MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP
|
|
- Yenny Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Oleh: M.Nofiar Hadi, St. Wahidah Arsyad, Sri Amintarti Konsep ekosistem merupakan salah satu konsep yang diajarkan pada siswa kelas X SMA yang menuntut siswa mampu mendeskripsikan dan menilai komponen ekosistem, interaksi dan hubungan dari masing-masing komponen, menemukan dan mengembangkan serta menghubungkan antar konsep. Berdasarkan informasi dari guru Biologi kelas X SMA Negeri 7 Banjarmasin dalam pembelajaran konsep Ekosistemterdapat beberapa konsep-konsep yang cukup sulit untuk dipahami dan diingat serta perlu penjelasan yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan kualitas aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, peningkatan hasil belajar serta respon siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan penggunaanmind map. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jenis penelitian deskriptif yang dirancang dalam 2 siklus masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang. Data dianalisis secara deskriptif dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukan aktivitas siswa dalam semua parameter mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II kecuali parameter 3 yaitu berdiskusi antar anggota kelompok yang konsisten berada dalam kategori baik. Aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran tergolong baik. Hasil belajar berupa postes mengalami peningkatan ketuntasan klasikal (gain) yaitu sebesar 10,93% dan proses pembelajaran berupa mengerjakan soal LKS dalam kategori baik dan Mind map yang dibuat telah mencapai kategori istimewa. Respon siswa dan guru positif terhadap pembelajaran dengan strategi Mind map dimana 60,71% menyatakan sangat setuju dan 39,28% menyatakan setuju. Pembelajaran dengan penggunaanmindmap disimpulkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X- 7 SMA Negeri 7 Banjarmasin pada konsep Ekosistem. Kata Kunci: Mind map, Aktivitas siswa dan guru, Hasil belajar 1
2 PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar proses belajar lebih memadai (fasilitator). Menurut Silberman (2009) pada proses pembelajaran peserta didik dapat mengalami kesulitan misalnya memusatkan perhatian atau mengingat. Pada dasarnya untuk mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengarnya, melihatnya, mengajukan pertanyaan tentang konsep yang dipelajari dan mendiskusikannya dengan orang lain. Bukan hanya itu, siswa perlu mengerjakan yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah mereka dapat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada bulan Januari 2013 kepada guru mata pelajaran biologi kelas X SMA Negeri 7 Banjarmasin, diperoleh penjelasan bahwa dalam pembelajaran konsep Ekosistem terdapat beberapa materi yang cukup sulit untuk dipahami dan perlu penjelasan yang mendalam walaupun dari segi nilai yang didapatkan oleh siswa pada tahun pelajaran yang lalu sudah berada di atas rata-rata KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Biologi yaitu 75. Walaupun dari segi ketuntasan secara kognitif sudah berada di atas KKM yang ditetapkan, masih terdapat siswa yang kurang aktif. Siswa yang aktif hanyalah siswa-siswa tertentu saja. Mereka sering bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru dan mengajukan pendapat dan mencari informasi dari sumber belajar lainnya. Keadaan ini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan siswa yang kurang aktif. Siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran cenderung kurang berani untuk bertanya kepada guru dan mereka hanya menerima saja pengetahuan yang diberikan.sebagian siswa kesulitan 2
3 mengingat konsep-konsep biologi tertentu yang disebabkan oleh masih adanya kebiasaan beberapa siswa yang tidak mencatat materi pelajaran atau setelah mencatat tidak membuka atau jarang membaca catatannya kembali dan terkesan monoton. Hal ini didukung oleh data hasil penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin didapatkan data yaitu kebiasaan siswa yang selalu mencatat penjelasan guru yaitu sebanyak 16 orang (57,14%). Siswa yang kemudian membaca kembali catatan yang telah dibuatnya yaitu sebanyak 10 orang (35,71%), siswa yang menyatakan catatan yang dibuatnya tidak menarik sebanyak 10 orang (35,71%) dan 8 orang menyatakan kadang-kadang catatan yang telah dibuatnya menarik untuk dibaca kembali walaupun hampir seluruh siswa (92,85%) menyatakan mencatat penjelasan guru memberikan manfaat namun sebagian siswa enggan melakukannya. Salah satu siswa berpendapat catatan yang dibuatnya terkesan monoton karena hanya menggunakan pulpen berwarna hitam sehingga membuatnya kurang tertarik untuk membaca kembali buku catatannya. Penelitian mengenai Mind map pernah dilakukan oleh Sapitri (2010) yang mengatakan pada hasil penelitiannya bahwa pada proses belajar siswa kelas VII SMP Swasta Taman Pendidikan Islam Medan dengan penggunaan Mind map dapat meningkatkan aktivitas mengajukan pertanyaan dari 5,95% menjadi 15,08%, aktivitas menjawab pertanyaan meningkat sebesar 1,19% dari siklus I menjadi 3,35%, aktivitas memberikan pendapat untuk pemecahan masalah meningkat dari 1,19% menjadi 3,91%, aktivitas berlatih Mind map meningkatkan dari 36,90% menjadi 39,11% dan aktivitas perilaku yang tidak sesuai mengalami penurunan dari 48,21% menjadi 27,93%. 3
4 Buzan (2008) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Mind Map ini akan membantu anak: (1) mudah mengingat sesuatu; (2) mengingat fakta, angka, dan rumus dengan mudah; (3) meningkatkan motivasi dan konsentrasi; (4) mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pembelajaran dengan menggunakan Mind map. Peneliti menggunakan Mind map dengan asumsi memiliki keunggulan yaitu dapat memetakan pikiran secara lebih kreatif, efektif, berdayaguna dan tentunya lebih menyenangkan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan Mind map dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin pada konsep Ekosistem, kualitas aktivitas guru dalam proses pengelolaan pembelajaran melalui penggunaan Mind map dalam pembelajaran kooperatif pada konsep Ekosistem, peningkatan hasil belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin dengan menggunakan Mind map pada konsep Ekosistem, respon siswa dan guru kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Mind map pada konsep Ekosistem. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kemmis & McTaggart (Susilo, 2008) PTK terdiri dari 3 tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing) serta refleksi (reflecting). Desain Penelitian Gambar 1. Desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart 4
5 Penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus. Pada siklus I dan II masing-masing dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Untuk lebih jelasnya tentang Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan lihat Tabel 1. Tabel 1. Rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Siklus Pertemuan Materi Pokok Jam 1 1 Komponen Ekosistem dan Aliran Energi 2 x 45 2 Pencemaran Lingkungan berdasarkan tempat serta dampak bagi lingkungan 1 x Daur Biogeokimia 2 x 45 2 Pencemaran Lingkungan berdasarkan bahan pencemar dan tingkat pencemaran, faktor penyebab dan alternatif pemecahan masalah lingkungan 1 x 45 Peneliti berkolaborasi dengan 2 orang dosen pembimbing, 1 orang guru Biologi Kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin dan dibantu oleh 9 orang observer. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan secara deskriptif, dengan cara menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan Individual = Jumlah skor Jumlah skor maksimal x 100% Ketuntasan Klasikal = Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah seluruh siswa x 100% Keterangan: Ketuntasan individual: jika siswa mencapai ketuntasan 75%. Ketuntasan klasikal: Jika 85% dari seluruh siswa yang mencapai ketuntasan 75%. 5
6 a. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskriptif yaitu hasil pengamatan aktivitas siswa, aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, penilaian Mind map berdasarkan kategori yakni baik (76-100%), sedang (56-75%), kurang (40-55%) dan buruk (<40%) yang telah dimodifikasi (Arikunto, 2010), penilaian proses, penilaian psikomotor, penilaian perilaku berkarakter dan penilaian keterampilan sosial, serta respon siswa dan guru terhadap kegiatan pembelajaran yang diperoleh melalui angket yang diberikan pada akhir pertemuan siklus II. b. Data kuantitatif yang diperoleh dari penilaian pretes dan postes serta hasil selama proses pembelajaran berupa nilai soal LKS. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi semua komponen indikator kualitatif dan indikator kuantitatif (Arikunto, 1999). Kedua indikator di atas dilihat dari pergeseran hasil siklus I dan siklus II. 1. Indikator kualitatif, yaitu: a. Aktivitas siswa telah menunjukkan kenaikan dari siklus I ke siklus II atau pengelolaan guru dalam pembelajaran semakin baik dalam kegiatan belajar mengajar. b. Penilaian Mind map yang dikerjakan siswa secara berkelompok tergolong baik. c. Penilaian proses, psikomotor dan perilaku berkarakter semakin baik. d. Respon siswa dan guru terhadap pembelajaran adalah positif yang diperoleh berdasarkan angket yang diisi pada akhir pertemuan siklus II. 2. Indikator kuantitatif, seperti: a. Siswa mencapai ketuntasan secara individual (skor 75%) dan ketuntasan secara klasikal jika 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual yang mana hal telah ditetapkan oleh sekolah. b. Hasil selama proses pembelajaran tergolong baik yang dinilai dari soal LKS. 6
7 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I dan II Tabel 2. Ringkasan Data Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II Sikl Pertemu us an 1 I ,1 Rata-rata II Rata-rata 100 Aktivitas Yang Diamati ,3 90, 10 71,8 0 3, ,12 3, ,7 5 53,1 2 95, 10 70,3 51, ,8 56, ,4 53, ,6 54, Selisih ratarata (%) 7,82 4,7 0 1,34 3,35 Keterangan : 1. memperhatikan penjelasan guru 2. membaca hand out atau buku lain yang relevan 3. berdiskusi antar anggota kelompok 4. membuat Mind Map sesuai petunjuk yang ada di LKS 5. mengerjakan soal-soal yang ada di LKS 6. mempresentasikan Mind Map di depan kelas 7. aktif bertanya pada saat diskusi kelas 8. aktif menjawab saat diskusi kelas 18,7 3,12 18,7 6, ,9 1,56 10,9 4, ,37 12,5 18,7 5 28,7 17,8 14, ,8 13,6 13,3 21, ,9 11,8 10,9 8,
8 9. membuat atau menuliskan kesimpulan Berdasarkan Tabel 2 memperlihatkan ringkasan aktivitas siswa pada tiap siklus. Semua aktivitas siswa mengalami peningkatan kecuali aktivitas berdiskusi dengan anggota kelompok tidak mengalami penurunan maupun peningkatan. Aktivitas yang mengalami peningkatan dari hasil rata-rata siklus I ke siklus II adalah memperhatikan penjelasan guru (7,82%), membaca hand out atau buku lain yang relevan (4,7%), membuat Mind map sesuai petunjuk yang dala di LKS (1,34%), mengerjakan soal-soal yang ada di LKS (3,35%), mempresentasikan Mind map di depan kelas (15,94%), aktif bertanya pada saat diskusi kelas (8,93%), aktif menjawab saat diskusi kelas (11,83%) dan membuat atau menuliskan kesimpulan (10,94%). Aktivitas guru dalam Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan terlihat kualitas aktivitas guru dari siklus I ke siklus II tergolong baik. Secara umum, kegiatan awal mengalami peningkatan dari baik menjadi sangat baik. Hanya poin no.3 yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran mendapat kategori kurang baik. Pada kegiatan inti dan akhir dari siklus I ke siklus II tergolong baik. Hasil Penilaian Mind map Hasil selama proses pembelajaran dari nilai Mind map yang dibuat secara berkelompok mengalami peningkatan kategori pada siklus I yaitu pertemuan 1 ke pertemuan 2 masing-masing dengan rata-rata nilai Mind map 184,06 dengan kategori B + (sangat baik) dan 133,75 dengan kategori A (istimewa). Namun, pada siklus II pertemuan 1 mengalami penurunan kategori menjadi B + (sangat baik) dengan rata-rata nilai Mind map yang telah dibuat sebesar 235,81. Akan tetapi, pada siklus II pertemuan 2 terjadi peningkatan kategori penilaian menjadi istimewa (A) dengan nilai rata-rata Mind map yaitu 182,18. Berdasarkan nilai Mind map yang telah 8
9 diperoleh masing-masing kelompok, semuanya sudah sesuai dengan aturan pembuatan Mind map bahkan terdapat 5 kelompok (62,5%) yaitu kelompok 1, 3, 6, 7 dan 8 melebihi nilai Mind map yang telah dibuat oleh Peneliti. Hal ini menandakan anggota kelompok dapat bekerjasama dengan baik serta mampu mengembangkan konsep-konsep yang telah didapat menjadi lebih bermakna melalui penggunaan Mind map dalam pembelajaran kooperatif. Hasil Pengamatan Kinerja Proses pada Siklus I dan Siklus II Penilaian proses siklus I dan siklus II dimana siklus I pertemuan 1 dan 2 penilaian proses termasuk dalam kategori kurang dan sedang dengan rata-rata sebesar 53,51% dan 56,25% sehingga rata-rata penilaian pada siklus I adalah 54,88% dengan kategori kurang. Selanjutnya, pada siklus II pertemuan 1 dan 2 mengalami peningkatan dengan rata-rata penilaian proses yang diperoleh adalah 58,59% dan 61,16% dengan kategori sedang sehingga rata-rata penilaian proses pada siklus II adalah 59,87% dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan penilaian proses dari siklus I ke siklus II sebesar 4,99%. Hasil Pengamatan Kinerja Psikomotor pada Siklus I dan II Pada siklus I pertemuan 1 dan 2 penilaian psikomotor termasuk dalam kategori sedang dengan rata-rata sebesar 67,70% dan 71,87% sehingga rata-rata penilaian pada siklus I adalah 69,78% dengan kategori sedang. Selanjutnya, pada siklus II pertemuan 1 dan 2 rata-rata penilaian psikomotor yang diperoleh adalah 77,08% dan 80,95% dengan kategori baik sehingga rata-rata penilaian psikomotor pada siklus II adalah 78,84% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan kinerja psikomotor dari siklus I ke siklus II yaitu 9,6%. 9
10 Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter dan Keterampilan Sosial pada Siklus I dan II Perilaku berkarakter baik dari segi kerjasama dan menghargai pendapat teman dalam kategori baik pada siklus I dan siklus II. Selanjutnya, rata-rata penilaian keterampilan sosial berupa bertanya mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 74,47% dengan kategori sedang menjadi 77,42% pada siklus II dengan kategori baik. Selanjutnya, rata-rata penilaian keterampilan sosial berupa menyumbang ide atau pendapat terjadi penurunan namun tidak signifikan dan masih dalam kategori yang sama yaitu baik dengan nilai sebesar 96,31% pada siklus I dan 95,83% pada siklus II. Respon Siswa dan Guru terhadap Pembelajaran dengan strategi Mind Map Secara umum siswa menyenangi atau memberikan respon yang positif dengan penggunaan strategi Mind map dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dari hasil yang didapatkan bahwa sebanyak 17 orang (60,71%) menyatakan sangat setuju dan 11 orang (39,28%) menyatakan setuju, sedangkan untuk kategori ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS) serta sangat tidak setuju (STS) masing-masing 0%. Oleh karena itu didapatkan kesimpulan data bahwa secara umum siswa menyetujui atau menyenangi pembelajaran strategi pembelajaran dengan Mind map pada konsep Ekosistem menyatakan bahwa respon siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran adalah positif. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Mind map mendapat respon positif dari guru Biologi kelas X di SMA Negeri 7 Banjarmasin. 10
11 Hasil Belajar Siswa berupa Pretes dan Postes Siklus I dan Siklus II Tabel 3. Ringkasan data Ketuntasan Individual dan Ketuntasan Klasikal pada Siklus I dan II Siklus Pertemuan Tes Jumlah siswa Hasil Belajar Tuntas Tidak (org) tuntas (org) Ketuntasan klasikal (%) I 1 Pretes ,75 Postes ,37 2 Pretes ,75 Postes ,75 II 1 Pretes ,37 Rata-rata ketuntasan klasikal (%) 76,56 Postes Pretes ,57 87,5 Postes Peningkatan (%) dari siklus I ke siklus II 10,93 Hasil Selama Proses Pembelajaran Hasil proses pembelajaran yaitu dari hasil nilai LKS soal. Adapun untuk nilai LKS soal selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II berupa rata-rata LKS soal masing-masing 95,62 dan 96,87 dengan peningkatan sebesar 1,25. PEMBAHASAN Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktivitas memperhatikan penjelasan guru, membaca hand out atau buku lain yang relevan, membuat Mind map sesuai petunjuk yang ada di LKS, mengerjakan soal-soal yang ada di LKS, mempresentasikan Mind map di depan kelas, aktif bertanya pada saat diskusi kelas, aktif menjawab pada saat diskusi kelas dan membuat atau menuliskan kesimpulan mengalami peningkatan. Hanya ada satu aktivitas yang konsisten tidak mengalami kenaikan maupun penurunan namun dalam kategori yang baik yaitu berdiskusi antar anggota kelompok. Hal ini menunjukkan siswa mampu bekerjasama dalam kelompok dengan baik sehingga akan 11
12 memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar selama proses yang semakin membaik sehingga mendapatkan kategori istimewa. Aktivitasaktivitas siswa yang mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II seperti membaca hand out dan membuat Mind map sesuai petunjuk LKS dianggap sudah cukup sesuai untuk meningkatkan pemahaman siswa dan menunjukkan proses pembelajaran yang telah berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2009) yang menyatakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat diartikan pembelajaran tersebut sudah efektif karena persyaratan utama keefektifan pengajaran yaitu persentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM dan rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa. Kualitas Aktivitas Guru dalam Proses Pengelolaan Pembelajaran Kualitas aktivitas guru dari siklus I ke siklus II tergolong dalam kategori baik. Pada siklus I pertemuan 1 beberapa poin dalam pengelolaan pembelajaran yang tergolong dalam kategori tidak baik dan kurang baik memperoleh skor 1 yaitu menyajikan Mind map sebagai pembanding Mind map yang telah dikerjakan oleh siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang memperoleh skor 2. Hal ini disebabkan oleh kendala waktu yang mengharuskan pembelajaran sesuai dengan rencana dan sintaks pembelajaran sehingga beberapa poin kurang dilaksanakan dengan baik. Selain itu, sistem moving class yaitu setiap jam pelajaran akan bertukar ruang kelas atau berpindah ruangan yang diterapkan di SMA Negeri 7 Banjarmasin mengharuskan pengaturan waktu yang baik agar sesuai dengan waktu yang telah tersedia. Namun, kekurangan ini segera diperbaiki pada pertemuan selanjutnya sehingga guru dapat dengan optimal melakukan pengelolaan pembelajaran. Dari hasil observasi menunjukkan guru telah berusaha mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas. Pada siklus I peneliti menghadapi beberapa kendala yaitu 12
13 kemampuan menerapkan langkah-langkah pembelajaran masih harus ditingkatkan dan kemampuan peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam diskusi masih kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan upaya perbaikan pada siklus II yaitu Peneliti berusaha menerapkan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan dan memberikan motivasi pada siswa untuk belajar secara mandiri. Penilaian Kinerja Proses dan Psikomotor Hasil penilaian proses pada siklus I dan II didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran terutama saat diskusi yang dipercayakan atau diwakilkan kepada observer. Penilaian proses diperjelas pada Tabel 7 dimana rata-rata penilaian proses siklus I pertemuan 1 yang diperoleh siswa sebesar 53,51% yang tergolong dalam kategori kurang. Kemudian, pada pertemuan 2 mengalami peningkatan kategori menjadi sedang dengan nilai sebesar 56,25% sehingga rata-rata penilaian proses siswa pada siklus I yaitu sebesar 54,88% yang termasuk dalam kategori kurang. Setelah dilakukan refleksi pada siklus I pada siklus II pertemuan 1 rata-rata penilaian proses terjadi peningkatan yaitu 58,87% dan pertemuan 2 menjadi 61,16% yang tergolong dalam kategori sedang sehingga rata-rata penilaian proses pada siklus II yaitu 59,87% yang tergolong dalam kategori sedang. Peningkatan kinerja proses dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 4,99%. Hasil penilaian psikomotor pada siklus I dan II didasarkan pada hasil penilaian guru yang diwakilkan kepada observer selama kegiatan belajar berlangsung. Penilaian psikomotor ini diperjelas pada Tabel 8 dimana rata-rata psikomotor yang diperoleh pada siklus I pertemuan 1 dan 2 yaitu masingmasing sebesar 67,70% dan 71,87% yang berada dalam kategori sedang sehingga rata-rata penilaian psikomotor pada siklus I adalah 69,78% dengan kategori sedang. Kemudian, pada siklus II pertemuan 1 dan 2 masing-masing 77,08% dan 80,95% tergolong dalam kategori baik 13
14 sehingga rata-rata penilaian psikomotor pada siklus II yaitu 78,84% dengan peningkatan kinerja dari siklus I ke siklus II sebesar 9,06%. Penilaian Perilaku Berkarakter dan Keterampilan Sosial Data kualitatif yang juga perlu diobservasi adalah perilaku berkarakter yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran. Perilaku berkarakter yang diamati yaitu kerjasama dan menghargai pendapat teman. Penilaian ini diperjelas pada Tabel 9 dimana rata-rata penilaian perilaku berkarakter yaitu kerjasama memperlihatkan peningkatan yaitu 93,22% pada siklus I dan 95,31% pada siklus II yang tergolong dalam kategori baik. Selain itu, perilaku menghargai pendapat teman juga mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II yaitu masing-masing sebesar 97,39% dan 100%. Hal ini menunjukkan siswa yang berada dalam kelompok mampu bekerjasama dan menghargai pendapat teman dengan baik dalam pembelajaran dan menunjukkan perilaku berkarakter yang diterapkan siswa memuaskan sehingga selama KBM dengan penggunaan strategi Mind map dapat berjalan dengan baik. Keterampilan sosial yang dilakukan siswa pada siklus I dan siklus II secara umum tergolong memuaskan. Keterampilan sosial yang diamati meliputi bertanya dan menyumbang ide atau pendapat. Rata-rata penilaian keterampilan sosial berupa bertanya mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari 74,47% dengan kategori sedang menjadi 77,42% pada siklus II dengan kategori baik. Selanjutnya, rata-rata penilaian keterampilan sosial berupa menyumbang ide atau pendapat terjadi penurunan namun tidak signifikan dan masih dalam kategori yang sama yaitu baik dengan nilai sebesar 96,31% pada siklus I dan 95,83% pada siklus II. Penerapan keterampilan sosial oleh siswa dalam pembelajaran dengan baik akan mendukung tercapai salah satu tujuan pembelajaran kooperatif. Menurut Ibrahim dalam Hamdani (2010) terdapat 3 tujuan penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar 14
15 akademik, penerimaan terhadap perbedaan individual dan pengembangan keterampilan sosial. Respon Siswa dan Guru Terhadap Kegiatan Pembelajaran pada Konsep Ekosistem dengan Strategi Mind map Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa respon siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan Mind map adalah sangat setuju. Respon siswa yang sangat setuju menunjukkan minat siswa dalam pembelajaran ini. Hal ini dapat dilihat pada hasil angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang sangat setuju dengan penggunaan Mind map dalam KBM sebesar 60,71% (17 orang) dan 39,28% (11 orang) menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi Mind map telah diterima dengan baik atau positif oleh siswa. Sesuai dengan pendapat Shaleh (2009) penggunaan Mind map sangat bermanfaat untuk mencatat dan memahami informasi dengan praktis dan lebih sederhana sehingga segala informasi penting baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung akan tertulis dengan jelas. Oleh karena itu, penggunaan strategi ini mampu menarik minat siswa untuk mencatat dengan cara yang sederhana namun berdayaguna. Berdasarkan data yang diperoleh dari Lampiran 32 respon guru terhadap strategi ini positif karena menurut guru LKS dan Lembar Evaluasi cukup membantu dalam pembelajaran. Selain itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan implementasinya mudah dilaksanakan. Keuntungan yang diperoleh dari merencanakan dan melaksanakan RPP dengan strategi ini adalah memudahkan dalam penerapannya namun harus runtut dan sesuai dengan ketersediaan waktu. Sementara hambatan-hambatan yang muncul selama merencanakan dan melaksanakan RPP dengan strategi yang digunakan adalah sebagai berikut: 15
16 a. Mengontrol aktivitas siswa agar fokus dan tidak mengalihkan perhatian dan tetap bekerjasama dalam kelompok. b. Siswa cepat bosan jika setiap pertemuan digunakan strategi yang sama. Saran-saran untuk perbaikan proses pembelajaran adalah pemberian reward lebih ditingkatkan lagi agar tiap pertemuan lebih semangat dan pada saat perwakilan kelompok maju untuk presentasi, beri tugas kelompok lain untuk menganalisis hasil presentasi (kesalahan/pendapat yang tidak sesuai). Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data yang diperoleh, hasil belajar yang didapat pada siklus I yaitu dilihat dari rata-rata hasil postes sebesar 76,56% belum mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 85% namun mengalami peningkatan baik ketuntasan individual maupun kelompok. Pada pertemuan 1 ketuntasan klasikal yang diperoleh yaitu sebesar 59,37%. Berdasarkan data ada Lampiran diperoleh data rata-rata nilai postes yaitu terdapat 4 kelompok yang sudah mencapai ketuntasan kelompok yaitu kelompok 1, 2, 4 dan 5. Namun, tidak semua anggota kelompok mencapai ketuntasan individual. Hanya kelompok 5 yang mencapai ketuntasan individu maupun ketuntasan kelompok sehingga dapat dikatakan berhasil dalam pembelajaran, sedangkan kelompok 1, 2 dan 4 telah berhasil mencapai ketuntasan kelompok namun ada salah satu anggotanya yang belum mencapai ketuntasan individual yang ditetapkan yaitu 75 sehingga belum dapat dikatakan berhasil. Selain itu, untuk kelompok 3, 6, 7 dan 8 belum mencapai ketuntasan kelompok walaupun dalam masing-masing kelompok terdapat anggotanya yang telah mencapai ketuntasan individual sehingga masih dikategorikan belum berhasil. Selain itu hasil selama proses belajar pada siklus I pertemuan 1 meliputi LKS soal dan membuat Mind map seluruh kelompok dapat menyelesaikan dengan baik dengan rata-rata nilai 184,06 16
17 dan tergolong kategori sangat baik. Walaupun demikian, masih terdapat 1 kelompok yang mendapai nilai 70 dengan kategori sedang dalam mengerjakan LKS soal. Hal ini sesuai dengan hasil observasi aktivitas siswa, proses dan psikomotor yang belum merata yang dimaksudkan masih didominasi oleh anggota kelompok tertentu saja sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok sekaligus individual. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2010) yang menyatakan bahwa dalam sistem belajar kooperatif siswa belajar bekerjasama dengan anggota lainnya sehingga siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar sehingga bila ada satu saja anggota yang tidak ikut berpartisipasi maka akan menyebabkan kerugian bagi kelompok yang bersangkutan. Selanjutnya pada pertemuan 2 telah mencapai ketuntasan klasikal yaitu sebesar 93,75% sehingga sudah mencapai kriteria keberhasilan yaitu 85% siswa telah mencapai nilai KKM yaitu 75. Namun, jika dilihat dari segi rata-rata ketuntasan klasikal siklus I belum mencapai kriteria yang telah ditentukan. Pada pertemuan 2 semua kelompok telah mencapai ketuntasan kelompok. Namun, pada kelompok 4 dan 8 masing-masing terdapat satu anggota kelompok yang belum mencapai ketuntasan individual sehingga belum dapat dikatakan sebagai kelompok yang berhasil. Setelah dilihat pada hasil observasi aktivitas, proses dan psikomotor anggota kelompok ini telah mencapai nilai yang baik namun pada penilaian psikomotor beberapa tugas kinerja terlihat pada no.6 yaitu menggunakan atau membuat gambar atau simbol tidak dikerjakan oleh anggota kelompok ini. Padahal gambar atau simbol merupakan salah satu unsur penting dalam pembuatan Mind map agar meningkatkan daya ingat. Sejalan dengan pendapat Buzan (2008) yang menyatakan bahwa penggunaan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai akan membentuk rangkaian sederhana sehingga mudah diingat karena bekerja selaras dengan cara kerja alami otak. Oleh karena diduga karena salah 17
18 satu tugas kinerja inilah yang belum dikerjakan menyebabkan belum tercapai ketuntasan individual oleh anggota kelompok tersebut sehingga kurang memahami Mind map yang telah dibuat secara berkelompok. Penilaian LKS soal berada dalam kategori baik sedangkan Mind map yang dibuat secara berkelompok menunjukkan peningkatan kategori menjadi istimewa walaupun terdapat 1 kelompok yang berada pada kategori lebih dari cukup. Secara umum, siswa telah memahami pembuatan Mind map dengan baik dan kreatif sesuai imajinasinya masing-masing. Kemudian, pada siklus II pertemuan 1 hasil belajar berupa postes belum mencapai ketuntasan klasikal yaitu masih dibawah kriteria keberhasilan yaitu sebesar 75%. Berdasarkan data yang telah diperoleh memperlihatkan terdapat 6 kelompok yang telah mencapai ketuntasan kelompok yaitu kelompok 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 sedangkan kelompok 4 dan 8 belum mencapai ketuntasan kelompok walaupun beberapa anggota kelompoknya sudah ada yang berhasil mencapai ketuntasan individual. Walaupun terdapat 6 kelompok yang telah berhasil mencapai ketuntasan kelompok, namun terdapat 2 kelompok yang salah satu anggotanya belum mencapai ketuntasan individual sehingga belum dapat dikatakan sebagai kelompok yang berhasil mencapai tujuan kooperatif. Jika kita lihat secara umum pada hasil penilaian aktivitas, proses maupun psikomotor serta didukung oleh pengamatan perilaku berkarakter pada masing-masing kelompok sudah memperlihatkan peningkatan. Selain itu juga didukung oleh hasil penilaian LKS soal dan Mind map yang dikerjakan secara berkelompok yang mengalami perkembangan. Namun, pada awalnya saat membuat Mind map pada pertemuan ini hampir semua kelompok mengalami kebingungan karena membuat Mind map berupa siklus atau daur pada materi Daur Biogeokimia. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Mind map sebelum tambahan waktu yang masih rendah walaupun beberapa kelompok mampu membuat Mind map dengan baik sehingga hal inilah yang menyebabkan rendahnya nilai ketuntasan klasikal. 18
19 Selanjutnya pada pertemuan terakhir memperlihatkan ketuntasan belajar yang sangat memuaskan dilihat dari hasil postes yang mencapai ketuntasan klasikal bahkan melebihi ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu mencapai 100% sehingga telah tercapai ketuntasan individual maupun kelompok. Selain itu, juga didukung oleh hasil LKS soal dengan rata-rata 98,75 yang tergolong baik dan Mind map yang telah dibuat kelompok sebagian besar telah mencapai kategori istimewa bahkan beberapa kelompok telah melampaui nilai Mind map yang dibuat Peneliti. Mind map yang telah dibuat semakin baik, penuh warna, simbol atau gambar. Hal ini menunjukkan daya imajinasi dan kreativitas siswa telah berkembang sehingga memudahkan siswa mengingat kembali dan menghubungkan konsep-konsep yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna, lebih menarik untuk dibaca, sederhana dan tentunya sesuai dengan cara kerja alami otak dalam menyimpan informasi. PENUTUP Penggunaan Mind map dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas X-7 SMA Negeri 7 Banjarmasin pada konsep Ekosistem. Aktivitas siswa yang mengalami peningkatan meliputi memperhatikan penjelasan guru (7,82%), membaca hand out atau buku lain yang relevan (4,7%), membuat Mind map sesuai petunjuk yang dala di LKS (1,34%), mengerjakan soalsoal yang ada di LKS (3,35%), mempresentasikan Mind map di depan kelas (15,94%), aktif bertanya pada saat diskusi kelas (8,93%), aktif menjawab saat diskusi kelas (11,83%) dan membuat atau menuliskan kesimpulan (10,94%), aktivitas guru dalam proses pengelolaan pembelajaran tergolong baik, penggunaan Mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa berupa postes dari siklus I ke siklus II dengan gain sebesar 10,93%, respon siswa positif terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan Mind map dengan persentase siswa yang menyatakan sangat setuju (60,71%) dan setuju (39,28%) dan respon guru positif terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Mind map. 19
20 DAFTAR PUSTAKA Affandi, Rahmad Penerapan Metode Mind Map sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Klasifikasi Makhluk Hidup Siswa Kelas VII-A di SMP Piri Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Alfabeta, Bandung. Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara, Jakarta. Buzan, Tony dan Barry Buzan The Mind Map Book. Dutton, New York. Buzan, Tony. 2007a. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Terjemahan Sri Redjeki. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Buzan, Tony. 2008b. Buku Pintar Mind Map. Terjemahan Susi Purwoko. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Hamdani Strategi Belajar Mengajar. CV.Pustaka Setia, Bandung. Ibrahim, Muslimin., Fida Rachmadiarti, Mohamad Nur dan Ismono Pembelajaran Kooperatif. Pusat Sains dan Matematika Sekolah Program Pascasarjana UNESA. University Press, Surabaya. Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA FKIP UNLAM Banjarmasin Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Edisi IV. FMIPA UNLAM, Banjarmasin. Purwanto, M. Ngalim Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya, Bandung. Riyanto, Yatim Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Rusman Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Press, Jakarta. 20
21 Rahmawati, Yeni Penggunaan Metode Mind Map dalam Pembelajaran Sains Biologi untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Materi Sistem Gerak pada Manusia Siswa Kelas VIIIA Semester 1 SMPN 1 Manisrenggo Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi S-1 Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Sapitri, Alfi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Penggunaan Strategi Belajar Mind Map (Peta Pikiran) pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Swasta Taman Pendidikan Islam Medan T.P. 2009/2010. Skripsi S-1 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Medan. Silberman, M., Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Penerbit Nusamedia, Bandung. Saleh, Andri Kreatif Mengajar dengan Mind Map. CV Regina, Bogor. Susilo, Herawati., Husnul Chotimah dan Yuyun Dwita Sari Penelitian Tindakan Kelas. Bayumedia Publishing, Malang. Trianto Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Kelas. Penerbit Jakarta, Jakarta. 21
ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN
Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA A SMA NEGERI 5 BANJARMASIN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED AND READING COMPOSITION (CIRC) DENGAN TEKNIK MENGGARISBAWAHI
Lebih terperinciABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA
20 ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA Oleh : Amalia Rezeki, St.Wahidah Arsyad, Aminiddin P.P Pembelajaran
Lebih terperinciPenerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang
ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP
PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X B MA BUSTANUL ULUM PAGERHARJO KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciKEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU
1 KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU H. Muhammad Zaini 1 Lisa Herlina 2 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN
PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 21 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Nura,
Lebih terperinciAlifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TIC TAC TOE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 SUTOJAYAN BLITAR Alifa Hamiim Farida,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Fatima Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciSuparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII-1 SMPN 25 PEKANBARU 0823-8848-1697 SMP Negeri 25 Pekanbaru 98
Lebih terperinciC027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK
C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin
Lebih terperinciNurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id
Lebih terperinciSuharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP
59 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP Oleh: Muhammad Faisal Riza, Siti Wahidah Arsyad, Noor Ichsan Hayani
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING Ifa Nurjanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : ifanurjanah86@gmail.com
Lebih terperinciPenerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018
Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nehru dan Nurfathurrahmah Abstrak: Pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA Farida Atma Dwi Desyanti 1, Susanah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya 1 Email: decy15yhantee@yahoo.com 1, susanah.alfian@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.4 (2016) : 208-218 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN
Lebih terperinciPenerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.
Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir Widaryantii 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 widaryanti@gmail.com Tersedia
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciOleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE Nurkhatimah, Zainuddin, dan Sri Hartini Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin khatimah02@gmail.com
Lebih terperinciEly Syafitri, S.Pd Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta
MENINGKATKAN KETERCAPAIAN KOMPETENSI INTI KURIKULUM 2013 MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII - B SMP N 2 DEPOK SLEMAN Ely Syafitri, S.Pd
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD
PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD Nur Laili Lutfianah 158620600153/VI/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Laili.novandana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran struktural tipe mind mapping dengan media flash cards
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada
Lebih terperinciJamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi
Lebih terperinciFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) SISWA KELAS VIIA SMP N 2 GAMPING Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA Farida Atma Dwi Desyanti 1, Susanah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya 1 Email: decy15yhantee@yahoo.com 1, susanah.alfian@gmail.com
Lebih terperinciAnna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI
Lebih terperinciPenerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan
Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan Suardin Kepala SMP Negeri 2 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah
Lebih terperinciKata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS)SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Aresti Nurul Sholiha Universitas
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 89 APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MATERI SISTEM BILANGAN PADA SISWA KELAS XI RPL 3 SMK NEGERI 6 MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Zuraidah 1, Salmah Unaizatin 2 1 STAIN Kediri,
Lebih terperinciKata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciKata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna
Lebih terperinciKata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 16 YOGYAKARTA Windri Suci Setiawati Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciAsniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS DI KELAS XI MIA-2 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk
Lebih terperinciElistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa
Lebih terperinciWenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI
Lebih terperinciReny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KASIHAN Reny Tri Setia Ningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id
Lebih terperinciYusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANO NGGOANG Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang E-mail:-
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan
Lebih terperinciAGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII B SMP NEGERI 2 TOROH TAHUN AJARAN 2012/2013 AGUNG SUPRIYANTO
Lebih terperinciAgus Purwanto SMP 5 Kudus
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Examples Non Examples Di Kelas VIIh SMP 5 Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015 Agus Purwanto SMP
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dikembangkan bersama-sama untuk mencari pemecahan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.3 (2017) :
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.3 No.3 (2017) :116-129 MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA KELAS X-MIPA 4 SMA NEGERI 4 BANJARMASIN PADA KONSEP LIMBAH DAN DAUR ULANG
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 47 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 3 SALAHUTU Kasman Samin Kamsurya SMP Negeri 3 Salahutu
Lebih terperinciAprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R DALAM MEMBANGUN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI UMUM
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R DALAM MEMBANGUN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI UMUM Dyah Ayu Fajarianingtyas dan Jefri Nur Hidayat Prodi Pendidikan IPA FKIP Universitas Wiraraja ABSTRAK
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol.
Trisni Atmawati / Upaya Peningkatan Penguasaaan UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol Trisni Atmawati SMA NEGERI 3
Lebih terperinciD035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK
D035 PENGGUNAAN STRATEGI POINT COUNTERPOINT MELALUI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciKey Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.
JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Lebih terperinciModel Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto
Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK Diani Riska Sari PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya (diani_hf@yahoo.co.id) Mintohari
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Indrawati Sumuri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA TRI SUCI MAYANG SARI Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini adalah Penelitian
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciProsiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id
Lebih terperinci