RHEOLOGI Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan Twitter: Dhadhang_WK
|
|
- Devi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RHEOLOGI Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan Twitter: Dhadhang_WK 1
2 RHEOLOGI Pendahuluan System aliran newton dan non-newton: plastis, pseudoplastis, dilatan Hubungan temperature dan viskositas Fenomena tiksotropi Metode penentuan sifat-sifat rehologis pada cairan dan semisolid Jenis viskometer 2
3 RHEOLOGI Dasar-Dasar Rheologi Dasar-dasar: Tipe Aliran (Sifat Alir) Zat Cair Hubungan Sifat Alir Dengan Kefarmasian Rheo (Aliran) Mengalir Logos (Ilmu) (Ilmu Pengetahuan) 3
4 Istilah reologi diusulkan oleh Bingham & Crawford untuk menggambarkan aliran-aliran cairan dan deformasi padatan Viskositas: suatu pernyataan tentang tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanan tersebut Scott-Blair menyarankan penerapan reologi dalam formulasi dan analisis produk farmasi seperti Emulsi, Pasta, Suppo, penyalutan tablet, dll. Rheologi terlibat dalam pencampuran dan aliran-aliran bahan, pengemasan bahan-bahan ke dalam wadah, dan pemindahan sebelum penggunaannya. 4
5 Tipe aliran Zat dengan sistem Newton Zat dengan sistem Non Newton SISTEM NEWTON Tunduk pada hukum Newton I Kenaikan gaya gesek menyebabkan kenaikan kecepatan gesek yang proporsional 5
6 Bidang dasar tetap bidang atas bergerak Dengan kecepatan tetap Bidang di bawahnya mengikuti Bergerak dengan kecepatan yang berbanding lurus dengan 6 jaraknya dari lapisan dasar yang diam
7 F /A = Gaya per satuan luas / shearing stress tekanan geser dv/dr = Perbedaan kecepatan antara 2 bidang dengan jarak r/gradien kecepatan/kecepatan geser/rate of shear nη F' A α dv dr F' A = Tetapan proporsionalitas = Koefisien viskositas = Viskositas = nη dv dr 7
8 nη G Makin Tinggi F' G nη F' dv = F = G = A dr Rheogram = Kurva yang menggambarkan sifat alir F A Satuan = dyne.det.cm -2 nη ' Poise (cgs : g/cm.det) Centi poise = cps = 0,01 poise = Viskositas dinamis (poise) 0 F nη P = Viskositas kinematis (Stoke/centi stoke) 8
9 V. Absolut Viskositas V. Relatif Viskositas Absolut : Zat Cair Sederhana nη : Zat Cair Murni Viskositas Relatif : Sistem dispersi Heterogen : nη nη 2 1 Viskositas Dinamis : nη Satuan Poise 9
10 Viskositas Kinematis : Stoke nη ρ Satuan : Stoke /Centi Kerapatan nη = F'.dr Adv = dyne x cm 2 cm xcm/ det = dyne.det 2 cm gram x = gram = cm.det cm/ det cm 2 2 x det 10
11 Viskositas kinematis adalah viskositas absolut dibagi dengan densitas cairan tersebut pada temperatur tertentu. Satuan viskositas kinematis adalah stokes (s) dan centistoke (cs) Skala sembarang (misalnya Saybolt, Redwood, Engler, dll) untuk pengukuran viskositas digunakan dalam berbagai industri; skala-skala ini kadang-kadang diubah dengan menggunakan tabel atau rumus tertentu menjadi viskositas absolut dan sebaliknya 11
12 Contoh Pengukuran Viskositas a. Suatu viskometer Oswald, digunakan untuk mengukur aseton, dan diperoleh hasil bahwa aseton tersebut mempunyai viskositas 0,313 cp pada 25 C. Densitasnya pada 25 C adalah 0,788 g/cm 3. Berapakah viskositas kinematis aseton pada 25 C b. Air biasa digunakan sebagai standar viskositas cairan. Viskositas air pada 25 C adalah 0, 8904 cp. Berapakah viskositas relatif aseton terhadap air (viskositas relatif, rel) pada 25 C? η 12
13 Penyelesaian a. Viskositas kinematis = 0,313 cp / 0,788 g/cm 3 = 0,397poise/(g/cm 3 )atau0,397cs. b. η rel(aseton) = 0,313 cp/0,8904 cp = 0,352(tanpa satuan) 13
14 SISTEM NON NEWTON Zat yang tidak mengikuti persamaan alir Newton Sistem dispersi heterogen cair dan padat (larutan koloidal, emulsi, suspensi, salep, dll) Fluiditas = Harga resiprok/kebalikan dari viskositas θ= 1 nη 14
15 NON NEWTON Zat yang tidak mengikuti persamaan alir Newton Time Independent Time Dependent - Plastik - Tiksotropi - Pseudoplastik - Anti Tiksotropi/ - Dilatan Tiksotropi Negatif -Reopeksi - Anti Reopeksi/ Reopeksi Negatif 15
16 - Larutan kolloidal -Emulsi - Suspensi cair -Salep -Krim - Masa Suppositoria - Campuran heterogen Non Newton : 16
17 Tipe Aliran Pseudoplastik - Banyak produk farmasi menunjukkan aliran ini, a.l dispersi cair dari gom alam dan sintetis(misal tragakan, Na-alginat, metilselulosa, dan CMC-Na) - Tidak ada bagian kurva yang linier, viskositas suatu bahan pseudoplastis tidak dapat dinyatakan dengan suatu nilai tunggal - Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya laju geser - Sebagian dari pelarut yang berikatan dengan molekul kemungkinan dilepaskan, menyebabkan penurunan efektif konsentrasi& ukuran molekul yang terdispersi 17 penurunan viskositas nyata.
18 Maka : nη F n =.G n = Derajat tipe alir non Newton Log G = a Log F Log nη G Persamaan garis lurus, pseudoplastik disebut SHEAR THINNING SYSTEM N = 1 Larutan NEWTON 18 0 F
19 TIPE ALIRAN PLASTIK -F < Yield Value Zat cair tidak mengalir Zat elastik (zat padat) -F = Yield Value Zat mulai mengalir G 0 Yield Value F - F > Yield Value Pemberian F berikutnya akan menghasilkan G yang proporsional seperti Newton garis lurus - Yield Value terjadi karena terjadi penggabungan partikel dengan gaya van der waals 19
20 Badan BINGHAM Angka arah disebut mobilitas (= fluiditas ) pada Newton Harga resiproknya adalah viskositas plastik Viskositas plastik U = ( F f ) G f = Yield value F = Tek. Geser G = Kecepatan geser 20
21 Yield Value MENGALIR Yield Value Merupakan indikasi Flokulasi Makin banyak suspensi terflokulasi Makin tinggi yield value nya Yield Value terlampaui setiap kenaikan shearing stress(f-f) kenaikan G berbanding lurus grafiknya lurus seperti pada Newton 21
22 -Kurva lewat nol TIPE ALIRAN DILATAN -Partikeldispersterdeflokuldengankadartinggi( 50%) -Pada F = 0, partikel rapat, volume interpartikel (Void) minimum - Pada F tertentu partikel lepas partikel yang jumlahnya banyak bergerak mengisi ruang kosong G masih rendah suspensi dapat dituangkan dari botol mencair 22
23 -Penambahan F memperbesar void G bertambah cepat hingga suatu titik tertentu kemampuan mengisi void maksimum tahanan untuk mengalir besar jika F diperbesar lagi G tidak bertambah memadat (seperti pasta, kaku) -Nama lain : Shear Thicking System - Pers = Pers pseudoplastik ( N < 1). (N = 1) NEWTON Konsist.tinggi Bertambah kecep. geser Partikel rapat Vol void min Konstensi rendah Partikel terbuka Vol. Void bertambah 23
24 NON NEWTON TIME DEPENDENT TIKSOTROPI = suatu pemulihan isoterm dan relatif lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena pemberian geser (shearing) -Pada pemberian F zat mulai mengalir menjadi sol - Tiksotropi untuk tipe alir yang menipiskan geseran (pseudoplastik dan plastik) - Tiksotropi merupakan sifat yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetik cair idealnya harus mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah, tapi dapat dituang 24 dengan mudah.
25 G G 0 F 0 F - Ada hubungan antara derajat tiksotropi dan kecepatan sedimentasi berbanding terbalik penting untuk pembuatan sediaan 25
26 ANTI TIKSOTROPI Kurva turun lewat kanan kurva naik Magma magnesia MENGUKUR TIKSOTROPI Dengan luas daerah histeresis 1. Menentukan struktural breakdownterhadap waktu pada kecepatan geser tetap Koefisien tiksotropi B U 1 2 = t 26 2 In t U 1
27 G F 2.Menentukan struktural breakdown pada kecepatan geser yang bertambah (pemecahan struktur karena G) ( U 2 U 1) Koefisien tiksotropi M = 2 G ln ( V ) V F U 1 dan U 2 = Viskositas plastik dua 27 kurva yang menurun
28 Tiksotropi Dalam Formulasi Konsistensi tinggi Digojog dituang encer/cair Mudah mengalir Sifat yang diinginkan Kembali semula Tidak segera mengendap Homogen Homogen, partikel tetap tersuspensi 28
29 Dibutuhkan dalam : -Emulsi -Lotion -Cream -Salep -Suspensi parenteral (sebagai depot) Injeksi procain penisilin G dalam air 29
30 Derajat tiksotropi Kecepatan pengendapan Stabilitas suspensi Makin besar derajat tiksotropi makin kecil kecepatan pengendapan Salep/cream : Salep bacitracin usp dalam wadah tiksotropi Digunakan pada kulit tiksotropi hilang (karena tikso, konsistensi, yield value berkurang jika T dinaikkan : 20-35C) 30
31 Tiksotropi kembung Mis : Bentonit dalam air % Kristal bentotit membentuk struktur Rumah kartu Tiga dimensi struktur putaran Histeresis yang menggelembung 31
32 Tiksotropi taji Benzil penisilin, procain penisilin Y = Spur value= titik tajam dari pemecahan struktur pada suatu shear rate yang rendah Untuk sediaan depot intramuskuler yang tahan lama Biasanya sangat tiksotropi 32
33 Reopeksi zat padat ( 50 %) Peningkatan kecepatan pemadatan sol (dilatan) Sol menjadi gel lebih cepat diaduk perlahan-lahan G Anti reopeksi = negatif reopeksi G 0 F 33 0 F
34 Viskositas dipengaruhi T : Persamaan ARRHENIUS = nη = A. e Ev RT A = Tetapan tergantung BM dan volume Molar zat Cair Ev = Energi aktivasi yang digunakan untuk permulaan mengalir molekul-molekul T naik nη zat cair naik θ berkurang 34
35 Viskosimeter : alat untuk menentukan viskositas PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN/ZAT CAIR Penentu viskositas : - Tergantung tipe alir - Untuk Newton one point instrument - Untuk non Newton multi point instrument 35
36 Berdasarkan prinsipnya : - Viskositas kapiler - Viskositas bola jatuh -Viskositas cup and bob - Viskositas cone and plate 36
37 4000 nηnewton = 200 nηpsudo = 8,5 poise = 20 poise G Uc = = 10 poise UD = = 5 poise F 0 37
38 Viskosimeter Ostwald Viskositas cairan Newton dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh cairan tersebut untuk lewat di antara dua tanda ketika cairan mengalir akibat gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal viskosimeter Ostwald 38
39 VISKOMETER KAPILER DAN BOLA JATUH TIDAK BISA DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS LARUTAN NON NEWTON 1. Viskosimeter kapiler = viskosimeter ostwald Besarnya hukum Poiseuille = nη nη nη = = = π. r 4 t P 8.l.v 4 π. r.p1t1 8.l.v 4 π. r.p2t2 8.l.v nη nη 2 1 = 4 π.r.p.t 1 8.l.v 1 X 2 8.l.v 4 π.r.p.t 39 2
40 η 1 = P 1. t 1 η 2 P 2. t 2 VISKOSITAS RELATIF Dibandingkan dengan η 1 zat yang sudah diket. (air) η 2 Alat dan perlakuan sama : nη zat = ρ zat.t zat ρ = kerapatan nη air ρ air. t air t = waktu alir 40
41 2. Viskometer bola jatuh : viskometer hoeppler Dasarnya : Gerakan bola jatuh ditentukan oleh viskositas zat temperatur konstant Hasil dihitung dengan rumus : nη ( = t d t d t )B tb tzat t = waktu internal (detik) Untuk bola macam-macam B = 0, poise 41
42 B = Tetapan Bola d = Bobot jenis pada suhu t t > 30 detik 3. Viskometer cup dan bob : viskometer standar F ' = n dv A F nη dr Ω = Q= 1T 4πh 1 R 2 b 1 R 2 c 42
43 Q = Kecepatan sudut (radient det-1) T = Putaran (dyne.com) H = Tinggi bob tercelup dalam zat cair R b = Jari-jari bob R c = Jari-jari cup Dengan memasukkan faktor-faktor yang berpengaruh stormermenent nη nη = Kv W V Kv = tetap alat W = beban (g) V = kecepatanputar (rpm) 43
44 Untuk tipe plastik u= Kv W W V Penggunaan viskositas ini terganggu karena timbulnya aliran sumbat karena adanya perbedaan shear stress 4. Viskometer cone and plate = viskometer ferranti - shirley f Viskometer brookfield Zat Newton dihitung dengan : nη c : tetapan alat = C T v T : putaran V : kecepatan putar/menit 44
45 Zat tipe plastik dihitung dengan : Dengan ambang : f = C f x T f U = c T T V T f = Putaran pada sumbu tekanan geser (ekstrapolasi bagian linier kurva) C f = Tetapan alat f f Lebih menguntungkan daripada viskometer cup and bob karena aliran sumbat dapat dihindarkan (rate of shear konstant pada seluruh sampel yang di shear) Hemat waktu, sampel (0,1 0,2 ml) Temperatur stabil (pengukuran) 45
46 Dalam viskometer cup and bob : sampel di shear diantara cup dan bob : bob (rotor) Cup (mangkuk) Di dalam Di luar Zat Gejala aliran sumbat penting pada : -Pasta - Suspensi pekat Keluar dari tube 46
47 Jika tube (lubang) tersumbat karena kering kita pencet(shear disekitar tube) konsisten turun pasta keluar Stormer tidak baik untuk sistem plastik karena adanya Aliran sumbat diatasi dengan viskometer cone and plate Viskometer cone and plate : Sampel diletakkan pada plate di shear cone dikemudikan oleh motor dengan kecepatan yang dapat berubah 47
48 Shering stress yang dihasilkan oleh puntiran karena perubahan rate of shear dicatat / dibaca pada petunjuk Reogram:plotrpm(rate of shear)vsskalayangdibaca (shearing stress) Viskometer cup and bob: Tergantung cup/bob yang berputar - Viskometer copuette = cup berputar - Viskometer mac Michael = cup berputar (mis) - Viskometer searle = bob berputar - Viskometer rotovisco = bob berputar (mis) 48
49 Bahan yang viskoelastik VISKOELASTISITAS - Produk yang semisolid -Makanan -Kosmetik Shear kontinu menggunakan viskometer putar Pada shear kontinu Bahan mengalami deformasi pada pengukuran Bahan viskoelastik diukur dengan viskositas yang tidak merusak struktur 49
50 Bahan farmasi (viskoelastik) : - Kream - Zat pengemulsi - Lotio - Zat pensuspensi -Salep -Darah - Suppositoria - Air liur - Suspensi - Cairan servik - Dispersi kolloid 50
51 Viskoelastik Cairan Padatan Cairan = dengan aliran cairan Newton Padatan aliran ttp elastis (pegas) 51
52 PENERAPAN RHEOLOGI DALAM BIDANG FARMASI 1. Cairan Pencampuran Pengurangan ukuran partikel dari sistem dispersi dengan shear Pelewatan melalui mulut, penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatan melalui jarum suntik Perpindahan cairan Stabilitas fisik sistem dispersi 52
53 2. Semi solid Penyebaran dan pelekatan pada kulit Pemindahan dari wadah/tube Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan-cairan Pelepasan obat dari basisnya 53
54 3. Padatan Aliran serbuk dari corong ke lubang cetakan tablet/kapsul Pengemasan serbuk/granul 4.Pemprosesan Kapasitas produksi alat Efisiensi pemrosesan 54
DEFINISI. Kata Rheologi berasal dari bahasa YUNANI. menggambarkan aliran zat cair atau perubahan bentuk (deformasi) zat di bawah tekanan
RHEOLOGI DEFINISI Kata Rheologi berasal dari bahasa YUNANI Rheo Logos : Mengalir : Ilmu menggambarkan aliran zat cair atau perubahan bentuk (deformasi) zat di bawah tekanan (Bingham & Crawford) Rheology:
Lebih terperinciLAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER BROOKFIELD
LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER BROOKFIELD Di susun oleh: Nama : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.0064 Dosen Pembimbing : Rini Handayani,
Lebih terperinciRHEOLOGI. Di tulis untuk memenuhi pra-syarat MATA KULIAH KIMIA FISIKA. Disusun oleh : Agus Khaerun Umar ( ) Annong Dhika Pradana ( )
RHEOLOGI Di tulis untuk memenuhi pra-syarat MATA KULIAH KIMIA FISIKA Disusun oleh : Agus Khaerun Umar (15040004) Annong Dhika Pradana (15040010) Dewi Retno Indrawati (15040015) Elvan Nugraha (15040021)
Lebih terperinciPENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR
PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR A. Judul Percobaan : PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR B. Prinsip Percobaan Mengalirkan cairan pipa ke dalam pipa kapiler dari Viskometer Oswald dengan mencatat waktunya. C. Tujuan
Lebih terperinciVISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN
VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN I. TUJUAN 1. Menentukan viskositas cairan dengan metoda Ostwald 2. Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas cairan II. DASAR TEORI Viskositas diartikan sebagai
Lebih terperinciRheologi. Rini Yulianingsih
Rheologi Rini Yulianingsih Sifat-sifat rheologi didefinisikan sebagai sifat mekanik yang menghasilkan deformasi dan aliran bahan yang disebabkan karena adanya stress Klasifikasi Rheologi 1 ALIRAN BAHAN
Lebih terperinciMIKROMERITIK. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed Twitter: Dhadhang_WK Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan 6/19/2013
1 MIKROMERITIK Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed Twitter: Dhadhang_WK Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan 2 Mikromeritik dan Dispersi Kasar Partikel Bentuk partikel Ukuran partikel
Lebih terperinciMAKALAH FARMASI FISIKA SIFAT ALIR CAIRAN
MAKALAH FARMASI FISIKA SIFAT ALIR CAIRAN Disusun oleh : Nama : Lisania Ines ( 118114001 ) Surya Adhi Nugraha ( 118114003 ) Rose Verginie Erita ( 118114004 ) Angky Glori ( 118114005 ) Bonaventura Sukintoko
Lebih terperinciJENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015
JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015 Oleh: Kelompok 2 1. Marina Fitriani 2. Titis Ayu P. 3. Desi Punamasari
Lebih terperinciKELOMPOK 4 : SEDIAAN GEL
KELOMPOK 4 : SEDIAAN GEL Nevirka Miararani ( M0614039 ) Nia Novita Sari( M0614040 ) Nugraha Mas ud ( M0614041 ) Nur Diniyah ( M0614042 ) Pratiwi Noor ( M0614043 ) Raissa Kurnia ( M0614044 ) Raka Sukmabayu
Lebih terperinciPENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law
PENGUKURAN VISKOSITAS RINI YULIANINGSIH Review Viskositas Newtonian Non Newtonian Power Law yz = 0 + k( yz ) n Model Herschel-Bulkley ( yz ) 0.5 = ( 0 ) 0.5 + k( yz ) 0.5 Model Casson Persamaan power law
Lebih terperinciPERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS
PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir
Lebih terperinciPENGUKURAN KEKENTALAN ZAT (VISKOSITAS) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Karakterisasi Fisika Material
PENGUKURAN KEKENTALAN ZAT (VISKOSITAS) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Karakterisasi Fisika Material Disusun Oleh: Beri Bernando PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciFORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
Minggu, 06 Oktober 2013 FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh mata kuliah Formulasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK MODUL PRAKTIKUM NAMA PEMBIMBING NAMA MAHASISWA : MASSA JENIS DAN VISKOSITAS : RISPIANDI,ST.MT : SIFA FUZI ALLAWIYAH TANGGAL PRAKTEK : 25 September 2013 TANGGAL PENYERAHAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Evaluasi Krim Hasil evaluasi krim diperoleh sifat krim yang lembut, mudah menyebar, membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat dioleskan pada
Lebih terperinciPada kehidupan sehari-hari kita kerap kali menjumpai zat-zat cair yang selalu ada di
A. Pendahuluan Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari kita kerap kali menjumpai zat-zat cair yang selalu ada di sekeliling kita, dan pada setiap orang menyadari bahwa ada beberapa cara yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng
ALIRAN FLUIDA Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Apa yang kalian lihat?? Definisi Fluida Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat
Lebih terperinciV. PENGUKURAN VISKOSITAS
V. PENGUKURAN VISKOSITAS PENGANTAR Viskositas merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap tekanan maupun tegangan. Semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan sediaan losio minyak buah merah a. Perhitungan HLB butuh minyak buah merah HLB butuh minyak buah merah yang digunakan adalah 17,34. Cara perhitungan HLB
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN Oleh : Nama : I Gede Dika Virga Saputra NIM : 0805034 Kelompok : IV.B JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPEMBAHASAN. I. Definisi
PEMBAHASAN I. Definisi Gel menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995), merupakan sistem semi padat, terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
Lebih terperinciVISKOSITAS SEBAGAI FUNGSI SUHU
VISKOSITAS SEBAGAI FUNGSI SUHU BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada
Lebih terperinciMODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.
MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum
Lebih terperinciRheologi. Stress DEFORMASI BAHAN 9/26/2012. Klasifikasi Rheologi
Rheologi Sifat-sifat rheologi didefinisikan sebagai sifat mekanik yang menghasilkan deformasi dan aliran bahan yang disebabkan karena adanya stress/gaya Klasifikasi Rheologi Stress DEFORMASI BAHAN 1 Stress
Lebih terperinciDosen : Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc
2/9/208 FLUIDS FOOD Lecture Note Dosen : Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc Dept of Food Science & Technology Faculty of Agricultural Engineering & Technology Bogor Agricultural University BOGO 208 TUJUAN
Lebih terperinciPRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD
PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD OLEH : NAMA : RAMLAH NIM : F1F1 12 071 KELAS : B KELOMPOK : IV ASISTEN : DIAN ARIASTIKA JURUSAN FARMASI
Lebih terperinciFORMULASI SEDIAAN SEMISOLIDA
FORMULASI SEDIAAN SEMISOLIDA @Dhadhang_WK Laboratorium Farmasetika Unsoed 1 Pendahuluan Sediaan farmasi semisolid merupakan produk topikal yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa
Lebih terperinciIV. RHEOLOGI. Setelah mempelajari materi dalam modul ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang dasardasar reology
IV. RHEOLOGI PENGANTAR Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan
Lebih terperinciGEL & AEROSOL Perbedaan gel dan jeli Formulasi dan evaluasi Jenis aerosol kosmetik Formulasi Aerosol Contoh-contoh formula
10/25/2012 1 GEL & AEROSOL Perbedaan gel dan jeli Formulasi dan evaluasi Jenis aerosol kosmetik Formulasi Aerosol Contoh-contoh formula @Dh hadhang_wk Laboratorium Farmasetika Unso oed GEL Semi padat yang
Lebih terperinciMEKANIKA FLUIDA CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN KESEHATAN?
MEKANIKA FLUIDA DISIPLIN ILMU YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI BIDANG MEKANIKA TERAPAN YANG MENGKAJI PERILAKU DARI ZAT-ZAT CAIR DAN GAS DALAM KEADAAN DIAM ATAUPUN BERGERAK. CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN
Lebih terperinciCairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah
Lebih terperinciCiri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah
Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir
Lebih terperinci8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
8. FLUIDA Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Tegangan Permukaan Viskositas Fluida Mengalir Kontinuitas Persamaan Bernouli Materi Kuliah 1 Tegangan Permukaan Gaya tarik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL Nama : Winda Amelia NIM : 90516008 Kelompok : 02 Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2017 Tanggal Pengumpulan : 18 Oktober 2017 Asisten : LABORATORIUM
Lebih terperinciAnis Marfu ah, Assisten Dosen Stikes Muhammadiyah Klaten 2
PERBEDAAN CARBOXYMETHYL CELLULOSA DAN XANTHAN GUM SEBAGAI SUSPENDING AGENT TERHADAP STABILITAS FISIK SUSPENSI KLORAMFENIKOL Anis Marfu ah 1, Sutaryono 2 ABSTRACT Latar Belakang : Zat pembasah digunakan
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT Oleh : Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 11 (Sebelas) Tanggal Percobaan : 30 Oktober 2013 Asisten : Vanidya Afsarah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Kualitas Produk dan jasa berkualitas adalah produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen (kepuasan pelanggan). Untuk mengetahui apa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan kristal merupakan persoalan. dalam sediaan suspensi parenteral terutama dalam melewati
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pertumbuhan kristal merupakan persoalan serius dalam sediaan suspensi parenteral terutama dalam melewati lubang jarum suntik dan rasa sakit yang ditimbulkan pada saat disuntikkan.
Lebih terperinciVISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam
VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 13 Mei 2014 Raisa Soraya* (1112016200038), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II
MODUL PRAKTIKUM SATUAN OPERASI II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PENGERINGAN A. PENDAHULUAN Pengeringan adalah proses pengeluaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Formulasi Granul Mengapung Teofilin Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula untuk dibandingkan karakteristiknya, seperti terlihat pada Tabel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. KLASIFIKASI FLUIDA Fluida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, tetapi secara garis besar fluida dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :.1.1 Fluida Newtonian
Lebih terperinciWUJUD ZAT. SP-Pertemuan 1
WUJUD ZAT SP-Pertemuan 1 WUJUD ZAT (PADATAN) SP-Pertemuan 1 Padatan: Suatu susunan satuan (atom atau molekul) yang tersusun sangat teratur dan diikat oleh gaya tertentu Tergantung sifat gaya: Ikatan kovalen:
Lebih terperinciBuku Petunjuk Praktikum FARMASI FISIK
1 Buku Petunjuk Praktikum FARMASI FISIK Disusun Oleh : Denih Agus Setia P., M. Farm., Apt Septiana Indratmoko, M. Sc., Apt Yuhansyah Nurfauzi, M.Si., Apt PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKESS AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
Lebih terperinciHUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin
Lebih terperinciVISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
VISKOSITAS CAIRAN Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nurulmunisahawaliyah@gmail.com ABSTRAK Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciPengaruh Suhu Q10. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed
Pengaruh Suhu Q10 Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed http://dhadhang.wordpress.com Twitter: Dhadhang_WK Facebook: Dhadhang Wahyu Kurniawan 10/20/2015 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Lebih terperinciTahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.
I. Pembahasan Disolusi Suatu obat yang di minum secara oral akan melalui tiga fase: fase farmasetik (disolusi), farmakokinetik, dan farmakodinamik, agar kerja obat dapat terjadi. Dalam fase farmasetik,
Lebih terperinciSifat fisika kimia - Zat Aktif
Praformulasi UKURAN PARTIKEL, DISTRIBUSI PARTIKEL BENTUK PARTIKEL / KRISTAL POLIMORFI, HIDRAT, SOLVAT TITIK LEBUR, KELARUTAN KOEFISIEN PARTISI, DISOLUSI FLUIDITAS (SIFAT ALIR), KOMPAKTIBILITAS PEMBASAHAN
Lebih terperinciLAB PERCOBAAN # 3B: ANALISIS HYDROMETER
The City College of New York Jurusan Teknik Sipil CE 345: Mekanika Tanah Instruktur: Dr George Mylonakis AB PERCOBAAN # 3B: ANAISIS HYDROMETER Pengantar Analisis adalah metode banyak digunakan untuk memperoleh
Lebih terperinciFENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP
FENOMENA PERPINDAHAN LUQMAN BUCHORI, ST, MT luqman_buchori@yahoo.com JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP Peristiwa Perpindahan : Perpindahan Momentum Neraca momentum Perpindahan Energy (Panas) Neraca
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen). Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu molekul dalam fasa cair dapat dianggap secara sempurna dikelilingi oleh molekul lainnya yang secara rata-rata mengalami daya tarik yang sama ke semua arah. Bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang menutupi permukaan tubuh. Fungsi kulit secara keseluruhan adalah antara lain kemampuannya sebagai penghadang
Lebih terperinciPENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu / 9 Maret 011 Kimia Polimer Waktu : 10.00-13.00 WIB Asisten : Prestiana PJP : Andriawan Subekti, S.Si, M. Si PENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER MIRANTI
Lebih terperinciLAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI DISPERSI KOLOIDAL DAN SIFAT-SIFATNYA. Di susun oleh: : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.
LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI DISPERSI KOLOIDAL DAN SIFAT-SIFATNYA Di susun oleh: Nama : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.0064 LABORATORIUM FISIKA FARMASI AKADEMI FARMASI THERESIANA SEMARANG
Lebih terperinciREOLOGI BAHAN PANGAN
2 IPN203 EOLOGI BAHAN PANGAN Purwiyatno Hariyadi Dept of Food Science and Technology Faculty of Agricultural Engineering and Technology Bogor Agricultural University BOGO MENGAPA BELAJA EOLOGI? Bahan pangan
Lebih terperinciIV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2
47 IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Tabel 6. Data input simulasi Kecepatan putar Gerak makan 433 rpm 635 rpm 970 rpm 0.10 mm/rev 0.18 mm/rev 0.24 mm/rev Shear friction factor 0.2 Coeficient Convection
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Ekstrak Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) Ekstark buah tomat memiliki organoleptis dengan warna kuning kecoklatan, bau khas tomat, rasa manis agak asam, dan bentuk
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida
Lebih terperinciPEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations)
PEMISAHAN MEKANIS (mechanical separations) sedimentasi (pengendapan), pemisahan sentrifugal, filtrasi (penyaringan), pengayakan (screening/sieving). Pemisahan mekanis partikel fluida menggunakan gaya yang
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian
14 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Oven 1 2. Hydraulic Press 1 3. Kain saring 4 4. Wadah kacang kenari ketika di oven 1 5.
Lebih terperinciUJI EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID
UJI EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID EVALUASI SALEP Evaluasi salep biasa dilakukan dengan beberapa pengujian sebagai berikut: 1. DAYA MENYERAP AIR Daya menyerap air diukur sebagai bilangan air, yang digunakan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. BAHAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa (Meggle), HPMC (hidroksi propil metil selulosa)
Lebih terperinciPenelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)
BAB V METODOLOGI 5.1. Pengujian Kinerja Alat yang digunakan Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step) 1. Menimbang Variabel 1 s.d 5 masing-masing
Lebih terperinciPERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA
PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas
Lebih terperinciFluida Statik & Dinamik
Pendahuluan Fluida Statik & Dinamik Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan zat gas(termasuk gas yang terionisasi atau plasma) tetapi zat padat pada temperatur tertentu
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah
Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK
MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK Visi Menjadi program studi Farmasi (S1) yang unggul dalam bidang Farmasi Bahan Alam yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mampu bersaing
Lebih terperinciREOLOGI BAHAN PANGAN
1ITP530 EOLOGI BAHAN PANGAN Purwiyatno Hariyadi Dept of Food Science and Technology Faculty of Agricultural Engineering and Technology Bogor Agricultural University BOGO MENGAPA BELAJA EOLOGI? Bahan pangan
Lebih terperinciJika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu
A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan mulai Agustus 2010 sampai Februari 2011 di Laboratorium Teknik Mesin dan Budidaya Pertanian Leuwikopo dan di Laboratorium Mekanika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan gel dari ekstrak etil asetat
Lebih terperinciKata Kunci : densitas, viskositas, aquadest, santan Kara, susu kental Indomilk, viskometer Ostwald, piknomter
ABSTRAK Tujuan dari percobaan viskositas ini adalah untuk menghitung harga koefisien viskositas dan densitas dari aquadest, santan Kara, dan susu kental Indomilkdengan variabel suhu sebesar 30 o C, 35
Lebih terperinciBAB FLUIDA A. 150 N.
1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan
Lebih terperinciSTRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI
STRUKTURISASI MATERI Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida Statis Tekanan hidrostatik Zat Cair Gas Fluida Fluida statis Hukum Pascal Hukum Archimedes Tegangan Permukaan A. Tekanan
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Propolis Gold (Science&Nature ), minyak lavender (diperoleh dari PT. Martina Berto), aquadest, Crillet 4 (Trimax), Crill 4 (diperoleh dari PT. Pusaka Tradisi Ibu), setostearil
Lebih terperinciDESAIN SEDIAAN FARMASI
1 DESAIN SEDIAAN FARMASI Prinsip-prinsip Variasi sediaan farmasi Aspek-aspek yang perlu diperhatikan PENDAHULUAN Identitas produk, efikasi, dan kemurnian merupakan kriteria penting untuk pengobatan Investigasi
Lebih terperinciFENOMENA PERPINDAHAN LANJUT
FENOMENA PERPINDAHAN LANJUT LUQMAN BUCHORI, ST, MT luqman_buchori@yahoo.com DR. M. DJAENI, ST, MEng JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP Peristiwa Perpindahan : Perpindahan Momentum Neraca momentum
Lebih terperinciLABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK
LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013 / 2014 MODUL PEMBIMBING : Mixing : Ir. Gatot Subiyanto, M.T. Tanggal Praktikum : 03 Juni 2014 Tanggal Pengumupulan : 10 Juni 2014 (Laporan)
Lebih terperinciEFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR
EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR Tekad Sitepu, Himsar Ambarita, Tulus B. Sitorus, Danner Silaen Departemen Teknik Mesin
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto 1112016200018 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciANALISIS HIDROMETER ASTM D (98)
ANALISIS HIDROMETER ASTM D-442-63 (98) 1. LINGKUP Metode ini mencakup penentuan dari distribusi ukuran butir tanah yang lolos saringan No. 200 2. DEFINISI Silt/lanau adalah tanah dengan ukuran butir antara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN JENIS BAHAN PENGENTAL
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN JENIS BAHAN PENGENTAL Pada awal penelitian ini, telah diuji coba beberapa jenis bahan pengental yang biasa digunakan dalam makanan untuk diaplikasikan ke dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI
BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI 2. 1 Gelombang Elastik Gelombang elastik adalah gelombang yang merambat pada medium elastik. Vibroseismik merupakan metoda baru dikembangkan dalam EOR maupun IOR
Lebih terperinciBlanching. Pembuangan sisa kulit ari
BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan
Lebih terperinciStudi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson
Jurnal Fisika Indonesia Jati dan Rizkiana Vol. 19 (2015) No. 57 p.43-47 ARTIKEL RISET Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson Bambang
Lebih terperinciTRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN. Hukum Newton - Viskositas RYN
TRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN Hukum Newton - Viskositas RYN 1 ALIRAN BAHAN Fluid Model Moveable Plate A=Area cm 2 F = Force V=Velocity A=Area cm 2 Y = Distance Stationary
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Riset Kimia Lingkungan,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Riset Kimia Lingkungan, Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Laju Reaksi
Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi Oleh: 1. Kurniawan Eka Yuda (5) 2. Tri Puji Lestari (23) 3. Rina Puspitasari (17) 4. Elva Alvivah Almas (11) 5. Rusti Nur Anggraeni (35) 6. Eki Aisyah (29) Kelas XI
Lebih terperinciFISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES
FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES DISUSUN OLEH Astiya Luxfi Rahmawati 26020115120033 Ajeng Rusmaharani 26020115120034 Annisa Rahma Firdaus 26020115120035 Eko W.P.Tampubolon 26020115120036 Eva Widayanti
Lebih terperinciUji Kompetensi Semester 1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi UGM didapat bahwa sampel yang digunakan adalah benar daun sirsak (Annona muricata
Lebih terperinciProses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan
Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan konsekuensi meningkatnya luas permukaan. Ukuran partikel atau
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS PERUBAHAN KELENGKUNGAN PARABOLOID PADA FLUIDA YANG DIPUTAR http://www.gunadarma.ac.id/ Disusun Oleh: Yatiman (21401472) Jurusan Teknik Mesin Pembimbing:
Lebih terperinciKIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari
KIMIA FISIKA I TC20062 Dr. Ifa Puspasari TEORI KINETIK GAS (1) Dr. Ifa Puspasari Apa itu Teori Kinetik? Teori kinetik menjelaskan tentang perilaku gas yang didasarkan pada pendapat bahwa gas terdiri dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah timbunan yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau perekat gypsum
Lebih terperinci