BAB IV PEMBAHASAN. Negara Indonesia (Persero), Tbk adalah sebagai berikut : diperlukan sebagai syarat permohonan kredit.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Negara Indonesia (Persero), Tbk adalah sebagai berikut : diperlukan sebagai syarat permohonan kredit."

Transkripsi

1 37 BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Pemberian Kredit Mekanisme kredit disini merupakan penjabaran dari penjelasan prosedur pemberian kredit. Mekanisme yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk adalah sebagai berikut : 1. Tahap permohonan kredit a. Nasabah mengajukan permohonan kredit kepada Bank BNI dengan menggunakan formulir permohonan pinjaman yang disediakan oleh bank, atau dengan membuat surat permohonan yang dibuat langsung oleh nasabah sendiri. Disertai dengan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat permohonan kredit. Adapun dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat permohonan kredit adalah sebagai berikut : 1) Memberikan Laporan Keuangan nasabah selama 2 (dua) atau 3 (tiga) periode terahir. 2) Fotocopy identitas pemohon/pemilik/pengurus dan Kartu Keluarga (KK) perusahaan yang akan mengajukan kredit. Fotocopy harus dicocokan dengan aslinya. 3) Fotocopy dokumen bukti kepemilikan jaminan. 4) Surat ijin usaha atau keterangan usaha dari kelurahan. 37

2 38 5) Profil perusahaan. b. Account Officer akan memeriksa kelengkapan persyaratan tersebut dan menyimpannya dalam suatu file atau map dengan nama nasabah. Apabila masih terdapat kekurangan dalam persyaratan yang telah ditentukan, maka Account Officer akan menghubungi nasabah untuk melengkapinya. Bila nasabah telah memenuhi semua persyaratan yang ditetukan maka proses akan dilanjutkan, sebaliknya bila tidak maka permohonan kredit akan dinyatakan gugur atau ditolak. 2. Tahap pencarian informasi a. Dalam hal ini, data yang diberikan calon debitur kepada Bank BNI untuk permohonan kredit. Dan untuk keperluan kepastian, kebenaran dan kesesuaian data, maka bank melakukan data-data informasi kredit dengan cara interview secara langsung kepada calon debitur. b. Setelah itu, staf kredit atau analisis kredit dengan persetujuan Kepala Bagian Kredit akan melakukan kunjungan ke nasabah, baik tempat usahanya maupun jaminannya dan membuat laporah kunjungan. 3. Tahap analisis kredit Setelah tahap pencarian informasi dilakukan, maka bagian kredit akan melakukan proses analisa untuk mempertimbangkan apakah permohonan nasabah dapat diberikan.

3 39 4. Tahap keputusan kredit a. Bila sudah ada keputusan dalam hal analisa, penilaian jaminan dan legalitas usaha, maka bagian kredit akan membuat nota analisa kredit dan menyiapkan Credit Memorandum. Nota analisa kredit, Credit Memorandum, dan file nasabah harus diparaf oleh Kepala Bagian Kredit untuk diperiksa kembali kelengkapannya, dan dicatat pada buku penyerahan sebelum diserahkan ke Komite Kredit. b. Bagian kredit akan mengecek file nasabah telah disetujui atau tidak oleh Komite Kredit. Bila sudah, maka nama file yang sudah dicatat dibuku penyerahan harus ditandai dan diserahkan kebagian kredit. Bbila permohonan nasabah tidak disetujui maka bagian kredit akan memberitahukan kepada nasabah melalui surat tertulis. Dan apabila disetujui maka bagian kredit akan membuat SPK (Surat Persetujuan Kredit), yang berisikan fasilitas, jumlah, jangka waktu, suku bunga, prasyarat dan syarat fasilitas kredit yang diberikan yang harus ditanda tangani oleh nasabah. c. Kemudian bagian kredit akan memberitahukan nasabah agar menyerahkan dokumen usaha dan jaminannya yang asli kebagian legal yang mana akan dibuatkan tanda terima jaminan rangkap dua. Tanda terima jaminan tersebut kemudian ditanda tangani oleh bagian legal dan Kepala Bagian Kredit. Lembar 1 dari Tanda Terima Jaminan diserahkan kepada nasabah dan lembar 2 disimpan oleh bagian legal.

4 40 d. Bagian legal meminta ijin dari Kepala Bagian Kredit untuk memeriksa keabsahan dan legalitas dari dokumen-dokumen tersebut ke instansi terkait (misalnya : untuk BPKB ke Komdak Metro Jaya, dsb). e. Jika dokumen-dokumen usaha dan jaminan ternyata tidak sah dan meragukan, maka bagian legal akan menghubungi Account Officer atau bagian kredit untuk memberitahukan kepada nasabah melalui surat pemberitahuan. Dengan ni maka proses pemberian kredit dapat dinyatakn gugur. Bagian legal akan memberiahukan hal tersebut kepada Kepala Bagian Kredit dengan tembusan ke Komite Kredit. Semua dokumen asli dikembalikan ke nasabah dengan meminta kembali tanda terima lembar 1 yang diserahkan kepada nasabah. Sedangkan file nasabah berikut dengan data-data lainnya akan distempel dengan dengan BATAL. f. Sejalan dengan pengikatan kredit, maka bagian legal akan mengasuransikan jaminan tersebut kepadda pihak perusahaan asuransi yang ditunjuk bank (bagi yang belum diasuransikan). g. Proses realisasi kredit harus dibuatkan Daftar Periksa Pencairan Kredit oleh bagian kredit mengenai kelengkapan semua data-data nasabah sesuai dengan keputusan yang telah disetujui oleh Komite Kredit. Bila semua persyaratan sudah lengkap kemudian daftar tersebut diserahkan kepada Kepala Bagian Kredit untuk di cek dan ditandatangani.

5 41 h. Setelah itu bagian administrasi kredit membuat Memo Realisasi Kredit rangkap 3 (lembar 1 untuk arsip file kredit, lembar 2 untuk arsip operasional, lembar 3 untuk bagian pembukuan) dengan menggunakan buku ekspedisi. 5. Tahap administrasi kredit a. Bagian administrasi kredit memasukkan data nasabah dikomputer sesuai dengan apa yang tertera pada Memo Realisasi Kredit dan mengecek kembali apakah yang sudah di input oleh bagian teller sudah sesuai dengan nota kredit dan nota debetnya. b. Setiap perubahan dan masalah yang ada harus segera mungkin diberitahukan kepada Kepala Bagian Kredit. c. Kemudian bagian administrasi kredit mencatat sesuai data nasabah pada kartu pengawasan kredit. d. Dokumen dan jaminan nasabah yang asli berikut dengan tanda terimanya diserahkan kembali oleh bagian legal kepada Kepala Bagian Kredit untuk diperiksa kelengkapannya. Setelah sesuai dengan yang tercantum pada tanda terima, maka Kepal Bagian Kredit menandatangani buku jaminan nasabah yang telah dicatat oleh bagian legal.

6 42 6. Tahap Pengawasan Kredit a. Semua dokumen dan jaminan asli dari nasabah kemudian disimpan oleh bagian legal atas persetujuan dari Kepala Bagian Kredit dan Kepala Bagian Operasional. b. Selain itu setiap permohonan pinjaman nasabah yang telah disetujui maka diwajibkan untuk membuka rekening pada Bank BNI dan memmbuat setoran awal dengan jumlah yang telah ditentukan oleh pihak bank. B. Analisis Laporan Keuangan Nasabah Dalam menganalisa laporan keuangan debitur, pihak Bank BNI menggunakan metode analisa horizontal yaitu metode analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangannya, teknik analisa yang digunakan adalah analisa rasio. Tujuan Bank BNI melakukan analisa laporan keuangan calon debitur adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan memperkirakan seberapa jauh potensi keuangan calon debitur. Dengan mengetahui kondisi dan potensi keuangan perusahaan calon debitur maka dapat dinilai, sejauh mana kemampuan perusahaan calon debitur dalam menghasilkan keuntungan yang diperlukan untuk membayar dan melunasi hutang pokok.

7 43 Table 4.1 Laporan Total Kredit Sektor Kredit Kecil (SKC) BNI Kota Per 31 Des 2010 (Rp.Miliar) Periode 2010 Total Kredit Total Agunan Januari 10,154 15,100 Februari 10,430 15,800 Maret 11,245 18,600 April 15,580 20,900 Mei 24,325 37,510 Juni 18,750 24,240 Juli 15,880 21,200 Agustus 14,769 19,300 September 20,146 35,340 Oktober 25,910 38,510 November 24,540 37,200 Desember 28,100 40,800 TOTAL KREDIT 219, ,5 Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

8 44 Total kredit Bank BNI yang ada hingga 31 Des 2010 adalah sebesar Rp ,- dan agunan sebesar Rp ,-. Dari total kredit yang terjadi pada tahun 2010, penulis mengambil salah satu contoh kredit yang terjadi pada bulan april 2010, untuk mengetahui bagaimana Bank BNI melakukan analisa laporan keuangan debitur. Untuk menganalisa laporan keuangan, data-data yang diperlukan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan calon debitur. Berikut ini adalah laporan keuangan Debitur PT. BNI (Persero) Tbk, yang terdiri dari neraca per tahun 2008 dan 2009 serta laporan laba rugi per tahun 2008 dan 2009 PT X adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur aksesoris ikat pinggang. Perusahaan berkeinginan mengembangkan dan memperbesar produksi tersebut karena meningkatnya kebutuhan pasar. Untuk itu PT X ingin menambah modalnya mengggunkan fasilitas kredit bank, dengan mengajukan kredit sebesar Rp.1 M. Dengan adanya fasilitas kredit ini diperkirakan akan meningkat produksi 15 % dari penjualan tahun lalu.

9 45 Table 4.2 Laporan Laba Rugi PT X 31 - Dec Dec Rp.juta (%) Rp.juta (%) Penjualan 4, % 5, % Harga Pokok Penjualan 3, :43% 4, % Biaya Umum,Adm & Penjualan % % LABA OPERASIONAL % % Penyusutan % % Biaya Sewa/Kontrak Non-operasioanal % % Biaya Lain-lain % % Pendapatan lain % % LABA SEBELUM BUNGA & PAJAK % % Bunga % % LABA SEBELUM PAJAK % % Pajak % % LABA BERSIH (ETA) % % Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

10 46 Table 4.3 Laporan Neraca PT X 31 - Dec Dec Rp.juta (%) Rp.juta (%) Kas dan Bank % % Surat Berharga % % Piutang Bersih % % Persediaan 1, % 1, % Harta Lancar Lain % % Biaya Yang Dibayar Dimuka % % Piutang Lain-lain % % TOTAL HARTA LANCAR 1, % 3, % Harta Tetap Bersih 1, % 1, % Akm. Penyusutan % % Harta Tetap Lain-lain % % HARTA TETAP 1, % 1, % TOTAL HARTA 3, % 4, % Kredit Bank Jangka Pendek % % Hutang Dagang % % Pajak yg Masih Harus Dibayar % % Hutang Lain-lain % % Bagian Lancar Hutang Lain-lain % % Kredit Bank Jk Pendek Bank Lain % % TOTAL HUTANG LANCAR % % Kredit Bank Jangka Panjang % % Hutang Jangka Panjang Lain % % Hutang Pada Pengurus % % Sub Ordinated Loan % % TOTAL HUTANG JANGKA PANJANG % % TOTAL HUTANG % 1, % Modal Saham % % Laba Yang Ditahan 2, % 3, % Laba Tahun Berjalan % % Prive % % TOTAL MODAL 3, % 3, % TOTAL MODAL + MODAL 3, % 4, % Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

11 47 Berdasarkan data laporan keuangan tahun 2008 dan 2009, maka dilakukan analisis rasio keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas a. Current Rasio Interprestasi : Berdasarkan analisis rasio di atas Current Rasio dari tahun 2008 ke tahun 2009 terlihat sedikit menurun, yaitu dari 508,38% menurun ke 331,05%. Penurunanan ini terjadi akibat semakin besarnya kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan tersebut, namun namun disamping itu terjadi juga peningkatan aktiva lancar yang cukup signifikan. Meskipun Current Ratio pada tahun 2009 sedikit menurun, namun masih diatas standar Current Ratio yang ditetapkan oleh Bank BNI,yaitu Current Ratio minimal sebesar 1,25.

12 48 b. Quick Ratio/Test Acid Ratio Interprestasi : Quick rasio tahun 2009 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008, dari 127,80% menjadi 134,16% pada tahun Pada tahun 2009 terjadi kenaikan kewajiba lancar, persediaan dan aktiva lancar,dimana terjadi kenaikan aktiva lancar yang cukup signifikan. Artinya bahwa keadaan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, apabila dilihat dari sisi quick rasio,bahwa quick rasio merupakan ukuran yang lebih ketat daripada current ratio, Karen current rasio hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dengan kewajiban lancar.

13 49 2. Rasio Leverage a. Debt to equity ratio (DER) Interprestasi : Debt to equity ratio (DER) pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 27,82% dari 12,37% dari tahun Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan total kewajiban. Dengan kata lain usaha ini banyak dibiayai oleh hutang jika dibandingkan dengan modal sendiri. b. Debt to total asset ratio Interprestasi : Debt ratio pada tahun 2009 meningkat dibanding tahun 2008 dari 11,00% menjadi 22,75% pada tahun Hal tersebut

14 50 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktiva dibandingkan dengan utang, keadaan ini berarti komposisi aktiva lebih besar dan dapat membiayai kewajiban perusahaan tetapi resikonya cenderung besar. 3. Rasio Aktivitas a. Inventory turn over Interprestasi : Dari perhitungan rasio di atas dapat diketahui bahwa perusahaan cenderung stabil antara tahun 2009 dengan tahun 2010 yaitu samasama mempunyai inventory turnover yang sama yaitu 3,17 kali. Hal ini diakibatkan oleh terjadinya kenaikan penjualan dan persediaan yang sama besar.

15 51 b. Average collection period Interprestasi : Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dalam penagihan piutang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 29,85 hari pada tahun 2008 menjadi 59,74 hari pada tahun. Penurunan ini merupakan indikasi bahwa kemampuan manajerial perusahaan serta kebijakan dalam pengelolaan piutang masih lemah. Apabila dihubungkan dengan penjualan, dapat diketahui bahwa penurunan Average collection period disebabkan oleh adanya kenaikan penjualan bersih. Hal ini dapat disiasati dengan adanya evaluasi kembali terhadap kebijakan perusahaan, yang membuat para konsumen mau membayar hutangnya dalam jangka pendek.

16 52 4. Rasio Probabilitas a. Net profit margin Interprestasi : Dari hitungan di atas diketahui Net profit margin mengalami penurunan dari tahun 2008 ke 2009 yaitu dari 15,03% pada tahun 2008 menjadi 10,00% pada tahun Berarti penurunan Net profit margin disebabkan oleh meningkatnya penjualan. Hal ini mencerminkan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya operasionalnya yang masih cukup karena penurunannya tidak terlalu signifikan. b. Retur on investment (ROI)

17 53 Interprestasi : ROI pada tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 dari 19,93% menjadi 12,88% pada tahun Ini merupakan indikator karena kurang efektifnya penggunaan aktiva perusahaan. Penyebab utamanya dikarenakan perputaran aktiva yang begitu rendah, namun dengan kata lain perusahaan ini masih cukup efektif dalam menghasilkan laba dari penjualan. c. Return on equity (ROE) Interprestasi : ROE pada tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 dari 22,39% menjadi 16,46% pada tahun Keadaan ini disebabkan oleh tingkat kenaikan modal sendiri yang lebih besar daripada tingkat kenaikan laba bersih. Penurunan ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk setiap modal yang ditanamkan belum cukup baik. Hal ini kemungkina besar disebabkan oleh ekspansi yang sebagian besar dibiayai oleh modal sendiri.

18 54 C. Analisis kecukupan Agunan Agunan yaitu merupakan tanah dan bangunan dilakukan penilaian ulang dua tahun sekali, penilaian agunan utama yaitu dilakukan oleh Bagian Apprasial. Penulis mencoba menghitung kecukupan agunan ini berdasarkan dari pengusulah kredit PT X tersebut. Yang bersangkutan diusulkan mendapat fasilitas kredit maksimal Rp.1 Miliar. Jaminan yang diberikan dalam mengajukan kredit berupa seluruh stock barang dagang dan sertifikat tanah dan bangunan. Jaminan controlled ditaksasi (harga pasar) tanah sebesar Rp dan bangunan sebesar Rp jadi jumlah total jaminan controlled menjadi Rp Sehingga diketahui total nilai CEV (Cash Ekuivalen Value) controlled tanah sebesar Rp dan bangunan sebesar Rp dan total CEV (Cash Ekuivalen Value) controlled antara tanah dan bangunan sebesar Rp Untuk jaminan uncontrolled ditaksasi (harga pasar) sebesar Rp dengan nilai persentase marge-nya sekitar 50% sampai 55%. Sehingga diketahui nilai CEV (Cash Ekuivalen Value) uncontrolled sebesar Rp Setelah kita mengetahui nilai jaminan controlled dan uncontrolled baik dari segi nilai taksasi (harga pasar) maupun nilai CEV (Cash Ekuivalen Value), maka dapat diketahui total keseluruhan jaminan dari

19 55 nilai taksasi adalah Rp dan nilai CEV (Cash Ekuivalen Value) sebesar Rp Akan dijabarkan lebih jelasnya lagi dalam formulir penilaian jaminan, yaitu : Formulir Penilaian Jaminan Nama Perusahaan : PT X Tanggal Kunjungan setempat : April 2010 Maksimum Fasilitas o KMK Non-KUK (Kredit > 500juta) = Rp Table 4.4 Penilaian Jaminan : Jenis Barang Jaminan Harga Pasar CEV Total Jaminan Controlled (Tanah dan Bangunan) Rp Rp Total Jaminan Uncontrolled (Stock Barang Dagang) Total Seluruh Jaminan Rp Rp Rp Rp Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

20 56 Kesimpulan : Berdasarkan data-data diatas, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : 1. Total % CEV sebesar 152,88% sedangkan syarat minimumnya dari bank yaitu 100% dari total % CEV. Jadi pihak Bank BNI dapat melihat bahwa jaminan dari Debitur/Badan X sudah baik, karena lebih besar dari batas minimum yang telah ditentukan Bank. 2. Total % CEV controlled sebesar 67,82% sedangkan syarat minimumnya adalah 50% dari total % CEV controlled. Sehingga terlihat bahwa jaminan yang diberikan Debitur sudah baik karena total CEVcontrollednya lebih besar daripada batas minimum yang ditentukan Bank.

21 57 D. Analisis Kredit Modal Kerja Nasabah Dengan analisis terhadap kebutuhan modal kerja nasabah berarti pihak bank dapat memperkirakan berapa kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan dengan mengacu kepada laporan keuangan calon debitur. Sehingga pihak bank dapat memberikan pertimbangan berapa kredit modal kerja yang akan diberikan dengan melihat kemampuan perusahaan memenuhi perjanjian kredit untuk membayar atau melunasi kreditnya pada saat jatuh tempo. Dalam hal ini jumlah hari periode adalah 30 hari, dikarenakan laporan keungan yang diberikan debitur untuk tahun terakhir (2010) yaitu pada tanggal 31 Maret Dalam menganalisa kebutuhan modal kerja nasabah diperlukan adanya perhitungan-perhitungan sebagai berikut : 1. Lamanya perputaran masing-masing komponen modal kerja : a. b. c.

22 58 Lamanya Perputaran Modal Kerja keseluruhan = 136 Hari 2. Perputaran Modal kerja Keseluruhan 3. Kebutuhan Modal Kerja a. b. Renacana Peningkatan penjualan = 15% x Rp.2.874,6 juta = Rp.431,2 juta c. Kebutuhan modal kerja (3a + 3b) = Rp.3.305,8 juta d. Modal kerja yang ada - (total aktiva lancar) = Rp.3.305,8 juta- Rp.2.633,61 juta = Rp.672,19 juta e. Pembayaran kredit pada pihak lain 100% = Rp.380,68 juta f. Jumlah kebutuhan kredit modal kerja =Rp.1.052,87 juta Dari perhitungan analisa kredit di atas maka dapat diketahui bahwa kebutuhan kredit modal kerja yang dibutuhkan perusahaan tersebut

23 59 sebesar Rp ,- atau dibulatkan menjadi Rp ,-. Pemberian kredit ini sebesar itu digunakan untuk meningkatkan penjualan/produksi sebesar 15% dari penjualan tahun sebelumnya. E. Analisis Laporan Keuangan dan Penilaian Agunan untuk Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan kondisi iktisar ratio atas permohonan kredit modal kerja diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil analisa rasio likuiditas PT X secara rinci pada analisa current ratio, quick ratio menunjukkan peningkatan pada setiap periodenya. Hal ini menggambarkan secara umum perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Hasil analisa rasio leverage dari dua rasio yaitu Debt Equity Ratio (DER) dan Debt Ratio menunjukkan keadaan yang membaik dan meningkatkan. Dimana komposisi hutang dalam pembiayaan terjadi penurunan ketingkat yang lebih rendah. 3. Ditinjau dari analisa aktivitas perusahaan, terlihat bahwa perusahaan mengalami perputaran dana yng cukup baik untuk proses produksi dan penjualan hasil produksi. Dari posisi piutang perusahaan juga mengalami sedikit penurunan. Hal ini terkait

24 60 dalam masalah pembayaran hutang dalam jangka pendek. Apabila pembayaran dari pembeli/konsumen dapat diterima dalam waktu yang lebih cepat, maka perputaran modal kerja akan dapat dipercepat. 4. Dalam analisa profitabilitas, terdapat hasil yang sedikit menurun Dallam perhitungan Net Profit Margin, seangkan ROI dan ROE menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usahanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut biasanya adanya kekuatan manajemen dalam mengeluarkan kebijakan, penjualan dan pengelolaann aktiva. 5. Jaminan yang diserahkan berupa tanah dan bangunan serta stock barang dagang atau persediaan. Total CEV Contrlled sebesar Rp atau 67,8% melebihi maksimal yang ditentukan bank. Total CEV sebesar Rp atau 101,92% lebih besar dari maksimal yang ditentukan bank, maka hal ini telah sesuai dengan kebutuhan yang berlaku. 6. Berdasarkan perhitungan kebutuhan modal kerja dengan proyeksi penjualan meningkat sebesar 15% dari realisasi tahun sebelumnya. PT X masih kekurangan modal kerja sebesar Rp ,- sehingga PT X dapat diberikan tambahan kredit modal kerja maksimal sebesar Rp ,-.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ( Studi Kasus Calon Debitur Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk Jakarta) Agriando 22209826 LATAR BELAKANG Kepercayaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip 63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT B. Latar Belakang Penelitian

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

Wenda Purnama Sari Program Studi Akuntansi, Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam Jl. Ahmad Yani, Batam Center, Batam, 29461, Indonesia

Wenda Purnama Sari Program Studi Akuntansi, Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam Jl. Ahmad Yani, Batam Center, Batam, 29461, Indonesia Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 161-166 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Analisis Laaporan Keuangan Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN maka perusahaan akan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaannya lebih baik atau bahkan lebih baik dari perusahaan lain. Dengan adanya analisis rasio laporan keuangan maka akan dapat membantu manajemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. IV.1. Analisis Kebijakan Kredit PT Tirta Varia Intipratama. yaitu, penjualan secara tunai atau secara kredit.

BAB IV PEMBAHAS AN. IV.1. Analisis Kebijakan Kredit PT Tirta Varia Intipratama. yaitu, penjualan secara tunai atau secara kredit. BAB IV PEMBAHAS AN IV.1. Analisis Kebijakan Kredit PT Tirta Varia Intipratama IV.1.1. Analisis Kebijakan Penjualan Kredit Penjualan merupakan kegiatan operasional perusahaan di mana dengan ini perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laporan keuangan PT Metrodata Electronics, Tbk., maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB IV RASIO KEUANGAN BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN 20210331 LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimalkan

Lebih terperinci

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN 3 2011 REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY Araffy Meidi Rizky 13409001 Manajemen Rekayasa Industri 2012 ABSTRAK Laporan

Lebih terperinci

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN VI ANALISIS KINERJA KEUANGAN Analisis kinerja keuangan atau analisis finansial pada suatu perusahaan atau organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. 54 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. Sesuai dengan lingkup pembatasan, maka penulis hanya akan membahas permasalahan kuangan yang berupa neraca dan laporan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Bank Artha Graha Cabang Kopo Bandung mengenai analisis kinerja perusahaan dalam menunjang efektivitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapainya, secara umum tujuan dari didirikannya perusahaan adalah

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

Financial Performance (2)

Financial Performance (2) Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh suatu kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah pada penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN MODUL ANALISA LAPORAN KEUANGAN (THE ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENT ) TUJUAN 1. BAGI KREDITOR : untuk melihat kemampuan borrower pada saat ini atau prospeksnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMENUHI PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT PT PVC PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO).

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMENUHI PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT PT PVC PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMENUHI PERSYARATAN PENGAJUAN KREDIT PT PVC PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Nurul Parlina Universitas Gunadarma nurulparlina@yahoo.com Sudaryono,

Lebih terperinci