BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik
|
|
- Utami Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik kompresi dari buku dan website, lalu kemudian merancang apilikasi pendukung untuk membandingkan teknik kompresi data antara algoritma run length, huffman, dan half byte dalam hal ukuran hasil kompresi, waktu kompresi dan waktu dekompresi, di mana dalam penelitian ini menggunakan 50 data berupa teks (.doc) yang dimampatkan dengan masing-masing algoritma. Penelitian dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : Perancangan aplikasi pendukung. Dalam menguji hipotesis dibutuhkan data-data, oleh karena itu perlu dirancang sebuah aplikasi kompresi data antara algoritma run length, huffman dan half byte dengan menggunakan bahasa pemrograman borland delphi 6. aplikasi ini memerlukan input berupa data yang berisi dari lokasi (path) dari data-data yang akan dikompresi, kemudian melakukan proses kompresi pada data yang telah diinput dan terakhir menghasilkan output berupa hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Melakukan uji coba aplikasi untuk mendapatkan data. Pengujian aplikasi ini menggunakan 50 data teks (.doc). Dari pengujian ini akan diukur hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses kompresi didapatkan dari komponen timer yang
2 50 ada pada borland delphi. Hasil kompresi berupa ukuran file data setelah proses kompresi dilakukan dan persentase rasio, waktu kompresi serta waktu dekompresi. Menganalisis data yang telah didapatkan. Hasil pengukuran yang telah didapatkan dari pengujian aplikasi akan diolah dengan menggunakan uji z jika distribusi data normal dan uji wilcoxon jika distribusi data tidak normal untuk menguji perbedaan rata-rata hasil kompresi, waktu pemampatan, dan waktu dekompresi serta statistik deskriptif untuk memberikan deskripsi mengenai hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi dari masingmasing algoritma. Uji z digunakan karena jumlah sampel yang digunakan cukup besar, yaitu : 50 buah. Uji z dapat dilakukan pada data yang memiliki sebaran normal, sedangkan untuk data yang tidak memilki sebaran normal, maka akan dilakukan uji nonparametrik, yaitu : uji wilcoxon. Untuk mengetahui normalitas sebaran data, maka dilakukan uji kenormalan dengan menggunakan software SPSS, sehingga dari hasil output software SPSS dapat diketahui normalitas data. Uji z dan uji wilcoxon hanya dapat digunakan untuk menguji perbedaan pada kelompok, sehingga akan dilakukan pengujian antara algorima run length, huffman dan half byte yang meliputi ukuran hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Dalam penelitian ini akan dilakukan 9 pengujian, yaitu : a. Uji terhadap hasil kompresi algoritma run length dan algoritma huffman. b. Uji terhadap hasil kompresi algoritma run length dan algoritma half byte. c. Uji terhadap hasil kompresi algoritma huffman dan algoritma half byte. d. Uji terhadap waktu kompresi algoritma run length dan algoritma huffman. e. Uji terhadap waktu kompresi algoritma run length dan algoritma half byte. f. Uji terhadap waktu kompresi algoritma huffman dan algoritma half byte.
3 51 g. Uji terhadap waktu dekompresi algoritma run length dan algoritma huffman. h. Uji terhadap waktu dekompresi algoritma run length dan algoritma half byte. i. Uji terhadap waktu dekompresi algoritma huffman dan algoritma half byte. 3. Hipotesis Melalui pengujian aplikasi dan menganalisis kinerja dari algoritma run length, huffman dan half byte yang meliputi hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi, maka akan digunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya perbedaan antara kedua algoritma tersebut dalam hal ukuran kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : ada perbedaan hasil pemampatan antara algoritma run length dengan algoritma huffman. ada perbedaan hasil pemampatan antara algoritma run length dengan half byte. ada perbedaan hasil pemampatan antara algoritma huffman dengan half byte. ada perbedaan waktu kompresi antara algoritma run length dengan algoritma huffman. ada perbedaan waktu kompresi antara algoritma run length dengan algoritma half byte. ada perbedaan waktu kompresi antara algoritma huffman dengan algoritma half byte. ada perbedaan waktu dekompresi antara algoritma run length dengan algoritma huffman. ada perbedaan waktu dekompresi antara algoritma run length dengan algoritma half byte.
4 5 ada perbedaan waktu dekompresi antara algoritma huffman dengan algoritma half byte. Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada perbedaan rata-rata antara kedua algoritma dilihat dari hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji z jika distribusi data normal dan uji wilcoxon jika distribusi data tidak normal yang berdasarkan pada data-data statistik yang dihasilkan dari hasil percobaan dengan menjalankan aplikasi yang dibuat terhadap 50 data teks. Dari hasil pengujian akan ditentukan apakah hipotesis yang ada dapat diterima. 3.3 Desain Penelitian Hasil kompresi algoritma kompresi data antara run length, huffman, dan half byte Waktu kompresi Waktu dekompresi Gambar 3.1 Variabel yang Diamati. Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang diamati, yaitu hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. Dengan menggunakan teknik kompresi yang berbeda dari masing-masing algoritma kompresi data, maka akan didapatkan hasil yang berbeda pula yang meliputi tiga variabel yang diteliti. Pada penelitian ini yang merupakan variabel terikat atau tidak bebas adalah hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi sedangkan yang merupakan variabel bebas adalah algoritma kompresi
5 53 data antara run length, huffman dan half byte. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan teknik kompresi dari algoritma run length, huffman dan half byte terhadap tiga variabel terikat, yaitu hasil kompresi, waktu kompresi, dan waktu dekompresi. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung terhadap hasil percobaan, di mana data didapatkan dari hasil pengukuran dengan menggunakan aplikasi yang dibuat berdasarkan teknik kompresi atau pemampatan dengan algoritma run length, huffman dan half byte. 3.5 Teknik Analisis Data Untuk menghitung rasio kompresi digunakan rumus sebagai berikut : ukuran hasil kompresi Ratio : 100% ukuran asli Sedangkan rumus untuk uji Z digunakan jika data berdistribusi normal adalah : ( x) ( x ) S n ; Z = n 1 = ( s ( x 1 1 x ) d / n ) + ( s 1 o / n ) x = nilai tengah sampel pertama 1 x = nilai tengah sampel kedua 1 s = ragam sampel pertama s = ragam sampel kedua n = jumlah sampel pertama 1
6 54 n = jumlah sampel kedua Rumus untuk digunakan pada uji wilcoxon jika data tidak berdistribusi normal adalah : w + n = R i i= 1 n( n +1) μ w = ; + 4 σ n( n + 1)(n = 4 + w + 1) Z hitung + ( w μ w ) + = σ w + + w = jumlah rank yang positif R i = rank pada d i yang positif μ w + = nilai tengah untuk rank perbedaan yang positif σ w + = ragam untuk rank perbedaan yang positif n = jumlah total rank yang diamati 3.6 Perancangan Aplikasi Dalam melakukan penelitian ini dibuat suatu aplikasi pendukung berupa aplikasi kompresi data dengan menggunakan bahasa pemrograman borland delphi 6. Melalui aplikasi ini akan dilakukan pemampatan atau kompresi terhadap data berupa teks dengan menggunakan algoritma run length, huffman dan half byte serta kemudian membandingkan ketiga algoritma tersebut dalam hal ukuran rasio pemampatan, waktu pemampatan, dan waktu dekompresi. Berikut adalah skema menu dari program aplikasi :
7 55 Main Menu Open File Compression Decompression Help Exit Gambar 3. Rancangan Menu Utama Perancangan Menu Main Menu Pilih compression memilih menu compression Pilih decompression memilih menu decompression Compression Klik menu help Menampilkan menu help Decompression Klik tombol input file menginput file Help Klik tombol input file menginput file Open File Pilih algoritma kompresi memampatkan file Algoritma Run length, Huffman, atau Half byte Klik tombol save menyimpan file kompresi Save Klik tombol exit keluar dari program Exit Klik menu how to use menampilkan menu how to use How to use Klik menu about menampilkan menu about About Open File Klik tombol decompression mendekompresi file Decompression Klik tombol save to original file menyimpan file dekompresi Save to original file Gambar 3.3 State Transition Diagram Aplikasi.
8 Menu Compression Gambar 3.4 Tampilan Menu Compression Pada tampilan menu compression terdiri dari keterangan nama file, ukuran file, waktu kompresi, pilihan compression dan decompression serta beberapa tombol dengan fungsi sebagai berikut : Open file berfungsi untuk menginput file yang akan dikompres. Run length berfungsi untuk memampatakan file dengan algoritma run length. Huffman berfungsi untuk memampatakan file dengan algoritma huffman. Half byte berfungsi untuk memampatkan file dengan algoritma half byte. Save berfungsi untuk menyimpan hasil kompresi. Exit berfungsi untuk menutup program aplikasi. Proses untuk menggunakan menu ini dimulai dengan menginput sebuah file dan akan muncul keterangan nama file dan ukuran file. Kemudian menekan salah satu tombol
9 57 kompresi yang terdiri atas tiga algoritma. Setelah itu akan muncul hasil berupa keterangan ukuran rasio dan waktu kompresi dari masing-masing algoritma yang dipilih serta dapat disimpan hasilnya dengan menekan tombol save Menu Decompression Gambar 3.5 Tampilan Menu Decompression. Pada tampilan menu decompression terdiri dari keterangan nama file, ukuran file, waktu dekompresi, pilihan compression dan decompression serta beberapa tombol dengan fungsi sebagai berikut : Open file berfungsi untuk menginput file yang akan didekompres. Decompress berfungsi untuk melakukan proses dekompresi file. save to original file berfungsi untuk menyimpan hasil dekompresi. Exit berfungsi untuk menutup program aplikasi.
10 58 Proses untuk menggunakan menu ini dimulai dengan menginput sebuah file dan akan muncul keterangan nama file dan ukuran file yang telah dikompres. Kemudian menekan tombol decompress. Setelah itu akan muncul hasil berupa keterangan ukuran file asli dan waktu dekompresi dari masing-masing algoritma yang telah dipilih serta dapat disimpan hasilnya dengan menekan tombol save to original file Perancangan Modul Implementasi program untuk masing-masing algoritma dapat dijelaskan melalui modul-modul yang digunakan dalam aplikasi ini, yaitu : Modul Run Length Pertama yang dilakukan adalah dengan mencari karakter yang berulang lebih dari 3 kali pada suatu file yang diinput untuk kemudian diubah menjadi sebuah bit penanda diikuti oleh sebuah bit yang memberikan informasi jumlah karakter yang berulang dan kemudian diakhiri dengan karakter yang dikompres. File hasil pemampatan dengan algoritma Run Length harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini. Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter R, U, dan N. Kita dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya. Karakter berikutnya (keempat) berisi karakter bit penanda yang telah ditentukan dengan mencari karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu file bit penandanya adalah X, maka 4 byte pertama isi file pemampatan adalah : R U N X... Bit ke
11 59 Karakter kelima dan seterusnya berisi hasil pemampatan dengan algoritma Run length seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahapan-tahapan dalam modul run length : - Pertama memberikan pengenal file pada byte pertama, kedua, dan ketiga dengan karakter R,U,N sehingga memudahkan dalam proses pengembalian ke file semula. - Membaca semua karakter yang terdapat pada file apakah terdapat deretan karakter yang berulang lebih dari tiga karakter, jika memenuhi lakukan pemamapatan. - Berikan bit penanda pada file pemampatan berupa 8 deretan bit untuk manandakan bahwa karakter berikutnya adalah karakter pemampatan, sehingga memudahkan dalam pengembalian ke file aslinya. Pemilihan bit penanda ini tidak boleh sama dengan karakter dalam file. Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi, jika pada file asli terdapat karakter yang sama dengan bit penanda, maka pada file pemampatan karakter tersebut ditulis sebanyak dua kali secara berturutan. Pada saat pengembalian ke file asli, jika ditemukan bit penanda yang berderetan sebanyak dua kali, hal itu berarti karakter tersebut bukan bit penanda, tapi karakter asli dari file aslinya. - Tambahkan deretan bit untuk menyatakan jumlah karakter yang sama berurutan. - Selanjutnya dengan menambahkan deretan bit yang menyatakan karakter yang berulang.
12 60 Modul Halfbyte Modul ini dugunakan untuk melakukan proses kompresi dengan algoritma half byte. Metode ini melakukan kompresi dengan cara mengambil empat bit sebelah kiri yang sering sama secara berurutan. Seperti pada algoritma run length, file hasil pemampatan dengan algoritma halfbyte harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini. Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter H, A, dan L. Kita juga dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya. Karakter berikutnya (keempat) berisi karakter bit penanda yang telah ditentukan dengan mencari karakter dengan frekuensi kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu file bit penandanya adalah Q, maka 4 byte pertama isi file pemampatan adalah : H A L Q... Bit ke Karakter kelima dan seterusnya berisi hasil pemampatan dengan algoritma half byte seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahapantahapan dalam modul halfbyte : - Pertama memberikan pengenal file pada byte pertama, kedua, dan ketiga dengan karakter H,A,L sehingga memudahkan dalam proses pengembalian ke file semula. - Setelah itu melihat apakah terdapat deretan karakter yang 4 bit pertamanya sama secara berurutan tujuh karakter atau lebih, jika memenuhi lakukan pemampatan.
13 61 Berikan bit penanda pada file pemampatan, bit penanda disini berupa 8 deretan bit (1 byte) yang boleh dipilih sembarang asalkan digunakan secara konsisten pada seluruh bit penanda pemampatan. Bit penanda ini berfungsi untuk menandai bahwa karakter selanjutnya adalah karakter pemampatan sehingga tidak membingungkan pada saat mengembalikan ke file semula. Pemilihan bit penanda diusahakan dipilih pada karakter yang paling sedikit jumlahnya terdapat pada file yang akan dimampatkan, sebab jika pada file asli ditemukan karakter yang sama dengan bit penanda, terpaksa anda harus menulis karakter tersebut sebanyak dua kali pada file pemampatan. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari kesalahan mengenali apakah bit penanda pada file pemampatan tersebut benar-benar bit penanda atau memang karakter dari file yang asli. Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi, jika pada file asli terdapat karakter yang sama dengan bit penanda, maka pada file pemampatan karakter tersebut ditulis sebanyak dua kali secara berturutan. Pada saat pengembalian ke file asli, jika ditemukan bit penanda yang berderetan sebanyak dua kali, hal itu berarti karakter tersebut bukan bit penanda, tapi karakter asli dari file aslinya. Pada kasus lain dapat terjadi penggabungan 4 bit kanan menghasilkan sebuah karakter yang sama dengan bit penanda sehingga diduga karakter itu adalah bit penutup. Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi, jika terdapat penggabungan 4 bit kanan yang menghasilkan sebuah karakter yang sama dengan bit penanda, maka deretan file tersebut tidak usah dimampatkan. Selain itu jika ditemukan kasus jumlah karakter berurutan yang memiliki 4 bit pertama sama jumlahnya genap maka karakter terakhir tidak perlu dimampatkan.
14 6 - Tambahkan karakter pertama 4 bit kiri berurutan dari file asli. - Gabungkan 4 bit kanan karakter kedua dan ketiga kemudian tambahkan ke file pemampatan. - Selanjutnya diakhiri dengan bit penanda pada file pemampatan. Modul Huffman Pada modul ini dilakukan proses kompresi dengan menggunakan algoritma huffman. Metode ini pada awalnya menghitung frekuensi kemunculan masing-masing karakter dan kemudian diurutkan dari yang frekuensi terkecil sampai yang terbesar. Setelah itu dibuat pohon huffman berdasarkan frekuensi dari karakter yang ada, sehingga diperoleh kode huffman. Seperti pada kedua algoritma sebelumnya, file hasil pemampatan dengan algoritma huffman harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini. Pada program ini format pengenal file tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan ketiga dengan karakter H, U, dan F. Kita juga dapat mengganti format tersebut dengan karakter lain yang diinginkan, demikian juga dengan jumlahnya. Karakter keempat, kelima dan keenam berisi informasi ukuran file asli dalam byte, 3 karakter ini dapat berisi maksimal FFFFFF H atau byte. Karakter ketujuh berisi informasi jumlah karakter yang memiliki kode huffman atau dengan kata lain jumlah karakter yang frekuensi kemunculannya pada file asli lebih dari nol, jumlah tersebut dikurangi satu dan hasilnya disimpan pada karakter ke tujuh pada file pemampatan. Misalnya suatu file dengan ukuran byte dan seluruh karakter ASCII terdapat pada file tersebut, jadi : Karakter 1-3 : HUF
15 63 Karena = BB8 H, maka : Karakter 4-6 : 000BB8 Karena seluruh karakter ASCII terdapat pada file tersebut, jadi jumlah karakter yang memiliki kode Huffman adalah 56 buah, 56-1=55 = FF H maka : Karakter 7 : FF Maka 7 byte pertama isi file pemampatan adalah : H U F Chr Chr Chr Chr... (00H) (0BH) (B8H) (FFH) Bit ke Mulai dari karakter ke delapan berisi daftar kode huffman berturut-turut karakter (1 byte), kode huffman ( byte) dan panjang kode Huffman (1 byte). 4 byte berturutan ini diulang untuk seluruh karakter yang dikodekan. Selanjutnya file diisi hasil pemampatan dengan algoritma huffman seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Agar lebih jelas kita ulangi contoh sebelumnya, yaitu file yang berisi karakter PERKARA. Jika file ini dimampatkan dengan metode huffman, maka file hasil pemampatan akan kita dapatkan sebagai berikut : Karakter 1-3 : HUF = H Karena file tersebut berukuran 7 byte, jadi : Karakter 4-6 : H. Daftar kode huffman telah kita cari pada bab sebelumnya yaitu : E = 010 K = 011 P = 00 A = 10 R = 11
16 64 Karena jumlah karakter yang memiliki kode huffman ada 5 buah, maka 5-1=4. Karakter 7 : 04 H. Karakter 8 : karakter E = 45 H. Karena kode Huffman dari karakter E adalah 010, sedangkan tempat yang disediakan sebanyak byte maka karakter 9 dan 10 menjadi B. Karakter 9 : B = 00 H. Karakter 10 : B = 0 H. Panjang kode Huffman dari karakter E adalah 3 bit (010), jadi : Karakter 11: 03H. Cara tersebut di atas diulang untuk karakter K, P, A dan R sehingga didapat : Karakter 1: karakter K = 4B H. Karakter 13: B = 00 H. Karakter 14: B = 03 H. Karakter 15: 03H. Karakter 16: karakter P = 50 H. Karakter 17: B = 00 H. Karakter 18: B = 00 H. Karakter 19: 0H. Karakter 0: karakter A = 41 H. Karakter 1: B = 00 H. Karakter : B = 0 H. Karakter 3: 0H. Karakter 4: karakter R = 5 H. Karakter 5: B = 00 H.
17 65 Karakter 6: B = 03 H. Karakter 7: 0H. Selanjutnya pemampatan karakter-karakter PERKARA adalah : Jika kita potong-potong menjadi 8 bit tiap bagian akan menjadi : = 16 H = EE H. Jadi : Karakter 8 : 16 H. Karakter 9 : EE H. File hasil pemampatan akan menjadi berukuran 9 byte yang dalam heksadesimal berisi: B EE Jika kita bandingkan dengan file aslinya yang berukuran 7 byte, hasil ini bukan menjadi lebih kecil, tapi malah menambah byte sebesar 9-7= byte. Hal ini wajar dalam file yang berukuran sangat kecil seperti ini, tapi dalam file-file yang berukuran besar, algoritma huffman ini sangat efektif. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahapan-tahapan dalam modul huffman : - Memberikan pengenal file pada byte pertama, kedua, dan ketiga dengan karakter H,U,F, sehingga memudahkan dalam proses pengembalian ke file semula. - Selanjutnya adalah menghitung frekuensi kemunculan masing-masing karakter dan mengurutkan dari terkecil sampai terbesar. - Membuat huffman tree berdasarkan frekuensi kemunculan dari masing-masing karakter untuk mencari kode huffman. Setelah itu berikan tanda bit 0 pada setiap cabang kiri dan tanda bit 1 pada setiap cabang kanan.
18 66 - Untuk mendapatkan kode huffman masing-masing karakter, ditelusuri karakter tersebut dari node yang paling atas sampai ke node karakter tersebut dan susunlah bit-bit yang dilaluinya. Bit-bit yang dilalui itulah yang merupakan kode huffman. Kode-kode inilah yang menggantikan ukuran bit dari file semula. Modul Decompress Modul ini digunakan untuk melakukan proses pengembalian file yang telah dikompres menjadi file semula. Dalam modul ini proses pengembalian file dilakukan dengan cara membaca algoritma yang digunakan dalam file yang telah dikompres. Jika pada saat pembacaan file ditemukan format pengenal file RUN, maka file itu dikompres dengan algoritma run length, jika dibaca format pengenal filenya adalah HAL, maka file itu menggunakan algoritma half byte, dan jika dibaca format filenya adalah HUF, maka file tersebut menggunakan algoritma huffman. Setelah ditemukan pengenal filenya, baru kemudian dilakukan proses dekompresi menurut algoritma yang terdapat pada file yang telah dikompres tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahapan-tahapan untuk proses dekompresi dari masing-masing algoritma : Proses dekompresi untuk algoritma run length - Pertama membaca pengenal file yang digunakan pada file yang telah dikompresi, apakah menggunakan pengenal file berupa karakter R,U, dan N, jika memenuhi baru dapat dilakukan proses berikutnya. - Mengecek karakter pada hasil pemampatan satu-persatu dari awal sampai akhir, jika ditemukan bit penanda, lakukan proses pengembalian. - Lihat karakter setelah bit penanda, konversikan ke bilangan desimal untuk menentukan jumlah karakter yang berurutan.
19 67 - Lihat karakter berikutnya, kemudian lakukan penulisan karakter tersebut sebanyak bilangan yang telah diperoleh pada karakter sebelumnya. Proses dekompresi untuk algoritma halfbyte - Pertama membaca pengenal file yang digunakan pada file yang telah dikompresi, apakah menggunakan pengenal file berupa karakter H,A, dan L, jika memenuhi baru dapat dilakukan proses berikutnya. - Lihat karakter pada hasil pemampatan satu-persatu dari awal sampai akhir, jika ditemukan bit penanda, lakukan proses pengembalian. - Selanjutnya lihat karakter setelah bit penanda, tambahkan karakter tersebut pada file pengembalian. - Lihat karakter berikutnya, jika bukan bit penanda, ambil 4 bit kanan dan kiri lalu gabungkan dengan 4 bit kiri karakter di atasnya. Hasil gabungan tersebut ditambahkan pada file pengembalian. Lakukan sampai ditemukan bit penanda. Proses dekompresi untuk algoritma huffman - Pertama membaca pengenal file yang digunakan pada file yang telah dikompresi, apakah menggunakan pengenal file berupa karakter H,U, dan F, jika memenuhi baru dapat dilakukan proses berikutnya. - Untuk proses pengembalian ke file aslinya, kita harus mengacu kembali kepada kode huffman yang telah dihasilkan. - Ambillah satu-persatu bit hasil pemampatan mulai dari kiri, jika bit tersebut termasuk dalam daftar kode, lakukan pengembalian, jika tidak ambil kembali bit selanjutnya dan jumlahkan bit tersebut.
20 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dengan spesifikasi : Prosesor AMD Athlon XP Ghz Memori DDR 51 MB Harddisk dengan kapasitas 80 GB 3.7. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem operasi : Microsoft Windows XP Proffesional Bahasa pemrograman : Borland Delphi 6 Software SPSS versi 11
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH, HUFFMAN DAN HALFBYTE UNTUK PEMAMPATAN
Lebih terperinciALGORITMA RUN-LENGTH HALF-BYTE & HUFFMAN. untuk PEMAMPATAN FILE
i ALGORITMA RUN-LENGTH HALF-BYTE & HUFFMAN untuk PEMAMPATAN FILE Huffman Run-Length Half-Byte Penyusun: Herry Sujaini (23299043) Yessi Mulyani (23299518) ii i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puja dan puji
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kompresi yang dibuat dengan menggunakan algoritma run length, huffman, dan halfbyte
BAB ANALISIS DAN PEMBAASAN Pada bab ini dibahas mengenai proses analisis dan pengujian program aplikasi kompresi yang dibuat dengan menggunakan algoritma run length, huffman, dan halfbyte terhadap file
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kompresi adalah suatu teknik pemampatan data sehingga diperoleh file dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Kompresi adalah suatu teknik pemampatan data sehingga diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil daripada ukuran aslinya. Kompresi bekerja dengan mencari pola-pola
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Salah satu fungsi dari sistem jaringan komputer yang banyak digunakan adalah penerapan file transfer, dimana dengan penerapan file transfer ini setiap
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2 (SNATI 2) ISBN: 979-76-6-6 Yogyakarta, Juni 2 IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE Meckah Merdiyan, Wawan Indarto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa
Lebih terperinciWindows. Objek-objek yang digunakan Delphi pada dasarnya merupakan
BAB IV PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Perangkat lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program untuk "Kompresi Citra dengan Metode Hadamard" ini adalah Borland
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem Analisa perancangan kompresi file yang akan dibangun mengimplementasikan algoritma Deflate Zip, algoritma pengkompresian file yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah salah satu tahap perancangan sebuah sistem yang bertujuan agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan ketahanan sistem tersebut
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Untuk menjalankan program aplikasi Perhitungan Harga Put Option Pada Zero Coupon Bond ini diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era komputerisasi ini sudah banyak dikembangkan aplikasi perangkat lunak maupun perangkat keras untuk menghasilkan citra dalam bentuk data. Sebut saja kamera digital,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem di mana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH
Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 7(2), 2014, 1-6 PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA
Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL
IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL Hisar M. Simbolon (1) Sri Suwarno (2) Restyandito (3) hisarliska@gmail.com sswn@ukdw.ac.id dito@ukdw.ac.id Abstraksi Kompresi citra digital
Lebih terperinciPEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH
PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester
Lebih terperinciBAB III ANALISISDAN PERANCANGAN SISTEM Aplikasi simulasi kompresi algoritma Huffman Coding ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Netbeans 7.2. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object
Lebih terperinciPerbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length
Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length Nuryasin, ST,MKom Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Syarif
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Struktur Menu Program aplikasi kriptografi yang dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya. Bentuk struktur menu program aplikasi kriptografi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Langkah penelitian yang digunakan disajikan pada Gambar 4.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Langkah penelitian yang digunakan disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Metode Penelitian 20 3.1.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan yang dibutuhkan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Pada tahapan analisis dan perancangan ini bertujuan menganalisa kebutuhan pengembangan aplikasi media pembelajaran kompresi dengan algoritma LZW.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1 Perancangan Program 4.1.1 Perangkat Pendukung Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic Marcov Compression ke dalam bentuk program diperlukan beberapa
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER
PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PEMAMPATAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN DAN HALF BYTE
ANALISIS PERBANDINGAN PEMAMPATAN DATA TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN DAN HALF BYTE Supiyandi 1, Okta Frida 2 1 Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Komputer 2 Program Studi Teknik Komputer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut: Prosesor Intel Atom 1,6
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi dan evaluasi dari program kompresi video yang telah dibuat. Implememtasi dan evaluasi menggunakan file video yang dibuat sendiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
42 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer yang Digunakan Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Proses masking terhadap citra bertujuan sebagai penandaan tempat pada citra yang akan disisipkan pesan sedangkan filtering bertujuan untuk melewatkan nilai pada
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan sehingga program aplikasi dapat berjalan. Berikut adalah spesifikasinya.
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada saat implementasi program aplikasi adalah : 1. Sistem Operasi
Lebih terperinciImplementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra
Jurnal Elektro ELEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944 Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai eknik Kompresi Citra Irmalia Suryani Faradisa dan Bara Firmana Budiono Jurusan eknik Elektro, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya penggunaan komputer dalam kegiatan sehari hari, secara tidak langsung juga membuat kebutuhan akan penyimpanan data semakin meningkat. Data tersebut dapat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi dan
1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Program Program kompresi data ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian kompresi, bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian aplikasi dilakukan berdasarkan pada skenario pengujian yang ditentukan. 30
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga
38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi yang akan dibangun, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Untuk mengimplementasikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Implementasi Program Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengkodean dan implementasi, memberikan petunjuk pemakaian program, dan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dalam melakukan pengkodean dan implementasi, memberikan petunjuk pemakaian program, dan mengevaluasi program
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat membuat komputerisasi pada kehidupan sehari-hari semakin wajar. Data-data yang dahulu hanya disimpan dalam bentuk tercetak, saat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan data-data penting dalam media kertas kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada media lainnya
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v
52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz
Lebih terperinciKOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra
KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel
Lebih terperinciAplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks
Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks Fandi Susanto STMIK MDP Palembang fandi@stmik-mdp.net Abstrak: Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka dilakukan implementasi/pengkodean ke dalam bentuk program komputer. Pengkodean
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan dalam mengambil keputusan untuk memilih merek-merek suatu barang yang akan ditambahkan tidaklah dapat dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dalam berteknologi merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara mengamankan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Algoritma yang telah dirancang, akan diimplementasikan dalam program simulasi untuk mengetahui bagaimana performanya dan berapa besar memori yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL & UJI COBA
BAB IV HASIL & UJI COBA Aplikasi edge detection yang penulis rancang dengan menerapkan algoritma canny dapat dibuat dengan baik dan pengujian yang akan ditampilkan diharapkan bisa menampilkan cara kerja
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dari keseluruhan perangkat lunak (aplikasi) yang dibuat pada skripsi ini akan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dari keseluruhan perangkat lunak (aplikasi) yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program. Dimana didalam program ini terdapat tampilan login, tampilan menu utama, tampilan
Lebih terperinciANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS
ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam
Lebih terperinciSISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING
SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data kompresi dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch (LZW). Algoritma kompresi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pembuatan sistem ini adalah bertujuan membuat aplikasi pengkompresian file. Sistem yang dapat memampatkan ukuran file dengan maksimal sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI
36 BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Struktur Menu Pertama-tama, pada program ini, terdapat 2 buah tombol utama, yaitu tombol Kuantitatif, dan tombol Kualitatif. Berikut, digambarkan struktur masingmasing
Lebih terperinciBAB 4 APLIKASI DAN IMPLEMENTASI. Untuk implementasi basis data pada PD Rudy Motors dibutuhkan spesifikasi
BAB 4 APLIKASI DAN IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi basis data pada PD Rudy Motors dibutuhkan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang memandai. Berikut akan dijelaskan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang teknologi informasi, komunikasi data sangat sering dilakukan. Komunikasi data ini berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya melalui pencatatan secara langsung dari hasil
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Game Analisis game merupakan analisis yang dilakukan melalui analisis user dan analisis artikel game sejenis. Analisis user dilakukan dengan mengamati perilaku
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram
Lebih terperinciPemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan
Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar
PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer
Lebih terperinci