SECO NEWS SUMMARY TOOL YANG MENDUKUNG KESUKSESAN ANDA
|
|
- Shinta Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SECO NEWS SUMMARY TOOL YANG MENDUKUNG KESUKSESAN ANDA
2 PENINGKATAN TANPA HENTI Rangkaian T4-12 yang telah menjadi tool peningkatan produktivitas yang luar biasa ini, kini jauh lebih baik. Dengan insert lebih besar untuk memungkinkan kedalaman potong dan metal removal rate lebih tinggi, cutter yang mengagumkan ini akan meningkatkan kapasitas dan efektivitas biaya. Ketahui selengkapnya di halaman 4-5. SOLUSI YANG DIGERAKKAN KOMPETENSI Selamat Datang di Seco News Summary , Anda akan menemukan beberapa solusi pemotongan logam baru yang semakin memperluas keunggulan kemampuan dan produktivitas lini produk milling, sistem tooling, dan stasioner kami. Di antara solusi terbaru ini adalah ukuran insert lebih besar untuk cutter square shoulder dan helical T4-12, leher yang diperkecil untuk Jabro- Solid 2 seri JS554, taper-face baru untuk sistem dual-kontak spindle, grade PCBN baru untuk turning bagian keras serta JETI blade dan tool block baru untuk transfer cairan pendingin langsung yang dioptimalkan. Perluasan lini produk ini mencerminkan pengalaman pengerjaan logam selama lebih dari 80 tahun, pengetahuan dan keterampilan teknis yang komprehensif, serta komitmen perusahaan secara keseluruhan untuk mengembangkan produk yang terbaik untuk setiap pabrikan komponen di setiap segmen industri. MILLING T4-12 Square Shoulder... 4 T4-12 Helical... 5 Jabro -Solid 2 JS Jabro -HFM JHF STASIONER Grade PCBN Turning Bagian Keras Grade JETI Parting-off Blade dan Blok... 9 SISTEM TOOLING Taper-face Toolholder Steadyline Turning dan Boring Bar
3 MILLING MILLING UKURAN INSERT LEBIH BESAR UNTUK MENINGKATKAN METAL REMOVER T4-12 SQUARE SHOULDER PENINGKATAN KEDALAMAN POTONG UNTUK MEMPERCEPAT METAL REMOVER T4-12 HELICAL Produktivitas yang Pengerjaan mesin lebih halus Aliran chip yang Penurunan biaya tool Keandalan proses halaman 2-7. T4-12 Square Shoulder Milling cutter sekarang menawarkan ukuran insert lebih besar, yang memungkinkan kedalaman potong maksimal 12 mm (0,5") untuk metal removal rate yang tinggi pada aplikasi rouging dan semi-finishing. Empat cutting edge per insert membantu menurunkan biaya tooling, sementara pemasangan tangensial memaksimalkan stabilitas insert dan memudahkan akses ke sekrup pemasangan. Tepi insert melengkung memastikan pemotongan halus dan mengurangi getaran. Saluran internal mengarahkan cairan pendingin ke zona pemotongan setiap insert untuk membuang chip dan memperpanjang tool life. T4-12 Square Shoulder cutter dibuat untuk aplikasi milling umum pada baja dan cast iron serta material yang lebih sulit, termasuk stainless steel, titanium, dan superalloy tahan-panas dalam kondisi pemotongan yang sesuai. Metal removal rate tinggi dari insert besar, empat tepi Pemasangan insert tangensial menstabilkan pemotongan dan mengurangi getaran Sekrup pemasangan yang mudah diakses Saluran internal cairan pendingin untuk mengoptimalkan kinerja insert Diameter cutter dari 25 mm sampai 125 mm (1" sampai 5") Pilihan lengkap grade dan geometri insert Versi pitch normal dan rapat Radius sudut dari 0,8 mm sampai 3,1 mm (0,031" sampai 0,125") Milling cutter T4-12 Heliks dilengkapi insert lebih besar, pemasangan tangensial, masing-masing dengan empat cutting edge. Cutter memungkinkan peningkatan kedalaman potong dan parameter pengerjaan mesin lebih tinggi untuk penghalusan dan semi penyelesaian baja, cast iron, dan berbagai material sulit. Pemasangan tangensial memperkuat stabilitas insert, meningkatkan aliran chip, dan memberikan akses tak terbatas ke sekrup pemasangan, sementara beberapa cutting edge membantu menurunkan biaya tool per komponen. Insert tepi melengkung tersedia dalam positif-rake geometri tinggi dan radius sudut hingga 3,1 mm (0,125") di baris depan untuk menangani berbagai persyaratan benda kerja. Cutter, dalam versi pitch normal, menjalankan aplikasi slotting dan contouring. Versi pitch rapat hanya menjalankan contouring, dengan kemampuan lebar radial potongan 30 persen dalam kedalaman potong aksial penuh. Ukuran insert lebih besar dengan empat cutting edge menurunkan biaya tooling Pemasangan insert tangensial menambah stabilitas dan penyanggaan Sayatan positif tinggi dan tepi melengkung memungkinkan pemotongan halus, bebas getaran Diameter cutter dari 50 mm sampai 100 mm (2" sampai 4") Sistem pemasangan Arbor, Weldon, dan Seco Weldon Pilihan lengkap grade dan geometri insert Versi pitch normal dan rapat Radius sudut dari 0,8 mm sampai 3,1 mm (0,031" sampai 0,125") Produktivitas lebih tinggi Penurunan biaya tool Pengerjaan mesin lebih halus Keandalan dan stabilitas proses Aliran tool yang halaman
4 MILLING MILLING DIAMETER LEHER LEBIH KECIL MENINGKATKAN JANGKAUAN APLIKASI JABRO -SOLID 2 JS554 PENGERJAAN MESIN PENGISIAN TINGGI YANG DIMAKSIMALKAN JABRO -HFM JHF980 Jajaran end mill karbida padat JS554 semakin fleksibel dan serbaguna dengan opsi diameter leher yang lebih kecil. Tool terbaru ini memungkinkan jarak bebas yang lebih besar ketika mengerjakan komponen kompleks dengan mesin seperti pada aplikasi penerbangan, medis, dan pengerjaan mesin umum. Dengan tool dan mesin pemotongan yang benar, pengerjaan mesin pengisian tinggi dapat menghasilkan metal removal rate yang jauh lebih tinggi dari metode konvensional. End mill karbida padat Jabro-HFM JHF980 adalah pilihan terbaik unuk pengerjaan high feed machining dan kini semakin baik dengan opsi cutter 4 dan 5 flute baru. Jajaran aplikasi yang lebih beragam Jarak bebas pengerjaan mesin yang lebih besar Kemampuan mesin multisumbu penuh Stabilitas tinggi dan defleksi rendah Rasio harga-kinerja yang ideal halaman Dimensi leher yang lebih kecil memudahkan akses ke bagian yang diklem pada pengaturan pemasangan yang rumit, serta memungkinkan pengguna memanfaatkan sepenuhnya kemampuan pengerjaan mesin 4 sumbu dan 5 sumbu. Ukuran leher dioptimalkan untuk mempertahankan kekakuan serta memberikan kompatibilitas penuh dengan sistem penghubung toolholder standar. Tool ini mempertahankan kapabilitas pengerjaan mesin material ISO P, M, S, dan kelompok material lainnya. End mill JS554 memberikan stabilitas tinggi dan defleksi rendah. Selain itu, produk ini juga menghadirkan rasio harga-kinerja yang ideal untuk berbagai aplikasi, dan penambahan terbaru ini semakin memperluas kapabilitas mutakhir lini ini. Diameter leher (dn) yang lebih kecil memberikan jarak bebas pengerjaan mesin yang tinggi Akses mudah ke bagian yang diklem pada pemasangan rumit Memungkinkan pengerjaan mesin 4 sumbu dan 5 sumbu penuh yang sangat produktif Ukuran leher yang dioptimalkan mempertahankan kekakuan dan kompatibilitas toolholder Diameter tool dari 3 mm sampai 20 mm Panjang potongan tipikal 2xD + 2 mm Panjang jangkauan 3xDc Versi radius sudut dan lereng 45 Tangkai Silindris dan Weldon Direkayasa untuk aplikasi milling muka, slot, dan plunge tertentu, tool ini memanfaatkan perkembangan desain dan grinding terbaru untuk memasukkan lebih banyak flute. Hal ini menggandakan kapabilitas feed rate dibandingkan end mill Jabro sebelumnya. Dan, jika diterapkan pada tabel feed rate yang sama dengan tool sebelumnya, high feed cutter baru ini akan memperpanjang tool life. Aplikasi optimal Jabro high feed cutter tergantung pada mesin tool, CNC, dan kapabilitas pemrograman, serta material benda kerja dan ukuran komponen. High feed machining memadukan kedalaman potong aksial yang rendah dengan tabel feed rate yang dipercepat untuk menghasilkan metal removal rate yang. Tenaga pemotongan diarahkan secara aksial ke splindle, menstabilkan pengoperasian serta meminimalkan getaran dan keausan mesin. Solid carbide high feed tool paling unggul dalam milling muka, slot, dan plunge Kapabilitas high feed menghasilkan peningkatan produktivitas yang signifikan Penurunan biaya produksi apabila memproses saku dalam dan rendah Umur yang lebih lama dari cutter sebelumnya jika diterapkan pada tabel feed rate yang sama Gaya radial rendah meminimalkan getaran dan keausan mesin Bidang aplikasi yang beragam, dari baja sampai material eksotis Diameter end mill 4 flute dari 2 mm sampai 6 mm Diameter end mill 5 flute dari 8 mm sampai 12 mm Versi panjang 1,5xD, 3xD, 5xD, dan 7xD tersedia Pengikisan logam maksimal Feed rate yang dioptimalkan Produktivitas tinggi Umur tool yang lama Penurunan getaran Stabilitas proses yang tinggi Lebih sedikit regangan mesin tool halaman
5 STASIONER STASIONER Solusi total turning bagian keras Tool life yang lama Penghalusan permukaan yang sangat baik Stabilitas proses yang tinggi Produktivitas yang tak tertandingi halaman dan SOLUSI UNTUK PENGERJAAN MESIN PRESISI GRADE PCBN TURNING BAGIAN KERAS Seco menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam operasi turning bagian keras dengan grade PCBN terbaru. Terdiri dari tiga grade, jajaran ini memperkuat CBN060K yang ada untuk melengkapi penawaran premium perusahaan untuk pengerjaan mesin material benda kerja baja yang diperkeras. Dari pemotongan kontinu sampai penuh interupsi, grade ini menghadirkan konsep substrat baru yang memaksimalkan kekerasan dan ketahanan aus. Oleh karena itu, grade ini mampu memberikan tool life yang sangat baik dan kualitas muka yang tinggi pada aplikasi ISO H05 sampai H35, bahkan pada kecepatan pemotongan tinggi. GRADE CH0550 BARU UNTUK ISO H05: Dikembangkan untuk menahan abrasi dan suhu tinggi, grade ini memadukan lapisan nanolaminate baru dengan substrat baru untuk mencapai pemotongan kontinu dan berkecepatan tinggi pada aplikasi dengan persyaratan penghalusan permukaan yang tinggi. CBN060K YANG ADA UNTUK ISO H15: Grade yang terkenal untuk pemotongan kontinu dan/atau interupsi sedang. GRADE CH2540 BARU UNTUK ISO H25: Substrat baru dan lapisan yang telah teruji memungkinkan grade ini memberikan ketahanan aus dan kekerasan tinggi pada aplikasi yang terdiri dari pemotongan kontinu dan penuh interupsi. GRADE CH3515 BARU UNTUK ISO H35: Substrat baru dan lapisan yang telah teruji memungkinkan grade ini menawarkan kekerasan yang tak tertandingi pada pemotongan penuh interupsi. Insert grade PCBN mengoptimalkan operasi turning baja diperkeras Substrat bimodal baru berbutiran lebih kasar memaksimalkan kekerasan dan ketahanan aus grade Grade mencapai produktivitas tinggi dan tool life yang lama dalam berbagai kondisi pengerjaan mesin Tersedia dalam geometri insert ISO umum, dengan atau tanpa wiper TRANSFER CAIRAN PENDINGIN LANGSUNG YANG DIOPTIMALKAN JETI PARTING-OFF BLADE DAN BLOK Blade JETI dan tool blok baru mengalirkan cairan pendingin langsung dan bertekanan tinggi ke zona pemotongan dalam operasi pemisahan di mana produktivitas, tool life, dan kualitas komponen yang sangat penting untuk kesuksesan. Dikembangkan untuk perakitan ringkas, tooling ini menghilangkan kebutuhan akan pipa dan sambungan eksternal yang justru akan menghalangi pergerakan mesin di ruang kerja yang terbatas. Lubang carian pendingin dalam pisau memungkinkan cairan pendingin langsung mencapai cutting edge dari blok alat. Kemudian, teknologi Jetstream Tooling mengarahkan cairan pendingin langsung ke zona pemotongan untuk menghilangkan panas dengan cepat dan efektif, yang terutama penting ketika membubut material yang tidak menghantarkan panas dengan baik. Panas yang berkurang memungkinkan penggunaan parameter pemotongan lebih tinggi serta kontrol dan pembuangan chip yang aman dan efektif. Terbuat dari baja kecepatan tinggi, pisau ini meningkatkan stabilitas insert pada aplikasi berat. Pisau juga sangat serbaguna untuk dipasang di tool blok dengan carian pendingin internal yang paling umum. Solusi ringkas yang mengalirkan cairan pendingin tanpa selang di sekeliling pisau Stabilitas tambahan dengan pisau pemisahan HSS Tool blok dengan transfer cairan pendingin langsung sesuai untuk ruang kerja yang terbatas Jetstream Tooling menghilangkan panas dengan cepat dari zona pemotongan dan meningkatkan kontrol serpihan Lebar insert dari 2 mm sampai 6 mm Ukuran pisau 15 mm, 20 mm, dan 25 mm Square-shank blok tersedia dalam ukuran metrik dan imperial Kinerja andal di ruang yang terbatas Lebih sedikit suku cadang Tool life yang lama pada kecepatan pemotongan tinggi Menghilangkan panas dengan cepat dan efektif Patahan chip yang halaman
6 SISTEM TOOLING SISTEM TOOLING Taper-Face Kontak TAPER-FACE HOLDER Celah Produktivitas tinggi Akurasi pemosisian yang konsisten Tool life yang optimal Perlindungan kumparan mesin halaman Taper SA Standar SAMBUNGAN KAKU MEMAKSIMALKAN EFEKTIVITAS TOOLING TAPER-FACE TOOLHOLDER Dikembangkan untuk digunakan dengan sistem kumparan kontak ganda, taper-face toolholder baru memanfaatkan dua muka kontak untuk menawarkan kekakuan dan konsistensi yang lebih tinggi dari holder standar ketika membubut komponen kompleks pada parameter pemotongan tinggi. Holder ini juga unggul dalam situasi pembubutan khusus yang melibatkan tool overhang panjang, pengeboran lubang dalam, dan material benda kerja asing yang memperbesar tenaga pemotongan. Dengan kontak taper dan muka yang simultan, toolhoder terbaru ini meningkatkan stabilitas proses pengerjaan mesin, menghasilkan akurasi pemosisian yang sangat baik, dan tool life yang lama. Holder juga memungkinkan penggunaan parameter pengerjaan mesin lebih tinggi untuk semakin meningkatkan produktivitas. Toolhoder muka-tirus ini juga bekerja baik dengan kumparan tengah pengerjaan mesin standar. Dan, dengan sangat sedikit pengecualian, tersedia untuk sebagian besar jenis toolholding Seco. Sesuai untuk sistem dual-kontak spindle Kontak taper dan muka yang simultan untuk sambungan yang sangat kokoh Dua kontak muka memastikan kinerja yang tinggi dan konsisten dalam produksi komponen kompleks Desain kokoh menghasilkan tool life yang lama dan akurasi tinggi dalam parameter pemotongan Sambungan yang stabil membantu mencegah masalah kumparan aus dan lepas Teknologi sisi benda kerja:collet chuck presisi tinggi, collet chuck ER, end mill holder, chuck hidraulik, shell mill holder, shell mill holder Steadyline, shrinkfit chuck, dan sambungan arbor modular seperti Graflex, Combimaster, dan Seco-Capto Sambungan kumparan BT30 TF, BT40 TF, BT50 TF, CAT40 TF, dan CAT50 TF tersedia dalam program metrik dan inci MENGURANGI GETARAN YANG TIDAK DIINGINKAN PADA LEBIH BANYAK APLIKASI STEADYLINE TURNING DAN BORING BAR Tooling peredam getaran Steadyline menghadirkan opsi antarmuka kumparan baru untuk batang turning/boring. Batang terbaru, yang menggunakan sambungan sisi mesin HSK-T/A63, HSK-T/A100, dan Seco-Capto C8, memungkinkan lini ini memberikan kinerja lebih tinggi pada lebih banyak aplikasi. Sambungan HSK-T/A memungkinkan tooling menjalankan operasi turning statis pada bubut dengan HSK-T spindle serta operasi pengeboran pada pusat pengerjaan mesin dengan HSK-A. spindle HSK-T dan HSK-A kompatibel penuh, perbedaannya adalah HSK-T menggunakan satu slot penggerak dengan dimensi lebih kecil dan toleransi lebih ketat. Sambungan Seco-Capto C8 melengkapi ukuran C4, C5, dan C6 yang sudah ada. Steadyline turning/boring bar mengurangi getaran yang tidak diinginkan dalam kondisi pemotongan ekstrem melalui sistem pasif dinamis di dalam bodi holder, memungkinkan pengikisan logam tinggi, lebih sedikit mesin tool stres, dan pemukaan komponen yang halus. Sambungan GL pada bar ini memberi akurasi pemusatan, pengulangan 100%, dan penggantian cepat tooling head. Steadyline bar sekarang mencakup semua ukuran HSK-T/A dan Seco- Capto C8 HSK-T/A bar dapat digunakan dalam operasi turning statis dan pengeboran berputar Sambungan GL ringkas, modular, penggantian cepat Batang dan kepala dilengkapi saluran suplai cairan pendingin untuk menghilangkan serpihan secara efektif HSK-T/A63 tersedia dengan panjang 6xD dan 8xD HSK-T/A100 tersedia dengan panjang 6xD, 8xD, dan 10xD Seco-Capto C8 tersedia dengan panjang 6xD, 8xD, dan 10xD Pilihan lengkap turning dan boring dengan head dengan sambungan mesin GL Pengurangan getaran Fleksibilitas aplikasi Produktivitas tinggi Penghalusan permukaan lebih halus Tool life yang lama Penggantian tool cepat dan presisi Lebih sedikit mesin tool stres halaman
7 , ST ID, SECO TOOLS AB, Hak cipta dilindungi undang-undang. Spesifikasi teknis dapat berubah sewaktuwaktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dicetak oleh Elanders.
SECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN
SECO NEWS SUMMARY 2017-1 NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN INVESTASI KONSTAN DALAM PENINGKATAN KONSTAN RADIUS SUDUT RE=6 R217/220.28
Lebih terperinciRINGKASAN SECO NEWS
RINGKASAN SECO NEWS 2014-1 2 MENGATASI TANTANGAN ANDA Di Seco, setiap tindakan yang kami ambil diperhitungkan untuk mengatasi tantangan yang Anda hadapi dewasa ini dan akan Anda hadapi di kemudian hari.
Lebih terperinciSECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN
SECO NEWS SUMMARY 2017-1 NEW IMAGE NEEDED (PHOTO SHOOT WEEK OF SEPTEMBER 12) TOOL YANG DAPAT ANDA ANDALKAN UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN INVESTASI KONSTAN DALAM PENINGKATAN KONSTAN SELAMAT DATANG DI SECO
Lebih terperinciSECO NEWS SUMMARY NEW IMAGE NEEDED MEMPERKENALKAN IN-CROWD BARU
SECO NEWS SUMMARY 2016-2 NEW IMAGE NEEDED MEMPERKENALKAN IN-CROWD BARU PERALATAN TOOL YANG MEMBANTU ANDA MENONJOL HIGHFEED 6 JABRO-SOLID 2 JS720 DAN JS730 GRADE TK1501 DAN TK0501 JABRO -HFM JHF181 JABRO-TORNADO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan. mesin dari logam. Proses berlangsung karena adanya gerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan dalam industri manufaktur terutama untuk pembuatan komponenkomponen mesin dari logam. Proses berlangsung karena
Lebih terperinciMesin Perkakas Konvensional
Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada
Lebih terperinciPenjepit Pisau Dan Benda Kerja
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES FRAIS Penjepit Pisau Dan Benda Kerja Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta A. Alat Penjepi Pisau Frais: 1. Drill Chuck Arbor Alat ini
Lebih terperinciSELAMAT DATANG DI SECO NEWS
SECO NEWS 2017.2 SOLUSI & SUPPORT Dengan memilih Seco, anda mendapatkan lebih dari sekedar komprehensif portfolio dari solusi metal-cutting canggih dan pelayanan dari para tenaga ahli. Anda mendapatkan
Lebih terperinciPROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.
PROSES PEMBUBUTAN LOGAM PARYANTO, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan
Lebih terperinciPROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.
PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses pemesinan freis (milling) adalah penyayatan benda kerja menggunakan alat dengan mata potong jamak yang berputar. proses potong Mesin
Lebih terperinciANALISIS TOPOGRAFI PERMUKAAN LOGAM DAN OPTIMASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES MILLING ALUMINIUM ALLOY
ANALISIS TOPOGRAFI PERMUKAAN LOGAM DAN OPTIMASI PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES MILLING ALUMINIUM ALLOY Sobron Yamin Lubis & Agustinus Christian Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
Lebih terperinciTEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)
TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi
Lebih terperinciringkasan seco news
ringkasan seco news 2013.2 memperkuat daya saing Anda Seco bekerja sama erat dengan produsen dalam membuat dan menyediakan solusi yang meningkatkan produktivitas dan menunjang profitabilitas. Dengan lebih
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Baja AISI 4340
26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan 3.1.1 Benda Kerja Benda kerja yang digunakan untuk penelitian ini adalah baja AISI 4340 yang telah dilakukan proses pengerasan (hardening process). Pengerasan dilakukan
Lebih terperinciBAB III Mesin Milling I
BAB III Mesin Milling I Tujuan Pembelajaran Umum : 1. Mahasiswa mengetahui tentang fungsi fungsi mesin milling. 2.Mahasiswa mengetahui tentang alat alat potong di mesin milling 3. Mahasiswa mengetahui
Lebih terperinciANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN
ANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN Denny Wiyono Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Polnep Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciSECO NEWS SUMMARY PENGALAMAN TERUJI & HASIL TEPERCAYA
SECO NEWS SUMMARY 2015-2 PENGALAMAN TERUJI & HASIL TEPERCAYA 2 KESUKSESAN DI MULAI DARI SINI Investasi besar kami dalam penelitian dan pengembangan memungkinkan kami memantau tren dan mengidentifikasi
Lebih terperinciLAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian
135 LAMPIARN 1.4 SOAL TEST UJI COBA INSTRUMEN Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu : 60 menit Sifat Ujian : Tutup Buku PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, dan kelas
Lebih terperinciPENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60
PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 Hasrin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan proses serta teknik pemotongan logam (metal cutting) terus mendorong industri manufaktur semakin maju. Ini terlihat
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya produktivitas dan kualitas dari produk yang dihasilkan merupakan tantangan bagi industri permesinan masa kini seiring dengan meningkatnya pengetahuan
Lebih terperinciBAB 4 PROSES GURDI (DRILLING)
BAB 4 PROSES GURDI (DRILLING) 101 Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan
Lebih terperinciSMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A
TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: MESIN BUBUT KONVENSIONAL
Lebih terperinciBAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta
BAKU 4 PROSES GURDI (DRILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Secara garis besar, pada proses perancangan kepala pembagi sederhana ini berdasar pada beberapa teori. Teori-teori ini yang akan mendasari pembuatan komponen-komponen pada kepala
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses
Lebih terperinciBAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)
BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING) 66 Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang
Lebih terperinciPOROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :
POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.
Lebih terperinciBUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta
BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan
Lebih terperinciANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)
ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) IRVAN YURI SETIANTO NIM: 41312120037 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Lebih terperinciMATERI PEMBEKALAN/DRILLING LKS SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007
MATERI PEMBEKALAN/DRILLING LKS SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2007 Oleh: SUTOPO, M.T. Dalam bidang pemesinan, geometri alat potong biasanya didefinisikan sesuai dengan standar DIN 6580 dan 6581.
Lebih terperinciBEKERJA DENGAN MESIN BUBUT
BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) BIDANG KOMPETENSI 1. KELOMPOK DASAR / FOUNDATION 2. KELOMPOK INTI 3. PERAKITAN (ASSEMBLY) 4. PENGECORAN DAN PEMBUATAN CETAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia robotika yang semakin meningkat, bentuk desain dan fungsi robot pun semakin bervariasi. Pada umumnya komponen rangka dan
Lebih terperinciTI-2121: Proses Manufaktur
TI-2121: Proses Manufaktur Operasi Pemesinan & Mesin Perkakas Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 1. Hasil Pembelajaran Umum: Memberikan mahasiswa pengetahuan yang komprehensif tentang dasar-dasar
Lebih terperinciBAB V MESIN MILLING DAN DRILLING
BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING 5.1 Definisi Mesin Milling dan Drilling Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda. Cara kerja mesin bor adalah
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Gambar kerja merupakan alat komunikasi bagi orang manufaktur. Dengan melihat gambar kerja, operator dapat memahami apa yang diinginkan perancang
Lebih terperinciBudi Setiyana 1), Rusnaldy 2), Nuryanto 3)
PENGARUH KECEPATAN POTONG PADA PROSES PEMESINAN KECEPATAN TINGGI TERHADAP GEOMETRI DAN KEKERASAN GERAM UNTUK BEBERAPA LOGAM DENGAN VARIASI NILAI KEKUATAN TARIK Budi Setiyana 1), Rusnaldy 2), Nuryanto 3)
Lebih terperinciBAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling)
BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling) 189 P roses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh mahasiswa teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Spesimen dan Peralatan. Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Pustaka Persiapan Spesimen dan Peralatan Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah Permesinan dengan Pemakaian Jenis Pahat
Lebih terperinciMAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI
MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI Oleh : Fajar Herlambang 11320006.p UNIVERSITAS IBA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN 2013 BAB I MESIN BUBUT Gambar 1. Mesin bubut Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas
Lebih terperinciBAB VIII MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR
BAB VIII MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat dicapai dengan memegang penggurdi stasioner
Lebih terperinciMATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Menggerinda Alat Potong a. Tujuan Pemelajaran 1).
Lebih terperinciEPB - Contents. Index alphanumerik Katalog presentasi Produk overview Monobloc dan Graflex holder Pedoman umum HSK-A & E
EPB - Contents Index alphanumerik................................................ 3-6 Katalog presentasi................................................ 7-8 Produk overview Monobloc dan Graflex holder........................
Lebih terperinciGambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut
BAB III MESIN FRAIS A. Prinsip Kerja Mesin Frais Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan penyayatan permukaan datar, sisi tegak, miring bahkan pembuatan alur dan roda gigi.
Lebih terperinciBAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS
BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS Mesin fris melepaskan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong berputar seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Operasi fris sederhana. Pemotong
Lebih terperinciBEKERJA DENGAN MESIN BUBUT
1 BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT PENGERTIAN Membubut adalah proses pembentukan benda kerja dengan mennggunakan mesin bubut. Mesin bubut adalah perkakas untuk membentuk benda kerja dengan gerak utama berputar.
Lebih terperinciKatalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE
Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem
Lebih terperinciPROSES PEMESINAN. Learning Outcomes. Outline Materi. Proses pada Bendakerja KLASIFIKASI PROSES PEMESINAN
Prosman - 03 Learning Outcomes Mahasiswa dapat menerangkan dasar-dasar proses pemesinan dalam manufaktur logam. PROSES PEMESINAN Outline Materi Klasifikasi Proses Pemesinan Elemen Dasar Mesin Perkakas
Lebih terperinciParameter Pemotongan pada Proses Pembubutan
Materi 1 Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada proses pembubutan adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang mendasari
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciTAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 15, No. 2, November 2015, 100-210 TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI Anhar Khalid (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciSOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN
SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut
Lebih terperinciRINGKASAN SECO NEWS PRODUKTIFITAS TOOL & KEAHLIAN KOMPREHENSIF
RINGKASAN SECO NEWS 2014-2 PRODUKTIFITAS TOOL & KEAHLIAN KOMPREHENSIF SOLUSI & DUKUNGAN Dengan memilih Seco, Anda mendapat lebih dari sekadar portofolio komprehensif dari solusi metal-cutting canggih dan
Lebih terperinciMESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR
Presentasi Proses Produksi 2 MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR MESIN PENGGURDIAN Mesin Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN BAB III PEMESINAN FRAIS B. SENTOT WIJANARKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB 3 PROSES
Lebih terperinci1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd
1 A. PENGERTIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook:
Lebih terperinciMateri 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC
Materi 3 Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC Tujuan : Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memiliki kompetensi: Memasang benda kerja di mesin frais CNC Memilih alat
Lebih terperinciSMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A
TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: A. Kecepatan potong
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Gambar kerja yang baik akan memudahkan pemahaman saat melakukan pengerjaan suatu produk, dalam hal ini membahas tentang pengerjaan poros
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk peralatan optik dan biochips akan tetapi proses fabrikasi kaca sangat terbatas, terutama untuk proses-proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi pembuatan suatu produk manufaktur yang ada didunia hampir seluruhnya memerlukan proses pemesinan. Contoh produk yang memerlukan proses pemesinan adalah
Lebih terperinciB. Sentot Wijanarka, Teknik Pemesinan Dasar, BAB 2
BAB 2 PROSES BUBUT(TURNING) Tujuan : Setelah mempelajari materi ajar ini mahasiswa memilikim kompetensi: 1. Dapat merencanakan proses pemesinan pembuatan poros lurus dengan menggunakan mesin bubut 2. Dapat
Lebih terperinciPROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY
PROSES GURDI (DRILLING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi pemesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas konvensional
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR
PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya D3
Lebih terperinciSOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN
SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut
Lebih terperinciStudi Pengaruh Kedalaman Pemakanan terhadap Getaran dengan Menggunakan Mesin Bubut Chien Yeh CY 800 Gf
Seminar Nasional - VII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS - Bandung, 28-29 Oktober 28 ISSN 693-368 Teknik MESIN Studi Pengaruh Kedalaman Pemakanan terhadap Getaran dengan Menggunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Gambar 3.1 Process Sheet & NCOD.
BAB III ANALISIS 3.1 Tahap Persiapan Pada Tahap Persiapan Ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai proses pembuatan part Connecting Lever dengan Part No. 35-94575-0203 untuk bagian ACS.
Lebih terperinciPROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI
Prosman - 04 Learning Outcomes PROSES PERMESINAN Mahasiswa dapat menerangkan prinsip kerja mesin bor dan gurdi PROSES PERMESINAN (Part 2) Outline Materi Proses Pemesinan dengan Mesin Bor dan Gurdi Proses
Lebih terperinciPROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)
MATERI PPM MATERI BIMBINGAN TEKNIS SERTIFIKASI KEAHLIAN KEJURUAN BAGI GURU SMK PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta, M.Pd. Dosen Jurusan PT. Mesin FT-UNY 1. Proses membubut
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool
Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool Sally Cahyati 1,a, Triyono, 2,b M Sjahrul Annas 3,c, A.Sumpena 4,d 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciSIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING
Simulasi untuk Memprediksi Pengaruh... Muhammad Yusuf, M. Sayuti SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING Muhammad Yusuf 1)
Lebih terperinciFM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM
MODUL II 2.1. TUJAN PRAKTIKUM MESIN BUBUT 1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada mesin bubut. 2. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari mesin bubut. 3. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis mesin
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING
PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING NAMA : SOFIAN OKTAVIARDI NPM : 27412096 JURUSAN : TEKNIK MESIN PEMBIMBING : IRWANSYAH, ST., MT. Latar
Lebih terperinciProses Frais. Metal Cutting Process. Sutopo Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Proses Frais Metal Cutting Process Sutopo Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Cutting tools review questions: Penentuan parameter pemotongan manakah yang paling mempengaruhi keausan alat potong?
Lebih terperinciM O D U L T UT O R I A L
M O D U L T UT O R I A L MESIN BUBUT LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2017/2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk penyusunan karya ilmiah. Tahapan tersebut diperlukan agar penulisan dapat secara urut, sistematis
Lebih terperinciTURBO Vol. 6 No p-issn: , e-issn: X
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo PENGARUH JENIS PAHAT DAN VARIABEL PEMOTONGAN DENGAN
Lebih terperinciJig and Fixture FIXTURE)
ALAT PENEPAT FIXTURE) (JIG AND PENDAHULUAN Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan efisiensi proses manufaktur suatu produk sangat berpengaruh, terutama dengan menurunkan waktu proses manufakturnya.
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT BAJA AISI 1045
PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT BAJA AISI 1045 Yuni Hermawan Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik - Universitas Jember Email: yunikaka@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciMATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pengoperasian Mesin Bubut Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pengoperasian Mesin Bubut a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Siswa dapat memahami pengoperasian mesin
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas
Lebih terperinciMelakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES FRAIS Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kegiatan Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais.
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD
PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD (),, Teknik Mesin, Universitas Majalengka () Email: Asep8rachmat75@gmailcom (2) Email : nabilsaidbasyamchoh@yahoocom (3) Email : ekoswaraek@gmailcom Abstract
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH SUDUT POTONG (Kr) PAHAT KARBIDA PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN OBLIQUE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR STUDI PENGARUH SUDUT POTONG (Kr) PAHAT KARBIDA PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN OBLIQUE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat - Syarat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam topik penelitian ini, ada beberapa hasil yang telah dicapai dalam penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan distribusi panas yang terjadi pada proses pemesinan.
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN
PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN Abstrak Sunarto, Hartono, Suyadi Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi permesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas
Lebih terperinciBAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN
BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN 3.1 Instalasi Alat Percobaan Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah mesin CNC 5 axis buatan Deckel Maho, Jerman dengan seri DMU 50 evolution. Dalam
Lebih terperinciRancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi
Bidang Teknik Mesin Yogyakarta, 10 November 2012 Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi Hendro Prassetiyo, Rispianda, Irvan Rinaldi Ramdhan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING EDGE ANGLE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BUBUT TIRUS BAJA EMS 45
PENGARUH PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING EDGE ANGLE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BUBUT TIRUS BAJA EMS 45 Ma ruf Mujahid 1, Wirawan Sumbodo 2, Pramono 3 1.2.3 Prodi PendidikanTeknik Mesin,
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)
LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA) Laporan Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa dalam suatu operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Electrical discharge machining (EDM) atau disebut juga spark machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh loncatan
Lebih terperinciPerancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router
Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Yovie Rahmatullah 1, Bayu Wiro K 2, Fipka Bisono 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE
PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE Oleh Agus Susanto Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ing. Ir. Suhardjono,
Lebih terperinciSAT. Pengaruh Kemiringan Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Getaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2. Romiyadi, Emon Azriadi. 1.
Teknobiologi JI SAT Jurnal Ilmiah Sains Terapan Lembaga Penelitian Universitas Riau Jurnal Teknobiologi, V(1) 2014: 31 36 ISSN : 2087 5428 Pengaruh Kemiringan Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Getaran
Lebih terperinci