BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Erlin Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Bahan Tepung Terigu Menurut Syarbini (2013: 15), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang biasa tumbuh di negara seperti Amerika, Kanada, Eropa dan Australia. Tepung terigu digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kue, roti, biskuit/kukis, pastry, muffin, makaroni, spaghetti, wafel. Penggunaan tepung terigu sudah menjadi produk pokok sebagai pengganti karbohidrat dan praktis. Tabel 2.1 Kandungan Gizi Tepung Terigu Kandungan Gizi Tepung Terigu Energi (kkal) 333 Protein (g) 9,0 Lemak (g) 1,0 Karbohidrat (g) 77,2 Kalsium (mg) 22 Fosfor (mg) 150 Besi (mg) 1,3 Vitamin C (mg) 0 Air (g) 11,8 Sumber: Komposisi Pangan Indonesia (2009) Tepung terigu dapat dikenali dengan melihat warna, kekuatan, kemudahan dalam menyesuaikan diri, daya serap dan keseragaman. Protein tepung terigu yang berperan dalam pembentukan adonan adalah gluten. Gluten tidak terdapat pada biji gandum ataupun pada tepung terigu, akan tetapi gluten terbentuk bila gliadin bereaksi dengan air. Gluten merupakan fraksi protein yang memberikan kepadatan dan kekuatan pada adonan untuk menahan gas pada pengembangan adonan serta berperan dalam pembentukan 9
2 10 struktur adonan. Sedangkan gliadin adalah fraksi protein yang memberikan sifat lembut dan elastis (Ayustaningwarno, 2014: 81) Proses Pembuatan Tepung Terigu Menurut Syarbini (Syarbini, 2013: 19), tepung terigu merupakan hasil dari proses penggilingan gandum yang memisahkan biji gandum dari Bran dan Germ yang dilanjutkan dengan proses penumbukan. Proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu dibagi dalam 2 proses, yakni proses pembersihan (cleaning) dan penggilingan (milling), (Bogasari, 2011): a. Pembersihan (cleaning). Pada proses cleaning, gandum dibersihkan dari impurities seperti debum biji-bijian lain selain gandum (seperti biji jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan kerikil, dan lain-lain. Setelah gandum dibersihkan dari impurities, proses penambahan air (dampening) agar gandum memiliki kadar air yang diinginkan. Proses dampening tergantung pada beberapa faktor. Antara lain kandungan air di awal biji gandum, jenis gandum dan jenis serta mutu tepung yang diharapkan. Selanjutnya gandum yang telah diberi air didiamkan selama waktu tertentu agar air meresap ke dalam biji gandum. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak mudah hancur saat digiling dan memudahkan endosperma terpisah dari kulit serta melunakkan endosperm yang mengandung tepung. b. Penggilingan (milling). Meliputi proses breaking, reduction, sizing dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperm dari lapisan kulit. Diawali dengan proses breaking yaitu pemisahan biji gandum untuk memisahkan kulit gandum dengan endosperma. Tahap berikutnya adalah reduction, yaitu endosperma yang sudah dipisahkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu. Kulit gandum yang terpisah diproses kembali menjadi bran dan pollard.
3 Jenis-jenis Tepung Terigu Menurut Ayustaningwarno (2014: 82), tepung terigu berdasarkan kandungan protein digolongkan pada tiga macam, yaitu: a. Hard Flour (terigu protein tinggi) Tepung terigu yang mempunyai kandungan protein antara 12%- 13%. Tepung ini diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Tingginya kadar protein menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis dan mudah difermentasikan. Kandungan glutennya yang tinggi akan membentuk jaringan elastis selama proses pengadukan. Pada tahap fermentasi gas yang terbentuk oleh ragi akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti akan mengembang besar dan empuk teksturnya. Tepung hard flour ini mempunyai sifat-sifat : Mampu menyerap air dalam jumlah yang relatif tinggi dan derajat pengembangan yang tinggi. Memerlukan waktu pengadukan yang lama. Memerlukan hanya sedikit ragi. b. Medium Flour (terigu protein sedang) Jenis terigu medium wheat mengandung protein sebanyak 10%- 11%. Sebagian orang mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serbaguna. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti dona, bakpau, wafel, panada atau aneka cake dan muffin. c. Soft Flour (terigu protein rendah) Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein 8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah serta penggunaan ragi yang banyak. Cocok untuk membuat kue kering dan kue basah
4 12 yang tidak memerlukan proses fermentasi. Jenis tepung lunak memiliki persentase gluten yang rendah, adonan kurang elastis dan tidak baik dalam menahan gas. Tetapi tepung lunak ini memerlukan energi yang lebih kecil dalam pencampuran dan pengocokan adonan dibandingkan dengan jenis tepung keras Biji Nangka (Arthocarphus heterophyllus lam) Gambar 2.1 Biji Nangka Nangka adalah salah satu jenis buah yang banyak di tanam di daerah beriklim tropis. Buah nangka cukup terkenal di seluruh dunia bahkan di Indonesia sendiri dan kebanyakan khusus di daerah pedesaan karena lahan yang luas untuk bercocok tanam. Nama buah nangka dalam bahasa Inggris adalah Jackfruit. Tanaman ini awalnya berasal dari India selatan lalu kemudian tersebar ke daerah tropis lainnya termasuk Indonesia. Biji buahnya berbentuk bulat lonjong berukuran 2-4 cm, tertutup oleh kulit biji yang tipis berwarna coklat. Endokarp yang sangat keras keputihan, eksokarp yang lunak. Biji nangka memiliki cukup banyak kandungan protein, lemak, karbohidrat, fosfor, kalium, besi, vitamin C, vitamin B1. Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi buahnya, walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk di makan, dikutip dari (Yunarni, 2012). Pengklasifikasian dari tanaman nangka adalah: Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Sub Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
5 13 Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Urticales Famili : Moraceae Genus : Artocarpus Spesies : Artocarpus heterophyllus lam (Alim, 2013) Potensi biji nangka (Arthocarphus heterophyllus lamk) yang besar belum dieksploitasi secara optimal. Rendahnya pemanfaatan biji nangka dalam pengolahan pangan masih sebatas 10% disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat dalam pengolahan biji nangka. Biji nangka merupakan sumber karbohidrat (36,7 g/100g), protein (4,2 g/100g), dan energi (165 kkal/100g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial (Nuraini, 2011: 191). Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral yang terkandung dalam biji nangka sangat bagus untuk dikonsumsi sama layaknya dengan bahan pangan lainnya. Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepung biji nangka dapat dihasilkan berbagai olahan makanan (Nuraini, 2011: 191) Tepung Biji Nangka Pemanfaatan biji nangka agar lebih berdaya guna dapat dilakukan dengan mengolah menjadi tepung. Tepung biji nangka dibuat dengan cara memilih biji nangka yang baik terutama pada teksturnya, lalu mencuci biji nangka di atas air mengalir. Setelah itu biji nangka direbus hingga kulit ari dari biji nangka terkelupas. Lalu biji nangka dibersihkan, dan dipotongpotong atau diiris tipis-tipis. Selanjutnya biji nangka dipotong potong kecil lalu dijemur di bawah terik matahari setelah kering biji nangka digiling hingga halus (Nuriana, 2010). Proses pembuatan tepung biji nangka mengalami beberapa tahap pengolahan agar dihasilkan tepung yang berkualitas dan tidak bau. Proses pertama dalam pembuatan tepung biji nangka adalah dengan pencucian biji nangka. Setelah dicuci, biji nangka direbus bersama arang batok kelapa untuk
6 14 menghilangkan bau, dengan suhu 110ºC selama kurang lebih 30 menit. Setelah direbus, biji nangka dipisahkan dari sisa pulp yang masih menempel. Kemudian biji nangka diiri-iris (dipotong menjadi bagian-bagian kecil). Agar memudahkan pada proses pengeringan (Fadillah, 2008: 4). Proses pengeringan hingga menjadi tepung biji nangka, dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan cara menjemur bahan pangan di bawah sinar matahari, yang dikenal dengan istilah pengeringan secara alamiah atau dengan menggunakan panas buatan dalam bentuk udara yang panas dari oven atau konstruksi pada alat pengering yang khusus untuk pengering pada suatu bahan pangan. Pengeringan di terik matahari memang bisa efektif, oleh karena suhu yang dicapai sekitar 35-45ºC. Iklim di wilayah tropis merupakan sumber energi yang sangat cukup potensial. Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam biji nangka tersebut (Sari, 2012: 22). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan proses pengeringan dengan cara pengeringan alamiah. Tahap terakhir adalah menggiling potongan biji nangka yang telah dikeringkan sampai menjadi butiran halus menggunakan blender ataupun alat penggiling lain seperti mesin penepung beras. Butiran-butiran halus tersebut kemudian diayak dengan saringan halus dengan tiga kali pengayakan sehingga menghasilkan tepung yang diinginkan (Sari, 2012: 23). Tabel 2.2 Komposisi Kimia Tepung Biji Nangka Komposisi Kima Tepung Biji Nangka Air 12,40 Protein (g) 12,19 Lemak (g) 1,12 Karbohidrat 36,77 Bahan ektra tanpa nitrogen 68,8 Serat Kasar 2,74 Abu 3,24 Pati 56,21 Sumber: Departemen Perindustrian RI Daftar Komposisi Bahan Makanan (2000)
7 Proses Pembuatan Tepung Biji Nangka Tahapan pembuatan tepung biji nangka secara sederhana adalah sebagai berikut dalam bentuk gambar diagram alir: Gambar 2.2 Proses Pembuatan Tepung Biji Nangka Referensi: Pemanfaatan Tepung Biji Nangka sebagai Substitusi dalam Pembuatan Kudapan Berbahan Dasar Tepung Terigu untuk PMT pada Balita, Sari, 2012)
8 Kajian Produk Kue Balapis Kue Balapis merupakan kue basah tradisional yang berasal dari provinsi Sulawesi Utara, Manado, dibuat oleh orang suku Minahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2015), kue basah adalah kue yang dikukus (seperti kue lapis atau kue pisang); kue yang mengandung zat cair sehingga tidak tahan lama disimpan atau cepat busuk. Kue Balapis ini terbuat dari tepung terigu, santan dan gula, kue ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis. Warna balapis biasanya terdiri dari paduan warna cokelat putih atau hijau putih. Untuk warna hijau menggunakan pewarna alami dari air perasan daun pandan dan daun suji yang juga memberikan aroma pada hasil jadi kue. Untuk warna cokelatnya didapat dengan menambahkan cokelat pasta atau coklat bubuk pada adonan. Ketika digigit terasa kenyal dan lembut, dikutip dari (Septia, 2009). Untuk membuat kue balapis dibutuhkan kesabaran karena tiap lapisannya dikerjakan selapis demi selapis. Agar lapisan warnanya tidak bercampur satu sama lain. Adonan dicetak dalam loyang segiempat. Proses memasaknya dengan cara dikukus dengan api sedang. Ketika matang, balapis ini tak bisa langsung dipotong karena teksturnya masih sangat lembek saat panas, harus menunggu agar balapis dingin dulu kemudian dapat dipotong. Kue Balapis umumnya dimakan sebagai cemilan di pagi hari atau sore hari sebagai pelengkap hidangan santai (Septia, 2009) Bahan Utama 1. Tepung Biji Nangka Gambar 2.3 Tepung Biji Nangka
9 17 Tepung Biji Nangka merupakan bahan utama dalam pembuatan kue balapis dengan menggunakan tepung biji nangka. Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan substitusi tepung terigu dengan perbandingan 75%, 50% dan 25%. 2. Tepung Terigu Gambar 2.4 Tepung Terigu Tepung terigu merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan kue balapis. Tepung terigu dipakai sebagai campuran tepung dalam pembuatan kue balapis dengan perbandingan 75%, 50% dan 25%. 3. Santan Gambar 2.5 Santan Santan adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan berbagai adonan kue basah untuk menambah rasa, aroma dan menjadikan kue lebih lembut dan lembab (Yanti, 2013). Santan, cairan berlemak dan gurih dari daging buah kelapa, merupakan unsur
10 18 penting bagi dapur Nusantara. Dari satu butir kelapa parut yang tua (±450 gr) yang diremas-remas dengan 100 ml air bisa diperoleh 250 ml santan kental. Selanjutnya dapat diulang 3 kali berturut-turut tiap kali dengan 200 ml air hingga diperoleh ±750 ml santain cair (Boga, 2014: 15). 4. Gula Gambar 2.6 Gula Pasir Peranan gula dalam pembuatan sangat penting yaitu memberikan rasa manis pada kue balapis. Gula dihasilkan melalui pengolahan air tebu, mempunyai kristal yang besar, memerlukan waktu agak lama untuk larut dalam adonan. 5. Daun Suji Gambar 2.7 Daun Suji
11 19 Daun suji digunakan pada kue balapis untuk memberikan warna hijau alami sekaligus memberikan aroma. Daun suji merupakan tanaman perdu yang tingginya bisa sampai 8 meter. Bentuk daunnya memanjang dan tersusun melingkar. Tanaman ini sesekali berbunga. Sekilas bentuk daun mirip daun pandan, berwarna hijau tua, bentuknya runcing polos tanpa tulang tengah. Fungsi utamanya sebagai pewarna pada masakan. Daun suji tidak seharum daun pandan, tapi dapat memberikan warna hijau alami pada masakan. Cara menggunakan daun suji yaitu dengan cara menumbuk halus, lalu diperas. Kemudian airnya dapat langsung dipakai dalam masakan (Koki, 2010). 6. Air Dalam membuat kue balapis air sangat penting perannya sebagai zat pelarut bahan-bahan kue lainnya Bahan Tambahan 1. Garam Gambar 2.8 Garam Garam merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan kue balapis untuk memberikan sedikit rasa asin.
12 Peralatan 1. Timbangan Gambar 2.9 Timbangan Timbangan digunakan untuk menimbang bahan-bahan seperti tepung, gula dan tepung biji nangka agar tepat takarannya. 2. Gelas Ukur Gambar 2.10 Gelas Ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur bahan baku yang berbentuk cairan seperti air dan santan dalam kue balapis.
13 21 3. Loyang Aluminium Gambar 2.11 Loyang Aluminium Loyang persegi panjang digunakan sebagai cetakan kue balapis untuk membentuk kue berbentuk persegi panjang sehingga memudahkan pemotongan kue. 4. Panci Pengukus/Dandang Gambar 2.12 Panci Pengukus Panci pengukus digunakan untuk mengukus bahan makanan yang sedang diolah. Adonan kue balapis dimasukkan perlapis setelah air mendidih, kemudian tutup rapat.
14 22 5. Balloon Whisk Gambar 2.13 Balloon Whisk Digunakan untuk mengaduk seluruh bahan kue balapis menjadi adonan yang sempurna. 6. Baskom Plastik Gambar 2.14 Baskom Plastik Baskom digunakan sebagai wadah untuk mencampur bahan baku pembuatan kue balapis, seperti tepung, gula, santan dan air.
15 23 7. Saringan Gambar 2.15 Saringan Saringan digunakan untuk menyaring adonan yang masih kasar menjadi halus. 8. Talenan dan Pisau Gambar 2.16 Talenan dan Pisau Talenan dan pisau digunakan untuk memotong kue balapis menjadi beberapa bagian. 9. Ulekan Gambar 2.17 Ulekan Ulekan digunakan untuk menumbuk halus daun suji yang kemudian airnya diperas untuk dijadikan pewarna hijau alami.
16 Resep Baku Resep kue balapis diambil dari buku 100 Resep Kue & Minuman Khas Daerah oleh Aan Roswaty, halaman 196: Bahan: Jumlah Bahan 500 gr Tepung Terigu 300 gr Gula Pasir ½ sdt Garam ml Santan (1 butir kelapa) 50 ml Air Daun Suji Tabel 2.3 Bahan Baku Cara membuat: 1. Campur tepung terigu dengan gula pasir dan garam, tuangi santan sedikit demi sedikit, aduk hingga menjadi adonan yang licin. 2. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Beri salah satu bagiannya air daun suji. 3. Siapkan panci kukus dan didihkan airnya, masukkan loyang persegi ukuran 15x15x7 cm yang sudah diolesi minyak dalam panci kukus. 4. Tuang 1 sendok sayur adonan putih, ratakan, kukus hingga mengeras. Tuang adonan hijau di atasnya, kukus lagi hingga mengeras. Lakukan hingga adonan kedua warna habis. Kukus hingga seluruh adonan matang, sekitar 1 jam, angkat, dinginkan. Sajikan dengan dipotong-potong.
17 Proses pembuatan Kue Balapis 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Timbang dan ukur semua bahan-bahan yang dibutuhkan 3. Masukkan tepung terigu, tepung biji nangka, gula dan garam, aduk rata lalu tuangi santan sedikit demi sedikit hingga adonan tercampur rata 4. Bagi adonan menjadi 2 bagian sama rata 5. Beri salah satu bagiannya air perasan daun suji 6. Siapkan panci kukus dan didihkan airnya, masukkan loyang persegi yang sudah diolesi minyak 7. Jika air sudah mendidih, tuang 1 sendok adonan warna putih dan ratakan, kukus hingga mengeras 8. Setelah adonan putih mengeras, tuang adonan hijau di atasnya, kukus lagi hingga mengeras. Lakukan hingga adonan kedua warna habis 9. Kukus hingga seluruh adonan matang sekitar 1 jam, angkat dan dinginkan. Setelah dingin kue dapat dipotong-potong Gambar 2.18 Diagram Alir Proses Pembuatan Kue Balapis
18 26 Gambar 2.19 Timbang Bahan Gambar 2.20 Pencampuran Santan
19 27 Gambar 2.21 Proses Pengadukan Gambar 2.22 Pembagian adonan
20 28 Gambar 2.23 Pencetakan Adonan Gambar 2.24 Hasil Jadi Kue
21 Resep Modifikasi Kue Balapis Menggunakan Tepung Biji Nangka dengan Perbandingan 75% Jumlah Bahan 333 gr Tepung Biji Nangka 167 gr Tepung Terigu 300 gr Gula Pasir ½ sdt Garam ml Santan (1 butir kelapa) 50 ml Air Daun Suji Tabel 2.4 Resep Modifikasi 75% Tepung Biji Nangka Resep Modifikasi Kue Balapis Menggunakan Tepung Biji Nangka dengan Perbandingan 50% Jumlah Bahan 250 gr Tepung Biji Nangka 250 gr Tepung Terigu 300 gr Gula Pasir ½ sdt Garam ml Santan (1 butir kelapa) 50 ml Air Daun Suji Tabel 2.5 Resep Modifikasi 50% Tepung Biji Nangka Resep Mofifikasi Kue Balapis Menggunakan Tepung Biji Nangka dengan Perbandingan 25% Jumlah Bahan 167 gr Tepung Biji Nangka 333 gr Tepung Terigu 300 gr Gula Pasir ½ sdt Garam ml Santan (1 butir kelapa) 50 ml Air Daun Suji Tabel 2.6 Resep Modifikasi 25% Tepung Biji Nangka
22 Kerangka Berpikir Tingkat konsumsi tepung terigu di Indonesia terus bertumbuh setiap tahunnya, maka dibutuhkan diversifikasi pangan untuk menurunkan ketergantungan pada tepung terigu dengan menggunakan limbah biji nangka sebagai tepung yang lebih murah UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA Tepung Terigu Harga : Rp ,-/Kg Karbohidrat (per 100gr) : 77,2gr Tepung Biji Nangka Harga : Rp 4.750,-/Kg Karbohidrat (per 100gr) : 36,7gr Proses Pembuatan Kue Balapis 25% Biaya Produksi : Rp ,- 50% Biaya Produksi : Rp ,- 75% Biaya Produksi : Rp ,- Uji Organoleptik Warna Aroma Tekstur Rasa Pengujian oleh Panelis 3 Orang Terlatih 25 Orang Agak Terlatih
23 31 Analisa 25% 50% 75% Warna Warna Warna Aroma Aroma Aroma Tekstur Tekstur Tekstur Rasa Rasa Rasa Kesimpulan Gambar 2.25 Skema Kerangka Berpikir
BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA
UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA Herfano Winata Salam 4, Jakarta Barat, 11540, 087841655510, herfanow@gmail.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par.,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Tepung terigu merupakan tepung yang terbuat dari biji gandum melalui proses penggilingan, yang kemudian dikembangkan menjadi beraneka
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pisang Raja Pisang raja termasuk jenis pisang buah. Menurut ahli sejarah dan botani secara umum pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jajanan pasar adalah makanan tradisional Indonesia yang diperjual belikan di pasar, khususnya di pasar-pasar tradisional. Atau definisi lain dari jajanan pasar adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciCONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN
CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung
Lebih terperinciTEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani
TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani
Lebih terperinciRESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA
RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA Kue talam memang biasanya diolah dari bahan ubi. Namun sebenarnya tidak harus seperti itu. Banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue talam
Lebih terperinciResep kue lapis lengkap
Resep kue lapis lengkap Resep kue lapis kali ini komplit banget dari kue basah sampai kue kering. Kue lapis bisa dibilang jajanan pasar tradisional sampai jajanan mall. Kue lapis yang sering dijumpai sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Gembili Menurut Nur Richana (2012), gembili diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh- tumbuhan) Divisio : Magnoliophyta ( tumbuhan berbiji
Lebih terperinci: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
I ndonesia merupakan salah satu negara produsen pisang yang penting di dunia, dengan beberapa daerah sentra produksi terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan N TB. Daerah-daerah ini beriklim hangat
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Tepung Terigu Gambar 2.1 Tepung Terigu (Segitiga Biru Bogasari) Tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan sebagai bahan
Lebih terperinciKue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran
Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan
Lebih terperincidenaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses
BAB III PEMBAHASAN Pembuatan mie kering umumnya hanya menggunakan bahan dasar tepung terigu namun saat ini mie kering dapat difortifikasi dengan tepung lain agar dapat menyeimbangkan kandung gizi yang
Lebih terperinciResep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya
Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya Kue lumpur merupakan salah satu jajanan pasar yang sangat populer. Jika anda berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia anda akan menemukan dengan mudah
Lebih terperincisampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan
Aneka Olahan Kue Tepung Kasava Tepung singkong dapat digunakan dalam pembuatan tepung campuran (composite flour), yakni tepung campuran antara tepung singkong dan tepung terigu. Tepung campuran tersebut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada
Lebih terperincitips: Menyimpan Tahu Segar
Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas
Lebih terperincitips: Menyimpan Tahu Segar
Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas
Lebih terperinciINOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU
INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciResep Kue. Resep kue nastar
Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terasi Terasi atau belacan adalah salah satu produk awetan yang berasal dari ikan dan udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai
Lebih terperinciLOGO BAKING TITIS SARI
LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam
Lebih terperinciKOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)
KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang membutuhkan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin dan mineral yang diperoleh dari buah-buahan tersebut. Salah satu buah yang diminati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mie Mie merupakan salah satu jenis masakan yang sangat popular di Asia khususnya Asia timur dan Asia tenggara. Menurut catatan sejarah, mie dibuat pertama kali di daratan cina
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,
Lebih terperinciTEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama
TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis
Lebih terperinciIII. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.
III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciKERUPUK UDANG ATAU IKAN
KERUPUK UDANG ATAU IKAN 1. PENDAHULUAN Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan
Lebih terperinciPENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto
PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi
Lebih terperinciPengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim
JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim Ainun Mardhiah 1* dan Marlina Fitrika 2 1 Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas
Lebih terperinciBahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.
SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang serius
Lebih terperinciResep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa
Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi
PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, karena daging mengandung protein yang bermutu tinggi, yang mampu menyumbangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Berbagai komoditas pertanian memiliki kelayakan yang cukup baik
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.
I PENDAHULUAN Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tertentu. Dengan maksud dan tujuan yang sudah jelas selanjutnya dikembangkan kerangka pemikiran
Lebih terperinciPENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.
PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung memiliki nutrisi yang lebih komplek dibandingkan dengan beras. Jagung sangat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pancake Gambar 2.1 Pancake 2.1.1 Pengertian Pancake Menurut Bette Kroening (2003), Pancake dalam bahasa belanda adalah pannenkoek. Pancake adalah kue dadar yang dibuat dari terigu,
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA
SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Lebih terperinciOLEH: YULFINA HAYATI
PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG Karya ilmiah peluang bisnis tentang bisnis kentang goreng ini bertujuan untuk memberi petunjuk atau referensi kepada pembaca, untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)
Lebih terperinciPENGOLAHAN BUAH-BUAHAN
1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm
Lebih terperinciPENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013
PENGOLAHAN TALAS Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American people
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pisang merupakan salah satu buah tropis yang paling banyak ditemukan dan dikonsumsi di Indonesia. Produksi pisang di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman nangka berbuah sepanjang tahun jika dirawat dengan
Lebih terperinci23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR
Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Bahan 2.1.1 Talas Talas (Colocasia esculenta) merupakan tanaman pangan jenis herba menahun. Talas memiliki nama umum di dunia yaitu Taro, Old cocoyam, Abalong, Taioba,
Lebih terperinciPEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI
PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI Oleh : INDARTY WIJIANTI 0533010013 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PENGOLAHAN BAKERY
Revisi : Tgl. Februari 2013 1. Kompetensi: Menguasai pengolahan produk pengembangan choux paste dari sisi resep, bentuk, isi atau topping maupun kemasan. 2. Sub Kompetensi: a. Menganalisis resep dasar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis) Kluwih merupakan kerabat dari sukun yang dikenal pula dengan nama timbul atau kulur. Kluwih dianggap sama dengan buah
Lebih terperinciINOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR
INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR Oleh : Gusti Setiavani, STP. MP Ubi Jalar merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Provinsi Sumatera Utara. Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA
PENGEMBANGAN PENGOLAHAN TEPUNG CASSAVA UNTUK WIRAUSAHA Oleh: Rizqie Auliana Disampaikan dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Masyarakat Yogyakarta, 10 September 2013
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu
Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu Sri Sudarwati, PENDAHULUAN Tanaman ubi-ubian merupakan tanaman yang menghasilkan karbohidrat atau pati dalam bentuk umbi batang dan umbi akar. Tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Nangka memiliki nama latin artocarpus heteropyllus sedangkan dalam
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Nangka (Artocarpus heterophyllus) Nangka memiliki nama latin artocarpus heteropyllus sedangkan dalam bahasa inggris dikenal dengan nama jackfruit. Dalam dunia botani, nangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cake merupakan adonan panggang yang dibuat dari empat bahan dasar yaitu tepung terigu, gula, telur dan lemak. Cake banyak digemari masyarakat terutama bagi anak-anak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ampas Tahu Ampas tahu merupakan limbah dari pembuatan tahu. Bahan utama pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan protein sekitar 33-42% dan kadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pembuatan roti pada umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Roti bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, akan tetapi sering dikonsumsi sebagai
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang, 1.2 Identifikasi Masalah, 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Kerangka Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7
Lebih terperinciMenerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan
1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepariwisataan di indonesia kini telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sumber pendapatan negara karena kekayaan indonesia dalam dunia wisata sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi disaat masa pertumbuhan dan pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan konsumen pada makanan jajanan di Indonesia telah semakin meningkat dan memegang peranan penting, karena makanan jajanan juga dikonsumsi oleh golongan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bolu Kukus Gambar 2.1 Bolu Kukus Bolu kukus termasuk salah satu jenis jajanan pasar yang sudah lama dikenal yang dijual di mana mana seperti di pasar tradisional, pasar
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan beberapa pengamatan dan pengujian maka peneliti menghasilkan satu produk baru dengan melakukan inovasi terhadap jajanan pasar Indonesia yaitu lemper,
Lebih terperinciMODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.
MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK
1 TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK Dyah Purwaningsih Staff Jurdik Kimia FMIPA UNY A. PENDAHULUAN Di tengah semakin melambungnya harga kedelai, kacang koro atau benguk diyakini mampu menjadi bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh
Lebih terperinci: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel
Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip
Lebih terperinciHidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa
Tuesday, 22 September 2009 21:18 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:29 Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa Berbuka belum lengkap rasanya jika tidak diawali dengan hidangan manis. Kali ini
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian analisis sifat fisik cookies berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi
Lebih terperinciPENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju
PENGOLAHAN UBI KAYU Ubi kayu segar adalah bahan pangan yang mudah rusak, oleh sebab itu setelah pemanenan petani segera menjual atau mengolah ubikayu segar sebelum menjadi rusak dan busuk. Ubikayu dapat
Lebih terperinciAdikhairani* Abstrak. Pendahuluan
PEMANFAATAN LIMBAH NANGKA ( BIJI: ARTOCARPUS HETE ROPHYLLUS, LMK DAN DAMI NANGKA ) UNTUK PEMBUATAN BERBAGAI JENIS PANGAN DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PENYEDIAAN PANGAN Adikhairani* Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerupuk Kerupuk merupakan jenis makanan kering dengan bahan baku tepung tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa misalnya, kerupuk udang, kerupuk
Lebih terperinciAnalisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Tempe merupakan jenis makanan fermentasi dengan bahan dasar kedelai atau jenis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Terigu Standar Nasional Indonesia 01-3751-2006 mendefinisikan tepung terigu sebagai tepung yang berasal dari endosperma biji gandum Triticum aestivum L.(Club wheat) dan
Lebih terperinciABON IKAN 1. PENDAHULUAN
ABON IKAN 1. PENDAHULUAN Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri
Lebih terperinci1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP
1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merah (Oriza sativa) merupakan beras yang hanya dihilangkan kulit bagian luar atau sekamnya, sehingga masih mengandung kulit ari (aleuron) dan inti biji beras
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaannya termasuk kekayaan tentang makanan tradisional, banyak makanan tradisional yang tidak dijumpai di negara lain
Lebih terperinciJAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA
19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)
I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciKue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan
Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG Di susun Oleh: Nama : Ade Cakhyo G NIM : 11.11.5206 Kelas : S1.TI.08 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Singkong merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Lebih terperinci