BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang"

Transkripsi

1 1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA 3.1 Profil Perusahaan PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa rekondisi,jual beli, dan sewa alat berat. Perusahaan ini berlokasi di jalan Cilincing Baru no.23,tanjung Priok Jakarta Utara. Adapun jenis alat berat yang direkondisi, jual beli,dan sewa adalah Crawler Crane. Crawler Crane merupakan alat yang sering digunakan untuk memancang dalam sebuah proyek pembangunan. Ada berbagai merek dan ukuran Crawler Crane yang PT Grant Artha Dison rekondisi, jual beli, dan sewa, mulai dari merek P&H, IHI, HITACHI, LINKBELT, SUMITOMO, dan KOBELCO. Dan untuk ukuran Crawler Crane yang PT Grant Artha Dison rekondisi, jual beli, dan sewa mulai dari ukuran 25 ton, 35 ton, 50 ton, sampai 100 ton. Pesatnya perkembangan sektor industri yang berfokus pada pekerjaan konstruksi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini memberikan nilai yang sangat positif bagi PT Grant Artha Dison. PT Grant Artha Dison terus memberikan pelayanan yang terbaik dengan mempertimbangkan setiap aspek yang akan memenuhi kepuasan pelanggan. 3.2 Visi & Misi Perusahaan Visi

2 2 Menjadi Perusahaan yang menyediakan semua kebutuhan pelanggan pada alat-alat berat di Indonesia. Misi Mengutamakan kecepatan, akurasi, keamanan, & berkualitas tinggi bagi pelanggan yang telah mempercayai kami sebagai mitra. Bekerja sama dan membangun tim yang solid. Menyajikan solusi terbaik dalam produk dan layanan untuk mencapai hasil yang paling efisien dan optimal. 3.3 Proses Bisnis PT Grant Artha Dison memilki proses bisnis sebagai berikut, pertama proses penerimaan konsumen yang ingin merekondisi Crawler Crane datang ke perusahaan atau via telepon dan . Kemudian terjadi kesepakatan mengenai harga dan metode pembayaran dengan konsumen. Setelah itu konsumen mengirim Crawler Crane yang ingin direkondisi ke perusahaan. Kemudian Manajer Operasional melakukan pengecekan terhadap Crawler Crane. Setelah itu Manajer Operasional menulis daftar bahan baku dan spare part apa saja yang harus dibeli. Setelah itu Manajer Operasional memberikan instruksi kepada karyawan untuk melakukan proses rekondisi. Seiring dengan proses rekondisi dilakukan divisi spare part dan logistik membeli dan menyediakan seluruh bahan baku dan spare part yang diperlukan oleh Manajer Operasional. Setelah proses rekondisi dilakukan Manajer Operasional mengecek dan menguji Crawler Crane, jika sudah tidak ada kekurangan lagi dan Crawler Crane dapat beroperasi dengan baik, maka

3 3 Crawler Crane siap untuk dikirim ke konsumen. Rata-rata proses bisnis untuk rekondisi satu unit Crawler Crane mencapai 4 6 bulan. Rata-rata tersebut diluar dari keterlambatan penyelesaian rekondisi Crawler Crane, sehingga waktu yang disepakati kepada konsumen sering mengalami keterlambatan. Akibatnya kepuasan konsumen berkurang, dan kepercayaan konsumen menurun kepada perusahan. Pelanggan & Calon Pelanggan Datang & Negosiasi Kesepakatan Harga dan Metode Pembayaran Crawler Crane Masuk Pembelian Material & Spare Part Pengecekan Crawler Crane dan Daftar Spare Part & Material Pengujian Crawler Crane Rekondisi Crawler Crane Pengiriman ke Konsumen

4 4 1.1 Gambar Proses Bisnis PT Grant Artha Dison 3.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur Organisasi Dalam PT Grant Artha Dison memiliki struktur organisasi yang dijelaskan melalui gambar dibawah ini.

5 5 DIRECTOR Administration & Finance Logistic & Spare Part Operational Manager Assistant Operational Manager Basic Machine Crane Engine Crane Cabin Frame Crane & Casis Crane Painting Crane Attachment Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Grant Artha Dison

6 Uraian Pekerjaan Director Direktur bertindak sebagai pemimpin dalam perusahaan. Yang mengatur dan mengawasi jalannya roda kegiatan perusahaan, serta menetapkan strategi-strategi perusahaan dalam jangka panjang demi keberlanjutan perusahaan dan dapat bersaing dengan pesaing lain. Operational Manager Seorang Operational Manager memiliki tanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan, yang mencakup mengolah input menjadi output yaitu barang/ jasa. Operational Manager memimpin 6 divsi terus berjalan dengan baik. Operational Manager bertanggung jawab terhadap direktur atas seluruh kegiatan operasional perusahaan. Assistant Operational Manager Seorang Assistant Operational Manager memiliki tanggung jawab kepada Operational Manager untuk mejalankan kegiatan operasional dalam perusahaan, disamping itu mengkoordinasikan lini kerja dibawahnya agar kegiatan operasinal dapat berjalan dengan lancar. Logistic & Spare Part Divisi Logistic & Spare Part bertanggung jawab terhadap Director atas seluruh kegiatan logistik dalam perusahaan, serta bahan material dan spare part yang dibutuhkan oleh Operational Manager dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Uraian pekerjaannya, mulai dari membeli bahan baku & spare part, bertanggung jawab pada proses logistik

7 7 bahan baku & spare part dari supplier sehingga bahan baku & spare part masuk ke perusahaan, logistik Crawler Crane ke konsumen. Administration & Finance Divisi ini bertanggung jawab kepada Director atas seluruh proses administrasi dan keuangan perusahaan. Uraian pekerjaannya, mencatat pembukuan perusahaan berupa Laporan Keuangan, mengurus dokumentasi surat jalan barang, mengurus dokumentasi transaksi kepada konsumen, mengurus dokumentasi persetujuan dengan kontraktor, memberikan dana kepada divisi Logistic & Spare Part untuk menjalankan tugasnya, membayar gaji karyawan. Basic Machine Crane Basic Machine Crane berada dibawah pengawasan manajer operasional dalam menjalankan kegiatan operasional. Dalam proses rekondisi Crawler Crane, Basic Machine Crane bertanggung jawab atas seluruh komponen dasar Crawler Crane. Kegiatan yang dilakukan adalah pengelasan,pembongkaran, penyetelan, dan pemasangan komponenkomponen dasar Crawler Crane. Casis Crane Casis Crane bertanggung jawab kepada Operational Manager dalam rekondisi seluruh komponen Casis Crawler Crane. Kegiatan operasional yang dilakukan adalah pengelasan, pemotongan plat, rekondisi Crawler, pengelasan flat shoe, dan pemasangan Crawler. Crane Attachment

8 8 Crane Attachment bertanggung jawab kepada Operational Manager dalam rekondisi seluruh komponen pelengkap Crawler Crane. Kegiatan operasional yang dilakukan adalah pengelasan, pemasangan pipa, pemotongan plat, penyetelan Boom, pembuatan Boom. Cabin & Frame Crane Cabin & Frame Crane bertanggung jawab kepada Operational Manager dalam rekondisi seluruh komponen kabin dan rangka Crawler Crane. Kegiatan operasional yang dilakukan adalah pengelasan, pemotongan plat, pembengkokan plat, pemasangan rangka, pembuatan rangka, perakitan rangka Crane. Engine Crane Engine Crane bertanggung jawab kepada Operational Manager dalam rekodisi seluruh mesin Crane. Kegiatan operasional yang dilakukan adalah pembongkaran mesin, penyetelan komponen mesin, perakitan mesin, penyalaan mesin, mengatur setelan piston dan crankshaft. Painting Painting bertanggung jawab kepada Operational Manager dalam pengecatan seluruh Crane. Kegiatan operasional yang dilakukan adalah pengampelasan, pengecatan dasar, pengecatan kulit luar.

9 9 3.5 Rencana Solusi Pemecahan Masalah Dalam mencari jalan keluar dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi PT Grant Artha Dison, peneliti mencari solusi dengan mendesain proses dalam peningkatan menajemen operasional perusahaan. Sehingga dengan adanya desain proses yang baku, seluruh kegiatan operasional dapat terintegrasi dan bila ada masalah-masalah dalam kegiatan operasional seluruh Stake Holder dapat ikut membantu dalam mengatasi masalah tersebut dengan Desain Proses yang telah dibuat oleh peneliti sebagai acuannya. 3.6 Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif sumber datanya adalah sekunder yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan. Teknik pengumpulan data kualitatif yang dilakukan peneliti dibagi tiga yaitu, catatan lapangan, wawancara informal, dan teknik dokumentasi Catatan Lapangan Dalam pengumpulan data ini, peneltiti mencatat apa saja yang dilihat, didengar, dirasakan, difikirkan dan dipelajari dari obyek penelitian yang selanjutnya peneliti menyusunnya secara sistematis. Karena keberhasilan suatu penelitian tergantung pada bagaimana rincian, ketepatan, dan luasnya catatan lapangan. Berikut catatan lapangan peneliti yang dijabarkan melalui tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Catatan Lapangan TANGGAL CATATAN LAPANGAN

10 Bagian Basic Machine Crane membongkar propel shaft Crane, dan horizontal shaft Crane. Setelah dibongkar, shaft tersebut dilas yang mengalami pengikisan. Bagian Engine Crane membongkar cylinder head mesin. Bagian Casis Crane memotong plat casis yang keropos Bagian Crane Attachment memotong plat dan mengelas plat tersebut pada lower Crane. Bagian Basic Machine Crane membongkar bearing swing & live roller circle Crane. Bagian Engine membersihkan cylinder head dan mengelas Crankshaft untuk oversize 0, Bagian Cabin memotong plat dan mengukur cabin Crane yang lama untuk diganti dengan yang baru. Bagian Painting mengikis cat lama dan karat pada Lower Crane Manajer Operasional memberikan daftar list orderan barang kepada bagian Logistik & Spare part untuk segera dibeli. Bagian Logistik & Spare part berangkat ke Asem Reges untuk belanja spare part Bagian Basic Machine Crane membongkar worm shaft dan gear & chain housing. Pada bagian ini adalah letak sistem penggerak Crane. Bagian Cabin menekuk plat untuk dijadikan pintu Crane. Bagian logisitk membawa spare part yang telah dibelanjankan dan pipa 2 ½ untuk pembuatan Boom Crane.

11 Bagian Crane Attachment ditegur oleh Manajer Operasinal karena pengelasan bagian lower yang tidak merata dan belum selesai. Bagian logistik & spare part belum mendapatkan beberapa spare part yang diorder Manajer Operasional Bagian Casis Crane telah selesai memotong semua platplat yang keropos di casis, kemudian mengorder plat untuk dipasang pada bagian yang telah dipotong yaitu plat 16mm,18mm,24mm. Bagian Painting telah selesai mengikis bagian Lower Crane, kemudian mengecat seluruh bagian Lower Crane dengan cat Nippe Manajer Operasional membantu pembongkaran sistem shaft Crane dengan menggoperasikan Crane Hitachi K Basic Machine Crane mencopot sistem shaft pada Gear housing Bagian Logistik & Spare Part membeli plat 32mm untuk pinggang Crane, dan plat 16mm,18mm,20mm untuk kebuthuhan Casis. Bagian Cabin memotong plat 4 mm untuk cover body Engine Crane Bagian Basic Machine Crane merekomendasikan tromol untuk dibubut dan shaft sistem yang dibubut. Bagian Engine merakit seluruh komponen mesin. Bagian Painting mengecat seluruh komponen Crane Attachment yang telah

12 12 selesai direkondisi. Casis Crane mengelas plat untuk menambal Casis, dan mengelas flat shoe Bagian Basic Machine Crane merakit sistem pipa dan jacking, dan hydraulic crane. Bagian Cabin memasang cabin dan kaca Crane. Bagian Engine menguji tes nyala mesin. Bagian Crane Attachment mengelas fuel tank dan mounting Crane. Bagian Painting mengecat seluruh komponen Cabin Bagian Basic Machine Crane memasang shaft sistem crane dan mengisi solar dan oli hydraulic, serta bearing swing Crane. Bagian casis memasang seluruh flat shoe yang telah selesai dilas.bagian Crane Attachment memasang Upper & Lower Spreadaer. Bagian Painting mengecat bagian engine dan lowering Bagian Basic Machine Crane memasang seling 16 mm 200 meter dan memasaang Boom Crane. Manajer Operasional mengoperasikan Crane Hitachi K-125 untuk pemasangan Boom. Bagian Casis Crane memasang seluruh komponen Casis Crane. Crane Attachment menyetel lock Boom Bagian Basic Machine Crane Menguji Operasional Crane yang telah direkondisi dan mengetes sistem swing, angkat, jalan, Boom.

13 Wawancara Pada pengumpulan data berikut ini, peneliti melakukan wawancara informal dengan tiga narasumber, yakni Direktur, Manager Operational, dan Koordinator Basic Machine Crane. Dari hasil wawancara diperoleh, PT Grant Artha Dison mulai beroperasional sejak pertengahan 2009, namun resmi menjadi badan hukum sejak awal tahun Jadi PT Grant Artha Dison tergolong baru dalam pendirian sebuah perusahaan, sehingga masih ada beberapa pembangunan sistem yang perlu dilakukan untuk peningkatan kinerja. Selama perusahaan beroperasional ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah penyelesaian rekondisi Crawler Crane yang tidak tepat waktu, sehingga pelanggan sering komplain karena keterlambatan tersebut. Dalam proses rekondisi Crawler Crane, dipimpin oleh seorang manajer operasional. Dalam proses rekondisi, yang pertama mula dilakukan adalah pengidentifikasian Crane, yang berupa tahun pembuatan, brand, dan kapasitas atau bobot Crawler Crane. Dalam kegiatan operasional rekondisi Crawler Crane ada 6 divisi kerja yang terlibat yakni, mulai dari Basic Machine Crane, Engine Crane, Casis Crane, Crane Attachment, Cabin & Frame, dan Painting. Basic Machine Crane berhubungan dengan sistem kemudi, hydraulic, dan jacking Crane. Engine mengenai mesin-mesin, Casis berhubungan dengan bagian roda jalannya, Attachment berhubungan dengan bagian-bagian Boom, Gantry, dan pelengkap Crawler Crane lainnya, Cabin berhubungan dengan rangka badan, dan Painting berhubungan dengan pengecatan. Dalam proses rekondisi Crawler Crane, dibutuhkan Crane Service pembantu yang berfungsi untuk mengangkat bagianbagian Crane yang berat, baik dalam proses pembongkaran maupaun perakitan.

14 14 Dalam proses rekondisi, rata-rata membutuhkan waktu paling lama 5-6 bulan dan paling cepat 3-4 bulan. Dalam kegiatan rekondisi ada kendala yang dihadapi oleh Operational Manager, yaitu saat memberikan instruksi tugas yang akan diberikan terkadang bawahan tidak langsung mengerjakan instruksi tersebut, melainkan mengerjakan yang lain yang belum tentu urgent sehingga dalam penyelesaian beberapa tahapan rekondisi Crane mengalami penundaan. Crawler Crane yang sering direkondisi perusahaan adalah brand P&H, Sumitomo, Kobelco, Linkbelt, Hitachi, dan Ishiko. Ada beberapa divisi kerja dalam proses rekondisi ini, salah satunya adalah divisi Basic Machine Crane. Pada divisi ini, kegiatan operasional yang diselesaikan mencakup 8 sistem yaitu, Swing, Traveling, Boom, Hoist, Jacking, Turning, Controlling, dan Electric. Seluruh sistem ini saling berkaitan dan berkesinambungan, jika salah satu sistem tidak terpasang dengan baik Crawler Crane tidak dapat layak beroperasi, sebab 8 sistem ini sangat vital dalam penangannya, jika tetap dipaksakan akan menimbulkan kecelakaan kerja. Oleh sebab itu seluruh komponen yang menyangkut ke delapan sistem tersebut harus benar-benar diperhatikan pengerjaannya. Pada divisi ini, ada kendala yang dihadapi yaitu dalam instruksi yang diberikan oleh Operational Manager tidak konsisten, sehingga dalam pelaksanaan operasional, pekerja kesulitan dalam menentukan kegiatan operasional yang lebih dulu diselesaikan Dokumen Teknik pengumpulan data ke tiga yang dilakukan oleh peneliti adalah studi dokumen. Data yang peneliti kumpulkan berupa foto-foto saat divisi kerja

15 15 melakukan rekondisi Crawler Crane Linkbelt LS 78 RH. Keterangan foto-foto rekondisi Crawler Crane Linkbelt LS 78 RH lihat lampiran.

ANALISIS DAN DESAIN PROSES REKONDISI CRAWLER CRANE DALAM PENINGKATAN MANAJEMEN OPERASIONAL PT GRANT ARTHA DISON

ANALISIS DAN DESAIN PROSES REKONDISI CRAWLER CRANE DALAM PENINGKATAN MANAJEMEN OPERASIONAL PT GRANT ARTHA DISON ANALISIS DAN DESAIN PROSES REKONDISI CRAWLER CRANE DALAM PENINGKATAN MANAJEMEN OPERASIONAL PT GRANT ARTHA DISON Teddy Artha Suheri PT Grant Artha Dison, Jl.Ramayana No.27 Warakas VI Gg.14 Tanjung Priok-Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, PENGUJIAN & ANALISIS DESAIN PROSES. Kelima perangkat tersebut adalah :

BAB 4 PERANCANGAN, PENGUJIAN & ANALISIS DESAIN PROSES. Kelima perangkat tersebut adalah : BAB 4 PERANCANGAN, PENGUJIAN & ANALISIS DESAIN PROSES 4.1 Perancangan Desain Proses 4.1.1 Perangkat Desain Proses Desain Proses ialah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. 1. Plant Manager Plant Manager sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tugas Manager bertugas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. Sudah berapa lama APP berdiri? APP sudah berdiri selama 16 tahun, didirikan pada tanggal 25 April 1997 yang dibuat di hadapan notaris Rachmat Santoso, S.H agar dapat memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT HARRISMA AGUNG JAYA?

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT HARRISMA AGUNG JAYA? LAMPIRAN-LAMPIRAN Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara 1. Bergerak pada bidang apakah PT HARRISMA AGUNG JAYA? Bergerak dibidang penjualan produk-produk HP dan Fuji Xerox dan juga pelayanan service

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Primatama didirikan oleh Bapak Helmy Hutama selaku pemilik perusahaan pada tanggal 22 Desember 2002 di kota Sidoarjo yang bermula melayani jasa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI. 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA?

LAMPIRAN. Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI. 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA? LAMPIRAN Hasil Wawancara Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI MATARAM SUMA INDORAYA : 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA? Salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri di Indonesia keberadaannya semakin pesat seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak bangunan baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X sebagai berikut : Tempat pembuatan stand : Bengkel Kampus Fakultas Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dalam suatu perusahaan menjadi hal penting. Dalam kondisi bisnis yang mengalami perubahan sangat cepat saat ini, perusahaan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi di Indonesia terjadi dengan sangat pesat. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan badan usaha, perusahaan, organisasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep Supply Chain Management (SCM) telah menerima banyak perhatian dalam literatur marketing (pemasaran), logistic (logistik), dan purchasing (pembelian).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Produksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Awal berdirinya PT.MASJATI GARMENTAMA adalah pada tahun 1989 dan menjadi perusahaan berbadan hukum pada tahun 1992 berdasarkan akte No.634/09.02/PB/V/92.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan pembayaran cash dan kredit. Lokasi kantor PT. Jasarendra Jawisesa terletak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan pembayaran cash dan kredit. Lokasi kantor PT. Jasarendra Jawisesa terletak BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Jasarendra Jawisesa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk bahan kimia industri yang melayani penjualan secara partai atau eceran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan di dunia industri makin ketat. Permintaan pasarpun sering berubah-ubah. Kenyataan ini membuat para pengusaha selalu berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabang Subur merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan produk berbahan baku stainless steel. Perusahaan ini pertama kali

Lebih terperinci

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi di PT. Eracipta Binakarya adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Industri logam jalan Mahkamah Medan adalah suatu usaha yang tergolong dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional dalam perusahaan leasing ILUFA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat disangkal apabila semua perusahaan menginginkan kegiatan operasinya dapat dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga dapat dilakukan penghematan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan didalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang sangat

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA

KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAHAN AJAR (HAND OUT) BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT. RICKY KENCANA SUKSES MANDIRI PALEMBANG

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT Apindowaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO PT. SINAR REJEKI MESINDO pada awalnya adalah Bengkel Las Listrik dengan nama SINAR REJEKI yang didirikan pada tanggal 30

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Alur Proses Produksi Gambar 4.1 Alur Proses Produksi 4.2. Material Material yang digunakan dalam pembuatan Cylinder Hydraulic Tilting Forklif menggunakan dua type material

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB 3 Analisis dan perancangan

BAB 3 Analisis dan perancangan BAB 3 Analisis dan perancangan 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.D. Rimba Alam Jaya berdiri pada tahun 1983 yang terletak di Jalan Srengseng Jakarta Barat, merupakan sebuah industri perdagangan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT TUNGMUNG TEXTILE BINTAN?

DAFTAR LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT TUNGMUNG TEXTILE BINTAN? L1 DAFTAR LAMPIRAN Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara 1. Bergerak pada bidang apakah PT TUNGMUNG TEXTILE BINTAN? Bergerak dibidang produksi dan penjualan pakaian 2. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdirinya perusahaan jasa cetak plat dan potong tiang. Dengan berjalannya waktu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdirinya perusahaan jasa cetak plat dan potong tiang. Dengan berjalannya waktu BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Rahayu Sentosa berdiri sejak tahun 2004 yang didahulukan dengan berdirinya perusahaan jasa cetak plat dan potong tiang. Dengan berjalannya waktu

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING

MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING MEMPELAJARI PENERAPAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN PT. MITSHUBISHI KRAMA YUDHA MOTORS AND MANUFACTURING Disusun Oleh : Ade Rizal Tosi 30411133 LATAR BELAKANG Perusahaan Penanganan Limbah

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori

BAB 2 Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Hydraulic Excavator Secara Umum 2.1.1. Definisi Hydraulic Excavator Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut (loading and unloading) suatu material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di gudang tidak mengalami penumpukan ataupun kekurangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Agar memenuhi order dari konsumen, maka perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya dalam perencanaan produksi. Salah satu bentuk perencanaan produksi adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian pendahuluan Identifikasi dan perumusan masalah Tujuan dan manfaat penelitian Tinjauan pustaka Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaksesan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu. menerapkan teknologi informasi pada perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaksesan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu. menerapkan teknologi informasi pada perusahaannya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka pengaksesan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS Hamdedie 2007260027

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. JNS Jaya Motor atau dikenal dengan bengkel JNS Body Repair Specialist berdiri pada tahun 1988. Bengkel ini khusus melayani pelanggan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PERBAIKAN DAN PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (RE-MANUFACTURING AND MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK 200-8 di PT. MULTI HIDRACHROME INDUSTRI JAKARTA Laporan Kerja Praktek

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 6 BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 TUJUAN Tugas kerja praktek ini bertujuan menyelesaikan studi kasus mengenai aspek teknik mesin atau laporan suatu kegiatan atau proses yang berlangsung di perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai Provinsi baru tentu saja perubahan yang terjadi sangat drastis. Pembangunan di sektor perkantoran

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci