IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Institut Pertanian Bogor Latar Belakang Institut Pertanian Bogor Berdasarkan buku panduan sarjana, 2008 Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian dan kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke- 20 ini di Bogor. Sebelum perang dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School dan Nederlandsch Indische Veeartsen School. Pada tahun 1940, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang pada masa pendudukan Jepang ( ) ditutup. Namun pada masa itu, Nederlandsch Indische Veeartsen School tetap berjalan. Hanya namanya di ubah menjadi Bogor Zui Gakku (Sekolah Dokter Hewan Bogor) yang pada tahun 1946 ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH). Pada tahun 1947 Landbouw Hogeschool dibuka kembali dengan nama Faculteit voor Landbow-watenschappen sebagai kelanjutan Landbouw Hogeschool, yang mempunyai Jurusan Pertanian dan Kehutanan. Bersama dengan itu dibentuk Faculteit der Diergeneskunde yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH). Secara organik kedua faculteit yang ada di Bogor tersebut bernaung di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia. Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-watenshappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk Jurusan Perikanan Darat. Sedangkan Faculteit voor Diergeneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia yang pada tahun 1960 berubah nama

2 25 menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Indonesia. Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan Universitas Indonesia selanjutnya melepas diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan Surat Keputusan No Tahun Pada awalnya, IPB terdiri dari lima fakultas yaitu : Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan berasal dari Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, sedangkan Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut Universitas Indonesia, Fakultas Perikanan merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Indonesia. Pada tahun 1964, IPB berkembang menjadi 6 Fakultas dengan didirikannya Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian (FATAMETA), yang pada tahun 1968 berubah menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan tahun 1981 hingga saat ini bernama Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1975, Sekolah Pascasarjana pertama di Indonesia dibuka di IPB yang pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas Pascasarjana IPB. Dengan terbitnya PP 30/1990 Fakultas Pascasarjana IPB beralih status menjadi Program Pendidikan Pascasarjana yang dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana. Pada tahun 1981, IPB membuka Fakultas Sains dan Matematika yang pada tahun 1983 berubah nama menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas ini merupakan gabungan dari Departemen Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Botani dan Departemen Statistika dan Komputasi Fakultas Pertanian IPB serta Departemen Biokimia dan Departemen Zoologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pada Tahun 1979, IPB mulai menyelengarakan Program Diploma yang pada tahun 1980 menjadi

3 26 fakultas non gelar teknologi yang lebih dikenal dengan nama Fakultas Politeknik Pertanian. Berdasarkan PP 30 tahun 1990 Fakultas Politeknik Pertanian ditiadakan. Selanjutnya program pendidikan diploma tersebut dikelola oleh Jurusan/Fakultas di lingkungan IPB. Pada tahun 1992 IPB membuka program pendidikan Pascasarjana profesional setingkat S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis (MMA). Hasil Pemikiran IPB telah mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri (PPBI) yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara Industri yang berbasiskan pertanian yang tangguh. Tahun 2000 IPB membuka Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah nomor 154 IPB telah ditetapkan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN), dengan penetapan ini maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatan bersifat otonom. Sejalan dengan kebijakan Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan Kurikulum Program Pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan Kurikulum Sistem Mayor-Minor yang berlaku mulai mahasiswa tahun masuk 2005/2006. Pada tahun 2005 Fakultas Ekologi Manusia didirikan di IPB Visi, Misi dan Tujuan IPB 1. Visi Institut Pertanian Bogor "Menjadi universitas riset terkemuka di asia dengan kompetensi utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaan, dan bersendikan keharmonisan". Acuan visi tersebut berdasarkan pada visi jangka panjang IPB yang telah dirumuskan pada tahun 2003 dan telah ditetapkan sebagai visi IPB 2025, yaitu Menjadikan IPB sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika. Dasar acuan visi ini adalah rumusan rencana pembangunan jangka panjang Departemen Pendidikan Nasional , Renstra IPB

4 yang telah dirumuskan sebelum status IPB BHMN, dan draft Rencana Pengembangan IPB Senat Akademik IPB. 2. Misi Misi IPB yang digunakan merupakan misi dalam pengembangan IPB lima tahun ke depan (2012), yaitu : 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa yang akan datang. 3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 4. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia. 3. Tujuan Tujuan yang harus dicapai IPB adalah : 1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS. 2. Memberikan inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia. 3. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat secara nasional dan global. 4. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia Tujuan Pendidikan Program Sarjana merupakan program pendidikan akademik yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap

5 28 perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, dan masalah yang dihadapi masyarakat. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut : 1. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya. 2. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama. 3. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat. 4. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang merupakan keahliannya Kurikulum 1. Kurikulum Program Sarjana IPB adalah kurikulum pendidikan tinggi yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di IPB. 2. Tahun pertama pendidikan program sarjana di IPB diselenggarakan oleh Direktorat Program Pendidikan Tingkat Persiapan Bersama (TPB), bekerjasama dengan fakultas di lingkungan IPB. 3. Pengertian kurikulum Mayor-Minor adalah kurikulum berbasis kompetensi dimana setiap mahasiswa mengikuti pendidikan dalam salah satu mayor sebagai bidang keahlian (kompetensi) utama dan

6 29 dapat mengikuti pendidikan dalam salah satu bidang minor sebagai bidang keahlian (kompetensi) pelengkap. 4. Mayor merupakan bidang keahlian berdasarkan disiplin (keilmuan) utamanya pada suatu departemen atau fakultas, dimana mahasiswa dapat memperdalam kompetensinya (ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku) tertentu dalam suatu paket matakuliah. 5. Minor merupakan bidang keahlian pelengkap yang diambil oleh mahasiswa yang berasal dari departemen lain di luar departemen utamanya (mayor). 6. Berdasarkan tujuan pendidikannya, matakuliah dalam kurikulum program sarjana terdiri dari matakuliah umum, mata kuliah mayor, matakuliah interdep, mata kuliah minor, dan matakuliah penunjang (supporting course). 7. Satuan kredit semester (SKS) adalah ukuran yang digunakan untuk menyatakan (1) besarnya beban studi mahasiswa, (2) ukuran keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, (3) ukuran untuk beban penyelenggaraan pendidikan, khususnya bagi dosen. 8. Kurikulum program sarjana untuk suatu gelar kesarjanaan mempunyai beban studi sekurang-kurangnya 144 sks dan sebanyak-banyaknya 160 sks. Dalam hal mahasiswa mengambil mayor ganda atau mayor dan minor ganda dimungkinkan beban studi yang lebih besar.

7 Struktur Organisasi Institut Pertanian Bogor Struktur organisasi Insitut Pertanian Bogor dapat Dilihat pada gambar.5 dibawah ini: Gambar 5. Struktur organisasi Institut Pertanian Bogor (Sumber,Panduan Kemahasiswaan,2009) Penerimaan Mahasiswa Baru Calon mahasiswa Institut Pertanian Bogor adalah warga negara Indonesia atau asing lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, lulusan program diploma (minimal D3), atau mahasiswa Perguruan Tinggi lain, nasional maupun internasional. Mahasiwa baru IPB adalah mahasiswa yang pertama kali mengikuti pendidikan di IPB. Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) yang diangkat dengan Keputusan Rektor. Penerimaan lulusan SLTA untuk terdaftar sebagai mahasiswa baru program sarjana dilaksanakan melalui 5 (lima) jalur, yaitu : (1) Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI); (2) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB); (3) Undangan Khusus bagi lulusan SLTA yang mempunyai

8 31 prestasi Nasional maupun Internasional; (4) Seleksi Penerimaan Mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah (BUD); dan mulai tahun akademik 2009/2010 IPB mengadakan Ujian Talenta Mandiri IPB (UTMI). Persyaratan umum untuk pendaftaran sebagai calon mahasiswa IPB adalah; (1) sehat jasmani dan rohani; (2) bebas dari penggunaan narkoba; (3) bersedia tinggal di Asrama IPB pada tahun pertama Jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) adalah sistem seleksi calon mahasiswa IPB yang tidak menggunakan ujian tertulis melainkan atas dasar prestasi belajar selama 1 sampai dengan 5 semester di tingkat SLTA. Proporsi daya tampung IPB jalur USMI ditetapkan oleh IPB. Tujuan dari USMI adalah menjaring lulusan terbaru SLTA yang berpotensi melanjutkan pendidikan di IPB dengan mengandalkan nilai matematika, fisika, kimia, dan biologi, serta mengupayakan adanya kesempatan pendidikan yang lebih adil bagi setiap lulusan terbaru SLTA dari setiap propinsi di Indonesia. Jalur ini digagas oleh Prof. Dr. Ir H. Andi Hakim Nasoetion, nama jalur USMI dilaksanakan mulai tahun 1889/1990. Seleksi calon mahasiswa jalur USMI dilaksanakan dengan mengundang siswa-siswa SLTA yang masuk dalam direktori Performans Riwayat Akademik SLTA di IPB (PERAK SLTA IPB). Penerimaan jalur USMI IPB dilaksanakan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) dengan pengelolaan yang diatur ketua PPMB Jalur USMI. Seleksi jalur USMI didasarkan atas peringkat dan nilai yang diperoleh siswa dalam mata ajaran Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika, serta prestasi siswa untuk beberapa kegiatan kokulikuler atau ekstrakulikuler dan kriteria lain yang ditetapkan oleh pimpinan IPB. Untuk siswa yang diusulkan, kepala sekolah SLTA wajib mengirimkan dokumen data prestasi siswa dan syarat lain yang ditentukan oleh IPB. Calon yang diterima di IPB dipanggil melalui Kepala SLTA yang bersangkutan. Calon tersebut wajib melapor ke IPB

9 32 pada tanggal yang ditentukan dengan menunjukkan dokumen asli dan syarat lain yang ditentukan, membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), dan biaya lain yang ditentukan IPB Karakteristik Data Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang dapat menjadi pembeda dalam suatu data. Mahasiswa IPB berasal dari berbagai macam latar belakang baik secara jenis kelamin, asal daerah, maupun jalur masuk di IPB. Dalam penyelenggaraan pendidikan program sarjana (S1) IPB memiliki berbagai macam jalur masuk untuk menyeleksi calon mahasiswa. Jalur masuk USMI merupakan jalur yang masuk yang paling banyak digunakan untuk menerima mahasiswa program sarjana di IPB dan meningkat tiap tahunnya. Data Panitia Penerimaaan Mahasiswa Baru (PPMB) IPB menunjukkan pada tahun 2005 mahasiswa yang masuk melalui jalur USMI 58 persen, tahun 2006 mencapai 66 persen, untuk tahun 2007 dan 2008 Mahasiswa Jalur USMI mencapai 69 persen. Berikut gambar.5 tentang sebaran jalur masuk mahasiswa program sarjana (S1) IPB dari tahun : Gambar.6 Presentase Mahasiswa Program Sarjana (S1) IPB Melalui Jalur Masuk USMI (PPMB,2009) Dari jumlah tersebut terlihat bahwa IPB sebagian besar mahasiswanya berasal dari jalur masuk USMI. Berdasarkan jenis kelamin jumlah mahasiswa USMI Perempuan lebih banyak (> 50 persen)

10 33 dibanding mahasiswa Laki-laki (< 50 persen). Sebaran mahasiswa USMI berdasarkan jenis kelamin dari tahun dapat dilihat dari gambar.6 berikut : Gambar.7 Presentase Mahasiswa USMI Berdasarkan Jenis Kelamin (PPMB,2008) USMI merupakan jalur yang digunakan untuk mengundang putra-putri terbaik bangsa melalui undangan yang di bagikan kepada sekolah-sekolah di Indonesia dan Luar negeri. Menurut asal daerah mahasiswa jalur USMI tahun , mahasiswa asal Jawa Barat merupakan jumlah terbanyak yaitu 49,3 persen, dilanjutkan Sumatera 18 persen, Jawa Tengah 12,1 persen, Jakarta 8,6 persen, Jawa Timur dan Madura 7,2 persen, Sulawesi 1,6 persen, untuk Kalimantan 1,3 persen, Bali dan Nusa Tenggara 1,3 persen, Irian Jaya 0,5 persen, dan Luar Negeri 0,1 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7.

11 34 Gambar.8 Asal Daerah Mahasiswa Jalur USMI IPB (PPMB,2008) Jalur USMI adalah sistem seleksi calon mahasiswa IPB yang tidak menggunakan ujian tertulis, dasar penentuan mahasiswa jalur USMI berdasarkan prestasi belajar selama 5 semester di SLTA. Jalur USMI biasanya diterima dari siswa SLTA jalur IPA melalui tahap penilaian kompetensi akademik atas peringkat dan nilai yang diperoleh siswa dalam 4 (empat) mata ajaran yaitu Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika dan prestasi dalam bidang kokulikuler dan ekstrakulikuler. Dari tahun 2005 sampai 2008 diperoleh data kompetensi akademik mahasiswa IPB jalur USMI yang akan dikelompokan menjadi 2 (dua) kategori yaitu A dan B. Dengan pengelompokan akan mempermudah dalam proses analisis, untuk itu perlunya konversi nilai-nilai kompetensi akademik siswa tersebut. Nilai matematika mahasiswa USMI tahun mempunyai nilai terendah adalah 62,0 dan nilai maksimum 99,0. Dari uji normal yang dilakukan didapatkan mean dari data tersebut adalah nilai 78,9. Tabel 2 menunjukkan hasil normalitas dari kompetensi nilai matematika Mahasiswa USMI dari tahun Tabel.2 Uji Normal Nilai Matematika SLTA Mahasiswa USMI N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAR ,00 99,00 78,9896 5,74228 Valid N (listwise) 7774

12 Frequency VAR VAR Mean = Std. Dev. = N =7,774 Gambar.9 Kurva Normal Nilai Matematika SLTA Mahasiswa USMI IPB Tahun (PPMB,2008) Nilai Fisika saat SLTA mahasiswa USMI dari tahun mempunyai nilai minimum adalah 61,2 dan tertinggi 99 sehingga mendapatkan nilai mean 77,45. Tabel.3 Uji Normal Nilai Fisika SLTA Mahasiswa USMI Valid N (listwise) 7774 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ,20 99,00 77,4666 5, Frequency VAR Mean = Std. Dev. = N =7,774 Gambar.10 Kurva Normal Nilai Fisika SLTA Mahasiswa USMI IPB Tahun (PPMB,2008) Analisis normalitas nilai Biologi SLTA pada mahasiswa USMI IPB tahun yang memiliki nilai terendah 60,6 dan nilai maksimum 99, sehingga mean yang diperoleh dari uji normalitas adalah 79,29.

13 36 Tabel.4 Uji Normal Nilai Biologi SLTA Mahasiswa USMI Std. N Minimum Maximum Mean Deviation VAR ,60 99,00 79,2917 5,16603 Valid N (listwise) Frequency VAR Mean = Std. Dev. = N =7,774 Gambar.11 Kurva Normal Nilai Biologi SLTA Mahasiswa USMI IPB Tahun (PPMB,2008) Untuk mata ajaran kimia saat SLTA mahasiswa USMI tahun memiliki nilai terendah 64 dan nilai maksimal 99, sehingga dapat diperoleh nilai mean 79,37. Uji normalitas untuk nilai kimia SLTA mahasiswa USMI tahun dapat dilihat pada tabel. 5 sebagai berikut. Tabel.5 Uji Normal Nilai Kimia SLTA Mahasiswa USMI N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAR ,00 99,00 79,3679 5,42721 Valid N (listwise) 7774

14 Frequency VAR Mean = Std. Dev. = N =7,774 Gambar.12 Kurva Normal Nilai Kimia SLTA Mahasiswa USMI IPB Tahun (PPMB,2008) Setelah dilakukan Uji normalitas maka nilai-nilai tersebut dikelompokkan menjadi A dan B. Pembagian didasarkan terhadap batas mean masing-masing nilai untuk matematika USMI kelompok A dibatasi dari nilai 79,0-99,0 dan kelompok B dari 62,0-78,9. Kelompok nilai fisika USMI A ditentukan dari 77,5-99,0 dan kelompok B dari 61,20-77,4, demikian dengan nilai biologi kelompok A dibatasi dari nilai 79,3-99,0 dan kelompok B 60,6-79,2, dan nilai kimia ditentukan dengan kelompok A dengan dilai 79,4-99,0 dan kelompok B 64-79,3. Setelah dilakukan pengelompokan diperoleh bahwa untuk mata ajaran biologi mahasiswa USMI IPB kelompok A adalah 52 persen dan kelompok B sebesar 48 persen, mata ajaran matematika kelompok A dan B diperoleh 50 persen mahasiswa, Nilai fisika kelompok A terdapat 38 persen mahasiswa dan kelompok B 62 persen mahasiswa, nilai mata ajaran kimia mahasiswa USMI yang termasuk kelompok A 53 persen dan kelompok B 47 persen. Berikut gambar.12 menunjukkan jumlah kompetensi akademik SLTA empat mata ajaran yang menjadi dasar penentuan mahasiswa USMI tahun

15 38 Gambar.13 Kompetensi akademik SLTA mahasiswa USMI IPB tahun (PPMB,2008) Nilai kompetensi akademik SLTA ini akan dihubungkan dengan relevansi pilihan mayor mahasisiwa USMI tersebut, di Institut Pertanian Bogor terdapat 35 mayor. Sebaran jumlah mahasiswa terhadap pilihan mayor yang dipilih oleh mahasiswa USMI pada tahun terbanyak adalah mayor Agronomi dan Hortikultura dengan jumlah 5,6 persen, Kedokteran Hewan 4,8 persen, untuk mayor Teknologi Industri Pertanian dan mayor Agribisnis memiliki presentase yang sama yaitu 4 persen, mayor Manajemen 3,9 persen, mayor Teknik Sipil dan Lingkungan baru terdapat sekitar 0,5 persen dari data tersebut dikarenakan mayor ini baru dibentuk pada tahun ajaran 2008/2009, dan Fakultas Peternakan untuk tahun masuk 2008/2009 masih belum masuk kepada mayor sehinga kode yang diberikan adalah D0 (2,2 persen), mahasiswa tersebut akan masuk memilih mayor pada tingkat berikutnya. Selengkapnya sebaran Mahasiswa USMI dari tahun berdasarkan mayor adalah sebagai berikut:

16 39 Tabel 6. Daftar Sebaran Jumlah Mahasiswa USMI tahun berdasarkan pilihan Mayor No Nama Mayor Kode Mayor Jumlah 1 Manajemen Sumberdaya Lahan A1 2,5 persen 2 Agronomi dan Hortikultura A2 5,6 persen 3 Proteksi Tanaman A3 2,5 persen 4 Arsitektur Lanskap A4 2,3 persen 5 Kedokteran Hewan B0 4,8 persen 6 Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya C1 2,4 persen 7 Manajemen Sumberdaya Perairan C2 1,8 persen 8 Teknologi Hasil Perairan C3 2,2 persen 9 Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap C4 2,6 persen 10 Ilmu dan Teknologi Kelautan C5 1,8 persen 11 Teknologi Produksi Ternak D1 2,4 persen 12 Nutrisi dan Teknologi Pakan D2 2,1 persen 13 Manajemen Hutan E1 3,5 persen 14 Teknologi Hasil Hutan E2 2,2 persen 15 Konservasi Sumberdaya Hutan E3 3,3 persen 16 Silvikultur E4 1,9 persen 17 Teknik Pertanian F1 3,8 persen 18 Teknologi Pangan F2 3,6 persen 19 Teknologi Industri Pertanian F3 4,0 persen 20 Teknik Sipil dan Lingkungan F4 0,5 persen 21 Statistika G1 2,5 persen 22 Meteorologi Terapan G2 1,6 persen 23 Biologi G3 3,1 persen 24 Kimia G4 2,9 persen 25 Matematika G5 2,4 persen 26 Ilmu Komputer G6 3,2 persen 27 Fisika G7 1,7 persen 28 Biokimia G8 2,4 persen 29 Ekonomi dan Studi Pembangunan H1 3,5 persen 30 Manajemen H2 3,9 persen 31 Agribisnis H3 4,0 persen 32 Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan H4 2,6 persen 33 Ilmu Gizi I1 3,5 persen 34 Ilmu Keluarga dan Konsumen I2 1,6 persen 35 Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat I3 3,2 persen 36 Peternakan *) D0 2,2 persen Jumlah 100 persen

17 40 Penilaian keberhasilan mahasiswa mengikuti pendidikan di mayor tersebut dinilai dari berbagai segi yaitu penilaian mata kuliah, penilaian semester, penilaian Tingkat Persiapan Bersama (TPB), penilaian interdept, penilaian Mayor, penilaian Minor, penilaian akhir tahun akademik, dan penilaian akhir program. Penilaian semester di mayor tersebut dilakukan tiap akhir semester, penilaian ini meliputi semua mata kuliah untuk mendapatkan Indek Prestasi (IP) dan tiap tahun akan di kumulatifkan men jadi (IPK). Kisaran prestasi akademik yang digunakan adalah 3,51 4,00, 2,76 3,50, 2,01 2,75, dan < 2,0. Pada Tingkat persiapan bersama penilaian akhir tahun pertama dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Tingkat Persiapan Bersama. Perolehan IPK TPB Mahasiswa USMI tahun dapat dilihat pada gambar.13 berikut ini. Pada kisaran nilai 3,52 4,00 diperoleh 11 persen mahasiswa, nilai IPK TPB 2,76 3,50 diperoleh 50 persen mahasiswa USMI dari tahun , IPK TPB 2,01-2,75 diperoleh 35 persen mahasiswa, dan IPK TPB < 2,00 diperoleh 4 persen mahasiswa. Gambar.14 Perolehan IPK pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Mahasiswa USMI Tahun (PPMB,2008) Pada tahun kedua sampai lulus penilaian status studi mahasiswa dilakukan oleh fakultas masing-masing mayor. Gambar.14 dibawah ini menunjukkan bahwa mahasiswa USMI tahun yang

18 41 memiliki IPK 3,51-4,00 adalah 9 persen, IPK 2,76-3,50 berjumlah 61 persen, IPK 2,01-2,75 berjumlah 27 persen, dan IPK mahasiswa <2,0 berjumlah 3 persen. Gambar.15 Perolehan IPK Mahasiswa USMI Tahun (PPMB,2008) Berbagai data yang dimiliki oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) IPB meliputi data akademik pelamar dan data pribadi dari pelamar USMI hanya dibutuhkan pada saat penyeleksian penerimaan, setelah selesai data-data tersebut diarsipkan dengan harapan dapat berguna di masa yang akan datang. Data-data tersebut seharusnya dapat diekstraksi dan diambil kemenarikannya sehingga mendapatkan informasi yang dapat berguna. Kompetensi akademik pada saat SLTA dapat dihubungkan dengan Prestasi Akademik pada saat mahasiswa tersebut masuk perkuliahan. Data-data tersebut dapat diketahui polapolanya sehingga didapatkan informasi hubungan kompetensi akademik siswa SLTA dengan pilihan mayor mereka dan dapat diketahui hubungan keduanya. Di dalam perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, media penyimpan data dan komputer berkembang dengan cepat, dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen dapat mempercepat

19 42 pengelolaan dan pemrosesan data menjadi salah satu informasi yang bermanfaat, salah satu cara untuk mengekstraksi data menggunakan tehnik data mining. Data mining dapat digunakan sebagai alat untuk ekstraksi dari data sehingga diperoleh pola suatu informasi yang dapat digunakan sebagai langkah strategis dalam pengambilan keputusan, informasi dari sumberdaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, ataupun dapat diperoleh informasi tentang pemasaran yang tepat terhadap peserta didik sehingga dapat memberikan proses pendidikan bermutu tinggi dan dapat meningkatkan daya saing Market Basket Analysis Kompetensi akademik dari siswa SLTA berbeda-beda terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, baik dari asal daerah, ataupun jenis kelamin. Perlunya analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan asosiasi pilihan mayor terhadap kompetensi akademik siswa SLTA khususnya 4 (empat) mata ajaran yang dijadikan dasar untuk masuk jalur USMI IPB, serta faktor asal daerah dan jenis kelamin yang kemungkinan memberikan pengaruh terhadapnya. Relevansi pilihan mayor didasarkan kepada nilai Indeks kumulatif yang didapatkan pada pilihan mayor tersebut. Data indeks prestasi TPB juga akan diekstrak untuk mendapatkan informasi apakah terdapat relevansi kompetensi akademik siswa saat SLTA terhadap prestasi pada tingkat persiapan bersama yang merupakan pendidikan dengan matakuliah wajibdasar umum. Market basket analysis dilakukan untuk mengetahui pola dari sebuah aturan yang diberlakukan. Penelitian ini memberikan aturan jika ada dalam kondisi tersebut- maka hasil yang diperoleh. Aturan Asosiasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jika mahasiswa berasal dari daerah..., dan memiliki nilai USMI..., memilih mayor..., maka Indeks prestasi mahasiswa.... Didalam analisis ini perlu ditentukan atribut yang merupakan atribut kondisi dan atribut hasil, atribut kondisi

20 43 diletakkan pada kolom LHS (left-hand-side) dan atribut hasil akan diletakkan pada kolom RHS (right-hand-side). Didalam analisisnya market basket dapat memperlihatkan jumlah masing-masing item serta rules yang dinginkan. Dengan menentukan minimum support atau minimum confident maka hasil ekstraksi yang diinginkan akan didapatkan. Analisis item pada database yang di kelompokkan berdasar besarnya coverage dapat dilihat pada Lampiran 1. Dari analisis 7674 kejadian yang ada dalam database mahasiswa jalur USMI tahun didapatkan 5154 hasil yang memenuhi aturan yang diinginkan. Untuk itu perlunya batasan sehingga diperoleh informasi yang optimal, batasan tersebut dengan memberikan batasan terhadap support yaitu 0,001 pada analisis. Dengan memberikan batasan tersebut, didapatkan hasil 848 rules yang memenuhi aturan yang ditentukan. Hasil dari analisis yang sesuai dengan rules yang ditentukan diketahui nilai coverage, support, confident, lift serta leverage. Nilai confident dalam program magnum Opus disebut dengan nama Strengh. Nilai support dalam analisis memberikan arti suatu ukuran yang menunjukkan presentase banyaknya kejadian kombinasi suatu item dalam basis data, nilai strengh menunjukkan keakuratan dari hubungan antar 2 item atau lebih dalam aturan asosiasi. Nilai Lift dan Leverage diperlukan untuk menunjukkan kevalidan proses transaksi, memberikan informasi hubungan antar item tersebut, serta memberikan informasi korelasi yang dibuat antar item tersebut. Hubungan kompetensi akademik siswa SLTA terhadap Prestasi akademik pada saat Tingkat Persiapan Bersama dilakukan dalam analisis, dikarenakan pada tingkat persiapan bersama siswa mengikuti kuliah wajib dengan mata kuliah yang sama yaitu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Hasil relevansi kompetensi akademik terhadap perkuliahan di tingkat persiapan bersama terdapat 312 hasil yang dapat dianalisis, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Contoh hasil analisis yang dilakukan

21 44 relevansi kompetensi akademik terhadap perkuliahan di TPB adalah sebagai berikut: ASDAE 1 & BIOUS A & FISUS B & KIMUS B & MATUS B & DEPT H1 -> IPKB SM, [Coverage=0.001 (4); Support=0.001 (4); Strength=1.000; Lift=1.99; Leverage= (2.0)] BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & ASDAE 3 & FISUS B & DEPT F3 -> IPKB SM, [Coverage=0.001 (10); Support=0.001 (7); Strength=0.700; Lift=1.39; Leverage= (2.0)] BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & ASDAE 3 & FISUS B & DEPT H3 -> IPKB SM,[Coverage=0.001 (9); Support=0.001 (8); Strength=0.889; Lift=1.76; Leverage= (3.5)] FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & ASDAE 3 & MATUS B & DEPT H2 -> IPKB SM,[Coverage=0.001 (7); Support=0.001 (7); Strength=1.000; Lift=1.99; Leverage= (3.5)] FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & ASDAE 8 & DEPT B0 -> IPKB SM, [Coverage=0.002 (17); Support=0.001 (8); Strength=0.471; Lift=0.93; Leverage= (-0.6)] Selain pengukuran terhadap IPK di Tingkat Persiapan Bersama, analisis dilakukan terhadap IPK terakhir yang diperoleh pada semester genap tahun ajaran 2008/2009. Analisis dilakukan terhadap data mahasiswa USMI pada tahun , sehingga diketemukan 195 rules yang memenuhi syarat berupa aturan ( jika mahasiswa berasal dari daerah..., dan memiliki nilai USMI..., memilih mayor..., maka Indeks prestasi akhir mahasiswa... ) dan aturan tersebut harus memiliki minimum support 0,001, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Contoh hasil analisis yang dilakukan relevansi kompetensi akademik siswa SLTA terhadap pilihan mayornya adalah sebagai berikut: ASDAE 1 & BIOUS A & KIMUS A & FISUS B & MATUS B & DEPT D1 -> IPKA SM, [Coverage=0.001 (7); Support=0.001 (6); Strength=0.857; Lift=2.02; Leverage= (3.0)] DEPT A1 & FISUS B & KIMUS B & BIOUS B & MATUS B & ASDAE 2 -> IPKA M, [Coverage=0.001 (6); Support=0.001 (4); Strength=0.667; Lift=3.48; Leverage= (2.9)] ASDAE 3 & FISUS B & KIMUS B & BIOUS B & MATUS B & DEPT H4 -> IPKA SM, [Coverage=0.006 (44); Support=0.003 (21); Strength=0.477; Lift=1.12; Leverage= (2.3)] FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & ASDAE 8 & DEPT B0 -> IPKA M, [Coverage=0.002 (17); Support=0.001 (4); Strength=0.235; Lift=1.23; Leverage= (0.7)] FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & ASDAE 8 & DEPT B0 -> IPKA SM, [Coverage=0.002 (17); Support=0.001 (7); Strength=0.412; Lift=0.97; Leverage= (-0.2)] Analisis asosiasi dilakukan juga dengan menambahkan variabel jenis kelamin pada rules. Jenis kelamin laki-laki dan Perempuan dilibatkan dari variabel untuk melihat adanya pengaruh jenis kelamin terhadap potensi akademik, pilihan mayor dan asal daerah mahasiswa tersebut. Aturanyang diperlakukan pada analisis tersebut adalah ( jika

22 45 mahasiswa berasal dari daerah...,berjenis kelamin... dan memiliki nilai USMI..., memilih mayor..., maka Indeks prestasi akhir mahasiswa... ). Setelah dilakukan analisis terhadap mahasiswa perempuan, didapatkan 194 rules yang dapat dilihat pada Lampiran 4. Sebagai contoh berdasarkan kemunculan dapat diilhat sebagai berikut: JKEL 0 & ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & DEPT A2 -> IPKB SM, [Coverage=0.003 (23); Support=0.002 (14); Strength=0.609; Lift=1.21; Leverage= (2.4)] JKEL 0 & ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & DEPT H3 -> IPKB SM, [Coverage=0.003 (20); Support=0.002 (13); Strength=0.650; Lift=1.29; Leverage= (2.9)] JKEL 0 & ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & DEPT B0 -> IPKB SM, [Coverage=0.003 (24); Support=0.001 (11); Strength=0.458; Lift=0.91; Leverage= (- 1.1)] JKEL 0 & ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & DEPT B0 -> IPKB M, [Coverage=0.003 (24); Support=0.001 (10); Strength=0.417; Lift=1.21; Leverage= (1.7)] JKEL 0 & ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & DEPT D1 -> IPKA SM, [Coverage=0.001 (9); Support=0.001 (9); Strength=1.000; Lift=2.36; Leverage= (5.2)] Dari hasil tersebut diatas dapat dilihat berdasarkan seringnya rules yang muncul pada mahasiswa perempuan asal sumatera memiliki kompetensi akademik nilai-nilai USMI berkategori A. pengaruh yang didapatkan adalah korelasi terhadap IPK TPB dan IPK akhir pada mayor D1 (Teknologi Produksi Ternak). Terdapat hubungan berkorelasi negatif yaitu jika mahasiswi tersebut berada di mayor kedokteran hewan mendapatkan IPK TPB 2,76-3,50, nilai lift 0,91 dapat menunjukkan bahwa hubungan pada rules tersebut. Analisis pada jenis kelamin laki-laki didapatkan 143 rules yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Mahasiswa laki-laki asal Sumatera menampilkan 36 rules yang dapat dilihat pada Lampiran 5. contoh rules yang ditampilkan hubungan mahasiswa asalsumatera yang memiliki kompetensi akademik USMI terhdap prestasi pada mayor di IPB berdasarkan support dapat dilihat sebagai berikut : ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & JKEL 1 & DEPT F1 -> IPKB SM, [Coverage=0.002 (19); Support=0.002 (12); Strength=0.632; Lift=1.25; Leverage= (2.4)]

23 46 ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & JKEL 1 & DEPT A2 -> IPKB M, [Coverage=0.002 (15); Support=0.001 (7); Strength=0.467; Lift=1.35; Leverage= (1.8)] ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & DEPT A1 & JKEL 1 -> IPKB M, [Coverage=0.001 (9); Support=0.001 (6); Strength=0.667; Lift=1.93; Leverage= (2.9)] ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & JKEL 1 & DEPT A4 -> IPKB M, [Coverage=0.001 (10); Support=0.001 (6); Strength=0.600; Lift=1.74; Leverage= (2.6)] ASDAE 1 & FISUS A & BIOUS A & KIMUS A & MATUS A & JKEL 1 & DEPT E4 -> IPKB M, [Coverage=0.001 (8); Support=0.001 (6); Strength=0.750; Lift=2.17; Leverage= (3.2)] Berdasarkan 5 support terbanyak, analisis menunjukkan bahwa kebanyakan rules yang dibuat menganalisis terhadap IPK TPB. Mahasiswa Asal Sumatera dari beberapa mayor diatas dan meiliki kompetensi akademik A pada nilai-nilai USMI memiliki korelasi yang positif terhadap IPK TPB. 4.5 Implikasi Manajerial Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kompetensi akademik siswa SLTA memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap keberhasilan mahasiswa tersebut menempuh pendidikan pada mayor yang dipilih. Faktor asal daerah dan jenis kelamin memberikan pengaruh terhadap keberhasilan didalam masa perkuliahan ditunjukkan adanya nilai yang berbeda pada pola. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan setelah melihat analisis asosiasi kompetensi akademik dengan pilihan mayor pada mahasiswa USMI IPB adalah : 1. Dapat melihat pola dari asosiasi dan nilai-nilai dari pola yang terbentuk, sehingga dapat mempermudah penilaian terhadap kesesuaian kompetensi mahasiswa tersebut saat SLTA dengan mayor yang dipilih. 2. Bagi kepala departemen, dapat melihat pengaruh dari pola-pola mahasiswa yang berada pada mayornya. Dengan melihat pola tersebut dapat digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan strategis agar lebih efektif dan efisien. 3. Terbentuknya pola dan struktur yang dibentuk dari variabel-variabel tersebut dapat memanfaatkan suatu data yang hanya menumpuk sehingga menjadi sumber daya informasi yang berguna.

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ),

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. tahapan embrional ( ), tahapan pelahiran dan pertumbuhan ( ), 57 BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN GENDER DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 4.1 Profil Kampus Institut Pertanian Bogor 4.1.1 Sejarah Singkat IPB Estafet sejarah perkembangan Institut Pertanian Bogor dimulai dari tahapan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Informasi merupakan suatu unsur kunci yang penting di dalam suatu sistem konseptual. Suatu informasi dapat terbentuk melalui berbagai cara

Lebih terperinci

ANALISIS ASOSIASI PILIHAN MAYOR DENGAN KOMPETENSI AKADEMIK SISWA SLTA MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS

ANALISIS ASOSIASI PILIHAN MAYOR DENGAN KOMPETENSI AKADEMIK SISWA SLTA MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS ANALISIS ASOSIASI PILIHAN MAYOR DENGAN KOMPETENSI AKADEMIK SISWA SLTA MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS (Studi Kasus: Mahasiswa USMI Institut Pertanian Bogor) Oleh ADITYA PUTRA MAHARDIKA H24076002 PROGRAM

Lebih terperinci

Kode Unit Kerja IPB KODE UNIT KERJA IPB

Kode Unit Kerja IPB KODE UNIT KERJA IPB Kode Unit Kerja IPB KODE UNIT KERJA IPB No Unit Kode 1 Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris Institut IT3 2 Majelis Wali Amanat IT3.MWA 3 Senat Akademik IT3.SA 4 Dewan Audit IT3.DA 5 Dewan Guru Besar IT3.DGB

Lebih terperinci

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5453 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 164) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007 Tentang PENETAPAN MAYOR PADA PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Lebih terperinci

Alamat ini telah dilindungi dari tindakan spam bots, Anda butuh Javascript dan diaktifkan untuk melihatnya

Alamat  ini telah dilindungi dari tindakan spam bots, Anda butuh Javascript dan diaktifkan untuk melihatnya Tentang Kami Oleh: Administrator 25 Agustus 2008 \n Pengelola Website: Ir. Anita Handayani Alamat e-mail ini telah dilindungi dari tindakan spam bots, Anda butuh Javascript dan diaktifkan untuk melihatnya

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Telepon (0251) 8622642 Facsimile (0251) 8622708, http://www.ipb.ac.id Nom or Lampiran Perihal -b9~8 /IT3/TU/2012

Lebih terperinci

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor):: Contributed by Administrator adalah program pendidikan strata 3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Lebih terperinci

SEM GANJIL

SEM GANJIL SEM GANJIL 2013-2014 Auditorium GMK, 19 Agustus 2013 VISI IPB Menjadi perguruan tinggi berbasis kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan VISI DEP

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB

SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB Hotel Papyrus, 18-19 Desember 2015 SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi Institut Pertanian Bogor www.ipb.ac.id ISU UTAMA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

B. Asal SLTA, Sebaran Nilai, Jalur Masuk, dan Kondisi Sosial Ekonomi Mahasiswa TPB IPB

B. Asal SLTA, Sebaran Nilai, Jalur Masuk, dan Kondisi Sosial Ekonomi Mahasiswa TPB IPB B. Asal SLTA, Sebaran Nilai, Jalur Masuk, dan Kondisi Sosial Ekonomi Mahasiswa TPB IPB Tabel B.1 Jumlah Mahasiswa Baru TPB IPB Berdasarkan Jalur Masuk dan Jenis Kelamin Tahun 2012/2013 SNMPTN-UNDANGAN

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan

Lebih terperinci

Profil JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Profil JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Profil JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Unggul, berkearifan, berdaya saing dengan semangat kewirausahaan Disampaikan pada PKK Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2015/2016

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. USU memiliki visi menjadi University for Industry (UfI), dengan misi:

Bab 1 PENDAHULUAN. USU memiliki visi menjadi University for Industry (UfI), dengan misi: Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak awal pendiriannya, Universitas Sumatra Utara (USU) dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KONSERVASI BIODIVERSITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP : DIMANDATKAN KEPADA SIAPA? 1) OLEH: SAMBAS BASUNI 2)

KONSERVASI BIODIVERSITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP : DIMANDATKAN KEPADA SIAPA? 1) OLEH: SAMBAS BASUNI 2) KONSERVASI BIODIVERSITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP : DIMANDATKAN KEPADA SIAPA? 1) LATAR BELAKANG OLEH: SAMBAS BASUNI 2) Departemenisasi (penataan departemen) dan pemberlakukan kurikulum mayorminor yang digulirkan

Lebih terperinci

Tujuan pedoman ini adalah sebagai pedoman dalam kegiatan pemantauan kemajuan studi mahasiwa di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia

Tujuan pedoman ini adalah sebagai pedoman dalam kegiatan pemantauan kemajuan studi mahasiwa di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia 1. TUJUAN Tujuan pedoman ini adalah sebagai pedoman dalam kegiatan pemantauan kemajuan studi mahasiwa di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia 2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup prosedur ini

Lebih terperinci

= Kegiatan ekstrakurikuler di luar perkuliahan = Kondisi belajar

= Kegiatan ekstrakurikuler di luar perkuliahan = Kondisi belajar L A M P I R A N LAMPIRAN 1 Peubah yang Digunakan Peubah laten: PRES LTR_ORTU FAK_EKO KEG_EXTRA KON_BEL LITRATUR KOMPTISI CITA_2 = Prestasi belajar = Latar belakang orang tua = Faktor ekonomi = Kegiatan

Lebih terperinci

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 13/MWA-IPB/2003 T E N T A N G

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 13/MWA-IPB/2003 T E N T A N G KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 13/MWA-IPB/2003 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN PIMPINAN FAKULTAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMANTAUAN KEMAJUAN STUDI MAHASISWA

PROSEDUR PEMANTAUAN KEMAJUAN STUDI MAHASISWA SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR NO. DOKUMEN : POB-IKK-S1-04 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 09 Februari 2015 Dekan Fakultas Ekologi Manusia Dr. Arif Satria NIP.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI

PENDAHULUAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDAHULUAN Perubahan merupakan suatu keniscayaan. Perubahan yang tejadi memerlukan penyesuaian, bila ingin tetap bertahan pada kondisi yang telah berubah. Kemajuan ilmu pengetahuan merupakan suatu bagian

Lebih terperinci

I. SISTEM PENDIDIKAN

I. SISTEM PENDIDIKAN I. SISTEM PENDIDIKAN 1. Program Mayor Ekonomi Pertanian, Sumberdaya, dan Lingkungan diselenggarakan dalam bentuk sistem kredit semester. Beban studi Program Mayor Ekonomi Pertanian, Sumberdaya, dan Lingkungan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar mata kuliah wajib masa program TPB No. Kode SKS Mata Kuliah 1. MKU 111 3(2-2) Pendidikan Agama Islam 2. MKU 112 2(2-0) Pendidikan

Lampiran 1 Daftar mata kuliah wajib masa program TPB No. Kode SKS Mata Kuliah 1. MKU 111 3(2-2) Pendidikan Agama Islam 2. MKU 112 2(2-0) Pendidikan LAMPIRAN 16 Lampiran 1 Daftar mata kuliah wajib masa program TPB No. Kode SKS Mata Kuliah 1. MKU 111 3(2-2) Pendidikan Agama Islam 2. MKU 112 2(2-0) Pendidikan Agama Protestan 3. MKU 113 2(2-0) Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA KULIAH TUNGGAL DAN UANG KULIAH TUNGGAL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21 Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Visi Pertanian Abad 21 Visi Paradigma pembangunan pertanian baru yang

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

Lampiran 1. Arsitektur Mondrian (Julian Hyde 2005)

Lampiran 1. Arsitektur Mondrian (Julian Hyde 2005) LAMPIRAN 16 Lampiran 1. Arsitektur Mondrian (Julian Hyde 2005) 16 Lampiran 2. Arsitektur Three-tier Data Warehousing (Han & Kamber 2006) 16 Lampiran 3. Data Tabel dalam Dimensi a. Data tabel dim_angkatan

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 Peraturan Dikti Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 12 Februari 2006, 23:34:08 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM SARJANA

KURIKULUM PROGRAM SARJANA KURIKULUM PROGRAM SARJANA Departemen Program studi Mayor : Manajemen Sumberdaya : Manajemen Sumberdaya dan Lingkungan : Manajemen Sumberdaya dan Lingkungan Kompetensi Lulusan : 1. TPB : 1. Bertakwa dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang:

Lebih terperinci

Daftar file data sumber Jumlah kolom. Keterangan. baris

Daftar file data sumber Jumlah kolom. Keterangan. baris LAMPIRAN 19 Lampiran 1 Nama file Daftar file data sumber kolom baris Keterangan cal00ipb.dbf 116 8456 Data pelamar (USMI) tahun 2000 cal01ipb.dbf 128 9280 Data pelamar (USMI) tahun 2001 cal02ipb.dbf 129

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. DOKUMEN : POB-GIZ-S1-001 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 9 Februari 015 Dekan Dr. Arif Satria NIP. 19710917199701003

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Lebih terperinci

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi dan Tujuan Visi, Misi dan Tujuan FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2011 Visi, Misi dan Tujuan Kode Dokumen : 0040001000 Revisi : 4 Tanggal : 6 Juni 2011 Diajukan oleh : Dekan ttd Prof. Ir.Sumeru Ashari,M.Agr.Sc.,Ph.D Dikendalikan

Lebih terperinci

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25 1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Kode/No : STD/SPMI-A3/D.25 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-4 STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Proses

Lebih terperinci

Daftar Program Studi yang sudah Mempunyai Sertifikasi Akreditasi Internasional

Daftar Program Studi yang sudah Mempunyai Sertifikasi Akreditasi Internasional Daftar Program Studi yang sudah Mempunyai Sertifikasi Akreditasi Internasional Daftar Program Studi yang Sudah Mempunyai Sertifikasi Akreditasi Internasional No. Fakultas Program Studi Lembaga Akreditasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PEMBELAJRAN Kode/No : STD/SPMI/A.02 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-8 STANDAR ISI PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1.

Lebih terperinci

WILAYAH BARAT. LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN KODE PROGRAM STUDI DAYA TAMPUNG

WILAYAH BARAT. LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN KODE PROGRAM STUDI DAYA TAMPUNG BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN 2008 18 LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA WILAYAH BARAT UNIVERSITAS SYIAH KUALA 110146 Kedokteran Hewan 125 110347 Teknik Sipil 120 110444 Teknik

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGADAAN PEGAWAI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGADAAN PEGAWAI 1. TUJUAN Prosedur ini memuat proses untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan pegawai yang menjelaskan tentang cara, persyaratan, metode, dan mekanisme dalam kegiatan rekrutmen, seleksi, penerimaan dan pengangkatan

Lebih terperinci

(Formulir pendaftaran ini dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan)

(Formulir pendaftaran ini dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan) BUD INSTITUT PERTANIAN BOGOR Merajut Kemitraan Membangun Daerah Formulir Pendaftaran Calon Mahasiswa Jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) (Formulir pendaftaran ini dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB Oleh ; Netti Tinaprilla Kebijakan Rekrutmen Calon Mahasiswa Baru Program SPs IPB telah membentuk Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

STANDAR 2 STANDAR ISI

STANDAR 2 STANDAR ISI STANDAR 2 STANDAR ISI Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi terdiri dari: 1. Standar kerangka

Lebih terperinci

PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. DOKUMEN : POB-IKK-S1-01 REVISI : 00 NO. SALINAN : Bogor, 09 Februari 015 Dekan Fakultas Ekologi Manusia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian payung dengan penelitian utama mengenai Pakaian Batik bersama-sama dengan dua penelitian lainnya yang berjudul Kepribadian, Konsep Diri, dan Gaya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Singkat 1. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir

Lebih terperinci

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL LEMBAGA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisis Chi Square Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kreativitas.

Lampiran 1. Hasil Analisis Chi Square Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kreativitas. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Analisis Chi Square Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kreativitas. JK * Kreativitas Crosstabulation Kreativitas Sedang Tinggi Total JK 1 Count 17 10 27 Expected Count 18.0

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Nomor : 91/SA-IPB /SP/2014

PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Nomor : 91/SA-IPB /SP/2014 PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 91/SA-IPB /SP/2014 Tentang PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN CALON ANGGOTA MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERIODE 2014-2019 SENAT AKADEMIK

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN NO. POB/DAP/11 URAIAN Nama Jabatan Tanda Tangan Disusun oleh Subdit. EP 01 Juli 2011 Diperiksa oleh Kasubdit. EP 01 Juli 2011 Disahkan oleh Direktur AP 01 Juli 2011 Status Dokumen No. Distribusi Hal 1

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM SARJANA

KURIKULUM PROGRAM SARJANA KURIKULUM PROGRAM SARJANA P R O G R A M S T U D I AGRIBISNIS UNTUK ANGKATAN 2016 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 Program Studi Agribisnis A. PENDAHULUAN Terbentuknya Jurusan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU NO. POB/STK-PP/12 Disiapkan oleh: Tanda Tangan: Tanggal: Dr. Farit M

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. UMUM Institut Teknologi Bandung, pertama kali dideklarasikan oleh pemerintahan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1808, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Perguruan Tinggi. Keagaman Islam. Negeri Program Sarjana. Penerimaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 065/I3/KP/2008. Tentang

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 065/I3/KP/2008. Tentang SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 065/I3/KP/2008 Tentang PENETAPAN JABATAN WAJIB LAPOR KEKAYAAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Agronomi dan Hortikultura Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Agronomi dan Hortikultura Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Agronomi dan Hortikultura Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. ~,.r Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a bahwa pada

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : : /I3/KsP/2010 TANGGAL : 2010 1 PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN

Lebih terperinci

f/{}tj . LEMBAR DISPOSISI 1(h V Y IA VI, INSTITUT PERTANIAN BOGaR DIREKTORAT KOMUNIKASI DAN SISTEM IN FORMASI _., DEPARTEMENPENDIDlKAN NASIONAL

f/{}tj . LEMBAR DISPOSISI 1(h V Y IA VI, INSTITUT PERTANIAN BOGaR DIREKTORAT KOMUNIKASI DAN SISTEM IN FORMASI _., DEPARTEMENPENDIDlKAN NASIONAL DEPARTEMENPENDIDlKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGaR. LEMBAR DISPOSISI DIREKTORAT KOMUNIKASI DAN SISTEM IN FORMASI Tgl.Terima : 19/~/t.3 Ag.No. : "u;-9 [ ] Penting Tgl.Surat : I4(G!1s [ ] Rahasia No.Surat

Lebih terperinci

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.2. PENINJAUAN KURIKULUM DALAM 5 TAHUN TERAKHIR Jelaskan mekanisme peninjauan kurikulum dan pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses peninjauan tersebut.

Lebih terperinci

Profil Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP)

Profil Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Profil Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) 1. Sejarah Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) merupakan program studi yang melaksanakan kegiatan akademik bidang pengelolaan sumberdaya

Lebih terperinci

PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN

PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN 2011 1 KATA PENGANTAR Dalam rangka memperluas dan mempermudah akses masyarakat untuk mengikuti pendidikan di Universitas Syiah Kuala dengan tetap mengedepankan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.07 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-7 STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 14/IT3/KM/2015 TENTANG PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI MAHASISWA

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 14/IT3/KM/2015 TENTANG PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI MAHASISWA SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 14/IT3/KM/2015 TENTANG PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI MAHASISWA PROGRAM SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR YANG BERASAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 135/UN27.7/PP/2014 TENTANG

DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 135/UN27.7/PP/2014 TENTANG DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 135/UN27.7/PP/2014 TENTANG KURIKULUM PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 DEKAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM DOKTOR

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM DOKTOR FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM DOKTOR PRA DOKTOR 2017 18 April 2017 Visi Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan UGM merupakan program pendidikan strata 3 yang mampu menjadi Program Doktor berstandar

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

STANDAR ISI PENELITIAN

STANDAR ISI PENELITIAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PENELITIAN Kode/No : STD/SPMI/B.10 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-5 STANDAR ISI PENELITIAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1. Visi

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 15 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 15 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

PASSING GRADE SNMPTN KEMAMPUAN IPA WILAYAH BARAT KODE PROGRAM STUDI % PG (4B S) SOAL

PASSING GRADE SNMPTN KEMAMPUAN IPA WILAYAH BARAT KODE PROGRAM STUDI % PG (4B S) SOAL PASSING GRADE SNMPTN KEMAMPUAN IPA WILAYAH BARAT KODE PROGRAM STUDI % PG (4B S) SOAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 120141 Pend. Matemetika 24.83 149 38 120446 Pend. Kimia 23.67 142 36 121345 Matematika 23.50

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PETA KURIKULUM PROGRAM SARJANA PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN

PETA KURIKULUM PROGRAM SARJANA PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN LAMPIRAN PETA KURIKULUM PROGRAM SARJANA PERIKANAN PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN Beban satuan kredit semester (SKS) untuk calon Sarjana Perikanan Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan Fakultas

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO,

REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, SALINAN : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO Nomor : 165/SK/UN7/2012 TENTANG PENETAPAN BESARAN PEMBAYARAN SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN (SPP), BIAYA PRAKTIKUM RESPONSI DAN KEGIATAN PERKULIAHAN LAINNYA

Lebih terperinci

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2014 KATA PENGANTAR Penerbitan Katalog Pascasarjana dimaksudkan untuk memberikan panduan pelaksanaan proses belajar mengajar

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018 KERANGKA ACUAN KERJA 2376.001.001 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018 Kementerian negara/lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan Unit Eselon I : Badan

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN NO. POB/DAP/12 URAIAN Nama Jabatan Tanda Tangan Disusun oleh Subdit. EP 01 Juli 2011 Diperiksa oleh Kasubdit. EP 01 Juli 2011 Disahkan oleh Direktur AP 01 Juli 2011 Status Dokumen No. Distribusi Hal 1

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci