BUKU RANCANGAN PENGAJARAN
|
|
- Johan Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI TINGKAT LANJUT BUKU RANCANGAN PENGAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FKUI RSCM
2 MODUL PEMINATAN I (FINALISASI TESIS) DAN TEKNOLOGI INFORMASI TAHAP IV A Mata Kuliah Kode : Peminatan 1 (finalisasi tesis) dan Teknologi Informasi : XIE22801 Jumlah SKS : 3 Lama Ketua Modul : 8 minggu : Dr.dr.Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 7. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu menyelenggarakan pengorganisasisan kegiatan penelitian ilmiah sesuai dengan topik peminatan dengan penguasaan rangkaian analisis dan sintesis yang akan menghasilkan kesimpulan yang dapat dimengerti. 2. Mampu menyajikan dan mempresentasikan hasil penelitian (tesis) dan melakukan publikasi di jurnal kedokteran. 3. Mampu menggunakan menggunakan program statistik penelitian 4. Mampu melakukan penelusuran literatur melalui halaman web 5. Mampu mengelola web Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahap sebelumnya) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan: 1. PPDS mampu memahami konsep-konsep metodologi penelitian dan statistika penelitian ilmiah Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu:
3 1. PPDS mampu menerapkan konsep-konsep ilmu, pengetahuan dan prinsip-prinsip perilaku, dalam menyelenggarakan dan mengorganisasikan suatu penelitian ilmiah di bidang peminatan yang dipilih Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu membuat penelitian dengan topik sesuai peminatan III. Kondisi Pembelajaran 1. Perlengkapan AVA, media informasi, jaringankomputer yang memadai IV. Derajat Kompetensi 1. Mampu melakukan, mempresentasikan dan mempublikasikan suatu penelitian ilmiah 2. Mampu menerapkan konsep-konsep ilmu, pengetahuan dan prinsip-prinsip perilaku, dalam menyelenggarakan dan mengorganisasikan suatu penelitian ilmiah di bidang peminatan yang dipilih 3. Mampu membuat laporan kasus/penelitian dengan topik sesuai peminatan 4. Mampu mengelola web dan mempergunakan teknologi informasi berbasis internet Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Peminatan 1 adalah sebagai berikut: Mata Kuliah Lingkup Bahasan Topik Bahasan Peminatan 1 (finalisasi tesis) dan Teknologi Informasi Pembuatan penelitian sesuai dengan topik peminatan Keterangan * Tingkat kemampuan menurut Kriteria Blooms Menyusun dan mempresentasikan tesis, serta melakukan publikasi dalam jurnal kedokteran ilmiah Tingkat kemampuan keterampilan * / ** C4 Metode dan Tahap Pembelajaran Metode pembelajaran meliputi: belajar mandiri (mengumpulkan data penelitian, mengolah data penelitian, penelusuran literatur, dan penulisan akhir hasil penelitian), diskusi penelitian dan statistik, presentasi hasil akhir penelitian dan pembahasannya. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Untuk penilaian pengetahuan dan ketrampilan ditetapkan dari ujian tesis (dengan penilaian terhadap penyusunan makalah akhir tesis, cara mempresentasikan tesis dan cara mempertahankan objektivitas dan kebenaran upaya penelitiannya kepada penguji dengan memperhatikan kelaziman penyajian ilmiah).
4 2. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan Peminatan 1 : Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Ujian tesis dapat dilakukan selama 1 semester berjalan Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Permintaan 1 adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan tesis) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan tesis) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan tesis) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan tesis) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan tesis) Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Parade Parade Parade Parade Parade Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi JAGA MALAM
5 Jadwal Rincian Kegiatan Rutin No Kegiatan Ilmiah Metoda Jumlah Jam DPJ I-IV X V-VIII X 1 Kegiatan mandiri: collecting data, pengolahan data, penelusuran literatur, penulisan dan penyusunan karya ilmiah BM Pembimbing tesis 2 Journal reading DT idem X X 3 Diskusi kasus/sinopsis DK idem X X 4 Kegiatan pelayanan PK idem X X medik 5 Diskusi tesis DT idem X X 6 Diskusi statistik DT Pembimbing X X 7 Presentasi karya ilmiah (tesis) Keterangan BM : Belajar Mandiri DT : Diskusi Topik E : Evaluasi statistik E 2 Pembimbing tesis X
6 MODUL KETRAMPILAN MELATIH, PENGAJARAN,TELAAH DAN PENILAIAN TAHAP T IVA Mata Kuliah Kode : Ketrampilan Melatih, Pengajaran, Telaah dan Penilaian : XIE22802 Jumlah SKS : 1 Lama Ketua Modul : 4 minggu : Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran Mampu memfasilitasi proses belajar Mampu menggunakan aneka strategi pengajaran yang sesuai untuk peserta dan konteks (termasuk orang-per-orang, kelompok kecil dan besar, kuliah resmi) Mampu menggunakan alat audiovisual secara efektif Mampu mempersiapkan sesi pengajaran Mampu mengajar pada kelompok kecil (<10) dan besar (>20) dan pada bedside Mampu mengajar beberapa prosedur praktis (termasuk USG) Mampu mengevaluasi suatu pelatihan dan memberi umpan balik Mampu menilai obyektivitas dalam telaah dan menggunakan pendekatan metodologi yang terstruktur Mampu melakukan penilaian proses pembelajaran Mamu menggunakan metode penilaian pembelajaran yang sesuai Mampu menilai penampilan secara jujur dan obyektif. I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahap sebelumnya) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan: 1. PPDS mengetahui teknik mengajar, melatih dan menyelenggarakan pelatihan Ketrampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan: 1. PPDS mampu memberikan pengajaran yang efektif
7 2. PPDS dapat menyampaikan telaah yang efektif 3. PPDS mampu melakukan penilaian proses pembelajaran 4. PPDS mampu melakukan komunikasi yang efektif III. Kondisi Pembelajaran 1. Perlengkapan AVA, media informasi, jaringan komputer yang memadai (terdapat fasilitas laboratorium skill) 2. Mempersiapkan pelatihan pada mahasiswa kedokteran atau tenaga kesehatan lainnya seperti bidan atau perawat IV. Derajat Kompetensi 1. PPDS mampu memfasilitasi proses belajar dan menyelenggarakan suatu pelatihan terhadap kelompok kecil ataupun besar. 2. PPDS mampu melakukan pengajaran beberapa prosedur praktis 3. PPDS mampu mengevaluasi suatu pelatihan dan memberi umpan balik 4. Mampu menilai obyektivitas dalam telaah dan menggunakan pendekatan metodologi yang terstruktur Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Epidemiologi adalah sebagai berikut: No Lingkup Bahasan Topik Bahasan 1 Memberikan pengajaran Memfasilitasi proses belajar Menggunakan aneka strategi pengajaran yang sesuai untuk peserta dan konteks (termasuk orang-per-orang, kelompok kecil dan besar, kuliah resmi) Menggunakan alat audiovisual secara efektif Mempersiapkan sesi pengajaran Mengajar pada kelompok kecil (<10) dan besar (>20) dan pada bedside Mengajar beberapa prosedur praktis (termasuk USG) Mampu mengevaluasi suatu pelatihan dan memberi umpan balik Tingkat kemampuan keterampilan * C4 2 Menyampaikan telaah yang efektif Menilai obyektivitas dalam telaah dan menggunakan pendekatan metodologi yang terstruktur C4 3 Memberikan penilaian pembelajaran yang tepat Mampu melakukan penilaian proses pembelajaran Menggunakan metode penilaian pembelajaran yang sesuai Mampu menilai penampilan secara jujur dan obyektif. Memperoleh keterampilan untuk memberikan umpan balik yang membangun dan efektif Mampu mengevaluasi suatu pelatihan dan memberi umpan balik C4
8 Keterangan * Tingkat kemampuan menurut criteria Blooms Metode dan Tahap Pembelajaran Ada 3 tahap pembelajaran : yaitu tahap orientasi, latihan dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : kuliah interaktif, diskusi, bermain peran, simulasi kasus dan praktik. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Ujian teori (multiple choice questions / MCQ) untuk menilai pemahaman/ kognitif PPDS terhadap topik yang berkaitan. Pada pre test NBL adalah 60, sedangkan untuk ujian posttest adalah Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif Waktu Pelaksanaan Ujian pretest pada hari pertama minggu pertama Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Pengetahuan Dasar adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi kuliah/diskusi kuliah/diskusi kuliah/diskusi kuliah/diskusi kuliah/diskusi ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA Kuliah/ diskusi/ praktik Kuliah/ diskusi/ praktik Kuliah/ diskusi/ praktik Kuliah/ diskusi/ praktik Kuliah/ diskusi/ praktik JAGA MALAM Keterangan : Untuk hari pertama dilakukan ujian pretest
9 Jadwal Rincian Kegiatan Ilmiah No Kegiatan Ilmiah Jumlah Metoda DPJ Jam I II III IV 1 Pre test CTS E 30 X Post test CTS E 1 2 CTS KI/P 30 DO X 3 Pretest ATS E 30 X Posttest ATS E 1 3 ATS KI/P 30 DO X 4 Kuliah Pembekalah Manajemen Rumah Sakit KI 30 X 5 Kuliah etika dan medikolegal KI/DK 24 DO X 6 Pembuatan PPM DT 6 DO X Keterangan DK : Diskusi Kasus DT : Diskusi Topik KI : Kuliah Interaktif P : Praktik E : Evaluasi DO : Dr.dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K)
10 MODUL PERATURAN KLINIS & AUDIT MEDIK TAHAP IVA Mata Kuliah : Peraturan Klinis dan Audit Medik Kode : XIE22803 Jumlah SKS : 3 Lama : 4 minggu Ketua Modul : dr. Andon H, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dengan sejawat, masyarakat, dan profesi lain 2. Mampu mengelola unit pelayanan obstetri ginekologi sesuai standar 3. Mampu melakukan audit klinis dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan dan praktik klinis 4. Mampu berperan aktif dalam program peningkatan pelayanan obstetri dan ginekologi di masyarakat 5. Menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia 6. Membantu mengembangkan ilmu obstetri dan ginekologi dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian 7. Mampu menangani masalah obstetri-ginekologi klinik 8. Mampu mengikuti perkembangan ilmu obstetri-ginekologi sepanjang hayat secara komprehensif Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahap sebelumnya) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan komunikasi yang efektif dan menggunakan teknologi informasi yang berkaitan dengan pendidikan obstetri dan ginekologi 2. PPDS mengetahui siklus audit dan tatacara melakukan audit klinis/audit medis Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan siklus audit medis terhadap standar pelayanan 2. PPDS mampu meniingkatan peningkatan praktik klinik 3. PPDS mampu mengembangkan dan melaksanakan panduan pelayanan berdasarkan bukti
11 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan evaluasi kualitas pelayanan 2. PPDS mampu menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi 3. PPDS mampu melakukan praktek kedokteran yang baik (good medical practice) dan mempertahankan kepercayaan III. Kondisi Pembelajaran 1. Perlengkapan AVA, media informasi, jaringan komputer yang memadai (terdapat fasilitas keterampilan laboratorium) IV. Derajat Kompetensi 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dan menggunakan teknologi informasi yang berkaitan dengan pendidikan obstetri dan ginekologi 2. Melakukan siklus audit medis terhadap standar pelayanan 3. Meningkatan peningkatan praktik klinik 4. Mengembangkan dan melaksanakan panduan pelayanan berdasarkan bukti 5. Melakukan evaluasi kualitas pelayanan 6. Menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi 7. Melakukan praktek kedokteran yang baik (good medical practice) dan mempertahankan kepercayaan Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Peraturan Klinis & Audit Medik adalah sebagai berikut: No Lingkup Bahasan Topik Bahasan 1 Peraturan Klinis dan Siklus Audit Medis Keterangan * Tingkat kemampuan menurut kriteria Blooms 1. Melakukan siklus audit terhadap standar pelayanan 2. Mengembangkan dan melaksanakan panduan pelayanan berdasarkan bukti 3. Melakukan evaluasi terhadap pelayanan 4. Menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi 5. Mampu memprioritaskan pekerjaan termasuk kesehatan pribadi, mengatur beban kerja dan waktu secara efektif Tingkat kemampuan keterampilan * / ** C4 Metode dan Tahap Pembelajaran Tahap pembelajaran meliputi: Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS.
12 Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Untuk penilaian pengetahuan dan ketrampilan, diterapkan evaluasi melalui suatu konfrensi audit klinis/audit medis 2. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan Peraturan Klinis & Audit Medik : Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian Formatif dilakukan selama rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Peraturan Klinis & Audit Medik adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Belajar mandiri (melakukan audit klinis/medik, menyusun PPM) Belajar mandiri (melakukan audit klinis/medik, menyusun PPM) Belajar mandiri (melakukan audit klinis/medik, menyusun PPM) Belajar mandiri (melakukan audit klinis/medik, menyusun PPM) Belajar mandiri (melakukan audit klinis/medik, menyusun PPM) Parade Parade Parade Parade Parade Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi JAGA MALAM Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No Kegiatan Ilmiah 1 Melakukan siklus audit terhadap standar pelayanan 2 Mengembangkan dan melaksanakan panduan pelayanan berdasarkan bukti Jumlah Metoda DPJ Jam I DK 1 AH X DK 1 AH X 3 Melakukan DK 1 AH X II III IV
13 evaluasi terhadap pelayanan 4 Menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi 5 Mampu memprioritaskan pekerjaan termasuk kesehatan pribadi, mengatur beban kerja dan waktu secara efektif 6 Melakukan presentasi hasil audit medis DK 1 AH X DK 1 AH X E 1 AH X X X X Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi Presentasi hasil audit medis dapat dilakukan pada minggu I-IV berdasarkan ada/tidaknya kasus yang harus diaudit. AH : dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K)
14 MODUL ETIKA DAN MEDIKOLEGAL TAHAP IV A Mata Kuliah Kode : XIE22804 Jumlah SKS : 2 Lama : 4 minggu Ketua Modul : Prof. dr. Endy M. Moegni, SpOG (K) : Etika dan Medikolegal Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif 2. Mampu mengelola unit pelayanan obstetri ginekolog sesuai standar medikolegal dan etika 3. Menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia 4. mengenali masalah etik dan medikolegal di sekitar 5. Mampu membuat keputusan etik dan masalah medikolegal Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahapiv yang sudah lulus modul sebelumnya II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan identifikasi terhadap adanya masalah etik dalam pelayanan obstetri dan ginekologi 2. PPDS dapat mengenal dan mengetahui risiko klinik serta alternatif tindakan dari masalah obstetri dan ginekologi 3. PPDS mengetahui cara membuat visum et repertum terhadap kasus-kasus di bidang obstetri dan ginekologi serta kekerasan seksual Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu mengelola unit pelayanan obstetri dan ginekologi sesuai standar pelayanan berdasarkan aspek medikolegal dan aspek etik 2. PPDS mampu membuat visum et repertum terhadap kasus obstetri dan ginekologi serta kekerasan seksual
15 3. PPDS mampu membuat keputusan untuk melakukan konsultasi dengan pihak lain dalam penyelesaian masalah etik dan legal obstetri dan ginekologi Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu menunjukkan sifat dan sikap pribadi yang memadai dalam melaukan praktik kedokteran 2. PPDS mampu menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia 3. PPDS mampu menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi III. Kondisi Pembelajaran 1. Perlengkapan AVA, media informasi, jaringan komputer yang memadai 2. Diskusi kasus dan topik-topik yang berkaitan dengan aspek etik dan medikolegal V. Derajat Kompetensi 1. Mampu mengelola unit pelayanan obstetri dan ginekologi sesuai standar pelayanan 2. Mampu menunjukkan sifat dan sikap pribadi yang memadai dalam melakukan praktik kedokteran 3. Mampu menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia 4. Mampu mengenali masalah etik dan medikolegal di sekitar 5. Mampu menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul MedikoEtikoLegal adalah sebagai berikut: No Lingkup Bahasan Topik Bahasan Tingkat kemampuan keterampilan * / ** 1 Etika dan medikolegal di bidang pelayanan obstetri dan ginekologi Identifikasi adanya masalah etik dalam pelayanan obstetri dan ginekologi dan alternatif tindakan dari masalah obstetri dan ginekologi Mendiskusikan risiko klinik dan alternatif tindakan dari masalah obstetri dan ginekologi Mampu membuat keputusan untuk melakukan konsultasi dengan pihak lain dalam penyelesaian masalah etik obstetri dan ginekologi Mengidentifikasi adanya masalah hukum dalam pelayanan obstetri dan ginekologi Melengkapi sertifikat/dokumen/suratketerangan medis terkait kehamilan, persalinan, kelahiran, surat keterangansakit, keterangan aborsi, kematian
16 Melaksanakan pemeriksaan dan memberikan penjelasan terkait visum atau otopsi dan kasus kematian maternal atau neonatal, kekerasan seksual Bekerjasama dengan pihak lain berkaitan dengan aspek hukum praktek obstetri dan ginekologi Keterangan * Tingkat kemampuan menurut kriteria Bloom Metode dan Tahap Pembelajaran Tahap pembelajaran terdiri dari tahap orientasi/observasi (contoh: mengikuti laporan jaga departemen Forensik, praktik pada pasien (contoh: melakukan dan membuat visum et repertum), diskusi kasus dan umpan balik. Adapun Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : praktik klinis, diskusi topik. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Untuk penilaian pengetahuan dan ketrampilan, diterapkan evaluasi berdasarkan hasil diskusi dari masing-masing konsulen yang ditunjuk untuk memfasilitasi diskusi. 2. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan Medikoetikolegal: Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian Formatif dilakukan selama rotasi : pada minggu terakhir rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Medikoetikolegal adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Diskusi/kuliah Praktik klinik Diskusi/kuliah Praktik klinik Diskusi/kuliah Praktik klinik JAGA MALAM Diskusi/kuliah Praktik klinik Diskusi/kuliah Praktik klinik Keterangan :
17 Diskusi dilakukan untuk membahas topik-topik terkait masalah etik dan medikolegal di bidang obstetri dan ginekologi Praktik klinik khususnya dalam bidang forensik membuat visum et repertum terhadap kasus kejahatan susila, kekerasan seksual, dan KDRT) dilakukan jika terdapat kasus di PKT (Pusat Kesehatan Terpadu) RSCM Jadwal Rincian Kegiatan Rutin No Kegiatan Ilmiah 1 Identifikasi adanya masalah etik dalam pelayanan obstetri dan ginekologi dan alternatif tindakan dari masalah obstetri dan ginekologi 2 Mendiskusikan risiko klinik dan alternatif tindakan dari masalah obstetri dan ginekologi 3 Mampu membuat keputusan untuk melakukan konsultasi dengan pihak lain dalam penyelesaian masalah etik obstetri dan ginekologi 4 Mengidentifikasi adanya masalah hukum dalam pelayanan obstetri dan ginekologi 5 Melengkapi sertifikat/dokumen/su rat keterangan medis terkait kehamilan, persalinan, kelahiran, surat keterangan sakit, keterangan aborsi, kematian 6 Melaksanakan pemeriksaan dan memberikan penjelasan terkait visum atau otopsi dan kasus kematian maternal atau neonatal, kekerasan Jumlah Metoda DPJ Jam I DK 1 EM X DK 1 EM X DT 1 EM X DK/DT 1 EM X DK 1 EM X DK PK II 2 OS X III IV
18 seksual 7 Mendiskusikan dasar DT 2 OS X hukum kejahatan susila dan KDRT 8 Mendiskusikan masalah malpraktik dalam dunia kedokteran DT 2 OS X 9 Mendiskusikan DK/DT 1 MB X masalah etika kedokteran dan dewan pertimbangan dalam organisasi profesi 10 Mendiskusikan struktur DT 1 NS X X organisasi profesi obstetri dan ginekologi 11 E valuasi akhir E 1 X Keterangan DK : Diskusi Kasus EM : Prof. dr. Endy M.Moegni, SpOG (K) DT : Diskusi Topik MB : dr. M. Baharuddin, SpOG E : Evaluasi NS : dr. Nurdadi Saleh, SpOG OS : dr. Octavinda Savitri, SpF
19 MODUL PENGEMBANGAN PROFESIONALISME TAHAP IV A Modul Kode : Pengembangan Profesionalisme : XIE22805 Jumlah SKS : 1 Lama Ketua Modul : 4 minggu : dr. Sigit Purbadi, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dengan sejawat, masyarakat, dan profesi lain 2. Mampu mengelola unit pelayanan obstetri ginekologi sesuai standar 3. Menunjukkan sifat dan sikap pribadi yang memadai dalam melakukan praktik kedokteran 4. Menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia 5. Mampu bekerja secara efektif dalam Tim 6. Mampu menunjukkan keterampilan kepemimpinan 7. Mampu menguasai dan berfungsi sesuai struktur organisasi tingkat lokal maupun nasional 8. Mampu melakukan inovasi, perubahan organisasi lebih efektif 9. Mampu mengembangkan diri dan profesionalisme yang berkelanjutan 10. Mampu bekerja di bidang manajemen dan administrasi kesehatan Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahap sebelumnya) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan komunikasi yang efektif 2. PPDS mampu mengembangkan kemampuan manajemen dan administrasi pelayanan kesehatan Keterampilan
20 Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu mengelola unit pelayanan obstetri dan ginekologi sesuai standar pelayanan 2. PPDS mampu mengembangkan jiwa kepemimpinan dan manajerial dalam tim 3. PPDS mampu melakukan inovasi-inovasi dalam suatu organisasi Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu menunjukkan sifat dan sikap pribadi yang memadai dalam melaukan praktik kedokteran 2. PPDS mampu menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran 3. PPDS mampu mengembangkan profesionalisme yang berkelanjutan III. Kondisi Pembelajaran 1. Perlengkapan AVA, media informasi, jaringan komputer yang memadai IV. Derajat Kompetensi 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif 2. Mampu mengelola unit pelayanan obstetri dan ginekologi sesuai standar pelayanan 3. Mampu menunjukkan sifat dan sikap pribadi yang memadai dalam melaukan praktik kedokteran 4. Mampu menjalankan profesi obstetri dan ginekolgi sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Pengembangan Profesionalisme adalah sebagai berikut: No 1 Lingkup Bahasan Pengembangan profesionalisme di bidang pelayanan obstetri dan ginekologi Keterangan * Tingkat kemampuan kriteria Bloom Topik Bahasan 1. Mampu bekerja secara efektif dalam Tim 2. Mampu menunjukkan keterampilan kepemimpinan 3. Mampu berkolaborasi dengan profesi lain 4. Mampu menguasai dan berfungsi sesuai struktur organisasi tingkat lokal maupun nasional 5. Mampu melakukan inovasi, perubahan organisasi lebih efektif 6. Mampu bekerja dibidang yang berkaitan dengan manajemen ataupun administrasi 7. Mampu melaksanakan prinsip prinsip negosiasi yang efektif 8. Mampu berespon dengan tepat dalam situasi formal maupun informal 9. Mampu memberikan advokasi kepada pihak lain 10. Mampu mengembangkan diri dan profesionalisme yang berkelanjutan 11. Mampu membentuk kebiasaan belajar seumur hidup dari berbagai sumber belajar 12. Mampu bertindak professional sepanjang waktu Tingkat kemampuan keterampilan * / ** C4
21 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran diberikan dalam bentuk diskusi topik. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Untuk penilaian pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku diberikan langsung oleh konsulen penganggung jawab modul 2. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan Pengembangan Profesionalisme : Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian Formatif dilakukan selama rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Pengembangan Profesionalisme adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Diskusi topik Diskusi topik Diskusi topik Diskusi topik Diskusi topik JAGA MALAM Jadwal Rincian Kegiatan Dosen No Kegiatan Ilmiah 1 Diskusi bekerja secara efektif dalam Tim 2 Diskusi keterampilan kepemimpinan 3 Diskusi mengenai cara berkolaborasi dengan profesi lain Metoda Jumlah DPJ Jam I DK 1 X DK 1 X DK 1 X II III IV
22 4 Diskusi mengenai cara menguasai dan berfungsi sesuai struktur organisasi tingkat lokal maupun nasional 5 Diskusi mengenai inovasi, perubahan organisasi lebih efektif 6 Diskusi mengenai manajemen ataupun administrasi RS 7 Diskusi mengenai prinsip prinsip negosiasi yang efektif 8 Diskusi mengenai cara berespon dengan tepat dalam situasi formal maupun informal 9 Diskusi mengenai mengembangkan diri dan profesionalisme yang berkelanjutan 10 Diskusi mengenai kebiasaan belajar seumur hidup dari berbagai sumber belajar 11 Disksusi mengenai cara bertindak professional sepanjang waktu DK 1 X DK 1 X DK 1 X DK 1 X DK 1 X DK 1 X DK 1 X DK 1 X Keterangan DK : Diskusi Kasus
23 MODUL PEMINATAN II TAHAP IVB Modul Kode : Peminatan2 : XIE21901 Jumlah SKS : 3 Lama Ketua Modul : 8 minggu : Dr.dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Memiliki pengalaman dalam pengetahuan dan keterampilan sesuai peminatan yang dipilih oleh masing-masing peserta didik 2. Mampu menyelenggarakan pengorganisasisan kegiatan penelitian ilmiah (laporan kasus/ penelitian mini) sesuai dengan topik peminatan dengan penguasaan rangkaian analisis dan sintesis yang akan menghasilkan kesimpulan yang dapat dimengerti Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahap sebelumnya) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan, mempresentasikan dan mempublikasikan penelitian ilmiah sesuai dengan topik peminatan 2. Kompetensi dan pengetahuan PPDS di bidang peminatan yang dipilih semakin meningkat Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan: 1. PPDS mampu menerapkan konsep-konsep ilmu, pengetahuan dan prinsip-prinsip perilaku, dalam menyelenggarakan dan mengorganisasikan suatu penelitian ilmiah di bidang peminatan yang dipilih 2. PPDS mampu menerapkan konsep-konsep ilmu, pengetahuan dan prinsip-prinsip perilaku dalam kegiatan klinik di peminatan yang dipilih
24 Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu membuat laporan kasus/penelitian mini dengan topik sesuai peminatan III. Kondisi Pembelajaran 1. Perlengkapan AVA, media informasi, jaringan komputer yang memadai 2. Tempat praktik: poliklinik (sesuai divisi) dan ruang rawat inap IV. Derajat Kompetensi 1. Mampu melakukan, dan membantu suatu kegiatan penelitian ilmiah (operational research atau laporan kasus) di divisi peminatan yang dipilih 2. Mampu menerapkan konsep-konsep ilmu, pengetahuan, ketrampilan dan prinsip-prinsip perilaku dalam bidang peminatan yang dipilih Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul Peminatan 2 adalah sebagai berikut: No Lingkup Bahasan Topik Bahasan 1 Pembuatan penelitian sederhana sesuai dengan topik peminatan o Keterangan * Tingkat kemampuan menurut Kriteria Bloom 1. Menyusun dan/atau mempresentasikan operational research/penelitian mini/laporankasus) 2. Memiliki pendalaman dalam pengetahuan dan keterampilan sesuai peminatan yang dipilih olehmasingmasing peserta didik: o Onkologi o Fetomaternal o Uroginekologi o ObstetriGinekologiSosial o Imunoendokrinologi GinekologiSpesialistik Tingkat kemampuan keterampilan * / ** C4 Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran meliputi: belajar mandiri, diskusi kasus, journal reading, praktik klinis dan penulisan karya ilmiah. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS.
25 Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Untuk penilaian pengetahuan, ketrampilan, sikap dan prilaku dilakukan oleh masing-masing konsulen di divisi perminatan yang dipilih 2. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan Peminatan 2 : Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian Formatif dilakukan selama rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul Permintaan 2 adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan karya ilmiah) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan karya ilmiah) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan karya ilmiah) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan karya ilmiah) Kerja mandiri (collecting dan pengolahan data,literature review, penulisan dan penyusunan karya ilmiah) Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Partisipasi dalam kegiatan divisi di peminatan Parade Parade Parade Parade Parade Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi JAGA MALAM Jadwal Rincian Kegiatan Rutin No Kegiatan Ilmiah 1 Kegiatan mandiri: collecting data, Metoda BM Jumlah Jam DPJ konsulen divisi I-IV X V-VIII X
26 pengolahan data, peminatan penelusuran literatur, penulisan dan penyusunan karya ilmiah 2 Journal reading DT idem X X 3 Diskusi DK idem X X kasus/sinopsis 4 Kegiatan pelayanan PK idem X X medik 5 Diskusi karya ilmiah DT idem X X 6 Diskusi statistik DT Pembimbing X X 7 Publikasi dan atau presentasi karya ilmiah (tesis) Keterangan BM : Belajar Mandiri DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi statistik E 2 Pembimbing tesis X
27 MODUL OBSTETRI & GINEKOLOGI KOMPREHENSIF RS RURAL TAHAP IVB Mata Kuliah : Obstetri dan Ginekologi Komprehensif RS Rural (XIE21902) Jumlah SKS : 2 Lama Ketua Modul : 4 minggu : dr. Tyas P, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dengan sejawat, masyarakat, dan profesi lain 2. Mampu menerapkan konsep-konsep ilmu dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan 3. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium 4. Melakukan prosedur kedaruratan klinis 5. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai 6. Menentukan efektivitas suatu tindakan 7. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat 8. Mengembangkan pengetahuan baru 9. Memiliki sikap professional 10. Melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit 11. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit 12. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan 13. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga 14. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien 15. Memanfaatkan informasi kesehatan 16. Sebagai anggota tim pelayanan kesehatan yang professional 17. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia 18. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran 19. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran 20. Mengaplikasikan semua ilmu yang didapat di semester sebelumnya baik dalam hal ketrampilan klinik, pendidikan, dan manajerial di RS rural Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta
28 Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahap sebelumnya) II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu melakukan komunikasi yang efektif 2. PPDS mampu mempraktikkan belajar sepanjang hayat 3. PPDS mampu mengembangkan pengetahuan baru Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu menerapkan konsep-konsep ilmu dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan 2. PPDS mampu melakukan prosedur klinik dan laboratorium 3. PPDS mampu melakukan prosedur kedaruratan klinis 4. PPDS mampu merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai 5. PPDS mampu menentukan efektivitas suatu tindakan Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu memiliki sikap professional 2. PPDS mampu melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit 3. PPDS mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit 4. PPDS mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan 5. PPDS mampu mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga 6. PPDS mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien 7. PPDS mampu memanfaatkan informasi kesehatan 8. PPDS mampu menjadi anggota tim pelayanan kesehatan yang professional 9. PPDS mampu melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia 10. PPDS mampu memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran 11. PPDS mampu menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran 12. PPDS mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapat di semester sebelumnya baik dalam hal ketrampilan klinik, pendidikan, dan manajerial di RS rural III. Kondisi Pembelajaran 1. Lapangan praktek(poliklinik, ruangrawat, IGD) 2. Kasus yang ditangani adalah semua pasien yang ada di poliklinik, ruang rawat, dan IGD kebidanan dan kandungan di RS rural. 3. Supervisi junior dan kelompok mahasiswa 4. Diskusi dengan kelompok mahasiswa IV. Derajat Kompetensi 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif 2. Mampu menerapkan konsep-konsep ilmu dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan 3. Mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapat di semester sebelumnya baik dalam hal ketrampilan klinik, pendidikan, dan manajerial di RS rural
29 Lingkup / Topik Bahasan Topik bahasan Modul O&G Komprehensif RS Rural adalah sebagai berikut: No 1 Lingkup Bahasan Memberikan pengajaran 2 Melakukan siklus audit terhadap standar pelayanan 3 Mengambil keputusan dalam pelayanan obstetrik dan ginekologi 4 Bekerjasama dalam tim dan mampu memimpin 5 Administrasi dan manajemen pelayanan 6 Negosiasi dan mempengaruhi orang lain 7 Melakukan praktek kedokteran yang baik(good medical practice)dan mempertahankan kepercayaan Topik Bahasan Memfasilitasi proses belajar Mengajar pada kelompok kecil (<10) dan besar (>20) dan pada bedside Mengajar beberapa prosedur praktis (termasuk USG) Mengembangkan dan melaksanakan panduan pelayanan berdasarkan bukti Melakukan evaluasi terhadap pelayanan Menerapkan manajemen risiko dalam penanganan kasus obstetri dan ginekologi Mengidentifikasi adanya masalah klinis dan nonklinis dalam pelayanan obstetri dan ginekologi Mendiskusikan risiko klinik dan alternatif tindakan dari masalah obstetri dan ginekologi Mampu membuat keputusan untuk melakukan konsultasi dengan pihak lain dalam penyelesaian masalah etik obstetri dan ginekologi Mampu bekerja secara efektif dalam tim Mampu menunjukkan keterampilan kepemimpinan Mampu berkolaborasi dengan profesi lain Mampu menguasai dan berfungsi sesuai struktur organisasi tingkat lokal maupun nasional Mampu melakukan inovasi, perubahan organisasi lebih efektif Mampu bekerja di bidang yang berkaitan dengan manajemen ataupun administrasi Mampu melaksanakan prinsip prinsip negosiasi yang efektif Mampu berespon dengan tepat dalam situasi formal maupun informal Mampu memberikan advokasi kepadapihak lain Mampu mengembangkan diri dan profesionalisme yang berkelanjutan Mampu membentuk kebiasaan belajar seumur hidup dari berbagai sumber belajar Mampu bertindak professional sepanjang waktu Mampu memprioritaskan pekerjaan termasuk kesehatan pribadi, mengatur beban kerja dan waktu secara efektif Tingkat kemampuan keterampilan * / ** C3 Level 3 C4 Level 3 C4 Level 3 C3 Level 3 C3 C4 Level 3 C4 Level 3
30 Keterangan * Tingkat kemampuan menurut Standard kriteria Bloom ** Kompetensi menurut RCOG Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat diberikan dalam bentuk : diskusi topik, praktik pada pasien, dan supervisi. Evaluasi pembelajaran Tujuan evaluasi 1. Ujian Formatif : dilakukan dalam masa rotasi yang sedang berjalan, bertujuan untuk memonitor perkembangan PPDS dalam masa rotasi. 2. Ujian Sumatif : dilakukan pada akhir masa rotasi, bertujuan untuk menilai ketuntasan pembelajaran PPDS. Instrumen Evaluasi dan Kriteria/Indikator keberhasilan 1. Untuk penilaian pengetahuan dan ketrampilan dilakukan oleh konsulen/supervisor harian di tempat peserta PPDS bekerja 2. Untuk penilaian perilaku, diterapkan evaluasi dengan menggunakan sistem Multiple Source feedback (MSF) dengan check list yang tersedia 3. Portofolio : sebagai prasyarat mengikuti ujian sumatif, terdiri dari beberapa hal : a. Penanganan OGKRSR : Mencapai level III (kompeten)pada buku log Waktu Pelaksanaan Ujian Formatif dilakukan selama rotasi : pada terakhir rotasi Ujian Sumatif dilakukan pada akhir semester Pembobotan Penilaian kognitif atau pengetahuan memiliki bobot 40 % sedangkan ketrampilan (skill) dan perilaku (attitude) mendapat bobot yang lebih besar yaitu 60 % Matriks Kegiatan Matrik kegiatan dalam Modul OGKRSR adalah sebagai berikut: Kegiatan Rutin Harian Jam / Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Kerja Klinik Kerja Klinik Kerja Klinik Kerja Klinik Kerja Klinik Parade Parade Parade Parade Parade Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi JAGA MALAM Keterangan : Kerja klinik dilakukan dalam pengawasan supervisor harian, jadwal supervisor akan mengikuti jadwal penanggung jawab poliklinik dari koordinator pelayanan masyarakat Diskusi siang dilakukan untuk membahas kasus yang ditangani hari itu, sehingga dapat memberikan umpan balik dan melakukan kajian ulang penanganan pasien
31 Jadwal Rincian Kegiatan Rutin No Kegiatan Ilmiah Jumlah Metoda Jam DPJ 1 Memimpin ronde DK Konsulen (bedside teaching), harian diskusi kasus dengan anggota tim ataupun mahasiswa 2 Memberikan PK Konsulen pelayanan medis harian maupun nonmedis terhadap pasien 3 Evaluasi akhir E Konsulen harian I II III IV X X X X X X X X X Keterangan DK : Diskusi Kasus E : Evaluasi PK : Praktik klinis
32 MODUL OBSTETRI &GINEKOLOGI KOMPREHENSIF RS URBAN TAHAP IVB Mata Kuliah : 1. Obstetri dan Ginekologi Komprehensif RS Rural (XIE21902) Jumlah SKS : 2 Lama Ketua Modul : 4 minggu : dr. Tyas P, SpOG (K) Komponen Kompetensi 1. Kompetensi dalam area etika, moral, profesionalisme dan medikolegal. 2. Kompetensi manajerial. 3. Kompetensi sebagai ilmuwan/peneliti. 4. Kompetensi dalam area komunikasi efektif. 5. Kompetensi dalam area landasan ilmiah dan ketrampilan klinis. 6. Kompetensi dalam area pengelolaan masalah kesehatan. 7. Kompetensi dalam area pengelolaan informasi. 8. Kompetensi dalam area mawas diri dan pengembangan diri. Tujuan Khusus Pembelajaran 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dengan sejawat, masyarakat, dan profesi lain 2. Mampu menerapkan konsep-konsep ilmu dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan 3. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium 4. Melakukan prosedur kedaruratan klinis 5. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai 6. Menentukan efektivitas suatu tindakan 7. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat 8. Mengembangkan pengetahuan baru 9. Memiliki sikap professional 10. Melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit 11. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit 12. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan 13. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga 14. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien 15. Memanfaatkan informasi kesehatan 16. Sebagai anggota tim pelayanan kesehatan yang professional 17. Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia 18. Memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran 19. Menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran 20. Mengaplikasikan semua ilmu yang didapat di semester sebelumnya baik dalam hal ketrampilan klinik, pendidikan, dan manajerial di RS urban Sasaran Pembelajaran I. Karakteristik Peserta Pre requisite : PPDS tahap IV (telah lulus tahapsebelumnya)
33 II. Rumusan perilaku Pengetahuan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampumelakukankomunikasi yang efektif Keterampilan Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu menerapkan konsep-konsep ilmu dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan 2. PPDS mampu melakukan prosedur klinik dan laboratorium 3. PPDS mampu melakukan prosedur kedaruratan klinis 4. PPDS mampu melakukan manajerial tim 5. PPDS mampu merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai 6. PPDS mampu menentukan efektivitas suatu tindakan Sikap dan Perilaku Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta didik mampu: 1. PPDS mampu memiliki sikap professional 2. PPDS mampu melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit 3. PPDS mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit 4. PPDS mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan 5. PPDS mampu mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga 6. PPDS mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien 7. PPDS mampu memanfaatkan informasi kesehatan 8. PPDS mampu menjadi anggota tim pelayanan kesehatan yang professional 9. PPDS mampu melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia 10. PPDS mampu memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran 11. PPDS mampu menerapkan keselamatan pasien dalam praktik kedokteran 12. PPDS mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapat di semester sebelumnya baik dalam hal ketrampilan klinik, pendidikan, dan manajerial di RS urban III. Kondisi Pembelajaran 1. Lapangan praktek (poliklinik, ruang rawat, IGD), 2. Pasien yang datang ke poliklinik kebidanan dan kandungan, ruang rawat kebidanan dan kandungan serta IGD kebidanan dan kandungan di RSCM 3. Kelompok mahasiswa IV. Derajat Kompetensi 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif 2. Mampu menerapkankonsep-konsep ilmu dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan 3. Mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapat di semester sebelumnya baik dalam hal ketrampilan klinik, pendidikan, dan manajerial di RS urban
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN SAFE MOTHERHOOD 2 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FKUI RSCM
BUKU RANCANGAN SAFE MOTHERHOOD 2 PENGAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FKUI RSCM MODUL ANTENATAL KLINIK TAHAP IIA Mata kuliah / Kode / SKS : 1. Asuhan antenatal
Lebih terperinciSILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011
SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 JUDUL MATA KULIAH BEBAN STUDI : PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA : 2 SKS PERIODE : Semester Genap T.A. 2012/2013 WAKTU : 5 Mei 30 Mei 2014 KOORDINATOR TIM
Lebih terperinciTERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.
MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI NOMOR MODUL TOPIK SUB TOPIK I. Waktu : B02 : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru : Terapi Inhalasi TERAPI INHALASI Mengembangkan kompetensi Sesi Tutorial Diskusi
Lebih terperinciFASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya
LAMPIRAN 1. PEMETAAN HASIL BE LAJAR (LO) KE DALAM TEMA FASE/TAHUN Pemetaan Learning outcome ke dalam fase dilakukan dengan cara mendistribusikan kemampuan atau learning outcome sesuai dengan fase masing-masing.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Interprofessional Education (IPE) 1. Definisi IPE Menurut WHO (2010), IPE merupakan suatu proses yang dilakukan dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan
Lebih terperinciPEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan
Lebih terperinciSTANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI A. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas
Lebih terperinciPANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lampiran SK Direktur Utama RSI Garam Kalianget No.... tentang Panduan Evaluasi Praktek Dokter PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciNo Dokumen 04.J Tanggal Terbit. 16 Maret 2016
1 / 5 Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan periatal dangan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimana yang akan datang
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Gizi (S1) Kode Mata Kuliah : GIZ 80154 Nama Mata Kuliah : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK) Jumlah SKS : 4 (Empat) Semester : 8 (Delapan) Mata Kuliah
Lebih terperinciRENCANA MUTU PERKULIAHAN
RENCANA MUTU PERKULIAHAN Nama Dosen : Tim Program Studi : S1 Gizi Kode mata Kuliah : GIZ 80154 Nama Mata Kuliah : Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik (PKL PGK) Jumlah SKS : 4 Kelas/Semester :
Lebih terperinciPROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp
PROFIL PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN PROFESI DOKTER SPESIALIS I (PMKPDSp I) ILMU PENYAKIT DALAM FKUI/RSCM Siti Setiati Disampaikan dalam seminar mahasiswa FKUI DOCTOR S S CAREER UPDATE 26 Januari 2008 PENGELOLA
Lebih terperinciImplementasinya dalampbl. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Departemen Pendidikan Kedokteran FKUI
Implementasinya dalampbl Sugito Wonodirekso Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Departemen Pendidikan Kedokteran FKUI Pendahuluan KBK tidak sama dengan PBL PBL adalah salah satu cara untuk mencapai kompetensi
Lebih terperinciKeterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran
Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran Dr. dr. Herqutanto MPH, MARS Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI HP: 08161803969 Email: marsha_ap@yahoo.com Tujuan Sesi Membahas pentingnya keterampilan
Lebih terperinciKEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS TERAPAN III & IV
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS TERAPAN III & IV Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2009-2010 PENDAHULUAN Tujuan pendidikan dokter menurut WHO: Pengetahuan
Lebih terperinciNo. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013
BIDANG PELAYANAN MEDIS No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013 No. Revisi : 1 Halaman : 1/5 KEBIJAKAN UMUM Tanggal terbit : 12 Februari 2013 Ditetapkan : Direktur Klinik Muhammadiyah Kedungadem dr.h.haryono
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciKERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
DESKRIPTOR KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN ( Review 270510) - Draft LEVEL DESKRIPTOR HASIL PEMBELAJARAN (Learning Outcomes) 6 (S1) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya
Lebih terperinciLOG BOOK KEPANITERAAN KLINIK DOKTER MUDA BAGIAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Log Book Pendidikan Tahap Profesi LOG BOOK KEPANITERAAN KLINIK DOKTER MUDA BAGIAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK- Unand 1 IDENTITAS
Lebih terperinciBab II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Interprofessional Education (IPE) a. Definisi IPE Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau
Lebih terperinciSILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Bioetika & Humaniora (Blok 2) Bobot :
Lebih terperinciSILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014
SILABUS BLOK BIOETIKA & HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Bioetika & Humaniora (Blok 2) Bobot :
Lebih terperinciKOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI
KOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI Pembangunan kesehatan Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal Upaya pelayanan/asuhan
Lebih terperinciORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan
Lebih terperinciJADWAL BLOK KEPEMIMPINAN & PROFESIONALISME KEDOKTERAN (KPK)
JADWAL BLOK KEPEMIMPINAN & PROFESIONALISME KEDOKTERAN (KPK) Kode : 71104235 Semester / SKS : I / 4 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Dr. Sardjito Lantai 1 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Lebih terperinciAKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2014 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI 1 BAB I 2 PENDAHULUAN 2 BAB II 3 PROSEDUR
Lebih terperinciJADWAL BLOK MEDIKOLEGAL
JADWAL BLOK MEDIKOLEGAL Kode : 71106635 Semester / SKS : VII / 4 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito Lantai 1 Barat UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MODUL INVESTIGASI FORENSIK MINGGU I
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan : (1) Pendidikan Profesi Dokter adalah
Lebih terperinciINSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET
INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET Beri tanda check list (v) pada kolom Ya bila pekerjaan dilakukan dan pada kolom Tidak bila pekerjaan tidak dilakukan.
Lebih terperinciBUKU III FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
BUKU III FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2015 1 KATA SAMBUTAN KETUA DEPARTEMEN THT FKUI/RSCM Assalammu alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena Revisi Buku Rancangan
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i
Lebih terperinciKode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:
Kode: 00802 08015. 01 NAMA MATA KULIAH BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: BUKU BLOK SISTEM KARDIOVASKULAR A. DESKRIPSI MODUL B. KOMPETENSI BLOK SISTEM KARDIOVASKULER C. TUJUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profesi Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu menegakkan diri dan diterima oleh masyarakat sebagai seorang yang memiliki ketrampilan
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN RUJUKAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)
PANDUAN PELAKSANAAN RUJUKAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) OLEH : TIM AKREDITASI MDGS RSUD LAHAT KATA PENGANTAR Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN RS. BUDI KEMULIAAN BATAM JL. BUDI KEMULIAAN NO. 1 SERAYA - BATAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai satu sarana kesehatan yang
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Lebih terperinciDESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN
7 LAMPIRAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA UNTUK PENDIDIKAN KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : REPRODUKSI Bobot : 4 SKS Semester : IV Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA NOMOR : SK/KEH/RSPB/I/2014 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA DIREKTUR RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA Menimbang : Bahwa
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dua dekade yang lalu (Wynia et al., 1999). Banyak hal yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Profesionalisme dalam dunia kedokteran terus mendapat perhatian dan terus berkembang sejak dua dekade yang lalu (Wynia et al., 1999). Banyak hal yang mendasari perkembangan
Lebih terperinciKOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework
KOMPETENSI NERS BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework PARAMETER DESKRIPTOR Unsur-unsur Deskripsi DESKRIPTOR JENJANG KUALIFIKASI Ners (LEVEL 7) a Mampu melakukan.
Lebih terperinciSTANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF
KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016
MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN PESERTA PPDS I PROGRAM STUDI Tujuan : Menerangkan proses penerimaan peserta PPDS
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN. Menjalin hubungan kerja dengan staf Puskesmas Mengikuti aturan yang berlaku di Puskesmas. Menjalin hubungan kerja dengan Kepala
RENCANA KEGIATAN Nama : Nur Kholisa Mei Andriyani NIM : 22010114210112 Judul : PENILAIAN MUTU PELAYANAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS PAKIS AJI PADA 16 DESEMBER -31 DESEMBER No Kegiatan Tugas Tujuan 1 Apel pagi
Lebih terperinciLOG BOOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) DOKTER Edisi II
LOG BOOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) DOKTER Edisi II 2015 1 DATA PESERTA PROGRAM P2KB DPU Nama Lengkap (sesuai Ijazah) Tempat / Tanggal Lahir Alamat Handphone Email Data Organisasi
Lebih terperinci2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.
COACHING PROSES Pengertian : 1). Pemberdayaan kualitas potensial mahasiswa 2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses
Lebih terperinciFERRY EFENDI MAKHFUDLI
FERRY EFENDI MAKHFUDLI DAFTAR ISI Tentang Penulis Kata Pengantar Daftar Isi iii v vii BAB 1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas 1 Pendahuluan 3 Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas 4 Perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat ini, tuntutan masyarakat akan kompetensi dokter semakin berkembang. Masyarakat menuntut institusi pendidikan kedokteran untuk mempersiapkan lulusannya
Lebih terperincidr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes
dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes Peraturan yg menjadi acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit. Definisi Komite Medik Perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
BAB I PENDAHULUAN Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Lebih terperinciTATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN TATA KELOLA TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas
Lebih terperinciKULIAH PENGANTAR MODUL RISET
KULIAH PENGANTAR MODUL RISET TUJUAN Lulusan FKUI mampu menyelesaikan permasalahan kedokteran/ kesehatan dengan melakukan RISET atau PROBLEM SOLVING CYCLE: MENILAI HASIL SOLUSI MELAKSANAKAN RENCANA SOLUSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan perbaikan dan peningkatan secara bertahap dari tahun ke tahun. Saat ini petugas kesehatan seperti
Lebih terperinciIMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude
IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : 35240258861 Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude Hasil Evaluasi Peran dan Fungsi Perawat Puskesmas Daerah Terpencil (Depkes
Lebih terperinciRSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT
URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT I. Tanggung jawab Secara administrasi bertanggung
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015
BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015 A. PENDAHULUAN Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, perawat
Lebih terperinciStandard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)
Standard Operating Procedure Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise) PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen
Lebih terperinciJADWAL BLOK KESEHATAN JIWA
JADWAL BLOK KESEHATAN JIWA Kode : 71105935 Semester / SKS : V / 5 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito Lantai 2 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU 1 Senin 18 Okt Selasa 19 Okt
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciHARAPAN DIREKTUR TERHADAP PERILAKU DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER DI RSPI DALAM KONTEKS SISTEM KONTRAK KERJA
HARAPAN DIREKTUR TERHADAP PERILAKU DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER DI RSPI DALAM KONTEKS SISTEM KONTRAK KERJA Oleh: Mus Aida Disampaikan Dihadapan Mahasiswa S1. FK. UGM 8 Desember 2012 HOSPITAL BYLAWS CORPORATE
Lebih terperinciPeran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit
Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medis RSUP Fatmawati Jakarta. Pendahuluan Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang penyelenggaran
Lebih terperinciProgram Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)
Program Studi Magister Manajemen (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Pengelola Program Magister Manajemen Ketua Program Studi : Prof. Dr. Dwi Kartini, Spec. Lic Sekretaris Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan
Lebih terperinciKomunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi
Komunikasi Dokter dengan Sejawat Pertumbuhan pengetahuan ilmiah yang berkembang pesat disertai aplikasi klinisnya membuat pengobatan menjadi kompleks. Dokter secara individu tidak bisa menjadi ahli untuk
Lebih terperinciPERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS KLINIK PRATAMA TABITA PENDAHULUAN Staf medis merupakan tenaga yang mandiri, karena setiap dokter dan dokter gigi memiliki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan klinis
Lebih terperinciMODUL KETERAMPILAN PENULISAN LEMBAR KONSULTASI PASIEN (menjawab konsul)
MODUL KETERAMPILAN PENULISAN LEMBAR KONSULTASI PASIEN (menjawab konsul) Penyusun Asty Amalia Astrid Pratidina Susilo Kontributor Tim ISLaND Daftar Isi Halaman Sampul Daftar Isi I Ii Pendahuluan 1 Panduan
Lebih terperinciPEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN
BAB V EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran yaitu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN
PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN A. Pendidikan Berkelanjutan 1. Pengertian Pendidikan Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar manusia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 894 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2008 Oleh :
Lebih terperinci2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang
No.307, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Keperawatan. Pelayanan. Praktik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciDaftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
Daftar Pokok Bahasan Lampiran 4 SKDI Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia 2012 Pendahuluan Lampiran 4 Daftar Pokok Bahasan Standar Kompetensi Dokter
Lebih terperinci2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
Modul 5 Bedah Anak BUSINASI (No. ICOPIM: 5-731) 1. TUJUAN : 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari anal canal, diagnosis dan pengelolaan
Lebih terperinciPERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT A. Peran Perawat Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari : 1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata :KBK404 Dosen Pengembang RPS
Lebih terperinciPROGRAM PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT - CPD) VERIFIKASI CPD DOKTER PRAKTIK UMUM
PROGRAM PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT - CPD) VERIFIKASI CPD DOKTER PRAKTIK UMUM Dyah Agustina Waluyo BP2KB Program P2KB - Sertifikasi / Resertifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kedokteran merupakan ilmu yang mempelajari penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta
Lebih terperinciBUKU LOG & BORANG PENGISIAN
BUKU LOG & BORANG PENGISIAN PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DOKTER SPESIALIS BEDAH ANAK INDONESIA BP2KB PERBANI BUKU LOG DAN BORANG PENGISIAN PROGRAM P2KB UNTUK DOKTER SPESIALIS
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
Lebih terperinciTabel 1. Jumlah Residen di RSCM Tahun 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah terakreditasi Internasional Join Commision Internasional (JCI) sejak tahun 2012. Saat ini rumah sakit ini bahkan telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat pada umumnya semakin sadar akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan. Kesehatan merupakan salah satu kunci utama bagi seseorang dalam melaksanakan
Lebih terperinciSMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP
SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, 11-13 APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP MEMPERTAJAM MASA DEPAN KITA: Model SMART untuk
Lebih terperinciSTANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL
STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Standard Pelayanan Prima Laboratorium Sistem Kontrol Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia, setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik menyangkut kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk didalamnya adalah
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciTUPOKSI STRUKTUR ORGANISASI SMF/LAB ILMU PENYAKIT DALAM
TUPOKSI STRUKTUR ORGANISASI SMF/LAB ILMU PENYAKIT DALAM Kepala Bagian/ Ka SMF Ilmu Peny. Dalam 1. Mengkoordinir seluruh kegiatan di Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam 2. Mengawasi bidang kepegawaian, keuangan
Lebih terperinciModul I. Pelatihan Keterampilan Klinik Berdasarkan Kompetensi Tempat :... Tanggal :...
Modul I. Pelatihan Keterampilan Klinik Berdasarkan Kompetensi Tempat :... :... 1. Tujuan : 1. Mengenal cara pembelajaran orang dewasa berdasarkan humanistik 2. Mengetahui tindakan/keterampilan tertentu
Lebih terperinciManual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2012 All Rights Reserved Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA DISUSUN OLEH : AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya, maka buku panduan AKPER
Lebih terperinciMODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI
MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI Tim Penyusun: Dr. Warih Andan Puspita, Sp.KJ Drg. Indri Kurniasih, M.Med.Ed Indriastuti Cahyaningsih, S.Fam. Apt. Romdzati, S.Kep, Ns. MNS Dr. Oryzati Hilman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
Lebih terperinciPROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )
PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF ) No Elemen Penilaian 1 Standar KKS 1 1 Ada penetapan perencanaan kebutuhan staf rumah sakit yang berdasar atas perencanaan strategis dan perencanaan
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GERONTIK
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GERONTIK Disusun oleh : Ns. Sigit Priyanto, M.Kep Ns. Priyo, M.Kep Ns. Enik Suharyanti, M.Kep PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran.
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AGAMA AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II PALEMBANG TAHUN 2017/2018 VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI A. Visi Menjadi institusi pendidikan Diploma III keperawatan
Lebih terperinci