SEKRETARIAT KPA NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEKRETARIAT KPA NASIONAL"

Transkripsi

1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL Edisi Oktober 2009 Workshop Penguatan Pengelola Monev dan Keuangan Provinsi Papua dan Papua Barat, Jayapura Oktober 2009 Pelaksanaan Kegiatan A. Kebijakan B. Langkah Strategis C. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan D. Penyebaran Informasi E. Kerjasama Regional dan Internasional F. Memantau dan Mengevaluasi G. Arahan Kepada KPA di Daerah PENDAHULUAN Rancangan Undang-Undang Narkotika yang disahkan oleh DPR pada bulan Oktober ini, menyita perhatian dari kita semua, terutama para penggiat HIV/AIDS. Karena hal ini berkaitan dengan beberapa pasal yang secara langsung berhubungan dengan upaya penanggulangan HIV dan AIDS. KPA Nasional menyikapi hal ini dengan melakukan telaah terhadap undang-undang tersebut. Kegiatan lain yang cukup penting terjadi pada bulan Oktober ini adalah penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Nasional Kegiatan yang sudah diawali pada pertengahan tahun 2009, pada bulan Oktober ini memasuki tahap Pengembangan Rencana Operasional Sektor. Momen pengembangan Strategi dan Rencana Aksi ini sangat penting mengingat dokumen ini akan menjadi acuan bagi pengembangan program kegiatan dalam 5 tahun ke depan. Terkait dengan pelantikan kabinet baru RI, Tim Pelaksana bulan ini menyiapkan serangkaian rencana untuk melakukan briefing upaya penanggulangan AIDS secara khusus kepada jajaran kabinet baru. Melalui Dana APBN, berbagai kegiatan untuk peningkatan kapasitas pengelola program di daerah dilakukan untuk bidang monev dan keuangan. Dengan peningkatan kapasitas yang berkesinambungan diharapkan KPA di daerah mampu mengelola program dengan lebih baik. Sekretariat KPA Nasional Menara Eksekutif Lt. 9 Jl. M.H. Thamrin Kav.9, Jakpus Telp. (021) Fax (021)

2 A. KEBIJAKAN Telaah Undang Undang Narkotika No.35 Tahun 2009 dari Perspektif Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Pada pertengahan September 2009, Rancangan Undang-undang Narkotika telah disahkan oleh DPR RI menjadi Undang Undang No. 35 tahun 2009 menggantikan Undang-Undang Nomer 22 tahun 1997 tentang Narkotika. Karena Undang-Undang ini belum ditandatangani oleh Presiden RI dan maka belum dimasukan ke dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Jika Undang Undang No. 22 tahun 1997 dipandang tidak memberikan lingkungan yang kondusif untuk penanggulangan HIV dan AIDS karena antara lain mengkriminalkan pengguna narkotika termasuk pengguna napza suntik, apakah undang-undang yang baru ini akan lebih baik dari undang-undang sebelumnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Sekretariat KPA Nasional melakukan telaah terhadap isi undang-undang tersebut. Telaah tidak hanya dilakukan secara internal dalam lingkungan Sekretariat KPA Nasional, juga melibatkan para stakeholder yang terkait dengan undang-undang tersebut. Pasal 4 dari Undang Undang No. 3/2009 ini menyebutkan bahwa tujuan dari UU Narkotika adalah (a) untuk menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan /atau pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, (b) mencegah, melindungi, menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkotika, (c) memberantas peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika; dan (d) menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi korban penyalahgunaan dan pecandu narkotika. Dalam misinya undang-undang ini mempunyai harapan agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan narkotika, artinya narkotika hanya digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan oleh Undang-undang dengan upaya mengurangi kebutuhan masyarakat hanya untuk hal-hal yang perlu, sehingga akan berdampak pada pengurangan suplai. Memang, suplai tidak dihentikan sama sekali karena dalam jumlah kecil masih dibutuhkan untuk penelitian dan pengobatan. B. LANGKAH STRATEGIS Pertemuan Rapat Kerja Pengembangan Rencana Operasional Sektor untuk SRAN Bertempat di LIDO Lakes Resort & Conference Bogor, pada tanggal 27 hingga 31 Oktober dilakukan rapat kerja pengembangan rencana operasional sektor untuk Strategi dan Rencana Aksi Nasional (SRAN). Pertemuan ini dihadiri oleh sektor dan perwakilan masyarakat sipil yang merupakan anggota dari Forum Perencanaan. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan dari Strategi dan Rencana Aksi Nasional (SRAN) penanggulangan HIV dan AIDS Salah satu bentuk pengembangan ini adalah penyusunan rencana kerja yang bersifat operasional untuk setiap sektor. Secara umum tujuan dari rapat kerja ini adalah untuk mensosialisasikan SRAN termasuk peran aktif sektor dalam upaya penanggulangan AIDS dan untuk memberikan gambaran perkembangan terkini mengenai penanggulangan HIV dan AIDS dalam kebijakan perencanaan nasional. Selain itu juga untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi pengembangan rencana kerja operasional setiap sektor untuk perionde Hasil yang dicapai dalam pertemuan selama 5 hari tersebut adalah rencana operasional penanggulangan HIV dan AIDS berupa dokumen yang menguraikan secara rinci bagaimana, siapa penanggung jawab, output, target serta kebutuhan biaya setiap kegiatan yang telah dijabarkan dalam STRANAS Penanggulangan HIV dan AIDS Nantinya, secara berkala rencana operasional ini akan dievaluasi dan dimonitor antara lain melalui kajian tahunan. Pertemuan Rapat Kerja Pengembangan Rencana Operasional Sektor, Oktober di Bogor 2

3 C. KOORDINASI PELAKSANAAN KEGIATAN Workshop Penyusunan Buku Pedoman Diskusi Penasun Pada tanggal Oktober 2009, bertempat di Cisarua Bogor dilakukan kegiatan Workshop penyusunan buku pedoman diskusi untuk Pengguna Napza Suntik (Penasun). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan penyusunan buku pedoman diskusi penasun yang diselenggarakan di Sekretariat KPA Nasional pada tanggal 15 September yang telah menghasilkan draf materi buku pedoman diskusi penasun. Buku ini akan menjadi pegangan fasilitator pertemuan atau petugas penjangkau dalam melaksanakan pertemuan penasun di Puskesmas tingkat provinsi maupun kabupaten/ kota. Disamping itu buku ini diharapkan menjadi media bantu diskusi penasun dengan stakeholder dan masyarakat serta diskusi untuk pasangan penasun dan penasun perempuan. Workshop secara resmi di buka oleh Dr. Fonny selaku Deputi Program KPA Nasional dengan menyampaikan harapan kepada para peserta agar berdiskusi secara maksimal untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Visi dari buku pedoman ini adalah membuka seluas-luasnya akses kesehatan dan mendekatkan layanan kesehatan kepada penasun serta mengintegralkan kelompok penasun dalam lingkungan masyarakat. Setelah tersusunnya draf buku tersebut, diskusi dilanjutkan dengan mengidentifikasikan nama-nama calon fasilitator diskusi penasun pada tingkat kab/kota yang berasal dari jaringan penasun di Indonesia dalam hal ini adalah PKNI dan jaringan-jaringan lokal. Calon-calon nara sumber diidentifikasi di dalam diskusi ini untuk memberikan materi-materi yang telah disusun di buku pedoman tersebut berdasarkan pada pengalaman calon nara sumber untuk materi terkait serta teknik memfasilitasi yang mudah dimengerti Penasun. Dalam diskusi tersebut keluar usulan bahwa perlu dimasukkan pesan ke dalam buku tersebut agar kebersamaan dalam jaringan penasun di Indonesia semakin kuat. Jargon tersebut berbunyi PECANDU ADALAH KORBAN BUKAN KRIMINAL. Workshop Penyusunan Buku Pedoman Diskusi Penasun, Cisarua, Bagor, Oktober 2009 Rapat Tim Inti Penelitian HIV dan AIDS di Semarang Pada tanggal 6-7 Oktober 2009, di Semarang dilaksanakan pertemuan Tim Inti Penelitian HIV dan AIDS. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara KPA Nasional, HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia) dan WHO (World Health Organization) yang bertujuan untuk menghasilkan agenda dan pedoman nasional penelitian sebagai acuan program penelitian yang mendukung upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Terkait dengan hal tersebut, sebelumnya telah dibentuk sebuah tim inti (Core Team) yang bekerja dibawah koordinasi kelompok kerja (Pokja) penelitian KPA Nasional. Tugas Tim Inti atas nama Pokja Penelitian adalah membantu KPA Nasional untuk mengembangkan agenda dan pedoman nasional penelitian HIV dan AIDS melalui penguatan kapasitas penelitian, dan pemantauan distribusi serta kualitas penelitian HIV dan AIDS. Tim Inti telah mengagendakan 6 kali rapat di berbagai kota, diikuti dengan seminar setengah hari yang melibatkan peneliti lokal. Strategi ini diterapkan agar kualitas dan kuantitas penelitian diberbagai daerah juga meningkat. Selama Tahun 2009 ini, Tim Inti telah 3 kali mengadakan pertemuan, yaitu di Bogor, Bandung dan Surabaya, masingmasing pada Januari, Maret dan Mei Sedangkan pertemuan ke empat digelar pada tanggal 6 Oktober di Hotel Horison, Semarang dan Seminar diselenggarakan di Gedung Pasca Sarjana UNDIP. Pertemuan di Semarang, dihadiri 12 orang yang berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. Sedangkan seminar dihadiri oleh 48 orang. Dari pertemuan tersebut tergambarkan bahwa berbagai topik penelitian telah dan sedang dilakukan di Semarang, baik yang bersifat hospital based maupun community based. Penelitian tersebut berkaitan dengan aspek epidemiologi, sosial dan kemasyarakatan, klinis dan pengobatan serta bio-molekuler. Dana penelitian diperoleh dari berbagai sumber disamping dana dari peneliti sendiri. Topik-topik yang berkaitan dengan infeksi HIV dan AIDS tersebut juga dielaborasi, dengan kemungkinan untuk mendapatkan dana penelitian dari KPA Nasional. Rapat Tim inti penelitian HIV dan AIDS selanjutnya akan diadakan di Jakarta pada bulan Desember 2009, begitu juga dengan acara seminar dengan konsep yang sama akan diselenggarakan setelah acara rapat tim inti dilakukan. 3

4 Pertemuan Tim Pelaksana ke 3 Sesuai dengan jadwal, maka pada bulan Oktober 2009 dilakukan pertemuan Tim Pelaksana ke 3 yang dilakukan di BKKBN. Pertemuan dipimpin oleh Dr. Kemal Siregar sebagai Wakil Ketua II Tim Pelaksana KPA Nasional yang mewakili Dr. Nafsiah Mboi yang dalam waktu yang bersamaan sedang membuka Pertemuan Warga Peduli AIDS. Sedangkan sambutan tuan rumah diwakili oleh Ibu Nelly Nangoy dari BKKBN. Menurut Ibu Nelly, BKKBN turut memberi perhatian pada penanggulangan HIV dan AIDS. Hal ini terbukti dengan ditempatkannya satu direktorat di bidang remaja dengan salah satu kajiannya adalah HIV dan AIDS. Sementara itu, BKKBN memiliki peran yang sangat jelas, yakni dalam hal penyediaan kondom. Dalam pertemuan tersebut sempat dibahas kaitannya antara pelantikan kabinet baru dengan upaya-upaya yang perlu dilakukan terkait dengan program penanggulangan HIV dan AIDS. Diputuskan perlunya dilakukan briefing upaya penanggulangan HIV dan AIDS secara khusus kepada kabinet baru. Untuk itu KPA perlu menyiapkan laporan kegiatan untuk masuk dalam program seratus hari Menkokesra juga disertakan Briefing Note dari masingmasing pokja kementerian lembaga dan Policy Brief tentang strategi Rencana Aksi Nasional dari KPA Nasional. Secara keseluruhan, agenda pada pertemuan kali ini antara lain membahas : Persiapan yang telah dilakukan dalam rangka HAS 2009 yang disampaikan oleh Bpk Husein dari IAKMI Pemaparan Strategi dan Rencana Aksi Nasional oleh Dr. Kemal Siregar Pemaparan Depag oleh H. Tulus Sastrowajoyo Pemaparan BNP2 TKI oleh Dr. Elia Rosalina Pemaparan GWL Ina oleh Iman Abdurahman Ada beberapa catatan yang dihasilkan dalam pertemuan Tim Pelaksana kali ini, yaitu : KPA perlu menyiapkan laporan kegiatan untuk masuk dalam program seratus hari Menkokesra. Masing-masing Pokja sektor perlu mengatur waktu pertemuan antara Menteri dengan KPA Nasional. IAKMI akan menyiapkan factsheet tentang HAS Perlunya menyiapkan bahan-bahan tentang HIV dan AIDS dan peta penyebaran HIV dan AIDS untuk menjadi bahan bagi Depag menyusun materi khotbah. Adanya dukungan KPA dalam perencanaan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). Selain itu akan dilakukan one day seminar dengan stakeholder terkait masalah migrant worker. Pertemuan Tim Pelaksana berikutnya diselenggarakan di Departemen Agama pada minggu ke tiga bulan Januari Sedangkan Sektor yang akan presentasi adalah IBCA (Indonesia Business Coalition on AIDS) dan Dephub. Lokakarya Nasional Peningkatan Kapasitas Warga Peduli AIDS di 12 Provinsi Kasus HIV dan AIDS merupakan persoalan yang muncul tidak sebatas hanya masalah kesehatan, akan tetapi juga merupakan masalah sosial kemasyarakatan yang sangat penting untuk diatasi oleh masyarakat itu sendiri. Untuk itu sangatlah tepat jika adanya pemberdayaan masyarakat dan peran serta kongkrit masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Harapannya, dengan keterlibatan mereka secara penuh sebagai subyek, program penanggulangan akan berkelanjutan serta lebih cost-effective. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tanggal Oktober 2009 bertempat di Hotel Grand Cemara Jakarta, KPA melaksanakan Lokakarya Nasional untuk peningkatan kapasitas Warga Peduli AIDS dari 12 Provinsi. Ibu Nafsiah Mboi selaku Sekretaris KPA Nasional berkesempatan membuka dan memberikan arahan kepada para peserta lokakarya. Tujuan dilakukannya lokakarya tersebut, antara lain untuk memberikan arahan dan bimbingan teknis dalam meningkatkan efektivitas dan kepemimpinan warga dalam penganggulangan AIDS, berbagi pengalaman warga/ komunitas dalam mendukung pencapaian universal access dan merumuskan strategi perluasan upaya pemberdayaan masyarakat. Lokakarya kali ini, selain diisi pemaparan oleh Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Departemen Dalam Negeri serta pemaparan dari Departemen Kesehatan tentang Naskah Akademik Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Reformasi Puskesmas, juga diisi dengan berbagi pengalaman-pengalaman masyarakat dalam upaya penganggulangan HIV dan AIDS. Pengalaman tersebut antara lain, pengalaman warga peduli AIDS dari Batu 24, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tentang masyarakat setempat dalam program pemeriksaan berkala dan penggunaan kondom. Pengalaman dari Jawa Timur tentang jaringan Pokja se Kediri, dan paparan dari Provinsi Papua tentang pelibatan Populasi Kunci. Beberapa kesimpulan yang didapat dari lokakarya tersebut antara lain, bahwa humanisme, budaya lokal dan kepekaan terhadap ragam ketidakadilan menjadi dasar bergerak warga. Kemandirian masyarakat tetap dipertahankan untuk bekerja sosial. Perlunya dilakukan konsolidasi antara warga peduli AIDS dan KPA setempat. Perlu juga penegasan bahwa Warga Peduli AIDS bukalah organisasi tetapi sebagai gerakan, semangat pergerakan masyarakat. 4

5 D. PENYEBARAN INFORMASI Pameran ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh World Vision Indonesia yang bertujuan untuk menghilangkan stigma masyarakat terhadap ODHA dan OHIDA. Kegiatan yang di selenggarakan di Surabaya pada tanggal 9-11 Oktober 2009 ini, merupakan salah satu dari Roadshow yang di mulai dari Bali pada bulan Agustus 2009 dan berakhir di Jakarta yang penutupannya bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia pada tanggal 1 Desember Melalui pameran ini pengunjung mendalami pengalaman hidup seseorang yang terinfeksi HIV. Melalui rekaman suara dan rangkaian gambar yang menggugah, OLE membawa Pengunjung menjelajahi perjalanan yang tidak akan terlupakan melalui kehidupan orang dewasa dan anak-anak yang menjalani kesulitan yang luar biasa akibat HIV dan AIDS. Pengunjung akan melihat, mendengar, dan merasakan sendiri kisah-kisah perjuangan kehidupan mereka menghadapi HIV dan AIDS. Di pameran ini terdapat 5 cerita yang dapat dipilih, yaitu Ahmad dari Jakarta, Tasya seorang balita, Ajeng dari Indonesia, Anjali dari India, dan Srey Mom dari Kamboja. Pameran OLE di Surabaya mengundang banyak perhatian dari masyarakat setempat. Dalam 3 hari Pameran yang di mulai dari hari Jum at dan berakhir pada hari Minggu, pengunjung yang tercatat hampir mencapai angka orang. Pengunjung pameran sangat beragam, mulai ibu-ibu rumah tangga, pelajar SLTA beserta guru, mahasiswa, Polisi, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, pesantren, organisasi lokal, praktisi kesehatan dan pengunjung mal yang tertarik untuk mengunjungi pameran ini. Pameran One Life Evolution (OLE) Surabaya Keikutsertaan KPAN dalam pameran ini dikarenakan merupakan mitra utama dalam kegiatan Pameran ini dan ingin memperkenalkan media baru dalam mempelajari dasar-dasar dari HIV dan AIDS, yaitu E-Learning. Dalam memperkenalkan E-Learning digunakan komputer dengan layar sentuh agar menarik perhatian dari pengunjung untuk mencoba dan memperlajari tentang dasar-dasar HIV dan AIDS. Pengunjung dapat menilai sejauh mana pengetahuan yang dipunyai mengenai HIV/AIDS. Selain itu KPAN juga menyebarkan CD yang berisikan E-Learning tersebut kepada sekolah-sekolah, organisasi lokal, kampus, pesantren dan praktisi kesehatan yang datang mengunjungi pameran ini. E-learning HIV/AIDS dasar diperkenalkan pada acara OLE BUKU BUKU YANG MASUK KE PUSAT INFORMASI AIDS NASIONAL (PIAN) Panduan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS di Daerah 120/KPA/p KPA Report : Protection and Care for Children Faced with HIV and AIDS in East Asia and the Pacific : issues, prioroties and responses in the region. 061/UNI/r UNICEF Scaling up Voluntary Counselling and testing Services, Lesson Learned from Cambodia 361/UNI/s UNICEF Bringing it together, How the Indonesian Partnership Fund for HIV and AIDS has helped strenghthen the HIV response 110/KPA/b KPA/UNDP Family Matters, Annual Report FHI /FHI/F Memecah Kebisuan HIV dan AIDS di Afrika, Bagaimana Instansi Agama Membicarakan Isu-Isu Seksual Kepada Masyarakat. 810/KPA/m - KPA prov. Papua HIV dan AIDS sekilas Pandang ( Edisi Kedua ) 800/ KPA/h - KPAN HIV, AIDS dan Sirkumisisi ( Sunat ) Dalam Pandangan Alkitab 810/KPA/ h - KPA prov Papua Panduan Penyusunan Peraturan Daerah Penanggulangan HIV dan AIDS 120/KPA/p - KPAN Sex, Right and the Law in a World with AIDS 830/ UND/s - ICRW/UNDP

6 E. KERJASAMA REGIONAL DAN INTERNASIONAL Rekrutmen Peserta Untuk Pelatihan Manajemen Respons AIDS Dalam rangka menyediakan pusat pelatihan dan pendidikan yang mampu mengelola upaya penanggulangan HIV dan AIDS, maka KPA Nasional melakukan pengembangan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan Tim Master Trainers. Pelatihan sendiri dilakukan pada bulan November dan Desember 2009 di Royal Tropical Institute, Amsterdam. Ada beberapa tahap kegiatan yang dilakukan sebelum memberangkatkan peserta ke tempat pelatihan, salah satu kegiatan tersebut adalah rekrutmen calon peserta. Seleksi awal pelatihan ini merupakan undangan wakilwakil dari universitas negeri dan pusdiklat Depkes. Dari Universitas yang tertarik antara lain, UI, Universitas Atma Jaya, UNPAD, UGM, UNAIR, UNHAS dan dari pusdiklat Depkes. Calon-calon yang akan mengikuti pelatihan harus memenuhi persyaratan antara lain, berumur kurang dari 50 tahun dan mempunyai nilai TOEFL minimal 520. Seleksi selanjutnya adalah wawancara yang dilakukan di Education Support Office (NESO) Jakarta. Peserta yang lulus seleksi akan mengikuti pelatihan di Belanda selama satu setengah bulan. Dari hasil penyaringan, peserta yang mengikuti wawancara berjumlah 24 orang, masing-masing 2 orang dari Surabaya, 3 orang dari Yogyakarta dan Makassar, 4 orang dari Bandung. dan selebihnya peserta dari Jakarta. Proses selanjutnya, KPA Nasional akan menyelenggarakan Predeparture Training untuk management of the AIDS Response yang akan dilakukan pada bulan November di Cikarang- Bekasi, seminggu sebelum para peserta berangkat ke Belanda. Para Peserta Pre Departure Training yang siap diberangkatkan F. MEMANTAU DAN MENGEVALUASI Pertemuan Triangulasi Data Program Pengendalian HIV Bertempat di Hotel Sofyan pada tanggal 30 Oktober 2009 dilakukan pertemuan pembahasan triangulasi data program pengendalian HIV. Peserta pertemuan datang dari Biro Pusat Statistik (BPS), Subdit AIDS Depkes, Perwakilan GF Ronde 4, PKBI, BNN, Litbangkes, Yayasan AIDS Ina. Triangulasi data adalah memadukan data dari berbagai sumber untuk membantu membuat kebijakan program, menjawab berbagai pertanyaan yang ditentukan bersama pemangku kepentingan, melakukan cross examination data yang berfokus pada peningkatan kualitas program dan mengembangkan kemampuan pemangku kepentingan. Dalam pertemuan tersebut, tersusun anggota Kelompok Kerja Triangulasi Data yang melibatkan Wendy Hartanto dari BPS dan Pandu Riono dari Yayasan AIDS Ina. Kelopok kerja tersebut terdiri dari Tim 1 serta Tim 2. Sedangkan Roberta Taher sebagai koordinator Monev KPA Nasional dan Asep sebagai Koordinator Perencanaan KPA Nasional masuk kedalam ke dua tim tersebut. Dalam pertemuan ini peran KPA Nasional diharapkan dapat berbagi data mengenai cakupan program dan melakukan penyaringan informasi penelitian yang relevan untuk proses triangulasi data dengan melihat daftar inventori penelitian yang telah dibuat oleh KPA Nasional WHO. 6

7 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Monev dan Pelaporan untuk KPA Provinsi Dalam upaya untuk meningkatkan mutu program pencegahan, maka seperti juga tahun-tahun sebelumnya, melalui dana APBN dilakukan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas Monitoring Evaluasi dan Pelaporan yang ditujukan untuk para pengelola program (PP) dan Pengelola Monev (PM) dari 33 provinsi di Indonesia. Para pengelola monev yang dipilih hanya dari provinsi yang menerima bantuan Dana Global Fund Ronde 8 sedangkan provinsi lain adalah para Pengelola Program (PP). Pelatihan dilakukan selama 5 hari dengan tiga hari pertama untuk pelatihan monev dan dua hari berikutnya untuk pelatihan pelaporan. Materi pelatihan yang diberikan untuk bidang monev adalah keterampilan dalam hal pemetaan dengan menggunakan software yang disebut dengan health mapper. Data yang dipunyai oleh daerah sudah banyak diperoleh, namun banyak data tersebut yang belum diolah untuk menjadi bahan informasi yang berguna dan mudah dibaca orang. Oleh sebab itu itu diharapkan para PP ataupun PM dapat memvisualisasikan data tersebut menjadi data yang informatif. Dalam 3 hari pelatihan monev diharapkan setiap peserta sudah dapat menampilkan peta masing-masing provinsi tentang jangkauan yang sudah dilakukan. Berhubungan dengan monev, maka di dalam peningkatan kapasitas pelaporan untuk peserta diajarkan bagaimana data yang sudah diolah dapat ditampilkan dalam G. ARAHAN KEPADA KPA DI DAERAH sebuah media. dalam hal ini media factsheet. Lembar fakta atau Factsheet merupakan media yang memungkinkan informasi yang tersedia dapat dikomunikasikan dengan lebih mudah. Selama satu setengah hari mereka mulai memilih tema dan data yang akan ditampilkan. Harapannya data yang ada selama ini dapat di sebarluaskan, sehingga lebih dapat bermanfaat. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, adalah setiap peserta diharuskan untuk membuat peta sesuai data yang dipunyai oleh setiap provinsi. Peta tersebut terdiri dari jumlah populasi populasi kunci. Bagi mereka yang telah menyelesaikan kegiatan tersebut akan memperoleh sertifikat tanda sudah pernah dan berhasil mengikuti pelatihan tersebut. Para Pengelola Program dan Pengelola Monev dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Monev dan Pelaporan, Hotel Ibis, Kemayoran, Jakarta, Oktober 2009 Workshop Penguatan Pengelola Monev dan Pengelola Keuangan KPA di 33 Provinsi Masih dalam rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas, pada tanggal Oktober ini melalui dana APBN diselenggarakan kegiatan Workshop Penguatan Pengelola Monev dan Pengelola Keuangan untuk wilayah Papua dan Papua Barat. Hadir dalam acara tersebut para Pengelola Program, Pengelola Monev dan Pengelola Keuangan dari KPA Provinsi dan Kabupaten/Kota dari kedua provinsi tersebut. Acara hari pertama dibuka dengan sambutan dari Budi Harnanto selaku Deputi Dukungan Umum KPA Nasional dan di dampingi oleh Pak Ukung selaku Sekretaris KPA Provinsi Papua. Banyak hal yang beliau sampaikan terutama terkait dengan kinerja dari KPA Daerah, khususnya untuk wilayah Papua dan Papua Barat. Menurutnya, ada peningkatan dalam upaya yang dilakukan terutama untuk monev dan keuangan, namun peningkatan tersebut harus juga diimbangi dengan peningkatan kualitas kerja. Pada kesempatan tersebut dibahas pula ketepatan waktu provinsi, kabupaten/kota dalam mengirim laporan kegiatan, keuangan dan Indikator RAN. Dalam rangka efektivitas, pertemuan dibagi dua kelompok, yaitu kelompok Pengelola Program (PP), Pengelola Monev (PM) dan Pengelola Keuangan. Khusus untuk PP/PM mendapatkan penguatan kapasitas monev terutama terkait dengan pemetaan dan pembuatan laporan program. Sedangkan Pengelala Keuangan mendapatkan penguatan mengenai input data keuangan dengan menggunakan software. Namun sebelum pemisahan ke-dua kelompok tersebut, untuk seluruh peserta dibekali dahulu oleh Deputi Dukungan Umum Budi Harnanto mengenai cara-cara peningkatan kinerja. Salah satunya yang beliau tekankan adalah Pentingnya penggunaan waktu. Workshop selama dua hari ternyata digunakan juga dipakai sebagai sarana konsolidasi antara KPA Provinsi dan KPA Kabupaten/Kota. Karena pada pertemuan tersebut, terjadi diskusi tentang mekanisme terbaik yang perlu diambil dalam pelaporan pogram dan pelaporan keuangan. Para peserta workshop Penguatan Pengelola Monev dan keuangan di Papua, Oktober

8 Workshop Pengembangan Kapasitas Kelembagaan KPA Banten, Lampung dan DIY Pada tanggal Oktober 2009, bertempat di Hotel Shapir, Yogyakarta diselenggarakan Workshop Pengembangan Kapasitas Kelembagaa yang melibatkan tiga KPA Provinsi, yakni Banten, Lampung dan DIY. Peserta worshop berjumlah 88 orang yang berasal dari unsur sekretariat KPA Provinsi dan Kab./Kot, Dinas atau Sektor Pemerintah (Dinkes, Dinsos, Dinas Tenaga Kerja, Bappeda, Kepolisian Daerah, Kanwil Hukha, Dinas Pendidikan), Sektor Swasta (Kadin, PT Cilegon), Organisasi Populasi Kunci dan pengurus lokalisasi. Workshop dibuka pada malam hari dengan serangkaian sambutan dari Drs. A. Riswanto M.Si sebagai sekretaris KPA Provinsi Yogyakarta, Bapak Abdurarahman Syebubakar dari UNDP, Bapak Pramod Kumar dari UNDP RCC Colombo dan Dr. Nafsiah Mboi selaku Sekretaris KPA Nasional. Bapak Pramod Kumar dalam presentasinya menyampaikan materi Local Government Responses to HIV, sedangkan Dr. Nafsiah Mboi menyampaikan materi tentang Situasi dan Terobosan Penanggulangan AIDS. Ada tiga terobosan yang bisa dilakukan terkait dengan kegiatan in, antara lain: 1. Layanan Harm Reduction dengan kesepahaman dan keterbukaan antara puskesmas dan kepolisian 2. Intervensi struktural di Lokalisasi dengan kebijakan Mandatory Condom use di lokalisasi dengan dikawal oleh komunitas 3. Warga Peduli AIDS (WPA) dengan konsep sederhana, indikator yang jelas dan target inisiasi di beberapa daerah. Untuk mendiskusikan rencana terobosan yang akan dilakukan oleh masing-masing tim, maka setiap provinsi dibagi dalam empat kelompok yang area geografisnya relatif berdekatan sehingga secara bersinergi dapat melaksanakan agenda rencana tindak lanjut dari terobosan yang telah mereka susun. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, KPA Nasional melalui Koordinator Wilayah (Korwil) dan staf Monev akan memantau pencapaian rekomendasi setiap kelompok tersebut diatas serta menyampaikannya dalam pertemuan lanjutan di bulan Januari AGENDA KEGIATAN KPA NASIONAL BULAN NOVEMBER 2009 Pertemuan Penyegaran The Asian Epidemic Model Pre Departue Training Management of the AIDS Response Supervisi KPA Nasional ke 15 Provinsi Pertemuan POKJA Papua Pelatihan Kondom 8

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL S E PTE MBE R 2010 KPA Nasional pada bulan September ini melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tupoksi yang tertuang dalam Perpres No.75 Tahun

Lebih terperinci

Revisi Pedoman Pelaporan dan Pencatatan. Pemutakhiran pedoman pencatatan Monev

Revisi Pedoman Pelaporan dan Pencatatan. Pemutakhiran pedoman pencatatan Monev www.aidsindonesia.or.id MARET 2014 L ayanan komprehensif Berkesinambungan (LKB) merupakan strategi penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 21 tahun

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL JANUARI 2010 J anuari 2010 merupakan langkah awal tahun pelaksanaan program-program KPA Nasional. Sebagaimana tertuang dalam Perpres No.75 Tahun 2006,

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL MAR E T 2010 S erangkaian kegiatan dilakukan Sekretariat KPA Nasional sesuai dengan tupoksi yang tertuang dalam Perpres No.75 Tahun 2006. Pengguliran

Lebih terperinci

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan April Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan April Kabar Menara Topas 9 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan April 2012 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Pertemuan Tim Pelaksana Lokakarya Pengembangan Pedoman dan Alat Pengumpulan Data Informasi

Lebih terperinci

Penguatan Fasilitator Gender. Mendorong perencaan dan penganggaran yang responsif gender

Penguatan Fasilitator Gender. Mendorong perencaan dan penganggaran yang responsif gender www.aidsindonesia.or.id JANUARI 2013 J anuari 2013 membawa harapan baru dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia. Beragam inovasi dan terobosan baru akan makin mempercepat akselerasi dalam upaya menciptakan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL FE BR UAR I 2010 B Peserta Advokasi Media dan Kelompok Strategis (Populasi Kunci) Bekerja Sama dengan Kemenkoinfo ulan Februari ini KPA Nasional kembali

Lebih terperinci

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN www.aidsindonesia.or.id APRIL 2014 K ebijakan penanggulangan HIV dan AIDS 2015-2019 harus memperhatikan Post 2015 Development Agenda yang merupakan kelanjutan dari MDGs yang berakhir pada 2015 Dr. Hadiat

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL September 2009 Isi Pelaksanaan Kegiatan A. Menetapkan Kebijakan B. Langkah Strategis C. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan D. Penyebaran Informasi E.

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL Edisi November 2009 PENDAHULUAN M empersiapkan tenaga yang handal dalam mengelola program penanggulangan HIV dan AIDS merupakah salah satu hal yang

Lebih terperinci

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Oktober 2011 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Pertemuan Nasional AIDS 4 Yogyakarta Rapat Kerja Nasional KPA seindonesia Pertemuan Tim

Lebih terperinci

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Mei Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Mei Kabar Menara Topas 9 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Mei 2012 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Lokakarya Pengembangan Program Penanggulangan AIDS Remaja Lokakarya Penulisan Panduan Program

Lebih terperinci

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Maret Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Maret Kabar Menara Topas 9 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Maret 2012 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Rakor Menteri bidang Kesra Membahas Penanggulangan AIDS Pertemuan Kesepakatan K/L dalam Mendorong

Lebih terperinci

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional www.aidsindonesia.or.id KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kilas laporan Kabar Menara Topas 9 Laporan Kegiatan Bulan Juli 2011 Laporan Perkembangan HIV dan AIDS Juni 2011 Pertemuan Tim Pelaksana

Lebih terperinci

komisi penanggulangan aids nasional

komisi penanggulangan aids nasional 1 komisi penanggulangan aids nasional Pendahuluan: Isi strategi dan rencana aksi nasional penanggulangan HIV dan AIDS ini telah mengacu ke arah kebijakan yang terdapat dalam RPJMN 2010-2014. Strategi dan

Lebih terperinci

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa Menkokesra selaku Ketua KPA Nasional menunjuk IBCA sebagai Sektor Utama Pelaksana Peringatan HAS 2013 Tahun

Lebih terperinci

Pelatihan Pengorganisasian Komunitas. Terbentuknya tenaga community organizer untuk program PMTS

Pelatihan Pengorganisasian Komunitas. Terbentuknya tenaga community organizer untuk program PMTS www.aidsindonesia.or.id JUNI 2012 B ulan Juni tahun 2012, beberapa kegiatan dilakukan Sekretariat KPA Nasional. Salah satunya penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2013. Kegiatan lain adalah peningkatan

Lebih terperinci

Kabar Menara Topas 9. Pertemuan audiensi dengan Mendagri, Bapak Gamawan Fauzi

Kabar Menara Topas 9. Pertemuan audiensi dengan Mendagri, Bapak Gamawan Fauzi KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan September 2011 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Pertemuan Pengembangan Kebijakan Nasional untuk PMTS Pelatihan Pengarusutamaan Gender

Lebih terperinci

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Kabar Menara Topas 9 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Desember 2011 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Pemberian Penghargaan Program P2-HIV dan AIDS di Tempat Kerja 2011 Lokakarya Kebijakan

Lebih terperinci

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL POLICY BRIEF 03 PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL Layanan HIV dan AIDS yang Komprehensif dan Berkesinambungan (LKB)

Lebih terperinci

Pertemuan Evaluasi Program GWL. Untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi pengembangan program

Pertemuan Evaluasi Program GWL. Untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi pengembangan program www.aidsindonesia.or.id AGUSTUS 2012 A gustus 2012 kali ini terasa special. Pertama karena pada tanggal 17 diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke 67. Kedua, yaitu bersamaan dengan

Lebih terperinci

POINTER ARAHAN KETUA KPA NASIONAL UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN PENANGGULANGAN AIDS

POINTER ARAHAN KETUA KPA NASIONAL UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN PENANGGULANGAN AIDS POINTER ARAHAN KETUA KPA NASIONAL UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN PENANGGULANGAN AIDS Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh, Kepada Yth Pelaksana Tugas Kepala BKKBN, Bapak Sudibyo Alimuso, Sekretaris

Lebih terperinci

1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya. Kondisi tersebut jauh meningkat dibanding tahun 1994 lalu yang menurut WHO baru

1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya. Kondisi tersebut jauh meningkat dibanding tahun 1994 lalu yang menurut WHO baru Artikel 1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya Tidak dapat dipungkiri, epidemi HIV/AIDS telah berkembang begitu pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus ini paling

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL ME I 2010 I ntervensi struktural merupakan salah satu strategi pencegahan HIV dalam program PMTS*. Pada bulan Mei ini dilakukan penguatan kapasitas

Lebih terperinci

Pelatihan Pengelolaan. Mewujudkan pengelolaan program. akuntabel dan transparan

Pelatihan Pengelolaan. Mewujudkan pengelolaan program. akuntabel dan transparan www.aidsindonesia.or.id NOVEMBER 2012 Menkes RI yang juga Wakil Ketua KPA Nasional, Ibu Nafsiah Mboi, memberikan Sambutan Pembukaan Konsultasi Nasional Pemangku Kepentingan untuk Jaminan Sosial yang Sensitif

Lebih terperinci

Memperkuat Peran Daerah

Memperkuat Peran Daerah Memperkuat Peran Daerah dalam Penanggulangan HIV/AIDS Dr. Kemal N. Siregar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional September 2016 Pokok bahasan Input utama: Kebijakan dan dukungan nasional Penguatan

Lebih terperinci

Penguatan Fasilitator HR dan PMTS Kesepakatan kemitraan. program PMTS Paripurna,

Penguatan Fasilitator HR dan PMTS Kesepakatan kemitraan. program PMTS Paripurna, www.aidsindonesia.or.id DESEMBER 2012 B ulan Desember 2012, merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia. Beragam kegiatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap

Lebih terperinci

Lokakarya Kemitraan Program LBT. Membangun kerjasama dalam. upaya pencegahan HIV dan AIDS. Pemeriksaan IMS Populasi Kunci Maluku Tenggara.

Lokakarya Kemitraan Program LBT. Membangun kerjasama dalam. upaya pencegahan HIV dan AIDS. Pemeriksaan IMS Populasi Kunci Maluku Tenggara. www.aidsindonesia.or.id AGUSTUS 2013 D engan Strategi Nasional yang komprehensif dan tepat, maka upaya penanggulangan AIDS dapat berjalan optimal. Sekretaris KPAN, Dr. Kemal N. Siregar memberikan sambutan

Lebih terperinci

Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Penduduk Usia Muda. Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Penduduk Usia Muda. Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Penduduk Usia Muda Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional 1 Outline Paparan Bagaimana Transmisi HIV Terjadi Situasi HIV

Lebih terperinci

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit!

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit! Policy Brief Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit! Pesan Pokok Perluasan cakupan perawatan HIV hingga saat ini masih terbatas karena adanya berbagai hambatan baik dari

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL JUNI 2010 UPDATE DATA HIV&AIDS (Sumber: Kemenkes, 2010) KPA Nasional menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagaimana tertuang dalam tupoksi KPA yang

Lebih terperinci

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO I. Panduan untuk Peneliti Persiapan: 1. Pastikan anda sudah mengkonfirmasi jadwal dan tempat diskusi dengan informan. 2. Pastikan anda sudah mempelajari CSO/CBO

Lebih terperinci

Lokakarya Asesmen Monev Masukan untuk formulasi rencana monev program AIDS. (Hal 6)

Lokakarya Asesmen Monev Masukan untuk formulasi rencana monev program AIDS. (Hal 6) www.aidsindonesia.or.id JANUARI 2014 S aya mengajak warga DKI Jakarta untuk tes dan konseling HIV, sehingga tahu statusnya. Jika positif HIV agar segera mendapatkan pengobatan. Ir. Basuki Tj. Purnama (Wagub

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL AGUSTUS 2010 Diskusi Peserta dalam Pertemuan antara KPA Nasional dan Masyarakat Sipil Bulan Agustus merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL APRIL 2010 Perencanaan dan penganggaran merupakan salah satu landasan pelaksanaan program. Pada bulan ini Tim Fasilitator KPA Nasional memfasilitasi

Lebih terperinci

SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015

SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015 SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015 LATAR BELAKANG DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Implementasi Tugas Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang dalam Menanggulangi HIV/ AIDS Tahun

Lebih terperinci

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Januari Kabar Menara Topas 9

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan Januari Kabar Menara Topas 9 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Januari 2012 Kabar Menara Topas 9 One T One eam Spir it Kilas laporan Pertemuan Tim Pelaksana KPAN Writeshop Pengembangan Program Lelaki

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Sedangkan AIDS adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

Lebih terperinci

Pelatihan Pendidik Sebaya Remaja Peningkatan kapasitas pendidik. sebaya remaja Penasun dan PS. Pendampingan Populasi Kunci Sumsel.

Pelatihan Pendidik Sebaya Remaja Peningkatan kapasitas pendidik. sebaya remaja Penasun dan PS. Pendampingan Populasi Kunci Sumsel. www.aidsindonesia.or.id SEPTEMBER 2013 K ita bisa mencegah HIV, karena kita memiliki kemampuan dan strategi yang tepat dan berdayaguna untuk mendeteksi secara dini berkembangnya virus HIV HR. Agung Laksono

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) PROVINSI JAWA TENGAH DAN SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY

Lebih terperinci

PerPres 75 /2006 vs PerPres 124 /2016 Peran KPAN,dan Kab/Kota Kewenangan KPA paska PerPres 124/ 2016 Rekomendasi Penutup

PerPres 75 /2006 vs PerPres 124 /2016 Peran KPAN,dan Kab/Kota Kewenangan KPA paska PerPres 124/ 2016 Rekomendasi Penutup Yayasan Vesta Indonesia, 28 Februari 2017 PerPres 75 /2006 vs PerPres 124 /2016 Peran KPAN,dan Kab/Kota Kewenangan KPA paska PerPres 124/ 2016 Rekomendasi Penutup PERPRES 75/2006 Sekretariat KPAN ditunjuk

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 07 / 34 / I /2015 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI GORONTALO GUBERNUR GORONTALO, Menimbang

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL N OVE MBE R 2010 G eliat peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2010 sudah mulai terasa sejak bulan November. Berbagai pihak menunjukkan langkah nyatanya

Lebih terperinci

Pengembangan Kurikulum HIV Mengembangkan kurikulum dan modul ajar HIV dan AIDS tingkat PT. (Hal 5)

Pengembangan Kurikulum HIV Mengembangkan kurikulum dan modul ajar HIV dan AIDS tingkat PT. (Hal 5) www.aidsindonesia.or.id MARET 2015 H IV dan AIDS sudah menjadi masalah nasional dan dunia, untuk itu SKPD agar melakukan perencanaan dan penanggulangan secara terprogram dan berkoordinasi dengan KPA Kabupaten

Lebih terperinci

Evaluasi Lembaga Mitra KPAN Dukungan IPF Evaluasi program dukungan IPF untuk LSM. Edugames bagi Penasun Kota Pontianak. (Hal 7)

Evaluasi Lembaga Mitra KPAN Dukungan IPF Evaluasi program dukungan IPF untuk LSM. Edugames bagi Penasun Kota Pontianak. (Hal 7) www.aidsindonesia.or.id JUNI 2013 K epemimpinan dan komitmen Kepala Daerah adalah salah satu ujung tombak upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang efektif. Deputi Menkokesra dan Sekretaris KPAN mendampingi

Lebih terperinci

Peningkatan Kemandirian Penanggulangan AIDS

Peningkatan Kemandirian Penanggulangan AIDS Arahan Ketua KPA Nasional: Peningkatan Kemandirian Penanggulangan AIDS Komisi Penanggulangan AIDS Nasional 2013 Pokok bahasan Situasi epidemi dan respons Tantangan kemandirian Yang perlu dilakukan Perkembangan

Lebih terperinci

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Sesi Diskusi Pelatihan HR Bagi Petugas Kesehatan

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Sesi Diskusi Pelatihan HR Bagi Petugas Kesehatan www.aidsindonesia.or.id KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Bulan Maret 2011 Penandatangan Kerjasama KPAN dan BPPSDM Sesi Diskusi Pelatihan HR Bagi Petugas Kesehatan Diskusi

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL O KTO BE R 2010 B ulan Oktober sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda yang ingin ditularkan, bersama dengan sektor, masyarakat sipil, dan swasta bahu

Lebih terperinci

LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014

LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014 LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014 1. Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tahun, dengan puncak peringatan pada tanggal 1 Desember. 2. Panitia peringatan Hari AIDS

Lebih terperinci

Kunjungan Program Coordinating. Board UNAIDS Pembahasan isu global penanggulangan AIDS. Sosialisasi HIV-AIDS bagi Masyarakat Kab.

Kunjungan Program Coordinating. Board UNAIDS Pembahasan isu global penanggulangan AIDS. Sosialisasi HIV-AIDS bagi Masyarakat Kab. www.aidsindonesia.or.id OKTOBER 2014 A kselerasi pencapaian sasaran secara sungguh-sungguh harus dilakukan dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia Dr. Nafsiah Mboi (Menteri Kesehatan RI) Menteri

Lebih terperinci

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun Catatan Kebijakan # 3 Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun Stigma terhadap penggunaan narkoba di masyarakat selama ini telah membatasi para pengguna narkoba untuk memanfaatkan layananlayanan

Lebih terperinci

1 P a n d u a n W a w a n c a r a M e n d a l a m S t a k e h o l d e r N a s i o n a l

1 P a n d u a n W a w a n c a r a M e n d a l a m S t a k e h o l d e r N a s i o n a l Wawancara Mendalam dengan Pemerintah/Mitra Pembangunan Internasional/Jaringan Nasional I. Panduan untuk Peneliti Persiapan: 1. Pastikan anda sudah mengkonfirmasi jadwal dan tempat diskusi dengan informan.

Lebih terperinci

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Halaman 1 www.aidsindonesia.or.id Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Puncak Peringatan HAS 2011 Pertemuan Pokja Penelitian Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN PENUGASAN PENUGASAN WAKIL PRESIDEN KEPPRES NO. 1 TAHUN KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENUGASAN WAKIL PRESIDEN MELAKSANAKAN TUGAS PRESIDEN ABSTRAK : - bahwa untuk menjaga lancarnya pelaksanaan pemerintahan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH SELAKU KETUA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT, TIM ASISTENSI, DAN KELOMPOK KERJA/POKJA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

Pertemuan Regional KPAN. Evaluasi dan koordinasi. program bagi KPA daerah

Pertemuan Regional KPAN. Evaluasi dan koordinasi. program bagi KPA daerah www.aidsindonesia.or.id SEPTEMBER 2012 Dr. Kemal Siregar, Sekretaris KPA Nasional, memimpin Pertemuan ASEAN Task Force on AIDS di Luang Prabang, Republik Laos 26-27 September 2012. S epanjang bulan September

Lebih terperinci

Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS pada Buruh Migrant ( ) Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH Sekretaris - KPAN Jakarta 19 Juli 2011

Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS pada Buruh Migrant ( ) Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH Sekretaris - KPAN Jakarta 19 Juli 2011 Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS pada Buruh Migrant (2012 2016) Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH Sekretaris - KPAN Jakarta 19 Juli 2011 Sistematika 1. Situasi Epidemi HIV & AIDS pada Buruh Migrant 2.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional www.aidsindonesia.or.id KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Diskusi evaluasi sektor TOT Fasilitator PMTS Workshop wartawan

Lebih terperinci

Lokakarya HR petugas Puskesmas. Peningkatan kapasitas petugas. puskesmas untuk layanan HR. Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua.

Lokakarya HR petugas Puskesmas. Peningkatan kapasitas petugas. puskesmas untuk layanan HR. Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua. www.aidsindonesia.or.id FEBRUARI 2014 D engan pemetaan yang benar akan didapatkan estimasi populasi kunci yang tepat dan valid, sehingga program dapat efektif dan tepat sasaran. Sekretaris KPAN, Dr. Kemal

Lebih terperinci

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia Budi Utomo HIV Cooperation Program for Indonesia Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang 4-7 September 2013 Topik bahasan Memahami kebijakan

Lebih terperinci

PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP FUNGSI KOMISI PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAERAH

PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP FUNGSI KOMISI PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAERAH PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP FUNGSI KOMISI PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAERAH Amirudin 1, Ridad Agoes 2, Irvan Afriandi 3 1 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Perencanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NOMOR : KEP- 75 /DJ-PPK / IX /2010 TENTANG

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NOMOR : KEP- 75 /DJ-PPK / IX /2010 TENTANG LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NOMOR : KEP- 75 /DJ-PPK / IX /2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV dan AIDS DI

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Latar Belakang Sejak pertama kali kasus HIV ditemukan di Indonesia

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas YKAP. Peningkatan kapasitas populasi. kunci muda melalui konsorsium SRH. Kerjasama Program HIV dan AIDS. Kupang, NTT.

Peningkatan Kapasitas YKAP. Peningkatan kapasitas populasi. kunci muda melalui konsorsium SRH. Kerjasama Program HIV dan AIDS. Kupang, NTT. www.aidsindonesia.or.id JUNI 2014 P ers memiliki peran penting untuk sosialisasi kegiatan dan informasi tentang penanggulangan HIV dan AIDS yang dilakukan oleh pemerintah dan KPA H. Muhammad Amin Wakil

Lebih terperinci

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia Lecture Series Inisiasi Dini Terapi Antiretroviral untuk Pencegahan dan Pengobatan Oleh Pusat Penelitian HIV & AIDS Atma Jaya Jakarta, 25 Februari 2014 Pembicara: 1) Yudi (Kotex, perwakilan komunitas)

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA Disampaikan Oleh DIREKTUR KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA pada : RAPAT KOORDINASI NASIONAL DALAM RANGKA PEMBINAAN POLITIK DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional www.aidsindonesia.or.id KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Bulan Agustus 2011 Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan Pertemuan Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran HIV dan AIDS

Lebih terperinci

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana CAKUPAN PEKERJAAN KOORDINATOR SEKTOR DAN STAF ADMINISTRASI PADA SEKRETARIAT PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (STRANAS

Lebih terperinci

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara global masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan yang

Lebih terperinci

Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu

Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu Lampiran 1 Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu 1. PENDAHULUAN 1.1. Pertimbangan Umum Penggunaan dan ketergantungan napza adalah

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1238, 2015 KEMENKES. Pengguna Napza Suntik. Dampak. Pengurangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PENGURANGAN DAMPAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini tergolong tinggi. Banyak ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Forum Anak Jawa Tengah (FAN ) telah dibentuk sejak tahun 2009 sebagai wadah bagi anak di tingkat Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human

BAB I PENDAHULUAN. STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human Health Organization) dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Medan. Dengan mengambil

Lebih terperinci

oleh pecandu/keluarga untuk mengakses rehabilitasi. Harus diassesmen oleh seorang ahli, surat dari dokter, harus bayar dan biaya sangat mahal.

oleh pecandu/keluarga untuk mengakses rehabilitasi. Harus diassesmen oleh seorang ahli, surat dari dokter, harus bayar dan biaya sangat mahal. REKAM PROSES & NOTULENSI DISKUSI LECTURE SERIES IMPLEMENTASI IPWL MENURUT PERSPEKTIF PECANDU Atma Jaya, 1 November 2012 Pusat Penelitian HIV AIDS (PPH) bekerjasama dengan Forum Komunikasi Korban Napza

Lebih terperinci

KAJIAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

KAJIAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) KAJIAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) Bappeda Kabupaten Temanggung bekerjasama dengan Pusat Kajian Kebijakan dan Studi Pembangunan (PK2SP) FISIP UNDIP Tahun 2013 RINGKASAN I. Pendahuluan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab

I. PENDAHULUAN. telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah berkembang sangat pesat, hal ini dapat terlihat pada setiap perkantoran suatu instansi pemerintahan telah menggunakan

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP KLINIK PKBI-ASA

BAB II RUANG LINGKUP KLINIK PKBI-ASA BAB II RUANG LINGKUP KLINIK PKBI-ASA 2.1.Gambaran Umum Klinik PKBI-ASA 2.1.1. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Klinik PKBI-ASA PKBI didirikan pada 23 desember 1957 oleh sekelompok indivdu dari kalangan

Lebih terperinci

Laporan Ketua Panitia Pelaksana Selaku Chief Rapporteur Dalam Acara Penutupan Pertemuan Nasional AIDS IV Pembukaan

Laporan Ketua Panitia Pelaksana Selaku Chief Rapporteur Dalam Acara Penutupan Pertemuan Nasional AIDS IV Pembukaan Laporan Ketua Panitia Pelaksana Selaku Chief Rapporteur Dalam Acara Penutupan Pertemuan Nasional AIDS IV Hotel Inna Garuda Yogyakarta Kamis, 6 Oktober 2011 Pertemuan Nasional AIDS IV tanggal 3-6 Oktober

Lebih terperinci

Seminar Penelitian HIV dan AIDS. Mengkaji perkembangan penelitian. HIV dan AIDS di Indonesia.

Seminar Penelitian HIV dan AIDS. Mengkaji perkembangan penelitian. HIV dan AIDS di Indonesia. www.aidsindonesia.or.id JULI 2012 D ana Kemitraan Indonesia untuk HIV dan AIDS (DKIA) mengelola upaya komprehensif dan multi-sektoral terhadap epidemi HIV dalam kemitraan dengan pemerintah, masyarakat

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS JUM AT, 8 APRIL 2016 DI JAVA TEA HOUSE, YOGYAKARTA KEBIJAKAN TERKAIT MONEV PROGRAM PENANGGULANGAN HIV&AIDS SECARA NASIONAL, MONEV PLAN PROGRAM PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM Jakarta, 16 Januari 2016 Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country

Lebih terperinci

SITUASI PENDANAAN PROGRAM HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta 2013

SITUASI PENDANAAN PROGRAM HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta 2013 SITUASI PENDANAAN PROGRAM HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta 2013 LATAR BELAKANG DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan angka HIVdanAIDS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) adalah organisasi/lembaga yang anggotanya adalah masyarakat warga negara Republik Indonesia yang secara sukarela atau kehendak sendiri

Lebih terperinci

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN 2010-2014 (LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT SELAKU KETUA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS NASIONAL NOMOR 08/PER/MENKO/KESRA/I/2010)

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENINGKATAN KEMAMPUAN LEMBAGA REHABILITASI MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH/ PEMERINTAH

Lebih terperinci

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional www.aidsindonesia.or.id KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kabar Menara Topas 9 Laporan Kegiatan Bulan Juni 2011 Kilas laporan Lokakarya Peningkatan Peran Satuan Polisi PP Pelatihan Pencatatan

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan No.1942, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Standar Pelayanan Rehabilitasi. PERATURAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN REHABILTASI BAGI

Lebih terperinci

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN LAPORAN KEGIATAN FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN 2008 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MALANG Jl. Teluk Cendrawasih 1, Malang Telp

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PROGRAM HARM REDUCTION DI INDONESIA "DARI PERUBAHAN PERILAKU KE PERUBAHAN SOSIAL"

PROGRAM HARM REDUCTION DI INDONESIA DARI PERUBAHAN PERILAKU KE PERUBAHAN SOSIAL PROGRAM HARM REDUCTION DI INDONESIA 1999-2011 "DARI PERUBAHAN PERILAKU KE PERUBAHAN SOSIAL" Inang Winarso Asisten Deputi Program / Pembina Wilayah Sekretariat KPA Nasional Pengertian HR Adalah cara praktis

Lebih terperinci

Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS: Masa Lalu, Saat ini dan Masa Mendatang. Dr. Kemal N. Siregar, Sekretaris KPAN 2012

Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS: Masa Lalu, Saat ini dan Masa Mendatang. Dr. Kemal N. Siregar, Sekretaris KPAN 2012 Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS: Masa Lalu, Saat ini dan Masa Mendatang Dr. Kemal N. Siregar, Sekretaris KPAN 2012 Pokok bahasan Situasi epidemi: Tren kasus HIV dan AIDS yang dilaporkan dan kebijakan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN 2010-2014

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN 2010-2014 STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TAHUN 2010-2014 (LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT SELAKU KETUA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS NASIONAL NOMOR 08/PER/MENKO/KESRA/I/2010)

Lebih terperinci