Isi Manual Penggunaan database perikanan versi 2.1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Isi Manual Penggunaan database perikanan versi 2.1"

Transkripsi

1

2 Isi Manual Penggunaan database perikanan versi Instalasi Program 2. Struktur Menu 3. Input data 4. Penelusuran Informasi 5. Mencetak Tabel 6. Berkomunikasi dengan Excell 7. Menghapus record

3 1- Instalasi Program Perangkat lunak dbi (database perikanan) versi 2.1 dikemas dalam format winrar. Proses instalasi dilakukan dengan membuka kemasannya terlebih dahulu dengan menggunakan program winrar seperti disajikan pada Gambar 1-1. Gambar 1-1. Sorot dengan kursor file dbi Pilihlah file dbi dengan cara menyorotnya, kemudian klik kanan mouse untuk menampilkan menu ekstrak dari winrar (Gambar 1-2). Gambar 1-2. Pilih menu extract to untuk membuka kemasan Ketikkan nama folder dimana program database akan ditempatkan (Gambar 1-3), kemudian pilih ok bila telah selesai. Gambar 1-3. Tentukan Folder tujuan 1-1

4 Segera setelah opsi ok di klik, winrar akan mengekstrak file program tersebut ke direktori tujuan (Gambar 1-4) Gambar 1-4. Proses Ekstraksi Langkah selanjutnya adalah membuat shortcut program database (Gambar 1-5). Sorot program yang telah diekstraksi dan klik kanan untuk menampilkan pilihan menu dimana terdapat fasilitas membuat shortcut. Gambar 1-5. Klik kanan mouse sambil menyorot program database untuk membuat shortcut 1-2

5 Pilih ikon shortcut dan pindahkan ke layar desktop dengan cara menyeret (Gambar 1-6 dan 1-7). Gambar 1-6. Menyorot ikon shortcut Gambar 1-7. Memindahkan shortcut program database ke desktop Langkah instalasi program telah selesai dan program database dapat dijalankan dengan mengklik ganda ikon shortcutnya pada desktop (Gambar 1-8). Gambar 1-8. Klik ganda ikon database untuk menjalankan program toc 1-3

6 2. Struktur Menu Data Flow Diagram Struktur menu pada program database perikanan versi 2.1 disusun secara hirarki. Pada masingmasing level hirarki disajikan beberapa pilihan sub menu. Diagram aliran data dan informasi disajikan secara konsep pada Gambar 2-1. Pembukaan Interface Aktitifas : 1- penelusuran informasi 2- input data produksi 3- edit data dasar Penelusuran Informasi: 1-info berdasarkan kecamatan 2-info berdasarkan alat tangkap 3-info berdasarkan komoditi Info berdasarkan kecamatan: 1-informasi produksi kwartalan 2-informasi nilai produksi kwartalan 3-informasi jumlah rumah tangga perikanan 4-informasi jumlah kelas perahu Input data produksi: 1-pendekatan rumah tangga perikanan 2-pendekatan pendaratan ikan Pendekatan RTP: 1-input data kondisi RTP 2-input data kondisi perahu 3-input data kondisi alat tangkap Input data dasar: 1-kode kecamatan 2-kode skala usaha 3-kode kelas perahu 4-kode alat tangkap 5-kode komoditi 6-kode perlakuan komoditi Info berdasarkan alat tangkap: 1-informasi jumlah unit tahunan 2-informasi produksi tahunan 3-informasi jumlah trip tahunan 4-informasi produksi kwartalan 5-informasi jumlah trip kwartalan 6-informasi CPUE tahunan Info berdasarkan komoditi: 1-informasi ikan per kecamatan 2-informasi nilai produksi ikan per kecamatan 3-informasi perlakuan per kecamatan 4-informasi perlakuan per komoditi 5-informasi produksi ikan per alat tangkap Pendekatan Pendaratan Ikan: - Jumlah Trip 1-input per alat tangkap dan kecamatan 2-input per alat tangkap dan kwartal - Produksi Tahunan 1-input per jenis ikan dan alat tangkap 2-input per jenis alat tangkap dan kecamatan 3-input per jenis ikan dan kecamatan 4-input per jenis ikan kwartalan 5-input per kecamatan kwartalan - Perlakuan 1-input per jenis ikan 2-input per kecamatan Gambar 2-1. Data Flow Diagram pada Database Perikanan versi

7 Interface Tampilan interface pembukaan program database dapat dilihat pada Gambar 2-2. Pilihan untuk Masuk ke database Pilihan untuk keluar dari database Gambar 2-2. Interface pembukaan Pilihan masuk ke database akan menampilkan interface di level selanjutnya (Gambar 2-3). Interface aktifitas memberikan 3 pilihan yaitu penelusuran informasi, input data produksi dan edit data dasar. Urutan pilihan tersebut menunjukkan desain frekuensi penggunaan menu, dalam arti pilihan penelusuran informasi di rancang untuk lebih sering digunakan daripada yang lainnya. Pilihan aktifitas database Pilihan kembali ke level sebelumnya Gambar 2-3. Pilihan aktifitas pada level menu yang kedua 2-2

8 Tampilan inferface aktifitas penelusuran informasi dapat dilihat pada Gambar 2-4. Kategori informasi dikelompokkan menjadi 3, yaitu yang terkait dengan wilayah administrasi kecamatan, yang terkait dengan aspek alat tangkap dan aspek komoditi. Pilihan kategori informasi Pilihan kembali ke level sebelumnya Gambar 2-4. interface level ke tiga, penelusuran informasi Tampilan inferface input data produksi disajikan pada Gambar 2-5. Untuk input data produksi, terdapat dua pendekatan yaitu berdasarkan rumah tangga perikanan dan berdasarkan pendekatan pendaratan ikan. Pilihan pendekatan produksi Pilihan kembali ke level sebelumnya Gambar 2-5. interface level ke tiga, input data produksi 2-3

9 Tampilan inferface edit data dasar dapat dilihat pada Gambar 2-6. Data dasar adalah data yang menyusun keseluruhan aliran informasi pada database perikanan. Masing-masing data dasar harus dikodefikasi secara sistematis dan saling terhubungkan (relasional) agar aliran informasi dapat berjalan dengan baik. Pilihan data dasar Pilihan kembali ke level sebelumnya Gambar 2-6. interface level ke tiga, edit data dasar toc 2-4

10 3. Input Data Input data dilakukan pada interface level keempat. Dua interface level ketiga, yaitu input data dasar dan edit data dasar merupakan operasi database dimana input data diijinkan. Input data produksi Data produksi diinput dari dua pendekatan, yaitu pendekatan rumah tangga perikanan dan pendaratan ikan dimana untuk masuk ke fasilitas ini, user harus terlebih memilih opsi pada level ketiga: input data produksi. Gambar 3-1 menyajikan pilihan langkah input data produksi. pilihan cara input Interface input data produksi pilihan cara input Gambar 3-1. Pilihan cara input data produksi Pada pilihan input pendekatan rumah tangga perikanan disajikan 3 kategori input: 1. input data berdasarkan kondisi rumah tangga perikanan (Gambar 3-2) 2. input data berdasarkan kondisi kelas perahu (Gambar 3-3) 3. input data berdasarkan kondisi alat tangkap (Gambar 3-4) 3-1

11 Input nilai dengan cara diketik Pilihan kecamatan Pilihan rumah tangga perikanan Gambar 3-2. Input data berdasarkan kondisi rumah tangga perikanan Pilihan kelas perahu Gambar 3-3. Input data berdasarkan kondisi kelas perahu Pilihan jenis alat tangkap Gambar 3-4. Input data berdasarkan kondisi alat tangkap 3-2

12 Pilihan input pendekatan pendaratan ikan perikanan dilakukan pada 3 kategori input: 1. Jumlah Trip a. input per alat tangkap dan kecamatan (Gambar 3-5) b. input per alat tangkap dan kwartal (Gambar 3-6) 2. Produksi Tahunan a. input per jenis ikan dan alat tangkap (Gambar 3-7) b. input per jenis alat tangkap dan kecamatan (Gambar 3-8) c. input per jenis ikan dan kecamatan (Gambar 3-9) d. input per jenis ikan kwartalan (Gambar 3-10) e. input per kecamatan kwartalan (Gambar 3-11) 3. Perlakuan a. input per jenis ikan (Gambar 3-12) b. input per kecamatan (Gambar 3-13) Pilihan kecamatan Pilihan jenis alat tangkap Input nilai dengan cara diketik Gambar 3-5. input jumlah trip per alat tangkap dan kecamatan Input nilai dengan cara diketik Pilihan kwartal Pilihan jenis alat Gambar 3-6. input jumlah trip per alat tangkap dan kwartal 3-3

13 Pilihan alat tangkap Input nilai dengan cara diketik Pilihan komoditi Pilihan kecamatan Gambar 3-7. input produksi tahunan per jenis ikan dan alat tangkap Input nilai dengan cara diketik Pilihan komoditi Gambar 3-8. input produksi tahunan per jenis alat tangkap dan kecamatan Pilihan kecamatan Input nilai dengan cara diketik Pilihan komoditi Gambar 3-9. input produksi tahunan per jenis ikan dan kecamatan 3-4

14 Pilihan kwartal Input nilai dengan cara diketik Pilihan komoditi Gambar input produksi tahunan per jenis ikan kwartalan Input nilai dengan cara diketik Pilihan kwartal Pilihan kecamatan Gambar input produksi tahunan per kecamatan kwartalan Input nilai dengan cara diketik Pilihan komoditi Pilihan teknik perlakuan Gambar input perlakuan per jenis ikan 3-5

15 Pilihan kecamatan Input nilai dengan cara diketik Gambar input perlakuan per jenis ikan Pilihan teknik perlakuan Input data dasar Data dasar merupakan penyusun utama database perikanan. Data dasar sebaiknya dijaga dan sering diubah untuk menjaga konsistensi sistem. Data dasar ini disusun secara sistematis dari himpunan penyusun informasi pada operasional harian statistik perikanan. Hubungan antar data dasar dilakukan secara relasional dan merupakan kunci utama berjalannya database. Database perikanan versi 2.1 memiliki 6 (enam) data dasar yaitu: 1. kecamatan 2. skala usaha 3. kelas perahu 4. alat tangkap 5. komoditi 6. perlakuan terhadap komoditi Tampilan interface edit data dasar ini disajikan pada Gambar 3-14, contoh tampilan untuk edit data disajikan pada Gambar Tabel 1 sampai 7 menyajikan nilai untuk masing-masing data dasar. Pilihan data dasar Gambar Tampilan interface input data dasar 3-6

16 Navigasi record Cetak tabel data Cari record Gambar Contoh tampilan pada kelompok input data dasar Tabel 3-1. Data Kecamatan IDW KECAMATAN BIRINGKANAYA TAMALATE UJUNGPANDANG BONTOALA RAPPOCINI PANAKUKANG WAJO MANGGALA UJUNGTANAH TALLO MAKASSAR MAMAJANG TAMALANREA MARISO 3-7

17 Tabel 3-2. Skala usaha IDP KELAS RTP (UL) tanpa perahu (UL) perahu jukung (UL) perahu papan (UL) perahu papan kecil (UL) perahu papan sedang (UL) perahu papan besar (UL) perahu motor tempel (UL) kapal motor kurang dari 5 GT (UL) kapal motor 5-10 GT (UL) kapal motor GT (UL) kapal motor GT (UL) kapal motor GT (UL) kapal motor GT (UL) kapal motor GT (UL) kapal motor 200 GT keatas (UD) tanpa perahu (UD) perahu jukung (UD) perahu papan (UD) perahu papan kecil (UD) perahu papan sedang (UD) perahu papan besar (UD) perahu motor tempel (UD) kapal motor 3-8

18 Tabel 3-3. Kelas perahu IDKPL KELAS KAPAL (PL) perahu jukung (PL) perahu papan (PL) perahu papan kecil (PL) perahu papan sedang (PL) perahu papan besar (PL) perahu motor tempel kapal motor 0-5 GT kapal motor 5-10 GT kapal motor GT kapal motor GT kapal motor GT kapal motor GT kapal motor GT kapal motor 200 GT keatas (PD) perahu jukung (PD) perahu papan (PD) perahu papan kecil (PD) perahu papan sedang (PD) perahu papan besar (PD) perahu motor tempel (KD) kapal motor 3-9

19 Tabel 3-4. Alat tangkap IDA NAMA ALAT 3101 pukat tarik udang ganda 3102 pukat tarik udang tunggal 3103 pukat tarik berangka 3104 pukat tarik ikan 3201 pukat kantong payang lampara 3202 pukat kantong dogol cantrang 3203 pukat kantong pantai panambe 3301 pukat cincin gae 3401 jaring insang hanyut 3402 jaring insang lingkar rengge 3403 jaring insang klitik puka doang 3404 jaring insang tetap lanra 3405 jaring insang tiga lapis 3501 jaring angkat bagan perahu 3502 jaring angkat bagan tancap 3503 jaring angkat sero 3504 jaring angkat anco 3601 pancing rawai tuna 3602 pancing rawai hanyut 3603 pancing rawai tetap 3604 pancing rawai tetap dasar 3605 pancing huhate 3606 pancing tonda 3607 pancing ulur 3608 pancing tegak 3609 pancing cumi 3610 pancing lainnya 3701 perangkap sero 3702 perangkap jermal 3703 perangkap bubu 3704 perangkap lain 3801 pengumpul rumput laut 3802 pengumpul kerang 3803 penangkap teripang 3804 penangkap kepiting 3901 muroami 3902 jala tebar 3903 garpu dan tombak 3904 lain-lain 3-10

20 Tabel 3-5. Komoditi (jenis ikan) IDK NAMA KOMODITI 4101 Manyung 4102 Cendro 4103 IkanSebelah 4104 EkorKuning 4105 LolosiBiru 4106 Selar 4107 Kuwe 4108 Layang 4109 Sunglir 4110 Tetengkek 4111 BawalHitam 4112 Bawal Putih 4113 Talang Talang 4114 Bentong 4115 Kakap Putih 4116 GolokGolok 4117 Selanget 4118 Sizo 4119 Japuh 4120 Tembang 4121 Lemuru 4122 Terubuk 4123 Lemadang 4124 Beloso 4125 Ikan Lidah 4126 Teri 4127 IkanTerbang 4128 JulungJulung 4129 Gerot Gerot 4130 Ikan gaji 4131 Ikan Nomei 4132 Ikan Layaran 4133 Setuhuk hitam 4134 Setuhuk Biru 4135 SetuhukLoreng 4136 Pedang 4137 Napoleon 4138 KapasKapas 4139 Peperek 4140 Lencam 4141 Kakap Merah 3-11

21 IDK NAMA KOMODITI 4142 Pinjalo 4143 Belanak 4144 Biji NangkaKarang 4145 Kuniran 4146 Biji Nangka 4147 Kurisi 4148 Kurau 4149 Kuro Senangin 4150 SwanggiMata besar 4151 Serinding 4152 Gulamah 4153 Lisong 4154 Tongkol Krai 4155 Tongkol Komo 4156 Cakalang 4157 Kembung 4158 Banyar 4159 Kenyar 4160 Slengseng 4161 Tenggiri 4162 TenggiriPapan 4163 Albakora 4164 Madidihang 4165 Tuna SiripBiru Sel 4166 Mata Besar 4167 Tongkol Abu 4168 Kerapu karang 4169 Kerapu Bebek 4170 KerapuBalong 4171 KerapuSunu 4172 Baronang Lingkis 4173 Baronang 4174 Baronang Kuning 4175 Rejung 4176 Manggilala 4177 Senuk 4178 Kerung Kerung 4179 Layur 4180 Cucut 4181 Mako 4182 Pari 4183 Ikan Lainnya 4201 Udang Dogol 3-12

22 IDK NAMA KOMODITI 4202 Udang Putih 4203 Udang Kresek 4204 UdangRatu 4205 UdangWindu 4206 UdangBarong 4207 UdangLainnya 4301 Kepiting 4302 Rajungan 4303 Penyu 4304 Teripang 4305 BBK Lainnya 4401 Kerang darah 4402 Cumi-Cumi 4403 Kerang hijau 4404 Gurita 4405 Tiram 4406 Kerang Mutiara 4407 sotong 4408 Lola 4409 remis 4410 BBL Lainnya Tabel 3-6. Perlakuan terhadap komoditi IDE JEN PERLAKUAN 5100 dikonsumsi segar 5201 pengeringan/penggaraman 5202 pindang 5203 terasi 5204 peda 5205 pengalengan 5206 pengasapan 5207 tepung ikan 5208 pembekuan toc 3-13

Ikan Sebelah. Manyung 1 680,00 0,00 232,00 0,00 292,00 385,00 0,00 218,00 0,00 253,00 37,00 0,00 209,00 23,00 314,00 31,00 0,00 32,00 0,00 31,00

Ikan Sebelah. Manyung 1 680,00 0,00 232,00 0,00 292,00 385,00 0,00 218,00 0,00 253,00 37,00 0,00 209,00 23,00 314,00 31,00 0,00 32,00 0,00 31,00 Tabel Table Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis Ikan dan di Provinsi (Ton), 2016 Quantity of Marine Fisheries Production by Type and in Province (Ton), 2016 Manyung Ikan Sebelah Ekor Kuning /Pisangpisang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 75 LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Statistik Produksi, Unit dan Trip Penangkapan Ikan di Laut Kabupaten Serdang Bedagai Produksi Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009 2011 Perikanan Tangkap Tahun 2009 2011

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terima Kasih. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Ir. Gatot Rudiyono, SH.,MM. Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Terima Kasih. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Ir. Gatot Rudiyono, SH.,MM. Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur tidak henti-hentinya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa karena berkat bimbingan dan karunianyalah pada akhirnya penyusunan buku Statistik Kelautan dan Perikanan Provinsi

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak di antara 6 o 57-7 o 25 Lintang Selatan dan 106 o 49-107 o 00 Bujur Timur dan mempunyai

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT

IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT 36 IV. KONDISI UMUM PRODUKSI IKAN LAUT TANGKAPAN DI WILAYAH UTARA JAWA BARAT Wilayah utara Jawa Barat merupakan penghasil ikan laut tangkapan dengan jumlah terbanyak di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun

Lebih terperinci

6 STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT CIREBON

6 STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT CIREBON 6 STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT CIREBON Pada dasarnya pengelolaan perikanan tangkap bertujuan untuk mewujudkan usaha perikanan tangkap yang berkelanjutan. Untuk itu, laju

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) PERHATIAN

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) PERHATIAN hd-5.1 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-5.1 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, yaitu mulai dari November 2008 hingga Mei 2009. Penelitian ini dilakukan di Jakarta karena kegiatannya terfokus

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Daerah Penelitian Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang paling selatan di negara Republik Indonesia. Kabupaten ini memiliki 27 buah pulau, dan 19 buah pulau

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 25 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Cirebon 4.1.1 Kondisi geografis dan topografi Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 990,36 km 2 merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan 2.2 Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan Pengembangan merupakan suatu istilah yang berarti suatu usaha perubahan dari suatu yang nilai kurang kepada sesuatu yang nilai baik. Menurut

Lebih terperinci

Perahu Tanpa Motor Boat. Kapal Motor Motorship Jumlah District

Perahu Tanpa Motor Boat. Kapal Motor Motorship Jumlah District Tabel VI.5.1. Banyaknya Armada Perikanan Laut Menurut di Kabupaten Ende Number Of Marine Fisheries By In Ende Regency Perahu Tanpa Motor Boat Motor Tempel Kapal Motor Motorship Perahu Outboard Jukung 0

Lebih terperinci

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DRAFT Menimbang : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/14 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

rovinsi alam ngka 2011

rovinsi alam ngka 2011 Buku Statistik P D A rovinsi alam ngka 2011 Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012 1 2 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Statistilk Provinsi Dalam Angka Provinsi Aceh... 1

Lebih terperinci

4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN

4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN 4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN 4.1 Kondisi Alat Tangkap dan Armada Penangkapan Ikan merupakan komoditas penting bagi sebagian besar penduduk Asia, termasuk Indonesia karena alasan budaya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2011

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2011 KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2011 TENTANG ESTIMASI POTENSI SUMBER DAYA IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Perikanan. Fishery. Lombok Utara Dalam Angka

Perikanan. Fishery. Lombok Utara Dalam Angka Perikanan Perikanan di beberapa wilayah di pesisir Kabupaten Lombok Utara merupakan subsektor yang menjadi pilihan untuk menggantungkan kehidupannya. Sebagian besar nelayan yang ada di Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap)

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) HD-5.1 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Tangkap) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-5.1 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 11//35/Th.X, 1 Februari 1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 1 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Januari 1 naik sebesar,5 persen. Nilai Tukar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2013 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. /7/35/Th.XI, 1 Juli 13 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 13 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juni 13 naik sebesar, persen Nilai Tukar Nelayan

Lebih terperinci

Katalog BPS:

Katalog BPS: ht tp :// w w w.b p s. go.id Katalog BPS: 5402003 PRODUKSI PERIKANAN LAUT YANG DIJUAL DI TEMPAT PELELANGAN IKAN 2008 ISSN. 0216-6178 No. Publikasi / Publication Number : 05220.0902 Katalog BPS / BPS Catalogue

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis III. KEADAAN UMUM 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bangka Selatan, secara yuridis formal dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka

Lebih terperinci

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi Secara geografis Kabupaten Halmahera Utara terletak antara 127 O 17 BT - 129 O 08 BT dan antara 1 O 57 LU - 3 O 00 LS. Kabupaten

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 6/1/35/Th.X, 1 Oktober 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 212 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September 212 naik sebesar,2 persen. Nilai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA

PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA Excellent Commodity-Based Development of Capture Fishery in North Halmahera Daud 1, Budhi H. Iskandar 2, Mulyono

Lebih terperinci

4 TINJAUAN UMUM PERIKANAN TANGKAP DI MALUKU

4 TINJAUAN UMUM PERIKANAN TANGKAP DI MALUKU 4 TINJAUAN UMUM PERIKANAN TANGKAP DI MALUKU 4.1 Provinsi Maluku Dengan diberlakukannya Undang-Undang RI Nomor 46 tahun 1999 tentang pemekaran wilayah Provinsi Maluku menjadi Provinsi Maluku Utara dan Provinsi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN INDRAMAYU

1. Pendahuluan IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN INDRAMAYU Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN INDRAMAYU 1 Lely Syiddatul Akliyah,

Lebih terperinci

ALAT PENANGKAPAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

ALAT PENANGKAPAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi ALAT PENANGKAPAN IKAN Riza Rahman Hakim, S.Pi A. Alat Penangkap Ikan Definisi alat penangkap ikan: sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan Pengertian sarana:

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 2013 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 51//35/Th.XI, 1 Agustus 13 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JULI 13 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juli 13 naik sebesar,9 persen Nilai Tukar Nelayan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Perikanan adalah semua usaha penangkapan budidaya ikan dan kegiatan pengelolaan hingga pemasaran hasilnya Mubiyarto (1994) dalam Zubair dan Yasin (2011). Sedangkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis masalah Kemiskinan dan Ketimpangan pendapatan nelayan di Kelurahan Bagan Deli dan

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Administrasi wilayah Provinsi Sumatera Selatan secara geografis terletak pada 1 0 LU 4 0 LS dan 102,25 0 108,41 0 BT, dengan luas mencapai 87.017,42 km 2, atau 8.701.742 ha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan pemanfaatan sumber daya

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2012

BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 3/7/35/Th.X, Juli 1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JUNI 1 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Juni 1 naik sebesar,5 persen. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Kota Serang 4.1.1 Letak geografis Kota Serang berada di wilayah Provinsi Banten yang secara geografis terletak antara 5º99-6º22 LS dan 106º07-106º25

Lebih terperinci

Jaring Angkat

Jaring Angkat a. Jermal Jermal ialah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan dipasang semi permanen, menantang atau berlawanlan dengan arus pasang surut. Beberapa jenis ikan, seperti beronang biasanya

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM, PERKEMBANGAN HASIL PERIKANAN DAN PENERIMAAN RETRIBUSI PELELANGAN IKAN DI LOKASI PENELITIAN

BAB 4 GAMBARAN UMUM, PERKEMBANGAN HASIL PERIKANAN DAN PENERIMAAN RETRIBUSI PELELANGAN IKAN DI LOKASI PENELITIAN 39 BAB 4 GAMBARAN UMUM, PERKEMBANGAN HASIL PERIKANAN DAN PENERIMAAN RETRIBUSI PELELANGAN IKAN DI LOKASI PENELITIAN Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Baru berlokasi di dalam area Pelabuhan Perikanan Samudera

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2011 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 5/1/35/Th.X, 2 Januari 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 211 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 211 turun sebesar,33 persen. Nilai

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Budidaya) PERHATIAN

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Budidaya) PERHATIAN hd-5.2 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Budidaya) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-5.2 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kabupaten Indramayu Sebagai Kawasan Perikanan Tangkap 2.1.1. Keadaan Umum Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, dengan letak geografis

Lebih terperinci

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP 30 5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP 5.1 Kapal-kapal Yang Memanfaatkan PPS Cilacap Kapal-kapal penangkapan ikan yang melakukan pendaratan seperti membongkar muatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Wilayah laut Indonesia kaya akan ikan, lagi pula sebagian besar merupakan dangkalan. Daerah dangkalan merupakan daerah yang kaya akan ikan sebab di daerah dangkalan sinar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 09/02/35/Th.XV. 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2017 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Januari 2017 naik sebesar 1,02 persen

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN SUMBERDAYA DAN PRODUKSI HASIL HUTAN, PETERNAKAN, DAN PERIKANAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KETERSEDIAAN SUMBERDAYA DAN PRODUKSI HASIL HUTAN, PETERNAKAN, DAN PERIKANAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P : 1412-6885 ISSN O : 2503-4960 KETERSEDIAAN SUMBERDAYA DAN PRODUKSI HASIL HUTAN, PETERNAKAN, DAN PERIKANAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Karmini 1

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

PELUANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI SUMATERA SELATAN PELUANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI SUMATERA SELATAN (The Development Opportunity of Catch Fishery in the Province of Southern Sumatera) Septifitri 1, Daniel R Monintja 2, Sugeng Hari Wisudo

Lebih terperinci

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU 5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU 5.1 Jenis dan Volume Produksi serta Ukuran Hasil Tangkapan 1) Jenis dan Volume Produksi Hasil Tangkapan Pada tahun 2006, jenis

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003 BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IJIN USAHA PERIKANAN BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 22 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Belitung 4.1.1 Keadaan geografi dan topografi Kabupaten Belitung adalah bagian dari wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN ARU

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN ARU 48 IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN ARU 4.1 Geografi dan Pemerintahan 4.1.1 Geografi Secara geografi Kabupaten Kepulauan Aru mempunyai letak dan batas wilayah, luas wilayah, topografi, geologi dan

Lebih terperinci

PELUANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

PELUANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI SUMATERA SELATAN PELUANG PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI SUMATERA SELATAN The Development Opportunity of Catch Fishery in The Province of Southern Sumatera Septifitri 1, Daniel R Monintja 2, Sugeng Hari Wisudo

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG Potential Commodity Based Fishing Technology Development in Lampung Bay Tri Hariyanto 1, Mulyono S Baskoro 1, John

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG 1

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG 1 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KOMODITAS POTENSIAL DI TELUK LAMPUNG 1 (Potential Commodity Based Fishing Technology Development in Lampung Bay) 1 Tri Hariyanto 2, Mulyono S Baskoro 3,

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Kapal / Perahu

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Kapal / Perahu 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkunganya, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan

Lebih terperinci

Gambar 2. Konstruksi pancing ulur Sumber : Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur

Gambar 2. Konstruksi pancing ulur Sumber : Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pancing Ulur Pancing Ulur (Gambar 2) merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pancing Ulur termasuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 19/3/35/Th.X, 1 Maret 212 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 212 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Februari 212 turun sebesar,79 persen. Nilai

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi yang didapat untuk menciptakan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki luas perairan wilayah yang sangat besar. Luas perairan laut indonesia diperkirakan sebesar 5,4 juta km 2 dengan garis pantai

Lebih terperinci

MALUKU SEBAGAI LUMBUNG IKAN NASIONAL: TINJAUAN ATAS SUATU KEBIJAKAN

MALUKU SEBAGAI LUMBUNG IKAN NASIONAL: TINJAUAN ATAS SUATU KEBIJAKAN MALUKU SEBAGAI LUMBUNG IKAN NASIONAL: TINJAUAN ATAS SUATU KEBIJAKAN Dionisius Bawole *, Yolanda M T N Apituley Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1 Layout Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu

Lampiran 1 Layout Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu Lampiran 1 Layout Pelabuhan Perikanan Pantai Karangantu 60 Lampiran 2. Fasilitas di PPP Karangantu No Fasilitas Volume Satuan (baik/rusak) I. FASILITAS POKOK Breakwater 550 M Rusak Turap 700 M Baik Faslitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan Otonomi Daerah yang diamanatkan melalui Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang termaktub pada pasal 117, yang berbunyi : "Ibukota Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Penilaian Performa Pengelolaan Perikanan

Penilaian Performa Pengelolaan Perikanan 25Oktober2013 PenilaianPerforma PengelolaanPerikanan menggunakanindikatoreafm KabupatenKonaweSelatan,KabupatenKonawe, KabupatenButonUtaradanKabupatenWakatobi HALILI UNIVERSITAS HALUOLEO DaftarIsi 1 Pendahuluan...

Lebih terperinci

Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ)

Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ) Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ) 1 Nurintang dan 2 Yudi ahdiansyah 1 Mahasiswa Manajemen

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/PERMEN-KP/2014 TENTANG LOG BOOK PENANGKAPAN IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/PERMEN-KP/2014 TENTANG LOG BOOK PENANGKAPAN IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/PERMEN-KP/2014 TENTANG LOG BOOK PENANGKAPAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2009

Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2009 KATA PENGANTAR Buku Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2009 ini disusun untuk menyajikan data statistik perikanan tahun 2008 secara singkat. Disamping itu juga ditambahkan dengan informasi lain yang berkaitan

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki luas wilayah 20.656.894 Km 2 terdiri dari luas lautan 14,877.771 Km 2 dan daratan 5,779.123 Km 2. Dengan luas

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014 74/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014 JUMLAH BIAYA PER HEKTAR USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT, BANDENG, DAN NILA DI ATAS Rp. 5 JUTA JUMLAH BIAYA PER TRIP USAHA PENANGKAPAN

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat, secara geografis terletak di antara 6 0.57`- 7 0.25`

Lebih terperinci

Jumlah / Total 85,00 379, , ,75

Jumlah / Total 85,00 379, , ,75 Pertanian/ Agriculture Tabel 5.2.1. Lanjutan Continued Kabupaten / Kota Tebu / Sugar Cane Tembakau Rakyat/Tobacco Regency / Municipality Luas / Area Produksi / Luas / Area Produksi / ( Ha ) Production

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman : I. RINGKASAN. Tabel

DAFTAR ISI. Halaman : I. RINGKASAN. Tabel DAFTAR ISI Halaman : DAFTAR ISI. i I. RINGKASAN Tabel 1.1 1.2 1.3 1.4 Ringkasan Produksi Menurut Sub Sektor Perikanan dan Kabupaten/Kota Nilai Produksi Menurut Sub Sektor Perikanan dan Kabupaten / Kota

Lebih terperinci

Penilaian Performa Pengelolaan Perikanan

Penilaian Performa Pengelolaan Perikanan Maret2014 PenilaianPerforma PengelolaanPerikanan menggunakanindikatoreafm KabupatenDonggala,KabupatenBanggai, KabupatenBanggaiLaut Dr. Ir. Samliok Ndobe, M.Si Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan - Palu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PERBATASAN (KASUS KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR) 1

PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PERBATASAN (KASUS KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR) 1 BULETIN PSP ISSN: 0251-286X Volume XIX No. 2 Edisi Juli 2011 Hal 9-18 PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PERBATASAN (KASUS KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR) 1 Oleh: Iin Solihin 2*, Sugeng

Lebih terperinci

5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON

5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON 28 5 KEADAAN PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN MUNDU KABUPATEN CIREBON Perikanan tangkap di Kabupaten Cirebon memiliki prasarana perikanan seperti pangkalan pendaratan ikan (PPI). Pangkalan pendaratan ikan yang

Lebih terperinci

Perikanan: Armada & Alat Tangkap

Perikanan: Armada & Alat Tangkap Perikanan: Armada & Alat Tangkap Mengenal armada dan alat tangkap sesuai dengan Laporan Statistik Perikanan Kul 03 Tim Pengajar PDP FPIK-UB. pdpfpik@gmail.com 1 Oktober 2013 Andreas, Raja Ampat Perikanan

Lebih terperinci

4 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP DI SULAWESI SELATAN

4 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP DI SULAWESI SELATAN 4 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP DI SULAWESI SELATAN 4.1 Kondisi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan secara geografis terletak pada posisi 0 0 12 o LS dan 116

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya kelautan dan perikanan menyebabkan munculnya suatu aktivitas atau usaha di bidang perikanan sesuai dengan kondisi lokasi dan fisiknya. Banyak penduduk

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI Perairan Selat Bali merupakan perairan yang menghubungkan Laut Flores dan Selat Madura di Utara dan Samudera Hindia di Selatan. Mulut selat sebelah Utara sangat sempit

Lebih terperinci

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Hasil tangkapan di PPS Belawan idistribusikan dengan dua cara. Cara pertama adalah hasil tangkapan dari jalur laut didaratkan di PPS Belawan didistribusikan

Lebih terperinci

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Budidaya)

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Budidaya) HD-5.2 Republik Indonesia SURVEI HARGA PERDESAAN (Subsektor Perikanan Budidaya) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan HD-5.2 adalah untuk mencatat/mengetahui harga komoditi yang diproduksi petani dan harga yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 04/01/35/Th.XIV, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2015 turun sebesar 1,97 persen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2004 SERI C NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2004 SERI C NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2004 SERI C NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PEMAKAIAN ALAT PENANGKAP DAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU, INDONESIA

POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU, INDONESIA Prosiding Seminar Antarabangsa Ke 8: Ekologi, Habitat Manusia dan Perubahan Persekitaran 2015 7 POTENSI PERIKANAN TANGKAP DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur Bulan Oktober 2017

Perkembangan Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur Bulan Oktober 2017 No. 69/11/35/Th. XV, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur Bulan Oktober 2017 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Oktober naik sebesar

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU DAMPAK EKONOMI TERHADAP KEBIJAKAN LARANGAN PENANGKAPAN IKAN (KASUS BANDA NEIRA, PROVINSI MALUKU DAN KABUPATEN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT) OLEH: LUKMAN ADAM PUSAT

Lebih terperinci

4 ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU SURIMI

4 ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU SURIMI 4 ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU SURIMI 4.1 Pendahuluan Usaha penangkapan ikan khususnya penangkapan dengan menggunakan alat tangkap pukat udang dengan target utama adalah udang (udang putih dan jerbung)

Lebih terperinci

SURVEI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DEFINISI & KLASIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

SURVEI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DEFINISI & KLASIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP SURVEI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DEFINISI & KLASIFIKASI DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP METODE SURVEI PENGGUNAAN DEFINISI & KLASIFIKASI PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA PELAKSANAAN PENGOLAHAN DATA TINGKAT

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengembangan usaha penangkapan 5.1.1 Penentuan Komoditas Ikan Unggulan Analisis pemusatan ini dilakukan dengan metode location quotient (LQ). Dengan analisis ini dapat ditentukan

Lebih terperinci

KEBUN BIBIT Gracillaria sp

KEBUN BIBIT Gracillaria sp DATA POTENSI DAN PRODUKSI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN LUWU PERIKANAN BUDIDAYA Tabel a. Luas Areal Budidaya Air Payau dan Produksinya Tahun 0 KECAMATAN POTENSI LUAS AREAL BUDIDAYA (Ha) PEMANFAAT

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 35 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kota Jakarta Utara 4.1.1 Letak geografis dan topografi Jakarta Utara Muara Angke berada di wilayah Jakarta Utara. Wilayah DKI Jakarta terbagi menjadi

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Cantrang SNI SNI

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Cantrang SNI SNI 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Cantrang Cantrang adalah alat tangkap berbentuk jaring yang apabila dilihat dari bentuknya menyerupai alat tangkap payang, tetapi ukuran di tiap bagiannya lebih kecil.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

Lampiran 1. Peta Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat LAMPIRAN 72 Lampiran 1. Peta Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat Sumber :Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2013 73 Lampiran 2. Peta Letak PPI Karangsong, Kabupaten Indrmayu Jawa Barat

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 31 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kota Jakarta Utara Keadaan umum Kota Jakarta Utara dikemukakan dalam subbab 4.1.1 sampai dengan 4.1.3 di bawah ini ; meliputi keadaan geografis, keadaan

Lebih terperinci

METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL)

METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL) METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL) KLASIFIKASI ALAT / METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL) Alat penangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu; tali (line) dan mata

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 04/01/35/Th.XV. 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2016 naik sebesar 1,31 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017 No. 64/10/35/Th. XV, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September turun

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua

Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua Pulau Maratua berada pada gugusan pulau Derawan, terletak di perairan laut Sulawesi atau berada dibagian ujung timur Kabupaten

Lebih terperinci

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Tangkap

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Tangkap RAHASIA SPDT14-IT Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN 2014 Subsektor Perikanan - Tangkap PERHATIAN 1. Jumlah anggota rumah tangga

Lebih terperinci