NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BERPIKIR POSITIF DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET PENCAK SILAT DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BERPIKIR POSITIF DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET PENCAK SILAT DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BERPIKIR POSITIF DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET PENCAK SILAT DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN Oleh : NUR ALIAH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

2 2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BERPIKIR POSITIF DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET PENCAK SILAT DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Hj. Ratna Syifa a R, S.Psi., M.Si)

3 3 HUBUNGAN BERPIKIR POSITIF DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ATLET PENCAK SILAT DALAM MENGHADAPI PERTANDINGAN Nur Aliah INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara tingkat berpikir positif dengan kepercayaan diri pada atlet pencak silat yang sedang menghadapi pertandingan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada korelasi yang positif antara berpikir positif dengan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Semakin intrinsik tingkat berpikir positifnya, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan diri atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Subyek penelitian adalah pelajar SMU atau SMK se DIY dan Jateng yang akan bertanding. Subyek penelitian ini berjumlah 48 orang. Adapun skala yang digunakan adalah skala kepercayaan diri yang disusun oleh penulis berdasar teori dari lauster (Selytania, 2007) yang berjumlah 32 aitem. Sedangkan untuk skala berpikir positif penulis juga menyusun aitem sendiri berdasar teori dari Albrecht (1980) dengan 32 aitem. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas SPSS versi 15,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan yang positif antara berpikir positif dan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Hasil analisis dengan menggunakan analisis product momen dari pearsont, menunjukan R = 0,695 dan p=0,000 artinya ada hubungan yang positif antara berpikir positif dan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Jadi hipotesis diterima. Kata Kunci : Berpikir positif, kepercayaan diri

4 4 Pengantar Pencak silat merupakan salah satu kebudayaan leluhur bangsa Indonesia yang kelestariannya harus senantiasa di jaga. Pencak silat atau silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar budaya melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Pencak silat di Indonesia diatur oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia biasa di singkat dengan kata IPSI. Pertandingan pencak silat kategori tanding merupakan pertandingan yang menampilkan 2 orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan unsur pembelaan diri dia gunakan seperti, serangan, menangkis, mengelak, menjatuhkan menendang, dan kesemuanya menggunakan teknik dan strategi. Pencak silat merupakan pertandingan olahraga kompetitif, ketika berhadapan langsung dengan lawan, mereka bukan sekedar melakukan kegiatan olahraga, tetapi lebih dari itu, terlibat kontak langsung untuk menyerang, seperti halnya ketika berhadapan dengan musuh yang harus dikalahkan. Oleh karena itu maka keberanian, semangat juang, dan rasa percaya diri yang besar diperlukan dalam olahraga seperti pencak silat (Hakim, 2005). Prestasi dalam pertandingan pencak silat merupakan suatu tujuan. Penampilan seorang atlet berhubungan dari berbagai faktor, disamping jenis olahraga, maka tingkat pertandingan, kompetisi atau kejuaraan juga berpengaruh terhadap para atlet. Prestasi yang baik merupakan target yang selalu didambakan seorang atlet. Prestasi yang diraih atlet ditentukan oleh beberapa faktor juga yaitu faktor dari luar atlet dan dalam diri atlet yang terkait dengan mental atau

5 5 psikologis. Proses menuju prestasi puncak dalam olahraga seorang atlet tidak hanya perlu memiliki keterampilan fisik tetapi keterampilan psikis, dia harus tahu siapa dirinya, apa kehendaknya, kapan di harus melangkah Garfield (dalam Gunarsah dkk, 1996). Afiati dkk (1998) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kesuksesan dalam bidang apapun tidak mungkin dicapai oleh seseorang jika dia tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup. Dalam penelitian Yulianto (2006) ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri seorang atlet dengan prestasi atlet Tae Kwon Do, semakin tinggi kepercayaan diri seorang atlet maka tinggi pula prestasi yang dia dapat. Senada dengan hasil penelitian dari Andriani (2001) dalam penelitiannya tentang hubungan kepercayaan diri, kemandirian dengan prestasi atlet pencak silat yang menyatakan bahwa dengan kepercayaan diri dan kemandirian maka atlet pencak silat akan berprestasi. Maka kepercayaan diri sangat penting dimiliki oleh atlet untuk menghadapi pertandingan. 87,5% atlet memiliki kebutuhan untuk percaya diri (Hartanti dkk, 2004). Gunarsah dkk (1996), mengatakan bahwa atlet yang memiliki kondisi fisik yang bagus dan prima belum tentu menghasilkan prestasi yang gemilang kalau tidak didukung oleh kondisi mental yang baik saat bertanding, kepercayaan diri merupakan salah satu faktor mental yang perlu diperhitungkan. Garfield (dalam Gunarsah, 1996) secara tegas menyatakan bahwa sebagian besar atlet yang mencapai sukses mencapai puncak prestasi sebanyak 60% sampai 90% dipengaruhi olah faktor mental dan kemampuan atlet menguasai kondisi psikologisnya.

6 6 Sebelum menghadapi sebuah pertandingan tidak jarang terjadi dalam diri atlet. Kondisi psikologis atlet biasanya menjadi lebih tinggi. Hal ini terpicu oleh situasi dan keadaan yang akan dihadapi. Ditambah dengan embel-embel sebuah pertandingan penting yang menentukan. Dari kondisi tersebut muncul reaksireaksi fisiologis dalam tubuh seorang atlet. Keringat mengucur deras, tangan dan kaki basah oleh keringat, nafas terengah-engah, gemetar, kepala pusing, mual hingga muntah-muntah. Itu semua adalah respon fisik atas kondisi mental yang meningkat. Secara umum, atlet tersebut merasa cemas (Utomo dalam, Gould, Spreeman dan Horn (dalam, Vealey dkk 1988) mengatakan 67% atlet remaja pegulat mengalami ketakutan dan nervous dalam menghadapi pertandingan. Permasalahan yang sering dijumpai pada atlet pencak silat, terkait dengan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi pertandingan, berdasarkan wawancara dengan beberapa atlet dan pelatihnya, adalah ketika seorang atlet mengatahui lawan tandingnya lebih baik, lebih banyak pengalaman dan sering memenangkan pertandingan maka sebelum bertanding dia merasa kalau dia kalah. Teknik yang dimiliki atlet dirasa olehnya kurang, baik pada teknik jatuhan dan teknik tendangan yang dia miliki. Jam terbang atlet yang relatif sedikit dijadikan alasan oleh atlet, sehingga keberadaannya dipertandingan tersebut hanya untuk mencari pengalaman saja dan untuk menjadi pemenang dia tidak dipikirkannya. Kehadiran pelatih pada saat pertandingan juga sangat penting baginya, bagi atlet pemula khususnya kehadiran pelatih membuat dia tenang, karena pelatih

7 7 merupakan sosok yang mengerti dia. Hal-hal tersebut umum terjadi ketika atlet dalam menghadapi pertandingan yang mengakibatkan atlet tidak percaya diri. Kumara (1988) mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah individu yang percaya diri yakin akan kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, karena tahu apa yang dibutuhkan dalam hidupnya dan mempunyai sikap positif yang disadari keyakinan akan kemampuannya. Individu tersebut bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil, mampu menatap fakta serta realita secara objektif yang didasari kemampuan dan keterampilan. Walgito (dalam Damura dan Razak, 1997) untuk membantu kepercayaan diri dapat dilakukan dengan kebiasaan untuk menanamkan sifat percaya diri, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan suasana atau kondisi demokratis, yaitu individu dilatih berpikir mandiri dan diberi suasana yang aman sehingga individu tidak takut berbuat kesalahan. Lauster (dalam Selytania, 2007) mengungkapkan aspek-aspek dari kepercayaan diri meliputi, optimis, keyakinan pada kemampuan sendiri, toleransi, ambisi normal, tanggung jawab, rasa aman, dan mudah menyesuaikan diri. Kepercayaan diri terbentuk karena beberapa faktor diantaranya, pola asuh, penampilan fisik, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, prestasi belajar, dan lain-lain (Kumara, 1990). Peran olah pikir berperan sangat penting dalam menghadapi peristiwa, Bruno (dalam Fajar, 1998) mengatakan bahwa berpikir merupakan salah satu aktivitas mental, suatu bentuk pemrosesan informasi kognitif yang memanfaatkan persepsi konsep-konsep dan gambaran. Kemampuan berpikir atlet baik positif maupun negatif akan membuat pengaruh terhadap penyesuaian kehidupan psikis

8 8 Goodhart (dalam Gunarsah, 1996). Dengan berpikir positif maka tindakan dan perkataan positif akan mengikutinya, karena pikiran akan menuntun tindakan. Sebagai contoh, jika dalam bermain bulutangkis terlintas pikiran negatif seperti, takut salah, takut out, takut pukulannya tanggung dan sebagainya, maka kemungkin terjadi akan besar. Berpikir positif adalah memandang segala sesuatu dari sisi pandang kebaikannya. Atlet yang berpikir positif akan memandang keterbatasan kemampuannya pada suatu saat, bukan suatu kebodohan yang menimbulkan berbagai kesialan, tetapi memandang sebagai suatu tantangan yang amat nikmat untuk diatasi. Atlet yang berpikir positif akan memandang perjuangan dan harapan ( Dilanjutkan oleh Albrecht (1980) bahwa pola pikir yang negatif menjadi pangkal timbulnya emosi yang mengalahkan diri sendiri. Sehingga akan menyulitkan seseorang dalam menghadapi perubahan-perubahan dan dapat menimbulkan berbagai gangguan terutama gangguan psikologis seperti tidak percaya diri. Berpikir positif meliputi usaha untuk mencoba, mencari aspek-aspek positif dari keadaan yang dihadapi, berkonsentrasi pada hal-hal yang baik, melihat dari situasi yang menyenangkan, bersikap baik dan berbuat baik pada orang (Crab, dalam Fajar, 1998) Berpikir positif dapat menjalani segala sesuatu tanpa terbebani oleh seribu pikiran buruk. Hasil dari berpikir positif maka perasaan akan kegagalanpun akan terhindar, jalan didepan selalu terasa lapang dan akan percaya diri. Membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai

9 9 pihak. Berpikir positif merupakan modal utama untuk dapat memiliki ketrampilan psikologis atau mental yang tangguh ( Albrecht (1980) juga mengemukakan aspek-aspek yang terdapat dalam berpikir positif, yaitu: 1. Harapan yang positif (positive expectation) yaitu melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan. 2. Afirmasi diri (self afimation) yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri secara lebih positif dengan dasar pikiran bahwa setiap individu sama dengan individu yang lain. 3. Pernyataan yang tidak menilai (Non judgment talking) yaitu pernyataan yang lebih menggambarkan keadan dari pada menilai keadaan atau penilaian ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam menghadapi keadaan yang cenderung negatif. 4. Penyesuaian diri yang realitis (reality adaption) yaitu mengakui kenyataan dan berusaha menyesuaikan diri, menjauhkan diri dari penyesalan, frustasi, mengkasihani diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri. Menerima masalah dan berusaha menghadapi adalah salah satu ciri orang berpikir positif. Berpikir positif merupakan penggunaan muatan positif di dalam pikiran seseorang untuk melakukan hal-hal positif antara lain seperti, untuk merealisasikan tujuan-tujuan positif atau target positif, untuk mengembangkan berbagai potensi yang kita miliki, dan untuk menyelesaikan masalah atau

10 10 persoalan yang muncul dengan cara yang positif, kreatif dan konstruktif (Haryono, 1999). Ditegaskan Ubaedy (2007) bahwa berpikir positif adalah upaya mengisi ruang-ruang di dalam pikiran dengan muatan yang positif. Melihat uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui hubungan berpikir positif dan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghapi pertandingan. Metode Penelitian Data dalam penelitian ini diambil dari atlet pencak silat yang akan mengikuti atau akan menghadapi pertandingan. Peneliti mengambil tempat di Universitas Negeri Yogyakarta. Di dies natalies UNY ke-44 Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat UNY mengadakan invitasi pencak silat tingkat SMA / SMK se DIY Jateng. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 48 orang. Adapun ciri-ciri sample penelitian adalah siswa dan siswi SMA atau SMK atlet pencak silat yang akan menghadapi pertandingan, yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, data dalam penelitian ini diperoleh dari skala berpikir positif dan skala kepercayaan diri yang disi oleh subyek.. Skala berpikir positif terdiri dari 32 aitem yang disususn berdasarkan aspek yang dikemukakan Albrecht (1980), sedangkan untuk skala kepercayaan diri terdiri dari 32 aitem yang mengacu pada aspek dari Lauster (dalam Selytania, 2007).

11 11 Kedua skala yaitu skala berpikir positif dan kepercayaan diri ini menyediakan empat jenis opsi atau alternatif pilihan jawaban, yaitu : sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (ST), sangat tidak setuju (STS). Nilai ini bergerak dari 1 sampai 4, untuk aitem favorabel nilai tertinggi adalah 4 adalah untuk jawaban sangat setuju (SS), 3 untuk jawaban yang setuju (S), 2 untuk jawaban yang tidak setuju (ST), 1 adalah untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Sebaliknya, untuk aitem unfavorabel, nilai tertinggi 4 adalah untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), 3 untuk jawaban yang tidak setuju (ST) 2 untuk jawaban yang setuju (S), 1 adalah untuk jawaban sangat setuju (SS). Untuk menguji adanya hubungan antara berpikir positif dengan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan digunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson. Perhitungan statistik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis komputer dengan program SPSS 15,00. Hasil Penelitian Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel berpikir positif dan kepercayaan diri dengan teknik one-sample Kolmogorof-Smimov test. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa skor variabel kepercayaan diri adalah normal (K-SZ=0,564 atau p>0,05), variabel berpikir positif adalah normal (K-SZ=0,680 atau p>0,05).

12 12 Uji linearitas ini dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan berpikir positif dengan kepercayaan diri. Hasil uji linearitas terhadap variabel berpikir positif dengan kepercayaan diri diperoleh hasil F=51,269 dengan p=0,000 karena p<0,05 berarti kedua variabel tersebut mempunyai korelasi yang linier. Setelah terbukti bahwa sebaran data yang diperoleh adalah normal dan hubungan antar variabel linier, maka dilakukan uji terhadap hipotesis dengan teknik product moment. dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 1 Analisis korelasi product moment berpikir positif dan kepercayaan diri Product Moment Kepercayaan diri P Berfikir positif 0,695 0,000(p<0,01) Analisis data di atas menunjukan bahwa besarnya koefisien kerelasi antara variabel berpikir positif dengan variabel kepercayaan diri sebesar 0,695 dengan p=0,000 atau p<0,001. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara berpikir positif dengan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Jadi dalam penelitian ini, hipotesis diterima. Tabel 2 Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared PD * BP Dari hasil analisis di atas diketahui koefisien determinasi (R square) variabel berpikir positif dengan kepercayaan diri dalam penelitian ini 0,483. Hal ini menunjukan bahwa berpikir positif memberi sumbangan efektif terhadap kepercayaan diri sebesar 48,3%.

13 13 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product moment, koefisien korelasi antara berpikir positif dengan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan adalah 0,695 dengan p=0,000 atau p<0,001 dimana hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara berpikir positif dengan kepercayaan diri. Dalam hal ini semakin tinggi berpikir positif maka semakin tinggi kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah berpikir positif maka semakin rendah kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Hasil uji linieritas dari variabel berpikir positif dan kepercayaan diri adalah F=51,269 dengan p=0,000 dan karena p<0,005 berarti variabel berpikir positif dan kepercayaan diri dapat dikatakan memiliki korelasi yng linier. Hal ini berarti hubungan antara dua veribel penelitian mengikuti garis yang linier, dimana hubungan antara berpikir positif dengan kepercayaan diri adalah positif, artinya semakin tinggi berpikir positif maka kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa subyek memiliki berpikir positif yang cukup baik, sehingga subyek dapat mengatasi masalah dalam menghadapi pertandingan, dan subyek dapat percaya diri dalam menghadapi pertandingan. Subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat berpikir positif yang tinggi, hal ini dapat dillihat dengan hasil rerata empirik subjek yaitu 70,415 (X > 52,8).

14 14 Demikian halnya denngan kepercayaan diri subjek dalam penelitian ini berada pada kategori sangat tinggi dengan rerata empirik 70,104 (X > 52,8). Sumbangan variabel berpikir positif terhadap kepercayaan diri pada atlet pencaka silat dalam menghadapi pertandingan, dalam penelitian ini adalah 0,483 hal ini menunjukan bahwa berpikir positif memberikan sumbangn efektif terhadap kepercayaan diri sebesar 48,3% artinya ada 51,7% yang merupakan pengaruh dari varibel lain, pengaruh tersebut baik dari dalam ataupun luar diri subyek penelitian yang kemungkinan memberi pengaruh terhadap kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. Varibel lain yang mempengaruhi atlet dalam menghadapi pertandingan ada dua yaitu faktor psikologis dan faktor fisik. Faktor secara psikologis adalah prestasi dan motivasi, hal ini terkait dengan motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Sedangkan faktor fisik yang mempengaruhi atlet dalam menghadapi pertandingan yaitu faktor kondisi fisik dalam hal ini terkait dengan keadaan fisik atlet, seperti adanya cidera kaki atau tangan, faktor perlengkapan, hal ini terkait perlengkapan yang disediakan panitia seperti body protector yang akan digunakan atlet tipis atau kecil sehingga atlet merasa kurang nyaman saat bertanding, Faktor pengalaman bertanding, pengalaman masa bertanding sebelumnya dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya dan seberapa banyak jam terbang sang atlet, faktor pelatih, ketergantungan atlet pada pelatih terkadang tinggi, apabila pelatih tidak menghadiri pertandingan maka pertandingan yang dia hadapi kurang maksimal, faktor latihan, seberapa sering dia latihan dan menguasai teknik dengan baik maka dia akan merasa percaya pada kemampuan yang dimilikinya.

15 15 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara berpikir positif dan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi berpikir positif, maka kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah berpikir positif, maka kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan rendah. \ Saran-Saran Dalam penelitian ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan sehingga peneliti merasa perlu adanya saran-saran membangun yang ditujukan pada beberapa pihak agar manfaat yang didapat lebih komprehensif dan aplikatif. Saran-saran tersebut ditujukan pada : 1. Atlet Pencak Silat Bagi atlet pencak silat diharapkan untuk selalu berpikir positif dalam menghadapi berbagai macam pertandingan, dengan cara belajar untuk memiliki harapan yang positif, dapat memusatkan pada kekuatan yang dimiliki, tidak menilai sesuatu dengan kecenderungan negatif, dan menjauhkan diri dari perasaan menyesal dan frustasi. Sehingga kepercayaan diri akan terbentuk dan prestasi akan dapat mudah di raih. Sebagaimana hasil dari penelitian ini adalah bahwa berpikir positif berkorelasi positif terhadap kepercayaan diri pada atlet dalam

16 16 menghadapi pertandingan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berpikir positif merupakan salah satu alternatif yang dapat memunculkan kepercayaan diri pada atlet pencak silat dalam menghadapi pertandingan. 2. Bagi Pelatih Dan Orang Tua Subyek Para pelatih dan orang tua hendaknya selalu mengarahkan pada atlet-atlet dan anak-anaknya untuk berpikir positif, mengarahkan sesuatu kearah cara pikir yang positif, melihat segala sesuatu dari segi positifnya. Sehingga kepercayaan diri pada diri atlet dan anak akan timbul. Dengan adanya kepercayaan diri pada diri atlet maka dalam menghadapi pertandingan dia akan percaya diri, dan prestasi akan mudah didapat. 3. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya Penelitian ini masi memiliki kekurangan, Bagi peneliti selanjutnya agar menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri atlet, seperti penampilan fisik, motivasi, pengalaman bertanding, prestasi dan lainlain.

17 17 DAFTAR PUSTAKA Afiatin, Tina. Dkk. Peningkatan kepercayaan diri remaja melalui konseling kelompok. Psikologika No. 6 tahun III Albrrecht, K. Brain Power Learn to Improve Your Thinking Skills. A Spectrum Book. United States of America Amir, Nyak. Pengembangan instrumen kecemasan olahraga. Anima, Indonesian Psychological Journal Vol 20, No Andriani. Hubungan Kepercayaan Diri, Kemandirian Dengan Prestasi Atlet Pencak Silat. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Indonesia Dimyati. Kepercayaan Diri Atlet PON DIY Menghadapi PON XVI di Palembang. Jurnal Psikologi. Volume 32 No 1, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Dumara. Razak. Hubungan Antara Taraf Intelegensi, Kepercayaan diri dan pendidikan orang tua. Tesis. Tidak diterbitkan. Yogyakarta. Fakultas Psikologi UGM Fajar, yuli. Susetyo. Hubungan antara berfikir positif dan jenis kelamin. Skripsi. Tidak diterbitkan. Yogyakarta. Fakultas psikologi UGM.1998 Gunarsa, singgih. Dkk. Psikologi Olahraga Teori dan Praktik. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta Hakim, Thursan. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Puspa Swara. Jakarta Hartanti. Dkk. Aspek Psikologis dan Pencapaian Prestasi Atlet Nasional Indonesia. Anima, Indonesian Psychological Journal Vol 20, No Haryono. Rudi. Kunci Mencapai Sukses. Putra Pelajar. Gresik. Jawa Timur Karyono. Signifikansi pendekatan motivasional bagi atlet bela diri koni jawa tengah th jurnal psikologika Undip Vol 2 No Kumara, A. Studi Validitas dan Reliabilitas The Test of Self Confidence. Laporan penelitian (tidak dipublikasikan). Yogyakarta. Fakultas Psikologi Lubis, Johansyah. Pencak Silat Panduan Praktis. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2004

18 18 Melandy. Aziza. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Percaya Diri Sebagai Variabel Pemoderasi Pengertian Psikologi olahraga. Selytania, Lilis. Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan menghadapi ujian nasional pada siswa kelas III SMU. Naskah publikasi. Tidak diterbitkan. Universitas Islam Indonesia Susmawati, Nani. Hubungan antara konsep diri dengan berfikir positif pada remaja. Naskah publikasi. Tidak diterbitkan. Universitas Islam Indonesia Tobing, Fajar. Pengembangan Kepribadian. Ubaedy. Kedahsyatan Berpikir Positif. PT Gagas Komunika. Depok Utomo. Cemas Bikin Lemas: Menghadapi Kecemasan dengan Lebih Berani!. Vealey, R. dkk Achievement Goals of Adolescent Figure Skater: Impact on Self Confidence, Anciety, and Perfomance. Journal of Adolecent Research. Volume 3, No Yulianto, Fitri. Nashori, Fuad. Kepercayaan diri dan prestasi atlet tae kwon do daerah istimewa yogyakarta. Jurnal psikologi universitas dipenogoro. 2006

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang mempunyai nilai luhur. Dalam perkembanganya hingga saat ini pencak silat sudah dipertandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang atlet diperlukan kerja keras dari awal sampai akhir, seperti persiapan saat latihan yang keras, mempersiapkan kondisi fisik dan tubuh mereka,

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN DIRI DAN PRESTASI ATLET TAE KWON DO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Fitri Yulianto, H. Fuad Nashori

KEPERCAYAAN DIRI DAN PRESTASI ATLET TAE KWON DO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Fitri Yulianto, H. Fuad Nashori KEPERCAYAAN DIRI DAN PRESTASI ATLET TAE KWON DO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Fitri Yulianto, H. Fuad Nashori Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH DAN ATLET DENGAN KECEMASAN BERTANDING PADA ATLET PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA SEMARANG Okta Setiani, Hastaning Sakti Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PRESTASI ATLET TAE KWON DO DIY DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL

NASKAH PUBLIKASI PRESTASI ATLET TAE KWON DO DIY DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL NASKAH PUBLIKASI PRESTASI ATLET TAE KWON DO DIY DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL Oleh : Fitri Yulianto Fuad Nashori FAKULTAS PSIKOLOGI DAN SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2006

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA Oleh : YOCE REZA FREDIAN RAVAIE RA. RETNO KUMOLOHADI. FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah yang penting dalam usaha pembangunan bangsa adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia,olahraga yang selama ini masih bisa dipandang untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT TUNARUNGU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT TUNARUNGU NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT TUNARUNGU Disusun oleh: Khalimatus Sa diyah H. Fuad Nashori FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan saat ini semakin mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan hasil karya budaya bangsa Indonesia yang telah dikembangkan secara turun temurun hingga mencapai bentuknya seperti sekarang ini. Definisi

Lebih terperinci

Hubungan antara Persepsi Atlet Taekwondo Junior pada Program Latihan dengan Motivasi Berprestasi

Hubungan antara Persepsi Atlet Taekwondo Junior pada Program Latihan dengan Motivasi Berprestasi Hubungan antara Persepsi Atlet Taekwondo Junior pada Program Latihan dengan Motivasi Berprestasi The Relationship between Perception of Junior Taekwondo Athletes in Training Program with Achievement Motivation

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang perlu diolah dan dianalisis terlebih dahulu agar data yang diperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENAMPILAN PUNCAK PEMAIN SEPAK BOLA AREMA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Mukhammad Sspta Winahyu

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENAMPILAN PUNCAK PEMAIN SEPAK BOLA AREMA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Mukhammad Sspta Winahyu HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENAMPILAN PUNCAK PEMAIN SEPAK BOLA AREMA INDONESIA SKRIPSI Oleh : Mukhammad Sspta Winahyu 10410043 ABSTRAK Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. r 1. r 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiono, 2010, hlm.45) Sumber: Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. r 1. r 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiono, 2010, hlm.45) Sumber: Peneliti 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN Oleh : Yulianita Andromeda Hj. Ratna Syifa a Rachmahana FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atlet merupakan olahragawan yang berpartisipasi dalam suatu kompetisi olahraga kompetitif. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA Oleh: Iffah Savitri Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi positif. Selain bermanfaat untuk kesehatan jasmani, olahraga juga merupakan tempat atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan modern. Hal ini ditunjukkan dengan adanya minat untuk memandang olahraga dari berbagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF 52 LAMPIRAN A Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF 53 LAMPIRAN A-1 Data Try Out KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS 54 55 LAMPIRAN A-2 Data Try

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Defenisi Operasional Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga tenis lapangan akhir akhir ini ini menunjukkan kemajuan yang pesat, hal ini dapat dilihat komunitas tenis lapangan atau klub tenis dan pertandingan serta banyak

Lebih terperinci

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SD N MOJOREJO 3 KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SD N MOJOREJO 3 KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI 1 KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SD N MOJOREJO 3 KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi data hasil penelitian tersebut. Setelah dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan linieritas selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia olahraga, motivasi berprestasi, lebih populer dengan istilah competitiveness merupakan modal utama dalam mencapai keberhasilan penampilan. Tidak mengherankan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. nilai dengan teknik yang telah disusun ke dalam lima indikator tes kecepatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. nilai dengan teknik yang telah disusun ke dalam lima indikator tes kecepatan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan tentang Produk Hasil penelitian berupa produk pengembangan tes kecepatan tendangan dari tes Johansyah Lubis, berupa tes kecepatan tendangan yang mempunyai nilai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Olahraga yang dilakukan dengan rutin dan tidak berlebihan akan membuat manusia menjadi sehat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Product Moment Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki pulau yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki pulau yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang besar. Hal ini dapat dilihat dari luas wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki 13.466 pulau

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN Program Studi Ilmu Keolahragaan Departemen Pendidikan Kesehahatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK Naskah Publikasi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: PANGESTU PINARINGAN PUTRI F100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian prestasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut merupakan tolok ukur untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era globalisasi yang semakin dapat dirasakan dalam kehidupan seharihari, pola hidup dari dampak tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test makna hidup harga diri N 80 80 Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 79,64 109,85 Std. Deviation 8,070 9,834

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI STRATEGI MENGAJAR DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR Oleh: KARTIKA UTAMI HEPI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa

Lebih terperinci

MENGGUGAH MOTIVASI ATLET

MENGGUGAH MOTIVASI ATLET MENGGUGAH MOTIVASI ATLET The more you dream, the further you get. Michael Phelps Tampaknya sederhana apa yang diucapkan oleh Peraih 8 medali emas Olimpiade Beijing 2008 ini. Semakin tinggi mimpi, maka

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis variabel penelitian yang berjudul tingkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis variabel penelitian yang berjudul tingkat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis variabel penelitian yang berjudul tingkat kecerdasan emosional (EQ) Atlet Pencak Silat (UKM) UNY Kategori Tanding, yang meliputi (mengenali

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat. Masyarakat mulai sadar bawah olahraga adalah sarana untuk menjaga dan meningkat kesehatan. Olahraga

Lebih terperinci

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

#### SELAMAT MENGERJAKAN #### Apakah Anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika? Apakah Anda berstatus sebagai mahasiswa aktif? Semester berapakah Anda saat ini? Dengan Hormat, (Ya/ Bukan) (Ya/ Tidak) (Empat/ Enam) Disela-sela kesibukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS III SMU. Lilis Selytania Sukarti INTISARI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS III SMU. Lilis Selytania Sukarti INTISARI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS III SMU Lilis Selytania Sukarti INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara kepercayaan

Lebih terperinci

Ali Mustofa Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Ali Mustofa Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 KOTA BLITAR Penelitian ini didasarkan pada masalah guru dalam menjalankan tugas sehari-hari, seringkali guru harus berhadapan dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI Oleh : AGITA EKARANI HEPI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI dan ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sepanjang hayat, berlangsung di rumah, di sekolah, di unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sepanjang hayat, berlangsung di rumah, di sekolah, di unit-unit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Yang mana tujuan dari pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kajian psikologi meramabah pada dunia olahraga.kajian olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kajian psikologi meramabah pada dunia olahraga.kajian olahraga tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Kajian psikologi meramabah pada dunia olahraga.kajian olahraga tidak hanya mengkaji jasmani dan rohani.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU Oleh: AMELIA DESTARI SONNY ANDRIANTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh : NIKI FEBRIANI F 100 090 100 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah semua data penelitian diperoleh, maka dilakukan uji asumsi sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu pesat, mulai dari berubahnya gaya hidup masyarakat hingga meningkatya kebutuhan-kebutuhan yang

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah permainan yang cepat dan dinamis, oleh karena itu apabila ingin mendapatkan permainan yang diharapkan dalam permainan tersebut, sebaiknya tidak

Lebih terperinci

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A

Oleh: QONITAH HAPPY EXACTA A PENGARUH PERSEPSI TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR DOSEN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRI MAHAYU WATI A510110020 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB m METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Sesuai dengan hipotesis yang diajiikan, variabel-variabel yang digunakan

BAB m METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Sesuai dengan hipotesis yang diajiikan, variabel-variabel yang digunakan BAB m METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Sesuai dengan hipotesis yang diajiikan, variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel dependent : Kepercayaan Diri 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia Internasional. Nama-nama besar telah lahir seperti Ferry Soneville,

BAB I PENDAHULUAN. dunia Internasional. Nama-nama besar telah lahir seperti Ferry Soneville, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa dan negara di mata dunia Internasional. Nama-nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh manusia demi menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas merupakan kemampuan intelektual yang sangat penting karena dengan kreativitas manusia mampu memecahkan berbagai masalah dan menciptakan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan seseorang mempunyai maksud dan tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa peningkatan kesehatan, kebungaran jasmani, aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di berbagai Negara Asia, Malaysia, Brunei,

Lebih terperinci

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JAMBU TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.) HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Pindho

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 0 SUMBANGAN POWER OTOT TUNGKAI, KESEIMBANGAN, KOORDINASI DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI POOMSAE TAEKWONDO ( Studi Korelasional Prestasi Poomsae Atlet Taekwondoin Putra di Surakarta ) TESIS Disusun

Lebih terperinci

Nomer : Jenis Kelamin : Kuliah di : Usia : Asal daerah : Tempat tinggal di Semarang : PETUNJUK PENGISIAN

Nomer : Jenis Kelamin : Kuliah di : Usia : Asal daerah : Tempat tinggal di Semarang : PETUNJUK PENGISIAN Nomer : Jenis Kelamin : Kuliah di : Usia : Asal daerah : Tempat tinggal di Semarang : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai

Lebih terperinci