BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kalimantan Tengah terletak antara 0o45' Lintang Utara, 3o30' Lintang Selatan dan 110o45' - 115o51' Bujur Timur, dengan batas wilayahnya : Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat, Sebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan, Sebelah Utara dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur dan Sebelah Selatan dengan Laut Jawa. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah kurang lebih ,50 Km2 atau 8,04% dari luas Indonesia. Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Palangka Raya terbagi dalam 13 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunungmas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten kotawaringin Timur, Kabupaten lamandau, Kabupaten Murungraya, kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, dan Kota Palangka Raya. Kabupaten Murung Raya merupakan wilayah dengan luas terbesar yaitu Km2, sementara Kota Palangka Raya merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 2.399,5 Km2. Pada tahun 2012 hujan terjadi setiap bulan. Rata-rata curah hujan di kalimantan Tengah berkisar antara 4,0 mm ( Pangkalan Bun) sampai 531,4 mm ( Sampit), rata rata penyinaran matahari di Kalimantan Tengah selama Tahun 2012 berkisar antara 51,3%(Palangka Raya) hingga 65,0% ( Sampit ) suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan air laut dan jarak dari pantai. Pada tahun 2012 suhu udara rata-rata berkisar antara 22,5oC sampai 32,8oC, suhu udara maksimum tercatat di stasiun pengukur Pangkalan Bun (32,8oC) sedangkan suhu minimum tercatat di Stasiun pengukur Sampit (22,5oC). Struktur ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 didominasi sektor Pertanian (29,15%), Pengolahan (7,17%) dan Perdagangan (18,93%). Pada sektor pertanian kontribusi sub sektor pertanian Ubi Kayu menjadi yang terbesar, diikuti oleh ubi kayu, kedelai dan jagung. Sektor

2 perdagangan kontribusi sub sektor perdagangan besar dan eceran mempunyai andil terbesar, diikuti oleh restoran dan hotel. Komoditi unggulan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, kedelai, ubi jalar, ubi kayu, sub sektor perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit, kakao, Karet, Kopi, Kelapa, Aren, cengkeh, Jambu Mete, Kapuk, Kemiri, Pinang dan Lada. Sub sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan Tangkap, Budidaya Jaring apung, Budidaya Keramba, Budidaya Kolam, Budidaya laut, Budidaya Sawah dan Budidaya Tambak, sub sektor peternakan komoditinya adalah sapi, babi, domba, kambing, kerbau,dan kuda,sedangkan untuk sektor Jasa yaitu wisata alam dan Wisata budaya. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 8 bandar udara, yaitu Bandara Beringin, Bandara H. Asan, Bandara Iskandar, Bandara Kuala Kurun, Bandara Kuala Pembuang, Bandara Sanggo, Bandara Tjilik Riwut, dan Bandara Tumbang Samba. Di Provinsi ini juga terdapat Tiga Jalan, Yaitu jalan Negara, jalan Kabupaten/ kota dan jalan Provinsi. Panjang Jalan Provinsi adalah 1.100,00 km, panjang Jalan Kabupaten adalah ,19 Km, panjang jalan kota adalah 905,69 km dan panjang jalan Negara adalah 1.714,83 km. Untuk transportasi laut tersedia 9 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Bun, Pelabuhan Kuala Pembuang, Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Mendawai, Pelabuhan Khusus PT. Sungai Rangit, Pelabuhan Pulang Pisau, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Samuda, dan Pelabuhan Sukamara. Untuk industri tersedia 2 kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Bumi Kecubung Makmur, Karya Bumi Kahayan Makmur. yang didukung juga oleh fasilitas listrik dan telekomunikasi. Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Sensus Penduduk 2010 (SP1010) adalah orang yang terdiri atas penduduk perempuan dan penduduk laki-laki. Distribusi penduduk masih bertumpu pada beberapa Kabupaten Induk. Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas dan Kotawaringin Barat 3 (tiga) Kabupaten urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu masing-masing sebesar orang, orang dan 235.8o3 orang. Kabupaten Katingan merupakan Kabupaten pemekaran dengan jumlah pendud uk terbanyak diantara Kabupaten pemekaran lainnya yaitu sebanyak orang. Dengan luas wilayah sekitar kilo meter persegi yang dialami oleh orang, maka rata-tara tingkat kepadatan penduduk adalah 14 orang per kilo meter persegi. Kota Palangka Raya sebagai ibukota provinsi tingkat kepadatan penduduk paling tingggi yakni 82 orang per kilo meter persegi,

3 sedangkan Kabupaten Murung Raya yakni rata-rata 4 orang per kilo meter persegi, Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah 109, yang artinya adalah penduduk laki-laki 9 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Ratio jenis kelamin terbesar terjadi di Kabupaten Seruyan, yaitu sebesar 116, sedangkan yang terkecil di Kabupaten Kapuas, Barito Selatan dan Palangka Raya yaitu sebesar 104. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun selama sepuluh tahun terakhir dari sebesar 1,79 persen. Laju petumbuhan penduduk kabupaten Sukamara adalah yang tertinggi dibandingkan Kabupaten-Kabupaten lainnya, yaitu sebesar 4.01 persen, sedang yang terendah di Kabupaten Kapuas yaitu 0.14 persen walaupun dari sisi jumlah penduduk Kabupaten kapuas menempeti urutan kedua di Kalimantan Tengah. Adanya pergeseran struktur penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah dari tahun 2000 s/d 2010, persentase penduduk laki-laki pada kelompoki umur tahun (usia produktif) cendrung meningkat tajam, yaitu dari ± 27,87 persen di tahun 2000 menjadi ± 34,38 persen di tahun Kondisi ini menyebabkan angka beban tanggungan penduduk sebesar 77 pada tahun 2000 dan menurun menjadi 52 pada tahun Fenomena ini diwarnani peningkatan jumlah penduduk laki-laki yang umumnya datang dari luar wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai migran, tenaga kerja musiman atau rantauan yang masih bujang (belum kawin) atau yang sudah berstatus kawin, yang meninggalkan keluarga mereka yang masih bertempat tinggal atau menetap di Provinsi sebelumnya. Dari hasil SP2010 persentase migran risen (5 tahun terakhir) sebesar 8,3 persen dengan rasio jenis kelamin 13,6. Angka buta huruf penduduk perempuan usia tahun adalah sebesar 1,3 persen lebih rendah dibandingkan penduduk laki-laki yaitu 0,8 persen. Hal ini terkait dengan kemampuan ekonomi keluarga yang tidak memadai dan keadaan geografis yang kurang menguntungkan dimana fasilitas yang tersedia berlokasi di tempat yang jauh dari jangkauan penduduk setempat. Angka Partisifasi Sekolah (APS) usia SD (7-12) dan Perguruan Tinggi (19 24) anak perempuan (98,28 dan 11,06) lebih rendah dari pada laki-laki (98,71 dan 12,13), sedangkan usia SLTP (13 15 tahun) dan tingkat SLTA (16 18 tahun) anak perempuan lebih tinggi yaitu masing-masing 88,72 dan 63,99 dibandingkan anak laki-laki yaitu 84,52 dan 63,60. Secara umum dari angka APS bahwa tingkat partisifasi bersekolah anak-anak perempuan di Provinsi KalimantanTengah relatif telah mencapai tingkat kesetaraan gender.

4 Keluhan penduduk perempuan dari laki-laki di perkotaan mempunyai pola yang tidak berbeda, karena keduanya mempunyai kecendrungan penurunan dari tahun 2005 ke tahun Di pedesaan terjadi kenaikan pada beberapa tahun terakhir, baik untuk penduduk perempuan maupun laki-laki. Kenaikan jumlah keluhan ini antara lain disebabkan terjadi kebakaran hutan, sehinggga banyak menimbulkan asap yang mengganggu pernapasan dan menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Angka Kematian Bayi (AKB) perempuan lebih rendah dibandingkan AKB laki-laki. Pada tahun 2005 AKB perempuan adalah 24 dan laki-laki sebesar 33 dan angka tersebut pada tahun 2009 turun masing-masing 19 dan 26.Pada tahun 2009 Angka Harapan Hidup penduduk perempuan (73,8) lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki (70,2). Dari hasil Podes 2011 jumlah fasilitas kesehatan terdapat 18 umah Sakit, 174 Puskesmas dan 1,012 Puskesmas Pembantu.Berdasarkan data Sakernas tahun 2011, Tingkat Partisifasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 73,5 dan Angka Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,66 (dari Sumber BPS Provinsi Kalimantan Tengah). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah gambaran profil Provinsi Kalimantan Tengah? 2. Bagaimanakah karakteristik penduduk Provinsi Kalimantan Tengah? 3. Bagaimanakah gambaran Provinsi Kalimantan Tengah dalam angka? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui gambaran profil Provinsi Kalimantan Tengah 2. Untuk mengetahui karakteristik penduduk Provinsi Kalimantan Tengah 3. Untuk mengetahui gambaran Provinsi Kalimantan Tengah dalam angka

5 BAB II PEMBAHASAN 2.1Gambaran Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi kalimantan tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang Provinsi KalimantanTengah terletak di daerah lintasankatulistiwa yaitu pada posisi Lintang Utara LintangSelatan dan Bujur Timur, serta termasuk tipe iklim A Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yaitu km2 atau hektar (ha) dengan batas wilayahnya: Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat, Sebelah Timur dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan, Sebelah Utara dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur dan Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Jumlah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah saat ini sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten dan 1 (satu) kota.

6 Kondisi Fisik Daerah Keadaan kondisi fisik daerah pada provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat secara geografis, bahwasanya Provinsi KalimantanTengah terletak di daerah lintasankatulistiwa yaitu tepatnya pada posisi Lintang Utara LintangSelatan dan Bujur Timur. Batas wilayahprovinsi Kalimantan Tengah, sebelahutara berbatasan dengan KalimantanTimur dan Kalimantan Barat, sebelahtimur berbatasan dengan KalimantanTimur dan Kalimantan Selatan, sebelahselatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah Barat berbatasan denganprovinsi Kalimantan Barat. Iklim Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Ferguson, maka dapat dilihat bahwasanya wilayah Provinsi KalimantanTengah termasuk dalam tipe iklim A, dikatakanan dalam tipe iklim Akarena hal ini ditandai dengan adanya jumlah bulanbasah lebih banyak dari bulan kering dan pola penyebaran curah hujan hampirmerata pada semua wilayah. Agroklimat Kalimantan Tengah terdiri dari 4 klas,yaitu: Klas A di bagian Utara, Klas B1 di Bagian Tengah, Klas C1 dan C2 di BagianSelatan. Semakin ke bagian Utara curah hujan semakin tinggi. Karakteristikiklim, tropis lembab dan panas yang tergolong ke dalam tipe iklim A dengansuhu udara relatif konstan sepanjang tahun, yang dapat mencapai 23 C padamalam hari dan 33 C pada siang hari, dengan penyinaran matahari mencapai60% per tahun. Curah hujan rata-rata 200 mm/bulan dengan kecepatan anginrata-rata 4 knot/km. Curah hujan rata-rata sebesar mm/tahun denganrata-rata hari hujan 120 hari. Sebagian besar daerah pedalaman yang berbukit,bercurah hujan antara 2, mm per tahun. Sedangkan musim penghujan terjadi biasanya dimulai pada bulan September sampai bulan Mei, dan puncaknya pada bulan November dan April. Iklim yang relatif lebih kering dimulai dari bulan Junisampai Agustus. Topografi Kondisi fisik wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri atas daerah pantai danrawa yang terdapat di wilayah Bagian Selatan sepanjang ± 750 km

7 pantai LautJawa, yang membentang dari Timur ke Barat dengan ketinggian antara 0 50 mdiatas permukaan laut (dpl) dan tingkat kemiringan 0%-8%. Sementara ituwilayah daratan dan perbukitan berada bagian tengah, sedangkan pegununganberada di bagian Utara dan Barat Daya dengan ketinggian mdpl dantingkat kemiringan rata-rata sebesar 25%. Provinsi Kalimantan Tengah terdiriatas 6 wilayah fisiografi, tetapi didominasi oleh daratan dan perbukitanpedalaman. Tabel. Wilayah Fisiologi di Peovinsi kalimantan tengah No Wilayah Luas (Km2) Daratan rendah pesisir Undak-undak pedalaman Daratan dan perbukitan pedalaman Pegunungan Schwaner Pegunungan Muller Pegunungan Meratus Sumber : Bappeda Provinsi Kalteng Tahun 2012 Luas Wilayah Luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yaitu km2 atau hektar (ha). Jumlah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengahsaat ini sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten dan 1 (satu) kota.wilayah Provinsi Kalimantan Tengah seluas Km2, atau hampir sama dengan satu setengah kali luas Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Tengah Merupakan Provinsi terluas ketiga di Indonesia setelah Provinsi Papua dan Provinsi Kalimantan Timur.Wilayah Kalimantan Tengah terdiri dari hutan Km2, semak belukar Km2, rawa Km2, pertanian dan perkebunan Km2, perarairan Km2 dan tanah lainnya Km2 Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 No. Kode Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km2) Persentase thdp Luas Provinsi (%)

8 Kabupaten Kotawaringin Barat 10, Kabupaten Kotawaringin Timur 16, Kabupaten Kapuas 14, Kabupaten Barito Selatan 8, Kabupaten Barito Utara 8, Kabupaten Sukamara 3, Kabupaten Lamandau 6, Kabupaten Seruyan 16, Kabupaten Katingan 17, Kabupaten Pulang Pisau 8, Kabupaten Gunung Mas 10, Kabupaten Barito Timur 3, Kabupaten Murung Raya 23, Kota Palangka Raya 2, Provinsi Kalimantan Tengah 153, Sumber: M. Naharuddin Latief Karakteristik Kependudukan di Provinsi Kalimantan Tengah Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk. Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan jenis kelamin. Struktur umur pendudukdapat dilihat dalam umur satu tahunan atau yang disebut juga dengan umur tunggal (single age), dan yang dikelompokkan ke dalam lima tahunan. Dalam pembahasan demografi pengertian umur adalah umur pada saat ulang tahun terakhir. Misalnya Ani lahir pada bulan Januari tahun 2000 dan Sensus 2010 dilaksanakan pada bulan Juli. Jadi pada saat Sensus 2010

9 dilaksanakan Ani berusia 10 tahun 6 bulan, tetapi dalam perhitungan demografi Ani dicatat sebagai berumur 10 tahun saja. Karakteristik penduduk menurut umur dapat ditabulasi silang dengan jenis kelamin atau dapat juga ditabulasi silang dengan karakteristik sosial misalnya penduduk menurut umur dan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk menurut umur dengan tempat tinggal, penduduk menurut umur dengan status pekerjaan dll. Jumlah dan Distribusi Penduduk Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak jiwa (33,46 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak jiwa (66,54 persen).persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,03 persen di Kabupaten Sukamara hingga yang tertinggi sebesar 16,92 persen di Kabupaten Kotawaringin Timur. Jenis Kelamin Penduduk Penduduk laki-laki Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak jiwa dan perempuan sebanyak jiwa. Seks Rasio adalah 109, berarti terdapat 109 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.seks Rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Barito Selatan sebesar 104 dan tertinggi adalah Kabupaten Seruyan sebesar 116. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 102 sampai dengan 125, dan dan kelompok umur sebesar 107. Migran Masuk Risen Jumlah penduduk yang merupakan migran risen terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil SP2010 mencatat penduduk atau 8,3 persen penduduk merupakan migran masuk risen antar kabupaten/kota. Persentase

10 migran masuk risen di daerah perkotaan 1,2 kali lipat lebih besar daripada di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 9,5 dan 7,7 persen.menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, berbanding orang. Seks rasio migran risen adalah 136. Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih banyak yang melakukan perpindahan. Persentase migran terbesar di Kabupaten Kotawaringin Timur dan terkecil di Kabupaten Murung Raya Migran Masuk Seumur Hidup Jumlah penduduk yang merupakan migran seumur hidup terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil SP2010 mencatat penduduk atau 30,7 persen penduduk merupakan migran masuk seumur hidup antar kabupaten/kota. Persentase migran masuk seumur hidup di daerah perkotaan 0,8 kali lipat lebih besar daripada di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 40,7 dan 25,6 persen.menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, berbanding orang. Seks rasio migran risen adalah 123. Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih banyak yang melakukan perpindahan. Persentase migran terbesar di Kota Palangka Raya dan terkecil di Kabupaten Murung Raya. Pendidikan Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 2,11 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 6,77 persen. Ukuran atau indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait dengan pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan Angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun yang berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 39,07 persen, dan AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 96,78 persen yang berarti dari setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 97 orang yang melek huruf. Penduduk

11 dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Penduduk Usia Sekolah Jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak jiwa, tahun jiwa, tahun jiwa dan tahun jiwa.di perkotaan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak jiwa, tahun jiwa, tahun jiwa dan tahun jiwa. Di perdesaan jumlah penduduk usia 7-12 tahun sebanyak jiwa, tahun jiwa, tahun jiwa dan tahun jiwa.jumlah penduduk perempuan usia 7-12 tahun sebanyak jiwa, tahun jiwa, tahun jiwa dan tahun jiwa. Jumlah penduduk laki-laki usia 7-12 tahun sebanyak jiwa, tahun jiwa, tahun jiwa dan tahun jiwa. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan dan akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia sekolah. APS tahun sebesar 82,62 persen. Ini menunjukkan masih terdapat kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) sebesar 17,38 persen yang tidak bersekolah. APS tahun sebesar 48,70 persen dan APS tahun sebesar 11,52 persen. APS di perdesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan. Semakin tinggi kelompok umur semakin besar perbedaannya (gap). Di perdesaan APS 7-12 tahun sebesar 94,30 persen, APS tahun 79,37 persen, APS tahun 40,63 persen, APS tahun sebesar 5,48 persen. Di perkotaan APS 7-12 tahun sebesar 95,98 persen, APS tahun 89,08 persen, APS tahun 63,30 persen dan APS tahun sebesar 22,93 persen.

12 Pendidikan yang Ditamatkan Kualitas SDM dapat dilihat dari pendidikan yang ditamatkan. Gerakan wajib belajar 9 tahun (1994) menargetkan pendidikan yang ditamatkan minimal tamat SMP. Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 5,38 persen, tidak/belum tamat SD 22,29 persen, tamat SD/MI/sederajat 33,27 persen dan tamat SMP/MTs/sederajat sebesar 17,92 persen.kualitas SDM daerah perdesaan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Persentase penduduk uisa 5 tahun ke atas berpendidikan minimum tamat SMP/MTs/sederajat di perdesaan 30,80 persen lebih rendah dibandingkan perkotaan 55,47 persen. Pendidikan perempuan lebih rendah dibandingkan lakilaki. Persentase penduduk perempuan usia 5 tahun ke atas berpendidikan minimum tamat SMP/MTs/sederajat 36,39 persen lebih rendah dibandingkan lakilaki 41,52 persen Pendidikan yang Ditamatkan Pendidikan yang tinggi merupakan salah satu tuntutan era globalisasi. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, merupakan modal dasar pembangunan bangsa. Modal dasar yang berkualitas merupakan tujuan utama pembangunan manusia Indonesia seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta berpendidikan tinggi adalah upaya mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Kalimantan Tengah usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 16,22 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,93 persen, tamat DIV/S1 sebesar 2,84 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,16 persen. Angka Melek Huruf (AMH) Angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 96,78 persen. AMH penduduk usia 15 tahun ke atas perempuan (95,51 persen) lebih rendah

13 dibandingkan laki-laki (97,93 persen). AMH penduduk usia 15 tahun ke atas di daerah perdesaan (95,99 persen) lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan (98,31 persen).rendahnya AMH penduduk usia 15 tahun ke atas disebabkan oleh rendahnya AMH penduduk usia 45 tahun ke atas. AMH penduduk usia 45 tahun ke atas sebesar 90,88 persen. AMH penduduk usia 45 tahun ke atas perempuan (86,35 persen) lebih rendah dibandingkan laki-laki (94,83 persen). Jumlah penduduk Miskin di Kalimantan Tengah Karena faktor pendidikan dan letak geografis, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki jumlah penduduk miskin yang memprihatinkan. Dari total jiwa penduduk Provinsi Kalteng, jumlah penduduk miskinnya mencapai jiwa. Dari jumlah itu sebanyak jiwa berada di pedesaan. Kepala Dinas Sosial Kalteng Hardy Rampay di Palangkaraya, Kamis, 15 Maret 2012 mengatakan penyebab kemiskinan di wilayah tersebut disebabkan banyaknya faktor seperti kurangnya pendidikan, mental, serta emosional yang belum matang, juga kurangnya keterampilan. Selain itu, ada faktor lain yang juga menyebabkan angka kemiskinan masih tinggi, seperti terbatasnya pelayanan sosial dasar, terbatasnya lapangan pekerjaan, dan belum mantapnya ekonomi kerakyatan serta kondisi geografis yang sulit dijangkau, katanya. Beragam upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan di Kalteng antara lain dilakukan progam Mamagun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L) atau yang dikenal dengan progam membangun dan menjaga desa. Program PM2L yang dicanangkan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang empat tahun lalu bisa berjalan dengan efektif saat diterapkan di sejumlah kabupaten. Program ini juga mengurangi angka kemiskinan di pedesaan. Di beberapa kabupaten, program ini ternyata bisa dikembangkan dengan baik. Contohnya di Kabupaten Katingan. Dari semula hanya tiga desa per tahun

14 yang diusulkan untuk direhabilitasi, sekarang ini dikembangkan menjadi 15 desa per tahun. Ini artinya PM2L sangat bermanfaat, salah satunya untuk mengurangi angka kemiskinan di Kalteng, ujarnya. Dari data Dinas Sosial Kalteng untuk penyebaran dan sasaran penanggulangan kemiskinan pedesaan tahun 2012 melalui program PM2L, ditargetkan sebanyak 300 kepala keluarga (KK) menikmati program ini. Rinciannya, Kabupaten Pulang Pisau 550 KK, Katingan 450 KK, Barito Selatan 400 KK, Sukamara 400 KK, Lamandau 400 KK, Kota Palangkaraya 200 KK, Barito Utara 300 KK dan Kotawaringin Timur 300 KK Ketenagakerjaan Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar orang, di mana sejumlah orang diantaranya bekerja, sedangkan orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 69,50 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 86,06 persen dan 51,28 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 60,80 persen dan 73,99 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Barito Timur (79,79), Kabupaten Pulang Pisau (76,43), dan Kabupaten Gunung Mas (75,35). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,40 persen. Tingkat Pengangguran Menurut data statistik Februari 2012, tingkat pengangguran secara nasional mencapai angka 6,32 persen dan angka pengangguran tertinggi periode yang sama terjadi di Kalimantan Timur, yakni sebesar 9,29 persen.jumlah

15 pengangguran terbuka di Kalteng pada Februari 2013 berjumlah orang, cenderung menurun dibanding sebelumnya, dan tingkat tertinggi didominasi usia kerja pendidikan Diploma I, Diploma II, dan Diploma III, mencapai 3,55 persen.tingkat pengangguran lulusan Sekolah Dasar 1,87 persen, sedang tingkat pendidikan SMP dan SMA berada diposisi 1,72 persen. Tingkat pengangguran terendah terdapat pada kelompok pendidikan universitas, yakni 1,08 persen.dibanding Februari 2012, tingkat pengangguran SD menurun sebesar 0,36 persen. Demikian juga lulusan SMA turun sebesar 3,56 persen. Ini merupakan angka penurunan tingkat pengangguran tertinggi pada periode tersebut.sementara pengangguran universitas turun 1,91 persen dibanding Februari Sedang kelompok pendidikan lainnya, Diploma dan SMP mengalami kenaikan, masingmasing 1,78 persen dan 0,31 persen pada Februari Piramida Penduduk Kalimantan Tengah Tahun 2013 Gambar: Piramida Penduduk Kalimantan tengah Sumber : Pusdatin, 2013 Struktur penduduk di Indonesia dan Kalimantan Tengah termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun), walaupun jumlah kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dan angka harapan hidup yang semakin meningkat

16 yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Badan piramida membesar, ini menunjukkan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur tahun baik laki-laki maupun perempuan. Jumlah golongan penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini mengharuskan adanya kebijakan terhadap penduduk usia tua, karena golongan penduduk ini relatif tidak produkti ESTIMASI KEPADATAN PENDUDUK TAHUN 2013 Sumber : Kemendagri, 2013; Pusdatin, 2013 Penyebaran penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah belum merata. Hal ini dapat dilihat dari kepadatan penduduk tiap kabupaten/kota yang tidak sama. Kab/Kota dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi terdapat di Kota Palangka Raya sebesar 97 jiwa per KM2. Kepadatan terendah terdapat di Kab. Murung Raya dengan kepadatan penduduk 4 jiwa per KM2. Jumlah penduduk dan luas wilayah merupakan indikator penting dalam hal penyebaran penduduk.

17 2.3 Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka Provinsi Kalimantan Tengah Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan Kegiatan Seminggu yang Lalu Klmpok Umur Bekerja Mencari pekerjaan Bersedia bekerja apabila ada yang menyediakan Bukan Angkatan Kerja Tidak Ditanyakan Jumlah

18 Jumlah Sumber: Data Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kegiatan Seminggu yang Lalu

19 Provinsi Kalimantan Tengah Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan Kegiatan Seminggu yang Lalu Bersedia Pendidikan tertinggi bekerja Bukan Mencari Tidak yang ditamatkan Bekerja apabila ada Angkatan pekerjaan Ditanyakan yang Kerja Jumlah menyediakan Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD SD/MI/Sederajat SLTP/MTs/Sederajat SLTA/MA/Sederajat SM Kejuruan Diploma I/II Diploma III

20 Diploma IV/Universitas S2/S Tidak Terjawab Jumlah Sumber: Data Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Berdasarkan data tersebut maka kita akan dapat mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja dengan menggunakan data jumlah penduduk yang bekerja,mencari kerja,penduduk yang bersedia bekerja bila ada yang menyediakan pekerjaan,serta dengan mengetahui jumlah seluruh tenaga kerja di Kalimantan Tengah yaitu semua para penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Maka tingkat partisipasi angkatan kerja di Kalimantan Tengah pada tahun 2010 adalah sebesar 65,29 persen. Angka tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari partisipasi angkatan kerja tanpa terdapat kategorisasi tertentu seperti berdasarkan umur maupun berdasarkan tingkat pendidika n tertentu. Tingkat partisipasi angkatan kerja yang dikategorisasikan berdasarkan umur tertentu yaitu 35 sampai 39 tahun mencapai 8,59 persen. Sedangkan tingkat partisipasi berdasarkan jenjang pendidikan tertentu yang dalam hal ini adalah pendidikan sekolah dasar mencapai 20,15 persen. Untuk mengetahui lebih rinci tentang perolehan angka-angka tersebut, berikut telah tersaji cara perhitungan tingkat partisipasi angkatan kerja,

21 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TPAK = angkatan kerja 100 % tenaga kerja = bekerja + mncri kerja + bersedia kerja 100 % tenaga kerja = % = % = 65,29 %

22 TPAK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR (35-39 TAHUN)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TPAK UMUR = angkatan kerja ( umur tertentu ) 100 % tenaga kerja TPAK = % = 8,59 % TPAK BERDASARKAN PENDIDIKAN (PENDIDIKAN SD)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TPAK tgkt pendidikan = angkatan kerja ( Tgkt pendidikan ) 100 % tenaga kerja TPAK PENDIDIKAN SD = % = 20,15 %

23 Hampir di setiap daerah pasti memiliki angka pengangguran sekalipun dalam jumlah yang kecil, hal ini terjadi tanpa terkecuali di Kalimantan Tengah. Berdasarkan tabel yang telah disajikan maka dapat dilihat pula angka atau tingkat pengangguran di provinsi Kalimantan Tengah dengan cara menggunakan data penduduk yang mencari kerja atau menganggur, bersedia bekerja jika ada yang menyediakan, serta jumlah seluruh angkatan kerja. Maka tingkat pengangguran penduduk Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada tahun 2010 adalah sebesar 13,34 persen. Tingkat pengangguran berdasarkan kelompok umur yaitu tahun mencapai 2,52 persen, sedangkan jika digolongkan berdasarkan jenjang pendidikan yaitu pendidikan sarjana mencapai 0,55 persen. Untuk mengetahui lebih jelas tentang perolehan angka-angka tersebut,maka di bawah ini telah disajikan perhitungan tentang tingkat pengangguran penduduk di Kalimantan Tengah tahun 2010, TINGKAT PENGANGGURANPROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 Tingkat Pengangguran = mencari kerja + bersedia bekerja 100 % angkatan kerja = % = 13,34 %

24 TINGKAT PENGANGGURAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR (25-29 TAHUN)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TP (UMUR) = mencari kerja + bersedia bekerja (UMUR TERTENTU) 100 % angkatan kerja TP (25-29) = % = 2,52 % TINGKAT PENGANGGURAN BERDASARKAN PENDIDIKAN (PENDIDIKAN S1)PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 TP (PENDIDIKAN S1) = mencari kerja + bersedia bekerja (PENDIDIKAN S1) 100 % angkatan kerja = % = 0,55 %

25 REFERENSI Kalimantan Tengah Dalam Angka Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah. Diakses tanggal 25 Juni Diakses tanggal 25 Juni Diakses tanggal 25 Juni Diakses tanggal 25 Juni Diakses tanggal 25 Juni 2014

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Provinsi kalimantan tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang Provinsi Kalimantan Tengah terletak di daerah lintasan katulistiwa

Lebih terperinci

PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI SELATAN PADA TAHUN 2000

PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI SELATAN PADA TAHUN 2000 PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI SELATAN PADA TAHUN 2000 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 PEREMPUAN laki-laki -25,000-20,000-15,000-10,000-5,000 0 5,000

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012 No. 08/11/62/Th.VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012 Agustus 2012 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,17 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013 STATISTIK PENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013 i STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013 No. Publikasi : 62520.1401 Katalog BPS : 2101023.62 Ukuran Buku Jumlah Halaman :15 cm x 21 cm : ix + 57 halaman

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 No.08/11/62/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 Agustus 2014 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,24 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017 No. 08/11/62/Th.XI, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Agustus 2017 Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Kalimantan Tengah. Jembatan Kahayan

Kalimantan Tengah. Jembatan Kahayan 402 Penghitungan Indeks Indonesia 2012-2014 Kalimantan Tengah Jembatan Kahayan Jembatan Kahayan adalah jembatan yang membelah Sungai Kahayan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Jembatan ini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AGUSTUS 2010 No. 02/01/62/Th.IV, 1 DESEMBER 2010 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2010 mencapai 1.066.733 orang berkurang sekitar 34.279 orang dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi KETERANGAN HAL BAB I PENDAHULUAN... 1-1 A. Latar Belakang... 1-1 B. Tujuan Dan Sasaran... 1-3 C. Lingkup Kajian/Studi... 1-4 D. Lokasi Studi/Kajian... 1-5 E. Keluaran Yang Dihasilkan... 1-5 F. Metodelogi...

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) No. 13/12/Th. VII, 2 Desember 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM TAHUN 2013 SEBANYAK 29.083 RUMAH TANGGA, TURUN 36,17 PERSEN DARI TAHUN 2003 Jumlah rumah tangga usaha

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA 31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 111 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Geografis DKI Jakarta terletak di 6 0 12 lintang selatan dan 106 0 48 bujur timur dengan luas wilayah 661,26 km2, berupa daratan 661.52 km2 dan lautan 6,977,5

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

A. Keadaan Geografis Dan Topografi BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Provinsi Gorontalo di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2000, maka secara administratif sudah terpisah dari Provinsi

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman, IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Fisik Daerah Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

BADAN PUSAT KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BADAN PUSAT KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik bertanggung jawab menyediakan data statistik

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang

Lebih terperinci

PROFIL PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH

PROFIL PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH 1 PROFIL PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH A. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak 111º BT hingga 116º BT dan 0º 45 LU serta 3º 30 LS.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5 IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN.1. Kondisi Geografi dan Topografi Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012

Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012 Kata pengantar Publikasi Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2012 merupakan publikasi perdana yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan indikator keuangan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK POINTER GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH INDONESIA DEVELOPMENT FORUM ( IDF ) 2017 Jakarta,10 AGUSTUS 2017 TEMA UTAMA : MEMERANGI KETIMPANGAN

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04 ' 27 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Wilayah 1. Kecamatan Sekampung Udik Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan Sekampung Udik merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

Cover dalam.

Cover dalam. .id s. go.b p ng lt e ka :// tp ht Cover dalam Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 ISBN : 978-602-6774-47-7 Nomor Publikasi : 62520.1605 Katalog : 4104001.62 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Kecamatan Sayegan 1. Letak Geografis dan Topografi Seyegan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Kecamatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Data Sosial Ekonomi Kepulauan Riau 2013 merupakan publikasi kedua yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan indikator keuangan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

Kata pengantar. Tanjungpinang, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Kata pengantar Publikasi Statistik Sosial Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 merupakan publikasi yang berisi data penduduk, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan Indeks Demokrasi Indonesia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 20 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. SITUASI GEOGRAFIS Secara geografis, Kota Bogor berada pada posisi diantara 106 derajat 43 30 BT-106 derajat 51 00 BT dan 30 30 LS-6 derajat 41 00 LS, atau kurang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Iklim Kota Madiun Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Madiun Kota Madiun berada di antara 7 o -8 o Lintang Selatan dan 111 o -112 o Bujur Timur. Kota Madiun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci