BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Ade Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang Brand Awareness perempuan terhadap produk The Body Shop ini dilakukan di kota Solo dari tanggal 19 Agustus sampai 1 September Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi dokumen dan wawancara terhadap konsumen produk The Body Shop (lihat lampiran 1-10) khususnya konsumen perempuan. Seperti yang sudah dibahas di dalam bab 3 bahwa informan dalam penelitian ini adalah konsumen perempuan The Body Shop di kota Solo. Perempuan dipilih karena produk The Body Shop merupakan produk kosmetik dan sebagian besar penggunanya adalah kaum perempuan. Perempuan yang dipilih berdomisili di kota solo dengan karakteristik kisaran usia tahun dalam kelas ekonomi menengah ke atas, hal ini terlihat dari kisaran pendapatan rata-rata per bulan serta tingkat pendidikan mereka. Pemilihan karakteristik tersebut didasari oleh teori yang dikemukakan Arbuthnot, 1997; Schwartz & Miller, 1991; Newell & Green, 1997 dalam Bui, 2005 bahwa pendidikan, profil demografik terbukti berkorelasi dengan perilaku konsumen hijau dan (Berkowitz dan Lutterman (1998) yang menyatakan bahwa Konsumen dengan pendapatan medium atau tinggi lebih mungkin bertindak dalam prilaku yang ramah lingkungan disebabkan tingkat pendidikan yang tinggi dan bertambah sensitifnya mereka terhadap masalah lingkungan. Hal ini didasari oleh profil perusahaan The Body Shop yang memproduksi kosmetik yang ramah lingkungan dan menggalakan gerakan go green. Terdapat dua karakteristik pendapatan, yaitu uang saku bagi yang berstatus mahasiswi, dan gaji atau penghasilan rata-rata per bulan bagi yang sudah bekerja. Berdasar data lapangan didapati bahwa para informan memiliki kisaran uang saku 1 sampai 4 juta per bulan pada informan yang berstatus mahasiswi, dan pendapatan 2 sampai 10 juta pada informan yang sudah bekerja. Profesi pekerjaan informan pun bermacam-macam, yaitu dokter, wiraswasta, karyawati, marketing, dan ibu rumah tangga. 1
2 Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengumpulan data melalui studi dokumen yaitu dengan mencari, menghimpun, mempelajari bahan pustaka, buku-buku dan literatur, terutama yang berkaitan dengan brand awareness perempuan di kota Solo terhadap produk The Body Shop. Hasil penelitian yang didapat berdasarkan studi dokumen yaitu datadata berupa dokumen nyata yang dapat digunakan untuk memperkuat informasi yang akan disampaikan dalam penelitian ini, antara lain logo The Body Shop (lihat lampiran 11), values The Body Shop (lihat lampiran 13), counter The Body Shop di kota Solo (lihat lampiran 14 dan 15), kampanye-kampanye yang dilakukan The Body Shop (lihat lampiran 16), dan promo-promo yang diadakan The Body Shop (lihat lampiran 19). Hal tersebut merupakan dokumen yang memperkuat argumentasi dari peneliti dalam analisa ini. Setelah melakukan studi dokumentasi, juga dilakukan wawancara untuk memperkuat data penelitian. Wawancara dilakukan terhadap informan (konsumen perempuan The Body Shop di kota Solo) dengan tujuan mengetahui bagaimana mereka aware atau sadar terhadap produk The Body Shop. 5.1 Brand Awareness Perempuan di Kota Solo Terhadap Produk The Body Shop Brand Awareness adalah kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan (Shimp, 2003 :11). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan brand awareness dimiliki oleh informan terhadap produk The Body Shop, hal ini dibuktikan dengan mudahnya merek dari produk ini muncul di pikiran para informan saat penulis menanyakan kosmetik apakah yang berbahan dasar alami dan peduli terhadap isu-isu lingkungan, dan seluruh informan menjawab The Body Shop dengan jelas dan tanpa bantuan. Sebagai perusahaan kosmetika, The Body Shop tidak pernah beriklan di media televisi, media yang dianggap dapat memunculkan kesadaran iklan atau brand awareness. Tetapi tidak selamanya iklan televisi dapat membentuk brand awareness, hal ini 2
3 dibuktikan oleh perusahaan The Body Shop dengan komitmennya yang selalu menciptakan produk-produk yang alami dan ramah terhadap lingkungan membuat para konsumennya aware terhadap produk The Body Shop. Hal ini diperkuat saat penulis menemukan bahwa para informan mengenal produk The Body Shop untuk pertama kali saat mereka sedang berada di mall, atau dari rekomendasi kerabat dan mereka menyadari bahwa produk The Body Shop merupakan produk kosmetik yang alami saat melihat values-values The Body Shop yang dicantumkan di kemasan dan di dalam dekorasi penataan toko. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur brand awareness informan terhadap produk The Body Shop, diantaranya : Recall Indikator Recall didefinisikan sebagai seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingat (Kriyantono, 2006 : 26). Beberapa sub indikator yang dimiliki oleh indikator recall digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah konsumen produk The Body Shop mengingat merek tersebut. Sub indikator yang dibutuhkan antara lain : Khalayak mengingat merek produk Dari hasil penelitian ditemukan bahwa informan dikatakan memenuhi tahap Recall yaitu apabila mereka mampu mengingat merek produk. Hal ini dibuktikan pada saat penulis menanyakan produk kosmetik apakah yang berbahan dasar alami dan peduli terhadap isu-isu lingkungan, pertanyaan ini sesuai dengan profil perusahaan yang dimiliki oleh The Body Shop yaitu memakai bahan-bahan alami dalam membuat produknya serta peduli terhadap lingkungan sekitar. Hasil penelitian menunjukkan seluruh informan menjawab The Body Shop, mereka dengan jelas dan tanpa bantuan menyebutkan bahwa The Body Shop merupakan produk kosmetik yang berbahan dasar alami dan peduli terhadap isu-isu lingkungan. Ini berarti posisi The Body Shop berada pada Top of Mind atau puncak pikiran informan dimana kategori ini meliputi merek produk yang pertama kali muncul di benak konsumen pada umumnya (Durianto, 3
4 Sugiarto, dan Sitinjak, 2001:55). Meski beberapa dari informan juga menyebutkan berbagai merek lain selain The Body Shop, namun The Body Shop tetap menjadi merek yang pertama kali disebutkan oleh para informan. (lihat lampiran 1-10). Setahu saya sih body shop..face shop.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Shirley Susilo, 39 th pada tanggal 19 agustus 2013) Untuk memperkuat temuan tersebut peneliti juga menanyakan mengapa mereka menjawab The Body Shop, apa alasan mereka menjawab The Body Shop, dan setelah ditanyakan alasannya pun bermacam-macam, ada yang mengatakan bermula dari mencoba-coba produknya sehingga mengerti bahwa The Body Shop terbuat dari bahan alami 1, ada yang melihat dari kemasannya yang bertuliskan recycle 2, ada yang melihat dari slogan-slogan serta promo-promo yang mengajak mereka untuk peduli lingkungan 3, sehingga mereka menyadari bahwa brand The Body Shop adalah brand kosmetik yang alami dan peduli terhadap isu lingkungan. Karena pertama aku lihat di counter body shop itu ada tulisan-tulisan seperti save our planet..nah..hal itu kan menunjukkan kalau produknya ramah terhadap lingkungan..dan dari tulisan-tulisan tersebut seperti mengajak kita untuk ikut peduli terhadap lingkungan.. (Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen, Shirley Susilo, 39 th pada tanggal 19 agustus 2013) Hal ini menunjukkan bahwa pesan yang disampaikan oleh The Body Shop (sebagai komunikator) sampai kepada konsumen di kota Solo (sebagai komunikan) sehingga menimbulkan effect yaitu brand awareness sesuai dengan Irwanto (1992 : 107) yang mengatakan bahwa respons (effect) merupakan reaksi balik dari individu (organisme) ketika menerima stimuli (pesan) dari suatu proses komunikasi. Ia juga mengatakan bahwa 1 Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Olyvia Monica, 30 th pada tanggal 22 agustus Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Sheila Trisetyawanto, 30 th pada tanggal 22 agustus Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Shirley Susilo, 39 th pada tanggal 19 agustus
5 komunikasi secara verbal (lisan-tulisan) dan komunikasi secara non verbal (isyarat-isyarat bahasa tubuh, gambar dan tindakan-tindakan tertentu) akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Pesan yang disampaikan oleh The Body Shop pun berbeda dengan perusahaan lainnya, sehingga mudah diingat oleh informan. Hal ini sesuai dengan cara mencapai brand awareness yang dikemukakan oleh Aaker (1991 : 72-76) bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan kepada konsumennya harus mudah diingat dan berbeda dari produk yang lain, selain itu harus ada hubungan antara merek dengan kategori produknya Khalayak menyukai merek produk Salah satu indikator dari recall adalah apabila informan menyukai merek produk. Terkait dengan hal ini penulis menanyakan apa yang membuat mereka menyukai produk The Body Shop. Hasil wawancara menunjukkan bahwa hampir semua konsumen menilai dari sisi kualitas produk dan bahan-bahan yang terkandung dalam produk ini. (lihat lampiran 1-10). Aku kan seringnya pake hand body nya, nah hand body nya tuh nggak kering di kulit, tapi juga enggak lengket di tangan..jadi lembab..enak..terus nggak pake pemutihpemutih kayak di pasaran..ya pokoknya percaya sih sama body shop.. (Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen, Vica Natalia, 23 th pada tanggal 22 agustus 2013). Produk go green memang disukai oleh para informan, padahal jika dibandingkan dengan produk biasa, produk go green jauh lebih mahal. Penulis menemukan bahwa para informan menyukai produk go green karena mereka tidak terlalu meperdulikan harga tetapi lebih pada kualitas yang didapat. Meski jauh lebih mahal dibandingkan dengan produk biasa, namun produk go green dapat menciptakan kesadaran (brand awareness) karena kualitasnya yang aman bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya. 5
6 Dilihat dari karakteristik informan, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi dan yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas lebih sadar akan produk yang aman bagi mereka dan lingkungan sekitarnya. Temuan ini diperkuat oleh pertanyaan Arbuthnot, 1997; Schwartz & Miller, 1991; Newell & Green, 1997 dalam Bui, 2005 bahwa pendidikan, profil demografik terbukti berkorelasi dengan perilaku konsumen hijau dan (Berkowitz dan Lutterman (1998) yang menyatakan bahwa Konsumen dengan pendapatan medium atau tinggi lebih mungkin bertindak dalam perilaku yang ramah lingkungan disebabkan tingkat pendidikan yang tinggi dan bertambah sensitifnya mereka terhadap masalah lingkungan. Brown & Wahlers (1998) juga menyatakan bahwa beberapa variabel demografik, seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, bahkan tempat tinggal telah diidentifikasi sebagai variabel moderator. Lebih lanjut telah diteliti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, mereka akan lebih menyadari isu-isu lingkungan, Khalayak memilih merek produk Salah satu indikator dari recall adalah apabila informan memilih merek produk. Ada banyak merek kosmetika yang di jual di pasaran akan tetapi para informan menjatuhkan pilihannya kepada The Body Shop. Terkait dengan hal ini penulis menanyakan apa keunggulan merek The Body Shop dibandingkan merek lain sehingga mereka memilih merek produk ini. Jawabannya pun bermacam-macam, sebagian mengatakan mereka memilih The Body Shop karena kandungan bahan yang alami, harga yang terjangkau, dan aroma produk yang menonjol. Yang pertama saya suka karena produknya alami, terus harganya juga terjangkau ya, produknya lumayan ringan (Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen, Shirley Susilo 39 th pada tanggal 19 agustus 2013). Setelah ditanyakan mengapa mereka tidak memilih merek lain, hasilnya hampir seluruh informan mengatakan bahwa mereka sudah merasa cocok menggunakan produk dari merek The Body Shop ini. 6
7 Disamping itu sebagian informan juga memilih merek The Body Shop karena dilihat dari segi kualitas produk harganya terjangkau dibandingkan dengan merek lain. Ya karena dari pertama saya taunya ini, mungkin kan waktu itu saya masih kuliah ya, mungkin juga dari label, maksudnya itu masih masuk di kantong kita, dan setelah mencoba memang aku cocok, dan aku memang tipe orang yang kalo sudah cocok satu ya sudah, soalnya kan prinsip nya kalo pake produk tu kalo ga cocok ya leave it, tapi kalo cocok ya pake terus.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Olyvia Monica, 30 th pada tanggal 22 agustus 2013) Temuan ini sejalan dengan peran brand awareness yaitu Brand to consider (Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001:56-57) langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang dikenal untuk dipertimbangkan merek mana yang akan diputuskan dibeli. Merek yang memiliki Top of Mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak dipertimbangkan di benak konsumen. Biasanya merek-merek yang tersimpan dalam ingatan konsumen adalah merek yang disukai atau merek yang dibenci. Disamping jawaban diatas, sebagian informan memilih merek ini berdasar kemudahan mendapatkan produk. Pertama, produk ini mudah banget didapat, soalnya kita mau kemana pun pasti kita lihat, terutama di Indonesia kita mau pindah ke kota manapun pasti ada tokonya..terus yang kedua, memang apa yaa..dia kan fokusnya ke fragarance, ke wewangian, dan mereka tuh unik..gitu.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Melania Aryanto, 20 th pada tanggal 27 agustus 2013). Kemudahan mendapatkan produk ini sesuai dengan cara mencapai brand awareness yang dikemukakan oleh Aaker (1991 : 72-76) bahwa perluasan merek (Brand Extensions) dapat digunakan agar merek semakin banyak diingat atau dikenal oleh konsumen. Disamping itu sebagian 7
8 informan juga mengatakan kualitas produk yang bagus, dan recommended menjadi alasan mereka memilih merek produk ini 4, dan hampir dari semua informan mengatakan bahwa mereka tidak memilih merek lain karena sudah merasa cocok dengan merek The Body Shop dan tidak berani mencoba produk merek lain. (lihat lampiran 1-10) Khalayak yakin kepada merek produk Disamping mengingat, menyukai, memilih merek produk, seorang konsumen dikatakan memenuhi tahapan Recall apabila ia memenuhi indikator yakin terhadap merek produk. Dalam hal ini penulis melihat bahwa para informan yakin terhadap merek The Body Shop ini. Alasannya pun bermacam-macam sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka yakin terhadap produk The Body Shop karena banyak yang merekomendasikan merek ini. 5 Sebagian lainnya mengatakan karena kualitas dan benefit dari produk itu, aman bagi kulit 6, dan brand image yang sudah terbentuk dalam masyarakat 7. Hal ini sejalan dengan pendapat peran brand awareness menurut Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak (2001:56-57) yaitu Substance/Commitment, kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Suatu nama dikenal karena beberapa alasan, mungkin karena jaringan distribusi yang luas, ekesistensi yang sudah lama dalam industri. Disamping itu juga ditemukan bahwa packaging produk yang menarik juga mempengaruhi mereka yakin terhadap merek produk ini. Dari kemasan produk, bentuk produk, cara mengemas produk, bentuk toko, dan penataan toko nya membuat saya tertarik ya (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Shirley Susilo, 39 th pada tanggal 19 agustus 2013). 4 Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Sheila Trisetyawanto, 30 th 5 Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Sheila Trisetyawanto 30 th, dan Melania Aryanto 20 th 6 Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Vica Natalia 23 th 7 Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Cindy Vianney 22 th 8
9 Recognition Indikator Recognition didefinisikan sebagai seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu (Kriyantono, 2006 : 26). Dalam hal ini informan dapat dikatakan memenuhi indikator Recognition yaitu mampu mengenali merek The Body Shop termasuk dalam kategori kosmetik dan perawatan tubuh. Di dalam tahapan recognition, terdapat indikator-indikator yang memperkuat seorang konsumen dapat dikatakan memenuhi tahapan ini, yaitu : Khalayak menyadari merek produk Salah satu indikator dari recognition adalah apabila informan menyadari merek produk. Temuan di lapangan menyatakan bahwa informan menyadari merek produk dari The Body Shop. Terkait dengan hal ini penulis menanyakan darimana pertama kali mereka mengenal produk The Body Shop, hal ini bertujuan untuk mengetahui darimana para konsumen menyadari bahwa ada produk yang mempunyai merek The Body Shop. Sebagian dari mereka pertama kali mengenal produk The Body Shop ini dari mall, dan sebagian lagi mengenal produk ini dari rekomendasi teman atau saudara. (lihat lampiran 1-10). Kalo waktu itu sih aku pertama lihat di mall.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Olyvia Monica, 30 th pada tanggal 22 agustus 2013) Pernyataan di atas membuat peneliti ingin mengetahui lebih mendalam mengapa mereka percaya terhadap produk dari merek ini sedangkan mereka hanya mengetahui nya saat melihat di mall saja. Dan setelah peneliti menanyakan mengapa mereka percaya pada produk ini padahal hanya melihat di mall, sebagian dari mereka melihat dari darimana produk itu dibuat, dan mereka juga berpendapat bahwa barangbarang yang dijual di mall sudah pasti barang yang berkualitas bagus. Ya karena awalnya dari mencoba..kalau kita ga mencoba kan kita ga tau kualitasnya seperti apa..dan menurut ku, kalau barang-barang yang dijual di mall kan pasti barang 9
10 bagus lah yaa.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Olyvia Monica, 30 th pada tanggal 22 agustus 2013) Hampir setiap tahun The Body Shop mengadakan kampanye lingkungan sosial. Terkait hal itu penulis menanyakan apakah mereka menyadari bahwa The Body Shop mengadakan kampanye-kampanye sosial dan lingkungan hidup, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah para informan menyadari bahwa selain menjual produk kosmetik The Body Shop juga mengadakan kampanye yang peduli terhadap isu sosial dan lingkungan. Hasil yang didapat adalah sebagian besar dari mereka tidak mengetahui kampanye-kampanye yang diadakan oleh The Body Shop. Sebagian dari mereka justru menjawab values-values yang dimiliki oleh The Body Shop. Go green, save our nature.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Yolanda Arista Wibowo 26 th, pada tanggal 27 agustus 2013). Temuan ini ternyata bertolak belakang dengan penelitian Fatimah (2012 : 98) yang mengatakan bahwa kampanye Stop The Trafficking of Children and Young People telah menciptakan kesadaran pelanggan terhadap The Body Shop. Hal ini didasari temuan di lapangan bahwa para informan kurang mendapatkan informasi mengenai kampanye-kampanye lingkungan yang diadakan oleh The Body Shop yang menyebabkan mereka kurang menyadari adanya kampanye. Meskipun banyak dari informan tidak menyadari akan kampanye-kampanye yang diadakan oleh The Body Shop namun mereka tetap menyadari bahwa The Body Shop merupakan brand kosmetik yang aman dan ramah lingkungan. Kesadaran konsumen berasal dari pengetahuan mereka tentang pentingnya menciptakan lingkungan sehat yang merupakan dasar adanya peningkatan kualitas kehidupan manusia. Peningkatan kualitas kehidupan dapat dikendalikan oleh individu konsumen dengan melakukan perubahan memilih dan mengkonsumsi barang tertentu yang ramah terhadap 10
11 lingkungan (Martin & Simintras, 1995 & Yam-Tang & Chan, 1998 dalam Junaedi, 2005) Khalayak dapat mengetahui merek produk Salah satu indikator dari recognition adalah apabila informan dapat mengetahui merek produk. Terkait dengan hal ini penulis menanyakan apakah para informan mengetahui merek produk, hal yang ditanyakan adalah apakah mereka mengetahui darimana produk The Body Shop ini berasal. Dan hampir seluruh informan mengetahui bahwa produk The Body Shop ini berasal dari Inggris, United Kingdom. (Lihat Lampiran 1-10). Ini berarti bahwa mereka mengetahui merek produk The Body Shop ini, akan tetapi sebagian dari mereka ada yang tidak mengetahui darimana produk ini berasal tetapi mengkonsumsi produk dari merek ini. Hal ini membuat penulis ingin mengetahui lebih dalam motivasi apa yang ada dalam diri informan dalam menggunakan produk ini padahal mereka tidak mengetahui darimana produk ini berasal dan hasilnya mereka tidak terlalu memperhatikan darimana produk ini berasal, asalkan mereka cocok memakai produk tersebut. Karena pada awalnya aku cuma mencoba produk dari merek ini, dan aku tidak terlalu memperhatikan produk ini buatan mana..asalkan aku cocok sama produk ini (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Melania Aryanto, 20 th pada tanggal 27 agustus 2013). Disamping itu penulis juga menanyakan produk apa saja yang dijual di The Body Shop untuk membuktikan apakah mereka benar-benar mengetahui merek produk The Body Shop dan hasilnya mereka semua mengetahui produk yang dijual. (lihat lampiran 1-10). Parfum, body mist, body lotion, terus, lip balm, terus, kalo buat perawatan muka banyak, vitamin E, vitamin C, aloe vera, pembersih muka, cream-cream wajah, ada tabir surya nya, terus ada apa sih itu kayak adaa peeling nya, terus produk-produk kosmetik, terus alat-alat make up seperti puff bedak, kuas wajah, terus alat-alat mandi seperti shower puff, kikir kuku lah, banyak lah.. 11
12 Purchase (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Olyvia Monica 30 th pada tanggal 27 agustus 2013) Indikator Purchase didefinisikan sebagai seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk atau jasa. (Kriyantono, 2006 : 26). Dalam hal ini, perempuan di kota Solo dapat dikatakan memenuhi indikator-indikator Purchase karena telah memenuhi indikator Purchase, yaitu : Khalayak membeli produk merek Salah satu indikator dari purchase adalah apabila informan membeli merek produk. Terkait dengan hal ini penulis menanyakan dimana mereka membeli produk merek The Body Shop. Temuan di lapangan menunujukkan hampir seluruh informan membeli produk The Body Shop di counter The Body Shop Solo Square dan Solo Paragon (lihat lampiran 1-10). Selain menannyakan dimana mereka membeli produk The Body Shop, penulis juga menanyakan apakah mereka pernah membeli produk ini secara online melalui ( dan seluruh informan tidak ada yang pernah belanja secara online, alasannya karena sudah ada counter The Body Shop di kota Solo sehingga mereka tidak perlu repot belanja secara online. 8 Disamping itu informan lainnya mengatakan bahwa jika di counter kita bisa secara langsung melihat dan mencoba produk melalui tester, sedangkan jika belanja melalui online kita tidak bisa secara langsung melihat dan mencoba produk. 9 Enggak pernah sih yaa..soalnya kalo di counternya gitu langsung kan biasanya mbaknya karyawannya ngasih kita tester..dan kita bisa nyoba produknya kayak apa..jadi kan kita kalo lihat sendiri jadi lebih mantep gitu.. (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Vica Natalia, 23th pada tanggal 27 agustus 2013) 8 Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Noviyanti Narulita, 27 th pada tanggal 27 agustus Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Vica Natalia, 23 th pada tanggal 27 agustus
13 Proses pembelian produk terkait dengan pemilihan produk, seseorang membeli produk karena mereka memilih produk tersebut. Para informan memilih produk The Body Shop karena terbuat dari bahan yang alami 10. Hal ini sejalan dengan pendapat (Jiuan et. al.., 2001) yang menyatakan bahwa apabila konsekuensi lingkungan dirasa penting bagi konsumen, maka konsumen akan membeli produk-produk yang ramah lingkungan. Kesadaran konsumen terbentuk karena pola perilaku yang bertanggung jawab pada lingkungan dan menghormati eksistensi makhluk lain di bumi ini. Kesadaran konsumen berkaitan dengan kualitas lingkungan dan terpeliharanya sumberdaya alam pada kondisi kehidupan akan menjamin keseimbangan dan keberlanjutan alam dan lingkungannya. Kesadaran konsumen berasal dari pengetahuan mereka tentang pentingnya menciptakan lingkungan sehat yang merupakan dasar adanya peningkatan kualitas kehidupan manusia. Peningkatan kualitas kehidupan dapat dikendalikan oleh individu konsumen dengan melakukan perubahan memilih dan mengkonsumsi barang tertentu yang ramah terhadap lingkungan (Martin & Simintras, 1995 & Yam-Tang & Chan, 1998 dalam Junaedi, 2005). Harga dari produk go green relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk biasa akan tetapi para informan tetap memilih produk go green. Temuan ini sesuai dengan (Laroche et. al.., 2001) yang menyatakan bahwa keinginan konsumen membayar sejumlah uang tertentu untuk produk produk yang ramah lingkungan lebih disebabkan karena kepedulian mereka akan permasalahan lingkungan Khalayak memakai produk merek Salah satu indikator dari purchase adalah apabila informan memakai produk merek. Terkait dengan hal ini penulis menanyakan apakah mereka memakai produk The Body Shop, dan hasilnya seluruh informan yang telah diwawancarai memakai produk The Body Shop. (Lihat Lampiran 1-10). Disamping menanyakan apakah mereka memakai 10 Berdasarkan wawancara dengan Shirley Susilo pada tanggal 19 agustus
14 produk The Body Shop, ditanyakan pula produk apa saja yang biasa mereka pakai dari The Body Shop. Jawabannya pun beragam sesuai kebutuhan mereka. Mereka memakai parfum, body lotion, make up, sabun, lipstick, lip butter, shampoo, masker, body scrub, dsb. (lihat lampiran 1-10). Hand body, sabun, shampoo, sama deodorant, soalnya deodorant nya itu ga ada aroma nya, yg jenisnya aloe vera (Berdasarkan wawancara dengan konsumen, Vica Natalia 23 th, pada tanggal 27 agustus 2013) Consumption Indikator Consumption didefinisikan sebagai yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek ketika sedang menggunakan produk atau jasa. (Kriyantono, 2006 : 26). Dalam hal ini, perempuan di kota Solo dapat dikatakan memenuhi indikator Consumption karena telah memenuhi indikator Consumption, yaitu : Khalayak membeli ulang produk Salah satu indikator dari consumption adalah apabila informan membeli ulang merek produk. Di lapangan penulis tidak hanya menemukan bahwa para informan sekedar membeli produk The Body Shop tapi mereka juga melakukan pembelian ulang. Hal ini terlihat dari seberapa lama para informan telah memakai produk The Body Shop. Berdasarkan hasil wawancara, para informan telah lama memakai produk The Body Shop yaitu antara 1-10 tahun pemakaian (Lihat Lampiran 1-10). Hal ini membuktikan bahwa mereka telah melakukan pemakaian jangka panjang dan pembelian ulang produk. Disamping itu peneliti juga menanyakan apakah mereka puas menggunakan produk The Body Shop, hal ini bertujuan untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dari penggunaan produk ini sehingga mereka membeli produk ini secara berulang, dan dari semua informan yang telah diwawancarai mengatakan 14
15 bahwa mereka puas menggunakan produk The Body Shop (lihat lampiran 1-10). Seluruh dari informan puas menggunakan produk ini karena kualitas produk yang bagus, cocok dan aman bagi kulit, dan harga yang sebanding dengan kualitas yang diberikan. (lihat lampiran 1-10) 5.2. Refleksi Hasil Penelitian Suatu Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Untuk itu sebuah perusahaan harus memiliki strategi dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya, yaitu dengan komunikasi pemasaran. Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki strategi komunikasi pemasaran promosi. Promosi yang biasa digunakan adalah melalui media televisi karena dinilai efektif dalam mempromosikan sebuah produk namun strategi yang berbeda diciptakan oleh perusahaan The Body Shop. Perusahaan ini tidak pernah menggunakan televisi sebagai media promosinya tetapi mampu membentuk brand awareness termasuk perempuan di kota Solo. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana brand awareness perempuan di kota Solo terhadap produk The Body Shop padahal perusahaan tersebut tidak pernah mempromosikan produknya melalui media televisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan konsep green product, The Body Shop telah membentuk brand awareness perempuan di kota Solo, dengan keamanan yang diberikan baik bagi pengguna maupun lingkungannya telah menciptakan brand awareness pada mereka. The Body Shop dikenal sebagai brand kosmetik yang alami dan ramah terhadap lingkungan akan tetapi tidak banyak dari perempuan di kota Solo menyadari kampanye-kampanye lingkungan yang diadakan The Body Shop. 15
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji teori Komunikasi, bagaimana proses penyampaian pesan itu disampaikan hingga sampai ke khalayak, serta dampak apa yang didapat dari proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat terhadap produk-produk hijau (green product) atau produk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan saat ini telah menjadi isu sentral di semua kalangan dan telah merubah cara pandang dan pola hidup masyarakat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis
BAB V KESIMPULAN Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen pada produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Kulit wajah dan tubuh yang menawan sangat penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Merek dan Perspektif Merek 1. Definisi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001 merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The Body Shop adalah perusahaan yang sudah terkenal dalam industri kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut Fabricantand
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem
20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan salah satu cabang dari ilmu manajemen yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain cabang ilmu manajemen lainnya.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN dan SARAN
119 BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dalam bab IV terdapat beberapa kesimpulan, antara lain: A. Brand Equity untuk merek PAC: Brand Awareness: secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang inti bagi suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang inti bagi suatu perusahaan dimana semakin berkembangnya perekonomian suatu negara selalu diiringi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Populasi wanita Indonesia tahun Sumber: Pefindo Equity dan Index Valuation Division, 2012
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan populasi wanita di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 2,08%. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu dari produk lokal
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Variabel -variabel yang dianggap tidak puas oleh konsumen terhadap produk dan jasa di Auraku Skin Solution. Dari hasil uji hipotesis ketidakpuasan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha semaksimal mungkin menciptakan dan mempertahankan produknya, sehingga konsumen senantiasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha ritel di Indonesia dipicu oleh semakin pesatnya persaingan dalam pasar konsumen akhir dan faktor sosial. Dengan perkembangan ritel yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumen. Wawancara
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian Seperti yang dijelaskan pada bab 1 dan 3 bahwa pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumen. Wawancara dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kosmetik sekarang ini dapat dikategorikan sebagai suatu kebutuhan pokok bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk mempercantik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo The Body Shop
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum The Body Shop The Body Shop International plc adalah sebuah perusahaan kosmetik serta kecantikan yang mendapat inspirasi dari alam, dan menghasilkan produk-produk yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan
Lebih terperinciBAB IV PROFIL PERUSAHAAN THE BODY SHOP
BAB IV PROFIL PERUSAHAAN THE BODY SHOP 4.1. Profil Perusahaan The Body Shop merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bisnis kecantikan berupa produk-produk kosmetik atau make-up. Perusahaan ini terinspirasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi pada empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat sejak dulu kala. Bahkan di masyarakat, proses perawatan itu sudah menjadi budaya
Lebih terperinciKuesioner Brand Image
Reliability Statistics Kuesioner Brand Image No item Spearman Diterima/Ditolak 1. 0,762 diterima 2. 0,465 diterima 3. 0,535 diterima 4. 0,718 diterima 5. 0,406 diterima 6. 0,6 diterima 7. 0,311 diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermunculan ide-ide baru baik dari bidang makanan, pakaian, kosmetik, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang serba modern ini banyak orang yang tumbuh menjadi seseorang yang kreatif dan mempunyai ide yang inovatif sehingga banyak bermunculan ide-ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu produk bukan lagi untuk memenuhikebutuhan (need), melainkan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan ada banyaknya jenis kosmetik yang beredar
Lebih terperinciBAB VI INTERPRETASI DATA. John Caples dalam bukunya yang berjudul How to Make Your
BAB VI INTERPRETASI DATA C. Tingkat Kredibilitas Advertorial CSR John Caples dalam bukunya yang berjudul How to Make Your Advertising Make Money mengungkapkan bahwa advertorial adalah iklan yang format
Lebih terperinci- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1
- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 Validitas Konstruksi Lampiran L1-2 Validitas Konstruksi Lampiran L1-3 Validitas Konstruksi - Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 2 - Data Mentah Kuesioner Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup dengan lingkungan yang bersih, nyaman, dan segar sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dengan lingkungan yang bersih, nyaman, dan segar sangat diinginkan bagi seluruh masyarakat, karena di era globalisasi saat ini terdapat permasalahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan (Kotler dan Keller, 2012).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman purbakala sampai sekarang, manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Melalui perkembangan kehidupan tersebut, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kecantikan di Indonesia maju dengan pesat. Menurut data dari lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik Indonesia
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA DENGAN HERDI. 1. Boleh tahu apa latar belakang anda dan apa kegiatan anda sekarang?
LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA DENGAN HERDI 1. Boleh tahu apa latar belakang anda dan apa kegiatan anda sekarang? JAWAB : mantan karyawati dan saat ini fulltime di Oriflame 2. Boleh tahu alasan anda awalnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini mendorong pemasar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media informasi. Internet, media sosial, gadget merupakan bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan wajah
Lebih terperinciABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan
ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan
Lebih terperinciBRAND AWARENESS PEREMPUAN DI KOTA SOLO TERHADAP PRODUK THE BODY SHOP DISUSUN OLEH : MARIANA SUKOCO SKRIPSI
BRAND AWARENESS PEREMPUAN DI KOTA SOLO TERHADAP PRODUK THE BODY SHOP DISUSUN OLEH : MARIANA SUKOCO 362009042 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Beli Hijau Perilaku beli merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian.
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang diseluruh dunia kini makin menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merek (brand) merupakan salah satu aset tidak berwujud dan bagi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merek (brand) merupakan salah satu aset tidak berwujud dan bagi perusahaan merupakan aset yang paling penting karena merupakan dasar keuntungan kompetitif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis identik dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bahkan semakin ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah sangat berkembang dan terus semakin berkembang. Segala macam produk dan jasa yang disediakan oleh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuh dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuh dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamisnya perubahan jaman, menuntut tingginya permintaan dan kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika merupakan bahan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan L oreal Group merupakan perusahaan kosmetik dan kecantikan terbesar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan L oreal Group merupakan perusahaan kosmetik dan kecantikan terbesar di dunia yang didirikan oleh seorang ahli kimia Perancis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori industri yang kini muncul adalah Fast Moving Costumer Goods (FMCG). Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya industri yang bermunculan dengan produk dan kualitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia pemasaran semakin kompetitif hal ini disebabkan banyaknya industri yang bermunculan dengan produk dan kualitas yang bisa diperhitungkan. Dengan demikian
Lebih terperinciF o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto
B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat dipungkiri kalau wanita lebih sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk yang senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, yang menuntut setiap perusahaan untuk selalu inofatif dalam mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas
Lebih terperinciSTRATEGIC BRAND COMMUNICATION
Modul ke: STRATEGIC BRAND COMMUNICATION BRAND EQUITY MEASUREMENT Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id WHAT IS BRAND
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetik yang beredar baik produksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya berupaya memenuhi kebutuhan dari mulai kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Perkembangan kebutuhan dari setiap individu yang beranekaragam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Green Marketing American Marketing Association (Ahmad et al, 2016) mendefinisikan green marketing adalah pemasaran produk-produk yang telah diasumsikan aman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Surakarta dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan budaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjaga dan meningkatkan loyalitas konsumen merupakan salah satu langkah penting dalam pemasaran. Konsumen yang loyal merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan atau
Lebih terperinciLampiran 1. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: NIM : Adalah mahasiswa S-1 Jurusan Manajemen Universitas Esa Unggul Jakarta Barat.
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HAND AND BODY LOTION CITRA MELALUI BRAND IMAGE (Studi Kasus wilayah Perumahan Villa Balaraja-Tangerang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Merek adalah nama, istilah, simbol atau kombinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Ketatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya atau agar terlihat lebih menarik. Oleh karena itu banyak sekali perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aksesoris merupakan suatu pernak-pernik atau hiasan yang biasanya sering dipakai oleh seorang perempuan dengan tujuan untuk mempercantik dirinya atau agar terlihat
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi bahwa pengusaha di Indonesia berlomba lomba untuk memberikan produk yang
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peter dan Olson (2000:181), iklan (advertising) adalah penyajian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Advertising Menurut Kotler dan Armstrong (2008:150), periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide,barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan yang banyak sekali. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan merupakan hal yang penting dan didambakan oleh setiap wanita. Kata "cantik" berasal dari bahasa latin, bellus, yang pada saat itu diperuntukkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1Merek Menurut Undang Undang merek no 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,
Lebih terperinci