KODE: PERUMAHAN-D6-16 PERUMAHAN-D6-17 PERUMAHAN-D6-18 PERUMAHAN-D6-20
|
|
- Suryadi Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KODE: PERUMAHAN-D6-16 PERUMAHAN-D6-17 PERUMAHAN-D6-18 PERUMAHAN-D6-20
2 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG AHLI ANALISIS EKONOMI KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA ASISTEN DEPUTI PERUMAHAN, DAN KPS PERTANAHAN TAHUN ANGGARAN 2015
3 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Tenaga Pendukung Ahli AnaJisis Ekonomi Urusan Kerjasama Pemerintah Swasta I. Pendahuluan Selama ini pemerintah seringkali mengalami kesulitan untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan karena terkendala dalam pengadaan tanah sehingga tidak mendorong terjadinya kerjasarna pemerintah swasta. Undang - Undang No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ini akan menstimulus berbagai proyek pembangunan seperti jalan tol Trans Jawa, kereta bandara, dan lainnya menjadi semakin cepat. Debottlenecking regulasi dalam pengadaan tanah harus juga diikuti pemenuhan ketersediaan dana untuk pembangunan dimaksud. Pengadaan tanah merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dalam pembangunan infrastruktur, baik dengan pembiayaan oleh APBN maupun melalui skema KPS. Hal-hal yang berkaitan dengan biaya operasional dan biaya pendukung yang bersumber dari APBD akan diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri, sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai biaya operasional dan biaya pendukung yang bersumber dari APBN_diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Peraturan Kepala BPN akan membahas mengenai petunjuk teknis tahapan pelaksanaan pengadaan tanah. Dalam rangka percepatan pelaksanaan proyek yang mempunyai skema kerja sarna pemerintah swasta untuk pembangunan, diperlukan peningkatan koordinasi, sinkronisasi, monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan. Dalam hal ini, Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan, dan KPS, Kementerian Koordinator Perekonomian berperan untuk mengawal proses koordinasi, sinkronisasi, monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan kerjasama pemerintah swasta. II. Tujuan dan Sasaran 2.1. Tujuan Membantu tugas Asdep Perumahan, Pertanahan dan KPS dalam pengumpulan datajinformasi dan analisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan perumahan, pertanahan dan KPS secara berkelanjutan melalui 2
4 pemantauan dan evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi serta sosialisasi kebijakan kerjasama pernerintah swasta Sasaran (1) Teridentifikasinya kondisi dan permasalahan pembangunan perurnahan, pertanahan, KPS di Indonesia; (2) Tersusunnya rekornendasi dan materi untuk rnelakukan koordinasi, sinkronisasi dan perbaikan perencanaan kebijakan perurnahan, pertanahan dan KPS dalam hubungannya dengan pernbangunan perkotaan di Indonesia; (3) Melakukan sosialisasi awal rekomendasi perumahan, pertanahan dan KPS secara berkelanjutan, bagi pemerintah pusat dan daerah serta pelaku pembangunan 2.3. Keluaran Keluaran yang dihasilkan berupa hasil analisis kebijakan di bidang kerjasama pemerintah swasta di Indonesia yang menjadi bagian dari laporan kegiatan perumahan, pertanahan, dan kerjasarna pemerintah swasta. III. Ruang Lingkup Pekerjaan 1) Mengumpulkan bahan-bahan kerja di bidang Kerja Sarna Pemerintah Swasta sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk keperluan penyelesaian tugas; 2) Mempelajari. menqanalisa serta rnenelaah bahan-bahan penyiapan penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terkait dengan permasalahan dan pelaksanaan kegiatan di bidang Kerja Sarna Pernerintah Swasta sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar memperlancar pelaksanaan tugas; 3) Melakukan telaahan stat terkait permasalahan dan pelaksanaan kegiatan di bidang Kerja Sama Pemerintah Swasta sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka menyelesaikan pekerjaan; 4) Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada Kepala Subbidang Kerja Sarna Pernerintah Swasta, sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar hasil telaahan dapat bermanfaat; 5) Mernberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pernantaatannya untuk disampaikan kepada KepaJaSubbidang Kerja Sama Pemerintah Swasta; 3
5 6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan unit organisasi berdasarkan ketentuan/peraturan yang berlaku baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas. IV. Kebutuhan Tenaga Pendukung Ahli dan Kualifikasi Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Jasa Individual Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil kerja. Kualifikasi Jasa Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi terdiri dari: a. Kualifikasi Umum 1. Pendidikan 81 Planologi/Hukum dengan IPK minimal 2.75 dari skala 4; 2. Memiliki motivasi kerja yang baik; 3. Memiliki pengalaman kerja yang mendukung di bidang analisis ekonomi kerjasama pemerintah dan swasta; 4. Menguasai Ms. Office ( word, excel, power point); 5. Memiliki kemampuan presentasi yang baik; 6. Mampu bekerja independent dan efektif bekerja dalam tim; 7. Memiliki pengalaman bekerja minimal 2-3 tahun di kementerianllembaga. b. Kualifikasi Administrasi Persyaratan administrasi Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi adalah: Ijazah, transkrip nilai, daftar riwayat hidup, fotocopy KTP, dan fotocopy NPWP, dan fotocopy Rekening Koran. V. Periode Penugasan Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 11 (sebelas) bulan efektif kalender. 4
6 ~,. VI. Pembebanan Biaya Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi tersebut dibebankan kepada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Urusan Perumahan, Pertanahan dan KPS (Kegiatan 2527). Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Negara Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran a.n PIt. Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan KPS Kabid Perumahan Hotman Sidauruk 5
7 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG AHLI ANALISIS EKONOMI BIDANG PERTANAHAN ASISTEN DEPUTI PERUMAHAN, DAN KPS PERTANAHAN TAHUN ANGGARAN 2015
8 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi Urusan Pertanahan I. Pendahuluan Selama ini pemerintah seringkali mengalami kesulitan untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan karena terkendala dalam pengadaan tanah. Undang - Undang No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ini akan menstimulus berbagai proyek pembangunan seperti jalan tol Trans Jawa, kereta bandara, dan lainnya menjadi semakin cepat. Oebottlenecking regulasi dalam pengadaan tanah harus juga diikuti pemenuhan ketersediaan dana untuk pembangunan dimaksud. Pengadaan tanah merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dalam pembangunan infrastruktur, baik dengan pembiayaan oleh APBN maupun melalui skema KPS. Hal-hal yang berkaitan dengan biaya operasional dan biaya pendukung yang bersumber dari APBD akan diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri, sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai biaya operasional dan biaya pendukung yang bersumber dari APBN diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Peraturan Kepala BPN akan membahas mengenai petunjuk teknis tahapan pelaksanaan pengadaan tanah. Dalam rangka percepatan pengadaan dan pencadangan tanah untuk pembangunan, diperlukan peningkatan kinerja layanan pertanahan secara cepat dan transparan dengan memperhatikan prinsip terhadap hak-hak yang sah atas tanah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengkoordinasikan, mensinkronkan monitoring dan evaluasi pengadaan dan pencadangan tanah untuk pembangunan. II. Tujuan dan Sasaran 2.1. Tujuan Membantu tugas Asdep Perumahan, Pertanahan dan KPS dalam pengumpulan datalinformasi dan analisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan perumahan dan KPS secara berkelanjutan melalui pemantauan dan evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi serta sosialisasi kebijakan pertanahan. 2
9 2.2. Sasaran (1) Teridentifikasinya kondisi dan permasalahan pembangunan perumahan, pertanahan, KPS di Indonesia; (2) Tersusunnya rekomendasi dan materi untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi dan perbaikan perencanaan kebijakan perumahan, pertanahan dan KPS dalam hubungannya dengan pembangunan perkotaan di Indonesia; (3) Melakukan sosialisasi awal rekomendasi perumahan, pertanahan dan KPS secara berkelanjutan, bagi pemerintah pusat dan daerah serta pelaku pembangunan Keluaran Keluaran yang dihasilkan berupa hasil analisis kebijakan di bidang pertanahan di Indonesia yang menjadi bagian dari laporan kegiatan perumahan, pertanahan, dan kerjasama pemerintah swasta. III. Ruang Lingkup Pekerjaan 1) Mengumpulkan bahan-bahan kerja di bidang Pertanahan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk keperluan penyelesaian tugas; 2) Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan penyiapan penyelenggaraan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memperlancar pelaksanaan tugas; 3) Melakukan telaahan stat terkait permasalahan dan pelaksanaan kegiatan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka menyelesaikan pekerjaan; 4) Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada Kepala Subbidang Pertanahan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar hasil telaahan dapat bermanfaat; 5) Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemantaatannya untuk disampaikan kepada Kepala Subbidang Pertanahan; 6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan unit organisasi berdasarkan ketentuan/peraturan yang berlaku baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 3
10 IV. Kebutuhan Tenaga Pendukung Ahli dan Kualifikasi Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Jasa Individual Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil kerja. Kualifikasi Jasa Tenaga Pendukung Ahli Analis Ekonomi terdiri dari: a. Kualifikasi Umum 1. Pendidikan S1 Planologi dengan IPK minimal 2.75 dari skala 4; 2. Memiliki motivasi kerja yang baik; 3. Memiliki pengalaman kerja yang mendukung bidang analisis ekonomi bidang pertanahan; 4. Menguasai Ms. Office ( word, excel, power point); 5. Memiliki kemampuan presentasi yang baik; 6. Mampu bekerja independent dan efektif bekerja dalam tim; 7. Memiliki pengalaman bekerja minimal selama 2 tahun di kementerianllembaga. b. Kualifikasi Administrasi Persyaratan administrasi Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi adalah: Ijazah, Transkrip nilai, daftar riwayat hidup, fotocopy KTP. dan fotocopy NPWP. dan fotocopy Rekening Koran. V. Periode Penugasan Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 11 (dua belas) bulan efektif kalender. VI. Pembebanan Biaya Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi tersebut dibebankan kepada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Urusan Perumahan (Kegiatan 2527). Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Negara Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran a.n PIt. Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan KPS ~han Hotman Sidauruk 4
11 , KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG AHLI ANALISIS EKONOMI BIDANG PERTANAHAN ASISTEN DEPUTI PERUMAHAN, PERTANAHAN DAN KPS TAHUN ANGGARAN 2015
12 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Tenaga Pendukung Ahli AnaHsis Ekonomi Urusan Pertanahan I. Pendahuluan Selama ini pemerintah seringkali mengalami kesulitan untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan karena terkendala dalam pengadaan tanah. Undang - Undang No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ini akan menstimulus berbagai proyek pembangunan seperti jalan tol Trans Jawa, kereta bandara, dan lainnya menjadi semakin cepat. Oebott/enecking regulasi dalam pengadaan tanah harus juga diikuti pemenuhan ketersediaan dana untuk pembangunan dimaksud. Pengadaan tanah merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dalam pembangunan infrastruktur, balk dengan pembiayaan oleh APBN maupun melalui skema KPS. Hal-hal yang berkaitan dengan biaya operasional dan biaya pendukung yang bersumber dari APBD akan diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri, sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai biaya operasional dan biaya pendukung yang bersumber dari APBN diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Peraturan Kepala BPN akan membahas mengenai petunjuk teknis tahapan pelaksanaan pengadaan tanah. Dalam rangka percepatan pengadaan dan pencadangan tanah untuk pembangunan, diperlukan peningkatan kinerja layanan pertanahan secara cepat dan transparan dengan memperhatikan prinsip terhadap hak-hak yang sah atas tanah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengkoordinasikan, mensinkronkan monitoring dan evaluasi pengadaan dan pencadangan tanah untuk pembangunan. II. Tujuan dan Sasaran 2.1. Tujuan Membantu tugas Asdep Perumahan, Pertanahan dan KPS dalam pengumpulan datalinformasi dan analisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan perumahan,pertanahan dan KPS secara berkelanjutan melalui pemantauan dan evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi serta sosialisasl kebijakan pertanahan.,'.
13 2.2. Sasaran (1) Teridentifikasinya kondisi dan permasalahan pembangunan perumahan, pertanahan, KPS di Indonesia; (2) Tersusunnya rekomendasi dan materi untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi dan perbaikan perencanaan kebijakan perumahan, pertanahan dan KPS dalam hubungannya dengan pembangunan perkotaan di Indonesia; (3) Melakukan sosialisasi awal rekomendasi perumahan, pertanahan dan KPS secara berkelanjutan, bagi pemerintah pusat dan daerah serta pelaku pembangunan Keluaran Keluaran yang dihasilkan berupa hasll analisis kebijakan di bidang pertanahan di Indonesia yang menjadi bagian dari laporan kegiatan perumahan, pertanahan, dan kerjasama pemerintah swasta. III. RuangLingkup Pekerjaan 1) Mengumpulkan bahan-bahan kerja di bidang Pertanahan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk keperluan penyelesaian tugas; 2) Mempelajari, menganalisa serta menelaah bahan-bahan penyiapan penyelenggaraan sinkronisasi dan koordinasi perencanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memperlancar pelaksanaan tugas; 3) Melakukan telaahan staf terkait permasalahan dan pelaksanaan kegiatan di bidang Pertanahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka menyelesaikan pekerjaan; 4) Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada Kepala Subbidang Pertanahan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar hasil telaahan dapat bermanfaat; 5) Memberikan saran berdasarkan pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatannya untuk disampaikan kepada Kepala Subbidang Pertanahan; 6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan/pimpinan unit organisasi berdasarkan ketentuan/peraturan yang berlaku baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 3
14 IV. Kebutuhan Tenaga Pendukung Ahli dan Kualifikasi Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Jasa Individual Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil kerja. Kualifikasi Jasa Tenaga Pendukung Ahli Analis Ekonomi terdiri dari: a. Kualifikasi Umum 1. Pendidikan S1 Akuntansi dengan IPK minimal 2.75 dari skala 4; 2. Memiliki motivasi kerja yang baik; 3. Memiliki pengalaman kerja yang mendukung bidang analisis ekonomi bidang pertanahan; 4. Menguasai Ms. Office ( word, excel, power point); 5. Memiliki kemampuan presentasi yang baik; 6. Mampu bekerja independent dan efektif bekerja dalam tim; 7. Memiliki pengalaman bekerja minimal selama 2 tahun di kementerianllembaga. b. Kualifikasi Administrasi Persyaratan administrasi Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi adalah: Ijazah, Transkrip nilai, daftar riwayat hidup, fotocopy KTP, dan fotocopy NPWP, dan fotocopy Rekening Koran. V. Periode Penugasan Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 11 (dua belas) bulan efektif kalender. VI. Pembebanan Biaya Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analisis Ekonomi tersebut dibebankan kepada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Urusan Perumahan (Kegiatan 2527), Anggaran Pendapatan dan 8elanja Negara Kementerian Negara Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran a.n PIt. Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan KPS ~an Hotman Sidauruk 4
15 ., KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI (CARAKA) PADA KEASDEPAN PERUMAHAN, PERTANAHAN DAN KPS ASISTEN DEPUTI PERUMAHAN, DAN KPS PERTANAHAN TAHUN ANGGARAN 2015
16 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Tenaga Pendukung Administrasi (Caraka) Pada Keasdepan Perumahan, Pertanahan dan KPS I. Pendahuluan Persoalan penyediaan hunian layak di Indonesia bukan hanya terbatas pada minimnya supply melainkan sulitnya aksesibilitas masyarakat untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Aksesibiltas tersebut terkait dengan kemampuan dan preferensi masyarakat untuk mengalokasikan dana yang dimiliki bagi pemenuhan tempat tinggalnya.oengan memahami kondisi demikian, pemerintah harus mampu memberikan kemudahan aksesibilitas terhadap hunian layak agar tidak ada lagi masyarakat yang bertempat tinggal pada hunian dengan kualitas rendah. Pemerintah dituntut untuk lebih inovatif dalam mengembangkan pola pembiayaan perumahan yang berpihak pada kepentingan masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah. Pemerintah juga tetap melaksanakan program pembangunan perumahan lainnya melalui program perbaikan kualitas hunian, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, OAK perumahan, dan lain sebagainya. Keseluruhan pelaksanaan program ini terkait dengan berbagai KlL dimana dalam pelaksanaannya menuntut peran aktif dari pemerintah daerah. Oalam tataran Kementeriaan Koordinator, Kemenko Bidang Perekonomian, tugas Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan, dan KPS bertugas menyinergikan seluruh program terkait agar pelaksanaanya dapat dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Selain itu, pemantauan dan evaluasi terkait kebijakan pembiayaan pembangunan perumahan merupakan hal penting yang perlu dilakukan agar menyempurnakan kebijakan yang diambil selanjutnya. Oengan kondisi formasi Jabatan Fungsional Umum pada Asdep Perumahan, Pertanahan, dan KPS pada saat ini belum dapat terpenuhi dari PNS/CPNS di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sehingga penambahan Pegawai Tenaga Pendukung Analisis Ekonomi Pada Bidang Perumahan Formal, Kementerian Koordintator Bidang Perekonomian merupakan 2
17 ,. suatu kebutuhan untuk membantu proses koordinasi, sinkronisasi, monitoring dan evaluasi terhadap persoalan implementasi kebijakan. II. Tujuandan Sasaran 2.1. Tujuan Membantu tugas Asdep Perumahan, Pertanahan dan KPS dalam hal administratif dan pengumpulan data/informasi secara berkelanjutan melalui pemantauan dan evaluasi, sinkronisasi dan koordinasi serta sosialisasi kebijakan perumahan formal Sasaran (1) Teridentifikasinya kondisi dan permasalahan pembangunan perumahan, pertanahan, KPS di Indonesia; (2) Tersusunnya rekomendasi dan materi untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi dan perbaikan perencanaan kebijakan perumahan, pertanahan dan KPS dalam hubungannya dengan pembangunan perkotaan di Indonesia; (3) Melakukan sosialisasi awal rekomendasi perumahan, pertanahan dan KPS secara berkelanjutan, bagi pemerintah pusat dan daerah serta pelaku pembangunan Keluaran Keluaran yang dihasilkan berupa hasil analisis kebijakan di bidang perumahan formal di Indonesia yang menjadi bagian dari laporan kegiatan perumahan, pertanahan, dan kerjasama pemerintah swasta. III. RuangLingkupPekerjaan 1) Menerima, mencatat dan menyortir surat masuk dan surat keluar, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pencarian. 2) Menyiapkan lembar verbal pada kegiatan korespondensi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memudahkan pengendalian. 3) Menginventarisir, menyiapkan dan memelihara alatlbahan/datal informasi/dokumen kerja terkait kegiatan Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan Kerja Sarna Pemerintah Swasta sesuai dengan 3
18 instruksi/disposisi dari atasan untuk mempermudah pencarian dan pendistribusian; 4) Melakukan tugas pengadministrasian umum dan keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk menunjang kelancaran administrasi; 5) Mengelola kebutuhan kerumahtanggaan Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan Kerja Sama Pemerintah Swasta sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan; 6) Membantu mengelola penerimaan tamu Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan Kerja Sama Pemerintah Swasta sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan; 7) Membuat laporan berdasarkan hasil kerja untuk disampaikan kepada pimpinan yang berwenang; 8) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. IV. Kebutuhan Tenaga Pendukung Administrasi (Caraka) pada Keasdepan Perumahan, Pertanahan dan KPS Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tenaga Pendukung Administrasi (Caraka) yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hastl kerja. Kualifikasi Tenaga Pendukung Administrasi (Caraka) terdiri dari: a. Kualifikasi Umum 1. Pendidikan Minimal SMA atau Sederajat; 2. Memiliki motivasi kerja yang baik; 3. Memiliki pengalaman kerja yang mendukung di bidang administrasi 4. Memiliki kemampuan presentasi yang baik; 5. Memiliki pengalaman bekerja minimal selama 2 tahun di kementerianllembaga. b. Kualifikasi Administrasi Persyaratan administrasi Tenaga Pendukung Administrasi (Caraka) adalah: Ijazah, daftar riwayat hidup, fotocopy KTP, dan fotocopy NPWP, dan fotocopy Rekening Koran. V. Periode Penugasan Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 11 (sebelas) bulan efektif kalender. 4
19 ...,. VI. Pembebanan Biaya Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Administrasi (Caraka) tersebut dibebankan kepada Kegiatan Koordinasi Pengembangan Urusan Perumahan, Pertanahan dan KPS (Kegiatan 2527). Anggaran Pendapatan dan 8elanja Negara Kementerian Negara Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran a.n Pit Asisten Oeputi Perumahan, Pertanahan dan KPS CyJ...1 Kabid Perumahan / Hotman Sidauruk 5
TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN PERTANAHAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN PERTANAHAN ASISTEN DEPUTI PERUMAHAN, PERTANAHAN DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG TEKNIS BIDANG MANAJEMEN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciTRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI TRANSPORTASI-06-1S
KOOE: TRANSPORTASI-06-09 TRANSPORTASI-06-10 TRANSPORTASI-06-11 TRANSPORTASI-06-12 TRANSPORTASI-06-13 TRANSPORTASI-06-14 TRANSPORTASI-06-1S KEMENTERIAN KOOROINATOR BIOANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian KERANGKA ACUAN KERJA Tenaga Pendukung Teknis Analis Pemanfaatan Ruang Bidang Kawasan Strategis Ekonomi Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKOOE: TELEMATIKA-D6-28 TELEMATI KA-D6-29 TELEMATIKA-D6-30 TELEMATIKA TELEMATIKA-06-32
KOOE: TELEMATIKA-D6-28 TELEMATI KA-D6-29 TELEMATIKA-D6-30 TELEMATIKA-06-31 TELEMATIKA-06-32 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMlAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI PADA ASISTEN DEPUTI
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG TEKNIS ANALIS SUMBER DAYA AIR (02.1) ASISTEN DEPUTI INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR TAHUN ANGGARAN 2018 KERANGKA ACUAN KERJA
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKEMENTERlAN KOORDlNATOR BlDANG PEREKONOMlAN. Kerangka Acuan Kerja. PEGAWAI TIDAK TETAP (Sl)DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINNYA (SLTA) BIDANG PANGAN
KEMENTERlAN KOORDlNATOR BlDANG PEREKONOMlAN Kerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (Sl)DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINNYA (SLTA) BIDANG PANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERf A (KAK) PTT (S1) dan
Lebih terperinciPEGAWAI TIDAK TETAP (S1) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINYA (SLTA/SMK) BIDANG KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KEMENTERlAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (S1) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINYA (SLTA/SMK) BIDANG KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN TAHUN ANGGARAN 2015 .. I
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta 10710 Telp: +62 21 345 6714; Fax: +62 21 345 6817 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-TENAGA PENDUKUNG SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-TENAGA PENDUKUNG SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciKerangka Acuan Kerja
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG TEKNIS PENGELOLAAN INFORMASI PADA BIDANG PROGRAM DAN TATA KELOLA (03.1) TAHUN ANGGARAN 2018 1 1. Latar Belakang Dalam rangka
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA. JI. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA UNIT LAYANAN PENGADAAN PENGUMUMANPENGADAANJASATENAGAPENDUKUNGPERORANGAN DEPUTI VI BARANG/JASA JI. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA KABUPATEN MALANG TAHUN 2011-2025 BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-RESEPSIONIS SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-RESEPSIONIS SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Lebih terperinciKerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (0111) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINNYA (SLTA) BIDANG PERKEBUNAN DAN HORTIKULTURA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (0111) DAN PEGAWAI TIDAK TETAP LAINNYA (SLTA) BIDANG PERKEBUNAN DAN HORTIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja. Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja Tenaga Pendukung Teknis Analis Hukum Bidang Penataan Ruang TAHUN ANGGARAN 2018 1 I. LATAR BELAKANG Pentingnya aspek kewilayahan dalam pembangunan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-11/M.EKON/08/ 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOM1AN REPUBLlK INDONESIA JI.Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Telp: Fax:
KODE: ROCAN-Ol KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOM1AN REPUBLlK INDONESIA JI.Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710 Telp: 021-3521981 Fax: 021-3521981 KERANGKA ACUAN KERJA PENYEDIA JASA PERORANGAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM) SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM) SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF TAHUN ANGGARAN 2018 1. LATAR BELAKANG KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-PRAMUBAKTI SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-PRAMUBAKTI SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Lebih terperinciKerangka Acuan Kerja
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja TENAGA PENDUKUNG TEKNIS BIDANG WORKING GROUP (WG) PENGEMBANGAN BATAM-BINTAN-KARIMUN (BBK) KERJASAMA EKONOMI INDONESIA SINGAPURA (04.1) TAHUN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciB U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H
1 B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEBUTUHAN PEGAWAITIDAK TETAP ASISTEN DEPUTI PENGMBANGAN INDUSTRl MANUFAKTUR TAHUN ANGGARAN 2015
KERANGKA ACUAN KEBUTUHAN PEGAWAITIDAK TETAP ASISTEN DEPUTI PENGMBANGAN INDUSTRl MANUFAKTUR TAHUN ANGGARAN 2015 Kernenterian Unit Eselon [ Program Hasil Urnt Eselon D Kegiatan Kementerian Koordinator Bidang
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-TENAGA PENGEMUDI SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMDER DAYA MANUSIA (SDM)-TENAGA PENGEMUDI SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENGADAAN TENAGA PENDUKUNG/ PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT) PADA ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF TAHUN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA HARIAN DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF NOMOR 6 TAHUN
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG
Menimbang : GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK JABATAN STAF KHUSUS DAN STAF PRIBADI GUBERNUR JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XXXII BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 633 Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,
WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1377 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKUALIFIKASI DAN PERSYARATAN BAGIAN ASISTEN APOTEKER
1. Pendidikan minimal D III Farmasi KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN BAGIAN ASISTEN APOTEKER 8. Foto Copy STRTTK ( * ) 9. Foto Copy KTP 10. Foto Copy Surat Pencari Kerja dari Depnaker 11. Foto Copy SKCK dari
Lebih terperinciBUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
Lebih terperinciINFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL
Contoh Informasi Faktor Jabatan Struktural INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL Nama Jabatan : Asisten Deputi Kesejahteraan Sumber Daya Manusia Aparatur, Kedeputian Sumber Daya Manusia Aparatur, Kementerian
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI
TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI Pasal 721 Badan Pembinaan Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA KOORDINATOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 14 /KPTS/013/2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 14 /KPTS/013/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN JALAN TOL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMITE PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS (KPPIP)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMITE PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS (KPPIP) Mei 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMITE PERCEPATAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (51) BIDANG
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (51) BIDANG KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PTT (51) Bidang Kehutanan I. Pendahuluan Asisten
Lebih terperinciLaporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat
Laporan Capaian Target Indikator Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat SS Indikator Target (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.28, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH. Satu Peta. Tingkat Ketelitian. Kebijakan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU
Lebih terperinci2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.33, 2015 ADMINISTRASI. Sekretariat. Kabinet. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Dinas
BAB X DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 180 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN : 2002 NOMOR : 31 KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542
-203- Bagian Keempat Sekretariat Menteri Sekretaris Negara Pasal 542 (1) Sekretariat Menteri Sekretaris Negara dipimpin oleh Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 dan Pasal
Lebih terperinciKUALIFIKASI DAN PERSYARATAN BAGIAN ASISTEN APOTEKER
1. Pendidikan minimal D III Farmasi 4. Surat Keterangan Sehat Terbaru BAGIAN ASISTEN APOTEKER 6. Foto Copy IjazahTerakhirDilegalisir 7. Foto Copy TranskripNilaiDilegalisir 8. Foto Copy STRTTK yang masih
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum
Lebih terperinciKeputusan Presiden No. 101 Tahun 2001 Tentang : Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Menteri Negara
Keputusan Presiden No. 101 Tahun 2001 Tentang : Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Menteri Negara Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa dalam rangka mendukung
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA CIMAHI
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG TIM KERJA PERCEPATAN PENGADAAN TANAH UNTUK INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI RESEPSIONIS KOMITE PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS (KPPIP)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN TENAGA PENDUKUNG ADMINISTRASI RESEPSIONIS KOMITE PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS (KPPIP) Februari 2016 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN TENAGA PENDUKUNG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 40 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 40 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 183 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA
Lebih terperinciBerdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)
Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Formulir C LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian Koordinator
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA KOORDINATOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Neg
No.1356, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Jabatan Staf Khusus. Staf Pribadi. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF KHUSUS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB X STAF AHLI. Pasal 833. Pasal 834. Pasal 835
- 344 - BAB X STAF AHLI Pasal 833 Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Sekretaris Negara dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Lebih terperinciKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.1 Tahun 2000 Tentang : Organisasi Dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.1 Tahun 2000 Tentang : Organisasi Dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Lingkungan Hidup MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KETAHANAN
Lebih terperinciBerdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)
Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C) Formulir C LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian Koordinator
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT KETELITIAN PETA SKALA 1:50.000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciBUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI JEPARA NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN JEPARA
copy KEPUTUSAN BUPATI JEPARA NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN JEPARA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membantu Presiden dan Wakil Presiden
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan dukungan staf, pelayanan administrasi, dan dukungan
Lebih terperinci