EVALUASI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PADA VIRTUAL TEAM DEVELOPMENT MENGGUNAKAN CMMI Versi 1.3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PADA VIRTUAL TEAM DEVELOPMENT MENGGUNAKAN CMMI Versi 1.3"

Transkripsi

1 EVALUASI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PADA VIRTUAL TEAM DEVELOPMENT MENGGUNAKAN CMMI Versi 1.3 Wahyu Widodo Jurusan Magister Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia wahyusoft@yahoo.com Abstrak Proses pengembangan perangkat lunak menggunakan outsouring virtual team development (VTD) memiliki banyak kelebihan diantaranya biaya produksi lebih murah, tersedia banyak tenaga ahli, dan waktu lebih kompetitif. Namun demikian banyak temuan resiko yang berdampat pada kualitas produk perangkat lunak yang dihasilkan. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan dan tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak pada VTD. Model yang digunakan untuk evaluasi dengan menggunakan CMMI for development versi 1.3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan representasi continuous dengan memilih praktik-praktik spesifik tertentu pada area proses CMMI level 2 dan level 3. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioner online pada responden yang merupakan agensi kontraktor pada situs freelance market place upwork.com. Hasil dari penelitian ini menjadi strategi bagi unit organisasi atau perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing VTD dalam mengembangkan perangkat lunak yang berorientasi pada kualitas produk perangkat lunak yang dihasilkan. Kata kunci : Evaluasi, Perangkat Lunak, Virtual Team Development, CMMI. 1. PENDAHULUAN Pertumbuhan persaingan bisnis perusahaan atau organisasi membutuhkan dukungan dari industri perangkat lunak yang dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna dalam menunjang semua aktifitas bisnis. Perangkat lunak akan terus berevolusi seperti penambahan kompleksitas fitur, perubahan proses bisnis, perbaikan error, penerapan teknologi terbaru, sehingga kualitas sistem perangkat lunak yang tinggi menjadi kebutuhan vital [1]. Perusahaan atau organisasi terutama di negara maju mengembangkan perangkat lunak menggunakan cara outsourcing kepada virtual team development (VTD) [1]. Beberapa situs yang cukup bereputasi menyediakan jasa outsourcing dalam mengembangkan perangkat lunak antara lain : elance.com, upwork.com, dan freelancer.com. Dengan cara outsourcing, perusahaan mendapatkan keuntungan diantaranya biaya produksi pengembangan jauh lebih murah, tersedia banyak tenaga ahli, waktu lebih kompetitif, dan dapat fokus pada bisnis utama perusahaan [2]. Namun demikian terdapat banyak kekurangan dan hambatan dalam menggunakan outsourcing VTD seperti perbedaan latar belakang budaya, perbedaan bahasa, minimnya pengawasan, lemahnya koordinasi dengan tim pengembang, kurangnya intensitas pertemuan antara VTD dengan client yang berakibat kesalahpahaman dengan kebutuhan yang diinginkan yang dipastikan akan berdampak pada kualitas produk perangkat lunak yang dihasilkan [3]. Secara umum menentukan kualitas produk perangkat lunak dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan proses produksi dan pendekatan hasil pengujian produk. Pendekatan proses produksi memegang peranan signifikan dalam menghasilkan suatu produk perangkat lunak berkualitas yang dilakukan oleh tim pengembang [4]. Sangat penting bagi perusahaan atau organisasi memahami setiap tahapan proses (process area) dalam pengembangan perangkat lunak sehingga dapat menggunakan outsourcing VTD yang tetap berorientasi pada kualitas produk. Terdapat beberapa model yang dirancang fokus 1140

2 pada evaluasi perbaikan proses, menilai level kematangan dan level kapabilitas tim pengembang perangkat lunak seperti Six Sigma, ISO 9001, Bootstrap, Kipi, dan CMMI for Development. CMMI for development merupakan model yang cukup populer digunakan pada perbaikan proses pengembangan perangkat lunak [5, 6]. Model CMMI dapat digunakan untuk mengetahui level kapabilitas sekaligus level kematangan sebuah tim pengembang perangkat lunak yang disebut sebagai equivalent staging. Dengan demikian target area proses yang akan digunakan untuk evaluasi dimulai dari level 2 dan level 3. Pada level kematangan 2 merupakan tahap awal dimana seluruh proses pengembangan perangkat lunak oleh VTD seharusnya telah terencana, terukur, dan terkontrol dengan baik. Sedangkan area proses pada level 3, VTD seharusnya telah memiliki standarisasi prosedur, tools, dan metode kerja sehingga ada jaminan konsistensi dalam pelaksanaan proyek. Pada penelitian ini, responden yang akan digunakan adalah agen kontraktor pada upwork.com. Dengan memahami tahapan pada area proses pengembangan perangkat lunak, diharapkan organisasi atau perusahaan dapat memiliki strategi pada setiap tahapan proses pengembangan perangkat lunak skema outsourcing VTD yang berorientasi pada kualitas produk. 2. LANDASAN TEORI Perbaikan proses pengembangan perangkat lunak mencakup serangkaian aktivitas menuju yang lebih baik, sebagai akibatnya kualitas perangkat lunak menjadi lebih tinggi. Kualitas perangkat lunak bukan hanya berdampak pada kepuasan pelanggan (user satisfaction) saja, tetapi dampaknya justru lebih besar ada pada tim pengembang [7]. Dapat dianalogikan bahwa perangkat lunak adalah sebuah makhluk yang terus berevolusi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penambahan fitur, pengurangan fitur, perubahan proses bisnis yang akan berakibat pada reenginering. Apabila kualitas perangkat lunak tinggi, maka akan lebih mudah bagi para engineer untuk melakukan perubahan. Perbaikan proses adalah Penerapan praktik-praktik secara konsisten dan mengubah praktik-praktik yang menjadi penyebab masalah [8]. Tujuan dari perbaikan proses pengembangan perangkat lunak adalah untuk memahami proses yang ada saat ini, memperkenalkan perubahan proses untuk meningkatkan kualitas, mengurangi biaya, atau mempercepat jadwal, tuntutan industri terhadap peningkatan kualitas produksinya, dan untuk mengurangi resiko cacat perangkat lunak yang diakibatkan dari kesalahan yang terjadi saat proses pengembangan. A. Capability Maturity Model Integration The Capability Maturity Model Integration memainkan peran penting dalam upaya perbaikan proses perangkat lunak. Proses ini dikembangkan oleh Software Engineering Institute [9] di Carnegie Mellon University pada tahun Tujuannya adalah untuk meningkatkan secara bertahap (staged) dan berkelanjutan (continuous) penerapan teknologi perangkat lunak pada level organisasi. Model ini memberikan panduan bagi organisasi untuk memilih strategi perbaikan proses perangkat lunak dengan memfasilitasi penentuan kemampuan saat ini dan mengidentifikasi isu-isu kritis yang perlu segera diperbaiki [10]. Dalam mengimplementasi dan menafsirkan model CMMI dapat ditempuh dua representasi yang berbeda yaitu continouos atau staged. Pemilihan representasi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu : faktor bisnis, faktor budaya, dan juga faktor pengalaman dalam penggunaan model-model sebelumnya. Pendekatan continouos ditempuh bila upaya peningkatan fokus pada area proses tertentu saja, sedangkan pendekatan staged dirancang sebagai suatu tahapan-tahapan baku bagi peningkatan sekumpulan proses dalam sebuah organisasi. Pada penelitian ini akan menggunakan representasi continuous. B. Standar Evaluasi Proses CMMI Dalam penerapan CMMI, dilakukan pengukuran untuk mengevaluasi hasil pencapaian penerapannya. Proses evaluasi ini disebut dengan istilah appraisal. Metode standar yang digunakan dalam melakukan appraisal, yang dikeluarkan oleh SEI adalah Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement [11]. SEI menggolongkan 1141

3 metode appraisal menjadi 3 kelas, masing-masing dengan dengan tingkat kelengkapan, besar usaha pelaksanaan dan requirement yang berbeda-beda. Kelas tersebut adalah class A, class B dan class C. Pada Tabel 1 berikut ini penjabaran detail mengenai perbandingan 3 kelas appraisal method. Tabel 1. Perbandingan Kelas Appraisal Method Class A Class B Class C Ukuran tim evaluasi Waktu evaluasi 10 hari 3-4 hari 1-2 hari Minimal jumlah sumber data Keandalan dan keberhasilan Tinggi Sedang Rendah Usaha dan biaya yang diperlukan Tinggi Sedang Rendah Wawancara langsung Ya Ya Tidak SCAMPI A B C (Sumber : Kneuper, 2009) Walaupun hasil dari appraisal kelas C tidak sama tingkat kehandalannya dan kebenarannya dibandingkan dengan kelas A dan B, namun untuk tujuan-tujuan tertentu, tingkat kehandalannya telah cukup baik untuk proses evaluasi. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan kegiatan untuk mempelajari literatur-literatur dan teori yang mendukung dalam melakukan penelitian ini. Studi literatur melalui paper, jurnal, artikel, buku, website yang terkait dengan perbaikan proses pengembangan perangkat lunak outsourcing pada tim terdistribusi atau VTD, resiko-resiko dan pencegahan pada proyek outsourcing VTD, dan karakteristik pengembangan perangkat lunak VTD. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan proposal penelitian Menginterpretasikan CMMI pada Kasus Outsourcing VTD Pada tahapan ini meneliti tentang implementasi CMMI pada pengembangan perangkat lunak outsourcing VTD. Model CMMI for Development versi 1.3 memungkinkan organisasi dan manajemen senior untuk menginterpretasikan pada situasi yang berbeda sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, tujuan organisasi dan target proyek yang akan dicapai. Sub proses pada tahapan ini antara lain : Memilih Representasi Continuous Pada penelitian ini, penggunaan model CMMI menggunakan representasi continuous untuk memperoleh fleksibilitas dalam menentukan area proses yang akan dievaluasi Penentuan Sampel Proyek Sampel Proyek memberikan pandangan ragam cara kerja yang dilakukan agen kontraktor dalam menyelesaikan proyeknya. Sampel proyek yang sudah selesai dilakukan oleh agen kontraktor dapat dilihat pada bagian halaman profile work history pada upwork.com. Dengan menentukan sampel proyek, maka akan diketahui jenis pekerjaan apakah project development, project management, atau change request Menentukan Area Proses Evaluasi Pada siklus pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan metode agile dengan menggunakan 10 area proses yang berada pada level 2 dan 3 (Mellon, 2010). Daftar area proses tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut. 1142

4 Tabel 2. Domain Area Proses yang akan digunakan Level Kategori Nama Area Proses Singkatan 2 Support Manajemen konfigurasi CM Project Pengawasan dan pengendalian proyek PMC Management Project Perencanaan proyek PP Management Support Jaminan proses dan kualitas produk PPQA Enginering Manajemen persyaratan REQM 3 Enginering Integrasi produk PI Enginering Kebutuhan pengembangan RD Project Manajemen resiko RSKM Management Enginering Solusi teknis TS Enginering Verifikasi VER Mengidentifikasi Praktik Spesifik yang Relevan pada Area Proses Setelah menentukan area proses, pada tahapan ini menentukan praktik-praktik spesifik yang relevan diterapkan pada proses pengembangan perangkat lunak VTD untuk digunakan sebagai indikator evaluasi. Kemudian indikator tersebut dikonversi kedalam kalimat tanya sebagai bahan pengambilan data kuisioner. Dari 10 area proses tersebut diekstrak menjadi 19 jumlah pertanyaan yang akan digunakan pada pengambilan data responden. Pada Tabel 3 rekapitulasi jumlah pertanyaan setiap area proses. Tabel 3. Rekapitulasi Daftar Pertanyaan Area Proses Jumlah Pertanyaan CM 2 PMC 2 PP 2 PPQA 3 REQM 2 PI 2 RD 1 RSKM 2 TS 1 VER 2 Total Pertanyaan 19 Karena keterbatasan dalam penulisan, maka pada makalah ini penulis menampilkan contoh pertanyaan pada satu area proses manajemen konfigurasi saja. Tujuan dari area proses ini adalah untuk menjaga integritas produk dan mendukung frekuensi perubahan, frekuensi pengembangan yang didukung oleh personal, tim pengembang, ataupun even pair-programming. Pada Tabel 4 terdapat dua praktik spesifik yang akan digunakan sebagai proses evaluasi. 1143

5 Tabel 4. Daftar Praktik dan Pertanyaan pada Area Proses CM Kode Praktik Spesifik Pertanyaan CM-SP1.1 Mengidentifikasi konfigurasi produk. Apakah manajer proyek menerapkan standarisasi penggunaan tools, design interface, dan penjelasan proses bisnis CM-SP2.1 Melacak perubahan permintaan. software? Apabila terjadi perubahan permintaan, apakah terdapat kesepakatan antara tim dengan pelanggan tentang estimasi waktu, prioritas, biaya, dan resiko dampak perubahan? Pengumpulan Data Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner online pada 30 agen kontraktor upwork, berdasarkan metode SCAMPI C reponden yang dibutuhkan setiap 1 agen kontraktor yaitu diwakili minimal 1 freelancer yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Freelancer pada kategori Web,Mobile & Software Developement. 2. Telah memiliki nilai feedback minimal 4,5. Pada Tabel 5 responden akan menilai setiap proses apakah diimplementasikan semua, sebagian besar, sebagian atau tidak diimplementasikan sama sekali [11]. Kriteria penilaian specific practice (SP) terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Penilaian Specific Practice Kode Nama Point Bobot FI Diimplementasikan penuh 3 LI Diimplementasikan sebagian besar 2 PI Diimplementasikan sebagian 1 NI Tidak diimplementasikan Identifikasi Peluang Perbaikan Proses Pengembangan Perangkat Lunak Pada tahapan ini dilakukan dengan mengidentifikasi dari jawaban kuisioner responden untuk menemukan celah proses yang harus diperbaiki. Celah proses diketahui dari hasil nilai rata-rata responden tiap area proses dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai Pencapaian Area Proses = Jumlah Point Bobot Jawaban Jumlah Responden Setelah diketahui angka nilai pencapaian tiap area proses, selanjutnya menentukan area proses tersebut tercapai atau tidak tercapai (S. U. Team, 2011). Pada Tabel 5 penjelasan detail dan rentang nilai yang digunakan. Tabel 5 Penilaian Specific Goals Kode Nama Rentang Nilai Keterangan Rata-rata S Tercapai 3 2 Semua SP yang terkait dengan tujuan diimplementasikan penuh (FI) dan diimplementasikan sebagian besar (LI). NS Tidak tercapai 1,9-0 Agregasi kelemahan terkait dengan tujuan tidak memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap pencapaian tujuan. 1144

6 Rekomendasi Perbaikan Proses Pengembangan Perangkat Lunak Pada tahapan ini, memberikan rekomendasi dan prioritas yang perbaikan pada pengembangan perangkat lunak VTD. Rekomendasi ini didasarkan pada hasil peluang perbaikan saat pengolahan data kuisioner. Rekomendasi berupa saran agar area proses tercapai, dan contoh artefak produk yang dapat mendukung pada area proses tersebut. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Responden Data responden diambil dari agen kontraktor kategori pengembangan perangkat lunak dan web mobile pada situs upwork.com yang berasal dari Indonesia. Semua agen kontraktor (AK) yang dipilih tersebut telah memiliki nilai (rating) dan feedback yang baik dari client. Data tersebut dapat dilihat dari history works dan feeback pada situs upwork.com Penentuan Sampel Proyek Pada penelitian ini, sampel proyek dilakukan dengan menganalisa secara online history works masing-masing pada 30 agen kontraktor untuk mengambil satu contoh data proyek yang telah selesai dilakukan dan relevan untuk dievaluasi proses pengembangannya menggunakan CMMI. Pada Tabel 6 menampilkan 5 contoh sampel proyek masing-masing agen kontraktor yang akan digunakan sebagai dasar pengisian kuisioner. Tabel 6. Tabel Sampel Proyek AK AK 1 AK 2 AK 3 AK 4 AK 5 Contoh Proyek Full Stack Independent Ruby on Rail Developer Project Manager for Website Development IOS & Android Podcasting / Radio App Dev Project Convert SlimStarter to Laravel and Expand Functionality Ongoing Site Maintenance Pada Gambar 2 aplikasi kuisioner yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan kwiksurveys.com. Gambar 2. Aplikasi Kuisioner Hasil nilai rata-rata area proses dari 30 responden agen kontraktor terdapat pada Tabel 7 berikut ini. 1145

7 Tabel 4.1. Hasil Nilai Responden Level Area Proses Nilai Rata-Rata Tercapai 2 CM 1,98 NS 2 PMC 2,48 S 2 PP 2,33 S 2 PPQA 2,24 S 2 REQM 2,23 S 3 PI 1,81 NS 3 RD 1,8 NS 3 RSKM 1,65 NS 3 TS 1,8 NS 3 VER 2,18 S 4.3. Pembahasan Berdasarkan hasil dari nilai rata-rata area proses 30 responden agen kontraktor, diketahui bahwa masih terdapat 5 area proses yang belum tercapai antara lain CM, PI, RD, RSKM dan TS. Sebagian besar area proses yang belum tercapai ada pada level 3. Dengan demikian perlu adanya strategi meningkatkan area proses tersebut Strategi Meningkatkan Area Proses CM Area proses pada manajemen konfigurasi sangat bermanfaat sebagai repositori informasi proyek. Dalam proses pengembangan perangkat lunak, menghasilkan banyak informasi seperti dokumentasi analisis, spesifikasi desain, panduan penggunaan, source code, hasil pengujian, dan dokumentasi teknis Strategi Meningkatkan Area Proses PI Area proses ini masuk pada bagian kategori enginering. Pada proses kolaborasi pengembangan perangkat lunak setiap saat ada penambahan kode, bahkan satu data file dikerjakan lebih dari satu programer. Penambahan fungsionalitas, penghapusan bagian kode tertentu, penataan ulang kode program (refactoring) selalu ada pada saat bekerja dengan tim kolaborasi. Area proses ini membantu dalam upaya assembly beberapa file kode menjadi satu produk yang siap dikirim ke client dengan beberapa strategi sebagai berikut : a. Membuat Perencanaan Integrasi Perangkat Lunak Langkah awal pada area proses ini adalah membuat rencana integrasi produk. Menentukan repositori atau server yang akan digunakan untuk integrasi, perangkat lunak yang akan digunakan, prosedur pengiriman kode masingmasing anggota tim. b. Memastikan Kompabilitas Sistem Dalam mengintegrasikan kode harus dipastikan setiap perubahan yang dikirim oleh anggota tim programer tidak mengganggu sistem yang telah ada. Dalam praktik pengembangan perangkat lunak biasanya menggunakan unit testing yang dipakai sebagai validasi bahwa kode program aman untuk diintegrasikan tanpa mengganggu fungsionalitas yang lain. Tim programer direkomendasikan menggunakan tools unit testing. Unit testing digunakan untuk menguji penambahan, pengubahan, dan modifikasi fungsi. Contoh software unit testing yang sering digunakan yaitu PHPUnit dan CodeCaption. 1146

8 c. Assembly dan Packing Produk Pada tahap akhir, file kode dari beberapa anggota tim programer diintegrasikan (merger), diverifikasi, dan divalidasi. Verifikasi dan validasi digunakan untuk memastikan kinerja, kesesuaian, dan kesiapan perangkat lunak untuk dipacking kemudian dikirim ke client. Pada proses verifikasi dan validasi biasanya dilakukan oleh seorang quality assurance (QA) untuk melakukan pengujian fungsionalitas dan kualitas perangkat lunak Strategi Meningkatkan Area Proses RD Pada area proses ini, seorang analis sistem mengidentifikasi kebutuhan client kemudian diterjemahkan dalam persyaratan produk. Persyaratan produk dianalisis untuk menghasilkan solusi pada level konseptual. Contoh persyaratan produk antara lain: fitur desain perangkat lunak, kinerja perangkat lunak, dan verifikasi persyaratan. Artefak yang dihasilkan pada area proses ini berupa data flow diagram (DFD), business process modeling (BPM), atau UML untuk mengambarkan alur proses perangkat lunak. Tujuan pada area proses ini agar tim programer lebih memahami dan mudah menerjemahkan kedalam bahasa kode Strategi Meningkatkan Area Proses RSKM Resiko biasanya terjadi diluar perencanaan pengembangan perangkat lunak. Kegagalan pengembangan perangkat lunak bisa terjadi karena perubahan persyaratan, anggota tim resign mendadak, dan sebagainya. Area proses ini ditujukan untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi dan meminimalkan dampak resiko. Strategi yang dapat dilakukan pada area proses ini antara lain : a. Mengidentifikasi Sumber Resiko Pada proses pengembangan perangkat lunak VTD sumber resiko bisa berasal dari beberapa faktor seperti : 1) Faktor waktu : proyek tidak selesai sesuai estimasi waktu pada perencanaan. 2) Faktor kualitas dan fungsionalitas : Proyek tidak sesuai dengan fitur yang telah direncanakan, atau kualitas rendah saat rilis produk. 3) Faktor biaya : Anggaran biaya proyek jauh lebih tinggi dari anggaran yang ditetapkan. b. Melakukan Penilaian Resiko Setelah ditemukan sumber resiko dan dikelompokkan kedalam faktor resiko, tahapan selanjutnya dilakukan penilaian resiko. Penilaian resiko digunakan untuk menghasilkan peringkat yang akan digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan prioritas pencegahan resiko yang akan dilakukan. Semakin tinggi tingkat resiko yang akan berpengaruh terhadap kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak, maka semakin diprioritaskan mitigasi resikonya. c. Pengendalian Resiko Pengendalian resiko dapat meminimalisir potensi ancaman kegagalan proyek dengan cara melakukan pengawasan selama proses pengembangan perangkat lunak berlangsung. Pengawasan progres selama proses pengembangan pada VTD dapat dilakukan dengan menggunakan tools seperti atlantis jira, redmine, atau trelo, sehingga selalu ada komunikasi antara project manager dengan anggota tim Strategi Meningkatkan Area Proses TS Dukungan dokumentasi perangkat lunak sangat dibutuhkan bagi pengguna. Isi dokumentasi antara lain, persyaratan kebutuhan hardware, petunjuk instalasi, pengaturan konfigurasi, dan penggunaan detail produk perangkat lunak. Menyediakan dokumentasi dapat dengan membuat manual book, bisa berupa file pdf, chm, video panduan, atau berupa halaman web. Dukungan solusi teknis yang baik sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna terhadap produk perangkat lunak yang digunakan. 1147

9 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Model CMMI dapat digunakan untuk evaluasi pada tim pengembang perangkat lunak skala kecil dengan menggunakan representasi continuos. b. Evaluasi proses berbasis kuisioner dapat diterapkan pada VTD dengan mengkonversi praktik-praktik spesifik pada area proses yang dipilih menjadi kalimat pertanyaan. c. Untuk mengetahui level kapabilitas dan level kematangan, digunakan equivalent staging dengan dimulai dari level 2. d. Hasil penelitian diketahui bahwa level kematangan dan kapabilitas sebagian besar baru tercapai pada level Saran Saran yang dapat peneliti berikan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak yaitu : a. Dalam membudayakan dokumentasi dalam proses pengembangan perangkat lunak VTD, perlu adanya komitmen antara project manajer dengan anggota tim. b. Perlu adanya peningkatan kualitas proses pada area konfigurasi manajemen, integrasi produk, kebutuhan pengembangan, dan manajemen resiko. c. Resiko dalam mengembangkan perangkat lunak pada VTD dapat diminimalisir bahkan dihilangkan apabila ada monitoring dan pengendalian selama proses pengembangan perangkat lunak. DAFTAR PUSTAKA [1]. Casey, V., Developing Trust In Virtual Software Development Teams. Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research, [2]. Minhas, N.M., et al., An Improved Framework for Requirement Change Management in Global Software Development. Journal of Software Engineering and Applications, [3]. Verner, J.M., et al., Risks and risk mitigation in global software development: A tertiary study. Elsevier, : p [4]. Unterkalmsteiner, M., et al., Evaluation and Measurement of Software Process Improvement A Systematic Literature Review. IEEE TRANSACTIONS ON SOFTWARE ENGINEERING, (2). [5]. Mellon, C., CMMI for Development Version : Software Engineering Institute. [6]. Herbsleb, J., et al., Benefits of CMM-Based Software Process Improvement : Initial Results, C.M. University, Editor. 1994, Software Engineering Institute. [7]. Lavallée, M. and P.N. Robillard, The Impacts of Software Process Improvement on Developers : A Systematic Review. Software Engineering (ICSE), 2012: p [8]. Wiegers, K.E., Process Improvement that Works [9]. Dakrory, M.I. and H.A. Abdou, Virtual teams processes: a conceptualization and application. Problems and Perspectives in Management, (3). [10].Fang, Y., B. Han, and W. Zhou, Research and Analysis of CMMI Process Improvement Based on SQCS System. TELKOMNIKA, [11].Team, S.U., Standart CMMI Appraisal Method for Process Improvement ( SCAMPI) A, Version 1.3: Method Definition Document. 2011: Carnegie Mellon University. 1148

PENILAIAN RISIKO PADA PROYEK PERANGKAT LUNAK OUTSOURCING MENGGUNAKAN CMMI for DEVELOPMENT 1.3 STUDI KASUS DI PT. XYZ

PENILAIAN RISIKO PADA PROYEK PERANGKAT LUNAK OUTSOURCING MENGGUNAKAN CMMI for DEVELOPMENT 1.3 STUDI KASUS DI PT. XYZ PENILAIAN RISIKO PADA PROYEK PERANGKAT LUNAK OUTSOURCING MENGGUNAKAN CMMI for DEVELOPMENT 1.3 STUDI KASUS DI PT. XYZ Maya Eva Rahmmawati, Yeffry Handoko Magister Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

Pengukuran Level Kematangan Proses Akademik Politeknik XYZ Menggunakan CMMI For Services (CMMI-SVC)

Pengukuran Level Kematangan Proses Akademik Politeknik XYZ Menggunakan CMMI For Services (CMMI-SVC) Pengukuran Level Kematangan Proses Akademik Politeknik XYZ Menggunakan CMMI For Services (CMMI-SVC) Fajri R Umbara 1), Alva Kharisma 2), dan Angelina Prima Kurniati ) Fakultas Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM OTOMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DENGAN MENGGUNAKAN CMMI

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM OTOMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DENGAN MENGGUNAKAN CMMI PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM OTOMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DENGAN MENGGUNAKAN CMMI Lily Puspa Dewi 1, Ibnu Gunawan 2, Raymond 3 1,2,3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PEMETAAN VORD KE DALAM CMMI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK (STUDI KASUS SISTEM PENJUALAN SUPERMARKET SAKINAH)

PEMETAAN VORD KE DALAM CMMI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK (STUDI KASUS SISTEM PENJUALAN SUPERMARKET SAKINAH) PRESENTASI TUGAS AKHIR PEMETAAN VORD KE DALAM CMMI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK (STUDI KASUS SISTEM PENJUALAN SUPERMARKET SAKINAH) Nurma Prita Yanti NRP. 5207 100 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Definisi CMMI for Development CMMI for Development dirancang untuk bisnis yang fokus pada pengembangan produk. Standar ini mempelajari tentang mengubah kebutuhan pelanggan sesuai

Lebih terperinci

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC)

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) Software Proses Planning Implementation Analysis Design Pengembangan Perangkat Lunak Sebuah Lapisan Teknologi Model Proses Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model

Lebih terperinci

TEKNIK DOKUMENTASI APLIKASI 12.1 STIKOM SURABAYA. PENGEMBANGAN DOKUMENTASI APLIKASI Pertemuan 2

TEKNIK DOKUMENTASI APLIKASI 12.1 STIKOM SURABAYA. PENGEMBANGAN DOKUMENTASI APLIKASI Pertemuan 2 PENGEMBANGAN DOKUMENTASI APLIKASI Pertemuan 2 DOKUMENTASI DAN KOMPONENNYA Dokumentasi Perencanaan Proyek 1.Pengantar Deskripsi masalah Deskripsi lingkungan masalah Tujuan client, organisasi dan sistem

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA Irvan Nurachman 5206100012 Pembimbing: Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom Apol Pribadi Subriadi, S.T, M.T Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo SDLC Concepts Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email: muhammadyusuf@trunojoyo.ac.id IVS Task Group Produk terdiri dari : hardware, software, dokumentasi,

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture Planning Enterprise Architecture Planning Maturity Model TKB5354 Perancangan Arsitektur Enterprise Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Masalah Kemampuan arsitektur untuk berubah sering ditentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang lebih dikenal dengan Telkom University mempunyai sarana bernama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam menampung minat dan bakat mahasiswa. Sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Menurut O Brien dan Marakas, sistem informasi dapat merupakan kombinasi terkelola dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI Judul Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer Oleh: Tim Dit. TIK UPI 1 Tujuan Memperkenalkan konsep kebutuhan user dan Sistem Menggambarkan kebutuhan fungsional dan nonfungsional Menjelaskan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi informasi telah menjadi salah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

Lebih terperinci

Configuration Management

Configuration Management Configuration Management Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa Butuh Configuration Management? 1 2 Software juga butuh dibelai dikonfigurasi Configuration Management (CM)

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pengertian Dasar Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung memiliki sepuluh Kelompok Keahlian (KK) yaitu Programming, IT Governance, Rekayasa Perangkat Lunak dan Data,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK Agung Rizki Subhan & Handaru Jati Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Pemanfaatan Capability Maturity Model Integration

Pemanfaatan Capability Maturity Model Integration Pemanfaatan Capability Maturity Model Integration (CMMI) Untuk Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Universitas Negeri Manado) 1 Alfrina Mewengkang Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik

Lebih terperinci

TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL

TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL Disusun Oleh Jurusan Semester Dosen : 1. Tohari 2. Anni Mariaty : Manajemen Informatika : V : Asep Jalaludin, ST., MM. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi

Lebih terperinci

Penerapan CMMI Pada Perusahaan Kecil: Studi Kasus PT. Logix System Technology

Penerapan CMMI Pada Perusahaan Kecil: Studi Kasus PT. Logix System Technology ISSN : 2442-8337 Penerapan CMMI Pada Perusahaan Kecil: Studi Kasus PT. Logix System Technology Abdul Barir Hakim Program Studi Sistem Informasi, STIMIK ESQ Jl. TB Simatupang Kavling 1, Cilandak, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah oleh jarak ruang dan waktu.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5. Pengujian (testing) aplikasi website

PERTEMUAN 5. Pengujian (testing) aplikasi website PERTEMUAN 5 Pengujian (testing) aplikasi website Pengujian Aplikasi Web Pengujian (Testing) adalah instrumen penting dalam pengembangan aplikasi web untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan seperti

Lebih terperinci

Perbedaan Pengembangan Software Dan Pengembangan Sistem Informasi

Perbedaan Pengembangan Software Dan Pengembangan Sistem Informasi Perbedaan Pengembangan Software Dan Pengembangan Sistem Informasi a. Pengembangan Sistem Informasi Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan

Lebih terperinci

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) Yasmi Afrizal Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tingkat kegagalan

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001

Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001 Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001 Waniwatining Astuti STMIK MDP Palembang wani@stmik-mdp.net Abstrak: Kesesuaian CMMI Development V1.2

Lebih terperinci

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Dan Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen sekolah. Metode penelitian

Lebih terperinci

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab perancangan model ensiklopedia berisi pemetaan elemen dalam lingkungan kolaborasi ke dalam ensiklopedia. Pemetaan ini menghasilkan sebuah ensiklopedia lingkungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi

LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi LOGO Manajemen Proyek Teknologi Informasi BAB II Proyek TI PLC vs SDLC Aktifitas dalam SDLC Tahapan siklus hidup SDLC 1. Analisa kebutuhan 2. Spesifikasi 3. Disain 4. Coding 5. Verifikasi dan validasi

Lebih terperinci

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Software Maintenance TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Introduction Berapa lama waktu operasional perangkat lunak?

Lebih terperinci

Capability Maturity Model Integration (CMMI)

Capability Maturity Model Integration (CMMI) Capability Maturity Model Integration (CMMI) MAKALAH Eka Saputra Destilvianus (321110012) Jonathan Hendry Gunawan (321110013) Margaretha Felicia (321110017) SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kahar Duta Sarana (KDS) yang bekedudukan di Jl. Peta Lingkar Selatan, Ruko Kopo Plaza BI D/5 Bandung 40233 Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan multinasional

Lebih terperinci

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI ABSTRAK Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

Kusuma Wardani

Kusuma Wardani Penggunaan Microsoft Operations Framework (MOF) Untuk Mencapai Standar ISO 20000 Kusuma Wardani manis.dani88@gmail.com http://kusumawardani2008.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

A Layered Technology

A Layered Technology Proses N. Tri Suswanto Saptadi Teknik Informatika http://trisaptadi.uajm.ac.id 02/28/11 nts/sb/tiuajm 1 A Layered Technology Software Engineering tools methods process model a quality focus These courseware

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAMPAK PENERAPAN CAPABILITY MATURITY MODEL INTEGRATION UNTUK PENINGKATAN PROSES PENGEMBANGAN APLIKASI PADA TELKOMSIGMA

PENGUKURAN DAMPAK PENERAPAN CAPABILITY MATURITY MODEL INTEGRATION UNTUK PENINGKATAN PROSES PENGEMBANGAN APLIKASI PADA TELKOMSIGMA PENGUKURAN DAMPAK PENERAPAN CAPABILITY MATURITY MODEL INTEGRATION UNTUK PENINGKATAN PROSES PENGEMBANGAN APLIKASI PADA TELKOMSIGMA Satrio Arto Santoso (1), Ford Lumban Gaol (2) Bina Nusantara University,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini piranti lunak semakin luas penggunaannya, baik untuk sistem yang sederhana maupun untuk sistem yang kompleks. Piranti lunak diharapkan menghasilkan luaran

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

SOFTWARE PROCESS & METHOD

SOFTWARE PROCESS & METHOD REKAYASA PERANGKAT LUNAK SOFTWARE PROCESS & METHOD Defri Kurniawan M.Kom Software Process Software Process merupakan serangkaian kegiatan yang mengarah ke produksi produk perangkat lunak (Ian Sommerville,

Lebih terperinci

Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas)

Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas) Manajemen Mutu Proyek (Manajemen Kualitas) What is quality? The International Organization for Standardization (ISO) defines quality as the degree to which a set of inherent characteristics fulfils requirements

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tangerang merupakan Kota yang sedang bergerak menuju pembangunan yang merata dan berkualitas, dari segi pendidikan,kesehatan,hingga fasilitas umum lainnya.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Software Process(2) Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model 1. Waterfall Model 2. V Model 3. RAD Model 2. Prototyping Model 3. Evolutionary Model 1. Incremental Model

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

Metrik Proses dan Proyek Perangkat Lunak KARMILASARI

Metrik Proses dan Proyek Perangkat Lunak KARMILASARI Metrik Proses dan Proyek Perangkat Lunak KARMILASARI Outline 2 - Pendahuluan - Metrik dalam domain PROSES - Metrik dalam domain PROYEK - Pengukuran Perangkat Lunak - Menintegrasikan Metrik dalam Proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak 8.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses memodifikasi sistem perangkat lunak atau komponennya setelah penggunaan oleh konsumen untuk memperbaiki kerusakan, meningkatkan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak

Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak Pengukuran dan kualitas proyek Pengukuran/metrik dalam software engineering didefinisikan oleh IEEE Glossary of SE sebagai: a quantitative mesaure

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa ekspedisi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang yang saat ini tumbuh pesat dalam dunia bisnis, perusahaan dalam bidang ini bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen user merupakan mekanisme atau cara untuk melakukan pengelolaan terhadap user login. Manajemen user dibutuhkan user untuk melakukan transaksi terhadap objek-objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang akan diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang pesat belakangan ini telah memasuki hampir semua bidang kehidupan. Hal ini ditandai dengan banyak nya masyarakat yang menginginkan

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cycle (SDLC) Software Development Life Cycle (SDLC) Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa butuh SDLC? 1 2 Software pun harus punya dan butuh siklus hidup SDLC 3 Apa itu SDLC? Siklus

Lebih terperinci

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II TOR (Term of Reference) Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II Tahun Anggaran 2015 Divisi Manajemen Sistem Informasi SKKMIGAS LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI

Lebih terperinci

Extreme Programming Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Lebih Sederhana

Extreme Programming Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Lebih Sederhana Extreme Programming Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Lebih Sederhana Permasalahan utama yang sering muncul dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak adalah perubahan requirement yang

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL 2 REKAYASA PERANGKAT LUNAK Tujuan : lunak Mahasiswa mengenal dan memahami konsep dasar kerekayasaan perangkat Materi : Pandangan umum tentang rekayasa perangkat lunak Proses, metode dan alat bantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (DISBUDPAR) merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah khusus Kota Bandung yang memiliki tugas pokok

Lebih terperinci

Chapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW

Chapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW Chapter 4 SOFTWARE QUALITY ASSURANCE - REVIEW Komponen Software quality assurance 1. Pre Project Component 2. Software Project life cycle Component 3. Infrastructure component for error prevention and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan pertukaran informasi dengan cepat walaupun masing-masing berada di tempat yang berbeda. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant

BAB 1 PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi mobile telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant (PDA) atau sejenisnya

Lebih terperinci

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SQA Component TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Review Dokumen spesifikasi kebutuhan dibuat untuk memastikan kebutuhan

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University Ratna Wardani Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University S/W Process Model Tahapan S/W Process Model Proses S/W Materi Model Waterfall Model Prototype Model Rapid Application Development

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEBUTUHAN AKAN SOFTWARE QUALITY SEBAGAI FAKTOR PENDORONG PENERAPAN CMM-SW

PENINGKATAN KEBUTUHAN AKAN SOFTWARE QUALITY SEBAGAI FAKTOR PENDORONG PENERAPAN CMM-SW PENINGKATAN KEBUTUHAN AKAN SOFTWARE QUALITY SEBAGAI FAKTOR PENDORONG PENERAPAN CMM-SW Firman Anindra, Ina Agustina Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sub bab berikut menjelaskan mengenai profil objek penelitian, logo, visi, struktur organisasi, lingkup usaha, dan produk. 1.1.1 Profil Objek Penelitian

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

Assessment of Water Quality Information System through Measurement Framework of ISO 15504

Assessment of Water Quality Information System through Measurement Framework of ISO 15504 Jurnal Ilmiah ESAI Volume 9, No.1, Januari 2015 ISSN No. 1978-6034 Assessment of Water Quality Information System through Measurement Framework of ISO 15504 Penilaian Sistem Informasi Kualitas Air dengan

Lebih terperinci

Web Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id

Web Engineering Mengenal Rekayasa Web. Husni Husni.trunojoyo.ac.id Web Engineering Mengenal Rekayasa Web Husni husni@if.trunojoyo.ac.id Husni.trunojoyo.ac.id Aplikasi Web Aplikasi web modern merupakan sistem yang kompleks Perlu pendekatan engineering secara metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang pendahuluan. Isi dari bab ini adalah ulasan permasalahan dan hal-hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan penelitian yang dilakukan, yaitu meliputi latar belakang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis tidak terlepas dari perkembangan teknologi, teknologi membantu perusahaan untuk mempertahankan bahkan mengembangkan competitive advantage

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN MOXIE

BAB V PERANCANGAN MOXIE BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

5. Aktivitas generic dalam semua proses perangkat lunak antara lain adalah : a. Spesifikasi dan pengembangan b. Validasi dan evolusi c.

5. Aktivitas generic dalam semua proses perangkat lunak antara lain adalah : a. Spesifikasi dan pengembangan b. Validasi dan evolusi c. Kelompok 1 1. Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan, disebut dengan : a. Perangkat lunak b. Firmware c. Kernel d. Hardware 2. Sebuah program yang berisi perintah-perintah atau

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Metode Waterfall Merupakan pendekatan tradisional One big project Fase yang lain dimulai setelah fase sebelumnya selesai (sequential process) Tanpa backtracking

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu : Gambar Siklus Pengembangan secara umum Penamaan untuk empat proses

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil, perlu dimengerti

Lebih terperinci