BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Indonesia yang berlokasi di jalan Tamansari dengan Ketua Bapak Abas Rukmana.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Indonesia yang berlokasi di jalan Tamansari dengan Ketua Bapak Abas Rukmana."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Sejarah Perusahaan Gerakan Koperasi Karyawan ITB telah ada semenjak masih berstatus Fakultas Teknik yang berlokasi di jalan Ganesha dengan Ketua Bapak Sukandi Djajadihardja serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia yang berlokasi di jalan Tamansari dengan Ketua Bapak Abas Rukmana. Kedua Koperasi tersebut belum berbadan hokum dan sepertinya merupakan cikal bakal terbentuknya Koperasi Karyawan di ITB. Bapak Sukandi Djajadihardja menyatakan bahwa setelah Koperasi dari kedua Fakultas tersebut menjadi satu pada tahun Kemudian menjadi Koperasi yang berbadan hukum ( No. 810/BH/DK-10/1 ) dengan nama Koperasi Karyawan ITB. Koperasi Karyawan ITB bergerak di bidang usaha simpan pinjam dan mengkoordinir penyaluran beras dari pemerintah untuk jatah pegawai negeri. Terhimpun anggota sebanyak 166 orang yang sebagian besar terdiri dari pegawai golongan I dan golongan II. Pada tahun 1977, sejumlah mahasiswa melontarkan gagasan untuk mendirikan usaha simpan pinjam di kalangan keluarga ITB. Berdasrkan peninjauan Rektor ITB saat itu, Bapak Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisyahbana dengan beberapa mahasiswa ke Jepang dan peninjauan Bapak Ir. Soebodo Joesnadi dengan beberapa mahasiswa ke Malaysia di beberapa Koperasi yang ada di negara tersebut akhirnya pada tahun 1977 sepakat untuk membentuk satu Koperasi di 41

2 42 bawah satu atap civitas akademika ITB. Gagasan tersebut mendapat respon dari warga ITB dan pada Rapat Anggota Khusus Koperasi Karyawan ITB yang di hadiri oleh wakil tenaga pengajar dan perwakilan mahasiswa ITB yang di selenggarakan pada tanggal 5 Januari Dan atas do a restu Ketua Rektorium ITB saat itu, Bapak Dr. Soejana Sapiie maka berdirilah Koperasi Keluarga besar ITB atau KKB-ITB. Dengan perubahan Badan Hukum, Koperasi Karyawan ITB berubah menjadi Badan Hukum Koperasi Keluarga Besar ITB dengan No. 810A/BH/DK-10/1. Maka pada tanggal 14 Januari 1978 di resmikanlah KKB- ITB. Pada perkembangannya yang selalu mengalami pasang surut, tahun 1986 KKB-ITB mengalami kemunduran dan akhirnya tahun 1988 Koperasi ini tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. Kefakuman KKB-ITB dapat di buka kembali setelah berlangsungnya Rapat Anggota Luar Biasa KKB-ITB pada tanggal 20 Mei Kemudian tanggal 23 September 1989, di lanjutkan dengan Rapat Anggota KKB-ITB yang pertama kali setelah integrasi yang antara lain mengesahkan susunan Pengurus dan Badan Pemeriksa hasil pemilihan Rapat Anggota Luar Biasa KKB-ITB tanggal 20 Mei Pengurus bekerja semenjak Mei 1989 tetapi keaktifan anggotanya dalam hal simpan pinjam untuk menumpuk modal baru di mulai awal September Rapat Anggota kedua yang merupakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pertama Koperasi ITB berlangsung pada tanggal 24 Februari Dalam kata sambutannya, Bapak Prof. Wiranto Arismunandar selaku rector ITB dan Pembina saat itu memberikan nama Koperasi ITB menjadi Koperasi Keluarga pegawai ITB di singkat menjadi KKP-ITB. Pemberian nama

3 43 KKP-ITB menjadi salah satu keputusan rapat anggota saat itu dan Badan Hukum KKP-ITB berubah menjadi No. 810B/BH/KWK-10/21 tertanggal 8 November Visi KKP ITB mempunyai kemampuan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan anggota dengan optimal secara transparan, akuntabel dan partisipatif, di bingkai nilai-nilai persahabatan dan kekeluargaan. Misi Penguatan KKP ITB dalam bidang Organisasi dan Usaha dengan melakukan : Master plan KKP ITB, Manajemen Keuangan sesuai dengan standar perkoperasian, Prosedur standar dalam menjalankan operasional usaha KKP ITB, Kejelasan hubungan kerja dalam KKP ITB, Membangun kerjasama yang lebih harmonis dengan sesama anggota KKP ITB, Pengembangan usaha KKP ITB, Mengembangkan jaringan kerjasama dengan sesama koperasi atau lembaga lainnya yang saling menguntungkan, Menciptakan atmosfer KKP ITB yang sejuk, menyenangkan, bersahabat dan bersaudara. Motto Kerja keras, keuletan, kesungguhan dan kebersamaan dalam pengelolaan koperasi bertujuan untuk mengembangkan usaha dan mensejahterakan anggotanya.

4 Struktur Organisasi Sumber : Koperasi Keluarga pegawai ITB Kota Bandung Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Periode Tahun

5 Deskripsi Jabatan Organisasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang mutlak harus di lakukan dalam suatu badan usaha. Fungsi ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan pembagian tugas dan wewenang. Organisasi di butuhkan agar pembagian kerja atau tugas dapat di lakukan dan spesialisasi keahlian atau keterampilan dapat di manfaatkan semaksimal mungkin. Dalam setiap organisasi harus di lengkapi dengan uraian pekerjaan (job description) yang akan mempermudah Manajer untuk membagi pekerjaan atau melakukan pendelegasian wewenang kepada setiap bawahannya. 1. Rapat Anggota. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi yang mencerminkan kehidupan yang demokratis dan sifat kekeluargaan karena setiap anggota mempunyai hak yang sama untuk mengeluarkan pendapat serta hak untuk di pilih dan memilih pengurus. Rapat anggota akan sah apabila di hadiri lebih dari separuh jumlah anggota koperasi. Rapat anggota berfungsi sebagai berikut : a. Menetapkan Anggaran Dasar b. Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi. c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.

6 46 e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya. f. Penggabungan, pembagian, dan pembubaran koperasi. g. Membahas neraca tahunan dan perhitungan laba rugi. h. Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). i. Membicarakan rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun berikutnya. j. Membahas masalah-masalah yang timbul dalam rapat. 2. Penasehat. Tugas utama dari seorang penasehat adalah membantu memberikan saran atau pendapat terhadap semua hal pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB baik itu kegiatan usahanya maupun aktivitas yang di lakukan oleh pengurus dan pengelola. Anggota Dewan Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota atau Rapat Pengurus akan tetapi tidak mempunyai hak suara. Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji tapi dapat di berikan uang jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. 3. Pengawas. Pengawas di perlukan agar kegiatan koperasi dapat di pantau dan di teliti sehingga tidak keluar dari batasan-batasan yang ada. Pengawas di pilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota dan bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengawasan ini di lakukan sekurang-kurangnya oleh tiga orang. Anggota yang dapat menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

7 47 a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. a. Memiliki sifat jujur dan keterampilan kerja serta perilaku yang baik di dalam maupun di luar koperasi. b. Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas khususnya tentang koperasi. c. Menjadi anggota koperasi minimal tiga tahun dan memperlihatkan loyalitas serta disiplin yang tinggi dalam mengembangkan koperasi. d. Tidak menjadi anggota organisasi yang di larang oleh pemerintah. e. Tidak pernah di hukum akibat perbuatan tercela. Peranan pengawasan yang di lakukan oleh pengawas adalah sebagai berikut : a. Memberikan bimbingan kepada pengurus, karyawan, ke arah keahlian dan keterampilan. b. Mencegah pemborosan bahan, waktu, tenaga dan biaya agar tercapai efisiensi perusahaan koperasi. c. Menilai hasil kerja dengan rencana yang telah di tetapkan. d. Mencegah terjadinya penyelewengan. e. Menjaga tertib administrasi secara menyeluruh. Tugas pokok pengawas adalah : a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi setiap tiga bulan sekali dan sekurang-kurangnya enam bulan sekali. b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan yang di sampaikan kepada pengurus, anggota dam pemerintah.

8 48 4. Pengurus. Pengurus adalah orang-orang yang di pilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota dan merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota. Selain itu, pengurus di pilih untuk masa jabatan 3 tahun dan Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah lampau dapat di pilih kembali. Bilamana seorang Anggota Pengurus berhenti atau meninggal dunia sebelum masa jabatannya habis, maka Rapat Anggota Pengurus lainnya dapat mengangkat gantinya tetapi pengangkatan itu harus di sahkan oleh Rapat Anggota berikutnya. Yang menjadi pengurus harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945 serta tidak menjadi anggota organisasi yang di larang oleh pemerintah. c. Memenuhi sifat dan perilaku yang baik di dalam maupun di luar koperasi. d. Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas serta keterampilan kerja yang baik. e. Pernah mengikuti pendidikan perkoperasian. f. Di utamakan anggota yang aktif. g. Mempunyai sifat kepemimpinan yang baik di dalam maupun di luar koperasi. h. Sudah menjadi anggota koperasi minimal dua tahun. i. Tidak pernah di hukum akibat perbuatan tercela. Tugas dan kewajiban pengurus menurut anggaran dasar Koperasi adalah sebagai berikut :

9 49 a. Mengelola koperasi dan usahanya. b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi. c. Mewakili koperasi di hadapan atau di luar pengadilan. d. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku-buku lainnya yang di perlukan. e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur. f. Menyelenggarakan Rapat Anggota. g. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya. h. Mengajukan Rancangan Rencana Kerja dan Rancangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi. 5. Manajer. a. Mengkoordinasikan tugas-tugas karyawan. b. Membuat rencana pengembangan usaha. c. Mengadakan kerjasama/kemitraan dengan pihak lain atas persetujuan pengurus. d. Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan tugas karyawan. e. Menyarankan kepada pengurus mengenai perkembangan usaha dan menyampaikan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan tugas kepada pengurus. f. Membuat rencana kerja dan rencana anggaran biaya.

10 50 6. Anggota. Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota koperasi harus mengajukan syrat permohonan secara tertulis kepada Pengurus dan dalam waktu yang telah di tentukan Pengurus harus member jawaban apakah permohonan itu di terima atau di tolak. Keanggotaan berakhir bilamana anggota : Meninggal dunia, Minta berhenti atas permintaan sendiri, Di berhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat ke anggotaan, Di berhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota atau berbuat sesuatu yang merugikan koperasi. Yang dapat menjadi anggota pada koperasi adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut : a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melaksanakan tindakan hukum. b. Bertempat tinggal di dalam maupun di luar daerah. c. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. d. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan perkoperasian yang berlaku.

11 51 Setiap anggota mempunyai kewajiban : a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan Rapat Anggota. b. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang di putuskan oleh Rapat Anggota. c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang di selenggarakan oleh koperasi. d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan Aspek Perusahaan KKP-ITB mempunyai beberapa unit usaha yang dapat memenuhi kebutuhan. Setiap unit usaha di upayakan dapat memberikan pelayanan dan manfaat serta memberikan kesejahteraan bagi anggota melalui keuntungan yang di bagikan kepada anggota (SHU). Berbagai unit usaha yang di jalankan oleh KKP- ITB antara lain yaitu Unit Simpan Pinjam, Waserda (Warung Serba Ada/Mini Market), Kedai Hijau, Toko G 10, Perparkiran, Rental Mobil dan Travel, Pemasaran Perumahan, dan lain-lain. 1. Simpan Pinjam. Unit ini menjalankan simpan pinjam kepada anggota untuk berbagai keperluan. Besar pinjaman kepada anggota di sesuaikan dengan kemampuan untuk membayar dan jangka waktu pinjaman. Angsuran pinjaman tidak melebihi 40% dari sisa gaji tetap, lama pinjaman maksimal 5 tahun dengan jasa sebesar 16% per tahun. KKP ITB menyediakan jasa permodalan untuk

12 52 berbagai keperluan proyek maupun usaha produktif dengan jaminan Surat Perintah Kerja (SPK). 2. Waserda/Mini Market. Unit ini menjalankan usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota, juga membuka peluang bermitra usaha dengan anggota. Barang yang di sediakan mulai dari barang kelontong, barang elektronik, voucher pulsa fisik/elektrik, komputer/laptop, sepeda, sepeda motor, dan lain-lain. 3. Kedai Hijau. Menyediakan makanan siap saji dengan berbagai macam menu istimewa yang mempunyai cita rasa tinggi dengan harga yang terjangkau. Kedai Hijau menerima pesanan untuk kebutuhan makan siang, rapat atau acara lainnya dalam jumlah tertentu dan bisa di antar. Telp Toko G 10. Unit usaha ini terletak di dalam kampus dan menyediakan berbagai macam kebutuhan yang di perlukan oleh civitas akademika ITB mulai dari ATK (Alat Tulis Kantor), voucher fisik/elektrik, makanan ringan dan minuman, fotocopy, kacamata, cinderamata khas ITB dan lain-lain. 5. Perparkiran. Mulai bulan Agustus 2007, KKP ITB di berikan kepercayaan oleh ITB untuk mengelola perparkiran di dalam kampus ITB. Lahan Parkir yang di kelola oleh KKP ITB meliputi lahan parkir utara (khusus sepeda motor), parkir barat dan timur untuk motor dan mobil. Lahan parkir timur di buka 24 jam.

13 53 6. Rental Mobil dan Travel. Melayani jasa transportasi untuk civitas akademika ITB. Kendaraan yang di gunakan selain milik KKP ITB sendiri juga bekerja sama dengan Cipaganti Oto Jasa untuk berbagai keperluan jasa transportasi seperti travel, pariwisata dan lain-lain atau dengan anggota KKP ITB yang memiliki kendaraan sesuai dengan persyaratan di KKP ITB. Bagi anggota KKP ITB atau umum yang memerlukan tiket travel bisa menghubungi Sdr. Agus Mulyana, Telp Sedangkan rental mobil dapat menghubungi Sekretariat KKP ITB, Telp Pemasaran Perumahan. Di sini, pemasaran perumahan berupa iklan yang di sajikan dalam buletin yang di keluarkan oleh KKP ITB. Tercantum tentang lokasi rumah yang akan di jual, harga, luas tanah dan bangunan, dan lain-lain. Dan bagi yang berminat membeli atau mengiklankan dapat menghubungi Sekretariat KKP ITB setiap hari kerja mulai Senin-Jumat, Telp Di samping melakukan kegiatan usaha di atas, KKP ITB juga melakukan kerjasama dengan anggota dari berbagai kegiatan, baik kegiatan pelatihan dan pendidikan maupun kegiatan konsultasi. KKP ITB juga sangat terbuka untuk membangun mitra usaha dengan anggota atau non anggota untuk membuka suatu usaha baru pengembangan usaha ataupun permodalan dengan sistem yang saling menguntungkan.

14 Pembahasan Penelitian Perkembangan Modal Sendiri Pada Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung Modal sendiri di perlukan untuk menjalankan kegiatan operasional dalam koperasi. Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung memiliki modal sendiri yang cukup besar dan terus meningkat setiap tahunnya. Modal sendiri tersebut di peroleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Di bawah ini dapat di lihat perkembangan modal sendiri yang terdapat pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung periode tahun : Tahun Tabel 4.1 Perkembangan Modal Sendiri Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Periode Tahun Modal Sendiri Perkembangan (Rupiah) (Rupiah) (%) , , ,86 13, , ,97 7, , ,38 5, , ,14 3, , ,44 7, , ,65 8,56

15 55 Grafik 4.1 Perkembangan Modal Sendiri Padaa Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Periode Tahun ,000,000,000 3,500,000,000 3,000,000,000 2,500,000,000 2,000,000,000 1,500,000,000 1,000,000, ,000, MODAL SENDIRI (Rp) TAHUN Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1, pada tahun 2002 jumlah perolehan Modal Sendiri pada Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung adalah Rp ,89 dan pada tahun 2003 adalah Rp ,75 sehingga dapat di ketahui perkembangannya meningkat sebesar Rp ,86 atau 13,62%. Pada tahun 2004, perkembangan perolehan Modal Sendiri adalah Rp ,72 yang artinya meningkat sebesar Rp ,97 atau 7,85% dari tahun sebelumnya. Tahun 2005, perkembangan perolehannya kembali meningkat sebesar Rp ,38 atau 5,87% menjadi Rp ,10 dari tahun sebelumnya. Perkembangan perolehan Modal Sendiri kembali mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebesar Rp ,14 atau 3,43% menjadi Rp ,24 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, jumlah perolehan Modal Sendiri mengalami perkembangan menjadi Rp ,68 yang artinya meningkat sebesar Rp ,44 atau 7,57% dari tahun

16 56 sebelumnya. Pada tahun 2008 perkembangan perolehan Modal Sendiri untuk ke sekian kalinya mengalami peningkatan sebesar Rp ,65 atau 8,56% menjadi Rp ,33 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di ketahui bahwa perkembangan Modal Sendiri pada Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung cenderung mengalami fluktuasi peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan Modal Sendiri mengalami peningkatan terbesar pada periode tahun yaitu sebesar Rp ,86 atau meningkat sebesar 13,62%. Sedangkan perkembangan Modal Sendiri mengalami peningkatan terendah pada periode tahun yaitu sebesar Rp ,14 atau meningkat sebesar 3,43%. Salah satu faktor yang menyebabkan perolehan Modal Sendiri mengalami fluktuasi adalah bertambah atau berkurangnya anggota yang masuk atau keluar karena pindah kerja, pensiun, atau berhenti atas kehendaknya sendiri sehingga menyebabkan bertambah atau berkurangnya setoran simpanan pokok, simpanan wajib dan dana cadangan dari para anggota.

17 Perkembangan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung Laba pada koperasi disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha di peroleh dari hasil kegiatan yang di lakukan oleh koperasi tersebut. Besar kecilnya Sisa Hasil Usaha yang di peroleh tergantung pada banyak tidaknya kegiatan koperasi yang di jalankan, seperti perputaran uang dalam koperasi simpan pinjam. Semakin besar Sisa Hasil Usaha yang di hasilkan dapat menandakan bahwa koperasi tersebut berkembang dengan baik karena mampu menciptakan kesejahteraan anggotanya. Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB, Sisa Hasil Usaha yang di capai tahun 2002 sampai dengan 2008 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini. Tahun Tabel 4.2 Perkembangan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Periode Tahun Sisa Hasil Usaha Perkembangan (Rupiah) (Rupiah) (%) , , ,11 3, , ,85 0, , ,70 2, ,44 ( ,08) (2,7) , ,21 6, ,65 ( ,00) (7,43)

18 58 Grafik 4.2 Perkembangan Sisa Hasil Usaha Padaa Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Periode Tahun ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 50,000, TAHUN SISA HASIL USAHA (Rp) Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.2 di atas, pada tahun 2002 jumlah perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung adalah Rp ,86 dan pada tahun 2003 adalah Rp ,97 sehingga dapat di ketahui perkembangannya meningkat sebesar Rp ,11 atau meningkat sebesar 3,87%. Padaa tahun 2004, perkembangan perolehan SHU adalah Rp ,82 yang artinya meningkat sebesar Rp ,85 atau meningkat sebesar 0,84% dari tahun sebelumnya. Tahun 2005, perkembangan perolehannya menjadi Rp ,52 meningkat sebesar Rp ,70 atau 2,4% dari tahun sebelumnya. Perkembangan perolehan SHU mengalami penurunan pada tahun 2006 yakni sebesar Rp ,08 atau menurun sebesar 2,7% menjadi Rp ,44. Pada tahun 2007, jumlah perolehan SHU kembali mengalami peningkatan sebesar Rp ,21 atau meningkat sebanyak 6,45% menjadi Rp ,65. Pada

19 59 tahun 2008, untuk kedua kalinya SHU mengalami penurunan sebesar Rp ,00 atau menurun sebanyak 7,43% menjadi Rp ,65. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di ketahui bahwa perkembangan perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai (KKP) ITB Kota Bandung cenderung mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Perkembangan Sisa Hasil Usaha mengalami peningkatan terbesar pada periode tahun yaitu sebesar Rp ,21 atau meningkat sebesar 6,45%. Sedangkan perkembangan Sisa Hasil Usaha mengalami penurunan terbesar pada periode tahun yaitu sebesar Rp ,00 atau menurun sebesar 7,43%. Faktor dominan yang mempengaruhi perolehan Sisa hasil Usaha mengalami fluktuasi atau naik turun pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung adalah dari perolehan Modal Sendiri, partisipasi anggota dan jumlah unit usaha yang di miliki. Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung, faktor-faktor tersebut memang mempengaruhi perolehan Sisa Hasil Usaha karena dengan adanya anggota yang keluar dan masuk maka setoran bagi perolehan Modal Sendiri pun mengalami penurunan dan peningkatan. Selain itu, jumlah unit usaha yang di miliki oleh Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung seperti warung serba ada, kedai hijau, perparkiran dan lain-lain tidak selalu memperoleh pendapatan yang besar pada setiap tahunnya. Seperti yang pernah di sebutkan pada BAB I, Sisa Hasil Usaha sempat mengalami penurunan pada tahun 2006 dan 2008 di karenakan oleh pengeluaran koperasi yang besar (naik) sehingga perolehan Sisa Hasil Usaha tersebut menjadi berkurang (Hasil wawancara dengan Manajer Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung tanggal 31 Maret

20 ). Pengeluaran koperasi yang besar ini di sebabkan oleh biaya operasional yang timbul dari unit-unit usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Analisis Modal Sendiri Dan Pengaruhnya Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung Agar dapat menjelaskan pengaruh Modal Sendiri terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung, maka dapat dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang telah di olah dengan menggunakan analisis regresi, menghitung koefisien korelasi, menghitung koefisien determinasi, dan melakukan uji t yang kemudian di tarik kesimpulannya. Dalam analisis ini, variabel yang digunakan adalah Modal Sendiri sebagai variabel X dan Sisa Hasil Usaha sebagai variabel Y. Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara Modal Sendiri dengan perolehan Sisa Hasil Usaha. Dengan menggunakan perhitungan tabel berdasarkan data variabel X dan variabel Y yang di peroleh secara manual maka dapat di hasilkan perhitungan sebagai berikut :

21 61 Tabel 4.3 Perhitungan Modal Sendiri dan Sisa Hasil Usaha (dalam milyar rupiah) Tahun Modal Sendiri Sisa Hasil Usaha (Rp) (Rp) X² Y² X.Y , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,72 Jumlah , , , , ,33 Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui : X = ,47 Y = 2.932,68 X 2 = ,42 Y 2 = ,82 XY = ,33 Analisis regresi linier sederhana dapat di hitung dengan rumus : Y = a + bx Keterangan : Y = Sisa Hasil Usaha a = Nilai konstan b = Koefien arah regresi X = Modal Sendiri

22 62 a Untuk menghitung a digunakan rumus sebagai berikut : 2 y x x xy 2 n x x 2 (2.932,68) ( ,42) (20.206,47) ( ,33) a = 2 7 ( ,42) (20.206,47) a = 2,817,079,243 7,571,975 a = b Untuk menghitung b digunakan rumus sebagai berikut : n xy x y 2 n x x 2 7 ( ,33) (20.206,47) (2.932,68) b = 2 7 ( ,42) (20.206,47) 123, b = 7,571,975 b = Hasil yang di peroleh untuk perhitungan regresi linier sederhana adalah : Y = X Dari perhitungan di atas di dapat hasil persamaan regresi Y = X. Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat di jelaskan nilai a atau konstanta sebesar yang menunjukkan bahwa jika Modal Sendiri bernilai nol maka Sisa Hasil Usaha bernilai Artinya apabila

23 63 Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung tidak melakukan penambahan Modal Sendiri maka terjadi penurunan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp Sedangkan nilai b sebesar karena nilainya positif maka menunjukkan hubungan yang positif artinya apabila Modal Sendiri mengalami kenaikan sebesar Rp 1,- maka perolehan Sisa Hasil Usaha akan meningkat sebesar Rp pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung. Selain dengan cara perhitungan manual seperti di atas, cara untuk menghitung analisis regresi juga dapat di hitung dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.1 sebagai berikut : Coefficients (a) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constan t) Modal Sendiri a Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha Analisis Koefisien Korelasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Modal Sendiri terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha, data-data yang telah di peroleh selama penelitian akan di analisis dengan menggunakan metode analisis korelasi Pearson Product Moment. Adapun perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

24 64 r = n Σxy-(Σx)(Σy) ඥ{n(Σx 2 )-൫Σx) 2 {n(σy 2 )-(Σy) 2 } r 7 ( ,33) (20.206,47) (2.932,68) 7( ,42) (20.206,47) 2 7 ( ,82) (2.932,68 ) 2 r 123,061 (7,751,975.08) (8,224.76) r 123,061 63,758,134,559 r 123, , r 0.49 Sedangkan perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.1 adalah sebagai berikut : Correlations Modal Sendiri Sisa Hasil Usaha Modal Sendiri Sisa Hasil Usaha Pearson Correlation Sig. (2-tailed)..261 N 7 7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed).261. N 7 7

25 65 Nilai r = 0,49 berada pada tingkat hubungan sedang di mana r > 0 merupakan hubungan linier positif artinya semakin besar Modal Sendiri yang di miliki oleh Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung maka perolehan Sisa Hasil Usaha akan meningkat juga. Perhitungan Koefisien Determinasi Kd = r 2 x 100 % Kd x 100 % Kd = 0,24 x 100 % Kd = 24% Sedangkan perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.1 adalah sebagai berikut : Model Summary (b) Std. Error Model R R Square Adjusted R Square of the Estimate 1.493(a) a Predictors: (Constant), Modal Sendiri b Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat di ketahui besarnya angka koefisien determinasi yaitu sebesar 0,24 atau 24%. Hal ini berarti Modal Sendiri mempengaruhi perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung sebesar 24% sedangkan sisanya sebesar 76% di pengaruhi oleh

26 66 faktor lain di luar Modal Sendiri yang tidak di teliti oleh penulis, seperti banyaknya jumlah anggota, volume usaha dan perputaran modal kerja. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesi penelitian, apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara Modal Sendiri sebagai variabel X dengan Sisa Hasil Usaha sebagai variabel Y. Langkah langkah yang di lakukan agar hasil dari pengujian hipotesis dapat di simpulkan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis statistik. 2. Menentukan nilai df (degree of freedom). 3. Menetapkan nilai signifikan α = 0,05 ( α = 5 % ). 4. Menetapkan t tabel. 5. Menetapkan t hitung. 6. Mengambil keputusan apakah hipotesis di terima atau di tolak. Adapun pembahasannya adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan hipotesis statistik. Hipotesis digunakan untuk menetapkan batasan batasan apakah ada pengaruh positif atau tidak antara Modal Sendiri sebagai variabel X dengan Sisa Hasil Usaha sebagai variabel Y. Hipotesis yang di tetapkan adalah sebagai berikut : Ho : = 0 Berarti Modal Sendiri tidak berpengaruh positif terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)

27 67 H 1 : 0 Berarti Modal Sendiri berpengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) 2. Menentukan nilai df (degree of freedom). Besarnya nilai df (degree of freedom) atau derajat kebebasan dapat di hitung dengan cara : df = n-2 Dimana : df = derajat kebebasan n = jumlah tahun yang di teliti Sehingga nilai derajat kebebasan yang diperoleh adalah : df = 7 2 = 5 3. Menetapkan nilai signifikan α = 0,05 ( α = 5 % ) Nilai signifikan di tentukan sebagai batas kesalahan dari peneliti yang akan melakukan penelitian dan angka batas kesalahan untuk penelitian pada bidang ekonomi adalah sebesar 0,05 atau 5% atau tingkat kepercayaan 95%. Karena pengujian di lakukan dengan 2 sisi atau 2 pihak maka α yang digunakan adalah 4. Menetapkan t tabel. 2 Nilai t tabel digunakan sebagai pembanding dengan t hitung apakah hipotesis di terima atau tidak. Besarnya nilai t tabel dapat diperoleh dari tabel t, df = 5 sehingga besarnya t tabel adalah 2,571.

28 68 5. Menetapkan t hitung Untuk mengetahui besarnya t hitung maka dapat digunakan rumus sebagai berikut : t hitung = ܖ ܚ ܚඥ t hitung = t hitung = ) t hitung = t hitung = t hitung = (Sumber : Data yang di peroleh dari hasil penghitungan kalkulator). Sedangkan perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.1 adalah sebagai berikut : Coefficients (a) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constan t) Modal Sendiri a Dependent Variable: Sisa Hasil Usaha

29 69 6. Mengambil kesimpulan apakah hipotesis di terima atau di tolak Untuk mengetahui apakah sebuah hipotesis diterima atau tidak maka dapat ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : Jika t hitung < t tabel < t hitung, maka H 0 ada pada daerah penolakan, berarti H 1 di terima artinya ada pengaruh antara Modal Sendiri dengan perolehan Sisa Hasil Usaha. Jika t hitung t tabel t hitung, maka H 0 ada pada daerah penerimaan, berarti H 1 di tolak artinya tidak ada pengaruh antara Modal Sendiri dengan perolehan Sisa Hasil Usaha. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t, besarnya ttabel dengan derajat kebebasan (df) n-2 dan 0, 05 atau tingkat kepercayaan 95%. Karena pengujian di lakukan dengan 2 sisi atau 2 pihak maka yang di gunakan adalah, maka t 2 tabel adalah sebesar 2,447. Karena nilai t hitung lebih rendah dari ttabel 1,256 < 2,571 maka H 0 berada di daerah penerimaan sehingga keputusannya menolak H 1 yaitu terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara Modal Sendiri dengan perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung dan menerima H 0. Hasil perhitungan di atas dapat di lihat pada gambar berikut ini :

30 70 H1 di tolak H1 di tolak t hitung t tabel -2,571-1, ,256 2,571 Gambar 4.2 Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Berdasarkan perhitungan nilai t hitung sebesar 1,256 dan berdasarkan tabel distribusi t, nilai t tabel sebesar 2,571 yang berarti t hitung < t tabel dan bahwa rumus hipotesis statistik menunjukan Ho di terima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan atau pengaruhnya kecil dari Modal Sendiri terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Keluarga Pegawai ITB Kota Bandung. Selain itu, berdasarkan penjelasan di atas dapat di kemukakan bahwa hasil penelitian yang di lakukan oleh penulis tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang di jadikan sebagai referensi oleh penulis (dapat di lihat pada BAB 2 tabel 2.1 hal. 22). Hasil penelitian yang di lakukan oleh penulis menyebutkan bahwa Modal Sendiri mempengaruhi perolehan Sisa Hasil Usaha sebesar 24,3%, sedangkan dari data hasil penelitian terdahulu di peroleh pengaruh sebesar lebih dari 50%. Hal yang membuat hasil penelitian yang di lakukan oleh penulis berbeda dengan hasil penelitian terdahulu adalah karena penulis tidak meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi perolehan Sisa Hasil Usaha seperti jumlah anggota koperasi, volume unit-unit usaha dan perputaran modal kerja.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah berdiri pada tahun 1995 di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Primkopad Kupus II Ditkuad Kota Bandung 4.1.1.1 Sejarah Singkat Primkopad Kupus II Ditkuad Kota Bandung Badan usaha Primkopad

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA) Nama : Rika Indriani NPM : 13209021 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Saryati, SE, MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Apotek Nusa indah merupakan usaha yang bergerak dalam bidang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Apotek Nusa indah merupakan usaha yang bergerak dalam bidang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Apotek Nusa indah merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat. Apotek ini di dirikan oleh Prof. Dr. Ponis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR Nama : Vivi Julianti NPM : 29210093 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh modal sendiri dan modal Asing Terhadap Sisa Hasil Usaha KUD Kabupaten Kampar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh modal sendiri dan modal Asing Terhadap Sisa Hasil Usaha KUD Kabupaten Kampar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh modal sendiri dan modal Asing Terhadap Sisa Hasil Usaha KUD Kabupaten Kampar Tabel 4.1. Data Hasil Penelitian Resp Nama Koperasi Modal Asing (X1) Modal

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Korelasi Sederhana merupakan suatu Teknik Statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 76 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu melalui data atau bukti empiris.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT. Recsalog Geoprima PT Recsalog Geoprima pada mulanya bernama PT Recsa Globalindo yang berdiri pada tahun 2001.Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya. BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Badan Usaha ini bernama Kelompok Simpan Pinjam Warga Sejahtera dengan nama singkatan KSPWS KSPWS berkedudukan hukum di Rt 2/11 Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. ABADI MUKTI KIRANA Property Kota Bandung perusahaan perusahaan yang bergerak di bidang property ini memiliki

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan PT. Armas Logistic Service didirikan pada tahun 2004 yang bergerak dalam bidang jasa angkutan. Namun

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya) PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya) ERSHAD AULIA GUNTARI NPM : 083403163 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Yayasan Taruna Surabaya. Yayasan Taruna Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL SENDIRI PENGARUHNYA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KELUARGA PEGAWAI ITB KOTA BANDUNG. Oleh

ANALISIS MODAL SENDIRI PENGARUHNYA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KELUARGA PEGAWAI ITB KOTA BANDUNG. Oleh ANALISIS MODAL SENDIRI PENGARUHNYA TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI KELUARGA PEGAWAI ITB KOTA BANDUNG Oleh IRFAN DWI ADITYAPUTRA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Abstract Capital had

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` 4.1 Analisis Uji Reliabilitas Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.675.675

Lebih terperinci

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) Widi Winarso Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jl. Ciledug Raya

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA

PENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENUALAN PT. GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA 19210137 Latar Belakang Dunia bisnis sekarang ini dipenuhi dengan semakin ketatnya persaingan usaha, membuat para pelaku usaha,

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang semula awalnya adalah Fakultas Tarbiyah cabang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi Toko Nusantara Dalam pembahasan teoritis bab II telah diuraikan bahwa pentingnya pelaksanaan kegiatan saluran distribusi guna produk

Lebih terperinci

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. Data Selisih Kurs Dalam penelitian ini, data selisih kurs digunakan sebagai variabei bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

Dalam penelitian ini, periode pengamatan digunakan sebagai variable

Dalam penelitian ini, periode pengamatan digunakan sebagai variable BAB IV ANALISA HASBL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Periode Pengamatan Dalam penelitian ini, periode pengamatan digunakan sebagai variable bebas yang diberi symbol X. Tangagal publikasi laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Pada bagian ini membahas tentang karakteristik dari responden yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 60 responden. Profil responden

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan. Penulis menjabarkan dengan metode deskriftif kuantitatif dengan persentase

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG. ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Benazir Walida Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perjalanan yang terjadi pada lokasi penelitian pada hari kerja adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perjalanan yang terjadi pada lokasi penelitian pada hari kerja adalah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Penggunaan Moda Transportasi Persentase penggunaan moda transportasi diperoleh dari jenis kendaraan yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu sepeda motor dan mobil. Total tarikan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri dagang di provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data melalui laporan keuangan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan, masing-masing. variabel yang

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA REGRESI DAN KORELASI BERGANDA 1. Regresi Berganda Regresi berganda mempunyai lebih dari satu variabel bebas, maka digunakan regresi linier ganda dengan bentuk persamaan ( digunakan dua variabel bebas sebagai

Lebih terperinci

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PATCO ELEKTRONIK TEKNOLOGI GOBEL INDUSTRIAL COMPLEX Nama : Zerry Olander Npm : 15209193 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

KORELASI DAN ASOSIASI

KORELASI DAN ASOSIASI KORELASI DAN ASOSIASI Kata korelasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu correlation artinya saling hubungan atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistika istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat CV. Tahu Merek W Jombang Pabrik tahu merek W Jombang adalah milik bapak Sulabi, pabrik ini pada awalnya hanya digunakan sebagai

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang akan dilakukan. Data yang telah didapatkan akan

Lebih terperinci

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) 1 DAFTAR ISI BAB I : NAMA TEMPAT KEDUDUKAN BAB II : LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASI BAB III : FUNGSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi/Objek Penelitian Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan salah satu daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten Bolaang

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Pada Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Banten 1

BAB IV PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Pada Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Banten 1 BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Banten 1 Provinsi Banten dibentuk berdasarkan UU No. 23 Tahun 2000 tertanggal 17 Oktober tahun 2000. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl. Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Unggul Jaya Blora berdiri pada tanggal 10 Juni 1999, didirikan oleh bapak H. Chaer. Beliau telah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS Mandiri Mitra Sukses di Gresik. Selain itu untuk mengetahui

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013 Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI LATAR BELAKANG Pada masa ini persaingan bisnis ekonomi semakin meningkat, banyak bermunculan dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

ARGEN PURNAREZKA EA01

ARGEN PURNAREZKA EA01 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN KREDIT PADA BANK PERMATA (Studi kasus Bank PERMATA Djuanda Pecenongan) ARGEN PURNAREZKA 11210014 3EA01 LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Fee Based Income di BRI Syariah Dewasa ini persaingan di dunia perbankan sudah semakin

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO. Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo

KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO. Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo KUESIONER PENELITIAN PT. BPR ASWAJA JALAN BATORO KATONG NO. PONOROGO Kepada Yth Bapak / ibu / saudara / i Karyawan karyawati di PT. BPR ASWAJA Jl. Batoro Katong Ponorogo Dengan hormat, Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

Mareta Fitri Zilvania Manajemen Ekonomi 2015

Mareta Fitri Zilvania Manajemen Ekonomi 2015 Mareta Fitri Zilvania 14212422 Manajemen Ekonomi 2015 PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PADA CAFE AND CAKE SHOP THE HARVEST. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing

IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing 41 IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validitas dan Reliabilitas. Untuk perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen item masing-masing variabel pada penelitan yang dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk KUESIONER PENELITIAN Responden Yang Terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas maka dalam bab selanjutkan penulis akan menyajikan hasil analisis dan pembahasan data. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. organisasi-organisasi pada hampir setiap kelurahan sudah ada bidang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. organisasi-organisasi pada hampir setiap kelurahan sudah ada bidang 42 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Sejarah Koperasi Wanita Bangkit Sebelum tahun 2008, di Kelurahan Tambak Dono sudah ada organisasi-organisasi pada hampir setiap kelurahan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini

PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA. Agnes Sekarini PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP JUMLAH PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN SURYA JAYA TASIKMALAYA Agnes Sekarini Muktisari Rt 04 Rw 05 Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat (agnessekarini5@gmail.com) Program

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah modal sendiri dan Sisa Hasil Usaha. Koperasi Keluarga Pegawai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah modal sendiri dan Sisa Hasil Usaha. Koperasi Keluarga Pegawai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Berdasarkan pada judul penelitian yang diambil, maka yang menjadi obyek penelitian adalah modal sendiri dan Sisa Hasil Usaha. Koperasi Keluarga

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS Endah Mahanani Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo endah.mahanani@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN L-1 KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI.

ANGKET PENELITIAN L-1 KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI. L-1 Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN KONTRIBUSI STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDO POS INTERMEDIA PRESS SKRIPSI Ed Berg NIM : 0900818473 L-1 SURAT PENGANTAR Kepada Yth. Bpk/ Ibu.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk Muhammad Dzulqarnain 14210663 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu perusahaan tidak akan terlepas dari permodalan yaitu pemenuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Penelitian KUESIONER PENELITIAN Judul

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Oleh A.Rony Yulianto Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP-Universitas Pancasakti Tegal email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG 52 BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG A. Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua di Desa Sigayam Kecamatan Wonotunggal Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT Federal International Finance (FIF)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT Federal International Finance (FIF) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT Federal International Finance (FIF) PT FIF didirikan dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance pada bulan Mei 1989. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Purworejo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Purworejo Jawa Tengah, merupakan

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. enam (6) unit usaha yaitu: Unit Sapi Perah/Susu, Unit Produksi Makanan Ternak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. enam (6) unit usaha yaitu: Unit Sapi Perah/Susu, Unit Produksi Makanan Ternak BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung merupakan perusahaan terbuka, begerak di bidang perekonomian koperasi

Lebih terperinci