III METODOLOGI 3.1 Kerangka Model

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III METODOLOGI 3.1 Kerangka Model"

Transkripsi

1 III METODOLOGI 3.1 Kerangka Model Pengembangan budidaya kopi melibatkan banyak faktor yang memberikan hasil keluaran yang optimal dan mampu meningkatkan budidaya kopi secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut berupa rangkaian beberapa model yang terintregrasi untuk menghadapi kendala dan berbagai faktor pemecahan masalah yang kompleks dan dinamis. Kemampuan untuk mengakomodasikan dan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan budidaya kopi merupakan sebuah kekuatan yang mutlak dimiliki pada era pembangunan sekarang ini. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan pertanian antara lain petani, kelembagaan petani, pemerintah, sektor swasta dan distributor dengan sistem pemasarannya, serta faktor-faktor lainnya. Pemerintah mutlak membuat kebijakan yang tidak hanya berpihak ke bidang pertanian tetapi juga lebih kepada kemampuan untuk menciptakan sistem pertanian dan agroindustri yang adil. Perkembangan teknologi informasi dengan kemampuan pengolahan data yang cepat serta berkembangnya metode pemecahan masalah yang lebih representatif menjadi alasan perencanaan strategi pengembangan budidaya kopi ini dikembangkan dalam sebuah Sistem Manajemen Ahli (SMA) yang berdasarkan pada penggunaan perangkat lunak komputer. SMA ini bertujuan antara lain: 1. Menentukan lokasi potensial dan 2. Menentukan kesesuaian lahan. Manfaat SMA ini diharapkan mampu untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif dan efisien dalam segi waktu dan biaya. Gambar 7 berikut ini menyajikan garis besar kerangka model SMA Penentuan Lokasi dan Kesesuaian Lahan Budidaya kopi di Provinsi Lampung.

2 19 Gambar 7. Kerangka Model Sistem Manajemen Ahli (SMA) Penentuan Lokasi dan Kesesuaian Lahan Budidaya Kopi di Provinsi Lampung SMA tanaman kopi mempunyai 23 syarat tumbuh berkenaan dengan kesesuaian lahan. Empat syarat utama adalah suhu udara berdasarkan tinggi tempat, ketersediaan air yang meliputi curah hujan tahunan rata-rata, jumlah bulan kering, dan kelembaban nisbi (relatif). Keempat syarat tersebut merupakan pemberian alam yang tidak dapat dimanipulasi oleh manusia. Tiga syarat lainnya berhubungan dengan lahan gambut, yaitu ketebalan, ketebalan berlapis bahan mineral, dan kematangan juga dapat diabaikan (nilainya di nol-

3 20 kan), karena tidak sesuai dengan tanaman kopi. Tiga syarat yang berada pada wilayah pasang surut (pantai), yaitu salinitas, alkalinitas/esp, dan kedalaman sulfidik juga dapat diabaikan karena tidak sesuai dengan tanaman kopi. Sedangkan 13 (tiga belas) syarat lainnya dapat disesuaikan atau diperbaiki agar sesuai dengan syarat tumbuh. Dari model Sistem Manajemen Basis Data, data lokasi dari 5 calon lokasi yang akan dipilih yang berasal dari petani/praktisi berikut data parameternya terlihat di Tabel 4. Data Karakteristik lahan untuk tanaman kopi Robusta berasal dari data pakar dan hasil survey tanah. Sedangkan data kesesuaian lahan yang ada di dalam model Sistem Berbasis Aturan terlihat pada Tabel 5. Tabel 4. Data Lokasi Calon Lahan dan Parameter awalnya Kegiatan/ Lokasi Parameter Banjarrejo Way Tenong Batutegi Muara Dua Ulubelu Luas Lahan 0,75 2,0 Ha 1,5 Ha 1,5 Ha 2,0 Ha 1,5 Ha Harga Lahan Kondisi Tanaman Perlakuan Tanaman Yang Ada Transportasi ( pp) Pembersihan Rumput/ Gulma Sudah ada (tua) (peremajaan) Peremajaan Sudah ada (kondisi bagus) Sudah ada (kondisi bagus) Belukar/ Campur Penyiapan Lahan Perawatan Perawatan Penanaman Baru Sudah ada (kondisi bagus) Perawatan Pemupukan Ongkos Panen/ Pasca Panen Hasil Panen/tahun (Rp /kg) kg kg kg kg Keterangan: Biaya dan harga dalam Rupiah Tanaman kopi dengan syarat tumbuh tersebut, ideal ditanam pada daerah kaki pegunungan yang biasanya berupa hutan. Dengan semakin ketatnya pengawasan pemerintah terhadap hutan yang tersisa, petani memerlukan teknik pemilihan lahan dan persiapan lahan yang sebaik-baiknya untuk tidak membuang dana yang berlebihan. Penelitian ini membahas tentang teknik

4 21 pemilihan lokasi yang paling ekonomis dari beberapa lokasi pilihan dengan Sistem Manajemen Basis Model dan membantu petani menyiapkan lahan yang telah dipilih agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kopi dengan Sistem Berbasis Aturan. Kedua hal tersebut berdasarkan Sistem Manajemen Basis Data. Ketiga sistem tersebut ditangani oleh Pengolah Terpusat. Tabel 5. Persyaratan Tumbuh Tanaman Kopi Robusta (Coffea Caephora)

5 22 Keterangan: Kelas S1 Sangat sesuai: Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara nyata. Kelas S2 Kelas S3 Kelas N Cukup sesuai: Lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukkan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri. Sesuai marjinal: Lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukkan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya batuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta. Lahan yang tidak sesuai karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat dan/atau sulit diatasi. 3.2 Tahapan Pengembangan Sistem manajemen ahli Tujuan utama penelitian ini yang ingin membantu petani agar mudah untuk menentukan pilihan lahan yang diinginkan dan memperoleh anjuran lanjutan singkat dalam penanganan lahannya. Dengan tujuan tersebut, SMA ini dirancang berupa aplikasi berbasis web agar mudah untuk diakses. Tahapan pengembangan SMA ini kerangka dasar penyususnan aturannya mengikuti proses dalam Gambar Pemilihan Pakar Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan dalam suatu bidang tertentu. Dalam pembangunan sistem manajemen ahli, tahap awal yang dilakukan adalah pemilihan dan penentuan pakar sebagai sumber pengetahuan (Sevani, 2009). Marimin (2007) membagi pakar menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu: 1) pakar yang memiliki pendidikan formal S2 (Magister) atau S3 (Doktoral), 2) pakar yang berpengalaman pada bidang yang dikaji, 3) pakar yang berpendidikan formal dan mempunyai pengalaman pada bidang yang dikaji, dan 4) pakar yang merupakan praktisi pada bidang yang dikaji.

6 23 Sumber: Marimin (2007) Gambar 8. Tahapan Pengembangan Sistem Pakar Pengetahuan para pakar berupa tacit knowledge yaitu pengetahuan yang belum didokumentasikan dengan baik karena masih berupa buah fikiran dan explicit knowledge yang sudah terdokumentasikan dengan baik sehingga mudah untuk diakses (Turban, 2001) Akuisisi Pengetahuan Menurut Marimin (2007), terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam proses akuisisi pengetahuan, salah satunya adalah wawancara. Akuisisi pengetahuan yang dilakukan oleh seorang knowledge engineer (KE), bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis pengetahuan yang diperoleh dari para pakar untuk kemudian disimpan dalam basis pengetahuan. Metode yang digunakan untuk proses akuisisi pengetahuan dalam sistem manajemen ahli penentuan lokasi dan kesesuaian lahan budidaya kopi ini adalah wawancara dengan ahli tanah IPB, Dr Kukuh Murtilaksono, dan seorang praktisi/petani kopi yang berdomisili di Kabupaten Pringsewu, Imbang Setiawan bin Burni.

7 Representasi Pengetahuan Pemilihan metode representasi yang akan digunakan perlu mempertimbangkan beberapa persyaratan, seperti kemudahan representasi, kemudahan dalam penalaran, efisiensi proses akuisisi, dan efisiensi proses penalaran (Marimin, 2007). Pengetahuan yang telah diakuisisi dari para pakar pada tahap sebelumnya harus direpresentasikan ke dalam bentuk yang tepat untuk kemudian disimpan dalam basis pengetahuan (Sevani, 2009) Pengembangan Mesin Inferensi Menurut Sevani (2009), mesin inferensi menentukan cara penarikan kesimpulan yang akan digunakan pada SMA. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan memanipulasi dan mengarahkan pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan sehingga akhirnya tercapai suatu kesimpulan. Mengembangkan mesin inferensi perlu memperhatikan teknik penelusuran dan pengendalian yang akan digunakan. Teknik pengendalian yang digunakan dalam perancangan SMA menentukan kesesuaian lahan adalah mata rantai maju (forward chaining), yaitu dimulai dari sekumpulan fakta kemudian dianalisis dan digunakan untuk proses penarikan kesimpulan Implementasi dan Pengujian Perangkat lunak PHP dipakai untuk mengimplementasikan SMA penentuan lokasi dan kesesuaian lahan ini, dengan faktor kepastian (certainty factor) sebagai pemroses data di dalam pembuatan modul-modulnya. Proses verifikasi dan validasi dilakukan untuk menguji SMA yang dirancang dan hasil keluarannya dengan menggunakan data sekunder dari laporan hasil survey lokasi dan survey tanah lokasi-lokasi pilihan. Selanjutnya hasil verifikasi dan validasi dikomentari pakar, bila sudah cukup mewakili kepakaran manusia, maka SMA tersebut dapat direkomendasikan untuk digunakan. Bila hasilnya masih dirasakan kurang memenuhi kepakaran, maka KE harus meninjau ulang basis pengetahuan yang ada.

8 Tata Laksana Penelitian Tata laksana penelitian menggambarkan urutan langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini, yaitu: 1. Persiapan Penelitian dan Studi Pendahuluan. Persiapan penelitian berupa latar belakang dan perumusan masalah beserta tujuan penelitian, sedangkan studi pendahuluan berupa studi dokumentasi dan studi literatur untuk memenuhi ruang lingkup penelitian. 2. Penetapan Sumber Pengetahuan yaitu Akuisisi Pengetahuan dan Representasi Pengetahuan. Akuisisi pengetahuan berupa penetapan parameter pemilihan lokasi, penetapan parameter penentu kesesuaian lahan, dan pengumpulan data persyaratan penggunaan lahan. Representasi pengetahuan berupa pemberian bobot dan perumusan kaidah dalam knowledge base. 3. Mekanisme Inferensi berupa penentuan metode yang akan digunakan. 4. Implementasi sistem manajemen ahli dengan perangkat lunak pembuatan aplikasi Web. 5. Pengujian dengan laporan penelitian survei tanah semi detail. 6. Pengujian ke human expert (Pakar) Pengumpulan Data dan Informasi Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data primer meliputi hasil wawancara dengan praktisi yang langsung bergerak dalam bidang budidaya kopi seperti petani kopi, serta jawaban kuisioner dari pakar sehingga hasilnya dapat dirumuskan dalam bentuk permasalahan utama di dalam sistem. Kajian pustaka merupakan studi untuk mengumpulkan dan menganalisis data sekunder berupa data hasil bumi secara umum dari Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan, data hasil produksi dan ekspor kopi dari Dinas Perkebunan, AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia) cabang Lampung

9 26 dan dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan pertanian dari Dinas Pertanian, luas dan wilayah hutan lindung dari Dinas Kehutanan, literatur tentang kopi, dan peta geografis Lampung baik dari Atlas Umum dan internet. Pengamatan lapang bertujuan untuk mendata secara langsung kebutuhan biaya dalam menentukan lokasi yang akan dipilih. Model yang dihasilkan diharapkan mampu untuk memberikan kemungkinan pemecahan masalah dengan menggunakan teknik-teknik yang ada. Pengamatan dilakukan di Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten Lampung Utara, tergantung pada daerah mana yang terpilih. Wawancara dimaksudkan untuk mempelajari proses pengambilan keputusan dalam pengembangan budidaya kopi dan permasalahan yang sedang dihadapi. Hal ini dilakukan terhadap para praktisi dan para ahli untuk mendapatkan masukan dalam memprediksi sebuah pemecahan masalah dalam budidaya kopi. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap objek permasalahan disertai dengan wawancara terhadap pihak-pihak yang berperan dalam budidaya kopi, seperti pakar dan petani sehingga dapat diketahui permasalahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pengolahan Data dan Informasi Data dan informasi yang diperoleh melalui berbagai macam sumber tersebut kemudian diolah sebelum dapat direpresentasikan ke dalam basis pengetahuan. Data yang diperoleh untuk menentukan lokasi diolah menggunakan beberapa cara, seperti analisa deskriptif, pemberian bobot, dan penggunaan Metode Bayes. Parameter kesesuaian lahan ditentukan memakai metode Faktor Kepastian (Certainty Factor). Wawancara dengan petani didapatkan data berupa 8 parameter yang dipakai dalam simulasi biaya selama 5 tahun, yaitu harga lahan, persiapan lahan, perlakuan tanaman, pembersihan rumput/gulma, ongkos transport petani dari rumah ke lokasi pulang-pergi, hasil panen/tahun, ongkos panen/pasca panen, dan biaya pemupukan. Dalam perhitungan simulasi, 8 parameter ini disederhanakan

10 27 menjadi 3 parameter, yaitu pendapatan kotor, total biaya, dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor didapat dari jumlah hasil panen selama 5 tahun. Total biaya adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama lima tahun meliputi harga lahan, persiapan lahan, perlakuan tanaman, ongkos transport petani, pembersihan rumput/gulma, ongkos panen/pasca panen, dan pemupukan. Pendapatan bersih adalah pendapatan kotor dikurangi total biaya. Pembobotan dalam metode Bayes dilakukan oleh pakar. Perlu diingat, selain 8 parameter yang telah ada, masih ada satu parameter/kriteria tambahan lain dalam memilih lokasi, yaitu ada tidaknya petani/praktisi sekampung/sedaerah yang dapat diajak kerja sama dalam memelihara tanaman atau keamanan lahan. Hasil wawancara dengan pakar, 23 parameter karakeristik lahan dibandingkan dengan masukan 23 data lapangan/survey untuk mendapatkan kelas kesesuaian lahan Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 12 (duabelas) bulan, yaitu mulai bulan Juni 2010 sampai bulan Juni Pengamatan lapangan dilakukan di Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, dan Lampung Utara, wawancara dengan pakar dilakukan dengan pakar tanah Institut Pertanian Bogor, Dr. Kukuh W, sedangkan pakar praktisi/petani kopi dilakukan dengan Imbang Setiawan bin Burni dari Desa Umbul Kacang Kabupaten Pringsewu. Pengolahan data, perancangan sistem, dan verifikasi dilakukan di Laboratorium Komputer Departemen Ilmu Komputer, FMIPA IPB Baranangsiang Bogor. 3.4 Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan SMA ini dilakukan melalui serangkaian tahapan sesuai dengan metode yang ada pada siklus hidup suatu software. Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah waterfall life cycle model.

11 Kebutuhan Sistem Pada tahap pertama pengembangan sistem ditentukan kebutuhan sistem, tahap pendefinisian tentang sistem yang akan dibuat, kegunaan sistem, dan yang dibutuhkan untuk membuat sistem dengan mengetahui kebutuhan pengguna sistem itu sendiri Perancangan Sistem Perancangan sistem didasarkan atas sistem yang dikaji, meliputi perancangan sistem basis data, basis model, serta sistem manajemen dialog. Penggunaan sistem ini akan saling terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem penunjang keputusan. a. Sistem Manajemen Basis Data Sistem manajemen basis data berfungsi untuk memasukkan data dan mengorganisasikan dalam sebuah relasi data sehingga memudahkan dalam pengolahan dan pengambilan data. Sistem yang akan dikembangkan ini tersusun dari beberapa buah model data antara lain data wilayah potensial penanaman kopi, syarat kesesuaian lahan, dan data wawancara dengan pakar. b. Sistem Manajemen Basis Model Sistem manajemen basis model merupakan fasilitas yang digunakan untuk melakukan estimasi dalam pengambilan keputusan. Dalam sistem manajemen basis model ini terdiri dari fungsi dan prosedur matematis sebagai alat perhitungan. Sistem yang akan dikembangkan yaitu Model Penentuan Lokasi, menggunakan Metode Bayes. c. Sistem Manajemen Basis Aturan Sistem manajemen basis aturan merupakan fasilitas yang digunakan untuk melakukan analisis kesesuaian lahan menurut syarat-syarat kesesuaian lahan. Sistem yang akan dikembangkan yaitu Model Kesesuaian Lahan menggunakan rule-based di dalam program PHP.

12 29 d. Sistem Manajemen Dialog (Sistem Terpusat/Program Utama) Sistem manajemen dialog merupakan sarana untuk mengatur interaksi antara model dengan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Sistem yang akan dikembangkan menggunakan beberapa menu-menu dan antar muka pengguna yang user friendly. Fasilitas bantuan dan tips penggunaan juga disertakan untuk membantu pengguna menggunakan sistem dengan baik dan benar Pembangunan Sistem SMA pemilihan lokasi dan kesesuaian lahan ini dibuat menggunakan beberapa katagori perangkat lunak dan perangkat keras yang memenuhi spesifikasi tertentu. Spesifikasi perangkat lunak yang diperlukan dalam pembangunan sistem manajemen ahli ini, antara lain: a. Sistem Operasi Sistem operasi yang dapat digunakan untuk pembuatan aplikasi sistem manajemen ahli ini adalah Windows XP, Windows Vista, atau Linux. Sistem operasi merupakan bangunan dasar di mana aplikasi sistem manajemen ahli akan dibuat dan kemudian diuji sebelum diimplementasikan. Pemilihan sistem operasi yang akan digunakan berpengaruh pada bahasa pemrogramman dan basis data yang dapat digunakan. Sistem operasi juga berkaitan erat dengan perangkat keras yang dapat digunakan. b. Bahasa Pemrogramman Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web adalah PHP versi yang mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: PHP merupakan bahasa script server side yang memiliki kemampuan lebih daripada CGI (command graphical interface). PHP mempunyai kemampuan mengumpulkan data dari form, membuat halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim dan menerima cookies.

13 30 PHP bersifat multiplatform sehingga dapat digunakan pada semua sistem operasi seperti Windows, Mac OS, dan Linux. PHP mendukung banyak web server, seperti Apache, MIIS (Microsoft Internet Information Server), PWS (Personal Web Server), dan Netscape. PHP juga mendukung penggunaan berbagai jenis basis data seperti MySQL, Oracle, dbase, FrontBase, Hyperware, SyBase, PostgrSQL, dan Unix DBM. PHP mampu mengolah keluaran berupa berbagai macam jenis file seperti file gambar, file PDF, dan juga movie Flash. PHP mampu menghasilkan keluaran berupa teks seperti HTML, XHTML, dan file XML lainnya. c. Basis Data Basis data yang digunakan adalah phpmyadminsqldump versi Pemilihan basis data ini didasari oleh: Bersifat multiplatform sehingga dapat digunakan pada berbagai macam sistem operasi. Dapat digunakan untuk berbagai macam program seperti PHP, Java, Ferl, C, dan Phyton. Dapat digunakan pada basis data yang besar, karena dapat memproses data besar dengan cepat dan handal. Mudah digunakan karena memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi basis data dan mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi. Bersifat gratis (freeware) untuk sistem operasi Linux dan bersifat berbagi (shareware) untuk sistem operasi Windows dan mempunyai tingkat keamanan yang baik karena dapat melakukan verifikasi host. d. Web Server Web Server diperlukan dalam pembuatan aplikasi sistem manajemen ahli karena aplikasi ini berbasis web yang nantinya akan diakses secara online.

14 31 Sistem manajemen ahli ini merupakan aplikasi yang beroperasi pada sisi server yang merespon permintaan dari web client melalui browser. Web server yang digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem manajemen ahli ini adalah Apache. Pemilihan Apache sebagai web server karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain: Opera bersifat multiplatform sehingga dapat digunakan pada berbagai macam sistem operasi. Mudah dikonfigurasi terutama bila digunakan bersama dengan PHP dan MySQL. Bersifat gratis/terbuka (open source), sehingga pengguna dapat mengunduh (download) piranti lunak ini secara gratis. Opera mempunyai berbagai macam fitur canggih, seperti pemilihan bahasa, hak akses, reload privilages, dan lainnya. Didukung oleh GUI (Graphical User Interface) sehingga memungkinkan penanganan server dilakukan dengan mudah Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan sebelum dan sesudah aplikasi selesai dibuat. Pengujian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengujian terhadap cara penulisan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi dan pengujian terhadap proses perhitungan dan aliran data pada aplikasi. Pengujian pada cara penulisan dilakukan sepanjang tahap penulisan sehingga menghasilkan bentuk aplikasi akhir. Pengujian ini dilakukan dengan cara melakukan compile terhadap cara penulisan yang ada untuk mengetahui apakah terjadi kesalahan dalam penulisan. Bila hasil pengujian pada cara penulisan tidak terdapat kesalahan lagi, maka pengujian berikutnya adalah pengujian terhadap proses perhitungan dan aliran data pada aplikasi. Pengujian terhadap aplikasi dilakukan pada saat aplikasi masih bersifat offline dan pada saat aplikasi sudah hosting atau sudah dapat diakses secara online.

15 Penerapan Sistem Tahapan penerapan atau implementasi sistem adalah tahap setelah aplikasi berhasil melalui tahapan pengujian. Pada tahap ini aplikasi sudah siap untuk digunakan oleh pengguna. Penerapan sistem dilakukan dengan cara menyewa atau membeli domain untuk waktu tertentu atau digabungkan ke website yang telah ada. Melalui domain tersebut aplikasi dapat diakses dan diperbaharui bila diperlukan Operasional dan Pemeliharaan Sistem Kegiatan operasional dan pemeliharaan sistem dilakukan setelah sistem selesai diterapkan. Kegiatan ini dilakukan dengan memantau pemakaian dan isi dari web supaya senantiasa terpelihara dan sesuai dengan perkembangan terbaru yang ada seputar kegiatan pemilihan dan kesesuaian lahan. Pemeliharaan dan pembaharuan isi basis data juga merupakan salah satu kegiatan pada tahap operasional dan pemeliharaan sistem. Isi basis data termasuk salah satu faktor yang menentukan keluaran aplikasi, semakin beragam isi basis data akan membuat sistem dapat mengolah berbagai kemungkinan jenis data masukkan dari pengguna.

Gambar 28. Diagram proses pencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan

Gambar 28. Diagram proses pencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan 50 III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Krisis lahan produktif yang sering terjadi saat ini merupakan salah satu dampak yang timbul akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan dalam berbagai

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN. Gambar 9. Diagram Alir Formulasi Sistem yang Dirancang

IV. PERANCANGAN. Gambar 9. Diagram Alir Formulasi Sistem yang Dirancang IV. PERANCANGAN 4.1 Kerangka Sistem Yang Dirancang Kerangka sistem yang dirancang ini dikembangkan dari kerangka model sistem manajeme ahli yang telah disebutkan pada bagian metodologi. Pada kerangka sistem

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN AHLI PENENTUAN LOKASI DAN KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA KOPI DI PROVINSI LAMPUNG

SISTEM MANAJEMEN AHLI PENENTUAN LOKASI DAN KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA KOPI DI PROVINSI LAMPUNG SISTEM MANAJEMEN AHLI PENENTUAN LOKASI DAN KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA KOPI DI PROVINSI LAMPUNG IRWAN ADI PRIBADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam definisi mengenai system. Menurut Ayu dan Perdana, sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dengan

Lebih terperinci

MENGENAL PHP BAB Apakah PHP Itu?

MENGENAL PHP BAB Apakah PHP Itu? BAB 1 MENGENAL PHP 1.1 Apakah PHP Itu? Bagi pemula yang mengenal internet, tidak salah kalau mereka akan memiliki pertanyaan seperti itu. Marilah kita mulai belajar dengan mengenal apa dan bagaimana PHP

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Tabel 2. Persyaratan Kondisi Iklim dan Tanah yang Optimum untuk Kopi Robusta dan Arabika

II. LANDASAN TEORI. Tabel 2. Persyaratan Kondisi Iklim dan Tanah yang Optimum untuk Kopi Robusta dan Arabika II. LANDASAN TEORI 2.1 Kopi Kopi merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh di mana saja asalkan temperaturnya tidak terlalu dingin atau bukan merupakan daerah tandus (Aak, 1988). Kondisi lingkungan tumbuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati.

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati. SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAMBU MERAH DELIMA BERBASIS WEB Akhmad Sholikin, Sri Eniyati. ABSTRAK Tanaman jambu merah delima dapat diserang berbagai macam penyakit,penyakit tersebut dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai. Sulitnya mencari data pegawai dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Medan merupakan instansi sekolah menengah atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Medan merupakan instansi sekolah menengah atas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Medan merupakan instansi sekolah menengah atas negeri yang memiliki kurang lebih 1470 murid, dan wali murid yang semuanya membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan digunakan. Hal ini sangat penting

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank Indonesia merupakan satu-satunya bank sentral di Indonesia yang menangani

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank Indonesia merupakan satu-satunya bank sentral di Indonesia yang menangani 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia merupakan satu-satunya bank sentral di Indonesia yang menangani berbagai kegiatan keuangan dan perbankan. Selain itu Bank Indonesia juga mendukung

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 29 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Konsumsi cabai rata-rata penduduk Indonesia adalah 5,21 kg/kapita/tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa penalitian terdahulu oleh beberapa peneliti. Jatmiko (2010), melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 World Wide Web World Wide Web yang biasanya disingkat dengan WWW dan lebih dikenal dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang ada di Internet.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi Akademik adalah Sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan akademik. Dimana dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu, semakin membuat semua orang harus bekerja ekstra cepat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu, semakin membuat semua orang harus bekerja ekstra cepat dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, perkembangan dan pengaruh teknologi informasi di Indonesia sudah tidak dapat dihindari lagi. Kebutuhan yang mendesak dan semakin berharganya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga

BAB 2 LANDASAN TEORI. Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, perkembangan dan pengaruh teknologi informasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, perkembangan dan pengaruh teknologi informasi di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, perkembangan dan pengaruh teknologi informasi di Indonesia saat ini sudah sangat pesat. Kebutuhan yang mendesak dan semakin berharganya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. yaitu wappalayzer, tool tersebut membantu untuk mengetahui CMS (content

BAB IV PEMBAHASAN. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. yaitu wappalayzer, tool tersebut membantu untuk mengetahui CMS (content BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal HTML 5 HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah berkembang dengan sangat pesat dan telah mengantarkan dunia memasuki era globalisasi. Dalam era

Lebih terperinci

TEGUH HERLAMBANG

TEGUH HERLAMBANG SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA HAMA PADA TANAMAN CABAI DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID SKRIPSI Oleh : TEGUH HERLAMBANG 0734010191 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil rancangan sistem informasi geografis letak akademi kebidanan di Kota Medan yang penulis buat sudah selesai dimana tampilan terdiri dari 2 sbagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena sumber makanan manusia berasal dari pertanian. Setiap tahunnya, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Internet adalah jaringan luas dari komputer, yang lazim disebut dengan worldwide

BAB 2 LANDASAN TEORI. Internet adalah jaringan luas dari komputer, yang lazim disebut dengan worldwide BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Internet Internet adalah jaringan luas dari komputer, yang lazim disebut dengan worldwide network. Dengan internet maka Anda akan dapat mencari jutaan informasi, mulai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu juga pertanian tetap akan ada. Hal itu disebabkan karena pertanian masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografis adalah sebuah alat bantu manajemen yang berupa informasi berbantuan komputer

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU) Meilysa Puspita Sari Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kebutuhan akan itu pun semakin diminati oleh semua kalangan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

Apa itu PHP? Riwayat PHP

Apa itu PHP? Riwayat PHP Apa itu PHP? PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script serverside dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML. Berbeda dengan HTML yang hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian mengenai sistem informasi geografis ini sebelumnya sudah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian mengenai sistem informasi geografis ini sebelumnya sudah banyak BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai sistem informasi geografis ini sebelumnya sudah banyak dibuat. tetapi tempat, program dan aplikasi yang digunakan berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan tertentu. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tujuan tertentu. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa sekarang ini, salah satunya alat pengolah data informasi yaitu komputer. Dan saat ini pula hampir di semua

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (customer complaints) adalah umpan balik (feedback) dari pelanggan yang. dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan.

BAB III LANDASAN TEORI. (customer complaints) adalah umpan balik (feedback) dari pelanggan yang. dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Keluhan Pelanggan Menurut Simon J Bell dan James A Luddington (2006), keluhan pelanggan (customer complaints) adalah umpan balik (feedback) dari pelanggan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perjalanan Dinas Menurut Sedianingsih (2010), perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh pegawai suatu perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan alat dan bahan sebagai penunjang penelitian itu sendiri. Untuk mendukung jalannya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi komputer saat ini sangat pesat, pada sisi lain persoalan yang dihadapi manusia semakin banyak dan memerlukan penyelesaian yang cepat dan akurat.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP Mutiara Sari 1, Kasmir Tanjung 2 Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia tercatat sebagai negara produsen kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Kolumbia. Kopi Indonesia sebagian besar dihasilkan dari daerah segitiga emas kopi, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk buku dan kartu-kartu yang berisi data-data buku. Sistem ini sudah dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk buku dan kartu-kartu yang berisi data-data buku. Sistem ini sudah dianggap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, perpustakaan masih menggunakan sistem katalog manual yang berbentuk buku dan kartu-kartu yang berisi data-data buku. Sistem ini sudah dianggap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab 3 ini akan dijabarkan teori mengenai pariwisata, wisatawan, sistem, sistem rekomendasi, collaborative filtering, jaccard coefisien, mysql, dan framework codeigniter, notepad++,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin kompetitif bagi manusia, salah satunya dalam bidang pertanian. Penyusutan luas lahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Rekomendasi Sistem Rekomendasi (SR) merupakan model aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan dan keinginan pelanggan. Sistem Rekomendasi memanfaatkan opini seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperlihatkan kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperlihatkan kemajuan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat untuk dapat diaplikasikan disemua bidang. Komputer bukan hanya sekedar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem manajemen ahli model SPK agroindustri biodiesel berbasis kelapa sawit terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis penyakit yang diderita oleh seorang penderita harus dapat dilakukan dengan tepat dan akurat, karena kesalahan diagnosis berakibat fatal dan bisa membahayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi harus diakui masih terbatasnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi demografis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan masalah dalam aplikasi sistem pakar menjaga kualitas muatan kapal tanker ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan masalah dalam aplikasi sistem pakar menjaga kualitas muatan kapal tanker ini adalah : BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Selama ini masyarakat menginginkan pendistribusian bahan bakar terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan sarana transportasi tidak boleh mengalami keterlambatan pendistribusian

Lebih terperinci

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan (hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan dan interaksi obat yang benar yaitu meliputi cara pemberian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai sutau tujuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau sekumpulan objek-objek yang saling berelasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Keuangan 2.1.1 Pengertian Perancangan Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 37 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dukungan terhadap pembangunan Online Lesson Plan (OLP) matematika bagi lingkungan sekolah merupakan suatu kebutuhan penting untuk membantu kinerja guru

Lebih terperinci

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc.

Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc. APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENENTUKAN JENIS KONTRASEPSI KB BAGI PASANGAN SUAMI ISTRI Nama: Nur Susilo Agung Prabowo NPM: 15112474 Pembimbing: Prof. Dr. dr. Johan Harlan, SSi., MSc. Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam Tugas Akhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi berkembang sangat cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan Agama Islam adalah agama yang di dalamnya mengatur semua aspek kehidupan. Mulai dari tatacara hubungan dengan sesama mahluk sampai hubungan dengan Sang Pencipta. Kesadaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Teknologi Internet yang pesat telah memicu munculnya berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Teknologi Internet yang pesat telah memicu munculnya berbagai xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Internet yang pesat telah memicu munculnya berbagai aplikasi baru termasuk di bidang Teknologi Informasi. Website adalah salah satu revolusi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan salah satu inovasi yang terdapat dalam bidang ilmu pengetahuan. Kecerdasan buatan telah dimulai sejak komputer modern pertama kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di dunia, saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di dunia, saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua negara modern, baik negara maju maupun negara berkembang di dunia, saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi di dunia saat ini sangat begitu pesat, sehingga membuat masyarakat dunia mencari banyak cara untuk mendapatkan dan mengetahui

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci