang lebih kecil untuk memaksimalkan celah. Dengan radius sudut RE=6, setiap end mill yang tangguh ini menawarkan performa yang kuat dalam titanium ISO S12, serta S11 dan S13. GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Tersedia pada 25 produk di keempat jajaran produk end mill Tersedia pada diameter tool hingga 25 mm Shank Standar, Weldon, dan Safelock PETUNJUK BERGUNA Penggunaan radius sudut dalam permesinan memungkinkan desain yang mengurangi bobot komponen sekaligus mempertahankan kekuatan. MILLING KEUNGGULAN UTAMA Mempertahankan integritas struktural sekaligus mengurangi ketebalan komponen Memaksimalkan produktivitas dan kualitas permukaan dalam ISO 12, serta material S11 dan S13 PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. 5

6 DINGIN, BERLAPIS, DAN TERKUMPUL JABRO JCO710 DENGAN COATING SIRON-A DAN COOLANT INTERNAL Untuk memenuhi permintaan industri kedirgantaraan yang semakin meningkat, Jabro JCO710 dari Seco untuk titanium dan stainless steel kini tersedia dengan saluran coolant internal dan coating SIRON-A yang telah terbukti. Kombinasi kedua fitur baru ini semakin meningkatkan kemampuan end mill HSS-Co yang solid dengan meningkatkan tool life, yang memungkinkan data cutting lebih cepat, meningkatkan kualitas permukaan, dan memaksimalkan keandalan proses. SALURAN COOLANT KEAMANAN PROSES YANG TINGGI PERFORMA YANG TIADA DUANYA KETANGGUHAN EKSTREM PENINGKATAN TOOL LIFE 6

7 Tersedia dalam versi 4 flute dan 6 flute, tool ini sempurna untuk aplikasi roughing dan semi finishing dalam industri kedirgantaraan serta unggul dalam operasi full slotting dan ketika side milling bahu yang tinggi. Dengan penambahan coolant internal baru, tool ini merupakan pilihan yang sangat bagus untuk operasi permesinan lubang yang dalam, rongga kecil, dan ruang tertutup lainnya. GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Grade HSS-Co dengan coating SIRON-A Saluran coolant internal 4-flute untuk operasi full slotting 6-flute untuk side milling bahu yang tinggi Diameter mulai 10 mm hingga 50 mm Kedalaman cutting dari 16 mm sampai 50 mm PETUNJUK BERGUNA Saluran coolant internal membantu meningkatkan performa ketika melakukan pengerjaan mesin pada fitur dengan evakuasi chip yang sangat sulit MILLING KEUNGGULAN UTAMA Coolant internal memperpanjang tool life Coating SIRON-A meningkatkan ketahanan pada panas Fleksibilitas tinggi untuk berbagai penggunaan Kinerja luar biasa andal Peningkatan penyingkiran logam Peningkatan integritas dan kualitas permukaan PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. 7

8 GEOMETRI CUTTING HALUS YANG TAHAN LAMA GEOMETRI CUTTING T4-12 LOEX12 M09 BARU UNTUK MATERIAL LENGKET CUTTING HALUS PENINGKATAN TOOL LIFE SOLUSI MULTI-EDGE TINGKAT PEMBUANGAN LOGAM LEBIH TINGGI MACHINING YANG STABIL FLEKSIBILITAS TINGGI Geometri insert LOEX12 M09 baru untuk jajaran milling cutter tangensial T4-12 menawarkan keunggulan performa ketika melakukan permesinan material yang lengket seperti stainless steel, titanium, dan superalloy tahan panas lainnya. Geometri baru ini meningkatkan tool life dan menghadirkan tingkat penyingkiran logam yang tinggi T4-12 pada kelompok material ini. Dilengkapi sudut celah optimal untuk memastikan daya cutting yang konsisten di seluruh radius cutting, LOEX12 M09 mencapai penyelesaian akhir permukaan yang sangat bagus selain peningkatan tool life dan produktivitas. Geometri baru tersebut menghadirkan keunggulan pada berbagai material, yang menawarkan nilai yang luar biasa dalam material lengket yang lazim ditemui pada segmen kedirgantaraan, pembangkit daya, dan permesinan umum. 8

9 GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Radius sudut mulai 0,8 mm (0,03") hingga 6,3 mm (0,25") Empat cutting edge dalam radius 0,8 mm (0,03") sampai 4,00 mm (0,157") Dua cutting edge dalam radius 5,0 mm (0,197") sampai 6,3 mm (0,25") Kedalaman maksimum cutting: 12 mm (0,5") 8 grade untuk berbagai material, termasuk stainless steel dan alloy bersuhu tinggi PETUNJUK BERGUNA Pencapaian cutting yang lebih halus tidak hanya menyempurnakan penyelesaian akhir permukaan, meningkatkan tool life dan produktivitas, tapi juga mengurangi keausan pada spindle mesin. MILLING KEUNGGULAN UTAMA Daya cutting rendah Tool life meningkat hingga 50% Peningkatan produktivitas Cutting lebih halus Keandalan proses PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman 19 untuk informasi selengkapnya. 9

10 DUA KALI LEBIH BAGUS CUTTER DENGAN INSERT BULAT BERSISI GANDA MEMBERIKAN NILAI EKONOMIS DAN PERFORMA TINGGI Menggunakan insert bulat bersisi ganda masing-masing dengan 16 cutting edge, cutter R217/ baru menghadirkan produktivitas tinggi sekaligus mempertahankan performa yang ekonomis. Tool ini melakukan face milling, slotting, dan contouring dalam material ISO M dan ISO S,serta beberapa material ISO P yang sulit dibubut, misalnya stainless steel martensitik. Pelengkap bagi jajaran R217/ yang sudah ada, R217/R unggul dalam aplikasi Z-levelling dan ideal untuk material khas yang digunakan dalam segmen kedirgantaraan dan pembangkit daya. Dengan desain bodi cutter yang benar-benar baru, R217/ dilengkapi pengindeksan yang aman dan ramah pengguna yang menghemat waktu dan menghadirkan pengoperasian bebas masalah. Pemosisian negatif ganda dalam pocket seat memungkinkan desain menggunakan insert ekstra per diameter jika dibandingkan dengan R217/R220.29, yang semakin meningkatkan produktivitas. EKONOMIS PRODUKTIVITAS TINGGI BIAYA TOOLING RENDAH PENGINDEKSAN MUDAH 10

11 GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Diameter mulai dari 32 mm sampai 80 mm Grade PVD & CVD Ukuran insert 12 2 geometri Versi pitch normal dan rapat MILLING KEUNGGULAN UTAMA Insert bersisi ganda meningkatkan nilai ekonomis Sistem pengindeksan yang aman dan ramah pengguna Insert tambahan per diameter meningkatkan produktivitas PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. PETUNJUK BERGUNA Pilih cutter rapat ketika menggunakan mesin bertenaga tinggi dan versi pitch normal ketika menggunakan mesin dengan kemampuan daya terbatas. 11

12 BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN NILAI EKONOMIS YANG LEBIH BAIK FACE MILLING CUTTER BARU Cutter R baru kami memenuhi kebutuhan dewasa ini akan solusi face milling bersudut hampir 90 derajat yang ekonomis melalui delapan cutting edge per insert. Menggunakan sudut lead 88 derajat memberikan kemampuan untuk melakukan permesinan di dekat dinding tepi, klem fikstur, atau penghalang lainnya dalam proses permesinan. Fitur ini juga memungkinkan kemampuan DOC tinggi dengan insert I.C. yang lebih kecil untuk meningkatkan nilai ekonomis cutter. R dengan insert SNMU tersedia dalam dua ukuran insert, 12mm dan 16mm. Cutter ini tersedia dalam versi tangan kanan sebagai standar, dengan fleksibilitas insert yang dapat digunakan dalam versi tangan kiri dengan bodi cutter khusus. Hal ini memungkinkan integrasi ke dalam sistem dengan spindle ganda yang melakukan cutting secara bersamaan. EKONOMIS DAYA CUTTING BERKURANG RAMAH LINGKUNGAN TOOL LIFE LEBIH LAMA 12

13 Didesain untuk aplikasi roughing dan semi-finishing, R ideal untuk permesinan cast iron dan baja dalam segmen permesinan umum serta otomotif. Bodi cutter terbuat dari material Idun yang menawarkan performa kuat dan ramah lingkungan karena penghilangan proses pelapisan nikel. Wiper flat terpasang memastikan penyelesaian akhir permukaan yang bagus dalam operasi semi-finishing. Geometri M10 positif menangani berbagai permintaan dalam proses permesinan baik untuk ukuran 12 maupun ukuran 16. Geometri MD13 menawarkan perlindungan edge tingkat tinggi untuk ukuran 12, sedangkan MD16 memberikan keunggulan yang sama untuk ukuran 16. GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Diameter dari 50 mm sampai 160 mm (2" sampai 6") sebagai standar DoC Maks: 9 mm (0,354") untuk ukuran 12 dan 13 mm (0,512") untuk ukuran 16 Geometri Insert: M10, MD13, MD16 Grade Insert: MK1500, MK2050, MP1500, MP2500, MS2500, dan F40M Insert netral yang dapat digunakan dalam cutter tangan kanan atau tangan kiri. Cutter tangan kiri hanya tersedia sebagai komponen khusus. PETUNJUK BERGUNA Dalam aplikasi roughing dan semi finishing, face milling hampir 90 derajat meningkatkan kemungkinan kedalaman cutting. MILLING KEUNGGULAN UTAMA Delapan cutting edge per insert untuk solusi face milling yang ekonomis Wiper flat terpasang untuk penyempurnaan penyelesaian akhir permukaan Pengoptimalan geometri dan grade untuk baja dan cast iron Bodi cutter Idun ramah lingkungan tanpa proses pelapisan nikel PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman 2-5 untuk informasi selengkapnya. 13

14 SLOTTING RAMPING DAN DINGIN DISC MILLING CUTTER DIAMETER KECIL DENGAN PENDINGINAN INTERNAL BARU Spesifik untuk operasi slotting ramping dan pemotongan, disc milling cutter rapat baru kini tersedia mulai dari diameter 40 mm dan dengan kemampuan pendinginan internal khusus. Cutter ini secara signifikan meningkatkan penggunaan dan ruang lingkup jajaran produk disc milling Seco, dan ukuran barunya sangat cocok untuk semua tipe mesin bahkan mesin untuk tugas ringan dan/atau yang berkekuatan lebih kecil. DESAIN CUTTER YANG DIOPTIMALKAN UNTUK KONFIGURASI PITCH RAPAT DAN EVAKUASI CHIP YANG OPTIMAL FLEKSIBILITAS APLIKASI SALURAN COOLANT INTERNAL DIARAHKAN MENUJU UJUNG INSERT ANDAL STABIL PRODUKTIVITAS TINGGI PENYELESAIAN AKHIR PERMUKAAN TERBAIK SAMBUNGAN COMBIMASTER UNTUK MODULARITAS LUAR BIASA 14

15 Saluran coolant internal mengarahkan coolant langsung ke zona cutting untuk pengoptimalan pembentukan dan evakuasi chip, sementara desain pocket seat insert yang unik memberi ruang untuk lebih banyak insert per diameter guna meningkatkan stabilitas proses dan mendongkrak produktivitas secara signifikan. Cutter berfungsi dengan sistem tooling Combimaster dari Seco, dan sambungan sistem itu memastikan kekuatan yang tinggi serta memungkinkan peningkatan kedalaman cutting, sekaligus memastikan overhang tool yang optimal untuk stabilitas yang lebih baik. GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Diameter mulai 40 mm hingga 100 mm Lebar cutting mulai dari 2,25 mm sampai 3,1 mm Khusus untuk slotting ramping dan pemotongan Berbagai pilihan lengkap geometri insert dan grade untuk semua aplikasi PETUNJUK BERGUNA Pilih cutter dengan coolant internal baru ini apabila bekerja dengan material yang lengket untuk mengoptimalkan pembentukan dan evakuasi chip. MILLING KEUNGGULAN UTAMA Saluran coolant internal khusus Evakuasi chip yang efisien Jajaran diameter kecil yang lebih beragam Desain rapat produktivitas tinggi PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman 6-9 untuk informasi selengkapnya. 15

16 GRADE YANG DAPAT ANDA PERCAYA TP3501 BARU MEMAKSIMALKAN KESERBAGUNAAN & KEAMANAN Jajaran grade TP berbasis teknologi Duratomic setelan standar kami telah diperluas dengan menambahkan TP3501, grade yang didesain untuk menghadirkan keserbagunaan dan keamanan aplikasi optimal. Grade ini merupakan pilihan pertama yang ideal untuk aplikasi turning baja yang penuh interupsi, memiliki mesin yang kurang stabil, fitur internal kecil, atau penyiapan lemah karena ukuran maupun bentuk komponen. Grade serbaguna ini juga sangat cocok untuk permesinan stainless steel. KEANDALAN TINGGI LIMBAH BERKURANG BIAYA TOOLING LEBIH RENDAH PENINGKATAN STABILITAS TAHAN AIR 16

17 Hasil TP3501 dari konsep EDGE INTELLIGENCE Seco perpaduan pengalaman dan pengetahuan insert performa tinggi kami yang ekstensif untuk membuat setiap cutting penting. Grade ini dilengkapi Chrome Used-Edge Detection, yang memungkinkan pengguna untuk langsung mengenali jika edge telah digunakan, sehingga mengurangi potensi limbah. GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Jajaran ini terdiri dari hampir 400 insert Beragam geometri yang tersedia Terdiri dari chip breaker M6 yang kokoh PETUNJUK BERGUNA Ketika memilih antara TP2501 dan TP3501, jika produktivitas lebih tinggi merupakan sasaran utama, pilih TP2501. Jika yang menjadi prioritas adalah keandalan, pilih TP3501. STASIONER KEUNGGULAN UTAMA Keandalan tinggi untuk kondisi tidak stabil Menangani kecepatan rendah dan penuh interupsi Chrome Used-Edge Detection meminimalkan limbah PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. 17

18 SELAMAT TINGGAL ANALOG, HALO DIGITAL EPB 890 DIGITAL BORING HEAD Dengan EPB 890 digital boring head yang baru, kami menjadikan pengeboran halus lebih mudah dan lebih presisi daripada sebelumnya. Sebagai satu-satunya digital boring head di pasar yang menampilkan setelan diameter absolut serta penyesuaian diameter relatif, head ini menjamin cutting yang akurat dengan memberikan hasil pembacaan dan setelan diameter dalam 1 μm. FLEKSIBILITAS EKSTREM PRESISI TINGGI KEANDALAN PROSES BIAYA TOOLING RENDAH Universal Digital Display Controller (UDDC) EPB 890 terpasang langsung pada head dan mengunci secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu melakukan penyesuaian. Panel tampilan besar selalu menampilkan pembacaan secara horizontal, yang memudahkan pembacaan data dari segala posisi. Fitur keseimbangan otomatis berpaten semakin menyempurnakan performa dan kemudahan penggunaan dengan otomatis menyesuaikan beban penyeimbang dalam sumbu yang sama dengan piston setelan untuk tempat insert. Ini memastikan bahwa EPB 890 diseimbangkan dengan sempurna setiap kali diameternya disesuaikan. PENGOPERASIAN BEBAS MASALAH 18

19 GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Empat ukuran head dengan sambungan sisi mesin Graflex Diameter lubang dari 39 mm sampai 115 mm / 1,53" sampai 4,52" Tampilan digital menampilkan pengukuran absolut dan relatif dalam metrik atau inci Universal digital display controller dapat digunakan untuk jumlah boring head berapa saja PETUNJUK BERGUNA Pengeboran halus adalah salah satu operasi terakhir pada komponen mahal dan menghilangkan risiko kesalahan pada tahap ini dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. HOLEMAKING KEUNGGULAN UTAMA Presisi penyetelan pada 1 μm Tampilan digital yang mudah dibaca Sangat ramah pengguna untuk kemudahan pengoperasian Pembacaan ditampilkan dalam mode absolut dan relatif Tidak diperlukan presetter PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. 19

20 SANGAT BAGUS DAN COCOK DIAMETER TAMBAHAN UNTUK EPB 5835 Dengan peluncuran chuck hidraulik EPB mm dan 25 mm, Seco melengkapi jajaran toolholder yang telah terbukti dan andal. Diameter baru itu menghadirkan kesesuaian yang sempurna untuk setiap aplikasi, menghilangkan kebutuhan akan sleeve reduksi, memperbaiki akses ke benda kerja, dan meningkatkan presisi. EPB 5835 STRONG EPB 5834 CLASSIC Jika chuck konvensional hanya dapat menoleransi daya radial rendah pada operasi penyelesaian akhir, maka chuck hidraulik EPB 5835 yang tangguh dan berperforma tinggi memiliki performa yang baik dalam operasi roughing dan penyelesaian akhir dengan keausan minimal. Desain pendek dan kuat EPB 5835 sangat kokoh dan torsi tinggi yang dapat dipindahkan menjadikannya pilihan yang sangat bagus untuk permesinan volume tinggi. KEAUSAN MINIMAL DESAIN TANGGUH KINERJA DAN PRESISI TINGGI KEANDALAN TERBUKTI PRODUKTIVITAS TINGGI 20

21 GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Tersedia dalam diameter 12, 16, 20, 25, dan 32 mm Kompatibel dengan HSK-A63, HSK-A 100, BT TF40 dan TF50, DIN TF40 serta TF50, dan juga Seco-Capto C6 dan C8 PETUNJUK BERGUNA Desain chuck hidraulik yang tangguh dewasa ini sangat cocok untuk operasi milling yang keras. TOOLING SYSTEM KEUNGGULAN UTAMA Peningkatan kekuatan dan kekakuan Torsi tinggi yang dapat dipindahkan Perfoma dan produktivitas tool maksimum Keausan maksimum 4 μm pada 3x ø DESAIN YANG KUAT UNTUK APLIKASI MILLING DAN DRILLING PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. AKURASI KEAUSAN 4μ AT 3X Ø 21

22 PLUG AND PLAY SOLUSI PEREDAM GETARAN STEADYLINE UNTUK DIAMETER BESAR Sistem tooling peredam getaran Steadyline kami sekarang meliputi turning/boring bar berdiameter 60 mm dan 80 mm. Tool ini adalah solusi plug-and-play yang andal untuk meningkatkan produktivitas lubang besar dan dalam pada kedalaman melampaui bar standar. Ukuran lebih besar ini juga tersedia dalam diameter inci yaitu 2,5" dan 3" ideal untuk digunakan dalam aplikasi minyak dan gas serta permesinan umum komponen yang memerlukan overhang tool hingga 600 mm dengan batang berdiameter 60 atau 800 mm dengan batang berdiameter 80. Batang turning/boring Steadyline besar ini dilengkapi sambungan BA baik untuk operasi turning statis maupun boring berputar. Dengan adaptor BA ke GL, sistem ini siap menerima turning head GL50 yang ada dari Seco. PENDORONG PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI PEREDAM GETARAN STEADYLINE PENURUNAN GETARAN KEANDALAN PROSES FLEKSIBILITAS EKSTREM ADAPTOR BA KE GL UNTUK TURNING HEAD YANG ADA DENGAN SAMBUNGAN SISI MESIN GL50 JAJARAN YANG LUAS PANJANG YANG DAPAT DIGUNAKAN 6xD, 8xD AND 10xD HOLDER KONVENSIONAL 22

23 GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Diameter metrik: 60 mm dan 80 mm Diameter Inci: 2,5" dan 3" Panjang: 6xD, 8xD dan 10xD Sambungan sisi mesin: Shank silindris ø60 dan ø80mm/2.5" serta 3.0" Seco-Capto C6 dan C8 HSK-T/A100 PETUNJUK BERGUNA Turning head posisi sambungan BA pada 0º/180º untuk head GL50 kanan dan kiri. TOOLING SYSTEM KEUNGGULAN UTAMA Stabilitas untuk operasi sulit Mendongkrak produktivitas dalam lubang besar dan dalam Mudah dan cepat untuk berpindah dari satu head ke head lainnya Melakukan operasi turning dan boring Peredam getaran menyerap getaran sebelum menyebar melalui batang PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. 23

24 KOMBINASI YANG MENGUNTUNGKAN TWIN HEAD HOLDER Melakukan permesinan OD dan ID melalui satu toolholder meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk mengganti tool dan menghemat ruang pada turret tooling. Twin Head toolholder inovatif dari Seco memadukan bevelling dan facing OD dengan boring ID dalam satu proses. Produk ini menggambarkan komitmen kami untuk menawarkan solusi tooling komprehensif untuk minyak & gas, sekaligus juga menguntungkan pabrikan yang bekerja di seluruh segmen industri dalam aplikasi yang melibatkan pekerjaan ID/OD. Teknologi Twin Head toolholder menawarkan performa yang kuat dan kaku dengan jajaran grade insert yang luas untuk menangani berbagai material. Katup flush coolant dapat dibuka untuk membilas chip dari lubang sebelum threading, dan sistem tersebut mengalirkan coolant tunggal ke CNMG dan coolant ganda ke insert SNMG. Sistem Twin Head yang baru mempunyai performa bagus dalam berbagai aplikasi, yang menawarkan tingkat keserbagunaan dan fleksibilitas tinggi. EFISIENSI YANG BELUM PERNAH ADA SEBELUMNYA TOOLHOLDING KUAT EVAKUASI CHIP YANG DIOPTIMALKAN KESERBAGUNAAN APLIKASI SOLUSI YANG EFEKTIF BIAYA 24

25 GAMBARAN UMUM JAJARAN PRODUK: Tersedia enam pilihan Sambungan Seco-Capto C6 dan C8 Tiga rentang ukuran insert Versi tangan kanan dan kiri untuk memudahkan mengganti antara push dan pull threading Ekstensi opsional untuk aplikasi lubang dalam PETUNJUK BERGUNA Dapatkan keunggulan dari kedua versi itu dengan produk standar yang cocok dengan aplikasi khusus Anda. TOOLING SYSTEM KEUNGGULAN UTAMA Solusi tooling standar untuk pengerjaan mesin kopling API Sangat kuat dan kokoh Fleksibilitas dan keserbagunaan maksimal Meningkatnya produktivitas PERINCIAN TAMBAHAN Lihat katalog update/ machining navigator update halaman untuk informasi selengkapnya. 25

26 SATU LOKASI. SEGALA HAL TERKAIT SECO. KAMI MEMPERMUDAHNYA. Untuk membantu Anda mengatasi tantangan pengerjaan logam yang paling kompleks dalam industri ini, kami telah menyederhanakan dan menyempurnakan pengalaman secotools.com guna menyediakan sumber daya yang Anda perlukan untuk meningkatkan produktivitas dalam satu lokasi yang terpusat. secotools.com baru didesain dengan mempertimbangkan Anda. Dengan konten yang informatif, navigasi ramping, dan pemesanan online yang mudah diakses, serta lebih banyak lagi lainnya, kami meletakkan kekuatan Seco di ujung jari Anda. 26

27 PENGALAMAN SECOTOOLS.COM BARU ANDA MELIPUTI: Pencarian canggih sehingga Anda dapat menemukan yang Anda perlukan dengan cepat dan mudah pada semua perangkat Sumber daya komprehensif mulai dari informasi produk terperinci dan akses ke layanan dan dukungan tak tertandingi hingga fitur baru seperti Suggest yang membimbing Anda menemukan solusi terbaik Berita dan wawasan terbaru dalam industri ini Pemesanan online yang cepat dan bebas stres secotools.com Kunjungi secotools.com sekarang juga untuk mendaftarkan diri dan menjelajahi penawaran Seco. 27

28 , ST ID, SECO TOOLS AB, Hak cipta dilindungi berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Dicetak oleh Elanders.

SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN

SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN SECO NEWS SUMMARY 2017-1 NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN INVESTASI KONSTAN DALAM PENINGKATAN KONSTAN SELAMAT DATANG DI SECO

Lebih terperinci

SECO NEWS SUMMARY TOOL YANG MENDUKUNG KESUKSESAN ANDA

SECO NEWS SUMMARY TOOL YANG MENDUKUNG KESUKSESAN ANDA SECO NEWS SUMMARY 2016-1 TOOL YANG MENDUKUNG KESUKSESAN ANDA PENINGKATAN TANPA HENTI Rangkaian T4-12 yang telah menjadi tool peningkatan produktivitas yang luar biasa ini, kini jauh lebih baik. Dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN SECO NEWS

RINGKASAN SECO NEWS RINGKASAN SECO NEWS 2014-1 2 MENGATASI TANTANGAN ANDA Di Seco, setiap tindakan yang kami ambil diperhitungkan untuk mengatasi tantangan yang Anda hadapi dewasa ini dan akan Anda hadapi di kemudian hari.

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG DI SECO NEWS

SELAMAT DATANG DI SECO NEWS SECO NEWS 2017.2 SOLUSI & SUPPORT Dengan memilih Seco, anda mendapatkan lebih dari sekedar komprehensif portfolio dari solusi metal-cutting canggih dan pelayanan dari para tenaga ahli. Anda mendapatkan

Lebih terperinci

SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED MEMPERKENALKAN IN-CROWD BARU

SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED MEMPERKENALKAN IN-CROWD BARU SECO NEWS SUMMARY 2016-2 NEW IMAGE NEEDED MEMPERKENALKAN IN-CROWD BARU PERALATAN TOOL YANG MEMBANTU ANDA MENONJOL HIGHFEED 6 JABRO-SOLID 2 JS720 DAN JS730 GRADE TK1501 DAN TK0501 JABRO -HFM JHF181 JABRO-TORNADO

Lebih terperinci

ringkasan seco news

ringkasan seco news ringkasan seco news 2013.2 memperkuat daya saing Anda Seco bekerja sama erat dengan produsen dalam membuat dan menyediakan solusi yang meningkatkan produktivitas dan menunjang profitabilitas. Dengan lebih

Lebih terperinci

SECO NEWS SUMMARY PENGALAMAN TERUJI & HASIL TEPERCAYA

SECO NEWS SUMMARY PENGALAMAN TERUJI & HASIL TEPERCAYA SECO NEWS SUMMARY 2015-2 PENGALAMAN TERUJI & HASIL TEPERCAYA 2 KESUKSESAN DI MULAI DARI SINI Investasi besar kami dalam penelitian dan pengembangan memungkinkan kami memantau tren dan mengidentifikasi

Lebih terperinci

Mesin Perkakas Konvensional

Mesin Perkakas Konvensional Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada

Lebih terperinci

Daftar Isi. Turning. Tooling

Daftar Isi. Turning. Tooling Daftar Isi Turning Informasi teknis... 2-5 Toolholder, ext., Jetstream Tooling, Seco-Capto... 6 Toolholder, ext., Jetstream Tooling... 7-10 Insert... 11-33 Parting-off Informasi teknis... 34 Parting-off

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Baja AISI 4340

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Baja AISI 4340 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan 3.1.1 Benda Kerja Benda kerja yang digunakan untuk penelitian ini adalah baja AISI 4340 yang telah dilakukan proses pengerasan (hardening process). Pengerasan dilakukan

Lebih terperinci

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses pemesinan freis (milling) adalah penyayatan benda kerja menggunakan alat dengan mata potong jamak yang berputar. proses potong Mesin

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING) BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING) 66 Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang

Lebih terperinci

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Proses Produksi Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus menerus (continous improvement) yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide ide untuk menghasilkan

Lebih terperinci

TI-2121: Proses Manufaktur

TI-2121: Proses Manufaktur TI-2121: Proses Manufaktur Operasi Pemesinan & Mesin Perkakas Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 1. Hasil Pembelajaran Umum: Memberikan mahasiswa pengetahuan yang komprehensif tentang dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling)

BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling) BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling) 189 P roses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas

Lebih terperinci

MATERI PEMBEKALAN/DRILLING LKS SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007

MATERI PEMBEKALAN/DRILLING LKS SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007 MATERI PEMBEKALAN/DRILLING LKS SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007 Oleh: SUTOPO, M.T. Dalam bidang pemesinan, geometri alat potong biasanya didefinisikan sesuai dengan standar DIN 6580 dan 6581.

Lebih terperinci

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd. PROSES PEMBUBUTAN LOGAM PARYANTO, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)

BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING) BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING) 101 Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Menggerinda Alat Potong a. Tujuan Pemelajaran 1).

Lebih terperinci

Penjepit Pisau Dan Benda Kerja

Penjepit Pisau Dan Benda Kerja MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES FRAIS Penjepit Pisau Dan Benda Kerja Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta A. Alat Penjepi Pisau Frais: 1. Drill Chuck Arbor Alat ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses

Lebih terperinci

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan proses serta teknik pemotongan logam (metal cutting) terus mendorong industri manufaktur semakin maju. Ini terlihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL SOFTWARE Tampilan untuk program konversi khusus untuk kasus general_revolution dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1 Tampilan program konversi Pada jendela

Lebih terperinci

Daftar Isi. Turning. Milling. Threading. End Mills. Solid. Holemaking. Tooling. Turning Toolholders, eksternal, Seco-Capto... 2 Insert...

Daftar Isi. Turning. Milling. Threading. End Mills. Solid. Holemaking. Tooling. Turning Toolholders, eksternal, Seco-Capto... 2 Insert... Daftar Isi Turning Toolholders, eksternal, Seco-Capto... 2 Insert... 3-5 Milling Face milling... 6-11 Disc Milling Cutters... 12-17 Minimaster Plus... 18-22 Insert... 23-40 Turning Threading Informasi

Lebih terperinci

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING 5.1 Definisi Mesin Milling dan Drilling Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda. Cara kerja mesin bor adalah

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR Presentasi Proses Produksi 2 MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR MESIN PENGGURDIAN Mesin Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: A. Kecepatan potong

Lebih terperinci

EPB - Contents. Index alphanumerik Katalog presentasi Produk overview Monobloc dan Graflex holder Pedoman umum HSK-A & E

EPB - Contents. Index alphanumerik Katalog presentasi Produk overview Monobloc dan Graflex holder Pedoman umum HSK-A & E EPB - Contents Index alphanumerik................................................ 3-6 Katalog presentasi................................................ 7-8 Produk overview Monobloc dan Graflex holder........................

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester 3 INSTRUKSI KERJA RODA GIGI LURUS 300 Menit No. LST/MES/STM320/ 01 Revisi : 01 Tgl : 04 September 2007 Hal 1 dari 3 TUJUAN Agar mahasiswa : Dapat menyiapkan bahan dasar (blank) roda gigi lurus

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES MANUFAKTUR CRUISE CONTROL

BAB III PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES MANUFAKTUR CRUISE CONTROL BAB III PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES MANUFAKTUR CRUISE CONTROL III.1 Pemilihan Bahan dan Proses Manufaktur Cruise Control Versi Magnetic Clutch III.1.1 Pemilihan Bahan Cruise Control Versi Magnetic Clutch

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 3.1 Process Sheet & NCOD.

BAB III ANALISIS. Gambar 3.1 Process Sheet & NCOD. BAB III ANALISIS 3.1 Tahap Persiapan Pada Tahap Persiapan Ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai proses pembuatan part Connecting Lever dengan Part No. 35-94575-0203 untuk bagian ACS.

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN BAB III PEMESINAN FRAIS B. SENTOT WIJANARKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB 3 PROSES

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. keseluruhan juga akan berkurang, sehingga akan menghemat pemakaian bahan

BAB I. PENDAHULUAN. keseluruhan juga akan berkurang, sehingga akan menghemat pemakaian bahan 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini magnesium banyak digunakan sebagai salah satu bahan komponen otomotif dan elektronik. Sifat magnesium yang ringan berperan penting sebagai pengganti komponen

Lebih terperinci

BAB IV 4 STUDI KASUS

BAB IV 4 STUDI KASUS BAB IV 4 STUDI KASUS Model mesin bubut cerdas yang dikembangkan pada tugas akhir ini merupakan suatu model yang akan digunakan pada perusahaan manufaktur bertipe jobshop. Oleh karena itu, pada bab ini

Lebih terperinci

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT ANALISIS PEMBUATAN JIG PENGUBAH SUDUT KEMIRINGAN VALVE SILINDER HEAD SEPEDA MOTOR MATIC Nama NPM : 20410985 Jurusan Fakultas : Ardi Adetya Prabowo : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr.

Lebih terperinci

Gambar I. 1 Mesin Bubut

Gambar I. 1 Mesin Bubut BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kata manufaktur berasal dari bahasa latin manus dan factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut BAB III MESIN FRAIS A. Prinsip Kerja Mesin Frais Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan penyayatan permukaan datar, sisi tegak, miring bahkan pembuatan alur dan roda gigi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Secara garis besar, pada proses perancangan kepala pembagi sederhana ini berdasar pada beberapa teori. Teori-teori ini yang akan mendasari pembuatan komponen-komponen pada kepala

Lebih terperinci

BAB III Mesin Milling I

BAB III Mesin Milling I BAB III Mesin Milling I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin milling. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin milling 3. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk peralatan optik dan biochips akan tetapi proses fabrikasi kaca sangat terbatas, terutama untuk proses-proses

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING UNIVERSITAS RIAU MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING LABORATORIUM CAD/CAM/CNC JURUSAN TEKNIK MESIN Disusun oleh: Tim Praktikum CNC II (Dedy Masnur, M. Eng., Edi Fitra,) JOB LATHE I. Gambar Kerja

Lebih terperinci

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS Mesin fris melepaskan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong berputar seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Operasi fris sederhana. Pemotong

Lebih terperinci

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II BAB II Mesin Bubut I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin bubut. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin bubut. 3. Mahasiswa mengetahui tentang

Lebih terperinci

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.

Lebih terperinci

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK200-8 Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] Universitas Mercu Buana 47 Gambar 5.1 Job Set Cylinder Assy

Lebih terperinci

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi

Lebih terperinci

SUMMARY 2015-1 PRODUKTIVITAS YANG ANDA UTU KAN K A IAN YANG ANDA ANDA KAN

SUMMARY 2015-1 PRODUKTIVITAS YANG ANDA UTU KAN K A IAN YANG ANDA ANDA KAN S O N S SUMMARY 2015-1 PRODUKTIVITAS YANG ANDA UTU KAN K A IAN YANG ANDA ANDA KAN Pada tahun 2007, Seco memperkenalkan teknologi Duratomic. Pendekatan revolusioner ini dimaksudkan untuk menghadirkan insert

Lebih terperinci

RINGKASAN SECO NEWS PRODUKTIFITAS TOOL & KEAHLIAN KOMPREHENSIF

RINGKASAN SECO NEWS PRODUKTIFITAS TOOL & KEAHLIAN KOMPREHENSIF RINGKASAN SECO NEWS 2014-2 PRODUKTIFITAS TOOL & KEAHLIAN KOMPREHENSIF SOLUSI & DUKUNGAN Dengan memilih Seco, Anda mendapat lebih dari sekadar portofolio komprehensif dari solusi metal-cutting canggih dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan. mesin dari logam. Proses berlangsung karena adanya gerak

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan. mesin dari logam. Proses berlangsung karena adanya gerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan dalam industri manufaktur terutama untuk pembuatan komponenkomponen mesin dari logam. Proses berlangsung karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri akan ikut berkembang seiring dengan tingginya tuntutan dalam sebuah industri

I. PENDAHULUAN. industri akan ikut berkembang seiring dengan tingginya tuntutan dalam sebuah industri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi telah merubah industri manufaktur menjadi sebuah industri yang harus dapat berkembang dan bersaing secara global. Pada dasarnya seluruh elemen dalam

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. digilib.uns.ac.id 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari peleburan dan dua bagian yang digabungkan

Lebih terperinci

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2 Semester 2 DRILLING SEMESTER 2 PRINSIP DASAR PDefinisi Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun

Lebih terperinci

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 Hasrin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda

Lebih terperinci

Checkweigher. C-Series Solusi Checkweighing Berperforma Tinggi

Checkweigher. C-Series Solusi Checkweighing Berperforma Tinggi Checkweigher Checkweigher C-Series Solusi Global Menyesuaikan dengan Kebutuhan Anda Investasi Masa Depan C-Series Solusi Checkweighing Berperforma Tinggi Checkweigher Checkweigher C-Series Bisnis Anda

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM MODUL II 2.1. TUJAN PRAKTIKUM MESIN BUBUT 1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada mesin bubut. 2. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari mesin bubut. 3. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis mesin

Lebih terperinci

ANALISIS TOPOGRAFI PERMUKAAN LOGAM DAN OPTIMASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES MILLING ALUMINIUM ALLOY

ANALISIS TOPOGRAFI PERMUKAAN LOGAM DAN OPTIMASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES MILLING ALUMINIUM ALLOY ANALISIS TOPOGRAFI PERMUKAAN LOGAM DAN OPTIMASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES MILLING ALUMINIUM ALLOY Sobron Yamin Lubis & Agustinus Christian Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan

Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan Materi 1 Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada proses pembubutan adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang mendasari

Lebih terperinci

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap BAB IV MESIN SEKRAP 4.1 Pengertian Mesin Sekrap Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak- balik secara vertikal maupun horizontal. Mesin sekrap mempunyai gerak utama bolak-balik

Lebih terperinci

M O D U L T UT O R I A L

M O D U L T UT O R I A L M O D U L T UT O R I A L MESIN BUBUT LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2017/2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PROSES PEMESINAN. Learning Outcomes. Outline Materi. Proses pada Bendakerja KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN

PROSES PEMESINAN. Learning Outcomes. Outline Materi. Proses pada Bendakerja KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN Prosman - 03 Learning Outcomes Mahasiswa dapat menerangkan dasar-dasar proses pemesinan dalam manufaktur logam. PROSES PEMESINAN Outline Materi Klasifikasi Proses Pemesinan Elemen Dasar Mesin Perkakas

Lebih terperinci

PROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

PROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY PROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah

Lebih terperinci

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI Oleh : Fajar Herlambang 11320006.p UNIVERSITAS IBA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN 2013 BAB I MESIN BUBUT Gambar 1. Mesin bubut Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga 2 Berbagai sudut pandang yang berbeda terhadap mesin, operator dengan ukuran badan besar atau kecil, pengerjaan pada mesin dapat dilakukan dengan posisi duduk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus dilakukan

Lebih terperinci

Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin

Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin PENGARUH JENIS PAHAT DAN CAIRAN PENDINGIN SERTA KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: MESIN BUBUT KONVENSIONAL

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL Muhammad Sabil 1, Ilyas Yusuf 2, Sumardi 2, 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT 1 BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT PENGERTIAN Membubut adalah proses pembentukan benda kerja dengan mennggunakan mesin bubut. Mesin bubut adalah perkakas untuk membentuk benda kerja dengan gerak utama berputar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia robotika yang semakin meningkat, bentuk desain dan fungsi robot pun semakin bervariasi. Pada umumnya komponen rangka dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) BIDANG KOMPETENSI 1. KELOMPOK DASAR / FOUNDATION 2. KELOMPOK INTI 3. PERAKITAN (ASSEMBLY) 4. PENGECORAN DAN PEMBUATAN CETAKAN

Lebih terperinci

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian 135 LAMPIARN 1.4 SOAL TEST UJI COBA INSTRUMEN Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu : 60 menit Sifat Ujian : Tutup Buku PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, dan kelas

Lebih terperinci

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) IRVAN YURI SETIANTO NIM: 41312120037 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori yang akan

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

c. besar c. besar Figure 1

c. besar c. besar Figure 1 1. Yang termasuk jenis pahat tangan adalah. a. pahat tirus. d. pahat perak b. pahat alur e. pahat intan c. pahat chamfer 2. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan agar pemasangan kepala palu agar kuat

Lebih terperinci

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd 1 A. PENGERTIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook:

Lebih terperinci

BAB 6 MENGENAL PROSES BUBUT (TURNING)

BAB 6 MENGENAL PROSES BUBUT (TURNING) BAB 6 MENGENAL PROSES BUBUT (TURNING) Teknik Pemesinan 143 Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagianbagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut.

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE

PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE Oleh Agus Susanto Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ing. Ir. Suhardjono,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin 2.1.1. Bubut Senter Untuk meningkatkan produksi, pada tahap pertama kita akan berusaha memperpendek waktu utama. Hal

Lebih terperinci

Optimalisasi Proses Parting pada Machining Benda Kerja Throttle

Optimalisasi Proses Parting pada Machining Benda Kerja Throttle Optimalisasi Proses Parting pada Machining Benda Kerja Throttle Didi Widya Utama 1, Wilson Kosasih 2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara, Jakarta Jl. Let. Jend. S. Parman No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek selain aspek kekuatan yang mutlak harus dipenuhi seperti

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK

BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK II.1 Prinsip Dasar Manufaktur Produk Dalam prinsip dasar proses manufaktur suatu produk saya akan mengklasifikasikan untuk manufaktur produk prototype dan manufaktur

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Yovie Rahmatullah 1, Bayu Wiro K 2, Fipka Bisono 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Kegiatan Belajar MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang Dwi Rahdiyanta FT-UNY Membubut Komplek : Ulir, Tirus, Eksentrik, dan Membubut Benda a. Tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH TIPE PAHAT TERHADAP KUALITAS HASIL PRAKTIK PEMESINAN BUBUT MAHASISWA JURUSAN MESIN FT- UNY

PENGARUH TIPE PAHAT TERHADAP KUALITAS HASIL PRAKTIK PEMESINAN BUBUT MAHASISWA JURUSAN MESIN FT- UNY Laporan Penelitian PENGARUH TIPE PAHAT TERHADAP KUALITAS HASIL PRAKTIK PEMESINAN BUBUT MAHASISWA JURUSAN MESIN FT- UNY OLEH: Prof. Dr. Thomas Sukardi, M.Pd Dibiayai oleh Dana DIPA BLU Tahun 2015 Sesuai

Lebih terperinci

Pengaruh Kemiringan Benda Kerja dan Kecepatan Pemakanan terhadapgetaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2

Pengaruh Kemiringan Benda Kerja dan Kecepatan Pemakanan terhadapgetaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2 Pengaruh Kemiringan Benda Kerja dan Kecepatan Pemakanan terhadapgetaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2 Romiyadi 1 1 Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Kampar Jl. Tengku Muhammad

Lebih terperinci

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C 1 Azwinur, 2 Taufiq 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata Lhokseumawe.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGECORAN KONSTRUKSI CORAN DAN PERANCANGAN POLA

PERANCANGAN PENGECORAN KONSTRUKSI CORAN DAN PERANCANGAN POLA KONSTRUKSI CORAN DAN PERANCANGAN POLA Arianto Leman S., MT Disampaikan dalam : PELATIHAN PENGEMBANGAN RINTISAN PENGECORAN SKALA MINI BAGI GURU-GURU SMK DI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci