BAB VII TINJAUAN KHUSUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII TINJAUAN KHUSUS"

Transkripsi

1 BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1. Uraian Umum S-Curve atau Kurva S adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai. Kurva-S sudah jamak bagi pelaku proyek. Umumnya proyek menggunakan S-Curve dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek, baik pemerintah maupun swasta. Dengan membandingkan kurve tersebut dengan kurve yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat penyimpangan pengendalian proyek, Kurve S sering kali digunakan dalam pengendalian suatu proyek. Pada Kurve S, sumbu mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan. Kurve yang berbentuk huruf S tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu: Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama. Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir. Intan Ratri Agustin VII - 1

2 Kurva S mampu menunjukan kemampuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang dipresentasikan sebagai presentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualiasasi kurva S memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkan terhadap jadwal rencana (Husen,2011). Maka kesimpulan tentang kegunaan kurva S adalah sebagai berikut: Untuk mengalanisis kemajuan/progress suatu proyek secara keseluruhan. Untuk mengetahui pengeluaran dan kebutuhan biaya pelaksanaan proyek. Untuk mengontrol penyimpangan yang terjadi pada proyek dengan membandingkan kurva S rencana dengan kurva S actual (Iman Soeharto, 1998) Manfaat Kurva S Manfaat dari Kurva-S ini cukup banyak disamping sebagai alat indikator dan monitoring; schedule pelaksanaan proyek, juga bermanfaat dalam aplikasi proyek tersebut yang di jabarkan sebagai berikut : Sebagai alat yang diperlukan untuk membuat EVM (Earned Value Method). Sebagai alat yang dapat membuat prediksi atau forecast penyelesaian proyek. Sebagai alat untuk mereview dan membuat program kerja pelaksanaan proyek dalam satuan waktu mingguan atau bulanan. Biasanya untuk melakukan percepatan. Sebagai dasar perhitungan eskalasi proyek. Intan Ratri Agustin VII - 2

3 Sebagai alat bantu dalam menghitung cash flow. Untuk mengetahui perkembangan program percepatan. Untuk dasar evaluasi kebijakan manajerial secara makro Langkah-langkah Pembuatan Kurva S Menurut Bachtiar Ibrahim, 1993 adalah sebagai berikut : 1. Mencari % bobot biaya setiap pekerjaan Bobot pekerjaan didefinisikan sebagai besarnya pekerjaan siap, dibandingkan dengan pekerjaan siap seluruhnya dan dinyatakan dalam bentuk persen (Ibrahim,2008). Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bangunan adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan harga satuan satuan pekerjaan yang bersangkutan / Total jumlah volume dikalikan dengan harga satuan pekerjaan. Presentase bobot pekerjaan = 2. Membagi % bobot biaya pekerjaan pada durasi Bobot yang didapat dibagi dengan durasi pekerjaan/kegiatan sehingga didapat bobot biaya setiap periodenya. 3. Menunjukan % bobot baiaya pekerjaan pada setiap laur waktu Menumlahkan bobot biaya sesuai dengan kolom lajur waktu dan hasilnya pada bagian bobot biaya di bagian bawah barchart. 4. Membuat komulatif dari persen bobot biaya pekerjaan pada lajur % komulatif bobot biaya Intan Ratri Agustin VII - 3

4 Bobot biaya dikomulatifkan untuk setiap periode. Dalam hal ini dimaksudkan untuk mengetahui progress biaya proyek yang nantinya akan digunakan untuk membuat arus kas rencana proyek. 5. Membuat kurva S berdasarkan % komulatif bobot biaya Langkah terakhir adalah membuat kurva S dengan mengacu pada komulatif bobot sebagai absis dan periode sebagai ordinat. Dibagian paling kanan barchart dibuat skala untuk komulatif bobot biaya sementara dibagian bawah barchart sebagai absis waktu Arus Kas / Cashflow Adalah salah satu produk perencanaan diantara produk perencanaan yang lain dalam perencanaan konstruksi, seperti penjadwalan, metode konstruksi dan anggaran biaya pelaksanaan (Asiyanto,2005). Peranan arus kas dalam proyek konstruksi menurut Serhat Melik. 1. Arus kas menggambarkan jumlah uang yang akan dibutuhkan selama pelaksanaan proyek sebagai fungsi dari waktu dan akan memberi peringatan sebelum terjadi masalah. Dengan kata lain arus kas menggambarkan resiko keuangan pada proyek. 2. Biaya dan waktu adalah dua item penting dalam kesuksesan suatu proyek konstruksi. Untuk itu, analisis Arus Kas sangat penting untuk mendapatkan gambaran integrasi biaya waktu dari suatu proyek. 3. Arus kas menyimpulkan dan memberikan gambaran singkat mengenai seluruh bentuk situasi keuangan proyek, yang akan dengan mudah Intan Ratri Agustin VII - 4

5 dipahami oleh manajer proyek, kontraktor, pemilik atau penyedia jasa lainnya. Dalam membuat Arus Kas unsur utama terbagi menjadi 2 bagian : 1. Jadwal Penerimaan Pada proyek konstruksi, terealisasi penerimaan sangat ditentukan oleh cara pembayaran yang telah ditetapkan dalam surat perjanjian atau kontrak konstruksi. Cara pembayaran kontrak konstruksi dilakukan sesuai kontrak yang disepakati, antara lain sebagai berikut : Pembayaran dengan uang muka dan tanpa uang muka Pembayaran bulanan (Monthly Payment) Pembayaran Termin (Progress Payment) Pembayaran sekali diakhir (Tunkey Payment) Rencana jumlah penerimaan berkaitan dengan besarnya presentasi pekerjaan (Progress Pekerjaan). Jadwal penerimaan harus dapat disusun secara tepat dan akurat karena rencana jumlah penerimaan umumnya berkaitan dengan besarnya prestasi pekerjaan, yang harus dioperkirakan secara cermat. 2. Jadwal Pengeluaran Pedoman dasar dari jadwal pengeluaran adalah rencana kegiatan kerja yang akan berpengaruh langsung, sesuai dengan sistem dalam akutansi, maka pengeluaran uang perusahaan dapat untuk menunjang berbagai tujuan berikut ini : a. Biaya Langsung. - biaya upah Intan Ratri Agustin VII - 5

6 - biaya material - biaya alat - biaya-biaya langsung lainnya b. Biaya tidak langsung - Biaya Overhead kantor - Biaya Overhead Kantor Pusat c. Pajak d. Infestasi dll Pengeluaran untuk pembiayaan proyek polanya atau sistemnya bergantung pada kebijakan operasional proyek yang ditetapkan yaitu ada 2 sistem pembayaran, pembayaran secara tunai dan pembayaran dengan jangka waktu tertentu. Adapun 2 masalah yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan pembayaran yaitu harga barang/jasa akan lebih murah jika dibayar tunai dan akan lebih mahal jika dibawah berangsur. 3. Kas Awal Adalah sejumlah uang yang harus disediakan pada awal kegiatan proyek sebagai modal awal, yang nantinya harus dikembalikan dari penerimaan proyek diakhir pekerjaan (Asiyanto,2005). Besar kas awal bergantung pada kemampuan perusahaan dalam penyediannya walaupun proyek mendapatkan uang muka dari pemberi tugas kas awal tetap harus disediakan karena pencairan uang muka biasanya Intan Ratri Agustin VII - 6

7 memakan waktu lama sehingga dapat membuat keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. 4. Finansial Adalah keputusan keuangan untuk mengatasi dan menyesuaikan kondisi kas sesudah kas awal dengan melakukan peminjaman. Bila penerimaan cukup besar, maka dapat digunakan untuk mengembalikan seluruh atau sebagian pinjaman tersebut untuk memperkecil bunga. Keputusan finansial yang baik tentu akan menghasilkan bunga pinjaman yang lebih kecil. Kebutuhan finansial dipengaruhi oleh kebijakan operasional dan kebijakan keuangan. 5. Kas Akhir Adalah kondisi kas pada akhir bulan dimana merupakan penjumlahan dari kas sesudah kas awal dan total finansialnya. Biasanya jumlah kas akhir ditetapkan nilai minimalnya untuk menghinadari kas akhir yang negatif. 6. Termin Adalah pembayaran kepada pemberi tugas berdasarkan progres pekerjaan, sesuai kesepakatan dalam kontrak Analisis Pengendalian dengan Kurva S Proyek Extraordinaryspace SOHO Podomoro Dalam pengendalian suatu proyek, dibutuhkan kurva S khususnya untuk mengendalikan waktu dan biaya proyek. Kurva S berpengaruh terhadap pekerjaan teknis dan non-teknis. Kurva S pada proyek Extraordinaryspace SOHO Intan Ratri Agustin VII - 7

8 Podomoro dari awal pekerjaan hingga Desember 2014 dilakukan revisi sebanyak dua kali. Revisi ini terjadi karena adanya keterlambatan. Keterlambatan yang terjadi didalam proyek ini disebabkan oleh perubahan desain, masalah kondisi tanah pada bagunan office, keterlambatan kerja teknis terjadi karena kesalahan perhitungan tanah dan data teknis permukaan air. Dikarenakan terjadi banyak kesalahan yang berpengaruh terhadap keterlambatan dari segi waktu, maka main contractor mengajukan penambahan waktu, schedule ulang atau schedule revisi untuk mendapatkan perpanjangan waktu yang disetujui maupun tidak disetujui oleh pihak APL mengingat kondisi di lapangan sudah tidak dapat diperbaiki. Secara administrasi terjadi masalah tagihan dimana progress dari proyek ini mengalami keterlambatan selama dua bulan yang disebabkan oleh menjelang tutup akhir tahun APL mengeluarkan dana segar yang besar jelang tutup buku perusahaan yang mana sangat mempengaruhi progress dari proyek ini. Setiap masalah yang bersangkutan dengan Kurva S dipertanggungjawabkan oleh APL (Agung Podomoro Land) sebagai Pemilik Proyek, PT. TMI (Tiara Metropolitan Indah) sebagai owner, PT. NRC (Nusa Raya Cipta) sebagai kontraktor dan PT. JCM (Jaya CM) sebagai Konsultan MK akan membahas pembentukan kurva S revisi. Proyek Extraordinaryspace SOHO Podomoro terdiri dari tiga gedung mall, apartement dan office. Kurva S sangat berkaitan dengan kontrak yang dianut. Karena proyek ini menganut kontrak Lumpsum yang sifatnya menyeluruh maka proyek yang terdiri dari tiga gedung ini hanya mempunyai satu kurva S. Intan Ratri Agustin VII - 8

9 Dari rencana kurva S yang ada, perbandingan antara kurva S rencana dan kurva S revisi terjadi perubahan pada bulan April Pada kurva S rencana, proyek selesai pada bulan Oktober 2015, hal ini menyebabkan keterlambatan selama 18 bulan dari bulan April 2014 sampai bulan Oktober 2015 pada bangunan office. Keterlambatan besar terjadi dari bulan Mei 2014 sampai Desember 2014 pada bangunan office dimana terjadi kesalahan perhitungan kondisi tanah, pertambahan tiang pancang dari 880 tiang menjadi 1920 tiang waktu penelitian ulang tiga bulan, pelaksanaan pancang tambahan delapan bulan, pengujian test material sekitar tiga bulan. Maka membuat progres tersendat dan mengakibatkan perpanjangan waktu. Waktu pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan selama 18 bulan, yang menyebabkan biaya proyek terjadi penambahan harga dasar termasuk biaya rekapitulasi ulang, biaya eskalasi atau biaya penambahan bahan-bahan berdasarkan Surat Keputusan Presiden tentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) maka timbul masalah kenaikan bahan dasar yang terdiri dari material, upah kerja, gaji karyawan, gaji pekerja, untuk itu diadakan harga eskalasi baru yang terhitung 18 November Dengan adanya kenaikan harga BBM dan keterlambatan pekerjaan maka nilai proyek terjadi peningkatan biaya eskalasi sebesar 60% yang terdiri dari 40% untuk kenaikan biaya pada bangunan office dan 20% untuk kenaikan biaya untuk bangunan mall dan apartemen SOHO maka nilai kontrak menjadi 1.3 Trilliun. Untuk mengantisipasi pembengkakan biaya maka harga penjualan dan penyewaan bangunan ditingkatkan oleh pihak APL. Intan Ratri Agustin VII - 9

10 Keterlambatan bangunan mall dan apartemen tidak berpengaruh besar namun pengaruh keterlambatan terbesar terdapat pada bangunan office. Pada bangunan mall dan apartemen mengalami keterlambatan sekitar 4 5 bulan yang disebabkan oleh beberapa item-item pekerjaan pada mall dan apartemen yang harus didahului oleh bangunan office sehingga pekerjaan itu tidak dapat dilakukan 100% untuk memenuhi kurva S rencana. Konsultan tanah, PT Geotech merekomendasikan kepada pihak APL pada proyek Extraordinaryspace SOHO Podomoro untuk menggunakan panjang pondasi 65 meter. PT. Indopora sebagai supplier tiang pancang bangunan office tidak mengikuti rekomendasi dari PT. Geotech karena pihak APL tidak menyetujui untuk dilakukan pemancangan dengan pancang 65 m, maka tiang pancang pun dipotong 20 m menjadi 45 m. Pada awalnya tidak terjadi penurunan karena belum ada tahapan pembebanan. Setelah semua tiang pancang selesai dipancang, dan pergerakan tanah sudah mati diadakan tes pembebanan. Seharusnya pada satu tiang kuat menahan beban 720 ton, namun pada 480 ton terjadi penurunan 16 cm, bahkan ditemukan penurunan 79,1 cm pada tiang yang lain dengan beban yang sama. Pada saat ditest dengan 720 ton maka terjadi penurunan 115 cm pada satu tiang. Jika dipaksakan bangunan office dalam 10 tahun akan mengalami penurunan sekitar 2 m. Apabila pada bangunan office terjadi penurunan maka berpengaruh pada bangunan lainnya. Intan Ratri Agustin VII - 10

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1 ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Konstruksi Biaya konstruksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu proyek. Kebijakan pembiayaan biasanya dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, Pertama penulis akan membahas mengenai apakah pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik yang digunakan oleh PT.

Lebih terperinci

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 145 Vol. 2, No. 2 : 145-157, September 2015 PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN TERHADAP CASH FLOW OPTIMAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI PRAYA The Influence of

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL Prosiding SNaPP2012 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PROTOTIPE RUSUNAWA TIPE 36 BERDASARKAN PERENCANAAN CASH FLOW OPTIMAL 1 Dwi Dinariana, 2 Erlinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut Ir. Abrar Husen, MT., Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart dan Curva S Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. TBP Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk ( PT.TBP Tbk ) menerapkan metode persentase penyelesaian untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan menjelaskan perbedaan PSAK 34 sebelum revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan dengan penerapan persentase

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PengertianCost Engineering Semula, biaya suatu proyek tidak terlalu dipikirkan, yang penting fisik bangunan dapat diselesaikan, berapapun biayanya, dan baru dapat diketahui

Lebih terperinci

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Proyek Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari.

laporan dari menajement konstruksi kepada pemberi tugas (Owner). proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari. BAB 6 KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Laporan Kemajuan Pekerjaan Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Dan Manajemen Proyek Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan, dan dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil atau keluaran-keluaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TAHAPAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Diagram Alir Tahapan Penulisan Tugas Akhir MULAI Survei Literatur Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data b. Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KONTRATOR AKIBAT PENJADWALAN EST

ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KONTRATOR AKIBAT PENJADWALAN EST ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KONTRATOR AKIBAT PENJADWALAN EST DAN LST DENGAN SISTEM MONTHLY PAYMENT DAN PROGRESS PAYMENT PADA PROYEK GEDUNG RAWAT INAP RSUD WANGAYA TUGAS AKHIR OLEH : COK GEDE PRADIPTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Proyek Kinerja Proyek merupakan bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja nyata dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang disepakati

Lebih terperinci

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN Ivonne NRP : 0021048 Pembimbing : Yohanes Lim Dwi Adianto, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal BAB VI PENGENDALIAN PROYEK & KEMAJUAN PROYEK 6.1 Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada

Lebih terperinci

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk 30 3.2 Analisis sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang Sedang Berjalan Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk mengendalikan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA

JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA Diajukan oleh : ABD RAHMAN 08.11.1001.7311.106

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kegiatan proyek merupakan gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL Adzuha Desmi Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA 1 PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA Reza Rifaldi, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU) Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil Managemen Aliran Kas

Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU) Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil Managemen Aliran Kas Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJTBU) Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil Managemen Aliran Kas Denies Priantinah SE., M.Si., Ak Pendahuluan Laporan Akuntansi bersifat Akrual Basis. transaksi

Lebih terperinci

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN Martho F. Tolangi J.P. Rantung, J.E.Ch. Langi, M. Sibi Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: martho_toex@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase penyelesaian (percentage of completion) yang dilakukan PT. TPHE dengan menggunakan pendekatan fisik. Penulis juga akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk dan hanya dilakukan dalam periode tertentu

Lebih terperinci

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor D-76 Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor Yomelda dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Teknik Penjadwalan Time Schedule adalah metode pengendalian proyek yang merupakan proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG) PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG) Jajang Atmaja, Yan Parta Wijaya, Hartati Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI MODAL KERJA DAN SISTEM PEMBAYARAN PADA PROYEK THE ROYAL BUKIT JIMBARAN

ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI MODAL KERJA DAN SISTEM PEMBAYARAN PADA PROYEK THE ROYAL BUKIT JIMBARAN ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR DENGAN VARIASI MODAL KERJA DAN SISTEM PEMBAYARAN PADA PROYEK THE ROYAL BUKIT JIMBARAN TUGAS AKHIR Oleh: Made Indrayoga Sanjaya 1104105069 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01

Lebih terperinci

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat, selain merupakan

Lebih terperinci

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai) EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai) Indri Meliasari 1, M. Indrayadi 2, Lusiana 2 Abstrak Perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG ARUS KAS BERDASARKAN BOBOT PRESTASI PEKERJAAN

KAJIAN TENTANG ARUS KAS BERDASARKAN BOBOT PRESTASI PEKERJAAN KAJIAN TENTANG ARUS KAS BERDASARKAN BOBOT PRESTASI PEKERJAAN (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Gedung Pengelolan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Jawa Barat) Ade Mulyana 1, Nurul Chayati 2 1 Alumni

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. PRIMER EKA PROPERTI bergerak di bidang owner/pemilik proyek dengan berkantor pusat yang beralamat Jl. Gatot Subroto Km3 No.78, Cimone, Karawaci,

Lebih terperinci

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN 3.1. Struktur Organisasi Diagram 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1. Organisasi dan pihak yang terkait Dalam organisasi proyek pembangunan

Lebih terperinci

ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI ABSTRAK

ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI ABSTRAK ESTIMASI DANA TALANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CASH FLOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA P3GT CIMAHI Audi Ramadhan. E NRP : 0021075 Pembimbing Ir. Herianto Wibowo, M.Sc, FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) O le h : Arfat Abdul Kharis 3106.100.636 D osen Pem bim bing : YusroniaEka

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 125 Vol. 2, No. 2 : 125-136, September 2015 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG J (IRMA UTAMA) RSU PROVINSI NTB MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE Cost

Lebih terperinci

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-

Lebih terperinci

Skema Pembayaran Pada Kontraktor Dengan Hasil Cashflow Yang Optimal (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Politeknik Negeri Madiun)

Skema Pembayaran Pada Kontraktor Dengan Hasil Cashflow Yang Optimal (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Politeknik Negeri Madiun) Skema Pembayaran Pada Kontraktor Dengan Hasil Cashflow Yang Optimal (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Politeknik Negeri Madiun) 1) Moh Arif Bakhtiar E 1) Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka

Lebih terperinci

STUDI TINJAUAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KREDIT BANK UMUM NASIONAL DAN BANK SYARI AH

STUDI TINJAUAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KREDIT BANK UMUM NASIONAL DAN BANK SYARI AH STUDI TINJAUAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KREDIT BANK UMUM NASIONAL DAN BANK SYARI AH Imanuel S Tandirapak NRP : 0121057 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. Mekarindo Mitrasarana PT. Mekarindo Mitrasarana menerapkan metode persentase penyelesaian untuk mengakui pendapatan

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.com BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama sama dengan kemampuan dan keahlianya

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) 1 Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN O H T PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.co.id BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH 1 ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH Abstrak, Pembangunan di bidang pendidikan sekarang ini masih terus dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang dari rencana, makapengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Menurut Hamdan Dimyati (2014) dalam bukunya Manajemen Proyek cetakan pertama, Bandung, 2014, Manajemen proyek merupakan tata cara mengorganisasikn dan mengelola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja Konstruksi PT. X 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK PT. NUSA RAYA CIPTA

BAB II DATA PROYEK PT. NUSA RAYA CIPTA BAB II DATA PROYEK PT. NUSA RAYA CIPTA 2.1 Latar Belakang Proyek Jakarta sebagai kota Metropolitan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat disegala bidang sehingga menimbulkan berbagai macam masalah. Kehidupan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di negara berkembang seperti Indonesia ini, khususnya di DKI Jakarta tumbuh sangat pesat. Dengan pertumbuhan yang semakin meningkat, banyak orang

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

SIMULASI ARUS KAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP DAN SMA STRADA KRANJI

SIMULASI ARUS KAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP DAN SMA STRADA KRANJI SKRIPSI SIMULASI ARUS KAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP DAN SMA STRADA KRANJI FRANSISKUS XAVERIUS RONALDO NPM : 2014410083 PEMBIMBING: Ir. Theresita Herni S., M.T. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA Yohanes Poerwadi NRP : 0021030 Pembimbing : Yohanes Lim Dwi Adianto, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana 1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi berkembang dengan pesat dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang terus menerus dilakukan. Sebagai Negara berkembang Indonesia juga sibuk dengan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

Lebih terperinci

finansial kurang baik. Keadaan finansial suatu proyek mempengaruhi prestasi kerja

finansial kurang baik. Keadaan finansial suatu proyek mempengaruhi prestasi kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kondisi perekonomian dunia yang kurang stabil mempengaruhi pembangunan pada negara berkembang terutama beberapa negara Asia. Indonesia sebagai negara berkembang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (mode,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (mode, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Bangunan Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang dengan baik pada suatu permulaan dan suatu akhir dari sebuah kegiatan, yang diarahkan untuk mencapai

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE PADA GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA 3109.106.059 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1. Gedung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN digilibunsacid BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Pembangunan Jalan Tol Solo-Semarang (Bawen Solo Seksi II) 411 Data Umum Proyek Proyek yang dijadikan studi kasus dalam skripsi ini adalah Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS DI DALAM PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN JALAN Disusun oleh: WINARTO KRAMAT TANJUNG L2A 001 167 BAHARUDDIN L2A 002 026 Diperiksa

Lebih terperinci

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Semua proyek konstruksi pasti memiliki rencana anggaran biaya serta jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan dapat berjalan sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG 1 ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG Fathurrahman (1) ; Yusroniya Eka Putri, ST.MT, Cahyono

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP PRESTASI KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI BERSKALA KECIL

PERAN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP PRESTASI KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI BERSKALA KECIL Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PERAN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP PRESTASI KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI BERSKALA KECIL

Lebih terperinci

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya Muhammad

Lebih terperinci