Panduan Baca Referensi PTUES
|
|
- Harjanti Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Panduan Baca Referensi PTUES -2
2 Indeks Proteksi PTUES -3
3 Panel Industrial Panel ABS & Polycarbonate Data Teknis Box ABS Panel Industri Indeks proteksi : IP 66 / NEMA 4.4X IK07 Suhu instalasi : - 15º C s/d 40º C Suhu operasi : - 25º C s/d 60º C Ketahanan glow wire : 650º C Warna : RAL 7035 Standard : IEC 6220, SEMKO, DEMKO. UL, TÜV Panorama Produk Box ABS Dimensi Eksternal Referensi Cover Solid Harga (Rp) SS NSYTBS , NSYTBS191610H 344, NSYTBS , NSYTBS241912H 490, NSYTBS , NSYTBS292416H 12, NSYTBS , NSYTBS342916H 952, Untuk kebutuhan industrial box dengan dimensi yang lain, ataupun cover transparan, silahkan hubungi kami Data Teknis Box PC Indeks proteksi : IP 66 / NEMA 4.4X IK0 Suhu instalasi : - 15º C s/d 60º C Suhu operasi : - 25º C s/d 0º C Ketahanan glow wire : 960º C Warna : RAL 7035 Standard : UL 50A, IEC 6220, SEMKO, DEMKO. UL, TÜV Panorama Produk Box PC Dimensi Eksternal Referensi Cover Solid Harga (Rp) SS NSYTBP , NSYTBP191610H 452, NSYTBP , NSYTBP241912H 623, NSYTBP , NSYTBP292416H 94, NSYTBP ,096, NSYTBP342916H 1,21, Untuk kebutuhan industrial box dengan dimensi yang lain, ataupun cover transparan, silahkan hubungi kami -4
4 Panel Wall Mounted Panel CRN Data Teknis Spacial CRN Mounting : Wall Mounted Indeks proteksi : IP 66 untuk panel dengan 1 pintu IP 55 untuk panel dengan 2 pintu IK 10 untuk pintu polos IK 0 untuk pintu kaca Warna : RAL 7035 Standard : IEC 6220, UL, CUL, BV, DNV, GL, RoHS Material : Steel Panorama Produk CRN Ukuran (mm) Jumlah Pintu Referensi Harga (Rp) SS NSYCRN , NSYCRN , NSYCRN , NSYCRN , NSYCRN ,126, NSYCRN ,265, NSYCRN ,337, NSYCRN ,397, NSYCRN ,3, NSYCRN ,921, NSYCRN6200 2,002, NSYCRN6250 2,31, NSYCRN6300 2,33, NSYCRNG6400 3,921, NSYCRN ,130, NSYCRN ,705, NSYCRNG ,409, NSYCRNG ,509, NSYCRNG ,965, NSYCRNG D 7,3, Untuk kebutuhan panel dengan pintu kaca, dimensi yang lain, panel kosong dengan chassis, serta panel stainless steel dan panel dengan sertifikasi ATEX, silahkan hubungi kami - Tersedia juga aksesoris panel wall mounted lainnya, silahkan hubungi kami - Tersedia panel dengan material stainless steel 304L maupun 316L, silahkan hubungi kami -5
5 Panel Wall Mounted Panel Thalassa Data Teknis Mounting : Wall Mounted Indeks proteksi : IP 66 IK 10 untuk pintu steel IK 0 untuk pintu kaca Warna : RAL 7032 Standard : IEC 6220, UL, CUL, BV, DNV, GL, RoHS Thalassa Panorama Produk Thalassa Ukuran (mm) Jumlah Pintu Referensi Harga (Rp) SS NSYPLM32 1,024, NSYPLM43 1,694, NSYPLM54 2,065, NSYPLM64 2,700, NSYPLM75 3,634, NSYPLM6 4,165, NSYPLM10 9,095,900 2 Pintu Dalam - Untuk kebutuhan panel dengan pintu kaca, dimensi yang lain, panel kosong dengan chassis, dan panel dengan sertifikasi ATEX, silahkan hubungi kami - Tersedia juga aksesoris panel wall mounted lainnya, silahkan hubungi kami Pintu Dalam Ukuran (mm) Referensi Harga (Rp) SS NSYPA3025PLM 770, NSYPAP43 05, NSYPAP54 50, NSYPAP64 909, NSYPAP75 1,357, NSYPAP6 1,442, NSYPAP10 2,002,
6 Panel Wall Mounted Aksesori Canopy Canopy untuk Spacial CRN Ukuran (mm) Canopy Referensi Harga (Rp) SS * NSYTJ , NSYTJ ,250 2 * NSYTJ5025 1,004,50 2 * NSYTJ6020 1,06, NSYTJ6025 1,117, NSYTJ6030 1,163, NSYTJ6040 1,47,200 2 * NSYTJ030 1,52, Kode * bisa digunakan dengan panel dengan berbagai macam ketinggian Chassis Ukuran (mm) Referensi Harga (Rp) SS NSYMM32 74, NSYMM43* 12, NSYMM54 221, NSYMM64* 267, NSYMM75 33, NSYMM6* 636, NSYMM10* 927, Kode * bisa digunakan secara horizontal untuk panel dengan ukuran terbalik -7
7 Sistem Kontrol Temperatur Panel Panduan Seleksi Sistem Airing Ventilating Air - Air Exchanger Kapan harus digunakan? Sistem alami yang menyebabkan turunnya suhu dalam panel. Solusi termudah dengan memasang grilles (tanpa filter) atau membuka bagian atas panel Solusi ini dapat digunakan saat daya yang akan didisipasikan rendah dan dalam lingkungan yang tidak berdebu Fan & Filter didesain untuk membuang panas secara ekonomis Saat suhu panas yg cukup tinggi akan di evakuasi keluar panel Menggunakan kaset alumunium yang memisahkan antara sirkulasi udara internal dan eksternal panel dan mencegah masuknya debu Digunakan di lingkungan udara yg tercemar atau untuk meng-evakuasi suhu panas serta menjamin sirkulasi udara di internal dan eksternal panel Ta : Suhu Ruang Td : Target Suhu Sirkulasi suhu internal dan eksternal harus independen Tidak Tidak Ya Kelebihan - Solusi ekonomis - Tidak perlu perawatan - Instalasi mudah & cepat - Solusi ekonomis - Perawatan mudah - Instalasi mudah & cepat - Suhu merata didalam panel - Rating proteksi panel tinggi : IP 54 atau IP 55 - Sirkulasi udara internal dan eksternal yang independen - Perawatan mudah - Rating proteksi panel tinggi : IP 54 Kekurangan - Sedikit panas yang terevakuasi - Penurunan rating proteksi (IP) - Partikel debu dapat masuk kedalam panel - Suhu dalam panel akan selalu lebih tinggi daripada suhu luar - Sirkulasi udaara internal dan eksternal yang berhubungan - Perlunya perawatan : penggantian filter - Suhu dalam panel akan selalu lebih tinggi daripada suhu luar Solusi Ventilasi Fan & Outlet Grill Air - Air Exchangers -
8 Sistem Kontrol Temperatur Panel Panduan Seleksi Sistem Air - Water Exchanger Cooling Heating Menurunkan suhu dalam panel dengan menggunakan sistem pendinginan menggunakan media air. Kontrol suhu didalam panel dilakukan oleh thermostat untuk membuka atau menutup valve elektro Menggunakan pendingin (AC) di dalam panel Heater (pemanas) resistansi mencegah terjadinya kondensasi dan menjaga suhu ideal untuk kondisi operational yang benar bagi komponen elektronik Kapan harus digunakan? Untuk mengevakuasi suhu panas dengan menggunakan sirkulasi media air dgn suhu rendah yang stabil. Direkomandasikan untuk lingkungan yang sangat tercemar, tanpa sirkulasi udara Digunakan dalam kondisi yang paling buruk, di mana suhu dapat mencapai 55ºC. Alat ini akan mengendalikan suhu dlam panel termasuk fungsi alarm Heater (pemanas) resistansi digunakan untuk memanaskan panel elektrik di mana suhu ruangan terlalu rendah untuk mencegah terjadinya kondensasi Ta : Suhu Ruang Td : Target Suhu Sirkulasi suhu internal dan eksternal harus independen Kelebihan Ya - Suhu dalam panel tidak bergantung dari suhu luar panel - Sirkulasi udara internal dan eksternal yang independen - Alat pendeteksi kemungkinan bocor Ya - Suhu merata di dalam panel - Rating proteksi panel tinggi : IP 54 - Menggunakan gas yang ramah lingkungan - Dimensi kecil - Dilengkapi dengan sistem pemanas tipe PTC, yang menstabilkan suhu permukaan dari profil alumunium - Terdapat 2 versi : terinsulasi dengan suhu permukaan rendah atau dalam alumunium di mana suhu permukaan dibatasi di 75ºC - Dilengkapi dengan fan yang menjamin suhu merata didalam panel Kekurangan - Membutuhkan persediaan air dingin - Instalasi sistem pompa air yang spesifik - Rekomendasi adanya sistem pembuangan - Perlunya perawatan : penggantian filter Solusi Air - water exchangers Unit pendingin Heater (pemanas) resistansi -9
9 Sistem Ventilasi Panel Panel Thalassa Fan Panorama Produk Fan Dimensi Cut Out Flow Rate (m 3 /h) Tegangan Referensi Fan IP 54 RAL 7035 Harga (Rp) SS Referensi Exhaust Grille 92x V AC NSYCVF3M230PF 691,350 1 NSYCAG92LPF 206, V AC NSYCVF3M115PF 59, V DC NSYCVF3M24DPF 75, V DC NSYCVF3M4DPF 1,666, x V AC NSYCVF5M230PF 47,550 1 NSYCAG125LPF 211, V AC NSYCVF5M115PF 3, V DC NSYCVF5M24DPF 776, V DC NSYCVF5M4DPF 1,750, x V AC NSYCVF165M230PF 1,03,500 1 NSYCAG223LPF 340, V AC NSYCVF165M115PF 1,234, V DC NSYCVF165M24DPF 1,40, V DC NSYCVF165M4DPF 1,41, V AC NSYCVF300M230PF 1,503, V AC NSYCVF300M115PF 2,566, V DC NSYCVF300M24DPF 2,653, V DC NSYCVF300M4DPF 3,325, x V AC NSYCVF560M230PF 4,414,300 1 NSYCAG291LPF 553, V AC NSYCVF560M115PF 5,725, V AC NSYCVF50M230PF 5,671, V AC NSYCVF50M115PF 6,496, V AC NSYCVF50M400PF 7,10,00 2 Harga (Rp) SS Untuk kebutuhan produk pendingin panel lainnya (Air-air exchanger, air-water exchanger, ataupun cooling unit) yang memungkinkan untuk dipasang di atas/samping panel, silahkan hubungi kami. -10
10 Sistem Pemanas Panel PTUES Panorama Produk Heater Daya (W) Resistance Heater Tegangan Referensi Harga (Rp) SS V DC NSYCR55WU1 1,359, V AC NSYCR55WU2 591, V DC NSYCR100WU1 1,667, V AC NSYCR100WU2 755, V DC NSYCR150WU1 2,365, V AC NSYCR150WU2 39,300 2 Resistance Heater dengan Fan V AC NSYCR250W115VV 2,964, V AC NSYCR250W230VV 2,626, V AC NSYCR400W230VV 2,931,500 2 Heater Resistance Heater Ber-insulasi V DC NSYCR10WU1C 734, V AC NSYCR10WU2C 662, V DC NSYCR20WU1C 746, V AC NSYCR20WU2C 697, V AC NSYCR100WU1C 1,437, V DC NSYCR100WU2C 1,24, V AC NSYCR100WU3C 1,37, V DC NSYCR150WU1C 1,17, V AC NSYCR150WU2C 1,13,900 2 Resistance Heater dengan Fan Ber-insulasi V AC NSYCR170W230VVC 2,797,
11 Sistem Kontrol Temperatur Panel PTUES Panorama Produk Kontrol Temperatur Sistem Kontrol Kontrol Fan atau Alarm Setting Suplai Daya Referensi Harga (Rp) SS Bimetal 0 60ºC NSYCCOTHO 15,900 1 Bimetal ºF NSYCCOTHOF 15,900 2 Kontrol Heater atau Alarm Bimetal 0 60ºC NSYCCOTHC 206,250 1 Bimetal ºF NSYCCOTHCF 206,250 2 Kontrol Fan dan Heater Bimetal 0 60ºC NSYCCOTHD 232,650 2 Bimetal ºF NSYCCOTHDF 232,650 2 Kontrol Fan atau Heater Bimetal 0 60ºC NSYCCOTHI 337,150 1 Produk Kontrol Temperatur Bimetal ºF NSYCCOTHIF 337,150 2 Kontrol Fan atau Heater Elektronik 5 50ºC 9 30 V AC/DC NSYCCOTH30VID 2,143,900 2 Elektronik 5 50ºC V AC NSYCCOTH120VID 2,143,900 2 Elektronik 5 50ºC 230 V AC NSYCCOTH230VID 2,143,900 2 Kontrol Temperatur dan Kelembaban Elektronik 5 50ºC 9 30 V AC/DC NSYCCOHYT30VID 2,237,400 2 Elektronik 5 50ºC V AC NSYCCOHYT120VID 2,237,400 2 Elektronik 5 50ºC 230 V AC NSYCCOHYT230VID 2,237,400 2 Kontrol Kelembaban Elektronik 20 0 % 230 V AC NSYCCOHY230VID 2,143, Tempatkan kontrol temperatur di bagian atas panel untuk mendapatkan hasil yang maksimal. - Tempatkan kontrol kelembaban di bagian bawah panel untuk mendapatkan hasil yang maksimal. - Gunakan tabel di bawah untuk pedoman penentuan temperatur di dalam panel agar terhindar dari kondensasi. -12
12 Contoh Perhitungan & Seleksi Kontrol Temperatur PTUES Data - Data Panel Tinggi : 2000mm Lebar : 00mm Tebal : 500mm Lokasi : Dekat dengan tembok Material : Panel Besi yang di cat (painted sheet steel enclosure) Daya disipasi dari komponen operasional Pd : 950W Informasi temperatur dan lingkungan : Temperatur maksimum yang diinginkan di dalam panel Te max : 25ºC Temperatur minimum yang diinginkan di dalam panel Te min : 25ºC Temperatur disipasi maksimum di dalam panel Te max : 35ºC Temperatur disipasi minimum di dalam panel Te min : 25ºC Lingkungan : Rendah polusi dan kadar debu Seleksi dan kalkulasi Temperatur maksimum yang diinginkan di dalam panel (TS max ) adalah 10ºC di atas suhu maksimum di luar panel (TI max ) Temperatur panel dapat diturunkan dengan sistem ventilasi menggunakan filter Kalkulasi Fan yang dibutuhkan Formula : Psis = Pd - k x S x (Ts max - Te max ) Flow = f x Psis/ (Td max - Te max ) Pd : Daya disipasi termal dari komponen operasional S = 1.4 x W x (H+D) + 1. x D x H = 4.6 M 2. Sesuai dengan standar IEC 90 K = konstanta yang ditentukan dari material yang digunakan untuk produksi material panel K = 5.5 W/m 2 x C untuk panel solid sheet steel K = 3.5 W/m 2 x C untuk panel polyester K = 3.7 W/m 2 x C untuk panel stainless steel Informasi ketinggian daratan di atas laut diperlukan untuk lokasi instalasi : Ketinggian di atas laut : 00m f = koefisien sehubungan dengan ketinggian di atas laut (nilai) 0-100m f = m, f = m f = m, f = m f = 3.3 Contoh Psis = x 4.6 x (35-25) = 497 W Flow rate = 3.5 x 697 / (35-25) = 244m3/h Seleksi dari tabel pemilihan fan 1 Fan dengan standard filter ref NSYCVF300M230PF + 1 gril dengan standard filter ref NSYCAG223LPF + 1 thermostat ref NSYCCOTHO dapat menghasilkan flow rate 302m 3 /h Minimum temperatur eksternal di bawah dari minimum temperatur yang diinginkan di dalam panel Sehingga diperlukan untuk memasang resistance heater : Kalkulasi resistance heater yang dibutuhkan Formula : W = k x S x (Ts min - Te min ) Contoh : W = 5.5 x 4.6 (15-10) = 127 W Seleksi dari tabel pemilihan resistance heater : 1 resistance heater ref NSYCR150WU2C + 1 thermostat ref NSYCCOTHC -13
Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciP ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER
PRINSIP KERJA AC 3 CONDENSOR EXPANSION VALVE EVAPORATOR 2 P ( tekanan ) Q out W 4 Q in 1 h ( Entalpi ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER Air Conditioner, yang lebih dikenal dengan AC adalah mesin penyejuk
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PROTOTYPE DAN PENGUJIAN PROTOTYPE
BAB IV EVALUASI PROTOTYPE DAN PENGUJIAN PROTOTYPE 4.1 EVALUASI PROTOTYPE Setelah selesai pembuatan prototype, maka dilakukan evaluasi prototipe untuk mengetahui apakah prototipe tersebut telah memenuhi
Lebih terperinciP ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER
PRINSIP KERJA AC 3 CONDENSOR EXPANSION VALVE EVAPORATOR 2 P ( tekanan ) Q out W 4 Q in 1 h ( Entalpi ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER Air Conditioner, yang lebih dikenal dengan AC adalah mesin penyejuk
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN
KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUJIAN
BAB III SISTEM PENGUJIAN 3.1 KONDISI BATAS (BOUNDARY CONDITION) Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu ditentukan kondisi batas yang akan digunakan. Diasumsikan kondisi smoke yang mengalir pada gradien
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE
BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE Setelah selesai pembuatan prototipe, maka dilakukan evaluasi prototipe, apakah prototipe tersebut telah sesuai dengan SNI atau tidak, setelah itu baru
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciCOOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )
COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciBEKOMAT TERDEPAN DALAM DRAINASE KONDENSASI
BEKOMAT TERDEPAN DALAM DRAINASE KONDENSASI TETESAN KECIL BERDAMPAK BESAR TERHADAP HASIL PRODUKSI Pembuangan air kondensasi dengan BEKOMAT dikontrol secara elektronik tanpa menimbulkan kehilangan udara
Lebih terperinciPT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By
ISO 9001 PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Office: Jl. Pulomas III No. 5A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, 13210. Telp.: (021) 4788 4444, 4788
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Pengenalan Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh seorang ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil dan Analisa pengujian Pengujian yang dilakukan menghasilkan data data berupa waktu, temperatur ruang cool box, temperatur sisi dingin peltier, dan temperatur sisi panas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator
BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR 3.1. Perencanaan Modifikasi Evaporator Pertumbuhan pertumbuhan tube ice mengharuskan diciptakannya sistem produksi tube ice dengan kapasitas produksi yang lebih besar, untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara
Lebih terperinciCHARCOAL OVENS & BARBECUES CATALOGUE
CHARCOAL OVENS & BARBECUES CATALOGUE PIRA-45 LUX (90 COVERS) Pira-48 (100 Covers) Pira -50 (120 Covers) Pira-130 (120 Covers) Pira-130G (120 Covers) Pira-170 (150 Covers) ELBRUS CHARCOAL OVENS PENGANTAR
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4
BAB II TEORI DASAR Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan. Selain itu, mengatur aliran udara dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN.
BAB III PERANCANGAN 3.1 Beban Pendinginan (Cooling Load) Beban pendinginan pada peralatan mesin pendingin jarang diperoleh hanya dari salah satu sumber panas. Biasanya perhitungan sumber panas berkembang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara
Lebih terperinciBAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)
BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC) Refrigeration, Ventilation and Air-conditioning RVAC Air-conditioning Pengolahan udara Menyediakan udara dingin Membuat udara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciPEMANAS AIR GAS INSTAN
BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak
Lebih terperinciJOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU
JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU Job No 1 Simple Air Conditioning System Kompresor dihubungkan dengan arus 3 phasa dan tiap phasa menggunakan sekring. 3 kipas evaporator dengan 1 phasa dihubungkan terpisah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan
Lebih terperinciWATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian
1.1 Tujuan Pengujian WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN a) Mempelajari formulasi dasar dari heat exchanger sederhana. b) Perhitungan keseimbangan panas pada heat exchanger. c) Pengukuran
Lebih terperinciIndustrial Plug & Socket
Industrial Plug & Socket Relay Universal RUM 3 A & 10 A Wander Plug Tingkat proteksi mengacu pada IEC 0529. 1 dan 32 A, dan IP 7. 3 dan 125 A, IP 7. Tingkat ketahanan terhadap benturan mekanis dari luar
Lebih terperinciBAB 9. PENGKONDISIAN UDARA
BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA Tujuan Instruksional Khusus Mmahasiswa mampu melakukan perhitungan dan analisis pengkondisian udara. Cakupan dari pokok bahasan ini adalah prinsip pengkondisian udara, penggunaan
Lebih terperinciBab III CUT Pilot Plant
Bab III CUT Pilot Plant 3.1 Sistem CUT Pilot Plant Skema proses CUT Pilot Plant secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa sistem CUT dibagi menjadi beberapa
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
56 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Analisa Varian Prinsip Solusi Pada Varian Pertama dari cover diikatkan dengan tabung pirolisis menggunakan 3 buah toggle clamp, sehingga mudah dan sederhana dalam
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR KONDENSOR
BAB III TEORI DASAR KONDENSOR 3.1. Kondensor PT. Krakatau Daya Listrik merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel yang berfungsi sebagai penyuplai aliran listrik bagi PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciPT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Jl.Pulomas III No.5A Jakarta Timur, Telp :
PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Jl.Pulomas III No.5A Jakarta Timur, Telp : 4788.4444. Fax : 470.2717 Jl.H.Basyar No.28 Jatiwaringin Pondok Gede, Telp
Lebih terperinciBAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara
24 BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah usaha untuk mengatur temperatur dan kelembaban udara agar menghasilkan kenyamanan termal (thermal comfort) bagimanusia.
Lebih terperinciPengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,
Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).
Lebih terperinciBAB III DESAIN PRODUK
BAB III DESAIN PRODUK 3.1 STUDY LITERATUR DAN LAPANGAN Inkubator transportasi adalah selungkup diperuntukkan bagi bayi, memiliki bagian transparan untuk dapat melihat bayi, dilengkapi dengan alat pengontrol
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas. 7.1.1 Temperatur
Lebih terperinciMAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.
MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pengeringan (drying) adalah pemisahan sejumlah air dari suatu benda atau objek yang didalamnya terdapat kandungan air, sehingga benda atau objek tersebut kandungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan berlangsung selama
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi alat pengisi baterai menggunakan modul termoelektrik generator. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi perancangan
Lebih terperinciPENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengkondisian udara merupakan salah satu aplikasi penting teknologi refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang diperlukan dalam pengkondisian
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN REAKTOR SPRAY DRYING DAN SPRAY PYROLYSIS
BAB III RANCANG BANGUN REAKTOR SPRAY DRYING DAN SPRAY PYROLYSIS 3.1 Pemilihan Sistem Pada umumnya sistem Spray Drying/Spray Pyrolysis untuk memproduksi partikel ukuran mikro mengunakan sistem atomizer
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciMakalah Menejemen Energi Water Heater Listrik
Makalah Menejemen Energi Water Heater Listrik OLEH : Arbii Surya Sanjaya : (09501244006) Setyawan Rizal : (09501244010) JURUSAN PENDIDKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN
BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Penelitan Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka dilakukan pengujian untuk mengukur kadar asap yang dapat disepositkan menggunakan alat ini. Percobaan
Lebih terperinci3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan alahan yang diteliti, sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier
Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier Irnanda Priyadi #1, Khairul Amri Rosa #2, Rian Novriansyah #3 #1,2,3 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bengkulu Jalan
Lebih terperinciMESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.
Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis
Lebih terperinciS/s Kitchen Refrigeration.
S/s Kitchen Refrigeration KITCHEN FREEZER/CHILLER CABINET Upright Freezer: Dilengkapi 7 laci yang juga berfungsi sebagai penghalang keluarnya udara dingin. Berfungsi untuk memudahkan penyimpanan dan pengambilan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN GREEN MEDICAL BOX PORTABLE
BAB III PERANCANGAN GREEN MEDICAL BOX PORTABLE Green Medical Box Portable dirancang dengan menggunakan sistem refrigerasi yang terintegrasi dengan box. Box terdiri dari dua tingkat, tingkat pertama/bawah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI
BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dari hasil perancangan cetakan injeksi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Analisa akan meliputi waktu satu
Lebih terperinciBAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat
BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai
Lebih terperinciBAB III ULTRASONIK FLOWMETER TIPE CLAMP-ON
BAB III ULTRASONIK FLOWMETER TIPE CLAMP-ON 3.1 Pendahuluan Jenis ultrasonik flowmeter tipe clamp-on Ultrasonik flowmeter tipe clamp-on memiliki keunggulan tidak perlu adanya shutdown proses, pekerjaan
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB III BAHASAN UTAMA
BAB III BAHASAN UTAMA 3.1. Diagram Alir Perancangan Tata Udara Gambar 3. 1. Diagram alir prancangan [3] 3.2. Perancangan Tata Udara Dalam merancang suatu sistem tata udara, seorang perancang harus mampu
Lebih terperinciKoreksi Faktor Daya Kegunaan dan Pembaca Referensi
Koreksi Faktor Kegunaan dan Pembaca Referensi Aplikasi PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian KVARh pada pelanggan industri, jika rata-rata faktor dayanya (cos ǿ) kurang dari 0.8. Untuk memperbaiki
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Konsep Desain Konsep desain awal coolbox berbasis hybrid termoelektrik adalah pengembangan dari desain sebelumnya. Adalah menambahkan water cooling pada sisi panas elemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.
Lebih terperinciAQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER
Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR PENGUJIAN MODEL WATER HEATER FLOW BOILING DENGAN VARIASI GELEMBUNG UDARA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Univesitas
Lebih terperinciS o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.
BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Radiator
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Radiator Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan.radiator
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL
M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciTrouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER
Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting
Lebih terperinciPERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN
PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN 0 o, 30 o, 45 o, 60 o, 90 o I Wayan Sugita Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta e-mail : wayan_su@yahoo.com ABSTRAK Pipa kalor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Eksperimen dilakukan untuk mengetahui proses pembakaran spontan batubara menggunakan suatu sistem alat uji yang dapat menciptakan suatu kondisi yang mendukung terjadinya pembakaran
Lebih terperinci(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo
Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas Aliran Lube Oil (Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait)
Lebih terperinciBAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN
BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA
TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA Disusun: SLAMET SURYADI NIM : D 200050181 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciSTEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai
STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air
Lebih terperinciPEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.
PEMSNGN Silakan baca bab Keselamatan. 1 Sambungan gas Sebelum menyambung gas, lepaskan steker utama dari soket utama atau matikan sekering dalam kotak sekering. Tutuplah katup utama dari suplai gas. Saluran
Lebih terperinciDräger PointGard 2200 Deteksi gas dan uap yang mudah menyala
Dräger PointGard 2200 Deteksi gas dan uap yang mudah menyala Seri Dräger PointGard 2200 adalah sistem deteksi gas yang lengkap untuk pemantauan area berkelanjutan akan adanya gas dan uap yang mudah menyala
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI
ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI Lieke Riadi PUSAT STUDI LINGKUNGAN, JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Jl. RAYA KALIRUNGKUT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran. 159
DAFTAR ISI LEMBARAN PENGESAHAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI. v DAFTAR TABEL. x DAFTAR GAMBAR. xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. 1 1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Batasan Masalah..
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3845 PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA
Lebih terperinciStudi Eksperimental Sistem Kondensasi Uap Hasil Evaporasi pada Sistem Desalinasi Tenaga Matahari
Studi Eksperimental Sistem Kondensasi Uap Hasil Evaporasi pada Sistem Desalinasi Tenaga Matahari Oleh: Khilmi Affandi NRP. 4211106016 Dosen Pembimbing 1: Sutopo Purwono Fitri, S.T., M.Eng, Ph.D NIP : 1975
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara
Lebih terperinci3.1 IDENTIFIKASI PERILAKU NELAYAN
BAB III PERANCANGAN 3.1 IDENTIFIKASI PERILAKU NELAYAN Penjelasan tentang perilaku nelayan diperlukan untuk memperoleh data-data yang akan mengoptimalkan desain yang dibuat. Hal ini penting karena tanpa
Lebih terperinciPengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah
Pengaruh Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah Yusril Irwan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustafa No. 23. Bandung 4124 Yusril@itenas.ac.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 1.1 Latar Belakang Teknologi pengindraan elektronik telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Pengindraan elektronik ini mengacu pada kemampuan reproduksi indra manusia menggunakan
Lebih terperinciMITIGASI DAMPAK KEBAKARAN
LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN III.1.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisa Performansi dan Perancangan Ulang Radiator Sebagai Optimasi Cooling System pada Mesin Sinjai
TUGAS AKHIR Analisa Performansi dan Perancangan Ulang Radiator Sebagai Optimasi Cooling System pada Mesin Sinjai Dipresentasikan Oleh: Devi Ratna Sari 21 111 05 012 Dosen Pembimbing Ary Bachtiar K.P, ST,
Lebih terperinci