Energi dan Ketenagalistrikan
|
|
- Hendra Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA TELEVISI CRT DAN LED Tri Anggono dan Khalif Ahadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan S A R I Televisi sebagai salah satu peralatan rumah tangga yang mengkonsumsi energi listrik telah mengalami perkembangan teknologi yang mengarah kepada perbaikan tingkat efisiensi energi. Saat ini, televisi jenis LED (Light Emitting Diode) telah masuk ke pasaran untuk menggantikan teknologi televisi jenis CRT (Cathode Ray Tube). Besarnya pemakaian energi listrik, pada televisi jenis LED maupun CRT dapat diketahui melalui pengujian konsumsi daya, Metode pengujian konsumsi daya pada penelitian ini digunakan standar pengujian AS/NZS :2008. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan, besarnya pemakaian daya nyata statis pada sampel televisi LED adalah sebesar 32,5 watt dengan pemakaian daya semu sebesar 69,15 VA. Sedangkan untuk televisi CRT, pemakaian daya statis mencapai 73,1 watt dengan pemakaian daya semu sebesar 166,14 VA. Nilai indeks efisiensi energi untuk televisi LED adalah sebesar 0,37, sedangkan untuk televisi CRT sebesar 0,93. Kata kunci: indeks efisiensi energi, konsumsi daya, televisi 1. PENDAHULUAN Perangkat televisi sebagai salah satu peralatan rumah tangga yang mengkonsumsi energi listrik telah mengalami kemajuan teknologi, mulai dari jenis yang menggunakan teknologi Cathode Ray Tube (CRT) sampai dengan jenis yang menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED). Perkembangan teknologi ini tentunya didasari oleh semakin efisien pemakaian energi listriknya tanpa mengurangi tingkat kenyamanan konsumen. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh P3TKEBTKE pada tahun 2012 untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya pada pelanggan PLN di bawah 2200 VA, umumnya setiap pelanggan telah memiliki televisi. Sedangkan survei yang dilakukan pada tahun 2014, menunjukkan jenis televisi yang beredar dipasaran saat ini adalah jenis CRT, plasma, dan LED. Secara umum, pemakaian televisi dilakukan pada saat malam hari sehingga menjadi salah satu peralatan pengguna listrik yang membebani pembangkit listrik pada saat beban puncak. Untuk dapat mengetahui perkiraan besarnya pemakaian energi listrik yang dikonsumsi oleh televisi, maka perlu dilakukan pengujian laboratorium dengan menggunakan standar pengujian yang ada. Pada penelitian ini, pengujian untuk peralatan televisi dilakukan 81
2 dengan menggunakan standar uji AS/NZS :2008 "Methods of measurement for the power consumption of audio, video and related equipment", standar tersebut digunakan karena sampai dengan saat penelitian dilakukan belum terdapat Standar Nasional Indonesia yang mengatur tentang metode pengujian kinerja untuk peralatan televisi. Pengujian ini dimaksudkan membandingkan konsumsi daya listrik yang diperoleh baik dari televisi CRT dan LED sehingga dapat diketahui potensi penghematan energi listrik yang dapat dicapai. 2. PRINSIP KERJA TELEVISI 2.1. Televisi Cathode Ray Tube (CRT) Pada Gambar 1 dapat dilihat skema diagram blok televisi CRT sederhana. Saat pertama kali televisi dihidupkan, antena menerima sinyal siaran dari berbagai pemancar televisi. Sinyal tersebut diproses oleh tuner dan dipilih salah satu dari siaran yang ada. Frekwensi yang dipilih oleh pengguna akan dieksekusi oleh tuner, kemudian hasil olahan atau proses yang terjadi diteruskan menuju bagian croma. Bagian croma berfungsi untuk memproses sinyal yang berasal dari tuner dan dilakukan pemisahan yang sesuai dengan alur dan fungsinya, misalnya sinyal suara diberikan kebagian suara, sinyal gambar diberikan ke bagian gambar dan sinyal warna diteruskan ke bagian warna dan sinyal sinkronisasi diberikan kebagian sinkronisasi. Bagian audio amplifier berfungsi untuk menguatkan suara yang telah mengalami pemrosesan di dalam croma sehingga suara menjadi bersih tidak bercampur dengan suara desis. Sinyal suara yang telah dikuatkan tersebut kemudian diteruskan ke bagian speaker yang berfungsi untuk merubah sinyal listrik menjadi suara. Bagian video amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal video yang sudah bercampur dengan sinyal warna sehingga gambar yang tampak pada tabung sudah sesuai dengan aslinya atau sama dengan gambar yang dipancarkan oleh pemancar televisi. Sinyal video tersebut kemudian diteruskan ke bagian tabung televisi yang berfungsi untuk merubah sinyal gambar menjadi gambar yang dapat dilihat oleh Gambar 1. Diagram blok prinsip kerja televisi CRT Sumber : Rifan Sahara, M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015
3 pengguna. Bagian vertikal driver dan vertikal out berfungsi untuk menarik gambar dari tengah ke atas dan dari tengah ke bawah. Bagian horisontal driver berfungsi untuk menguatkan sinyal horisontal oscillator yang berasal dari croma. Setelah menerima sinyal horisontal yang telah didorong dan dikuatkan oleh bagian horisontal driver, kemudian bagian horisontal out akan menguatkan lagi dan tegangan yang dikeluarkan pada bagian ini juga sangat besar. Bagian FBT atau flyback berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi. Bagian power supply bertugas memberikan kebutuhan tegangan kepada semua bagian. Ada juga kebutuhan pada bagian tertentu yang tidak diambil dari power supply, tetapi diambil dari bagian FBT Televisi Light Emitting Diode (LED) / Liquid Crystal Display (LCD) TV LED sebenarnya sangat mirip LCD (Liquid Crystal Display) bahkan cara kerjanya juga tidak jauh berbeda. LED juga memiliki layar datar tipis yang memanfaatkan teknologi LCD. Satusatunya perbedaan adalah sumber cahaya, yang berada di belakang layar. TV LCD menggunakan lampu neon, dan TV LED menggunakan LED (Light Emitting Diode). Ada dua jenis pencahayaan LED, pertama disebut sebagai pencahayaan Edge, dan yang lainnya disebut pencahayaan Full-Array. Dengan pencahayaan Edge, rangkaian dioda diatur sepanjang tepi luar layar. Ketika ada arus listrik, cahaya didistribusikan di layar. Sedangkan untuk pencahayaan Full-Array, ada beberapa baris dari dioda di belakang seluruh permukaan layar. Dioda sumber cahaya ini memberikan lebih banyak kontrol atas kecerahan dan peredupan, karena dioda dapat dihidupkan dan dimatikan secara independen. Dengan kata lain LED adalah LCD dengan sistem backlight baru yang lebih maju. LED dikembangkan, karena memberi keseimbangan lebih dalam saturasi warna, dan menggunakan daya lebih sedikit dibanding lampu neon yang digunakan pada layar LCD. Gambar 2. Blok diagram modul televisi LCD Sumber : Dimas Sabardan,
4 Blok diagram dari Televisi LCD dapat disederhanakan sesuai panel-panel blok yang ada pada televisi tersebut, diantara adalah blok panel Tuner, Power Supply, Mikro Komputer (Main Board), Mixer, Inverter, dan Panel Kontrol. Masukan HDMI dan USB terhubung ke panel Main Board sedangkan masukan yang lain seperti AV, Component, RS 232C, RGB dan Antena terhubung ke blok Tuner. Gambar 2 memperlihatkan diagram blok sederhana dari perangkat televisi LCD. 3. METODE PENGUJIAN Pengujian untuk peralatan televisi dalam penelitian ini menggunakan klausul 11.5 "on mode (average) testing using static video signal" yang terdapat dalam standar uji AS/NZS :2008. Peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam melakukan pengujian adalah sebagai berikut: Digital power meter TV Pattern Signal Generator Catu daya terprogram Stopwatch Bahan uji yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu satu unit televisi CRT berukuran layar pengenal 21 inchi dan satu unit televisi LED berukuran layar pengenal 24 inchi. Dalam melakukan pengujian peralatan televisi, dimulai dengan meletakkan bahan uji berupa perangkat televisi diatas meja uji atau lantai uji dengan tidak dihubungkan pada catu daya. Hubungkan perangkat televisi dengan TV pattern generator dan catu daya terprogram. Atur catu daya terprogram pada tegangan 220V dengan frekuensi 50Hz. Atur keluaran suara dan tingkat kontras pada perangkat televisi dalam kondisi maksimum. Atur TV pattern generator sesuai dengan frekuensi televisi hingga mendapatkan signal yang dibutuhkan. Pengukuran dilakukan pada pada empat mode yang dapat di atur dengan menggunakan TV pattern generator, yaitu : black, white, color bar, dan three bar. Catat parameter kelistrikan berupa tegangan, arus, daya, dan faktor daya hasil pengukuran dari setiap kondisi sinyal masukan yang diberikan. Untuk melakukan pengukuran pada kondisi (mode) sinyal masukan yang berbeda, tunggu waktu penyalaan televisi hingga 15 menit. Hitung hasil pengukuran konsumsi daya listrik statis dengan menggunakan persamaan : Po_static + ((P b + P w )/2 + P c + P t )/3... (1) Di mana Po_static adalah nyala (rata-rata) mode konsumsi daya pada TV mengunakan static test signal; P b adalah konsumsi daya pada mode black video signal; P w adalah konsumsi daya pada mode white video signal; P c adalah konsumsi daya pada mode color bar video signal; dan P t adalah konsumsi daya pada mode three bar video signal. 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan pengujian pemakaian daya listrik televisi, dilakukan langkah pengujian dengan merubah pengaturan kontras maupun volume di waktu berbeda. Hal tersebut di atas guna mengetahui pengaruh dari masing-masing perubahan pengaturan terhadap pemakaian daya listrik. Hasil pengukuran daya listrik pada perangkat televisi CRT dan LED dengan pengaturan kontras dan volume yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Pemakaian daya listrik dengan pengaturan volume dan kontras yang berbeda-beda 84 M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015
5 Pada bahan uji televisi jenis CRT, perubahan pengaturan kontras akan mempengaruhi pemakaian daya listrik sebesar 14 persen. Sedangkan perubahan pengaturan volume akan mempengaruhi pemakaian daya listrik sebesar 12 persen. Untuk bahan uji televisi jenis LED, perubahan pengaturan kontras akan mempengaruhi pemakaian daya listrik sebesar 24 persen. Sedangkan perubahan pengaturan volume akan mempengaruhi pemakaian daya listrik sebesar 47 persen. Dengan demikian, pada bahan uji televisi jenis CRT pengaturan kontras yang lebih tinggi akan mempengaruhi pemakaian energi listriknya menjadi lebih banyak, sedangkan pada bahan uji televisi jenis LED pengaturan volumelah yang akan mempengaruhi pemakaian energi listriknya menjadi lebih tinggi. Hasil pengujian terhadap perangkat televisi jenis CRT dan LED yang didapat melalui pengaturan beban penuh pada kontras dan volume dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil pengujian televisi CRT dan LED beban penuh Jenis Telivisi Diagonal Layar (Inchi) Panjang Layar (dm) Lebar layar (dm) Daya Statis (watt) Faktor Daya CRT 20,6 4,23 3,22 73,1 0,44 LED 23,8 5,23 3,03 32,5 0,47 Pemakaian energi listrik pada televisi CRT lebih besar sekitar 56 persen dibandingkan televisi LED. Pada negara-negara uni eropa, nilai indeks efisiensi energi dari peralatan televisi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4) Digital Europe 2011). EEI = P / P ref (A)... (2) Di mana P ref (A) adalah P basic + A x watt/ dm 2 ; P basic 20 W untuk televisi dengan satu tuner/penerima dan tanpa hard disk, 24 W untuk televisi dengan hardisk atau dua/lebih tuner/ penerima, 28 W untuk televisi dengan hardisk dan dua atau lebih tuner/penerima, 15 W untuk televisi monitor; A adalah luasan layar televisi dalam dm 2, P adalah konsumsi daya televisi kondisi menyala dalam watt. Berdasarkan persamaan (2), nilai P basic yang diambil adalah sebesar 20 W untuk setiap bahan uji televisi, maka nilai indeks efisiensi energi untuk televisi CRT adalah sebesar 0,93. Sedangkan untuk televisi LED, nilai indeks efisiensi energinya adalah sebesar 0,37. Berdasarkan klasifikasi tingkat indeks efisiensi energi yang diterapkan oleh Uni-Eropa, maka dari hasil perhitungan tersebut televisi CRT yang dijadikan bahan pengujian masuk ke dalam kategori tingkat F, sedangkan untuk televisi LED masuk ke dalam kategori tingkat B. Hal ini mengindikasikan bahwa pemakaian energi pada televisi LED jauh lebih efisien dibandingkan dengan dengan pemakaian energi pada televisi CRT. Dengan menggunakan asumsi jumlah pengguna peralatan televisi sama dengan jumlah pelanggan yang didapat dari data statistik PLN tahun 2013 (Statistik PLN 2013) yaitu sebanyak pelanggan, maka pemakaian energi listrik selama satu tahun yang dikonsumsi oleh para pelanggan apabila menggunakan televisi jenis CRT adalah sebesar 5.275,32 GWh (asumsi pemakaian perhari selama empat jam, satu bulan 30 hari), sedangkan pemakaian energi listrik dengan menggunakan televisi jenis LED adalah sebesar 2.345,39 GWh. Dengan demikian, potensi penghematan energi listrik yang bersumber dari pemakaian daya nyata adalah sebesar 2.929,93 GWh selama satu tahun. Salah satu parameter kualitas daya listrik ditentukan dari nilai faktor daya. Semakin kecil nilai faktor daya, maka akan semakin besar energi listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu peralatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan daya semu (VA). Adapun persamaan yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 85
6 P = S X cos... (3) Di mana P adalah Daya nyata (watt), S adalah Daya Semu yang merupakan perkalian tegangan dan arus listrik (VA), dan cos adalah Faktor Daya. Dari hasil pengukuran pada televisi CRT, didapatkan nilai faktor daya sebesar 0,44. Sehingga dengan menggunakan persamaan (3) didapatkan besarnya daya semu adalah sebesar 166,14 VA. Sedangkan pada pengukuran televisi LED, didapatkan nilai faktor daya sebesar 0,47 sehingga besarnya daya semu adalah sebesar 69,15 VA. Dengan demikian, sama halnya dengan pemakaian daya nyata, maka terdapat pula potensi penghematan daya semu sebesar 58 persen jika menggunakan televisi LED dibandingkan dengan televisi CRT. Potensi penghematan daya semu tersebut apabila dikalikan dengan jumlah pengguna televisi, maka akan didapatkan potensi penghematan daya semu sebesar 4.860,54 MVA. Nilai faktor daya sebesar 1 sulit dicapai untuk beban-beban listrik yang bersifat non linier seperti halnya motor listrik, peralatan elektronika, dan lain-lain. Untuk itu, PT.PLN telah menetapkan standar nilai faktor daya sebesar 0,85, di mana nilai faktor daya tersebut saat ini hanya diberlakukan untuk sistem jaringan listrik yang ada, belum diterapkan sebagai standar nilai peralatan pengguna listrik. Apabila mengacu kepada standar nilai faktor daya PLN, maka energi listrik yang diperlukan untuk peralatan LED adalah sebesar 38,24 VA. Potensi penghematan daya semu yang didapat dengan penerapan standar batas nilai minimum faktor daya untuk televisi LED sebesar 0,85 adalah sebesar 127,9 VA atau sebesar 77 persen dibandingkan dengan pemakaian televisi CRT dengan nilai faktor daya 0,44. Potensi penghematan daya semu tersebut apabila dikalikan dengan jumlah pengguna televisi, maka akan didapatkan potensi penghematan daya semu sebesar 6.409,78 MVA. 5. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pengaturan kontras akan mempengaruhi besarnya pemakaian energi listrik secara signifikan pada televisi jenis CRT. Sedangkan pada televisi jenis LED, besar pemakaian energi listrik lebih dipengaruhi oleh pengaturan volume. b. Berdasarkan klasifikasi tingkat efisiensi energi untuk peralatan televisi di Uni-Eropa, televisi CRT yang dijadikan bahan uji masuk ke dalam kategori F (0,9 EEI < 1), sedangkan televisi LED masuk dalam kategori B (0,3 EEI < 0,42). c. Potensi penghematan pemakaian energi listrik dengan menggunakan televisi LED dengan asumsi setiap pelanggan PLN memiliki satu buah televisi dengan ukuran dan model yang sama seperti bahan uji adalah sebesar 2.929,93 GWh per tahun, sedangkan potensi penghematan daya semu dengan menaikkan nilai faktor daya pada televisi LED adalah sebesar 6.409,78 MVA. 6. SARAN Diusulkan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengambil bahan uji yang lebih banyak sehingga dapat dipetakan tingkat pemakaian daya listrik dari setiap jenis televisi berikut ukuran layarnya. Hasil pemetaan tersebut nantinya diharapkan akan dapat dijadikan sebagai dasar penetapan program standar dan label hemat energi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA AS/NZS :2008, Methods of measurement for the power consumption of audio, video and related equipment. 86 M&E, Vol. 13, No. 1, Maret 2015
7 Dimas Sabardan, 2014, Cara Kerja Televisi LCD, blogspot.com/ 2014/07/cara-kerja-televisi-lcd.html, diunduh pada tanggal 26 Januari Digital Europe, 2011, Energy Efficiency Labelling for Televisions Rifan Sahara, 2013, Cara Kerja Televisi, /kursusservicetv. wordpress.com/2013/01/ 14/cara-kerja-televisi, diunduh pada tanggal 26 Januari Statistik PLN 2013, ISSN : , No
Kelompok 13. Materi : Monitor (LCD + Touch Screen) Okik Surikno ( ) Yuhda Arufiyanto ( ) Daryono ( ) Pengertian Monitor
Kelompok 13 Materi : Monitor (LCD + Touch Screen) Nama Anggota : Okik Surikno (1311022041) Yuhda Arufiyanto (1315022060) Daryono (1300022011) Pengertian Monitor Monitor adalah output device / alat keluaran
Lebih terperinciANALISIS PENGUJIAN KINERJA NILAI EFIKASI DAN FAKTOR DAYA INISIAL LAMPU LED BULB SWABALAST MENGGUNAKAN STANDAR IEC/PAS 62612:2009
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 2 Desember 2014 : 115 122 ISSN 1978-2365 ANALISIS PENGUJIAN KINERJA NILAI EFIKASI DAN FAKTOR DAYA INISIAL LAMPU LED BULB SWABALAST MENGGUNAKAN STANDAR
Lebih terperinciDiode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.
Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Page 2. Bekasi, 29 Februari Penyusun
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan display dewasa ini sangat pesat sekali. Dimulai dari perkembangan CRT Display yang diproduks i untuk keperluan rumah tangga seperti Televisi sampai LCD
Lebih terperinciPertemuan 11. MONITOR dan MONITOR
Pertemuan 11 MONITOR dan TROUBLESHOOTING MONITOR Jenis-jenis monitor Monitor merupakan komponen output yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar kelayar sehingga dapat dinikmati Oleh pemakai, monitor
Lebih terperinciJenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD
Jenis-jenis monitor Monitor Catoda Ray Tube (CRT) Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja
Lebih terperinciPengantar Hardware: Output Device. Hanif Fakhrurroja, MT
Pengantar Hardware: Output Device Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Output device merupakan perangkat yang keberadaannya di luar sistem
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR TABEL... ix
ABSTRAK Perkembangan teknologi berkembang begitu cepat sehingga memberikan ideide kreatif untuk mengembangkan inovasi baru dalam dunia elektronika. Salah satu yang contoh produk inovatif yang sangat canggih
Lebih terperinciJenis-jenis Monitor. Gambar 1. CRT
Jenis-jenis Monitor 2.4.1 Monitor tabung CRT Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT) yang ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciNomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit
1 dari 5 FT Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Televisi Kode : 01/PTE-ELA166/2008 Judul : Blok Diagram TV 1. Tujuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciModul 3 Alat Keluaran (Output Devices)
Modul 3 Alat Keluaran (Output Devices) Pokok Bahasan: Alat Keluaran (Output Devices) Layar (Monitor) Alat Pencetakan (Printer) Perangkat Suara (Sound Output) Indikator Keberhasilan: Dapat mengenal pengertian
Lebih terperinciWaktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor
FT UNP PADANG Jurusan : PT. Elektronika Lembaran : Job Sheet Mata Kuliah : Teknologi Display&TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum
Lebih terperinciAplikasi Komputer PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas FASILKOM.
Aplikasi Komputer Modul ke: PERANGKAT KERAS (HARDWARE) Fakultas FASILKOM Sulis Sandiwarno, S.Kom.,M.Kom Program Studi Sistem Informasi Pengantar Perangkat Keras (Hardware) Komputer Komputer adalah peralatan
Lebih terperinciANALISIS PEMAKAIAN ENERGI PADA SETRIKA LISTRIK TANPA UAP DALAM MENUNJANG PENETAPAN STANDAR KINERJA ENERGI MINIMUM
P-ISSN 1978-2365 E-ISSN 2528-1917 ANALISIS PEMAKAIAN ENERGI PADA SETRIKA LISTRIK TANPA UAP DALAM MENUNJANG PENETAPAN STANDAR KINERJA ENERGI MINIMUM ANALYSIS OF ENERGY UTILIZATION ON NON-STEAM ELECTRIC
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Tugas akhir ini dilakukan di gedung rektorat Unila. Proses tugas akhir dilakukan dengan penyiapan alat dan bahan, pengumpulan data bangunan, hingga menyusun
Lebih terperinciCara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat
Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro Latar Belakang Pada dasarnya pemancar
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sektor pencahayaan yang berfungsi untuk pencahayaan jalan perkotaan, industri, dan pencahayaan rumah. Banyak ilmuwan menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Sejalan dengan berkembangnya teknologi elektronik digital dewasa ini, kebutuhan akan energi listrik meningkat dan memegang peranan penting dalam menunjang
Lebih terperinciPada saat pertama kali penggunaan atau ketika alat pemutus daya siaga digunakan pada perangkat elektronik yang berbeda maka dibutuhkan kalibrasi
48 BAB 4 HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Prinsip Kerja Alat Hasil yang diperoleh dari perancangan ini yaitu sebuah prototip alat Pemutus Daya Siaga Otomatis. Alat ini berfungsi untuk memutus peralatan
Lebih terperinciPEMBUATAN LABORATORIUM BAHASA 8 CHANNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 ABSTRAKSI
Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890 PEMBUATAN LABORATORIUM BAHASA 8 CHANNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Akbar Wuri Utomo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan
Lebih terperinci22/10/2011 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2011
Pengantar Ilmu Komputer Output Device TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2011 I Made Andhika dre_andhika@yahoo.co.id http://deandhika2.blogspot.com Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.
Lebih terperinciBab 1: Pendahuluan. Isi: Pengertian Ilmu Elektronika Terminologi/Peristilahan: Komponen Elektronika Rangkaian Elektronika Sistem Elektronika
Isi: Pengertian Ilmu Elektronika Terminologi/Peristilahan: Komponen Elektronika Rangkaian Elektronika Sistem Elektronika 1 Pengertian Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT
PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,
Lebih terperinciBAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini
BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan
Lebih terperinciOutput Device (Perangkat Keluaran)
Output Device (Perangkat Keluaran) Output Device Output Device, adalah perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran, apakah itu ke kertas (hardcopy), ke layar monitor (softcopy) atau keluaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat, mengakibatkan berbagai industri elektronika mengeluarkan produk-produk dengan berbagai keunggulan yang disuguhkan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang
Lebih terperinciPENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR
PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: MUHAMMAD ARDHI HIDAYAT
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek
Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIM-PIE (PROGRAM INPUT MONITORING-PROGRAM INPUT EQUIPMENT) DALAM SISTEM TRANSMISI SIARAN PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : M. Azwar Abdul Ghaffar N. L2F008055
Lebih terperinciPertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiap kan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video
Pertemuan 5 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mempersiapkan pekerjaan pengoperasian peralatan elektronik video 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Video B. Pokok Bahasan : Pembacaan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciLISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd
LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik, transmisi energi listrik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik semakin meningkat dan penggunaan daya listrik pada sebuah bangunan bergantung pada pemakaiannya. Seperti halnya penggunaan daya listrik
Lebih terperinciPeraga 7-segmen berfungsi untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Segmen-segmen diberi label : a, b, c, d, e, f dan g.
Peraga 7-segmen Peraga 7-segmen berfungsi untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Segmen-segmen diberi label : a, b, c, d, e, f dan g. a f e g b c Dengan menyalakan segmen tertentu maka dapat ditampilkan karakter
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL
PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana sotdag@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan
Lebih terperinci1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO
1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciMONITOR CRT 10/27/2013
MONITOR CRT Kemajuan dan perkembangan teknologi ini sudah sangat pesat,salah satunya merupakan pengembangan dan inovasi dalam dunia tehnologi misalnya monitor. Tidak mungkin kita menggunakan komputer tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat lekat dengan manusia. Semua kebutuhan manusia terpenuhi dengan adanya bantuan alat-alat yang cara bekerjanya
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari
Lebih terperinciSEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE
SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak ditemukan pada tahun 1800an oleh Michael Faraday atau yang sekarang mendapat gelar sebagai bapak listrik, listrik telah menjadi kebutuhan penting dan sangat fundamental
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN METODE PENGUKURAN
MODUL ALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN METODE PENGUKURAN 24 JP (1080 menit) Pengantar Dalam modul ini dibahas materi tentang Alat Ukur Elektronika dan Metode Pengukuran yang meliputi pendahuluan, multi meter,
Lebih terperinciPERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP
PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP 9.1 Tujuan : 1) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari rangkaian comparator inverting dan non inverting dengan menggunakan op-amp 741. 2) Rangkaian comparator menentukan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
G.1 STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Made Kamisutara, Slamet Winardi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Lebih terperinciBagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya
2012 Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duiu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk
Lebih terperinciCOOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328
COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328 Latar Belakang Saat ini hampir semua perangkat mobile computing membutuhkan pendingin untuk menurunkan suhu panas yang dikeluarkan oleh komponen elektronika yang
Lebih terperinciBAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG
BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL
16 Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL Suharijanto 1), Abdullah Iskandar 2), Agus Supriyadi 3) 11) Dosen Fakultas Teknik Prodi
Lebih terperinciDesain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus
Desain Buck Chopper Sebagai Catu Power LED Dengan Kendali Arus LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : AGUSTINUS BANGKIT HENDRAWAN 12.50.0012 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan kecerdasan buatan khususnya dibidang sistem pakar menjadi sesuatu yang masih sangat sulit untuk
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN LABORATORIUM BAHASA 8 CHANNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN LABORATORIUM BAHASA 8 CHANNEL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Diajukan Oleh : Akbar Wuri Utomo D 400 080 035 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM 3.1 Rangkaian Blok Diagram Fungsi Setiap Blok Gambar 3.1 Rangkaian Blok Diagram Blok Suplay Blok Fotodioda : Sebagai Sumber Tegangan : Sebagai pendeteksi cahaya Blok Mikrokontroller
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN FREKUENSI ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN FREKUENSI ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER DESIGN AND REALIZATION MOSQUITO REPELLENT DEVICES USING MICROCONTROLLER BASED ULTRASONIC WAVE FREQUENCY
Lebih terperinci2. Pengertian Suara Dalam multimedia, salah satu elemen yang ada di dalamnya adalah audio atau suara. Berdasarkan pakar multimedia yang bernama Lu,
1. Pengertian CRT CATHODE RAY TUBE (CRT) Tabung sinar katoda (CRT) adalah tabung hampa yang berisi senapan elektron (sumber elektron) dan sebuah layar fluorescent, dengan internal atau eksternal sarana
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan
Lebih terperinciPERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA
PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA A. TUJUAN PERCOBAAN : Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui konstruksi dasar dan karakteristik dari sebuah microphone dynamic
Lebih terperinciFT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan: PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi TV & Display Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil jadi rangkaian alat pendeteksi kebakaran dengan menggunakan sensor asap berbasis mikrokontroler ATmega8535 pada Gambar IV.1 sebagai berikut : Gambar IV.1.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram
BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
44 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Tegangan Catu Daya pada modul sensor mengambil langsung dari kelistrikan modul pengendali utama. Tegangan Catu Daya pada modul pengendali utama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : Infra merah LED merah Buzzer LCD Photodiode Program Arduino UNO Pengkondisi Sinyal Filter
Lebih terperinciAnalisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323
1 Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323 Toni Suhartanto *, Darjat **, Ajub Ajulian Z. ** Abstrak Televisi berwarna merupakan sebuah peralatan elektronik yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinci20 Macam Perangkat Keras Komputer Dan Pengertiannya
20 Macam Perangkat Keras Komputer Dan Pengertiannya Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas mengenai pengertian dan macam-macam perangkat keras komputer atau hardware. Komputer sendiri telah banyak
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.
Lebih terperinciAbstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
Lebih terperinciMonitor Layar Lebar Full HD 1080p dengan teknologi SuperClear. Permukaan Mulus Tanpa Frame
Monitor Layar Lebar Full HD 1080p dengan teknologi SuperClear ViewSonic VX2370S-LED menampilkan rancangan monitor LED layar lebar ukuran 23 tanpa rangka yang mampu menghemat energi sampai 40% dibandingkan
Lebih terperinciJenis Jenis Kerusakan Monitor
Jenis Jenis Kerusakan Monitor Setelah kita memahami jenis-jenis monitor sekarang kita identifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi pada monitor jenis CRT. Berdasarkan pengalaman penulis ada banyak
Lebih terperinciSWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2
SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2 Dalam sistem pemancar televisi, khususnya yang bersifat relay transmisi, sinyal informasi yang diterima dari sumber akan dikuatkan dan kemudian diteruskan ke tujuan selanjutnya.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciRANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ
RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI 470 860 MHZ Anthony (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciLED dapat menyala pada arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC), yang membedakan adalah
anoda katoda Antarmuka LED Edi Permadi edipermadi@gmail.com President University, Electrical Engineering 2005 tulisan ini tidak akan menjelaskan LED secara detail, hanya untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :
PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam
Lebih terperinciSTRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN
STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN Pada bab ini kami akan memberikan beberapa penjelasan mengenai struktur diagram ponsel beserta fungsi dan gejala kerusakan dari setiap komponen
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 0 / 64 / E JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 008 FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : Pend. TeElektronika
Lebih terperinciTarif dan Koreksi Faktor Daya
Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.
Lebih terperinci