Lampiran III Kep Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran III Kep Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010"

Transkripsi

1 KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Kep Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal Umum. RAHASIA DOSIR PRAJURIT BAB I PENDAHULUAN a. Pembinaan dosir personel merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan fungsi Ajudan Jenderal dalam rangka pembinaan administrasi personel yang perlu dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus. b. Dosir personel merupakan himpunan data/dokumen autentik sebagai bukti kegiatan tindakan administrasi bagi personel yang menunjukan perjalanan karier personel sejak pengangkatan sampai purnadinas. c. Mengingat pentingnya dosir, maka badan pengurusan dosir personel Angkatan Darat harus mampu mewujudkan dosir yang benar, lengkap, absah dan mutakhir baik untuk keperluan perorangan atau organisasi serta dapat disajikan secara cepat, tepat sesuai dengan kebutuhan. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Memberikan gambaran dan kejelasan kepada Pasis tentang tatacara pengurusan dosir personel, sehingga mampu berperan sebagai himpunan data autentik yang benar, lengkap dan mutakhir dalam lingkungan TNI AD. b. Tujuan. Naskah departemen ini digunakan sebagai pedoman para Gumil dan siswa dalam proses belajar mengajar. 3. Ruang Lingkup. a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan naskah departemen ini membahas tentang dosir personel yang meliputi ketentuan umum pelaksanaan, organisasi penyelenggara, pelaksanaan kegiatan serta pengawasan dan pengendalian. b. Tata Urut. Naskah departemen ini disusun dengan tata urut sebagai berikut : 1) Pendahuluan. 2) Ketentuan Umum Pelaksanaan. 3) Organisasi Penyelenggara. 4) Pelaksanaan Kegiatan. 5) Pengawasan dan Pengendalian. 6) Evaluasi. 7) Penutup. RAHASIA

2 2 4. Pengertian. a. Buku Agenda. Buku agenda adalah buku yang memuat kolom dan lajur untuk mencatat surat yang masuk, sebagai bukti bahwa surat tersebut benarbenar telah diterima dan berfungsi untuk memudahkan pencarian/penyajian kembali surat-surat masuk tersebut jika diperlukan. b. Buku Induk Personel. Buku induk personel adalah buku himpunan data personel perorangan yang memuat kolom dan lajur, serta berisi data personel perorangan secara lengkap, benar absah dan mutakhir untuk kepentingan pembinaan personel dan penyelenggaraan administrasi personel. c. Buku Peminjaman Data Personel. Buku peminjaman data personel adalah buku yang memuat kolom dan lajur untuk mencatat jenis/macam, jumlah, pemilik data/dokumen autentik personel yang dipinjamkan dan keterangan lain yang diperlukan, sehingga peminjaman tersebut dapat dipertanggung jawabkan sesuai ketentuan administrasi yang berlaku. d. Buku Register Personel. Buku register personel adalah buku yang memuat kolom lajur-lajur untuk mencatat data personel tertentu yang relatif tidak berubah dari setiap prajurit di suatu kesatuan untuk kepentingan penjagaan kekuatan. e. Bon Peminjaman Data Personel. Bon peminjaman data personel adalah pormulir yang memuat lajur-lajur untuk mencatat jenis/macam, jumlah, pemilik data/dokumen otentik personel yang dipinjam serta keterangan lain yang diperlukan, sebagai tanda bukti peminjaman. f. Daftar Isi Dosir. Daftar isi dosir adalah daftar yang memuat kolom dan lajur untuk mencatat setiap dokumen autentik personel perorangan sesuai urutan waktu penerimaanya dibagian, sebagai bukti bahwa dokumen autentik yang disimpan dalam sampul dosir personel atas nama yang bersangkutan, macam/jenis, jumlah dan susunanya sesuai dengan daftar tersebut. g. Dokumen Autentik Personel. Dokumen autentik personel adalah segala bahan tulisan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bernilai penting sebagai bahan keterangan tentang keadaan personel yang bersangkutan. h. Dosir Personel. Dosir personel adalah himpunan data/dokumen autentik personel sebagai bukti tindakan administrasi bagi personel yang menunjukkan perjalanan karier personel sejak pengangkatan sampai dengan purna dinas. i. Kartu Petunjuk. Kartu petunjuk adalah lembaran kartu yang memuat lajurlajur untuk mencatat data tertentu dari personel perorangan guna membantu memudahkan pencarian dosir personel. j. Kartu Induk Personel. Kartu induk personel adalah lembaran kartu yang memuat kolom dan lajur yang berisi data personel perorangan secara lengkap, benar, absah dan mutakhir untuk kepentingan pembinaan personel dan penyelenggaraan administrasi personel.

3 3 k. Kewenangan. Kewenangan adalah hak dan kekuasaan yang dipunyai untuk melakukan suatu tugas dan tanggung jawabnya. l. Mutasi Personel. Mutasi personel adalah hasil perubahan/pergeseran/ pemindahan status dan suatu tindakan administrasi baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi terhadap kekuatan dan keadaan personel yang bersangkutan. m. Pejabat Yang Berwenang. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat atau memberhentikan personel berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. n. Sampul Dosir. Sampul dosir adalah sampul yang digunakan untuk menyimpan dokumen autentik personel. BAB II KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN 5. Umum. Dosir personel merupakan dokumen autentik yang mempunyai nilai tinggi, sehingga dalam pengurusannya harus dilaksanakan secara benar dan berlanjut dengan tata aturan yang mengacu pada sasaran, prinsip serta ketentuan administrasi pelaksanaan pengurusan dosir personel Angkatan Darat. 6. Sasaran. a. Terwujudnya penyelenggaraan proses administrasi pengurusan dosir personel Angkatan Darat secara benar dan tepat, sehingga lancar dalam mendukung setiap pengacaraan personel. b. Terselenggaranya pengurusan dosir yang benar, lengkap, absah dan mutakhir (BLAM), sehinga terwujudnya keseragaman dalam penyelenggaraan administrasi pengurusan dosir personel Angkatan Darat. c. Terwujudnya pengurusan dosir personel yang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai kewenangan pada setiap badan pelaksana. d. Tumbuhnya tanggung jawab para pejabat sesuai dengan kewenangannya untuk terciptanya dosir personel yang benar, lengkap, absah dan mutakhir. e. Terjaminnya keamanan dan kerahasiaan dalam pengurusan dosir.

4 4 7. Prinsip-prinsip a. Benar. Bahwa elemen-elemen data yang tertulis dalam dokumen autentik personel sesuai dengan aslinya, keadaan dan keberadaan personel yang bersangkutan atau sesuai dengan kenyataannya. b. Lengkap. Bahwa elemen data baik yang tertulis dalam dokumen autentik maupun jenis/jumlahnya yang ada dalam dosir personel yang bersangkutan harus genap/komplit/tidak ada kekurangan sesuai dengan aslinya. c. Absah. Bahwa dokumen autentik personel yang ada dalam dosir dan berkaitan dengan status keberadaan personel yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan/aturan yang berlaku serta absah sesuai dengan aslinya. d. Mutakhir. Bahwa setiap dokumen autentik yang ada dalam dosir selalu mengikuti perkembangan personelnya sesuai dengan keadaan, kondisi dan kenyataan terakhir. e. Aman dan rahasia. Bahwa dosir personel disimpan bebas dari bahaya/gangguan dan terlindung, serta hanya dapat diketahui oleh pejabat yang berkepentingan. 8. Ketentuan Administrasi. Guna kelancaran, keamanan dan kerahasiaan pengurusan dosir, badan pelaksanaan pengurusan dosir harus memperhatikan ketentuan administrasi pengurusan dosir sebagai berikut : a. Jumlah dosir. 1) Dosir prajurit sebanyak tiga berkas yang tanggung jawab pengurusannya masing-masing oleh : a) Ditajenad. b) Kotama/Balakpus. c) Satminkal. 2) Dosir prajurit yang pensiun pengurusan dosirnya oleh : a) Satminkal. b) Ditajenad. c) Ajendam dimana yang bersangkutan berdomisili. b. Peminjaman dosir. Untuk menjaga keabsahan dan kerahasiaan dokumen autentik dalam pelaksanaan peminjaman terbatas hanya untuk hal-hal yang sangat penting dengan permohonan resmi dari pejabat yang berkepentingan/memerlukan. Badan pelaksana pengurusan dosir dapat meminjamkan data kepada pejabat yang terkait untuk kepentingan pengacaraan personel, dengan syarat tidak boleh mengubah data. Adapun data yang tidak boleh dipinjamkan (keluar dari ruangan dosir) adalah periode penyediaan/data awal, sedangkan data yang boleh dipinjamkan adalah data lanjutan.

5 5 c. Ketentuan peminjaman data. 1) Setiap peminjam salah satu dokumen autentik harus disertai bon peminjaman. 2) Setiap bon peminjaman dicatat dalam buku peminjaman data personel. 3) Apabila dokumen autentik yang dipinjam dikembalikan, maka bon peminjaman dicabut. 4) Lama peminjaman dokumen autentik satu hari kerja dan dapat diperpanjang dengan terlebih dahulu memberitahu kepada pejabat pengurus dosir. 5) Bilamana peminjaman dokumen autentik belum dikembalikan lebih dari satu hari, maka petugas dosir harus menanyakan kepada peminjam. 6) Dokumen autentik yang akan dikopi, pengkopian hanya dapat dilakukan oleh petugas dosir. d. Pemindahan dosir. Pemindahan dosir adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh badan pengurus dosir yang disebabkan : 1) Pemindahan secara organik seseorang/sejumlah personel antar Satminkal atau dari Kotama/Balakpus ke Kotama/Balakpus lain. 2) Pemindahan secara organik seseorang/sejumlah personel dari Satminkal ke Balakpus yang mempunyai Satminkal. 3) Pemindahan dari Satminkal ke badan pelaksana pengurusan dosir pensiun untuk penyelesaian administrasi pensiun janda/duda, anak yatim piatu, di Ajendam dimana yang bersangkutan berdomisili. 4) Badan pengurusan dosir purnadinas satminkal setelah menyimpan dosir selama 30 tahun sejak dinyatakan personel yang bersangkutan pensiun/diberhentikan kemudian mengirimkan dosir ke Kotama/Balakpus dari Kotama/Balakpus ke Subditbindospers Ditajenad. e. Jenis mutasi dan dokumen autentik. 1) Jenis mutasi prajurit : a) Penempatan dalam jabatan. b) Kenaikan/penurunan pangkat. c) Pemberhentian sementara dari jabatan skorsing (pengaktifan kembali dalam jabatan). d) Nikah/talak/rujuk. e) Kelahiran anak. f) Kematian anak/isteri/suami. g) Perubahan/penggantian nama. h) Cuti. i) Pindah agama.

6 6 j) KGB. k) Pemberian tanda jasa. l) Pemeriksaan kesehatan badan (medical chek up). m) Daftar penilaian. n) Pemberian hukuman. o) Gugur cacat rohani/jasmani. p) Pemberian gelar pahlawan. q) Pemberian uang duka. r) Sakit terus menerus lebih dari satu tahun. s) Pengangkatan sebagai prajurit/dalam pangkat. t) Penyesuaian gaji pertama/lanjutan/inpasing. u) Pengangkatan sumpah prajurit/sumpah perwira/sumpah jabatan dan perjanjian ikatan dinas. p) Pengalihan status dari prajurit wajib ke prajurit sukarela. w) Pendidikan keprajuritan/umum. x) Penunjukan isteri/suami. y) Penugasan/pengembalian tugas di dalam/dari luar negeri. z) Pindah kesenjataan/kecabangan. aa) Pernyataan non aktif dari dinas prajurit. bb) Pengaktifan kembali dalam jabatan/dinas prajurit. cc) Pemberian masa persiapan pensiun (MPP). dd) Pemberian pensiun/tunjangan bersifat pensiun/tunjangan/ sokongan/pesangon. ee) Pemberhentian/Purnadinas. ff) Pensiun warakawuri/duda/tunjangan anak/yatim/piatu dan tunjangan anak yatim piatu. 2) Dokumen Autentik yang disimpan dalam dosir personel : a) Periode Penyediaan : (1) Surat lamaran. (2) Daftar riwayat hidup. (3) Fotokopi sah surat akte kelahiran/kenal lahir. (4) Fotokopi sah ijasah/sttb. (5) Surat keterangan dari Kepolisian. (6) Sket tidak terlibat G.30. S/PKI atau organisasi terlarang (bagi yang masuk antara tahun 1966 s.d. 1979). (7) Surat pernyataan tidak terikat pada departemen/instansi lain. (8) Sket pernyataan memenuhi syarat kesehatan badan, akademik, MI, kesamaptaan jasmani, hasil tes psikologi. (9) Kep. Pengadilan Negeri tentang bukti kewarganegaraan RI, bagi eks WNA. (10) Skep/keterangan pengalaman kerja sebelum masuk PNS/Prajurit. (11) Surat pernyataan tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat. (12) Surat pernyataan bersedia ditempatkan diseluruh wilayah RI dan negara lain yang ditentukan pemerintah.

7 7 b) Periode pembagian untuk prajurit : (1) Salinan fotokopi sah Dik dasar/pembentukan/ kecabangan. (2) Salinan fotokopi sah petikan Skep pengangkatan sebagai prajurit. (3) Berita acara sumpah prajurit. (4) Salinan fotokopi sah petikan Skep penempatan pertama. c) Periode Penggunaan dan Perawatan : (1) Salinan/fotokopi sah petikan Skep/Sprin penempatan/ dalam jabatan. (2) Sprin penugasan/pengembalian dan tugas di dalam/luar negeri. (3) Petikan keputusan pemberian hukuman. (4) Surat izin nikah/talak/rujuk. (5) Salinan/fotokopi sah surat nikah/talak/rujuk (6) Salinan/fotokopi sah akte kelahiran/kenal lahir anak. (7) Salinan/fotokopi sah surat kematian isteri/ suami/anak. (8) Salinan/fotokopi sah petikan Skep pengaktifan kembali dalam jabatan. (9) Salinan/fotokopi sah petikah Skep pemberian tanda jasa/ penghargaan dan salinan piagamnya. (10) Salinan/fotokopi sah petikah Skep perubahan nama sendiri dan surat pernyataan perubahan nama isteri/suami/anak. (11) Salinan/fotokopi sah Skep pengesahan pindah agama. (12) Salinan/fotokopi sah petikan Skep KP reguler, KPMT serta pemberian/pencabutan pangkat lokal dan penurunan pangkat bagi Ba/Ta. (13) Salinan/fotokopi sah petikan Skep IDP bagi prajurit wajib. (14) Salinan/fotokopi sah petikan Skep peralihan status prajurit wajib ke prajurit sukarela. (15) Salinan/fotokopi sah surat izin untuk mengikuti pendidikan umum/prajurit/surat ijin untuk mengikuti Dikum. (16) Salinan/fotokopi sah ijazah Dikum/prajurit lanjutan. (17) Berita acara pengambilan sumpah. (18) Salinan/fotokopi sah kartu penunjukan isteri/ bentuk U (19) Salinan/fotokopi sah petikan Skep penyesuaian inpasing gaji tahun pertama/lanjutan. (20) Salinan izin cuti dinas lama, bersalin, sakit kronis, ibadah haji dan cuti ke luar negeri. (21) Salinan/fotokopi sah petikan Skep/perintah penugasan/ pencabutan dalam/dari kekaryaan. (22) Salinan/fotokopi sah petikan Skep pindah kesenjataan/ kecabangan. (23) Hasil Rikes. (24) Hasil kesamaptaan Jasmani. (25) Daftar penilaian :

8 8 (a) (b) (c) (d) Duplikat Dapen Ba/Ta disimpan di Satminkal. Asli Dapen Ba/Ta di simpan di Kotama/Balakpus. Duplikat Dapen Pa disimpan di Kotama/Balakpus. Asli Dapen Pa (Letda-Letkol) di simpan di Spersad. Catatan : Dapen disimpan dalam dosir selama lima tahun terakhir. d) Periode pemisahan. (1) Surat pemberitahuan bebas tugas/mpp. (2) Petikan keputusan/perintah kenaikan pangkat anumerta/ penghargaan/pengabdian. (3) Surat keterangan pernyataan cacat/keuzuran jasmani/ rohani dari PPBPAD. (4) Surat keterangan/berita acara gugur/tewas/meninggal dunia dalam dinas/hilang/melarikan diri. (5) Salinan fotokopi sah petikan surat pemberian gelar pahlawan. (6) Petikan surat pemberhentian/purna dinas. (7) Salinan/fotokopi sah petikan keputusan pemberian penghasilan penuh kepada warakawuri/duda selama 6 bulan, 12 bulan dan 18 bulan. (8) Salinan/fotokopi sah petikan keputusan pemberian pensiun/ tunjangan bersifat pensiun/tunjangan/sokongan. (9) Salinan/fotokopi sah petikan keputusan pemberian pensiun, tunjangan anak yatim piatu. 9. Evaluasi a. Sebutkan dokumen autentik yang disimpan dalam periode penyediaan! b. Jelaskan cara-cara pelaksanaan pengiriman dosir! BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA 10. Umum. Untuk kelancaran penyelenggaraan pengurusan administrasi dosir personel, diperlukan organisasi yang disusun mulai dari tingkat III, II dan I dengan disertai tugas dan tanggung jawabnya. 11. Organisasi Penyelenggara. a. Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat sebagai badan penyelenggara pengurusan dosir personel tingkat III.

9 9 b. Kotama/Balakpus sebagai badan penyelenggara pengurusan dosir personel tingkat II. c. Satuan administrasi pangkal (Satminkal) sebagai badan penyelenggara pengurusan dosir personel tingkat I. 12. Tugas dan Tanggung Jawab. a. Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat. Sebagai badan pelaksana pengurusan dosir personel tingkat III mempunyai tugas dan tanggung jawab : 1) Merawat, memelihara dan mengurus seluruh dosir personel Angkatan Darat yang masih aktif maupun yang telah mengakhiri/diakhiri kedinasannya dan diproses menjadi data elektronik/komputer oleh Subditbindospers Ditajenad. 2) Mengurus kartu induk/buku induk personel jenis U11-230, U semua prajurit. 3) Dalam kedudukannya sebagai Satminkal dan Balakpus, Ditajenad memelihara dan mengurus dosir personel di lingkungan Ditajenad. 4) Ditajenad mengirimkan dokumen autentik produk Ditajenad masingmasing satu eksemplar ke Satminkal, Kotama/Balakpus dan Subditbindospers Ditajenad. b. Kotama/Balakpus. Sebagai badan pelaksana pengurusan dosir tingkat II mempunyai tugas dan tanggung jawab : 1) Ajudan Jenderal Komando Daerah Militer mengurus dosir personel prajurit dan dosir pensiun wilayah Kodam. 2) Ajudan Jenderal Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat mengurus dosir personel prajurit Kostrad. 3) Ajudan Jenderal Akademi Militer mengurus dosir personel prajurit Akmil. 4) Bagian personel Balakpus mengurus dosir personel prajurit di lingkungannya. 5) Ajudan Jenderal Komando Pasukan Khusus mengurus dosir personel prajurit Kopassus. 6) Ajudan Jenderal Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat mengurus dosir di lingkungan Kodiklat termasuk Pusdik-pusdik di jajaran Angkatan Darat. 7) Seksi personel Denmabesad mengurus dosir personel prajurit dan staf umum dan Denmabesad.

10 10 8) Bagian umum mengurus dosir personel prajurit untuk Balakpus yang tidak mempunyai Bagpers. 9) Kotama/Balakpus mengirimkan dokumen autentik produk administrasi personel Kotama/Balakpus masing-masing satu eksemplar ke Bagpers/Bagum/ Seksi Personel Kotama/Balakpus, Satminkal dan Ditajenad. 10) Kotama/Balakpus mengurus bentuk U serta bentuk U c. Satuan Administrasi Pangkal. Sebagai badan pelaksana pengurusan dosir personel tingkat I mempunyai tugas dan tanggung jawab : 1) Seksi/urusan administarsi personel mengurus dosir personel prajurit di lingkungannya. 2) Bagian Urusan Dalam/Tata Usaha Urusan Dalam/Detasemen Markas mengurus dosir personel Prajurit dilingkungannya. 3) Satminkal mengirimkan dokumen Autentik masing-masing satu eksemplar ke Urusan Dosir Satminkal, Kotama/Balakpus dan Ditajenad. 4) Satminkal mengurus bentuk U dan U ) Ketentuan tambahan : b. Lain-lain : a) Kompi/Rai yang lokasinya terpisah jauh (sulit komunikasi) dari Mayon, maka kepada Kompi/Rai diberikan salinan Kartu Induk Personel (bentuk UU1-230 dan bentuk U11-232) yang dipertanggung jawabkan kepada Bamin. b) Seksi Administrasi Personel Brigade memelihara Kartu Induk Personel (bentuk U dan bentuk U11-232) Batalyon di jajaran Brigadenya. c) Ajudan Jenderal Divisi Infanteri Kostrad memelihara Kartu Induk Personel (bentuk U dan bentuk U11-232) di jajaran divisinya. d) Ajudan Jenderal Korem memelihara Kartu Induk Personel (bentuk U dan bentuk U11-232) Jawatan/Dinas, Kodim, Batalyon yang ada di lingkungannya. e) Seksi Administrasi Satminkal setingkat di atas Yon memelihara Kartu Induk Personel (bentuk U dan bentuk U11-232) di lingkungannya. 1) Staf Personel Angkatan Darat. Mengurus kartu induk personel (bentuk U11-230) prajurit golongan perwira yang dalam pelaksanaannya ditangani Paban III/Binkar Spresad dan mengirimkan produk staf personel ke Satminkal, Kotama/Balakpus, Ditajenad.

11 11 2) Setumad mengirimkan dokumen autentik hasil tindakan administrasi dari Kasad/Pang TNI/Menhan/Presiden ke Ditajenad, Kotama/Balakpus dan Satminkal. 3) Lemdik mengirimkan dokumen autentik produk-produk dari Lemdik masing-masing ke Ditajenad, Kotama/Balakpus dan Satminkal. 4) Pelaksanaan pengurusan dosir personel yang bekerja di luar organisasi Angkatan Darat : a) Dosir yang berada di Ditajenad pengurusannya dikelola oleh Subditbindospers Ditajenad. b) Dosir yang berada di Kotama/Balakpus dipindahkan ke Ditajenad selanjutnya dikelola oleh Subditbindospers Ditajenad. c) Dosir yang berada di Satminkal di luar organisasi Angkatan Darat, pengurusannya disesuaikan dengan ketentuan Satminkal/Satker dimana yang bersangkutan ditugaskan. 13. Evaluasi a. Jelaskan tugas dan tanggung jawab Ditajenad! b. Jelaskan tatacara pengurusan dosir personel yang bekerja diluar lingkungan Angkatan Darat! BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN 14. Umum. Kegiatan pengurusan dosir personel yang diselenggarakan oleh badan pengurusan dosir adalah mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. Adapun pelaksanaan kegiatan pengurusan dosir personel Angkatan Darat meliputi penataan, penyimpanan, pemeliharaan, penyajian, penilaian dan pemisahan. 15. Kegiatan Administrasi Pengurusan Dosir Personel di Ditajenad. a. Perencanaan. Ditajenad merencanakan kebutuhan pengurusan dosir personel yang disesuaikan dengan jumlah personel yang diurus, rencana penambahan dan pemisahan baik Tamtama, Bintara dan Perwira. b. Persiapan. Untuk mendukung pelaksanaan pengurusan dosir personel perlu mempersiapkan prasarana dan sarana, disesuaikan dengan jumlah dosir, adapun prasarana dan sarana sebagai berikut : 1) Prasarana. Prasarana yang diperlukan antara lain : a) Ruangan. b) Lemari dosir/peti dosir.

12 12 c) Filling Kabinet. d) Meja tulis. e) Kursi. f) Alsintor. g) Komputer dan alat pendukungnya. h) Alat penyemprot insekta. i) Kapur barus. j) Alat pemadam kebakaran. k) Masker. l) Sarung tangan. m) Oto (eypron)/pakaian pengunjung dosir. n) Jas lab/pakaian petugas dosir. o) Alat penghisap debu. p) Lemari kartu. q) Mesin fotocopi. r) Alat pengatur peredaran udara (aschastfan). s) Alat pendingin (air conditioner). t) Mesin laminating. u) Faksimile. v) Kaca pembesar. w) Scanner. 2) Sarana. Sarana yang dibutuhkan untuk pengurusan dosir sebagai berikut : a) Buku Agenda (bentuk UO -1526). b) Buku Register Prajurit/PNS (bentuk U11-229) c) Kartu Induk PNS (bentuk U11-232). d) Sampul Dosir PNS (bentuk U11-012). e) Daftar Isi Dosir PNS/Prajurit (bentuk U11-235B). f) Map KIP (Bentuk U11 236) g) Buku peminjaman data PNS/Prajurit (Bentuk U11-238). h) Bon peminjaman data PNS/Prajurit (Bentuk U11-237). i) Kartu Induk Prajurit ( Bentuk U11 230). j) Sampul dosir prajurit ( Bentuk U11 001). k) Kartu petunjuk (Bentuk U A/B). l) Buku Induk PNS (Bentuk U11 235). m) Buku Induk Prajurit (Bentuk U11 231). c. Pelaksanaan Kegiatan. Setelah tersedianya prasarana yang memadai untuk memudahkan penyimpanan, perawatan dan penyajian, maka pelaksanaan kegiatan dosir disusun sebagai berikut : 1) Pencatatan. Dokumen personel yang diterima menurut urutan waktu oleh bagian pengurusan dosir dicatat dengan menggunakan : a) Buku agenda. b) Buku register untuk mencatat data perorangan yang relatif tidak berubah.

13 13 c) Kartu Induk Prajurit Angkatan Darat untuk mencatat data perorangan prajurit yang relatif berubah dan yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap keadaan prajurit yang bersangkutan. d) Untuk dokumen autentik tertentu (foto depan, foto samping, KPI, akte kelahiran, lamaran, pengangkatan dan inpasing) dilaksanakan penyimpanan data pada komputer untuk dijadikan dosir elektronis. 2) Penataan. a) Dokumen autentik yang telah dicatat, ditata dengan maksud : (1) Data yang dicatat dalam buku register dan kartu induk personel sesuai dengan kenyataan. (2) Mudah dicocokan dengan data hasil pengolahan komputer sesuai data personel perorangan yang disajikan oleh Disinfolahtad. Apabila ditemukan data yang berbeda dilakukan tindakan sebagai berikut. : (a) Data dari Disinfolahtad lebih mutakhir, dimintakan kekurangan dokumen autentik atas nama prajurit yang bersangkutan ke Ditajenad. (b) Data dari Disinfolahtad tidak mutakhir dicatat dan dilaporkan ke Disinfolahtad sesuai dengan data mutakhir dari dosir yang bersangkutan. (c) Data dari Disinfolahtad dengan dosir yang bersangkutan berbeda, misalnya perbedaan tanggal lahir, maka untuk kebenarannya dicocokkan dengan data yang ada di Ditajenad, selanjutnya data di Disinfolahtad, Satminkal dan Kotama/Balakpus disesuaikan dengan data tersebut. b) Pelaksanaan penataan dokumen autentik di dalam sampul disusun menurut urutan waktu penerimaan, sesuai dengan yang tercantum dalam daftar isi dosir personel. 3) Penyimpanan. Dosir personel dimasukan dalam sampul dan disimpan di lemari/rak dosir agar terjamin keamanan, kerahasiaan dan terhindar dari segala sesuatu yang merugikan. Penyimpanan diatur sebagai berikut : a) Dokumen autentik dimasukkan dalam sampul dosir. b) Semua dokumen yang akan dimasukkan ke dalam sampul dosir, dibubuhi cap Khusus untuk Dosir.

14 14 c) Sampul dosir personel disusun menurut golongan pangkat/nrp satuan disimpan dalam lemari dosir. d) Kartu induk personel dimasukkan dalam map kartu induk personel, disusun menurut golongan pangkat/nrp serta disimpan dalam lemari. 4) Pemeliharaan. Prasarana dan sarana dosir dipelihara setiap saat, agar data autentik tetap terawat dengan baik, kegiatan pemeliharaan meliputi : a) Penyedotan debu secara berkala. b) Penyemprotan anti insekta dan pemberian kapur barus secara periodik. c) Sirkulasi/pergantian udara dan penerangan cukup memadai. 5) Penyajian data personel. Badan pelaksana pengurusan dosir personel Ditajenad berperan sebagai badan yang dapat menyajikan data personell secara cepat, benar, lengkap, absah dan mutakhir untuk kepentingan personel, kenaikan pangkat, sidang jabatan dan pensiun. 6) Penilaian dan pemisahan. a) Bagian pengurusan dosir dalam dinas menilai/memisahkan dosir personel yang telah diberhentikan/pensiun dan memindahkan ke dosir purnadinas setelah diterbitkan keputusan pemberhentian/pensiun. b) Bagian pengurusan dosir purnadinas memisahkan dosir yang telah pensiun selama 30 tahun sejak yang bersangkutan pensiun/diberhentikan. c) Dosir yang diterima dari Kotama/Balakpus digabung dengan dosir yang ada di Subdibindospers yang telah tersimpan selama 30 tahun sejak yang bersangkutan diberhentikan/pensiun untuk dinilai dan dinyatakan inaktif kemudian dibuat pertelaan untuk dipindahkan ke Subditbinminu Ditajenad sebagai Badan Arsip III. Adapun data yang dipindahkan antara lain : (1) Kep. pengangkatan I/Inpasing I. (2) Kep. pensiun/pensiun wari/duda/yatim piatu. (3) Kep. pemberhentian baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat. (4) Kep. kenaikan pangkat terakhir/anumerta/penghargaan. (5) Kep. pemberian tanda jasa. (6) Surat keterangan keuzuran jasmani/rohani. (7) Surat pemberian penghasilan penuh kepada warakawuri/ duda selama enam bulan, 12 bulan dan 18 bulan.

15 15 d. Pengakhiran. d) Dokumen yang tidak termasuk dalam daftar pertelaan dimusnahkan, tata cara pemusnahan sesuai dengan peraturan pemusnahan arsip. 1) Bagian pengurusan dosir Subditbindospers mengevaluasi kelengkapan dosir personel. 2) Apabila isi dosir personel tidak lengkap, Kasubditbindospers membuat surat permintaan ke Kotama/Balakpus untuk dilengkapi. 3) Kasubditbindospers membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Dirajenad. 16. Kegiatan Administrasi Pengurusan Dosir Personel di Kotama/Balakpus. a. Perencanaan. Pangkotama/Kabalakpus merencanakan pengurusan dosir personel yang disesuaikan dengan jumlah personel yang diurus serta rencana penambahan pemisahan baik Tamtama, Bintara dan Perwira. b. Persiapan. Guna mendukung pelaksanaan pengurusan dosir personel Kotama/Balakpus mempersiapkan prasarana dan sarana, disesuaikan dengan jumlah dosir, adapun prasarana dan sarana sebagai berikut : 1) Prasarana. Prasarana yang dibutuhkan Kotama/Balakpus seperti yang tercantum di Ditajenad, dikurangi : a) Mesin laminating. b) Faksimile. c) Kaca pembesar. d) Scanner. 2) Sarana. Sarana yang dibutuhkan untuk pengurusan dosir Kotama/Balakpus seperti di Ditajenad dikurangi buku induk pers. c. Pelaksanaan kegiatan. Setelah tersedia prasarana dan sarana yang memadai untuk memudahkan penyimpanan, perawatan dan penyajian, maka pelaksanaan kegiatan dosir disusun sebagai berikut : 1) Pencatatan. Mutasi personel yang diterima menurut urutan waktu oleh bagian pengurusan dosir dicatat dengan menggunakan : a) Buku agenda. b) Buku register untuk mencatat data perorangan yang relatif tidak berubah. c) Kartu induk prajurit untuk mencatat data perorangan prajurit yang relatif berubah dan yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap keadaan prajurit yang bersangkutan.

16 16 2) Penataan. a) Dokumen autentik yang telah dicatat, ditata dengan maksud : (1) Data yang dicatat dalam buku register dan kartu induk prajurit sesuai dengan kenyataan. (2) Mudah dicocokan dengan data hasil pengolahan komputer sesuai data personel perorangan yang disajikan oleh Disinfolahtad. Apabila ditemukan data yang berbeda dilakukan tindakan sebagai berikut : (a) Data dari Disinfolahtad lebih mutakhir, dimintakan kekurangan dokumen autentik atas nama prajurit yang bersangkutan ke Ditajenad. (b) Data dari Disinfolahtad tidak mutakhir dicatat dan dilaporkan ke Disinfolahtad sesuai dengan data mutakhir dari dosir yang bersangkutan. (c) Data dari Disinfolahtad dengan dosir yang bersangkutan berbeda, misalnya perbedaan tanggal lahir, maka untuk kebenarannya dicocokkan dengan data yang ada di Ditajenad, selanjutnya data di Disinfolahtad, Satminkal dan Kotama/Balakpus disesuaikan dengan data tersebut. b) Pelaksanaan penataan dokumen autentik di dalam sampul dosir disusun menurut urutan waktu penerimaan, sesuai dengan yang tercantum dalam daftar isi dosir personel. 3) Penyimpanan. Dosir personel dimasukkan dalam sampul dan disimpan di lemari/rak dosir agar terjamin keamanan, kerahasiaan dan terhindar dari segala sesuatu yang merugikan. Penyimpanan diatur sebagai berikut : a) Dokumen autentik dimasukkan dalam sampul dosir. b) Semua dokumen yang akan dimasukkan ke dalam sampul dosir, dibubuhi cap Khusus untuk dosir. c) Sampul dosir personel disusun menurut golongan pangkat/nrp satuan disimpan dalam lemari dosir. d) Kartu induk personel dimasukkan dalam map kartu induk personel, disusun menurut golongan pangkat/nrp serta disimpan dalam lemari.

17 17 4) Pemeliharaan. Prasarana dan sarana dosir dipelihara setiap saat, agar data autentik tetap terawat dengan baik, kegiatan pemeliharaan meliputi : a) Penyedotan debu secara berkala. b) Penyemprotan anti insekta dan pemberian kapur barus secara periodik. c) Sirkulasi/pergantian udara dan penerangan cukup memadai. 5) Penyajian Data Personel. Badan pelaksana pengurusan dosir personel Kotama/Balakpus berperan sebagai badan yang dapat menyajikan data personel secara cepat, benar, lengkap, absah dan mutakhir untuk kepentingan pegacaraan personel dan pensiun. 6) Penilaian dan Pemisahan. d. Pengakhiran. a) Bagian pengurusan dosir dalam dinas menilai/memisahkan dosir personel yang telah diberhentikan/pensiun dan memindahkan ke dosir purnadinas setelah diterbitkan Kep. pemberhentian/pensiun. b) Bagian pengurusan dosir Kotama/Balakpus purnadinas memisahkan dosir yang tersimpan selama 30 tahun sejak yang bersangkutan pensiun/diberhentikan. c) Dosir yang diterima dari Satminkal digabung dengan dosir yang tersimpan selama 30 tahun di Kotama/Balakpus sejak yang bersangkutan dinyatakan diberhentikan/pensiun kemudian dibuat surat pengiriman dosir ke Subditbindospers Ditajenad. d) Dukumen yang tidak dikirim karena terdapat dokumen rangkap, tata cara pemusnahan sesuai dengan peraturan pemusnahan arsip. 1) Bagian pengurusan dosir mengevaluasi kelengkapan isi dosir personel. 2) Apabila isi dosir personel tidak lengkap, Kotama/Balakpus membuat surat ke Satminkal untuk dilengkapi. 3) Bagian pengurusan dosir membuat laporan pelaksanaan tugas pengurusan dosir kepada Pang, Dan, Dir, Ka, Kotama/Balakpus. 17. Kegiatan Administrasi Pengurusan Dosir Personel di Satminkal a. Perencanaan. Dansatminkal merencanakan pengurusan dosir personel yang disesuaikan dengan jumlah personel yang diurus serta rencana penambahan pemisahan baik Tamtama, Bintara dan Perwira.

18 18 b. Persiapan. Guna mendukung pelaksanaan pengurusan dosir personel Dansatminkal mempersiapkan prasarana dan sarana, disesuaikan dengan jumlah personel. Adapun prasarana dan sarana sebagai berikut : 1) Prasarana. Prasarana yang diperlukan di Satminkal seperti yang tercantum di Kotama/Balakpus, dikurangi : a) Lemari kartu. b) Mesin fotocopi. c) Alat pengatur udara (aschastfan). s) Alat pendingin (air conditioner). 2) Sarana. Sarana yang dibutuhkan untuk pengurusan dosir Satminkal yang tercantum di Kotama/Balakpus dikurangi kartu petunjuk (Bentuk 234 A/B). c. Pelaksanaan kegiatan. Setelah tersedia prasarana dan sarana yang memadai untuk memudahkan pengurusan, maka pelaksanaan kegiatan dosir disusun sebagai berikut : 1) Pencatatan. Mutasi personel yang diterima menurut urutan waktu oleh bagian pengurusan dosir dicatat dengan menggunakan : a) Buku agenda. b) Buku register untuk mencatat data perorangan yang relatif tidak berubah. c) Kartu induk prajurit untuk mencatat data perorangan prajurit yang relatif berubah dan yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap keadaan prajurit yang bersangkutan. 2) Penataan. a) Dokumen autentik yang telah dicatat, ditata dengan maksud : (1) Data yang dicatat dalam buku register dan kartu induk prajurit sesuai dengan kenyataan. (2) Mudah dicocokan dengan data hasil pengolahan komputer sesuai data personel perorangan yang disajikan oleh Disinfolahtad. Apabila ditemukan data yang berbeda dilakukan tindakan sebagai berikut. (a) Data dari Disinfolahtad lebih mutakhir, dimintakan kekurangan dokumen autentik atas nama prajurit yang bersangkutan ke Satminkal yang bersangkutan. (b) Data dari Disinfolahtad tidak mutakhir, dicatat dan dilaporkan ke Disinfolahtad sesuai dengan data mutakhir dari dosir yang bersangkutan.

19 19 (c) Data dari Disinfolahtad dengan dosir yang bersangkutan berbeda, misalnya perbedaan tanggal lahir, maka untuk kebenarannya dicocokkan dengan data yang ada di Ditajenad, selanjutnya data di Ditajenad, data di Disinfolathtad dan Satminkal disesuaikan dengan data tersebut. b) Pelaksanaan penataan dokumen autentik di dalam sampul dosir disusun menurut urutan waktu penerimaan, sesuai dengan yang tercantum dalam daftar isi dosir personel. 3) Penyimpanan. Dosir personel dimasukkan dalam sampul dan disimpan di lemari/rak dosir agar terjamin keamanan, kerahasiaan dan terhindar dari segala sesuatu yang merugikan. Penyimpanan diatur sebagai berikut : a) Dokumen autentik dimasukkan dalam sampul dosir. b) Semua dokumen yang akan dimasukkan ke dalam sampul dosir, dibubuhi cap Khusus untuk Dosir. c) Sampul dosir personel disusun menurut golongan pangkat/nrp satuan disimpan dalam lemari dosir d) Kartu induk personel dimasukkan dalam map kartu induk personel, disusun menurut golongan pangkat/nrp serta disimpan dalam lemari. 4) Pemeliharaan. Prasarana dan sarana dosir dipelihara setiap saat, agar autentik tetap terawat dengan baik, kegiatan pemeliharaan meliputi : a) Penyedotan debu secara berkala. b) Penyemprotan anti insekta dan pemberian kapur barus secara periodik. c) Pengaturan sirkulasi/pergantian udara dan penerangan cukup memadai. 5) Penyajian data personel. Badan pelaksana pengurusan dosir personel Satminkal berperan sebagai badan yang dapat menyajikan data personel secara cepat, benar, lengkap, absah dan mutakhir untuk kepentingan pegacaraan personel, kenaikan pangkat, sidang dan pensiun. 6) Penilaian dan Pemisahan. a) Bagian pengurusan dosir dalam dinas menilai/memisahkan dosir personel yang telah diberhentikan/pensiun dan memindahkan ke dosir purnadinas setelah diterbitkan keputusan pemberhentian/pensiun.

20 20 d. Pengakhiran. b) Bagian pengurusan dosir purnadinas memisahkan dosir yang telah tersimpan selama 30 tahun sejak yang bersangkutan pensiun/diberhentikan. c) Satminkal membuat surat pengiriman dosir ke Purnadinas yang telah tersimpan selama 30 tahun sejak dinyatakan pensiun/ diberhentikan, ke Kotama/Balakpus. d) Dokumen yang tidak dikirim karena terdapat dokumen rangkap, tata cara pemusnahan sesuai dengan peraturan pemusnahan arsip. 1) Bagian pengurusan dosir mengevaluasi pelaksanaan pengurusan dosir dengan jalan mengecek kelengkapan isi dosir. 2) Apabila diketemukan isi dosir personel tidak lengkap, bagian pengurusan dosir minta kepada yang bersangkutan untuk melengkapi dosir. 3) Bagian pengurusan dosir Satminkal membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Dansatminkal. 18. Evaluasi a. Jelaskan mengapa pengurusan dosir di Satminkal harus dilaksanakan secara cermat, teliti, benar, jelas dan berlanjut! b. Jelaskan tata cara pelaksanaan pengurusan dosir di Satminkal pada waktu pencatatan! BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 19. Umum. a. Pengawasan dan pengendalian merupakan kegiatan untuk menjamin pelaksanaan pengurusan dosir personel, agar sesuai dengan rencana dan mencapai sasaran yang telah ditentukan. b. Agar kegiatan pengurusan dosir personel Angkatan Darat dapat berdaya guna dan berhasil guna perlu adanya pengawasan dan pengendalian secara cermat dari pejabat yang berwenang.

21 Pengawasan. a. Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat mengawasi pelaksanaan kegiatan pengurusan dosir Angkatan Darat di Subditbindospers Ditajenad. b. Pang, Dan, Dir, Ka Kotama/Balakpus mengawasi kualitas dan kuantitas dosir di tingkat Kotama/Balakpus, agar tetap memenuhi kriteria benar, lengkap, absah dan mutakhir (BLAM). c. Dansatminkal mengawasi pengurusan dosir personel di Satminkal, agar memenuhi kriteria yang telah ditentukan yaitu : benar, lengkap, absah dan mutakhir (BLAM). 21. Pengendalian. a. Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat mengendalikan kegiatan administrasi pengurusan dosir di Subditbindospers Ditajenad, b. Pang, Dan, Dir, Ka Kotama/Balakpus mengendalikan kegiatan administrasi pengurusan dosir yang berada di Kotama/Balakpus. c. Satminkal mengendalikan kegiatan administrasi pengurusan dosir di Satminkal. 22. Evaluasi a. Jelaskan pengawasan dan pengendalian di tingkat Ditajenad! b. Jelaskan pengawasan dan pengendalian di tingkat Kotama/Balakpus! c. Jelaskan pengawasan dan pengendalian di tingkat Satminkal! BAB VI EVALUASI AKHIR PELAJARAN ( Bukan naskah ujian ) 23. Evaluasi Akhir. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dokumen autentik! b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tugas dan tanggung jawab Satminkal! c. Jelaskan mengapa pengurusan dosir di Satminkal harus dilaksanakan secara cermat, teliti, benar, jelas dan berlanjut! d. Jelaskan tatacara penulisan data personel ke dalam KIP! e. Jelaskan cara-cara pelaksanaan pengurusan dosir di Satminkal pada waktu pencatatan! f. Jelaskan dokumen autentik yang disimpan dalam periode penyediaan! g. Jelaskan prasarana yang dibutuhkan untuk pengurusan dosir di tingkat Satminkal! h. Jelaskan sarana yang dibutuhkan untuk pengurusan dosir Satminkal!

22 RAHASIA BAB VI PENUTUP 24. Penutup. Demikian naskah departemen ini disusun sebagai bahan ajaran untuk pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar dosir personel pada pendidikan dasar kecabangan Ajen. Komandan Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal Didik Hartanto, S.IP. Kolonel Caj NRP RAHASIA

23 RAHASIA 23 KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran II Kep. Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PETUNJUK UMUM (Khusus Untuk Tenaga Pendidik) 1. Mata Pelajaran : Dosir Prajurit. Untuk jenis/macam pendidikan : Diksarcab Ajen. 2. Jumlah Jam Pelajaran : 11 Jam Pelajaran a. Teori : 4 Jam Pelajaran b. Praktek Siang : 6 Jam Pelajaran c. Praktek Malam : - d. Ujian : 1 Jam Pelajaran. 3. Isi Pelajaran. a. Pendahuluan. b. Ketentuan Umum Pelaksanaan. c. Organisasi Penyelenggara. d. Pelaksanaan Kegiatan. e. Pengawasan dan Pengendalian. f. Penutup. g. Evaluasi. 4. Tujuan Pelajaran. a. Tujuan Kurikuler. Agar Pasis mengetahui tentang Dosir Personel dan dapat secara terbatas melaksanakan pengurusan dosir personel. b. Tujuan Instruksional. 1) Pendahuluan ( 15 menit ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui maksud dan tujuan diberikan pelajaran dosir personel. b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat secara terbatas menjelaskan tentang ketentuan umum pelaksanaan, organisasi penyelenggara, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan dan pengendalian. 2) Ketentuan Umum Pelaksanaan. ( 15 Menit ). a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang ketentuan umum pelaksanaan. RAHASIA

24 242 b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat secara terbatas menjelaskan tentang sasaran, prinsip-prinsip dan ketentuan administrasi. 3) Organisasi Penyelenggara. ( 1 Jam Pelajaran ). a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang organisasi penyelenggara. b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat secara terbatas menjelaskan tentang organisasi penyelenggara, tugas dan tanggung jawab 4) Pelaksanaan Kegiatan. ( 1 Jam Pelajaran ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang pelaksanaan kegiatan. b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat secara terbatas menjelaskan tentang kegiatan administrasi pengurusan dosir personel di Ditajenad, kegiatan administrasi pengurusan dosir personel di Kotama/Balakpus dan kegiatan administrasi pengurusan dosir personel di Satminkal. 5) Pengawasan dan Pengendalian. ( 1 Jam Pelajaran ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang pengawasan dan pengendalian. b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat secara terbatas menjelaskan tentang pengawasan dan pengendalian 6) Evaluasi ( 1 Jam Pelajaran ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui pentingnya pelajaran dosir personel dalam menunjang pelaksanaan tugas. b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat secara terbatas menjelaskan seluruh pelajaran yang telah diberikan. 7) Penutup ( 15 Menit ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar tingkat pengetahuan dan Basis dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran dosir personel yang telah diberikan. b) Kriteria Keberhasilan. Agar Pasis dapat menjelaskan seluruh materi pelajaran yang telah diberikan.

25 Metode a. Metode Utama : Ceramah dan tanya jawab. b. Metode Penunjang : Aplikasi dan pemberian tugas. 6. Alins dan Alongins. a. White Board. b. Board Marker. c. Laser Point. d. LCD In Focus. e. Lap Top/Note Book/CPU. 7. Proses Belajar Mengajar. KEGIATAN NO TENAGA PENDIDIK BINTARA SISWA Pendahuluan a. Menjelaskan secara umum tentang a. Memperhatikan, mendengarkan ketentuan umum pelaksanaan, organisasi dan mencatat hal-hal penting. penyelenggara, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan dan pengendalian. b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. 2. Ketentuan Umum Pelaksanaan a. Menjelaskan secara rinci tentang sasaran, prinsip-prinsip dan ketentuan administrasi b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. 3. Organisasi Penyelenggara a. Menjelaskan secara rinci tentang organisasi penyelenggara, tugas dan tanggung jawab. b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

26 Pelaksanaan Kegiatan a. Menjelaskan secara rinci tentang kegiatan administrasi pengurusan dosir personel di Ditajenad, kegiatan administrasi pengurusan dosir personel di Kotama/ Balakpus dan kegiatan administrasi pengurusan dosir personel di Satminkal b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. 5. Pengawasan dan Pengendalian a. Menjelaskan secara rinci tentang pengawasan dan pengendalian b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. 6. Penutup a. Memberikan kesimpulan/rangkuman dan penekanan terhadap seluruh materi pelajaran yang telah diberikan. b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap seluruh pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Basis. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. 7. Evaluasi a. Menyusun bahan ujian yang diketahui Kadepbinpers dan dalam pelaksanaan ujian sebagai pengawas umum. b. Menyerahkan bahan evaluasi ujian kepada Kasiopsdik dan mengoreksi/menilai hasil ujian Serdik. a. Mengikuti ujian sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan. b. Menyerahkan hasil ujian kepada pengawas ujian.

27 RAHASIA Kualifikasi Tenaga Pendidik. Seorang Perwira yang sudah berkualifikasi Susgumil/Susgadik/TOT dan menguasai materi dosir personel. 9. Referensi. a. Instruksi Kasad Nomor : Ins/4/II/1982 tanggal , tentang Pengurusan Dosir Personel Militer, Pegawai Negeri Sipil. b. Instruksi Kasad Nomor : Ins/2/X/1992 tanggal , tentang Pengurusan Dosir Prajurit TNI AD dan Pegawai Negeri Sipil TNI AD. c. Surat Keputusan Dirajenad Nomor Skep/38-A/XI/2004 tanggal 18 Nopember 2004 tentang Buku Petunjuk Administrasi Pengurusan Dosir Angkatan Darat. 10. Lain-lain. a. Naskah departemen ini disusun untuk kepentingan Diksarcab Ajen. b. Untuk kepentingan Pasis dapat direproduksi lembaga pendidikan tanpa petunjuk umum dan evaluasi tiap bab serta evaluasi akhir pelajaran. Komandan Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal Didik Hartanto, S.IP. Kolonel Caj NRP RAHASIA

28 28 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1. Umum Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup dan Tata Urut Pengertian-pengertian BAB II KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN 5. Umum Sasaran Prinsip-prinsip Ketentuan Administrasi Evaluasi BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA 10. Umum Organisasi Penyelenggara Tugas dan Tanggung Jawab Evaluasi BAB IV BAB V BAB VI BAB VI PELAKSANAAN KEGIATAN 14. Umum Kegiatan Administrasi Pengurusan Dosir personel di Ditajenad Kegiatan Administrasi Pengurusan Dosir personel di Kotama/Balakpus Kegiatan Administrasi Pengurusan Dosir personel di Satminkal Evaluasi PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 19. Umum Pengawasan Pengendalian Evaluasi EVALUASI AKHIR PELAJARAN 23. Evaluasi Akhir PENUTUP 24. Penutup

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. PNS. TNI. Pengurusan. Dosir. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 2013 TENTANG PENGURUSAN DOSIR PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen.

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen. RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 LAPORAN KEKUATAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Tata cara laporan

Lebih terperinci

RAHASIA POSMIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA POSMIL BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 POSMIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pembinaan administrasi umum

Lebih terperinci

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PAPAN NAMA BADAN/JABATAN DAN CAP DINAS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum.

Lebih terperinci

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CAJ WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014 PETUNJUK

Lebih terperinci

TUGAS BAGIAN PENETAPAN SUBDITBINMINPERSPRA

TUGAS BAGIAN PENETAPAN SUBDITBINMINPERSPRA DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL ANGKATAN DARAT SUBDITBINMINPERSPRA TUGAS BAGIAN PENETAPAN SUBDITBINMINPERSPRA 1. Tugas pokok. Tugas pokok Kepala Bagian Penetapan adalah membantu Kasubditbinminperspra dalam

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN ADMINISTRASI. a. Pemberian NRP dan Penetapan Inpassing PA

KETENTUAN-KETENTUAN ADMINISTRASI. a. Pemberian NRP dan Penetapan Inpassing PA SUBDITBINMINPERSPRA BAGIAN PENETAPAN KETENTUAN-KETENTUAN ADMINISTRASI 1. Ketentuan administrasi. a. Pemberian NRP dan Penetapan Inpassing PA 1) a) Surat permohonan b) Salinan akte kelahiran/surat kenal

Lebih terperinci

Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Pegawai

Lebih terperinci

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 FORMULIR

RAHASIA. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 FORMULIR RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 FORMULIR BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Untuk tercapainya suatu pekerjaan

Lebih terperinci

RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 NIKGARLAT SATSIKMIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Setiap komandan

Lebih terperinci

RAHASIA PENGETAHUAN BINTEMAN BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA PENGETAHUAN BINTEMAN BAB I PENDAHULUAN KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PENGETAHUAN BINTEMAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Sumber daya

Lebih terperinci

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CAJ WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014

RAHASIA UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CAJ WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014 MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKBA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CAJ WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014 PETUNJUK

Lebih terperinci

RAHASIA PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pemisahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan Undang-undang

Lebih terperinci

No.1084, 2014 KEMENHAN. Veteran. Tanda Kehomatan. Pemberian. Pencabutan.

No.1084, 2014 KEMENHAN. Veteran. Tanda Kehomatan. Pemberian. Pencabutan. No.1084, 2014 KEMENHAN. Veteran. Tanda Kehomatan. Pemberian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN TANDA KEHORMATAN VETERAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1226, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pemisahan. Penyaluran. TNI. Standardisasi. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 2009 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA I. UMUM TNI merupakan suatu profesi Warga Negara yang mengaktualisasikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit Angkatan Bersenjata

Lebih terperinci

RAHASIA PENGADAAN PNS BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA PENGADAAN PNS BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PENGADAAN PNS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Organisasi TNI AD dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang. No.130, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG TATARAN WEWENANG BIDANG ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman. No.166, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-26.KP.10.09

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.529, 2016 KEMHAN. Veteran. Tanda Kehormatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG TANDA KEHORMATAN VETERAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Re

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Re No.2105, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOKEMARITIMAN. JRA. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

RAHASIA 1 HIBURAN DAN KESEJAHTERAAN BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA 1 HIBURAN DAN KESEJAHTERAAN BAB I PENDAHULUAN RAHASIA 1 KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 HIBURAN DAN KESEJAHTERAAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace No. 3402 (Penjelasan Atas Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 9) TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 31 TAHUN 1981 TENTANG PENGANGKATAN ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA YANG TELAH SELESAI MENUNAIKAN MASA DINASNYA MENJADI ANGGOTA CADANGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA PRESIDEN,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PENGANGKATAN ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA YANG TELAH SELESAI MENUNAIKAN MASA DINASNYA MENJADI ANGGOTA CADANGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1981 Tanggal 5 Oktober

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.998, 2015 KEMENDAGRI. Mutasi. Pegawai Negeri Sipil. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1086, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Administrasi Kepegawaian. Wewenang. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG TATARAN WEWENANG BIDANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang

Lebih terperinci

b. Tujuan. Agar Pasis pendidikan dasar kecabangan Ajen mengerti tentang perawatan PNS sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas di satuan.

b. Tujuan. Agar Pasis pendidikan dasar kecabangan Ajen mengerti tentang perawatan PNS sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas di satuan. RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PERAWATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pembinaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI/DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM/PIATU, ANAK YATIM PIATU DAN TUNJANGAN ORANG TUA ANGGOTA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba No.77, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Tunjangan Pengamanan Persandian. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA PIRANTI LUNAK NO JENIS PILUN PENJABAT YANG KET MENGELUARKAN NOMOR KEP TAHUN 1999

DAFTAR NAMA PIRANTI LUNAK NO JENIS PILUN PENJABAT YANG KET MENGELUARKAN NOMOR KEP TAHUN 1999 KEPOLISIAN NEGARA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH DAFTAR NAMA PIRANTI LUNAK NO JENIS PILUN PENJABAT YANG KET MENGELUARKAN NOMOR KEP 1 2 3 4 TAHUN 1999 1 PENGGUNAAN TONGKAT T UNTUK PENEGAK

Lebih terperinci

NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG

NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG 19 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI/DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM/PIATU, ANAK YATIM PIATU, DAN TUNJANGAN ORANG TUA

Lebih terperinci

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB II PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI A. PEMBERHENTIAN PEGAWAI 1. Pengertian Pemberhentian Pegawai Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Definisi aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan (Eka Noviansyah, 2008 : 4). Aplikasi dapat diartikan juga sebagai

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1978 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM, PENGATURAN PEMBERIAN PERAWATAN DAN JAMINAN SOSIAL BAGI SUKARELAWAN/PARTISAN DI TIMOR TIMUR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2011 TENTANG PEDOMAN JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

Lebih terperinci

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5793); MEMUTUSK

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5793); MEMUTUSK No.1460, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Status Tingkat dan Golongan Kecacatan Pegawai Negeri. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

Lebih terperinci

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf No.1393, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Hukuman Disiplin. Penjatuhan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REGULER XLVIII SESKOAD TA SISTEM KORESPONDENSI BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REGULER XLVIII SESKOAD TA SISTEM KORESPONDENSI BAB I PENDAHULUAN MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT SEKOLAH STAF DAN KOMANDO KAJIAN TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN REGULER XLVIII SESKOAD TA. 2010 SISTEM KORESPONDENSI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pendidikan Reguler (Dikreg)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI/DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM/PIATU, ANAK YATIM PIATU DAN TUNJANGAN ORANG TUA ANGGOTA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II SARANA DAN PEMELIHARAAN FILE KEPEGAWAIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II SARANA DAN PEMELIHARAAN FILE KEPEGAWAIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka penyelenggaraan managemen pegawai dilingkungan Rumah Sakit Islam Namira diperlukan pengelolaan arsip pegawai berdasarkan pada suatu pola penataan dan penyusunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI/DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM/PIATU, ANAK YATIM PIATU, DAN TUNJANGAN ORANG TUA ANGGOTA

Lebih terperinci

RAHASIA SISTEM TENAGA PENGGANTI BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA SISTEM TENAGA PENGGANTI BAB I PENDAHULUAN KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA 1. Umum. SISTEM TENAGA PENGGANTI BAB I PENDAHULUAN a. Hasil pelaksanaan tugas organisasi ditentukan oleh alat peralatan yang lengkap

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI/DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM/PIATU, ANAK YATIM PIATU, DAN TUNJANGAN ORANG TUA ANGGOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2017 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF FUNGSI KEPEGAWAIAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.672, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Tingkat dan Golongan Cacat. Penetapan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 494-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pinjaman dan Hibah 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan bantuan teknis Direktorat dalam

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.505, 2014 BNN. Kearsipan. Dinamis. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN KEARSIPAN DINAMIS BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Prajurit Angkatan Bersenjata

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membantu Presiden dan Wakil Presiden

Lebih terperinci

ORGAS AJEN BAB I PENDAHULUAN

ORGAS AJEN BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep / / /2010 Tanggal 2010 ORGAS AJEN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

- 2 - M E M U T U S K A N :...

- 2 - M E M U T U S K A N :... PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI ATAU DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM DAN/ATAU PIATU, DAN TUNJANGAN ORANG TUA ANGGOTA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2109, 2014 KEMENHAN. Prajurit Tentara Nasional Indonesia. Tenaga Profesi. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA PROFESI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Rumah Negara. Pembinaan. Tata Cara. Pencabutan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Rumah Negara. Pembinaan. Tata Cara. Pencabutan No.554, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Rumah Negara. Pembinaan. Tata Cara. Pencabutan DEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 30 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan. No.175, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PEMBINAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 TAHUN 1968 TENTANG PEMBERIAN PENSIUN KEPADA WARAKAWURI, TUNJANGAN KEPADA ANAK YATIM/PIATU DAN ANAK YATIM-PIATU MILITER SUKARELA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara - 700-5. Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor SE/14/VI/2014 TENTANG KELENGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT

SURAT EDARAN Nomor SE/14/VI/2014 TENTANG KELENGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT KEUANGAN SURAT EDARAN Nomor SE/14/VI/2014 TENTANG KELENGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT 1. Dasar : a. Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI ATAU DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM DAN/ATAU PIATU DAN TUNJANGAN ORANG TUA PRAJURIT TENTARA

Lebih terperinci

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran pada pendidikan dasar kecabangan Ajen.

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran pada pendidikan dasar kecabangan Ajen. KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PENGETAHUAN PEMBINAAN PERSONEL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Manusia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN, sil rapat Tim 21/04/09 + kore PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN RUMAH NEGARA TIPE RUMAH SUSUN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN PENSIUN POKOK PURNAWIRAWAN, WARAKAWURI/DUDA, TUNJANGAN ANAK YATIM/PIATU, ANAK YATIM PIATU, DAN TUNJANGAN ORANG TUA ANGGOTA

Lebih terperinci

DATA PIRANTI LUNAK BAG SUMDA

DATA PIRANTI LUNAK BAG SUMDA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA PIRANTI LUNAK BAG SUMDA NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 2 3 4 5 6 SKEP KAPOLRI NOMOR 234/IV/ THN 2005 2 SKEP KAPOLRI NOMOR

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI GARUT NOMOR 784 TAHUN 2011 TANGGAL JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT

LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI GARUT NOMOR 784 TAHUN 2011 TANGGAL JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI GARUT NOMOR 784 TAHUN 2011 TANGGAL 29-12-2011 JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT NO JENIS ARSIP JANGKA WAKTU SIMPAN AKTIF INAKTIF KETERANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara ( No.1256, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Taruna/Taruni Akademi TNI. Beasiswa. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG BEASISWA KEPADA TARUNA/TARUNI

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG JADUAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam No.87,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pengangkatan Kembali. Kartu Tanda Pengenal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM

Lebih terperinci

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT 1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT Kenaikan Pangkat adalah salah satu layanan Kantor Regional XII BKN Pekanbaru yang telah memenuhi standar ISO 9001:2008. Layanan ini merupakan layanan Bidang Mutasi

Lebih terperinci

JANGKA WAKTU SIMPAN JENIS ARSIP KET AKTIF INAKTIF a. Usulan dari Unit Kerja anggaran berakhir. 2 tahun setelah tahun.

JANGKA WAKTU SIMPAN JENIS ARSIP KET AKTIF INAKTIF a. Usulan dari Unit Kerja anggaran berakhir. 2 tahun setelah tahun. LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL JANGKA WAKTU SIMPAN NO JENIS ARSIP KET AKTIF INAKTIF 1

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMEN-KP/2017 TENTANG PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI DAN JABATAN ADMINISTRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem No.558, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Santuan dan Tunjangan Cacat. Prajurit TNI. Pemberian. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri No.884, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pengisian Jabatan TNI. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PENGISIAN JABATAN OLEH PRAJURIT TENTARA NASIONAL

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 37 Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN TENTANG KETENTUAN POKOK KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SUMEDANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN TENTANG KETENTUAN POKOK KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SUMEDANG 2 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN 20092010 TENTANG KETENTUAN POKOK KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PENYESUAIAN/PENETAPAN KEMBALI POKOK PENSIUN/ONDERSTAND PURNAWIRAWAN/WARAKAWURI DAN TUNJANGAN ANAK YATIM-PIATU ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA (Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1974 Tanggal 16

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN No. 1. Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara dan non Aparatur Sipil Negara di lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 4, 1988 (ADMINISTRASI. HANKAM. ABRI. Warga Negara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1968 TENTANG PEMBERIAN PENSIUN KEPADA WARAKAWURI, TUNDJANGAN KEPADA ANAK JATIM/PIATU DAN ANAK JATIM-PIATU MILITER SUKARELA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil.

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil. Nmr Induk Pegawai Pemberian Nmr Induk Pegawai (NIP) Nmr induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk caln Pegawai Negeri Sipil. Fungsi NIP adalah sebagai berikut: 1. Sebagai

Lebih terperinci