RAHASIA PENGADAAN PNS BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RAHASIA PENGADAAN PNS BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PENGADAAN PNS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Organisasi TNI AD dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya di samping menggunakan personel militer sebagai kekuatan inti juga menggunakan PNS yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab atau pelaksanaan tugas pokok TNI AD dalam kedudukannya sebagai kekuatan pertahanan. Hal ini berarti bahwa pembinaan PNS merupakan bagian yang terintegrasikan dengan sistem pembinaan personel TNI AD secara umum dan ikut menentukan keberhasilan tugas pokok TNI AD. Menyadari peranan PNS tersebut maka pengadaanyapun harus dilaksanakan secara selektif sehingga dapat diperoleh PNS dalam jumlah maupun mutu sesuai yang dibutuhkan TNI AD melalui sistem pengadaan yang dilaksanakan secara disentralisasi oleh Kotama di seluruh wilayah RI. Pada hakekatnya pengadaan PNS TNI AD adalah rangkaian kegiatan dalam rangka mengisi formasi/jabatan yang lowong dalam organisasi TNI AD yang dimulai dari saat penerimaan alokasi, pengumuman, penyaringan, peng-angkatan Capeg sampai pada pengangkatan PNS. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen. b. Tujuan. Agar Pasis mengetahui tentang penyelenggaraan pengadaan PNS dan dapat terbatas mengaplikasikan dalam pelaksanaan tugas. 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. a. Ruang Lingkup. Ruang lingkup naskah departemen ini dibatasi hanya membahas tentang pendahuluan, ketentuan umum pelaksanaan, organisasi penyelenggara, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan pengendalian. b. Tata Urut. Naskah departemen ini disusun dengan tata urut sebagai berikut : 1) Pendahuluan. 2) Ketentuan Umum Pelaksanaan. 3) Organisasi Penyelenggara. 4) Pelaksanaan Kegiatan. 5) Pengawasan dan Pengendalian. 6) Evaluasi Akhir Pelajaran. 7) Penutup. RAHASIA

2 2 4. Pengertian. a. Capeg. Capeg adalah calon PNS TNI AD yang telah mendapatkan penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) dari Ka BKN dan diangkat berdasarkan Surat Keputusan pengakatan dari pejabat yang berwenang. b. Formasi. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat PNS AD yang diperlukan oleh satuan organisasi untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu. c. Pengadaan PNS. Pengadaan PNS adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong yang disebabkan dua hal yaitu adanya pemisahan PNS atau adanya perluasan organisasi yang dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan menjadi PNS AD. c. PNS TNI AD. PNS TNI AD adalah calon PNS AD yang telah menjalankan masa percobaan sekurang-kurangnya satu tahun sampai dengan paling lama dua tahun, memenuhi persyaratan dan diangkat menjadi PNS oleh pejabatan yang berwenang. d. Panitia Pengadaan CPNS AD. Panitia Pengadaan CPNS AD adalah badan yang dibentuk secara fungsional dan ditentukan oleh Kasad untuk menyelenggarakan pengadaan calon PNS AD. e. Panitia Penentu Akhir (Pantukhir). Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) adalah badan yang dibentuk secara fungsional untuk menentukan calon yang dapat diterima atau dinyatakan lulus dalam pengadaan calon PNS AD. f. Tim Pemeriksa. Tim Pemeriksa adalah panitia pelaksana yang dibentuk secara fungsional di lingkungan Angkatan Darat, bertugas untuk melaksanakan pemeriksaan calon PNS dibidang administrasi, kesehatan, kesamaptaan jasmani, ujian akademik dan mental. BAB II KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN 5. Umum. Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat pada dasarnya dilaksanakan secara selektif untuk memperoleh Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat yang berkualitas dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang telah ditentukan dan harus memenuhi ketentuan persyaratan administrasi yang bersifat umum dan khusus. 6. Sasaran. a. Terlaksananya kegiatan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3 3 b. Tersedianya calon pegawai negeri sipil sesuai kebutuhan organisasi Angkatan Darat. c. Tercapainya seleksi kepada warga negara Indonesia yang ingin menjadi calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. d. Terwujudnya tertib administrasi pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. 7. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kegiatan. a. Tepat. Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan keahlian yang dibutuhkan. b. Obyektif. Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dilaksanakan sesuai keadaan yang sebenarnya dan ketentuan yang berlaku tanpa dipengaruhi hal-hal lain. c. Terbuka. Kegiatan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dilaksanakan secara terbuka tidak ada yang ditutup-tutupi dan tidak terbatas pada orang tertentu saja. d. Selektif. Untuk mendapatkan calon yang terbaik, kegiatan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dilaksanakan melalui rangkaian seleksi yang mencakup aspek administrasi, kesehatan, kesemaptaan jasmani, akademik dan mental. e. Tertib dan teratur. Kegiatan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat dilaksanakan secara tertib, teratur sesuai prosedur dan menurut aturan serta ketentuan yang berlaku. 8. Ketentuan Administrasi. Setiap pelamar yang mendaftarkan diri sebagai calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat harus memenuhi ketentuan administrasi yang telah ditentukan, diantaranya meliputi persyaratan umum, persyaratan khusus dan bahan administrasi. a. Persyaratan Umum : 1) WNI Pria dan Wanita yang beragama. 2) Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35 tahun pada saat diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. 3) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan. 4) Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai suatu instansi baik pemerintah maupun swasta.

4 4 5) Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri. 6) Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan. 7) Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan SKCK dari kepolisian setempat yang masih berlaku. 8) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah. 9) Sehat Jasmani dan Rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter. 10) Sanggup mengabdikan diri dalam TNI AD minimal dua tahun setelah diangkat sebagai Capeg. 11) Khusus wanita tidak dalam keadaan hamil dan sanggup menunda kehamilan minimal dua tahun sejak diangkat sebagai Capeg. 12) Pada saat melamar bagi yang sudah berkeluarga, maksimal mempunyai dua anak. 13) Capeg/PNS yang pada waktu melamar ternyata dengan sengaja memberi/menggunakan keterangan yang tidak benar, akan diberhentikan tidak dengan hormat. 14) Bersedia melepaskan jabatan pengurus/anggota partai politik pada saat dinyatakan lulus ujian penyaringan, apabila yang bersangkutan pada saat mendaftar masih berstatus pengurus/anggota partai politik. 15) Terdaftar di dinas Tenaga Kerja setempat. 16) Bersedia mengembalikan segala biaya yang telah dikeluarkan oleh negara kepada Kas Negara apabila yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai CPNS sebelum menyelesaikan masa bakti pada organisasi TNI AD. b. Persyaratan Khusus. 1) Mengikuti dan lulus seleksi/pemeriksaan yang meliputi : a) Pemeriksaan Administrasi. b) Pemeriksaan Akademik/Ujian tertulis. c) Pemeriksaan Kesemaptaan Jasmani. d) Pemeriksaan Kesehatan. e) Wawancara. 2) Tidak bertato/bertindik atau memiliki bekas tato/tindik, bagi wanita tidak bertindik diluar kelaziman, dan bagi yang bertato/bertindik secara adat harus dilengkapi surat keterangan dari ketua adat.

5 5 c. Bahan Administrasi. 1) Yang disiapkan oleh pelamar. a) Surat lamaran yang ditulis tangan sendiri. b) Fotokopi KTP yang masih berlaku. c) Fotokopi Akte kelahiran/surat kenal lahir yang disahkan oleh pejabat terkait. d) Fas poto hitam putih ukuran 3 X 4 cm ( 6 lembar) dan 4 X 6 cm (2 Lembar) tanpa kaca mata dan tutup kepala. e) Fotokopi Kartu tanda pencari kerja ( Kartu kuning ) dari Dinas Tenaga Kerja setempat yang masih berlaku. f) Fotokopi STTB/Ijazah yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. g) SKCK dari Polri setempat yang masih berlaku. h) Surat keterangan dari Dokter, bagi pelamar wanita dinyatakan tidak dalam keadaan hamil. i) Fotokopi Kartu Keluarga ( KK ). 2) Yang disiapkan oleh Panitia Penerimaan CPNS AD. a) Daftar Riwayat Hidup. b) Surat Pernyataan Pelamar yang berisi tentang : (1) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan. (2) Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta. (3) Tidak berkedudukan sebagai calon/pegawai negeri. (4) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah. (5) Tidak menjadi anggota partai politik. Bagi yang statusnya sebagai pengurus dan atau anggota Parpol harus melampirkan surat pernyataan telah melepaskan keanggotaan dan atau kepengurusan dari parpol yang diketahui oleh pengurus parpol bersangkutan.

6 6 c) Surat pernyataan kesanggupan bersedia menunaikan baktinya pada organisasi TNI Angkatan Darat. d) Surat pernyataan kesanggupan mengembalikan biaya yang dikeluarkan negara kepada Kas negara dalam rangka proses penerimaan CPNS AD apabila mengundurkan diri atas kehendak sendiri bukan karena dinas. e) Surat pernyataan tidak dalam keadaan hamil dan PNS pria/wanita bersedia mempunyai anak tidak lebih dari dua orang. Seluruh surat-surat pernyataan dibuat dan ditulis dengan huruf kapital menggunakan tinta hitam dan ditanda tangani CPNS AD yang bersangkutan di atas materai Rp ,- (Enam Ribu Rupiah). 9. Evaluasi. a. Jelaskan sasaran pengadaan CPNS! b. Apa yang dimaksud dengan prinsip obyektif dalam prinsip pelaksanaan kegiatan Pengadaan CPNS? c. Dalam ketentuan administrasi, terdapat persyaratan umum, khusus dan bahan administrasi dalam pengadaan CPNS, Jelaskan persyaratan umum tersebut! BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA 10. Umum. Organisasi penyelenggara Pengadaan Calon Peghawai Negeri Sipil terdiri dari Panitia Pusat angkatan Darat dan Panitia Pelaksana Daerah (Panitia Daerah) yang dibentuk secara fungsional oleh Kasad mempunyai fungsi dan tanggung jawab membantu pimpinan dalam rangka menyelenggarakan administrasi pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil. 11. Organisasi Pelaksana. a. Tingkat Pusat. Dilaksanakan oleh Panitia Pusat Angkatan Darat berkedudukan di Mabesad dengan keanggotaan secara fungsional dijabat oleh para pejabat di lingkungan Angkatan Darat, diangkat berdasarkan surat perintah Kasad dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut : 1) Penanggung jawab : Aspers Kasad. 2) Ketua : Waaspers Kasad. 3) Wakil Ketua : Dirajenad. 4) Sekretaris : Paban V/Bin PNS Spersad.

7 7 5) Anggota : a) Dirkesad. b) Danpusintelad. c) Kadisjasad. d) Kasubditbinmin PNS Ditajenad. b. Tingkat Daerah. Dilaksanakan oleh Panitia Daerah (Panda) berkedudukan di Kodam dengan keanggotaan secara fungsional dijabat oleh para pejabat di lingkungan Kodam diangkat berdasarkan surat perintah Pangdam dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : 1) Ketua : Aspers Kasdam. 2) Wakil Ketua merangkap sekretaris : Kaajendam. 3) Anggota : a) Ketua Tim Rikmin : Waka Ajendam. b) Ketua Tim Rikes : Kakesdam. c) Ketua Tim Uji Akademik : Kasiminperssip Ajendam. d) Ketua Tim Jas : Kajasdam. e) Ketua Tim Wawancara : Asintel Kasdam. 12. Tugas dan Tanggung Jawab. a. Panitia Pusat Angkatan Darat. 1) Waaspers Kasad selaku Ketua. a) Bertindak sebagai koordinator kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. b) Menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Menentukan alokasi dan kualifikasi pendidikan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat untuk Kotama/Balakpus sesuai dengan formasi yang telah ditetapkan oleh Dephan RI yang disetujui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. d) Memberikan arahan, mengikuti dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. e) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Aspers Kasad.

8 8 2) Dirajenad selaku Wakil Ketua. a) Bertindak sebagai koordinator kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. b) Memberi arahan, mengikuti dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Waaspers Kasad. 3) Paban V / Bin PNS Spersad selaku Sekretaris. a) Merencanakan kebutuhan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat sesuai kualifikasi pendidikan yang diperlukan untuk Kotama/Balakpus. b) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Menentukan jadwal pelaksanaan seleksi di daerah d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Waaspers Kasad. 4) Dirkesad. a) Membuat pedoman tentang pelaksanaan pemeriksaan kesehatan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. b) Memberikan arahan, mengikuti dan mengawasi kegiatan pemeriksaan kesehatan pada Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Waaspers Kasad. 5) Danpusintelad. a) Membuat pedoman tentang pelaksanaan seleksi wawancara. b) Memberikan arahan, mengikuti, mengawasi dan mengamankan kegiatan wawancara Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

9 9 d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Waaspers Kasad. 6) Kadisjasad. a) Membuat pedoman tentang pelaksanaan seleksi kesemaptaan jasmani. b) Memberikan arahan, mengikuti dan mengawasi kegiatan kesemaptaan jasmani Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Waaspers Kasad. 7) Kasubditbinmin PNS. b. Panitia Daerah. a. Menerima dan meneliti persyaratan bahan administrasi pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. b. Mengajukan usul penetapan NIP Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat ke BKN melalui kepala Biro Kepegawaian Setjen Dephan RI menggunakan formulir D. 1 a dari BKN. c. Mengambil hasil penetapan NIP Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat yang ditetapkan oleh Ka BKN melalui Karopeg Setjen Dephan RI. d. Menerbitkan Keputusan Pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. e. Mendistribusikan Keputusan Pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat ke masing-masing Panitia Daerah (Kodam). f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Aspers Kasad. g. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil kepada Waaspers Kasad. 1) Aspers Kasdam selaku Ketua. a) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat di Panitia Daerah. b) Memberikan arahan kepada Tim Pemeriksa di Panitia Daerah.

10 10 c) Mengikuti dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil. d) Melaporkan pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Aspers Kasad dengan tembusan Dirajenad. e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Pangdam. 2) Kaajendam. Wakil Ketua merangkap Sekretaris. a) Mewakili ketua pada saat ketua berhalangan. b) Membantu Aspers Kasdam didalam pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Merencanakan pembuatan Surat Perintah pelaksanaan Renlakgiat Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. d) Penggunaan sarana dan prasarana pemeriksaan. e) Mengadakan koordinasi dengan instansi lain. f) Menentukan kriteria pemeriksaan. g) Menentukan tata cara penilaian. h) Mengirimkan seluruh hasil pemeriksaan/pengujian didaerah kepada Spersad dengan menggunakan daftar nominatif yang dan disusun berdasarkan peringkat/ranking. i) Mengajukan usul pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat ke Dirajenad disertai kelengkapan bahan administrasi j) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil kepada Aspers Kasdam. 3) Anggota-anggota. a) Wakaajendam. (1) Membantu Kaajendam dalam pelaksanaan tugas sebagai Sekretaris. (2) Menentukan penilaian pelamar calon pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi. (3) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. (4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil kepada Aspers Kasdam.

11 11 b) Kakesdam, Asintel Kasdam, Kajasdam dan Kasiminperssip Ajendam. (1) Menyiapkan sarana dan prasarana pemeriksaan (2) Menyusun pedoman pemeriksaan. (3) Membentuk Tim Pemeriksa, mengarahkan, mengawasi dan mengikuti pelaksanaan kegiatan. (4) Menilai dan menentukan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat yang memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat pemeriksaan. (5) Menyerahkan hasil pemeriksaan kepada Sekretaris Panitia Daerah. (6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat kepada Aspers Kasdam. 13. Evaluasi. a. Jelaskan organisasi pelaksana pengadaan CPNS Tingkat Pusat! b. Jelaskan organisasi pelaksana pengadaan CPNS Tingkat Daerah I c. Jelaskan tugas dan tanggung jawab Waaspers Kasad selaku Ketua Panpus pengadaan CPNS! d. Jelaskan tugas dan tanggung jawab Aspers Kasdam selaku Ketua Panda pengadaan CPNS! e. Jelaskan tugas dan tanggung jawab Kaajendam selaku Wakil Ketua merangkap sekretaris Tingkat Panda pada pengadaan CPNS! BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN 14. Umum. Kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat dilaksanakan secara desentralisasi dengan sistem kewilayahan melalui tahap-tahap kegiatan, secara bertahap mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

12 Perencanaan. a. Perencanaan. 1) Panitia Pusat (Panpus). a) Membuat jadwal kegiatan. b) Menginventarisir data tentang keutuhan PNS Angkatan Darat. c) Merencanakan alokasi dan kualifikasi pendidikan calon PNS angkatan Darat yang dibutuhkan. d) Merencanakan dukungan anggaran untuk pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. e) Membuat rencana kebutuhan pengadaan Calon Pegwai Negeri Sipil Angkatan Darat. kepada Kasad. 2) Panitia Daerah (Panda). b. Persiapan. a) Merencanakan kebutuhan CPNS untuk mengisi formasi yang lowong di daerahnya. b) Merencanakan pembentukan Panitia untuk melaksanakan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan Darat. c) Mengusulkan rencana kebutuhan PNS kepada Kasad. d) Merencanakan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengadaan CPNS AD. 1) Panitia Pusat (Panpus). a) Membuat rencana garis besar pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. b) Mengadakan koordinasi awal dengan instansi terkait. c) Membentuk panitia pelaksanaan Tingkat Pusat. 2) Panitia Daerah (Panda). a) Membuat rencana garis besar pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat di daerah. b) Mengadakan koordinasi dengan panitia pusat dan instansi terkait tentang persiapan pelaksanaan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. c) Membentuk panitia pelaksanaan tingkat daerah.

13 13 c. Pelaksanaan. 1) Panitia Pusat (Panpus). 1) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat yang mencakup : (1) Organisasi penyelenggara. (2) Pelaksanaan kegiatan. (3) Pemeriksaan dan ujian. (4) Pedoman Penilaian Pemeriksaan Ujian. (5) Jadwal, waktu, alokasi dan dukungan biaya. 2) Mengajukan rencana tersebut kepada Kasad untuk mendapatkan persetujuan. 3) Menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat kepada Panitia Daerah. 4) Memberikan pengarahan kepada Panaitia Daerah tentnag pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. 2) Panitia Daerah (Panda). d. Pengakiran. a) Menerima Renlakgiat pengadaan calon pegawai negferi sipil Angkatan Darat dari Panitia Pusat. b) Mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Panitia Daerah. c) Menyiapakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan kegiatan. d) Menentukan tempat pelaksanaan kegiatan. 1) Panitia Pusat (Panpus). Mengadakan pemantauan persiapan pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat di Panitia Daerah. 2) Panitia Daerah (Panda). a) Pengecekan perencanaan pelaksanaan awal kegiatan. b) Melaporkan kesiapan pelaksanaan kegiatan kepada Panitia Pusat Angkatan Darat.

14 Pengumuman. Penghadaan calon pegawai negeri sipil diumumkan melalui media massa berupa elektronik dan media cetak, sehingga kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil dapat diketahui umum dan memberikan lebih banyak kemungkinan memilih pengadaan calon pegawai negeri sipil yang berkualitas. a. Perencanaan. 1) Panitia Pusat. a) Merencanakan jadwal pelaksanaan pengumuman pengadaan ke tiap-tiap Panitia Daerah. b) Merencanakan batas waktu pelamaran. c) Merencanakan sarana dan prasarana yang akan digunakan oleh Panitia Daerah. 2) Panitia Daerah. b. Persiapan. a) Merencanakan jadwal pelaksanaan pengumuman. b) Merencanakan batas waktu pelamaran. c) Merencanakan sarana dan prasarana yang akan digunakan pada pelaksanaan pengumuman. 1) Panitia Pusat. Mengadakan koordinasi dengan masing-masing Panitia Daerah (Kodam). 2) Panitia Daerah. Mengadakan koordinasi dengan satuan/instansi terkait. c. Pelaksanaan. 1) Panitia Pusat. a) Menyampaikan kepada Panitia Daerah tentang adanya pengadaan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. b) Menyampaikan pengumuman melalui media cetak maupun elektronik. 2) Panitia Daerah. a) Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya pengadaan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat melalui media cetak maupun elektronik. b) Mengumumkan batas waktu pengumuman lima belas hari sebelum tanggal penerimaan lamaran.

15 15 d. Pengakhiran. c) Dalam pelaksanaan pengumuman harus dicantumkan : (1) Jumlah dan jenis jabatan yang lowong. (2) Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan. (3) Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon pelamar. (4) Alamat dan tempat lamaran ditujukan. (5) Batas waktu pengajuan surat lamaran. (6) Waktu dan tempat seleksi. 1) Panitia Pusat. Mengadakan pemantauan mengenai pelaksanaan pengumuman pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat di tiaptiap Panitia Daerah. 2) Panitia Daerah. a) Pelamar yang memenuhi persyaratan dipanggil secara tertulis atau diumumkan melalui media massa, elektronik dan media cetak untuk mengikuti ujian penyaringan. b) Dalam surat panggilan harus dicantumkan : (1) Nama lengkap. (2) No Ujian. (3) Waktu, Tempat dan jadwal ujian tertulis. (4) Perlengkapan yang harus dibawa. 17. Pendaftaran dan Pelamaran. Kegiatan pendaftaran dan pelamaran dilaksanakan di Ajendam/Panitia Daerah masing-masing. a. Perencanaan. 1) Pelamaran dilaksanakan di tiap-tiap Ajendam/Panitia Daerah. 2) Calon datang sendiri ke Ajendam/tempat pendaftaran yang dibentuk dengan membawa berkas yang diperlukan. b. Persiapan. 1) Hal-hal yang disiapkan oleh Panitia : a) Tempat dan waktu pendaftaran. b) Administrasi yang diperlukan.

16 16 c) Sarana yang diperlukan. d) Personel penerima calon/mencatat calon yang melamar. 2) Hal-hal yang disiapkan pelamar. surat permohonan ditujukan kepada Kasad U.p. Pangdam secara tertulis dengan malampirkan persyaratan administrasi yang ditentukan. c. Pelaksanaan. 1) Calon yang mendaftar menyerahkan kelengkapan administrasi yang diperlukan dan mengisi biodata yang disiapkan Panitia. 2) Panitia melaksanakan pemeriksaan administrasi meliputi : a) Setiap surat lamaran yang diterima diperiksa dan diteliti sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam pengumuman. b) Surat lamaran yang memenuhi syarat disusun dan didaftar secara tertib untuk memudahkan proses panggilan dan kepada yang bersangkutan diberi nomor pendaftaran. c) Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat disusun tersendiri untuk memudahkan proses pembuatan surat penolakan lamaran. d) Apabila jumlah pelamar yang memenuhi syarat melebihi jumlah alokasi untuk pelaksanaan seleksi/tes maka penetapan pemanggilan calon dilakukan berdasarkan peringkat sesuai dengan kriteria tertentu berdasarkan keputusan panitia. 3) Dalam kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil para pelamar tidak dipungut biaya. 4) Panitia melaksanakan pemeriksaan awal administrasi calon. d. Pengakhiran. 1) Calon yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti ujian. 2) Pemanggilan calon diprioritaskan bagi calon yang memiliki ijazah sesuai kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan. 3) Berkas yang tidak memenuhi persyaratan dikembalikan kepada yang bersangkutan. 18. Penyaringan. a. Perencanaan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan oleh panitia tingkat pusat dan panitia tingkat daerah meliputi :

17 17 1) Panitia Pusat. a) Merencanakan penyelenggaraan penyaringan/seleksi (Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). b) Merencanakan tugas panitia penyaringan (Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). c) Merencanakan pendistribusian naskah seleksi akademik dari panitia pusat Dephan RI. 2) Panitia Daerah. a) Membentuk tim seleksi/penyaringan (Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). b) Merumuskan tugas panitia (Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). c) Merencanakan tempat pelaksanaan seleksi. d) Merencanakan materi seleksi non akademik. b. Persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap persiapan oleh panitia tingkat pusat dan panitia tingkat daerah meliputi : 1) Panitia Pusat. a) Menyiapkan pedoman pemeriksaan dan penilaian (Seleksi Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). b) Mendistribusikan naskah ujian akademik dari Panitia Pusat Dephan RI. 2) Panitia Daerah. a) Membuat persiapan/menyusun materi seleksi (Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). b) Menyiapkan tempat pelaksanaan seleksi. c) Menyiapkan sarana dan prasarana pemeriksaan (Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). d) Menyiapkan kriteria pemeriksaan (Seleksi Administrasi, Akademik, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). e) Menyiapkan kriteria penilaian.

18 18 c. Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan oleh panitia tingkat pusat dan panitia tingkat daerah meliputi : 1) Panitia Pusat. a) Mengawasi pelaksanaan seleksi Akademik di masing-masing panitia daerah. b) Meninjau dan memberi petunjuk pelaksanaan seleksi. 2) Panitia Daerah. a) Melaksanakan seleksi Administrasi oleh tim administrasi meliputi : (1) Mengadakan pencocokan dan peniltian atas kebenaran seluruh elemen data yang ada dalam foto kopi/salinan bahan administrasi dengan elemen yang ada di dalam dokumen aslinya. (2) Mengadakan penelitian terhadap macam bahan administrasi yang dipersyaratkan. (3) Memeriksa keabsahan seluruh bahan administrasi baik dokumen otentik maupun penggandaanya. (4) Bahan administrasi yang perlu diwaspadai keabsahan elemen datanya sebagai berikut : (a) Antara akte kelahiran dan kenal lahir, jika terdapat perbedaan antara surat kelahiran dengan STTB/ijazah tanggal lahir yang bersangkutan maka surat kenal lahir patut diragukan, sehingga dianggap tidak memenuhi persyaratan, kecuali kenal lahir yang dibuat sebelum STTB tersebut diterbitkan. (b) Elemen data kelahiran. i) Apabila tercantum hanya tahun lahir, ditentukan tanggal 1 Desember tahun yang bersangkutan. ii) Apabila tercantum bulan dan tahun lahir, ditentukan tanggal terakhir bulan dan tahun yang bersangkutan. (c) STTB/Ijazah. i) STTB/Ijazah pada dasarnya tidak dibenarkan adanya perubahan kecuali jika perubahan tersebut dibuat dan dilegalisir/disahkan oleh pejabat yang berwenang.

19 19 ii) STTB/Ijazah dari SLTP/SLTA swasta harus ada pengesahan dipersamakan oleh Depdiknas dan Perguruan Tinggi/Akademik swasta harus ada pernyataan dipersamakan oleh Kopertis wilayah setempat. iii) STTB/Ijazah yang diperoleh di luar negeri, perlu mendapatkan pengesahan dari Depdiknas. iv) Penyimpangan dari hal-hal tersebut di atas dianggap tidak memenuhi persyaratan. (5) Menilai dan menentukan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat administrasi sesuai ketentuan. b) Melaksanakan seleksi Akademik. Ujian akademik untuk memperoleh CPNS AD yang memiliki kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan. Adapun materi ujian akademik tersebut meliputi : (1) Pengetahuan umum. (2) Bahasa Indonesia. (3) Kebijaksanaan Pemerintah. (4) Pengetahuan Teknis. Naskah materi ujian akademik dari Panitia Pusat Dephan RI. c) Melaksanakan seleksi Kesehatan. Pemeriksaan kesehatan badan calon dimaksudkan untuk : (1) Mendapatkan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat yang sehat jasmani, cakap dan mampu melaksanakan tugas PNS. (2) Mencegah adanya atau menduga adanya penyakit menular, cacat yang dapat menganggu diri yang bersangkutan atau lingkunganya selama menjadi PNS. (3) Tim pemeriksa kesehatan terdiri dari Dokter, Tenaga Para Medis dan Tenaga Administrasi. (4) Ketentuan tata cara pemeriksaan diatur dengan petunjuk tersendiri. d) Melaksanakan seleksi Kesegaran Jasmani. Dimaksudkan untuk mendapatkan calon pegawai negeri sipil yang sehat jasmani dan mampu melaksanakan tugas sebagai PNS meliputi : (1) Tes kesegaran jasmani berupa lari selama 12 menit.

20 20 (2) Tim penguji/pemeriksa membuat daftar penilaian dan penyusunannya dalam urutan peringkat hasil penilaian akhir. (3) Tim penguji/pemeriksa menyampaikan secara tertulis hasil penilaian akhir kepada Ketua Panitia Daerah. e) Melaksankan seleksi Wawancara. Dimaksudkan untuk memperoleh calon PNS yang memiliki sikap mental yang baik/positif terhadap : (1) Idiologi negara, Pancasila dan UUD (2) Negara Indonesia. (3) Tugas dan kewajiban PNS. f) Mengawasi pelaksanaan seleksi. d. Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pengakhiran oleh panitia tingkat pusat dan panitia tingkat daerah meliputi : 1) Panitia Pusat. a) Menerima hasil seleksi dari daerah (Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Wawancara). b) Menerima laporan pelaksanaan kegiatan dari Panitia Daerah. c) Mengirimkan hasil seleksi daerah dan naskah ujian akademik untuk menentukan Pantukhir kepada Panpus Dephan. d) Menerima hasil Pantukhir yang lulus dari Dephan. e) Mengirimkan hasil Pantukhir yang lulus ke Panitia Daerah. f) Mengevaluasi hasil kegiatan seleksi. g) Membuat laporan hasil pelaksanaan seleksi kepada Aspers Kasum TNI dan Setjen Dephan. 2) Panitia Daerah. a) Menerima hasil seleksi Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Wawancara dari masing-masing tim pemeriksa. b) Mengirimkan naskah hasil pelaksanaan seleksi akademik. c) Mengirimkan hasil seleksi (Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Wawancara ) kepada Panitia Pusat Angkatan Darat. d) Menerima hasil calon yang lulus/hasil Pantukhir dari Panitia Pusat Angkatan Darat.

21 21 e) Calon yang dinyatakan lulus/diterima sebagai calon pegawai negeri sipil, diumumkan melalui media cetak atau elektronik. f) Pelamar yang ditetapkan diterima disampaikan pemberitahuan secara tertulis melalui surat tercatat. g) Dalam pemberitahuan hasil pengumuman tersebut ditentukan batas waktu untuk melapor. h) Batas waktu melapor sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal dikirimkan surat pemberitahuan. i) Apabila pelamar yang dipanggil sampai batas waktu yang ditentukan tidak melapor dianggap mengundurkan diri. j) Mengirimkan daftar nominatif dan bahan administrasi calon yang lulus ke Ditajenad. k) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seleksi. l) Membuat laporan hasil pelaksanaan seleksi pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat kepada Ketua Panitia Pusat Angkatan Darat. 19. Pengangkatan. Bagi pelamar calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat yang dinyatakan lulus akan diusulkan untuk diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat a. Perencanaan. 1) Panitia Pusat. a) Merencanakan waktu pengusulan penetapan NIP ke BKN. b) Menerima bahan administrasi dari daerah. 2) Panitia Daerah. a) Calon yang dinyatakan lulus diwajibkan melengkapi dan menyerahkan bahan administrasi rangkap tiga sebagai berikut : (1) Foto kopi Ijazah/STTB yang dipersyaratkan dan disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan keputusan menteri yang bertanggung jawab dibidang pendidikan nasional. (2) Daftar riwayat hidup. (3) Pas foto ukuran 3 X 4 cm sebanyak 6 lembar dan ukuran 4 X 6 cm sebanyak 2 lembar.

22 22 (4) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian (Polres) yang masih berlaku. (5) Surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta tidak mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainya dari dokter. (6) Asli kartu pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja yang masih berlaku. (7) Surat pernyataan tentang : (a) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan. (b) Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta. (c) Tidak berkedudukan sebagai calon/pegawai negeri. b. Persiapan. (d) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah RI atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah. (e) Tidak menjadi anggota dan atau pengurus partai politik. Bagi yang statusnya menjadi pengurus dan atau anggota partai politik harus melampirkan surat pernyataan telah melepaskan keanggotaan dan atau kepengurusan dari partai politik yang diketahui oleh pengurus partai politik yang bersangkutan ditulis dengan huruf kapital menggunakan tinta hitam. (8) Foto kopi sah surat keterangan dan bukti tentang pengalaman kerja yang telah mempunyai pengalaman kerja. b) Apabila salah satu syarat tersebut a) diatas tidak dipenuhi, maka yang bersangkutan tidak dapat diusulkan untuk diangkat sebagai CPNS AD. 1) Panitia Pusat. a) Menyiapkan sarana dan prasarana dan perlengkapan administrasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pengangkatan CPNS AD.

23 23 b) Meneliti bahan administrasi tentang kebenaran dan keabsahan dokumen. 2) Panitia Daerah. Menyiapkan bahan administrasi para CPNS yang diangkat dan dikirim ke Panitia Pusat. c. Pelaksanaan. 1) Panitia Pusat. a) Menentukan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk golongan ruang sebagai berikut : (1) Gol. Ruang I/a bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan STTB/ijazah SD atau yang setingkat. (2) Gol. Ruang I/c bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan STTB/ijazah SLTP atau yang setingkat. (3) Gol. Ruang II/a bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan STTB/ijazah SLTA, Diploma I atau yang setingkat. (4) Gol. Ruang II/b bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan STTB/ijazah sekolah guru pendidikan luar biasa atau Diploma II (5) Gol. Ruang II/c bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan STTB/ijazah Sarjana Muda, akademi atau Diploma II. (6) Gol. Ruang III/a bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan ijazah Sarjana (S 1) atau Diploma IV. (7) Gol. Ruang III/b bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan ijazah Dokter, ijazah Apoteker dan Magister (S 2) atau ijazah yang setara. (8) Gol. Ruang III/c bagi mereka yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan ijazah Doktor (S 3). b) Membuat usul penetapan NIP ke BKN. c) Mengadakan koordinasi dengan BKN. d) Menerbitkan keputusan Pengangkatan CPNS AD.

24 24 2) Panitia Daerah. d. Pengakhiran. a) Mengajukan usul pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat ke Panitia Pusat dengan menggunakan Daftar Nominatif. b) Mengadakan koordinasi dengan Panitia Pusat. 1) Panitia Pusat. a) Menerbitkan keputusan pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat b) Mendistribusikan keputusan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. c) Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat kepada Kasad. 2) Panitia Daerah. a) Menerima salinan dan petikan keputusan pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. b) Melaporkan kepada Pangdam tentang keputusan pengangkatan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. c) Membuat surat perintah penugasan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat dan Penempatannya. d) Memanggil calon pegawai negeri sipil untuk menerima petikan keputusan pengangkatan dan surat perintah penugasan. e) Memberikan pangarahan kepada calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat untuk melapor kepada Kepala/Komandan Instansi dimana calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat akan ditugaskan. 20. Evaluasi. a. Jelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan perencanaan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat tingkat Panpus! b. Jelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan perencanaan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat tingkat Panda! c. Jelaskan pelaksanaan kegiatan pengumuman tahap perencanaan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat tingkat Pusat!

25 25 d. Jelaskan pelaksanaan kegiatan pengumuman tahap persiapan tingkat pusat dan daerah! e. Jelaskan pelaksanaan kegiatan pengumuman tahap pelaksanaan tingkat pusat dan daerah! BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 21. Umum. Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan secara terus menerus mulai dati tingkat Panitia Pusat sampai dengan tingkat Panitia Daerah. Tangung jawab pengawasan dan pengendalian berada pada Kasad yang pelaksanaannya didelegasikan kepada Aspers Kasad untuk tingkat Panitia Pusat dan Aspers Kasad untuk tingkat Panitia Daerah. 22. Pengawasan. a. Panitia Pusat. 1) Mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat di tiap-tiap Panitia Daerah. 2) Apabila penerimaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat melebihi alokasi yang telah ditentukan maka hal tersebut dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin dari Menhan RI. 3) Pengawsan teknis administrasi melalui koordinasi teknis dengan BKN, Ditajenad, Suad dan Dephan RI. b. Panitia Daerah. 1) Mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat yang dilakukan oleh masing-masing Ketua Tim Pemeriksa oleh Aspers Kasdam 2) Disiplin dalam mengisi alokasi yang telah ditentukan ditetapkan dalam Renlakgiat pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. 23. Pengendalian. a. Panitia Pusat. 1) Mengadakan pengendalian terhadap rencana pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat yang telah ditetapkan. 2) Dalam pelaksanaannya harus sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

26 26 3) Mengadakan monitoring terhadap kegiatan yang dilaksanakan. 4) Panitia Daerah tidak diperkenankan mengubah alokasi tanpa seijin Panitia Pusat. 5) Mengadakan inventarisasi seluruh proses pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pengawai negeri sipil Angkatan Darat untuk mempermudah pencarian data apabila terjadi masalah. b. Panitia Daerah. 1) Mengadakan pengendalian terhadap rencana yang telah ditetapkan. 2) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegawai negeri sipil Angkatan Darat. 3) Mematuhi ketentuan-ketentuan pengadaan calon pegwai negeri sipil Angkatan Darat. 4) Mengadakan inventarisasi seluruh proses pelaksanaan kegiatan pengadaan calon pegwai negeri sipil Angkatan Darat. 5) Melaporkan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pengadaan calon pegwai negeri sipil Angkatan Darat. 24. Evaluasi a. Jelaskan tugas Panpus dalam kegiatan pengadaan CPNS AD! b. Jelaskan tugas Panda dalam kegiatan pengadaan CPNS AD! c. Jelaskan kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh Panpus! d. Jelaskan kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh Panda! BAB VI EVALUASI AKHIR PELAJARAN 25. Evaluasi Akhir Pelajaran. a. Jelaskan persyaratan menjadi PNS! b. Bagaimana penyelesaiannya apabila dalam persyaratan usia terlihat perbedaan tanggal atau tahun kelahiran antara akte kelahiran dan STTB? c. Jelaskan apa saja yang perlu dicantumkan dalam pengumuman penerimaan calon PNS!

27 RAHASIA 27 d. Jelaskan susunan panitia penyaringan calon PNS ditingkat Panda! e. Uraikan tugas dan tanggung jawab Panda/Sub Panda! f. Bagaimana cara menentukan pelamar yang lulus dan tidak lulus? g. Jelaskan apa yang menjadi dasar dalam penentuan alokasi! 27 h. Uraikan proses penentuan alokasi PNS sejak laporan kekuatan disusun oleh Dephan/TNI! i. Jelaskan apa saja yang perlu dicantumkan dalam pengumuman penerimaan calon PNS! j. Jelaskan susunan panitia penyaringan calon PNS ditingkat Panda! k. Jelaskan tugas Panpus dalam kegiatan pengadaan CPNS AD! l. Jelaskan tugas Panda dalam kegiatan pengadaan CPNS AD! m. Jelaskan kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh Panpus! n. Jelaskan kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh Panda! BAB VII PENUTUP 26. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran untuk pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar pengadaan PNS pada pendidikan dasar kecabangan Ajen. Komandan Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal Didik Hartanto, S. IP. Kolonel Caj NRP RAHASIA

28 RAHASIA 28 KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran II Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PETUNJUK UMUM ( Khusus untuk Tenaga Pendidik ) 1. Mata Pelajaran : Pengadaan PNS. Untuk jenis/macam pendidikan : Diksarcab Ajen 2. Jumlah Jam Pelajaran : 17 Jam Pelajaran. a. Teori : 7 Jam Pelajaran. b. Praktek Siang : 9 Jam Pelajaran. c. Praktek Malam : - Jam Pelajaran. d. Ujian : 1 Jam Pelajaran. 3. Isi Pelajaran : a. Pendahuluan. b. Ketentuan Umum Perlaksanaan. c. Organisasi Penyelenggara. d. Pelaksanaan Kegiatan. e. Pengawasan dan Pengendalian. f. Praktek. g. Penutup. h. Evaluasi. 4. Tujuan Pelajaran : a. Tujuan Kurikuler : Agar Pasis mengetahui tentang Pengadaan PNS dan dapat melaksanakan administrasi pengadaan PNS TNI AD. b. Tujuan Instruksional : 1) Pendahuluan. ( 15 menit ). a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang maksud dan tujuan diberikanya pelajaran Pengadaan PNS. b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjelaskan maksud dan tujuan diberikan pelajaran Pengadan PNS serta menunjukan antusias/minat dalam menerima pelajaran dengan baik dan benar. 2) Ketentuan Umum Pelaksanaan. (... JP ). a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang Ketentuan Umum Pelaksanaan. RAHASIA

29 229 b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjelaskan tentang Sasaran, Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kegiatan dan ketentuan administrasi dengan baik dan benar. 3) Organisasi Penyelenggara. (...JP ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang Organisasi Penyelenggara. b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjelaskan tentang Organisasi Pelaksana Tingkat Pusat dan Daerah, Tugas dan tanggung Jawab Panitia Tingkat Pusat dan Daerah dengan baik dan benar. 4) Pelaksanaan Kegiatan. (...JP ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang Pelaksanaan Kegiatan. b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjelaskan tentang Pelaksanaan kegiatan Perencanaan, Kegiatan pengumuman, Pendaftaran dan Pelamaran, Penyaringan dan Pengangkatan dengan baik dan benar. 5) Pengawasan dan Pengendalian. (... JP ) a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang Pengawasan dan Pengendalian. b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjelaskan tentang Pengawasan dan Pengendalain dengan baik dan benar. 6) Praktek Pengadaan PNS. ( 20 JP ). a) Praktek Pengadaan PNS. ( 7 JP ). (1) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang pelaksanaan penyelenggaraan administrasi Pengadaan PNS. (2) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat mengerjakan/ membuat Rencana Garis Besar, Sprin kepanitian dan Pengumuman Pengadaan PNS dengan baik dan benar. b) Praktek Pengadaan PNS. ( 7 JP ). (1) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang pelaksanaan penyelenggaraan administrasi Pengadaan PNS.

30 330 (2) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat mengerjakan/ membuat tata cara Pendaftaran dan Pelamaran PNS dengan baik dan benar. 5. Metode. c) Praktek Pengadaan PNS. ( 9 JP ). (1) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui tentang pelaksanaan penyelenggaraan administrasi Pengadaan PNS. (2) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat mengerjakan/ pelaksanaan kegiatan penyaringan, usul NIP dan membuat Usul Pengangkatan Capeg dan Keputusan Pengangkatan Capeg, Usul Pengangkatan PNS dan Kep. Pengangkatan PNS dengan baik dan benar. 7) Penutup. ( 15 menit ). a) Tujuan Instruksional Umum. Agar Pasis mengetahui pentingnya pelajaran Pengadan PNS dalam menunjang pelaksanaan tugas. b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjelaskan seluruh pelajaran yang telah diberikan dengan baik dan benar. 8) Evaluasi. a) Evaluasi Teori. ( 2 JP ). (1) Tujuan Instruksional Umum. Agar tingkat pemahaman dan kemampuan Pasis dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran Pengadaan PNS yang telah diberikan. (2) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan baik dan benar. b) Evaluasi Praktek (Dilaksanakan setelah pelajaran praktek/ penilaian produk). (1) Tujuan Instruksional Umum. Agar tingkat keterampilan Pasis dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran Pengadaan PNS. (2) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat mengaplikasikan kegiatan administrasi Pengadaan PNS dengan baik dan benar. a. Metode Utama : Ceramah dan Aplikasi. b. Metode Penunjang : Tanya Jawab, diskusi dan pemecahan masalah. 6. Alins/Alongins : 4

31 31 a. White Board. b. Board Marker. c. Laser Point. d. LCD In Focus. e. Laptop/Note Book. 7. Proses Belajar Mengajar : NO KEGIATAN TENAGA PENDIDIK PASIS Pendahuluan. - Menjelaskan secara umum tentang maksud dan tujuan diberikannya pelajaran - Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. Pengadaan PNS. 2. Ketentuan Umum Pelaksanaan. a. Menjelaskan secara rinci tentang Sasaran, Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kegiatan, ketentuan administrasi Pengadaan PNS. b. Memberikan penugasan belajar melalui lembar persoalan. c. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Pasis. 3. Organisasi Penyelenggara. a. Menjelaskan secara rinci tentang Organisasi pelaksana tingkat pusat dan daerah, Tugas dan tanggung jawab Panitia tingkat Pusat dan daerah. b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Pasis. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Mendiskusikan materi Ketentuan umum pelaksanaan Pengadaan PNS. c. Menjawab pertanyaan dan mengaju-kan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengaju-kan pertanyaan dari dan kepada Gadik

32 32 4. Pelaksanaan Kegiatan. a. Menjelaskan secara rinci tentang Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan tingkat pusat dan daerah, Pengumuman, Pendaftaran, Pelamaran dan pengangkatan b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Pasis. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengaju-kan pertanyaan dari dan kepada Gadik. 6. Praktek Min Gar Pengadaan PNS. a. Membuat Rencana Garis Besar, Sprin kepanitian dan Pengumuman Pengadaan PNS. 1) Memberikan arahan/petunjuk tata cara pembuatan Rencana Garis Besar, Sprin kepanitian dan Pengumuman Pengadaan PNS. 2) Memberikan tugas tentang Rencana Garis Besar, Sprin kepanitian dan Pengumuman Pengadaan PNS. 3) Melaksanakan koreksi hasil praktek Pasis dan melemparkan pertanyaan serta menjawab pertanyaan ke/dari Pasis 1) Memperhatikan, mendengarkan arahan/petunjuk dari Gadik. 2) Melaksanakan tugas dari Gadik tentang pembuatan Rencana Garis Besar, Sprin kepanitian dan Pengumuman Pengadaan PNS. 3) Memperhatikan, mendengarkan dan menjawab pertanyaan serta mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. b. Membuat tata cara Pendaftaran dan Pelamaran PNS. 1) Memberikan arahan/petunjuk tata cara pembuatan Pendaftaran dan Pelamaran PNS. 2) Memberikan tugas tata cara pembuatan Pendaftaran dan Pelamaran PNS. 6 1) Memperhatikan, mendengarkan arahan/petunjuk dari Gadik. 2) Melaksanakan tugas dari Gadik tentang tata cara pembuatan Pendaftaran dan Pelamaran PNS

33 33 3) Melaksanakan koreksi hasil praktek Pasis dan melemparkan pertanyaan serta menjawab pertanyaan ke/dari Pasis 3) Memperhatikan, mendengarkan dan menjawab pertanyaan serta mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. c. Membuat tata cara pelaksanaan kegiatan penyaringan, usul NIP dan membuat Usul Pengangkatan Capeg dan Keputusan Pengangkatan Capeg, Usul Pengangkatan PNS dan Kep. Pengangkatan PNS. 1) Memberikan arahan/petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan penyaringan, usul NIP dan membuat Usul Pengangkatan Capeg dan Keputusan Pengangkatan Capeg, Usul Pengangkatan PNS dan Kep. Pengangkatan PNS. 2) Memberikan tugas tata cara pelaksanaan kegiatan penyaringan, usul NIP dan membuat Usul Pengangkatan Capeg dan Keputusan Pengangkatan Capeg, Usul Pengangkatan PNS dan Kep. Pengangkatan PNS. 3) Melaksanakan koreksi hasil praktek Pasis dan melemparkan pertanyaan serta menjawab pertanyaan ke/dari Pasis 7. Penutup. a. a.memberikan kesimpulan/ rangkuman dan penekanan terhadap seluruh materi pelajaran yang telah diberikan. b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap seluruh pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Pasis. 1) Memperhatikan, mendengarkan arahan/petunjuk dari Gadik. 2) Melaksanakan tugas dari Gadik tentang pembuatan Keputusan bebas tugas dan Keputusan pensiun PNS. 3) Memperhatikan, mendengarkan dan menjawab pertanyaan serta mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik. a. Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik Evaluasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN LAPORAN KKL. 4.1 Komunikasi dalam Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Kepada. Para Pelamar di Kantor BKPPD Kabupaten Cianjur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN LAPORAN KKL. 4.1 Komunikasi dalam Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Kepada. Para Pelamar di Kantor BKPPD Kabupaten Cianjur. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN LAPORAN KKL 4.1 Komunikasi dalam Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Kepada Para Pelamar di Kantor BKPPD Kabupaten Cianjur. Komunikasi memegang peranan yang sangat penting, terutama

Lebih terperinci

RAHASIA POSMIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA POSMIL BAB I PENDAHULUAN RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep / / / 2010 Tanggal 2010 POSMIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pembinaan administrasi umum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai

Lebih terperinci

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen.

a. Maksud. Naskah departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan dasar kecabangan Ajen. RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 LAPORAN KEKUATAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Tata cara laporan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, berkualitas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG Menimbang : Mengingat : PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR TAHUN 0 TENTANG TENAGA KEPENDIDIKAN TETAP NON PNS UNIVERSITAS BRAWIJAYA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk mengisi formasi yang lowong dan mendapatkan Pegawai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERSYARATAN PENDAFTARAN PNS POLRI

PERSYARATAN PENDAFTARAN PNS POLRI Persyaratan pendaftaran PNS Polri (Berdasarkan persyaratan pendaftaran PNS Polri T.A. 2010) Persyaratan umum : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Warga Negara Indonesia (WNI). Beriman dan bertakwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. P E N G U M U M A N Nomor : 810/2081/408.47/2009 Tanggal :

BUPATI PACITAN. P E N G U M U M A N Nomor : 810/2081/408.47/2009 Tanggal : BUPATI PACITAN P E N G U M U M A N Nomor : 810/2081/408.47/2009 Tanggal : 26-10-2009 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN PACITAN Guna kepentingan mengisi kekurangan formasi Tenaga

Lebih terperinci

Nomor 305/-082 Jakarta, 4 Apr i S!fat Penting L'3mpiran

Nomor 305/-082 Jakarta, 4 Apr i S!fat Penting L'3mpiran ----------------- Nomor 305/-082 Jakarta, 4 Apr i 1 2014 S!fat Penting L'3mpiran Kepada Hal Pemberitahuan Yth. 1. Para Kepala Badan Provinsi DKI Jakarta 2. Kepala Badan Perencanaan Fembangunan Oaerah Provinsi

Lebih terperinci

- 1 - PENGUMUMAN NOMOR : 810/5571/ /2013

- 1 - PENGUMUMAN NOMOR : 810/5571/ /2013 - 1 - PENGUMUMAN NOMOR : 810/5571/436.7.6/2013 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) DAERAH DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2013 Berdasarkan : Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

REKRUTMEN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014

REKRUTMEN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 REKRUTMEN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 Dedy Suhendra Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan dedysuhendra@um-tapsel.ac.id

Lebih terperinci

Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 RAHASIA KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikajen PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Pegawai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI SEKRETARIAT DAERAH Jalan Brigjen Ngurah Rai No.30 Telp (0366) 91011,91032,91133 BANGLI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI SEKRETARIAT DAERAH Jalan Brigjen Ngurah Rai No.30 Telp (0366) 91011,91032,91133 BANGLI PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI SEKRETARIAT DAERAH Jalan Brigjen Ngurah Rai No.30 Telp (0366) 91011,91032,91133 BANGLI - 80613 LAMPIRAN PENGUMUMAN Nomor : 800/ 608 /BKDPSDM TENTANG KELULUSAN SELEKSI CALON

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.167, 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.167, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.167, 2009 PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP.01.05 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009

PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009 PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) TAHUN ANGGARAN 2009 DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pegawai Negeri Sipil, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Pegawai berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pegawai Negeri Sipil, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Pegawai berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Pegawai berarti orang yang bekerja pada pemerintahan (perusahaan dan sebagainya) sedangkan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS. PENGUMUMAN Nomor : 810 // 17 / 2009

BUPATI KUDUS. PENGUMUMAN Nomor : 810 // 17 / 2009 BUPATI KUDUS PENGUMUMAN Nomor : 810 // 17 / 2009 Menindaklanjuti Keputusan Bupati Kudus tanggal 22 Desember 2009 Nomor 810/387/2009 tentang Penetapan Kelulusan Hasil Seleksi Tertulis Pengadaan Calon Pegawai

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009

PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009 PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) TAHUN ANGGARAN 2009 DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 Tanggal 18 Pebruari 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 Tanggal 18 Pebruari 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 Tanggal 18 Pebruari 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa untuk mengisi formasi serta menjamin keseragaman dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor : 1217/B.B1/KP Tentang

PENGUMUMAN Nomor : 1217/B.B1/KP Tentang PENGUMUMAN Nomor : 1217/B.B1/KP.2009 Tentang Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Di Lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Tk. Jumlah No Gol/ Kode Kualifikasi

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PENGUMUMAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA MALANG PENGUMUMAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 WALIKOTA MALANG PENGUMUMAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2014 BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR 006/PPCPNS/BPS/III/TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR 006/PPCPNS/BPS/III/TAHUN 2014 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR 006/PPCPNS/BPS/III/TAHUN 2014 TENTANG PESERTA SELEKSI YANG DINYATAKAN

Lebih terperinci

NOMOR : K.26-30 1V.47-4199 TANGGAL : 28 APRIL 2OL4 MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

NOMOR : K.26-30 1V.47-4199 TANGGAL : 28 APRIL 2OL4 MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWNAN NEGARA PEDOMAN PENGANGKATAN TENAGA HONORER KATEGORI II FORMASI TAHUN ANGGARAN 2013 DAN TAHUN ANGGARAN 2O!4 MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL SURAT KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS SEKRETARIAT DAERAH P E N G U M U M A N

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS SEKRETARIAT DAERAH P E N G U M U M A N PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS SEKRETARIAT DAERAH P E N G U M U M A N Nomor : 811 / 3267 / 17 / 2009 3267 Tentang Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Kudus Formasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. HUKUM DAN. HAM. Calon Taruna. AKIP. AIM. Pengadaan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. HUKUM DAN. HAM. Calon Taruna. AKIP. AIM. Pengadaan. Pedoman. No.169, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. HUKUM DAN. HAM. Calon Taruna. AKIP. AIM. Pengadaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-05.DL.07.01

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.998, 2015 KEMENDAGRI. Mutasi. Pegawai Negeri Sipil. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN MUTASI PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

KELENGKAPAN BERKAS ditulis tangan sendiri rangkap 2 (dua) di kertas materai Rp 6.000,- 29 September s/d 13 Oktober 2010 tingkat dan

KELENGKAPAN BERKAS ditulis tangan sendiri rangkap 2 (dua) di kertas materai Rp 6.000,- 29 September s/d 13 Oktober 2010 tingkat dan KELENGKAPAN BERKAS Kelengkapan berkas usulan CPNS dari Pelamar Umum yang harus telah terpenuhi/diserahkan pada saat pengarahan, yaitu : 1. Surat lamaran ditulis tangan sendiri dalam rangkap 2 (dua), lembar

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kepatihan Danurejan, Telpon : , YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kepatihan Danurejan, Telpon : , YOGYAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kepatihan Danurejan, Telpon : 512243, 562811 562814 YOGYAKARTA PENGUMUMAN Nomor : 810/4623... TENTANG PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PEMERINTAH

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123 PEMERINTAH KOTA TEGAL SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) 355137 Faks. (0283) 353673 Kode Pos 52123 Tegal, 25 Januari 2011 Kepada Yth. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PENGUMUMAN NOMOR:

BADAN PUSAT STATISTIK PENGUMUMAN NOMOR: BADAN PUSAT STATISTIK PENGUMUMAN NOMOR: 02310.345 SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2010 Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL A. Sekretaris Desa 1. Pengertian Sekretaris Desa Menurut Undang-Undang No 6 tahun 2014 bagian kelima Perangkat Desa, Pasal 48 dan Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya diperkenankan dalam batas formasi yang telahditetapkan, dengan memprioritaskan:

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil hanya diperkenankan dalam batas formasi yang telahditetapkan, dengan memprioritaskan: Pengadaan PNS Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi frmasi yang lwng. Pada umumnya frmasi yang lwng disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, pensiun, meninggal dunia

Lebih terperinci

SYARAT PEMBERKASAN USUL PENETAPAN NOMOR INDUK PEGAWAI (NIP) CPNSD KOTA SALATIGA FORMASI TAHUN 2013 DARI PELAMAR UMUM

SYARAT PEMBERKASAN USUL PENETAPAN NOMOR INDUK PEGAWAI (NIP) CPNSD KOTA SALATIGA FORMASI TAHUN 2013 DARI PELAMAR UMUM SYARAT PEMBERKASAN USUL PENETAPAN MOR INDUK PEGAWAI (NIP) CPNSD KOTA SALATIGA FORMASI TAHUN 2013 DARI PELAMAR UMUM 1. Setiap pelamar yang dinyatakan lulus wajib mengajukan lamaran untuk pengangkatan CPNSD

Lebih terperinci

PENGUMUMAN. Nomor : Peng-10/IX/2013. Tentang PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN INTELIJEN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013

PENGUMUMAN. Nomor : Peng-10/IX/2013. Tentang PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN INTELIJEN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGUMUMAN Nomor : Peng-10/IX/2013 Tentang PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN INTELIJEN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013 1. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017 MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017 PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR 004/PPCPNS/BPS/I/TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR 004/PPCPNS/BPS/I/TAHUN 2014 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 NOMOR 004/PPCPNS/BPS/I/TAHUN 2014 TENTANG PESERTA SELEKSI YANG DINYATAKAN LULUS

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN DENGAN INI MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA, BAHWA SAYA :

SURAT PERNYATAAN DENGAN INI MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA, BAHWA SAYA : CONTOH LAMPIRAN 2 Anak lampiran I-d Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 11 Tahun 2002 Tanggal : 17 Juni 2002 Contoh Surat Pernyataan ( di ketik komputer, huruf Times New Roman, Ukuran 12

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor : 810/4844/2013. Tentang PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA SURAKARTA FORMASI TAHUN 2013

PENGUMUMAN Nomor : 810/4844/2013. Tentang PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA SURAKARTA FORMASI TAHUN 2013 DASAR : WALIKOTA SURAKARTA PENGUMUMAN Nomor : 810/4844/2013 Tentang PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KOTA SURAKARTA FORMASI TAHUN 2013 1. Undang-undang nomor 8 tahun 1974

Lebih terperinci

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN KEPALA DESA KALITEKUK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB PENJARINGAN DAN PENYARINGAN ATAU SELEKSI CALON PERANGKAT DESA KALITEKUK

Lebih terperinci

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015

RAHASIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PANITIA PUSAT SELEKSI CASIS DIKTUKPA/BA TNI AD TA 2015 UJIAN AKADEMIK DIKTUKPA TNI AD TA 2015 MATA UJIAN : PENGMILCAB CAJ WAKTU : 2 X 45 MENIT TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2014 PETUNJUK

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERKASAN ADMINISTRASI CPNS TANAGA HONORER KATEGORI II PROVINSI JAWA BARAT

PELAKSANAAN PEMBERKASAN ADMINISTRASI CPNS TANAGA HONORER KATEGORI II PROVINSI JAWA BARAT PELAKSANAAN PEMBERKASAN ADMINISTRASI CPNS TANAGA HONORER KATEGORI II PROVINSI JAWA BARAT Dipermaklumkan dengan hormat, menidaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Revormasi Birokrasi Nomor.

Lebih terperinci

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA J A K A R T A

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA J A K A R T A KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA J A K A R T A P E N G U M U M A N NOMOR : PENG- 001 /C.4/Cp.2/09/2009 T E N T A N G REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2009

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PENGUMUMAN NOMOR:

BADAN PUSAT STATISTIK PENGUMUMAN NOMOR: BADAN PUSAT STATISTIK PENGUMUMAN NOMOR: 02310.280 SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2009 Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya Walikota Tasikmalaya P E N G U M U M A N Nomor : 813/ 1471 BKD/2014 Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara d a n R e f o r m a s i B i r o k r a s i Republik Indonesia Nomor : 588

Lebih terperinci

LAMPlRAN PERATURAN MENTERI KOMUNlKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/KEPIM.KOMlNF0/10/201O BAB I PENDAHULUAN

LAMPlRAN PERATURAN MENTERI KOMUNlKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/KEPIM.KOMlNF0/10/201O BAB I PENDAHULUAN Page 1 of 4 LAMPlRAN PERATURAN MENTERI KOMUNlKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/KEPIM.KOMlNF0/10/201O TANGGAL : 20 OKTOBER 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.413, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN BUMN. Pengadaan CPNS. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-03/MBU/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN CALON

Lebih terperinci

MEMBERI KESEMPATAN PUTERA PUTERI WARGA NEGARA INDONESIA UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

MEMBERI KESEMPATAN PUTERA PUTERI WARGA NEGARA INDONESIA UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) MEMBERI KESEMPATAN PUTERA PUTERI WARGA NEGARA INDONESIA UNTUK MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) I. PENDAHULUAN 1. Warga Negara Indonesia; 2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. Setia kepada

Lebih terperinci

RAHASIA PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN

RAHASIA PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL RAHASIA Lampiran III Keputusan Danpusdikajen Nomor Kep/ / / 2010 Tanggal 2010 PEMISAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pemisahan

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N Nomor : 810/1950/34/2009

P E N G U M U M A N Nomor : 810/1950/34/2009 PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman Nomor 32 Telepon (0282) 534771-534775 Faksimile (0282) 535222 C I L A C A P Kode Pos 53223 P E N G U M U M A N Nomor : 810/1950/34/2009

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL 1 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL Jl. Robert Wolter Monginsidi Bantul 55711 Telp. : 367509 P E N G A N Nomor : 810 / 174 I. Mendasarkan pada : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG SELEKSI CALON DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN KUNINGAN PERIODE

PENGUMUMAN NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG SELEKSI CALON DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN KUNINGAN PERIODE PEMERINTAH KABUPATEN TIM SELEKSI CALON DIREKSI PD. ANEKA KABUPATEN KUNINGAN PERIODE Sekretariat : Jln. Siliwangi Nomor 88 Telp. (0232) 871045 Pesawat 237 Kuningan H PENGUMUMAN NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL SEKRETARIAT DAERAH Alamat : Jl. Brigjen Katamso No. 1 Wonosari Telp. 391006 Kode Pos 55812 PENGUMUMAN NOMOR 810 / 1815 / 2008 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENGADAAN PNS. Penulis: 1. Doyo Hadi Widodo, S. Sos, M. AP 2. Slamet Mardadiyana, S. Sos

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENGADAAN PNS. Penulis: 1. Doyo Hadi Widodo, S. Sos, M. AP 2. Slamet Mardadiyana, S. Sos MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENGADAAN PNS Penulis: 1. Doyo Hadi Widodo, S. Sos, M. AP 2. Slamet Mardadiyana, S. Sos PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA,

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL PENGUMUMAN

BUPATI GUNUNGKIDUL PENGUMUMAN BUPATI GUNUNGKIDUL PENGUMUMAN NOMOR 810/1457/2009 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL, Dalam rangka mengisi lowongan formasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABUPATEN

SEKRETARIAT KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER SEKRETARIAT KABUPATEN JL. SUDARMAN NO. 1 TELP. (0331) 41033 J E M B E R PENGUMUMAN Nomor : 810 / 413 / 313 / 013 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PEMERINTAH

Lebih terperinci

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.473, 2016 KEMENHUB. Ujian Dinas. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR : 800/116 TENTANG PENERIMAAN TENAGA NON PNS DI LINGKUNGAN BLUD AKPER PEMERINTAH KOTA TEGAL

PENGUMUMAN NOMOR : 800/116 TENTANG PENERIMAAN TENAGA NON PNS DI LINGKUNGAN BLUD AKPER PEMERINTAH KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN AKADEMI KEPERAWATAN Jl. Dewi Sartika No. 1 Debong Kulon Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal Telp. (0283) 323523, 323524, Fax. (0283) 323523 PENGUMUMAN NOMOR : 800/116

Lebih terperinci

PERSYARATAN PEMBERKASAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2010 (Pelaksanaan Pemberkasan 1 s/d 6 Desember 2010)

PERSYARATAN PEMBERKASAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2010 (Pelaksanaan Pemberkasan 1 s/d 6 Desember 2010) PERSYARATAN PEMBERKASAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2010 (Pelaksanaan Pemberkasan 1 s/d 6 Desember 2010) 1. Membuat surat lamaran umum yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS INDONESIA 06 Kata Pengantar Universitas Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi berbadan hukum (PTN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEBAGAI PEGAWAI PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, SURAT KETERANGAN BELAJAR, SURAT KETERANGAN PENGGUNAAN GELAR AKADEMIK DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PENGUMUMAN NOMOR 1452 /KP.03.00/X/2009 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN ANGGARAN 2009

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PENGUMUMAN NOMOR 1452 /KP.03.00/X/2009 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN ANGGARAN 2009 Pengumuman website MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PENGUMUMAN NOMOR 1452 /KP.03.00/X/2009 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN ANGGARAN 2009 Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PENGUMUMAN. Nomor : 811/ 3835 /12

BUPATI KLATEN PENGUMUMAN. Nomor : 811/ 3835 /12 BUPATI KLATEN PENGUMUMAN Nomor : 811/ 3835 /12 Tentang Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Klaten Formasi Tahun 2008 DASAR : 1. Undang-undang nomor 8 tahun 1974

Lebih terperinci

2 c. bahwa dalam rangka melakukan penyesuaian ketentuan pelaksanaan mengenai kepegawaian berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

2 c. bahwa dalam rangka melakukan penyesuaian ketentuan pelaksanaan mengenai kepegawaian berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2015 KEMENKEU. Calon PNS. Rekrutmen. Pelaksanaan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.01/2015 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor: PENG-1888/SU/02/2013

PENGUMUMAN Nomor: PENG-1888/SU/02/2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENGUMUMAN Nomor: PENG-1888/SU/02/2013 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2013 Badan Pengawasan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. No.31, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO SEKRETARIAT DAERAH Jalan Gajah Mada Nomor 145 Telp. (0321) MOJOKERTO ( )

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO SEKRETARIAT DAERAH Jalan Gajah Mada Nomor 145 Telp. (0321) MOJOKERTO ( ) PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO SEKRETARIAT DAERAH Jalan Gajah Mada Nomor Telp. (0) 0 MOJOKERTO ( ) PENGUMUMAN MOR 8/0/.0/0 DAFTAR PELAMAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 0 DARI PELAMAR

Lebih terperinci

PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 2010

PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 2010 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 2010 PENGUMUMAN Nomor : PENG-1590/SU/02/2010 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR 3/Peng-100/VII/2012

PENGUMUMAN NOMOR 3/Peng-100/VII/2012 PENGUMUMAN NOMOR 3/Peng-100/VII/2012 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA GOLONGAN II DAN GOLONGAN III TAHUN ANGGARAN 2012 Dalam rangka mengisi formasi

Lebih terperinci

5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwajib/polri.

5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwajib/polri. Lampiran : Sesuai Peraturan Kepala BKN Nomor 9 Tahun 2012 Tanggal 6 Agustus 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS. setiap peserta seleksi wajib mempersiapkan dokumen-dokumen dengan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 382 TAHUN 2006 TENTANG KETENTUAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, PENYESUAIAN IJAZAH DAN PENGGUNAAN GELAR

Lebih terperinci

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BADAN PERTANAHAN NASIONAL BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR : 9 TAHUN 1989 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PENERIMAAN MAHASISWA IKATAN DINAS DAN TUGAS BELAJAR PADA AKADEMI PERTANAHAN NASIONAL

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGADAAN PEGAWAI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGADAAN PEGAWAI 1. TUJUAN Prosedur ini memuat proses untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan pegawai yang menjelaskan tentang cara, persyaratan, metode, dan mekanisme dalam kegiatan rekrutmen, seleksi, penerimaan dan pengangkatan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NO. KP 101/17.2/RO.II/BMG-08

PENGUMUMAN NO. KP 101/17.2/RO.II/BMG-08 PENGUMUMAN NO. KP 101/17.2/RO.II/BMG-08 Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) adalah Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 35 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N. Nomor : 810/001/BKD

P E N G U M U M A N. Nomor : 810/001/BKD PANITIA PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2008 KABUPATEN SLEMAN Jl. Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman, DIY, Telp. (0274) 868405, Fax. (0274) 868945 Kode Pos 55511 P E N G U M U M A N Nomor : 810/001/BKD

Lebih terperinci

TOTAL orang. website pada : Tanggal : 01 Agustus 2017 s/d 26Agustus 2017

TOTAL orang. website  pada : Tanggal : 01 Agustus 2017 s/d 26Agustus 2017 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH JAWA TIMUR Jl. Kayon No. 50-52 Surabaya Telp: 031-5340707 fax : 031-5345496 Laman : http : // jatim.kemenkumham.go.id, email :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH Jalan Letjen. Sukowati Nomor 51 Salatiga Kode Pos 50724 Telp. (0298) 326767 Fax. (0298) 321398 Website www.pemkot-salatiga.go.id E-mail setda@pemkot-salatiga.go.id

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kepatihan Danurejan, Telepon : 512243, 562811 562814 YOGYAKARTA P E N G U M U M A N NOMOR : 814/718... TENTANG PENGADAAN PEGAWAI KONTRAK (NON PNS) PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN, PENGANGKATAN, DAN

Lebih terperinci

PETUNJUK DAN PERSYARATAN PEMBERKASAN

PETUNJUK DAN PERSYARATAN PEMBERKASAN PETUNJUK DAN PERSYARATAN PEMBERKASAN 1. Surat lamaran ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditanda tangani; 2. Poto copy Ijasah, Transkip Nilai, Akta Mengajar dan Akta Kelahiran dibawa beserta aslinya

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor : 02 /S.Peng/X-X.3/10/2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor : 02 /S.Peng/X-X.3/10/2010 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA P E N G U M U M A N Nomor : 02 /S.Peng/X-X.3/10/2010 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI TINGKAT SARJANA (S1) TAHUN ANGGARAN 2010

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KOPERTIS WILAYAH II. Tahun 2014

PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KOPERTIS WILAYAH II. Tahun 2014 PENGUMUMAN PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KOPERTIS WILAYAH II Tahun 2014 INFORMASI UMUM Pendaftaran dibuka bagi pelamar umum untuk mengisi kebutuhan tenaga sebagai berikut ( Program Studi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

10. KEMENTERIRAENpBuABDLAIKNINUDSAOHNAESMIAILIK NEGARA

10. KEMENTERIRAENpBuABDLAIKNINUDSAOHNAESMIAILIK NEGARA 10. KEMENTERIRAENpBuABDLAIKNINUDSAOHNAESMIAILIK NEGARA GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN.13 JAKARTA 10110 Lampiran II Nomor : PENG-08/PANSELCPNS.MB U/2017 Tanggal : 21 Nopember 2017

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH

Lebih terperinci