LAMPIRAN HASIL WAWANCARA AWAL. : Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN HASIL WAWANCARA AWAL. : Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 98

2 LAMPIRAN 1 99

3 100 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA AWAL Nama responden 1 Tempat kerja : Gregorius Satrio : Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti Hasil wawancara : 1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja? Kalau disini menurut saya pemimpinnya friendly. Karyawan-karyawannya udah dianggap seperti keluarga. 2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja? Karena pemimpinnnya friendly seperti itu, beberapa karyawan kadang seenaknya saja saat bekerja. Misalnya, jam masuk kantor itu jam delapan pagi, tapi justru datang jam sembilan. Kemudian ada juga karyawan yang menggunakan fasilitas internet dengan tidak semestinya, misalnya untuk youtube-an atau facebook-an.

4 Kalau untuk perilaku-perilaku menyimpang yang lebih besar, Kak? Misalnya sewaktu mengaudit, ada yang bekerja tidak sesuai prosedur, atau seenakknya sendiri. Kalau saat mengaudit, setahu saya semua karyawan serius dan sesuai prosedur yang ada. Karena kalau tidak sesuai prosedur, akan sulit untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit tersebut. Semarang, 22 September 2015 Gregorius Satrio

5 102 Nama responden 2 Tempat kerja : Januar Dwi Putra : KAP Leonard, Mulia & Richard Hasil wawancara : 1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja? Disini gaya kepemimpinannya cenderung ke arah struktur inisiatif. Pemimpin saya kaku karena hanya fokus pada hasil kerja saya. Beliau juga acuh pada karyawannya, seperti misalnya ketika ada karyawan yang sakit, beliau tidak peduli, yang penting pekerjaan selesai dengan baik. 2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja? Saya belum pernah berperilaku ataupun melihat rekan-rekan saya berperilaku menyimpang. Walaupun pemimpin saya gila kerja, namun beliau orang yang

6 103 professional dan bersih, sehingga dalam bekerja kamipun berperilaku yang sama. Semarang, 22 September 2015 Januar Dwi Putra

7 104 Nama responden 3 Tempat kerja : Veronika Natasia : KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Hasil wawancara : 1. Ada dua macam gaya kepemimpinan yang akan saja uji, Kak. Yang pertama adalah gaya kepemimpinan struktur inisiatif, dan yang kedua gaya kepemimpinan konsiderasi. Kalau struktur inisiatif, biasanya kaku dan hanya fokus pada hasil akhir saja, sedangkan yang konsiderasi cenderung friendly, Kak. Pemimpinnya banyak ngobrol dan menganggap karyawannya sebagai keluarga. Bagaimana gaya kepemimpinan di KAP tempat Kakak bekerja? Menurut saya pemimpin disini friendly kok, baik dengan karyawankaryawannya, walaupun terkadang kaku juga. 2. Lalu dengan gaya kepemimpinan seperti itu, menurut Kakak apakah para karyawan jadi takut berperilaku menyimpang, atau malah sebaliknya? Apakah Kakak pernah melihat secara langsung atau bahkan melakukan perilaku menyimpang saat bekerja? Saya tidak pernah menjumpai teman-teman yang berperilaku menyimpang saat bekerja. Sepengetahuan saya, semuanya patuh pada atasan.

8 105 Semarang, 22 September 2015 Veronika Natasia

9 LAMPIRAN 2 106

10 107 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN 1. Jenis Kelamin Pria Wanita 2. Usia : tahun 3. Latar belakang pendidikan D3 S1 S2 S3, Lainnya, 4. Pengalaman kerja :.. tahun... bulan 6. Kedudukan Bapak/Ibu saat ini sebagai Auditor Yunior Auditor Senior Manajer Partner Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju LOCUS OF CONTROL NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang berguna bagi kehidupannya. 2. Dalam kebanyakan pekerjaan, seseorang dapat memperoleh yang diharapkannya atau diinginkannya seperti yang dia rencanakan sebelumnya. 3. Suatu tugas dapat dikerjakan dengan baik, apabila didukung perencanaan yang baik. 4. Jika auditor tidak setuju dengan dengan keputusan atasannya, maka auditor tersebut sebaiknya tetap berusaha (seperti memberi usulan atau masukan kepada atasannya). 5. Untuk memperoleh suatu pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan memerlukan suatu keberuntungan.

11 Jika seseorang mendapatkan uang atau penghargaan, hal tersebut merupakan suatu keberuntungan. 7. Pada umumnya seseorang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik bila mereka berusaha secara bersungguh-sungguh. 8. Dalam upaya memperoleh pekerjaan atau posisi yang lebih baik, seseorang harus memiliki keluarga atau teman yang menduduki posisi penting. 9. Sistem kompensasi akan diberikan pada auditor yang berkinerja baik. 10. Untuk menghasilkan banyak uang, saya harus mengenal orang yang mempunyai pengaruh. 11. Diperlukan banyak keberuntungan untuk menjadi karyawan yang terkenal di banyak pekerjaan. 12. Reward seharusnya diberikan kepada auditor yang berkinerja baik. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju KOMITMEN ORGANISASI NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Saya bersedia berusaha lebih keras dari apa yang ditetapkan oleh KAP ini, supaya KAP ini sukses. 2. Saya akan berbicara pada teman saya bahwa KAP tempat saya bekerja adalah bagus. 3. Saya akan menerima semua bentuk penugasan agar tetap bekerja di KAP ini.

12 Saya menemukan kesamaan antara nilai-nilai diri saya dengan nilainilai KAP. 5. Saya akan bercerita pada orang lain bahwa saya bangga menjadi bagian dari KAP ini. 6. KAP ini sungguh-sungguh memberikan inspirasi bagi saya untuk bekerja dengan baik. 7. Saya sangat bahagia memilih bergabung dengan KAP ini sebagai tempat bekerja daripada KAP lainnya, sejak saya pertama kali memutuskan untuk bergabung dengan KAP ini. 8. Bagi saya KAP ini adalah tempat terbaik untuk bekerja. 9. Saya sungguh-sungguh peduli terhadap nasib KAP ini. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju KINERJA NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Saya akan berusaha agar hasil kerja saya dapat diandalkan. 2. Saya selalu berusaha agar pekerjaan saya menjadi lebih baik. 3. Saya selalu memberikan usulan konstruktif mengenai bagaimana seharusnya suatu pekerjaan audit dilakukan. 4. Saya menemukan cara untuk meningkatkan prosedur audit. 5. Saya merasa hasil evaluasi kinerja bukan sebagai beban moral. 6. Hasil pekerjaan saya menjadikan saya dihargai oleh teman-teman saya.

13 Mempertahankan serta memperbaiki hubungan dengan klien adalah bagian penting dalam pekerjaan saya. Sumber : Chairunnisa, dkk (2014) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju R = Ragu-Ragu S = Setuju SS = Sangat Setuju TURNOVER INTENTION NO. PERNYATAAN STS TS R S SS 1. Saya merasa bahwa kebijakan sistem kompensasi yang berlaku di KAP ini tidak fair, sehingga karir saya tidak bisa berkembang. 2. Saya tidak yakin bahwa karir saya dapat meningkat apabila saya masih bekerja di KAP ini. 3. Kedudukan dan fungsi saya di KAP ini tidak jelas, sehingga lebih baik saya mencari pekerjaan di KAP lain. 4. Saya merasa bahwa KAP ini tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sehingga saya merasa tidak betah dan tidak ingin pindah ke KAP lain. 5. Saya berpikir untuk keluar atau melamar kerja di tempat lain yang menawarkan gaji yang lebih tinggi. 6. Saya mencari lowongan pekerjaan di tempat lain. 7. Saya mengevaluasi kemungkinan menemukan perkerjaan yang layak di tempat lain. 8. Saya tertarik pindah kerja atau memutuskan keluar dari pekerjaan ini. Sumber : Chrisman (2010)

14 111 Keterangan: TP = Tidak Pernah JR = Jarang KK = Kadang-Kadang SR = Sering SL = Selalu TEKANAN ANGGARAN WAKTU NO. PERTANYAAN TP JR KK SR SL 1. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa memiliki kewajiban untuk melakukan prosedur audit pada batas waktu tertentu? 2. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu pada suatu prosedur audit merupakan hal yang sangat penting untuk dipatuhi? 3. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu audit merupakan sebuah kendala? 4. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa prosedur audit pada anggaran waktu tertentu sulit dilakukan? 5. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa anggaran waktu yang dialokasikan terlalu singkat? 6. Seberapa sering Bapak/Ibu merasa bahwa batasan waktu yang dialokasikan sangat ketat? Sumber : Tanjung (2013)

15 112 GAYA KEPEMIMPINAN Keterangan: TP = Tidak Pernah JR = Jarang KK = Kadang-Kadang SR = Sering SL = Selalu NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL Apakah pemimpin Anda : 1. membiarkan tim audit mengetahui apa yang mereka harapkan? 2. mendorong untuk menggunakan prosedur yang seragam untuk pekerjaan audit? 3. memberikan ide-idenya bagi tim audit? 4. bersikap tegas kepada kelompok (tim audit)? 5. memutuskan apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana hal-hal tersebut dilakukan? 6. memberikan anggota tim audit tugas-tugas khusus? 7. memberikan keyakinan bahwa perannya dalam tim audit dipahami oleh para anggota tim audit? 8. menjadwal pekerjaan audit yang harus dilakukan? 9. mempertahankan standar defivitive (pasti) mengenai kinerja? 10. meminta anggota tim audit mematuhi standard dan peraturan yang telah ditetapkan? 11. sangat bersahabat dan mudah ditemui atau didekati? 12. melakukan hal-hal kecil yang membuat anggota menjadi senang? 13. memasukkan saran yang dibuat oleh tim audit dalam pekerjaan audit? 14. memperlakukan semua anggota tim audit sesuai dengan derajat status sosialnya?

16 memberikan pengumuman lebih lanjut mengenai adanya suatu perubahan? 16. hanya memenuhi kepentingan dirinya sendiri? 17. memperhatikan kesejahteraan personal dari para anggota tim audit? 18. bersedia membuat perubahan? 19. menolak menjelaskan tindakantindakannya? 20. melakukan tindakan tanpa berkonsultasi dengan tim audit? Sumber : Sososutiksno (2012) Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju KOMPLEKSITAS TUGAS NO. PERNYATAAN STS TS N S SS 1. Saya mengerti dengan jelas tugas apa yang harus saya kerjakan. 2. Alasan mengapa saya harus mengerjakan setiap jenis tugas (dari bermacam-macam tugas yang ada) sangatlah tidak jelas bagi saya. 3. Saya selalu jelas memahami bahwa suatu tugas akan dapat saya selesaikan. 4. Sejumlah tugas yang berhubungan dengan seluruh fungsi audit yang ada sangat tidak jelas atau membingungkan. 5. Saya selalu dapat mengetahui dengan jelas bahwa saya harus mengerjakan suatu tugas tertentu. 6. Saya mengetahui dengan jelas cara-cara mengerjakan setiap jenis tugas yang saya dapatkan. Sumber : Dewi dan Wirasedana (2015)

17 114 Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju R = Ragu-Ragu S = Setuju SS = Sangat Setuju PERILAKU DISFUNGSIONAL NO. PERNYATAAN STS TS R S SS 1. Saya tidak pernah mengabaikan prosedur dalam melakukan audit laporan keuangan. 2. Saya memperhatikan validitas dan keakuratan laporan keuangan yang akan diaudit. 3. Saya selalu melakukan pengujian pada semua item dalam sampel. 4. Saya akan selalu memperluas pengujian ketika ada pos yang meragukan. 5. Mengurangi jumlah pekerjaan audit laporan keuangan yang ada dalam program audit adalah tindakan yang wajar. 6. Mengubah prosedur dari ketentuan yang diterapkan dalam program audit adalah tindakan yang wajar. 7. Melaporkan waktu audit yang lebih singkat adalah hal yang wajar bagi saya 8. Mengalihkan waktu untuk pekerjaan audit lainnya adalah kebiasaan kerja saya. 9. Tidak menginvestigasi perlakuan akuntansi yang telah dilakukan perusahaan adalah hal yang wajar bagi saya. 10. Permintaan tambahan waktu audit merupakan bagian dari hak saya sebagai auditor. Sumber : Irawati (2010)

18 LAMPIRAN 3 115

19 116 LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA FGD 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja menjadi auditor? 2. Selama ini, prosedur audit seperti apa yang Bapak/Ibu lakukan? 3. Apakah semua item dalam sampel sangat penting untuk diuji? 4. Bagaimana cara Bapak/Ibu merancang pengujian substantif? 5. Seberapa pentingkah prosedur analitik dalam prosedur audit? 6. Seberapa besar tekanan waktu dan anggaran yang dihadapi dalam prosedur audit? 7. Ada berapa klien yang Bapak/Ibu dapatkan dalam satu periode audit? 8. Bagaimana Bapak/Ibu membagi waktu untuk pekerjaan audit dengan klien yang berbeda? 9. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu me-review sebuah dokumen? 10. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu untuk menggali informasi-informasi dari klien hingga mendapatkan penjelasan yang kuat? 11. Apa sajakah yang Bapak/Ibu lakukan ketika mengevaluasi prinsip akuntansi yang diterapkan klien? 12. Apakah ada prosedur audit yang menurut Bapak/Ibu masuk akal untuk tidak dilakukan? 13. Apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika jumlah rupiah sebuah akun dirasa meragukan? 14. Apakah Bapak/Ibu sering merasa bahwa terdapat banyak hambatan dalam prosedur audit yang Bapak/Ibu lakukan?

20 Apa sajakah hambatan yang Bapak/Ibu alami ketika menjalankan prosedur audit? 16. Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut? 17. Bagaimana cara Bapak/Ibu menentukan materialitas dalam sebuah laporan keuangan perusahaan?

21 LAMPIRAN 4 118

22 119 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA FGD Responden 1 Nama : Hendy Guntur Saputra Nama KAP : KAP Benny, Tony, Frans & Daniel Lama bekerja : 1 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Karena saya masih junior auditor, maka yang menerima klien adalah partner atau pimpinan kami. Jadi, langkah awalnya adalah partner kami melakukan survey terhadap calon klien untuk memahami bisnis calon klien tersebut, apa dan seperti apa bisnis yang dijalankan. Kemudian akan dapat ditentukan, apakah kami memerlukan jasa spesialis atau tidak. Semisal bisnis klien kami adalah di bidang batu bara, tentu kami tidak bisa menilai proses persediaannya seperti apa. Oleh karena itu kami memerlukan jasa spesialis, yaitu orang yang mengerti mengenai bisnis batu bara tersebut. Selain dari sisi klien, pimpinan juga menilai aspek kompeten kami, mulai dari manajer, senior, hingga junior auditor, apakah kami mampu dan kompeten untuk mengaudit bisnis klien tersebut. Apabila kami dirasa kompeten, maka klien tersebut akan diterima, dan selanjutnya kami akan melayangkan proposal ke calon klien. Kemudian, ketika proposal kami sudah ditandatangani dan

23 120 disetujui oleh klien, maka kami akan melakukan penerimaan perikatan yang berisi bermacam-macam perjanjian dalam bekerja nantinya. Apakah semua item sampel dalam pengujian penting untuk diuji? Item mengenai materialitas, akan kami uji semua. OJK menetapkan tingkat materialitas adalah 5% dari total aset. Semisal total aset klien adalah rupiah, berarti 5% dari jumlah aset tersebut adalah 500 rupiah, maka semua transaksi yang mengandung nilai 500 rupiah harus kami uji semuanya. Transaksi secara keseluruhan tidak selalu kami uji semuanya, karena kami memakai random sampling. Tapi menurut saya, semua item tersebut penting untuk diuji. Bagaimana cara Anda merancang pengujian substantif? Pengujian ini kami lakukan dengan meminta ledger, buku-buku kas, atau buku-buku bank dari klien, yang kemudian akan kami cocokan dengan transaksi-transaksi yang klien lakukan atau jurnal-jurnal yang telah dibuat. Seberapa pentingkah prosedur analitik dalam prosedur audit? Prosedur analitik ini bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan, berdasarkan arahan dari senior kami. Misalnya saja, kami mengaudit suatu rumah sakit. Ada pasien yang masuk pada tanggal 25 Desember, dan keluar pada tanggal 7 Januari. Berdasarkan pengalaman, ada rumah sakit yang menggunakan cash basis, sehingga transaksi tersebut diperlakukan sebagai akun kas pada pendapatan, sedangkan seharusnya pendapatan pada tanggal 25 Desember

24 121 hingga 31 Desember masuk ke pendapatan tahun sebelumnya. Untuk kasuskasus seperti ini, biasanya senior kami sudah tanggap, jadi ketika supervisi, kami sudah diberikan arahan, ke pos-pos apa saja kami harus fokus. Maka menurut saya, prosedur analitik ini bisa dilakukan dan bisa tidak dilakukan. Pekerjaan auditor tentu berkaitan erat dengan tekanan waktu dan anggaran. Seberapa besar tekanan yang Anda alami atau rasakan ketika bekerja? Kalau saya pribadi lebih ke tekanan dalam pengumpulan bukti audit. Saya merasa kesulitan dalam melakukan konfirmasi, terutama ke customer klien dan supplier klien. Customer ataupun supplier ini belum tentu bersedia memberikan jawaban atas konfirmasi yang kami kirimkan, padahal kami harus mendapatkannya. Apabila kami tidak berhasil mendapatkannya, maka biasanya akan kami kualifikasi. Kemudian bagaimana usaha Anda untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan yang kuat dan lengkap dari klien? Misalnya saya akan meneliti mengenai piutang, maka langkah awalnya adalah saya butuh semua data mengenai customer klien. Setelah semua data customer saya dapatkan, maka saya akan mengirimkan konfirmasi satu persatu pada semua customer. Konfimasi ini ada tiga bentuk, yaitu konfirmasi positif, negatif, dan blank confirmation. Kami selalu mempergunakan konfirmasi positif, jadi benar atau tidak, konfimasi dari kami harus selalu dijawab, karena itu dapat digunakan juga sebagai bukti audit apabila kami diperiksa oleh menteri keuangan. Untuk konfirmasi

25 122 negatif, customer hanya perlu menjawab apabila konfirmasi yang kami kirimkan salah. Sedangkan untuk blank confirmation, customer harus menjawab konfirmasi kami. Apabila konfirmasi tersebut tidak ditanggapi, apa yang Anda lakukan? Apabila bukti melalui konfirmasi tersebut tidak kami dapatkan, maka kami akan menghubungi klien. Kami akan menghimbau klien untuk menghubungi customer tersebut, agar segera membalas konfirmasi yang kami kirimkan tersebut. Apabila hal ini tidak dapat klien lakukan, maka piutang klien tersebut akan kami kualifikasi, yaitu pada pos piutang akan kami tulis opini wajar dengan pengecualian. Hal ini dilakukan karena kami tidak bisa mendapat bukti yang jelas mengenai piutang tersebut, dan karena mungkin saja perusahaan tersebut fiktif. Karena kami mengaudit laporan keuangan saja, dan bukan audit investigasi atau forensik, maka kami tidak akan meneliti apakah bukti tersebut asli atau tidak. Kami hanya perlu mencari bukti yang sudah terdapat stempel dan tanda tangan atas nama direktur, serta sudah diketahui oleh bagian akuntansi. Ada berapa klien yang Anda tangani selama satu periode audit? Dalam satu tahun, saya bisa mengerjakan klien.

26 123 Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk pekerjaan audit dengan klien-klien yang berbeda tersebut? Setelah survey ke lapangan, biasanya kami akan mambagi tim. Setelah itu kami akan bekerja mencari dan menguji bukti-bukti audit. Misalnya saja pada bulan Januari. Tidak semua klien ditangani pada bulan Januari, namun akan dibagi-bagi. Ada dua klien untuk Januari, dan dua klien lain akan dikerjakan pada bulan Februari, jadi kami cicil. Kami selalu bekerja dalam tim. Ketika deadline waktu sudah dekat, misalnya hanya tersisa satu atau dua minggu, maka agar dapat bekerja cepat, kami akan membagi-bagi lagi kerja kami. Misalnya A mendapat tugas untuk menguji neraca bagian aktiva, B mendapat tugas menguji neraca bagian passiva, C harus menguji laporan laba rugi, dan D ditugaskan menguji laporan arus kas. Lain halnya apabila deadline masih dalam jangka waktu yang cukup lama, maka pekerjaan yang dibagi-bagi tadi dapat dikerjakan oleh satu orang saja. Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi klien? Ada dua opsi yang klien gunakan, yaitu menggunakan ETAP atau IFRS. ETAP biasanya digunakan oleh klien yang perusahaannya bukan kepemilikan publik, yang dimiliki oleh kurang dari 300 orang pemegang saham, sedangkan ketika jumlah pemegang saham klien adalah lebih dari 300 orang, maka klien harus menggunakan IFRS.

27 124 Adakah prosedur audit yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan? Menurut saya itu conditional. Ada yang bisa saja tidak perlu dilakukan. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, dalam kasus klien rumah sakit. Pengujian prosedur analitik tidak akan kami lakukan ketika kami sudah tau sejak awal bahwa ada kesalahan pencatatan. Apa yang Anda lakukan ketika menemukan jumlah rupiah akun dalam pos tertentu yang meragukan? Biasanya kami melakukan analisis vertikal dan horizontal, yaitu kami lihat laporan keuangan tahun sebelumnya, apakah perubahan yang terjadi pada jumlah rupiah itu wajar atau tidak. Misalnya saja rata-rata industri berada di kisaran 30%. Ketika pada tahun tersebut pendapatan klien lebih dari 30%, maka akan kami telusuri lebih dalam lagi. Kami akan bongkar lagi, kejadian istimewa apa saja yang terjadi selama tahun tersebut sehingga jumlah pendapatan klien bisa meningkat. Apabila rata-rata industri tetap pada kisaran angka yang stabil, apakah Anda tetap menguji semua jumlah rupiah dalam akun-akun tersebut tanpa kecuali? Ya, akan tetap kami uji. Namun akan kami ambil material, dan untuk yang lain akan kami gunakan random sampling. Apakah Anda sering merasakan banyak hambatan ketika bekerja? Ya, sering. Terutama apabila berhadapan dengan pos persediaan dan apabila saya harus melakukan konfirmasi. Misalnya kami mengaudit pada bulan

28 125 Oktober yang sudah mendekati akhir tahun. Saya merasakan kesulitan untuk menarik mundur kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi yang terjadi, karena sudah terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Kami bisa saja menarik mundur dari buku persediaan, namun akurasinya tidak dapat terjamin. Maka akan muncul kesulitan, dimana saya harus mengeluarkan kualifikasi, sedangkan klien tidak akan bersedia untuk dikualifikasi.

29 126 Responden 2 Nama : Winarno Nama KAP : KAP Drs. Tahrir Hidayat Lama bekerja : 5 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Pertama-tama kami akan membuat program audit, yaitu apa saja yang akan dilakukan selama bekerja. Misalnya, kami akan terjun ke lapangan untuk meneliti stock opname, maka kami akan membuat prosedur untuk stock opname. Kami harus meminta daftar persediaan klien, kemudian akan kami cocokkan pada persediaan yang ada di bagian akuntansi, selanjutnya kami akan melihat stock fisik. Untuk hari berikutnya, misalnya kami akan meneliti cash opname. Kami akan membuat blanko cash opname, karena meneliti kas ini akan kami lakukan dengan cara mendadak, yaitu kami akan datang dan memerintahkan agar kas ditutup. Setelah penutupan, kami akan menghitungnya secara fisik, dan kemudian mencocokkannya antara catatan kasir dengan catatan fisik tersebut. Bagaimana cara Anda me-review sebuah dokumen? Untuk me-review dokumen, kami akan meminta dokumen pendukungnya, kemudian kami akan cocokkan dengan bukti fisik kasnya. Seperti misalnya

30 127 mengenai pembelian barang. Kami akan memeriksa pembayarannya seperti apa, dokumen perjalanannya seperti apa, siapa yang menandatangani barangbarang ketika masuk ke gudang. Surat jalan akan masuk ke gudang dan tagihannya akan masuk ke bagian akuntansi, dari situ akan kami cek kecocokannya. Bagaimana cara Anda menggali penjelasan dari klien, sehingga penjelasan klien tersebut valid dan kuat? Cara secara teoritis tidak bisa saya jelaskan. Itu tergantung dari seberapa pintar seorang auditor berbicara untuk meminta keterangan. Kami biasanya mempunyai feeling seorang pemeriksa. Jadi apabila kami menemukan sebuah kejanggalan, tidak akan kami tanyakan secara langsung. Kami harus mengorek informasi secara perlahan-lahan, yang akan mendorong klien untuk memberikan penjelasan yang kami ingin dapatkan. Bagaimana cara Anda menentukan materialitas dari sebuah laporan keuangan? Materialitas ini dapat dilihat dari beberapa segi. Kami bisa menggunakan presentase, yaitu presentase omset atau presentase aset. Angka presentasenya akan kami buat sendiri, karena apabila perusahaan semakin besar, tingkat materialitasnya akan cenderung semakin besar pula. Jadi, tingkat materialitas ini akan berbeda-beda untuk masing-masing klien, dan bergantung pada kebijakan pemeriksa.

31 128 Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi? Kami akan melihat terlebih dahulu, prinsip akuntansi apa yang digunakan oleh klien, karena saat ini ada dua SAK yang berlaku, yaitu ETAP dan umum. Kami akan lihat apa orientasi klien, ETAP biasanya digunakan untuk perusahaan non-publik. Setelah mengetahui prinsip akuntansi yang klien gunakan, maka kami akan melihat seberapa patuh klien pada prinsip akuntansi tersebut, kami juga akan meneliti pula apakah klien memahami prinsip akuntansi yang digunakan, dan dari pemahaman tersebut kami juga akan menilai bagaimana SPI atau pengendalian intern klien. Bagaimana Anda menjalanlan pengujian substantif dan prosedur analitik? Saya tidak bisa menjelaskan secara teoritis. Namun, untuk pengujian substantif dan prosedur analitik biasanya kami menggunakan sampling. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Kami akan melihat tingkat risiko. Seharusnya, semua item tersebut penting untuk diuji untuk melihat validitas. Misalnya untuk piutang. Konfirmasi yang kami dapatkan sebenarnya bisa kami sampling. Apabila kami merasa curiga dan ragu-ragu, baru akan kami periksa semuanya. Bagaimana tekanan waktu dan anggaran yang Anda hadapi ketika bekerja? Ya, dalam bekerja kami selalu ada batasan waktu. Batasan waktu ini ada dua, selain dari klien, juga dari kantor kami sendiri. Klien biasanya memberi

32 129 batasan waktu, karena laporan audit dari kami biasanya akan digunakan untuk laporan pajak. Perusahaan perorangan biasanya harus diselesaikan paling lambat bulan Maret, dan perusahaan umum paling lambat pada bulan April. Kalau menurut saya, batasan waktu tersebut bukan merupakan tekanan, namun lebih pada disiplin kami. Jadi, kami bekerja bukan dibawah tekanan.

33 130 Responden 3 Nama : Wilibald Y.M. Nama KAP : KAP Bayudi, Yohana, Suzy, Arie Lama bekerja : 2 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Pertama-tama, kami akan mengenali bisnis klien terlebih dahulu. Kami akan melihat laporan keuangan klien, akun-akun apa saja yang harus kami buat working papernya, setelah itu baru kami bagi timnya dan selanjutnya kami buat prosedur auditnya, yaitu apa saja yang akan kami lakukan dalam proses audit. Bagaimana cara Anda melakukan pengujian substantif? Kami akan melihat alur dan isi dari dokumen klien. Kemudian bagaimana cara Anda untuk me-review sebuah dokumen? Kami lihat dulu dokumennya, biasanya dokumen yang baik akan ada tanda tangan otoritas staff, selain itu juga harus diketahui oleh kepala bagian dan staff yang lebih tinggi lagi. Misalnya saja untuk pembelian, harus diketahui oleh gudang, kepala gudang, dan bagian pembelian. Pihak yang mengotorisasi pembelian tersebut juga harus jelas, misalnya dari manajer. Seperti itu biasanya untuk bagian pembelian. Akan berbeda prosesnya pada tiap bagian.

34 131 Bagaimana cara Anda menggali keterangan dari klien, sehingga keterangan tersebut kuat dan valid? Kekuatan dan kevalidan keterangan klien tidak hanya kami dapatkan dengan cara wawancara. Kami membutuhkan bukti fisik pula, seperti misalnya dokumen. Dokumen ini menurut saya adalah bukti kuat yang menjadi dasar kami membuat opini. Apabila bukti-bukti tersebut tidak ada, maka kami dapat menggunakan cara yang lain. Misalnya saja, kami ingin melihat mengenai pembayaran hutang. Biasanya akan ada slip setoran dari bank. Apabila bukti slip setoran itu tidak ada, maka kami bisa melihatnya dari rekening koran. Kami akan mencari dalam rekening koran, apakah ada transaksi pembayaran hutang pada tanggal sekian untuk pihak tertentu. Jadi walaupun tidak ada bukti slip setoran, kami bisa mencari bukti yang lain melalui rekening koran tersebut. Apakah Anda hanya selalu mencari bukti dokumen? Bagaimana dengan wawancara atau meminta keterangan langsung kepada klien? Cara itu juga bisa dilakukan. Namun, apabila kami ingin mencari bukti dari keterangan klien, pertama-tama kami harus memiliki bukti yang kuat. Jadi ketika kami hendak menanyakan bukti yang tidak ada, maka kami juga harus memaparkan apa saja yang telah kami kerjakan sehingga dapat menyimpulkan bahwa bukti tersebut tidak dapat diperoleh. Apabila kami sudah melakukan berbagai cara penyelidikan, misalnya hingga menelusur invoice-invoice pembelian yang ada, dan bukti yang mendukung mengenai pembayaran

35 132 hutang tetap tidak ditemukan, kami dapat melaporkannya kepada manajer. Kami akan melaporkan bahwa ada suatu kasus atau temuan audit. Manajer kemudian harus dapat mempertanggunjawabkan perannya. Apabila diperlukan, kami kemudian dapat pula meminta keterangan kepada bagian yang lebih tinggi lagi. Seperti itulah prosesnya. Bagaimana cara Anda meneliti prinsip akuntansi klien? Kami akan melihat bagaimana perusahaan melakukan pencatatan. Akuntan perusahaan bertugas untuk me-record transaksi-transaksi, maka akuntansi inilah yang merupakan gerbang akhir dari perusahaan. Kami akan melihat dan meneliti proses pencatatannya, dan meminta akuntan klien untuk dapat mempertanggungjawabkan pembukuannya. Apakah pencatatan telah dikerjakan dengan benar, apakah sebuah transaksi didukung bukti-bukti yang sesuai, dan sebagainya. Apabila terdapat ketidaksesuaian, maka kami akan me-review ulang. Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan? Saya jelaskan dengan menggunakan contoh saja. Misalnya dalam laporan keuangan terdapat akun gaji dibayar dimuka. Logika yang ada adalah gaji tersebut akan dibayar diawal, kemudian akan diamortisasi setiap bulannya. Tentu saja akun ini terlihat mencurigakan. Kecurigaan akan dapat bertambah ketika muncul akun lain, yaitu hutang gaji. Yang kami lakukan selanjutnya adalah kami akan melakukan konfirmasi kepada pihak akuntan atau manajer. Setelah diselidiki, ternyata kedua akun tersebut untuk mencatat aktualisasi

36 133 pembayaran gaji. Gaji telah dibebankan di awal, namun bagian akuntan tidak mengetahui secara pasti berapa pembebanan gaji untuk setiap bagian. Bagaimana jika keterangan atau penjelasan klien tidak dapat meyakinkan Anda? Apakah klien pernah berbohong atau menutupi keadaan perusahaan yang sebenarnya? Kalau berbohong saya rasa tidak. Yang sering saya temui adalah penjelasan klien hanya dirasa tidak masuk akal, atau tidak cukup kuat untuk meyakinkan saya. Penjelasan klien harus dapat dilogika, baik secara akuntansi, maupun logika alur kejadian yang terjadi di perusahaan. Apabila tidak sesuai dengan logika akuntansi, maka tidak akan kami terima. Misalnya saja, klien banyak memberi alasan mengenai ketidakadaan suatu bukti. Kami tidak dapat menerimanya karena sebuah bukti biasanya dapat menjadi bukti pendukung untuk transaksi lain. Satu bukti saja tidak ada, akan berpotensi menjadi temuan yang material. Hal ini juga berkaitan dengan tanggung jawab seorang pemimipin. Kami akan bertindak tegas dan tidak akan menolelir alasan yang tidak masuk akal, karena kami akan lebih percaya dengan bukti fisik atau penjelasan yang menurut kami masuk akal. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Apakah terdapat prosedur yang menurut Anda wajar untuk tidak dilakukan? Biasanya ada TOC atau test of control. Dalam melihat alur dokumen-dokumen yang ada, kami akan melakukan ke salah satu dokumen saja. Misalnya saja mengenai invoice pembelian, kami akan melihat alur mulai dari awal hingga

37 134 dilakukan pencatatan. Apabila TOC salah satu alur tersebut dirasa sudah baik alurnya, maka kami tidak perlu melakukan prosedur-prosedur yang lain. Ketika dalam TOC terlihat ada suatu bagian yang terhenti, atau tidak wajar, maka kami akan cukup fokus pada temuan tersebut saja. Atau bisa saja, klien sendiri yang meminta kami untuk fokus pada bagian tertentu. Misalnya, klien mengeluh mengenai bagian gudang yang selalu terjadi selisih antara pencatatan dengan kondisi fisik di gudang. Maka kami akan meneliti prosedurnya dan melihat potensi ketidakwajaran tersebut. Jadi, apakah semua item tersebut perlu diuji, menurut saya itu tergantung pada kondisi klien. Ada juga prosedur yang masuk akal untuk tidak dilakukan. Itu juga tergantung pada kondisi klien. Seperti misalnya ketika kami sudah mendapat bukti tertentu, kami bisa saja tidak meneruskan prosedur audit tersebut hingga selesai. Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk beberapa klien dalam satu periode audit? Misalnya ada dua klien yang harus saya kerjakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Saya akan fokus dulu ke klien A sambil saya mencicil sedikit demi sedikit tugas saya di klien B. Kami selalu memiliki koordinator untuk setiap klien, maka kami juga mematuhi arahan dari koordinator kami.

38 135 Seberapa sering Anda merasakan tekanan ketika bekerja? Ya, tentu saja sering. Pekerjaan audit adalah pekerjaan dengan batas waktu yang sangat singkat, biasanya hanya sekitar satu bulan, dan itu harus selesai. Oleh karena itu setiap saat kami selalu berlomba dengan waktu. Apakah Anda merasa bahwa tekanan waktu tersebut adalah hambatan? Kalau menurut saya pribadi, hal-hal semacam itu bukanlah sebuah hambatan, namun lebih ke tantangan, bagaimana caranya saya dapat mengatur waktu dengan baik. Ketika sekali saja saya atau kami memiliki time management yang buruk, maka akan berdampak pada tim kami dan juga pada klien. Klien pasti akan menegur kami karena tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu. Klien akan menegur partner kami, dan dari partner akan turun ke senior, kemudian pasti akan sampai ke junior pula, sehingga semuanya akan merasakan stress, dan tekanan yang lebih besar akan dirasakan oleh juniorjunior auditor. Oleh karena itu, menurut saya, time management yang baik adalah hal yang sangat penting dimiliki seorang auditor. Melalui pekerjaan audit ini pula saya belajar banyak hal. Selain mendapat ilmu, yaitu saya bisa belajar bermacam-macam laporan keuangan perusahaan, saya juga belajar untuk mengontrol waktu dan mengendalikan emosi.

39 136 Apakah ada hambatan lain yang Anda rasakan ketika bekerja? Baik secara internal maupun eksternal? Hambatan biasanya berasal dari diri saya sendiri. Saya pikir adalah hal yang manusiawi ketika seseorang merasa malas dan jenuh bekerja. Ketika terjadi seperti itu, biasanya saya akan istirahat sebentar untuk menghilangkan lelah dan jenuh karena melihat angka-angka terus menerus di laptop. Kalau hambatan dari klien, saya rasa tidak ada, karena disini klien yang membutuhkan jasa kami, maka biasanya klien akan selalu membantu kami untuk menyediakan informasi-informasi yang kami butuhkan.

40 137 Responden 4 Nama : Rani Rahma Nama KAP : KAP Darsono & Budi Cahyo Santoso Lama bekerja : 5 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Kami biasanya melihat laporan keuangan klien, mulai dari neraca, laba rugi, dan sebagainya. Kemudian kami akan melihat akun-akunnya. Misalnya adalah kas. Kami akan menelusur ulang angka-angka dalam laporan keuangan tersebut, jadi akan kami cocokkan antara bukti fisik kas dengan catatan yang ada. Bagimana cara Anda me-review dokumen? Me-review dokumen biasanya dilakukan oleh supervisor kami. Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan yang kuat dan valid dari klien? Misalnya ketika ada akun, angka, atau transaksi yang tidak pahami, maka kami akan langsung konfirmasi ke klien. Kami akan tanyakan apa maksudnya dan bagaimana penggunaannya hingga kami dapatkan keterangan yang jelas.

41 138 Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam suatu akun terlihat meragukan? Pasti kami akan langsung konfirmasi ke bagian yang bersangkutan. Apabila angka-angka yang ada kami rasa berbeda dan tidak sesuai, maka kami akan langsung melakukan konfirmasi, baik ke bank maupun ke bagian perusahaan yang bersangkutan. Kami juga akan mencocokkan dengan bukti fisiknya. Bagaimana cara Anda menentukan materialitas? Materialitas ini tergantung pada masing-masing perusahaan. Kami akan melihat berapa jumlah asetnya, kemudian dari situ, kami akan dapat menentukan berapa presentase materialitas menurut kami. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel sangat penting untuk diuji? Ya, pasti. Semua item pasti dan harus kami uji. Apakah menurut Anda ada prosedur audit yang masuk akal untuk tidak dilakukan? Menurut saya jangan sampai ada prosedur yang terlewat, semuanya harus dikerjakan dan dilakukan. Setiap prosedur akan saling berkaitan satu dengan yang lainnya, oleh karena itu semua prosedur harus dan wajib kami lakukan. Berapa klien yang Anda kerjakan pada satu periode? Kalau saya pribadi, biasanya sekitar 8-10 klien.

42 139 Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk setiap klien? Kami ada jadwal waktu masing-masing dari pihak administrasi kantor. Jadi tugas kami untuk masing-masing klien sudah diatur dan terjadwal. Selain itu, kami juga ditarget, biasanya untuk tiap klien jangka waktu pengerjaannya adalah sebulan. Di SPK pun juga tertulis, pengerjaan audit untuk satu klien membutuhkan waktu berapa lama. Menurut Anda, apakah pekerjaan audit ini penuh dengan tekanan? Sejak awal, saya sudah mengetahui bahwa pekerjaan seorang auditor memiliki risiko seperti itu, penuh dengan batasan waktu dan anggaran. Jadi menurut saya bukan sebagai tekanan, karena memang harus disiplin. Apa saja hambatan ketika bekerja? Kalau dari pihak klien, biasanya kami sering kesulitan untuk mendapatkan data. Bagaimana cara Anda menghadapi hambatan tersebut? Satu-satunya cara adalah kami menghubungi klien terus menerus dan meminta klien untuk segera memenuhi data-data yang kami butuhkan. Bagaimana apabila klien bersikap tidak kooperatif? Kami akan memberi jangka waktu untuk klien. Misalnya, permintaan data tersebut harus dipenuhi selama satu minggu. Apabila klien tidak

43 140 memenuhinya, kami akan membuat catatan yang akan kami tuangkan dalam management letter. Jadi, semua akan kembali ke klien itu sendiri.

44 141 Responden 5 Nama : Rio Erdiawan Nama KAP : KAP Leonard, Mulia & Richard Lama bekerja : 3 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Prosedur dalam bekerja sudah ditetapkan dari kantor. Kalau secara garis besar, sebagai berikut. Klien akan memberikan laporan keuangannya kepada kami. Tugas kami adalah meneliti ulang, dari mana angka-angka dalam laporan keuangan tersebut didapat. Kami juga harus meneliti, apakah pencatatannya wajar atau tidak. Bagaimana cara Anda me-review dokumen? Untuk me-review misalnya kami dapat memeriksa voucher-voucher, apakah telah diotorisasi dengan benar. Selain itu, kami akan meneliti pula apakah angka-angka yang ada sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya. Bagaimana cara Anda menggali informasi dari klien, sehingga penjelasan klien kuat dan valid? Kami harus bertanya dengan detail sampai kami mendapat informasi yang kami butuhkan. Kami juga biasanya dibantu dan mendapat arahan dari ketua tim.

45 142 Bagaimana cara Anda meneliti prinsip akuntansi klien? Untuk meneliti prinsip akuntansi, kami akan mencocokkannya dengan PSAK. Misalnya klien menggunakan prinsip berbasis accrual, namun ada transaksi yang justru berbasis kas. Kami akan melihat seberapa patuh klien menerapkan prinsip akuntansinya. Apa yang Anda lakukan ketika mendapat suatu temuan audit? Pertama-tama kami akan konfirmasi dulu pada klien mengenai temuan tersebut, setelah itu akan kami lakukan jurnal koreksi. Menurut Anda, apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Ya, menurut saya penting. Namun, kami memiliki sistem, yaitu hanya menguji sekian persen dari keseluruhan sampel. Misalnya, voucher yang kami dapatkan adalah 1.000, maka kami akan meneliti atau menguji hanya beberapa persennya saja. Ketentuan presentasenya biasanya sudah ditetapkan terlebih dahulu dan sudah tertulis di prosedur audit. Apakah menurut Anda terdapat prosedur audit yang masuk akal untuk tidak dilakukan? Untuk setiap klien, akan berbeda prosedur auditnya, menyesuaikan dengan keadaan klien. Namun, setelah prosedur itu sudah ditetapkan, semuanya harus dilakukan, karena kamipun harus mengisi dan melaporkan dengan lengkap semua prosedur tersebut.

46 143 Seberapa besar tekanan yang ada ketika bekerja? Menurut saya sangat besar, karena dalam bekerja ada batasan waktu dan anggaran yang harus dipenuhi. Berapa banyak klien yang Anda tangani dalam satu periode audit? Rata-rata mencapai klien. Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk menyelesaikan semua laporan audit? Satu-satunya cara adalah dengan lembur, karena ada waktu dan anggaran yang harus dipenuhi, yang tidak akan selesai apabila kami tidak lembur. Namun, kami tidak bekerja sendirian, ada tim juga, jadi menurut beban kami tidak terlalu besar. Bagaimana cara menentukan materialitas? Mengenai materialitas, sudah ada dalam program audit, jadi akan berbeda perlakuannya untuk setiap KAP. Saya hanya tinggal memasukkan angkaangka saja ke dalam excel, karena sudah ada programnya. Dari situlah akan didapat presentasenya sehingga dapat ditentukan materialitasnya. Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah dalam akun terlihat meragukan? Kami akan melakukan konfirmasi dan mencocokkannya dengan bukti-bukti yang ada.

47 144 Apa saja hambatan ketika bekerja? Hambatan internal hanya kadang-kadang saya merasa bosan dan jenuh bekerja. Hambatan yang cukup sulit biasanya dari eksternal, misalnya mendapat teman tim yang bekerja kurang kooperatif sehingga menghambat proses audit. Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut? Cara saya adalah kembali lagi ke rasa tanggung jawab saya sebagai auditor. Ketika saya sadar akan tanggung jawab saya, saya akan berusaha bekerja dengan lebih baik lagi.

48 145 Responden 6 Nama : Jeffry A. Nama KAP : KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan Lama bekerja : 5 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Awalnya tentu ada permohonan audit. Setelah kami sepakat dengan klien, maka akan kami buatkan surat perikatan dan perjanjian kerja. Kemudian akan kami mulai proses auditnya, jangka waktunya untuk yang paling ringan adalah minimal 30 hari kerja atau 30 hari kalender. Kami akan melihat bagaimana laporan keuangan klien. Setelah memahami, baru akan kami buat prosedur auditnya, dan kemudian kami akan turun ke lapangan. Sekitar 15 hari, atau sekitar dua minggu, kami akan melakukan pemeriksaan pada perusahaan untuk melengkapi prosedur auditnya, sehingga pada akhirnya kami dapat menyusun laporan audit. Bagaimana cara Anda me-review dokumen? Kami akan melihat laporan ketika hampir jadi. Laporan yang sudah 80% selesai, akan diserahkan pada supervisor atau manajer, kemudian kami akan cek kesesuaiannya dan akan kami teliti apakah ada penjelasan yang sekiranya material menurut kami.

49 146 Bagaimana cara menentukan materialitas? Biasanya kami memiliki batasan tertentu, yaitu 20% dari aset perusahaan. Apabila setelah dihitung, presentase yang didapat adalah lebih dari 20%, maka dapat kami simpulkan sementara bahwa klien kami bermasalah. Dari situ dapat kami katakan bahwa laporan tersebut tidak wajar. Namun dalam menentukan ketidakwajaran tersebut tidak hanya bergantung pada aspek ini saja. Masih banyak hal lain yang harus kami teliti lebih lanjut. Apa yang kemudian Anda lakukan selanjutnya ketika menemukan suatu temuan? Kami memiliki dua opsi, yang pertama adalah akan kami diskusikan bersama dengan klien. Apabila klien dapat perbaiki, maka kami akan menghapus temuan tersebut, dengan catatan tetap kami beri management letter. Management letter ini berisi mengenai temuan-temuan kami tersebut, yang kemudian akan kami tidaklanjuti setelah tahun buku, sehingga untuk tutup tahun yang baru, masalah tersebut sudah selesai. Opsi kedua adalah ketika klien tidak mau bekerja sama, maka secara otomatis akan kami berikan opini tidak wajar pada laporan audit kami. Bagaimana cara Anda menggali informasi dari klien, sehingga Anda mendapatkan penjelasan yang kuat? Biasanya, justru klien lah yang takut dengan kami. Maka, ketika kami melakukan konfirmasi atau meminta keterangan dari klien, pasti klien akan memberikan informasi yang sebenarnya. Satu-satunya kelemahan adalah

50 147 ketika kita kesulitan meminta data. Ketika hal tersebut terjadi, kami akan memberikan pengecualian, apabila sampai batas waktu yang ditentukan klien tetap tidak memberikan data. Apakah yang Anda lakukan hanya sebatas memberikan opini saja, tanpa melakukan tindakan lebih lanjut? Ini akan kembali pada tujuan audit yang kami lakukan. Apabila tujuan audit adalah untuk internal, misalnya untuk bank yang akan memberikan kredit, maka apabila klien tidak kooperatif dengan kami, yang bisa kami lakukan hanyalah memberikan informasi yang apa adanya kepada bank. Hal-hal yang baik akan kami sampaikan, dan hal-hal yang kurang baik akan kami tindaklanjuti lebih dalam lagi. Apakah semua item dalam sampel penting untuk diuji? Sebenarnya penting, namun kembali lagi ketika kami turun ke lapangan, kami dihadapkan pada jangka waktu audit yang harus kami sesuaikan. Pada awalnya ketika melakukan perjanjian audit, kami telah menjelaskan apabila dalam jangka waktu yang disepakati kami tidak dapat menyelesaikannya, atau bukti-bukti belum terkumpul dengan lengkap, maka waktu akan diundur sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila klien tidak bersedia untuk mengundur waktu audit, maka laporan akan kami buat apa adanya.

51 148 Apakah ada prosedur audit yang menurut Anda masuk akal untuk tidak dilakukan? Masuk akal untuk tidak dilakukan sebenarnya tergantung pada masing-masing auditor. Kalau untuk saya, saya cenderung akan melakukan semua prosedur yang ada. Masing-masing akun tentu memiliki prosedur audit tertentu. Kami akan lakukan prosedurnya, namun dapat saja kami kurangi. Misalnya dalam 100% prosedur, ketika mencapai 80%, kami sudah bisa mengeluarkan judgement bahwa laporan keuangan tersebut sudah wajar. Ada berapa klien yang Anda tangani dalam satu periode audit? Dalam satu tahun kira-kira sekitar lima. Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk tiap klien? Untuk membagi waktunya, biasanya kami ada manajemennya. Kami memiliki tim masing-masing untuk tiap klien. Misalkan untuk klien A sudah mencapai 80% tingkat penyelesaiannya, maka tim untuk klien A dapat ditarik untuk mengerjakan klien B. Namun kami jarang mendapat beberapa klien yang harus dikerjakan pada waktu yang bersamaan. Seberapa besar tekanan waktu dan anggaran ketika bekerja? Kalau untuk waktu dan anggaran, kami tidak memiliki masalah. Waktu dan anggaran telah kami tetapkan sebelumnya, dan telah kami perkirakan dengan baik. Masalah kami biasanya adalah di klien, ketika data-data yang diberikan tidak lengkap, dan klien tidak segera melengkapi data.

52 149 Hambatan apa saja yang Anda hadapi, baik dari dalam maupun dari luar? Kalau dari dalam memang jarang. Kebanyakan hambatan memang hanya dari klien, data lama dan kami kesulitan mencari orang yang bersangkutan. Bagaimana cara Anda mengatasi hambatan tersebut? Biasanya kami akan langsung menghubungi pimpinan perusahaan, karena akan lebih mudah apabila melalui pimpinan. Misalnya saja pimpinan berkata untuk menghubungi staff accounting, namun ternyata staff tersebut sulit dihubungi, maka kami akan kembalikan ke pimpinan. Bukannya mengancam, namun lebih ke profesionalitas.

53 150 Responden 7 Nama : Steven Pradipta Nama KAP : KAP Leonard, Mulia & Richard Lama bekerja : 2 tahun Hasil wawancara : Seperti apa prosedur audit yang Anda lakukan selama ini? Dalam proses audit, kami dibagi ke beberapa tim. Dalam satu tim kemudian kami dibagi-bagi lagi untuk mengerjakan tugas-tugas audit tertentu, biasanya dibagi untuk tiap-tiap pos yang ada dalam laporan keuangan klien. Untuk selanjutnya akan ada arahan dari supervisor kami mengenai pos mana yang akan kami kerjakan. Selain itu, kami juga diberi arahan mengenai aturanaturan mengenai standar akuntansi yang berlaku, yang akan kami gunakan untuk mengaudit. Bagaimana cara Anda mengevaluasi prinsip akuntansi? Ketika mendapat arahan dari supervisor tadi, kami juga akan dijelaskan langsung mengenai prinsip akuntansi apa yang klien kami gunakan. Semisal klien menggunakan IFRS, maka supervisor kami akan menjelaskan dengan detail mengenai aturan-aturan yang ada dalam IFRS, yang kemudian akan menjadi dasar kami dalam meneliti pos-pos yang ada.

54 151 Bagaimana cara Anda me-review dokumen? Misalnya, saya ditugaskan dalam pos piutang untuk sebuah BPR. Maka kami akan mengumpulkan semua bukti yang berkaitan dengan piutang, kemudian akan kami cek kelengkapannya, dan memastikan telah ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain itu kami juga melihat jumlah rupiah dari piutang, kami memastikan jumlahnya sama antara BPR dan klien dari BPR tersebut, serta jumlahnya sesuai dengan perjanjian. Bagaimana cara Anda mengumpulkan bukti-bukti dalam proses audit? Bukti-bukti apa saja yang biasanya Anda cari? Kas dapat ditelusur dari cash opname, bukti fisik dapat ditelusur dari stock opname, serta bukti dari bank dapat kami peroleh dengan mengirimkan konfirmasi. Apa yang Anda lakukan ketika jumlah rupiah untuk sebuah akun terlihat meragukan? Contoh konkritnya adalah ketika kami menemukan suatu kejanggalan, yaitu terdapat selisih lebih atau selisih kurang dari sebuah akun. Apabila hal tersebut terjadi, kami akan langsung melakukan konfirmasi ke bagian pimpinan atau pihak yang berkaitan.

55 152 Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan penjelasan yang kuat dan valid dari klien? Agar penjelasannya kuat, maka ketika kami menemukan terdapat kejanggalan, kami akan melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang berkaitan, berapakah jumlah pasti dari akun tersebut yang ada pada catatan serta yang dapat terlihat dari bukti fisik. Maka, ketika selisih tersebut benar-benar ada dan memang merupakan suatu kesalahan, serta telah diakui oleh kedua belah pihak, maka pada akhirnya kami akan menarik kesimpulan, data mana yang dirasa benar. Selisih atau ketidaksesuaian tersebut akan kami sampaikan dan laporkan pada akhir audit, yaitu terdapat selisih pada akun apa, dan berapa besar selisihnya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit satu klien? Biasanya sekitar satu hingga satu setengah bulan. Pernahkah Anda mengerjakan lebih dari satu klien dalam jangka waktu yang sama atau berdekatan? Bagaimana cara Anda membagi waktu untuk masing-masing klien? Karena saya masih sebagai junior auditor dan saya bekerja dalam satu tim, maka pekerjaan untuk setiap tim akan dikoordinir dan ditangani oleh supervisor kami. Jadi misalnya supervisor memiliki sepuluh anak buah, maka supervisor kami sendiri yang akan mengaturnya untuk tiap klien.

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Jenis Kelamin : L / P. 3. Pendidikan >S1. 4. Jabatan. Junior. Senior. 5. Umur :. tahun

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Jenis Kelamin : L / P. 3. Pendidikan >S1. 4. Jabatan. Junior. Senior. 5. Umur :. tahun LAMPIRAN 70 71 DAFTAR PERTANYAAN PENGARUH LOCUS OF CONTROL EKSTERNAL, TINGKAT KINERJA AUDITOR, KEINGINAN UNTUK BERHENTI KERJA, HARGA DIRI, MORALITAS AUDITOR, TIME BUDGET TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 70 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur review dan Kontrol Kualitas, locus of control, Komitmen Profesi terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit Identitas

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. C2 No. 01 Bintaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan. BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melaksanakan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada Kantor Akuntan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

Berapa lama Anda bekerja sebagai auditor?...tahun...bulan

Berapa lama Anda bekerja sebagai auditor?...tahun...bulan 59 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu dengan memberi tanda ( ) pada jawaban yang telah

Lebih terperinci

1 10. Contingent fee yang anda terima selama anda bertugas A. Tidak pernah B. Jarang C. Sering

1 10. Contingent fee yang anda terima selama anda bertugas A. Tidak pernah B. Jarang C. Sering No. Pertanyaan 1. Sebagai seorang yang berpraktek sebagai akuntan publik saya memiliki jenjang pendidikan : A. D3 B. S1 C. S2 D. S3 2. Dalam setahun saya mengikuti pelatihan, seminar, Workshop untuk menunjang

Lebih terperinci

Pertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang

Pertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang KUESIONER Mohon Bapak / Ibu / Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini dengan tanda ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak / Ibu / Saudara. 1 ini berhubungan dengan prosedur audit.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN DATA RESPONDEN Nama Responden : Nama KAP : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Jenjang Pendidikan : Lama Bekerja sebagai Auditor : Jumlah Penugasan Audit yang Pernah Ditangani : PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Kegiatan Magang

BAB IV Hasil Kegiatan Magang BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan Semarang Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di Jakarta pada tanggal 7 februari 1978.Drs. Bayudi

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Jenis Kelamin : L / P 3. Pendidikan D3 S1 S2 Lainnya. 4. Lama bekerja. tahun LOCUS OF CONTROL EKSTERNAL Locus of control eksternal adalah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita Status :

KUESIONER PENELITIAN. Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita Status : KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden: Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita Status : Petunjuk Pengisian: Mohon Bapak/Ibu/Saudara memberikan pendapat atas pernyataan berikut ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Dalam proses pelaksanaan magang yang dilaksanakan oleh penulis kurang lebih dua bulan yaitu dari tanggal 15 Februari 2016 s/d tanggal 15 April

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu 67 KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden: 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Pendidikan D3 S1 S2 S3 5. Jabatan Partner Manajer Supervisor Junior Senior 6. Umur :. tahun 7. Lama bekerja.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Nama : Jenis kelamin Pendidikan : a. S1 b. S2 Disiplin Ilmu : a. Akuntansi b. Non Akuntansi Usia :

KUESIONER PENELITIAN. Nama : Jenis kelamin Pendidikan : a. S1 b. S2 Disiplin Ilmu : a. Akuntansi b. Non Akuntansi Usia : 58 KUESIONER PENELITIAN Nama : Jenis kelamin : L/P Pendidikan : a. S1 b. S2 Disiplin Ilmu : a. Akuntansi b. Non Akuntansi Usia : DAFTAR PERTANYAAN Orientasi Etis (Sumber: Multidimensional Ethics Scale/MES,

Lebih terperinci

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENGUJIAN HIPOTESIS

LAMPIRAN PENGUJIAN HIPOTESIS LAMPIRAN PENGUJIAN HIPOTESIS KUESIONER PENELITIAN Dalam rangka penelitian tentang FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT JUDGMENT : DILIHAT DARI ASPEK KARAKTERISTIK DIRI DAN LINGKUNGAN, kami memohon bantuan

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN. Anda diminta untuk menilai situasi yang terjadi dari masingmasing ilustrasi kasus dan

IDENTITAS RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN. Anda diminta untuk menilai situasi yang terjadi dari masingmasing ilustrasi kasus dan Bp/Ibu/Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada bagian yang telah disediakan : IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Responden : 2. Nama Kantor Akuntan

Lebih terperinci

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01) 1). Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Kepada Yth. Bp/Ibu/Sdr Akuntan Di tempat

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Kepada Yth. Bp/Ibu/Sdr Akuntan Di tempat LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kepada Yth. Bp/Ibu/Sdr Akuntan Di tempat Dengan hormat, Saya Ika Kristianti adalah mahasiswa S2 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen

Lebih terperinci

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca Subsequent Event Subsequent Events adalah : Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN 64 LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN 65 KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan pilihan. Pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil pembicaraan dengan top manajemen KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan sebagaimana

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Nama KAP yang Bersedia Menjadi Responden

Lampiran 1. Daftar Nama KAP yang Bersedia Menjadi Responden Lampiran 1 Daftar Nama KAP yang Bersedia Menjadi Responden No. Nama KAP yang Bersedia Menjadi Responden 1 Kap Agus Iwan Sutanto Kusuma 2 Kap Drs. Arief H. P. 3 Kap Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto

Lebih terperinci

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian.

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian. Semarang, Juni 2005 Kepada Yth. Bapak / Ibu / Saudara Responden Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang sedang mengadakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 - KUESIONER PENELITIAN. 4. Pendidikan : SMA D3 S1 S2 S3. Rekan/Owner Manajer Supervisor Senior Junior

LAMPIRAN 1 - KUESIONER PENELITIAN. 4. Pendidikan : SMA D3 S1 S2 S3. Rekan/Owner Manajer Supervisor Senior Junior 91 LAMPIRAN 1 - KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. JenisKelamin : L / P 4. Pendidikan : SMA D3 S1 S2 S3 5. Jabatan : Rekan/Owner Manajer Supervisor Senior Junior 6. Umur

Lebih terperinci

Yth. Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali di Denpasar. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Yth. Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali di Denpasar. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: 70 Lampiran 1 Denpasar, 12 Pebruari 2015 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Yth. Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali di Denpasar Dengan hormat, Saya yang bertanda

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER

A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan public pada akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang terdiri

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran Lampiran - Lampiran KUESIONER PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN (Diadopsi dari Milani, 1975 dalam Megasari, 2005 ) Bapak/Ibu dimohon menjawab enam pertanyaan dibawah ini, dengan cara memberi tanda ( X )

Lebih terperinci

Arens, dkk "Auditing and Assurance Services an Integrated Approach". England: Pearson Education International

Arens, dkk Auditing and Assurance Services an Integrated Approach. England: Pearson Education International Arens, dkk. 2012. "Auditing and Assurance Services an Integrated Approach". England: Pearson Education International KUESIONER Yth: Bapak/Ibu Responden Bersama ini saya mohon ketersediaan Bapak/Ibu untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu

Berilah tanda silang (X) pada kolom yang sesuai menurut Anda. SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju R : Ragu-Ragu 60 KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden: 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Pendidikan 5. Jabatan D3 S1 S2 S3 Manajer Supervisor Junior Senior 6. Umur :. tahun 7. Lama bekerja. tahun.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden: Nama KAP : Nama : Jenis Kelamin : L / P (*) Usia : Lama Bekerja :.. tahun. bulan (*) Pilih salah satu Kuesioner Locus of Control Rotter (1996) dalam (Yuhertiana,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

KUESIONER Laporan Keuangan PT AREN 31 Desember 2004 : Transaksi (untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2)

KUESIONER Laporan Keuangan PT AREN 31 Desember 2004 : Transaksi (untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2) LAMPIRAN 73 KUESIONER A. Identitas Responden Nama : Alamat : Jenis Kelamin : L / P Usia : Lama Kerja : th bln Jabatan : auditor (yunior, senior, partner)* * coret jawaban yang tidak perlu B. Kriteria Penilaian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP

KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP 85 KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENGEFEKTIFKAN KEANDALAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PENAGIHAN PIUTANG DAFTAR PERTANYAAN TERTUTUP Dimohon jika tidak keberatan untuk mengisi data diri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager 137 Lampiran 1 Kantor Pusat Branch Manager Secretaris Internal Auditor W & D Supervisor Branch Sales Manager Branch Office Manager Section Head Pharma Section Head CG Sales Super visor Sales Super visor

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan Surat permohonan magang yang ditunjukan kepada Kantor

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

STRUKTUR ORGANISASI PT. X LAMPIRAN 120 Lampiran A 121 STRUKTUR ORGANISASI PT X Direktur Sekretaris Auditor Internal Sales Supervisor Logistik Supervisor Acconting & Finance Supervisor Staff Penjualan (Salesman) Staff Logistik Kasir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Reviu Laporan Keuangan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang kementerian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Semarang, Mei 2010 Perihal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara Responden. Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN Nama :.. Lama bekerja sebagai auditor :, Sejak bulan tahun Berapa kali melakukan tugas pengauditan : Jumlah pelatihan yang telah diikuti..kali (Pelatihan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam melakukan evaluasi perencanaan audit pada KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, langkah awal yang penulis lakukan adalah dengan membuat permohonan izin kepada pihak KAP

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-16 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TUGAS 11 DosenPembimbing : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM : 115029 Kelas : A-2011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA JalanP.H.Hasan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Review Menurut Mulyadi ( 2002 : 6 ) Review adalah permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap informasi keuangan suatu entitas. Mulyadi menjelaskan bahwa review

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan dalam suatu organisasi. Keberhasilan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 66 67 KUESIONER PENELITIAN Identitas Responden: Nama KAP : Nama : (boleh diisi/tidak) Jenis Kelamin : Pria / Wanita Usia : Lama bekerja :... th...bulan Pertanyaan Kuesioner: Untuk pernyataan berikut,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?

Lebih terperinci

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis. SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam laporan keuangan sekarang ini akun penjualan berhubungan erat dengan laba operasional perusahaan. Seperti yang kita ketahui bersama ada lima macam laporan keuangan,

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL : KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN OLEH: EKO ARIE WICAKSONO 5366 STAR PRO BPKP BATCH UNIVERSITAS LAMPUNG 6 ASET Keterangan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER 96 DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian Amerupakan pertanyaan umum dan bagian B merupaan pertanyaan khusus. Bapak / Ibu dimohon untuk memberi tanda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan tidak terlepas dari perekonomian suatu negara. Perusahaan baru akan tumbuh secara cepat jika memiliki perekonomian yang baik dan sehat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Menurut Sugiyono (2008:115), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

Konfirmasi Eksternal (ISA 505) Konfirmasi Eksternal (ISA 505) Standar Perikatan Audit ( SPA ) ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memperoleh bukti audit. Tujuan auditor adalah untuk mendesain

Lebih terperinci

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan dunia usaha telah semakin berkembang. Semua bidang usaha berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik sehingga diperlukan pula usaha dari setiap bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian utang usaha Menurut Munawir, (2007:18) utang dagang adalah utang yang timbul karena adanya pembelian dagangan secara kredit. Jadi dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

PENGANTAR KUESIONER. Hormat saya. Paulus Aji Mulyoadmojo

PENGANTAR KUESIONER. Hormat saya. Paulus Aji Mulyoadmojo 82 PENGANTAR KUESIONER Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara Responden. Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unika Soegijapranata Semarang, yang sedang mengadakan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PRESIDENT DIRECTOR INTERNAL AUDITOR FINANCE & ACCOUNTING DIRECTOR GENERAL MANAGER WAREHOUSE MANAGER ADMINISTRATION MARKETING

STRUKTUR ORGANISASI PRESIDENT DIRECTOR INTERNAL AUDITOR FINANCE & ACCOUNTING DIRECTOR GENERAL MANAGER WAREHOUSE MANAGER ADMINISTRATION MARKETING Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PRESIDENT DIRECTOR INTERNAL AUDITOR GENERAL MANAGER FINANCE & ACCOUNTING DIRECTOR WAREHOUSE MANAGER SALES MANAGER ADMINISTRATION MARKETING ADMINISTRATION ACCOUNTING STAFF

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengiriman data online disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh

BAB V PENUTUP. pengiriman data online disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Adanya blokir atau penolakan oleh sistem satelit Kepabeanan terhadap pengiriman data online disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh pada tertundanya pengiriman barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis. BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai dasar pemilihan topik, masalah yang diangkat, tujuan melakukan penulisan, serta kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 1.1.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 122 KUESIONER PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (Fraud) (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Kantor Akuntan Publik di Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Gambar 4.43 Struktur Menu Program Keseluruhan

Gambar 4.43 Struktur Menu Program Keseluruhan 202 4.3 Perancangan Struktur Menu Struktur menu program dibagi menjadi dua bagian, yaitu menu auditor dan menu manager. Berikut struktur menu dari menu utama: Manager Masuk Auditor Menu Utama Pimpinan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENUGASAN

PELAKSANAAN PENUGASAN PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan tentang bagaimana proses penyebab perilaku seseorang atau tujuan seseorang dalam berperilaku. Teori ini diarahkan

Lebih terperinci

( Studi pada Akuntan Publik di Semarang )

( Studi pada Akuntan Publik di Semarang ) KUESIONER PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR ( Studi pada Akuntan Publik di Semarang ) A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis Kelamin : a.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan pilihan. Pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan berilah

Lebih terperinci

KUESIONER Profil Responden KOMPETENSI Dimensi Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS

KUESIONER Profil Responden  KOMPETENSI Dimensi Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS KUESIONER Profil Responden 1. Nama : 2. Umur : tahun 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Masa Kerja : tahun 5. Golongan : 6. Pendidikan terakhir : 7. Pendidikan dan pelatihan tentang audit yang pernah diikuti:

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL, EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA, TURNOVER INTENTIONS, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP PENYIMPANGAN PERILAKU AUDITOR Isilah

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan L1 ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENJUALAN 1. Apakah perusahaan memiliki pedoman penjualan secara tertulis? 2. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga (price list)?

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 54 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN PENDAHULUAN, LINGKUP AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP PERTIMBANGAN OPINI AUDITOR IDENTITAS RESPONDEN: 1. Nama :... 2. Jenis Kelamin : L / P 3. Pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gender. Frequency Percent Valid Percent. Valid pria wanita

LAMPIRAN. Gender. Frequency Percent Valid Percent. Valid pria wanita 56 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DESKRIPSI RESPONDEN (Tabel 4.2) Gender Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid pria 19 43.2 43.2 43.2 wanita 25 56.8 56.8 100.0 Total 44 100.0 100.0 Usia Frequency

Lebih terperinci

3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja

3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Pada Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu Penulis mengajukan Surat permohonan magang yang ditunjukan kepada Kantor

Lebih terperinci

No Keterangan STS TS N S SS

No Keterangan STS TS N S SS IDENTITAS RESPONDEN Pernyataan Umum Berilah tanda silang ( X )pada jawaban yang anda anggap tepat, khusus pertanyaan no.1 boleh tidak anda jawab jika anda keberatan. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : ( ) Pria

Lebih terperinci