BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data sudah ada dalam 20 tahun terakhir ini. Kompresi data memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai bidang studi sekarang ini. Hal ini terbukti bahwa kebutuhan untuk memampatkan data sudah dirasakan di masa lalu, bahkan sebelum kedatangan komputer. Ada banyak metode yang dikenal dalam kompresi data. Masing masing metode memiliki ide yang berbeda beda dengan jenis data yang berbeda serta hasil yang berbeda pula. Akan tetapi semua metode tersebut memiliki prinsip yang sama, yaitu menghilangkan redudancy yang ada dari data asli di dalam file sumber. Dengan demikian, istilah redudancy adalah konsep utama di dalam setiap penelitian pada kompresi data. Kompresi data adalah proses yang dapat mengubah sebuah aliran data masukan (sumber atau data asli) ke dalam aliran data yang lain (keluaran atau data yang dimampatkan) yang memiliki ukuran yang lebih kecil (Salomon, 2007). Kompresi data adalah (dalam bidang ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan seni) sebuah penyajian informasi ke dalam bentuk yang lebih sederhana (Pu, 2006). Dalam ilmu komputer dan teori informasi, kompresi data atau source coding adalah proses meng-encode informasi dengan menggunakan lebih sedikit bit dari suatu sumber yang belum di-encode melalui penggunaan skema pengkodean yang spesifik (Data Compression, 2009). Kompresi data sangat populer sekarang ini karena dua alasan yaitu (Salomon, 2007) :

2 1. Orang orang lebih suka mengumpulkan data. Tidak peduli seberapa besar media penyimpanan yang dimilikinya. Akan tetapi cepat atau lambat akan terjadi overflow. 2. Orang orang benci menunggu waktu yang lama untuk memindahkan data. Misalnya ketika duduk di depan komputer untuk menunggu halaman Web terbuka atau men-download sebuah file. Data dapat dalam bentuk file teks, gambar, suara atau deretan angka. Alasan kenapa kompresi data sangat dibutuhkan karena semakin banyak informasi saat ini yang digunakan dalam bentuk digital dan semakin lama ukuran yang dibutuhkan untuk menyajikan data tersebut semakin besar (Sayood, 2006). Secara garis besar klasifikasi metode kompresi data dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini. Data compression Lossless lossy Run Length Entropy Huffman, Arithmetic, Comma Dictionary Lempel Ziv Welch Time Domain Waveform CELP Frequency Domain Synthesis LPC, RPE-LTP Transform Fractal, Wavelet ADPCM, ADM DCT, Sub Band JPEG, MPEG Gambar 2.1 Klasifikasi dari beberapa teknik kompresi data (Sumber : Fauzi, 2009)

3 Ketika berbicara tentang suatu teknik kompresi atau algoritma kompresi, sebenarnya mengacu pada dua algoritma. Ada algoritma kompresi yaitu mengambil suatu X sebagai masukan dan mengasilkan suatu X c yang memerlukan lebih sedikit bit, dan ada algoritma rekonstruksi yaitu memproses hasil repesentasi kompresi X c untuk menghasilkan rekonstruksi Y. Proses ini dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini. Gambar 2.2 Kompresi dan rekonstruksi (Sumber : Pu, 2006) Berdasarkan pada keperluan rekonstruksi, kompresi data dapat dibagi ke dalam dua kelas. Yaitu lossess compression, dimana Y serupa dengan X dan lossy compression, yang secara umum membutuhkan pemampatan jauh lebih tinggi dibandingkan lossess compression tetapi mengizinkan Y untuk berbeda dari X Lossless Compression Pada teknik ini tidak ada kehilangan informasi. Jika data dimampatkan secara lossless, data asli dapat direkontruksi kembali sama persis dari data yang telah dimampatkan, dengan kata lain data asli tetap sama sebelum dan sesudah pemampatan. secara umum teknik lossless digunakan untuk penerapan yang tidak bisa mentoleransi setiap perbedaan antara data asli dan data yang telah direkonstruksi. Data berbentuk tulisan misalnya file teks, harus dimampatkan menggunakan teknik lossless, karena kehilangan sebuah karakter saja dapat mengakibatkan kesalapahaman. Lossless

4 compression disebut juga dengan reversible compression karena data asli bisa dikembalikan dengan sempurna. Gambar 2.3 Lossless compression (Sumber : Pu, 2006) Lossy Compression Pada teknik ini akan terjadi kehilangan sebagian informasi. Data yang telah dimampatkan dengan teknik ini secara umum tidak bisa direkonstruksi sama persis dari data aslinya. Di dalam banyak penerapan, rekonstruksi yang tepat bukan suatu masalah. Sebagai contoh, ketika sebuah sample suara ditransmisikan, nilai eksak dari setiap sample suara belum tentu diperlukan. Tergantung pada yang memerlukan kualitas suara yang direkonstruksi, sehingga banyaknya jumlah informasi yang hilang di sekitar nilai dari setiap sample dapat ditoleransi. Sama halnya ketika mengamati rekonstruksi suatu sekuensial video, pada faktanya bahwa rekonstruksi yang berbeda dari data asli secara umum bukan terlalu penting sepanjang perbedaan itu tidak mengganggu arti sesungguhnya yang dihasilkan dari video tersebut. Dengan demikian, data multimedia seperti gambar digital, video dan audio lebih mudah dimampatkan dengan teknik lossy karena berhubungan dengan sistem kerja visual manusia. Lossy compression disebut juga irreversible compression karena data asli mustahil untuk dikembalikan seperti semula.

5 Gambar 2.4 Lossy compression (Sumber : Pu, 2006) Entropy Istilah entropi pertama sekali digunakan dalam teori informasi yang dikembangkan sekitar tahun 1940 oleh Claude Shannon di laboratorium Bell. Istilah ini dipakai dalam bidang thermodinamika untuk menandai adannya sejumlah gangguan pada sistem fisika. Dalam konteks kompresi data, entropi digunakan untuk merepresentasikan batas bawah (lower bound) dari jumlah rata rata bit per satu nilai input yaitu rata rata panjang codeword yang digunakan untuk mengkodekan input. Input berupa himpunan simbol S = (s 1, s 2, s 3,..., s n ) dengan probabilitas P = (p 1, p 2, p 3,..., p 4 ) yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. H(P) = n j= 1 p j I(s j ), atau (2.1) H(P) = - n j= 1 p j log p j (2.2) Misalkan terdapat 4 buah simbol dengan probabilitas dari setiap simbol 0.5, 0.25, 0.125, maka entropi yang diperoleh adalah H(P) = (0.5, 0.25, 0.125, 0.125) = 0.5 x x x x 3 = 1.75 bit. Dengan kata lain dibutuhkan rata rata 1.75 bit untuk merepresentasikan data tersebut.

6 Metode entropy coding adalah pengkodean data dengan BPS (Bit Per Simbol) untuk tiap alphabet yang mendekati nilai entropi, karena semakin dekat BPS dari alphabet tersebut dengan nilai entropi semakin efisien pula kode kompresi tersebut (Adityo, 2009). Pada penilitian ini metode entropy coding yang dibahas adalah arithmetic coding. 2.2 Arithmetic Arithmetic coding memiliki sejarah yang sangat penting karena pada saat itu algoritma ini sukses menggantikan Huffman coding selama 25 tahun. Arithmetic coding adalah suatu bagian dari entropy encoding yang mengkonversi suatu data ke dalam bentuk data yang lain dengan lebih sering menggunakan sedikit bit dan jarang menggunakan lebih banyak bit karakter. Teknik pengkodean ini memisahkan pesan masukan ke dalam simbol dan menukar masing masing simbol dengan suatu floating-point. arithmetic coding mengkodekan seluruh pesan ke dalam suatu bilangan pecahan n di mana ( 0.0 = n <1.0) (Arithmetic, 2009). Arithmetic coding memiliki kelebihan terutama ketika memproses kumpulan abjad yang relatif sedikit. Awalnya Arithmetic coding diperkenalkan oleh Shannon, Fano dan Elias. Kemudian dikembangkan oleh Pasco (1976), Rissanene (1976, 1984) dan Langdon (1984). Tujuannya memberikan ide alternatif yang pada saat itu setiap proses pengkodean dilakukan dengan menggantikan setiap simbol masukan dengan suatu codeword (Pu, 2006). Sebagai gantinya, aliran simbol masukan digantikan dengan sebuah angka single floating point. Sehingga semakin panjang dan kompleks pesan yang dikodekan maka semakin banyak bit yang diperlukan untuk keperluan tersebut. Konsep dasar Arithmetic coding adalah menggunakan probabilitas kumulatif dari suatu urutan simbol ke dalam sebuah bilangan yang unik dengan interval [0,1). Notasi [0,1) memiliki arti bahwa semua bilangan real dari 0 sampai 1, termasuk 0 tetapi tidak termasuk 1 atau ditulis dengan 0 x < 1.

7 Misalkan S = (s 1, s 2,., s n ) adalah kumpulan simbol sumber dengan distribusi probabilitas kemunculan P = (p 1, p 2,., p n ). Subinterval untuk masingmasing perulangan dapat berasal dari setiap simbol menurut probabilitas tersebut. Sebagai contoh, perulangan awal dari [0,1) dapat dibagi ke dalam n interval sebagai berikut : [0, p [p1, p 1 + p 2 ) [p1 + p 2, p 1 + p 2 + p 3 )... [p 1 + p 2 + p p n-1, p 1 + p 2 + p p n-1 + p n ) dimana p1 + p p n = 1 untuk n simbol dalam abjad s 1, s 2,., s n secara berturut turut. Jika simbol pertama yang dibaca adalah ke i dari simbol s i dalam abjad, maka batas kiri dari subinterval low adalah probabilitas kumulatif dari P i = p 1 + p 2 + p p n-1 dan batas kanan high adalah low + P i. 1 ) Panjang dari interval high low kemudian dapat digunakan untuk menghitung satu dari beberapa interval pada perulangan berikutnya : [low, low + (high - low) P 1 ) [low + (high - low) P1, low + (high - low) P 2 )... [low + (high - low) P n-1, low + (high - low) P n ) dimana probabilitas kumulatif seluruhnya adalah Pi = p 1 + p p n = 1. Dengan menganggap suatu pesan sumber dengan kumpulan abjad (s 1,s 2,...,s n ) dan distribusi probabilitasnya (p l, p 2,...,P n ) serta diumpamakan panjang sumber itu adalah N maka dapat dilihat setiap perulangan dari beberapa subinterval pada gambar 2 :

8 (0) 0 Low 1 High (1) Low High (2) Low High (3) (N) Gambar 2.5 Perulangan setiap interval [low, high) sebanyak N (Sumber : Pu, 2006) Berikut ini algoritma 2.1 untuk encoding dan algoritma 2.2 untuk decoding. Akan digunakan dua variabel low dan high untuk mendefenisikan interval [low, high) (Pu, 2006). Algoritma 2.1 : 1: low 0.0 2: high 1.0 3: while there are still input symbols do 4: get an input symbol s 5: CodeRange high - low 6: high low + CodeRange x high_range(s) 7: low low + CodeRange x low_range(s) 8: end while 9: output low Algoritma 2.2 : 1: get encoded number 2: repeat 3: find symbol whose range covers the encoded number 4: output the symbol 5: CodeRange symbol_high_value - symbol_low_value 6: subtract symbol_low_value from encoded-number 7: divide encoded_number by range 8: until no more symbols

9 Untuk memahami algoritma diatas maka diberikan contoh sederhana sebagai berikut. Misalkan kata BUKU akan di-encode maka dapat diperoleh probabilitas untuk setiap karakter yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 2.1 tabel probabilitas untuk kata BUKU Karakter Probabilitas B 1/4 U 2/4 K 1/4 Setelah probabilitas tiap karakter telah diketahui. Tiap karakter akan diberikan range tertentu yang nilainya diantara 0 dan 1, sesuai dengan probabilitas yang ada. Dalam hal ini tidak ada ketentuan pengurutan karakter, asalkan antara encoder dan decoder melakukan hal yang sama. Dari tabel 1 diatas dibentuk tabel 2 berikut. Tabel 2.2 range untuk kata BUKU Karakter Probabilitas Range B 1/ U 2/ K 1/ Dari tabel 2, suatu hal yang perlu dicatat adalah tiap karakter melingkupi range yang disebutkan kecuali bilang yang tertinggi. Jadi karakter K sesungguhnya mempunyai range mulai dari 0.75 sampai Selanjutnya dilakukan proses encoding menggunakan algoritma encoding yang telah disebutkan diatas. Untuk kata BUKU, pertama diambil karakter B. Nilai CodeRange adalah = 1. high_range(b) = 0.25, low_range(b) = Kemudian diperoleh nilai High = * 0.25 = 0.25 Low = * 0.00 = 0.00 Kemudian diambil karakter U. Nilai CodeRange adalah = high_range(u) = 0.75, low_range(u) = Kemudian diperoleh nilai

10 High = * 0.75 = Low = * 0.25 = Dan seterusnya yang diringkas pada tabel 3 berikut. Tabel 2.3 proses encoding pada kata BUKU Karakter Low High CodeRange B U K U Perulangan untuk setiap interval dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut. 0,0 1,0 0,0 B 0,25 1,0 0,0 0,25 0,0625 U 0,1875 0,0625 0,15625 K 0,1875 0, U , Gambar 2.6 Perulangan setiap interval untuk kata BUKU

11 Dari proses tersebut didapat nilai low = Nilai inilah yang direpresentasikan untuk membawa pesan BUKU. Dalam hal ini simbol akhir sebuah pesan dapat menggunakan simbol khusus misalnya EOM (End Of Message) atau dengan menyertakan panjang pesan pada waktu encoding. Selanjutnya apabila pesan tersebut akan di-decode maka digunakan algoritma decoding yang telah disebutkan diatas. Misalkan untuk kata BUKU akan dilakukan decoding. Pertama sekali diperoleh encoded number dengan karakter awal B. Maka proses decoding untuk karakter B sebagai berikut. Low = 0.00 High = 0.25 CodeRange = = 0.25 Encoded_number = = Encoded_number = / 0.25 = Proses decoding dilakukan seterusnya sampai tidak ada lagi simbol / karakter. Proses decoding diringkas pada tabel 4 berikut. Tabel 2.4 proses decoding untuk kata BUKU encoded number karakter low high code range B U K U Text File Text file (disebut juga dengan flat file) adalah salah satu jenis file komputer yang tersusun dalam suatu urutan baris (Text File, 2009). Data teks biasanya diwakili oleh 8 bit kode ASCII (atau EBCDIC) (Pu, 2006). Akhir dari sebuah file teks sering ditandai dengan penempatan satu atau lebih karakter karakter khusus yang dikenal dengan tanda end-of-file setelah baris terakhir di suatu file teks. File teks biasanya mempunyai jenis MIME (Multipurpose Internet Mail Extension) "text/plain", biasanya sebagai

12 informasi tambahan yang menandakan suatu pengkodean. pada sistem operasi Windows, suatu file dikenal sebagai suatu file teks jika memiliki extention misalnya txt, rtf, doc dan lain - lain. Bagaimanapun, banyak akhiran lainnya digunakan untuk file teks dengan tujuan tujuan yang spesifik. Sebagai contoh, source code program komputer biasanya dalam bentuk file teks yang mempunyai akhiran nama file tertentu yang menandakan jenis bahasa pemrograman yang digunakan. Sedangkan pada penelitian ini jenis file teks yang digunakan adalah file teks dengan extention txt, rtf, doc. 2.4 Bahasa pemrograman C++ Pada awalnya bahasa C++ dikembangkan dari bahasa C dimana bahasa C merupakan pengembangan B. Bahasa B ditulis oleh Ken Thompson pada tahun 1970 sedangkan bahasa C untuk pertama kalinya ditulis oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie pada tahun Bahasa C pada awalnya dioperasikan di atas sistem operasi UNIX.Bahasa C merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah yang berada di antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi yang biasa disebut dengan bahasa assembly. Bahasa C mempunyai banyak kemamapuan diantaranya untuk membuat perangkat lunak, misalnya dbase, Word Star dan lain lain. Pada tahun 1980 seorang ahli yang bernama Bjarne Strouptrup mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang kemudian dinamakan C with Classes yang pada tahun 1983 berganti nama menjadi C++ (Frieyadie, 2006). Pada C++ ini terdapat tambahan Object Oriented Programming (OOP) yang tujuan utamanya adalah membantu dalam membuat dan mengelola program yang besar dan kompleks. Kebanyakan pakar setuju bahwa OOP dan C++ dapat mengurangi kekompleksitasan, terutama pada program yang besar yang terdiri dari baris atau lebih (Kadir, 2003). Hal ini didasarkan kenyataan bahwa kode yang ditulis dengan C++ lebih mudah untuk digunakan kembali pada program program lain (reusability).

13 C diambil sebagai landasan dari C++, mengingat bahasa C yang memungkinkan diterapkan pada berbagai mesin dari PC hingga mainframe serta pada berbagai sistem operasi (DOS, UNIX dan sebagainya). C++ C Sifat C tercakup pada C++ Gambar 2.7 C++ mencakup C (sumber : Kadir, 2003) Keistimewaan yang sangat berarti pada C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman yang berorientasi objek (PBO). Tetapi sekali lagi C++ hanyalah bahasa yang bersifat hybrid bukan bahsa murni yang berorientasi objek. Karena itu pemrogram C pada tahap awal dapat berpindah ke C++ setahap demi setahap.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Data Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah teknologi informasi. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek. Berikut adalah pembahasan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING

NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING NASKAH PUBLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE ARITHMETIC CODING DALAM KAWASAN ENTROPY CODING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Wisnu Adityo NIM:13506029 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, email : raydex@students.itb.ac.id Abstrak Pada

Lebih terperinci

STUDI KOMPRESI DATA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

STUDI KOMPRESI DATA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN STUDI KOMPRESI DATA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Lipantri Mashur Gultom 1* & Junus Sinuraya 1 1 Program Studi Teknik Komputer Politeknik LP3I Medan *Telp: 061-7867311 Fax: 061-7874466 E-mail: lipantri@gmail.com

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

Image Compression. Tujuan Kompresi Image. Teknik kompresi yang diharapkan. Image Compression. Kompresi untuk apa?

Image Compression. Tujuan Kompresi Image. Teknik kompresi yang diharapkan. Image Compression. Kompresi untuk apa? Tujuan Kompresi Image Image Compression Sesi 0 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi Kompresi untuk apa? Volume data yang besar Bit rate tinggi bandwidth yang tinggi Bayangkan sebuah video dengan

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

Image Compression. Tujuan Kompresi Image. Teknik kompresi yang diharapkan. Image Compression. Kompresi untuk apa?

Image Compression. Tujuan Kompresi Image. Teknik kompresi yang diharapkan. Image Compression. Kompresi untuk apa? Tujuan Kompresi Image Image Compression Sesi 0 Dosen Pembina : Sriyani Violina Danang Junaedi Kompresi untuk apa? Volume data yang besar Bit rate tinggi bandwidth yang tinggi Bayangkan sebuah video dengan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Kompresi Data dan Klasifikasi Algoritma Kompresi Data

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Kompresi Data dan Klasifikasi Algoritma Kompresi Data BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kompresi Data dan Klasifikasi Algoritma Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION MENGGUNAKAN DATA CALGARY CORPUS 1. Latar Belakang Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Kompresi data merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Jika jumlah simbol pada source nya kecil, dan probabilitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompresi Istilah kompresi berasal dari kata bahasa Inggris compression yang berarti pemampatan. Kompresi berarti memampatkan data yang berukuran besar sehingga menjadi kecil

Lebih terperinci

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding. ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPRESI DATA

PENGANTAR KOMPRESI DATA PENGANTAR KOMPRESI DATA PUTU WIDHIARTHA widhiartha@yahoo.com http://widhiartha.multiply.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data telah dimanfaatkan dalam berbagai aspek multimedia. gambar, audio maupun video yang kita dapatkan dari web merupakan file yang telah terkompresi. TV-HD

Lebih terperinci

Studi Kompresi Data dengan Metode Arithmetic Coding

Studi Kompresi Data dengan Metode Arithmetic Coding Studi Kompresi Data dengan Metode Arithmetic Coding Petrus Santoso Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra e-mail: P.Santoso@cs.utwente.nl Abstrak Ada banyak sekali

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Image Compression. Kompresi untuk apa?

Image Compression. Kompresi untuk apa? Image Compression Kompresi untuk apa? Volume data yang besar Bit rate tinggi bandwidth yang tinggi Bayangkan sebuah video dengan resolusi 640x480 dengan 30 fps, dimana menggunakan penyimpanan 24-bit. Bila

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa materi dan memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO DENGAN ALGORITMA ARITMETIC CODING

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO DENGAN ALGORITMA ARITMETIC CODING PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE AUDIO DENGAN ALGORITMA ARITMETIC CODING Nurasyiah (12110669) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dewasa ini menyebabkan saling ketergantungan antara komputer dan telekomunikasi semakin besar. Jaringan-jaringan komputer mempunyai andil

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna komputer semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna komputer mengakibatkan penggunaan data digital juga semakin meningkat. Salah satu media

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA Kompresi Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Definisi memampatkan/mengecilkan ukuran proses mengkodekan informasi menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN METODE RUN LENGTH ENCODING (RLE) DAN ALGORITMA ARITMETIC CODING

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN METODE RUN LENGTH ENCODING (RLE) DAN ALGORITMA ARITMETIC CODING Jurnal INFOTEK, Vol, No, Juni 06 ISSN 50-6968 (Media Cetak) KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN METODE RUN LENGTH ENCODING (RLE) DAN ALGORITMA ARITMETIC CODING Khairul Fahmi (009) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng. TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 13 Kompresi Citra Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015 KULIAH

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Teknik Kompresi Data

BAB II DASAR TEORI Teknik Kompresi Data BAB II DASAR TEORI 2.1. Teknik Kompresi Data Kompresi data dalam konteks ilmu komputer adalah suatu ilmu (dan seni) merepresentasikan informasi dalam bentuk yang padat[5]. Suatu proses mengubah masukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak ditemukannya alat untuk menangkap suatu gambar pada bidang dua dimensi (citra) berupa kamera, dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ APA ITU KOMPRESI?? Kompresi mengecilkan/memampatkan ukuran Kompresi data Teknik mengecilkan data sehingga diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil daripada ukuran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA ARITHMETIC CODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO VIA FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL)

IMPLEMENTASI ALGORITMA ARITHMETIC CODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO VIA FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL) semantik, Vol.3, No.2, Jul-Des 2017, pp. 79-86 ISSN: 2502-8928 (Online) 79 IMPLEMENTASI ALGORITMA ARITHMETIC CODING PADA KOMPRESI FILE AUDIO VIA FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL) Uswatun Hasanah *1, Sutardi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat, sangat berperan penting dalam pertukaran informasi yang cepat. Pada pengiriman informasi dalam bentuk citra masih mengalami kendala,

Lebih terperinci

Informasi dan Coding

Informasi dan Coding Informasi dan Coding Anhar anhar9@gmail.com Elemen Dasar Proses Komunikasi Proses komunikasi Isue (kuliah) Kompresi Informasi Informasi dan Entropy Apakah informasi dan bagaimana mengukurnya? Mana yang

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO NAMA : Sarah Putri Ramadhani NRP : 5213100185 REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO Definisi Representasi Data Representasi data adalah metode data dan atau informasi ke dalam ukuran yang lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda dan sebagainya (Supriyanto

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 26 A-5 Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman Tri Rahmah Silviani, Ayu Arfiana Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

Oleh : Page 1

Oleh : Page 1 MODUL II PRINSIP TEKNIK KOMPRESI 2.1. Mengapa Kompresi Motivasi kompresi sinyal : Dunia digital mengalami pertumbuhan yang sangat cepat : Sinyal diperoleh secara digital Sinyal analog dikonversi ke digital

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi data di dalam konteks ilmu komputer adalah merupakan ilmu atau seni dalam merepresentasikan informasi yang terdapat pada data ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 129-139 ISSN: 0854-4743 DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Romi Wiryadinata Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering dilakukan. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kinerja Algoritma Arithmetic coding Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis dan perancangan perangkat lunak pengkompresian file audio yang bertipe wav,

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA TEKNIK CODING RAHMAD FAUZI, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS BEBERAPA TEKNIK CODING RAHMAD FAUZI, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA TEKNIK CODING RAHMAD FAUZI, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN Sistem komunikasi dirancang untuk mentransmisikan informasi yang

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah DIGITAL IMAGE CODING Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah KOMPRESI LOSSLESS Teknik kompresi lossless adalah teknik kompresi yang tidak menyebabkan kehilangan data. Biasanya digunakan jika

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Shannon Fano coding, dikembangkan oleh Claude Shannon di Bell

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Data Data adalah keterangan yang benar dan nyata atau dengan kata lain adalah catatan atas kumpulan fakta yang mendeskripsikan simbol, grafik, gambar, kata, angka, huruf, objek

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat membuat komputerisasi pada kehidupan sehari-hari semakin wajar. Data-data yang dahulu hanya disimpan dalam bentuk tercetak, saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, siapa yang tak kenal yang namanya tempat penyimpanan data atau yang sering disebut memori. Di mana kita dapat menyimpan berbagai

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Teknik Dictionary memanfaatkan kelompok simbol, kata, dan

Lebih terperinci

ARITHMETIC CODING. Arithmetic Coding

ARITHMETIC CODING. Arithmetic Coding ARITHMETIC CODING ANHAR anhar19@gmail.com Arithmetic Coding Message dibangun dari sumber S = {x 1,, x n }; Probabilitas P = {p 1,.., p n }; Pada Arithmetic coding message dikodekan sbg bilangan dari interval

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek, biasanya obyek fisik atau manusia. Citra dapat

Lebih terperinci