BAB 3 PEMETAAN ASPEK TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PEMETAAN ASPEK TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BOGOR"

Transkripsi

1 BAB 3 PEMETAAN ASPEK TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BOGOR 3.1 TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH Timbulan Sampah Untuk mengetahui laju timbulan sampah Kota, dilakukan sampling timbulan sampah di kawasan pemukiman/domestik dan non pemukiman/non domestik. Sampling di kawasan domestik dilakukan di pemukiman berdasarkan tingkatan ekonomi rendah (low income), menengah (medium income), dan tinggi (high income).dari sampling diketahui bahwa laju timbulan sampah Kota sebesar 4,2 liter/org/hari. Nilai tersebut didapatkan dari perhitungan gabungan proporsi laju timbulan sampah untuklow, medium, dan high income.berat jenis sampah Kota yaitu 0,068 kg/liter. Adapun besarannya dapat dilihat pada tabel berikut. Jenis Pemukiman Tabel 3.1 Laju Timbulan Sampah Domestik Proporsi Laju Timbulan Sampah (kg/o/h) Laju Timbulan Sampah (l/o/h) Berat Jenis (kg/l) Low 30% 0,26 4,36 0,06 Medium 56% 0,34 4,32 0,08 High 14% 0,22 3,34 0,07 Laju Timbulan Sampah Domestik 0,30 4,1951 0,0679 Sumber : Sampling Konsultan, 2014 Dari hasil sampling diketahui laju timbulan sampah untuk non domestik yaitu 0,08 liter/org/hari. Adapun konversi laju timbulan sampah non domestik dapat dilihat pada tabel berikut. Laju Timbulan Sampah Non Domestik Sumber : Sampling Konsultan, 2014 Tabel 3.2 Laju Timbulan Sampah Non Domestik (kg/ha/h) (l/ha/h) (l/o/h) (kg/o/h) 1, ,5571 0,0834 0,0020 Penjumlahan nilai laju timbulan sampah domestik dan non domestik menghasilkan nilai laju timbulan sampah Kota sebesar 4,279 liter/org/hari. III-1

2 Tabel 3.3 Laju Timbulan Sampah Kota Laju Timbulan Sampah (kg/o/h) Laju Timbulan Sampah (l/o/h) Domestik 0,298 4,195 0,068 Non Domestik 0,002 0,083 0,023 Kota 0,300 4,279 0,070 Sumber : Sampling Konsultan, 2014 Berat Jenis (kg/l) Dari laju timbulan sampah ini mempermudah estimasi timbulan sampah Kota pada tahun-tahun selanjutnya yang dapat membantu perencanaan peningkatan pelayanan persampahan Kota setiap tahun. Adapun timbulan sampah Kota dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Timbulan Sampah Kota Satuan BPS 2012 Prodeskel, 2013 Jumlah Penduduk jiwa Debit timbulan sampah kg/hari ton/hari l/hari m 3 /hari Sumber : Perhitungan Konsultan, versi yang dihitung dalam tabel tersebut berkaitan dengan perhitungan timbulan sampah yang bergantung pada jumlah jiwa.terdapat perbedaan jumlah penduduk yang cukup signifikan dari kedua sumber data tersebut. Dengan menggunakan data jumlah penduduk dari RTRW diketahui timbulan sampah Kota hingga 20 tahun ke depan. Data jumlah penduduk harus lebih dulu diproyeksikan. Perkiraan timbulan sampah dari tahun ke 5 tahun selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Timbulan Sampah Kota hingga 20 tahun ke Depan Tahun q Q Jumlah penduduk l/org/hari m3/hari ton/hari , , , , , , Sumber : Perhitungan Konsultan, 2014 III-2

3 Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa timbulan sampah dari tahun ke tahun meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun juga relevan dengan peningkatan ekonomi penduduk Komposisi Sampah Berdasarkan hasil survei sampah yang dilakukan oleh konsultan selama 8 (delapan) hari di wilayah permukiman/domestik (high, middle, and low income) dan wilayah non permukiman/non domestik kota, didapatkan informasi berupa komposisi, berat jenis, dan timbulan sampah sebagai berikut: a. Komposisi Sampah Pada Wilayah Pemukiman Gambar 3.1 Komposisi Sampah Pemukiman Low Income Berdasarkan hasil survei tersebut, sampah organik memiliki komposisi tertinggi di wilayah permukiman dengan pendapatan rendah (low income)sebesar 76%. Komposisi sampah jenis plastik memiliki urutan terbesar kedua setelah sampah organik yaitu sebesar 11%. Adapun rincian nilai berat tiap komposisi sampah pada wilayah tersebut terdapat pada tabel berikut. Tabel 3.6 Berat Komposisi Sampah Pemukiman Low Income Komposisi Berat (kg) Organik 325,48 Plastik 46,62 Lain-lain 22,13 Kertas 16,81 III-3

4 Komposisi Berat (kg) Gelas 6,45 Kayu 4,26 Kain 4,00 B3 2,47 Logam 1,52 Bongkahan 0,00 Sumber : Sampling Konsultan, 2014 Pada wilayah permukiman berpendapatan menengah (medium income), komposisi sampah juga didominasi oleh sampah organik. Dengan persentase sampah organik mencapai 73% dari keseluruhan komposisi yang dikaji selama 8 hari. Sama halnya dengan pemukiman low income, komposisi terbesar kedua yaitu plastik yang memiliki persentase sebesar 7%. Gambar 3.2 Komposisi Sampah Pemukiman Medium Income Adapun berat tiap komposisi selama 8 hari penelitian di wilayah permukiman medium income dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.7 Berat Komposisi Sampah Pemukiman Medium Income Komposisi Berat (kg) Organik 645,59 Lain-lain 66,13 Plastik 62,62 Kertas 55,87 Kayu 19,24 Kain 19,02 Logam 9,11 III-4

5 Komposisi Berat (kg) Gelas 8,94 B3 0,97 Bongkahan 0 Sumber : Sampling Konsultan, 2014 Pada wilayah permukiman berpendapatan tinggi (high income), komposisi sampah juga didominasi oleh sampah organik dengan persentase 73% dari total komposisi yang diteliti. Persentase komposisi sampah terbesar keduanya juga sama dengan low income dan medium income yaitu plastik dengan persentase sebesar 10%. Gambar 3.3 Komposisi Sampah Pemukiman High Income Distribusi berat pada tiap komposisi di wilayah permukiman high income dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.8 Berat Komposisi Sampah Pemukiman High Income Komposisi Berat (kg) Organik 386,46 Plastik 48,82 Lain-lain 38,76 Kertas 28,41 Gelas 5,61 Kain 3,7 Kayu 3,43 B3 2,87 Logam 0,36 Bongkahan 0 Sumber : Sampling Konsultan, 2014 III-5

6 Dari ketiga jenis pemukiman tersebut diketahui komposisi sampah pemukiman Kota yang dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.4 Komposisi Sampah Pemukiman Dari grafik tersebut diketahui bahwa komposisi sampah terbesar Kota adalah sampah organik yaitu sebesar 74%. Hal ini sesuai dengan kondisi mayoritas perkotaan di Indonesia bahwa sampah organik mendominasi timbulan sampah. Upaya pengurangan dan penanganan yang diatur dalam UU No. 18 Tahun 2008, dapat dilakukan dengan cara penanganan sampah organik dengan berbagai alternatif yang sesuai dengan karakteristik Kota. Komposisi terbesar kedua yaitu plastik dengan nilai persentase yaitu 9%. Fakta ini memberi petunjuk bahwa penanganan sampah plastik harus dilakukan maupun upaya pengurangan sampah plastik. Terdapat berbagai alternatif dalam penanganan sampah plastik ini. Selain itu kesadaran mengurangi sampah plastik masih harus ditingkatkan. b. Komposisi Sampah Pada Wilayah Non Permukiman Komposisi sampah di wilayah non permukiman di kota meliputi ruko, kantor, industri, rumah sakit, sekolah, pasar modern, pasar tradisional, jalan protokol, GOR Pajajaran, Taman Sempur, dan hotel. Komposisi jenis sampah didominasi oleh sampah organik. Namun persentase sampah organik di non pemukiman lebih kecil daripada pemukiman yaitu sebesar 58% sedangkan di pemukiman sebesar 74%. Komposisi sampah terbesar kedua non pemukiman sama dengan pemukiman yaitu sampah plastik. Namun persentasenya sampah plastik di non pemukiman lebih tinggi daripada pemukiman yaitu sebesar 11% sedangkan di pemukiman 9%. Jenis sampah di non pemukiman lebih beragam. Misalnya, selain organik dan plastik, persentase jenis sampah lainnyadi pemukiman berada di sektar 0-1%. Sedangkan di non III-6

7 pemukiman, jenis sampah lainnya memiliki nilai yang beragam. Adapun persentase komposisi sampah non pemukiman dapat dilihat pada diagram berikut. Lain 6% Organik 58% Plastik Kayu 11% 1% Kertas 7% B3 1% Logam 2% Gelas 1% Kain 6% Bongkahan 7% Gambar 3.5 Komposisi Sampah Non Pemukiman Berkaitan dengan penanganan sampah plastik, berikut grafik yang menunujukkan komposisi sampah plastik yang dihasilkan oleh kawasan non pemukiman. PLASTIK LAIN 22.93% PS 0.00% PVC 10.41% LDPE 0.00% PET/ % PP/ % HDPE/2 0.30% Gambar 3.6 Komposisi Sampah Plastik per Jenisnya Pengambil keputusan dapat mempertimbangkan bentuk penangan sampah plastik berdasarkan jenisnya tersebut. Dari grafik diketahui bahwa jenis PP/5 mendominasi komposisi sampah plastik dengan persentase sebesar 36,61%. Terdapat berbagai macam jenis kegiatan yang termasuk sumber sampah non domestik. Adapun persentase komposisi berbagai sumber sampah dapat dilihat pada grafik berikut. III-7

8 Gambar 3.7 Komposisi Sampah Non Domestik berdasarkan Sumbernya Dari grafik komposisi sampah non domestik tersebut diketahui bahwa komposisi hampir semua sumber sampah didominasi oleh sampah organik kecuali industri dan hotel. Sampah dari kegiatan industri didominasi oleh sampah bongkahan. Sampah dari kegiatan hotel didominasi oleh sampah kertas. Adapun rincian timbulan sampah yang diukur dari berbagai sumber dapat dilihat pada tabel berikut. III-8

9 Sumber Sampah Tabel 3.9 Komposisi dan Berat Sampah pada Wilayah Non Pemukiman Plastik Kayu Kertas Logam Gelas Kain Bongkahan B3 Organik (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) Lain (kg) Total berdasarkan Sumber Sampah (kg) % berdasarkan Sumber Sampah (kg) Rumah Sakit 8,5 0,2 8,96 0 1,7 9,6 0,2 2,86 22,78 1,3 56,1 7,10% Kantor 12, ,68 2,17 0,73 2,05 1, ,5 4,2 165,5 20,93% Sekolah 24,25 0,8 19,92 2,96 2,9 4, ,71 6,47 129,25 16,35% Industri 5,92 0 3, ,2 22,83 0,1 8,7 15,4 75,2 9,51% Pasar Modern 8,19 3,42 5, ,4 19, ,96 2,54 82,9 10,49% Pasar Tradisional 2,06 0 2,03 1,7 0,6 0, , ,73 6,04% GOR Pajajaran 2,48 0,9 0,13 1,5 0 0, ,23 0,66 28,7 3,63% Taman Sempur 3,61 0 0,81 0,5 0, ,04 0,24 20,9 2,64% Protokol 2,12 2,3 0, ,5 0 17,04 2,16% Ruko 8,33 0,1 2 3,56 1,04 2, ,22 1,37 148,14 18,74% Hotel 4,79 5,53 1,72 2,91 1,92 1,5 0, ,12 2,42% Total berdasarkan jenis sampah % berdasarkan jenis sampah 83,12 13,25 56,05 15,3 9,59 41,63 44,84 2,96 491,66 32,18 790,58 10,51% 1,68% 7,09% 1,94% 1,21% 5,27% 5,67% 0,37% 62,19% 4,07% Sumber : Sampling Konsultan, 2014 III-9

10 3.1.3 Karakteristik Sampah di Kota Karakteristik sampah terdiri dari Nilai Kalor dalam Kkal/Kg, Kadar Air dan Kadar Abu dalam % berat. Studi karakteristik sampah kota dilakukan dengan pendekatan teorits perhitungan Tschobanoglous (1993), dengan mengacu pada kandungan nilai kelembapan dan nilai kalor tipikal sampah perkotaan. Adapun perkiraan nilai kalor tersebut adalah hanya nilai kalor dari komposisi/material sampah yang mudah terbakar (combustible), seperti plastik, kertas, kayu, dan sebagainya. Karakteristik sampah merupakan salah satu pertimbangan dasar dalam pemilihan teknologi pengolahan sampah yang tepat sesuai dengan karakteristik sampahnya. Rekapitulasi hasil analisa karakteristik sampah Kota pada wilayah pemukiman dan non pemukiman disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.10 Karakteristik Sampah Kota berdasarkan Pendekatan Teoritis Nilai Kalor kadar Air Kadar Abu No Keterangan Kcal/kg % % 1 Pemukiman 1, Non Pemukiman 2, Sumber : Konsultan, PEWADAHAN Berdasarkan data Buku Putih Sanitasi Kota Tahun 2010, permukiman, tempat-tempat umum dan daerah komersial sudah memiliki wadah sampah.wadah sampah terdiri dari wadah sampah individual dan wadah sampah komunal. Wadah sampah individual adalah wadah yang digunakan oleh masing-masing rumah tangga di permukiman, kantor serta toko-toko. Wadah ini terbuat dari berbagai bahan, ada yang bersifat permanen berupa pasangan batu bata, drum, dan ada pula yang tidak permanen berupa tong plastik, keranjang anyaman bambu, ban karet, dan kantong plastik/trash bag. Biasanya ada yang mengkombinasikan penggunaan bahan sampah, misalnya drum dengan trash bag atau pasangan batu bata dengan trash bag, ataupun kombinasi lainnya. III-10

11 Wadah sampah komunal banyak terdapat dibeberapa perumahan, bersifat permanen dan terbuat dari pasangan batu bata. III-11

12 Wadah sampah diklasifikasikan : Gambar 3.8 Bak Komunal Tipe I Gambar 3.9 Bak Komunal Tipe II Gambar 3.10 Bak Komunal Tipe III III-12

13 Wadah sampah yang disediakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota berupa tong sampah yang terbuat dari drum, fibre, dan HDPE yang diletakkan di jalan-jalan protokol untuk memudahkan pejalan kaki membuang sampah pada tempatnya, taman, dan fasilitas umum lainnya. Tabel 3.11 Data Tong Sampah per Kecamatan Kecamatan Tong Sampah Selatan 227 Timur 347 Utara 150 Tengah 447 Barat 483 Tanah Sereal 427 Sumber : BPMKB, 2014 Gambar 3.11 Jumlah Tong Sampah Per Kecamatan Dari data tersebut tidak diketahui pihak penyedia tong sampah. Dari survei diketahui bahwa wadah sampah fasilitas umum mayoritas disediakan Dinas Kebersihan Pertamanan Kota. Setiap rumah wajib memiliki wadah sampah. Kepemilikan rumah tangga menjadi indikator perhatian masyarakat terhadap sampah yang dihasilkannya. Tidak ada spesifikasi khusus dalam penyediaan wadah sampah skala rumah tangga. Diharapkan wadah sampah yang disediakan di setiap rumah memenuhi prinsip pengurangan dan penanganan mulai dari sumber sesuai UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Jenis wadah sampah rumah tangga yaitu wadah karung, kantong kresek, wadah plastik berlubang, tong plastik, dan kardus. Berikut jumlah kepemilikan wadah sampah rumah tangga per kecamatan. III-13

14 Tabel 3.12 Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Tempat Sampah Jumlah Rumah Persentase Kepemilikan Kecamatan Jml KK yang Memiliki Tempat Sampah Tempat Sampah per Jumlah KK Utara % 53% Timur % 45% Selatan % 39% Barat % 45% Tengah % 54% Tanah Sareal % 44% Sumber: Sandas, 2014 Berikut grafik kepemilikan tempat sampah per rumah tangga. Gambar 3.12 Grafik Kepemilikan Tempat Sampah Per Rumah Tangga Setiap rumah tangga belum memiliki wadah sampah yang terpilah. Umumnya pewadahan terpilah dibangun di pinggir jalan dan taman. Ketersediaan wadah terpilah mempengaruhi sistem pengumpulan. Sampah yang sudah terpilah harus dikelola dengan sistem pengumpulan yang terpilah juga. III-14

15 Jenis Pewadahan Kota Tidak Ada pewadahan level 2 0% 0% 11% 0% Wadah Permanen / Wadah Tinggal 10% Wadah Angkut 79% Gambar 3.13 Jenis Pewadahan Kota Dari hasil survei pemetaan aspek pewadahan, diketahui sebanyak 79% warga Kota menggunakan jenis pewadahan Wadah Angkut. Adapun maksud dari wadah angkut yaitu menggunakan satu wadah sampah besar yang bisa dipindahkan seperti tong atau tempat sampah besar dari plastik/fiber, menggunakan beberapa tempat sampah dari dalam rumah untuk disimpan di depan rumah, dan menggantungkan/menyimpan sampah di dalam kresek/karung di pagar. Warga yang sudah menggunakan wadah permanen sebanyak 10%. Sedangkan, warga yang tidak memiliki pewadahan yaitu 11%. Data persentase kepemilikan wadah setiap kecamatan dapat dilihat pada grafik berikut. Jenis Pewadahan Tiap Kecamatan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Tanpa Wadah Wadah Angkut Wadah Tinggal Gambar 3.14 Jenis Pewadahan Tiap Kecamatan III-15

16 Hasil dari pemetaan kondisi eksisting sistem pewadahan juga didapatkan jumlah RT yang dilayani oleh Bak komunal atau TPS walaupun tidak memiliki wadah. Dengan kata lain, jumlah RT berikut adalah termasuk ke dalam 11% warga yang tidak memiliki wadah sampah. Tabel 3.13 Jumlah RT yang tidak memiliki Wadah Sampah No. Kecamatan Kelurahan Komunal /ada TPS ( RT) Utara Cimahpar 4 34 Kedung Halang Bantarjati 17 4 Tegal Gundil Ciparigi Selatan Mulyaharja 8 33 Pamoyanan 7 43 Batutulis 17 6 Genteng 2 28 Kertamaya 1 13 Cipaku 4 33 Lawanggintung 15 6 Bondongan Empang Cikaret 8 26 Barat Situ Gede 9 25 Bubulak Sindang Barang Marga Jaya 1 19 Menteng 24 8 Cilendek Timur 8 11 Semplak 3 21 Pasir Kuda 3 13 Gunung Batu Loji Cilendek Barat Pasir Jaya 3 42 Timur Sindangsari 8 22 Baranangsiang 27 3 Sukasari Katulampa Tengah kebon kelapa Panaragan 2 13 Ciwaringin 19 7 Sempur 12 7 Tegalega 35 6 Paledang Gudang Cibogor 1 3 Babakan 23 6 Babakan pasar 5 2 Tanah Sareal Sukadamai 5 17 Sukaresmi 20 9 Lencana Tidak Terlayani ( RT) III-16

17 No. Kecamatan Kelurahan Komunal /ada TPS ( RT) Kayu Manis 9 50 Cibadak Kebon Pedes 9 8 Tanah Sareal 20 5 Kedung Jaya 3 11 Kedung Waringin 3 26 Tidak Terlayani ( RT) 3.3 PENGUMPULAN Pengumpulan sampah Kota dari sumber ke TPS dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengumpulan langsung dilayani langsung DKP, yaitu sampah dari sumber diangkut oleh truk DKP Kota. Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh petugas kebersihan kota atau swadaya masyarakat (sumber sampah, badan swasta atau RT/RW),individu maupun komunal. Ketersediaan gerobak sampah merupakan indikator bahwa suatu kawasan terlayani pengelolaan sampahnya. Berikut data jumlah gerobak per kecamatan. Tabel 3.14 Jumlah TPS dan Gerobak per Kecamatan Kecamatan Gerobak Selatan 80 Timur 54 Utara 95 Tengah 94 Barat 184 Tanah Sareal 69 Sumber : BPMKB, 2014 Gambar 3.15 Jumlah Gerobak Per Kecamatan III-17

18 Tabel 3.15 Tingkat Pelayanan Pengumpulan Per Kecamatan Kecamatan Gerobak Selatan 75% Timur 100% Utara 100% Tengah 100% Barat 94% Tanah Sareal 100% Sumber : BPMKB, 2014 Gambar 3.16 Pola Pengumpulan Sampah per Kelurahan Dari hasil pemetaan sistem pengumpulan Kota didapatkan hasil pada grafik berikut. Sistem Pengumpulan Kota 0% Tidak ada pengumpulan sampah 36% Komunal 50% Individual 14% 0% Gambar 3.17 Sistem Pengumpulan Kota 0% 0% Diketahui warga yang dilayani denan sistem pengumoulan komunal sebanyak 50% atau dapat dikatakan bahwa mayoritas warga Kota dilayani oleh sistem pengumpulankomunal. Adapun yang disebut pelayanan dengan sistem komunal yaitu warga yang dilayani olehmobil bak, gerobak, motor sampah, dan becak sampah. Warga yang membuang sampahnya sendiri ke tempat sampah terdekat atau TPS disebut pengumpulan III-18

19 individu sebanyak 14%. Sedangkan warga yang tidak dilayani oleh sistem pengumpulan yaitu 36%. Adapun persentase sistem pengumpulan dapat dilihat pada grafik sebagai berikut. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Sistem Pengumpulan Tiap Kecamatan Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Gambar 3.18 Sistem Pengumpulan Tiap Kecamatan Tidak ada Individual Komunal Diketahui periodesasi pengumpulan sampah Kota dari survei pemetaan sistem pengumpulan, dapat dilihat pada grafik berikut. Frekuensi Pengumpulan Kota Lainnya 1% Tidak tentu 3% Tidak ada 23% Setiap hari 48% Seminggu sekali 4% Tiga hari sekali 7% Dua hari sekali 14% Gambar 3.19 Frekuensi Pengumpulan Kota III-19

20 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Frekuensi Pengumpulan Tiap Kecamatan Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Lainnya Tidak ada Tidak tentu Seminggu sekali Tiga hari sekali Dua hari sekali Setiap hari Gambar 3.20 Frekuensi Pengumpulan Tiap Kecamatan Penyediaan Alat Pengumpul Kota Pihak Lain 9% Lainnya 32% Swadaya 21% DKP 24% RW 14% Gambar 3.21 Penyediaan Alat Pengumpul Kota 100% Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kecamatan 80% 60% 40% Lainnya Pihak Lain DKP 20% RW 0% Utara Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Swadaya Gambar 3. 1 Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kecamatan III-20

21 3.4 PENYAPUAN JALAN Sampah di seluruh jalan protokol Kota dilayani oleh petugas penyapu jalan. Tugas penyapu adalah menyapu dan mengangkut sampah dari tempat sampah yang diletakkan di jalan protokol. Tidak ada peran swasta dalam penyapuan jalan Kota. Penyapuan dilakukan oleh 28 tim yang masing-masing diketuai oleh seorang mandor. Setiap mandor membawahi orang penyapu jalan. Adapun rincian petugas penyapu jalan sebagai berikut : Tabel 3.16 Petugas Penyapu Jalan Kota Status Kepegawaian Padat Karya 942 PNS 175 Tenaga Kerja Kontrak 75 Sumber : DKP, 2014 Jumlah Gambar 3.22 Proporsi Jumlah Tenaga Kerja Pembagian tugas penyapuan jalan dipengaruhi oleh beban sampah per lokasi. Adapun lokasi kritis atau lokasi yang beban volume sampahnya besar yaitu : No Wilayah Penyapuan Kota 1 Semplak - Atang Senjaya - Perbatasan 2 Perempatan Yasmin - Arah Dermaga - Cifor - Pertokoan Buah-buahan 3 Pajajaran - Warung Jambu - Sukasari 4 Tajur - Ciawi Perbatasan 5 Seputaran Ahmad Yani 6 Sudirman - Ahmad Yani 7 Seputaran Jalan Kesehatan 8 Sempur - Pangrango - Salak - Halimun Pajajaran ( Jl. Sancang - Malabar - Padi - Bina Marga - Pakuan - Villa Duta (BMC) - 9 Jalan Durian Banta Kemang) 10 Jl. Bangbarung - Kresna III-21

22 11 Jl. Pancasan - Cikaret 12 Jl. Raya Ciomas - Perbatasan 13 Jl. Protokol Gunung Batu - Bubulak 14 Tugu Narkoba - Perbatasan Kayu Manis 15 Merdeka - Tentara Pelajar 16 Perempatan Semplak - Semeru - Kota Pada titik kritis tersebut, panjang jalan yang disapu oleh petugas yaitu 200 m pada satu sisi jalan. Pada lokasi yang memiliki beban volume sampah rata-rata, petugas menyapu sepanjang 500 m. Adapun sarana yang digunakan oleh penyapu jalan yaitu 25 unit motor sampah dam 5 unit kijang bak. Setiapp 2 minggu sekali tersedia sapu dan pengki baru. Perlengakapan petugas seperti masker, helm, sepatu boat disediakan satu tahun sekali. Berikut proporsi pembagian lokasi penyapuan per kecamatan. III-22

23 Gambar 3.23 Peta Rute Penyapuan Jalan III-23

24 III-24

25 Tabel 3.17 Jumlah Lokasi Penyapuan Jalan per Kecamatan Kecamatan Jumlah Lokasi Penyapuan Barat 37 Timur 51 Tengah 199 Tanah Sareal 58 Utara 15 Selatan 48 Sumber : DKP, 2014 Permasalahan kurang optimalnya kinerja penyapuan jalan yaitu masalah PKL yang membuang sampah di pinggir jalan dengan volume besar. Selain itu, belum adanya kontainer khusus sampah penyapuan mengakibatkan terjadinya rebutan jadwal pengangkutan sampah penyapuan dengan sampah dari TPS. Gambar 3.24 Alat Penyapuan Jalan Gambar 3.25 Kegiatan Penyapuan Jalan III-25

26 3.5 TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS) Sebagian sumber sampah pengelolaan sampahnya yaitu pengumpulan tidak langsung dimana sampah dikumpulkan dari setiap sumber lalu disimpan di TPS. memiliki berbagai macam TPS yaitu TPS Kontainer, TPS Bak Terbuka, TPS Bak Tertutup.Jenis TPS mempengaruhi tipe pemindahan dan kendaraan pengengkut yang digunaan. TPS Kontainer diangkut menggunakan arm roll truck sedangkan TPS bak terbuka diangkut menggunakan dump truck. Waktu yang dibutuhkan untuk pemindahan sampah dari TPS bak lebih lama dibandingkan pemindahan dari kontainer.berikut jenis kontainer yang dibangun dan digunakan. Gambar 3.26 TPS Kontainer Manunggal Gambar 3.27 TPS Bak Terbuka Semeru III-26

27 Gambar 3.28 TPS Bak Terbuka Teras Yasmin Gambar 3.29 TPS Bak Terbuka Yasmin Gambar 3.30 TPS Bak Terbuka Gerbang Purimas III-27

28 Gambar 3.31 TPS Bak Terbuka Sebrang Sinar Abadi Home Centre Gambar 3.32 TPS Bak Tertutup Botani Gambar 3.33 TPS Kontainer Kantor Batu III-28

29 Gambar 3.34 TPS Bak Tertutup SMA 3 Gambar 3.35 TPS Bak Terbuka Jl. Padi Gambar 3.36 TPS Bak Terbuka Perum Indraprasta III-29

30 Tabel 3.18 Data Jumlah TPS per Kecamatan Kecamatan TPS Selatan 46 Timur 29 Utara 36 Tengah 36 Barat 315 Tanah Sereal 20 Sumber : BPMKB, 2014 Gambar 3.37 Jumlah TPS Per Kecamatan Dari pemetaan TPS di Kota diketahui jenis TPS Kota sebagai berikut. Jenis TPS Kota Lainnya 13% Bak Permanen 12% Transfer Depo 6% Kontainer 9% Tidak ada 45% Pinggir Jalan 3% Lahan Kosong 12% Gambar 3.38 Jenis TPS Kota III-30

31 100% 90% Jenis TPS Tiap Kecamatan 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Lainnya Tidak ada Lahan Kosong Pinggir Jalan Kontainer Transfer Depo Bak Permanen 0% Utara Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Gambar 3.39 Jenis TPS Tiap Kecamatan Diketahui proporsi jumlah TPS pada setiap RW di setiap kecamatan. 2 buah 7% Jumlah TPS Kota 3 buah 4% lainnya 8% 1 buah 81% - Gambar 3.40 Proporsi Jumlah TPS Kota III-31

32 Jumlah TPS Tiap Kecamatan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal lainnya 3 buah 2 buah 1 buah Gambar 3.41 Proporsi Jumlah TPS Tiap Kecamatan Lainnya 6% Pengelolaan TPS Kota RW &/ beberapa RW 17% Tidak ada pengelola 48% DKP 22% Bersama 3% Pihak lain 4% Gambar 3.42 Pengelola TPS Tiap Kecamatan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Selatan Pengelolaan TPS Tiap Kecamatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Lainnya Gambar 3.43 Pengelolaan TPS Tiap Kecamatan Tidak ada pengelola Bersama Pihak lain DKP RW &/ beberapa RW III-32

33 Penyediaan Lahan TPS Kota Lainnya 51% Sukarela 8% Swadaya 9% Pengumpulan DKP melalui iuran 12% RW 4% Pihak lain 16% Gambar 3.44 Penyediaan Lahan TPS Kota Penyediaan Lahan TPS Tiap Kecamatan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Selatan Barat Timur Tengah Tanah Sareal Lainnya Pihak lain DKP Pengumpulan melalui iuran RW Swadaya Sukarela Gambar 3.45 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kecamatan Kondisi TPS Kota TPS 3R 4% Berantakan 12% Cenderung tidak terkelola 5% Lainnya 21% Terkelola 25% Kurang terkelola 33% Gambar 3.46 Kondisi TPS Kota III-33

34 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Utara Selatan Barat Kondisi TPS Tiap Kecamatan Timur Tengah Tanah Sareal Lainnya Berantakan Gambar 3.47 Kondisi TPS Tiap Kecamatan Cenderung tidak terkelola Kurang terkelola Terkelola TPS 3R 3.6 PENGANGKUTAN Sistem pengangkutan sampah sangat berkaitan dengan sampah yang harus diangkut dari TPS dan sampah dari kegiatan penyapuan jalan. Pada pelaksanaan pola pengangkutan sampah, jadwal pengangkutan sampah berbeda-beda setiap jalurnya. Belum ada ketentuan jadwal yang pasti dari setiap jalurnya. Jadwal pengangkutan disesuaikan dengan volume timbulan sampah setiap titik angkut. Target pengangkutan adalah semua sampah diangkut dari TPS yang dilalui setiap rute mobil yang sudah ditentukan. Namun jika sampah sudah memenuhi volume kontainer hingga melebihi batas tinggi maksimum, maka armada pengangkut tidak bisa mengangkut sampah dari TPS target. Berikut rute pengangkutan sampah Kota dan per kecamatan. Berikut grafik pemetaan sistem pengankutan Kota. Pengangkutan Sampah Kota Lainnya 5% 2x sehari 4% Tidak pernah di angkut 39% Setiap hari 22% 2 hari sekali 12% Seminggu sekali 8% 3 4 hari sekali 10% Gambar 3.48 Pengangkutan Sampah Kota III-34

35 Rute pengangkutan Arm Roll Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.19 Rute Pengangkutan Arm Roll Kecamatan Utara KECAMATAN : BOGOR UTARA Status No. Nama Supir Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Dede Sodikin PNS F 8108 A - Griya Bantar Jati - Perum Pabaton Indah - Plaza Jambu 2 2 Soleh Wijaya PNS F 8263 A - Indraprasta - Ciparigi 3 Indra Setiadi PNS F 8366 A - Rumah Sakit Azra - Pasar Tanah Batu 4 Mulyadi PNS F 8385 A - Pandu Raya - IPB III 5 Ujib PNS F 8386 S - Brimob Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, Ciparigi Tabel 3.20 Rute Pengangkutan Arm Roll Kecamatan Barat KECAMATAN : BOGOR BARAT No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Nasib Eko Dosowarso PNS F 8315 A - Pasar Gunung Batu - Gg. Bengkong - Jl. Manunggal 2 Juhri PNS F 8342 A - Pasir Kuda - Rs. Marzuki Mahdi - Yasmin Sektor 6 3 Apendi PNS F 8087 A - Kapuk Loji - Gg. Kelor - Terminal Bubulak Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, Giant Extra Yasmin III-35

36 Tabel 3.21 Rute Pengangkutan Arm Roll Kecamatan Tanah Sareal KECAMATAN : TANAH SAREAL No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Samsudin PNS F 8176 A - Haur Jaya - Sukaresmi - Saung Kuring - Lotte Mart 2 R. Cecep Suryadi PNS F 8105 A - Pondok Rumput - Blender - Kedung Badak 3 Samian PNS F 8262 A - Bukit Cimanggu I - Bukit Cimanggu II - Taman Sari Persada 4 Dede Mardiana PNS F 8321 A - Good Year - Pasar Jambu 2 5 Ruhiyat PNS F 8424 A - Jogja Plaza - Kedung Badak Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Tabel 3.22 Rute Pengangkutan Arm Roll Kecamatan Utara KECAMATAN : BOGOR SELATAN No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Udin PNS F 8364 A - Nutrifood - Warung Bandrek - Perumahan Pakuan - Pamoyanan 2 Encun Setiawan PNS F 8089 A - Dekeng - Perunda - Batutulis 3 Yuswanda TKK F 8204 A - BNR - Rs. Melania - Bondongan 4 Ugan Djulaeni PNS F 8317 A - Villa Kebun Raya - Jl. Pahlawan - Paspampres - Warung Bandrek Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Tabel 3.23 Rute Pengangkutan Arm Roll Kecamatan Tengah KECAMATAN : BOGOR TENGAH No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Suhendar PNS F 8187 A - Kantor Batu III-36

37 KECAMATAN : BOGOR TENGAH No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas - Mayor Oking 2 Ujang Jana TKK F 8385 A - Jl. Paledang - Pasar Depris - Kp. Cincau 3 Wahyudi PNS F 8365 A - Sekolah Regina Pacis - Puzdiksi - Cilibende 4 Bagus Yulianto PNS F 8388 A - Sempur - Propindo 5 M. Isa Ansori PNS F 8387 A - Rs. PMI - Tegal Lega 6 Suyatman PNS F 8102 A - Jl. Otista - Jl. Roda - Plaza 7 Asep Wijaya Saputra PNS F 8362 A - Superindo - Jl. Gedong Sawah - Villa Indah Pajajaran 8 Acep Subadra PNS F 8389 A - Pasar Merdeka Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, Jembatan Merah Tabel 3.24 Rute Pengangkutan Arm Roll Kecamatan Timur KECAMATAN : BOGOR TIMUR No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Dedih PNS F 8331 A - Terminal Barananngsiang - Binamarga - MBR Katulampa 2 Dadang Suhendar PNS F 8325 A - Jl. Riau - Rs. BMC - Villa Pajajaran I - Griya Katulampa 3 Ade Abdul Halim PNS F 8320 A - Sukamulya - SKI - Villa Pajajaran II III-37

38 KECAMATAN : BOGOR TIMUR No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas - RS. Vania 4 Budi Supriatna PNS F 8234 A - Sukasari - Ekalokasari - PD. Hasan - PDAM Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Sedangkan untuk rute pengangkutan Dump Truck Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.25 Rute Pengangkutan Dump Truck Kecamatan Tengah KECAMATAN : BOGOR TENGAH No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Wirajaya TKK F 8325 A - Jl. Dewi Sartika - Junction (yogya) - Jalan Sawojajar 2 Asep Maming PNS F 8618 A - Pasar 3 Cahya TKK F 8334 A - Pasar - Trade Mall (BTM) 4 Samsudin PNS F 8176 A - Jalan Lawang Saketeng - Istana 5 Bambang PNS F 8188 A - Jalan Lawang Saketeng 6 Sahari Rojak PNS F 8528 A - Empang - Suryakencana - Mutu Mas 7 Indra Sumarna TKK F 8213 A - Pasar 8 Sumardi TKK F 8588 A - Lembah Anai 9 Mansur PNS F 8116 A 10 Ahmad Saripudin PNS F 8354 A - Otista 11 Yadi Jumhari PNS F 8312 A - Lapas Paledang - Stasiun - Taman Topi - DPRD Kota - Bank Mandiri - Bank Permata - Bank BCA - Gereja - Kantor LIPI - Perpustakaan Herbarium 12 Aca Supriatna TKK F 8539 A - Pasar Anyar III-38

39 KECAMATAN : BOGOR TENGAH No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas - Baru - Rumah Makan Abuba Steak 13 M. Yusup Padat Karya F 8271 A - Sartika - Pasar Anyar 14 R. Jaenudin PNS F 8329 A - Jl. MA. Salamun - Ciwaringin 15 Ade Soma PNS F 8333 A - Merdeka Asem - Panaragan - Jalan Merdeka - Pasar Devris - Jembatan Veteran 15 Rahmat TKK F 8313 A - Korem 16 Eko Supriyatna PNS F 8338 A - Permai - Kec. Tengah - Perwira - SMAN 1 - SMPN 1 - Gereja Zeboth - Regina Pacis - PMI - Polwil - Hotel Mirah - Gedong Sawah - Gedung Wanita 17 Sumarjan TKK F 8609 A - Rumah Dinas Walikota - Babakan - Taman Kencana sampai dengan SMPN 20 - Tampomas - Jl. Gunung Gede - Hotel Permata 18 Ruslan PNS F 8369 A - Jl. IPB PMI - Sanggabuana - Hotel Permata - PGRI 5 - Sempur - RS. Salak 19 Ii PNS F 8340 A - Cidangiang - Babakan Fakultas - Tegal Manggah - UNPAK III-39

40 KECAMATAN : BOGOR TENGAH No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 20 Ujang Azhar PNS F 8356 A - Ardio - Jl. Roda 21 Suherman PNS F 8589 A - Pasar Cunpok - Kehutanan - Baru - Depo Ereng - Babakan Sari 22 Odih PNS F 8593 A - Jl. Pangrango Jl. Kumbang - Jl. Cikurai - Jl. Sancang - Lampu Merah salak s/d Baru - Hotel Pangrango 23 Wawan Asmawi TKK F 8353 A - Pasar Pamada 24 Hidayat Suwarjana TKK F 8313 A - Jl. Pangrango - PMI - Babakan 25 Dadang Sudirja PNS F 8381 A Kantor DKP 26 Erwin Kuman Padat Karya F 8190 A - Istana - Gumati Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Tabel 3.26 Rute Pengangkutan Dump Truck Kecamatan Timur KECAMATAN : BOGOR TIMUR No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Usup PNS F 8335 A - Seputaran terminal - Jalan Riau - Sukasari 2 - Sekolah Kesatuan 2 E. Samsudin TKK F 8362 A - TMS - Sepanjang jalan pajajaran mulai dari terminal s/d Elos - Hotel Ririn 3 Caih PNS F 8619 A - Ciheuleut - Depan BMC - Bina Marga - Depan Vila Duta - Perum Pakuan 4 Nurdin PNS F 8278 A - Jalan Padi III-40

41 KECAMATAN : BOGOR TIMUR No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas - Jalan Buldozer - Hokben s/d beloka Ciheuleut - Perumahan Pulo Armen 5 Nurodin PNS F 8531 A - TPS Sukasari - Perumahan Villa Duta 6 Andi Suhandi PNS F 8287 A - TPS Stasiun tas Bantarkemang - TPS simpang BSI - Perumahan Villa Duta 7 Hariyanto PNS F 8196 A - Depo Bantar Kemang - Griya Katulampa - Kampung Tangkil 8 Endan Juliansyah Padat Karya F 8288 A - Pasar Sukasari - Papaho Hotel - Blora - TPS Siliwangi 9 Abdul Rachim PNS F 8628 A - Sukamulta - Komplek IPB - Asinan - Griya Pajajaran - Katulampa 10 Roni PNS F 8563 A - Perumahan Baranangsiang Indah - Cikeas - Pajajaran Indah - TPS Jambu 11 Sarhani PNS F 8332 A - Sepanjang Tajur s/d Ciawi Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Tabel 3.27 Rute Pengangkutan Dump Truck Kecamatan Selatan KECAMATAN : BOGOR SELATAN No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Karja Hermansyah PNS F 8279 A - Balemkambang - Aquarium - Perumahan Park - Perum LIPI - Perumahan KBN - Hotel Aston III-41

42 KECAMATAN : BOGOR SELATAN No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 2 Ibrohim PNS F 8571 A - Jalan Bondongan Sebelah Kanan - Perum Damri - Aristocrat - Perumahan BNR 3 Umaryadi PNS F 8339 A - Jalan Bondongan Sebelah Kiri - MV. Sidik - Gudang Garam - Rumah Makan Ngariung 4 Ira Gunawan TKK F 8610 A - Layungsari - Lolongok - Pintu Ledeng - RS UMMI - Perumahan Pakuan 5 Iskandar PNS F 8363 A - Lawanggintung/paspampres - Mbah Dalam - Asrama Kopasgat - Propindo 6 Ahmad Kabul PNS F 8368 A - Perum Kedato - Jalan Cikaret - Pangumbahan - Gang Kosasih - Perumahan Cikaret Hijau - Sekolah Perikanan - Griya Pamoyanan - Genteng 7 Dedi Suryadi TKK F 8630 A - Muarasari - Perumahan Pakuan Hills - Dekeng - Kertamaya 8 Saripudin PNS F 8097 A - Farmer - Muara Krakatau - Perum Royal Tajur - Biotrop - Rumaha Makan Air 9 Ade Irawan PNS F 8176 A - Perum Telkom III-42

43 KECAMATAN : BOGOR SELATAN No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas - Muara Indah - Belakang BNR - SMPN 13 - Genteng Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, Rivala Part Tabel 3.28 Rute Pengangkutan Dump Truck Kecamatan Barat KECAMATAN : BOGOR BARAT No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Mulyadi PNS F 8603 A - Jalan Jabaru - Wana Jaya - Pasir Kuda - Komplek Meranti - Rimba 1 dan 2 - Jalan Gunung Batu - Komplek Pusdiklat - Kehutanan - Komplek Selakopi Tengah 2 Hoerudin PNS F 8533 A - Jl. Dr. Semeru - Jl. Cilendek Gan Mesjid 3 Sumpena PNS F 8192 A Jl. Balumbang Jaya Al Ihya Sindangbarang Komplek Kujang Mulyana PNS F 8539 A Perumahan Menteng Asri RS. Marzuki Mahdi Perumahan Yasmin Curug Induk Curug Netral 5 Ependi PNS F 8566 A Jl, Gunung Batu sampai pertigaan jl. Darul Qur'an Rs. Karya Bhakti 6 Asep Sarudin PNS F 8341 A Yasmin Cifoor III-43

44 KECAMATAN : BOGOR BARAT No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas Komplek IPB Sindangbarang Loji Griya Melati 1 dan 2 Jl. Bubulak Perumahan Yasmin 7 Alek Padat Karya F 8360 A Perumahan Kehutanan Perumahan Pasir Mulya Hotel Braja Mustika Selakopi Pasir Mas PT. Jin SMPN 6 8 Sumanta PNS F 8627 A Damkar Gedung Harmoni (yasmin) Rumah Makan Galuga Rs. Hermina Country 9 Asep Roip PNS F 8367 A Semeru Kebon Kopi Sindangsari Perum Selakopi Cifoor IPB Pirdaus 10 Asep Sahrudin PNS F 8341 A Jl. Gunung Batu Jl. Protokol Sindangbarang Pintu Mas Gang Kelor Roiko Semplak Pabuaran Poncol Cifoor Situ Gede Kel. Curug 11 Acep Bin Mama TKK F 8277 A Perumahan Curug Mekar Perumahan Curug Indah III-44

45 KECAMATAN : BOGOR BARAT No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas Sepanjang jalur protokol semplak Perumahan Menteng Asri Waskita Perumahan Cemplang 12 Ade Iwan Padat Karya F 8283 A Jasmin Sektor 2 dan 7 Perum Sinbad Puslitbang 13 Enja TKK F 8196 A Dewi Sri Cikaret hijau Gg. Mad 14 M. Ilyas PNS F 8117 A Cibereum Pancasan Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Tabel 3.29 Rute Pengangkutan Dump Truck Kecamatan Utara KECAMATAN : BOGOR UTARA No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Hudri Budiawan PNS F 8621 A TPS Seputaran Cimahpar TPS Sogiri Lakeside TPS Sepanjang jalan Arzimar Perumahan Ciluar Seruni 2 Kamaludin PNS F 8264 A TPS Gagalur Rumah makan gurih 7 Kuring Villa Citra Bantarjati (jl. Cilincing) 3 Edi Junaedi PNS F 8361 A Depo 7 4 Kodir PNS F 8218 A Perumahan Graha Indah TPS Cibuluh Perumahan Ciparigi SMPN 15 Villa Indah III 5 Yuda Padat Karya F 8289 A Jl. Kunti Bisma Raya Polsek Sukaraja III-45

46 KECAMATAN : BOGOR UTARA No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas Winner Villa Indah Blok D-H 6 Ato Sumarto PNS F 8117 A TPS Kelurahan Kedunghalang (PDAM) Talas Perumahan Ciluar Delima Jaya 7 Adi Suyatna PNS F 8591 A Jl. Pajajaran Warung jambu sampa dengan lampu merah bangbarung Papaho Villa Citra 2 Baso Seuseupan 8 Supriadi PNS F 8616 A Jl. Ciremei ujung (SMP 20 s/d warung jambu) Perumahan Pondok Aren I dan 2 9 Suherman TKK F 8327 A Jl. Raya kedunghalang TPS Talang TPS Polres Perumahan Taman Kenari Perumahan Lakeside 10 Jaya PNS F 8337 A jl. Pelita Villa Indah II Keripik Soka Jl. PDK Komplek PDK 11 Sutaryo Padat Karya F 8292 A TPS Kelurahan Kedunghalang (35 RT) Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Tabel 3.30 Rute Pengangkutan Dump Truck Kecamatan Tanah Sareal KECAMATAN : TANAH SAREAL No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas 1 Kusnadi PNS F 8564 A Jl. A. Yani s/d Air Mancur Busana Garment Cimanggu Johar III-46

47 KECAMATAN : TANAH SAREAL No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas Cimanggu Permai V Peruma Bea Cukai 2 Chandra PNS F 8580 A Jl. Merak Jl. Pemuda Jl. Kebon Pedes Cimanggu Taman (jl. Tanjung, Dahlia, Kenanga Cempaka) 3 Hendrawan PNS F 8425 A Jl. Burung-burung Jl. Julang Jl. Atletik Perumahan Kedungbadak Baru 4 Nendar Hidayat TKK F 8330 A Haurjaya Kebon Pedes V Budi Agung Cimanggu Taman Cimanggu Permai 2 Jl. Manunggal Bakti 5 A. Hamdani PNS F 8358 A Cimanggu Pasama Mitra 10 Duta Kencana 6 Oyan PNS F 8336 A Country Cibadak Jl. Baru Sebelah Kiri Perum Villa Mutiara I Perum Kayu Manis 7 Rudi Permadi PNS F 8277 A Cimanggu Johar Bukit Cimanggu Sukaresmi Ampera Cimanggu Taman (jl. Flamboyan, Anyelir) Cimanggu Lamping Marcopolo 8 Nanan Sulaeman PNS F 8575 A Kayu Manis Griya Indah Budi Agung III-47

48 KECAMATAN : TANAH SAREAL No. Nama Supir Status Kepegawaian No. Polisi Lokasi Tugas Permata Jl. Baru Sebelah Kanan RS. Islam Cimanggu Permai Budi Agung RW 5 9 Oki Mardiana TKK F 8215 A Cibadak Kencana Bubulak UIKA Mekarwangi Villa Mutiara 10 Piyan PNS F 8189 A Bubulak Pondok Rumput Cimanggu Amil Villa Mutiara Kayu Manis II 11 Ahmad Taopik TKK F 8176 A Bukit Cimanggu Green Land Apartemen Icon Apartemen Valey GOR Jl. Kesehatan DKK 12 Iwan Sunarya Padat Karya F 8192 A Perum Tirta Mas Hotel Ahmad yani Kelurahan Kencana Kelurahan Cibadak 13 Hasan Padat Karya F 8213 A Kelurahan Mekarwangi Perumahan Barata Teplan Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota, 2014 Identifikasi pengangkutan sampah berdasarkan metode pembagian kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut. III-48

49 Proses No Tabel 3.31 Waktu Pengangkutan Sampah Item Dump Truck Arm Roll Compactor Truck Jumlah waktu mulai pukul 5:48 6:15 6:00 Administrasi 2 waktu akhir pukul 11:33 13:37 10:46 3 = 2-1 waktu setiap rit 5:45 5:45 4:46 4 waktu di TPS 1:03 1:21 1:12 Pick up Time 5 waktu antar TPS 0:54 0:15 2:58 6=4+5 waktu angkut 1:39 1:12 2:41 Haul time waktu ke TPA 1:49 1:00 NA Sumber : Survei Konsultan, 2014 Gambar 3.49 Rerata Jumlah TPS per Rit III-49

50 Gambar 3.50 Data Waktu Pengangkutan Per Jenis Truk Gambar 3.51 Detail Waktu Pengangkutan Per Jenis Truk Gambar 3.52 Off Route Time per Jenis Truk III-50

51 Gambar 3.53 Detiasi Off Route Time Gambar 3.54 Perbandingan Total Waktu dan Off Route Time III-51

52 Gambar 3.55 Rute Pengangkutan Sampah Kecamatan Selatan III-52

53 Gambar 3.56 Rute Pengangkutan Sampah Kecamatan Barat III-53

54 Gambar 3.57 Peta Rute Pengangkutan Sampah Kecamatan Tengah III-54

55 Gambar 3.58 Rute Pengangkutan Sampah Kecamatan Timur III-55

56 Gambar 3.59 Peta Rute Pengangkutan Kecamatan Utara III-56

57 Gambar 3.60 Peta Rute Pengangkutan Kecamatan Tanah Sareal III-57

58 Gambar 3.61 Peta Rute Pengangkutan Sampah Kota III-58

59 Gambar 3.62 Peta Rute Pengangkutan Sampah Terdekat dan Terjauh III-59

60 Pembayaran retribusi sampah dilakukan warga pemukiman Kota melalui pembayaran tagihan PDAM per bulannya. Identifikasi pelayanan pengangkutan persampahan juga dapat melalui pembayaran tersebut. Gambar 3.63 Wilayah Pemukiman yang Terlayani III-60

61 Gambar 3.64 Tingkat Pelayanan berdasarkan Pelayanan PDAM Gambar 3.65 Persentase Tingkat Pelayanan PDAM per Luas Wilayah 3.7 PEMUATAN SAMPAH Pemindahan sampah di Kota dilakukan sesuai dengan jenis TPS. Pemindahan sampah dari TPS bangunan bata dilakukan secara manual oleh petugas pengangkut sampah sedangkan pemindahan TPS Kontainer dilakukan secara langsung oleh mesin arm roll truck. III-61

62 Gambar 3.66 Pemindahan Sampah secara Manual Gambar 3.67 Pemindahan Sampah dengan Mesin Arm Roll Truck 3.8 JENIS SARANA/ARMADA PENGANGKUTAN SAMPAH Berikut data kendaraan pengangkutan sampah yang terdiri dari 3 sumber data. Tabel 3.32 Data Kendaraan Pengangkutan Sampah Sumber Data No Jenis Truk Sampah Survey Gprasanitasi Inventarisasi DKP Konsultan (BPMKB) 1 Armroll Truck Convector Dump Truck TOTAL III-62

63 Gambar 3.68 Grafik Perbandingan Jumlah Truk dengan Berbagai Sumber Gambar 3.69 Jumlah Truk Sampah Per Kecamatan Gambar 3.70 Perbandingan Jumlah Jenis Truk dengan Berbagai Sumber III-63

64 Gambar 3.71 Persentase Jumlah Truk 3.9 TEKNIS OPERASIONAL (PENGURANGAN SAMPAH MELALUI 3R) Pola Pengurangan Pola pengurangan sampah di Kota yakni dilakukan melalui pengelolaan sampah dengan program 3R, yang mulai dilakukan sejak Tahun 2005 secara swadaya murni di perumahan Griya Melati. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pilot project TPST 3R dibeberapa lokasi lainnya.saat itu, Pemerintah Kota hanya memberikan pendampingan, sosialisasi dan bantuan operasional. Dinas kebersihan dan Pertamanan sendiri baru mulai mendirikan TPST 3R pada tahun Sehingga sejak itu, pengelolaan sampah di Kota mulai mengalami perkembangan melalui Program Pengurangan Sampah dengan upaya 3R (Reduse, Re-use dan Recycle). Penerapan dan fokus program 3R di Kota diprioritaskan untuk wilayah yang tidak terlayani oleh armada pengangkut sampah, dengan tujuan adanya pengurangan sampah di sumber serta mengurangi residu sampah yang dibuang pada TPA Galuga.Adapun pengurangan sampah melalui program 3R di Kota hingga kini sebesar 13%. Program 3R yang dimaksud yakni berupa pengurangan/pembatasan timbulan sampah, daur ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah, dimana dalam penerapannya terdapat dua alternatif pengelolaan sesuai dengan lingkup pelayanannya, yaitu sistem pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat skala kawasan dan sistem pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat skala rumah tangga. III-64

65 Dalam rangka menunjang keberhasilan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Dinas Kebersihan dan Pertamana melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, diantaranya; edukasi; sosialisasi; pelatihan pengelolaan sampah dengan pola 3R; kampanye 3R melalui siaran radio komunikasi publik Sipatahunan serta program pendampingan untuk 3R lokasi 3R eksisting. Pendampingan TPST 3R tersebut umumnya juga dilakukan melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada umumnya TPST 3R tersebut merupakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, hanya 2 TPST 3R yang berbasis aparatur, yakni TPST Indraprasta dan TPST Bantar Kemang. Selain itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga mengupayakan program Bank Sampah yang terintegrasi dengan TPST 3R tersebut, meskipun juga terdapat beberapa Bank Sampah yang terbentuk diluar TPST tersebut. Rekapitulasi Program 3R pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota dapat dilihat pada Tabel 3.33 berikut. Tabel 3.33 Lokasi 3R Kota Lokasi Jenis Program 3R Kelurahan Kecamatan Keterangan Perumahan Griya Melati TPST 3R Bubulak Barat Indraprasta TPST 3R Bantarjati Utara Bantarkemang TPST 3R Barangsiang Timur Ciparigi TPST 3R Ciparigi Utara UPTD Rusunawa Mutiara Raya Griya Katulampa Kertamaya Mulyaharja Kp. Situ Pete RW 02, Sukadamai Kp. Sremped RW 04, Cibadak TPST 3R, Bank Sampah TPST 3R, Bank Sampah TPST 3R, Bank Sampah TPST 3R, Bank Sampah TPST 3R, Bank Sampah Menteng Katulampa Katulampa Kertamaya Mulyaharja Barat Timur Timur Selatan Selatan TPST 3R Sukadamai Tanah Sareal TPST 3R Cibadak Tanah Sareal Kayumanis RW 04 TPST 3R Kayumanis Tanah Sareal Perumahan Dharmais RW 13 TPST 3R, Bank Sampah Kencana Tanah Sareal PUSDIKZI ZENI TPST 3R Lawangintung Selatan Ciluar Bank Sampah Ciluar Utara Swadaya murni masyarakat (2005) Berbasis aparatur (2008), APBD 1 Berbasis aparatur (2009), APBD 1 Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Berbasis masyarakat (2011) APBD 2 Berbasis masyarakat (2012) APBD 2 Berbasis masyarakat (2012) APBD 2 Berbasis masyarakat (2012), APBD 1 Berbasis masyarakat, APBD Tahun Anggaran 2013 Berbasis masyarakat, APBN Tahun Anggaran 2013 III-65

66 Lokasi Jenis Program 3R Kelurahan Kecamatan Keterangan Kebon Kalapa Bank Sampah Kebon Kalapa Tengah Cilendek Timur Bank Sampah Cilendek Timur Barat Paledang Bank Sampah Paledang Tengah Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota (2014) Kondisi dan Kendala Program 3R Kini terdapat 2 TPS yang sedang dilakukan revitalisasi untuk peningkatan fungsi dari TPST 3R menjadi Transfer Depo dan juga peningkatan kapasitas pelayanan, dari 1 RW menjadi 4 RW. Adapun 2 TPST 3R yang sedang direvitalisasi adalah TPST Indraprasta dan Bantar Kemang. Seluruh program 3R tersebut, terutama TPST 3R, mendapatkan pembinaan dan pendampingan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota hingga TPST 3R tersebut menjadi mandiri, yang ditandai dengan surplus selama 1 tahun. Setelah TPST 3R tersebut mendapatkan surplus selama 1 tahun, baru kemudian Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota melepas pendampingannya.seperti pada TPST 3R Mutiara Raya dan Mulyaharja yang telah lepas pendampingan kecuali biaya perawatan. Adapun beberapa kendala dalam kelangsungan TPST 3R terutama, yaitu sulitnya mencapai kemandiriannya untuk dapat lepas dari pendampingan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, mengingat biaya operasional TPST 3R tersebut yang cukup tinggi. Selain itu, untuk mendirikan suatu TPST 3R pun cukup sulit terutama pada tahap pendekatan kepada masyarakat. Berdasarkan RPJMD , Dinas Kebersihan dan Pertamanan menargetkan total pengurangan reduksi sampah sebesar 20% pada tahun 2019, dengan target pengurangan sebesar 1% setiap tahunnya. Dimana, khusus untuk program 3R Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota menargetkan pendirian 1 TPST 3R setiap tahunnya dilokasi yang belum terlayani oleh angkutan, sehingga ditargetkan akan didirikan 5 TPST 3R baru pada tahun Sementara itu, target pendirian Bank Sampah berdasarkan RPJMD yakni sebanyak 15 buah setiap tahunnya sehingga total Bank Sampah pada tahun 2019 di Kota akan berjumlah 85 Bank Sampah. Dalam mengupayakan pencapaian target pengurangan sampah tersebut, maka direncanakan pembangunan Recycling Centre pada SPA Ciluar, namun lahan untuk akses jalan masuk ke SPA tersebut belum dibebaskan TEKNIS OPERASIONAL (TEMPAT PEMROSESAN AKHIR GALUGA) Hingga kini Kota masih menggunakan TPA di luar wilayah Kota, yakni wilayah Kabupaten, yang mengakibatkan adanya biaya tambahan untuk pelayanan pembuangan ke TPA tersebut. III-66

67 Kerjasama Pengelolaan TPA Galuga antara Pemerintah Kota dengan Pemerintah Kabupaten dilakukan melalui Perpanjangan Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, yang telah berakhir pada tanggal 24 Juli Kemudian perjanjian kerjasama tersebut diperpanjang berdasarkan atas surat perjanjian kerjasama Nomor 658.1/2/PRJN/KS/2011 dan 658.1/Perj.199-DKP/2011 tanggal 16 Juni 2011, yang berlaku selama 4 tahun 6 bulan terhitung mulai tanggal 25 Juli 2011 hingga 31 Desember Perpanjangan tersebut terus dilakukan seiring dengan persiapan TPST Regional Nambo hingga TPST Regional tersebut siap difungsikan. Awal mula luas lahan yang tersedia pada TPA Galuga yakni 24 Ha, kemudian terdapat penambahan lokasi lahan TPAS Galuga sebanyak 3,8 ha yang berasal dari lahan longsoran sebelah timur TPA Galuga dan berfungsi sebagai buffer zone. Sehinggaluas areal TPAS Galuga milik Kota sampai akhir tahun 2011menjadi 27,8 ha, sedangkan milik Kabupaten yakni seluas 4 Ha. Dengan demikian, luas keseluruhan TPA Galuga adalah 31.8 Ha. Adapun rincian penggunaan lahan TPA Galuga milik Pemerintah Kota adalah sebagai berikut: a Areal pembongkaran sampah seluas 1,040 Ha b Sarana jalan dan saluran drainase seluas 0,510 Ha c Saluran dan kolam pengolahan lindi seluas 0,360 Ha d Kantor dan pos pengawas seluas 0,600 Ha e Pos pelayanan kesehatan seluas 0,020 Ha f Lahan penampungan sampah seluas 7,476 Ha g Pabrik kompos seluas 1,000 Ha h Penggunaan lainnya seluas 3,500 Ha i Lahan timbunan longsoran seluas 9,494 Ha j Lahan kosong seluas 3,800 Ha Sementara itu, unit-unit yang terdapat pada TPA Galuga adalah sebagai berikut: a Pos pencatatan ritasi b Hanggar alat berat/bengkel dan gudang c Kantor TPA Galuga d Mushola e Pos jaga emplacement f Emplacement Kota g Emplacement Kabupaten h Pos jaga gedung IPAL i Gedung IPAL j Gedung Komposting III-67

68 Fasilitas penunjang lainnya yang terdapat pada TPA Galuga, yaitu: jalan akses sepanjang 1 km; tembok pembatasan areal TPAS Galuga; fasilitas air bersih untuk warga Desa Galuga dan sekitarnya; saluran pembuangan lindi; kolam penampungan lindi (terkubur longsoran sampah tahun 2010). Dalam penerapannya, TPA Galuga masih beroperasi dengan sistem open dumping dengan 2 zona, namun pembagian zonasi tersebut hanya membedakan antara zona aktif Kota dengan zona aktif Kabupaten yang dimulai sejak bulan April TPA Galuga diperkirakan memiliki zona aktif seluas 9 Ha dan zona pasif seluas 3 Ha. Namun, Pembagian zonase tersebut belum terlihat dengan rapi dan jelas batasannya. Mengingat operasional TPA Galuga masih menerapkan sistem Open Dumping, maka pengelolaan gas belum maksimal dilakukan, terutama dalam penanganan gas Methane. Sampah yang masuk ke TPA Galuga yakni berasal dari sekitar 98 truk Kota atau sekitar m 3 berdasarkan perhitungan ritasi kendaraan pengangkut yang masuk ke TPA Galuga, seperti pada tabel dibawah, sedangkan buangan sampah dari Kabupaten berkisar antara 700 hingga 800 m 3.. Sehingga total sampah yang masuk ke TPA Galuga setiap harinya berkisar m 3. Tabel 3.34 Sampah yang Masuk ke TPA Galuga Berdasarkan Ritasi Armada Pengangkut Volume Sampah (m3) Jumlah Truk (unit) Rata-rata Ritasi (rit) Jumlah Ritasi (/hari) 862, ,625 1, Sumber Data : Survei Konsultan, 2014 Pembuangan sampah ke TPA Galuga didukung oleh sarana pengakutan sampah dengan jumlah armada yang tersebar di seluruh wilayah pelayanan Kota, seperti yang dirinci pada Tabel 3.35 berikut. Tabel 3.35 Rekapitulasi Truk Sampah ke TPA Galuga No Jenis Armada Jumlah Armada Jumlah Armada Efektif 1. Dump Truk Arm Roll Compactor Truk 4 4 Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota (2014) Selain itu, UPTD TPA Galuga Kota hingga kini memiliki sarana penunjang operasional TPA yang terdiri dari 4 bulldozer, 1 excavator dan 2 backhoe sehingga total alat berat yaitu III-68

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dokumen Layanan Persampahan Kota Bogor merupakan dokumen yang memuat keadaaan terkini kondisi persampahan Kota Bogor. Penyusunan dokumen ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap

Lebih terperinci

REKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG PEMERINTAH KOTA BOGOR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 AUDITED

REKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG PEMERINTAH KOTA BOGOR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 AUDITED REKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG PEMERINTAH KOTA BOGOR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 AUDITED GOLONGAN ASET TETAP NO NAMA OPD TANAH PERALATAN DAN MESIN GEDUNG DAN BANGUNAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI STUDI

IV. KEADAAN UMUM LOKASI STUDI IV. KEADAAN UMUM LOKASI STUDI 4.1. Batas Administrasi Kota Bogor terletak pada 106º43 30-106º51 00 Bujur Timur dan 6º30 30-6º41 00 Lintang Selatan. Kota Bogor berjarak sekitar 60 km dari Ibu Kota Negara

Lebih terperinci

PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR. Presiden Republik Indonesia,

PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR. Presiden Republik Indonesia, PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR Menimbang: Presiden Republik Indonesia, a. bahwa meningkatnya perkembangan pembangunan di Propinsi

Lebih terperinci

Rencana Tahun Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif. total 5.9 km, sisa 2.1 km x ROW 35 = m2. 55,125,000,000 APBD Kota

Rencana Tahun Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif. total 5.9 km, sisa 2.1 km x ROW 35 = m2. 55,125,000,000 APBD Kota RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2015 KOTA BOGOR Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan URUSAN PEKERJAAN UMUM Program Pembangunan Jalan, Jembatan dan Drainase Pembebasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan menimbulkan peningkatan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan menimbulkan peningkatan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan menimbulkan peningkatan kebutuhan perumahan, yang berakibat juga pada harga tanah di perkotaan yang semakin tinggi. Selama ini

Lebih terperinci

Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment

Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment 3 Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 71 72 Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Kota

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Kota Bogor pada tahun terdapat sebanyak 1.004.831 orang yang terdiri atas 510.884 orang laki-laki dan sebanyak 493.947 perempuan. Dibandingkan dengan tahun 2011 jumlah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 006 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN TAHUN 007 GAMBARAN UMUM PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH KOTA MOJOKERTO ======================================================

Lebih terperinci

Tabel data tempat Kota Bogor

Tabel data tempat Kota Bogor LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel data tempat Kota Bogor id Nama latitude longitude kelompok 1 plasa jembatan merah -6,59572259211989 106,786603839117 pusat perbelanjaan 2 pusat grosir bogor -6,59305812856265

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAPORAN TAHAPAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

LAPORAN TAHAPAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 LAPORAN TAHAPAN REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No. 7 Bogor Hal. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 005 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO GAMBARAN UMUM PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH KOTA MOJOKERTO ====================================================== Batas Umum Kota Mojokerto

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 4 Tahun 2014 Seri D Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT

Lebih terperinci

Larnpiran 1 Nama kelurahanldesa di Kota Bogor pada tahun 2005 No. Nama Kecamatan Nama Kelurahan 1 Bogor Selatan 1. Mulyaharia 2. pamoya"an 3.

Larnpiran 1 Nama kelurahanldesa di Kota Bogor pada tahun 2005 No. Nama Kecamatan Nama Kelurahan 1 Bogor Selatan 1. Mulyaharia 2. pamoyaan 3. Larnpiran 1 Nama kelurahanldesa di Kota Bogor pada tahun 2005 No. Nama Kecamatan Nama Kelurahan 1 Bogor Selatan 1. Mulyaharia 2. pamoya"an 3. Ranggamekar 4. Genteng 5. Kertamaya 6. Rancamaya 7. Bojongkerta

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 56 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 56 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 56 Tahun 2016 Seri D Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BOGOR. Laporan. Survey Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT (EHRA) Kota Bogor.

PEMERINTAH KOTA BOGOR. Laporan. Survey Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT (EHRA) Kota Bogor. PEMERINTAH KOTA BOGOR Laporan Survey Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESMENT (EHRA) Kota Bogor Desember 2014 Oleh : 1 KATA PENGANTAR Sanitasi sebagai salah satu wujud

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

BAB II A. KEPENDUDUKAN B. PERMUKIMAN II-1

BAB II A. KEPENDUDUKAN B. PERMUKIMAN II-1 Kota Bogor, 2012 BAB II Tekanan Terhadap Lingkungan A. KEPENDUDUKAN B. PERMUKIMAN Tabel SP-1. Jumlah Rumah Tangga dan Menurut Cara Pembuangan Sampah Tahun Data : 2011 Cara Pembuangan No. Kota Jumlah RT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR,

PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Karakteristik Responden

Karakteristik Responden LAMPIRAN 1 Lampiran 1 Kuesioner Supir Angkot Karakteristik Responden Nama : Usia : Tahun Domisili : Suku : Pendidikan Terakhir : [1] Tidak sekolah/belum tamat SD [2] Tamat SD dan SMP [3] Tamat SMA [4]

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PENYEBARAN SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus: Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun )

ANALISIS POLA PENYEBARAN SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus: Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun ) ANALISIS POLA PENYEBARAN SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus: Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun 27-211) WISNU PANATA PRAJA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG NANANG FAKHRURAZI 1,JONI HERMANA 2, IDAA WARMADEWANTHI 2 1 Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik

Lebih terperinci

a. pengembangan sistem pusat pelayanan Pengembangan 5 wilayah pelayanan (WP) Pengembangan Pusat Kota, Sub Pusat Kota dan Pusat Lingkungan

a. pengembangan sistem pusat pelayanan Pengembangan 5 wilayah pelayanan (WP) Pengembangan Pusat Kota, Sub Pusat Kota dan Pusat Lingkungan a. pengembangan sistem pusat pelayanan Pengembangan 5 wilayah pelayanan (WP) Pengembangan Pusat Kota, Sub Pusat Kota dan Pusat Lingkungan b. pengembangan sistem transportasi Rencana Pengembangan Sistem

Lebih terperinci

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah ABSTRAK Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada Kecamatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan,

KATA PENGANTAR. bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan, KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Bagi Masyarakat Perkotaan (Sosialisasi 3R) Pekerjaan Penyusunan

Lebih terperinci

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

Sumberdaya Air dan Irigasi/Water Resources and Irrigation Sumberdaya Air dan Irigasi/ Water Resources and Irrigation

Sumberdaya Air dan Irigasi/Water Resources and Irrigation Sumberdaya Air dan Irigasi/ Water Resources and Irrigation 8 Sumberdaya Air dan Irigasi/ Water Resources and Irrigation Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 307 308 Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 SUMBERDAYA AIR DAN IRIGASI PDAM

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 36 PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 37 EKSPOSE P1 ADIPURA TAHUN 2017 / 2018 21 38 39 KOORDINASI PENYAMBUTAN PENGHARGAAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Merupakan kegiatan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.. Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 00% terlayani (universal

Lebih terperinci

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 KATA PENGANTAR Bertambahnya produksi sampah diberbagai kota dewasa ini tidak lepas dari perubahan pola hidup

Lebih terperinci

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan, khususnya Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri, diikuti oleh peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan yang menyebabkan penumpukan sampah di

Lebih terperinci

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR

BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR 24 BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR 4.1 Profil Wilayah Kota Bogor Kota Bogor secara geografis terletak pada 106 o 48 Bujur Timur dan 6 o 36 Lintang Selatan dengan jarak ± 56 km dari ibukota Jakarta. Wilayah

Lebih terperinci

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 SKPD DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SEMARANG Visi :

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO 2.1. Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di Kota Probolinggo dilaksanakan

Lebih terperinci

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya Tugas Akhir 091324 Diajukan Oleh: Nurul Setiadewi 3310100017 Dosen Pembimbing: Welly Herumurti, S.T., M.Sc Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari,

Lebih terperinci

Energi/Energy Energi/ Energy

Energi/Energy Energi/ Energy 7 Energi/ Energy Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 287 288 Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures E N E R G I Sampai dengan tahun 2011 jumlah trafo yang terpasang di Kota Bogor ada sebanyak

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal (Gambar 13).

KONDISI UMUM. Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal (Gambar 13). 28 IV. KONDISI UMUM 4.1 Wilayah Kota Kota merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kota memiliki luas wilayah sebesar 11.850 Ha yang terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan.

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung Cianjur merupakan satu-satunya TPA yang dimiliki oleh Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM Astrin Muziarni *) dan Yulinah Trihadiningrum Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI TUGAS AKHIR OLEH : I GEDE ARTAWAN 0219151040 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2011 ABSTRAK Meningkatnya pertumbuhan perekonomian

Lebih terperinci

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Oleh : Dorry Jaya W (3306 100 053) Dosen Pembimbing : Ir. Didik Bambang S., MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MOJOKERTO 2006 PENINGKATAN PELAYANAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA. Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM:

ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA. Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM: ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM: 1104105124 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 ABSTRAK Pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PERENCANAAN BAB III METODE PERENCANAAN 1.1 Wilayah Perencanaan Perencanan TPST ini berlokasi di Kelurahan Pemurus Dalam yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemukiman kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua kota kota besar di Indonesia bahkan kota-kota besar di negara berkembang lainnya. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR 6.1. Pengelolaan Sampah Pasar Aktivitas ekonomi pasar secara umum merupakan bertemunya penjual dan pembeli yang terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. administratif Provinsi Jawa Barat dan hanya berjarak lebih kurang 60 Km dari ibu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. administratif Provinsi Jawa Barat dan hanya berjarak lebih kurang 60 Km dari ibu 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Kondisi Geografis Kota Bogor adalah salah satu kota yang berada dibawah wilayah administratif Provinsi Jawa Barat dan hanya berjarak lebih kurang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. Kota Bogor Kotamadya DT II Bogor dibentuk berdasarkan Undang-undang nomor 18 tahun 1965 serta Undang-undang nomor 5 tahun 1974, dengan luas wilayah administratif sebesar

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106º 43 30-106º 51.00 Bujur Timur dan 6º 30 30-6º 41 00 Lintang Selatan. Kota ini berjarak lebih

Lebih terperinci

Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya Laporan Tugas Akhir RE 091324 Diajukan oleh : Rizqiniyah Isnaini 3309100057 Dosen Pembimbing : Susi Agustina Wilujeng, ST., MT Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG Disusun Oleh

Lebih terperinci

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kecamatan Bogor Barat Wilayah administrasi Kecamatan Bogor Barat hingga akhir Desember 2008 yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00

Lebih terperinci

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA Perumahan menengah : meliputi kompleks perumahan atau dan sederhana permukiman Perumahan pasang surut : meliputi perumahan yang berada di daerah

Lebih terperinci

Non e-proc 15Pemb. Saluran Pembuangan Air Hujan Permukiman Kel. Bantarjati Bantarjati Non e-proo

Non e-proc 15Pemb. Saluran Pembuangan Air Hujan Permukiman Kel. Bantarjati Bantarjati Non e-proo RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN No. Kecamatan Bogor Utara Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan { Kelurahan ) Prakiraan Biaya (Rp.) Keterangan 1 Perbaikan'Jalan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA DEPOK JAWA BARAT KOTA DEPOK ADMINISTRASI Profil Wilayah Salah satu penyebab Kota ini berkembang pesat seperti sekarang adalah setelah adanya keputusan untuk memindahkan sebagian

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT DAFTAR TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT NO KECAMATAN KELURAHAN I GAMBIR A Monas & Gambir 1 Jl. Pejambon LPS B Kebon Kelapa 1 RW 04 Dipo 120 Swasta C Petojo Selatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Adapun bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian mengenai Kajian Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi untuk Mendukung Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Karanganyar yang terus meningkat disertai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan manusia sehari-hari

Lebih terperinci

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 MENGAPA SAMPAH DOMESTIK Sampah Domestik (khususnya rumah tangga) merupakan Penyumbang terbesar ( menurut penelitian mencapai 80 % sampah dikediri berasal dari sampah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan

Lebih terperinci

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Kabupaten Aceh Singkil memiliki sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah praktek BABS

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Rencana kegiatan air limbah di Kabupaten Buru Selatan diarahkan pada sasaran yang tingkat resiko sanitasinya yang cukup tinggi,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL Oleh : ROFIHENDRA NRP. 3308 202 014 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM,

Lebih terperinci

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck TPA POOL Keterangan : BL 8041 AJ BL 8098 AH Kontainer 4. TPS Gerobak 1,5 m³ sebanyak 6 unit, bak pasangan bata terbuka 3 m³ sebanyak 1 unit, kontainer

Lebih terperinci

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA

DAFTAR LOKASI TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA DAFTAR TPS/DIPO WILAYAH SUKU DINAS KEBERSIHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA NO KECAMATAN KELURAHAN I PENJARINGAN A Penjaringan 1 Jl. Ekor Kuning RW 05 Pool Kontainer 2 1,35 Seksi 2 Rumah Susun RW 06

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR RE 091324 RIZKI RAMADHANI FERINA 3310100086 DOSEN PEMBIMBING SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T, M.T JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pengelolaan sampah merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi setiap wilayah di dunia tidak terkecuali Indonesia. Hampir di seluruh aspek kehidupan manusia

Lebih terperinci

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA Kristub Subur, Agustina Wilujeng, Harmin Sulistiyaning Titah Program Studi Magister Teknik Prasarana Lingkungan Pemukiman

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Salah satu sasaran pengelolaan pembangunan air limbah domestik Kota Tangerang yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini adalah akses 100% terlayani (universal akses)

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU INFOMATEK Volume 9 Nomor 2 Desember 207 POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU Ratnaningsih *), Pramiati Purwaningrum, Fajriani Widya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Z = HASIL DAN PEMBAHASAN

Z = HASIL DAN PEMBAHASAN 1 D adalah himpunan daerah Bogor yang terdiri dari 68 desa/kelurahan di Kota Bogor. 2 Mengonversi himpunan daerah tersebut ke dalam matriks di MATLAB. 3 Menentukan daerah R menggunakan MBR (Minimum Bounding

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMEKARAN KOTA BOGOR DAN EVALUASINYA TERHADAP POLA RUANG PUBLIKASI ILMIAH

KARAKTERISTIK PEMEKARAN KOTA BOGOR DAN EVALUASINYA TERHADAP POLA RUANG PUBLIKASI ILMIAH KARAKTERISTIK PEMEKARAN KOTA BOGOR DAN EVALUASINYA TERHADAP POLA RUANG PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Muhammad Azzam NIM : E

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di pusat Kota Bogor dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan Kota Bogor. Selain pusat pemerintahan, wilayah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...1 1.1

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon) TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon) TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon) TUGAS AKHIR Oleh: TAUFIK HIDAYAT L2D 098 468 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI 4.1 Umum Pada bab ini berisi uraian studi yang dilakukan Departemen Pekerjaan Umum (tahun 2006) mengenai penyusunan perhitungan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam yang berbentuk padat seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah jika tidak dikelola dengan baik.

Lebih terperinci

16,0 13,5. TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta

16,0 13,5. TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta v Timbulan sampah: 80,0 70,0 74,4 Timbulan Sampah (m 3 /hari) 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 27,6 16,0 13,5 10,0 0,0 TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta TPST Tuban - Kel. Seminyak = 3,26 L/orang.hari

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ANGKUTAN UMUM MASSAL (SAUM) DI KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah Sasaran dan strategi untuk mencapai visi sanitasi dan melaksanakan misi sanitasi, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari

Lebih terperinci

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 4 BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 1.1 Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek Kasus proyek yang dibahas disini adalah kasus proyek C, yaitu pengembangan rancangan arsitektural model permukiman

Lebih terperinci

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan

Lebih terperinci

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016 Kota Cirebon memiliki luas wilayah administratif yang relatif sempit dibandingkan dengan Kota-Kota lainnya di Propinsi

Lebih terperinci