KONSEPSI MAHASISWA FISIKA TERHADAP POKOK-POKOK MATERI FISIKA DASAR DI PROGRAM STUDI FISIKA FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEPSI MAHASISWA FISIKA TERHADAP POKOK-POKOK MATERI FISIKA DASAR DI PROGRAM STUDI FISIKA FKIP UNIVERSITAS BENGKULU"

Transkripsi

1 KONSEPSI MAHASISWA FISIKA TERHADAP POKOK-POKOK MATERI FISIKA DASAR DI PROGRAM STUDI FISIKA FKIP UNIVERSITAS BENGKULU Eko Swistoro Program Studi Fisika FKIP Universitas Bengkulu, Jl Raya Kandang Limun Bengkulu, Telp (0736) 21186, nsw_noy@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran konsepsi mahasiswa fisika terhadap pokok-pokok materi fisika dasar, mencari topik- topik yang tidak dikuasai oleh mahasiswa, faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan konsepsi dan perbedaan konsepsi antara mahasiswa angkatan 1995, 1996, 1997 dan angkatan Diharapkan hasil penelitian ini akan mendapatkan data - data tentang kesalahan konsepsi di dalam mata kuliah fisika dasar, yang selanjutnya dapat dipakai untuk remediasi/perbaikan dalam perkuliahan berikutnya. Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi penelitian seluruh mahasiswa fisika dari angkatan 1995 sampai dengan 1998 sebanyak 115 orang. Alat pengumpul data berupa tes pemahaman yang berbentuk pilihan ganda dengan dua opsi jawaban dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Wawancara digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan konsepsi mahasiswa. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : Tingkat pemahaman mahasiswa fisika baik angkatan 1995, 1996, 1997 mapun 1998 belum mencapai target yang diharapkan; seluruh topik-topik inti yang terkandung dalam Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II merupakan topik yang sukar dikuasai mahasiswa. Kata Kunci: Konsepsi mahasiswa, Materi Fisika Dasar. Abstract The purposes of this study were to describe the student conception to the physics student in FKIP UNIB. This research is descriptive research. Tests and interview were administered to 115 students 1995, 1996, 1997, and 1998 at physics student in FKIP UNIB. Test is to measure achievement student in physics, and interview is to describe misconception factors. The research results showed that (1) the achievement student in physics is no satisfied yet; and (3) physics is very difficult to the student. Key words: Student conception, Physics. PENDAHULUAN Program Studi Fisika FKIP Universitas Bengkulu yang berdiri tahun 1995 telah menerapkan kurikulum Nasional Salah satu ciri kurikulum ini adalah bahwa semua mahasiswa pendidikan MIPA wajib mengikuti mata kuliah dasar MIPA pada tahun pertama secara bersama. Tujuannya adalah untuk memberikan landasan berpikir yang sama serta wawasan yang luas kepada mahasiswa dalam rumpun ilmunya, yaitu MIPA. Dengan memiliki landasan berpikir yang sama, para guru MIPA yang dihasilkan LPTK kelak akan dapat berkomunikasi yang baik antar sesama guru MIPA serta mampu menghubungkan materi bidang ilmu yang diiajarkannya dengan materi bidang ilmu lainnya dalam rumpun MIPA. Dengan demikian, seorang guru Konsepsi Mahasiswa. (Eko Swistoro) 128

2 lulusan MIPA LPTK akan mampu mengajarkan mata pelajaran bidang studinya dengan baik di sekolah. Fisika sebagai salah satu rumpun MIPA adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai gejala alam. Dalam mempelajari fisika tidak terlepas dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang saling terkait dan ini dapat dijelaskan dengan bantuan matematika sebagai alat untuk menjelaskan secara kuantitatif tentang sifat fisis dan prilaku benda-benda alam. Oleh karena itu mahasiswa MIPA sudah seharusnya memahami dan menguasai konsep-konsep serta prinsip-prinsip dasar fisika guna lebih memantapkan pengetahuan bidang studi di program studinya masingmasing. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, kepada mahasiswa tahun pertama pendidikan MIPA mempelajari fisika selama dua semester dengan bobot 4 sks tiap semester. Kepada mereka diajarkan tentang konsep-konsep yang ada dalam mekanika, ilmu panas, getaran dan gelombang, listrik dan magnet, optika serta fisika modern. Semua konsep dalam topik inti fisika dasar itu harus mampu di pahami dan dikuasai oleh mahasiswa pendidikan MIPA khususnya mahasiswa fisika, sehingga pada tahun-tahun berikutnya mereka akan dapat lebih memahami dan menguasai materi bidang studi dalam program studinya. Disamping itu guna menanamkan pengertian dan pemahaman yang lebih baik kepada para mahasiswa tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam fisika dasar, program studi fisika telah membentuk tim pengajar fisika dasar. Tim ini bertugas memberikan perkuliahan fisika dasar kepada mahasiswa Pendidikan MIPA pada tahun pertama sesuai dengan program pengajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pemahaman terhadap topik-topik inti fisika dasar diharapkan dapat menjadi lebih baik. Akan tetapi dalam kenyataannya, hasil belajar fisika dasar yang dicapai mahasiswa fisika dari tahun ke tahun masih belum memuaskan. Banyak mahasiswa yang kurang memahami konsep-konsep dalam topik inti fisika dasar secara keseluruhan. Berdasarkan hasil ujian semester, mahasiswa fisika hanya dapat memahami materi perkuliahan sekitar 50% dari seluruh materi-materi fisika dasar yang di ajarkan, sedangkan yang idealnya. 85%. Hal ini jelas menimbulkan permasalahan yaitu dengan kurang menguasai fisika dasar mengakibatjkan sukarnya mahasiswa fisika mengusai mata kuliah keahlian (MKK), karena fisika dasar merupakan mata kuliah prasyarat bagi mata kuliah keahlian. Selain itu dengan tidak dikuasainya fisika dasar mahasiswa fisika akan memperoleh prestasi (IPK) rendah dan kelulusan akan menjadi lama. Padahal tuntutan lembaga menghendaki lulus cepat dalam arti sesuai dengan program dan lulus dengan mendapatkan IPK tinggi. Dengan demikian, permasalahan ini perlu dipecahkan dengan jalan mengadakan suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah konsepsi mahasiswa fisika terhadap pokokpokok materi fisika dasar di Program Studi Fisika FKIP Universitas Bengkulu? Dalam hal ini konsepsi mahasiswa diartikan sebagai pengertian, pemahaman, atau pendapat mahasiswa terhadap suatu objek. Objek dalam penelitian ini adalah pokok-pokok materi fisika dasar yaitu bagian-bagian yang penting dari Exacta, Vol. VI, No 1, Juni 2008 :

3 materi fisika dasar yang harus dipelajari, dipahami, dan dikuasai oleh mahasiswa Program Studi Fisika. Dari permasalahan tersebut di atas dapat diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :1) bagaimanakah konsepsi mahasiswa fisika terhadap pokok-pokok materi yang terkandung dalam topik-topik inti fisika dasar, 2) Topik-topik inti mana yang kurang dikuasai mahasiswa, 3) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesalahan konsepsi mahasiswa terhadap pokok-pokok materi dalam topik-topik inti fisika dasar,dan 4) Apakah ada perbedaan yang berarti dalam hal konsepsi mahasiswa fisika terhadap topik-topik inti fisika dasar antara mahasiswa tahun tahun 1995, 1996, 1997, dan Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan kurikulum nasional bagi Program Studi Fisika Universitas Bengkulu dinilai sangatlah tepat. Pada tahun pertama mahasiswa program studi fisika harus mengambil 29 sks untuk mata kulian MIPA dasar, yaitu Biologi (3 sks), Fisika dasar (8 sks), kimia Dasar (8 sks), Kalkulus (6 sks), Dasar-dasar pendidikan MIPA (2 sks), dan ilmu Lingkungan (2 sks). (Tim Buku Panduan FKIP UNIB, 1998). Tujuan diberikannya mata kuliah ini agar mahasiswa fisika memiiliki landasan berpikir yang sama serta wawasan yang luas mengenai MIPA sebagai suatu rumpun bidang studi sehingga mereka mampu berkomunikasi dalam bidang MIPA antar sesamanya dan mampu menghubungkan materi bidang studi fisika yang dijarkannya kelak dengan materi bidang MIPA lainnya. Selain itu, bagi mahasiswa fisika mata kuliah fisika dasar (fisika dasar I dan II) adalah merupakan mata kuliah prasyarat untuk mata kuliah lanjutan, misalnya mata kuliah Elektronika, Gelombang, Listrik- Magnet, Termodinamika, Fisika Kuantum, Fisika Modern, Fisika Statistik, Pengantar Fisika Zat Padat dan pengantar Fisika Inti (Depdikbud, 1994). Dengan demikian jika mahasiswa tidak mengusai mata kuliah prasyarat, maka mereka akan mengalami kesulitan dalam kuliah fisika lanjutan. Itulah sebabnya mahasiswa wajib mengusai konsepkonsep dan prinsip-prinsip yang ada pada topik-topik inti fisika dasar. Menurut Euwe Van den Berg (1991) konsep adalah abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia berpikir. Contoh konsep adalah meja, binatang, manusia, cinta, gaya dan sebagainya. Tafsiran perorangan terhadap banyak konsep berbeda-beda. Misalnya terhadap konsep ibu berbeda-beda untuk setiap orang. Tafsiran konsep oleh seseorang yang disebut konsepsi. Walaupun dalam fisika kebanyakan konsep mempunyai arti jelas, yang telah disepakati oleh pakar fisika, tapi konsepsi mahasiswa berbeda-beda. Jika konsepsi mahasiswa adalah tidak sama dengan konsepsi para pakar fisika, kita menggunakan istilah bahwa mahasiswa mengalami miskonsepsi (salah konsepsi). Biasanya miskonsepsi menyangkut kesalahan siswa / mahasiswa dalam pemahaman antara konsep (Euwe Van den Berg, 1991 : 10). Hasil penelitian tentang kesalahan konsepsi yang dialami oleh siswa / mahasiswa telah dikemukakan oleh para pakar. ShymanskY & Kyle (1988: 294) menyatakan sebagai berikut : It is clear that the exictence of misconceptions among student at all levels presents achallenge for science educators. Meaningful learning cannot Konsepsi Mahasiswa. (Eko Swistoro) 130

4 occur if students possesentering behaviours that prevent the acquisition of the concepts. Jelas sekali bahwa kesalahan konsep terhadap suatu obyek yang dipelajari pada siswa pada semua level dalam hal ini menjadi tantangan bagi guru IPA. Dalam hal ini, belajar bermakna tidak dapat diwujudkan jika siswa bersikap mempertahankan pendapatnya sendiri terhadap suatu konsepsi yang salah. Dalam upaya meluruskan konsepsi mahasiswa yang kurang tepat terhadap suatu materi perkuliahan, peranan dosen menjadi sangat penting. Bila dosen dalam mengajar kurang memberikan penekanan terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang penting., Maka sedikit sekali mahasiswa yang berhasil memperbaiki kesalahan konsepsi yang dialaminya. Kebanyakan mahasiswa yang berhasil memahami dan mengusai materi perkuliahan dengan baik jika dosen mengajar menggunakan metode dan teknik mengajar yang tepat sesuai dengan sifat meteri perkuliahan yang diberikan. Dalam hal ini dosen perlu merancang strategi belajar mengajar secara baik guna mengatasi kesalahan konsepsi yang mungkin dialami mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :1) Melihat gambaran konsepsi mahasiswa fisika terhadap pokok-pokok materi yang terkandung dalam topik-topik inti fisika dasar.; 2) Mengetahui topik-topik inti fisika dasar yang kurang dikuasai mahasiswa; dan 3). Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesalahan konsepsi mahasiswa terhadap pokokpokok materi dalam topik-topik inti fisika dasar. Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :1) Dengan diperolehnya hasil penelitian maka akan didapat : sejumlah kesalahan konsepsi mahasiswa tentang topiktopik inti fisika dasar. Data ini akan dijadikan dasar untuk perbaikan proses belajar mengajar. Apabila kesalahan konsepsi ini tidak diperbaiki maka akan mengganggu, karena kesalahan konsepsi ini dikemudian hari akan muncul kembali. Menurut Osborn& Freyberg (1985 dalam Euwe Van Den Berg, 1991 : 17) kesalahan konsepsi sukar sekali diperbaiki; dan 2). Hasil penelitian dapat dijadikan bahan untuk remediasi bagi dosen pengajar fisika dasar. Remediasi adalah salah satu cara untuk mengatasi salah konsepsi. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif. Variabel yang akan diteliti meliputi 1). Bagaimanakah konsepsi mahasiswa fisika terhadap pokokpokok materi yang terkandung dalam topik-topik inti fisika dasar; 2).Topiktopik inti mana yang kurang di kuasai mahasiswa ; dan 3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesalahan konsepsi mahasiswa terhadap pokokpokok materi dalam topik-topik inti fisika dasar. Populasi penelitian adalah mahasiswa fisika angkatan 1995, 1996,1997 dan berjumlah 115 orang. Sampel penelitian adalah 115 orang yang terdiri dari 17 orang mahasiswa angkatan 1995, 27 orang mahasiswa angkatan 1996, 32 orang mahasiswa angkatan 1997 dan 39 orang angkatan untuk mahasiswa angkatan 1999 dengan jumlah 48 orang tidak dijadikan populasi ataupun sampel penelitian karena mereka pada tahun 1999 baru mengambil mata kuliah fisika dasar. Alat pengumpul data adalah tes. Tes digunakan untuk menjaring data tentang konsepsi (pemahaman) mahasiswa terhadap topik-topik inti fisika dasar. Tes tersebut berisi pernyataan-pernyataan alternatif Exacta, Vol. VI, No 1, Juni 2008 :

5 tentang konsepsi mahasiswa terhadap pokok-pokok materi pada setiap topik inti fisika dasar yang diajarkan. Pada setiap pokok materi dirumuskan dua pernyataan, satu dalam bentuk konsepsi yang benar dan satu lagi dalam bentuk konsepsi yang salah (pilihan ganda dengan dua opsi). Untuk pernyataan dengan konsepsi yang benar di beri skor 1 dan pernyataan dengan konsepsi yang salah di beri skor 0. Dengan demikian data kuantitatif tentang konsepsi mahasiswa terhadap topik-topik inti fisika dasar dapat diperoleh. Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data, tes yang telah di susun terlebih dahulu diiuji cobakan terhadap mahasiswa MIPA yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Dalam hal ini akan ditentukan validitas dan reliabilitas secara statistik sehingga diperoleh instrument yang berkualitas. Tes pemahaman mahasiswa diuji cobakan pada sekitar 26 orang mahasiswa (non regular). Indikator yang dipergunakan untuk menggambarkan kualitas tes adalah : Tingkat Kesukaran (TK) dan Daya Pembeda (DP), (validates tes), dan Reliabilitas Tes. Teknik pengolahan data adalah sebagai berikut : untuk mencari tingkat konsepsi mahasiswa (TKM) digunakan rumus sebagai berikut : X TKM.100% ; dimana X B adalah jumlah skor mahasiswa pada setiap topik inti dan B adalah jumlah pernyataan altrnatif konsepsi yang benar pada setiap topik inti. Faktorfaktor yang mempengaruhi kesalahan konsepsi mahasiswa terhadap topiktopik inti fisika dasar diketahui melalui wawancara. Dalam hal ini jawaban responden diklasifikasikan. Dengan cara ini, gambaran tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kesalahan konsepsi mahasiswa terhadap topiktopik inti fisika dasar dapat diketahui. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analis Uji Coba Berdasarkan tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda, ternyata untuk tes konsepsi mahasiswa pada topik-topik fisika dasar I dan fisika dasar II, 2 soal ditolak, sedangkan 48 butir soal dapat diterima sebagai soal yang baik. Hasil perhitungan reliabilitas tes konsepsi mahasiswa dengan 48 soal (untuk fisika dasar I dan II) setelah 2 soal tidak memenuhi kriteria tingkat kesukaran dan daya pembeda dibuang, koefisien reliabilitas untuk fisika dasar sama dengan 0,8519. Angka-angka ini menunjukkan bahwa tes konsepsi mahasiswa tersebut cukup reliabel. Hasil Analis Data Penelitian Dari seluruh sampel yang direncanakan sebanyak 115 orang mahasiswa, datanya diperoleh secara lengkap sebanyak 105 orang mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil tingkat konsepsi mahasiswa terhadap topik inti Fisika Dasar I pada masing-masing angkatan seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Tingkat konsepsi mahasiswa Pada Matakuliah Fisdas I Topik inti Tingkat Konsepsi (%) Fisika Dasar I Kinematika 38,1 48,5 50,8 36,6 Dinamika 37,2 48,6 50,8 21,9 Momentum 20,8 15,0 39,7 28,8 Linier Kerja-Energi 16,7 20,0 70,6 2,6 Benda Tegar 33,3 33,3 29,4 21,4 Momentum 20,0 20,0 70,6 43,6 Sudut Fluida 33,3 30,0 52,9 28,2 Kalor 16,7 20,0 35,3 27,2 Tabel 1 Menunujukkan bahwa tingkat konsepsi (pemahaman) mahasiswa Konsepsi Mahasiswa. (Eko Swistoro) 132

6 fisika terhadap topik-topik inti fisika dasar I masih sangat rendah, jika ditinjau dari segi ideal tingkat konsepsi yaitu 85%. Ini berarti bahwa para mahasiswa belum mampu memahami dan menguasai pokok-pokok materi yang terkandung dalam topik-topik inti fisika dasar I. Topik-topik Fisika Dasar I yang kurang dikuasai mahasiswa adalah : Untuk angkatan 1995: Kerja dan energi (16,7%), benda Tegar (16,7%) dan Kalor (16,7%). Untuk angkatan 1996: Kerja dan energi (20%), momentum sudut (20%), dan Kalor (20%). Untuk angkatan 1997: Benda tegar (29,4%). Untuk angkatan 1998 : Dinamika (21,9%), kerja dan energi (2,6%) Tingkat konsepsi mahasiswa fisika terhadap topik-topik inti fisika dasar II pada masing-masing angkatan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat konsepsi mahasiswa Pada Matakuliah Fisdas II Topik Inti Fisika Dasar II Tingkat Konsepsi (%) Medan Listrik 36,4 22,2 37,3 35,3 Potensial Listrik 18,3 16,6 17,6 20,6 Kapasitas dan 20,9 16,6 58,8 20,6 Dielektrik Arus Listrik 70,2 83,3 35,3 16,2 Medan Magnet 60,1 50,0 41,2 35,3 Imbas 41,3 30,0 44,7 30,6 Elektrmagnetik Arus AC 15,2 11,1 3,9 21,6 Sifat Gelmbang 20,3 31,3 29,4 37,1 Interferensi 40,2 33,3 25,5 50,0 Gelombng Optik 20,1 30,0 15,3 32,8 geometrik Alat optik 13,1 38,9 19,6 28,4 Fisika 13,4 1,3 28,2 22,9 Kuantum Susunan atom 30,2 58,3 17,6 29,4 Susunan inti 15,6 16,6 13,7 12,7 Tenyata tingkat pemahaman mahasiswa fisika terhadap topik-topik inti fisika dasart II juga masih sangat rendah (tabel 3.2). Ini berarti topiktopik inti fisika dasar II secara relatif kurang dipahami oleh mahasiswa fisika, baik oleh angkatan 1995,1996, 1997 dan Topik-topik inti fisika dasar II yang kurang dikuasai mahasiswa adalah ; Untuk angkatan 1995 : Hampir seluruh topik kecuali topik arus listrik (70,2%) dan medan magnet (60,1%). Untuk angkatan 1996: Hampir seluruh topik Fisika Dasar II kecuali topik arus listrik (83,3%). Sedangkan untuk mahasiswa angkatan 1997 dan 1998 seluruh topik inti Fisika Dasar II tidak dikuasai. Adapun rata-rata penguasaan mahasiswa terhadap Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II dapat dirangkum dalam Tabel 3. Tabel 3. Rerata penguasaan mahasiswa Tes Fisika Tes Fisika Angkatn Dasar I Dasar II Mean SB Mean SB (%) (%) (%) (%) ,6 8,8 29,7 14, ,4 10,6 32,3 14, ,0 11,4 27,7 23, ,2 14,8 28,1 8,1 Dari hasil wawancara dengan mahasiswa fisika didapat faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa terhadap topik-topik inti fisika Dasar antara lain meliputi faktor : 1). Manfaat mempelajari fisika dasar, 2) Metode dan teknik penyajian materi perkuliahan fisika dasar, 3). Pengalaman praktikum fisika dasar di laboratorium, 4). Ketersediaan buku ajar fisika dasar yang rendah dipahami, dan 5). Prasyarat pengetahuan untuk belajar fisika dasar. Mahasiswa fisika baik angkatan 1995, 1996, 1997, damn 1998 belum mengetahui manfaat mempelajari mata Exacta, Vol. VI, No 1, Juni 2008 :

7 kuliah fisika dasar. Padahal fisika dasar merupakan dasar untuk mempelajari mata kuliah fisika berikutnya. Jika fisika dasar dikuasai oleh mahasiswa maka mahasiswa tersebut tidak mengalami kesulitan dalam pengusaan mata kuliah berikutnya. Dari hasil wawancara, berarti perlu terus menerus diadakan perbaikan pola dan teknik pengajaran. Ini berarti bahwa dosen harus mampu dan mau secara terus menerus mengembangkan metode pengajaran fisika. Karena tanpa metode yang benar dan tepat pengajaran fisika menjadi tidak menarik dalam hal ini akan mengakibatkan mahasiswa kurang,meguasai konsep-konsep fisika yang diajarkan. Selanjutnya berakahir pada prestasi belajar mahasiswa rendah. Pengalaman praktikum juga merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan materi fisika dasar. Ini berarti bahwa mahasiswa membutuhkan kegiatan praktikum yang lebih intensif lagi. Dalam arti bahwa praktikum yang telah dilaksanakan perlu ditingkatkan baik dari strategi pengajaraannnya/pelaksanannyua maupun dari segi jumlah/banyaknya topik-topik praktikum yang menunjang fisika dasar. Sudah tidak diragukan lagi bahwa faktor buku penunjang merupakan syarat mutlak keberhasilan seseorang dalam belajar. Sekitar 90% mahasiswa fisika tidak memilki buku fisika dasar. Padahal untuk mendapatkan buku buku tersebut di pasaran tidak terlalu sulit. Ini berarti harus dicari jalan keluarnya yaitu dengan cara : 1). Lembaga (UNIB) melengkapi buku-buku tersebut, 2). Dosen membuatkan hand out. Disamping itu faktor yang tidak kalah pentingnya adalah penguasaan prasyarat pengetahuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Dari hasil pengamatan dosen kurang memberikan prasyarat pengetahuan kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai. Misalnya seorang dosen akan mengajarkan tentang gerak benda, sebagai prasyarat pengetahuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah bahwa mahasiswa harus mengetahui dulu pengertian vektor. Untuk mempelajari gerak parabola harus dikuasai dulu topik gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Jadi sebelum mengajarkan topik tertentu, dosen harus terlebih dahulu mengetahui apakah mahasiswa telah siap dengan topik tersebut, dengan cara menanyakan topik prasyarat pengetahuan kepada mahasiswa tadi. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan : 1) Tingkat pemahaman mahasiswa baik angkatan 1995, 1996, 1997 maupun 1998 belum mencapai target yang diharapkan.; 2) Seluruh topik-topik inti yang terkandung dalam Fisika Dasar I dan Fisika, Dasar II merupakan topik yang sukar dikuasai mahasiswa; dan 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II adalah faktor manfaat fisika dasar kurang dipahami oleh mahasiswa, metode dan teknik penyajian materi mata kulaih fisika dasar kurang, pengalaman praktikum mahasiswa di laboratorium masih terbatas, ketersediaan buku fisika dasar masih kurang, dan prasyarat pengetahuan bagi mahasiswa untuk belajar tentang topik-topik fisika dasar juga masih kurang. Untuk dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa fisika terhadap topik-topik inti fisika dasar maka Konsepsi Mahasiswa. (Eko Swistoro) 134

8 disarankan : 1) Sebelum kuliah berlangsung dosen hendaknya menjelaskan pentingnya belajar fisika dasar; 2) Dosen perlu mencari dan menerapkan metode dan teknik mengajar yang tepat; 3)Strategi dan frekuensi kegiatan praktikum fisika dasar di laboratorium hendaknya lebih ditingkatkan ( selama ini hanya 16 judul praktikum, bisa jadi 60 judul praktikum); 4). Perlu pengadaan secukupnya buku-buku fisika dasar di perpustakaan.; dan 5) Sebelum kuliah berlangsung perlu pemberian prasyarat pengetahuan bagi mahasiswa. Sutrisno Seri Fisika - Fisika Dasar Listrik Magnet dan Termo Fisika. Edisi Keenam. Bandung : Penerbit ITB DAFTAR PUSTAKA Depdikbud Kurikulum Nasional Sarjana Fisika. Jakarta. Dirjen Dikti Euwe Van den Berg Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga.: Universitas Kristen Satya Wacana ShymankY,J.A & Kyle, W.C A Summary Of Research In Science Education New York : John Wiley & Sons,Inc Tim Buku Panduan FKIP UNIB Buku Panduan FKIP. Bengkulu : Universitas Bengkulu Halliday & Resnick Fisika Jilid I. Terjemahan oleh Pantur silaban dan Erwin Sucipto. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga Halliday & Resnick Fisika Jilid II. Terjemahan oleh Pantur silaban dan Erwin Sucipto. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga Sutrisno Seri Fisika - Fisika Dasar Mekanika. Edisi Keenam. Bandung : Penerbit ITB Sutrisno Seri Fisika - Fisika Dasar Gelombang. Edisi Keenam. Bandung : Penerbit ITB Exacta, Vol. VI, No 1, Juni 2008 :

II. SILABUS MATA KULIAH

II. SILABUS MATA KULIAH II. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah/Kode : Fisika / KPA2101 Semester/ SKS : II/ 3 Program Studi : Magister Pendidikan IPA Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran a. Menganalisis kejadian kinematika dan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN JUDUL MATA KULIAH : FISIKA DASAR NOMOR KODE / SKS : FIS 101 / 3(2-3) DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Fisika Dasar ini diberikan di TPB untuk membekali seluruh mahasiswa

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013 Mata Kuliah : Fisika Dasar/Fisika Pertanian Kode / SKS : PAE 112 / 3 (2 Teori + 1 Praktikum) Status : Wajib Mata Kuliah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM PERKULIAHAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM PERKULIAHAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM PERKULIAHAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Nyoman Rohadi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA 10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis,

Lebih terperinci

KKKF13102 FISIKA DASAR

KKKF13102 FISIKA DASAR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKKF13102 FISIKA DASAR PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL. Abstrak

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL. Abstrak IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL Andi Desy Yuliana Mukti 1), Trustho Raharjo 2), Edy Wiyono 2) 1). Alumnus Prodi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNS 2). Dosen

Lebih terperinci

192 Katalog Universitas Terbuka 2010

192 Katalog Universitas Terbuka 2010 192 Katalog Universitas Terbuka 2010 b) Program Studi Pendidikan Fisika (S1) Para guru lulusan Program S1 Pendidikan Fisika diharapkan dapat: (1) menguasai keilmuan fisika dan strategi pembelajaran fisika

Lebih terperinci

Buku Ajar FISIKA TEKNIK. Disusun Oleh Wahidin Abbas

Buku Ajar FISIKA TEKNIK. Disusun Oleh Wahidin Abbas Buku Ajar FISIKA TEKNIK Disusun Oleh Wahidin Abbas abbas@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 KATA PENGANTAR Dalam penyusunan Buku Ajar Fisika Teknik

Lebih terperinci

MATAKULIAH BIOFISIKA DESKRIPSI II. SILABUS 1. Identitas Matakuliah 2. Tujuan : 3. Deskripsi isi : 4. Pendekatan / metoda pembelajaran :

MATAKULIAH BIOFISIKA DESKRIPSI II. SILABUS 1. Identitas Matakuliah 2. Tujuan : 3. Deskripsi isi : 4. Pendekatan / metoda pembelajaran : MATAKULIAH BIOFISIKA I. DESKRIPSI Perkuliahan ini merupakan aplikasi / penerapan konsep-konsep Fisika dalam bidang Biologi. Kompetensi yang diharapkan adalah memiliki wawasan yang memadai dan menguasai

Lebih terperinci

FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI

FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI FISIKA SEKOLAH I I. DESKRIPSI Matakuliah ini adalah salah satu Matakuliah akhlian Program Studi (MKKPS) yang berorientasi pada penguasaan fisika di sekolah menengah. Setelah selesai mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Umum Kode/SKS : FIS 102 / 2 (2-0) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika A ini diberikan untuk mayor yang berbasis IPA tetapi tidak memerlukan dasar fisika

Lebih terperinci

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736 Status Mata Kuliah Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) ;wajib Jumlah Pertemuan 2 kali/minggu (Kuliah & Responsi) Tujuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Pendidikan IPA. Nama Mata Kuliah : Fisika Dasar

Lebih terperinci

Deskripsi. TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH II / FI / 3 sks /. Semester 2

Deskripsi. TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH II / FI / 3 sks /. Semester 2 Deskripsi TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH II / FI / 3 sks /. Semester 2 Matakuliah ini adalah matakuliah wajib bagi program Profesi Pendidikan Guru Fisika SMA-MA merupakan salah satu Matakuliah Pendidikan

Lebih terperinci

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu FISIKA DASAR Silabi TUJUAN UMUM Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya. Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FUG1A3 FISIKA 1 Disusunoleh: Suwandi, M.Si PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika JPMIPA FKIP UNIB msutarno_unib@yahoo.com,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI. Oleh : Tri Sudyastuti

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI. Oleh : Tri Sudyastuti RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR FISIKA HAYATI Oleh : Tri Sudyastuti Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 2003/2004 RPKPS RENCANA

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN RPS KONSEP DASAR IPA (KKNI) No. Dokumen Revisi: 00 Tgl. Berlaku Hal. Deng Semester: V Judul Praktek: Jam Pertemuan: 100 menit/ tatap muka Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA Kode

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014 Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 318 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Informatika Mata Kuliah : Fisika Dasar Kode : TI 219 Bobot : 4 (empat) sks Kelas Semester Prasyarat Deskripsi Singkat Standar Kompetensi : TI 2A : 2 (dua)

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Mata Kuliah : Fisika Kode/SKS : FIS 100 / 3 (2-3) Deskrisi : Mata Kuliah Fisika A ini diberikan untuk mayor yang berbasis IPA tetapi tidak memerlukan dasar fisika yang

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. CM.PRD-01-04 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2014 A. VISI Visi Program Studi Pendidikan Fisika: Menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd.

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd. No. SIL/PTE/TKF6202/01 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2014 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA No.RPP/PTE/TKF6202/01 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2014 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami,

Lebih terperinci

Satuan Acara Perkuliahan

Satuan Acara Perkuliahan Satuan Acara Perkuliahan Kode/Nama matakuliah : PFIS25222/Fisika Sekolah II Program Studi : Pendidikan Fisika Revisi : Fakultas : Sains dan Teknologi Tgl mulai berlaku : Satuan Kredit Semester : 2 SKS

Lebih terperinci

Guru SMU Muhammadiyah Gombong, = ABSTRAK

Guru SMU Muhammadiyah Gombong,  = ABSTRAK Efektivitas Remediasi Pokok Bahasan Arus Dan Tegangan Listrik Bolak Balik Pada Pelajaran Fisika Siswa Kelas III IPA SMAN 6 Purworejo Tahun Pelajaran 00/003 Eko Setyadi K. 1 dan Raden Oktova Program Magister

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP GBPP 10.04.01 xxx Revisi ke 0 Tanggal Dikaji Ulang Oleh Dikendalikan Oleh Disetujui Oleh Ketua JurusanFisika GPM Fakultas Sains

Lebih terperinci

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa IDENTIFIKASI MISKONSEPSI CALON GURU FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN INSTRUMEN EDCT (ELECTRIC DYNAMIC CONCEPT TEST) DENGAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) Daimul Hasanah Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang akan memiliki pengalaman dari hasil fenomena yang diamati dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman-pengalaman yang dimiliki itu kemudian menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebelum memperoleh pendidikan formal, sejak lahir anak sudah memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai alam yang berkaitan dengan Fisika. Pengalaman dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. RPKPS (Rencana Program dan Pembelajaran Semester)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. RPKPS (Rencana Program dan Pembelajaran Semester) UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA RPKPS (Rencana Program Pembelajaran Semester) FISIKA DASAR II Semester 2/3 sks/mff 1012 Oleh Muhammad Farchani Rosyid Dengan a BOPTN P3-UGM tahun anggaran

Lebih terperinci

MENGENAL FISIKA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

MENGENAL FISIKA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB MENGENAL FISIKA Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB FISIKA Mempelajari alam semesta Alam semesta diciptakan dengan karateristik: Derajat Keteraturan Tinggi Derajat Kesimetrian Tinggi Aturannya

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/MES/STM 301/14 Revisi : 00 Tgl : 1 April 2008 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : FISIKA TEKNIK : STM 301 (2 SKS TEORI + 1 SKS PRAKTEK) : GENAP : PEND.TEKNIK

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PADA MATERI POKOK WUJUD ZAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BAWANG TAHUN AJARAN 2009/2010

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PADA MATERI POKOK WUJUD ZAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BAWANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 8-13 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PADA MATERI POKOK WUJUD ZAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BAWANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan pendidikan, yaitu penelitian dan mengembangkan bahan ajar mekanika. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

Kendala Cognitif Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu Pada sejumlah Konsep Dasar Fisika

Kendala Cognitif Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu Pada sejumlah Konsep Dasar Fisika 1 Kendala Cognitif Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu Pada sejumlah Konsep Dasar Fisika Cognitive difficulties of physics education students of FKIP Bengkulu University on many basic

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP DALAM MATERI PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP DALAM MATERI PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP DALAM MATERI PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) Syarifah Fadillah Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No.88 Pontianak

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) F I S I K A I OLEH : Asnal Effendi, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2010 Nama Matakuliah Kode

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING PADA TOPIK OPTIKA BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA Oleh: Dr. Eko Swistoro Warimun Email : eko_swistoro@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mohammad Iqbal, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mohammad Iqbal, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbicara fisika tak lepas kaitannya dengan cabang ilmu sains, yang kerap bersinggungan dengan kehidupan manusia. Karena jika dilihat sifatnya fisika sendiri

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA DAN MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA FISIKA 1 (3 sks) responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PADA MATERI VEKTOR

DESKRIPSI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PADA MATERI VEKTOR DESKRIPSI MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PADA MATERI VEKTOR Eka Trisianawati 1, Nurussaniah 2 1,2 Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Pontianak, Jalan Ampera No.88 Pontianak 1

Lebih terperinci

KONSEPSI MAHASISWA MENGENAI RAMBATAN DAN KECEPATAN CAHAYA

KONSEPSI MAHASISWA MENGENAI RAMBATAN DAN KECEPATAN CAHAYA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 KONSEPSI MAHASISWA MENGENAI RAMBATAN DAN KECEPATAN CAHAYA Rodemtus R.Bintoro,

Lebih terperinci

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor ) 1. 2. Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP A PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP Nopa Ratna Putri, Edy Tandililing, Syukran Mursyid Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Email: nopa_ratnaputri@yahoo.com

Lebih terperinci

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015 PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015 Drs. Setyo Warjanto setyowarjanto@yahoo.co.id 081218074405 SK 1 Ind 1 Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 2 (3) (2013) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej KONSEPSI ALTERNATIF MAHASISWA FISIKA PADA MATERI TERMODINAMIKA A. Musyafak S. Linuwih, Sulhadi Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

KONTRAK BELAJAR, RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DAN RANCANGAN TUGAS Mata Kuliah Fisika

KONTRAK BELAJAR, RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DAN RANCANGAN TUGAS Mata Kuliah Fisika KONTRAK BELAJAR, RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DAN RANCANGAN TUGAS Mata Kuliah Fisika Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Surabaya Oleh: Erik Sugianto,

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : FISIKA DASAR 2 Kode Mata : DK 12206 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010)

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) ISSN: 1693-1246 Juli 2010 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 98-103 J P F I http://journal.unnes.ac.id USAHA MENGURANGI TERJADINYA MISKONSEPSI FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONFLIK

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FUG1B3 PRAKTIKUM FISIKA 1 Disusunoleh: Suwandi, M.Si PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika

I. PENDAHULUAN. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena berhubungan dengan perilaku dan struktur

Lebih terperinci

vii Tinjauan Mata Kuliah

vii Tinjauan Mata Kuliah vii S Tinjauan Mata Kuliah elamat datang dalam mata kuliah Praktikum Fisika 1. Mata kuliah ini dapat Anda ikuti setelah Anda mengikuti mata kuliah Fisika Dasar 1 dan Fisika Dasar 2. Mata kuliah Praktikum

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester :

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester : SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester : II Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-103 Fisika Dasar Deskripsi Mata

Lebih terperinci

Pengenalan Kurikulum Program Studi S1 Fisika IPB Tony Sumaryada, Ph.D 19 Mei 2016

Pengenalan Kurikulum Program Studi S1 Fisika IPB Tony Sumaryada, Ph.D 19 Mei 2016 Pengenalan Kurikulum 2014 Program Studi S1 Fisika IPB Tony Sumaryada, Ph.D 19 Mei 2016 Latar Belakang Perlu pembaharuan Kurikulum untuk dapat mengikuti perkembangan zaman Perubahan Kebijakan Manajemen

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester I DAFTAR ISI 1600 menit RPP/OTO/TKF202 Revisi : 00 Tgl. : 1 April 2008 Hal 1 dari 1 BAGIAN KULIAH KE- URAIAN JML HAL RPP. 01 1-4 KONSEP KINEMATIK 2 RPP. 02 5-8 KONSEP DINAMIKA 2 RPP. 03 9 UJIAN

Lebih terperinci

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS FISIKA SEKOLAH 1 FI 132 2 SKS Latar Belakang Standar Isi UU RI No. 20/2003 tentang S P N PP RI No 19/2005 tentang S N P PERMENDIKNAS No.22/2006 tentang Standar ISI IPA berkaitan dengan cara mencari tahu

Lebih terperinci

Kisi kisi Pedagogi dan Profesional Mapel Fisika SMA

Kisi kisi Pedagogi dan Profesional Mapel Fisika SMA Kisi kisi Pedagogi dan Fisika SMA Pedagogik 1. 1. Menguasai peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial, kultural,emosional, dan intelektual. 1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Mata Pelajaran : Fisika Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 120 menit Jenis Sekolah : Madrasah Aliyah Jumlah soal : 40 butir Penyusun : FARLIN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 IDENTITAS MATA KULIAH : Nama : Fisika Dasar Kode : PAP111 sks : 3 (2 sks kuliah + 1 sks praktikum) Status : Wajib Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memahami sejumlah (a modest amount) konsep dan dapat menerapkan atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat memahami sejumlah (a modest amount) konsep dan dapat menerapkan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan pendidikan fisika di sekolah adalah agar peserta didik dapat memahami sejumlah (a modest amount) konsep dan dapat menerapkan atau mengaplikasikan

Lebih terperinci

KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS

KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS Petrus Ongga *), Yani Sanwaty *), Ferdy Semuel Rondonuwu **), Wahyu Hari Kristiyanto ***) Email : whkris_fisika@yahoo.com, whkris@staff.uksw.edu *) Mahasiswa

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PREDIKSI MODIFIKASI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN FISIKA

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PREDIKSI MODIFIKASI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN FISIKA DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PREDIKSI MODIFIKASI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN FISIKA (Suatu Penelitian di Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB) Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kurikulum : IRISAN (994, 2004, 2006) Program : ILMU PENGETAHUAN ALAM KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJI SMA NEGERI DAN SWASTA SA No. Urut 2 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN FISIKA Kompetensi Utama Kompetensi Profesional Standar Kompetensi Guru Standar Isi Kompetensi Inti Kompetensi Guru Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 11. Menguasai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Puput Putri Manitasari dan Nadi Suprapto Jurusan Fisika, Universitas Negeri

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 1 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 1 MATA KULIAH : FISIKA KODE MATA KULIAH / SKS : 410202045 / 2 SKS MATA KULIAH PRASYARAT : - DESKRIPSI MATA KULIAH : MANFAAT

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Melalui Macromedia Flash MX dalam Meningkatkan Kualitas dan Keefektifan Pembelajaran Konsep Dasar Sains II

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Melalui Macromedia Flash MX dalam Meningkatkan Kualitas dan Keefektifan Pembelajaran Konsep Dasar Sains II Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Melalui Macromedia Flash MX dalam Meningkatkan Kualitas dan Keefektifan Pembelajaran Konsep Dasar Sains II Abstrak Oleh : M. Taufiq dan Baihaqi Sebagian besar

Lebih terperinci

KC07033 FISIKA DASAR II

KC07033 FISIKA DASAR II KC070 FISIKA DASAR II ( sks) Dosen : Ishafit, Drs., M.Si. email : hafit@uad.ac.id Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan SILABUS 1. Tujuan Pembelajaran Mata kuliah fisika dasar mempunyai

Lebih terperinci

August 20. Kurikulum Fisika. Daftar Kompetensi Kurikulum dan Matakuliah Jabarannya Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM

August 20. Kurikulum Fisika. Daftar Kompetensi Kurikulum dan Matakuliah Jabarannya Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM August 20 Kurikulum Daftar Kompetensi Kurikulum dan Matakuliah Jabarannya Program Studi Pendidikan FMIPA UM Utama DAFTAR KOMPETENSI KURIKULUM DAN JABARANNYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UM ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku teks pelajaran merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Keberadaan buku teks memberikan dampak yang signifikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan sekumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA Albert Lumbu 1, Indah Slamet Budiarti 2 1,2 Prodi Pendidikan Fisika Jurusan MIPA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM TUDI PENDIDIKAN FIIKA No Kode Nama Mata Kuliah K 1 2 3 5 6 7 8 KELOMPOK MATA KULIAH UMUM (MKU) 1 KU100 Pendidikan Agama Islam 2 KU101 Pendidikan Agama Kristen 3 KU102 Pendidikan Agama Kristen Katolik

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Ilmu Dasar Sains : TSP-101 GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SKS : 4 Deskripsi Singkat : Umum : Daftar Pustaka : Mata kuliah ini membahas mengenai fisika,kimia dan hubungannya

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET Rien S. D. Premawoli, Marmi Sudarmi, Alvama pattiserlihun Program studi pendidikan fisika Fakultas sains dan matematika Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN Pertemuan : 1 A. Tujuan Instruksional 1. Umum memahami konsep besaran pokok dan besaran satuan, dimensi besaran, alat ukur yang memiliki ketelitian. 2. Khusus dapat memahami pengertian konsep besaran pokok

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005 Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005 SALAH KONSEPSI FISIKA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Oleh: Ahmad Abu Hamid Jurdik

Lebih terperinci

Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : Matematika Peminatan Jenjang

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL KONSEP DASAR IPA No. Dokumen Revisi: 00 Tgl. Berlaku 11 Februari s/d 31 Mei 2013

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL KONSEP DASAR IPA No. Dokumen Revisi: 00 Tgl. Berlaku 11 Februari s/d 31 Mei 2013 Deng FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL KONSEP DASAR IPA No. Dokumen Revisi: 00 Tgl. Berlaku 11 Februari s/d 31 Mei 2013 Hal.1 dari 5 Semester: 2 Judul Praktek: Jam Pertemuan: 100

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A )

KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A ) KISI-KISI PENULISAN SOAL (KODE A ) Jenis Sekolah : SMK Alokasi Waktu menit Mata Pelajaran : FISIKA Jumlah Soal butir Kurikulum : K- Guru Penyusun Iksan, S.Pd NO STANDAR KOMPETENSI KLS / BENTUK UR MATERI

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI MEDAN MAGNET MENGGUNAKAN THREE TIER TEST PADA SISWA KELAS XII SMA DI JEMBER Eri Setyaningsih Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER eri.setyaningsih@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Aprilia Dwinta Karlina, Drs.Trustho Raharjo,M.Pd., Drs. PujayantoM.

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Aprilia Dwinta Karlina, Drs.Trustho Raharjo,M.Pd., Drs. PujayantoM. PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP TERMODINAMIKA Aprilia Dwinta Karlina, Drs.Trustho Raharjo,M.Pd., Drs. PujayantoM.Pd Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA MODERN BERBASIS KONSTRUKTIVISME Nova Susanti 1

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA MODERN BERBASIS KONSTRUKTIVISME Nova Susanti 1 IMPLEMENTASI MODUL FISIKA MODERN BERBASIS KONSTRUKTIVISME Nova Susanti 1 Abstract: Still limited learning resources available in the library and the inability of most college students to purchase learning

Lebih terperinci

Deskripsi Mata FISIKA DASAR I / FI321

Deskripsi Mata FISIKA DASAR I / FI321 Deskripsi Mata FISIKA DASAR I / FI321 Mata kuliah ini adalah matakuliah wajib merupakan prasyarat bagi kelompok mata kuliah keahlian program studi pada program S-1 Program Studi Pendidikan Fisika Program

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SIL KONSEP DASAR IPA No. Dokumen Revisi: 00 Tgl. Berlaku Hal. Deng Semester: V Judul Praktek: Jam Pertemuan: 100 menit/ tatap muka Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA Kode Mata

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI Fisika 1 FUH1A3 T = 3 P =0 1 18 Agustus

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGUASAAN POKOK-POKOK FISIKA SEKOLAH MAHASISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL STAD

PERBEDAAN PENGUASAAN POKOK-POKOK FISIKA SEKOLAH MAHASISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL STAD Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PERBEDAAN PENGUASAAN POKOK-POKOK FISIKA SEKOLAH MAHASISWA ANTARA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Keywords: Concepts, Misconceptions, Certainty Response Indeks (CRI).

Keywords: Concepts, Misconceptions, Certainty Response Indeks (CRI). 272 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.2 April 2017, 272-276 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS RESPON KEPASTIAN (IRK) PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN TUGAS BESAR PEMROGRAMAN KOMPUTER. Pengampu : Mohtar Yunianto, M.Si Nuryani, Ph.D

BUKU PANDUAN TUGAS BESAR PEMROGRAMAN KOMPUTER. Pengampu : Mohtar Yunianto, M.Si Nuryani, Ph.D BUKU PANDUAN TUGAS BESAR PEMROGRAMAN KOMPUTER Pengampu : Mohtar Yunianto, M.Si Nuryani, Ph.D JURUSAN FISIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2014 I. PENDAHULUAN Matakuliah Pemrograman Komputer merupakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING Seminar Nasional Pendidikan IPA Zainuddin zinuddin_pfis@unlam.ac.id

Lebih terperinci