BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
|
|
- Benny Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kinerja Algoritma Arithmetic coding Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis dan perancangan perangkat lunak pengkompresian file audio yang bertipe wav, MP3 serta Midi dengan menggunakan metode Arithmetic coding. Proses kompresi data didasarkan pada kenyataan bahwa pada hampir semua jenis data selalu terdapat pengulangan pada komponen data yang dimilikinya, misalnya di dalam suatu data audio akan terdapat pengulangan penggunaan angka dari huruf 0 sampai 9 atau dari a sampai dengan huruf z. Kompresi data melalui proses encoding berusaha untuk menghilangkan unsur pengulangan ini dengan mengubahnya sedemikian rupa sehingga ukuran data menjadi lebih kecil. Proses pengurangan unsur pengulangan ini dapat dilakukan dengan memakai beberapa teknik kompresi. Misalnya jika suatu komponen muncul berulang kali dalam suatu data, maka komponen tersebut tidak harus dikodekan berulang kali pula tapi dapat dikodekan dengan menulis frekuensi munculnya komponen dan di mana komponen tersebut muncul. Teknik kompresi data lainnya, berusaha untuk mencari suatu bentuk kode yang lebih pendek untuk suatu komponen yang sering muncul. Keberhasilan pengkompresian data tergantung dari besarnya data itu sendiri dan tipe data yang memungkinkan untuk dikompresi. Biasanya beberapa komponenkomponen di dalam data yang sifatnya lebih umum dari yang lainnya banyak dipakai pada algoritma kompresi data yang memanfaatkan sifat ini. Hal ini dinamakan redundancy. Makin besar redundancy di dalam data semakin tinggi pula tingkat keberhasilan kompresi data. Dalam proses kompresi data, terdapat konsep umum probabilitas yang menunjukkan suatu ukuran berapa banyak informasi yang terdapat dalam suatu rangkaian data atau yang disebut dengan entropy yang dapat direpresentasikan secara matematis.
2 Algoritma kompresi Arithmetic Coding menggantikan suatu deret simbol input dalam suatu file data dengan sebuah bilangan menggunakan proses aritmatika. Semakin panjang dan semakin kompleks pesan yang dikodekan, semakin banyak bit yang diperlukan untuk proses kompresi dan dekompresi data. Output dari Arithmetic Coding ini adalah satu angka yang lebih kecil dari 1 dan lebih besar atau sama dengan 0. Angka ini secara unik dapat didekompresikan sehingga menghasilkan deretan simbol yang dipakai untuk menghasilkan angka tersebut. Untuk menghasilkan bilangan output tersebut, tiap simbol yang akan dikompresi diberi satu set nilai probabilitas Pembacaan File Audio Sebelum file audio dikompresi, terlebih dahulu dilakukan pembacaan file audio untuk mendapatkan data berupa header dalam ukuran byte (8 bit) bentuk pasangan bilangan heksadesimal. a. Audio Format WAV File wav adalah file audio hasil perekaman yang belum terkompresi yang terdiri dari header-header yang berisi informasi tentang file audio. Sebagai contoh data header yang diperoleh dari file audio format WAV seperti pada Gambar d e 3c 13 3c f9 18 f9 34 e7 23 a6 3c f2 24 f2 11 c0 1a 0d 00 7f d 3d 0 3d 0 2 9a 2a 4f 3e 3d d f a 2a 9f a f d a 2a 2f e a 2a 10 3d f d f d f d f Gambar 3.1 Data File Audio WAV Dalam Hexa
3 Dari file audio dengan format WAV di atas : a. Empat byte pertama selalu berisi (hexa) yang jika di konvensi mempunyai arti R =52, I =48, F= 46, F = 46 sama dengan RIFF. b. Empat byte berikutnya berisi menyatakan ukuran file audio yaitu 24=36, 08=8, 00=0, 00=0 yang sama dengan 36800, maka ukuran filenya adalah kb I kb = kb. c. Empat byte berikutnya menyatakan jenis file: 57=W, 41=A, 56=V, 45=E. d. Empat byte berikutnya adalah 66 6d menyatakan ID fmt, 66=f, 6d=m, 74=t dan 20=spasi kosong. e. Empat byte berikutnya adalah yang menyatakan panjang informasi, 10 = 16, 00=0, 00=0, 00=0 semuanya bernilai 16. f. Empat byte berikutnya adalah yang bernilai 1 dan 2 channel (stereo). g. Empat byte berikutnya adalah yang menyatakan sample rate dengan nilai 22=, 56=V, 00=0, 00=0. h. Empat byte berikutnya adalah yang menyatakan byte rate dengan nilai 22=, 56=V, 00=0, 00=0. i. Dua byte berikutnya adalah BlockAlign yang bernilai yang menyatakan yang menyatakan ukuran data untuk satu sample penuh dalam byte. Yang dimaksud dengan satu sample penuh adalah satu sample yang mewakili nilai dari sample pada semua channel pada suatu waktu. j. Dua byte berikutnya adalah nilai bit per sampel (BitsPerSample) yang bernilai adalah 16 dan 00 = 16 bit per sampel untuk sampel right channel maupun untuk sampel left channel.
4 k. Empat byte berikutnya adalah yang menyatakan ID dengan nilai 64=d, 61=a, 74=t, 61=a dengan arti data yang menyatakan data sampel digital audio. l. Enam belas (16) byte berikutnya adalah sampel audio right channel sampel 1 sampai sampel ke 4 dengan nilai e f3 3c 13 3c f9 18 f9. m. Enam belas (16) byte berikutnya adalah sampel audio left channel sampel 5 sampai sampel ke 8 dengan nilai 34 e7 23 a6 3c f2 24 f2 11 c0 1a 0d 00 7f n. Lanjutkan sampai semua data sampel audio diperoleh. b. Audio Format MIDI Suatu file MIDI pada dasarnya terdiri dari : 1. Header chunks hanya satu yang berisi informasi file format dan lainnya. 2. Track chunks ada beberapa adalah sama seperti track pada multi-track tape deck, satu track untuk tiap voice, tiap staf, tiap instrument atau apapun yang diinginkan. Tidak seperti digital audio files antara lain.wav,.aiff maupun MP3, file MIDI tidak perlu meng-capture dan men-store sound sesungguhnya. File midi merupakan kumpulan daftar pesan dan instruksi untuk memainkan alat musik. Ini membuat ukuran file MIDI jauh lebih kecil dibanding ukuran file audio lainnya. Event pada file MIDI dapat diedit, musiknya juga dapat di-rearrange, diedit dan dapat dibuat lebih interaktif jika diinginkan.
5 Struktur data file MIDI adalah: <header_chunk>+<track_chunk>[+ <track_chunk1>... dan seterusnya]. 4D B ff ff nn nn dd dd 11 c0 1a 0d 00 7f d 3d 0 3d 0 2 9a 2a 4f 3e 3d d f a 2a 9f a f d a 2a 2f e a 2a 10 3d f d f d f d f Gambar 3.2 Data File Audio MIDI Dalam Hexa File midi terdiri dari header chunk akan selalu tampak seperti: 4D B ff ff nn nn dd dd. Header chunk selalu berada pada awal dari suatu file dan mendeskripsikan file dalam tiga cara : 1. 4 kode ASCII pertama dibaca sebagai MThd. 2. Setelah MThd, ada 4-byte size yang menunjukkan header length yang selalu tampak seperti Selanjutnya adalah header information yang sesungguhnya berupa 6 bytes : a. ff ff adalah file format. Ada 3 macam format yaitu 0-single-track, 1- multiple tracks synchronous, 2-multiple tracks, asynchronous. b. Nn nn adalah jumlah tracks dalam file midi. c. dd dd adalah jumlah dari delta-time ticks per quarter note. Header untuk satu track akan tampak seperti: 4D B xx xxxxxx, dimana 4 kode ASCII pertama dibaca sebagai MTrk. Setelah MTrk ada 4-byte yang menunjukkan panjang dari satu track tidak termasuk track header. Setelah xx xxxxxx, adalagi serangkaian track event.
6 c. Audio Format MP3 MP3 adalah salah satu dari pengkodean dalam digital audio yang terdiri dari spesifikasi dari layer-layer sebagai berikut : 4. Layer 1: pada 384 kbit/s 5. Layer 2: pada kbit/s 6. Layer 3: pada kbit/s File MP3 terdiri dari header chunk akan selalu diawali dengan: 4D Header chunk selalu berada pada awal dari suatu file dan mendeskripsikan file dalam tiga cara : 1. 4 kode Hexa pertama dibaca sebagai MP Setelah MP30, ada 4-byte size yang menunjukkan header length yang tampak seperti Selanjutnya adalah header information yang berupa 4 bytes: adalah file format. Data file audio MP3 hasil pembacaan terdiri dari pasangan bilangan hexadicimal seperti pada Gambar D c0 1a 0d 00 7f d 3d 0 3d 0 2 9a 2a 4f 3e 3d d f a 2a 9f a f d a 2a 2f e a 2a 10 3d f d f d f d f Gambar 3.3 Data File Audio MP3 Dalam Hexa
7 3.1.2 Langkah-Langkah Kompresi Arithmetic Coding Secara umum langkah langkah yang dilakukan untuk kompresi file audio dengan metode Arithmetic Coding adalah sebagai berikut : 1. Buka file audio untuk membaca header-header dan sample audio. 2. Baca file audio untuk mendapatkan data sample. 3. Ambil nilai sample audio ke 1 sampai ke n. 4. Susun nilai sample audio pada senarai berantai dengan karakter khusus pembatas antara data sample audio (#). Sebagai contoh pada file audio diperoleh sample audio yang akan di-encoding seperti pada Gambar d d d 0 #2 07 3d 3d 0 3d 0 2 9a 2a 4f 3e 3d #3 3d f # a 2a 9 f # # f # #8 9a 2a f # a 2a #10 3d f # d f #12 Keterangan : Gambar 3.4 Nilai Sample Audio 1. Data audio dengan tulisan miring (italic) adalah sample audio yang dikompres. 2. Data audio dengan tulisan normal adalah header-header file audio. Dari data hasil pembacaan sample audio diperoleh data mulai dari sample ke 1 dengan tanda #1 sampai sample ke 12 dengan tanda #12 pada blok terakhir data sample audio.
8 Misalnya dari nilai sample 1 audio (#1) di atas yang akan di-encoding adalah : -1, 10, -1, 0, 07, 3d, 0, -1, 0, 07, 07, -1, -1, 3d dan 0. Dari data yang akan di-encoding di atas, maka akan dapat dibuat sebuah tabel probabilitas seperti Tabel 3.1. Tabel 3.1 Tabel Probabilitas No Nilai Frekuensi Probabilitas /15=0, /15=0, /15=0,20 4 3d 2 2/15=0, /15=0,26 Selanjutnya akan diperoleh tabel range probabilitas seperti Tabel 3.2. Tabel 3.2 Tabel Range Probabilitas No Nilai Frekuensi Probabilitas Range /15=0,33 0,0-1 < 0, /15=0,06 0,33 10 < 0, /15=0,20 0,39 07 < 0,59 4 3d 2 2/15=0,13 0,59 3d < /15=0,26 0,72 0 < 0,98 Keterangan : 0,0-1 < 0,33 : Nilai -1 memiliki range dari 0,0 sampai dengan 0,33 0,33 10 < 0,39 : Nilai 10 memiliki range dari 0,33 sampai dengan 0,39 0,39 07 < 0,59 : Nilai 07 memiliki range dari 0,39 sampai dengan 0,59 0,59 3d < 0.72 : Nilai 3d memiliki range dari 0,59 sampai dengan 0,72 0,72 0 < 0,98 : Nilai 0 memiliki range dari 0,72 sampai dengan 0,98 Untuk angka -1, 10, -1, 0, 07, 3d, 0, -1, 0, 07, 07, -1, -1, 3d dan 0 dari sampel audio dilakukan proses Arithmetic encoding sebagai berikut :
9 a. Perhitungan Nilai -1 Low = 0,0 High = 1,0 CR = High - Low = 1,0-0,0 = 1 High_range (-1) = 0,33 Low_range (-1) = 0,0 Kemudian, didapat nilai-nilai berikut. High = Low + CR * High_Range (-1) = 0,0 + 1 * 0,33 = 0,33 Low = Low + CR * Low_Range (-1) = 0,0 + 1 * 0,0 = 0 b. Perhitungan Nilai Sampel 10 Low(-1) = 0 High(-1) = 0,33 CR = High(-1) Low (-1) = 0,33-0 = 0,33 High_range (10) = 0,39 Low_range (10) = 0,33 Kemudian, didapat nilai-nilai berikut. High = low(-1) + CR* high_range (10) = 0 + 0,33 * 0,39 = 0,1287 Low = low(-1) + CR * low_range (10) = 0 + 0,33 * 0,33 = 0,1089
10 c. Perhitungan Nilai Sampel 07 Low(10) = 0,1089 High(10) = 0,1287 CR = High - Low = 0,1287 0,1089 = 0,0198 High_range (07) = 0,59 Low_range (07) = 0,39 Kemudian, didapat nilai-nilai berikut. High = low(10) + CR* high_range (07) = 0, ,0198 * 0,59 = 0, Low = low(10) + CR * low_range (07) = 0, ,0198 * 0,39 = 0, d. Perhitungan Nilai Sampel 3d Low = 0, High = 0, CR = High - Low = 0, , = 0,00396 High_range (3d) = 0,72 Low_range (3d) = 0,59 Kemudian, didapat nilai-nilai berikut. High = low + CR* high_range (15) = 0, ,00396 * 0,72 = 0, Low = low + CR * low_range (15) = 0, ,00396 * 0,59 = 0,
11 e. Perhitungan Nilai Sampel 0 Low = 0, High = 0, CR = High - Low = 0, , = 0, High_range (0) = 0,98 Low_range (0) = 0,72 Kemudian, didapat nilai-nilai berikut. High = low + CR* high_range (0) = 0, , * 0,98 = 0, Low = low + CR * low_range (0) = 0, (0, * 0,72) = 0, Dalam bentuk tabel data hasil encoding dapat dilihat seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Encoding Sampel Audio No Nilai Low High CR Awal ,0 0, ,1089 0,1287 0, , , , d 0, , , , , ,
12 Dari proses ini, nilai low untuk data terakhir adalah : nilai low = 0, yang akan digunakan untuk menggantikan sample audio yang telah di-encoding yaitu nilai sample audio -1, 10, -1, 0, 07, 3d, 0, -1, 0, 07, 07, -1, -1, 3d dan 0. Selanjutnya sample 1 adalah # d d 0 berubah menjadi #1 0, Selanjutnya untuk sample 2 gantikan dengan nilai low menjadi #2 0,xxxxxxxxx dan selanjutnya. Bentuklah senarai yang didahului dengan nilai probabilitas sample 1 sebagai berikut : #0,0-1<0,33#0,33 10<0,39#0,39 07<0,59#0,59 3d<0.72#0,72 0<0,98# #1 0, Nilai Probabilitas Sample 1 simbol sample 1 Tabel nilai probabilitas dan simbol sample 1 akan disimpan dalam format teks sebagai sumber data pada proses dekoding untuk sample 1 yang akan digantikan dengan data sample Langkah-Langkah Dekompresi Arithmetic Coding Untuk melakukan melakukan dekompresi file audio, maka dilakukan proses decoding, dengan cara : 1: ambil encoded symbol (ES) 2: repeat 3: cari range dari simbol yang melingkupi encoded symbol (ES) 4: cetak simbol 5: CodeRange high_range low_range 6: ES = ES low_range 7: ES = ES/CodeRange 8: until simbol habis
13 Dalam hal ini simbol habis dapat ditandai dengan dengan simbol khusus yang dalam penelitian ini digunakan tanda #. Untuk pesan yang telah di-encode, proses decoding berikut dilakukan. ES = 0, Bandingkan nilai ini dengan range simbol berikut dengan Tabel Range Probabilitas berikut ini : Tabel 3.4 Tabel Range Probabilitas No Nilai Frekuensi Probabilitas Range /15=0,33 0,0-1 < 0, /15=0,06 0,33 10 < 0, /15=0,20 0,39 07 < 0,59 4 3d 2 2/15=0,13 0,59 3d < /15=0,26 0,72 0 < 0,98 Nilai ES = 0, , didapatkan range simbol yang pertama, yaitu simbol/angka -1. Low_range = 0,0 High_range = 0,33 CR = high_range low_range 0,33 0,0 = 0,33 ES = ES low_range = 0, ,0 = 0, ES = ES / CR = 0, / 0,33 = 0, Nilai ES = 0, , didapatkan range simbol angka yang kedua, yaitu nilai 10. Low_range = 0,33 High_range = 0,39
14 CR = high_range low_range = 0,39 0,33 = 0,06 ES = ES low_range = 0, ,33 = 0, ES = ES / CR = 0, / 0,06 = 0,52672 Nilai ES = 0,52672, didapatkan range simbol angka yang kedua, yaitu nilai 07. Low_range = 0,39 High_range = 0,59 CR = high_range low_range 0,59 0,39 = 0,2 ES = ES low_range = 0, ,39 = 0,13672 ES = ES / CR = 0,13672/ 0,2 = 0,6836 Nilai ES = 0,6836, didapatkan range simbol angka yang kedua, yaitu nilai 3d. Low_range = 0,59 High_range = 0,72 CR = high_range low_range 0,72 0,59 = 0,13 ES = ES low_range = 0,6836 0,59 = 0,0936
15 ES = ES / CR = 0,0936/ 0,13 = 0,72 Nilai ES = 0,72, didapatkan range simbol angka yang kedua, yaitu nilai 0. Low_range = 0,72 High_range = 0,98 CR = high_range low_range 0,98 0,72 = 0,26 ES = ES low_range = 0,72 0,72 = 0 ES = ES / CR = 0/ 0,26 = 0 Sampai disini perhitungan dihentikan karena diperoleh nilai ES = 0. Hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Decoding Sampel Audio No ES Nilai Low High CR 1 0, ,0 0,33 0,33 2 0, ,33 0,39 0,06 3 0, ,39 0,59 0,2 4 0,72 3d 0,59 0,72 0, (Finish) Maka diperoleh ES = 0, yang sesuai dengan nilai sample #1 audio -1, 10, - 1, 0, 07, 3d, 0, -1, 0, 07, 07, -1, -1, 3d dan 0
16 3.2 Perancangan Sistem Usulan dalam perancangan perangkat lunak kompresi audio dengan metode Arithmetic Coding adalah dalam model diagram konteks dan dalam model Data Flow Diagram yang terdiri dari proses-proses yang digambarkan secara rinci serta rancangan antarmuka (interface) yang terdiri dari tampilan sebagai perantara antara sistem dengan User (pengguna) Rancangan Diagram Konteks Sistem / Aplikasi Rancangan Diagram Konteks Kompresi adalah diagram menggambarkan aliran data audio dari User (eksternal entiti) ke sistem kompresi secara global. Pada sistem kompresi terdapat proses-proses pengolahan audio untuk mendapatkan data dan proses kompresi dengan algoritma Arithmetic Coding. Selanjutnya audio hasil kompresi akan kembali ke User. Rancangan Diagram Konteks Kompresi dapat dilihat pada Gambar 3.5. File Audio USER File Audio Terkompresi File Audio Terkompresi File Audio Kompresi/ Dekompresi File Audio Gambar 3.5 Diagram Konteks Kompresi Audio
17 Keterangan: Dari diagram konteks di atas dapat dilihat hanya ada satu entitas pada sistem kompresi yaitu User sebagai pengguna sistem dimana User memberikan data berupa file audio yang berformat wav, Midi maupun MP Rancangan DFD Level 0 Proses Kompresi Rancangan DFD berfungsi untuk menggambarkan sistem dalam melakukan kompresi yang terdiri dari proses Reading yaitu pembacaan header-header pada file Audio, proses Encoding untuk mendapatkan simbol (nilai Low) serta proses Replacing Sample yaitu mengganti nilai sample audio dengan nilai Low perhitungan. Rancangan DFD Level 0 Kompresi dapat dilihat pada Gambar 3.6. USER File Audio K-1.0 Reading File Audio Terkompresi Sampel Audio P-3.x Replacing Sample Nilai Low K-2.x Encoding Gambar 3.6 DFD Level 0 Proses Kompresi
18 3.2.3 Rancangan DFD Level 0 Proses Dekompresi Rancangan DFD berfungsi untuk menggambarkan sistem dalam melakukan dekompresi yang terdiri dari proses Baca file Audio untuk mendapatkan nilai Low dari sample audio, proses Decoding untuk mengubah nilai Low menjadi nilai sample audio kembali serta proses Replacing Low yaitu mengganti nilai Low dengan nilai sample audio. Rancangan DFD Level 0 Dekompresi sample audio dapat dilihat pada Gambar 3.7. USER File Audio Terkompresi D-1.0 Reading File Audio Nilai Low D-3.x Replacing Low Nilai Sampel Audio D-2.x Decoding Gambar 3.7 DFD Level 0 Proses Dekompresi Rancangan DFD Level 1 Proses K-2.x Encoding Rancangan DFD ini berfungsi untuk menggambarkan proses encoding sample audio hasil pembacaan untuk mendapatkan simbol (ES) setiap sample. Pada rancangan ini terdapat empat proses yaitu proses K-2.1 Baca Data Sample, K-2.2 Kalkulasi Frekuensi Sample, K-2.3 Kalkulasi Probabilitas, K-2.4 Kalkukasi Low.
19 Rancangan DFD Level 1 Proses K-2.x Encoding dapat dilihat pada Gambar 3.8. Sample Audio Sample Audio K-2.1 Baca Data Sample K-2.4 Kalkulasi Low Nilai Low sample Nilai Low hasil encoding sample audio Nilai sample Nilai Probabilitas sample K-.2.3 Kalkulasi Probabilitas Frekuensi sample K-.2.2 Kalkulasi Frekuensi Sample Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses K-2.x Encoding Rancangan DFD Level 1 Proses K-3.x Replacing Sample Rancangan DFD ini berfungsi untuk menggambarkan proses penggantian nilai sample audio dengan hasil encoding sample audio yaitu nilai low hasil proses Encoding. Pada rancangan ini terdapat tiga proses yaitu proses K-3.1 Baca Data Sample, K-3.2 Ganti Nilai Sample dan K-3.3 Tutup File audio. Rancangan DFD Level 1 Proses K-3.x Replacing Sample dapat dilihat pada Gambar 3.9.
20 USER K-3.1 Baca Data Sample File Audio Terkompresi Nilai Low hasil encoding sample audio Nilai Low Nilai sample K-3.3 Tutup File Audio Frekuensi sample K-3.2 Ganti nilai Sample Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses K-3.x Replacing Sample Rancangan DFD Level 1 Proses D-2.x Decoding Rancangan DFD ini berfungsi untuk menggambarkan proses Decoding sample audio hasil pembacaan untuk mendapatkan nilai Low dari setiap sample. Rancanga DFD Level 2 Proses P-2.0 terdiri dari tiga proses yaitu D-2.1 Proses Baca Data Sample, D- 2.2 proses Kalkulasi Nilai ES serta proses D-2.3 Tentukan Nilai Sample. Rancangan DFD Level 1 Proses D-2.x Decoding dapat dilihat pada Gambar Sample Audio Terkompresi Nilai Low D-2.1 Baca Tabel Probabilitas Nilai Sample Perhitungan Nilai Sample Range Nilai Low D-2.3 Tentukan Nilai Sample Nilai ES Low D-2.2 Kalkulasi Nilai ES Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses D-2.x Decoding
21 3.2.7 Rancangan DFD Level 1 Proses D-3.0 Replacing Low Rancangan DFD ini berfungsi untuk menggambarkan proses penggantian nilai Low dengan nilai sample perhitungan (hasil decoding low). Rancangan DFD Level 1 Proses D-3.x Replacing Low terdiri dari tiga proses, yaitu proses D-3.1 Baca Nilai Low Data Sample, proses D-3.2 Ganti Nilai Low Sample, D-3.3 Tutup File Audio. Rancangan DFD Level 1 Proses D-3.x Replacing Low dapat dilihat pada Gambar USER P-3.1 Baca Nilai Low Data Sample File Audio Nilai Sample Perhitungan Nilai Sample Nilai Low sample P-3.3 Tutup File Audio Sample Audio P-3.2 Ganti Nilai Low Sample Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses P-3.0 Replacing Low Skema Proses Kompresi dan Dekompresi Skema proses kompresi/dekompresi file audio adalah gambaran alur proses encoding file audio mulai dari pembentukan tabel range probabilitas yang diperoleh dari frekuensi nilai sample, perhitungan nilai low sampai proses replacing nilai low ke dalam sample audio. Skema proses kompresi dapat dilihat pada Gambar 3.12.
22 Sample Audio # e 2g # e #3 03 4e 3e 23 #4 00 5d 23 4e Sample Audio #5 72 5a 3e 2f (kompres) #1 0, #2 0, #3 0, #4 0, #5 0, Buat Tabel Tabel Range Probabilitas Sample 1 0,0 01<0,4 0,4 20<0,7 0,7 3e<0,8 0,8 2g< Sample 1,0 Low Hitung Low Nilai Low Sample 1 0, Replacing Sample 2 0, Sample 3 Sample 0, Audio # e 2g # e #3 03 4e 3e 23 #4 00 5d 23 4e #5 72 5a 3e 2f Gambar 3.12 Skema Proses Kompresi Skema proses dekompresi file audio adalah gambaran alur proses decoding file audio terkompresi mulai dengan membaca nilai low dari sample audio dan pembacaan tabel range probabilitas untuk memperoleh nilai sample. Nilai low yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai ES dalam mendapatkan range simbol. Dari range simbol yang diperoleh dapat ditentukan nilai sample audio berdasarkan tabel range probabilitasnya. Skema proses dekompresi dapat dilihat pada Gambar Sample Audio #1 0, #2 0, #3 0, #4 0, #5 0, Baca Tabel Tabel Range Probabilitas Sample 1 0,0 01<0,4 0,4 20<0,7 0,7 3e<0,8 0,8 2g< 1,0 Hitung ES Baca Range Nilai ES Sample 1 0, Nilai ES Sample 2 0, Sample 3 Sample Audio (Dekompres) # e 2g # e #3 03 4e 3e 23 #4 00 5d 23 4e #5 72 5a 3e 2f Tentukan Nilai Sample Gambar 3.13 Skema Proses Dekompresi
23 3.2.9 Perancangan Prosedural Perancangan prosedural akan dibantu dengan menggunakan bagan alir (flowchart). Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Model dasar sistem yang akan dibuat pada tugas akhir ini dapat digambarkan pada flowchart berikut ini. Mulai Mulai Input File (File Asli) Input File (File Kompresi) Kompresi (Encoding) Dekompresi (Encoding) Output (File Kompresi) Output (File Rekonstruksi) Selesai Selesai Gambar 3.14 Flowchart sistem kompresi dan dekompresi secara umum
24 Proses Kompresi Mulai Buka file audio Baca header file Baca file untuk mendapatkan sample audio Low 0.0 High 1.0 Simbol input masih ada Ya Tidak Selesai Ambil Simbol Input CR high - low High low + CR * high range (symbol) Low low + CR * low range (symbol) Cetak low Gambar 3.15 Flowchart proses encoding Arithmetic Coding
25 Proses Dekompresi Mulai Ambil encoded Simbol (ES) Cari range symbol yang melingkupi ES Cetak Simbol CR high range low range ES ES low range ES ES / CR Tidak Simbol Habis Ya Selesai Gambar 3.16 Flowchart proses decoding Arithmetic Coding
26 Rancangan Antarmuka (User Interface) Rancangan antarmuka adalah penghubung antara perangkat lunak dengan pengguna yang melakukan proses kompresi/dekompresi file audio. Rancangan antarmuka terdiri dari rancangan Menu Utama yang berisi sub menu File yang berfungsi memanggil program Kompresi/Dekompresi, Hasil Pengujian, About serta rancangan Help Rancangan Menu Utama Rancangan Menu Utama terdiri dari menu File, Hasil Pengujian, Help, About dan Quit. Pada bagian atas menu ini terdapat empat sub menu, yaitu : a. Sub menu File b. Sub menu Help c. Sub Menu Hasil Pengujian d. Sub menu About e. Sub menu Quit Rancangan Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 3.17 berikut ini. File Hasil Pengujian Help About Quit TAMPILAN JUDUL SKRIPSI XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX 6 TAMPILAN GAMBAR LATAR BELAKANG 7 Gambar 3.17 Rancangan Menu Utama
27 Keterangan : 1. Menu File yang memanggil program Kompresi/Dekompresi. 2. Hasil Pengujian yang memanggil Hasil Pengujian Sistem. 3. Menu About untuk membuka halaman About. 4. Menu Help untuk membuka halaman Help. 5. Menu Quit untuk menjalankan program Quit. 6. Label tempat menampilkan judul tugas akhir. 7. Picture Box tempat menampilkan gambar latar Rancangan Kompresi/Dekompresi Rancangan Kompresi/Dekompresi terdiri dari lima sub menu yaitu menu Buka File Audio, Buka File, Kompresi File Audio, Dekompresi File AAC dan Quit. Rancangan Kompresi dapat dilihat pada Gambar File Audio File kompresi File Dekompresi xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Informasi Hasil Kompresi Ukuran Awal Ukuran Proses Ratio Tampilan Sample Audio Tampilan Frekuensi Sample Audio Waktu Proses Progress Load Compress Decompres Cancel Reset Hasil Quit 14 Gambar 3.18 Rancangan Kompresi
28 Keterangan : 1. Text Box untuk menampilkan nama file audio. 2. Text Box untuk menampilkan nama file audio hasil kompresi. 3. Text Box untuk menampilkan nama file audio hasil dekompresi. 4. Text Box untuk menampilkan ukuran awal file audio. 5. Text Box untuk menampilkan ukuran sesudah file audio terkompresi 6. Text Box untuk menampilkan rasio hasil kompresi file audio 7. Text Box untuk menampilkan waktu proses kompresi file audio 8. Text Box untuk menampilkan progres waktu proses kompresi file audio 9. Command button untuk tombol pemanggilan file audio. 10. Command button untuk tombol kompresi file audio. 11. Command button untuk tombol Dekompresi file audio. 12. Command button untuk tombol pembatalan proses kompresi file audio. 13. Command button untuk tombol untuk Reset Hasil Proses. 14. Command button untuk tombol untuk menutup halaman kompresi Rancangan Help Rancangan Help berfungsi untuk menampilkan informasi Judul Skripsi dan Proses yang terjadi pada kompresi/dekompresi file Audio. Rancangan Help dapat dilihat pada Gambar XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX 1 XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX 2 3 Gambar 3.19 Rancangan Help
29 Keterangan : 1. Label untuk menampilkan Judul Skripsi. 2. Label untuk menampilkan Proses kompresi/dekompres file audio. 3. Command Button, tombol untuk keluar dari halaman Help dan kembali ke Menu Utama Rancangan About Rancangan About berfungsi untuk menampilkan informasi judul skripsi, nama penulis, NIM, dan nama perguruan tinggi penulis. Rancangan About dapat dilihat pada Gambar XXXXXXXXXXXXXXXXXX 1 XXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX Gambar 3.20 Rancangan About Keterangan : 1. Label untuk menampilkan Judul Skripsi 2. Label untuk menampilkan nama penulis. 3. Label untuk menampilkan nama perguruan tinggi penulis 4. Command Button, tombol untuk keluar dari halaman About dan kembali ke menu utama.
30 Rancangan Hasil Pengujian Sistem Rancangan Hasil Pengujian Sistem berfungsi untuk menampilkan informasi Pengujian Kompresi/Dekompresi file audio. Rancangan About dapat dilihat pada Gambar HASIL PENGUJIAN SISTEM Proses : xxxxxxxx No Nama File UkuranAwal (Kb) UkuranAkhir (Kb) Rasio (%) Waktu(Det) 1 Xxxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxxxx Rasio Rata-rata : % Waktu Rata-rata :99.99 Det Gambar 3.21 Rancangan Hasil Pengujian Sistem Keterangan : Rasio rata-rata adalah : total rasio kompresi / jumlah proses Waktu rata-rata adalah : total waktu kompresi / jumlah proses
31 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak adalah tampilan hasil rancangan dari penulisan kode program dimulai dari program Menu Utama, Kompresi, Help dan About Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang muncul setelah menjalankan program Utama. Tampilan ini berisi judul skripsi, gambar latar serta tampilan menu. Tampilan Menu terdiri dari File, Help, About. Pada menu File terdapat dua sub menu yaitu Kompresi dan Quit untuk menutup halaman menu utama. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama
32 4.1.2 Tampilan Kompresi Tampilan Kompresi merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses kompresi dan dekompresi file audio. Tampilan Kompresi dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Tampilan Awal Kompresi Tampilan Awal Kompresi adalah tampilan program kompresi yang masih kosong yang terdiri dari tombol Load, Compress, Decompress, Cancel dan Quit. Untuk melakukan kompresi file audio, maka pilih tombol Load dan hasilnya dapat dilihat seperti Gambar 4.3. Gambar 4.3 Tampilan Load
33 Setelah memilih file audio yang akan dikompresi, maka hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Tampilan Pemilihan File Audio Untuk melakukan proses kompresi file audio, maka pilih tombol Compress dan selanjutnya akan melakukan proses perhitungan nilai sample audio untuk mendapatkan rasio kompresi serta lama proses seperti pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Tampilan Hasil Kompresi File Audio
34 4.1.3 Tampilan Help Tampilan Help berfungsi untuk menampilkan penjelasan proses-proses yang terjadi pada proses kompresi/dekompresi file audio. Tampilan Help dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Tampilan Help Tampilan About Tampilan About berfungsi untuk menampilkan keterangan tentang penulis skripsi kompresi/dekompresi file audio dengan algoritma Arithmetic Coding. Tampilan About dapat dilihat pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 Tampilan About
35 4.2 Tampilan Hasil Pengujian Sistem Hasil pengujian sistem kompresi file audio dengan algoritma Arithmetic Coding berfungsi untuk menampilkan hasil proses kompresi dan dekompresi. Tampilan Hasil Pengujian Sistem dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Tampilan Hasil Pengujian Sistem
36 Tampilan Hasil Pengujian Sistem untuk proses kompresi dan dekompresi file audio yang berformat *.wav, *.mp3 dan *.mid dapat dilihat pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Tampilan Hasil Pengujian Sistem Proses Kompresi dan Dekompresi WAV
37 Gambar 4.10 Tampilan Hasil Pengujian Sistem Proses Kompresi dan Dekompresi MP3
38
39 Gambar 4.11 Tampilan Hasil Pengujian Sistem Proses Kompresi dan Dekompresi MIDI 4.3 Grafik Hasil Pengujian Sistem Hasil pengujian sistem kompresi file audio dengan algoritma Arithmetic Coding yang berformat *.wav, *.mp3 dan *.mid dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut : Gambar 4.12 Grafik Kompresi File WAV Berdasarkan Ukuran File Gambar 4.13 Grafik Dekompresi File WAV Berdasarkan Ukuran File
40 Gambar 4.14 Grafik Kompresi dan Dekompresi File WAV Berdasarkan Rasio(%) dan Waktu (Det) Gambar 4.15 Grafik Kompresi File MP3 Berdasarkan Ukuran File
41 Gambar 4.16 Grafik Dekompresi File MP3 Berdasarkan Ukuran File Gambar 4.17 Grafik Kompresi dan Dekompresi File MP3 Berdasarkan Rasio (%) dan Waktu (Det)
42 Gambar 4.18 Grafik Kompresi File MIDI Berdasarkan Ukuran File Gambar 4.19 Grafik Dekompresi File MIDI Berdasarkan Ukuran File
43 ; Gambar 4.20 Grafik Kompresi dan Dekompresi File MIDI Berdasarkan Rasio(%) dan Waktu (Det)
44 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab bab sebelumnya dan analisis terhadap file audio uji, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kompresi yang terbaik adalah yang memiliki rasio kompresi rata-rata terbesar dan waktu yang sedikit yaitu untuk jenis file midi dengan rasio rata-rata : 18,60 % dan waktu rata-rata : 17,63 detik. 2. Dekompresi yang terbaik adalah yang memiliki rasio dekompresi rata-rata terbesar dan waktu yang sedikit yaitu untuk jenis file midi dengan rasio rata-rata : 26,06 % dan waktu rata-rata : 0,02 detik. 3. Kompresi file audio yang berformat *.mp3 memiliki ratio rata-rata sangat kecil yaitu 0,26 % namun membutuhkan waktu rata-rata cukup lama sekitar 55,06 detik. 4. File audio yang umumnya berformat *.wav, *. mp3 maupun *.mid yang sangat sensitif akan kehilangan data, dengan menggunakan algoritma arithmetic coding file Audio sebelum dan sesudah proses dekompresi tidak mengalami perubahan, suara file yang telah di dekompresi sama persis seperti file aslinya.
45 5.2 Saran Berikut adalah saran saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian Tugas akhir ini : 1. Untuk kedepannya diharapkan algoritma Arithmetic Coding dapat diimplementasikan dengan baik pada kompresi data tidak hanya pada file audio melainkan pada file lainnya. 2. Untuk kedepannya diharapkan algoritma Arithmetic Coding dapat di bandingkan dengan algoritma lain seperti Huffman, LZW, RLE dan lain-lain
PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO DENGAN ALGORITMA ARITMETIC CODING
PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO DENGAN ALGORITMA ARITMETIC CODING Nurasyiah (12110669) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING DALAM KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI DEBI MAULINA SIREGAR
ANALISIS DAN PERANCANGAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING DALAM KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI DEBI MAULINA SIREGAR 091421018 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE MP3
IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE MP3 Darno Willfrid Midukta Simamora 1, Garuda Ginting 2, Yasir Hasan 3 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2,3 Dosen Tetap STMIK
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Proses masking terhadap citra bertujuan sebagai penandaan tempat pada citra yang akan disisipkan pesan sedangkan filtering bertujuan untuk melewatkan nilai pada
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING
NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciMULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series
MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING
semantik, Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 29-38 ISSN : 2502-8928 (Online) 29 APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING Annisa Diah Mutiara *1, Sutardi 2, Rahmat Ramadhan 3 *1,2,3
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik
Lebih terperinciBAB III KONSEP, PERANCANGAN, DAN PENGUMPULAN MATERI
BAB III KONSEP, PERANCANGAN, DAN PENGUMPULAN MATERI 3.1 Konsep Perkembangan teknologi komputer telah membuat komputer bukan hanya sebagai alat bantu hitung dan pemrosesan data saja, tetapi juga dapat digunakan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA ARITHMETIC CODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO VIA FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL)
semantik, Vol.3, No.2, Jul-Des 2017, pp. 79-86 ISSN: 2502-8928 (Online) 79 IMPLEMENTASI ALGORITMA ARITHMETIC CODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO VIA FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL) Uswatun Hasanah *1, Sutardi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode
BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena
Lebih terperinciANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS
ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar
PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer
Lebih terperinciAnalisis dan Implementasi Kompresi File Audio Dengan Menggunakan Algoritma Run Length Encoding (RLE)
Analisis dan Implementasi Kompresi File Audio Dengan Menggunakan Algoritma Run Length Encoding (RLE) Aditya Rahandi 1, Dian rachmawati 2, Sajadin Sembiring 3 Program Studi S1 Ilmu Komputer, FASILKOM-TI
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dan perancangan perangkat lunak sebagai implementasi digital watermarking pada berkas WAV dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciPROTOTIPE KOMPRESI LOSSLESS AUDIO CODEC MENGGUNAKAN ENTROPY ENCODING
PROTOTIPE KOMPRESI LOSSLESS AUDIO CODEC MENGGUNAKAN ENTROPY ENCODING Andreas Soegandi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pengubahan SMS pada ponsel menjadi suara dilakukan dengan mengolah data SMS dan membandingkannya dengan kamus kata. Kamus kata berguna sebagai acuan apakah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB III KONSEP, DESAIN DAN PENGUMPULAN MATERI 3.1. Konsep Dalam membangun program Aplikasi Simulasi Metoda Kompresi Data Huffman dengan Adobe Flash Profesional / Action Script 3.0 ini peneliti akan menganalisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 1.1 Analisis Sistem Sistem yang di buat pada studi tentang penyembunyian data kedalam media gambar ditunjukan sebagai berikut: 1.1.1 Kebutuhan Input Kebutuhan input pada sistem
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.
29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya untuk pembuatan aplikasi ini, yakni aplikasi pengenalan suara untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.
Lebih terperinciWindows. Objek-objek yang digunakan Delphi pada dasarnya merupakan
BAB IV PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Perangkat lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program untuk "Kompresi Citra dengan Metode Hadamard" ini adalah Borland
Lebih terperinciPEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI
PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core
Lebih terperinciANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION
ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION MENGGUNAKAN DATA CALGARY CORPUS 1. Latar Belakang Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Kompresi data merupakan suatu upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,
Lebih terperinciStudi Kompresi Data dengan Metode Arithmetic Coding
Studi Kompresi Data dengan Metode Arithmetic Coding Petrus Santoso Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra e-mail: P.Santoso@cs.utwente.nl Abstrak Ada banyak sekali
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN
BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data sudah ada dalam 20 tahun terakhir ini. Kompresi data memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai bidang studi sekarang ini. Hal ini terbukti
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analsis Sistem Analisis adalah tahap aktifitas kreatif dimana analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses interative yang terus berjalan
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan
Lebih terperinciPenggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data
Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI HELBERT SINAGA
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO SKRIPSI HELBERT SINAGA 131421097 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah salah satu tahap perancangan sebuah sistem yang bertujuan agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan ketahanan sistem tersebut
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET KOMUNIKASI DATA
No. LSKD/EKO/DEL221/03 Revisi : 03 Tgl : 1 April 2011 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi: dapat memahami dan melakukan pemrograman untuk membuat program
Lebih terperinciKOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti
KOMPRESI DATA DAN TEKS By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suara yang dihasilkan manusia merupakan sinyal analog. Setelah melalui proses perekaman, suara ini
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Salah satu fungsi dari sistem jaringan komputer yang banyak digunakan adalah penerapan file transfer, dimana dengan penerapan file transfer ini setiap
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem di mana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING UNTUK PERANCANGANAPLIKASI KOMPRESI DAN DEKOMPRESI FILE CITRA
IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING UNTUK PERANCANGANAPLIKASI KOMPRESI DAN DEKOMPRESI FILE CITRA Cut Try Utari Program Studi Magister Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer dan Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan teknologi informasi. Kompresi adalah pengubahan data kedalam bentuk yang memerlukan bit yang lebih
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA SHANNON-FANO PADA KOMPRESI AUDIO SKRIPSI MUTIARA NOVELIA RAJAGUKGUK
IMPLEMENTASI ALGORITMA SHANNON-FANO PADA KOMPRESI AUDIO SKRIPSI MUTIARA NOVELIA RAJAGUKGUK 081402068 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran
BAB III LANDASAN TEORI A. Kompresi Data Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran sumber) menjadi aliran data yang lain (output, bitstream, atau aliran terkompresi) dengan ukuran
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING
IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING 1 Devie R. Suchendra, 2 Sandra Wulandari 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma
Lebih terperinciJurnal SCRIPT Vol. 2 No. 2 Juni 2015 PEMBUATAN APLIKASI KOMPRESI FILE WAVE DENGAN METODE ALGORITMA HUFFMAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC
PEMBUATAN APLIKASI KOMPRESI FILE WAVE DENGAN METODE ALGORITMA HUFFMAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Muhammad Syah 1, Naniek Widyastuti 2, Muhammad Sholeh 3 1,2,3 Teknik Informatika, institut Sains & Teknologi
Lebih terperinciSKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING)
11 SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING) Disusun oleh : Gilang Himawan Widya Putra 0735010026 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dewasa ini menyebabkan saling ketergantungan antara komputer dan telekomunikasi semakin besar. Jaringan-jaringan komputer mempunyai andil
Lebih terperinciIV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat
Lebih terperinciTEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT
TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1. Analisis Masalah Untuk membangun sebuah sistem diperlukan berbagai informasi yang sesuai dengan rumusan permasalahan, ide pokok pemecahan masalah
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE WAVE
PENERAPAN ALGORITMA HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE WAVE Hari Purwanto Abstraksi Penggunaan teknik kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan teknologi informasi. Kompresi digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK
APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Rozzi Kesuma Dinata (1), Muhammad Al hafizh Hasmar (2) (1)Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER
PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma
Lebih terperinciPEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH
PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
KOMPRESI FILE AUDIO WAV MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi WHYDIA NANDA SARI 091402031 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam
BAB PEMBAHASAN.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan posting
Lebih terperinciDT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132
DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI ARITHMETIC CODING PADA FILE TEKS DAN CITRA DIGITAL SKRIPSI SARIFAH
ANALISIS KINERJA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI ARITHMETIC CODING PADA FILE TEKS DAN CITRA DIGITAL SKRIPSI SARIFAH 061401090 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOMPRESI MENGGUNAKAN METODE SHANNON FANO DAN UNARY CODING PADA FILE TEKS EUNIKE JOHANA
STUDI PERBANDINGAN KOMPRESI MENGGUNAKAN METODE SHANNON FANO DAN UNARY CODING PADA FILE TEKS SKRIPSI EUNIKE JOHANA 071402044 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek, biasanya obyek fisik atau manusia. Citra dapat
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Aplikasi Kompresi File Dengan Menggunakan Metode Byte Pair Encoding
Analisa dan Perancangan Aplikasi Kompresi File Dengan Menggunakan Metode Byte Pair Encoding Loka Andriyan 1,Ummul Khair 2,Abdul Jabbar 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Pada Bab 3 ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan program aplikasi Fractal Batik, diantaranya adalah analisis mengenai kebutuhan sistem yang akan digunakan,
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM. Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input
BAB III PERENCANAAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input Output Suara Menggunakan Souncard. Berikut penjelasan lengkapnya. 3.1 Perancangan Sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciAPLIKASI KOMPRESI FILE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING BERBASIS JAVA
semantik, Vol.1, No.2, Jul-Des 2015, pp. 1-10 ISSN: 2460-1446JCCS, V 1 APLIKASI KOMPRESI FILE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING BERBASIS JAVA Aan Kurniawan Saputra * 1, Sutardi 2, Ika Purwanti
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah hasil rancangan aplikasi yang dibuat dari sistem permainan huruf kanji. Dalam permainan kanji dengan menggunakan adobe flash ini pengguna dapat lebih
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti
Lebih terperinciContoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8
Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penerapan algoritma Shannon-Fano untuk kompresi file audio. 2.1 Kompresi Data tidak hanya disajikan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk
Lebih terperinci