BAB III PEMBAHASAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Pembahasan Masalah Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perancangan aplikasi ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu : Identifikasi, Knseptualisasi, Frmalisasi dan Implementasi. Dikarenakan tiap-tiap tahap saling berhubungan dan saling menunjang, maka tahap-tahap tadi harus dikerjakan secara berurutan satu sama lain. Sedangkan dmain spesifik yang diangkat adalah mengenai gejala-gejala kerusakan pada televisi berwarna, jenis-jenis kerusakannya dan tindakan pertama dalam penanganannya Tahap Identifikasi Permasalahan yang diketengahkan dalam membuat aplikasi ini berada dalam dmain yang menjelaskan ciri-ciri kerusakan pada televisi berwarna. Pada tahap ini knwledge enginner harus berdiskusi dan bekerja sama dalam menentukan batasan yang dikaji. Dan batasan yang akan dikaji hanya terbatas pada kerusakan televisi berwarna yang bersifat umum Tahap Knseptualisasi Dalam dmain permasalahan ini, ditentukan unsur-unsur apa saja yang terkait dan jenis-jenis / gejala-gejala dari suatu kerusakan.

2 Perencanaan Knwledge Base Adapun parameter utama diambil dari Jenis kerusakan dan gejala TVnya, sedangkan pendekatan-pendekatan kerusakan sebagai pendukung untuk slusi yang lebih spesifik. Gambar 3.1. Hubungan Database Sistem pakar ini menggunakan penalaran berbasis kasus (Case- Based Reasning). Karena sistem pakar yang akan dikembangkan ini akan disimpan data-data kerusakan, data-data gejala, data-data penyebab kerusakan beserta slusinya Perencanaan Inference Engine Sebagai implementasi bagian inference engine prgram ini akan menggunakan metde frward chaining, dimana palacakan dimulai dari keadaan awal (infrmasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicba untuk mencckkan dengan yujuan yang diharapkan. Cara kerja dari sistem akan terlihat pada gambar diagram alur dibawah ini :

3 Start End DBMS menyiapkan jenis kerusakan yang ada. User menentukan kndisi kerusakan. User mengumpulkan gejala-gejala yang ada. Dengan memanfaatkan aturan-aturan yang ada didapatkan penyebab beserta slusi End Gambar 3.2. Diagram alur Inference Engine Prses kerja Inference Engine Pertama-tama sistem akan menampilkan inisialisasi dengan menampilkan gangguan-gangguan yang terdapat padan tabel jenis kerusakan. Sehingga user dapat memilih jenis kerusakan apa yang akan diperbaiki. Setelah salah satu gangguan / jenis kerusakan dipilih maka sistem akan menampilkan kndisi kerusakan yang terdapat dalam tabel kndisi kerusakan sesuai dengan jenis kerusakan yang dipilih user.

4 Kemudian user dapat memilih tabel gejala dan sistem akan menampilkan gejala kerusakan dari kndisi kerusakan yang dipilih. Setelah gejala diperleh pilih tabel slusi dan sitem akan menampilkan penyebab dan slusi dari gejala yang sudaaah ditemukan Representasi Pengetahuan Frame Jenis Kerusakan U001 U002 U003 U004 U005 Frame Kndisi Kerusakan U001 M001.U001 M002.U001 M003.U001 M004.U001 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I001. M001.U001. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001. I002.M001.U001. Frame Slusi pendekatan P001 Frame Gejala Kerusakan M001 I001.M001.U001 I002.M001.U001 I003.M001.U001 KerusakanI001 P001.I001.M001.U001 KerusakanI002 P001.I002.M001.U001 KerusakanI003 P001.I003.M001.U001 S001.P001.I003. M001.U001. Frame Jenis Kerusakan U001 U002 U003 U004 U005 Frame Kndisi Kerusakan U001 M001.U001 M002.U001 M003.U001 M004.U001 Frame Gejala Kerusakan M002 I004.M002.U001.

5 Frame Gejala Kerusakan M003 I005.M003.U001. KerusakanI005 P001.I005.M003.U001 P002.I005.M003.U001 Frame Slusi pendekatan P001 KerusakanI004 P001.I004.M002.U001 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I004. M002.U001 S002.P001.I004.M002.U001 S003.P001.I004.M002.U001 S001.P001.I005. M003.U001. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P002.I005. M003.U001 Frame Gejala Kerusakan M004 I006.M004.U001. Kerusakan I006 P001.I006.M004.U001. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I006. M004.U001 S002.P001.I006.M004.U001.

6 Frame Jenis Kerusakan U001 U002 U003 U004 U005 Frame Kndisi Kerusakan U002 M005.U002 M006.U002 M007.U002 M008.U002 Frame Gejala Kerusakan M005 I007.M005.U002. Kerusakan I007 P001.I007.M005.U002 Frame Gejala Kerusakan M006 I008.M006.U002. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I007. M005.U002 Kerusakan I008 P001.I008.M006.U002 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I008. M006.U002 Kerusakan I009 P001.I009.M007.U002 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I009. M007.U002 Frame Gejala Kerusakan M007 I009.M007.U002. Frame Gejala Kerusakan M008 I010.M008.U002. Kerusakan I010 P001.I010.M008.U002 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I010. M008.U002

7 Frame Jenis Kerusakan U001 U002 U003 U004 U005 Frame Kndisi Kerusakan U003 M009.U003 M010.U003 M011.U003 M012.U003 M013.U003 Frame Gejala Kerusakan M009 I011.M009.U003. Kerusakan I011 P001.I011.M009.U003 Frame Gejala Kerusakan M010 I012.M010.U003. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I011. M009.U003 Kerusakan I012 P001.I012.M010.U003 Frame Gejala Kerusakan M011 I013.M011.U003. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I012. M010.U003 Kerusakan I013 P001.I013.M011.U003 Frame Gejala Kerusakan M012 I014.M012.U003. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I013. M011.U003 Kerusakan I014 P001.I014.M012.U003 Frame Gejala Kerusakan M013 I015.M013.U003. Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I014. M012.U003 Kerusakan I015 P001.I015.M013.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I015. M013.U003

8 Frame Jenis Kerusakan U001 U002 U003 U004 U005 Frame Kndisi Kerusakan U003 M009.U003 M010.U003 M011.U003 M012.U003 M013.U003 M014.U003 Frame Gejala Kerusakan M014 I016.M014.U003 I017.M014.U003 I018.M014.U003 I019.M014.U003 I020.M014.U003 I021.M014.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I016. M014.U003 Kerusakan I016 P001.I016.M014.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I017. M014.U003. Kerusakan I017 P001.I017.M014.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I018. M014.U003. Kerusakan I018 P001.I018.M014.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I019. M014.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I020. M014.U003 S002.P001.I020. M014.U003 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I021. M014.U003. Kerusakan I019 P001.I019.M014.U003 Kerusakan I020 P001.I020.M014.U003 Kerusakan I021 P001.I021.M014.U003

9 Frame Kndisi Kerusakan U004 M015.U004 Frame Jenis Kerusakan U001 U002 U003 U004 U005 Frame Gejala Kerusakan M015 I022.M015.U004 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I022. M015.U004 S002.P001.I022. M015.U004 S003.P001.I022. M015.U004 Kerusakan I022 P001.I022.M015.U004 Frame Kndisi Kerusakan U005 M016.U005 M017.U005 Frame Gejala Kerusakan M017 I024.M017.U005 Kerusakan I024 P001.I024.M017.U005 Frame Gejala Kerusakan M016 I023.M016.U005 Kerusakan I023 P001.I023.M016.U005 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I023. M016.U005 S002.P001.I023. M016.U005 S003.P001.I023. M016.U005 Frame Slusi pendekatan P001 S001.P001.I024. M017.U005 Keterangan Diagram :

10 Frame Jenis Kerusakan TV : 1 Tidak ada gambar dan suara. (U001) 2 Sinkrnisasi Jelek. (U002) 3 Cacat (Distrsi) Pla Raster. (U003) 4 Gangguan Warna. (U004) 5 Gangguan Suara. (U005) Frame kndisi kerusakan TV tidak ada gambar dan suara : 1. TV mati ttal. (M001.U001) 2. Tidak ada raster tapi suara baik. (M002.U001) 3. Gambar gelap. (M003.U001) 4. Raster satu garis hrizntal. (M004.U001) Ad 1. Frame gejala kerusakan TV mati ttal : Mati ttal & tidak ada lampu indikatr yang menyala. (I001.M001.U001) Terdengar suara derit getaran traf switching. (I002.M001.U001) Gambar & suara tidak muncul tapi lampu indikatr nyala. (I003.M001.U001) Frame penyebab kerusakan TV mati ttal dan tidak ada lampu indikatr yang menyala : Kemungkinan besar terdapat kerusakan pada rangkaian catu daya. (P001.I001.M001.U001)

11 Frame slusi kerusakan TV mati ttal dan tidak ada lampu indikatr yang menyala : Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulatr input sampai utput. (S001.P001.I001.M001.U001) Frame penyebab kerusakan TV terdengar suara derit getaran traf switching : Biasanya tegangan utput tersumbat karena ada kmpnen yang rusak. (P001.I002.M001.U001) Frame slusi kerusakan TV terdengar suara derit getaran traf switching : Lepaskan beban dari utput regulatr dengan cara melepas kaki basis transistr hrizntal atau salah satu kaki input traf hrizntal dan ukur tegangan utputnya. Jika utput regulatr menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari utput regulatr dan seluruh rangkaian hrizntal. Pada umumnya kmpnen yang biasa mudah rusak adalah traf flyback, dan transistr hrizntal dan kapasitr. Ganti jika ada kmpnen yang rusak. (P001.I002.M001.U001) Frame penyebab kerusakan TV Gambar & suara tidak muncul tapi lampu indikatr nyala :

12 Kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian hrizntal atau regulatr.tegangan yang dihasilkan leh regulatr biasanya terhambat karena dida pembatas tegangan rusak. Tidak semua merk TV memiliki dida ini. Dida yang digunakan biasannya memiliki nmr seri R2M dan R2KY. (P001.I003.M001.U001) Frame slusi kerusakan TV Gambar & suara tidak muncul tapi lampu indikatr nyala : Pada beberapa TV ada dua warna cahaya lampu indikatr. Saat TV dinyalakan lampu indikatr akan menyala merah, selang beberapa detik cahayanya berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indikatr menyala merah dan tidak berubah menjadi hijau atau mati atau berubah tetapi hanya sekejap dan berwarna merah kembali, berarti terjadi prteksi. Periksa tegangan utput dari regulatr sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak nrmal berarti rangkaian regulatr terganggu atau ada kmpnen yang rusak dan perlu diganti. (S001.P001.I003.M001.U001) Ad 2. Frame gejala kerusakan TV tidak ada raster tapi suara baik : Frame penyebab kerusakan TV Tidak ada raster tapi suara baik : Rangkaian penguat vide atau rangkaian penguat cahaya atau rangkaian pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak.(p001.i004.m002.u001)

13 Frame slusi kerusakan TV tidak ada raster tapi suara baik : Jika tegangan tinggi yang terhubung ke CRT nrmal, periksa tegangan tinggi katda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah rangkaian tegangan tinggi. (S001.P001.I004.M002.U001) Jika tegangan tinggi ke katda CRT nrmal, periksa rangkaian penguat vide dan pengntrl kuat cahaya. (S002.P001.I004.M002.U001) Apabila semua nrmal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang sering terjadi adalah filamennya putus sehingga CRT tidak memancarkan cahaya. (S003.P001.I004.M002.U001) Ad 3. Frame gejala kerusakan TV gambar gelap : Frame penyebab kerusakan TV gambar gelap: Tegangan anda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada rangkain tegangan tinggi, rangkaian defleksi hrizntal, atau pada rangkaian catu daya. (P001.I005.M003.U001) Tegangan semua katda CRT menjadi besar karena gangguan pada penguat vide, pada pengatur kuat cahaya, pada rangkain pembatas, atau tegangan katda CRT terlalu rendah karena ada kmpnen yang rusak. (P002.I005.M003.U001).

14 Frame slusi kerusakan TV gambar gelap : Apakah tegangan regulatr utput nrmal? Jika nrmal, periksa tegangan katda CRT. Jika tidak nrmal, periksa tegangan utput regulatr. (S001.P001.I005.M003.U001) Apakah tegangan katda CRT nrmal? Jika nrmal, periksa tegangan andaa CRT. Jika tidak nrmal periksa rangkaian tegangan tinggi. (S001.P002.I005.M003.U001) Ad 4. Frame gejala kerusakan TV raster satu garis hrizntal : Frame penyebab kerusakan TV raster satu garis hrizntal : Apabila dijumpai kerusakan seperti ini, sumber gangguan tergantung pada silatr yang digunakan TV tersebut, menggunakan silatr SCS, silatr blking, atau multivibratr. Biasanya semua silatr menggunakan sistem bertingkat sehingga pemeriksaan harus sesuai dengan tingkat kmpnen yang rusak. Kesalahan dalam menentukan tingkat silatr yang rusak akan berakibat gangguan pada silatr tidak ditemukan. (P001.I006.M004.U001) Frame slusi kerusakan TV raster satu garis hrizntal :

15 Periksa rangkaian defleksi vertikal. (S001.P001.I006.M004.U001) Periksa seluruh elektrda IC atau transistr dengan multitester. (S002.P001.I006.M004.U001) Frame kndisi kerusakan TV Sinkrnisasi Jelek : 1. Sinkrnisa si hrizntal jelek. (M005.U002) 2. Sebagian gambar tergeser hrizntal. (M006.U002) 3. Sinkrnisa si vertikal jelek. (M007.U002) 4. Sinkrnisa si vertikal dan hrzntal jelek. (M008.U002) Ad 1. Frame gejala kerusakan TV sinkrnisasi hrizntal jelek : Frame penyebab kerusakan TV sinkrnisasi hrizntal jelek : Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan leh kmpnen yang sudah termakan umur. (P001.I007.M005.U002) Frame slusi kerusakan TV sinkrnisasi hrizntal jelek

16 Periksa rangkaian silatr hrizntal. Kemungkinan ada elk yang sudah kering. Biasanya ditunjukkan leh punggung elk yang terlihat kusam atau pecah. (S001.P001.I007.M005.U002) Ad 2. Frame gejala kerusakan TV Sebagian gambar tergeser hrizntal: Frame penyebab kerusakan TV sebagian gambar tergeser hrizntal: Sinyal vide yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkrnisasi pada rangkaian AFC hrizntal karena pemeriksaan sinyal sinkrnisasi tidak sempurna. (P001.I008.M006.U002) Frame slusi kerusakan TV sinkrnisasi hrizntal jelek Periksa elk yang kering atau dida yang bcr pada bagian rangkaian sinkrnisasi, rangkaian buffer vide, dan AGC.. (S001.P001.I008.M006.U002) Ad 3. Frame gejala kerusakan TV Sinkrnisasi vertikal jelek : Frame penyebab kerusakan TV sinkrnisasi vertikal jelek : Kerusakan terletak pada rangkaian integratr atau pada rangkaian silatr vertikal. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama. (P001.I009.M007.U002) Frame slusi kerusakan TV sinkrnisasi vertikal jelek :

17 Periksa rangkaian silatr vertikal TV keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV keluaran baru kerusakan terjadi akibat kapasitar keramik bcr. (P001.I009.M007.U002) Ad 4. Frame gejala kerusakan TV sinkrnisasi vertikal dan hrzntal jelek: Frame penyebab kerusakan TV Sinkrnisasi vertikal dan hrzntal jelek: Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkrnisasi dan pada rangkaian penguat sinyal sinkrnisasi, atau kadangkadang terjadi pada rangkaian AGC dan rangkaian penghapus nise (nise canceler). (P001.I010.M008.U002) Frame slusi kerusakan TV Sinkrnisasi vertikal dan hrzntal jelek : Apakah sinkrnisasi vertikal dan hrizntal lemah? Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrnisasi. Jika rangkaian sinyal sinkrnisasi nrmal, periksa penguat sinyal sinkrnisasi. Jika penguat sinyal sinkrnisasi nrmal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian penghapus nise. (S001.P001.I010.M008.U002) Frame kndisi kerusakan cacat (distrsi) pla raster : 1. Gambar sempit. (M009.U003) 2. Pelebaran hrizntal. (M010.U003) 3. Pemendekan tinggi gambar. (M011.U003)

18 4. Penyusutan bagian atas dan bawah. (M012.U003) 5. Gambar vertikal memanjang. (M013.U003) 6. Gambar jelek. (M014.U003) Ad 1. Frame gejala kerusakan TV Gambar sempit: Frame penyebab kerusakan TV gambar sempit: Kerusakan seperti ini jarang terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan utput hrizntal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi hrizntal (yke) bertambah lemah. (P001.I011.M009.U003) Frame slusi kerusakan TV gambar sempit : Periksa tegangan utput catu daya. Jika tegangan utputnya lebih rendah dari nilai yang tertulis pada PCB, periksa kmpnen-kmpnennya. Periksa rangkaian defleksi hrizntal terutama transistr yang ada di dalamnya. Periksa kndisi yke. Jika rusak atau terbakar harus di ganti. (S001.P001.I011.M009.U003) Ad 2. Frame gejala kerusakan TV Pelebaran hrizntal : Frame penyebab kerusakan TV Pelebaran hrizntal :

19 Kerusakan semacam ini sangat jaramg terjadi pada TV keluaran baru. Sementara itu, pada TV knvensinal, kerusakan semacam ini disebabkan leh VR yang rusak. (P001.I012.M010.U003) Frame slusi kerusakan TV pelebaran hrizntal: Ubah nilai pengntrl lebar hrizntal. Jika tidak ada perubahan, ganti VR tersebut. Periksa tegangan utput catu daya. Jika tegangan utputnya lebih besar daripada nilai yang yang tertulis pada PCB, periksa kmpnen-kmpnennya. Jika tegangan catu daya nrmal, periksa tegangan anda CRT. Jika tegangan anda CRT terlalu rendah, periksa bagian rangkaian penguat tegangan tinggi. (S001.P001.I012.M010.U003) Ad 3. Frame gejala kerusakan TV Pemendekan tinggi gambar: Frame penyebab kerusakan TV pemendekan tinggi gambar: Amplituda gelmbang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertikal terlalu kecil sehingga utput rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup. (P001.I013.M011.U003) Frame slusi kerusakan TV Pemendekan tinggi gambar: Periksa VR pengatur amplitud vertikal ( V SIZE ) dan pengatur linieritas ( V LIN ). Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan

20 dengan cara meng-adjust dengan remte cntrl pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan atau hanya sedikit perubahan, periksa R dan TR pada rangkaian defleksi vertikal barang kali ada yang rusak. (P001.I013.M011.U003) Ad 4. Frame gejala kerusakan TV Penyusutan bagian atas dan bawah : Frame penyebab kerusakan TV Penyusutan bagian atas dan bawah: Kerusakan seperti ini hanya terjadi pada TV knvensinal yang biasanya di sebabkan leh nilai VR yang tidak sesuai atau kndensatr elektrlit yang sudah kering. (P001.I014.M012.U003) Frame slusi kerusakan TV Penyusutan bagian atas dan bawah: Setel VR pengatur amplituda vertikal dan VR pengatur linieritas. Jika tidak ada perubahan, berarti VR sudah rusak. Periksa kndensatr elektrlit. Kndisi kndensatr elektrlit dapat dilihat dari penampilan fisiknya. Jika karet bagian bawah menggelembung atau permukaan atasnya berwarna kusam, berarti kndensatr elektrlit tersebut sudah kering. (P001.I014.M012.U003) Ad 5. Frame gejala kerusakan TV gambar vertikal memanjang : Frame penyebab kerusakan TV gambar vertikal memanjang :

21 Arus gigi gergaji pada kumpuran defleksi vertikal terlalu besar. (P001.I015.M013.U003) Frame slusi kerusakan TV penyusutan bagian atas dan bawah: Apakah gambar menjadi lebih pendek ketika VR tinggi vertikal di ubah nilainya? Jika tinggi gambar menjadi lebih pendek atur VR ini bergantian dengan VR pengatur linieritas vertikal. Jika tidak ada perubahan pada gambar, mungkin ada kndensatr elektrlit yang sudah kering. (S001.P001.I015.M013.U003) Ad 6. Frame gejala kerusakan TV Gambar jelek. Nise salju pada gambar. (I016.M014.U003) Kntras gambar rendah. (I017.M014.U003) Muncul garis miring & pla jala pd gambar. (I018.M014.U003) Nise bintik putih. (I019.M014.U003) Garis hrizntal hitam pada gambar. (I020.M014.U003) Terdapat bayangan dari kanal lain. (I021.M014.U003) Frame penyebab kerusakan TV terdapat nise salju pada gambar:

22 Intersitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah. (P001.I016.M014.U003) Frame slusi kerusakan TV terdapat nise salju pada gambar: Jika medapat masalah seperti ini, dan hal yang paling mudah untuk dilakukan yaitu dengan mengubah siaran TV tetangga apakah sama buruknya untuk stasiun TV dengan channel (kanel) dan frekuensi yang sama. Jika tidak, putar arah antena sampai didapatkan gambar bagus. (S001.P001.I016.M014.U003) Frame penyebab kerusakan TV dengan kntras gambar rendah : Biasanya kerusakan terletak antara bagian mixer hingga penguat vide. Jika kntras sudah disetel tapi tidak mengalami perubahan, dapat dipastikan pesawat TV kita mengalami gangguan. (P001.I017.M014.U003) Frame slusi kerusakan TV dengan kntras gambar rendah: Periksa rangkaian mixer hingga penguat vide. Pada beberapa jenis TV biasanya ada resistr yang nilainya sudah membengkak (shrt). (S001.P001.I017.M014.U003)

23 Frame penyebab kerusakan TV dimana muncul garis miring & pla jala pada gambar: Gejala seperti ini disebut interferensi pelayana (beat) yang biasanya disebabkan leh gangguan pemancar radi yang mungkin memancar dekat psisi TV penerima. Hal ini akan mengganggu apabila frekuensi radi tersebut dekat dengan frekuensi pembawa vide, frekuensi sama dengan frekuensi bayangan dari pembawa TV, dan frekuensi dekat dengan frekuensi menegah (IF) vide pada menerima TV. (P001.I018.M014.U003) Frame slusi kerusakan TV dimana Muncul garis miring & pla jala pada gambar: Jauhkan antena dan TV dari sumber frekuensi pengganggu. (S001.P001.I018.M014.U003) Frame penyebab kerusakan TV dimana terdapat nise bintik putih: Gangguan pada busi mtr dan mbil berasal dari transmisi distribusi daya listrik atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi. (P001.I019.M014.U003) Frame slusi kerusakan TV dimana terdapat nise bintik putih:

24 Jauhkan antena dan TV dari jalan raya atau kabel listrik tegangn tinggi. Gunakan kabel keksial untuk menghubungkan antena pada pesawat TV. (S001.P001.I019.M014.U003) Frame penyebab kerusakan TV terdapat garis hrizntal hitam pada gambar. Nise ini biasanya disebabkan leh alat yangmemakai mtr kecil yang memakai kmutatr, seperti br listrik, mixer, dan pengering rambut. (P001.I020.M014.U003) Frame slusi kerusakan TV terdapat garis hrizntal hitam pada gambar. Jauhkan pesawat TV dari sumber nise. (S001.P001.I020.M014.U003) Pasangkan penekan nise pada alat yang memakai kmutatr listrik yang diperasikan didekat TV. (S002.P001.I020.M014.U003) Frame penyebab kerusakan TV terdapat bayangan dari kanal lain. Gelmbang kanal yang memiliki daya pancar besar menyebabkan penguat frekuensi tinggi pada penerima TV menjadi jenuh ( satu ratet ) dan terjadi mdulasi silang (crss mdulatin). (P001.I021.M014.U003)

25 Frame slusi kerusakan TV terdapat bayangan dari kanal lain. Aturlah letak dan ketinggian antena penerima TV. turlah nilai VR pada rangkaian AGC. (S001.P001.I021.M014.U003) Frame kndisi kerusakan TV terjadinya gangguan warna : Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan, hijau. (I022.M015.U004) Frame penyebab kerusakan TV terjadinya gangguan warna : Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT.(P001.I022.M015.U004) Frame slusi kerusakan TV terjadinya gangguan warna : Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistr yang membesar atau slderan sudah jelek sehingga kaki kmpnen dengan PCB tidak terhubung dengan sempurna. Rapikan slderannya dan cari kmpnen yang rusak. (S001.P001.I022.M015.U004) Jika tidak ada kmpnen yang rusak atur dan periksa VR RGB, barang kali nilainya telah berubah. (S002.P001.I022.M015.U004)

26 Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT. (S003.P001.I022.M015.U004) Frame kndisi kerusakan TV terjadinya gangguan suara : 1. Tidak ada suara. (M016.U005) 2. Suara lemah. (M017.U005) Ad 1. Frame gejala kerusakan TV jika tidak ada suara : Frame penyebab kerusakan TV jika tidak ada suara : Terjadi kerusakan pada rngkaian audi antara IF audi dan speaker. (P001.I023.M016.U005) Frame slusi kerusakan TV jika tidak ada suara : Sentuh input rangkaian penguat audi dengan jari tangan. Jika terdengar suara desis di speaker. (S001.P001.I023.M016.U005) periksa bagian IF audi. (S002.P001.I023.M016.U005) Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audi atau periksa speaker. (S003.P001.I023.M016.U005) Ad 2. Frame gejala kerusakan TV jika Suara lemah :

27 Frame penyebab kerusakan TV jika Suara lemah : Kerusakan umumnya sama dengan tidak ada suara, yakni pada rangkaian audi antara IF audi dan speaker. (P001.I024.M017.U005) Frame slusi kerusakan TV jika Suara lemah : Periksa bagian IF audi, Jika tidak ada kerusakan, periksa bagian rangkian penguat audi atau periksa speaker. (S001.P001.I024.M017.U005) Tahap Frmalisasi Didalam tahap frmalisasi hubungan antar unsur akan digambarkan dalam bentuk frmat yang biasa digunakan dalam suatu aplikasi. Didalam Delphi, struktur data sering disebut juga dengan basis pengetahuan. Ada sedikit perbedaan antara struktur dalam tahap ini dengan yang ada dalam tahap knseptualisasi. Berikut ini struktur knsep diatas berdasarkan Delphi 1. Untuk Jenis kerusakan di tampilkan pada list bx 2. Gejala-gejala beserta pencegahannya di tampilkan pada list bx dan akan di tampilkan melalui tab kendala, gejala dan slusi jika jenis kerusakan diketahui.

28 Tahap Implementasi Hubungan antara unsur yang telah difrmat ke dalam bentuk struktur data yang biasa digunakan leh sebuah aplikasi pada tahap frmalisasi, diterjemahkan kedalam bahasa pemrgraman yang telah dibuat agar prgram yang diinginkan terlaksana. Pada masalah ini sistem diimplementasikan kedalam bahasa pemrgraman yang dapat dilihat pada lampiran Rancangan Input Aplikasi yang penulis buat menggunakan Brland Delphi 7 menggunakan satu buah frm dan list bx yang di dalamnya terdapat tab strip yang berguna untuk membagi frm ke dalam beberapa sectin (tab). Dengan menggunakan tab strip dapat menghemat penggunaan frm. Tab strip yang digunakan ada tiga buah yaitu untuk layar kndisi kerusakan, gejala kerusakan dan slusi Desain Frm Menu Utama DIAGNOSA KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA Diagnsa Edit Abut Gambar Televisi Clse STMIK JAKARTA STI&K Gambar 3.3. Desain Frm Menu Utama Kerusakan

29 Pada gambar 3.3 merupakan rancangan input yang digunakan sebagai layar pembuka prgram aplikasi ini. Di frm ini terdapat tampilan yang menyatakan judul dari aplikasi, nama kampus dan beberapa tmbl navigasi untuk masuk ke gambar atau frm yang lain yaitu Diagnsa, Edit, Abut dan terakhir tmbl Clse untuk keluar Desain Frm Diagnsa A. Tab Kndisi Kerusakan Jenis Kerusakan Yang Anda Alami? Jenis Kerusakan 4 t u 4 4 Tentukan Kndisi dan Gejala Kerusakannya! Kndisi Kerusakan 4 Kndis Kerusakan t 4 4 u Finish Gambar 3.4. Tab Diagnsa Kndisi Kerusakan Pada gambar 3.4 digunakan untuk menganalisa jenis kerusakan dan bagaimana kndisi kerusakannya yang di alami. dengan kita menyrt list jenis

30 kerusakan dan menekan tab kndisi kerusakan maka dari jenis kerusakannya akan diketahui bagaimana kndisi kerusakannya dan atau pun beberapa kndisi kerusakan yang dialami untuk tab selanjutnya atau gambar 3.5. maka akan masuk kedalam tab gejala kerusakan. ii. Tab Gejala Kerusakan Jenis Kerusakan Yang Anda Alami? Jenis Kerusakan 4 t u 4 4 Tentukan Kndisi dan Gejala Kerusakannya! Gejala Kerusakan 4 Gejala t 4 4 u Finish Gambar 3.5. Tab Diagnsa Gejala Kerusakan Pada gambar 3.5 sama dengan gambar 3.4 yaitu untuk menganalisa segala gejala kerusakan yang didalamnya terdiri dari beberapa list gejala kerusakan. Tab gejala kerusakan ini akan menganalisa dari tab kndisi kerusakan yang saling berhubungan dengan jenis kerusakan jadi ketika jenis kerusakan dipiih dan kndisi kerusakannya diketahui maka akan diketahui apa

31 -apa saja gejala kerusakannya setelah itu dipilih maka akan masuk ke tab selanjutnya yaitu tab slusi atau gambar 3.6. iii. Tab Slusi Jenis Kerusakan Yang Anda Alami? Jenis Kerusakan 4 t 4 4 Tentukan Kndisi dan Gejala Kerusakannya! u Slusi Penyebab Slusi Gambar 3.6. Tab Diagnsa Slusi Finish Pada gambar 3.6. atau tab slusi, disini menganalisa tentang penyebab dan penanganan untuk jenis kerusakan yang dialami dan yang telah dipilih untuk jenis kerusakannya ketika kita menginput suatu jenis kerusakan dan mengetahui kndisi dan gejala kerusakannya maka tab slusi akan menampilkan penyebab dan slusi atau penanganannya dari jenis kerusakan dan kndisi kerusakan yang dialami.

32 Desain Frm Edit A. Tab Kndisi Kerusakan Jenis Kerusakan N. Jenis Jenis Kerusakan 4 u 3 4t Tentukan Kndisi dan Gejala Kerusakannya! Kndisi Kerusakan N. Jenis N.Kndisi 4 Kndisi Kerusakan t u Gambar 3.7. Tab Edit Kndisi Kerusakan Finish Pada gambar 3.7. digunakan untuk menambah, menghapus ataupun mengedit recrd yang ada didalam listbx jenis kerusakan dan tab kndisi kerusakan. disini terdapat beberapa tmbl yang pada intinya untuk prses pengeditan yaitu diantaranya terdapat tmbl hapus, edit, tambah dan sebagai tmbl tambahan yaitu tmbl refresh.

33 B. Tab Gejala Kerusakan Jenis Kerusakan N. Jenis Jenis Kerusakan 4 u 3 4t Tentukan Kndisi dan Gejala Kerusakannya! Gejala Kerusakan N. Jenis N.Gejala 4 Gejala t u Finish Gambar 3.8. Tab Edit Gejala Kerusakan Sama seperti pada gambar 3.8. yaitu pada tab untuk mengedit pada kndisi keruskan pada tab edit gejala kerusakan untuk penggunakaan tmbl ataupun tmbl yang disediakan tidak berbeda dengan tab kndisi kerusakan yang membedakan hanyalah untuk menginput dalam pengurutan dalam gejala dan jenis gejelanya pastinya.

34 3. Tab Slusi Jenis Kerusakan N. Jenis Jenis Kerusakan 4 u 3 4t Tentukan Kndisi dan Gejala Kerusakannya! Slusi Penyebab Slusi + - Finish Gambar 3.9. Tab Edit Slusi Sedikit berbeda dengan gambar ataupun tab sebelumnya untuk tab slusi hanya ada beberapa tmbl tetapi pada dasarnya sama yaitu untuk mengedit recrd yang ada tetapi di disini berupa 2 textbx yaitu bx yang didalamnya untuk mengisi penyebab dan yang lainnya untuk mengisi slusi.

35 Desain Frm Abut Ft Pembuat Prgram Nama : Dheru Anwar Finish Npm : Gambar Desain Frm Abut Frm abut ini hanyalah menampilkan gambar, nama dan npm dari pembuat prgram.

36 3.3. Struktur Prgram Aplikasi Untuk Mendiagnsa Kerusakan Televisi Berwarna Diagnsa Abut First Jenis Kerusakan Beck Next k Last First Kndisi Kerusakan Beck Next k Last First Gejala Kerusakan Beck Next k Last First Slusi Beck Next k Last Pembuat Prgram Edit Jenis Kerusakan First Beck Next k Last Tambah Hapus Edit Refresh Kndisi Kerusakan First Beck Next Last Tambah Hapus Edit Refresh k Jenis Kerusakan First Beck Next Last Tambah Hapus Edit Refresh k Jenis Kerusakan First Beck Next Last Tambah Hapus Edit Refresh k

37 3.4 Spesifikasi Kmputer Pengintalan prgram-prgram pendukung perlu sedikit dibahas secara singkat dimana nantinya setelah kita memasukkan prgram tersebut harus dilakukan pengaturan knfigurasi di prgram pendukung agar prgram tersebut dapat berjalan secara bersamaan Kebutuhan Hardware Minimum Pengintalan Hardware Minimum Rekmndasi Prcessr P I 233 Mhz P IV 2.0 Mhz RAM Ruang Ksng Harddisk Display 32MB 100MB SVGA MB 40 GB SVGA

INSTRUKSI KERJA Multimeter Analog

INSTRUKSI KERJA Multimeter Analog INSTRUKSI KERJA Multimeter Analg LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Multimeter Analg 1. Tujuan Untuk memberi petunjuk cara menggunakan Multimeter

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTEK TEKNOLOGI DISPLAY & TV ARIF FANDENI 2005/65530 GROUP 3E2

TUGAS PRAKTEK TEKNOLOGI DISPLAY & TV ARIF FANDENI 2005/65530 GROUP 3E2 FT UNP Lembaran : Job Sheet Jurusan : Pend. Teknik elektronika Mata kuliah : TV & display Waktu : 4x50 menit Topik : Kode : ELKA/ELA 166/2008 Judul : A. TUJUAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan

Lebih terperinci

: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK : SMKN 3 AMUNTAI Mata Pelajaran : Teori Produktif AV Kelas/Semester : Standar Kompetensi : Perbaikan dan perawatan televisi Indikator : Televisi

Lebih terperinci

Daftar Isi. 1. Indikator padam layar mati Layar bergelombang Indikator hidup layar mati... 9

Daftar Isi. 1. Indikator padam layar mati Layar bergelombang Indikator hidup layar mati... 9 Daftar Isi 1. Indikator padam layar mati... 3 2. Layar bergelombang... 8 3. Indikator hidup layar mati... 9 4. Gambar terlalu melebar atau menyempit... 10 5. Raster satu garis vertikal... 11 6. Gambar

Lebih terperinci

SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MEDIA KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA APLIKASI DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI PADA MATA PELAJARAN MEMPERBAIKI SISTEM TELEVISI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

Nomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit

Nomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit 1 dari 5 FT Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Televisi Kode : 01/PTE-ELA166/2008 Judul : Blok Diagram TV 1. Tujuan

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai 5 KOMPONEN DAN RANGKAIAN AC 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelmbang yang sangat penting dalam bidang elektrnika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai A sin ( ω t + θ ) dimana A merupakan amplitud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

piranti yang disebut antenna. Pada komunikasi radio, sinyal informasi yang

piranti yang disebut antenna. Pada komunikasi radio, sinyal informasi yang 25 BAB HI SISTEM TRANSMISI TVRI STASIUN YOGYAKARTA 3. Pendahuluan Pada dasarnya sstem transmisi televisi terglng dalam kmunikasi radi dengan menggunakan gelmbang elektrmagnetis sebagai media penyampaian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2 LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 0 / 64 / E JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 008 FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : Pend. TeElektronika

Lebih terperinci

Energi dan Ketenagalistrikan

Energi dan Ketenagalistrikan ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TELEVISI CRT DAN LED Tri Anggono dan Khalif Ahadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan anggono_tri@yahoo.com

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id

Lebih terperinci

Jenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD

Jenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD Jenis-jenis monitor Monitor Catoda Ray Tube (CRT) Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pengenalan Delphi 7

Pertemuan 1. Pengenalan Delphi 7 Pertemuan 1 Pengenalan Delphi 7 Delphi adalah sebuah bahasa pemrgraman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Prduk ini dikembangkan leh Brland. Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan pryek

Lebih terperinci

FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Display. Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : Tabung Gambar

FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Display. Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : Tabung Gambar FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Display Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor

Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor FT UNP PADANG Jurusan : PT. Elektronika Lembaran : Job Sheet Mata Kuliah : Teknologi Display&TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk BAB IV DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar untuk Menganalisis Penyebab Kerusakan TV dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis web.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 45 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Implementasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan pada tahap pembuatan aplikasi 2D stck cutting ini adalah: Prcessr Intel Pentium

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015

Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel. Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 November 2015 Lapran Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel Di SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, 11 Nvember 2015 I. Tujuan : Memahami prinsip rangkaian seri dan paralel II. Dasar Teri Kapasitr adalah dua buah penghantar (knduktr)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Login Pada tampilan login ini sebagai halaman untuk masuk ke dalam sistem pakar menentukan jenis buah durian dengan menggunakan metode forward

Lebih terperinci

PRAKTEK TV & DISPLAY

PRAKTEK TV & DISPLAY PRAKTEK TV & DISPLAY REGULATOR TEGANGAN OLEH : MUHAMMAD YASIR 2005 / 66357 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa

Lebih terperinci

Perawatan Kodak Scanner seri i2000

Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Perawatan Kodak Scanner seri i2000 Persyaratan Sistem: Berikut ini adalah konfigurasi sistem minimum yang disarankan untuk menjalankan Kodak scanner i2400/i2600/i2800. prosesor dan memori yang direkomendasikan:

Lebih terperinci

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro Latar Belakang Pada dasarnya pemancar

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI 470 860 MHZ Anthony (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Jenis Jenis Kerusakan Monitor

Jenis Jenis Kerusakan Monitor Jenis Jenis Kerusakan Monitor Setelah kita memahami jenis-jenis monitor sekarang kita identifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi pada monitor jenis CRT. Berdasarkan pengalaman penulis ada banyak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada tahap ini akan diuji hasil perancangan dengan pengukuranpengukuran serta evaluasi dari hasil pengukuran tersebut. Implementasi dan evaluasi yang dijelaskan berupa spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

M. Ihsan Z

M. Ihsan Z I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengidentifikasi blok-blok dan tata letak diagram dari syncron dan vertical amplifier 2. Mengidentifikasi komponen yang ada pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Blok Diagram Sistem Secara lengkap, blok diagram detektor logam dengan menggunakan BFO (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

Lebih terperinci

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC)

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) Tri Ferga Prasetyo 1, Ade Bastian 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci :Televisi Berwarna, Borland Delphi 7.

ABSTRAKSI. Kata Kunci :Televisi Berwarna, Borland Delphi 7. ABSTRAKSI Doheru Anwar, 30401092. APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7. Penulisan Ilmiah, STMIK Jakarta STI&K, 2005. Kata Kunci :Televisi Berwarna,

Lebih terperinci

Pengatur jarak jauh penyejuk ruangan

Pengatur jarak jauh penyejuk ruangan Buku petunjuk penggunaan (manual) Pengatur jarak jauh penyejuk ruangan Mdel : MFGA-24CR MFGA-48CR Bacalah buku ini dengan seksama sebelum memasang dan menggunakan penyejuk ruangan ini. Simpanlah buku ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

: REGULATOR AC 3 FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XV PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT

: REGULATOR AC 3 FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XV PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT FAKULTAS TEKNIK UNP EGULATO AC 3 FASA JOBSHEET/LABSHEET JUUSAN : TEKNIK ELEKTO NOMO : X POGAM STUDI :DI WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTONIKA DAYA 1/ TEI051 TOPIK : EGULATO AC 3 FASA GELOMBANG

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier

FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan: PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi TV & Display Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Efek Ftlistrik Pada tahun 1899 J.J Thmsn menemukan bahwa pada beberapa kndisi elektrn terpancar dari permukaan lgam ketika diberikan radiasi elektrmagnetik. Gejala ini

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK 03 INTERAKSI MANUSA DAN KOMPUTER OBSERVASI SISTEM REMOTE CONTROL TV

TUGAS KELOMPOK 03 INTERAKSI MANUSA DAN KOMPUTER OBSERVASI SISTEM REMOTE CONTROL TV TUGAS KELOMPOK 03 INTERAKSI MANUSA DAN KOMPUTER OBSERVASI SISTEM REMOTE CONTROL TV A. PENDAHULUAN Walaupun saat ini kebanyakan orang membatasi pengertian remote control pada peralatan-peralatan elektronik

Lebih terperinci

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk

Lebih terperinci

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor :

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor : Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 1 Sil Simulatin Terdapat tmbl selektr : Jika selektr terhubung ke A maka I:1/05 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde A. Jika selektr terhubung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Frtuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan dari custmer, ke pabrik dan pencatatan penawaran

Lebih terperinci

Waktu : 4 x 50 Menit Topik : Pengenalan Televisi Kode : 05/ELK-ELA166/2008 Judul : Colour Matrix dan Vidio Amplifier

Waktu : 4 x 50 Menit Topik : Pengenalan Televisi Kode : 05/ELK-ELA166/2008 Judul : Colour Matrix dan Vidio Amplifier LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Input Proses Output Frekuensi Daya

Lebih terperinci

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC 60 TEKNIK KENDAI 5 KONVERTER DC-DC 5. Pendahuluan Pada aplikasi knverter dc-dc sebagai catu daya mde penyaklaran tentunya diinginkan dapat memberikan tegangan keluaran yang tetap pada keadaan mantap ataupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah aplikasi sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mobil vios melalui gejala-gejala yang diinputkan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kendaraan bermtr ataupun tak bermtr, khususnya kendaraan rda dua sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang dilaluinya. Karena

Lebih terperinci

STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN

STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN Pada bab ini kami akan memberikan beberapa penjelasan mengenai struktur diagram ponsel beserta fungsi dan gejala kerusakan dari setiap komponen

Lebih terperinci

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007)

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007) RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Micrsft Access 2007) A. PENGERTIAN DATABASE Kata Database berasal dari bahasa inggris, dalam bahasa Indnesia database diartikan dengan Pangkalan Data

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Game edukasi yang berbasiskan game 3D dengan nama Edu Fun Race

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Game edukasi yang berbasiskan game 3D dengan nama Edu Fun Race BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Game edukasi yang berbasiskan game 3D dengan nama Edu Fun Race merupakan game yang secara khusus dirancang untuk memtivasi pemain untuk mengetahui / mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Pegumpulan data Data-data yang diperoleh selama proses pengumpulan data terdiri dari data gejala dan data kerusakan dari sisi hardware komputer. Data-data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis

Lebih terperinci

BAB 4 OPERASI DASAR KOMPUTER PENDAHULUAN

BAB 4 OPERASI DASAR KOMPUTER PENDAHULUAN BAB 4 OPERASI DASAR KOMPUTER PENDAHULUAN Coba Anda perhatikan seperangkat komputer. Apa saja bagian dari komputer yang Anda lihat? Komputer merupakan perangkat elektronik yang terdiri dari CPU, monitor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Cara Kerja Sistem Dalam cara kerja sistem dari alat yang akan dibuat dapat di tunjukan pada gambar blok diagram 4.1 sebagai berikut : Gambar 4.1 Diagram Blok Cara Kerja Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DA UJI COBA VI.1. Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari aplikasi Perancangan dan Implementasi Pemampatan Data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Kamera video. Beberapa kamera yang yang digunakan untuk standard broadcast

Kamera video. Beberapa kamera yang yang digunakan untuk standard broadcast Kamera vide Beberapa kamera yang yang digunakan untuk standard bradcast Bagian-bagian kamera. Kamera vide terdiri dari 4 bagian utama: a) Lensa/Optik b) Kepala kamera dan bdy ( camera head ) c) View finder

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN DAN SIMULASI TROUBLESHOOTING TELEVISI

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN DAN SIMULASI TROUBLESHOOTING TELEVISI 1 PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN DAN SIMULASI TROUBLESHOOTING TELEVISI Murawan 1, Sufa atin 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses pengolahan citra digital. Hal ini dilakukan karena citra yang akan diolah kemungkinan memiliki

Lebih terperinci

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System)

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System) Kalkulasi Bantuan Krban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculatin Using Expert System) Khtimul Anwar 1), Hindayati Mustafidah 2) 12 Prgram Studi Teknik Infrmatika

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum melakukan prses analisa, tahapan pertama ketika melakukan kerja praktek di CV. Sinergi Design adalah melakukan pengenalan terhadap perusahaan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Dalam perancangan aplikasi Sistem Konsultasi Kerusakan Komputer, terdapat beberapa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan penulis guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan perancangan alat pembangkit sinyal EKG menggunakan IC 14521 dan IC 14017 antara lain: Tabel 3.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Prsedur Kerja Berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di PT. Karana Line, terdapat permasalahan tentang prses penggajian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika BENAR jelaskan mengapa BENAR, dan jika SALAH, berilah alasan atau sanggahannya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan helm anti kantuk dengan menggunakan sensor detak jantung, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF 3.1. Pendahuluan Fungsi SAW Filter sendiri dalam unit IF pada televisi adalah untuk memberikan bentuk respon sinyal IF yang dihasilkan dari tuner

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

Piranti Input/Output

Piranti Input/Output Piranti Interaktif Piranti Input/Output Didalam konteks IMK, suatu piranti memungkinkan komunikasi antara manusia dan komputer melalui beberapa saluran komunikasi fisik Diklasifikasikan sebagai: Piranti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Sistem Kelistrikan Bodi 1. Lampu kepala Jika lampu kepala memiliki spesifikasi 12V-25/25W maka tahananya adalah sebagai berikut : a. Tahanan lampu dekat 25 = 7

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND A. Judul : GERBANG AND B. Tujuan Kegiatan Belajar 1 : Setelah mempraktekkan Topik ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1) Mengetahui tabel kebenaran gerbang logika AND. 2) Menguji piranti hardware gerbang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teri teri yang digunakan dalam perancangan, pembuatan dan implementasi Sistem Kntrl AMF Berbasis Arduin. Teri yang digunakan meliputi teri Genset,

Lebih terperinci