Ari Dwi Yulianto 1), Wing Wahyu Winarno 2), Addin Suwastono 3)
|
|
- Irwan Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMODELAN SISTEM INFORMASI KEMETROLOGIAN DALAM PENDEKATAN BUSINESS PROCESS REENGINEERING UNTUK PELAYANAN TERA DAN TERA ULANG BALAI METROLOGI DINAS PERINDAG PROVINSI JAWA TENGAH Ari Dwi Yulianto 1), Wing Wahyu Winarno 2), Addin Suwastono 3) 1), 2), 3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM Yogyakarta Jl. Grafika 2, Sleman, Yogyakarta arie.yulianto@gmail.com 1), maswing@gmail.com 2), adyn@te.ugm.ac.id 3) Abstrak Selama bertahun-tahun, pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi Dinas Perindag Provinsi Jawa Tengah masih berjalan secara manual menggunakan banyak dokumen kertas. Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan administratif dan kesalahan-kesalahan manual yang cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi untuk memperbaiki manajemen data dan informasi di Balai Metrologi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah usulan proses bisnis yang baru dan sebuah model sistem informasi kemetrologian untuk pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi. Pemodelan sistem ini disusun dalam kerangka Business Process Reengineering (BPR) untuk menunjukkan aktivitas-aktivitas dalam perubahan proses bisnis organisasi yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usulan proses bisnis yang baru dapat memangkas beberapa aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan model sistem yang dibuat mampu mewakili proses-proses bisnis yang terjadi di pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi. Kata kunci: Business Process Reengineering, metrologi, pemodelan, sistem informasi, tera, 1. Pendahuluan Balai Metrologi sebagai salah satu UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, merupakan instansi yang berwenang dalam memberikan pelayanan kemetrologian kepada masyarakat, yaitu pelayanan tera dan tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) agar tercipta masyarakat yang tertib ukur dalam kaitannya dengan perlindungan konsumen dan produsen. Dasar hukum yang melandasi kegiatan metrologi di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Di provinsi Jawa Tengah sendiri terdapat enam Balai Metrologi, yaitu di Semarang, Surakarta, Magelang, Pati, Banyumas, dan Tegal. Dalam tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2010 hingga tahun 2012, keenam Balai Metrologi di Jawa Tengah memiliki total kontribusi terbesar dalam pencapaian PAD bagi Dinas, dimana lebih dari 70% total pemasukan PAD Dinas berasal dari retribusi tera dan tera ulang Balai Metrologi. Sebagai ujung tombak dalam pencapaian PAD Dinas, Balai Metrologi dituntut untuk selalu meningkatkan pencapaiannya sekaligus tetap mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Dalam pelayanan tera dan tera ulang, proses menangkap data kemetrologian masih dilakukan secara manual menggunakan banyak dokumen tertulis. Pada tiap-tiap elemen pelayanan, ada berbagai macam dokumen yang harus diisi secara manual dan pada akhinya nanti dokumen-dokumen tersebut akan diarsipkan secara terpisah. Aliran data dan informasi ini belum terdokumentasi dengan baik padahal data keluaran dari proses ini akan diolah menjadi informasi kemetrologian yang akan digunakan oleh manajemen di atasnya dalam mengambil keputusan. Informasi yang menjadi konsumsi manajemen puncak ini seharusnya dapat tersaji dengan cepat dan akurat, karena akan digunakan sebagai dasar pengendalian manajemen dan perbandingan antara realisasi kinerja dengan perencanaan sehingga manajemen dapat memutuskan strategi-strategi organisasi selanjutnya[1]. Cara-cara operasional organisasi yang masih menggunakan cara lama ini akan berdampak negatif kepada efektivitas dan efisiensi dalam kinerja organisasi. Saat ini, persaingan bisnis dan kontrol masyarakat akan semakin ketat dan melintasi batas-batas fisik yang ada sehingga dapat mengancam cara-cara tradisional dalam menjalankan bisnis[2]. Proses transaksi operasional yang masih manual ini pada akhirnya akan menimbulkan beberapa masalah seperti pelaporan yang tidak tepat waktu, kesalahankesalahan manual yang tinggi, dokumen-dokumen yang kurang teratur, dan kesulitan jika ingin mengambil kembali (retrieve) data dan informasi masa lalu. Beberapa permasalahan tersebut merupakan indikator bahwa sistem manajemen data dan informasi yang sedang berjalan saat ini perlu diperbaiki atau bahkan jika perlu diganti keseluruhannya[1]. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah banyak berperan dalam menggantikan cara-cara yang usang dalam penyelenggaraan proses bisnis suatu organisasi,
2 terutama untuk manajemen data dan informasi. Sebuah sistem informasi mampu menjalankan komputasi numerik berkecepatan dan bervolume tinggi, serta mampu menyimpan informasi dalam jumlah besar dalam ruang yang kecil dan dapat diakses kapan pun dengan mudah[3][4]. Manfaat teknologi informasi bagi organisasi lebih bersifat intangible yang dapat berupa peningkatan produktivitas, peningkatan kepuasan pelanggan, mengurangi dokumen kertas, mengurangi biaya transaksi, dan memperbaiki proses pengambilan keputusan[5]. Teknologi infomasi bertindak sebagai enabler esensial yang memungkinkan orang-orang melakukan pekerjaan dengan cara-cara yang secara radikal berbeda, sehingga cara kerja organisasi pun akan meninggalkan aturanaturan lama dalam proses bisnisnya[6]. Kemampuan teknologi informasi yang sangat kuat dalam meningkatkan akses informasi dan koordinasi antar unit dalam organisasi bahkan mampu mendorong terciptanya sebuah desain proses bisnis yang baru daripada hanya sekedar mendukung proses bisnis yang ada[7]. Dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai pemicunya, Balai Metrologi pun perlu meninggalkan prosedurprosedur lama yang telah mapan dan mencari lagi caracara kerja baru yang tingkat perubahannya berskala besar dan radikal, yang diperlukan untuk menciptakan suatu layanan yang lebih baik dan memberi nilai lebih pada pelanggan dengan jalan melakukan rekayasa ulang proses bisnisnya atau yang lebih dikenal dengan konsep Business Process Reengineering (BPR). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat sebuah model sistem informasi kemetrologian dalam kerangka tahapan-tahapan perubahan proses bisnis yang akan terjadi. Model ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan sistem yang lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah model sistem informasi kemetrologian untuk perbaikan manajemen data dan informasi di Balai Metrologi serta memberikan usulan proses bisnis baru bagi pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi. Tinjauan Pustaka Konsep BPR mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990-an oleh Michael Hammer, yang menerbitkan sebuah artikel di Harvard Business Review mengenai perlunya dilakukan perubahan fundamental pada organisasi, seiring dengan terjadinya perubahan global dalam bidang ekonomi, persaingan yang semakin ketat, dan perubahan permintaan kebutuhan pelanggan. Beberapa penelitian telah mampu menunjukkan bahwa dengan menerapkan konsep BPR dapat memberikan perbaikan yang signifikan bagi kinerja organisasi. BPR mampu meningkatkan kinerja perusahaan yang diukur dari tingkat produktivitas tenaga kerja, return on assets, dan return on equity[8]. Pelibatan umpan balik dari pelanggan dalam proses perencanaan dan implementasi BPR juga mampu meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya[9]. BPR merupakan sebuah cara yang efektif bagi organisasi agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien, serta untuk melakukan perbaikan-perbaikan terobosan untuk strategi pertumbuhan dan kinerja organisasi jangka panjang [10][11]. Penelitian lain menunjukkan kisah keberhasilan implementasi BPR di sebuah organisasi publik di Singapura. Setelah implementasi BPR, waktu tunggu di sebuah konter keuangan berkurang hingga 96%, waktu pemrosesan rata-rata berkurang 44 70% dan panggilan tak terjawab berkurang hingga 85%. Dalam hal administrasi, waktu pencarian file berkurang hingga 54%, volume pergerakan file harian berkurang hingga 35%, dan jumlah formulir standar berkurang hingga 21% [12]. Di sebuah organisasi publik di negara dengan ekonomi berkembang, BPR juga dapat mengurangi waktu pelayanan hingga 93%, mengurangi tahapan kerja hingga 90%, dan mengurangi biaya proses hingga 95% [13]. Ini menunjukkan bahwa implementasi BPR mampu memberikan hasil positif dalam usaha perbaikan kinerja organisasi di sektor pemerintahan. Beberapa pemampu (enabler) juga diperlukan sebagai katalis agar proses implementasi BPR dapat berjalan dengan lancar. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan enabler utama dalam implementasi BPR [6][3]. Pemanfaatan teknologi informasi telah mampu memberikan manfaat yang nyata bagi usaha implementasi BPR di berbagai organisasi. Beberapa perusahaan besar di dunia telah menunjukkan peran penting teknologi informasi dalam usaha mereka untuk melakukan reengineering terhadap proses bisnisnya. American Express menggunakan sebuah sistem pakar dalam proses bisnisnya sehingga mampu menghemat hingga US$ 7 juta per tahun dan mengurangi waktu otorisasi hingga 25%. Ford Motor Corp memanfaatkan teknologi database relasional dan teknologi pencitraan dalam usaha reengineering proses bisnisnya sehingga mampu mengurangi jumlah tenaga kerja hingga 75% dan mengurangi waktu pembayaran ke pemasok hingga 14 hari [7]. Peran TI merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses reengineering. Pertimbangan pemanfaatan TI dalam sebuah proses harus dilakukan pada tahap-tahap awal dari proses redesain. TI merupakan sebuah alat yang sangat kuat sehingga pantas untuk mendapatkan tahapan tersendiri dalam proses redesign. TI dapat memberikan pilihan-pilihan dalam menciptakan desain proses daripada hanya sekedar mendukung desain proses[3]. Sebelumnya, sebuah studi pernah dilakukan untuk mengkombinasikan berbagai kelebihan dari sejumlah
3 metodologi BPR yang diamati. Sebanyak 25 metodologi BPR dari perusahaan konsultan reengineering ternama digunakan. Dari observasi terhadap 25 metodologi BPR tersebut, diturunkan sebuah framework untuk implementasi BPR yang merupakan gabungan dari berbagai kelebihan yang dimiliki. Metodologi gabungan yang dihasilkan disebut sebagai sebuah Stage-Activity Framework (SAF) untuk Business Process Reengineering, yaitu sebuah metode yang terdiri dari 6 tahapan dan 21 aktivitas[14]. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar1. Gambar 1. Metode Stage-Activity Framework Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi hanya sampai pada pemodelan sistem, sehingga untuk langkahlangkah di tahap reconstruct dan evaluate belum akan dibahas pada penelitian ini. 2. Pembahasan Usaha perbaikan manajemen data dan informasi pada proses pelayanan tera dan tera ulang ini akan dibahas sesuai dengan langkah-langkah dalam metode SAF untuk implementasi BPR. A. Envision Tahapan ini terdiri dari langkah-langkah untuk menetapkan komitmen manajemen, menemukan peluang-peluang untuk reengineering, identifikasi IT levers, dan memilih proses. Komitmen ditunjukkan dengan diterbitkannya aturan mengenai penyelenggaraan TIK oleh pemangku kebijakan tertinggi yaitu Gubernur Jawa Tengah yang tertuang dalam Pergub No.15 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan TIK di Pemprov Jateng, dimana tujuannya adalah agar tercipta dan terlaksananya mekanisme penyediaan dan akses informasi, sistem komunikasi, dan pelayanan publik berbasis teknologi informasi untuk mendukung produktivitas pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien, terbuka, dan akuntabel. Beberapa pejabat Balai Metrologi dan Dinas juga berpendapat bahwa sudah saatnya Balai Metrologi memiliki database alat-alat UTTP dan memperbaiki manajemen data dan informasi dalam organisasi menggunakan teknologi informasi. Meskipun Dinas belum memiliki renstra TI secara khusus, namun beberapa hal tersebut telah menunjukkan adanya dukungan dari level puncak manajemen. Di setiap Balai Metrologi, terbagi menjadi tiga seksi yang berada di bawah Kepala Balai yaitu seksi Tata Usaha, Seksi Standar dan Ukuran, serta Seksi Teknik. Seksi Tata Usaha didalamnya banyak terdapat proses administrasi seperti proses pengelolaan surat masuk dan surat keluar, proses pengelolaan cap tera, proses pengelolaan keuangan dan retribusi tera, proses manajemen kepegawaian, dan sebagainya. Seksi Standar dan Ukuran didalamnya terdapat proses pengelolaan standar, pengelolaan laboratorium, dan pengelolaan manajemen mutu. Seksi Teknik mengerjakan proses pelayanan tera dan tera ulang, proses penjadwalan pelayanan, dan proses penanganan komplain pelanggan. Hampir seluruh proses bisnis yang dilakukan di Balai Metrologi tersebut masih dijalankan secara manual. Pemanfaatan teknologi komputer hanya digunakan sebatas untuk mengetik dan mencetak dokumen, serta penggunaan untuk berkirim surat elektronik. Pemanfaatan teknologi informasi belum diterapkan secara maksimal, padahal banyak peluang-peluang untuk reengineering dengan memanfaatkan TI. Identifikasi peluang-peluang TI sebagai enabler dituangkan berdasarkan pada sembilan kemampuan TI bagi organisasi sebagaimana dijelaskan oleh Davenport[3] berikut ini. Transactional : TI untuk transaksi pelayanan tera dan tera ulang, transaksi surat masuk dan surat keluar, transaksi penanganan komplain, transaksi keuangan, dan sebagainya Geographical : TI dapat memungkinkan pertukaran informasi kemetrologian antar balai dan antara Balai dengan Dinas Automational : TI dapat memberikan peringatan mengenai UTTP yang telah habis masa tera ulangnya atau standar ukuran yang telah habis masa kalibrasinya Analytical : TI dapat memberikan analisis tentang berbagai informasi kemetrologian seperti jumlah UTTP, jumlah retribusi tera, perbedaan antara target dan realisasi Informational : TI dapat memberikan informasi kemetrologian secara detail tentang data pegawai, data standar ukuran, data UTTP dan retribusi tera secara real time, data wajib tera, data masa berlaku tanda tera ulang dan kalibrasi Sequential : TI dapat menyederhanakan proses-proses manual yang berbelit-belit dan menghilangkan titik-titik yang tidak memberikan nilai tambah Knowledge Management : TI dapat menangkap dan menyebarkan pengetahuan dan keahlian tentang kemetrologian seperti metode teknis untuk tera ulang dan kalibrasi, sosialisasi mengenai metrologi kepada masyarakat
4 Tracking : TI dapat melacak status pekerjaan tera dan tera ulang, status jumlah UTTP dan wajib tera ulang, status standar ukuran, status komplain dari masyarakat, dan sebagainya Disintermediation : TI dapat digunakan untuk berkomunikasi antar balai, antar balai dengan dinas, misalnya dengan teleconference, , web, dan sebagainya Dari berbagai peluang-peluang TI terhadap berbagai proses di Balai Metrologi tersebut di atas, maka dipilih proses pelayanan tera dan tera ulang yang akan diredesain dengan memanfaatkan TI dikarenakan karena proses ini merupakan proses yang berhubungan langsung dengan pelanggan dan menangkap data eksternal mengenai keadaan UTTP di lapangan, dimana data ini diperlukan oleh pimpinan Balai dan Dinas untuk proses pengambilan keputusan berikutnya sehingga perlu sebuah sistem informasi untuk manajemen data dan informasi yang baik agar dapat menyediakan informasi kemetrologian secara cepat dan akurat bagi level pimpinan.sedangkan proses-proses yang lain mungkin hanya proses administratif di internal organisasi. B. Initiate Tahapan ini meliputi penugasan sebuah tim reengineering, menentukan tujuan perbaikan kinerja, perencanaan proyek, dan pemberitahuan kepada stakeholder dan pegawai. Sebuah tim reengineering ditunjuk oleh manajemen puncak, dalam hal ini adalah Kepala Dinas, yang sekaligus bersama-sama dengan Kepala Balai bertindak sebagai pihak pemberi dukungan (executive support). Di bawahnya ada tim inti (core team) yang terdiri dari beberapa personel internal yang benar-benar memahami proses bisnis organisasi. Di samping itu juga dibentuk tim yang diperluas (extended team) yang terdiri dari core team ditambah dengan personel yang menguasai teknologi informasi, bisa dari internal maupun eksternal organisasi. Tim ini dipandu oleh seorang champion, yang idealnya adalah seorang Chief Information Officer(CIO), dimana fungsi CIO ini bisa dipegang oleh Kepala Dinas dan para Kepala Balai. Tujuan perbaikan kinerja yang ingin dicapai adalah perbaikan dalam manajemen data dan informasi, meningkatkan kecepatan pelayanan dari sisi administrasi, dan mengurangi biaya yang terkait dengan penggunaan dokumen kertas. Untuk mengukur hasil perbaikan tersebut, dapat digunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) untuk mengetahui apakah tujuan perbaikan tersebut telah dapat dicapai[15]. Analisa ini dilakukan setelah sistem sudah diterapkan dan dievaluasi. Beberapa kebutuhan fungsional dari sistem yang diinginkan adalah kebutuhan proses bisnis yang lebih ringkas, sistem harus mampu melakukan penyimpanan data dengan cepat dan tingkat, penyajian data yang bersifat real time, dan sistem harus mampu menyajikan data atau semua laporan yang dibutuhkan. C. Diagnose Tahapan ini merupakan dokumentasi dari proses dan sub proses bisnis saat ini yang meliputi atribut-atribut proses seperti aktivitas, sumber daya, komunikasi, peran-peran, TI, dan biaya. Aktivitas-aktivitas yang tidak memberi nilai tambah akan diidentifikasi. Secara umum, proses pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi beserta dokumen yang terlibat dapat ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Alur pelayanan tera dan tera ulang Wajib Tera Ulang ( WTU) datang membawa alat UTTP, kemudian akan dilakukan pendaftaran oleh petugas administrasi dengan mengisi formulir pendaftaran dan memberi label dan nomer order. Selanjutnya alat UTTP akan diuji secara material dan unjuk kerjanya oleh pegawai berhak. Jika lulus uji, maka petugas bendahara penerimaan akan membuat kuitansi pembayaran dan Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD). Selanjutnya, dilakukan pembubuhan tenda tera olah petugas pembantu teknik dan atas alat UTTP yang lulus uji akan diterbitkan Surat Keterangan Hasil Pengujian (SKHP) yang ditandatangani oleh Kepala Balai Metrologi setempat. Jika seluruh proses dalam satu hari telah selesai, maka petugas administrasi akan merekap hasil tera dan tera ulang ke dalam buku register. Dari buku register inilah yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan laporan hasil tera dan tera ulang. Semua proses tersebut masih dilakukan dengan pencatatan manual dan untuk setiap dokumen yang dihasilkan akan dilakukan pengarsipan secara terpisah. Proses transaksi operasional pada pelayanan tera dan tera ulang yang masih manual menggunakan dokumen tertulis tersebut pada akhirnya akan menimbulkan beberapa masalah, diantaranya yang sering terjadi adalah pelaporan yang tidak tepat waktu, kesalahan-kesalahan manual yang tinggi, dokumen-dokumen yang kurang teratur, dan kesulitan jika ingin mengambil kembali (retrieve) data dan informasi masa lalu. Beberapa titik bisa dihilangkan seperti mengisi buku register karena bisa digantikan dengan fungsi dari sistem informasi
5 D. Redesign Dalam tahapan ini, dikembangkan sebuah desain proses baru. Desain yang baru harus sesuai dengan tujuan stratejik dan juga sesuai dengan SDM dan arsitektur TI. Usulan proses pelayanan tera dan tera ulang yang baru dengan memanfaatkan sistem informasi dapat dilihat pada Gambar.3 Selanjutnya, Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Entity Relationship Diagram (ERD) juga digunakan untuk menggambarkan suatu model jaringan yang mengggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu himpunan entitas yang memiliki atribut dengan himpunan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. Desain DFD dan ERD dari sistem informasi kemetrologian yang akan dirancang ini dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 3. Usulan proses bisnis baru WTU datang membawa alat UTTP dan akan dilakukan pendaftaran oleh petugas administrasi dengan melakukan input data ke dalam sistem. Selanjutnya alat UTTP akan diuji secara material dan unjuk kerjanya oleh pegawai berhak. Jika lulus uji, dilakukan pembubuhan tenda tera olah petugas pembantu teknik dan atas alat UTTP yang lulus uji akan dicetak Surat Keterangan Hasil Pengujian (SKHP) beserta kuitansi pembayaran retribusi tera. Untuk pelaporan hasil tera dan tera ulang, petugas administrasi tinggal mencetak laporan rekapitulasi dari sistem. Beberapa aktivitas dalam proses ini dihilangkan karena tidak memberi nilai tambah yang signifikan dan sudah dapat digantikan oleh fungsi sistem, yaitu pada aktivitas pembuatan Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD) dan pengisian buku register. Pemodelan Sistem Ada tiga lokasi pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi ini, yaitu Sidang Tera Ulang, Sidang Kantor, dan Loko sehingga akan ada tiga workstation yang akan menangkap data input. Tiga workstation tersebut akan menyimpan data di masing-masing server lokal kemudian setelah pelayanan hari itu selesai, semua data akan diupload ke server pusat untuk selanjutnya akan dibangkitkan laporan bagi para pimpinan. Pemetaan model sistem ini dapat dilihat di Gambar 4. Gambar 5. Data Flow Diagram (DFD) Gambar 6. Entity Relationship Diagram (ERD) Setelah dibuat model pada proses maka selanjutnya dibuat desain antarmuka dari sistem untuk memudahkan pada saat pemrograman sistem nantinya. Contoh desain antarmuka pada halaman beranda sistem dapat dilihat di Gambar 7. Gambar 4. Pemetaan model sistem informasi Gambar 7. Desain antarmuka sistem informasi
6 Alur Data dan Informasi a. Sebelum memulai pelayanan, petugas administrasi akan membuat sebuah layanan baru di sistem sesuai dengan tanggal hari itu, lokasi fisik layanan dan area kabupaten/kotanya, penera yang bertanggung jawab, nomor surat, dan jenis lokasi pelayanan, apakah itu sidang tera ulang, sidang kantor, atau loko. Hasil input layanan baru ini akan disimpan ke dalam database dengan nama tabel layanan. b. Saat pelayanan, dilakukan penambahan transaksi dari tabel layanan yang sudah dibuat disesuaikan dengan tanggal dan jenis lokasi pelayanan yang diberikan. Untuk jenis lokasi pelayanan sidang tera ulang ataupun sidang kantor, pemilik UTTP datang membawa alat UTTP untuk diperiksa. Alat UTTP diserahkan kepada petugas administrasi untuk diinput data pemilik UTTP dan data UTTP yang dibawa ke dalam tabel transaksi. c. Setelah hasil pemeriksaan UTTP dinyatakan sah, maka petugas administrasi akan mencetak Kuitansi dan Surat Keterangan Hasil Pengujian (SKHP) yang diambil dari data-data yang telah diinputkan ke dalam sistem sebelumnya. Kuitansi dan SKHP selanjutnya diserahkan kepada pemilik UTTP beserta alat UTTP yang telah selesai diperiksa. d. Sedangkan untuk jenis lokasi pelayanan loko atau pemeriksaan di tempat, input data ke sistem tidak dapat dilakukan bersamaan dengan dilakukannya pemeriksaan dikarenakan lokasinya yang jauh dari kantor. Input data ke sistem dapat dilakukan sebelum atau sesudah pemeriksaan, selama masih berada dalam satu hari yang sama. e. Selesai pelayanan, data transaksi pelayanan tera dan tera ulang dari ketiga lokasi pelayanan akan diupload ke dalam satu server terpusat untuk selanjutnya akan dibangkitkan laporan rekapitulasi hasil pelayanan tera dan tera ulang untuk disampaikan kepada pimpinan. 3. Kesimpulan Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa usulan proses bisnis yang baru dengan memanfaatkan sistem informasi pada pelayanan tera dan tera ulang di Balai Metrologi dapat memangkas proses-proses yang tidak memberikan nilai tambah. Model sistem informasi yang diusulkan telah dapat mewakili aktivitas-aktivitas dalam proses bisnis yang baru. Model ini dapat mengurangi beberapa dokumen kertas yang sebelumnya masih digunakan dan memperbaiki manajemen data dan informasi sehingga diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan manual. Kemudian, model ini dapat digunakan untuk proses pengembangan sistem informasi yang lebih lanjut termasuk untuk pemrograman dan implementasi sistem. Daftar Pustaka [1] Jogiyanto, HM., Analisis dan desain sistem informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis, Andi, Yogyakarta, [2] Rivard, S., et al, Information Technology and Organizational Transformation, Solving the Management Puzzle, Elsevier Butterworth-Heinemann, [3] Davenport, T. H., dan Short, J. E., The New Industrial Engineering : Information Technology and Business Process Redesign, Sloan Management Review, Volume 31, No. 4, [4] Turban, et al., Information Technology for Management, John Wiley, New York, [5] Andresen, J., et al, A framework for measuring IT innovation benefits, ITcon, Vol. 5, [6] Hammer, M., dan Champy, J., Rekayasa Ulang Perusahaan, Sebuah Manifesto bagi Revolusi Bisnis, diterjemahkan oleh Widodo, M. P., PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, [7] Attaran, M., Exploring the relationship between information technology and Business Process Reengineering, Information & Management 41, hal , [8] Ozcelik, Y., Do Business Process Reengineering projects payoff? Evidence from the United States, International Journal of Project Management 28, hal. 7 13, [9] Terziovski, M., et al., Successful predictors of Business Process Reengineering (BPR) in financial services, International. Journal of Production Economics 84, hal , [10] Adayemi, S., dan Aremu, M.A., Impact Assessment of Business Process Reengineering on Organisational Performance, European Journal of Social Sciences Volume 7, Number 1, [11] James He, Xin, A Comparative Study of Business Process Reengineering in China, Communications of the IIMA, Volume 5, Issue 1, [12] Thong, J.Y.L., et al, Business Process Reengineering in the Public Sector: The Case of the Housing DevelopmentBoard in Singapore, Journal of Management Information Systems, Volume 17, No. 1, pp , [13] Kassahun, A.E., The Effect of Business Process Reengineering on Public Sector Organisation Performance (A Developing Economy Context), Thesis for Doctor of Philosophy, School of Business Information Technology and Logistics, Business College, RMIT University, [14] Kettinger, W.J., Business Process Change: A Study of Methodologies, Techniques, and Tools, MIS Quarterly, Volume 21, No. 1, pp , [15] Whitten, J., L., et al, System Analysis and Design Methods, McGraw-Hill, New York, Biodata Penulis Ari Dwi Yulianto, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.), Jurusan Teknik Industri UGM Yogyakarta, lulus tahun Saat ini menjadi mahasiswa Magister Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM Yogyakarta. Wing Wahyu Winarno, memperoleh gelar Sarjana Akuntansi, Jurusan Ekonomi, UGM Yogyakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Master of Accountancy and Financial Information Systems (MAFIS) dari Cleveland State University, lulus tahun Memperoleh gelar Doktor (Dr.), Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas Indonesia, Jakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Staf Pengajar di STIE YKPN Yogyakarta dan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Addin Suwastono, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.), Jurusan Teknik Elektro, UGM Yogyakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng.), Jurusan Teknik Elektro, UGM Yogyakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Staf Pengajar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Perancangan Sistem Informasi Kemetrologian dalam Pendekatan Business Process Reengineering untuk Pelayanan Tera
174 JNTETI, Vol. 03, No. 3, Agustus 2014 Perancangan Sistem Informasi Kemetrologian dalam Pendekatan Business Process Reengineering untuk Pelayanan Tera Ari Dwi Yulianto 1 Abstract For years, the calibration
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balai Metrologi sebagai salah satu UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, merupakan instansi yang berwenang
Lebih terperinciDAFTAR ISI PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
DAFTAR ISI PENGESAHAN ii PERNYATAAN iii PRAKATA iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN vi ABSTRACT vii INTISARI viii DAFTAR ISI ix DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR TABEL xiii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2.
Lebih terperinciKAJIAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERBITAN IJIN BELAJAR DENGAN BUSINESS PROCESS REENGINEERING
KAJIAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERBITAN IJIN BELAJAR DENGAN BUSINESS PROCESS REENGINEERING Rais Faisal Ahyar 1), Selo Sulistyo 2), Sri Suning Kusumawardani 3) 1), 2, 3) Jurusan Teknik Elektro dan
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi Agung Pahlevi* 1, Dian Layasari
Lebih terperinciPERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN
PERBAIKAN UNSTRUCTURED DATABASE SISTEM PEMBELIAN PT. X UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PERUSAHAAN Bernardo Nugroho Yahya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekayasa Ulang Proses Bisnis Istilah BPR pertama kali dipopulerkan oleh Michael Hammer dan James Champy (1993) dalam bukunya Reengineering the Corporation. Menurut keduanya
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM Lendy Rahmadi 1), Kusnita Yusmiarti 2) 1) 2) AMIK Lembah Dempo Pagaralam Jln. H. Sidiq Adim No 98 Pagar Gading, Pagaralam, Sumatera
Lebih terperinciSistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika
Lebih terperinci1, 2, 3
Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Internal Audit Pada PT. XYZ Aditya Restuaji 1, Hadi Setiawan 2, Sirajuddin 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa restuaji.aditya@gmail.com
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KEUANGAN SEKOLAH PADA MTs. PP. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN SEKOLAH PADA MTs. PP. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN Eli Ermawati Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Islam Indragiri (UNISI) Jl. Parit 1 Tembilahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan hadirnya internet akhir-akhir ini yaitu salah satunya metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, bahkan sampai pada
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 479 Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang Ayunda Syafitri* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK
Lebih terperinciBusiness Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom
Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2008/2009 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. JANTERA MULTI SARANA (JMS) LOGISTICS PALEMBANG Abstrak Alzahra Aryanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju pesat telah mempengaruhi kebutuhan manusia dan berperan mempermudah manusia melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN Abdur Rahim Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Islam
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SNAPBACK ATTACK YK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SNAPBACK ATTACK YK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Rachmawati 11.12.6301 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciManajemen Sistem Informasi Publik
Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Infomasi Kekhususan Akunansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Infomasi Kekhususan Akunansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA SMA BINA JAYA PALEMBANG M.Iqbal Hikmana 2007260066
Lebih terperinciPemodelan Proses Bisnis
Modul ke: Pemodelan Proses Bisnis Pengenalan Proses Bisnis Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, S.Kom, M.Kom Definisi Proses Satu set aktivitas dan sumber
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Manajemen Bisnis Logistik Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Logistik Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Nuansa Studio Lima adalah sebuah rumah industri yang bergerak dibidang pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat proses produksinya.
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
93 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENCARI KERJA PADA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG Fanny Andalia 1, Eko Budi Setiawan 2 1 Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Lebih terperincij. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
BAB XLIII BALAI PENGELOLA LABORATORIUM METROLOGI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BANTEN Pasal 198 Susunan Organisasi Balai Pengelola Laboratorium Metrologi pada Dinas Perindustrian Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dari zaman ke zaman semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Segala upaya dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Rekayasa Ulang Proses Bisnis Definisi rekayasa ulang menurut Hammer & Champy (1993) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan
Lebih terperinciHall. Sumber dari internet :
DAFTAR PUSTAKA Andri Kristanto, (2008), Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Penerbit Gaya Media Yogyakarta Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom., MM, (2005), Perencanaan Dan Pembangunan Sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera
Lebih terperincicek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).
2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 1719, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Unit Metrologi Legal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/M-DAG/PER/11/2016 TENTANG UNIT METROLOGI LEGAL DENGAN
Lebih terperinciSistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 613 Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Johni Romadoni* 1, Mulyadi 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012
Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-BUSINESS BERBASIS WEB PADA CV. PERMATA INTI KONSTRUKSI Agung Pahlevi
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Zaneti 9 merupakan perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang jasa pengaspalan jalan, pengecoran jalan dan pembuatan saluran air. Pengelolaan dokumen
Lebih terperinciDESAIN DAN PEMBUATAN PURWARUPA SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI
DESAIN DAN PEMBUATAN PURWARUPA SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI Ja far Numeiri, Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sekarang ini telah membuat manusia bekerja dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara efisien. Banyaknya data maupun
Lebih terperinciSISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah
Sistem Penjadwalan Ujian Doktor... SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah Jurusan Ilmu Komputer/ Informatika, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciJurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) PADA BAGIAN PENDAFTARAN PINDAH DATANG PENDUDUK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN GARUT Doni Slamet 1, Eko Retnadi 2, Partono
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS
SISTEM INFORMASI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS Mohammad Rosul 1*, Yudie Irawan 1 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Telkom Indonesia Unit Data Management Wilayah Bandung Barat dan Timur merupakan salah satu divisi yang menjadi bagian dari PT. Telkom Indonesia Kandatel
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI DI BENGKEL LANCAR MOTOR PADA BAGIAN BENGKEL MESIN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DI BENGKEL LANCAR MOTOR PADA BAGIAN BENGKEL MESIN Oleh : Arip Budiono, ST. Ign. A. Sandy, S.Si., M.T. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 06 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) METROLOGI LEGAL PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA)
PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA) Ayuliana 1, Rusdianto 2, Steven Daniel 3, Steffen 4 Pogram Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
Lebih terperinciSTMIK GI MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING BERBASIS WEBSITE PADA SMK NURUL IMAN PALEMBANG
STMIK GI MDP Abstrak Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING BERBASIS WEBSITE PADA
Lebih terperinciFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TUGAS SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SD NEGERI 1 PANJANG KUDUS YOGYAKARTA Oleh : SITI FAJAR ALDILHA 1205664 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Administrasi kependudukan adalah kegiatan dalam penyusunan, penataan dan penertiban data dan dokumen penduduk yang diperoleh melalui pencatatan sipil, pendaftaran penduduk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas kendaraan yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kondisi jalan.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciSTMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011
STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 APLIKASI PENGOLAHAN DATA INTERNAL BERBASIS WEB PADA NADYSA WEDDING ORGANIZER
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X Silvia Rostianingsih 1, Moh. Isa Irawan, Sri Finalyah 1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.
Lebih terperinciPEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC
PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC Hengky Alexander M dan Mahendrawathi ER Program Studi Magister
Lebih terperinciRANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG
RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen
Lebih terperinciVol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X
DESAIN SISTEM INFORMASI ORDER PHOTO PADA CREATIVE STUDIO PHOTO DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC.NET 2010 Oleh : Rusli Saputra* *)Dosen STMIK Indonesia Padang Gut_ansehen_02@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah kota Surabaya mulai mengimplementasikan e-government.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah kota Surabaya mulai mengimplementasikan e-government. Salah satu fungsi e-government yaitu membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan juga
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMelati Suci Mayasari 1), Bambang Adiwinoto 2) Manajemen Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CEK KESEHATAN KARYAWAN STUDI KASUS : HIPERKES PT. TIMAH (PERSERO) Tbk PANGKALPINANG DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK Melati Suci Mayasari 1), Bambang Adiwinoto
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PENELITIAN DI BIDANG PENINGKATAN MUTU PENELITIAN LPPM UGM NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PENELITIAN DI BIDANG PENINGKATAN MUTU PENELITIAN LPPM UGM NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Tri Mardiastuti 09.22.1054 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciAplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi. Sheren Informatika / Fakultas Teknik
Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi Sheren Informatika / Fakultas Teknik she_ren_peace@yahoo.com ABSTRAK Pengembangan proyek sistem informasi memiliki tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecamatan Coblong merupakan suatu organisasi pemerintahan yang terdiri dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib melaporkan
Lebih terperinciEvaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief
Lebih terperinciANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA
ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi
Lebih terperinciSTMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS. Hamdedie Fredy Kwenda
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD BINTANG MAS Hamdedie 2007260027
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 9 halaman
SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer dan Teknologi Komputer : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PROSES BISNIS PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DENGAN METODE BPR UNTUK MENDUKUNG PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
PENGEMBANGAN MODEL PROSES BISNIS PENGAJUAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DENGAN METODE BPR UNTUK MENDUKUNG PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Retno Wulan Damayanti, Haryono Setiadi Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA CV. MEGA DESIGN PALEMBANG
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA CV. MEGA DESIGN PALEMBANG Fiani Chandra 2006240060 Ferriyanto 2006240105
Lebih terperinciTENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Inventaris Laboratorium Komputer Universitas Semarang dengan Metode Supplay Chain Management System
Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Inventaris Laboratorium Komputer Universitas Semarang dengan Metode Supplay Chain Management System Oleh : MUFADHOL Email : masyong@usm.ac.id Staff Pengajar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisa Proses Bisnis Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA CV. CHAMPION PALEMBANG Erni 2007260029 Dian Sari
Lebih terperinciInformation System Analysis and Design
Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug
Lebih terperinciSistem Informasi Inventory Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kadivre I Medan
1 Sistem Informasi Inventory Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kadivre I Medan Donny Wongso 1) Fani Anggraini 2) STMIK IBBI Medan Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 Email: don_wong@yahoo.com
Lebih terperinciPROPOSAL SARANA KEMETROLOGIAN DAN FASILITAS PENDUKUNGNYA
PROPOSAL SARANA KEMETROLOGIAN DAN FASILITAS PENDUKUNGNYA DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2016 PROPOSAL PENGEMBANGAN SARANA KEMETROLOGIAN DAN FASILITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk saling bersaing secara sehat, agar dapat tetap bertahan. Persaingan bisnis ini turut pula
Lebih terperinciREKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP
REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu
Lebih terperinciSTMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAN TIKET PADA PT. MEDUSSA MULTI BUSINESS CENTER PALEMBANG
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAN TIKET
Lebih terperinciKegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering
BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan barang barang, menyusun daftar barang yang bersangkutan ke dalam
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 Adi Wijaya Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Mirza Abdillah 1*, Haeruddin 2, Bambang Cahyono 3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
diimplementasikannya jaringan komputer berskala WAN, proses pengecekan barang di gudang yang biasanya harus melalui prosedur pada bagian Logistics dapat dilakukan pula oleh seorang Marketingman sehingga
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini perlu diterapkan di segala bidang kehidupan termasuk dalam proses bisnis perusahaan. Semakin tinggi tingkat
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah
Lebih terperinciDESAIN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENSIUN PADA PT. ASABRI KANCAB SEMARANG
Techno.COM, Vol. 12, No. 1, Februari 2013: 16-28 DESAIN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENSIUN PADA PT. ASABRI KANCAB SEMARANG Fajar Sugiyarto 1, Candra Irawan 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... vii. INTISARI... viii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI PRAKATA... iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi ABSTRACT... vii INTISARI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN SOSIAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN SUMATERA SELATAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN SOSIAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN SUMATERA SELATAN M. Fariz Januarsyah Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Proses seleksi
Lebih terperinciAnalisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Desa Berbasis Client Server di Desa Kaliurang
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN ADMINISTRASI DESA BERBASIS CLIENT SERVER DI DESA KALIURANG ( Analyses and Design Of Village Administration in Information System Services Based on Client
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PEKERJA PADA PT. HOK TONG PALEMBANG MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN PEKERJA PADA PT. HOK TONG PALEMBANG MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Dearry Mirczah Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Kegiatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2011/2012
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2011/2012 ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING BERBASIS WEBSITE PADA SMK NEGERI 6 PALEMBANG Dwipa Kusuma 2008240283 Dilla
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan. Teknik Informatika Universitas Telkom 2015
Analisis Kebutuhan Teknik Informatika Universitas Telkom 2015 1 Overview Penjelasan Analisis Kebutuhan Penjelasan Sistem yang sedang berjalan Penjelasan tools analisis aliran system yang sedang berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan barang atau jasa yang memiliki kandungan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian nasional pada era globaliasasi saat ini diarahkan dan diharuskan dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan
Lebih terperinci