NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS Program Studi Agribisnis Oleh : ISNI YUNIAR RISKA H FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2 2 PERNYATAAN Dengan ini kami selaku Tim Pembimbing Skripsi Mahasiswa Program Studi Agribisnis: Nama : Isni Yuniar Riska NIM : H Program Studi : Agribisnis Menyetujui Naskah Publikasi Ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan dan dipublikasikan dengan / tanpa *) mencantumkan nama tim pembimbing sebagai Co-Author Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. Sugiharti Mulya H, MP. NIP D. Padmaningrum, SP. MSi._ NIP: *) Coret yang tidak perlu

3 3 ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PASAR TRADISIONAL TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS (1) ISNI YUNIAR RISKA Ir. SUGIHARTI MULYA H, MP D. PADMANINGRUM, SP. MSi ABSTRAK (2) (3) Penelitian ini bertujuan mengkaji atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus, mengkaji atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di Kabupaten Kudus. Lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja di Toko Buah Sumber, Pasar Kliwon, Pasar Bitingan, Hypermart, Ramayana Mall, Ada Swalayan di Kabupaten Kudus dengan responden sebanyak 96 orang. Metode Analisis data yang digunakan adalah Analisis Chi Square (x 2 ) dan Analisis Multi Atribut Fishbein. Hasil penelitian menunjukkan responden yang membeli buah jeruk lokal maupun buah jeruk impor didominasi oleh perempuan dengan mayoritas kisaran usia produktif yaitu antara 20 hingga 40 tahun (77,08%). Tingkat pendidikan mayoritas SLTA (39,58%). Pekerjaan mayoritas adalah pegawai swasta (29,17%). Tingkat pendapatan mayoritas adalah Rp ,00 - Rp ,00 (26,04%). Jumlah anggota keluarga mayoritas 4-5 orang (54,17%). Berdasarkan analisis Chi Square terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap semua atribut-atribut yang ada buah jeruk lokal dan buah jeruk impor, kecuali pada atribut warna buah jeruk impor. Buah jeruk lokal yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus adalah yang mempunyai rasa manis sedikit asam, warna buah kuning kehijauan, ukuran buah sedang (8-9 buah/kg), dan aroma buah segar. Sedangkan buah jeruk impor yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus adalah yang mempunyai rasa manis, warna buah oranye, ukuran sedang (8-9 buah.kg), dan aroma buah yang segar. Berdasarkan analisis Multiatribut Fishbein Atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian buah jeruk lokal maupun buah jeruk impor di Kabupaten Kudus berturut-turut adalah rasa buah, warna buah, ukuran buah, dan aroma buah. Kata Kunci: Buah Jeruk Lokal, Buah Jeruk Impor, Preferensi Konsumen, Analisis Chi Square, Analisis Multiatribut Fishbein. Keterangan : (1) Mahasiswa Fakultas Pertanian UNS dengan NIM H (2) Dosen Pembimbing Utama (3) Dosen Pembimbing Pendamping

4 4 AN ANALYSIS ON CONSUMER S PREFERENCE ON LOCAL AND IMPORTED ORANGE FRUITS IN KUDUS REGENCY (1) Isni Yuniar Riska Ir. Sugiharti Mulya H, MP D. Padmaningrum, Sp. MSi ABSTRACT This research aims to study the attribute of local and imported orange fruits the consumer prefers in Kudus Regency, to study the attribute most considered by the consumer in decision of buying local and imported orange fruits in Kudus Regency. The locations of research were selected intentionally including Sumber Fruit Store, Pasar Kliwon, Pasar Bitingan, Hypermart, Ramayana Mall, and Ada Department Store in Kudus Regency with 96 respondents. The method of analyzing data used was Chi Square (χ 2 ) and Fishbein s multi-attribute analyses. The result of research showed that the respondents buying local and imported orange fruits were predominantly female with productive age ranging from 20 to 40 years (77.08%). The majority education level was Senior High School (39.58%). The majority occupation was private employees (29.17%). The majority income level was IDR 1,500, IDR 2,4999, (26.04%). The majority family members were 4-5 persons (54.17%). Considering the result of Chi Square analysis, there was a difference of consumer preference on all attributes existing in local and imported orange fruits, except on color attribute of imported orange fruit. The local orange fruit preferred by the consumers in Kudus Regency is the one with sweet to little sour taste, greenish color, medium size (8-9 pc/kg), and fresh aroma. Meanwhile the imported orange fruit preferred by the consumers in Kudus Regency was the one with sweet taste, orange color, medium (8-9 pc/kg), and fresh aroma. Considering the result of Fishbein s multi-attribute analysis, the attributes the consumers considered in decision of buying either local or imported orange fruits in Kudus Regency were taste, color, size, and aroma, respectively. (2) (3) Keywords: Local orange fruit, imported orange fruit, consumer preference, Chi Square analysis, Fishbein s Multi-attribute Analysis. Notes: (1) Student of Agriculture Faculty of UNS with student number H (2) Primary Consultant (3) Secondary Consultant

5 5 A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Salah satu komoditas hortikultura buah-buahan yang mempunyai prospek yang menguntungkan jika dikembangkan adalah jeruk. Menurut hasil SUSENAS (2009), buah jeruk merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi dibanding dengan jenis buah lain seperti buah pisang, pepaya, rambutan dan apel dilihat dari konsumsi rata-rata per kapita seminggu menurut jenis makanan dan golongan pengeluaran sebulan tahun 2009 seperti disajikan pada tabel dibawah ini Tabel 1. Konsumsi Rata-Rata Per Kapita Seminggu Menurut Jenis Buah-Buahan Dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan Tahun 2009 Golongan Pengeluaran per Kapita Konsumsi Jenis Buah-Buahan (Kg) Sebulan (Rp) Jeruk Pisang Pepaya Rambutan Apel < ,030-0, ,008 0,042 0,010 0,011 0, ,023 0,048 0,018 0,019 0, ,050 0,056 0,027 0,029 0, ,096 0,067 0,042 0,038 0, ,163 0,076 0,050 0,040 0, ,214 0,084 0,082 0,035 0,053 > ,263 0,096 0,082 0,028 0,101 Rata-rata per kapita ,069 0,046 0,034 0,025 Sumber: SUSENAS (BPS, 2009) Kebutuhan buah jeruk nasional pada tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mencapai ton atau sekitar 1,5 kali dari produksi nasional tahun 2005 (BPPP Deptan, 2007:1). Peningkatan kebutuhan terhadap jeruk ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi jeruk, khususnya jeruk lokal. Produksi yang semakin menurun dengan kebutuhan yang semakin meningkat mengindikasikan bahwa produk jeruk lokal belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi buah jeruk dalam negeri, sehingga masih diperlukan impor jeruk. Pada tahun 2009 impor buah jeruk segar mencapai ton sedangkan pada tahun 2010 impor buah jeruk segar mencapai ton (Statistik Perdagangan Luar Negeri (Import) BPS 2009, 2010 :43-44). Semakin banyaknya produk buah jeruk impor di pasar nasional, maka akan terjadi persaingan antara buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan dalam pembelian. Buah jeruk impor ini sudah 5

6 6 banyak ditemui baik di pasar tradisional, toko-toko buah dan pasar swalayan di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Kudus yang merupakan daerah industri dan perdagangan dimana sektor perdagangan didukung dengan meningkatnya jumlah sarana dan prasarana perdagangan sehinga memungkinkan ketersediaan untuk produk-produk pertanian akan selalu tersedia seperti buah-buahan. Begitu juga untuk buah jeruk impor yang semakin menggeser buah jeruk lokal. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan per kapita di Kabupaten Kudus, kesadaran masyarakat akan kesehatan juga meningkat, sehingga konsumsi makanan yang bergizi seperti buah-buahan juga semakin meningkat. Hal tersebut didukung dengan data yang disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Pendapatan per Kapita Penduduk Kabupaten Kudus Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Pendapatan per kapita Sumber : Kudus dalam Angka 2011 Jumlah penduduk yang semakin meningkat dengan pendapatan yang semakin meningkat akan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat khususnya di Kabupaten Kudus. Sehingga dapat diasumsikan kebutuhan makanan sehat dalam hal ini buah-buahan khusunya buah jeruk juga akan semakin meningkat. Oleh sebab itu diperlukan penelitian untuk mengetahui karakteristik dan perilaku serta preferensi konsumen terhadap buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di Kabupaten Kudus. B. Perumusan Masalah 1. Atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor apa saja yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus? 2. Atribut manakah yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di Kabupaten Kudus? C. Tujuan Penelitian 1. Mengkaji atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus

7 7 2. Mengkaji atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di Kabupaten Kudus D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Peneliti 2. Bagi Pemasar Buah Jeruk 3. Bagi Pemerintah 4. Bagi Pembaca E. Kerangka Teori Pendekatan Masalah Jumlah Penduduk dan Pendapatan Meningkat Kesadaran Masyarakat akan Nilai Kesehatan meningkat Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat Peningkatan Konsumsi Buah-Buahan (Buah Jeruk Lokal dan Impor) Penyediaan Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor dengan Atribut : - Rasa - Ukuran - Warna - Aroma Preferensi Konsumen Analisis Chi Square Atribut yang Menjadi Preferensi Konsumen Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Analisis Multiatribut Fishbein Atribut yang paling dipertimbangkan Konsumen Buah Jeruk Lokal dan Buah jeruk impor Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

8 8 F. Asumsi 1. Responden merupakan pengambil keputusan dalam pembelian buah jeruk lokal dan buah jeruk impor 2. Keputusan diambil responden secara rasional dengan mempertimbangkan berbagai kombinasi atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yang diteliti. 3. Harga tidak menjadi kendala bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian buah jeruk lokal dan buah jeruk impor G. Hipotesis 1. Diduga terdapat perbedaan perbedaan preferensi konsumen terhadap buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di Kabupaten Kudus 2. Diduga atribut yang menjadi preferensi atau kesukaan konsumen dalam membeli buah jeruk lokal di Kabupaten Kudus yaitu warna buah kuning kehijauan, rasa buah manis sedikit asam, ukuran sedang dan aroma buah segar, sedangkan buah jeruk impor yaitu warna buah oranye, rasa buah manis, ukuran sedang dan aroma buah segar. 3. Diduga atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yang paling dipertimbangkan oleh konsumen berturut-turut adalah rasa buah, warna buah, ukuran buah, dan aroma buah. H. Pembatasan Masalah 1. Buah jeruk yang dijadikan obyek penelitian adalah buah jeruk lokal dan buah jeruk impor. 2. Konsumen yang diteliti adalah konsumen akhir yang tidak bertujuan untuk menjual kembali. 3. Atribut buah jeruk lokal dan jeruk impor yang diteliti adalah, rasa buah, ukuran buah, warna buah, aroma buah.

9 9 II. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analistis. Menurut Surakhmad (1998:140), metode deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah aktual sedangkan analitis adalah data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survey. B. Metode Penentuan Lokasi 1. Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode penentuan daerah lokasi penelitian adalah secara sengaja (purposive). Kabupaten Kudus dipilih sebagai daerah lokasi penelitian karena menurut keterangan Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus ketersediaan buahbuahan impor yang sangat tinggi hampir mencapai 70 % dari total seluruh buah-buahan yang ada baik di pasar traditional maupun modern. 2. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan sampel lokasi penelitian adalah secara sengaja (purposive sampling). Pertimbangan penentuan lokasi antara lain ketersediaan buah jeruk lokal dan buah jeruk impor, jumlah pedagang buah, jarak lokasi dengan responden, dan jumlah pembeli. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka penelitian ini dilaksanakan di supermarket yaitu Hypermart Kudus, Ramayana Mall Kudus, Ada Swalayan, toko buah Sumber dan di pasar traditional yaitu Pasar Kliwon dan Pasar Bitingan. 3. Metode Penentuan Sampel Responden Menurut Djarwanto dan Pangestu (1996: ), penentuan jumlah sampel jika besar populasi tidak diketahui, dilakukan dengan penduga proporsi menggunakan sampel dengan keyakinan (1-α) dan besarnya error tidak melebihi suatu harga tertentu maka rumus (E) dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang harus diambil. pp(1 pp) EE = 1,96 NN

10 10 Dimana : E P N : Error : Proporsi populasi : Jumlah sampel Karena besarnya populasi tidak diketahui maka P(1-P) juga tidak diketahui, tetapi P selalu berada diantara 0 dan 1, maka besar populasi maksimal adalah: T (P) = P-P D f 2P = 1 2 (P) = 1-2P P = 0,5 Harga maksimal f(p) adalah P(1-P)=0,25. Jadi besarnya sampel jika digunakan probabilitas 95% dan kesalahan yang terjadi adalah 0,1 maka: NN = 0,25 1,96 0,1 2 = 96,04 Responden yang diambil dalam penelitian sebanyak 96 responden kemudian dibagi 2 yaitu masing-masing 48 responden di Supermarket dan 48 Responden di Pasar Tradisional dan Toko Buah. Metode sampling yang digunakan dalam pengambilan responden di supermarket dengan metode Accidental Sampling. Jumlah responden yang diambil di Supermarket kemudian dibagi pada 3 Supermarket yang diteliti sehingga didapat 16 responden pada masing-masing supermarket. Penentuan jumlah responden pada masing-masing sampel di pasar tradisonal dan kios buah ditentukan secara proporsional karena jumlah pedagang buah yang tidak sama besar. Penentuan jumlah responden secara proporsional dapat dihitung dengan dengan menggunakan rumus Ni = Nk N x 48 Keterangan : Ni : jumlah responden tiap pasar Nk : jumlah pedagang buah tiap pasar N : total jumlah pedagang buah pada pasar sampel 48 : jumlah keseluruhan responden di pasar tradisional yang diamati

11 11 Perhitungan dari penerapan rumus di atas dapat digunakan untuk menentukan jumlah responden tiap pasar sehingga diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini : Tabel 3. Tempat Pembelian Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor, dan Jumlah Responden di Pasar Tradisional Kabupaten Kudus No Nama Pasar Jumlah Pedagang Buah (orang) Jumlah Responden (orang) 1 Pasar Kliwon Pasar Bitingan Kios Buah Sumber 10 3 Total Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder dari Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus 2012 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden di Pasar Kliwon sebanyak 20 orang, di Pasar Bitingan sebanyak 25 orang, di Kios Buah Sumber sebanyak 3 orang. C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi 2. Wawancara 3. Pencatatan E. Metode Analisis Data 1. Analisis Chi Square (x 2 ) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan preferensi konsumen terhadap buah jeruk lokal dan buah jeruk impor di Kabupaten Kudus, digunakan analisis Chi Square dengan rumus berikut: xx 2 = kk ii=1 Keterangan : x 2 = Chi Square (ffff ffff )2 ffff fo= banyaknya responden yang memilih kategori dalam atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor fe= banyaknya responden yang diharapkan dalam kategori atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor

12 12 i k= kategori atribut dalam atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor 2. Analisis Multi Atribut Fishbein Untuk mengetahui atribut buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yang paling dipertimbangkan digunakan analisis multiatribut Fishbein dengan rumus sebagai berikut: Ao = n i= 1 bi. ei Keterangan : Ao : Sikap konsumen terhadap buah jeruk lokal dan buah jeruk impor bi : Tingkat Keyakinan konsumen bahwa buah jeruk lokal dan buah jeruk impor memiliki atribut tertentu (atribut ke-i) ei : dimensi evaluatif konsumen terhadap variabel ke-i yang dimiliki buah jeruk lokal dan buah jeruk impor n : Jumlah atribut yang dimiliki buah jeruk lokal dan buah jeruk impor III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Jumlah Responden (orang) Total Persentase Kelamin Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor (orang) (%) 1. Perempuan ,17 2. Laki-Laki , 83 Jumlah Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang membeli buah jeruk baik jeruk lokal maupun jeruk impor adalah perempuan yaitu sebanyak 76 responden sedangkan responden laki-laki hanya 20 responden. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan pada umumnya berperan dalam pengambilan keputusan pembelian serta melakukan kegiatan pembelanjaan dalam pemenuhan kebutuhan dan konsumsi rumah tangga

13 13 2. Umur Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur No Kelompok Jumlah Responden (orang) Total Persentase Umur Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor (orang) (%) , > ,79 14,58 16,67 12,50 13,54 10,42 5,21 3,125 1,04 Jumlah Tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang membeli buah jeruk lokal didominasi oleh responden yang berumur 20 hingga 24 tahun sebanyak 17 responden sedangkan untuk buah jeruk impor justru didominasi oleh responden yang berumur diatas 25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelian buah jeruk lokal maupun buah jeruk impor didominasi oleh umur produktif. 3. Tingkat Pendidikan Tabel 6. Distribusi Menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Jumlah Responden (orang) Total Persentase Pendidikan Buah Jeruk Lokal Buah jeruk Impor (orang) (%) 1. SD , SLTP , SLTA ,58 5. DIPLOMA , S1 S ,212 2,083 Jumlah Tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang membeli buah jeruk sebagian besar responden berpendidikan SLTA yaitu sebesar 38 responden. Sedangkan diurutan kedua didominasi oleh responden yang berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 29 responden. Ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Kudus konsumen buah jeruk sebagian besar

14 14 mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Tingkat Pendidikan akan mempengaruhi dalam keputusan pembelian buah jeruk lokal dan buah jeruk impor 4. Pekerjaan Tabel 7. Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Tabel 7 menunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang paling dominan membeli buah jeruk adalah responden yang bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah 31 responden kemudian responden yang bekerja sebagai pegawai swasta dengan jumlah 28 responden. Perbedaan jenis pekerjaan akan membedakan tingkat pendapatan, sehingga konsumsi pangan akan dibatasi oleh pendapatan dan harga pangan. Ini akan menentukan apa yang harus dikonsumsi seseorang dalam hal ini buah jeruk baik jeruk lokal maupun buah jeruk impor. No Jenis Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Total Persentase(%) Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor (orang) 1. Ibu Rumah Tangga ,83 2. Pegawai Swasta ,17 3. Wiraswasta ,29 4. Guru Swasta 4-4 4,17 5. PNS ,37 6. Mahasiswa ,17 Jumlah Pendapatan Rumah Tangga per Bulan Tabel 8. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan Rumah Tangga per Bulan Jumlah Responden Total No Pendapatan (orang) (orang) Persentase (%) Buah Jeruk Buah Jeruk Lokal Impor 1. Rp ,00 - Rp , ,21 2. Rp ,00 - Rp , , Rp ,00 - Rp ,00 Rp ,00 - Rp ,00 Rp ,00 - Rp , ,67 9,375 9, Rp , ,33 Jumlah Tabel 8 menunjukkan bahwa responden dengan pendapatan rumah tangga per bulan antara Rp ,00 hingga Rp ,00 per bulan cenderung membeli buah jeruk lokal, dan paling banyak pada kisaran pendapatan antara Rp ,00

15 15 hingga Rp ,00 dengan jumlah 29 responden atau sebanyak 30,21 persen. Sedangkan untuk responden yang memiliki pendapatan rumah tangga per bulan diatas Rp ,00 cenderung membeli buah jeruk impor. Tingkat pendapatan yang diperoleh konsumen akan mempengaruhi jumlah dan jenis produk yang dikonsumsi seseorang. 6. Jumlah Anggota Keluarga Tabel 9. Distribusi Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga No Jumlah Anggota Jumlah Responden (orang) Total Persentase Keluarga(orang) Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor (orang) (%) > ,29 54,17 12,50 1,04 Jumlah Tabel 9 menunjukkan bahwa responden terbanyak yang membeli buah jeruk baik jeruk lokal maupun buah jeruk impor memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 4-5 orang dengan jumlah 52 responden. Banyaknya jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi dalam keputusan membeli buah dimana setiap anggota dalam keluarga memiliki selera yang berbeda-beda. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan semakin beragam pula selera dalam pembelian buah jeruk.

16 16 B. Perilaku Pembelian Konsumen a. Tempat dan Alasan Pembelian Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat dan Alasan Pembelian di Kabupaten Kudus No. Tempat dan Alasan Jumlah Responden (orang) Pembelian Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor 1. Pasar Tradisional - Lebih Dekat Lebih Murah Banyak Pilihan Bisa Ditawar Produk Selalu ada - - Total Responden (%) 49 (51,04%) 41 (42,71%) 2. Supermarket - Lebih Dekat Lebih Murah Banyak Pilihan Bisa Ditawar Produk Selalu ada 4 4 Total Responden (%) 17 (17,71 %) 24 (25%) 3. Toko Buah - Lebih Dekat Lebih Murah Banyak Pilihan Bisa Ditawar Produk Selalu ada - - Total Responden (%) 30 (31,25%) 31 (32,29%) Jumlah Total Responden (%) 96 (100%) 96 (100%) Sumber: Analisis Data Primer, 2012 Tabel 10 menunjukan bahwa sebagian besar responden melakukan pembelian buah jeruk lokal di pasar tradisonal dengan jumlah responden sebanyak 49 orang dengan alasan terbanyak karena harga yang lebih murah. Selanjutnya responden terbesar kedua melakukan pembelian buah jeruk lokal di toko buah sebanyak 30 orang dengan alasan terbanyak karena jarak yang lebih dekat. Responden yang melakukan pembelian di supermarket dengan jumlah yang paling sedikit yaitu sebanyak 17 orang dengan alasan jarak yang lebih dekat. Tabel 10 menunjukkan bahwa tempat pembelian buah jeruk impor yang paling banyak dipilih responden adalah di pasar tradisional dengan jumlah responden sebanyak 41 orang dengan alasan terbanyak adalah karena harga yang lebih murah. Tempat

17 17 pembelian buah jeruk impor yang paling banyak dipilih konsumen setelah pasar tradisional adalah toko buah dengan jumlah responden sebanyak 31 orang dengan alasan lebih dekat. Supermarket merupakan tempat pembelian buah jeruk impor yang paling sedikit dengan jumlah responden sebanyak 24 orang dengan alasan banyak pilihan. b. Frekuensi Pembelian Tabel 11. Distribusi Responden Menurut Frekuensi Pembelian di Kabupaten Kudus No. Frekuensi Jeruk Lokal Jeruk Impor Pembelian Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Jumlah Responden (orang) Persentase (%) 1. Setiap hari Seminggu sekali 16 16,67 6 6,25 3. Dua minggu sekali 29 30, ,58 4. Sebulan sekali 20 20, ,29 5. Tidak tentu bulan sekali ,29-6 bulan sekali ,88 - Saat ada acara 8 26 Jumlah Tabel 11 menunjukkan bahwa frekuensi responden dalam pembelian buah jeruk dalam sebulan adalah tidak tentu dengan jumlah responden sebanyak 31 orang. Waktu pembelian yang tidak tentu itu biasanya dilakukan 2-3 bulan sekali. Frekuensi pembelian buah jeruk lokal yang sering dilakukan responden selanjutnya adalah dua minggu sekali dalam sebulan sebanyak 29 responden. Frekuensi pembelian buah jeruk impor yang dilakukan responden adalah tidak tentu dengan jumlah responden sebanyak 45 orang. c. Jumlah Pembelian Tabel 12. Jumlah Pembelian Buah Jeruk Lokal di Kabupaten Kudus No. Jumlah Jeruk Lokal Jeruk Impor Pembelian Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Jumlah Responden (orang) Presentase (%) 1. < 1 6 6,25 7 7, , ,58 3. > 2 2 2,08 3 3,13 Jumlah Tabel 12 menunjukkan bahwa sebagian besar responden membeli buah jeruk lokal dengan pembelian 1 hingga 2 kg sebanyak 88 responden. Jumlah pembelian untuk buah jeruk baik itu lokal maupun impor hampir sama yaitu pada kisaran 1-2 kg dalam satu kali

18 18 pembelian. Sebagian besar responden membeli buah jeruk impor dengan pembelian 1 hingga 2 kg sebanyak 86 responden. d. Alokasi Pengeluaran Buah-buahan dalam Sebulan Tabel 13. Distribusi Responden Menurut Pengeluaran untuk Konsumsi Buah-buahan dalam Sebulan No. Pengeluaran (Rp) Jumlah Responden Presentase (%) , , , , ,13 Jumlah Sumber: Analisis Data Primer, 2012 Tabel 13 menunjukkan bahwa alokasi pengeluaran untuk konsumsi buah-buahan dalam sebulan rata-rata adalah sebesar Rp ,00 dengan jumlah responden 58 orang dengan presentase 60,42 persen. C. Preferensi Konsumen Terhadap Atribut - Atribut Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Tabel 14. Hasil Analisis Chi Square Atribut Buah Jeruk Lokal Atribut Buah Jeruk Lokal χ 2 hitung df χ 2 tabel Keterangan Warna Buah 29, ,991 Berbeda nyata Rasa Buah 17, ,991 Berbeda nyata Ukuran Buah 113, ,991 Berbeda nyata Aroma Buah 35, ,841 Berbeda nyata Tabel 14 menunjukkan bahwa semua atribut yang diamati dalam penelitian ini berbeda nyata dalam taraf kepercayaan 95% yang berarti bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, karena dari keempat atribut yang diamati, χ 2 hitung lebih besar daripada χ 2 tabel. Ini berarti terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap atributatribut yang ada pada buah jeruk lokal. Tabel 15. Hasil Analisis Chi Square Atribut Buah Jeruk Impor Atribut Buah Jeruk Impor χ 2 hitung df χ 2 tabel Keterangan Warna Buah Rasa Buah 73, ,841 Berbeda nyata Ukuran Buah 109, ,991 Berbeda nyata Aroma Buah 7, ,841 Berbeda nyata

19 19 Tabel 15 menunjukkan bahwa semua atribut yang diamati dalam penelitian ini berbeda nyata dalam taraf kepercayaan 95% yang berarti bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, kecuali atribut warna buah. Ketiga atribut yang diamati yaitu rasa buah,ukuran buah, dan aroma buah memiliki χ 2 hitung lebih besar daripada χ 2 tabel. Ini berarti terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap ketiga atribut yang ada pada buah jeruk impor kecuali atribut warna buah. Hal ini disebabkan buah jeruk impor memiliki warna yang seragam yaitu oranye sehingga semua responden memiliki preferensi yang sama terhadap atribut warna buah jeruk impor. D. Preferensi Konsumen Terhadap Kategori Atribut Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Tabel 16. Preferensi Konsumen terhadap Buah jeruk Lokal di Kabupaten Kudus Atribut Buah Jeruk Lokal Kategori Atribut Buah Jeruk Lokal Jumlah Konsumen Persentase (%) Preferensi Konsumen Warna Buah Hijau 14 14, 58 Kuning Hijau Kekuningan 26 27,08 Hijau Kuning Kehijauan 56 58,33 Oranye 0 0 Asam 0 0 Manis Rasa Buah Asam sedikit manis 14 14,58 Sedikit Manis sedikit asam 42 43,75 Asam Manis 40 41,67 Sangat kecil 0 0 Ukuran Buah Kecil 3 3,125 Sedang Sedang 81 84,375 Besar 12 12,5 Aroma Buah Harum 0 0 Segar 77 80,21 Segar Menyengat 0 0 Manis 19 19,79 Tabel 16 dapat diketahui bahwa buah jeruk lokal yang menjadi kesukaan konsumen di Kabupaten Kudus adalah buah jeruk yang memiliki warna buah kuning hijau, rasa buah yang manis sedikit asam, ukuran buah yang sedang, dan aroma buah yang segar.

20 20 Tabel 17. Preferensi Konsumen terhadap Buah Jeruk Impor di Kabupaten Kudus Atribut Buah Jeruk Impor Kategori Atribut Buah Jeruk Impor Jumlah Konsumen Persentase (%) Preferensi Konsumen Warna Buah Hijau 0 0 Hijau Kekuningan 0 0 Kuning Kehijauan 0 0 Oranye Asam 0 0 Rasa Buah Asam sedikit manis 0 0 Manis sedikit asam 6 6,25 Manis 90 93,75 Sangat kecil 0 0 Ukuran Buah Kecil 3 3,125 Sedang 80 83,33 Besar 13 13,54 Aroma Buah Harum 0 0 Segar 61 63,54 Menyengat 0 0 Manis 35 36,46 Oranye Manis Sedang Segar Tabel 17 menunjukkan buah jeruk impor yang menjadi kesukaan konsumen di Kabupaten Kudus adalah buah jeruk yang memiliki warna buah jeruk oranye, rasa buah manis, ukuran buah sedang dan aroma buah yang segar. Buah jeruk lokal dan buah jeruk impor memang memiliki warna buah yang berbeda dimana buah jeruk lokal memiliki warna yang cenderung kehijauan dan kurang seragam dibanding dengan buah jeruk impor yang memiliki warna seragam yaitu oranye. E. Kepercayaan dan Evaluasi Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Tabel 18. Kepercayaan Konsumen (bi) terhadap Atribut Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Atribut Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor bi Kategori bi Kategori Warna Buah 4,55 Sangat baik 4,56 Sangat baik Rasa Buah 4,80 Sangat baik 4,85 Sangat baik Ukuran Buah 4,23 Baik 3,82 Baik Aroma Buah 3,40 Netral 3,52 Baik Tabel 18 menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap atribut buah jeruk lokal yang tertinggi pada atribut rasa buah dengan kategori sangat baik artinya konsumen sangat

21 21 meyakini atribut rasa buah jeruk lokal. Nilai terendah pada aroma buah dengan kategori netral. Pada buah jeruk impor juga menunjukkan hal yang sama dimana rasa buah merupakan atribut yang paling diyakini dengan kategori sangat baik, sedangkan aroma buah merupakan atribut yang diyakini dengan kategori baik. Tabel 19. Evaluasi Konsumen (ei) terhadap Atribut Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor Atribut Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor ei Kategori ei Kategori Warna Buah 4,29 Penting 4,31 Penting Rasa Buah Sangat 4,96 Sangat 4,98 Penting Penting Ukuran Buah 3,88 Penting 3,91 Penting Aroma Buah 3,23 Netral 3,32 Netral Tabel 19 menunjukkan bahwa evaluasi konsumen terhadap atribut buah jeruk lokal yang paling penting adalah rasa buah. Atribut buah jeruk lokal yang memiliki nilai terendah pada aroma buah dengan kategori netral. Pada buah jeruk impor juga menunjukkan hal yang sama dengan buah jeruk lokal, yaitu atribut yang sangat penting adalah rasa buah dan aroma buah merupakan atribut yang netral. Berdasarkan dari tingkat kepercayaan (bi) dan evaluasi tingkat kepentingan maka akan diperoleh nilai sikap (Ao) terhadap buah jeruk lokal dan buah jeruk impor dengan cara mengalikan angka tingkat kepercayaan (bi) dengan tingkat kepentingan (ei). Nilai sikap (Ao) ini menunjukkan penilaian konsumen terhadap atribut yang melekat pada buah jeruk lokal dan buah jeruk impor yaitu warna buah. Adapun sikap konsumen terhadap buah jeruk dan buah jeruk Impor dapat dilihat pada Tabel 20 sebagai berikut: Tabel 20. Sikap Konsumen terhadap Buah Jeruk Lokal dan Buah Jeruk Impor di Kabupaten Kudus Atribut Buah Buah Jeruk Lokal Buah Jeruk Impor Jeruk Sikap ( Ao) Peringkat Sikap ( Ao) Peringkat Warna Buah 19,5195 II 19,6536 II Rasa Buah 23,9040 I 24,056 I Ukuran Buah 16,4124 III 14,9362 III Aroma Buah 10,9820 IV 11,6864 IV Tabel 20 menunjukan bahwa nilai sikap konsumen terhadap atribut yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian buah jeruk lokal berturut-turut dari yang

22 22 paling tinggi sampai yang terendah adalah rasa buah, warna buah, ukuran buah dan aroma buah. Hasil nilai ini juga sama pada buah jeruk impor dengan selisih nilai yang tidak jauh berbeda pula. Hal ini sudah sesuai dengan hipotesis awal bahwa urutan atribut yang dipertimbangkan konsumen berturut-turut adalah rasa, warna, ukuran dan aroma buah. F. Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan responden yang membeli buah jeruk lokal lebih banyak daripada buah jeruk impor. Hal ini menunjukkan bahwa buah jeruk lokal masih banyak diminati oleh masyarakat dibanding buah jeruk impor. Namun, kelemahan yang dimiliki buah jeruk lokal adalah ketersediaan buah jeruk lokal tidak kontinyu dan rendahnya teknologi pasca panen seperti sistem penyimpanan belum memadai Hasil analisis menggunakan Chi Square pada atribut buah jeruk lokal dan buah impor yaitu warna dan rasa diketahui bahwa preferensi konsumen terhadap buah jeruk lokal adalah warna kuning hijau dengan presentase 58,33 persen dan rasa buah manis sedikit asam dengan presentase 43,55 persen. Sedangkan untuk buah jeruk impor yang menjadi preferensi konsumen adalah warna oranye dengan presentase 100 persen dan rasa buah manis sebesar 93,75 persen. Presentase tersebut menunjukkan bahwa buah jeruk lokal memiliki kelemahan dibanding buah jeruk impor yaitu buah yang tidak seragam baik dari warna dan rasa, bahkan tidak jarang ukuran juga ditemukan tidak seragam di pasaran. Menurut Pantas F (1997:8), di mata konsumen mutu produk tidak hanya menyangkut bentuk rasa, tekstur, tetapi juga menyangkut bentuk pengepakan, penyajian, kemudahan penanganan di rumah (disimpan dan disajikan), dan kesesuaian dengan kebiasaan makan. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk meningkatkan mutu dan ketersediaan buah jeruk lokal dalam negeri. Langkah selanjutnya adalah dengan pembatasan impor melalui melalui Peraturan Mentei No. 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang pengawasan keamanan pangan terhadap pemasukan dan pengeluaran pangan segar asal tumbuhan. Peraturan lain adalah Permendag No.30 Tahun 2012 yaitu mewajibkan para importir produk hortikultura untuk memperhatikan aspek keamanan pangan, ketersediaan produk dalam negeri, dan penetapan sasaran produksi dan konsumsi produk hortikultura. Kemudian langkah yang harus ditempuh yaitu dengan menggiatkan program Gemar Buah Lokal Indonesia secara nasional.

23 23 IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap semua atribut-atribut yang ada buah jeruk lokal dan buah jeruk impor, kecuali pada atribut warna buah jeruk impor. 2. Buah jeruk lokal yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus adalah buah jeruk yang mempunyai rasa manis sedikit asam, warna buah kuning kehijauan, ukuran buah sedang (8-9 buah/kg), dan aroma buah yang segar. Sedangkan buah jeruk impor yang menjadi preferensi konsumen di Kabupaten Kudus adalah buah jeruk yang mempunyai rasa manis, warna buah oranye, ukuran sedang (8-9 buah.kg), dan aroma buah yang segar. 3. Atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian buah jeruk lokal maupun buah jeruk impor di Kabupaten Kudus berturut-turut adalah rasa buah, warna buah, ukuran buah, adan aroma buah. B. Saran 1. Bagi pemasar buah jeruk lokal sebaiknya melakukan tindakan pasca panen seperti penyimpanan, pengepakan, pelabelan, dan pendistribusian yang lebih baik sehingga mutu dan ketersediaan buah jeruk lokal terjamin serta melakukan strategi pemasaran yang jitu agar tidak kalah bersaing dengan buah jeruk impor. 2. Bagi pemerintah, hendaknya mendorong lembaga riset pertanian untuk menghasilkan produk buah jeruk yang berkualitas, serta mengendalikan volume maupun jenis buah yang diimpor melalui peraturan dan kebijakan, dan melakukan sosialisasi tentang keunggulan buah lokal.

24 24 DAFTAR PUSTAKA BPPP Deptan Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk Bagian kedua. Agro Inovasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. BPS Indonesia Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: IMPOR. Jilid I. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Djarwanto dan Pangestu Statistik Induktif. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Penerbit Tarsito. Bandung. SUSENAS Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia. Buku 1. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK (SUNKIS) IMPOR KOTA PALU

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK (SUNKIS) IMPOR KOTA PALU e-j. Agrotekbis 4 (4) : 479-484, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK (SUNKIS) IMPOR KOTA PALU Analysis Of Consumer Preferences on Local and

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS. Skripsi

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS. Skripsi ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN BUAH JERUK IMPOR DI KABUPATEN KUDUS Skripsi Oleh : ISNI YUNIAR RISKA H0808113 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas buah-buahan nasional di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas buah-buahan nasional di Indonesia memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan produktivitas buah-buahan nasional di Indonesia memiliki urgensi penting karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, konsumsi buah,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat

METODE PENELITIAN. metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran keadaan obyek penelitian

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis, oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman buah-buahan tropis. Banyak buah yang dapat tumbuh di Indonesia namun tidak dapat tumbuh

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO Nike Susanti, Prof. Dr. Ir. Suprapti Supardi, M.P, dan R. Kunto Adi, S.P., M.P Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1, No. 4, OKTOBER 2013

JIIA, VOLUME 1, No. 4, OKTOBER 2013 SIKAP DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BUAH JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR DI BANDAR LAMPUNG (Consumer s Conduct and Decision Making Analysis in Purchase Local Orange and Imported Orange in

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Menurut Surakhmad (2004), deskriptif analitik, yaitu metode yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi

Lebih terperinci

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 216 (66-74) Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Esa Khoirinnisa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis yang berhubungan

Lebih terperinci

PENGARUH PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BUAH APEL IMPOR DI HYPERMART PALU GRAND MALL

PENGARUH PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BUAH APEL IMPOR DI HYPERMART PALU GRAND MALL J. Agroland 24 (2) : 103-112, Agustus 2017 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 PENGARUH PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BUAH APEL IMPOR DI HYPERMART PALU GRAND MALL The Influences of Consumer Preferences

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH SEMANGKA MERAH BERBIJI DI KABUPATEN SRAGEN Ady Wulansari, Sugiharti Mulya H., dan Aulia Qonita Program Studi

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH SEMANGKA MERAH BERBIJI DI KABUPATEN SRAGEN Ady Wulansari, Sugiharti Mulya H., dan Aulia Qonita Program Studi ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH SEMANGKA MERAH BERBIJI DI KABUPATEN SRAGEN Ady Wulansari, Sugiharti Mulya H., dan Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Preferensi Konsumen Penduduk Bojonegoro sangat beragam dilihat dari kondisi sosial ekonominya antara lain tingkat pendidikan, umur, tingkat pendapatan dan jenis

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SAYURAN DI PASAR GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA. Skripsi

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SAYURAN DI PASAR GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA. Skripsi SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK SAYURAN DI PASAR GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA Skripsi Di Susun Oleh: Riki Ilham Nadir 20130220014 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang dalam penerapannya mengandalkan sektor pertanian dalam menopang serta sumber mata pencaharian bagi masyarakat. Sektor pertanian

Lebih terperinci

Alfauzan, Fery., dkk Analisis Faktor-faktor...

Alfauzan, Fery., dkk Analisis Faktor-faktor... Alfauzan, Fery., dkk Analisis Faktor-faktor... ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH IMPOR DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG (Studi Kasus Buah Apel Fuji

Lebih terperinci

ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA ANALISIS CITRA BEBERAPA BUAH APEL LOKAL DI KALANGAN KONSUMEN PADA BERBAGAI PASAR DI KOTA SURAKARTA Amelia Cynthia Olgawati, Totok Mardikanto, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR DI PASAR MODERN KOTA BOGOR

SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR DI PASAR MODERN KOTA BOGOR Sikap dan Persepsi Konsumen SIKAP DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR DI PASAR MODERN KOTA BOGOR Sarah Nur Nafisah 1), Suharno 2) dan Netti Tinaprilla 3) 1,2,3) Departemen Agribisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat pula dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu. Buah-buahan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat pula dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu. Buah-buahan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan termasuk dalam jenis tanaman holtikultura yang hasilnya dapat dikonsumsi langsung dalam kondisi mentah ataupun masak di pohon dan dapat pula dikonsumsi

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KOPI TUBRUK DAN KOPI INSTAN DI KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN Laila Yuni Rukhbaniyah, Dyah Panuntun Utami dan Istiko Agus Wicaksono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Kajian Preferensi Konsumen Terhadap Buah-Buahan Lokal di Kota Banjarbaru

Kajian Preferensi Konsumen Terhadap Buah-Buahan Lokal di Kota Banjarbaru Kajian Preferensi Konsumen Terhadap Buah-Buahan Lokal di Kota Banjarbaru Muzdalifah* *Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Jalan A.Yani KM. 36 PO BOX

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT)

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT) 1 SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT) Dhygia Pharestyna F.T, Sugiharti Mulya Handayani, dan Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sangat mudah untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sangat mudah untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sangat mudah untuk ditanami berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan. Sebagai negara pertanian, pertumbuhan ekonomi nasional

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL Program Studi Agribisnis Oleh : Fadhilah Nurina Apsari H 0809044 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Keluarga

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Keluarga 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Keluarga Usia. Perbedaan usia yang terdapat pada seseorang dapat mengakibatkan perbedaan dalam selera dan kesukaan terhadap merek (Sumarwan 2004). Usia dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN

BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam Indonesia mempunyai kekayaan pertanian yang berlimpah, baik jenis maupun macamnya. Salah satu hasil pertaniannya adalah buah-buahan. Komoditi hortikultura khususnya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra.

KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU. Ahmad Rayendra. KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS IR 64 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSINYA DI KOTA BENGKULU Ahmad Rayendra Abstract The objective of this research were ; 1) to know the level of consumer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara sengaja atau purposive di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Batu Malang pada bulan Maret sampai September 2015.

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ICE CREAM DALAM WADAH BATOK KELAPA MUDA DI KOTA MEDAN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ICE CREAM DALAM WADAH BATOK KELAPA MUDA DI KOTA MEDAN ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ICE CREAM DALAM WADAH BATOK KELAPA MUDA DI KOTA MEDAN ABSTRAK Risa Yanti Diannisa Siregar*), Iskandarini**), Emalisa**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD)

DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DAYA SAING KETAHANAN PANGAN MELALUI IDENTIFIKASI SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN REMAJA TERHADAP PRODUK MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DAN MAKANAN LOKAL (TRADISIONAL) SUMMARY Oleh : Sudiyarto Consumers especially

Lebih terperinci

A N A L I S IS P ER I L A KU KO N S UM EN BU AH D I PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KECAMATAN KALIWATES, KABUPATEN JEMBER

A N A L I S IS P ER I L A KU KO N S UM EN BU AH D I PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KECAMATAN KALIWATES, KABUPATEN JEMBER A N A L I S IS P ER I L A KU KO N S UM EN BU AH D I PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KECAMATAN KALIWATES, KABUPATEN JEMBER Nyra Dewi Kartika 1) Evita Soliha Hani 2), Rudi Hartadi 2) 1) Jurusan Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras.

Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras. Analisis Karakteristik yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional dan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN YANG BERBELANJA SEMBILAN BAHAN

Lebih terperinci

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH PISANG KEPOK DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH PISANG KEPOK DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH PISANG KEPOK DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Albetha Sekar Toraldy H 0809006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN

Lebih terperinci

SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : ISSN :

SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : ISSN : SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : 273-282 ISSN : 1829-9946 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN LEDRE (STUDI KASUS DI TOKO MORO SENENG DESA PADANGAN DAN TOKO DADI TRESNO KOTA BOJONEGORO) AHMAD

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor I 1.1. PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Hortikultura sebagai salah

Lebih terperinci

Permintaan konsumen terhadap buah jeruk ini tidak dapat dipenuhi oleh produksi jeruk dalam negeri sehingga dipenuhi oleh jeruk impor.

Permintaan konsumen terhadap buah jeruk ini tidak dapat dipenuhi oleh produksi jeruk dalam negeri sehingga dipenuhi oleh jeruk impor. PENDAHULUAN Pemberlakuan pasar bebas dapat menjadi peluang sekaligus juga ancaman bagi perdagangan komoditas kita, termasuk komoditas pertanian. Selain itu, saat ini muncul fenomena global yang menunjukkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun 2005 2008 Tahun Laki-laki Perempuan Total Pertumbuhan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (persen) 2005 424,819 406,752 831,571 1.32 2006 431,862

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science e-journal FAPET UNUD e-journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id Universitas Udayana ANALISIS PREFRENSI KONSUMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman yang semakin maju dan modern, ketatnya persaingan dalam dunia industri menuntut setiap perusahaan untuk peka dalam mengantisipasi segala kemungkinan

Lebih terperinci

SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBAGAI TOLOK UKUR DAYA SAING ANTARA BUAH APEL LOKAL DAN IMPOR. Oleh : Sudiyarto* Abstract

SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBAGAI TOLOK UKUR DAYA SAING ANTARA BUAH APEL LOKAL DAN IMPOR. Oleh : Sudiyarto* Abstract SIKAP KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBAGAI TOLOK UKUR DAYA SAING ANTARA BUAH APEL LOKAL DAN IMPOR Oleh : Sudiyarto* Abstract Consumers hold important role in determination whether has superiority or not. The overflowing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap pengguna maupun bukan pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu potensi terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. salah satu potensi terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini tercermin dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah, terutama hasil pertanian. Buah-buahan adalah salah satu potensi terbesar yang ada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, dan Gelael yang membeli buah Jambu Air, masyarakat yang pernah membeli

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal (The Relationship of Social

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL (Studi Kasus : Pasar Tradisional di Kota Medan) Ester B.A Purba *), Rahmanta Ginting **), Satia Negara Lubis **)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di pinggir kota Yogyakarta). Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja dipilih dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Indonesia menyimpan suatu kekuatan ekonomis yang sangat potensial. Posisi tersebut mengisyaratkan bahwa kebijakan pembangunan nasional masih harus bertumpu pada

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR (Studi Kasus : Kota Medan) SKRIPSI

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR (Studi Kasus : Kota Medan) SKRIPSI ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BUAH JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR (Studi Kasus : Kota Medan) SKRIPSI OLEH RABIATUL KHAIRIAH 040304067 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI

KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI Lukas Y. Sonbait Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri Papua Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari Papua

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan

III. METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan A. Lokasi Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Giwangan yang berada di Kota Yogyakarta. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Pasar Giwangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen

I. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya buah-buahan impor masuk ke pasar dalam negeri menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen terhadap kualitas buah-buahan lokal.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Jenis Beras Secara garis besar jenis beras yang ada dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu beras pera dan beras pulen. Beras pulen umumnya dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Kuesioner sebagai alat ukur dalam rangka mengumpulkan data harus mampu menghasilkan data yang valid dan reliabel. Untuk itu dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MIDERN DI KOTA MEDAN (Studi Kasus: Swalayan/Supermarket di Kecamtan Medan Sunggal)

ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MIDERN DI KOTA MEDAN (Studi Kasus: Swalayan/Supermarket di Kecamtan Medan Sunggal) ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI BUAH DI PASAR MIDERN DI KOTA MEDAN (Studi Kasus: Swalayan/Supermarket di Kecamtan Medan Sunggal) Risa Januarti*), Lily Fauzia**), Sinar Indra Kesuma**) *) Alumni Program

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN BUAH APEL DAN PEAR IMPOR (Studi Kasus pada Pasar Buah Sudirman Pekanbaru)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN BUAH APEL DAN PEAR IMPOR (Studi Kasus pada Pasar Buah Sudirman Pekanbaru) ANALISIS SIKAP KONSUMEN BUAH APEL DAN PEAR IMPOR (Studi Kasus pada Pasar Buah Sudirman Pekanbaru) THE ANALYSIS OF ATTITUDE CONSUMER FRUIT APPLE AND PEAR IMPORT (Case Studies at Fruit Market Sudirman of

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 3 (2018): 179-186 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk

BAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditi buah buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah buahan juga bersifat

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH- BUAHAN DI TOKO BUAH SEKITAR PASAR INDUK BUAH DAN SAYUR GEMAH RIPAH. Skripsi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH- BUAHAN DI TOKO BUAH SEKITAR PASAR INDUK BUAH DAN SAYUR GEMAH RIPAH. Skripsi PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH- BUAHAN DI TOKO BUAH SEKITAR PASAR INDUK BUAH DAN SAYUR GEMAH RIPAH Skripsi Disusun oleh: Ana Rosita Sari 030004 Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009

I PENDAHULUAN. Sumber: Badan Pusat Statistik 2009 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat strategis dalam pembangunan perekonomian negara Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia yaitu sekitar

Lebih terperinci

PREFERENSI KONSUMEN SAYURAN HIDROPONIK AGROFARM BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. Oleh : TALASI RUQAYA YASMIN

PREFERENSI KONSUMEN SAYURAN HIDROPONIK AGROFARM BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. Oleh : TALASI RUQAYA YASMIN PREFERENSI KONSUMEN SAYURAN HIDROPONIK AGROFARM BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Oleh : TALASI RUQAYA YASMIN PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB) BIDANG KEGIATAN : PKM Artikel Ilmiah Diusulkan Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN BUAH NAGA (Hylocereus Sp.) DI PASAR KEPUTRAN UTARA SURABAYA

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN BUAH NAGA (Hylocereus Sp.) DI PASAR KEPUTRAN UTARA SURABAYA ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN BUAH NAGA (Hylocereus Sp.) DI PASAR KEPUTRAN UTARA SURABAYA SKRIPSI Oleh: SENY SIANE YULIANUS 14220011 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive sampling. berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

KUESIONER ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK 77 Lampiran 1. KUESIONER Kuesioner ini merupakan salah cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul: ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KOPI INSTAN KOPIKO BROWN COFFEE DI KOTA DEPOK

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang A. Karakteristik Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian minat masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang dilakukan di tiga wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015 ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK KECAP KENTJANA DAN KECAP DI PASAR TRADISIONAL AMBAL KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN Adi Setiyono, Uswatun Hasanah dan Zulfanita Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin banyaknya industri yang menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa yang berkualitas.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLAHAN SUSU SEGAR DI KEDAI SUSU MOM MILK KOTA SURAKARTA SKRIPSI Oleh Jasmine Laila Safitri H 0812088 FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor)

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) SKRIPSI DISTI LASTRIANI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS 1 PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI 117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI (THE ANALYIS OF CONSUMER ATTITUDE ON CELLULER PHONE IN JAMBI CITY) 2) Oleh: Tri Rahayu Aguswindi 2) Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

TINGKAT PERSEPSI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN ( Studi Kasus di Toserba Yogya Ciamis)

TINGKAT PERSEPSI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN ( Studi Kasus di Toserba Yogya Ciamis) TINGKAT PERSEPSI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA DI PASAR SWALAYAN ( Studi Kasus di Toserba Yogya Ciamis) Oleh : Sulistiani Mardiah 1, Soetoro 2, Sudradjat 3 13 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam peranan perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata pencaharian di sektor pertanian,

Lebih terperinci

Volume 5 No. 2 Juni 2017 ISSN: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK BUAH LOKAL DI PASAR MODERN KOTA PALOPO

Volume 5 No. 2 Juni 2017 ISSN: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK BUAH LOKAL DI PASAR MODERN KOTA PALOPO ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK BUAH LOKAL DI PASAR MODERN KOTA PALOPO DIAN TRISNA Email : achmadsandiansyah@yahoo.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku pada Tahun Nilai PDB (dalam milyar rupiah) Pertumbuhan (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku pada Tahun Nilai PDB (dalam milyar rupiah) Pertumbuhan (%) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan. Pertanian merupakan salah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BUAH PISANG KEPOK (Studi Kasus Konsumen di Tiga Kota Kuala Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BUAH PISANG KEPOK (Studi Kasus Konsumen di Tiga Kota Kuala Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BUAH PISANG KEPOK (Studi Kasus Konsumen di Tiga Kota Kuala Pembuang, Sampit, dan Palangkaraya) ROKHMAN PERMADI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNIVERSITAS

Lebih terperinci