LAPORAN. Kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional : Studi Kasus di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka. 0leh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN. Kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional : Studi Kasus di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka. 0leh"

Transkripsi

1 LAPORAN Kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional : Studi Kasus di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka 0leh Mariana Ginting R. Deffi Kurniawati Triani Rachmawati PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2015

2 Kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional : Studi Kasus di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka 1 Oleh Mariana Ginting 2, R. Deffi Kurniawati 2 & Triani Rachmawati 3 Abstrak Informasi koleksi perpustakaan yang ada di sebuah perpustakaan dapat dicari melalui katalog pengarang, subjek, atau judul. Penggunaan tajuk subjek pada katalog sangat penting untuk membantu pencarian suatu topik atau disiplin ilmu tertentu yang dimiliki perpustakaan. Penentuan subjek buku atau koleksi perpustakaan lainnya memerlukan analisis subjek yang akurat dengan dibantu sarana daftar tajuk subjek yang komprehensif. Salah satu daftar tajuk subjek yang digunakan dalam menentukan subjek suatu koleksi perpustakaan adalah Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional terdiri dari dua bentuk yaitu yang bernotasi, yaitu Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional edisi revisi yang terbit pada tahun 2002 dan yang tanpa notasi, yaitu Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional yang terbit tahun 2011 yang merupakan kumulasi dari daftar tajuk subjek sebelumnya beserta suplemennya. Terbitnya Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional yang tanpa notasi menimbulkan tanggapan yang beraneka ragam yang bermacam-macam, salah satunya adalah permintaan untuk kembali mencantumkan notasi pada daftar tajuk subjek, karena dapat memudahkan dalam menentukan nomor klas. Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya kajian Penggunaan Pedoman Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional untuk mengetahui seberapa banyak pustakawan yang menginginkan daftar tajuk subjek yang bernotasi dan seberapa banyak pustakawan yang menginginkan daftar tajuk subjek tanpa notasi. Hasil kajian ini diharapkan bermanfaat dalam (1). Pengambilan kebijakan untuk merevisi daftar tajuk subjek (2). Mengkaji kembali penerbitan daftar tajuk subjek. Sampel dalam kajian ini adalah pustakawan di bidang pengolahan bahan pustaka dan metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode angket. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa sebagian besar responden (57.14 %) sangat sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan (39.8 % ) sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Untuk kedepannya saran pengguna bahwa Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dilengkapi dengan notasi (42.86 %) dan juga responden (39.28 %) menyarankan bahwa lengkapi Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dengan suplemen dan bernotasi Kata Kunci : Notasi, Daftar Tajuk Subjek 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 1

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fungsi perpustakaan adalah menyediakan dan menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada para pemustaka yang membutuhkan. Untuk dapat memenuhi fungsi tersebut, informasi harus dapat dicari dan ditemukan kembali. Ada dua macam kegiatan dalam pembuatan katalog, yaitu katalogisasi deskriptif (deskriptif cataloging) dan prngatalogan subjek (subject cataloging). Dalam kajian ini yang dibahas hanya fokus pada katalogisasi subjek. Katalogisasi subjek merupakan proses untuk mengelompokkan bahan perpustakaan ke dalam dua bagian, yaitu; (1) penandaan tajuk subjek suatu bahan perpustakaan secara verbal (dalam bentuk istilah) / frase, (2) penentuan nomor klasifikasi bahan perpustakaan secara nonverbal (dalam bentuk notasi klasifikasi). Dengan adanya katalogisasi subjek diharapkan dapat mengetahui gambaran singkat tentang bahan perpustakaan yang dimiliki, baik merngenai deskripsi bibliografis maupun isi yang dikandung didalamnya. Penggunaan daftar tajuk subjek pada katalog sangat penting untuk membantu pencarian suatu topik atau disiplin ilmu tertentu yang dimiliki perpustakaan. Sama halnya dengan pencarian melalui tajuk pengarang atau judul, pencarian melalui tajuk subjek juga mengacu pada karya atau bahan perpustakaan tertentu. Penentuan subjek buku atau bahan perpustakaan lainnya memerlukan analisis subjek yang akurat dengan dibantu sarana daftar tajuk subjek yang komprehensif. Daftar tajuk subjek yang dibuat oleh Bidang Pengolahan Bahan Pustaka ada dua macam, yaitu (1) Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi, (2) Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi, Selain itu juga kita menggunakan Sear List (menggunakan notasi), LC Subject Headings (tanpa notasi) sebagai rujukan dalam mengolah. Terbitnya Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, 2011 tanpa notasi menimbulkan tanggapan yang bermacam-macam, salah satunya adalah permintaan untuk mencantumkan notasi pada daftar tajuk subjek. Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Sampel dalam kajian ini adalah pustakawan di bidang pengolahan bahan pustaka Rumusan Masalah Selama ini pustakawan di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka menggunakan daftar tajuk subjek Perpustakaan Nasional dalam menentuan tajuk subjek. Daftar tajuk subjek yang sering digunakan adalah Daftar tajuk subjek Perpustakaan Nasional bernotasi. Sementara edisi terbaru yang lebih lengkap adalah Daftar tajuk subjek tanpa notasi. Melihat hal tersebut, maka diadakan suatu kajian terhadap penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Beberapa hal yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan kajian, yaitu: 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 2

4 1. Seberapa banyak pustakawan menginginkan daftar tajuk subjek bernotasi 2. Seberapa banyak pustakawan menginginkan daftar tajuk subjek tanpa notasi 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan paparan permasalahan di atas, akhirnya dapat disajikan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa banyak pustakawan yang menginginkan daftar tajuk subjek bernotasi 2. Untuk mengetahui seberapa banyak pustakawan yang menginginkan daftar tajuk subjek tanpa notasi 1.4. Manfaat Kajian Adapun manfaat dari kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai masukan bahan evaluasi dalam menetapkan kebijakan pedoman daftar tajuk subjek. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki daftar tajuk subjek. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 3

5 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian tajuk subjek Ada beberapa alat temu balik informasi yang diketahui, salah-satunya katalog subjek. Katalog subjek merupakan alat temu kembali informasi di perpustakaan. Subjek dapat didefinisikan sebagai topik yang dibicarakan dalam satu karya atau suatu disiplin ilmu yang terkandung dalam suatu karya. Sehingga tajuk subjek dapat diartikan kata, istilah, atau frasa yang digunakan pada katalog atau daftar lain di dalam perpustakaan untuk menyatakan tema atau topik suatu bahan pustaka (Daftar Tajuk Subjek Untuk Perpustakaan, 1992). Menurut J.N.B. Tairas dan Soekarman (1996) yang di maksud tajuk subjek adalah kata, istilah, atau frase yang digunakan pada katalog atau daftar lain dalam perpustakaan untuk menyatakan tema atau topik suatu bahan pustaka. Sementara itu menurut Sulistyo Basuki (2010 : 6.33) yang dimaksud tajuk subjek adalah kata atau kumpulan kata yang menunjukkan subjek sebuah buku, sedangkan menurut Trimo (1989) tajuk subjek adalah suatu kata atau beberapa kata yang dipergunakan untuk melukiskan isi dari pada suatu buku ataupun topik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian tajuk subjek secara ringkas adalah sebuah kata atau istilah yang digunakan dalam katalog untuk menyatakan tema atau topik pada bahan perpustakaan. Topik subjek dapat disebut dengan subject heading, merupakan deskriptor yang dibentuk dari kata tunggal maupun majemuk dipilih dari teks dokumen yang berguna untuk memberikan penjelasan tentang deskripsi isi dari dokumen sampai kepada unsur ketepatan yang paling dalam. Menurut Lasa Hs (1998), subject heading atau tajuk subjek adalah susunan entri katalog maupun indeks yang disusun berdasarkan urutan subjek. Sebelum menentukan tajuk subjek dari suatu dokumen terlebih dahulu mengadakan analisis terhadap dokumen atau suatu karya. Kegiatan ini disebut dengan istilah analisis subjek. Penentuan tajuk subjek disebut juga dengan pengindeksan yang menghasilkan deskripsi indeks (index description) yang merupakan deskripsi ringkas mengenai isi dokumen. Oleh karena itu semua tahap dalam pengindeksan subjek dipengaruhi oleh analisis subjek. Dalam pengindeksan dokumen, pengindeks harus mengetahui dokumen tersebut, baik secara umum ataupun khusus. Oleh sebab itu pengindeks harus memiliki pengetahuan mengenai sifat, struktur, dan hubungan yang terdapat di antara bidang-bidang pengetahuan Pengertian daftar tajuk subjek Daftar tajuk subjek sebenarnya merupakan daftar sederhana yang disusun secara abjad mencakup istilah yang dibutuhkan untuk menentukan subjek materi perpustakaan yang ada di perpustakaan. Daftar tersebut juga menunjukkan hubungan antara istilah yang berkaitan namun tidak sampai ke 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 4

6 tingkat penyusunan istilah menurut hirarki. Disamping istilah sederhana, daftar subjek juga memuat istilah subjek yang telah ditentukan subdivisinya. Sedangkan menurut Suharyanto (2014 : 22) mengatakan bahwa: Daftar Tajuk Subjek adalah (1) kumpulan istilah atau frase yang spesifik dan menggambarkan subjek atau bidang tertentu (2) istilah atau frase dalam tajuk subjek dipilih dari daftar istilah terkendali (ontrolled vocabulary) dan digunkan sebagai pedoman untuk menetapkan tajuk subjek dari bahan perpustakaan (3) tajuk subjek menjadi titik akses (access point) dalam katalog perpustakaan. Tujuan Tujuan daftar tajuk subjek ini adalah mendaftar subjek tertentu dibawah kata, frasa atau istilah yang seragam untuk koleksi suatu perpustakaan atau lembaga informasi lainnya. Dalam teknis pengetikan tajuk subjek dapat menggunakan cetak tebal atau huruf kapital untuk membedakan dari tajuk yang lain. Manfaat Daftar Tajuk subjek dibuat untuk : 1. Menyediakan pedoman kerja bagi pustakawan dalam menentukan tajuk subjek suatu dokumen 2. Sebagai bahan rujukan/standar dalam menentukan tajuk subjek 3. Menjaga konsistensi dan keseragaman dalam menentukan subjek koleksi perpustakaan 2.3. Sejarah Subject Heading Libray of Conggres, Sear List dan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Dalam perkembangannya daftar tajuk subjek itu ada tiga jenis yakni : Subject Heading Libray of Conggres, Sear List dan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Dibawah ini dicantumkan kronologi dari ketiga subjek tersebut Sejarah Subject Heading Libray of Conggres Subject Heading Libray of Conggres mulai tahun 1895 yang berupa katalog kamus (daftar ALA), tahun 1898 berubah menjadi Libray of Conggres Subject Heading (LCSH). Tahun 1909 dimulai dicetak ed.1 dan sampai sekarang sudah terbit 34 th.ed. Dalam penentuan subjek, Subject Heading Libray of Conggres tidak mencantumkan notasi Tahun Deskripsi Keterangan 1895 Katalog Kamus (daftar ALA) disiapkan oleh panitia dari American Library Association 1897 Perpustakaan pindah dari US Capitol ke gedung baru katalog subjek baru diperlukan untuk mencerminkan subjek buku yang lebih spesifik karena 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 5

7 koleksi berkembang pesat Perpustakaan Libray of Conggres Subject Heading (LCSH) didirikan oleh Library of Congress antara 1909 dan 1914 Edisi pertama dari daftar Library of Congress, yang disebut Tajuk Subjek digunakan dalam Katalog Kamus dari Library of Congress Dicetak 1919 Daftar Tambahan diterbitkan sesuai kebutuhan Judul berubah menjadi Library of Congress Subject Headings diikuti dengan edisi kedua edisi ke delapan 1980 Library of Congress Subject Headings 9 th ed Library of Congress Subject Headings 15 th ed Library of Congress Subject Headings 17 th ed Library of Congress Subject Headings 22 nd ed Library of Congress Subject Headings 23rd ed Library of Congress Subject Headings 34 th ed Sejarah Sear List Sear List merupakan subjek standar dan populer selama lebih dari delapan decade. Sears list yaitu Daftar Subjek pertama dirancang pada tahun 1923 oleh Minnie Earl Sears ( ) untuk menghormati tuntutan perpustakaan kecil yang sederhana dan lebih luas subjek. Dibandingkan dengan LCSH, Daftar Sears memiliki kalimat sederhana. Edisi pertama hanya berisi 3200 judul. Dalam perkembangannya Sear List sudah mengalami 19 kali revisi. Pada 1986 Sear List mulai menggunakan database online. Tahun 1993 format tesaurusnya pun mengalami perubahan yaitu menggunakan singkatan thesaurus standar, NT, BT, RT, USE dan SA bukan x, xx, dll, sesuai dengan ANSI / NISO 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 6

8 Standard (Amerika Standards Institution), dan tahun 2007 merupakan ed. 19. Dalam dalam penentuan subjek Sear List menggunakan notasi. Tahun Deskripsi Keterangan 1923 List of Subject Headings for Small Libraries oleh Minnie Earl Sears ( ) nd rd th s/d ed. 14 th Ed. Ini teratur diperbaharui untuk menyertakan judul subjek baru dan memodernisasi terminology yang lama, jika diperlukan th selanjutnya mengikuti atura ALA filing Mulai database online (1980) th Perubahan penting lainnya diperkenalkan sejak edisi ke-15 format tesaurus nya daftar judul subjek dengan menggunakan singkatan tesaurus standar, yaitu NT, BT, RT, USE dan SA bukan x, xx, dll, sesuai dengan ANSI / NISO Standard (Amerika Standards Institution) th th th th Sejarah Daftar Tajuk Perpustakaan Nasional Daftar Tajuk subjek Perpustakaan Nasional telah mengalami beberapa kali revisi, perkembangannya dimulai dari terbitnya daftar tajuk subjek yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan judul diantaranya : Pada Tahun judul awal tajuk subjek menggunakan kata Pedoman, selanjut pada tahun judul awal tajuk subjek menggunakan kata Daftar 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 7

9 Tahun Deskripsi Keterangan 1977 Pedoman Tajuk Subjek untuk Perpustakaan Umum dan Sekolah, diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1982 Pedoman Tajuk Subjek untuk Perpustakaan, diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan kebudayaan 1983 Pedoman Tajuk Subjek untuk Perpustakaan, diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1985 Pedoman Tajuk Subjek untuk Perpustakaan disusun oleh J.N.B. Tairas dan Drs. Soekarman K, M.L.S., diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1987 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional diterbitkan oleh Bagiab Proyek Persiapan Penerimaan Bantuan Bank Dunia, Proyek Pengembangan Perpustakaan, Pusat Pembinaan Perpustakaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Daftar tajuk subjek ini terbit dalam 2 (dua) jilid, yakni; jilid I (A smpai dengan K) dan jilid II (L sampai dengan Z) 1995 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan, diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI Pedoman tajuk subjek telah direvisi kembali dengan penyusunan struktur istilah dalam tiap entri mengalami perbaikan dan lebih mendekati struktur yang ada pada sears list subject headings, dengan modifikasi jika suatu istilah hanya terdapat pada Library Congress of subject headings diterbitkan suplemen tajuk subjek, subjek yang ada dalam suplemen tajuk subjek sebagian besar merupakan subjek-subjek baru yang diproleh dari kegiatan pengolahan Menggunakan notasi Menggunakan notasi Menggunakan notasi Menggunakan notasi Menggunakan notasi Menggunakan notasi Menggunakan notasi Menggunakan notasi 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 8

10 bahan perpustakaan dan sebagian lagi merupakan subjek lama yang mengalami perbaikan dan penyesuaian istilah Daftar tajuk subjek Perpustakaan Tanpa notasi 2014 Daftar tajuk subjek Perpustakaan Nasional RI ed. Rev Tanpa notasi 2.4. Penelitian dan kajian yang berkaitan dengan tajuk subjek: Kajian yang telah dilakukan berkaiatan dengan kajian daftar tajuk subjek ini adalah : 1. Sulistyo-Basuki, 2014 dengan judul Kajian atas Tiga Tajuk Subjek Terbitan Indonesia tentang Topik Islam serta Kaitannya dengan Keperluan Perpustakaan Sekolah dan Madrasah. Yang membahas Tajuk Subjek Islam 2. Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan karya JNB Tairas dan Soekarman (2008). Dalam Daftar Tajuk Subjek menggunakan notasi 3. Sears List of Subject Headings, 1923 oleh Minnie Earl Sears ( ) Daftar Tajuk Subjek juga menngunaka notasi Dari hasil kajian dan penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa Daftar Tajuk Subjek yang dibahas menggunakan notasi. Hal inilah yang membuat peneliti untuk mengkaji daftar tajuk subjek Perpustakaan Nasional. Penelitian yang berkaitan dengan tajuk subjek: 1. Chan, Lois Mai Library of Congress subject headings; principles and application, 4th ed. Chan melakukan penelitian mengenai tajuk subjek yang berkaitan dengan jaringan, yaitu Faceted Application of Subject Terminology (FAST). Dalam penelitiannya Chan memberikan sejarah singkat sistem, analisis prinsip-prinsip, dan menjelaskan ketentuan untuk kosa kata dan tajuk kendali subjek.dia mengambil dari kebijakan katalog subjek Library of Congress dari cantuman MARC perpustakaan. Chan juga membahas tajuk subjek secara umum dan bagaimana menangani jenis bahan tertentu, termasuk berbagai jenis sumber elektronik dan media interaktif. 2. Kwan, Yi dan Chan, Lois Mai (2009). Linking folksonomy to Library of Congress subject headings: an exploratory study Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan dari sebuah folksonomy (kosakata pengguna) dan LCSH (kosa kata terkontrol) atas dasar pencocokan kata. Hasil penelitian dapat 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 9

11 diadopsi untuk pengembangan metode inovatif pemetaan antara folksonomy dan LCSH, yang secara langsung memberikan kontribusi untuk akses yang efektif. 3. Mohammed Talib Hussain Analytical study of semantic and syntactic approaches to subject headings: review of issues, problems and solutions Dalam penelitiannya Hussain menyatakan bahwa tajuk subjek merupakan satu istilah untuk menentukan subjek suatu dokumen. Istilah yang digunakan sebagai tajuk subjek memerlukan standardisasi. Menetapkan tajuk subjek tidak sama dengan mengklasifikasi subjek suatu dokumen. Dalam proses klasifikasi, hanyalah sebagai upaya untuk merepresentasikan subjek yang tepat dari sebuah dokumen. Sedangkan penentuan tajuk sunjek adalah mencari istilah yang tepat yang dapat digunakan sebagai titik akses dalam proses temu kembali informasi. Istilah yang digunakan sebagai tajuk subjek sedapat mungkin merupakan bahasa alami yang biasa dipakai oleh pemustaka, sehingga pemustaka tidak mengalami kesulitan dalam penelusuran informasi. Akan tetapi keterbatasan linguistik menjadi masalah utama dalam penentuan istilah dalam tajuk subjek yang dapat mewakili berbagai jenis dokumen secara tepat. 4. Khosh-Khui, Abolghasem Statistical analysis of the association between library of congress subject headings and their corresponding class notations in main classes of lcc and DDC Penelitian ini menggabungkan antara MARC, Library of Congress Subject Hedings (LCSH), Library of Congress Classification (LCC), dan Dewey Decimal Classification (DDC) untuk menentukan variasi dalam hubungan antara LCSH dan Notasi LCC/ DDC sehubungan dengan variasi dalam jumlah LCSHs per cantuman, urutan tajuk dalam cantuman, dan penyortiran entri. Analisis menunjukkan bahwa jumlah LCSH per cantuman meningkat, hubungan antara LCSH dan notasi klas menurun. Adanya kesamaan notasi klas dengan LCSH secara signifikan lebih tinggi dalam cantuman tajuk single daripada dalam cantuman tajuk multiple. Hubungan antara LCSH dan notasi klas yang berkenaan dengan variasi pada urutan LCSH mengungkapkan bahwa urutan pertama pada LCSH secara signifikan lebih tinggi daripada urutan berikutnya. Klas utama dalam setiap sistem klasifikasi secara signifikan berbeda pada level Perbedaan ukuran hubungan antara katalog subjek dengan katalog shelf list signifikan pada level dalam cantuman bibliografis dengan jumlah yang berbeda pada LCSH per cantuman dan LCSH urutan pertama, tetapi perbedaan tidak signifikan untuk tajuk pada urutan kedua dan seterusnya. Perbedaan antara hubungan LCSH dengan LCC dan hubungan antara LCSH dan DDC adalah signifikan dalam cantuman bibliografis dengan LCSH single dan untuk tajuk pada urutan pertama. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 10

12 Studi ini menunjukkan bahwa notasi klas tidak konsisten digunakan untuk tajuk subjek: LCSH, LCC, dan DDC harus ditingkatkan untuk meningkatkan hubungan antara tajuk subjek dan notasi klas. 5. Harris, Jessica Lee Subject headings: factors influencing formation and choice; with special reference to library of congress and h.w. wilson practice Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara jumlah subdivisi dan jumlah judul yang dimasukkan di bawah tajuk yang diberikan, menunjukkan bahwa bagian dari alasan untuk pengenalan subdivisi aspek adalah untuk mengurangi panjang file. Kriteria tingkat spesifikasi menggunakan frekuensi kata dalam bahasa alamiah, pilihan antara inversi dan frase kata sifat langsung yang membedakan perbedaan kewarganegaraan, bahasa, etnis, dan geografis sangat kuat dipengaruhi oleh dua kata dalam frase yang menunjukkan subjek. Ada kecenderungan untuk melakukan inversi, yaitu kata benda berada di depan, kecuali frekuensi kata bendanya lebih besar dari kata sifat. Ditemukan bahwa inversi dan subdivisi tajuk digunakan untuk menghasilkan klasifikasi subarrangement. Perbandingan tajuk subjek benar-benar diterapkan untuk buku yang sama oleh Library of Congress dan H.W. Wilson Company. Library of Congress menggunakan lebih banyak subdivisi, sedangkan Wilson lebih banyak menggunakan bentuk dan tajuk klas. Kecuali untuk yang sangat luas, kebanyakan tajuk diterapkan untuk bentuk material. Tajuk untuk bentuk sastra, bagaimanapun, hanya berlaku untuk koleksi oleh lebih dari satu penulis. Untuk tajuk jenis tertentu dikeluarkan kebijakan penggunaan referensi silang. Kebijakan lain adalah tentang referensi bentuk langsung dari tajuk yang dibalik dan subdivisi nama tempat sebagai tajuk utama. Namun, kebijakan ini tidak diikuti secara konsisten. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 11

13 BAB III METODOLOGI 3.1. Metodologi Metodologi pada kajian ini adalah survei, artinya kajian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunaan instrumen kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pendekatan ini diambil karena sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, seperti yang ditegaskan oleh Karlinger bahwa kajian survei mengkaji populasi (universe) yang besar maupun yang kecil dengan memilih serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu, untuk menentukan distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabelnya (Kerlinger, 1990:70). Metodologi pada kajian ini juga menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala social (Maman, 2002; 3). Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah (Husein Umar, 1999:81). Sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan pada survei yang merupakan penelitian mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu Populasi dan Sampel Populasi dalam kajian ini adalah pustakawan di lingkungan Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI sebanyak 38 pustakawan. Penentuan sampel secara sengaja berdasarkan pertimbangan populasi pengguna pedoman Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dengan mengedarkan angket ke setiap orang sebanyak 28 sampel Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah metode angket (quesioner). Metode angket adalah suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan untuk dijawab oleh responden secara tertulis. Kajian ini menggunakan angket langsung yang diharapkan dapat menjaring data yang menggambarkan kondisi yang sebenarnya dalam pemanfaatan pedoman tajuk subjek Perpustakaan Nasional RI. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 12

14 3.4 Tempat dan waktu Kajian Kajian ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pengolahan Bahan Pustaka, Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Lt.3 Perpustakaan Nasional RI. Kajian ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan (Februari 2015 Mei 2015), dengan jadwal kajian sebagaimana tercantum pada table 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal kajian No. Uraian Februari 2015 Maret 2015 April 2015 Mei Persiapan 2. Pembentukan tim 3. Penyusunan kuesiner 4. Ujicoba kuesiner 5. Penyebaran dan pengumpulan kuesiner 6. Pengkodean dan pengolahan data 7. Analisis data hasil kuesiner 8. Penyusunan laporan dan presentasi I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 13

15 3.5 Variabel Kajian Variabel yang diamati dalam kajian ini adalah beberapa unsur yang berkaitan dengan penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, antara (1) Sumber daya manusia yang melakukan kegiatan pengolahan bahan perpustakaan (2) alat bantu yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pengolahan bahan perpustakaan (3) bahan perpustakaan yang diolah (4) Hubungan kerjasama (5) Kebijakan penugasan sumber daya manusia (6) faktor-faktor penghambat dalam pengolahan bahan perpustakaan. Masing-masing variabel dijabarkan dalam indikator-indikator yang pada akhirnya menjadi item-item pertanyaan dalam kajian ini. Gambaran variabel kajian, indikator, dan daftar pertanyaan adalah sebagaimana tercantum dalam table 3.2 berikut ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Variabel Indikator Pertanyaan Skala Item Penggunaan 1. Pemahaman Daftar Pengetahuan tentang ordinal 1 Daftar Tajuk Tajuk Subjek Daftar Tajuk Subjek Subjek Perpustakaan Nasional Perpustakaan Nasional Perpustakaan Nasional Penggunaan Daftar 2 Tajuk Subjek 2. Karakteristik tampilan Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Perpustakaan Nasional Bernotasi 3 Tanpa notasi 4 3.Frekuensi Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 4. Harapan & Saran Pengguna Frekuensi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Frekuensi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi Keinginan pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Keinginan pengguna Daftar Tajuk Subjek Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 14

16 Perpustakaan Nasional tanpa notasi Saran-saran untuk Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Analisis Data Analisis data merupakan bagian terpenting dari sebuah kajian ataupun penelitian. Pada bagian ini diungkapkan hasil kajian yang digali dari pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Kajian ini menggunakan analisis kualititatif deskriptif. Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa kata-kata lisan atau tulisan tentang tingkah laku manusia yang dapat diamati (Taylor dan Bogdan, 1984). Data kualitatif dapat dipilah menjadi tiga jenis (Patton, 1990): 1. Hasil pengamatan: uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah laku yang diamati di lapangan. 2. Hasil pembicaraan: kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam 3. Bahan tertulis: petikan atau keseluruhan dokumen, surat-menyurat, rekaman, dan kasus sejarah. Jawaban responden dalam kajian ini disajikan dalam bentuk tabulasi data. Berdasarkan data dalam tabulasi tersebut dilakukan analisis dengan menginterpretasikan secara logis untuk memberikan penjelasan terhadap setiap indikator yang diteliti. Untuk penjabaran tabel , dan tabel secara garis besar peneliti merangkum hasil jawaban responden, yang kemudian dibuatkan dalam urutan jawaban terbanyak. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 15

17 BAB IV HASIL KAJIAN 4.1. Profil Responden Bagian ini disajikan profil responden yang berasal dari pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan jenjang jabatan. Responden yang diamati dalam kajian ini berjumlah 28 orang, dengan profil pada tabel di bawah ini: Tabel Profil responden berdasarkan gender No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1. Pria 7 25 % Wanita % Jumlah % Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 Berdasarkan tabel data responden pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional sebagaimana tabel di atas, dapat dikatakan bahwa dari 28 responden, dapat disimpulkan mayoritas responden berjenis kelamin wanita (75 %) dan pria 7 orang (25 %). Kondisi ini secara umum menggambarkan komposisi pegawai Pengolahan Bahan Pustaka lebih banyak wanita daripada pria. Tabel Profil responden berdasarkan usia No. Usia Jumlah Prosentase tahun % tahun % tahun % 50 keatas % Jumlah % Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 16

18 Tabel dari segi usia, dapat responden dari 28 orang dapat dikatakan bahwa usia tahun sebanyak 11 orang (39.28 %), usia sebanyak 6 orang (21.43 %), dan usia 50 thn keatas sebanyak 6 orang (21.43) serta usia sebanyak 3 orang (17.86 %). Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia tahun (39.28 %), hal ini karena responden di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka sudah senior dengan masa kerja rata-rata 10 tahun-an keatas. Tabel Profil responden berdasarkan pendidikan No. Pendidikan Jumlah Prosentase 3. S1 Non Perpust. + Diklat CPTA % S1 Perpustakaan % S2 Non Perpust. + Diklat CPTA % S2 Perpustakaan % Jumlah % Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 Tabel dari segi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa dari 28 orang responden menunjukkan S1 Perpustakaan sebanyak 14 orang (50 %), S1 Non Perpust. + Diklat CPTA sebanyak 5 orang (17.86 %) dan S2 Perpustakaan sebanyak 5 orang (17.86 %) serta S2 Non Perpust. + Diklat CPTA sebanyak 4 orang (14.28 %). Hal ini menyatakan bahwa mayoritas responden dapat diinterpretasikan untuk melakukan pengolahan bahan perpustakaan secara professional sudah memiliki kompetensi (kompeten), selain itu juga responden sudah belajar dan mengetahui tajuk subjek di akademis. Tabel Profil responden berdasarkan jabatan No. Jabatan Jumlah Prosentase 4. Pertama % Muda % Madya 7 25 % Jumlah % Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 17

19 Berdasarkan tabel Profil responden berdasarkan jabatan menunjukkan bahwa dari 28 orang, menduduki pustakawan muda 11 orang (39.28 %), jenjang pustakawan ahli pertama sebanyak 10 orang (35.72 %), dan pustakawan madya 7 orang (25 %). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pustakaawan tersebut mayoritas sudah menduduki golongan III Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Pada bagian ini akan diungkapkan sejauhmana penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional oleh responden. Pendapat mereka mengenai Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dapat dilihat dari tabel-tabel dibawah ini: 1. Pemahaman Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Pemahaman Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, meliputi: Pengetahuan tentang Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dan Menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, seperti tercantum dalam table 4.2.1a. dan tabel 4.2.1b berikut ini : Tabel 4.2.1a Pengetahuan tentang Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Uraian A B C D Jmlh f % f % f % f % f % Pengetahuan tentang Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional % % % A : Sangat mengetahui B : Mengetahui C : Kurang mengetahui D : Tidak mengetahui Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 Dari tabel 4.2.1a di atas dapat dikatakan pemahaman responden dari 28 orang menunjukkan bahwa 17 orang (60.72 %) mengatakan sangat mengetahui Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dan 11 orang (39.28 %) mengetahui Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Selanjutnya dari tabel tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden berpendidikan sarjana perpustakaan, dengan demikian pengetahuan mereka tentang Daftar Tajuk Subjek sudah mereka dapatkan di akademi (Perkulihaan) 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 18

20 Tabel 4.2.1b Menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Uraian A B C D Jmlh f % f % f % f % f % Menggunakan % % Daftar Tajuk % % Subjek Perpustakaan Nasional A : Sangat bisa B : Bisa C : Kurang bisa D : Tidak bisa Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 Dari tabel 4.2.1b. di atas dapat dikatakan pemahaman responden dari 28 orang menunjukkan bahwa 14 orang (50 %) sangat bisa menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dan 13 orang (46.42 %) mengatakan bisa Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional serta 1 orang (3.58 %) mengatakan kurang bisa menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, karena responden selama ini belum pernah bekerja di bidang pengolahan (teknis). Sangat bisanya responden dalam menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, karena mereka sudah kompeten di bidang pengolahan (teknis) dan berpengalaman. 2. Karakteristik Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Karakteristik penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, terdiri dari: tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi adalah seperti tercantum dalam tabel 4.3a dan table 4.3b berikut ini : Tabel 4.2.2a. Tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Uraian A B C D Jmlh f % f % f % f % f % Tampilan Daftar % Tajuk Subjek % % Perpustakaan Nasional bernotasi Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 19

21 A : Sangat suka B : Suka C : Kurang suka D : Tidak suka Dari tabel 4.2.2a di atas dapat dikatakan bahwa responden dari 28 orang, sebagian besar responden 18 orang (64.28 %) mengatakan pustakawan suka dengan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional yang bernotasi, karena dengan mencantumkan notasi membantu memudahkan dalam mencari tajuk subjek dengan cepat dirujuk ke DDC. Selanjutnya tabel tersebut juga menunjukkan bahwa responden 10 orang (35.72 %) mengatakan sangat suka dengan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi. Dari dua pernyataan diatas pada umumnya responden suka dengan tampilan tajuk subjek yang bernotasi. Tabel 4.2.2b. Tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi Uraian A B C D Jmlh f % f % f % f % f % Tampilan Daftar % Tajuk Subjek % % % Perpustakaan Nasional tanpa notasi Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 A : Sangat suka B : Suka C : Kurang suka D : Tidak suka Dari tabel 4.2.2b di atas dapat dikatakan bahwa responden dari 28 orang, 18 orang (64.28 %) mengatakan tidak suka dengan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi, 9 orang (32.14 %) kurang suka dan 1 orang (3.58 %) mengatakan suka dengan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi. Mayoritas responden kurang suka dengan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi, karena responden merasa dalam melakukan pekerjaan kurang praktis, sehingga dalam bekerja memerlukan waktu lebih lama. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 20

22 Tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan tanpa notasi Bernotasi (2002) Tanpa notasi (2011) Berburu 639 ; Berburu [Dapat ditambahkan subdivisi geografis] LJ nama binatang buruan, ump. Kijang ; Rusa LJ Subdivisi Berburu dibawah kelompok Etnis GU Memburu GU Memburu Pemburuan [Tajuk lama] Olahraga lapangan Perburuan [Tajuk lama] IL Olahraga ketangkasan IK Anjing pemburu IT Binatang Perburuan IL Olahraga ketangkasan Rekreasi berkaitan dengan kehidupan luar IS Aeronautik dalam berburu Berburu dengan elang Berburu hewan liar Pemburuan liar IB Binatang Memasang perangkap Safari 3. Frekuensi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Frekuensi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional terdiri dari Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi adalah seperti tercantum dalam tabel 4.2.3a dan tabel 4.2.3b sebagai berikut ini : Tabel 4.2.3a Frekuensi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Uraian A B C D Jmlh f % f % f % f % f % Penggunaan % Daftar Tajuk % % % Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 21

23 A : Sangat sering B : Sering C : Kurang sering D : Tidak sering Dari tabel 4.2.3a di atas dapat dikatakan bahwa dari 28 responden, sebagian besar responden 16 (57,14 %) sangat sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi, 11 (39.28 %) responden mengatakan sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan 1 (3.58 %) responden kurang sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi. Sangat seringnya responden menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dapat diinterprestasikan bahwa responden pekerjaan sehari-harinya menggunakan Daftar tersebut. Tabel 4.2.3b Frekuensi Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi Uraian A B C D Jml h f % f % f % f % f % Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi % % % % Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 A : Sangat sering B : Sering C : Kurang sering D : Tidak sering Dari tabel 4.2.3b di atas dapat dikatakan bahwa dari 28 responden, 16 (57.14 %) responden mengatakan tidak sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, 11 (39.28 %) mengatakan kurang sering dengan penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi dan 1 (3.38 %) responden sering dengan penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi. Selanjutnya pada tabel di atas dapat diinterprestasikan bahwa kurang suka dan tidak suka responden dalam penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi, disebabkan responden dalam melakukan pekerjaan memerlukan waktu lebih lama, sementara yang mengatakan suka karena responden sudah lebih menguasai. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 22

24 Dari hasil analisis tabel 4.2.3a dan 4.2.3b diatas jika didilihat dari karakteristik dan frekuensi penggunaannya responden sebagian besar sangat suka dan sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi, hal ini memudahkan dalam melakukan pekerjaan mengolah bahan perpustakaan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan antara Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan tanpa notasi, responden lebih suka dengan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Harapan dan saran pengguna Pada bagian ini akan diungkapkan sejauhmana harapan dan saran pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Pendapat mereka mengenai Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dapat terlihat seperti tercantum dalam tabel 4.3.1a., tabel 4.3.1b. dan tabel di bawah ini: 1. Harapan Harapan pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional pada umumnya menginginkan adanya notasi dalam daftar tajuk subjek tersebut. Adapun harapan pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional adalah sebagai berikut ini : Tabel Harapan pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Uraian A B C D Jmh f % f % f % f % f % Harapan penggunaan % % % % % Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 A : Cepat dalam menentukan notasi B : Mudah dalam menentukan notasi C : Praktis dalam menentukan notasi D : Membantu dalam penentuan notasi 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 23

25 Dari tabel 4.3.1a di atas responden 28 orang, sebagian besar responden 16 (57.14 %) mengatakan bahwa Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi cepat dalam menentukan notasi, 8 (28.57 %) responden mengatakan mudah dalam menentukan notasi, 3 (10.71 %) responden mengatakan praktis dalam menentukan notasi dan 1 (3.58 %) responden mengatakan membantu dalam penentuan notasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden dalam mencari tajuk subjek bernotasi tidak memerlukan waktu lama. 2. saran Saran pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional adalah seperti tercantum dalam tabel berikut ini : Tabel Saran-saran pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Uraian A B C D Jmh f % f % f % f % f % Saran-saran % untuk Daftar % % % % Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional Sumber: hasil penelitian Maret 2015 N=28 A : Buatkan atau lengkapi dengan notasi B : Lengkapi DTSP dengan suplemen + notasi C : Adakan sosialisasi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional D : Buatkan DTSP online Selanjutnya dari tabel diatas 28 responden, sebagian 12 (42.86 %) responden memberikan sarannya bahwa Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dibuatkan atau dilengkapi dengan notasi, 11 (39.28%) mengatakan Lengkapi Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dengan suplemen + notasi, 4 (14.28 %) mengatakan adakan sosialisasi penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dan 1 (3.58) mengatakan Buatkan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional online. Dengan demikian dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional sebaiknya dilengkapi notasi agar memudahkan dan mempersingkat waktu dalam menentukan notasi. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 24

26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis diatas yang telah dikemukan diatas dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berilut: 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis indikator-indikator penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dapat disimpulakn hal-hal sebagai berilut: a. Berdasarkan data responden pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional sebagaimana tabel diatas, dapat dikatakan bahwa responden berjenis kelamin wanita (75 %). Dari segi usia, maka dapat dikatakan bahwa mayoritas responden (39.28 %) berusia tahun. Dari segi pendidikan, mayoritas responden (50 %) berpendidikan S1 Perpustakaan. Dari segi jenjang pustakawan ahli, mayoritas (39.28 %) sebagai pustakawan jenjang ahli muda. b. Berdasarkan pemahaman pengguna daftar tajuk subjek, responden 17 (60.72 %) sangat mengetahui Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Selanjutnya dari pengetahuan 14 responden tersebut sebagian besar (50 %) sangat dapat menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. c. Berdasarkan tampilan, menurut 18 responden (64.28 %) mengatakan pustakawan suka dengan tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional yang bernotasi. d. Berdasarkan frekuensi, 16 responden (57,14 %) sangat sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi dan hanya 1 responden (3.58 %) mengatakan kurang sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional e. Berkaitan dengan harapan dan saran penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, 16 responden (57.14 %) mengatakan bahwa tanpa notasi Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tidak mudah dalam menentukan notasi. Selanjutnya 12 responden (42.86 %) mengungkapan sarannya bahwa Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dibuatkan atau dilengkapi notasi. f. Dengan demikian dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa responden lebih suka dan sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi, hal ini dapat memudahkan dan mempercepat serta lebih praktis dalam menentukan notasi Saran dan Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan hasil kajian dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: a. Perlunya kaji ulang untuk penerbitan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional berikutnya agar dibuatkan notasi, sehingga dapat mempercepat dan mempermudah dalam penentuan notasi. b. Perlu dibuatkan suplemen Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, agar selalu mengikuti perkembangan ilmu teknologi dan informasi. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 25

27 c. Perlu adanya sosialisasi dan bimbingan pengguna Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, karena penggunanya tidak hanya kalangan pustakawan di Perpustakaan Nasional tetapi juga di instansi lain. d. Untuk mempermudah penyebarannya sebaiknya dimasukan pada website (online) agar tidak terbatas pada bentuk cetak saja tetapi juga dapat dibaca melalui online. e. Perlu dilakukan revisi berkala pada Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional dengan mencantumkan notasi f. Perlu dilakukan kajian secara mendalam ke depannya. 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 26

28 Daftar Pustaka Kasmadi dan Nia Siti Sunariah Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Lasa Hs Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Miller, Joseph, Sears List of Subject Headings.18 th ed.new York : The H.W. Wilson Company. Perpustakaan Nasional Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Edisi revisi. Jakarta: Perpustakaan Nasional Perpustakaan Nasional Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Jakarta: Perpustakaan Nasional, Ricki Hendriyana Penggunaan Sistem Klasifikasi Antara System Klasifikasi the National Technical Information Service dan Dewey Decimal Classification. Visi Pustaka 14 (3) Suharyanto Glosarium istilah perpustakaan. Kediri : Fam Publishing. Sulistyo Basuki Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka Tairas, J.N.B. dan Soekarman K Daftar Tajuk Subjek Untuk Perpustakaan: Edisi ringkas. Jakarta: Gunung Mulia Buku Kerja Penggunaan DDC Edisi 22 (Tugas Akhir Mata Kuliah Dasar-Dasar Klasifikasi). Diunduh 26 Januari Fungsi dan Tujuan Tajuk Subjek. Diunduh 26 Januari Pengertian tajuk subjek. Diunduh 26 Januari Pentingnya Tajuk Subjek dalam Temu Kembali Informasi di Perpustakaan. Diunduh 26 Januari Diunduh 25 Februari Diunduh 22 April Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 27

29 Lampiran kuesioner No. Responden Instrumen Kajian Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional : Studi Kasus Pustakawan di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka A. Pengantar Daftar pertanyaan dan pernyataan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang Penggunaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi efektifitas penggunaan daftar tajuk subjek bernotasi di Perpustakaan Nasional RI. Sampel dalam kajian ini adalah pustakawan ahli jenjang pertama sampai madya di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka. Kami sangat berharap Bapak/Ibu dapat memberikan informasi atau jawaban yang jujur, benar, dan objektif atas pertanyaan/pernyataan yang kami ajukan. Semua jawaban terjaga kerahasiaannya. Atas segala bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih. B. Petunjuk pengisian 1. Jawablah pertanyaan/pernyataan angket di bawah ini menurut pendapat Bapak/Ibu sesuai dengan keadaan sebenarnya 2. Cara menjawab dapat dilakukan dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat atau dengan mengisi titik-titik. I. Data Responden 1. Jenis kelamin : 1. Pria 2. Wanita 2. Usia : keatas 3. Pendidikan terakhir : 1. Sarjana (S1) Perpustakaan 2. Sarjana (S1) Non Perpustakaan + Diklat CPTA 3. Pascasarjana (S2) Perpustakaan 4. Pascasarjana (S2) Non Perpustakaan + Diklat CPTA 4. Jenjang pustakawan ahli: 1. Jenjang pertama 2. Jenjang Muda 3. Jenjang Madya 3 Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 28

30 II. Pertanyaan Kuesioner Tentang Daftar Tajuk Subjek tanpa notasi 1. Apakah Anda mengetahui Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional? A. Sangat mengetahui C. Kurang mengetahui B. Mengetahui D. Tidak mengetahui 2. Apakah Anda bisa menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional? A. Sangat bisa C. Kurang bisa B. Bisa D. Tidak bisa 3. Apakah Anda menyukai tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi A. Sangat Suka C. Kurang suka B. Suka D. Tidak suka 4. Apakah Anda menyukai tampilan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa bernotasi A. Sangat Suka C. Kurang suka B. Suka D. Tidak suka 5. Apakah Anda sering menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional bernotasi? A. Sangat Sering C. Kurang Sering B. Sering D. Tidak Sering 6. Apakah Anda suka menggunakan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional tanpa notasi? A. Sangat suka C. Kurang suka B. Suka D. Tidak suka 7. Keinginan pengguna dalam menggunakan daftar tajuk subjek bernotasi? Keinginan pengguna dalam menggunakan daftar tajuk subjek tanpa notasi? Berikan saran Anda dalam penyempurnaan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional sebagai sarana temu kembali informasi Pustakawan Muda pada Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Page 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tajuk Subjek Ada beberapa alat temu balik informasi yang diketahui termasuk salahsatunya katalog subjek. Katalog subjek merupakan alat temu kembali informasi di perpustakaan

Lebih terperinci

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Katalog Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin banyaknya sumber-sumber informasi, maka semakin meningkat pula kebutuhan manusia untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber informasi bagi masyarakat luas. Siap menampung serta mengelola sumber-sumber informasi tersebut sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. digilib.uns.ac.id 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS

IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS PADA SENAYAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS) Oleh : Danang Dwijo Kangko LATAR BELAKANG Hampir 50% Petugas perpustakaan tidak menggunakan tajuk subjek dalam katalog dan pangkalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi, sudah sejak lama memiliki sarana penelusuran informasi yaitu dengan menggunakan katalog sebagai sarana temu balik

Lebih terperinci

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Iin Fridayani Veronika Purba 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat

BAB I PENDAHULUAN. buku yang kita inginkan, namun fungsi dari perpustakaan tidak hanya tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan memang tidak asing lagi, terutama di kalangan para pelajar. Perpustakaan adalah suatu tempat yang digunakan untuk belajar dan meminjam buku yang kita inginkan,

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG Rahmat Ramadhanu 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: rahmat.ramadhanu@rocketmail.com

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Mulyati

Disusun Oleh : Mulyati Disusun Oleh : Mulyati Kegiatan pengolahan bahan pustaka dapat dibagi menjadi tiga kelompok 1. Pra-Katalog Merupakan awal dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Pra-katalog ini meliputi pengadaaan bahan

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI Nanik Arkiyah A. PENGANTAR Sistem temu kembali informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa sistem temu kembali,

Lebih terperinci

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG (Studi Deskriptif Sistem Layanan Tertutup (Close Access) pada Layanan Jurnal di Perpustakaan UPT BIT LIPI

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar

MENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar MENGGUNAKAN DDC Oleh: Fiqru Mafar Skema umum Klasifikasi Schedules Notasi Index Number building Schedules Skema pengelompokan berdasarkan nomor urut tertentu, mulai dari yang paling umum ke yang paling

Lebih terperinci

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN 2014 Oleh : Sri Mulyani Butir kegiatan pustakawan Adalah kegiatan kepustakawanan yang dilakukan pustakawan dan dihargai

Lebih terperinci

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani A. PENDAHULUAN Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini menimbulkan berbagai dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo)

PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo) PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo) Mujiati 1 Abstract: An increase of library collection and information explosion

Lebih terperinci

RAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi

RAGAM BAHAN PUSTAKA. UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah. menurut bagian-bagian dan seksi-seksi TAJUK SUBJEK RAGAM BAHAN PUSTAKA UMUM: Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan KHUSUS: khusus yang hanya mencakup salah satu cabang ilmu pengetahuan yang terinci menurut bagian-bagian dan seksi-seksi Prinsip

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA M a k a l a h Disajikan dalam Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian SP4 Di Jurusan Kimia UNNES, Semarang 21 Februari 2004 O l e h: L i l i a s

Lebih terperinci

Oleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini

Oleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini HUBUNGAN PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC) DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TELUSUR ELEKTRONIK DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Oleh Nia Hastari

Lebih terperinci

DATABASE PERPUSTAKAAN

DATABASE PERPUSTAKAAN DATABASE PERPUSTAKAAN Oleh : Ubudiyah Setiawati PENDAHULUAN Perpustakaan perguruan tinggi bagian dari fasilitas yang sifatnya terbuka bagi civitas akademik, bahkan perpustakaan yang berstatus sebagai perpustakaan

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA.

PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA. PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA oleh, I Ketut Artana Unit Perpustakaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA A. Pengertian Y PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA Juhaeri ang dimaksud dengan pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang berkenaan dengan bahan pustaka, sejak bahan pustaka tiba di perpustakaan, sampai tersusun

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik Bimbingan Pemakai Sumber-Sumber

Lebih terperinci

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka PENDAHULUAN Anglo-American Cataloguing Rules (selanjutnya disingkat AACR) merupakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SUBYEK KEDOKTERAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SUBYEK KEDOKTERAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SUBYEK KEDOKTERAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Yolanda Ismiatul 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

TAJUK SUBYEK. Oleh: Gatot Subrata, S.Kom

TAJUK SUBYEK. Oleh: Gatot Subrata, S.Kom TAJUK SUBYEK Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak: Analis subyek adalah kegiatan menganalisa subyek atau pokok bahasan dari suatu bahan pustaka secara konseptual dan menterjemahkan dalam notasi sehingga

Lebih terperinci

3. Pengindeksan Dokumen

3. Pengindeksan Dokumen 3. Pengindeksan Dokumen Dasar-Dasar Dokumentasi (Modul 3) by Yuni Nurjanah Page 1 Bahasa Indeks (bhs sehari-hari dunia pusdokifo), adalah: Bahasa sehari yang digunakan oleh unit informasi untuk memeri

Lebih terperinci

oleh: HETTY GULTOM, S.Sos.

oleh: HETTY GULTOM, S.Sos. Analisis Subjek Bahan Pustaka oleh: HETTY GULTOM, S.Sos. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 4 Analisis Subjek Bahan Pustaka oleh: Hetty Gultom, S.Sos. (Pustakawan Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN 2010-2012 DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII Julia Pratiwi 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika

Lebih terperinci

Katalog dan Minat Baca

Katalog dan Minat Baca Katalog dan Minat Baca Oleh Ika Laksmiwati Sejarah peradaban manusia di mulai dengan kehidupan yang sangat sederhana. Pada awalnya manusia hanya membutuhkan makanan dan tempat untuk bertahan hidup. Dengan

Lebih terperinci

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka telah dilakukan orang sejak zaman dahulu kala, dalam upaya mempermudah para pemakai perpustakaan menggunakan

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan berbentuk penelitian kebijakan (Policy

Lebih terperinci

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 21 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA)

KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA) KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA) SUHARYANTO Yogyakarta, 5 April 2018 PERPUSTAKAAN NASIONAL RIS PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan perlu dipaparkan mengenai profil dan tugas pokok dari perpustakaan IPB. Berkenaan dengan kebijakan pengembangan/pengadaan koleksi, dalam pelaksanaan tugasnya

Lebih terperinci

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU TIM PENGUSUL Drs. Rosman H., M. Hum (NIDN : 1020076401/Ketua) FIQRU MAFAR, M. IP. (NIDN : 1029078402/Anggota)

Lebih terperinci

Sistem Informasi di Perpustakaan

Sistem Informasi di Perpustakaan Modul 1 Sistem Informasi di Perpustakaan PENDAHULUAN Ir. Yuyu Yulia, S.IP., M.Si. M odul ini disajikan sebagai pengantar materi pokok Pengolahan Materi Pustaka. Dalam modul ini, akan dipelajari terlebih

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SISTEM KLASIFIKASI ANTARA SISTEM KLASIFIKASI THE NATIONAL TECHNICAL INFORMATION SERVICE DAN DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Ricki Hendriyana *

PENGGUNAAN SISTEM KLASIFIKASI ANTARA SISTEM KLASIFIKASI THE NATIONAL TECHNICAL INFORMATION SERVICE DAN DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Ricki Hendriyana * PENGGUNAAN SISTEM KLASIFIKASI ANTARA SISTEM KLASIFIKASI THE NATIONAL TECHNICAL INFORMATION SERVICE DAN DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Ricki Hendriyana * Abstract The NTIS classification system has simpler

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG Sri Novianti Putri 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

ANALISIS SUBJEK VERBAL

ANALISIS SUBJEK VERBAL ANALISIS SUBJEK VERBAL B. Mustafa mus@ipb.ac.id atau mustafa_smada@yahoo.com P endekatan subjek dalam era elektronik menjadi cara yang utama dalam mencari informasi. Mesin-mesin pencari informasi di internet

Lebih terperinci

DESI PERMATA SARI NIM.

DESI PERMATA SARI NIM. RANCANGAN KATALOG BUKU SKRIPSI JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA TAHUN 2015 2017 DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Lebih terperinci

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dimana informasi sangat dibutuhkan oleh manusia mengetahui suatu hal yang belum diketahui sebelumnya. Kemajuan teknologi juga membuat manusia

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG Uci Oktaviani 1, Marlini 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT KEBIJAKAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI Oktober 2009 ELSAM Jl. Siaga II No. 31, Pejaten Barat Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk. menciptakan sumber daya manusia yang profesional.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk. menciptakan sumber daya manusia yang profesional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini masyarakat dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS

BAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS PENGKATALOGAN / PENGINDEKSAN PENGKATALOGAN DESKRIPTIF PENGINDEKSAN SUBYEK FISIK BAHAN PUSTAKA ISI BAHAN PUSTAKA DESKRIPSI BIBLIOGRAFI ANALISIS SUBYEK TAJUK ENTRI UTAMA PENERJEMAHAN: MENJADI TAJUK SUBYEK

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MANADO

PENGADILAN TINGGI MANADO PENGADILAN TINGGI MANADO Jalan Sam Ratulangi No. 2 Manado 95 Telp. (43) 86249 Fax. (43) 8629 Website : www.pt-manado.go.id Email : ptmanadomari@gmail.com SURVEI KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut F.Rahayuningsih dalam bukunya pengelolaan perpustakaan (2007 : 12) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan sebagai berikut : 1. Pengembangan

Lebih terperinci

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PENYIANGAN (WEEDING) KOLEKSI REFERENSI PADA UNIT LAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA Tulisan ini disusun sebagai tugas pengkajian penyusunan kebijakan penyiangan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten Bandung tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap instansi dalam kegiatan organisasi pasti akan melahirkan arsip. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2.

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2. Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1 Suharyanto 2 Abstrak Format IndoMARC merupakan pengembangan dari standar MARC yang

Lebih terperinci

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Disusun Oleh: Nama : Heri Purnomo NIM : 015856697 Pokjar : Wonogiri

Lebih terperinci

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT Dra. FATHMI, SS Pustakawan Utama fathmi60@gmail.com disampaikan pada Lokakarya Pustakawan Gedung Teater Perpusnas 3 April 2017 TIM PENILAI PUSAT

Lebih terperinci

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 Pengertian KATALOG??? Pengertian KATALOGISASI??? Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap

Lebih terperinci

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara) Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara) Oleh : Stevano Thomas (Nim : NIM. 0908110009) email : stevano.thomas@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI M a k a l a h Disajikan dalam Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Di Jurusan Pendidikan Biologi UNIKU, Kuningan 26 Maret 2011 O l e h: L i

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 39 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai cara-cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk memulai penelitian diawali dengan menentukan tipe dan

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Revisi Panduan : 24 Maret 2015 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1. Persiapan Untuk dapat melakukan pemasukan data bibliografi dan

Lebih terperinci

Indexing dan Bahasa Penelusuran

Indexing dan Bahasa Penelusuran LOGO Indexing dan Bahasa Penelusuran Sugeng Priyanto Indexing Definisi : sebuah proses untuk melakukan pengindeksan terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi kepada pemakai. Proses

Lebih terperinci

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA Kamariah Tambunan 1 kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study is to find out information of economic science in Indonesian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian mengenai pemanfaatan jasa informasi terbaru dan terseleksi oleh pengguna. Cakupan yang akan dijelaskan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2009:407) metode penelitian Research and Development

Lebih terperinci

DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang

DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang kita perlukan pada sebuah sistem catalog computer yang tersedia, setelah memasukkan judul buku dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah

BABII LANDASAN TEORI. memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah 11 BABII LANDASAN TEORI Pada setiap perpustakaan menyediakan alat telusur (indeks) untuk memudahkan pengguna/pemakai dalam mencari koleksi yang dibutuhkan salah satunya ialah dengan menggunakan indeks.

Lebih terperinci

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan adalah tempat menyimpan informasi baik tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan juga sebagai sarana pembelajaran menemukan sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah harus dilakukan dengan sistematis, teratur dan tertib, agar penelitian dapat berlangsung demikian, diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA Oleh: Siddiq Hamdjah A.M. Golung Deasy M.D. Warouw e-mail: siddiqhamdjah@yahoo.co.id Abstark

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Bab ini membahas tentang penggunaan sistem shelving di Perpustakaan

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Bab ini membahas tentang penggunaan sistem shelving di Perpustakaan BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Analisis Masalah Bab ini membahas tentang penggunaan sistem shelving di Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali, serta hubungan antara sistem shelving dengan temu kembali informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci