Identifikasi Keandalan Komponen Mesin Hammer Mill Pada PT. Gold Coin Indonesia. Dedek Hafnizar Lubis, Ir. Farida Ariani, MT, Ir.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Identifikasi Keandalan Komponen Mesin Hammer Mill Pada PT. Gold Coin Indonesia. Dedek Hafnizar Lubis, Ir. Farida Ariani, MT, Ir."

Transkripsi

1 Identifikasi Keandalan Komponen Mesin Hammer Mill Pada PT. Gold Coin Indonesia Dedek Hafnizar Lubis, Ir. Farida Ariani, MT, Ir. Jumadi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H. M. Joni No. 70 C, Medan Abstrak. Aktifitas produksi sering mengalami hambatan dikarenakan tidak berfungsinya mesin-mesin produksi. Hal ini mrengakibatkan penumpukan dalam aliran proses produksi sehingga target produksi dan jadwal penyelesaian tidak terpenuhi. Oleh karena itu diperlukan sebuah system pemeliharaan mesin yang memadai agar diperoleh reliability (keandalan) mesin yang optimal. PT Gold Coin Indonesia merupakan perusahaan penghasil produkproduk pakan ternak yang sering mengalami kendala seperti kerusakan mesin produksi atau menunggu datangnya unit mesin/komponen yang di pesan/dibeli untuk menggantikan komponen yang rusak. Pengganti unit/komponen tidak dapat dilakukan sembarangan karena harga yang mahal dan adanya selang waktu pemesanan. Selain itu sistem perawatan (maintenance) yang selama ini berjalan masih bersifat corrective (perbaikan) sehingga setiap ada kerusakan, bagian perawatan hanya melakukan perbaikan dengan mencari kerusakannya, dan mengganti komponen yang rusak tanpa memperhatikan keandalannya atau kondisi mesin saat itu apakah mampu beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan sistem pemeliharaan mesin dengan pendakatan Reliability Engineering yang tujuannya adalah mendapatkan nilai Mean Time To Failure (MTTF) sebagai basis informasi untuk melakukan penggantian komponen (jadwal pemeliharaan) berdasarkan data historis sebelum terjadinya kerusakan/kegagalan komponen. Selain itu juga bertujuan mendapatkan jumlah kebutuhan komponen untuk mendukung persediaan optimal komponen mesin. Pemilihan mesin kritis dilakukan dengan analisis pareto dengan hasilnya adalah mesin Hammer Mill. Selanjutnya untuk pemilihan komponen mesin yang kritis kembali dilakukan analisis pareto dengan metode ABC sehingga didapat 3 komponen yaitu Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17, Baeater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 dan Screen D-Ø 6 mm. Dari hasil pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan diperoleh nilai MTTF Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 sebesar 18,7122 dengan selang waktu pergantian 20 hari, Baeater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 sebesar 43,4791 dengan selaang waktu penggantian 41 hari dan Screen D-Ø 6 mm sebesar 20,7568 dengan selang waktu penggantian 16 hari. Sedangkan ukuran pemesanan optimal berdasarkan konsep EOQ (Economic Order Quantity) untuk masing-masing spare part dalam 1 periode adalah: Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 untuk supplier Thailand sebanyak 449,9302 (450) unit atau supplier Taiwan sebanyak 436,23 (437) unit. Baeater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 untuk supplier Thailand sebanyak 729,61 (730) unit atau supplier aiwan sebanyak 708,755 (709) unit. Screen D-Ø 6 mm untuk supplier Thailand sebanyak 32,303 (33) unit atau supplier Taiwan sebanyak 31,32 (32) unit. Kata Kunci : Reliability Engineering, Mean Time To Failure (MTTF), Selang Waktu Penggantian, Economic Order Quantity (EOQ). Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

2 Abstract. Production activities often experience barriers because no proper functioning of productions machines. This has resulted in a build up in the flow of the production process so that the production target and schedule the completion of the product not being met. Therefore required a system of adequqte machine maintenance to keep machine reliability obtained optimal wrote. PT Indonesia Gold Coin is a company producing animal feed products that often have constraints like production machine /unit components ordered/purchased to replace damaged components. The replacement unit/component cannot be indiscriminate because the prices are expensive and there is an interval of the booking. In addition to the care system during this run still be improved so that any damage, the treatment only make improvements by looking for damage, and replace the damaged component without regard to conditions or possibly the current machine is able to operate as expected. This research will be done on a development system maintenance machines with reliability engineering approach whose purpose is to get the value of Mean Time To Failure (MTTF) as a base of information to perform the replacement of components (maintenance schedule) based on historical data before the occurrence of the damage/failure. It also aims to get the number of the component needs to support optimal inventory components of the machine. Critical engine selection is done by the analysis result is a machine with pareto Hammer Mill. Next up for the election of a critical engine component returned by the method of pareto analysis done by ABC so that at can 3 components namely Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17, Baeater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17, and Screen D-Ø 6 mm. From the results of the data processing and the discussion conducted obtained rating MTTF Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 amounted to 18,7122 with an interval of 20 days, replacement Baeater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 of 43,4791 with an interval of replacement of 41 days, and Screen D-Ø 6 mm of 20,7568 with an interval of replacement of 16 days. While the size of the optimal order based on the concept of the EOQ (Economic Order Quantity) for each spare parts in 1 period is : Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 for supplier Thailand as much as 436,23 (437) Taiwan supplier unit or as much as 436,23 (437) units. Baeater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 for supplier Thailand as much as 729,61 (730) Taiwan supplier unit or as much as 708,755 (709) units. Screen D-Ø 6 mm for supplier Thailand unit or as much as 32,303 (33) Taiwan supplier unit or as much as 31,32 (32) units. Keywords : Reliability Engineering, Mean Time To Failure (MTTF), The Replacement Interval, Economic Order Quantity (EOQ). Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2

3 1. Pendahuluan Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara local, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif agar tetap hidup dan berkembang. Persaingan ini harus didukung oleh kelancaran proses produksi dalam perusahaan itu sendiri. PT Gold Coin Indonesia merupakan perusahaan penghasil produk-produk pakan ternak. Dalam menjamin kualitas pakan ternak yang dihasilkannya, perusahaan menggunakan metode pengolahan yang higienis dan mesin-mesin pengolahan yang mahal seperti hammer mill, pellet mill, mixer, crumble, drum shiever, dan sebagainya. Namun demikian, proses produksi pada perusahaan inisering mengalami kendaladalam bentuk tidak bekerjanya system akibat adanya kerusakan mesin produksi atau menunggu datangnya unit mesin/komponen yang dipesan/dibeli untuk menggantikan komponen yang rusak. Penggantian unit/komponen tidak dapat dilakukan sembarangan karena harganya yang mahal dan adanya selang waktu pemesanan. Sistem perawatan (maintenance) yang selama ini berjalan di PT Gold Coin Indonesia kurang memperhatikan factor keandalan mesin. Akibatnya setiap ada kerusakan, bagian perawatan hanya melakukan perbaikan dengan mencari kerusakannya, dan mengganti komponen yang rusak tanpa memperhatikan keandalannya atau kondisi mesin saat itu apakah mampu beroperasi sesuai denganyang diharapkan. Oleh karena itu perlu melakukan analisis keandalan terlebih dahulu terhadap mesin untuk mengetahui sejauh mana kondisi dari mesin yang ditinjau. Sementara itu dalam penentuan jumlah persediaan komponen spare part, perusahaan ini hanya menggunakan perkiraan-perkiraan secara konvesional atau dalam artian menggunakan perkiraan secara intuitif berdasarkan permintaan yang selama ini terjadi. Untuk itu maka perlu dibuat suatu pengendalian spare part yang didasarkan atas kebutuhan komponen dan ongkos-ongkos persediaan. Yang mana variasi persediaan dapat disebabkan oleh umur komponen, kondisi operasi, frekuensi pemakaian dan keandalan serta ongkos. Dilihat dari segi biaya, bahwa barang yang menunggu di gudang terlalu lama merupakan beban bagi suatu perusahaan yaitu ongkos gudang itu sendiri, investasi yang berhenti yang sebenarnya dapat digunakan untuk investasi lain, dan depresiasi barang di gudang. Investasi persediaan spare part memerlukan biaya yang cukup tinggi, tetapi lain pihak spare part harus siap sedia di gudang untuk kelangsungan proses pelayanan perbaikan dan penggantian tanpa gangguan kekurangan bahan. Bila tingkat persediaan rendah akan mengganggu kegiatan produksi. Adapun alasan dipilihnya mesin Hammer Mill karena mesin ini yang paling sering mengalami kerusakan, dan kerusakan ini menyebabkan terjadinya penumpukan dalam aliran proses produksi. Mesin ini memiliki peranan penting yaitu untuk melakukan proses penggilingan untuk semua bahan baku yang berukuran sedang dan kasar. Pada mesin inilah selalu terjadi bottleneck akibat penumpukan bahan yang menunggu untuk digiling sebelum proses pencampuran Rumusan Masalah Perawatan yang dilasanakan di PT. Gold Coin Indonesia masih bersifat corrective dimana perawatan yang berjalan selama ini hanya mengganti kompoonen yang rusak setelah terjadi kerusakan. Hal ini terjadi pada mesin Hammer Mill yang memiliki beberapa komponen kritis seperti screen dan beater. Mesin ini merupakan mesin yang paling kritis, yang apabila terjadi kerusakan mesin ini menyebabkan penumpukan dalam aliran proses produksi sehingga target produksi dan jadwal penyelesaian produk tidak terpenuhi. Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3

4 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah : - Mengindentifikasi mesin Hammer Mill yang paling kritis untuk menganalisis keandalannya dalam menentukan jumlah persediaan optimal komponen mesin. - Penentuan nilai Mean Time To Failure (MTTF) sebagai basis informasi untuk melakukan penggantian komponen berdasarkan data historis sebelum terjadinya kerusakan / kegagalan komponen. - Mendapatkan selang waktu penggantian mesin khususnya untuk komponen kritis mesin Hammer Mill Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini bagi perusahaan yaitu : - Membantu perusahaan mendapatkan gambaran mengenai model prilaku kerusakan yang dapat digunakan secara cepat dan tepat sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan perawatan terencana dan perbaikan mesin produksi. - Memberikan gambaran bagi perusahaan tentang penyediaan spare part mesin. Manfaat bagi mahasiswa yaitu : - Menambah pengalaman mahasiswa dalam menganalisis faktor-faktor dan masalah, mengindentifikasi serta mengaplikasikan ilmu-ilmu teknik industri dalam pemasalahan nyata yang terjadi di perusahaan. Manfaat bagi Fakultas yaitu : - Menambah jumlah dan memperbaharui hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan referensi penelitian di Sekolah Tinggi Teknik Harapan Tekniik Industri khususnya Batasan Masalah Berdasarkan kenyataan agar persoalan perawatan dan persediaan spare part ini dapat lebih terarah maka perlu dilakukan pembatasan sebagai berikut : - Mesin produksi yang akan menjadi obyek penelitian keandalan adalah mesin Hammer Mill. - Pengendalian persediaan spare part difokuskan pada spare part nonrepairable pada mesin Hammer Mill karena perusahaan menggunakan jumlah unit mesin yang banyak. - Data kerusakan yang diamati dan dianalisis adalah dua tahun terakhir ( ). - Masalah sistem dan manajemen organisasi perawatan di perusahaan tidak dilakukan penelitian. - Biaya untuk perawatan tidak dibahas dalam penelitian ini selain biaya yang menyangkut pengendalian persediaan komponen mesin Hammer Mill Asumsi Asumsi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : - Data kerusakan komponen maupun biaya pengendalian persediaan suku cadang yang diperoleh dari perusahaan dapat mewakili focus ppenelitian yang sedang dilakukan dan dapat digunakan sebagai gambaran bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. - Tidak terjadi perubahan sistem produksi selama penelitian ini berlangsung. - Tidak ada penambahan mesin baru selama penelitian berlangsung. Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 4

5 2. Landasan Teori 3. Metodologi Penelitian 2.1. Ruang Lingkup Kegiatan Perawatan Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara : 1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintanance) 2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintanance) Konsep Reliability (Keandalan) Keandalan dapat didefinisikan sebagai probabilitas sistem akan memiliki kinerja sesuai fungsi yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu (Ebeling, 1997). Keandalan adalah probabilitas yang selalu dikaitkan dengan akumulasi waktu dimana suatu alat beroperasi tanpa mengalami kerusakan dalam kondisi lingkungan tertentu. Kerusakan terjadi jika alat tidak dapat berfungsi sesuai yang diinginkan. Definisi tentang keandalan tersebut merupakan kriteria yang jelas untuk menentukan kerusakan suatu sistem yaitu bila sistem tidak lagi berfungsi seperti yang diinginkan. Variabel yang terpenting yang berkaitan dengan keandalan adalah waktu. Dalam hal ini waktu ang berkaitan dengan laju kerusakan yang dapat menerangkan secara lebih jelas fenomena keandalan suatu sistem. Sedangkan fenomena kerusakannya yang mengikuti suatu pola distribusi tertentu. Ada empat konsep yang digunakan dalam pengukuran keandalan suatu sistem yaitu : - Fungsi kepadatan probabilitas - Fungsi distribusi kumulatif - Fungsi keandalan - Fungsi laju kerusakan Gambar 3.1. Kerangka Berpikir/Konseptual Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Gold Coin Indonesia, yaitu suatu perusahaan yang bergerak dalam usaha produksi pakan ternak yang berlokasi di Jl. Pulau Bali No.2 Kawasan Industri Medan II KM 10,5 Medan Belawan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2014 sampai dengan selesai. Penelitian yang dipakai pada tugas akhir ini adalah penelitian yang bersifat studi kasus yang menjelaskan kondisi dari suatu sistem dengan pengamatan yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. a. Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: 1. Wawancara Melakukan wawancara dengan supervisor dan karyawan divisi produksi, maintenance dan pembelian yang dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk menunjang penyelesaian masalah. 2. Observasi Melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan melaksanakan pengamatan terhadap proses produksi pembuatan pakan ternak yang memasukkan objek penelitian dalam proses pembuatannya yaitu pada tahapan pembuatan pakan ternak. 3. Review Mereview buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan pihak perusahaan yang Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 5

6 berhubungan dengan data yang diperlukan yaitu data pemakaian suku cadang untuk mesin Hammer Mill serta harga tiap-tiap suku cadang. b. Metode Pengolahan Data Penentuan Mesin Kritis dengan Analisis Pareto Penentuan mesin untuk sebagai percontohan dapat dilakukan dengan memilih daerah/mesin yang dianggap kritis, yaitu yang sering bermasalah, atau ketergantungan yang besar, dan lain-lain. Pemilihan mesin kritis di PT. Gold Coin Indonesia dapat dilihat dari frekuensi kerusakan mesin pertahun. Penentuan Komponen Kritis dengan Metode ABC. Metode ABC sangat membantu dalam mengelompokkan komponen yang didasarkan pada biaya untuk membeli dan pengadaan satu komponen. Metode ini membagi komponen atas tiga kelas yaitu prosedur pengelompokkan material inventori ke dalam kelas A, B dan C, antara lain sebagai berikut : Tentukan volume penggunaan per periode waktu dari material inventori yang akan diklasifikasikan. Kalikan volume penggunaan per periode waktu dari setiap material inventori dengan biaya per unitnya guna memperoleh nilai total penggunaan biaya per periode waktu untuk setiap material inventori itu. Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari semua material inventori itu untuk memperoleh nilai total penggunaan biaya keseluruhan. Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu dengan nilai total penggunaan biaya keseluruhan, untuk menentukan persentase nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori. Daftarkan material dalam rank persentase nilai total penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar sampai terkecil. Klasifikasikan material-material inventori itu ke dalam kelas A, B, dan C dengan kriteria 20% kedalam kelas A (komponen kritis), 30% kedalam kelas B (komponen semi kritis), dan 50% kedalam kelas C (komponen non kritis). Setelah dilakukan pemilihan komponen dengan analisa pareto diatas yang didasarkan pada harga satuan, jumlah kebutuhan, dan frekuensikerusakan pada dua tahun terakhir, sehingga jumlah kumulatif biaya paling besar maka komponen tersebut dianggap paling kritis. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisa Data Kerusakan Spare part Berdasarkan penentuan komponen kritis dengan metode ABC dan analisis pareto pada mesin Hammer Mill, komponen yang memiliki investasi biaya terbesar (komponen kritis kelas A) ada tiga komponen yaitu Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17, Beater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 dan Screen D-Ø 6 mm dengan persentase total nilai penggunaan biaya mencapai 76,156%. Pola distribusi kerusakan dipilh dengan melakukan pengujian terhadap distribusi normal, lognormal, eksponsial dan weibull. Pengujian pola distribusi dilakukan dengan menggunakan data selang waktu antar kerusakan tiap-tiap komponen. Pemilihan distribusi dilakukan berdasarkan nilai goodness fit yang terbesar dengan menggunakan metode Least Square (kuadrat kecil) secara manual dan dengan menggunakan software Minitab 14. Hasil perhitungan manual distribusi selang waktu antar kerusakan tiap komponen dapat dilihat pada table 1. Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Manual Distribusi Selang Waktu Antar Kerusakan pada Tiap Komponen. Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 6

7 Distribusi Goodness of fit Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 Beater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 Screen D-Ø 6 mm Normal 0,774 0,65 0,936 Lognormal 0,977 0,981 0,928 Eksponsial 0,906 0,67 0,944 Weibull 0,97 0,97 0,948 Pembahasan Pola distribusi terpilh selang waktu antar kerusakan pada tiap komponen dipilih berdasarkan nilai goodneess of fit terbesar. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua komponen beater berdistribusi lognormal, sedangkan komponen screen berdistribusi weibull. b. Perhitungan Parameter Distribusi Setelah pola distribusi data selang waktu antar kerusakan diperpleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan parameter distribusi untuk mendapatkan nilai MTTF (Mean Time To Failure) dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimator (MLE). Perhitungan dilakukan secara manual dan bantuan software Minitab 14. Adapun perolehan nilai MTTF pada tiap komponen dapat dilihat pada table 2. Tabel 2. Perolehan Nilai MTTF Tiap Komponen Komponen Nilai MTTF (hari) Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø ,122 Beater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø ,791 Screen D- 207,568 Ø 6 mm c. Perhitungan Selang Waktu Penggantian Setelah didapatkan nilai MTTF dan parameternya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan selang waktu penggantian yang optimum dengan kriteria ongkos yang minimum. Untuk komponen Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 didapat bahwa selang waktu penggantian sebesar 20 hari. Sedangkan untuk komponen Beater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 diperoleh selang waktu penggantian sebesar 41 hari. Kemudian untuk komponen Screen D-Ø 6 mm diperoleh selang waktu penggantian sebesar 16 hari. Yang berarti bahwa komponen tersebut sudah harus diganti sebelum beroperasi selama 16 hari. d. Analisis Pemesanan Optimal Berdasarkan nilai biaya simpan, ongkos pemensanan dan jumlah kebutuhan barang/tahun dapat ditentukan berapa jumlah pemesanan (Q*) barang yang optimal dari segi biaya untuk masingmasing spare part. - Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17 Mencari harga Q optimal (Q*) seperti rumus dasar EOQ (Economic Order Quantity) untuk pemesanan dari supplier I Negara Thailand yaitu : Q*= 2RS = 2(130) (Rp ) HC (0.15) (21.500) = 449,9320 unit Keterangan : R = Jumlah permintaan/periode (unit) = 130 unit S = Biaya pemesanan = Rp ,- /pemesanan h = Persentase biaya penyimpanan dari C (%) = 15% = 0.15 C = Biaya per unit = Rp ,-/unit Sedangkan harga Q Optimal (Q*) untuk pemesanan dari supplier II Negara Taiwan yaitu : Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 7

8 Q*= 2RS = 2(130) (Rp ) HC (0.15) (21.500) = 436,23 unit Adapun perbandingan jumlah kebutuhan komponen aktual dengan jumlah kebutuhan komponen optimal (EOQ) adalah sebagai berikut : Jumlah hari kerja dalam 1 tahun = 52 minggu x 5 hari kerja = 260 hari Rata-rata hari pergantian = jumlah hari kerja dalam 1 tahun / selang waktu penggantian = 260 hari/20 hari = 13 hari Jumlah kebutuhan komponen = 136 komponen x 13 hari = 1768 unit/4 = 442 hari komponen. Maka didapat perbandingan jumlah kebutuhan komponen (442 unit) memiliki sedikit perbedaan jumlah kuantitas pemesanan dengan hasil perhitungan EOQ (436,23 unit). Oleh sebab itu maka pemesanan sebaiknya dilakukan pemesanan sebanyak 436,23 unit (473 unit) dari supplier II Negara Taiwan. - Beater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 Mencari harga Q Optimal (Q*) seperti rumus dasar EOQ (Economic Order Quantity) untuk pemesanan dari supplier I Negara Thailand yaitu : Q*= 2RS = 2(130) (Rp ) HC (0.15) (21.500) = 449,9320 unit Keterangan : R = Jumlah permintaan/periode (unit) = 130 unit S = Biaya pemesanan = Rp ,- /pemesanan h = Persentase biaya penyimpanan dari C (%) = 15% = 0.15 C = Biaya per unit = Rp ,-/unit Sedangkan harga Q Optimal (Q*) untuk pemesanan dari supplier II Negara Taiwan yaitu: Q*= 2RS = 2(318) (Rp ) HC (0.15) (20.000) = 708,7552 unit Adapun perbandingan jumlah kebutuhan komponen aktual dengan jumlah kebutuhan komponen optimal (EOQ) adalah sebagai berikut : Jumlah hari kerja dalam 1 tahun = 52 minggu x 5 hari kerja = 260 hari Rata-rata hari pergantian = jumlah hari kerja dalam 1 tahun / selang waktu penggantian = 260 hari/41 hari = 6,34 ~ 7 hari Jumlah kebutuhan komponen = 136 komponen x 7 hari = 952 unit komponen Jumlah kebutuhan komponen per periode musiman = 952/4 = 238 unit komponen. Maka didapat perbandingan jumlah kebutuhan komponen (952 unit) memiliki sedikit perbedaan jumlah kuantitas pemesanan dengan hasil perhitungan EOQ (708,7552 unit). Oleh sebab itu maka pemesanan sebaiknya dilakukan pemesanan sebanyak 708,7552 unit (709 unit) dari supplier II Negara Taiwan. - Screen D-Ø 6 mm Mencari harga Q Optimal (Q*) seperti rumus dasar EOQ (Economic Order Quantity) untuk pemesanan dari supplier I Negara Thailand yaitu : Q*= 2RS = 2(12) (Rp ) HC (0.15) ( ) = 32,303 unit Keterangan : R = Jumlah permintaan/periode (unit) = 12 unit S = Biaya pemesanan = Rp ,- /pemesanan h = Persentase biaya penyimpanan dari C (%) = 15% = 0.15 C = Biaya per unit = Rp ,-/unit Sedangkan harga Q Optimal (Q*) untuk pemesanan dari supplier II Negara Taiwan yaitu : Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 8

9 Q*= 2RS = 2(12) (Rp ) HC (0.15) ( ) = 31,320 unit Adapun perbandingan jumlah kebutuhan komponen aktual dengan jumlah kebutuhan komponen optimal (EOQ) adalah sebagai berikut : Jumlah hari kerja dalam 1 tahun = 52 minggu x 5 hari kerja = 260 hari Rata-rata hari pergantian = jumlah hari kerja dalam 1 tahun / selang waktu penggantian = 260 hari/16 hari = 16,25 ~ 17 hari Jumlah kebutuhan komponen = 2 komponen x 17 hari = 34 unit komponen. Jumlah kebutuhan komponen per 1 periode musiman = 34/4 = 8,5 ~ 9 hari unit komponen. Maka didapat perbandingan jumlah kebutuhan komponen (34 unit) memiliki sedikit perbedaan jumlah kuantitas pemesanan dengan hasil perhitungan EOQ (31,320 unit). Oleh sebab itu maka pemesanan sebaiknya dilakukan pemesanan sebanyak 31,320 unit (32 unit) dari supplier II Negara Taiwan. 5. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan melalui hasil pengolahan data dan analisa dapat dilihat sebagai berikut : 1. Analisa reliability/keandalan menggunakan konsep pengujian pola distribusi menggunakan data selang waktu antar kerusakan tiap-tiap komponen. Pemilihan distribusi dilakukan berdasarkan nlai goodness of fit yang terbesar dengan menggunakan metode Least Square (kuadrat kecil) secara manual dan dengan menggunakan software Minitab 14. Dari perhitungan didapat pola distribusi waktu antar kerusakan keua komponen screen adalah weibull. 2. Perhitungan parameter distribusi dilakukan untuk mendapatkan nilai MTTF (Mean Time To Failure) dengan metode Maximum Likelihood Estimator (MLE). Perhitungan dilakukan secara manual dan bantuan software Minitab 14. Adapun perolehan nilai MTTF untuk komponen Beater PCD 80 m/m (50x6x150 Ø 17, Beater PCD 80 m/m (50x150x50 Ø 17 adalah 18,7122 hari dan 43,4791 hari. Sedangkan nilai MTTF untk komponen Screen D- 6 mm adalah 20,7568 hari. DaftarPustaka Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi, Edisi ke IV, LPFE Universitas Indonesia, Jakarta, Corder, Antony & Kusnul, Hadi, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Penerbit Erlangga, Jakarta, Darius, Asyari, Manajemen Pemeliharaan Mesin, Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Jakarta, Govil, A. K, Reliability Engineering, Mc. Graw Hill Publishing Co, New Delhi, Harinaldi, Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, PT. Erlangga, Jakarta, Higgins, Lindley R, Maintenance Engineering Handbook, Fourth Edition, McGraw Hill Book Company, New York, Kapur, K dan Lamberson L R, Realibility In Engineering Design, John Wiley and Sons, Inc, Canada, Biltek Vol. 5, No. 018 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 9

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi T U G A S A K H I R P e n e n t u a n I n t e r v a l P e r a w a t a n G u n a M e n u r u n k a n D o w n t i m e M e s i n P e n g e r i n g O v e n B o t o l D i PT. P h a r o s I n d o n e s i a Diajukan

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ

USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ Devi Costania Siagian, Humala Napitupulu, Ikhsan Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT. USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman

Lebih terperinci

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW Bahtiar S. Abbas 1 ; Edi Steven 2 ; Harry Christian 3 ; Tedy Sumanto 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX-36000 UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM Sachbudi Abbas Ras 1 ; Andy Setiawan 2 ABSTRACT Maintenance system, surely takes important role

Lebih terperinci

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INFO TEKNIK Volume 17 No. 2 Desember 2016 (253-262) ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Fina Andika Frida

Lebih terperinci

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang Soesetyo, et al. / Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang / Jurnal Titra, Vol. 2, No.2, Juni 24, pp. 47-54 Penjadwalan Predictive Maintenance

Lebih terperinci

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA

Lebih terperinci

PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ

PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ Paulus Tarigan 1, Elisabeth Ginting 2, Ikhsan Siregar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan

Lebih terperinci

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II) (STUDI KASUS PADA PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA) Disusun oleh : RIAN JANUARSYAH 2012.10.215.130

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya

Lebih terperinci

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES* Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

Lebih terperinci

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI) Ranggadika Nurtrianto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI

Lebih terperinci

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING Sutandani Suriono, Bernardus Bandriyana, Tri Pudjadi Binus University, Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan / Palmerah

Lebih terperinci

(Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi)

(Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi) PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PELLETING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT (Studi Kasus :PT.Suri Tani Pemuka Banyuwangi) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK. ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),

Lebih terperinci

Studi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku

Studi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku Studi Kasus Perbandingan antara Lot-for-Lot dan Economic Order Quantity Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku Oegik Soegihardjo Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen

Lebih terperinci

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA * ]Reka Integra ISSN: 2338-5081 [ Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01] Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [April 2014] OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM Khawarita Siregar, Ukurta Tarigan, dan Syahrul Fauzi Siregar Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT ( Studi Kasus di CV. COOL CLEAN) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk

Lebih terperinci

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) *

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT (PT. Malang Indah) Skripsi DiajukanKepadaUniversitasMuhammadiyah Malang UntukMemenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah tahapan yang dilakukan dalam menentukan pengerjaan dan penyelesaian terhadapa suatu masalah yang akan dilakukan, setiap tahap bisa saja tergantung

Lebih terperinci

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Penentuan Jadwal Pemeliharaan Pencegahan dan Perhitungan Kebutuhan Komponen Kritis pada Mesin Tuber 645M dan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN JADWAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN GABUNGAN SUB KOMPONEN WATER COOLING PANEL DENGAN KRITERIA MINIMISASI EKSPEKTASI TOTAL BIAYA PERAWATAN DI PT. INTER WORLD STEEL MILLS INDONESIA Fifi Herni Mustofa 1*, Kusmaningrum

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ (Analyzing The Maintenance System for Generator Starter Component on Aricraft Engines in

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Pisau Cane Cutter

Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Pisau Cane Cutter ` Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Pisau Cane Cutter PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMUM PENGGANTIAN PISAU CANE CUTTER PADA MESIN CANE CUTTER DENGAN PENDEKATAN RELIABILITY DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA

Lebih terperinci

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan * OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) TUGAS AKHIR - ST 1325 PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) RENI FANDANSARI NRP 1307100521 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni R.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. MOUNT DREAM INDONESIA

PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. MOUNT DREAM INDONESIA Penentuan Interval Waktu Optimal Penggantian Komponen Dengan Metode Age Replacement PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN WIRE SCREEN PADA MESIN WIRE PART DENGAN METODE AGE REPLACEMENT

Lebih terperinci

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 1, September 2013 pp

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 1, September 2013 pp EVALUASI JADWAL PERAWATAN MESIN DENGAN PENDEKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MELAKUKAN PERBAIKAN PERAWATAN DENGAN METODE RISK BASED MAINTENANCE PADA PT XYZ Fitri Matilda Siahaan 1, Ir.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) INVENTORY CONTROL USING ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI Ian Ivan Langi 1, Felecia 2, Abstract: PT Prima Waru Industry is a company that produce nails. This research was intended to help the company

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2010 ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PERAWATAN ANTARA METODE AGE REPLACEMENT ATAU BLOCK REPLACEMENT BERDASARKAN SELANG WAKTU DAN ONGKOS PERAWATAN (STUDI KASUS PT. PDM INDONESIA) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah-langkah secara sistematis yang dilakukan peneliti dari awal hingga akhir penelitian, sehingga pelaksanaan penelitian menjadi

Lebih terperinci

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA TUGAS AKHIR Oleh Aryo Suyudi 1000876833 Ericknes 1000877911 Yosua Christhoper Alexander Rumawas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang) PREVENTIVE MAINTENANCE IMPLEMENTATION OF CANE CUTTER I COMPONENT USING

Lebih terperinci

Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang

Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang Petunjuk Sitasi: Taufik, Fithri, P., & Arsita, R. (2017). Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C75-84). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

ROI ADENAN H / FTI / TI

ROI ADENAN H / FTI / TI PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DI P.T VARIA USAHA BETON WARU-SIDOARJO SKRIPSI Oleh: ROI ADENAN H 0632010175 / FTI / TI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Di bawah ini merupakan urutan dari pada tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 95 96 Uji Kesesuaian

Lebih terperinci

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS Petunjuk Sitasi: Martasari, N. S., Alhilman, J., & Athari, N. (2017). Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X Sutanto 1) dan Abdullah Shahab 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX

Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX Putri Oktalisa P 1, Nazaruddin Matondang 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN 2337-4349

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN 2337-4349 ANALISIS PERAWATAN KOMPONEN KERETA API DI DIPO RANGKASBITUNG Mutmainah Mattjik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat Abstrak

Lebih terperinci

PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA. Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 ABSTRAK

PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA. Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 ABSTRAK PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Bangka Belitung 2 Sarjana S-1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Sriyanto, Heru Prastawa dan Prudensy F. Opit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro B-13-1 EVALUASI KEBIJAKAN PEMESANAN DAN PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODEL PEMESANAN SUKU CADANG BERDASARKAN KRITERIA BIAYA (Studi Kasus di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Sidoarjo) Sriyanto, Heru Prastawa

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISA PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY DAN AVAILABILITY PADA MESIN PRESS DI PT INTIRUB

Lebih terperinci

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN PENJADWALAN MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. XYZ)

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN PENJADWALAN MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. XYZ) USULAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN PENJADWALAN MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. XYZ) Trifenaus Prabu Hidayat; Felix Eddy Sutoto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik

Lebih terperinci

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PEVENTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE RCM II DAN PENENTUAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN PENDEKATAN RCS DAN INVENTORY POLICIES (STUDI KASUS : PT. BARATA INDONESIA

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PT Gemilang Putra Mandiri Sejahtera (GPMS) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pakan ternak seperti ayam dan bebek yang berlokasi di Sukabumi. Saat ini perusahaan mengalami permasalahan

Lebih terperinci

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang JATI UNIK, 07, Vol., No., Hal. 4-9 ISSN : 597-657 (Print) ISSN : 597-7946 (Online) Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang Hariyanto *, Sri Rahayuningsih,

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR Fathiruddin Ilwan, Fatkhul Hani Rumawan, Lina Dianati Fathimahhayati Program

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning

Perancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning Perancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning di PT X David Soebiantoro 1, Siana Halim 2 Abstract: The purposes of this thesis are designing a planned maintenance and man power planning

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Kukuh Prabowo TUGAS AKHIR SKRIPSI PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN MESIN BUCKET ELEVATOR PADA KOMPONEN CHAIN DENGAN METODE ANALISA KEANDALAN DI PT. SEMEN INDONESIA TBK. DisusunOleh : Kukuh Prabowo 09540069 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MANAJEMEN PERAWATAN Manajemen perawatan adalah salah satu elemen penting dalam suatu perusahaan terutama dalam perusahaan manufaktur. Sehingga sangat dibutuhkan perawatan dalam

Lebih terperinci

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MULTI ITEM PADA PT NISSAN MOTOR DISTRIBUTOR INDONESIA Saptono Kusdanu Waskito.,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 1, JUNI 001: 18-5 IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA Tanti Octavia Ronald E. Stok Dosen Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIF PADA MESIN BUBUT (Studi Kasus Pada PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper, Klaten, Jawa Tengah) SKRIPSI

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIF PADA MESIN BUBUT (Studi Kasus Pada PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper, Klaten, Jawa Tengah) SKRIPSI No. Skripsi : 122 66 2/1148/2013 PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIF PADA MESIN BUBUT (Studi Kasus Pada PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper, Klaten, Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GEAR HOBBING Y3150E MENGGUNAKAN PROPORTIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA

ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA NAMA MAHASISWA : Galih Trisno Saputra Instansi : -- Alamat : -- Telp : -- Email Penulis : galihtrisno@ymail.com

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University franstatas@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah persediaan merupakan masalah yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada suatu resiko dimana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON SKRIPSI Disusun Oleh: DIAN IKA PRATIWI 24010211120017 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,

Lebih terperinci

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN Resa Soraya (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT Each company will determine the budget

Lebih terperinci

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses PERANCANGAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (LCC) DAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus : PT ABC) Chairun Nisa 1, Judi Alhilman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERAWATAN DAN PENENTUAN JUMLAH PERSEDIAAN SUKU CADANG ROLL KARET YANG OPTIMAL DI PT. MASSCOM GRAPHY SEMARANG

ANALISIS KEBIJAKAN PERAWATAN DAN PENENTUAN JUMLAH PERSEDIAAN SUKU CADANG ROLL KARET YANG OPTIMAL DI PT. MASSCOM GRAPHY SEMARANG ANALISIS KEBIJAKAN PERAWATAN DAN PENENTUAN JUMLAH PERSEDIAAN SUKU CADANG ROLL KARET YANG OPTIMAL DI PT. MASSCOM GRAPHY SEMARANG Buyung Widiatama 1), Rudi Tjahyono 2), Dwi Nurul Izzhati 3) Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH START Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Perumusan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data A Taguchi Identifikasi faktorfaktor yang berpengaruh Penentuan

Lebih terperinci

Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX

Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX Petunjuk Sitasi: Sembiring, N., & Nst, A. H. (2017). Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX. Prosiding SNTI dan SATELIt 2017 (pp. C229-235). Malang:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah terdiri dari empat langkah yaitu : latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta studiliteratur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era kompetisi global saat ini, kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan kualitas yang bersaing sangatlah penting. Karena itu, proses produksi

Lebih terperinci

PENENTUAN KEANDALAN SPARE PARTS YANG TERMASUK KELOMPOK KRITIS DENGAN METODE RELIABILITY PADA PT. CENTRAL WINDU SEJATI

PENENTUAN KEANDALAN SPARE PARTS YANG TERMASUK KELOMPOK KRITIS DENGAN METODE RELIABILITY PADA PT. CENTRAL WINDU SEJATI PENENTUAN KEANDALAN SPARE PARTS YANG TERMASUK KELOMPOK KRITIS DENGAN METODE RELIABILITY PADA PT. CENTRAL WINDU SEJATI KARYA AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT.

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X Jupri Aldi 1, Yohanes 2, Yuhelson 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI ABC DAN KOMBINASI FORECASTING SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG

PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI ABC DAN KOMBINASI FORECASTING SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI ABC DAN KOMBINASI FORECASTING SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG Ricky Effendi #1, Johan Oscar Ong *2, Arief Samuel Gunawan #3 Departemen

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA BAB IV PENGOLAHAN DAA DAN ANALISA Pada bagian ini dibahas pengolahan data dengan klasifikasi ABC untuk menentukan komponen yang diolah, juga lead time dan review time komponen serta perhitungan jumlah

Lebih terperinci