BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Bab ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai obyek dalam penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Bab ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai obyek dalam penelitian"

Transkripsi

1 33 BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Bab ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai obyek dalam penelitian ini yaitu iklan televisi Djarum Black, yang meliputi company profile PT. Djarum sebagai mother brand, deskripsi produk Djarum Black yang diikuti dengan deskripsi iklan Djarum Black di Indonesia. Deskripsi obyek penelitian ini bersumber dari beberapa sumber internet, antara lain dari website PT. Djarum diakses 10/05/2011, website ttp:// yang diakses 10/05/2011, serta beberapa sumber yang lain untuk menunjang data dari dua website tersebut. A. Sejarah PT. Djarum PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna). Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan yang membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran. Pada awalnya dengan hanya 70 rol tangan, Djarum mulai memasarkan merek pertamanya yaitu Djarum selama tahun Rempah - rempah asli khas perusahaan

2 34 campuran terbukti cepat populer dan disukai banyak orang. Kesuksesan itu kemudian berdampak pada penambahan karyawan dan peralatan baru. Kotak Adjaib merupakan merek kedua dari Djarum. Setelah kebakaran yang hampir memusnahkan seluruh perusahaan pada tahun 1963 dan meninggalnya Oei tidak lama kemudian, Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Selain memodernisasikan peralatan di pabriknya Djarum juga menambahkan campuran pada kretek barunya dan menciptakan merek baru. Pada akhir an dan awal 1970-an, Djarum juga menyadari kebutuhan untuk memodernisasi manajemen dan mulai merekrut manajemen yang profesional. Perusahaan menyewa ahli dari luar negeri untuk melatih, dan juga mulai mengadopsi teknik-teknik pemasaran modern. Pada tahun 1970, perusahaan mendirikan tempat penelitian dan pusat pengembangan sendiri untuk menghasilkan campuran kretek terbaru. Djarum juga mulai mengadaptasi mesin yang digunakan untuk memproduksi rokok putih untuk digunakan dengan campuran kretek. Pada tahun 1976, Djarum telah berhasil meluncurkan merek pertama buatan mesin yaitu Djarum Filter. Pada saat itu, Djarum menjadi perusahaan pertama Indonesia yang berani untuk menggali potensi pasar Internasional. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengekspor merek - dan menciptakan campuran dan merek khusus untuk pasar ekspor. Pada saat itu, pasar domestik telah mengalami pergeseran yang dramatis. Pergeseran tersebut berupa bergesernya dominasi penjualan tembakau untuk rokok putih ke rokok kretek. Pergeseran tersebut terjadi

3 35 karena kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh rezim Suharto setelah berkuasa pada tahun Pada akhir dekade itu, penjualan rokok kretek telah melampaui penjualan rokok putih untuk pertama kalinya. Pada tahun 1990-an, kretek menyumbang lebih dari 90 persen dari seluruh penjualan rokok dan kretek menjadi identik dengan budaya Indonesia. Pada awal 1980-an, Djarum mengeluarkan beberapa merk baru dan salah satunya adalah Djarum, hal tersebut membuat Djarum semakin kokoh berdiri. Pada akhir dekade 1980an, Djarum menjadi merek dengan tingkat penjualan tertinggi di dalam negeri, membawa Djarum ke nomor satu di depan saingan utamanya yaitu Sampoerna, Bentoel, dan Gudang Garam. Jatuhnya Suharto pada tahun 1998 merupakan era baru bagi perusahaan ini, hal itu dikarenaan banyak perusahaan rokok dijalankan oleh kalangan keluarga Soeharto dan kroni kroninya. Setelah krisis moneter dan jatuhnya Soeharto pada tahun 1998 banyak perusahaan milih keluarga Soeharto dan kroninya yang ditutup dan kemudian dijual oleh mereka. Arus yang kuat pada perkembangan indutri ini memberikan perusahaan sumber daya untuk memulai diversifikasi drive baru yang jarang terjadi di industri, di mana sebagian besar pesaingnya termasuk Djarum seperti yang terjadi pada era sebelumnya, telah memfokuskan Djarum secara eksklusif pada pasar rokok kretek secara khusus. Djarum yang saat ini dipimpin oleh Budi Hartono dan Bambang Hartono selalu konsisten dalam mempertahankan kekuatan pasarnya. Hal itu

4 36 dibuktikan dengan pangsa pasar dari tahun ke tahun selalu menduduki sepuluh besar sesuai dengan yang terpapar pada tabel 4. TABEL 4 Urutan pangsa pasar produsen rokok Indonesia Urutan Produsen Rokok Pangsa Pasar ( % ) HM Sampoerna HM Sampoerna dan Philip Morris ,3 3 Gudang Garam ,1 4 Djarum ,4 5 Nojorono ,7 6 Bentoel Philip Morris Indonesia ,7 9 BAT Indonesia Lain lain ,8 Sumber: detikfinance.com dan Euromonitor 2007, Jardin Fleming Research, Bird 2002( diakses 02/02/2011) Seiring perkembangan jaman dan semakin besarnya industri rokok Djarum, secara berkesinambungan Djarum semakin melebarkan sayapnya dan memanjakan konsumen baik itu di pasar domestik ataupun pasar internasional yang memang sejak lama telah dilakukan oleh Djarum. Hal itu sesuai dengan vidi dan misi Djarum sepeti tertulis di bawah ini

5 37 Visi PT Djarum: Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen/perokok. Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia. Misi PT Djarum: Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok secara global. TABEL 5 Pembagian Pasar Domestik dan Internasional Pasar Domestik Djarum Super Djarum 76 Djarum Coklat Djarum Istimewa LA Lights LA Menthol Lights Djarum Black Djarum Black Cappucino Djarum Black Tea Djarum Black Menthol Pasar Internasional Djarum Spesial Djarum Black Djarum Black Supersmooth Gold Seal Djarum Cheery Djarum Supersmooth Djarum Black Menthol Supersmooth Djarum Spice Island LA Lights Djarum Splash

6 38 Cigarilos Gold Seal Dos Hermanos Djarum Super Djarum Vanilla Djarum Bali Hai Sumber: diakses 10/05/2011 Djarum Menthol Berangkat dari visi dan misi tersebut, Djarum selalu memproduksi beragam produk dengan pasar utama domestik yang kemudian disusu; pasar internasional, produk dari pasar domestik dan internasional tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Djarum Black merupakan salah satu produk Djarum yang telah sukses mendapatkan pasar baik secara domestik maupun di pasar Internasional. Salah satu produk varian rokok Djarum yang telah sukses baik secara Domestic maupun International adalah Djarum Black. B. Produk Djarum Black di Indonesia Djarum Black adalah salah satu produk rokok kretek yang diproduksi oleh PT. Djarum. Selain itu Djarum Black merupakan rokok kretek filter yang dikenal dengan rasa pedasnya, rasa berani dan aroma cinamon. Djarum Black mempunyai komposisi tembakau alami terbaik dan cengkeh yang dikombinasikan dengan ramuan yang dirancang khusus untuk menambah rasa pedas dan khas pada produk rokok ini. Djarum Black adalah rokok kretek pertama yang memiliki fitur bungkus kertas hitam. Di Indonesia, penggunaan kertas hitam oleh Djarum Black merupakan sebuah inovasi tersendiri bagi rokok ini, bagi Djarum Black inovasi ini menjadikan produk ini sebagai pengguna kertas hitam pertama di Indonesia. Warna hitam pada kertas Djarum

7 39 Black kemudian juga menjadi ciri khas tersendiri bagi produk ini, dari produk kemasan hingga rokok berciri khaskan warna hitam. Kertas hitam yang terdapat pada setiap batang Djarum Black sendiri mengandung rasa manis kecap, dibumbui dengan rempah rempah asli yang berupa cengkeh, kapulaga, dan kayu manis dari setiap daerah di Indonesia. Komposisi seperti inilah yang menyebabkan Djarum Black menjadi rokok yang mempunyai rasa manis dalam setiap balutan warna hitamnya. Packaging Djarum Black, sesuai dengan namanya, pasti didominasi oleh warna hitam. Hal itu dikarenakan selain karena alasan nama tersebut, packaging yang berwarna hitam ini juga semakin menguatkan kekuatan dari produk Djarum Black. Pembuktian kekuatan itu dapat dilihat dari bagaimana ia menciptakan inovasi dengan membuat kertas linting yang biasanya selalu berwarna putih, namun dalam produk Djarum Black, ia menggunakan kertas linting yang berwarna gelap (hitam), ini merupakan keunikan tersendiri bagi dunia industri rokok. Packaging yang didominasi oleh warna hitam ini membuat produk menjadi lebih elegan dan berkesan eksklusif. Warna hitam sendiri dalam pemahaman mengenai respon psikologi warna mempunyai pemahaman yaitu elegance dan sophiticasted hal tersebut sesuai dengan prinsip Djarum Black yaitu sophistication, modernity and boldness, sehingga tak heran jika Djarum Black menempatkan posisinya berada di golongan ekonomi menengah ke atas. Djarum Black memang sudah menentukan siapa konsumennya mereka adalah orang-orang dengan golongan menengah ke atas, baik anak muda

8 40 maupun sampai dengan orang tua. Golongan golongan ini sangat senang diperhatikan, ingin punya banyak teman, aktif dalam berbagai kegiatan dan yang pasti kelompok ini sangat menikmati hidup, namun tidak menutup kemungkinan juga kalau mereka yang berada di golongan menengah ke bawah juga ingin menikmati rokok Djarum Black karena mereka ingin dilihat eksistensinya. Sebelum masuk ke pasar Indonesia, Djarum Black telah berhasil merambah pasar dunia karena memang pada awalnya Djarum Black dibuat khusus untuk pasar internasional.. Amerika Serikat adalah pasar pertama yang dituju oleh Djarum Black pada tahun Namun sukses besar di Amerika ini hanya dapat bertahan hingga tahun 2009, Djarum Black harus menarik produknya dan menghentikan pemasaran ke Amerika Serikat karena adanya sebuah aturan baru dari pemerintah setempat yang melarang rokok berasa chocolate, vanilla, clove dan rasa yang lain kecuali rokok menthol untuk di konsumsi oleh warga Amerika Serikat. Regulasi pemerintah Amerika Serikat atas rokok berasa tidak menyurutkan pasar Djarum Black di pasar internasional.

9 41 GAMBAR 1 Produk Djarum Black Sumber: Setelah sukses merambah pasar dunia bahkan berhasil menggeser popularitas rokok rokok Djarum sebelumnya, Djarum Black pada tahun 2001 kemudian mulai masuk ke pasar Indonesia. Yang membedakan Djarum Black untuk pasar domestik dan pasar internasional adalah jumlah batang rokok per bungkusnya, seperti terlihat pada gambar 1, Djarum Black untuk pasar domestik setiap bungkusnya berisikan 16 batang kretek filter sedangkan untuk pasar internasional setiap bungkusnya berisikan 20 batang kretek filter. Di sinilah perjalanan Djarum Black dimulai di tanah air, pada awalnya menurut Raymond Portier selaku Brand Manager Djarum Black, mengungkapkan bahwa Membangun brand ini memang butuh waktu dan tidak ada yang instan. Pada saat itu, iklan Djarum Black memang diterima dengan baik oleh masyarakat, namun tidak demikian untuk produknya. ( sumber: detiker.com diakses 09/02/2011 )

10 42 Memang bukan perjalanan yang mudah untuk produk ini agar dapat masuk dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Butuh perjuangan dan strategi yang jitu untuk memasarkan dan mengenalkan rokok ini ke masyarakat. Pada awalnya iklan Djarum Black memang sudah dikenal dan diterima dengan baik oleh masyarakat namun tidak begitu dengan produknya, produk Djarum Black masih sangat sulit untuk mendapatkan pasar di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan oleh Djarum Black untuk mendapatkan pasar, mengingat pasar utama Djarum Black adalah golongan menengah ke atas baik muda ataupun tua dan sesuai dengan penjelasan di atas kalau mereka adalah golongan yang ingin punya banyak teman, aktif dalam berbagai kegiatan dan menikmati hidup maka salah satu upaya yang dilakukan Djarum Black dalam mendapatkan konsumen ataupun merangkul konsumen untuk membangun serta membesarkan brand ini adalah dengan melakukan event khusus dengan sebuah konsep kreatif dan inovatif sesuai dengan konsep Djarum Black. Brand Activities tersebut antara lain adalah: 1. Activities in the Automotive Sector: a. Djarum Black Autoblackthrough: Event ini merupakan event tahunan yang diadakan oleh Djarum Black, event ini merupakan sebuah ajang kompetisi nasional memodifikasi mobil, pemikiran inovatif dan kreatif menjadi patokan dalam event yang ditujukan pada para pencinta otomotif ini.

11 43 b. Djarum Black Motodify: Sama halnya dengan Djarum Black Autoblackthrough, yang membedakan hanyalah event ini merupakan ajang memodifikasi motor tingkat nasional. c. Djarum Black Night Slalom: Kompetisi ini merupakan kompetisi nasional yang berlangsung pada malam hari dan telah masuk dalam kalender di seri Kejuaraan Nasional Rally IMI. 2. Creative Activities: a. The Djarum Black Innovation Awards: Acara ini merupakan acara dimana Djarum Black memberikan penghargaan kepada setiap individu yang mampu membuat ide ide inovati dan kreatif yang relevan dalam kehidupan sehari hari. b. Djarum Black Urban Art: Acara ini bertujuan untuk mengakui ide-ide kreatif khususnya di bidang desainer, grafiti dan seni vektor.

12 44 3. Community Activities: a. Djarum Black Community: Djarum Black Community ini telah tersebar diseluruh negeri, komunitas ini bergerak untuk mengurusi penjualan produk, merchandise dan events. b. Djarum Black Car Community: Djarum Black Community adalah sekumpulan pecinta mobil yang tersebar di seluruh tanah air. c. Djarum Black Motor Community: Djarum Black Motor Community adalah sekumpulan pecinta motor yang tersebar di seluruh tanah air. 4. Activities in the Entertainment Category: a. Djarum Black Slimznation: Event berupa acara clubbing dari cafe ke cafe dengan menghadirkan DJ nasional maupun internasional. Selain melakukan berbagai event, Djarum Black juga beberapa kali mendapatkan penghargaan seperti:

13 45 1. Autobild Award 2008: Penghargaan untuk mengakui upaya Djarum Black sebagai dealer nonmobil untuk mendukung dan mengembangkan Otomotif Indonesia (Djarum Black Car Community & Djarum Black Motor Community). 2. New Wave Marketing Award 2008 (Markplus): Sebagai salah satu merek yang paling berhasil dalam mengintegrasikan pemasaran online dan offline. Selain memanfaatkan event event yang Djarum Black lakukan, yang paling penting dalam kegiatan marketing ini adalah melakukan kegiatan periklanan untuk mengkomunikasikan produk Djarum Black baik secara Below The Line maupun Above The Line. Kegiatan periklanan bagi Djarum Black merupakan kegiatan yang paling efektif dan penting untuk menjangkau khalayak luas, hal ini terbukti pada sejarah awal Djarum Black di Indonesia dimana masyarakat lebih mengenal dan menerima iklan Djarum Black daripada produknya. C. Iklan Televisi Djarum Black di Indonesia Iklan televisi rokok di Indonesia menjadi sebuah fenomena tersendiri, di Indonesia iklan rokok hanya boleh tayang pada jam hingga Hal ini dikarenakan karena adanya regulasi pemerintah untuk melindungi kesehatan warga negara Indonesia. Regulasi waktu tayang iklan rokok juga berlaku pada regulasi konten iklan rokok. Regulasi aturan periklanan dari pemerintah no 19 tahun 2003 tentang Pengangaman Rokok bagi Kesehatan

14 46 menyebutkan bahwa dalam Pasal 17 dijelaskan mengenai bentuk larangan yang ada dalam setiap konten iklan seperti pada penjabaran aturan di bawah ini, larangan dalam konten iklan tersebut antara lain adalah 1. Merangsang atau menyarankan orang untuk merokok. 2. Menggambarkan atau menyarankan bahwa merokok memberikan manfaat bagi kesehatan. 3. Memperagakan atau menggambarkan dalam bentuk gambar, tulisan atau gabungan keduanya, bungkus rokok, rokok atau orang sedang merokok atau mengarah pada orang yang sedang merokok. 4. Ditujukan terhadap atau menampilkan dalam bentuk gambar atau tulisan atau gabungan keduanya, anak, remaja, atau wanita hamil. 5. Mencantumkan nama produk yang bersangkutan adalah rokok. Adanya regulasi pemerintah mengenai bentuk konten iklan tersebut membuat setiap konten iklan harus lebih kreatif dalam menyajikan iklannya. Iklan harus bisa menarik konsumen dan iklan harus bisa masuk dalam benak konsumen selain itu yang utama adalah agar konsumen tetap tahu bahwa iklan tersebut adalah iklan rokok walaupun dalam konten tersebut tidak dijelaskan bahwa yang dijual dalam ikaln tersebut adalah rokok. Untuk mengatasi semua itu Djarum Black membutuhkan sebuah agency periklanan yang berkompeten dalam kegiatan periklanan untuk mengkomunikasikan produknya.

15 47 Kesuksesan Djarum Black juga tidak bisa lepas dari kesuksesan sebuah agency periklanan yang mengurusinya. Untuk menangani semua program kampanye periklanan, Djarum Black menunjuk MACS909 sebagai agency periklanan mereka. Menurut data Nielsen Company, untuk mengurusi program kampanye Djarum Black pada tahun 2010 Djarum Black mengeluarkan dana untuk belanja iklan sebesar 21 Milyar, meningkat 91% dari tahun 2009 pada kuartal ke IV ( diakses 06/02/2011). Sejak diluncurkan pada tahun 2001, seri iklan Djarum Black telah menjadi identik dengan sebuah inovasi dan kreatif. Reputasinya sebagai merek cerdas, unik dan kreatif dengan cepat mendapatkan popularitas antara orangorang modern. Inovasi semacam ini sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh Djarum Black, penggunaan black paper yang ada dalam setiap batang Djarum Black di mana Djarum Black merupakan sebuah merek rokok kretek pertama yang menggunaan kertas hitam pertama di Indonesia. Sesuai yang tertuang pada Brand Solution pada catatan MACS909, dalam menjalankan kegiatan periklanannya Djarum Black selalu berprinsip pada dua point solusi permasalahan pada merek: 1. Ciptakan sebuah keadaan di mana dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan: hidup terasa hambar tanpa Black 2. Kembangkan personalitas yang menjadi inspirasi bagi target konsumen: Full Imagination

16 48 Melihat pemaparan dua point solusi permasalahan Djarum Black di atas, Djarum Black di sini berusaha untuk mengaplikasikan dan menguraikan pemaknaan unsur Black dalam kehidupan sehari - hari melalui sebuah imajinasi yang inovatif dan kreatif. Pemaknaan kedua unsur tersebut didasarkan pada konsep periklanan Djarum Black yaitu inovatif dan kreatif yang dipadukan dengan ciri khas Djarum Black sebagai produk yang secara fisik mempunyai ciri khas warna hitam. Pengertian inovatif dan kreatif sendiri dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah inovatif berati bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru, bersifat pembaruan atau kreasi baru. Sedangkan kreatif dalam kamus besar Bahasa Indonesia berati memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan, bersifat atau mengandung daya cipta. Dari pengertian di atas, inovatif yaitu pemikiran atau penciptaan sesuatu atau ide yang baru baik itu sebagai penggagas maupun memperbarui sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baru dan berbeda. Kreatif yaitu dapat menciptakan sesuatu dengan kemampuan diri seseorang mengembangkan kecerdasan dan imajinasi untuk melakukannya. Sejak awal berdirinya Djarum Black di Indonesia pada tahun 2001 konsep inovatif dan kreatif adalah sebuah sebagai konsep utama iklan televisi Djarum Black. Sampai saat ini Djarum Black telah mengeluarkan sepuluh versi iklan dihitung dari awal berdirinya tahun 2001 hingga Februari Semua iklan tersebut terbagi dalam tiga tag line atau tema turunan yaitu Full of Imagination, Think Black dan Black, it is. Setiap tema atau tag line iklan televisi tersebut mempunyai maksud dan ciri yang berbeda beda. Karena

17 49 adanya regulasi mengenai konten iklan rokok seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka dalam setiap konten iklan rokok Djarum Black mengandung konten yang cukup kontekstual dan tematik dari setiap versinya tanpa menunjukkan bentuk produknya. Tema yang tertuang dalam tiga tag line tersebut dapat dilihat pada contoh dibawah ini: 1. Full of Imagination ( ) Beach Pylox No Black No Game Catur Full of Imagination merupakan tag line atau tema Djarum Black pertama yang Djarum Black sajikan untuk iklan televisi mereka. Dalam tema ini yang ditonjolkan adalah sebuah imajinasi melalui warna hitam, seperti halnya yang nampak pada setiap versinya. 2. Think Black ( ) No Black No Soul I Fell Good Zorro Ultah Pacar Portrait Putus Think Black merupakan tag line atau tema iklan Djarum Black ke dua. Masih menyangkut mengenai imajinasi, tema ini ingin menonjolkan pemikiran dan pengaplikasian sebuah imajinasi secara kreatif dan inovatif.

18 50 3. Black, it is ( ) Music Menyeberang Jalan Tema ini merupakan keberanian Djarum Black untuk mengkomunikasikan bahwa Djarum Black telah menguasai segalanya, baik lewat musik atapun komunitas komunitas automotive yang cukup inovatif dan kreatif dari komunitas Djarum Black. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya komunitas di berbagai belahan Indonesia dengan label Djarum Black terutama di perkotaan. Tema tema di atas merupakan sebuah payung besar dalam menjalankan kampanye periklanan Djarum Black dan diterapkan pada setiap versi iklan yang di buat baik itu iklan cetak ataupun iklan televisi.

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk menyebabkan setiap perusahaan harus dapat memberikansuatu strategi yang berbeda dari perusahaan lain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste), produknya unik, konsumen loyal, bersifat konsumtif, segmen pasar usia produktif dan maskulin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi ini pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi ini pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data untuk penulisan skripsi ini pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta. 3.2 Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha tidak lepas dari persaingan bisnis antar perusahaan. Untuk mempertahankan kredibilitas perusahaan yang telah lama berdiri dari munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian semakin akrab oleh khalayak, khalayak disini juga menjadi saksi atas perkembangan teknologi di dunia pertelevisian saat ini. Tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika

BAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dikerenakan pesatnya perkembangan pasar bebas. Situasi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini dikerenakan pesatnya perkembangan pasar bebas. Situasi persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, hal ini dikerenakan pesatnya perkembangan pasar bebas. Situasi persaingan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri rokok di Indonesia saat ini terbagi menjadi beberapa jenis kategori produk, antara lain Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. market share tinggi. Bab ini juga berisi penjelasan tentang sales promotion. A. Sekilas Tentang Djarum Black

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. market share tinggi. Bab ini juga berisi penjelasan tentang sales promotion. A. Sekilas Tentang Djarum Black BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan sekilas tentang Djarum Black, berkaitan dengan profil Djarum Black dan keberadaannya di pasar yang memiliki market share tinggi. Bab ini

Lebih terperinci

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild

Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri Rokok Kelas Mild Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Research Report http://repository.ekuitas.ac.id Internal Research 2016-01-08 Aktivitas Integrated Marketing Communications Terhadap Brand Image Untuk Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam rencana pengembangan industri kreatif Indonesia tahun 2025 yang dirumuskan oleh Departemen Perdagangan RI dijelaskan adanya evaluasi ekonomi kreatif. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 milimeter (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan rokok gudang garam yang menawarkan produknya ke pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Hal ini menuntut

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Merek paling mudah dikenali dari identitas fisiknya yang berbentuk visual seperti nama merek, by line (uraian merek), tag line (slogan), penyajian grafis merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen yang semakin teliti untuk memilih produk yang akan dibeli, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut melakukan berbagai upaya untuk meraih pangsa pasar konsumen. Konsumen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dimata khalayaknya demi memenangkan persaingan dagang dengan kompetiror

Lebih terperinci

bidang bisnis. Situasi ini mengharuskan pihak manajemen tertinggi sebuah

bidang bisnis. Situasi ini mengharuskan pihak manajemen tertinggi sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia secara garis besar memang belum benar-benar pulih sejak terjadi krisis moneter sekitar tujuh tahun yang lalu, hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

28 Universitas Indonesia

28 Universitas Indonesia BAB 3 GAMBARAN INDUSTRI, GAMBARAN UMUM PERRUSAHAAN, DAN KOMUNIKASI PEMASARAN LA LIGHTS 3.1 Gambaran Industri Merokok sudah merupakan gaya hidup bagi sebagian masyarakat Indonesia, kebutuhan akan rokok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan industri rokok di Indonesia tidak terlepas dari dukungan berbagai faktor yang ada di dalamnya, salah satunya adalah kondisi sosial budaya masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang kita telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan berkembang pesatnya teknologi. Perkembangan teknologi ini juga membawa dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai

BAB I PENDAHULUAN. pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di perusahaan rokok yang semakin pesat di dunia khususnya di Indonesia menyebabkan banyaknya penguna rokok mulai dari kalangan

Lebih terperinci

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah TUGAS LAPORAN Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Proses Bisnis (APB) Disusun Oleh : Nama : Andrian Ramadhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Gudang Garam Tbk. PT Gudang Garam Tbk yang selanjutnya disebut Gudang Garam adalah sebuah perusahaan rokok populer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai penyampai pesan produsen mengenai suatu produk tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap orang. Makanan menjadi sumber energi untuk melakukan segala aktivitas, karena dalam makanan terdapat komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana relevansi keduanya, dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Suatu rangsangan atau stimulus yang didapat pada diri seseorang akan menghasilkan suatu efek dari rangsangan atau stimulus tersebut. Pada teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap pemakai bahasa dalam suatu masyarakat bahasa saling mengerti. Bahasa dan masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. yang memberikan keuntungan. Saat ini mobil klasik dalam kondisi prima, memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. yang memberikan keuntungan. Saat ini mobil klasik dalam kondisi prima, memiliki BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Djogja Retrodiningrat Memiliki dan merawat mobil klasik menjadi hobi beberapa kalangan. Bahkan tak jarang yang menjadikan hobi ini sebagai peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dilakukan oleh kaum pria saja melainkan kaum wanita juga tidak

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dilakukan oleh kaum pria saja melainkan kaum wanita juga tidak Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan jaman yang semakin modern, merokok tidak hanya dilakukan oleh kaum pria saja melainkan kaum wanita juga tidak mau

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula

BABI PENDAHULUAN. alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula BAB 1 PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alamnya. Di era industri yang terus berkembang, Indonesia turut pula mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan senantiasa terjadi terus menerus dalam proses perkembangan suatu negara yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan merokok ini sudah menjadi kegiatan umum dan meluas dikalangan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan produk dalam industri di Indonesia akibat munculya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan produk dalam industri di Indonesia akibat munculya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan produk dalam industri di Indonesia akibat munculya berbagai produk sejenis maupun tidak sejenis yang ditawarkan dengan berbagai merek, menjadikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi dan hiburan secara instan menjadi salah satu

Lebih terperinci

perilaku. Dalam memutuskan merek apa yang akan dibeli, atau toko mana untuk

perilaku. Dalam memutuskan merek apa yang akan dibeli, atau toko mana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman, yaitu ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga penyampaian informasi menjadi lebih mudah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada dasarnya, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

PR. MUSTIKA TOBACCO INDONESIA

PR. MUSTIKA TOBACCO INDONESIA PR. MUSTIKA TOBACCO INDONESIA Desa Gempolsari No. 15 RT 04 RW 01 Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Indonesia Telp. (031) 8958566 SEKILAS MUSTIKA PR. Mustika Tobacco Indonesia (MTI) merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat ketat karena setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat menciptakan produk yang diminati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini yang semakin berkembang membuat peluang yang semakin bertumbuh dan memberi tantangan dalam dunia bisnis di Dunia. Dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Kesimpulan berikut diambil berdasarkan pemaparan uji deskriptif dan analisa dua jalur : 4.1.1. Komposisi Responden Antara Segmen Mahasiswa Dan Pekerja Dari komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dilema serta kontroversial. Industri rokok kretek memegang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dilema serta kontroversial. Industri rokok kretek memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan industri rokok khususnya rokok kretek di Indonesia semakin menimbulkan dilema serta kontroversial. Industri rokok kretek memegang peranan dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia serta menjadi syarat utama bagi kelangsungan hidupnya. Makanan dan minuman juga merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan perencanaan komunikasi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan industri rokok di Indonesia saat ini terlihat semakin besar, ini terlihat dari semakin besarnya penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok dari tahun ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi di dalam aspek ilmu pengetahuan dan juga teknologi memberikan dampak juga kepada aspek bisnis. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai kota yang dikenal dengan wisata kuliner, Bandung memiliki keanekaragaman jenis makanan yang menarik untuk dicoba, tentunya dengan rasa yang sangat bervariasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemasaran global saat ini, apabila kita mengunjungi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemasaran global saat ini, apabila kita mengunjungi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran global saat ini, apabila kita mengunjungi pasar tradisional, supermarket, minimarket ataupun warung-warung yang ada di pinggir jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunduran industri rokok di negara barat memberikan dorongan kepada industri tembakau untuk mencari konsumen baru di negara-negara termiskin di dunia. Fakta

Lebih terperinci

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET.

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET. VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET www.rokokzone.com SKRIPSI Disusun Untuk Mencapai Galar Sarjana SI Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 44 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Tentang PT. Djarum PT. Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek yang bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis sedang mengalami keterpurukan. Persaingan yang ketat terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan jenis tanaman yang populer di dunia. Diawali oleh penemuan teh di Cina, tanaman ini mulai merambah ke berbagai negara lain, seperti Portugal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah media baru yaitu internet. Masyarakat dari berbagai wilayah dapat mengakses internet. Bahkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh event sponsorship LA. Lights Indiefest terhadap brand image

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN AKTIFITAS KEAGAMAAN PT. DJARUM TBK SEKARJATI BRANTAK JEPARA. 3.1 Profil PT. Djarum Tbk Sekarjati Brantak Jepara

BAB III KEBIJAKAN AKTIFITAS KEAGAMAAN PT. DJARUM TBK SEKARJATI BRANTAK JEPARA. 3.1 Profil PT. Djarum Tbk Sekarjati Brantak Jepara BAB III KEBIJAKAN AKTIFITAS KEAGAMAAN PT. DJARUM TBK SEKARJATI BRANTAK JEPARA 3.1 Profil PT. Djarum Tbk Sekarjati Brantak Jepara 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Djarum Tbk PT. Djarum adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Subjek Penelitian 4.1.1 Sekolah Dasar Muhammadiyah 27 Jakarta SD Muhammadiyah 27 Jakarta berdiri pada tahun 1970 dan menempati areal seluas 2000 meter persegi, SD Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek pula, konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan berkembang pesatnya teknologi. Perkembangan teknologi ini juga membawa dampak

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara

Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan perolehan devisa, baik dari sektor migas maupun dari sektor non migas. Namun dengan semakin menipisnya sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu dari kebudayaan, berarti musik diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan sebuah keindahan. Dapat diartikan bahwa

Lebih terperinci

SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA

SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA SURVEI PROMOSI HARGA ROKOK DI 10 KOTA PENDAHULUAN Prevalensi perokok anak di Indonesia menunjukan kecenderungan yang terus meningkat. 75,7% perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun, jumlahnya mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri rokok di dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang ketat. Apalagi dengan adanya beberapa perusahaan industri rokok yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melihat kondisi lingkungan bisnis dewasa ini, keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya semata-mata dilihat dari keberhasilan perencanaan bisnis yang telah dibuat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sejak rokok mild diperkenalkan oleh PT HM Sampoerna dengan merek dagang Sampoerna A Mild pada tahun 1989, pangsa pasar rokok jenis ini berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara

Lebih terperinci

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN Pertimbangan disusunnya PP No.19 tahun 2003 : a. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang

Lebih terperinci

Strategi diferensiasi & positioning

Strategi diferensiasi & positioning Strategi diferensiasi & positioning Diferensiasi sebagai dasar Positioning Integrasi antara 1. Konten What to offer? 2. Konteks How to offer? 3. Infrastruktur It s not the destination. It s the journey

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia (BPS, 2015). Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, maka variasi dari kebutuhannya pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang sangat luar biasa, dalam era globalisasi ini bisnis di Indonesia memiliki kemajuan yang cukup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk merancang dan menetapkan strategi bersaing yang tepat untuk merebut pangsa pasar (Market

Lebih terperinci

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sarana komunikasi, bagi kehidupan masyarakat dimanapun makin penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu mengalami perubahan, begitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap citra perusahaan PT. Gudang Garam Tbk pada mahasiswa Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci