Sintesis 4-Hidroksisinamamida dari Asam 4-Hidroksinanamat melalui Reaksi Esterifikasi dan Amonolisis
|
|
- Widyawati Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sintesis 4-Hidroksisinamamida dari Asam 4-Hidroksinanamat melalui Reaksi Esterifikasi dan Amonolisis Firdaus, Nunuk Hariani S., and Abd. Karim Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Hasanuddin University, Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10 Makassar Phone/Fax. : , firdaus_tdg@yahoo.co.id Abstract. The 4-hydroxycinnamamide is a compound that has been isolated from the root bark of Kleinhovia hospita Linn. The compound show high toxicity to Artemia salina Leach (IC 180,53 µg) so it can be expected has cytostatic activity against P388 leukemic cells. However, the concentration of the compound in the root bark of K. hospita Linn is very low (about 1.6 ppm), and commercially the compound is not ready and has never been synthesized. Therefore, it is important to find out a synthesis method to used in prepare the compound for further examination, in particular its cytostatic activity. By this research, the 4-hydroxycinnamamide compound has been prepared from 4- hydroxycinnamic acid via esterification reaction with excess ethanol and sulphate acid catalyst followed ammonolysis reaction with concentrated ammonia. The esterification stage gave ethyl 4- hidroxycinnamate as white crystall with melting point o C and 34.9% yield, and the ammonolysis stage gave 4-hydroxycinnamamide as white crystall with merting point 140 o C and 46.1% yield. Identification of the reaction product was carried out by FTIR and NMR spectroscopy methods. Keywords: 4-hydroxycinnamamide, 4-hydroxycinnamic acid, esterification, ammonolysis PENDAHULUAN Penelitian kimiawi tumbuhan sebagai sumber metabolit sekunder adalah salah satu alternatif yang dapat menjawab dan memecahkan permasalahan kesehatan [1]. Penelitian ini didasarkan pada penyelidikan etnobotani yang didukung sifat farmakologi dan potensi kimia tumbuhan. Suatu hasil survei etnobotani memperlihatkan bahwa salah satu tumbuhan yang potensial adalah tumbuhan tropika Indonesia yang dikenal dengan nama kayu katimahar. Tumbuhan tersebut banyak ditemukan di daerah Sulawesi Selatan dengan nama daerah paliasa (Makassar) atau aju pali (Bugis) [2], dan nama latinnya Kleinhovia hospita Linn (famili Sterculiaceae). Daun K. hospita digunakan untuk pengobatan penyakit hati, penyakit kuning, dan hepatitis yang didukung dengan sifat farmakologis sebagai anti radang hati [3]. Potensi kimia K. hospita terlihat dari metabolit sekunder yang telah diisolasi dari tumbuhan tersebut, di antaranya adalah kaemferol dan quercetin yang diperoleh dari daun [4] dengan aktivitas anti inflamasi 37 dan anti viral [5], scopoletin, dan beberapa senyawa dari kulit batang yang belum diketahui strukturnya namun bersifat toksik terhadap udang Artemia salina Leach (korelasi positif sebagai anti kanker) [6], yaitu turunan stilben dengan LC ,67 µg/ml, turunan asam karboksilat dengan LC ,99 µg/ml [7]; dua senyawa fenilpropanoid bentuk ester dengan LC 50 86,62 dan 29,14 µg/ml, triterpenoid asam karboksilat dengan LC 50 42,97 µg/ml, dan golongan alkaloid dengan LC 50 5,07 µg/ml [8]. Ilyas [9] berhasil mengisolasi senyawa 4- hidroksisinamamida dari kulit akar K. hospita Linn. Senyawa ini memperlihatkan aktivitas yang cukup tinggi terhadap udang A. salina (180,53 µg/ml) sehingga dapat diduga potensil bersifat anti tumor. Meskipun demikian, kulit akar K. hospita Linn hanya mengandung ± 1,6 ppm senyawa 4-hidroksisinamamida, dan berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan ternyata senyawa tersebut tidak tersedia di pasaran dan belum pernah disintesis. Oleh karena itu, perlu adanya suatu metode sintesis untuk memproduksi senyawa tersebut sehingga dapat dilakukan beberapa jenis pengujian lebih
2 Firdaus, et al. lanjut, terutama aktivitasnya terhadap sel tumor leukemia P388. METODE PENELITIAN Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam 4-hidroksisinamat p.a (Aldrich), larutan amoniak 32% p.a (Merck), etanol absolut p.a (Merck), asam sulfat pekat p.a (Merck), kloroform p.a (Merck), benzena p.a (Merck), n-heksana p.a (Merck), pelat KLT (Merck), natrium sulfat anhidrat (Merck), asam klorida pekat (Merck), natrium bikarbonat p.a (Merck), pipa kapiler, dan akuades. Peralatan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan refluks, Deans Stark trap, heating mantle magnetic stirrer, rotary evaporator, kolom kromatografi, lampu UV, spektrofotometer FTIR merek Simadzu di Laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM Yogyakarta, spektrometer NMR merek (JEOL JNM-MY60) di LIPI Serpong Banten, dan peralatan lain yang lazim digunakan dalam laboratorium kimia organik. Prosedur Kerja Sintesis etil 4-hidroksisinamat Sebanyak 0,50 g (3,0 mmol) asam 4- hidroksisinamat dimasukkan ke dalam labu alas bulat leher tiga, ditambah 0,5 ml H 2 SO 4, 5,5 ml etanol, dan 30 ml benzena. Campuran direfluks dalam alat Dean Stark trap pada suhu 64,5 o C selama 12 jam, kemudian didinginkan sampai suhu kamar dan lapisan airnya dipisahkan. Lapisan organik dipindahkan ke dalam corong pisah, dinetralkan dengan larutan K 2 CO 3, dicuci dengan air, dikeringkan dengan Na 2 SO 4 anhidrat, kemudian dievaporasi sampai kering. Padatan yang diperoleh direkristalisasi dari pelarut benzena-heksan (1:2) sampai diperoleh kristal murni berwarna putih dengan tl o C dengan rendemen 0,2010 g (34,89%). Kristal murni selanjutnya dianalisis dengan spektrofotometer FTIR dan Spektrometer NMR. Amonolisis etil 4-hidroksisinamat Sebanyak 0,3024 g etil 4-hidroksisinamat dimasukkan ke dalam labu alas bulat leher tiga, ditambah 30 ml aseton kering, diaduk dan didinginkan sampai suhu 0-5 o C. Larutan dingin tersebut ditambah 0,75 ml larutan dingin amoniak 32% secara bertahap selama 30 menit (suhu dijaga di bawah 5 o C). Pengadukan pada suhu 0-5 o C dilakukan selama 6-7 jam, kemudian dilanjutkan pada suhu kamar selama 1 jam. Campuran hasil reaksi dinetralkan dengan HCl encer lalu diekstraksi dengan kloroform 2 x 30 ml. Lapisan organik dikeringkan dengan Na 2 SO 4 anhidrat lalu dievaporasi sampai kering. Padatan direkristalisasi dengan menggunakan kloroform-heksan sehingga diperoleh kristal berwarna putih dengan tl. 140 o C sebanyak 0,1128 g (rendemen 46,1%). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sintesis 4- Hidroksisinamamida Melalui Reaksi Esterikasi dan Amidasi Pada umumnya, reaksi esterifikasi adalah reaksi kesetimbangan yang melibatkan air sehingga perlu adanya upaya untuk memindahkan air dari campuran reaksi sesaat setelah terbentuk. Pada reaksi esterifikasi asam 4-hidroksisinamat yang telah dilakukan, pemindahan air dari sistem reaksi dilakukan dengan metode distilasi azeotropik dengan benzena menggunakan Dean Stark trap. Campuran azeotrop air-benzena menguap pada suhu 64 o C, dan pembentukan air berhenti setelah 12 jam refluks dilakukan. Hal ini mengindikasikan bahwa reaksi telah selesai. Dari campuran hasil reaksi ini berhasil diisolasi senyawa murni berupa kristal putih dengan titik leleh o C dan rendamen 34,6 %. Spektrum hasil analisis produk dengan spektrofotometer FTIR (Gambar 1) memperlihatkan adanya serapan kuat pada 1680,00 cm -1 yang berasal dari karbonil ester terkonjugasi. Serapan kuat pada 1452,40 dan sekitar 1370,0 cm -1 masing-masing berasal dari gugus metilen dan metil. Keberadaan gugus olefin ditandai dengan serapan pada 1631,78 cm -1. Keberadaan serapan pada 1598,99 dan 1516,05 cm -1 bersesuaian dengan gugus aromatis, dan gugus fenol ditunjukkan dengan serapan pada 3385,07 cm
3 Gambar 1 Spektrum IR produk esterifikasi asam 4-hidroksisinamat Spektrum 1 H-NMR produk esterifikasi tidak memperlihatkan lagi adanya puncak pada daerah di atas δ 10. Hal ini mendukung telah terjadinya reaksi konversi asam. Keberadaan puncak triplet di dekat δ 1,3367 dan puncak tetraplet di dekat δ 4,2700 ppm yang masingmasing berasal dari proton gugus metil dan proton gugus metilen menunjukkan bahwa konversi tersebut menghasilkan ester. Puncak ini tidak akan ditemukan dalam spektrum 1 H- NMR senyawa asam 4-hidroksisinamat sebagai senyawa induk. Puncak lain yang bersesuaian dengan senyawa target adalah puncak doublet pada δ ppm (J 15,9 Hz) dan δ 6,3027 ppm (J 15,9 Hz) yang masing-masing berasal dari proton olefin posisi β dan α, serta puncak doublet pada δ 7,4236 ppm (J 8,6 Hz) dan δ 6,8589 ppm (J 8,6 Hz) berasal dari proton gugus aromatis fenol posisi meta dan orto. Gambar 2 Spektrum 1 H-HNR produk esterifikasi asam 4-hidroksisinamat 39
4 Firdaus, et al. Gambar 3 Spektrum 13 C-NMR produk esterifikasi asam 4-hidroksisinamat Terbentuknya ester juga didukung oleh data spektrum 13 C-NMR (Gambar 3) produk tersebut dengan adanya puncak pada pergeseran δ 51,9435 dan 14,5056 ppm yang mana puncak ini masing-masing berasal dari karbon metilen dan metil. Puncak yang lain berasal dari karbonil (δ 168,3874), C-OH (δ 158,0956 ppm), karbon-β gugus ester (δ 145,0376 ppm), C-orto (130,2055 ppm), C- terminal fenil (δ 127,2486 ppm), dan C-meta (115,6882 ppm). Berdasarkan spektrum FTIR, 1 H-NMR dan 13 C-NMR produk reaksi esterifikasi asam 4-hidroksisinnamat dengan etanol dan katalis asam sulfat pekat dapat disimpulkan bahwa produk tersebut adalah ester etil 4- hidroksisinamat dengan struktur senyawa seperti dalam Gambar 4. Reaksi sintesis 4-hidroksinnamida dari ester etil-4-hidroksisinnamat dengan amoniak telah dilakukan melalui pengadukan dengan amoniak pada suhu 0-5 o C selama 8 jam. Reaksi ini memberikan 0,1128 g kristal berwana putih (rendemen sebesar 46,1%) dengan tl. 140 o C. Upaya untuk meningkatkan rendemen reaksi melalui penggunaan larutan amoniak yang berlebih juga telah dilakukan. Akan tetapi dengan cara tersebut rendemen reaksi tetap hanya berkisar 40,0%. Gambar 4 Struktur senyawa etil-4- hidroksisinnamat Analisis dengan spektrofotometer FTIR terhadap produk amonolisis ester etil-4- hidroksisinnamat memberikan spektrum seperti yang dipaparkan dalam Gambar 5. 40
5 Gambar 5 Spektrum IR produk amolisis etil 4-hidroksisinamat Keberadaan serapan kuat pada 1685,79 cm -1 di dalam Gambar 5 menyatakan bahwa senyawa mengandung gugus karbonil yang berasal dari amida. Hal ini diperkuat dengan adanya serapan pada daerah 3379,29 cm -1 yang disebabkan oleh vibrasi rentangan N-H. Serapan gugus NH 2 pada daerah tersebut overlap dengan seranpan O-H gugus fenol sehingga profilnya tidak jelas sebagai serapan rangkap. Serapan lain yang mengindikasikan keberada-an gugus CONH 2 dalam senyawa tersebut adalah puncak 1585,47 dan 1328,95 cm -1 yang masing-masing berasal dari bengokakan N-H dan rentangan C-N. Serapan lain yang bersesuaian dengan gugus-gugus yang terdapat dalam senyawa 4- hidroksisinamamida adalah serapan dengan intensitas sedang pada 1598,99 dan 1514,12 cm -1 yang berasal dari C=C aromatik, dan serapan pada 1631,78 cm -1 yang berasal dari ikatan C=C posisi α,β. Serapan pada 985,62 cm -1 menyatakan bahwa olefin tersebut berada dalam konformasi trans. Puncak doublet pada δ 7,6411 (J 15,9 Hz) dan 6,3046 ppm (J 15,9 Hz) yang terdapat dalam Gambar 6 masing-masing berasal dari proton α,β-olefin, dan puncak doublet pada 7,4309 (J 8,6 Hz) dan 6,8516 ppm (J 8,6 Hz) masing-masing berasal dari proton meta dan orto gugus fenol. Puncak singlet pada δ 5,4581 ppm berasal dari gugus proton OH fenol. Satu puncak pada δ 1,6496 ppm diduga dari proton air. Puncak-puncak pada spektrum 13 C-NMR (Gambar 7) juga bersesuaian dengan struktur 4- hidroksisinamamida. Puncak pada δ 168,1786 ppm berasal dari C=O, sedangkan puncak pada δ 157,8676; 130,1779; 127,4118; dan 116,0612 ppm masing-masing berasal dari C- OH, C-meta, C-para, dan C-orto gugus fenol. Puncak dari C-α dan C-β gugus amida masingmasing muncul pada δ 144,8192 dan 115,4030 ppm. 41
6 Firdaus, et al. Gambar 6 Spektrum 1 H-NMR produk sintesis 4-hidroksisinamamida dari asam 4- hidroksisinamamida melalui esterifikasi dan amidasi Gambar 7 Spektrum 13 C-NMR produk sintesis 4-hidroksisinamamida dari asam 4- hidroksisinamamida melalui esterifikasi dan amidasi Berdasarkan data analisis spektroskopi produk yang diperoleh di atas maka dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah 4- hidroksisinamamida dengan struktur seperti yang dipaparkan dalam Gambar 8. Gambar 8 Struktur senyawa 4- hidroksisinnamamida hasil sintesis KESIMPULAN Senyawa 4-hidroksisinamida dapat disintesis dari asam 4-hidroksisinamat melalui reaksi esterifikasi dengan etanol dan katalis asam sulfat pekat menghasilkan etil 4- hidroksisinamat yang berupa kristal putih dengan tl o C dan rendemen 34,89%, dilanjutkan dengan amonolisi dengan amoniak pekat menghasilkan 4-hidroksisinamida berupa kristal putih dengan tl. 140 o C dan rendemen 46,1%. DAFTAR PUSTAKA 1. Ersam, T., 2004, Keunggulan Biodiversitas Hutan Tropika Indonesia dalam Merekayasa Model Molekul Alami. 42
7 Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Kimia VI, Jurusan Kimia FMIPA ITS, Surabaya. 2. Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 3, Departemen Kehutanan, Jakarta. 3. Raflizar, Adimunca, C., dan Tuminah, S., 2006, Dekok Daun Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) sebagai Obat Radang Hati Akut, Cermin Dunia Kedokteran 50: Latiff. 1997; dalam Hanum, I.F. and van der Maesen, L.J.G. 2007, Plant Resources of South-East Asia No. 11. Auxiliary Plants, LIPI Press, Jakarta (Online), ( ea/products/afdbases/af/asp/speciesinfo.as p?spid=18130, diakses 29 oktober 2007). 5. Lyu, Berenguer, B., Trabadela, C., Sánchez-Fidalgo, S., Quílez, A., Miño, P., De la Puerta, R. and Martín-Calero, M.J., 2005, The Aerial Parts Of Guazuma Ulmifolia Lam. Protect Against NSAID- Induced Gastric Lesions. Journal of Ethnopharmacology, 114(2): Anderson, J.E., Goetz, C.M., and McLaughlin, J. L., 1990, A Blind Comparison of Simple Bench-top Bioassays and Human Tumour Cell Cytotoxicities as Antitumor Prescreen, J. Phytochemical analysis, 6: Dini, I Penelusuran Metabolit Sekunder Ekstrak Kulit Batang Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) dan Bioaktivitasnya terhadap Artemia salina Leach., Tesis tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. 8. Ulfa, M Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Bioaktivitas Metabolit Sekunder Ekstrak Kulit Batang Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita L.), Tesis tidak diterbitkan, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. 9. Ilyas, A., 2008, Isolasi dan Idenfikasi Metabolit Sekunder dari Ekstrat Etilasetat Kulit Akar Tumbuhan Kleinhovia hospita Linn. (Paliasa) dan Uji Toksitasnya Terhadap Artemia salina Leach, Tesis, non-publikasi, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. 43
Sintesis Senyawa Metil β-(p-hidroksifenil)akrilat dari Asam β-(p- Hidroksifenil)akrilat dan Metanol Menggunakan Metode Dean Stark Trap
Sintesis Senyawa Metil β-(p-hidroksifenil)akrilat dari Asam β-(p- Hidroksifenil)akrilat dan Metanol Menggunakan Metode Dean Stark Trap Herlina Rasyid, Firdaus, dan Nunuk Hariani S. Jurusan Kmia, Fakultas
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA METIL β-(p-hidroksifenil)akrilat DARI ASAM β- (p-hidroksifenil)akrilat DAN METANOL MENGGUNAKAN METODE DEAN STARK TRAP
SINTESIS SENYAWA METIL β-(p-hidroksifenil)akrilat DARI ASAM β- (p-hidroksifenil)akrilat DAN METANOL MENGGUNAKAN METODE DEAN STARK TRAP Herlina Rasyid 1, Firdaus, Nunuk Hariani S. Jurusan Kmia, Fakultas
Lebih terperinciSENYAWA GERANIL-1, 3 -DIOKSO-PARA-KRESOL DARI EKSTRAK ETIL ASETAT (EtOAc) KULIT AKAR PALIASA (Kleinhovia hospita Linn.)
SENYAWA GERANIL-1, 3 -DIOKSO-PARA-KRESOL DARI EKSTRAK ETIL ASETAT (EtOAc) KULIT AKAR PALIASA (Kleinhovia hospita Linn.) Asriani Ilyas Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar
Lebih terperinciSENYAWA 4-HIDROKSI SINAMAMIDA DARI EKSTRAK ETIL ASETAT (EtOAc) KULIT AKAR PALIASA (Kleinhovia hospita Linn)
SENYAWA 4-HIDROKSI SINAMAMIDA DARI EKSTRAK ETIL ASETAT (EtOAc) KULIT AKAR PALIASA (Kleinhovia hospita Linn) Asriani Ilyas* *) Dosen Pada Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
Lebih terperinci2018 UNIVERSITAS HASANUDDIN
Konversi Etil p-metoksisinamat Isolat dari Kencur Kaempferia galanga L. Menjadi Asam p-metoksisinamat Menggunakan Katalis Basa NaH Murtina*, Firdaus, dan Nunuk Hariani Soekamto Departemen Kimia, Fakultas
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA METOKSIFLAVON MELALUI SIKLISASI OKSIDATIF HIDROKSIMETOKSIKALKON
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciSintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain
Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain Safira Medina 10512057; K-01; Kelompok IV shasamedina@gmail.com Abstrak Sintesis ester etil p-aminobenzoat atau benzokain telah dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinci5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida
NP 5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida CH CH + H H 2 S 4 + CH 3 CH C 4 H 6 3 C 7 H 6 3 C 9 H 8 4 C 2 H 4 2 (120.1) (138.1) (98.1) (180.2) (60.1) Klasifikasi
Lebih terperinciSINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID. R. E. Putri 1, A.
SINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID R. E. Putri 1, A. Zamri 2, Jasril 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-UR 2 Bidang Kimia Organik
Lebih terperinciSintesis Senyawa N-(4-O-asetil-p-kumaril)pirolidina Dari Asam 4-O-asetil-p-kumarat Melalui Reaksi Asetilasi dan Amidasi
UIVERSITAS ASAUDDI Sintesis Senyawa -(4--asetil-p-kumaril)pirolidina Dari Asam 4--asetil-p-kumarat Melalui Reaksi Asetilasi dan Amidasi ur Asmi*, Firdaus, unuk ariani Soekamto Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran
Lebih terperinciUji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Whiwik Suwindah, Nunuk Hariani Soekamto, dan Firdaus Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida Berna Elya Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok 16424,
Lebih terperinci4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena
4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena C 6 H 10 (82.2) + 4 H H 2 2 H + 4 H 2 (34.0) + sodium tungstate dihydrate + Aliquat 336. Na 2 W 4 2 H 2 (329.9) C 6 H 10 4 C 25 H 54 ClN (404.2) (146.1) Klasifikasi
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris
BAB IV ASIL DAN PEMBAASAN 4.1. Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris Serbuk daun (10 g) diekstraksi dengan amonia pekat selama 2 jam pada suhu kamar kemudian dipartisi dengan diklorometan.
Lebih terperinci4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat
NP 4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat NaEt C 10 H 18 4 Na C 2 H 6 C 8 H 12 3 (202.2) (23.0) (46.1) (156.2) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperinciSintesis Senyawa 2-Feniletil Oktanoat dari Asam Oktanoat dan 2-Feniletanol dengan Katalis Asam Sulfat Menggunakan Metode Dean Stark Trap
Sintesis Senyawa 2-Feniletil Oktanoat dari Asam Oktanoat dan 2-Feniletanol dengan Katalis Asam Sulfat Menggunakan Metode Dean Stark Trap Noviar Syamsuryah S*, Firdaus, Seniwati, Ahyar Ahmad Jurusan Kimia,
Lebih terperinciNoda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil uji pendahuluan Setelah dilakukan uji kandungan kimia, diperoleh hasil bahwa tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa positif mengandung senyawa alkaloid,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014 yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Unila, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya adalah gelas kimia 100 ml (Pyrex), corong Buchner (Berlin), Erlenmeyer
Lebih terperinci3 Percobaan dan Hasil
3 Percobaan dan Hasil 3.1 Pengumpulan dan Persiapan sampel Sampel daun Desmodium triquetrum diperoleh dari Solo, Jawa Tengah pada bulan Oktober 2008 (sampel D. triquetrum (I)) dan Januari 2009 (sampel
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL III.1 Alat dan Bahan Isolasi senyawa metabolit sekunder dari serbuk kulit akar dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut MeOH pada suhu kamar (maserasi). Pemisahan
Lebih terperinci4002 Sintesis benzil dari benzoin
4002 Sintesis benzil dari benzoin H VCl 3 + 1 / 2 2 + 1 / 2 H 2 C 14 H 12 2 C 14 H 10 2 (212.3) 173.3 (210.2) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan ksidasi alkohol, keton, katalis logam transisi
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons
Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons 96 97 98 Lampiran 2. Pembuatan Larutan untuk Uji Toksisitas terhadap Larva Artemia salina Leach A. Membuat Larutan Stok Diambil 20 mg sampel kemudian dilarutkan
Lebih terperinci5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan
5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan H O O O NO 2 + HO HO 4-toluenesulfonic acid + NO 2 O H 2 C 7 H 5 NO 3 C 2 H 6 O 2 C 7 H 8 O 3 S. H 2 O C 9
Lebih terperinci5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat
NP 5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat NH 4 HC 3 + + 2 C 2 C 2 C 2 H CH 3 H 3 C N CH 3 H + 4 H 2 + C N 3 C 7 H 6 C 6 H 10 3 C 19 H 23 4 N C 2 (79.1) (106.1) (130.1)
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Mensintesis Senyawa rganotimah Sebanyak 50 mmol atau 2 ekivalen senyawa maltol, C 6 H 6 3 (Mr=126) ditambahkan dalam 50 mmol atau 2 ekivalen larutan natrium hidroksida,
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pengumpulan dan Persiapan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus champeden Spreng yang diperoleh dari Kp.Sawah, Depok, Jawa Barat,
Lebih terperinciPERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO
PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO Septi Nur Diana 10510036 K-02 Kelompok J septinurdiana92@yahoo.com Abstrak Pada percobaan ini telah dilakukan sintesis senyawa organik dengan
Lebih terperinci4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon
4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinci4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida
4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida + + H 2 N(CH 3 H H EtH, H NH(CH 3 C 6 H 10 CH 2 C 2 H 8 N C 9 H 18 N (98.2) (30.0) (81.6) (191.7) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak 40 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 41 Lampiran 3. Hasil uji asam dikofenak dengan FT-IR 42 Lampiran 4. Hasil uji butil diklofenak
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,
24 BAB III METODA PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,
Lebih terperinciREAKSI KURKUMIN DAN ETIL AMIN DENGAN ADANYA ASAM
REAKSI KURKUMIN DAN ETIL AMIN DENGAN ADANYA ASAM leh : Nur Mei Rohmawati 1406 100 007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNLGI SEPULUH NPEMBER SURABAYA 2010 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciUJI BIOAKTIVITAS FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK KLOROFORM Melochia umbellata (Houtt) Stapf Var. Visenia
UJI BIOAKTIVITAS FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK KLOROFORM Melochia umbellata (Houtt) Stapf Var. Visenia Baso Agung*, Nunuk Hariani Soekamto, Firdaus Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Pemisahan dengan VLC Hasil pemisahaan dengan VLC menggimakan eluen heksan 100% sampai diklorometan : metanol (50 : 50) didiperoleh 11 fraksi. Pengujian KLT
Lebih terperincidalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.
dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. 4.1. Disain Penelitian IV. METODA PENELITIAN Pembentukan senyawa turunan calkon dilakukan
Lebih terperinciA STUDY OF THE SYNTHESIS OF VERATRYL CYANIDE REQUIRED AS AN INTERMEDIATE FOR THE PREPARATION OF C-9154 ANTIBIOTIC DERIVATIVE FROM VANILIN
125 A STUDY OF THE SYNTHESIS OF VERATRYL CYANIDE REQUIRED AS AN INTERMEDIATE FOR THE PREPARATION OF C-9154 ANTIBIOTIC DERIVATIVE FROM VANILIN Studi Tentang Sintesis Veratril SianidaSebagai Senyawa Antara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun tumbulian Tabernaenwntana sphaerocarpa Bl Berdasarkan hasil uji fitokimia, tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa Bl mengandung senyawa dari
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Bahan dan Peralatan 3.1.1 Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metanol, NaBH 4, iod, tetrahidrofuran (THF), KOH, metilen klorida,
Lebih terperinciSINTESIS 2 STEAROIL TRIMETIL SITRAT YANG DITURUNKAN DARI ASAM SITRAT DAN ASAM STEARAT
Edy Batara Mulya Siregar Emmy Harso Khardinata SINTESIS 2 STEAROIL TRIMETIL SITRAT YANG DITURUNKAN DARI ASAM SITRAT DAN ASAM STEARAT Gunawan Mimpin Ginting Darwis Surbakti Fakultas MIPA USU Medan Abstract
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA TURUNAN SEKUNDER DAN TERSIER p-kumaramida DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTI TUMOR SEL LEUKIMIA P388
SINTESIS SENYAWA TURUNAN SEKUNDER DAN TERSIER p-kumaramida DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTI TUMOR SEL LEUKIMIA P388 Firdaus, N. H. Soekamto, Nur Umriani Permatasari, Seniwati, Sukarti, Makmun, Anik Agustiningsih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak) 56 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 57 Lampiran 3. Hasil uji asam diklofenak dengan FT-IR 58 Lampiran 4. Hasil
Lebih terperinci4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat
4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat castor oil + MeH Na-methylate H Me CH 4 (32.0) C 19 H 36 3 (312.5) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus karbonil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil pemisahan ekstrak n-heksana dengan kromatografi kolom Tujuh gram ekstrak n-heksana dipisahkan dengan kromatografi kolom, diperoleh 16 fi-aksi. Hasil
Lebih terperinciSTUDIES ON LEWIS ACID REACTION OF ISOEUGENOL AND ISOEUGENYL ACETATE
1 STUDIES ON LEWIS AID REATION OF ISOEUGENOL AND ISOEUGENYL AETATE Kajian Reaksi Asam Lewis pada Isoeugenol dan Isoeugenol Asetat Bambang Purwono, Retno Dwi Soelistyowati, Mudasir hemistry Department,
Lebih terperinci5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein
57 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein CH H H + 2 + 2 H 2 H C 8 H 4 3 C 6 H 6 2 C 2 H 12 5 (148.1) (11.1) (332.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010. Sintesis cairan ionik, sulfonasi kitosan, impregnasi cairan ionik, analisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung. 3.2 Alat
Lebih terperinci5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol
00 Nitrasi fenol menjadi -nitrofenol dan -nitrofenol KNO, H SO NO + NO C H O (9.) KNO (0.) H SO (98.) C H NO (9.) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi elektrofilik aromatis, nitrasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperinci4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol
4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol C 12 H 26 O (186.3) OH H 2 SO 4 konz. (98.1) + HBr (80.9) C 12 H 25 Br (249.2) Br + H 2 O (18.0) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinci4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat
NP 4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat CEt + FeCl 3 x 6 H 2 CEt C 8 H 12 3 C 4 H 6 C 12 H 18 4 (156.2) (70.2) (270.3) (226.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Adisi
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Penelitian yang dilakukan terhadap kayu akar dari Artocarpus elasticus telah berhasil mengisolasi dua senyawa flavon terprenilasi yaitu artokarpin (8) dan sikloartokarpin (13). Penentuan
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Persiapan sampel Sampel kulit kayu Intsia bijuga Kuntze diperoleh dari desa Maribu, Irian Jaya. Sampel kulit kayu tersedia dalam bentuk potongan-potongan kasar. Selanjutnya,
Lebih terperinci4 PEMBAHASAN. (-)-epikatekin (5, 7, 3, 4 -tetrahidroksiflavan-3-ol) (73). Penentuan struktur senyawa tersebut
4 PEMBAHASAN Penelitian yang telah dilakukan terhadap fraksi non-alkaloid kulit batang Litsea javanica, berhasil mengisolasi 4 senyawa, satu diantaranya adalah senyawa murni yaitu (-)-epikatekin (5, 7,
Lebih terperinci4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat
NP 4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat C 19 H 36 2 (296.5) 10 9 SnCl 4 H 2 Me (260.5) + H 3 C C N C 2 H 3 N (41.1) NH + 10 10 9 9 Me Me C 21 H 41 N 3 (355.6) NH Klasifikasi Tipe reaksi
Lebih terperinci4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol
4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol OH + HCl Cl + H 2 O C 4 H 10 O C 4 H 9 Cl (74.1) (36.5) (92.6) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Substitusi nukleofilik
Lebih terperinci5009 Sintesis tembaga ftalosianin
P 59 Sintesis tembaga ftalosianin (H H ) 6 Mo 7 2 2. H2 + 8 + CuCl H 2-8 H 3-8 C 2 - H 2 - HCl Cu C 8 H 3 CH 2 CuCl H 2 Mo 7 6 2. H 2 C 32 H 16 8 Cu (18.1) (6.1) (99.) (1235.9) (576.1) Literatur Classic
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel Temulawak Terpilih Pada penelitian ini sampel yang digunakan terdiri atas empat jenis sampel, yang dibedakan berdasarkan lokasi tanam dan nomor harapan. Lokasi tanam terdiri
Lebih terperinci4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol
4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol C 3 + 3 C C 3 Zeolith C 3 + C 3 C C 3 C 7 8 (108.1) C 4 6 3 (102.1) C 9 10 2 (150.2) C 2 4 2 (60.1) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah dilakukan. Sub bab pertama diuraikan mengenai waktu dan lokasi penelitian, desain penelitian, alat dan bahan
Lebih terperinciBAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian yang termasuk gabungan dari penelitian jenis eksperimental laboratorik dan eksperimental
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA KALKON TURUNAN 3,4 -DIMETOKSI ASETOFENON DAN UJI TOKSISITAS MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)
SINTESIS SENYAWA KALKN TURUNAN 3,4 -DIMETKSI ASETFENN DAN UJI TKSISITAS MENGGUNAKAN METDE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) W.P.Hastiningrum 1, Y.Eryanti 2 & A.Zamri 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
Lebih terperinciOPTIMASI WAKTU REAKSI SINTESIS SENYAWA BENZILIDENSIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALISATOR NATRIUM HIDROKSIDA
OPTIMASI WAKTU REAKSI SINTESIS SENYAWA BENZILIDENSIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALISATOR NATRIUM HIDROKSIDA OPTIMIZATION FOR REACTION TIME OF BENZYLIDENECYCLOHEXANONE S COMPOUND SYNTHESIS USING SODIUM HYDROXIDE
Lebih terperinci4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)
4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol) NBCC CH 3 CN + C 20 H 14 O 2 C 26 H 29 ClN 2 O (286.3) (421.0) R-enantiomer S-enantiomer Klasifikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini telah disintesis tiga cairan ionik
BAB IV HASIL DA PEMBAHASA Pada penelitian ini telah disintesis tiga cairan ionik berbasis garam benzotriazolium yaitu 1,3-metil oktadesil-1,2,3-benzotriazolium bromida 1, 1,3- metil heksadesil-1,2,3-benzotriazolium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Juli 2010 di Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian
Lebih terperinci4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)
4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol) FeCl 3. 6 H 2 O C 10 H 7 C 20 H 14 O 2 (144.2) (270.3) (286.3) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Penggabungan oksidatif naftol,
Lebih terperincisehingga dapat diperoleh produk dengan waktu yang cepat. Dilain pihak, penggunaan katalis yang selama ini digunakan adalah katalis yang berwujud cair
sehingga dapat diperoleh produk dengan waktu yang cepat. Dilain pihak, penggunaan katalis yang selama ini digunakan adalah katalis yang berwujud cair sehingga dapat menyebabkan korosi atau karat pada reaktor
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Sintesis amina sekunder rantai karbon genap dan intermediat-intermediat sebelumnya dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Sedangkan
Lebih terperinciSkrining Bioaktivitas Beberapa Bagian Jaringan Tumbuhan Paliasa (Melochia umbellata (Hout) Stapf var. Degrabrata K)
Indonesia Chimica Acta, ISSN 5-X Vol. No., Juni 9 Skrining Bioaktivitas Beberapa Bagian Jaringan Tumbuhan Paliasa (Melochia umbellata (Hout) Stapf var. Degrabrata K) Erwin a *, Alfian Noor b, dan Nunuk
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pemisahan senyawa total flavanon 4.1.1.1 Senyawa GR-8 a) Senyawa yang diperoleh berupa padatan yang berwama kekuningan sebanyak 87,7 mg b) Titik leleh: 198-200
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2010 di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material, Laboratorium Kimia
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Sebanyak 5 kg buah segar tanaman andaliman asal Medan diperoleh dari Pasar Senen, Jakarta. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.l. Hasil IV.Ll. Hasil Sintesis No Nama Senyawa 1. 2'-hidroksi calkon 0 Rendemen (%) Titik Leleh Rf Spektrum 43 86-87 0,44 (eterheksana Spektrum UV A^fjnm (A): 314,4; 221,8;
Lebih terperinciSINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA
SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA Hery Muhamad Ansory *, Anita Nilawati Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta Jl. Let. Jend. Sutoyo,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB),
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis. Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyulingan atau destilasi dari tanaman Cinnamomum
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)
IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) Abstrak Kulit buah langsat diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut yang berbeda
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi
2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan
Lebih terperinciDeskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM
1 Deskripsi 1 2 METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan metode semisintesis satu senyawa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan sumber bahan bakar semakin meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Akan tetapi cadangan sumber bahan bakar justru
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker
Lampiran. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Pereaksi pendeteksi Flavonoid Pereaksi NaOH 0% Sebanyak 0 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36)
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36) Artonin E (36) diperoleh berupa padatan yang berwarna kuning dengan titik leleh 242-245 o C. Artonin E (36) merupakan komponen utama senyawa metabolit sekunder yang
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperincisan dengan tersebut (a) (b) (b) dalam metanol + NaOH
4 Hasil dan Pembaha san Pada penelitian mengenai kandungan metabolitt sekunder dari kulit batang Intsia bijuga telah berhasil diisolasi tiga buah senyawaa turunan flavonoid yaitu aromadendrin (26), luteolin
Lebih terperinciSINTESIS GLISEROL STEARAT DARI ASAM STEARAT DENGAN GLISEROL HASIL SAMPING PEMBUATAN BIODISEL DARI MINYAK JELANTAH
SINTESIS GLISEROL STEARAT DARI ASAM STEARAT DENGAN GLISEROL HASIL SAMPING PEMBUATAN BIODISEL DARI MINYAK JELANTAH (SYNTHESIS GLYCEROL STEARATE OF STEARIC ACID WITH GLYCEROL BY PRODUCT OF BIODISEL FROM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinci