ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA"

Transkripsi

1 20 ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA Oleh : Amalia Rezeki, St.Wahidah Arsyad, Aminiddin P.P Pembelajaran konsep hewan Invertebrata biasa diajarkan di sekolah SMA Negeri 8 Banjarmasin dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga rata-rata kelas masih berada pada standar yang telah ditentukan. Disamping itu, keaktifan siswa sangat kurang dan respon siswa terhadap pembelajaran menunjukkan kurang ketertarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peningkatan pemahaman siswa, 2) aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar, dan 3) respon siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada konsep hewan Invertebrata dengan menggunakan peta konsep. Metode penelitian adalah deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) melibatkan 33 orang siswa dan 1 orang guru sebagai subjek penelitian dengan dibantu 8 orang observer. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan peta konsep dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin yaitu sebesar (81,82% - 93,94%), proses pembelajaran melalui LKS sebesar (90,91%- 1085,18%), aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang konsisten mengalami peningkatan yaitu membuat peta konsep (32,4%) dan berdiskusi antar siswa/kelompok/guru (33,27%); respon siswa mengenai peta konsep menyatakan 84,85% menyenangkan dan 15,15% menyatakan tidak menyenangkan. Pembelajaran menggunakan peta konsep disimpulkan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada konsep hewan Invertebrata. Kata kunci: guru. Peta konsep, pemahaman, Invertebrata, Aktivitas siswa dan PENDAHULUAN Proses pembelajaran memiliki beberapa komponen unsur pendidikan, tiga diantaranya adalah guru sebagai pendidik, siswa sebagai peserta didik dan metode pembelajaran yang akan dipergunakan selama kegiatan belajar

2 21 mengajar. Proses pembelajaran di kelas diharapkan berhasil, tentunya dikarenakan oleh guru yang harus aktif dalam mendorong siswa untuk turut aktif dalam kegiatan belajar-mengajar dan memberikan pengalaman belajar yang memadai kepada siswa (Tirtarahardja & La Sula, 1995). Berdasarkan informasi dari guru biologi di SMA Negeri 8 Banjarmasin, terungkap bahwa pembelajaran biologi pada materi hewan Invertebrata merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang cukup sulit untuk diingat siswa karena materinya yang banyak. Mata pelajaran biologi dengan konsep hewan Invertebrata biasa diajarkan di sekolah dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dua metode yang telah pernah diterapkan itu juga menggunakan media gambar dalam pembelajarannya. Namun masih saja membuat siswa sulit untuk memahami pelajaran. Pada pembelajaran dengan metode ceramah lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada siswa, akhirnya hanya terjadi komunikasi satu arah dari guru ke siswa sehingga membuat pelajaran menjadi kurang bermakna. Kemudian ditambahkan lagi oleh guru yang bersangkutan berdasarkan tahun ajaran 2008/2009 walaupun nilai ulangan harian yang diperoleh siswa memang sudah memenuhi ketuntasan individual, namun rata-rata masih berada pada standar yang telah ditentukan. Selain itu, keaktifan siswa masih sangat kurang, banyak siswa yang pasif ketika proses pembelajaran berlangsung. Respon yang ditunjukkan siswa terhadap pembelajaran pun sepertinya kurang tertarik dan tentunya ini berkaitan juga dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Melihat permasalahan dalam proses pembelajaran yang dialami tentunya perlu strategi yang tepat untuk pemecahannya. Salah satu strategi yang dapat direkomendasikan untuk solusi masalah ini adalah dengan penggunaan peta konsep karena peta konsep membantu siswa belajar bagaimana mengorganisasi sesuatu mulai dari informasi, fakta, dan konsep ke dalam suatu konteks pemahaman, sehingga terbentuk pemahaman yang

3 22 baik. Hal yang diinginkan dengan adanya penggunaan peta konsep pada materi ini yaitu terjadinya peningkatan persentasi nilai dari nilai pada tahun ajaran sebelumnya, kemudian aktivitas siswa mengalami peningkatan jauh lebih besar dan respon yang diperlihatkan siswa pun menganggap pelajaran menyenangkan. Penelitian pembelajaran dengan menggunakan peta konsep memang sudah banyak dilakukan, dan ini menjadi bukti bahwa penerapan peta konsep dalam pembelajaran biologi memang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Salah satu hasil penelitian yang pernah menggunakan peta konsep yaitu Vidya (2007) yang menyatakan bahwa dengan penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VIIIC SMPN 24 Banjarmasin tentang sub konsep Sistem Saraf dan Indera. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pemahaman siswa yaitu dari 32,5% untuk pretes meningkat menjadi 90% pada postes untuk siklus I, sedangkan pada siklus II juga terjadi peningkatan dari 10% menjadi 92,5% pada postes. Hasil selama proses pembelajaran juga mengalami peningkatan dari kategori kurang pada siklus 1 menjadi kategori cukup baik pada siklus 2. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian pembelajaran yang berjudul Penggunaan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada Konsep Hewan Invertebrata. Permasalahan dalam penelitian dapat dirumuskan yaitu apakah penggunaan peta konsep dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin, bagaimana aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar dengan adanya penggunaan peta konsep, bagaimana respon siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin terhadap kegiatan belajar mengajar dengan adanya penggunaan peta konsep.

4 23 Kemudian masalah ini dibatasi pada pemahaman siswa yang diperoleh berdasarkan nilai pretes, postes, tes formatif dan nilai peta konsep, nilai peta konsep dilihat berdasarkan peta konsep yang dibuat oleh siswa dalam kelompok; peta konsep yang dibuat oleh siswa berdasarkan kompetensi dasar dalam KTSP dengan jenis peta konsep pohon jaringan; aktivitas siswa dan guru diperoleh berdasarkan hasil observasi aktivitas selama kegiatan belajar mengajar; respon siswa diperoleh berdasarkan hasil kuisioner yang diisi oleh siswa setelah semua kegiatan belajar mengajar berakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: peningkatan pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dengan menggunakan peta konsep, aktivitas siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin dan guru selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan peta konsep, respon siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dengan menggunakan peta konsep. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Peneliti, guru, siswa, sekolah, dan mahasiswa METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan kegiatan yang diawali dengan pengembangan pembelajaran untuk memperbaiki kondisi dan proses dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, siklus II juga dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Hal ini diketahui dari hasil belajar siswa yang meliputi pretes, postes, dan tes formatif setiap pertemuan, nilai peta konsep dari tugas kelompok, dan hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Pada setiap siklus

5 24 terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan analisis data, serta refleksi. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 33 orang. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dimulai pada bulan Januari 2010 dan berakhir pada bulan Juni Tempat pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 8 Banjarmasin yang beralamat di Jalan Alalak Tengah RT 05 Banjarmasin. Teknik Analisis Data Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan secara deskriptif (Arikunto dkk., 2006). Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Jumlah skor Ketuntasan individual = % Jumlah skor maksimal Jumlah siswa yang tuntas belajar Ketuntasan klasikal = % Jumlah seluruh siswal Keterangan: Ketuntasan individual : Jika siswa mencapai ketuntasan > 65 Ketuntasan klasikal : Jika > 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan > 65% Data kuantitatif diperoleh dari hasil ketuntasan belajar berupa nilai pretes, postes dan tes formatif serta hasil selama proses pembelajaran berupa nilai menjawab isian dalam bentuk peta konsep dan nilai peta konsep yang dibuat oleh tiap kelompok dengan menggunakan kategori yakni baik, sedang, kurang, dan buruk. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskriptif tentang observasi aktivitas siswa dan guru, pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru serta respon siswa dalam pembelajaran yang diperoleh berdasarkan kuisioner.

6 25 Indikator Keberhasilan Penelitian Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi semua komponen indikator kualitatif dan kuantitatif yang dilihat dari pergeseran hasil siklus 1 ke siklus 2. Indikator kuantitatif, seperti: a. Siswa mencapai ketuntasan individual (skor 65) dan ketuntasan klasikal jika 85 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual (skor 65) (Trianto, 2008). b. Hasil selama proses pembelajaran tergolong baik. Hasil ini berupa nilai peta konsep dalam kelompok yang menggunakan kategori yakni baik (76%-%), sedang (56%-75%), kurang (40%-55%), dan buruk (<40%) (Arikunto, 1998). Kemudian untuk indikator kualitatif, yaitu: a. Aktivitas siswa meningkat dan aktivitas guru berkurang dominansinya dalam kegiatan belajar mengajar. Aktivitas siswa dan guru diukur berdasarkan parameter aktivitas siswa dan guru pada lembar observasi Borich yang telah dimodifikasi (Supramono, 2005). b. Respon siswa terhadap pembelajaran adalah menyenangkan apabila persentasi yang menyatakan menyenangkan yaitu 80%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Pengukuran Data Kuantitatif Ketuntasan belajar siswa diperoleh berdasarkan hasil pretes, postes, dan tes formatif pada pembelajaran siklus I dan II. Adapun ringkasan data ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 1, untuk ringkasan hasil belajar tes formatif tiap siklus dapat dilihat pada Tabel 2, dan ringkasan data hasil selama proses pembelajaran dari pertemuan ke-1 sampai ke-6 pada siklus I dan siklus II disajikan pada Tabel 3 & Tabel 4.

7 26 Tabel 1 Ringkasan data ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal untuk Pretest dan postest Hasil Belajar Siklus Pertemuan Jumlah Tes (orang) Tuntas Tidak % Tuntas (orang) Tuntas (klasikal) 1 33 Pretest ,12 Postest ,82 I 2 33 Pretest ,18 Postest , Pretest ,21 Postest , Pretest ,18 Postest ,91 II 5 33 Pretest , Postest Pretest Postest Tabel 2 Ringkasan hasil belajar tes formatif tiap siklus Hasil Belajar Siklus Jumlah Tuntas Tidak Tuntas (org) (org) % Tuntas (klasikal) I ,91 II , ,94 48,48 93,94 Tabel 3 Ringkasan data hasil selama proses pembelajaran dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-3 pada siklus I Siklus I Kelompok Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Sedang Sedang Rata-rata 90,91 97,28 228,91 Nilai peta konsep peneliti 258 Selisih nilai peta konsep peneliti dengan kelompok tertinggi 0 0 3

8 27 Keterangan: Untuk perhitungan kategori nilai peta konsep dimodifikasi berdasarkan Arikunto, 1998, dapat dilihat pada Lampiran 11 Tabel 4 Ringkasan data hasil selama proses pembelajaran dari pertemuan ke-4 sampai pertemuan ke-6 pada siklus II Kelompok Siklus II Pertemuan ke-4 Pertemuan ke-5 Pertemuan ke-6 Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Sedang sedang sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rata-rata 323,27 386,91 Sedang 1085,18 Nilai peta konsep peneliti Selisih nilai peta konsep peneliti dengan kelompok tertinggi Keterangan: Untuk perhitungan kategori nilai peta konsep dimodifikasi berdasarkan Arikunto, 1998, dapat dilihat pada Lampiran Pengukuran Data Kualitatif a. Aktivitas siswa Data kualitatif mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-6 pada siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Ringkasan rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Parameter yang teramati I ,51 14,60 12,19 14,17 13,52 11,67 19,57 17,12 17,99 17,58 17,38 22,35 11,59 10,98 10,06 3,95 8,10 10,30 6,28 7,92 7,38 11,05 10,38 9,09

9 28 Rata-rata (%) 14,1 13,12 18,22 19,1 10,87 7,45 7,19 10,17 II ,20 6,88 5,53 10,25 7,58 6,55 27,99 34,07 35,14 28,79 35,15 35,87 6,81 4,90 6,27 4,03 2,31 2,43 6,42 6,16 3,51 6,36 3,57 4,60 Rata-rata (%) 7,2 8,13 32,4 33,27 5,99 2,92 5,36 4,84 Keterangan : 1. Memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain. 2. Membaca buku-buku yang relevan. 3. Membuat peta konsep. 4. Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru. 5. Membaca peta konsep yang mereka buat. 6. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru. 7. Mempresentasikan peta konsep yang mereka buat. 8. Membuat/menulis rangkuman pelajaran. b. Aktivitas guru Data kualitatif mengenai aktivitas guru selama pembelajaran dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-6 pada siklus I dan II dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Ringkasan rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Parameter yang teramati I ,65 20,22 18,75 16,49 15, ,40 14, ,43 15,73 16,25 12,37 12,36 13,75 11,34 11,24 11,25 10,31 10,11 10 Rata-rata (%) 20,21 15,74 14,34 15,47 12,83 11,28 10,14 II ,83 19,23 11,11 14,58 15,38 11,11 12,5 11,54 11,11 16,67 15,38 22,22 14,58 11,54 11,11 10,42 15,38 22,22 10,42 11,54 11,11 Rata-rata (%) 17,05 13,69 11,72 18,09 12, ,02 Keterangan : 1. Membimbing siswa memahami cara membuat peta konsep 2. Membimbing siswa membuat peta konsep 3. Membimbing siswa berdiskusi antar siswa/kelompok/guru 4. Membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi peta konsep yang mereka buat. 5. Mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru. 6. Membimbing siswa menyusun/melaporkan dan menyajikan peta konsep yang mereka buat 7. Membimbing siswa membuat/menulis rangkuman pelajaran c. Pengelolaan Pembelajaran yang Dilakukan oleh Guru Selain aktivitas siswa dan guru, dalam kegiatan belajar mengajar juga harus diperhatikan aspek lain yang menunjang seperti pengelolaan

10 29 pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I dan siklus II, adapun ringkasan data observasi pengelolaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Ringkasan Data Pengelolaan Pembelajaran pada siklus I dan II Siklus I Siklus II Tahapan Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3 Pertemuan ke-4 Pertemuan ke-5 A. Tahap 1. Kegiatan awal 2,2 2,4 2,6 3,2 3,6 3,8 B. Tahap 2. Kegiatan inti 2,2 2,6 2,8 3,4 3,8 3,8 C. Tahap 3. Kegiatan akhir 2,5 2,5 2,75 3,25 3,5 3,75 Rata-rata 2,3 2,5 2,72 3,28 3,63 3,78 Kategori Cukup Cukup Cukup baik baik baik Keterangan : 1 = kurang baik; 2 = cukup baik ; 3 = baik; 4 = sangat baik (Sumber kategori : Boriech, 1994 ; telah dimodifikasi) Pembahasan Pertemuan ke-6 1. Peningkatan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Konsep Hewan Invertebrata dengan menggunakan Peta Konsep Peningkatan pemahaman siswa didasarkan pada data kuantitatif, meliputi data hasil ketuntasan belajar (meliputi ringkasan hasil pretes, postes, dan tes formatif) dan hasil selama proses pembelajaran (hasil menjawab isian dalam bentuk peta konsep dan hasil nilai membuat peta konsep tiap kelompok). Berdasarkan data yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa semakin meningkat pada tiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahawa tujuan penelitian telah tercapai dengan terpenuhinya indikator keberhasilan untuk ketuntasan belajar karena ketuntasan belajar dianggap berhasil jika 85 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual 65. Terjadinya peningkatan ketuntasan hasil belajar tentu saja dapat dijadikan indikator bahwa proses pembelajaran tersebut sudah berjalan cukup efektif, karena menurut Trianto (2009) untuk mengetahui kefektifan

11 30 mengajar adalah dengan memberikan tes, sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran, dan hasilnya adalah ketuntasan belajar yang diperoleh siswa tinggi. Meningkatnya ketuntasan belajar siswa tentu turut dipengaruhi oleh adanya pemberian tugas membuat peta konsep yang diberikan oleh guru, karena proses pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dapat membuat pelajaran menjadi bermakna, hal ini disebabkan peta konsep membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut (Holil, 2008). Selain itu, peta konsep memberikan manfaat bagi siswa dalam hal mengorganisasi sesuatu mulai dari informasi, fakta, dan konsep ke dalam suatu konteks pemahaman, sehingga terbentuk pemahaman yang baik. Kemudian membantu siswa membuat susunan konsep pelajaran menjadi lebih baik sehingga mudah untuk keperluan ujian (Nisa, 2004). Selanjutnya, data kuantitatif yang diperoleh selain ketuntasan belajar yaitu hasil selama proses pembelajaran. Hasil selama proses pembelajaran didasarkan pada hasil menjawab isian dalam bentuk peta konsep dan hasil nilai membuat peta konsep tiap kelompok. Pada pertemuan ke-1 dan ke-2 dilihat dari segi nilai terjadi peningkatan dilanjutkan sampai pertemuan ke-3 yang mengalami peningkatan. Kemudian dilihat dari segi kategori, setiap pertemuan memiliki kategori yang baik, walaupun bentuk diskusi yang disajikan pada siswa berbeda jenis. Hal ini berarti menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan dengan baik. Menurut Munthe (2009), proses pembelajaran dengan peta konsep dapat digunakan untuk strategi belajar bermakna, salah satunya yaitu sebagai sarana belajar. Peta konsep yang telah dihasilkan dapat menunjukkan tingkat penguasaan siswa, sehingga pendapat ini tentunya mendukung dengan hasil proses pembelajaran siklus I mengenai

12 31 keterampilan proses yang menunjukkan hasil yang baik, artinya dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya cukup bagus dan nantinya ini akan menunjang untuk pembelajaran selanjutnya di siklus II. Nilai kelompok membuat peta konsep secara umum meningkat dibandingkan siklus I baik dari segi nilai maupun segi kategori. Namun hanya saja pada pertemuan ke-5 terjadi sedikit penurunan menjadi kategori sedang, tapi tidak penurunan nilai tidak terlalu jauh. Hal ini bisa terjadi diduga karena siswa mengalami kejenuhan sebab setiap pertemuan terus-menerus diberi tugas untuk membuat peta konsep, sehingga dapat diusahakan nantinya agar siswa tidak jenuh, perlu ditambah lagi variasi media dalam pembelajaran agar menarik. Walaupun begitu secara keseluruhan hasil selama proses pembelajaran dapat dikatakan terjadi peningkatan. Hal ini karena meningkatnya aktivitas siswa membuat dan mendiskusikan peta konsep sehingga nilai peta konsep siswa menjadi meningkat. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Aktivitas Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Konsep Hewan Invertebrata dengan menggunakan Peta Konsep 2.1 Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Aktivitas siswa dan guru tergolong sebagai data kualitatif. Berdasarkan Tabel 7, ada aktivitas yang cenderung mengalami peningkatan dan penurunan. Aktivitas siswa yang dominan meningkat ada 2 yaitu membuat peta konsep (32,4%) dan berdiskusi antar siswa/kelompok/guru (33,27%). Sementara aktivitas yang cenderung menurun yaitu memperhatikan penjelasan guru atau siswa lain (7,2%) dan membaca buku-buku yang relevan (8,13%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah berpusat pada siswa.

13 32 Pembelajaran yang sudah berpusat pada siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut sudah efektif karena persyaratan utama kefektifan pengajaran yaitu: persentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM dan rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa (Trianto, 2009). Tentunya pernyataan ini sejalan dengan hasil observasi aktivitas siswa yang telah didapatkan. Di samping itu, parameter-parameter aktivitas siswa yang meningkat dianggap sudah cukup sesuai karena aktivitas seperti membuat peta konsep dan berdiskusi antar siswa/kelompok/guru seiring dengan tujuan peta konsep yaitu untuk memperjelas pemahaman suatu bacaan dengan cara meminta siswa untuk membaca peta konsep dan menjelaskan hubungan antar konsep satu dengan konsep yang lain dalam satu peta konsep (Trianto, 2009). 2.2 Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan data yang diperoleh pada Lampiran 19 menunjukkan bahwa respon siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan peta konsep adalah senang dan termotivasi dengan pembelajaran menggunakan peta konsep. Hal ini sejalan dengan penelitian Masrah (2008) bahwa senangnya siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan motivasi. Mereka lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan juga membuat suasana belajar menjadi tidak bosan. Hal ini dilihat dari kuisioner respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Adapun respon siswa setelah pembelajaran menggunakan peta konsep adalah sebagai berikut : 1. Ada 28 siswa (84,85%) menyatakan senang dengan peta konsep. Ada 5 siswa (15,15%) menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan peta konsep tidak menyenangkan. 2. Semua siswa (%) berpendapat bahwa cara guru mengajar menyenangkan dan bagaimana mereka belajar itu menyenangkan.

14 33 3. Ada 30 siswa (90,91%) menyatakan proses pembelajaran menyenangkan dan 3 siswa (9,09%) menyatakan proses pembelajaran tidak menyenangkan. 4. Ada 29 siswa (87,88%) berpendapat bahwa dengan menggunakan peta konsep sebagai media dalam bentuk power point dalam pembelajaran, menyatakan bahwa itu merupakan hal baru dan sangat membantu mereka dalam belajar. Sedangkan 1 siswa (3,03%) menyebut bahwa itu merupakan hal baru namun tidak membantunya dalam belajar. Kemudian ada 3 siswa (9,09%) yang menyatakan bahwa itu bukan merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar. 5. Ada 15 siswa (45,45%) berpendapat mengenai tentang cara guru mengajar, menyatakan bahwa itu merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar, kemudian 4 siswa (12,12%) menyatakan bahwa itu merupakan hal baru tapi tidak membantu mereka dalam belajar. Selebihnya 14 siswa (42,42%) menyatakan bahwa itu merupakan hal tidak baru tapi membantu mereka dalam belajar. 6. Ada 16 siswa (48,48%) menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar, ada 1 siswa (3,03%) menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal baru tapi tidak membantu mereka dalam belajar. Kemudian ada 15 siswa (45,45%) menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal yang tidak baru tapi membantu mereka dalam belajar, selanjutnya 1 siswa (3,03%) menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal yang tidak baru dan tidak membantu saya dalam belajar. 7. Ada 20 siswa (60,61%) menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan hal baru dan membantu mereka dalam belajar, ada 1 siswa (3,03%) menyatakan bahwa caranya belajar merupakan hal baru tapi tidak membantu mereka dalam belajar, ada 12 siswa (36,36%)

15 34 menyatakan bahwa cara mereka belajar merupakan hal tidak baru tapi membantu mereka dalam belajar. 8. Ada 26 siswa (78,79%) mengungkapkan bahwa mereka dapat menyatakan pendapat untuk menjawab pertanyaan, dan 7 siswa (21,21%) mengungkapkan tidak dapat menyatakan pendapat untuk menjawab pertanyaan. 9. Semua siswa menyatakan bahwa mereka berminat untuk mengikuti kegiatan belajar. 10. Ada 28 siswa (84,85%) menyatakan dapat memahami media pembelajaran dengan menggunakan peta konsep, dan selebihnya 5 siswa (15,15%) menyatakan susah memahami. Media pembelajaran di sini yaitu media berupa power point yang dikemas dalam bentuk peta konsep. 11. Ada 21 (63,64%) siswa menyatakan bahwa mereka susah memahami buku-buku/ bahan ajar yang digunakan, selanjutnya 12 siswa (36,36%) menyatakan bahwa mereka dapat memahaminya. Berdasarkan respon siswa mengenai pengalaman mereka pada pembelajaran peta konsep, ada sebagian siswa yang menyatakan hal baru dan tidak baru. Sebagian dari siswa tersebut ada yang sudah mengenal peta konsep, hal ini bisa terjadi diduga karena pemerolehan pengalaman belajar yang berbeda-beda yang dimiliki oleh siswa seperti ada sebagian siswa yang mengikuti bimbingan belajar pada lembaga tertentu di luar sekolah ataupun les privat dirumah. Sehingga pembelajaran dengan strategi peta konsep sudah mereka kenal terlebih dahulu jadi peta konsep merupakan hal yang tidak baru lagi menurut mereka. 2.3 Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Di samping aktivitas siswa, aktivitas guru juga turut dilakukan observasi sebagai data kualitatif. Berdasarkan Tabel 8, sebagian besar aktivitas guru sudah cenderung menurun, meskipun ada aktivitas yang meningkat yaitu parameter membimbing siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi peta

16 35 konsep yang mereka buat (18,09%), membimbing siswa menyusun/melaporkan dan menyajikan peta konsep yang mereka buat (16%), dan membimbing siswa membuat/menulis rangkuman pelajaran (11,02%). Meningkatnya tiga aktivitas guru tersebut disebabkan guru ingin mengatasi kelemahan peta konsep itu dengan mengembangkan kemampuan maupun motivasi siswa secara optimal dan mandiri dalam menyerap konsep pelajaran melalui penggunaan peta konsep, karena seperti yang dijelaskan oleh Nisa (2004), bahwa kelemahan yang dimiliki oleh peta konsep yaitu pembelajaran dengan menggunakan peta konsep terletak pada kemampuan guru dalam menerapkannya sesuai dengan prinsip-prinsip yang diharapkan dari penggunaan peta konsep dan juga mampu tidaknya guru dalam membimbing para siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan maupun motivasinya secara optimal dalam menyerap konsep pelajaran melalui penggunaan peta konsep. Walaupun masih ada aktivitas guru yang cenderung meningkat namun hal ini menjadi pertanda bahwa guru tidak harus selalu mengurangi semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, hanya saja dapat dianggap aktivitas guru tidak dominan lagi atau telah mengurangi dominansinya dalam pembelajaran. Kemudian pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru dilihat dari siklus I sampai siklus II yaitu pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir selalu mengalami peningkatan setiap pertemuan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa guru sudah berusaha mengoptimalkan pengelolaan pembelajaran di kelas. Optimalnya proses pembelajaran di kelas menandakan bahwa guru sudah bertindak efektif, karena guru yang efektif yaitu guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam satu mata pelajaran dengan persentase waktu

17 36 belajar akadmis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa, negatif dan hukuman (Trianto, 2009). Proses mengajar guru yang efektif ini merupakan salah satu keunggulan yang didapatkan dari adanya penggunaan peta konsep dalam KBM. Menurut Munthe (2009) beberapa keunggulan yang didapatkan oleh guru dengan penggunaan peta konsep dalam KBM yaitu: membantu guru untuk memperkenalkan keseluruhan materi dari mata pelajarannya secara utuh dalam satu lembar kertas, dalam bentuk gambar dan dalam waktu yang sama, memudahkan guru untuk merencanakan pemilihan secara berurutan atas konsep-konsep yang akan disampaikan di dalam proses pembelajaran, dapat digunakan sebagai panduan proses pembelajaran materi agar terhindar dari kesesatan penyampaian bahan ajar, dapat menjaga konsistensi pengontrolan penyampaian materi dan menjaga batas-batas informasi luar yang akan masuk ke dalam materi bahan ajar, dan melokasi kesalahpahaman mengenai materi dalam pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Pembelajaran menggunakan peta konsep pada konsep Hewan Invertebrata dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X.I SMA Negeri 8 Banjarmasin pada siklus I dan siklus II mulai pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-6 yaitu berupa hasil ketuntasan belajar sebesar (81,82% - 93,94%) dan hasil selama proses pembelajaran (90,91%- 1085,18%). (2) Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dari siklus I yang konsisten mengalami peningkatan pada siklus II yaitu membuat peta konsep (32,4%); berdiskusi antar siswa/kelompok/guru (33,27%).

18 37 Kemudian aktivitas guru yang menurun dari siklus I sampai siklus II yaitu membimbing siswa memahami cara membuat peta konsep (17,05%), membimbing siswa membuat peta konsep (13,69%), membimbing siswa berdiskusi antar siswa/kelompok/guru (11,72%), mendorong siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru (12,41%). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran telah berpusat pada siswa. (3) Respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan peta konsep menyatakan (84,85%) menyenangkan dan (15,15%) menyatakan tidak menyenangkan. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka beberapa saran dapat dikemukakan di sini, yaitu : (1) Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi pelajaran dan frekuensi tugas. Hal ini dapat diatasi dengan variasi penggunaan media dalam pembelajaran. (2) Pada saat pembelajaran yang menggunakan peta konsep alokasi waktu harus benar-benar diperhatikan, sesuai dengan RPP dan jam pelajaran yang disediakan, agar kegiatan pembelajaran terorganisasi dengan baik. Perlu adanya penugasan terlebih dahulu pada siswa dirumah sehingga kegiatan belajar siswa di kelas dapat berjalan dengan lancar.

19 38 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, & Supardi Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Holil, Anwar Peta Konsep untuk Mempermudah Konsep Sulit dalam Pembelajaran. mudah-konsep-sulit-dalam-pembelajaran/. diakses tanggal 12 Januari Masrah Meningkatkan Kemampuan Mengingat Konsep Sistem Gerak Melalui Peta Konsep Dalam Bentuk Laeflet Pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin (Tidak dipublikasikan). Munthe, Bermawi Desain pembelajaran. Insan Madani, Yogyakarta. Nisa, H., Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Makhluk Hidup pada Siswa Kelas 1 SLTPN 6 Tanjung Tabalong dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan. Skripsi Sarjana. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak dipublikasikan. Supramono Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Penerapannya dalam KBM dengan Mode Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Siswa SD. Disertasi. Universitas Negeri Malang, Maalang. Tidak dipublikasikan. Tirtarahardja, Umar & La Sula Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta. Trianto Mendesain Pembelajaran Kontekstual. Cerdas Pustaka, Jakarta. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana, Jakarta.

20 39 Vidya, Mahrita Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VIIIC SMPN 24. Banjarmasin Tentang Subkonsep Sistem Saraf dan Indera dengan Menggunakan Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran Kooperatif, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, JurusanPendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin (Tidak dipublikasikan).

ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP

ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP 59 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 BANJARMASIN PADA KONSEP REPRODUKSI SEL MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP Oleh: Muhammad Faisal Riza, Siti Wahidah Arsyad, Noor Ichsan Hayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berpotensi dan berkompetensi. Melalui pendidikan individu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KONSEP SISTEM GERAK MELALUI PETA KONSEP DALAM BENTUK LEAFLET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 17 BANJARMASIN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KONSEP SISTEM GERAK MELALUI PETA KONSEP DALAM BENTUK LEAFLET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 17 BANJARMASIN 23 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KONSEP SISTEM GERAK MELALUI PETA KONSEP DALAM BENTUK LEAFLET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 17 BANJARMASIN Oleh: Masrah, Siti Wahidah Arsyad, Kaspul

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU

KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU 1 KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU H. Muhammad Zaini 1 Lisa Herlina 2 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

Siti Aisyah 1 ; H. Muhammad Zaini 2. Abstrak

Siti Aisyah 1 ; H. Muhammad Zaini 2. Abstrak MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN BINGKULU 2 KECAMATAN TAMBANG ULANG Siti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda

Lebih terperinci

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. dengan setting lingkungan telah memperoleh sejumlah data kuantitatif, kualitatif,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. dengan setting lingkungan telah memperoleh sejumlah data kuantitatif, kualitatif, 32 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang meningkatkan hasil belajar konsep bilangan bulat siswa kelas V MI At Thayyibah melalui pendekatan kooperatif tipe belajar bersama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin

ABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA A SMA NEGERI 5 BANJARMASIN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED AND READING COMPOSITION (CIRC) DENGAN TEKNIK MENGGARISBAWAHI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin

ABSTRAK. Oleh: Abdul Muiz, H. Aminuddin PP, Ahmad Naparin 90 ABSTRAK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 11 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER Oleh: Abdul

Lebih terperinci

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration

Lebih terperinci

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm. 71-78 71 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI POKOK CAHAYA MELALUI PENDEKATAN GUIDED

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SDN LAWAHAN PADA KONSEP ADAPTASI HEWAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN

ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SDN LAWAHAN PADA KONSEP ADAPTASI HEWAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN Jurnal Wahana-Bio Volume V Juni 211 22 ABSTRAK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SDN LAWAHAN PADA KONSEP ADAPTASI HEWAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN Oleh: Nurul Ishthifaiyah, H. M. Zaini, H. Aminuddin PP Pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nehru dan Nurfathurrahmah Abstrak: Pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad

ABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 21 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Nura,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM Almira Ulimaz Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP (PETA PIKIRAN) DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Oleh: M.Nofiar

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI ANNOUNCEMENT DI KELAS IX A SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd,

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil tes formatif dan tes sub sumatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 8 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH KELAS II SD NEGERI 44 BANDA ACEH Umi Rahayu SD Negeri 44 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernapasan hewan melalui metode Bamboo Dancing pada siswa kelas V SDN 019

BAB III METODE PENELITIAN. pernapasan hewan melalui metode Bamboo Dancing pada siswa kelas V SDN 019 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2009-2010 dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Sedangkan objek

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di negara-negara berkembang terutama di Indonesia. Menurut Sanjaya (2010), salah satu masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG ADAPTASI HEWAN DAN TUMBUHAN BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI KEBONSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Integrasi dengan IPA Terpadu) Siraj, M.Pd 1) 1 Dosen STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna Indrawati Sumuri Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan observasi awal MI Negeri Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.2 (2016) : 95-102 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian Tindakan kelas tentang meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi Surah Al-Qadr melalui metode Numbered Heads Together

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Rezeki Apriliana Puteri, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pend. Fisika FKIP

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam seluruh proses pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat merespon siswa untuk terlibat

Lebih terperinci

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com

Lebih terperinci

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3, September - Desember 2015 STKIP PGRI Banjarmasin PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM)

Lebih terperinci

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 550 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Ellinora Simamora ABSTRACT

Ellinora Simamora ABSTRACT 400 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWS DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI

Lebih terperinci

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm. 79-86 79 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 3 PARINGIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH Mutia Balkis 1, Hasmunir 2, A. Wahab Abdi 3 1 Email: mutiabalkis95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Sedangkan objek dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon)

FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon) FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon) Oleh: Susiyanti Hadibroto Guru SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di SMA Negeri 3 Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata tes formatif materi

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

1130 ISSN:

1130 ISSN: 1130 ISSN: 2338-5340 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-1 SMP NEGERI 9 PEKANBARU Putri Wahyuni a a

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung dengan jumlah siswa 39 orang, terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 26 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3  No. Hp. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani

Lebih terperinci